LAPORAN PRAKTIKUM - Web viewLAPORAN PRAKTIKUM. FISIOLOGI TUMBUHAN ... fosofor 22 mg, hidrat arang...

23
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN PERCOBAAN IX PENGARUH INHIBITOR TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI NAMA : JULIAR NUR NIM : H 411 10 002 KELOMPOK : 1 (SATU) ASISTEN : JANNY JOVITA YUNIANTI TIMANG

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM - Web viewLAPORAN PRAKTIKUM. FISIOLOGI TUMBUHAN ... fosofor 22 mg, hidrat arang...

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM - Web viewLAPORAN PRAKTIKUM. FISIOLOGI TUMBUHAN ... fosofor 22 mg, hidrat arang 12,4 mg, vitamin B 1. 0,04 mg, zat besi 0,6 mg, lemak 0,15 gram, kalori 37 gram, protein

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN

PERCOBAAN IX

PENGARUH INHIBITOR TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI

NAMA : JULIAR NUR

NIM : H 411 10 002

KELOMPOK : 1 (SATU)

ASISTEN : JANNY JOVITA

YUNIANTI TIMANG

LABORATORIUM BOTANI JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2011

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM - Web viewLAPORAN PRAKTIKUM. FISIOLOGI TUMBUHAN ... fosofor 22 mg, hidrat arang 12,4 mg, vitamin B 1. 0,04 mg, zat besi 0,6 mg, lemak 0,15 gram, kalori 37 gram, protein

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Ahli fisiologi benih biasanya menetapkan perkecambahan sebagai suatu

kejadian yang diawali dengan imbibisi dan diakhiri ketika radikula (akar lembaga)

atau kotiledon atau hipokopotil memanjang atau muncul melewati kulit biji. Biji

dapat tetap viabel (hidup), tetapi tak dapat berkecambah atau tumbuh karena

beberapa penyebab, baik itu berasal dari luar maupun dari dalam biji itu sendiri.

Peristiwa ini kemudian kita kenal dengan istilah dormansi biji (Salisburry dan

Ross, 1985).

Di dalam dormansi biji dapat disebabkan karena embrio yang belum

masak, impermeabilitas kult biji terhadap air dan kadang-kadang terhadap

oksigen. Penyebab lain terjadinya dormansi pada biji adalah adanya zat

penghambat perkecambahan. Cairan buah tertentu seperti jeruk mengandung zat

penghambat perkecambahan, sehingga mencegah biji buah berkecambah ketika

masih dalam tubuh (Latunra dkk, 2008).

Dormansi karena adanya zat penghambat dapat dihilangkan dengan

mencuci biji dalam air, sehingga zat penghambatnya hilang. Senyawa penghambat

kimia juga sering terdapat pada biji dan sering penghambat ini harus dikeluarkan

lebih dulu sebelum perkecambahan dapat berlangsung. Penghambatan biji tidak

hanya terjadi di biji, tetapi juga di daun, akar, dan bagian tumbuhan lain

(Salisburry dan Ross, 1985).

Walaupun dormansi itu sendiri tidak berlangsung konstan atau tetap, tetapi

akan terhenti sehingga pertumbuhan dapat berjalan kembali Dormansi itu sendiri

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM - Web viewLAPORAN PRAKTIKUM. FISIOLOGI TUMBUHAN ... fosofor 22 mg, hidrat arang 12,4 mg, vitamin B 1. 0,04 mg, zat besi 0,6 mg, lemak 0,15 gram, kalori 37 gram, protein

terjadi disebabkan oleh adanya zat-zat penghambat tadi seperti etilen dan asam

absisat. Zat-zat tersebut mampu membuat perkecambahan pada biji terhambat. Zat

ini terkandung dalam cairan beberapa jenis buah-buahan seperti jeruk dan tomat.

Sehingga untuk dapat lebih memahami mengenai zat penghambat pada tumbuhan

maka dilakukanlah percoban ini.

I.2 Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk melihat pengaruh zat

penghambat di dalam daging buah jeruk nipis Citrus aurantifolia atau tomat

Solanum lycopersicum terhadap perkecambahan gabah Oryza sativa.

I.3 Waktu dan Tempat Percobaan

Percobaan ini dilakukan pada hari Selasa, 22 November 2011, pukul

15.00 - 17.00 WITA dan pengamatan dilakukan selama 5 hari di Laboratorium

Botani, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Hasanuddin, Makassar.

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM - Web viewLAPORAN PRAKTIKUM. FISIOLOGI TUMBUHAN ... fosofor 22 mg, hidrat arang 12,4 mg, vitamin B 1. 0,04 mg, zat besi 0,6 mg, lemak 0,15 gram, kalori 37 gram, protein

BAB III

METODE PERCOBAAN

III.1 Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah nampan, pipet skala,

saringan, botol sampel.

III.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini antara lain, yaitu gabah

Oryza sativa, buah jeruk nipis Citrus aurantifolia, buah tomat Solanum

lycopersicum, air biasa, dan tissue. .

III.3 Cara Kerja

1. Mencuci buat tomat Solanum lycopersicum dan jeruk Citrus aurantifolia

sampai bersih kemudian memeras dan cairan buah dan menyaring cairan

tersebut.

2. Membuat 3 kelompok biji gabah Oryza sativa masing-masing 20 biji lalu

memasukkan biji ke dalam nampan.

3. Mengecambahkan ketiga kelompok biji gabah Oryza sativa tersebut masing–

masing di dalam cairan buah jeruk nipis Citrus aurantifolia dan buah tomat

Solanum lycopersicum serta air biasa sebagai kontrol.

4. Mengganti setiap hari cairan buah dengan yang baru, mencuci sampai bersih

terlebih dahulu biji sebelum diganti.

5. Melakukan pengamatan selama 5 hari untuk mengetahui kapan biji mulai

berkecambah dan berapa banyaknya serta menentukan persentase biji yang

mulai berkecambah.

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM - Web viewLAPORAN PRAKTIKUM. FISIOLOGI TUMBUHAN ... fosofor 22 mg, hidrat arang 12,4 mg, vitamin B 1. 0,04 mg, zat besi 0,6 mg, lemak 0,15 gram, kalori 37 gram, protein

6. Mencatat data yang diperoleh pada tabel

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM - Web viewLAPORAN PRAKTIKUM. FISIOLOGI TUMBUHAN ... fosofor 22 mg, hidrat arang 12,4 mg, vitamin B 1. 0,04 mg, zat besi 0,6 mg, lemak 0,15 gram, kalori 37 gram, protein

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pertumbuhan adalah penambahan ukuran dan atau isi sel yang tidak dapat

balik kembali, diikuti oleh biosintesis penyusun protoplasma yang

baru.perkembangan merupakan gabugan antara pertumbuhan dan diferensiasi sel.

Jadi dapat dikatakan bahwa pertumbuhan menyangkut aspek kuantitatif suatu

perkembangan, sedangkan diferensiasi mengenai aspek kualitatifnya. Perubahan

kualitatif itu dapat terjadi pada selnya atau pada penyusun selnya

(Soerodikoesoemo, 1994).

Secara sederhada pertumbuhan berarti pertambahan ukuran dan biomassa

yang irreversible meliputi jumlah sel,volume, tinggi, berat tanaman yang bersifat

kuantitatif (Anonim, 2009).

Pertumbuhan dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pembelahan sel

dan pembesaran atau pemanjangan sel. Pembelahan sel menghasilkan dua sel

anakan, sehingga menambah jumlah sel penyusun tubuh. Pembelahan dianggap

selesai bila ukuran sel anakan telah sama dengan ukuran sel dewasa atau

induknya. Pembesaran atau pemanjangan sel menyebabkan ukuran sel baru itu

lebih besar daripada ukuran sel induk. Pertumbuhan terbatas pada beberapa bagian

tertentu pada tubuh tumbuhan (Soerodikoesoemo, 1994).

Perkembangan yaitu perubahan pada makhluk hidup menuju kedewasaan.

Perkembangan menyangkut aspek kualitatif kelengkapan organ tubuh menjadi

makhluk yang sempurna dan dewasa . Perkembangan berlangsung bersamaan

dengan pertumbuhan. Misalnya jagung yang tumbuh juga mengalami

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM - Web viewLAPORAN PRAKTIKUM. FISIOLOGI TUMBUHAN ... fosofor 22 mg, hidrat arang 12,4 mg, vitamin B 1. 0,04 mg, zat besi 0,6 mg, lemak 0,15 gram, kalori 37 gram, protein

perkembangan sehingga terbentuk struktur yang dewasa (bunga, buah dan biji)

(Ahapidin, 2009).

Perkecambahan

Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan kehidupan tumbuhan.

Perkecambahan etrjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan

pertumbuhan plumula (calon batang). radikula tumbuh kebawah menjadi akar

sedangkan plumula tumbuh keatas menjadi batang (Ahapidin, 2009).

Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan

kecil dan masih hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada

empat bagian penting pada biji yang berkecambah, yaitu batang lembaga

(kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga) atau radikula) , Kotiledon (daun

lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan cadangan mkanan

pada kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa

melakukan fotosintesis (Ahapidin, 2009).

Air merupakan kebutuhan mutlak bagi perkecambahan. Tahap pertama

perkecambahan adalah penyerapan air dengancepat secara imbibisi. air yang

berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit

pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio sehingga biji

melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang

disimpan pada kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan kebagian embrio

yang sedang tumbuh. Enzim yang berperan dalam pencernaan cadangan makanan

adalah enzim amilase, beta-amilase dan protease. Hormon giberelin berperan

penting untuk aktivasi dan mensintesis enzim-enzim tersebut (Ahapidin, 2009).

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM - Web viewLAPORAN PRAKTIKUM. FISIOLOGI TUMBUHAN ... fosofor 22 mg, hidrat arang 12,4 mg, vitamin B 1. 0,04 mg, zat besi 0,6 mg, lemak 0,15 gram, kalori 37 gram, protein

Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu perkecambahan epigeal dan

hypogeal (Ahapidin, 2009).

a. Perkecambahan epigeal adalah tumbuhnya hipokotil yang memanjang

sehingga plumula dan kotiledon terangkat kepermukaan tanah. Kotiledon

tersebut dapat melakukan fotosisntesis selama daun belum terbentuk contoh

perkecambahan kacang hijau, bunga matahari, kedelai, kacang tanah. Dalam

proses perkecambahan ini organ pertama yang muncul dari biji yang

berkecambah adalah radikula, berikutnya ujung radikula harus menembus

permukaan tanah.Pada banyak tumbuhan dikotil dengan rangsangan oleh

cahaya, ruas batang dibawah daun lembaga (hipokotil) akan tumbuh lurus

mengangkat kotiledon dan epikotil. Dengan demikian epikotil dan kotiledon

terangkat ke atas permukaan tanah. Epikotil memunculkan helai daun

pertamanya mengembang dan menjadi hijau, serta mulai membuat makanan

melalui fotosintesis. kotiledon akan layu dan rontok dari benih karena

cadangan makanannya telah habis oleh embrio yang berkecambah.

b. Perkecambahn hipogeal adalah tumbuhnya epikotil yang memanjang sehingga

plumula keluar menembus kulit biji dan muncul diatas permukaan tanah,

sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah contoh perkecambahan kacang

kapri, kacang ercis, jagung dan rumput-rumputan.

Di dalam dormansi biji dapat disebabkan karena embrio yang belum

masak, impermeabilitas kult biji terhadap air dan kadang-kadang terhadap

oksigen. Penyebab lain terjadinya dormansi pada biji adalah adanya zat

penghambat perkecambahan. Cairan buah tertentu seperti jeruk mengandung zat

penghambat perkecambahan, sehingga mencegah biji buah berkecambah ketika

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM - Web viewLAPORAN PRAKTIKUM. FISIOLOGI TUMBUHAN ... fosofor 22 mg, hidrat arang 12,4 mg, vitamin B 1. 0,04 mg, zat besi 0,6 mg, lemak 0,15 gram, kalori 37 gram, protein

masih dalam tubuh. Dormansi karena adanya zat penghambat dapat dihilangkan

dengan mencuci biji dalam air, sehingga zat penghambatnya hilang. Senyawa

penghambat kimia juga sering terdapat pada biji dan sering penghambat ini harus

dikeluarkan lebih dulu sebelum perkecambahan dapat berlangsung. Penghambatan

biji tidak hanya terjadi di biji, tetapi juga di daun, akar, dan bagian tumbuhan lain

(Salisburry dan Ross, 1985)

Penghambatan ini ditandai dengan adanya suatu fase istirahat pada

tanaman yang dikenal dengan istilah dormansi. Dapat juga didefenisikan sebagai

fase istirahat organ-organ tanaman yang masih berpotensi untuk tumbuh aktif

karena mengandung jaringan meristem. Walaupun dormansi itu sendiri tidak

berlangsung konstan atau tetap, tetapi akan terhenti sehingga pertumbuhan dapat

berjalan kembali (Dwidjoseputro, 1988).

Biji akan berkecambah setelah mengalami masa dorman yang banyak

disebabkan berbagai faktor internal, seperti embrio masih berbentuk rudimen atau

belum masak, kulit biji yang tahan atau impermeabel, atau adanya penghambat

tumbuh. Perkecambahan sesungguhnya adalah pertumbuhan embrio yang dimulai

kembali setelah penyerapan air atau imbibisi (Goldswanthy dan Fisher., 1992).

Bila dormansi berakhir dengan adanya imbibisi air, dan pada keadaan

tertentu, dengan hilangnya inhibitor, biji kembali menjadi pusat aktivitas

metabolisme yang tinggi. Sel-sel dalam embrio membesar, dan organel-organel

subseluler terorganisasi. Pada beberapa tumbuhan aktivitas sitokinin dan giberalin

meningkat dengan cepat segera setelah embrio menjadi turgid kembali

(Dwidjoseputro, 1988).

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM - Web viewLAPORAN PRAKTIKUM. FISIOLOGI TUMBUHAN ... fosofor 22 mg, hidrat arang 12,4 mg, vitamin B 1. 0,04 mg, zat besi 0,6 mg, lemak 0,15 gram, kalori 37 gram, protein

Sewaktu pertama kali dipanen, buah jeruk acapkali terlalu hijau untuk

dapat diterima di pasaran, sehingga untuk mempercepat proses pewarnaan kuning

yang merata, petani jeruk biasanya menyimpan jeruk ditempat yang teduh yang

tetap hangat dan lembab. Ketika petani mencoba sistem pemanasan yang lebih

modern, ternyata buah jeruknya tidak lagi berubah warna secara baik. Mengikuti

petunjuk ini, segera diketahui bahwa faktor penting dalam proses pemasakan

bukanlah panas melainkan sejumlah kecil gas etilen [CH2CH2] yang dikeluarkan

oleh minyak tanah yang dibakar. Sejak itu diketahui bahwa kebanyakan buah

membentuk etilennya sendiri, dan inilah pemicu proses pemasakan. Diantara

sekian banyak perubahan yang disebabkan etilen adalah perubahan permeabilitas

membran sel. Salah satu akibatnya ialah memberikan enzim penghancur klorofil

pada kloroplas, perubahan klorofil pigmen merah atau pigmen kuning dalam sel-

sel buah tidak terlindungi dan buah menampakkan warna masaknya (Salisburry

dan Ross, 1985).

Asam absisat juga dikenal sebagai faktor penghambat dalam koordinasi

kegiatan tumbuhan. Ini dimungkinkan agar tumbuhan dapat bertahan pada kondisi

lingkungan yang buruk dengan menunda pertumbuhan (dormansi) (Fiter, 1991).

Respon sel yang paling umum terhadap ABA adalah terhambatnya

pertumbuhan. ABA memperlihatkan bahwa senyawa ini meningkat tajam pada

daun dan kuncup, yaitu hari mulai pendek di akhir musin panas. Mereka juga

menemukan pemberian langsung ABA pada kuncup yang tidak dorman yang

dapat menyebabkan dormansi. Dalam musim gugur, daun-daun dewasa dari

pohon-pohon tertentu seperti pobon Brich dan pohon Camore membentuk suatu

substansi yang menghentikan pertumbuhan pada meristem epikal batang dan

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM - Web viewLAPORAN PRAKTIKUM. FISIOLOGI TUMBUHAN ... fosofor 22 mg, hidrat arang 12,4 mg, vitamin B 1. 0,04 mg, zat besi 0,6 mg, lemak 0,15 gram, kalori 37 gram, protein

mengubahnya menjadi kuncup dorman. Daun-daun yang baru tumbuh di atas

meristem tersebut berubah menjadi sisik kuncup kaku yang membungkus

meristem rapat-rapat an akan melindunginnya rapat-rapat terhadap kerusakan

mekanisme dan kekeringan selama bulan-bulan musim dingin. Zat yang

bertanggung jawab terhadap perubahan meristem epikal menjadi kuncup dorman

itu setelah diidetifikasi dan dinamakan asam absisat. Diperkirakan zat ini mengalir

dari tempat pembentuknya , yaitu daun-daun dewasa ke meristem epikal melalui

floem. Sekali suatu kuncup menjadi dorman, biasanya tidak dapat diakifkan

kembali (Salisburry dan Ross, 1985).

Kandungan kimia buah jeruk terutama mengandung bantak asam sitrat 7 –

7,6 %. Juga didapati adanya damar, lemak, vitamin B1, dan vitamin C. selain itu

jeruk nipis juga mengandung minyak terbang antara lain sitrat, limonene,

tellandren, lemon kamfer, geranilasetat, cadinen, dan linaliin asetat. Selain itu 100

gram buah jeruk mengandung vitamin C sebesar 29 mg, kalsium 40 mg, fosofor

22 mg, hidrat arang 12,4 mg, vitamin B1 0,04 mg, zat besi 0,6 mg, lemak 0,15

gram, kalori 37 gram, protein 0,8 gram, dan air 86 gram (Heddy, 1983).

Kandungan kimia buah tomat terkandung zat-zat antara lain vitamin c,

vitamin A, protein, karbohidrat, lemak, kalsium, fosfor, mineral dan zat besi

(Heddy, 1983).

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM - Web viewLAPORAN PRAKTIKUM. FISIOLOGI TUMBUHAN ... fosofor 22 mg, hidrat arang 12,4 mg, vitamin B 1. 0,04 mg, zat besi 0,6 mg, lemak 0,15 gram, kalori 37 gram, protein

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil

Tabel Hasil Pengamatan

Hari/Tgl Pengamatan

JumlahKecambah

Keterangan

Air jeruk Air tomat Kontrol

Selasa22-11-2011 - - -

Rabu23-11-2011 - - -

Kamis24-11-2011 - - 16

Jumat25-11-2011 - - 16

Sabtu26-11-2011 - - 18

Keterangan : - = Tidak ada perkecambahan

IV.2 Pembahasan

Percobaan ini digunakan biji padi/gabah Oryza sativa yang diberi

perlakuan berbeda. Gabah sebanyak 20 biji direndam dalam air jeruk dan 20 biji

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM - Web viewLAPORAN PRAKTIKUM. FISIOLOGI TUMBUHAN ... fosofor 22 mg, hidrat arang 12,4 mg, vitamin B 1. 0,04 mg, zat besi 0,6 mg, lemak 0,15 gram, kalori 37 gram, protein

lagi direndam dalam air tomat Solanum lycopersicum dan 20 biji dalam air biasa

sebagai kontrol.

Pengamatan pada hari I sampai hari ke III, biji-biji yang diberi perlakuan

tidak ada yang berkecambah, baik yang direndam pada air jeruk nipis Citrus

aurantifolia, air tomat Solanum lycopersicum maupun pada air biasa sebagai

kontrol. Hal ini mungkin disebabkan karena biji masih dalam keadaan dorman,dan

masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungannya.

Pengamatan hari ke III biji yang direndam dalam air biasa sudah ada yang

berkecambah sebanyak 16 biji, begitupula dengan hari ke IV tetap 16 biji yang

berkecambah lalu dan pada hari ke V menjadi 18 biji yang mengalami

perkecambahan. Hal ini disebabkan karena pada cairan kontrol digunakan air

biasa yang merupakan cairan yang tidak mengandung zat-zat penghambat

(inhibitor) sehingga cairan tersebut menjadi zat yang sangat penting bagi

pertumbuhan kecambah, yakni selain sebagai media pertumbuhan dan media

reaksi enzimatis, juga untuk menjaga turgiditas sel dan menjaga kelembaban pada

biji sehingga biji dapat berkecambah. Dengan media berupa cairan yang bebas

dari senyawa atau zat inhibitor maka biji dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya

untuk melakukan aktivitas tumbuhnya.

Sedangkan biji yang direndam dengan cairan buah tomat Solanum

lycopersicum tidak mengalami perkecambahan dengan perlakuan tersebut sejak

hari I hingga hari ke V pengamatan. Hal tersebut disebabkan karena buah tomat

Solanum lycopersicum mengandung zat-zat penghambat seperti vitamin c, vitamin

A, protein, karbohidrat, lemak, kalsium, fosfor, mineral dan zat besi. Selain itu,

tomat juga mengandung zat inhibitor berupa asam absisat (ABA) yang merupakan

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM - Web viewLAPORAN PRAKTIKUM. FISIOLOGI TUMBUHAN ... fosofor 22 mg, hidrat arang 12,4 mg, vitamin B 1. 0,04 mg, zat besi 0,6 mg, lemak 0,15 gram, kalori 37 gram, protein

suatu zat dan hormon yang dapat menunda pertumbuhan akibat lingkungan yang

jelek atau kurang baik bagi pertumbuhan. Oleh karena biji-biji gabah terendam

dalam cairan buah tomat yang mengandung ABA, maka biji-biji gabah tersebut

menyerap cairan dari buah tomat yang mengandung ABA yang bersifat sebagai

inhibitor sehingga perkecambahan biji menjadi terhambat.

Gabah yang direndam dalam cairan jeruk nipis Citrus aurantifolia tidak

ada yang mengalami perkecambahan sejak hari I diberi perlakuan hingga hari ke

V pengamatan. Hal ini disebabkan karena air jeruk nipis memiliki kandungan zat-

zat penghambat seperti asam sitrat, karoten, tiamin dan sebagainya sehingga

sangat sulit bagi biji untuk dapat berkecambah. Juga didapati adanya damar,

lemak, vitamin B1, dan vitamin C pada jeruk nipis serta minyak terbang sitrat,

limonene, tellandren, lemon kamfer, geranilasetat, cadinen, dan linalin asetat yang

dapat menghalangi perkecambahan.

Berdasarkan data hasil pengamatan tersebut terlihat biji gabah yang berada

direndam dalam air biasa hampir semuanya berkecambah sedangkan biji gabah

yang berada dalam larutan inhibitor seperti jeruk nipis Citrus aurantifolia dan

tomat Solanum licopersicum tidak ada yang berkecambah yang berarti bahwa biji

gabah masih mengalami dormansi.

Bagian biji yang dihambat pada air jeruk Citrus aurantifolia ialah

penerimaan cahaya oleh biji sehingga unsur cahaya yang dibutuhkan untuk

mematahkan dormansi tidak ada atau terganggu, sedangkan pada cairan tomat

Solanum lycopersicum yang mengandung asam absisat menghambat pada bagian

dalam biji baik itu plumula (calon batang) dan radikula (calon akar) serta

menghambat kerja enzim yang berguna untuk perkecambahan.

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM - Web viewLAPORAN PRAKTIKUM. FISIOLOGI TUMBUHAN ... fosofor 22 mg, hidrat arang 12,4 mg, vitamin B 1. 0,04 mg, zat besi 0,6 mg, lemak 0,15 gram, kalori 37 gram, protein

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Setelah melakukan percobaan ini maka dapat disimpulan bahwa pada

air buah tomat Solanum lycopersicum mengandung zat inhibitor berupa asam

absisat (ABA). Pada air jeruk nipis Citrus aurantifolia mengandung zat-zat yang

dapat menghambat perkecambahan biji padi Oryza sativa seperti vitamin C, asam

askorbat, asam sitrat, karoten, tiamin dan sebagainya. Pada biji yang direndam

dalam air terjadi perkecambahan sebab dalam air biasa tidak mengandung zat

inhibitor yang menghambat perkecambahan.

V.2 Saran

Asisten sebaiknya memberikan perhatian yang lebih terhadap praktikan

saat mengamati percobaan.

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM - Web viewLAPORAN PRAKTIKUM. FISIOLOGI TUMBUHAN ... fosofor 22 mg, hidrat arang 12,4 mg, vitamin B 1. 0,04 mg, zat besi 0,6 mg, lemak 0,15 gram, kalori 37 gram, protein

DAFTAR PUSTAKA

Ahapidin, 2009, Pertumbuhan dan Perkembangan-Tumbuhan, http://ahapidin. blogspot.com/2009/08/ pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan.html, diakses pada tanggal 24 November 2011 pada pukul 3.56 WITA.

Anonim, 2009, Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan http://biodonalogi.wordpress.com/ 2009 / 09 / 01 ppt- pertumbuhan -dan-perkembangan - tumbuhan/, diakses pada tanggal 24 November 2011 pada pukul 3.42 WITA.

Dwidjoseputro, D., 1988, Pengantar Fisologi Tumbuhan, PT Gramedia, Jakarta

Fiter, A. H., 1991, Fisiologi Lingkungan Tanaman, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Goldswanthy, Peter, R., dan N. M. Fisher, 1992, Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Heddy, S., 1983, Hormon Pertumbuhan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Salisburry, F. R., dan C. W. Ross, 1985, Fisiologi Tumbuhan Jilid 2, Penerbit ITB, Bandung.

Soerodikoesoemo, W., 1994, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Depdikbud, Jakarta.