Laporan Praktikum Bahan Kemasan Kertas

8
Nama : Yulian Arthia Putri NIM : 1000822 PEMBAHASAN Pengemas merupakan suatu bahan yang memiliki kemampuan untuk melindungi bahan pangan. Selain untuk melindungi bahan pangan, pengemas juga merupakan sarana promosi dan informasi mengenai bahan pangan yang dikemasnya ( produk ). Banyak berbagai jens kemasan dengan berbagai bahan kemasan yang berbeda beredar dipasaran, mulai dari kemasan plastik, kertas, gelas/kaca, kalen, dan kayu. Salah satu jenis bahan kemasan yang paling banyak digunakan untuk mengemas bahan pangan, yaitu kertas. Kertas merupakan struktur lembaran yang terbuat dari pulp dan bahan lain sebagai bahan tambahan dengan fungsi tertentu. Bagian terbesar kertas adalah pulp, sedangkan bahan lain sebagai bahan tambahan hanya sedikit karena digunakan hanya untuk mendapat sifat tertentu (Setyowati, 2000). A. Identifikasi Jenis Kemasan Kertas Setiap jenis kemasan kertas yang beredar di pasaran memiliki penampakan, sifat, dan karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi pada berbagai kemasan kertas yang ada.

description

Kemasan kertas

Transcript of Laporan Praktikum Bahan Kemasan Kertas

Page 1: Laporan Praktikum Bahan Kemasan Kertas

Nama : Yulian Arthia Putri NIM : 1000822

PEMBAHASAN

Pengemas merupakan suatu bahan yang memiliki kemampuan untuk

melindungi bahan pangan. Selain untuk melindungi bahan pangan, pengemas juga

merupakan sarana promosi dan informasi mengenai bahan pangan yang

dikemasnya ( produk ). Banyak berbagai jens kemasan dengan berbagai bahan

kemasan yang berbeda beredar dipasaran, mulai dari kemasan plastik, kertas,

gelas/kaca, kalen, dan kayu. Salah satu jenis bahan kemasan yang paling banyak

digunakan untuk mengemas bahan pangan, yaitu kertas. Kertas merupakan

struktur lembaran yang terbuat dari pulp dan bahan lain sebagai bahan tambahan

dengan fungsi tertentu. Bagian terbesar kertas adalah pulp, sedangkan bahan lain

sebagai bahan tambahan hanya sedikit karena digunakan hanya untuk mendapat

sifat tertentu (Setyowati, 2000). 

A. Identifikasi Jenis Kemasan Kertas

Setiap jenis kemasan kertas yang beredar di pasaran memiliki penampakan,

sifat, dan karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu perlu dilakukan

identifikasi pada berbagai kemasan kertas yang ada.

Berdasarkan data hasil pengamatan, didapat bahwa setiap kertas memiliki

perbedaan warna, kehalusan, serat, dan lain-lain. Berbagai karakteristik berbeda

yang dimiliki kertas akan sangat memengaruhi bahan yang dikemasnya. Beberapa

sampel kertas memiliki serat kasar yang cukup terlihat, seperti pada kertas stensil

dan kertas sampul. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya serat pulp yang

terkandung pada kertas tersebut. Pada kertas minyak memiliki warna yang

berbeda-beda, hal ini karena adanya penambambahan perwarna pada pulp ketika

proses pembuatannya. Kertas tisu, kertas minyak (putih), kertas roti memiliki

warna putih, disebabkan karena adanya pelunturan warna pada kertas.

Page 2: Laporan Praktikum Bahan Kemasan Kertas

Kertas minyak memiliki kemampuan menyerap air yang lebih rendah

dibandingkan kertas stensil atau kertas sampul sehingga kertas minyak mampu

mencegah kerusakan produk dari air lebih baik dibandingkan dengan kertas roti.

Namun, kertas roti memiliki kemampuan lebih baik dalam melindungi produk

dari kerusakan akibat cahaya.

Kesemua sampel dianggap tidak baik dalam mengemas bahan-bahan basah

seperti buah-buahan, sayur-sayuran maupun hasil laut. Karena kertas memiliki

kemampuan tinggi untuk menyerap air sehingga akan menciptakan kondisi

lembab. Kondisi lembab tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan

mikroorganisme seperti bakteri, kapang dan khamir. Kertas kemasan sampel

diatas lebih baik digunakan untuk mengemas makanan kering seperti roti (kertas

roti mampu menyerap minyak sisa pada roti ) dan kue kering. 

Hampir pada semua sampel, terutama kertas stensil,kertas tisu, kertas sampul,

dan karton bergelombang memiliki permukaan yang lebih kasar dari sampel

lainnya. Hal ini menandakan kemampuan menyerap air kertas tersebut lebih tinggi

dibandingkan sampel kertas lainnya. Daya serap kertas terhadap air

dipengaruhi keadaan permukaan suatu kertas. Kertas yang

memiliki permukaan kasar (roll) berpori-pori luas sehingga air

dengan mudah masuk ke dalamnya. Sementara itu, pori-pori

pada kertas permukaan halus (felt) berukuran kecil sehingga

peluang air untuk masuk sangat sukar.

B. Pengukuran Ketebalan Berbagai Kemasan Kertas

Pengukuran dilakukan menggunakan jangka sorong dan micrometer sekrup.

Mengukur ketebalan kemasan kertas menggunakan mikrometer sekrup, yaitu alat

pengukur yang dapat mengukur dengan ketelitian 0,01mm sehingga dapat

digunakan untuk mengukur ketebalan kertas. Pengukuran dilakukan pada tiga titik

yang berbeda pada satu sampel kertas. Bedasarkan hasil pengukuran, karton

bergelombang merupakan yang paling tebal dibandingkan dengan sampel kertas

lainnya. Ketebalan kardus bergelombang yaitu 1,005 mm menggunakan

micrometer sekrup dan 0,2 cm menggunakan jangka sorong. Ukuran ini termasuk

Page 3: Laporan Praktikum Bahan Kemasan Kertas

dengan bagian yang bergelombang(corrugated). Berdasarkan ketebalannya,kardus

bergelombang merupakan kemasan yang paling baik untuk digunakan sebagai

membungkus bahan pangan yang perishable atau mudah rusak karena semakin

tebal dan semakin banyaknya corrugated pada kemasan memungkinkan benturan

semakin kecil sehingga bahan pangan dapat lebih terlindungi dibandingkan

dengan kemasan lainnya ketika terjadi benturan. Kardus bergelombang biasa

digunakan sebagai kemasar skunder, primer, atau tersier.

C. Pengukuran Berat Berbagai Kemasan Kertas

Pada pengukuran berat kertas, digunakan 3 sampel yang berbeda dari satu

jenis kertas yang sama. Pengukuran dilakukan menggunakan neraca analitik yang

memiliki hasil keakuratan 0,0001 g.

Berdasarkan hasil penimbangan, kardus bergelombang merupakan sampel

yang paling berat dibandingkan dengan sampel kertas lainnya, yaitu seberat  4,2

g/cm2 atau  0,00042 g/m2. Hal ini disebabkan oleh struktur kardus bergelombang

tersebut. Kardus bergelombang memiliki tiga bagian kertas yang terdiri dari dua

bagian yang halus dan satu bagian yang bergelombang yang memiliki berat

lumayan besar sehingga ketika ditimbang maka memberikan penilaian yang

paling berat.

Sampel kertas lainnya memiliki berat yang berbeda-beda pula. Hal ini

disebabkan oleh oleh bahan pembuatnya, lapisan yang melapisinya dan

kegunaannya dalam mengemas bahan pangan. Semakin berat suatu kemasan

menandakan bahan penyusunnya semakin banyak dan semakin dapat menahan

benturan dan goncangan dibandingkan dengan kemasan yang ringan. Umumnya

kemasan yang berat tergolong kaku karena komponen yang dikandungnya.

D. Massa Jenis Berbagai Kemasan Kertas

E. Ketahanan Kemasan Kertas Terhadap Minyak

Pada praktikum ini dilakukan uji ketahanan kertas terhadap minyak atau biasa

disebut terpentine test. Uji ini dilakukan terhadap tiga sampel kertas, yaitu kertas

minyak, kertas roti, dan kertas kraft. Selanjutnya, berdasarkan hasil pengamatan

Page 4: Laporan Praktikum Bahan Kemasan Kertas

akan ditentukan jenis kertas mana yang paling tahan terhadap minyak

dibandingkan dengakan jenis kertas lainnya.

Pengujian terpentine test ini untuk membedakan daya penetrasi minyak dari

masing-masing bahan pengemas untuk mengemas dan menentukan kertas mana

yang lebih tahan terhadap minyak dan lemak. Daya penetrasi lemak pada kertas

adalah kemampuan minyak untuk dapat melewati dan mengisi bagian pori-pori

kertas. Pengertian penetrasi adalah besaran yang menyatakan sifat penyerapan

kertas dan karton terhadap zat cair standar, dihitung berdasarkan kebalikan

panjang hasil jalur cetakan pada pengujian, dinyatakan dalam satuan 1000/nm,

yang diukur menggunakan alat uji cetak IGT pada kondisi standar. (Anonim,

2007).

Pada tahap pengujian sebelum dilakukan penetesan minyak terpentin,

digunakan kertas stensil atau kertas buram sebagai lapisan. Tujuan penggunaan

kertas stensil ini yaitu sebagai indicator untuk melihat tembusnya minyak pada

kertas agar terlihat jelas. Jika tidak menggunakan kertas stensil, minyak akan

langsung tembus pada gelas kaca dan kemungkinan hal ini tidak akan terlihat

jelas. Oleh karena itulah, digunakan kertas stensil agar tembusnya minyak pada

kertas terlihat jelas.

Diatas gelas yang sudah diletakkan kertas stensil dan kertas sampel yang akan

diuji, digunakan pasir kuarsa berukuran 20 mesh agar seragam. Tujuan

penggunaan pasir kuarsa ini, yaitu sebagai penghambat agar minyak tidak

langsung menyerap pada kertas, tetapi minyak tersebut harus melewati butiran-

butiran pasir kuarsa yang sudah seragam terlebih dahulu sehingga dapat dihitung

waktu penetrasinya.

Pasir kuarsa dituangkan kedalam pipa yang berada di atas sampel kertas,

setelah itu dituangkan minyak terpentine sebanyak 22 tetes pada pasir tersebut dan

waktu dihitung dari penuangan minyak semua diteteskan sampai terbentuknya

noda/merebesnya minyak pada kertas sampel tersebut yang disebut waktu

penetrasi minyak. Pengamatan dilakukan sebanyak 3 kali perulangan pada tiap

sampel kertas yang diuji.

Page 5: Laporan Praktikum Bahan Kemasan Kertas

Berdasarkan pengamatan, kertas . Berdasarkan hasil pengamatan. ketahanan

kertas roti terhadap minyak lebih tinggi dibanding dengan kertas kraft dan kertas

minyak (roti > kraft > minyak). Dari tiga kali ulangan, kertas roti memiliki waktu

penetrasi rata-rata 18,66 detik, kertas kraft memiliki waktu penetrasi rata-rata 15

detik, dan krtas minyak memiliki waktu penentrasi rata-rata 11,3 detik.

Kertas minyak bisa tahan terhadap minyak karena dibuat dengan proses sulfat

sehingga tahan terhadap minyak. Selain proses sulfat, ada pembuatan kertas

minyak ini terdapat proses sizing, yaitu penambahan sizer yang merupakan bahan

yang memberikan resistensi terhadap air. Proses ini memberikan ketahanan

terhadap air pada kertas ini. Sizer akan mengubah sifat hidrofilik selulosa yang

terkandung di dalam kertas menjadi bersifat hidrofobik. Selulosa dalam kertas

terdiri dari serat selulosa yang bersifat hidrofilik. Hal ini selanjutnya mengurangi

kemampuan menyerap air pada kertas. Sedangkan kertas roti sangat mudah sekali

menyerap minyak dan lemak. (Anonim, 2009)

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2012). Laporan Praktikum Pengemasan Kertas, [Online]. Tersedia: http://see-around-theworld.blogspot.com/2012/03/laporan-praktikum-pengemasan-kertas.html [30 Maret 2013].

Ariestiani. (2012). Praktikum Pengemasan Pangan, [Online]. Tersedia: http://ariestiani.files.wordpress.com/2012/05/laporan-terpentin-tes.doc [30 Maret 2013].