LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN...

61
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN EKONOMI SYARIAH STRATEGI BPJS KETENAGAKERJAAN KCP TULUNGAGUNG DALAM OPTIMALISASI JUMLAH PESERTA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Iain Tulungagung Oleh Nurrizka Aliya Alfafa Khoirunnisa NIM. 12402173667 Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Mohamad Aswad, S.Ag., MA JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG 2020

Transcript of LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN...

Page 1: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

STRATEGI BPJS KETENAGAKERJAAN KCP TULUNGAGUNG

DALAM OPTIMALISASI JUMLAH PESERTA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir

Praktik Pengalaman Lapangan

Jurusan Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Iain Tulungagung

Oleh

Nurrizka Aliya Alfafa Khoirunnisa

NIM. 12402173667

Dosen Pembimbing Lapangan

Dr. Mohamad Aswad, S.Ag., MA

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

IAIN TULUNGAGUNG

2020

Page 2: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

EKONOMI SYARIAH

Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan Ekonomi Syariah ini telah

disetujui dan disahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Di :

Judul Laporan :

Tulungagung

Strategi BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung

Dalam Optimalisasi Jumlah Peserta

Menyetujui,

Dosen Pamong

RIESSA ROSELINE

Dosen Pembimbing Lapangan

Dr. MOHAMAD ASWAD, S.Ag.,MA

NIP. 197506142008011009

Mengesahkan,

a.n. Dekan

Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

SISWAHYUDIANTO, M.M

NIDN. 2015068402

Page 3: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan

berkat, rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam kita

panjatkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang mana dengan

pertolongan dan hidayah-Nya kami dapat menyusun laporan akhir hasil Praktik

Pengalaman Lapangan (PPL) ini untuk diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam sebagai tanda bukti bahwa kami telah melaksanakan Praktik

Pengalaman Lapangan (PPL) yang bertempat di Kantor Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Perintis Tulungagung

sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung. Tentunya dalam penyusunan laporan akhir

ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Dr. Maftukin, M. Ag. selaku Rektor IAIN Tulungagung

2. Bapak H. Dede Nurohmah, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Tulungagung

3. Bapak Dr. Mohamad Aswad, S.Ag., MA selaku Dosen Pembimbing

Lapangan PPL BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung

4. Bapak Supardi Prayitno selaku Pimpinan BPJS Ketenagakerjaan KCP

Tulungagung

5. Ibu Riessa Roseline selaku Dosen Pamong PPL BPJS Ketenagakerjaan

KCP Tulungagung

6. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan akhir

hasil Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini.

Penulis menyadari bahwa laporan akhir hasil Praktik Pengalaman Lapangan

(PPL) ini masih jauh dari sempura. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik

dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi lebih sempurnanya

laporan penelitian yang akan datang.

Page 4: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

iv

Semoga dengan terselesaikannya laporan akhir hasil Praktik Pengalaman

Lapangan (PPL) ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para

pembaca pada umumnya.

Tulungagung, 07 Januari 2020

Penyusun

Page 5: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Dasar Pemikiran ................................................................................ 1

B. Tujuan dan Kegunaan ....................................................................... 3

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ....................................................... 4

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK .......................................................... 5

A. Profil BPJS Ketenagakerjaan ............................................................ 5

B. Profil Lembaga .................................................................................. 8

C. Pelaksanaa Praktik ............................................................................ 10

D. Permasalahan di Lapangan ................................................................ 10

E. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik .............................. 11

BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 13

A. Peran BPJS Ketenagakerjaan dalam Melindungi Jaminan Sosial

Penerima Manfaat ............................................................................. 13

B. Strategi BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung dalam Optimalisasi

Jumlah Peserta ................................................................................... 24

C. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Partisipasi dalam Kepesertaan

BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung ....................................... 30

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 32

A. Kesimpulan ....................................................................................... 32

B. Saran .................................................................................................. 33

Page 6: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

vi

DAFTAR RUJUKAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 7: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Tenaga kerja merupakan seseorang yang mampu bekerja guna

menghasilkan barang ataupun jasa untuk memenuhi kebutuhan pribadi

maupun masyarakat. Peran para pekerja yakni sebagai salah satu faktor

produksi yang mampu mempengaruhi pendapatan nasional. Dalam

pelaksanaan pembangunan nasional, peran tenaga kerja dalam pembangunan

nasional semakin meningkat dengan disertai semakin tingginya kemungkinan

resiko yang akan dihadapinya. Dengan adanya sebuah lembaga yang dapat

memikul resiko yang tidak pasti tersebut maka para tenaga kerja akan lebih

merasa aman atau terjamin dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari untuk

mencari nafkah atau bekerja.

Penyelenggaraan jaminan sosial tenaga kerja merupakan sebuah bentuk

dari perlindungan, pemeliharaan, peningkatan kesehatan dan kesejahteraan

bagi tenaga kerja dan keluarganya. Perlindungan kepada pekerja dalam

program tersebut lebih ditekankan karena mereka mempunyai kedudukan

yang relatif lemah dimana dalam kenyataannya para pekerja berada dalam

posisi yang penuh dengan resiko berupa kecelakaan kerja, sakit akibat kerja,

dan bisa juga sampai kematian serta tak luput dari terjadinya PHK oleh

perusahaan. Kejadian tersebut kemungkinan besar juga akan mempengaruhi

kehidupan pekerja dan keluarganya sehingga berkemungkinan juga para

pekerja terpaksa tidak bekerja untuk selamanya maupun sementara waktu,

dan penghasilannya akan terhenti ataupun berkurang. Oleh karena itu, untuk

meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan pekerja dan keluarganya

tersebut perusahaan memiliki tanggung jawab yang besar kepada setiap

pekerja dari beberapa resiko yang bisa terjadi di waktu yang akan datang.

Pentingnya jaminan sosial diberikan oleh setiap pekerja karena selain

untuk melindungi pekerja dari beberapa resiko yang tidak dapat diramalkan,

Page 8: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

2

juga dikarenakan secara ekonomi ataupun sosial tidak merugikan pihak yang

menyelenggarakan maupun pihak yang menerima layanan. Jaminan sosial

juga bentuk dari sebuah investasi yang berbasis sosial dan juga

menguntungkan dalam jangka panjang. Jaminan sosial yakni salah satu jenis

kebijakan sosial guna mengatasi atau meminimalisir tingkat kemiskinan serta

ketimpangan yang ada dalam lingkungan masyarakat.1 Jaminan sosial yang

berbentuk tunjangan pendapatan dapat disebut benefit in cash, sedangkan yang

berwujud bantuan barang atau pelayanan sosial sering disebut benefits in kind.2

Adanya Undang-Undang No.40 Tahun 2004 mengenai Sistem Jaminan Sosial

Nasional (SJSN) yakni sebagai salah satu upaya pemerintah Indonesia guna

meningkatkan jaminan sosial. Sistem Jaminan Sosial Nasional atau SJSN adalah

sebuah program dari negara dengan tujuan memberikan perlindungan yang pasti

serta kesejahteraan sosial bagi seluruh lapisan rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan

program tersebut dibentuklah sebuah badan penyelenggara guna

mengimplementasikan sistem jaminan sosial nasional.

BPJS Ketenagakerjaan mengganti call name (sebutan) menjadi BP Jamsostek

sejak Desember 2019. Kemudian peran adanya BPJS Ketenagakerjaan juga untuk

mencegah pengeluaran yang tidak pasti akibat dari kecelakaan kerja yang secara

tidak langsung pun akan berpengaruh dalam penggunaan pendapatannya dari

pemenuhan kebutuhan hidupnya sehari-hari. Begitu juga dengan resiko kematian

yang dapat menyebabkan keluarga dari tenaga kerja kehilangan pendapatan sehingga

kesejahteraannya akan menurun. Dan dengan resiko di hari tua yang menuntut

supaya memiliki tabungan, guna untuk menikmati masa-masa tersebut agar tetap

memiliki kesejahteraan di masa usia non produktif. Mengingat betapa pentingnya

peran tenaga kerja dalam kemajuan pertumbuhan ekonomi suatu negara khususnya

di Indonesia, maka peran BPJS Ketenagakerjaan juga sangat penting sebagai

pelindung jaminan sosial para tenaga kerja yang sesuai dengan komitmen pada misi

BP Jamsostek. Namun, tidak sedikit dari pekerja maupun perusahaan yang sadar

akan pentingnya mendapat perlindungan jaminan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan.

1 Akhmad Purnama, Analisis Perlindungan Sosial Bagi Pekerja Informal, Jurnal PKS Vol. 14,

No. 2, 2015, hal. 151

2 Suharto, Askesos New Initiative, Apa, Mengapa, Untuk Apa? Hand Out Askesos New Inisistive. (

Yogyakarta : B2P2KS, 2012) hal. 211

Page 9: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

3

Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengoptimalkan strategi marketing sehingga

dapat mendorong partisipasi serta minat para tenaga kerja maupun para pelaku usaha

untuk menjadi peserta.

B. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan

Berdasarkan identifikasi dasar pemikiran tersebut, maka tujuan

yang ingin dicapai dari hasil temuan study yakni sebagai berikut :

a) Untuk mengetahui peran BPJS Ketenagakerjaan dalam melindungi

jaminan sosial penerima manfaat.

b) Untuk mengetahui strategi BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung

dalam optimalisasi jumlah peserta.

c) Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi

dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung.

2. Kegunaan

Berikut ini merupakan beberapa kegunaan dari hasil temuan study

dilaksanakannya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) :

a. Kegunaan secara Akademis

1. Diharapkan penelitian dari hasil temuan studi ini dapat

mengembangkan teori yang ada serta menambah wawasan dan

pengetahuan yang bermanfaat sehingga dapat digunakan sebagai

pengetahuan tambahan.

2. Penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai referensi atau

perbandingan antara ilmu yang didapatkan di bangku kuliah dengan

kenyataan yang terjadi di lapangan.

b. Kegunaan secara Praktis

Sebagai informasi serta bahan pertimbangan dalam

mengimplementasikan strategi yang akan dilaksanakan oleh BPJS

Page 10: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

4

Ketenagakerjaan KCP Tulungagung untuk meningkatkan partisipasi

tenaga kerja atau meningkatkan jumlah peserta.

C. Waktu dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan pada Gelombang I ini

dimulai pada hari Selasa tanggal 07 bulan Januari sampai hari Jum’at tanggal

07 bulan Febuari tahun 2020. Sedangkan lokasi pelaksanaan kegiatan Praktik

Pengalaman Lapangan yakni di salah satu lembaga di daerah Tulungagung

tepatnya di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja atau BPJS

Ketenagakerjaan KCP Tulungagung dengan alamat Jl. Mayor Sujadi no. 17,

Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.

Page 11: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

5

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Profil BPJS Ketenagakerjaan

1. Sejarah BPJS Ketenagakerjaan

Terbentuknya UU No.33/1947 jo UU No.2/1951 mengenai

kecelakaan kerja, Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) No.48/1952 jo

PMP No.8/1956 mengenai pengaturan bantuan untuk usaha

penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP No.15/1957 mengenai

pembentukan Yayasan Sosial Buruh, PMP No.5/1964 mengenai

pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS), dan diberlakukannya

UU No.14/1969 tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja merupakan sejarah

awal proses dari PT Jamsostek (Persero).

Kemudian setelah itu telah mengalami kemajuan mulai dari

landasan hukum, cara penyelenggaraan maupun bentuk perlindungan.

Pada tahun 1977, dikeluarkannya PP No.33 tahun 1977 tentang

pelaksanaan program ASTEK atau Asuransi Sosial Tenaga Kerja, yang

mewajibkan setiap pemberi kerja/pengusaha swasta dan BUMN untuk

mengikuti program tersebut. Selain itu, juga terbit PP No.34/1977 tentang

pembentukan wadah penyelenggara ASTEK (Perum Astek). Kemudian di

tahun mendatang, lahirlah UU No.3 tahun 1992 tentang JAMSOSTEK.

Serta melalui PP No.36/1995 ditetapkannya PT Jamsostek sebagai badan

penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Program ini memberi

perlindungan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi

tenaga kerja dan keluarganya. Dengan cara memberikan kepastian arus

penerimaan penghasilan untuk ahli waris atau penerima manfaat sebagai

pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang telah hilang dari

akibat risiko sosial.

Setelah itu di tahun 2004, Pemerintah telah menerbitkan UU

Nomor 40 Tahun 2004 mengenai Sistem Jaminan Sosial Nasional. UU

Page 12: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

6

tersebut berhubungan dengan Amandemen UUD 1945 mengenai

perubahan pasal 34 ayat 2, yang saat itu berbunyi: “Negara

mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat serta

memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan

martabat kemanusiaan”. Manfaat perlindungan yang akan diterima oleh

penerima manfaat dapat memberi rasa aman sehingga akan lebih

memberikan motivasi atau dorongan untuk meningkatkan produktivitas.

Ruang lingkup PT Jamsostek (Persero) untuk memberikan

perlindungan sosial bagi tenaga kerja yakni melalui 4 (empat) program,

yang mencakup Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK), Program Jaminan

Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Kematian

(JKm) bagi tenaga kerja dan keluarganya. Kemudian tahun 2011,

dicetuskan UU No 24 Tahun 2011 mengenai Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial (BPJS). Kemudian sesuai dengan UU tersebut, pada

tanggal 1 Januari ditahun 2014 PT Jamsostek telah berubah menjadi Badan

Hukum Publik. BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan program

jaminan sosial tenaga kerja, yang meliputi JKM, JKK serta JHT dengan

penambahan program Jaminan Pensiun (JP) yang dimulai pada 1 Juli

2015.

2. Visi dan Misi BPJS Ketenagakerjaan

Visi BPJS Ketenagakerjaan :

Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial kebanggaan bangsa,

yang amanah, bertatakelola baik serta unggul dalam operasional dan

pelayanan

Misi BPJS Ketenagakerjaan :

Melalui program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, BPJS

Ketenagakerjaan berkomitmen untuk :

1) Melindungi dan menyejahterakan pekerja dan keluarganya.

2) Meningkatkan produktivitas dan daya saing pekerja.

Page 13: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

7

3) Mendukung pembangunan dan kemandirian perekonomian nasional.

3. Nilai Budaya BPJS Ketenagakerjaan

a) Iman

Insan BPJS Ketenagakerjaan beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

YME, bekerja sebagai ibadah untuk memberikan manfaat dan nilai

bagi pekerja, keluarga, masyarakat, dan bangsa.

b) Ekselen

Insan BPJS Ketenagakerjaan selalu bersikap profesional, inovatif,

dan bersungguh-sungguh dalam mengupayakan hasil terbaik untuk

memberikan manfaat serta nilai tambah bagi organisasi dan

lingkungan.

c) Teladan

Insan BPJS Ketenagakerjaan senantiasa memulai dari dirinya

sendiri untuk berperilaku sesuai dengan norma, etika dan peraturan

yang berlaku sehingga dapat menjadi contoh ( role model ) bagi

lingkungan sekitarnya.

d) Harmoni

Insan BPJS Ketenagakerjaan mampu membangun kerjasama,

keselarasan, dan mengutamakan keberhasilan bersama.

e) Integritas

Insan BPJS Ketenagakerjaan senantiasa dapat menjaga amanah,

jujur, satu dalam kata dan perbuatan, dapat dipercaya, serta

berkomitmen untuk patuh pada norma dan peraturaan yang

berlaku.

f) Kepedulian

Insan BPJS Ketenagakerjaan senantiasa peduli pada peserta,

lingkungan kerja, dan organisasi sehingga ikut merasa bertanggung

Page 14: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

8

jawab dan secara tulus berpartisipasi aktif untuk membawa

kemajuan organisasi.

g) Antusias

Insan BPJS Ketenagakerjaan senantiasa bekerja dengan sukacita,

proaktif, serta bersemangat dalam melaksanakan pekerjaan.

4. Filososfi BPJS Ketenagakerjaan

Filosofi kemandirian dan harga diri untuk mengatasi risiko sosial

ekonomi telah melandasi BPJS Ketenagakerjaan. Kemandirian itu sendiri

artinya tidak bergantung pada orang lain dalam membiayai perawatan pada

saat sakit, kehidupan dihari tua ataupun saat keluarganya meninggal dunia.

Harga diri itu sendiri memiliki arti bahwa jaminan tersebut didapatkan

sebagai hak dan bukan dari belas kasihan dari orang lain. Supaya

pembiayaan dan manfaatnya tersebut optimal, maka pelaksanaan program

BPJS Ketenagakerjaan dilaksanakan secara gotong royong, dimana yang

masih muda membantu yang sudah tua, kemudian yang sehat membantu

yang sedang sakit serta yang memiliki penghasilan tinggi membantu yang

mempunyai penghasilan rendah.3

B. Profil BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung

1. Profil Lembaga

Kantor BPJS Ketenagakerjaan ( pada tahun 2019 berubah call

name menjadi BP Jamsostek ) KCP Tulungagung terletak di Jl. Mayor

Sujadi Timur Nomor 17, Ds. Plosokandang, Kec. Kedungwaru, Kab.

Tulungagung, Jawa Timur. BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung

merupakan anak cabang dari BPJS Ketenagakerjaan cabang Blitar dan

telah berdiri sejak 2013 di kabupaten Tulungagung. Terkait dengan

kepemimpinannya, pada tahun 2013 KCP Tulungagung masih dibantu

oleh pihak cabang Blitar. Kemudian pada tahun 2014 mulai dipimpin oleh

3 BPJS Ketenagakerjaan, Visi dan Misi,https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/page/profil/Visi-

dan-Misi.html, diakses pada 05 Februari 2020

Page 15: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

9

KKCP (Kepala Kantor Cabang Perintis) yaitu pak Hendro. Setelah

kepemimpinan pak Hendro, pada tahun 2016 terjadi pergantian

kepemimpinan dari pak Hendro menjadi pak Bambang. Lalu pada tahun

2017 kepemimpinan dari pak Bambang menjadi pak Edi Suryono.

Kemudian setelah satu tahun kepemimpinan dari pak Edi Suryono,

kepemimpinan BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung mengalami

kekosongan kurang lebih satu tahun. Sampai pada akhir tahun 2018

kepemimpinan KCP Tulungagung dipimpin oleh Bapak Supardi Prayitno

hingga sekarang.

2. Struktur Organisasi dan Jabatan BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung

Daftar pegawai BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung

No Nama Jabatan

1. Supardi Prayitno Kepala Kantor Cabang Perintis

2. Sugiarto Wibowo AR (Account Representatif) Perintis

3. Riessa Roseline Penata Madya Pelayanan dan Umum

4. Sarah Aninidha Penata Madya Keuangan dan Teknologi Informasi

5. Mahesa Reyhan Prayoga Calon Karyawan

KKCP (Kepala Kantor

Cabang Perintis)

AR (Account

Representatif)

Perintis

PMPU (Penata

Madya Pelayanan

dan Umum)

PMKTI (Penata

Madya Keuangan

dan Teknologi

Informasi)

Calon

Karyawan

Calon

Karyawan

Page 16: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

10

6. Adimas Bani Saksono Calon Karyawan

C. Pelaksanaan Praktik

Dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) KCP Tulungagung dimulai pada

tanggal 07 Januari sampai 07 Februari 2020. Para pegawai datang sebelum

pukul 07.30 dikarenakan pada pukul 07.30 akan dilakukan brifing pagi dan

biasanya pulang 17.00 bankan ada yang pulang lebih dari pukul jam 22.00

karena harus menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai. Para pegawai

melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas dan wewenang mereka masing-

masing.

D. Permasalahan di Lapangan

Beberapa permasalahan di lapangan adalah calon peserta belum

mengetahui perbedaan secara intens antara BPJS Ketenagakerjaan dengan

BPJS Kesehatan. Mayoritas, berfikiran baahwa antara BPJS Kesehatan dan

BPJS Ketenagakerjaan itu sama. Jadi ketika para pekerja tersebut sudah

mendaftarkan diri dalam BPJS Kesehatan, mereka berfikir tidak perlu untuk

mendaftarkan diri kepesertaannya dalam BPJS Ketenagakerjaan. Kemudian

beberapa calon peserta terlalu mengulur waktu untuk mendaftarkan badan

usahanya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Hal tersebut disebabkan oleh

beberapa faktor yang mendasarinya. Dan beberapa peserta juga masih belum

mengetahui tata cara mengajukan klaim program Jaminan Kecelakaan Kerja

(JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun

(JP). Selain itu sebenarnya minimnya tingkat kesadaran tenaga kerja terhadap

program BPJS Ketenagakerjaan khususnya di KCP Tulungagung dan kendala

yang sering dialami dalam menyelesaikan masalah tenaga kerja khususnya

para tenaga kerja yang terkesan menolak untuk mendaftarkan diri atau

usahanya ke BPJS Ketenagakerjaan. Hal tersebut merupakan salah satu

tantangan untuk mengubah pola pikir atau mindset masyarakat di

Page 17: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

11

Tulungagung agar mereka itu sadar bahwa pentingnya berpartisipasi dalam

program jaminan sosial ketenagakerjaan di BPJS Ketenagakerjaan.

E. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik

Tanggapan yang didapatkan dari permasalahan yang diangkat oleh

penulis, bahwasanya dalam menghadapi permasalahan atau kendala yang

berhubungan dengan cara mengajukan klaim ataupun mencairkan program-

program bagi peserta atau penerima manfaat maka BPJS Ketenagakerjaan

KCP Tulungagung akan menjelaskan dan mengarahkan bagaimana proses

dan ketentuan-ketentuan yang terdapat di BPJS Ketenagakerjaan KCP

Tulungagung. Selain itu BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung juga

sering melakukan sosialisasi untuk menjelaskan lebih rinci tentang BPJS

Ketenagakerjaan termasuk program-program yang ada di dalamnya.

Kemudian selain perihal sosialisasi yang dilakukan oleh pihak

penyelenggara, dalam hal lain seperti calon peserta yang terlalu mengulur

waktu untuk berpartisipasi dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan

pihak penyelenggara pun atau khususnya pihak penyelenggara yang ada di

bidang AR Perintis tidak lelah untuk mengunjungi dan memberikan

penjelasan secara mendalam kepada calon peserta.

Perbedaan dari BPJS Ketenagakerjaan dengan BPJS Kesehatan salah

satunya terletak pada cangkupan kepesertaannya. Jika cangkupan kepesertaan

BPJS Kesehatan adalah untuk seluruh penduduk, sedangkan cangkupan

kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan adalah untuk seluruh pekerja. Sedangkan

faktor yang mempengaruhi minimnya kesadaran dalam keikutsertaannya di

BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung yakni karena kualitas SDM yang

tergolong rendah jika dibandingkan dengan kota-kota bear lainnya.

Kebanyakan para tenaga kerja maupun pengusaha enggan untuk

berpartisipasi dalam kepesertaannya karena masih belum mengetahui

bagaimana manfaat sebenarnya yang akan didapat dalam jangka panjang,

mereka hanya berfikir dalam jangka pendek dan berspekulasi tidak memiliki

resiko saat bekerja. Meskipun begitu, pihak penyelenggara tetap melakukan

pendekatan melalui sosialisasi kepada para pekerja.

Page 18: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

12

Terkait dengan penyelesaian masalah tenaga kerja atau pengusaha yang

belum berpartisipasi dalam kepesertaannya di BPJS Ketenagakerjaan akan

diberikan SPP (Surat Pemberitahuan Pendaftaran) 1 pada tenaga kerja atau

pemilik usaha dan dijelaskan terkait dengan program serta manfaat BPJS

Ketenagakerjaan. Lalu setelah seminggu dari pemberian SPP 1 ke tenaga

kerja atau pemilik usaha, dari bagian kepesertaan menelpon tenaga kerja atau

pemilik usaha untuk mengkonfirmasi terkait dengan SPP 1. Jika masih belum

ada konfirmasi, pihak penyelenggara akan memberi SPP 2. Untuk usaha

yang sudah memiliki izin usaha dan sudah menerima SPP 2 lalu dari

pihaknya tidak ada respon maka akan lanjut ke jalur hukum yaitu ke

kejaksaan.

Page 19: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

13

BAB III

PEMBAHASAN

A. Peran BPJS Ketenagakerjaan dalam Melindungi Jaminan Sosial

Penerima Manfaat

Adanya pembentukan sebuah negara yakni guna memberikan

kesejahteraan dari berbagai aspek untuk warganya dengan menerapkan

salah satu instrumen sistem jaminan sosial nasional. Jaminan sosial

merupakan instrumen publik yang memberikan perlindungan sosial

kepada anggotanya dari berbagai risiko. Dibentuknya Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan guna menyelenggarakan

program perlindungan serta kesejahteraan bagi seluruh pekerja beserta

keluarganya melalui sistem jaminan sosial. Program Jaminan Sosial

merupakan program perlindungan yang bersifat dasar bagi pekerja guna

untuk menjamin keamanan dan kepastian terhadap risiko-risiko sosial

ekonomi serta sebagai sarana penjamin arus penerimaan penghasilan bagi

tenaga kerja dan keluarganya akibat dari terjadinya tersebut dengan

pembiayaan yang terjangkau oleh pengusaha dan tenaga kerja. Untuk

mencapai tujuan dari peran BPJS Ketenagakerjaan sebagai penjamin

jaminan sosial tenaga kerja, maka diterapkanlah program-program jaminan

sosial untuk tenaga kerja sebagai berikut :

1) Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)

Sebagaimana Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44

Tahun 2015 mengenai Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan

Kerja dan Jaminan Kematian pasal 1 bahwa Jaminan Kecelakaan Kerja

(JKK) merupakan sebuah manfaat berupa uang tunai atau pelayanan

kesehatan yang diberikan kepada peserta saat mengalami kecelakaan

kerja atau penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja termasuk

kecelakaan yang terjadi pada saat perjalanan dari rumah menuju tempat

Page 20: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

14

kerja atau sebaliknya.4 Dalam perihal kepesertaan, pemberi kerja selain

penyelenggara negara dan setiap orang yang bekerja wajib

mendaftarkan dirinya sebagai peserta dalam program JKK kepada BPJS

Ketenagakerjaan sesuai dengan perundang-undangan yang ada.5

Dimana peserta pada program JKK terdiri dari peserta Penerima Upah

(PU) yang bekerja pada pemberi kerja yang meliputi pekerja pada

perusahaan, pekerja pada perseorangan dan orang asing yang bekerja di

Indonesia dalam waktu 6 bulan dan peserta Bukan Penerima Upah

(BPU) sebagaimana yang dimaksud pada pasal 1 meliputi pekerja

mandiri atau pekerja tanpa ada hubungan kerja (kontrak kerja) serta

pekerja yang bukan menerima upah.6

Perlu diketahui bahwa ada penambahan manfaat dalam program

Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKm) setelah

presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor

82 tahun 2019 mengenai perubahan atas PP 44 Tahun 2015 tentang

penyelenggaraan program JKK dan JKm. Berikut ini merupakan

manfaat yang akan diterima dari klaim program Jaminan Kecelakaan

Kerja :

a. Biaya pemeriksaan, pengobatan serta perawatan, ketentuan biaya

yang diberikan maksimal 1 tahun dengan biaya paling banyak

Rp20.000.000.

b. Santunan berupa uang meliputi :

1. Biaya pengangkutan, berupa :

a) Angkutan darat, danau, sungai naik jadi maksimal

Rp5.000.000.

4 Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan

Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian pasal 1

5 Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan

Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian pasal 4

6 Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan

Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian pasal 5

Page 21: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

15

b) Angkutan laut maksimal Rp2.000.000.

c) Angkutan udara maksimal Rp10.000.000.

2. Santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) yaitu

meliputi :

a) Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) enam bulan

pertama yakni 100% x upah satu bulan.

b) Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) enam bulan

kedua yakni 100% x upah satu bulan.

c) Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) enam bulan

ketiga dan seterusnya yakni 50% x upah satu bulan.

3. Santunan Cacat berupa :

a) Cacat sebagian anatomis

Cacat sebagaian anatomis merupakan suatu kondisi

dimana berkurangnya atau kehilangan sebagian anggota

badan yang secara langsung maupun tidak akan

mengakibatkan berkurang bahkan hingga hilangnya

kemampuan untuk bekerja atau menjalankan aktivitas

pekerjaannnya. Santunan yang akan diterima dari cacat

sebagian anatomis akibat kecelakaan kerja yakni %

tabel x 80 x upah 1 bulan.

b) Cacat total tetap

Cacat total tetap yakni ketidakmampuan seseorang

untuk melakukan pekerjaan. Santunan yang akan

diterima yaitu 70% x 80 upah satu bulan.

c) Cacat sebagian fungsi

Cacat sebagian fungsi ialah dimana kondisi seseorang

berkurang atau hilangnya sebagian fungsi anggota

badan secara langsung maupun tidak sehingga

Page 22: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

16

menyebabkan berkurang atau hilangnya kemampuan

untuk bekerja. Dan santunannya yakni % dari kurang

fungsi x % tabel x 80 x upah sebulan.

4. Santunan Kematian terdiri dari :

a) Santunan Kematian yang akan diterima sebesar 60% x

80 x upah dalam sebulan.

b) Santunan berkala selama 24 bulan yang akan diterima

apabila meninggal dunia akibat dari kecelakaan kerja

atau penyakit akibat kerja sebesar Rp12.000.000 (total

dalam 24 bulan) atau Rp 500.000 per bulan.

c) Dan yang terakhir yaitu biaya pemakaman sebesar Rp

10.000.000.

5. Biaya Alat Bantu Dengar maksimum Rp 2.500.000.

6. Biaya Gigi Tiruan maksimal sebesar Rp 5.000.000.

7. Biaya Kacamata (maksimum) sebesar Rp 1.000.000.

8. Biaya Homecare diberikan paling lama 1 tahun dengan

biaya maksimum sebesar Rp 20.000.000.

9. Bantuan beasiswa pendidikan kepada dua anak dari peserta

yang meninggal dunia atau cacat total akibat kecelakaan

kerja atau meninggal dunia (kepesertaan aktif / peserta

meninggal dunia saat masih aktif bekerja dengan masa

iuran minimal 3 tahun) yang masih sekolah dari SD sampai

jenjang Pendidikan Tinggi maksimum sebesar Rp

174.000.000 untuk setiap peserta, untuk rinciannya yakni

sebagai berikut :

a) TK sampai SD (sederajat) sebesar

Rp1.500.000/tahun/anak maksimal selama 8 tahun

Page 23: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

17

b) SLTP (sederajat) sebesar Rp2.000.000/tahun/anak

maksimal selama 3 tahun.

c) SLTA (sederajat) sebesar Rp3.000.000/tahun/anak

maksimal selama 3 tahun.

d) Pendidikan tertinggi (maksimal strata 1 atau

pelatihan) sebesar Rp12.000.000/tahun/anak

maksimal selama 5 tahun.7

Perlu diketahui sebagaimana pada Peraturan

Pemerintah Nomor 82 Tahun 2019 Tentang Perubahan

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015

Tntang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan

Kerja dan Jaminan Kematian pasal 26 bahwa ada masa

kadaluarsanya hak seorang peserta untuk

menuntut/klaim program JKK setelah melebihi 5

tahun sejak kejadian kecelakaan kerja atau setelah 5

tahun didiagnosisnya penyakit akibat kerja. Karena,

dikhawatirkan tempat kejadian kecelakaan kerja

atau dokumen bukti penyakit akibat kerja telah

berubah dan saksi yang diperlukan juga sudah tidak

ada ataupun data yang digunakan sulit untuk dicari.

Maka dari itu ada sebuah kewajiban bagi pemberi

kerja selain penyelenggara negara untuk melaporkan

setiap terjadi Kecelakaan Keja maupun penyakit

akibat kerja tidak lebih dari 2x24 jam yang terhitung

sejak terjadinya didiagnosa penyakit akibat kerja

maupun sejak terjadinya kecelakaan kerja. Hal

tersebut dilakukan supaya data bukti serta

pendukung masih lengkap sehingga penyelesaian

7 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah

Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan

Kematian pasal 25

Page 24: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

18

kasus Kecelakaan Kerja ataupun penyakit akibat

kerja juga mudah.8

2) Jaminan Kematian (JKm)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 2015 tentang

Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan

Kematian pasal 1 bahwa jaminan kematian merupakan manfaat uang

tunai yang diberikan kepada ahli waris ketika peserta meninggal dunia

bukan akibat kecelakaan kerja.9 Menurut pasal 4 yakni peserta terdiri

dari setiap pemberi kerja selain penyelenggara negara dan setiap orang

yang bekerja wajib mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai

peserta dalam program JKK dan JKm kepada BPJS Ketenagakerjaan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang ada.10

Ada penambahan manfaat dalam program Jaminan Kematian (JKm)

BPJS Ketenagakerjaan setelah presiden Joko Widodo menandatangani

Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2019 mengenai perubahan atas

Peraturan Pemerintah 44 Tahun 2015, tentang Penyelenggaraan

Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian. Berikut ini

merupakan manfaat yang akan diterima oleh penerima manfaat (ahli

waris dari peserta) atas klaim program Jaminan Kematian :

a. Santunan sekaligus sebesar Rp 20.000.000 diberikan kepada ahli

waris peserta.

b. Santunan berkala yang dibayarkan selama 24 bulan yakni sebesar

Rp 500.000 per bulan atau dapat diambil sekaligus sebesar Rp

12.000.000 ( diberikan kepada ahli waris peserta yang meninggal

dunia ).

8 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah

Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan

Kematian pasal 26.

9 Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan

Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Pasal 1

10 Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan

Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Pasal 4

Page 25: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

19

c. Biaya pemakaman yang akan diterima yakni sebesar Rp10.000.000

diberikan kepada ahli waris peserta (biaya pemakaman dapat

diberikan kepada pihak yang mengurus pemakaman, apabila

peserta tidak mempunyai ahli waris).

d. Beasiswa pendidikan bagi anak dari peserta dengan minimal masa

iuran 3 tahun yang diberikan pada 2 anak peserta yang diberikan

berkala setiap tahunnya sesuai dengan tingkat pendidikan anak dari

peserta.11

3) Jaminan Hari Tua (JHT)

Sesuai dengan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pasal 6 ayat (2) dalam

penyelenggaraan program JHT. Jaminan hari tua merupakan sebuah

manfaat uang tunai yang akan dibayarkan sekaligus ataupun dibayarkan

sampai batas tertentu sesuai peraturan pemerintah hal ini sesuai dengan

Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan No. 7

Tahun 2015 pasal 1 bahwa. Prinsip program JHT yakni sebuah

tabungan guna bekal pada masa tua yang didapat dari akumulasi iuran +

hasil pengembangan, serta dapat diberi sekaligus maupun berkala. Pada

program JHT dapat dibayarkan kepada tenaga kerja apabila :

a. Telah mencapai usia pensiun yaitu 56 tahun.

b. Mengalami total cacat total untuk selama-lamanya.

c. Meninggal dunia.

d. Mengundurkan diri dan terkena PHK.

e. Meninggalkan Negara Republik Indonesia untuk selama-lamanya

(pindah kewarganegaraan untuk WNI dan kembali ke negara asal

untuk WNA).

11 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2019 Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor

44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan

Kematian pasal 34

Page 26: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

20

Manfaat JHT sebelum mencapai usia 56 tahun dapat diambil sebagian

jika mencapai kepesertaan 10 tahun dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Diambil maksimal 10% dari total saldo sebagai persiapan usia

pensiun.

b. Diambil maksimal 30% dari total saldo untuk uang perumahan.

Perlu diketahui bahwa tenaga kerja yang telah menjadi PNS, TNI/ Polri

tidak dapat mengajukan klaim serta peserta yang mengalami PHK dan

resign dengan masa tunggu 1 bulan (dalam proses revisi PP) sebagaimana

sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2015.

4) Jaminan Pensiun (JP)

Program JP diselenggarakan berdasarkan UU No. 24 tahun 2011

tentang BPJS pasal 6 ayat (2). Jaminan Pensiun (JP) yakni berupa

jaminan sosial agar peserta atau ahli warisnya agar tetap hidup dengan

layak dengan cara memberi kepastian penghasilan setelah peserta

memasuki usia pensiun, meninggal ataupun mengalami cacat total

tetap.12 Peserta dalam program JP terdiri atas pekerja yang bekerja pada

pemberi kerja selain penyelenggara negara serta pekerja yang bekerja

pada pemberi kerja penyelenggara negara. Ketentuan tentang pekerja

yang bekerja pada pemberi kerja penyelenggara negara sudah diatur

dengan peraturan pemerintah, sedangkan kepesertaan pekerja yang

bekerja kepada pemberi kerja selain penyelenggara negara wajib

mendaftarkan seluruh pekerjaannya kepada BPJS Ketenagakerjaan

sebagai peserta sesuai penahapan kepesertaan berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan.13

Kepesertaan program JP berlaku saat pekerja telah terdaftar dan

iuran pertamanya sudah dibayarkan di BPJS Ketenagakerjaan. Selain

12 Peraturan BPJS Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pemberian Nomor,

Sertifikat, Perubahan Data Kepesertaan dan Pembayaran Iuran Program Jaminan Pensiun Pasal 1

13 Peraturan BPJS Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pemberian Nomor,

Sertifikat, Perubahan Data Kepesertaan dan Pembayaran Iuran Program Jaminan Pensiun Pasal 2

Page 27: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

21

itu, pekerja yang sudah didaftarkan oleh pemberi kerja dan memiliki

usia paling banyak sebelum memasuki usia pensiun. Penetapan usia

pensiun yakni pada usia 56 tahun dan mulai tanggal 1 bulan Januari

2019 usia pensiun menjadi 57 tahun dan setiap 3 tahun berikutnya usia

pensiun ditambah 1 tahun sampai mencapai usia 65 tahun. Dalam hal

tersebut, pemberi kerja harus berpartisipasi dalam kepesertaan di BPJS

Ketenagakerjaan dan pekerja wajib memberitahu kepesertaannya

kepada pemberi kerja di tempat kerja yang baru dengan menunjukkan

kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan kemudian akan diteruskan

kepesertaannya. Menurut PP No. 45 Tahun 2015, program Jaminan

Pensiun memiiki 2 manfaat, yaitu :

1) Manfaat diterima secara berkala

a. Masa iuran paling singkat selama 15 tahun.

b. Manfaat yang akan diterima minimal sebesar Rp300.000

(disesuaikan kenaikannya setuap tahun).

c. Manfaat yang akan diperoleh maksimal Rp3.600.000

(disesuaikan kenaikannya setiap tahun).

Perhitungan manfaat, yaitu :

1% x Masa iuran (dibagi 12 bulan) X Rata-rata Upah

Tertimbang.

2) Manfaat diterima sekaligus

a. Masa iuran program jaminan pensiun kurang dari 15 tahun.

b. Peserta memasuki usia pensiun dan tidak memenuhi masa

iuran minimum 15 tahun.

c. Meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya dengan

ketentuan memenuhi atau memenuhi masa iuran minimum 15

tahun.

d. Peserta mengalami cacat total tetap atau meninggal dunia, jika:

Page 28: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

22

1. Kejadian yang menyebabkan cacat total tetap terjadi setelah

peserta terdaftar dalam program jaminan pensiun kurang

dari 1 bulan.

2. Meninggal dunia dengan kepesertaan kurang dari 1 bulan.

3. Pemberi kerja dan peserta rutin membayar iuran dengan

density rate kurang dari 80%.

Perhitungan manfaat yang akan diterima yaitu :

Akumulasi Iuran + Hasil Pengembangan.

Ada 4 program perlindungan untuk para pekerja yang di

selenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan. Manfaat yang akan didapatkan

oleh penerima manfaat sangatlah berpengaruh bagi kehidupan penerima

manfaat baik untuk saat itu juga (saat klaim program) maupun masa

selanjutnya. Oleh karenanya, perlu disadari untuk seluruh lapisan

masyarakat akan adanya program-program yang diselenggarakan oleh

BPJS Ketenagakerjaan. Peran BPJS Ketenagakerjaan sebagai penjamin

perlindungan dan kesejahteraan pekerja dan keluarganya tertuang dalam

misi BPJS Ketenagakerjaan itu sendiri. Secara tidak langsung, dengan

adanya program tersebut juga dapat membantu untuk mengurangi

kemiskinan di Indonesia. Misalnya, ketika seorang kepala keluarga yang

sedang mencari nafkah mengalami risiko kecelakaan kerja dan

menyebabkan pengeluaran banyak untuk pengobatan serta perawatannya

sehingga mengakibatkan kesulitan secara financial. Karena satu-satunya

pencari nafkah atau satu – satunya yang menjadi sumber kehidupan bagi

keluarga yang ditopangnya telah tertimpa musibah akibat kecelakaan

kerja. Belum lagi, risiko untuk mengalami kematian. Oleh karenanya,

peran penting BPJS Ketenagakerjaan secara tidak langsung juga

berpengaruh dalam mengurangi tingkat kemiskinan. Terutama di

Indonesia ini adalah negara yang mempunyai penduduk terbesar nomor

Page 29: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

23

urut keempat dengan persentase penduduk miskin sebesar 9,41% pada

bulan Maret 2019.14

Berdasarkan program yang sudah dijelaskan diatas, maka perlu

diketahui bahwa ruang lingkup BPJS Ketenagakerjaan meliputi JKK /

Jaminan Kecelakaan Kerja, JKm / Jaminan Kematian, JHT / Jaminan Hrai

Tua, dan JP / Jaminan Pensiun. Ruang lingkup yang pertama yakni

Jaminan Kecelakaan Kerja, dimana pihak penyelenggara akan memberi

kompensasi serta rehabilitasi bagi pekerja (sudah menjadi peserta) yang

telah mengalami risiko kecelakaan maupun menderita penyakit akibat

kerja dimulai dari saat berangkat kerja sampai tiba kembali dirumah. Bagi

pekerja pada segmentasi PU atau Penerima Upah, iuran untuk program

tersebut sepenuhnya dibayarkan oleh perusahaan. Untuk menanggulangi

kemungkinan hilangnya sebagian maupun seluruh pendapatan yang

diakibatkan oleh risiko sosial seperti penyakit akibat kerja, cacat karena

kecelakaan kerja atau bahkan bisa menyebabkan kematian karena adanya

risiko kerja maka diperlukan peran dari Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial Ketenagakerjaan. Dan perlu diketahui bahwa keselamatan serta

kesehatan para pekerja merupakan tanggung jawab perusahaan

(pengusaha) sehingga pengusaha pun wajib untuk membayar iuran

program JKK yang berkisar 0,24% dari upah yang dilaporkan.

Ruang lingkup yang kedua yakni Jaminan Kematian, dimana

prgram tersebut diselenggarakan untuk memberi santunan kematian yang

akan dibayarkan kepada penerima manfaat / ahli waris dari peserta yang

meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja. Program JKm ini

merupakan salah satu upaya guna meringankan beban keluarga baik dalam

bentuk biaya pemakaman atau santunan berupa uang. Pihak perusahaan /

badan usaha wajib menanggung iuran program JKm sebesar 0,3% dari

upah yang dilaporkan. Ruang lingkup selanjutnya yaitu Jaminan Hari Tua

atau biasa disebut dengan program JHT. Perlindungan yang diberikan dari

14 Badan Pusat Statistik. Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2019, ( Jakarta : Badan Pusat

Statistik, 2019 ), hal. 1

Page 30: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

24

program JHT yakni berupa simpanan uang atau dana untuk persiapan di

hari tua. Besar iuran yang di tanggung oleh perusahaan yaitu 3,7% dari

upah yang dilaporkan dan untuk pekerja yaitu sebesar 2% dari upah yang

dilaporkan. Pembayaran manfaat dari program JHT dapat diambil

sekaligus ketika peserta memasuki usia pensiun, cacat total tetap,

meninggal dunia ataupun berhenti bekerja (dengan masa tunggu 1 bulan).

Dan ruang lingkup yang terakhir yakni Jaminan Pensiun (JP).

Program JP merupakan sebuah perlindungan berupa penggantian sebagian

penghasilan atau pendapatan bulanan saat mencapai usia atau masa

pensiun. Besar iurannya dibayarkan oleh perusahaan maupun badan usaha

sebesar 2% dari upah yang dilaporkan sedangkan untuk pekerja sebesar

1% dari upah yang telah dilaporkan. Adanya program Jaminan Pensiun

yakni untuk mempertahankan standar atau derajat kehidupan yang layak

bagi peserta yang kehilangan atau berkurangnya pengahasilan maupun

pendapatan yang disebabkan oleh memasuki usia pensiun.

B. Strategi BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung dalam

Optimalisasi Jumlah Peserta

Kesejahteraan para tenaga kerja sangatlah penting dalam

meningkatkan produktivitas suatu perusahaan. Semakin tinggi

produktivitas suatu negara maka semakin pesat pula pertumbuhan

ekonomi suatu negara tersebut. Salah satu indikator dalam menilai kinerja

perekonomian yakni dengan melihat pertumbuhan ekonomi, terutama

untuk mengkaji atau menganalisa mengenai hasil pembangunan ekonomi

yang diselenggarakan disuatu negara maupun daerah.15 Perekonomian

suatu negara akan mengalami pertumbuhan jika jumlah total output

produksi barang dan penyediaan jasa pada tahun masa sekarang (atau

tahun ke-n) lebih tinggi dari tahun sebelumnya.16 Oleh sebab itu,

15 Syahrur Romi dan Etik Umiyati, Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Upah Minimum

terhadap Kemiskinan di Kota Jambi, e-Jurnal Perpektif Ekonomi dan Pembangunan Daerah Vol.7,

No.1, 2018, hal.1

16 Eva Erviani, Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Periode

Tahun 1980.I-2004.IV, Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.7, No.2, hal. 72

Page 31: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

25

pertumbuhan ekonomi dapat menggambarkan sejauh mana kegiatan

ekonomi dapat meningkatkan produktivitas masyarakat pada tahun

tertentu. Namun, meningkatnya pertumbuhan ekonomi tidak

mencerminkan bahwa tingkat kesejahteraan pada suatu negara tersebut

juga tinggi. Salah satu indikator kesejahteraan yaitu tingkat kemiskinan.

Kemiskinan yakni suatu kondisi ketidakmampuan seseorang dalam

memenuhi ataupun meningkatkan kebutuhan konsumsi / pangan serta

kualitas hidupnya. Menurut Bank Dunia ( World Bank ) salah satu

penyebab kemiskinan yakni kurangnya pendapatan serta aset untuk

memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tingkat kesehatan

dan perumahan serta pendidikan yang dapat diterima.17

. Salah satu upaya pemerintah untuk meminimalisir masalah

tersebut yaitu dengan menyelenggarakan program jaminan sosial untuk

para tenaga kerja. Penyelenggaraan program tersebut dapat mengurangi

atau salah satu solusi dari permasalahan kesejahteraan atau kemiskinan

yang ada di negara Indonesia. Karena meskipun tidak mayoritas, penyebab

kemiskinan atau rendahnya tingkat kesejahteraan itu timbul karena tidak

terjaminnya jaminan sosial para tenaga kerja dan keluarganya. Misalnya

adalah ketika tenaga kerja mengalami kecelakaan kerja atau meninggal

dunia maka keluarga yang ditinggalnya pun akan mengalami kesulitan

finansial, sehingga akan menyebabkan berhentinya atau berkurangnya

pendapatan sebagai akibat dari resiko tersebut. Oleh karenanya, dengan

adanya manfaat dari program jaminan sosial tenaga kerja, risiko dari

aktivitas kerja akan ditanggung oleh pihak penyelenggara sebagaimana

telah dipaparkan pada point sebelumnya. Maka dari itu, dibutuhkan

kesadaran seluruh lapisan masyarakat akan adanya program – program

yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan. Dengan adanya

program perlindungan jaminan sosial untuk para pekerja (peserta), maka

hal tersebut juga akan meningkatkan taraf hidup ataupun kesejahteraan

17 Syahrur Romi dan Etik Umiyati, Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Upah Minimum

terhadap Kemiskinan di Kota Jambi, e-Jurnal Perpektif Ekonomi dan Pembangunan Daerah Vol.7,

No.1, 2018, hal.2

Page 32: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

26

para penerima manfaat di masa yang akan datang. Namun, sangat

disayangkan tidak semua masyarakat khususnya tenaga kerja maupun

badan usaha sadar akan manfaat dari program jaminan sosial

ketenagakerjaan. Karena tidak semua para tenaga kerja sadar akan

program dari jaminan sosial ini, maka sangat penting menyusunan strategi

agar para pekerja tersebut sadar akan manfaat yang akan diperoleh dari

program yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan. Strategi

merupakan suatu metode atau cara menyelesaikan sesuatu agar bisa

menggapai tujuan yang direncanakan.18 Definisi lain menurut Kenneth R.

Andrews yakni suatu bentuk keputusan didalam perusahaan yang

mengungkapkan serta menentukan sasaran, maksud maupun tujuan yang

bisa menghasilkan kebijaksanaan serta merencanakan guna meraih tujuan

dan jangkauan bisnis dari target yang ingin dicapai oleh perusahaan.19 Jadi

dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan sebuah metode atau cara

yang dirancang maupun direncanakan oleh sebuah perusahaan maupun

lembaga ( pihak yang terkait ) guna meraih tujuan yang telah ditetapkan.

Sehingga dengan semakin sadarnya para tenaga kerja akan hal

tersebut, maka misi BPJS untuk melindungi dan menyejahterakan seluruh

pekerja dan keluarganya pun akan tercapai. Dan secara tidak langsung hal

tersebut akan mendorong ataupun meningkatkan produktivitas dan daya

saing pekerja. Karena dengan terjaminannya jaminan sosial pekerja maka

secara tidak langsung pun juga akan meningkatkan motivasi mereka untuk

bekerja. Sehingga akan mendorong produktivitas dan akan meningkatkan

PDB (Produk Domestik Bruto) di negara Indonesia itu sendiri. Berikut ini

merupakan strategi yang diterapkan di BPJS KCP Tulungagung :

a) Pendekatan melalui Stakeholder

Stakeholder merupakan sebuah kelompok organisasi

maupun individu baik laki-laki / perempuan yang mempunyai

18 Mangkuprawira, Manajemen SDM Strategik, (Jakarta : PT Ghalia, 2004), hal. 14

19 Manap, Revolusi Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2016), hal. 89

Page 33: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

27

kepentingan, terlibat maupun dipengaruhi oleh kegiatan tertentu.20

Sedangkan menurut pendapat lain, stakeholder yakni pihak yang

memberikan dampak ataupun yang terkena oleh dampak dari suatu

program maupun kebijakan. Pihak tersebut bisa saja sebagai

individu, kelompok sosial, komunitas ataupun lembaga yang

terdapat dalam setiap tingkat golongan masyarakat.21 Pendekatan

melalui stakeholder ini sangat penting dalam memberikan

informasi terkait BPJS Ketenagakerjaan. Pendekatan melewati

stakeholder ini bisa melalui kerjasama dari Pemerintah Daerah,

Asosiasi, dan PERISAI. Kerjasama tersebut supaya mereka bisa

memberikan informasi kepada anggotanya akan program beserta

manfaat secara mendetail dari diselenggarakannya program

jaminan sosial ketenagakerjaan ini. Kerjasama yang terjalin

tersebut merupakan kerjasama tidak secara langsung atau tidak ada

ikatan kerjasama (MoU). Berikut ini merupakan beberapa

penjelasan mengenai bentuk kerjasama yang dilakukan oleh pihak

penyelenggara dalam pendekatan melalui stakeholder :

1) Pemeritah Daerah

Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagi

unsur penyelenggara Pemerintah Daerah yang memimpin

pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah otonom.22 Dalam kerjasamanya, antara

Pemerintah Daerah dengan pihak penyelenggara (BPJS

Ketenagakerjaan) hanya masih beberapa dinas yang masih

mengikatkan tenaga kontraknya. Misalnya Dinas

20 Hertifah, Inovasi, Partisipasi dan Good Governance : 20 Prakarsa Inovatif dan Partisipatif Di

Indonesia, ( Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2003 ), hal. 29

21 Muhammad Iqbal, Analisis Pemangku Kepentingan dan Implementasinya dalam Pembangunan

Pertanian, Jurnal Litbang Pertanian vol 26, no. 3, 2007, hal. 90

22 M. Rendi Aridhayandi, Peran Pemerintah Daerah Dalam Pelaksanaan Pemerintahan yang Baik

(Good Governance) Dibidang Pembinaan Pengawasan Indikasi Geografis, Jurnal Hukum &

Pembangunan Tahun ke 48, No. 4, 2018, hal. 884

Page 34: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

28

Peternakan, Dinas Koperasi, Dinas Lingkungan Hidup, dan

Dinas Tenaga Kerja.

2) Asosiasi

Asosiasi yaitu suatu kumpulan bersama atau

kelompok sosial yang terdiri beberapa individu baik laki-

laki maupun perempuan yang memiliki ikatan dan tujuan

yang telah ditentukan. Metode pendekatan melalui

kerjasama secara tidak langsung dengan perkumpulan atau

asosiasi tergolong efektif. Jadi, pihak penyelenggara

bersinergi dengan asoasi-asosiasi tersebut dalam

memberikan sosialisasi terhadap anggota kelompoknya.

Misal, perangkat desa seluruh daerah Kabupaten

Tulungagung sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan

KCP Tulungagung. Hal tersebut tergerak dari asosiasi

perangkat desa Kabupaten Tulungagung. Dan pada tahun

ini, akan bersinergi dengan asosiasi BPD ( Badan

Permusyawaratan Desa ) Kabupaten Tulungagung guna

memberikan informasi terkait program jaminan sosial

ketenagakerjaan kepada anggota-anggota BPD tersebut.

3) Perisai

Perisai adalah Penggerak Jaminan Sosial Indonesia.

Perisai merupakan sebuah inovasi berupa program dari

pusat untuk memperluas kepesertaan dalam memberikan

perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. Jadi agen

Perisai ini memiliki prospek untuk meningkatkan

kepesertaan anggota BPJS Ketenagakerjaan Dengan

adanya Perisai ini, secara tidak langsung sangat membantu

karyawan di KCP yang SDM nya terbatas. Selain itu peran

dengan adanya Perisai ini adalah untuk lebih dekat ke

lapisan masyarakat Tulungagung dalam penyampaian

program terkait jaminan sosial ketenagakerjaan. Untuk

Page 35: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

29

sementara ini, Perisai di Kabupaten Tulungagung masi ada

di daerah Besuki dan Tanggunggunung.

b) Pendekatan melalui Media Sosial dan Radio

Pendekatam melalui media sosial ini sangat penting, karena

media sosial di zaman sekarang sangat memegang peranan penting

di lapisan masyarakat. Di era digitalisasi ini mayoritas masyarakat

memiliki media sosial. Rencananya, pihak penyelenggara akan

mengekspos terkait dalam memberikan santunan kematian yang

diberikan kepada ahliwaris tenaga kerja yang meninggal dunia.

Sehingga dari situ akan semakin banyak masyarakat Kabupaten

Tulungagung yang mengetahui bukti secara nyata akan manfaat

yang diterima oleh penerima manfaat. Kemudian selain itu,

rencananya pihak penyelenggara akan melakukan talkshow ke

beberapa stasiun radio untuk memberikan informasi serta edukasi

terkait program jaminan sosial ketenagakerjaan.

c) Sosialisasi Terbuka

Salah satu contoh kegiatan sosialisasi terbuka yaitu di

daerah Keboireng. Kegiatan ini tentunya melalui kerjasama dengan

desa terkait. Sosialisasi terbuka di daerah Keboireng ini

mencangkup ke semua lapisan masyarakat desa Keboireng atau

untuk umum. Jadi bisa saja pedagang yang di Gemah yang

domisilinyapun di daerah Keboireng.

d) Program Desa Sadar

Kemudian strategi selanjutnya yaitu menyelenggarakan

Program Desa Sadar. Jadi, setiap tahun pihak penyelenggara

mengajukan usulan pada salah satu desa di kabupaten Tulungagung

untuk diajukan sebagai desa sadar BPJS Ketenagakerjaan. Desa

Sadar itu sendiri yakni mayoritas penduduk desa tersebut sudah

menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Program tersebut tentunya

didukung oleh pemerintah daerah, kepala desa atau perangkat desa

Page 36: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

30

maupun BPD untuk memebrikan informasi kepada masyarakat

tentang program yang ada di BPJS Ketenagakerjaan.

e) Pendataan Data Potensi

Strategi terakhir yaitu melalui pendataan data potensi badan

usaha yang ada di Kabputaen Tulungagung. Misalnya pendataan

data potensi pada Dinas Koperasi ada beberapa potensi dari

UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Kemudian pada Dinas

kesehatan ada potensi dari beberapa Apotek, Rumah Sakit, dan

Puskesmas. Selain itu, pada Dinas Perindustrian ada potensi dari

pedagang-pedagang yang berada di pasar. Selain itu pendataan data

potensial juga dilakukan dengan cara melakukan pendataan

beberapa badan usaha secara langsung di suatu daerah dengan

melihat atau menganalisa secara singkat badan usaha tersebut

bagaimana kondisi atau keadaan secara sekilas badan usaha

tersebut dalam satu daerah misalnya daerah Boyolangu sampai

Campurdarat. Kemudian setelah melalui pendataan data potensi

tersebut, badan usaha yang sudah termasuk dalam list atau catatan

akan dikunjungi dan diberikan SP 1.

C. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Partisipasi dalam Kepesertaan

BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung

Sebenarnya pihak penyelenggara atau BPJS Ketenagakerjaan ini

membutuhkan dukungan dari semua pihak termasuk Pemerintah Daerah,

asosiasi-asosiasi, maupun para agen Perisai supaya dalam memberikan

sosialisasi ada tekanan agar anggotanya ikut berpartisipasi dalam

keanggotaan di BPJS Ketenagakerjaan. Tingkat partisipasi untuk menjadi

anggota atau peserta BPJS Ketenagakerjaan di KCP Tulungagung ini

dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Faktor yang pertama adalah belum sadarnya masyarakat terhadap

asuransi ketenagakerjaan. Mindset atau pola pikir masyarakat kebanyakn

masih berfikiran masa sekarang (short term) bukan masa yang akan datang

Page 37: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

31

atau dalam jangka panjang (long term). Padahal, yang namanya risiko

merupakan suatu ketidakpastian yang akan terjadi dimasa yang akan

datang. Akibat dari risiko tersebutlah yang akan mengubah keadaan para

pekerja tersebut. Ketika pekerja mengalami risiko kecelakaan kerja

ataupun meninggal dunia, maka akibat dari risiko yang akan ditimpanya

sebenarnya juga akan lebih berat lagi apabila para pekerja tersebut tidak

dalam keanggotaan atau ikut serta dalam program perlindungan jaminan

sosial. Mayarakat di Tulungagung ini mayoritas baru sadar akan manfaat

dari program jaminan sosial ketenagakerjaan ketika temannya ada yang

mengalami risiko kecelakaan kerja ataupun kematian.

Kemudian faktor selanjutnya yaitu mengenai budaya ikut-ikutan.

Di Tulungagung, masyarakatnya cenderung memiliki budaya tersebut.

Jadi, ketika salah satu ada yang ikut menjadi peserta BPJS

Ketenagakerjaan yang lain pun juga akan mengikuti. Misalnya dalam salah

satu asosiasi, pemimpinnya ikut serta dalam kepesertaan maka anggotanya

juga akan mengikuti. Jadi disitu dalam budaya ikut-ikutan ada dua sisi

positif dan negatifnya. Disisi positifnya, ketika ketua atau pimpinan

tersebut sadar akan program jaminan sosial ketenagakerjaan maka hal

tersebut juga akan memudahkan atau mempercepat proses kepesertaan

pihak penyelenggara. Namun, disisi negatifnya dari budaya tersebut yaitu

ketika pimpinan dari asosiasi itu tidak sadar akan program ini maka hal

tersebut juga akan menghambat pihak penyelenggara dalam upayanya

menyadarkan masyarakat akan program jaminan sosial ketenagakerjaan.

Page 38: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

32

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

BPJS Ketenagakerjaan merupakan salah satu bentuk upaya dari

pemerintah dalam menyejahterakan tenaga kerja melalui Badan

Penyelenggara Jaminan Ketenagakerjaan di mana merupakan badan

hukum publik yang dibentuk berdasarkan UU No. 24 Tahun 2011. BPJS

Ketenagakerjaan memiliki peran penting untuk melindungi dan

menyejahterakan seluruh pekerja dan keluarganya sesuai yang tertuang

dalam misi pihak penyelenggara itu sendiri melalui empat programnya

yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua

serta Jaminan Pensiun yang sebagaimana mestinya tertuang dalam

ketentuan Undang-Undang SJSN bagi seluruh pekerja di Indonesia.

Menyadari akan pentingnya tanggung jawab tersebut, BPJS

Ketenagakerjaan juga terus meningkatkan kualitas dan kompentesi di

seluruh lini pelayanan sambil mengembangkan berbagai program dan

manfaat yang akan langsung bisa dinikmati pekerja dan keluarganya.

Selain itu, dengan sistem yang semakin maju program BPJS

Ketenagakerjaan juga dapat memberi kontribusi guna peningkatan

pertumbuhan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Oleh karenanya, sangat penting untuk pihak penyelenggara dalam

meningkatkan atau optimalisasi jumlah peserta. Dan diperlukan strategi

khusus untuk pihak penyelenggara khususnya BPJS Ketenagakerjaan KCP

Tulungagung untuk meningkatkan partisipasi para tenaga kerja dan

pengusaha. Strategi yang telah dirancang untuk mengoptimalkan tujuan

tersbut yaitu melalui pendekatan stakeholder dimana pihak penyelenggara

melakukan kerjasama dengan Pemerintah Daerah, asosiasi dan PERISAI.

Kemudian selain itu, strategi yang akan digencarkan yaitu mengekspos

melalui media soial seperti instagram, facebook dan juga melakukan

Page 39: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

33

talkshaw melalui saluran radio. Selain kedua strategi tersubut, piha

penyelenggara juga mengadakan sosialisasi terbuka, menyelenggarakan

program desa sadar, dan pendataan data potensial.

Namun perlu diketahui juga, bahwa ada beberapa faktor yang

memengaruhi tingkat partisipasi dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

KCP Tulungagung. Faktor tersebut yaitu kurangnya kesadaran masyarakat

akan prpgram jaminan sosial ketenagakerjaan. Pola pikir atau mindset

masyarakat itu sendiri masih berfikiran masa sekarang tidak memikirkan

dalam skala jangka panjang. Sehingga mereka baru sadar ketika salah satu

daru teman atau kerabatnya itu mengalami risiko kecelakaan kerja atau

meninggal dunia. Kemudian faktor selanjutnya yaitu mengenai budaya

masyarakat yang cenderung suka ikut-ikut an. Sehingga dalam budaya ini

membawa dua sisi positif dan negatif. Sisis positifnya adalah ketika

pimpinan dari salah satu sebuah asosiasi ikut serta dalam kepesertaannya

di BPJS Ketenagakerjaan maka para anggotanya pun juga akan ikut dalam

kepesertaan di BPJS Ketenagakerjaan. Namun sisi negatifnya adalah

sebaliknya, jika pimpinannya tidak sadar akan program yang di

selenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan ini maka anggotanya juga ikut

tidak mendaftarkan kepesertaannya di BPJS Ketengakerjaan.

B. Saran

1) Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisni Islam sebagai pengelola praktik :

a. Untuk kedepannya diharapkan pembekalan kegiatan Praktik

Pengalaman Lapangan dilaksananakan sesuai jadwal. Sehingga

pemahaman yang diterima juga akan lebih mudah diterima dan kondisi

juga lebih kondusif.

b. Untuk kedepannya juga diharapkan agar meningkatkan komunikasi

dengan peserta ataupun dengan lembaga ppl untuk memastikan bahwa

PPL berjalan dengan baik sesuai dengan rencana dan rancangan.

2) Untuk Instansi atau lembaga tempat praktik :

Page 40: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

34

Dari permasalahan yang saya ambil untuk temuan studi ini, diharapkan

dapat dijadikan acuan atau bahan pertimbangan khususnya di bidang

kepesertaan dalam menyusun strategi yang lebih efektif dan efisien lagi

untuk mengoptimalkan jumlah peserta dan meningkatkan partisipasi

tenaga kerja maupun pengusaha dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

di KCP Tulungagung.

3) Untuk mahasiswa sebagai peserta praktik :

a. Lebih disiplin lagi dalam melaksanakan kegiatan PPL.

b. Ketepatan waktu di tempat PPL harus lebih diperhatikan.

c. Pengalaman bekerja di tempat PPL dijadikan ilmu baru, seperti

manajemen ilmu, membangun komunikasi yang baik dan sikap saling

menghargai.

Page 41: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

DAFTAR RUJUKAN

Badan Pusat Statistik. 2019. Profil Kemiskinan di Indonesia. Jakarta : Badan

Pusat Statistik.

BPJS Ketenagakerjaan. Visi dan Misi. https://www.bpjsketenagakerjaan.

go.id/page/profil/Visi-danMisi.html (diakses tanggal 05 Februari 2020).

Erviani, Eva. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

Indonesia Periode Tahun 1980 I-2004 IV. Majalah Ilmiah UNIKOM,

Volume 7, No. 2.

Hertifah. 2003. Inovasi, Partisipasi dan Good Governance : 20 Prakarsa

Inovatif dan Partisipatif Di Indonesia. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Iqbal, Muhammad. 2007. Analisis Pemangku Kepentingan dan

Implementasinya dalam Pembangunan Pertanian. Jurnal Litbang

Pertanian, Volume 26, No. 3.

Manap. 2016. Revolusi Manajemen Pemasaran. Jakarta : Mitra Wacana

Media.

Mangkuprawira. 2004. Manajemen SDM Strategik. Jakarta : PT Ghalia.

Peraturan BPJS Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Tata Cara

Pemberian Nomor, Sertifikat, Perubahan Data Kepesertaan dan

Pembayaran Iuran Program Jaminan Pensiun Pasal 1.

Peraturan BPJS Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Tata Cara

Pemberian Nomor, Sertifikat, Perubahan Data Kepesertaan dan

Pembayaran Iuran Program Jaminan Pensiun Pasal 2.

Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan

Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian pasal 1.

Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan

Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian pasal 4.

Page 42: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan

Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian pasal 5.

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 Tentang

Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan

Kematian pasal 25.

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 Tentang

Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan

Kematian pasal 26.

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2019 Tentang Perubahan Peraturan

Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program

Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian pasal 34.

Purnama, Akhmad. 2015. Analisis Perlindungan Sosial Bagi Pekerja

Informal. Jurnal PKS, Volume 14, No. 2.

Rensi, M. Adridhayandi. 2018. Peran Pemerintah Daerah Dalam

Pelaksanaan Pemerintahan yang Baik (Good Governance) Dibidang

Pembinaan Pengawasan Indikasi Geografis. Jurnal Hukum &

Pembangunan Tahun ke 48, No. 4.

Romi, Syahrur dan Etik Umiyati. 2018. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan

Upah Minimum terhadap Kemiskinan di Kota Jambi. E-Jurnal Perspektif

Ekonomi dan Pembangunan Daerah, Volume 7, No. 1.

Suharto. 2012. Askesos New Initiative, Apa, Mengapa, Untuk Apa? Hand Out

Askesos New Inisistive. Yogyakarta : B2P2KS.

Page 43: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

BERITA ACARA HARIAN INDIVIDUAL

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG I

JURUSAN EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG

TAHUN 2020

Pada minggu pertama tanggal 07-10 Januari 2020, bertempat di lembaga

BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung, telah dilaksanakan PPL Gelombang I

jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung

Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :

Nama/NIM/Jurusan : Nurrizka Aliya Alfafa Khoirunnisa/

12402173667/ Ekonomi Syariah

Bentuk kegiatan adalah :

Selasa, 07 Januari 2020 adalah hari pertama dilaksanakan kegiatan PPL.

Agenda pertama dimulai dari briefing bersama dengan seluruh pegawai BPJS

Ketenagakerjaan KCP Tulungagung. Hal ini merupakan rutinitas pagi untuk

menyampaikan beberapa hal yang perlu disampaikan. Kemudian agenda kedua

yakni memilah atau mengklasifikasikan beberapa berkas dari BPJS

Ketenagakerjaan, yaitu berkas klaim jenis Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Hari Tua

(JHT), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) serta

merekap laporan pembayaran manfaat produk JP, JHT, JKK dan JKM mulai awal

Januari sampai tanggal 07 Januari. Dari semua berkas-berkas tersebut selalu ada

kode transaksinya seperti Jaminan Hari Tua (JHT) dari urutan nomor transaksi 2

49 yang diklaim pada tanggal 03 Januari tahun 2020 dan Jaminan Pensiun (JP) dari

urutan nomor transaksi 20 sampai 21 yang diklaim pada tanggal 03 Januari tahun

2020. Dan yang terakhir, dosen pamong atau pihak lembaga menganjurkan untuk

membuat kartu tenaga kerja kategori BPU (Bukan Penerima Upah). Produk BPJS

yang digunakan adalah Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Kecelakaan Kerja

Page 44: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

(JKK) serta iuran yang dikenakan yakni sebesar Rp 16.800,- dalam jangka waktu

satu bulan. Jaminan Kematian (JKM) yaitu salah satu program yang memberikan

perlindungan bagi ahli waris dari pekerja yang mengalami risiko meninggal dunia.

Sedangkan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) yakni salah satu program yang

memberikan perlindungan atas risiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja

dan aktifitas mulai dari berangkat, di lokasi kerja, hingga pulang kembali ke

rumah.

Rabu, 08 Januari 2020 merupakan hari kedua dilaksanakan kegiatan PPL

yang diawali dengan briefing bersama seluruh pegawai BPJS Ketenagakerjaan

KCP Tulungagung. Kemudian agenda selanjutnya yakni membantu merekap daftar

inventaris ruangan dimulai dari ruang rapat, kepesertaan, pelayanan, arsip, dapur

dan mushola. Perekapan daftar inventaris ruangan dilakukan karena BPJS

Ketenagakerjaan KCP Tulungagung baru saja direnovasi sehingga ada beberapa

barang yang dipindahkan ke ruangan lainnya. Agenda selanjutnya yaitu merekap

memo pada bulan Desember 2019 yang bertujuan untuk meninjau kembali agenda

di bulan Desember seperti service AC atau pengeluaran lainnya. Dan agenda yang

terahir sama seperti hari sebelumnya yaitu mengklasifikasikan beberapa berkas

Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun (JP)

serta merekap laporan pembayaran manfaat produk JP, JHT, JKK dan JKM pada

hari ini.

Kamis, 09 Januari 2020 adalah hari ketiga dilaksanakan kegiatan PPL.

Agenda pertama merupakan rutinitas setiap pagi seperti hari sebelumnya yakni

briefing bersama dengan seluruh pegawai BPJS Ketenagakerjaan KCP

Tulungagung. Agenda kedua yaitu menyusun undangan untuk tagihan iuran para

peserta BPJS ketenagakerjaan KCP Tulungagung yang belum membayar iuran.

Agenda selanjutnya yakni melanjutkan merekap daftar inventaris ruangan yang

dikerjakan pada hari sebelumnya. Dan agenda yang terahir yakni

mengklasifikasikan beberapa berkas seperti hari sebelumnya yakni voucher klaim

Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Hari Tua, Jaminan Kematian, dan Jaminan

Kecelakaan Kerja yang di klaim pada hari ini serta merekap laporan pembayaran

manfaat produk JP, JHT, JKK dan JKM pada hari ini juga.

Page 45: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

Jum’at, 10 Januari 2020 adalah hari terahir pada minggu pertama

dilaksanakan kegiatan PPL. Agenda pertama seperti hari sebelumnya yakni

memulainya dengan melakukan brifing bersama dengan seluruh pegawai BPJS

Ketenagakerjaan KCP Tulungagung. Agenda kedua yakni melanjutkan merekap

inventaris ruangan kemudian mencari serta mencocokkan barang-barang yang

telah didata sebelumnya pada bulan Maret 2019. Agenda ini membutuhkan waktu

lama karena adanya renovasi ruangan serta pemindahan tata letak ruang pelayanan,

kepesertaan dan ruang rapat sehingga beberapa aset/barang dipindahkan ke

ruangan lain. Selain mencari barang tersebut, juga harus menyesuaikannya dengan

kode yang ada di setiap barang yang ditemukan dengan data daftar inventaris

ruangan yang sudah di perbarui pada tahun kemarin (sebelum dilakukan renovasi

dan perubahan tata letak ruangan).

Tulungagung, 10 Januari 2020

MENGETAHUI :

Pembimbing/Dosen Pamong

Riessa Roseline

Page 46: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

BERITA ACARA HARIAN INDIVIDUAL

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG I

JURUSAN EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG

TAHUN 2020

Pada minggu kedua tanggal 13-17 Januari 2020, bertempat di lembaga

BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung, telah dilaksanakan PPL Gelombang I

jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung

Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :

Nama/NIM/Jurusan : Nurrizka Aliya Alfafa Khoirunnisa/

12402173667/ Ekonomi Syariah

Bentuk kegiatan adalah :

Senin, 13 Januari 2020 adalah hari pertama pada minggu kedua

dilaksanakan kegiatan PPL. Agenda pertama dimulai dari briefing bersama dengan

seluruh pegawai BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung. Hal ini merupakan

rutinitas pagi seperti minggu sebelumnya untuk menyampaikan beberapa hal yang

perlu disampaikan. Kemudian agenda kedua yakni mengunjungi

DISNAKERTRANS Kabupaten Tulungagung untuk membantu di bagian

pelayanan BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung khusus bagi Pekerja Migran

Indonesia (PMI). Disana, menginput rekapitulasi data pencetakan kartu PMI pada

bulan Januari tahun 2020 khusunya yang melakukan pencetakan kartu pada

tanggal 13. Masa perlindungan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pada

saat itu melakukan pencetakan kartu ada 3 kategori yaitu pra ( sebelum

penempatan kerja ke negara tujuan ), selama dan sesudah penempatan / bekerja di

negara tujuan , kemudian perpanjangan masa perlindungan (reentry). Ada

sebanyak 5 perusahaan dengan 5 negara tujuan yang melakukan pencetakan kartu

pada saat itu. Negara tujuan terbanyak yakni Malaysia. Agenda selanjutnya yakni

Page 47: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

membantu melakukan pembuatan kartu sebanyak 50 untuk 50 peserta. Proses

pembuatan kartu dimulai dari mencetak sesuai dengan nama peserta dan NIK

kemudian setelah proses tersebut selesai yakni membantu proses laminating.

Selasa, 14 Januari 2020 adalah hari kedua pada minggu kedua dilaksanakan

kegiatan PPL. Agenda pertama dimulai dari briefing bersama dengan seluruh

pegawai BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung. Agenda kedua yaitu

melengkapi salah satu berkas klaim program JHT ( Jaminan Hari Tua ) dari urutan

nomor transaksi 129 sampai 165 yakni sebanyak 36 berkas. Kemudian agenda

yang ketika yaitu merekap pembukuan transfer manfaat klaim produk JHT pada

tanggal 14 Januari 2020 di buku besar sebanyak 24 kasus.

Rabu, 15 Januari 2020 adalah hari ketiga pada minggu kedua dilaksanakan

kegiatan PPL. Agenda pertama dimulai dari briefing bersama dengan seluruh

pegawai BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung. Agenda kedua yakni

melengkapi berkas voucher jaminan JHT dengan menambahkan bukti transfer

pada berkas tersebut yang dimulai dari urutan nomor transaksi 129 sampai 165

(sebanyak 36 berkas) yang dicetak pada tanggal 14 Januari 2020. Agenda ketiga

yakni merekap pembukuan transfer manfaat klaim produk JHT pada hari ini di

buku besar sebanyak 6 kasus. Agenda keempat yaitu melakukan diskusi dengan

salah satu karyawan untuk membahas beberapa masalah terkait lembaga.

Kamis, 16 Januari 2020 merupakan hari keempat pada minggu ketiga

dilaksanakan kegiatan PPL. Agenda pertama dimulai dari briefing bersama dengan

seluruh pegawai BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung. Agenda kedua yakni

melengkapi berkas voucher jaminan JHT berdasarkan segmentasi BPU (Bukan

Penerima Upah) dan PU (Penerima Upah) dengan menambahkan bukti transfer

pada berkas tersebut yang dimulai dari urutan nomor transaksi 171 sampai 194

(sebanyak 24 berkas) yang dicetak pada tanggal 16 Januari 2020. Kemudian

melengkapi berkas voucher jaminan Jaminan Pensiun. Agenda terakhir yakni

merekap pembukuan transfer manfaat klaim produk JHT pada hari ini di buku

besar sebanyak 24 kasus dan JP sebanyak 1 kasus.

Page 48: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

Jum’at, 17 Januari 2020 adalah hari kelima pada minggu kedua

dilaksanakannya kegiatan PPL. Agenda pertama yakni dimulai dari rutinitas setiap

pagi dihari Jum’at, yaitu melakukan senam pagi dan briefing bersama dengan

seluruh pegawai BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung. Agenda kedua yakni

membantu menyusun laporan cek kasus almarhumah Ibu Mariyatun untuk klaim

voucher jaminan JKM. Agenda ketiga yaitu melakukan perekapan Data Inventaris

Ruangan (DIR). Agenda keempat yakni melakukan konsultasi kepada dosen

pamong dan juga bersama salah satu karyawan lembaga. Agenda kelima adalah

mengantarkan SP 1 di salah satu tempat wisata Brond Waterpark desa Sobontoro.

Kemudian mendapatkan tugas dari mas Mahesa untuk mencari usaha yang sudah

memiliki izin usaha namun belum terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan yaitu per

anak minimal 5 usaha.

Tulungagung, 17 Januari 2020

MENGETAHUI :

Pembimbing/Dosen Pamong

Riessa Roseline

Page 49: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

BERITA ACARA HARIAN INDIVIDUAL

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG I

JURUSAN EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG

TAHUN 2020

Pada minggu ketiga tanggal 20-24 Januari 2020, bertempat di lembaga

BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung, telah dilaksanakan PPL Gelombang I

jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung

Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :

Nama/NIM/Jurusan : Nurrizka Aliya Alfafa Khoirunnisa/

12402173667/ Ekonomi Syariah

Bentuk kegiatan adalah :

Senin, 20 Januari 2020 adalah hari pertama pada minggu ketiga

dilaksanakan kegiatan PPL. Agenda pertama dimulai dari rutinitas setiap pagi,

yaitu melakukan briefing bersama seluruh pegawai BPJS Ketenagakerjaan KCP

Tulungagung. Agenda kedua yakni membuat laporan dari tugas yang diberikan

pada minggu kedua. Agenda ketiga adalah mengunjungi DISNAKERTRANS

Kabupaten Tulungagung untuk membantu di bagian pelayanan BPJS

Ketenagakerjaan KCP Tulungagung khusus bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Disana, menginput rekapitulasi data pencetakan kartu PMI pada bulan Januari

tahun 2020 khusunya yang melakukan pencetakan kartu pada tanggal 20 Januari

sebanyak 6 peserta.

Selasa, 21 Januari 2020 adalah hari kedua pada minggu ketiga

dilaksanakannya kegiatan PPL. Agenda pertama dimulai dari rutinitas setiap pagi,

yaitu melakukan briefing bersama seluruh pegawai BPJS Ketenagakerjaan KCP

Tulungagung. Agenda kedua yaitu melanjutkan perekapan data Daftar Inventaris

Page 50: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

Ruangan (DIR). Agenda terakhir adalah merekap pembukuan transfer manfaat

klaim produk JHT pada hari ini di buku besar sebanyak 18 kasus.

Rabu, 22 Januari 2020 adalah hari ketiga pada minggu ketiga dilaksanakan

kegiatan PPL. Agenda pertama dimulai dari rutinitas setiap pagi, yaitu melakukan

briefing bersama seluruh pegawai BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung.

Kemudian agenda kedua yakni merekap pembukuan transfer manfaat klaim

produk JHT pada hari ini di buku besar sebanyak 21 kasus. Agenda ketiga adalah

ikut mengantarkan SP 1 bersama Fatim dan mas Mahesa mengantarkan ke usaha

yang sudah memiliki izin usaha serta belum berpartisipasi dalam keesertaannya di

BPJS Ketenagakerjaan. Yang pertama adalah mengantarkan SP I ke UD

Primadona Kue Gethi bu Suparmi di desa Jabalsari, kemudian pabrik tas Fooboo

di desa Purworejo, pabrik gula merah pak Budi di desa Sambijajar (namun tidak

bertemu dengan pemilik usaha), UD Isabel di desa Karangrejo, jenang tradisional

pak Lasimun di desa Bono, dan yang terakhir adalah di jenang tradirional Barokah

di desa Bono.

Kamis, 23 Januari 2020 adalah hari keempat pada minggu ketiga

dilaksanakannya kegiatan PPL. Agenda pertama dimulai dari rutinitas setiap pagi,

yaitu melakukan briefing bersama seluruh pegawai BPJS Ketenagakerjaan KCP

Tulungagung. Agenda kedua yaitu membantu mencetak kartu peserta dan

memasukkannya ke amplop bersama dengan sertifikat kepesertaan. Agenda ketiga

yaitu merekap pembukuan transfer manfaat klaim produk JHT pada hari ini di

buku besar sebanyak 11 kasus. Agenda keempat yaitu mengantarkan sisa SP I ke

Pabrik Ketjap Cap Kuda, Jamboland Waterpark Tulungagung, Pabrik Mi CV.

Subur Jaya Tulungagung, dan PT. Cahaya Pasific Raya bersama mas Mahesa dan

Fatim. Namun ternyata Pabrik Ketjap Cap Kuda, Jamboland Waterpark

Tulungagung, dan Pabrik Mi CV Subur Jaya sebagian sudah terdaftar menjadi

peserta BPJS Ketenagakerjaan dan sebagian juga mengganti badan usaha dari CV

menjadi PT. Setelah mengantar SP I, yakni melanjutkan mencari rumah salah satu

peserta BPJS Ketenagakerjaan yang beralamatkan di desa Moyoketen. Pencarian

peserta ini dikarenakan ada kesalahan berkas yang dibawa oleh peserta tersebut.

Jum’at, 24 Januari 2020 adalah hari kelima pada minggu ketiga. Hari ini

tidak melakukan briefing dikarenakan pak Supardi selaku KKCP (Kepala Kantor

Page 51: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

Cabang Perintis) sedang ada tugas di Blitar. Sehingga agenda pertama yakni

dimulai dengan merekap pembukuan transfer manfaat klaim produk JHT pada hari

ini di buku besar sebanyak 14 kasus serta merekap BUBM. Dan agenda terakhir

yakni melipat dan memasukkan surat terkait dengan pemberian kartu kepesertaan

pada peserta baru ke dalam amplop dan nantinya akan dikirim ke perusahan terkait

melalui kantor pos.

Tulungagung, 24 Januari 2020

MENGETAHUI :

Pembimbing/Dosen Pamong

Riessa Roseline

Page 52: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

BERITA ACARA HARIAN INDIVIDUAL

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG I

JURUSAN EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG

TAHUN 2020

Pada minggu keempat tanggal 27-31 Januari 2020, bertempat di lembaga

BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung, telah dilaksanakan PPL Gelombang I

jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung

Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :

Nama/NIM/Jurusan : Nurrizka Aliya Alfafa Khoirunnisa/

12402173667/ Ekonomi Syariah

Bentuk kegiatan adalah :

Senin, 27 Januari 2020 adalah hari pertama pada minggu keempat

dilaksanakan kegiatan PPL. Agenda pertama dimulai dari rutinitas setiap pagi,

yaitu melakukan briefing bersama seluruh pegawai BPJS Ketenagakerjaan KCP

Tulungagung. Agenda ketiga yaitu melengkapi salah satu berkas klaim program

JHT ( Jaminan Hari Tua ) dari urutan nomor transaksi 285 sampai 292 dengan

tanggal cetak 27 Januari. Agenda terakhir adalah merekap pembukuan transfer

manfaat klaim produk JHT pada hari ini di buku besar sebanyak 8 kasus.

Selasa, 28 Januari 2020 adalah hari kedua pada minggu keempat

dilaksanakan kegiatan PPL. Agenda pertama yaitu dimulai dari rutinitas setiap

pagi, yaitu melakukan briefing bersama dengan seluruh pegawai BPJS

Ketenagakerjaan KCP Tulungagung. Agenda kedua adalah melengkapi berkas

klaim program JHT sebanyak 10 klaim dan program Jaminan Pensiun sebanyak 1

klaim. Agenda ketiga yaitu merekap pembukuan transfer manfaat klaim produk

JHT pada hari ini di buku besar sebanyak 10 kasus.

Page 53: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

Rabu, 29 Januari 2020 adalah hari ketiga pada minggu keempat

dilaksanakannya kegiatan PPL. Agenda pertama adalah dimulai dari rutinitas

setiap pagi, yaitu melakukan briefing bersama dengan seluruh pegawai BPJS

Ketenagakerjaan KCP Tulungagung. Agenda kedua adalah melengkapi berkas

voucher jaminan program JHT ( Jaminan Hari Tua ) dari urutan nomor transaksi

294 sampai 303 dan JP ( Jaminan Pensiun ) dengan nomor urut transaksi 35.

Agenda ketiga adalah menyusun surat perihal kepesertaan program jaminan sosial

BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 150 surat untuk aparatur desa, 138 surat untuk

usaha, dan 145 surat untuk sekolah. Dan agenda terakhir adalah merekap

pembukuan transfer manfaat klaim produk JHT pada hari ini di buku besar

sebanyak 12 kasus.

Kamis, 30 Januari 2020 adalah hari keempat pada minggu keempat

dilaksanakannya kegiatan PPL. Hari ini tidak dilakukan briefing dikarenakan pak

Supardi sedang ada tugas dinas ke Surabaya. Jadi agenda pertama dimulai dengan

membantu menyiapkan kegiatan acara IIK (Ibu-Ibu Karyawan) yang akan

dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2020. Setelahnya kami menyiapkan

bingkisan untuk perpisahan pada salah satu rekan kerja para pegawai BPJS

Ketenagakerjaan KCP Tulungagung. Dan agenda terakhir adalah merekap

pembukuan transfer manfaat klaim produk JHT pada hari ini di buku besar

sebanyak 5 kasus.

Jum’at, 31 Januari 2020 adalah hari kelima pada minggu keempat

dilaksanakannya kegiatan PPL. Hari ini tidak dilakukan brifing dikarenakan pak

Supardi sedang ada tugas dinas ke Surabaya. Jadi agenda pertama dan terakhir

adalah merekap dan melengkapi dokumen atau berkas Jaminan Hari dari urutan

nomor transaksi 318 sampai 322 tanggal 31 Januari 2020.

Page 54: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

Tulungagung, 31 Januari 2020

MENGETAHUI :

Pembimbing/Dosen Pamong

Riessa Roseline

Page 55: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

BERITA ACARA HARIAN INDIVIDUAL

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG I

JURUSAN EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG

TAHUN 2020

Pada minggu kelima tanggal 03-07 Februari 2020, bertempat di lembaga

BPJS Ketenagakerjaan KCP Tulungagung, telah dilaksanakan PPL Gelombang I

jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung

Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :

Nama/NIM/Jurusan : Nurrizka Aliya Alfafa Khoirunnisa/

12402173667/ Ekonomi Syariah

Bentuk kegiatan adalah :

Senin, 03 Februari 2020 adalah hari pertama pada minggu kelima

dilaksanakannya kegiatan PPL. Agenda pertama dimulai dari rutinitas setiap pagi

yaitu melakukan briefing bersama dengan seluruh pegawai BPJS Ketenagakerjaan

KCP Tulungagung. Agenda kedua adalah menyusun dan melengkapi berkas

Jaminan Hari Tua pada formulir BPU (Bukan Penerima Upah) yang di klaim

tanggal 3 Februari 2020. Agenda terakhir adalah mengantarkan SP 1 didampingi

oleh mas Mahesa ke NYK (Kedai Kopi) daerah Kauman kemudian melanjutkan

mengirim SP 1 ke Rumah Putih House Coffee di Daerah Kampungdalem

Kabupaten Tulungagung.

Selasa, 04 Februari 2020 adalah hari kedua pada minggu kelima

dilaksanakannya kegiatan PPL. Agenda pertama dimulai dari rutinitas setiap pagi,

yaitu melakukan briefing bersama dengan seluruh pegawai BPJS Ketenagakerjaan

KCP Tulungagung. Agenda kedua yaitu melengkapi berkas voucher Jaminan Hari

Tua dari urutan nomor transaksi 2 sampai 62 dengan tanggal cetak 04 Februari

Page 56: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

2020. Agenda kedua adalah melengkapi formulir Jaminan Hari Tua untuk

segmentasi BPU ( Bukan Penerima Upah ) sebanyak 18 formulir. Dan agenda

terakhir adalah merekap pembukuan transfer manfaat klaim produk Jaminan Hari

Tua pada hari ini di buku besar sebanyak 61 kasus.

Rabu, 05 Februari 2020 adalah hari ketiga pada minggu kelima

dilaksanakannya kegiatan PPL. Agenda pertama dimulai dari rutinitas setiap pagi,

yaitu melakukan briefing bersama seluruh dengan pegawai BPJS Ketenagakerjaan

KCP Tulungagung. Agenda kedua adalah merekap pembukuan transfer manfaat

klaim program Jaminan Hari Tua pada hari ini di buku besar sebanyak 33 kasus,

klaim program Jaminan Pensiun sebanyak 4 kasus dan klaim program Jaminan

Kematian sebanyak 1 kasus. Agenda ketiga adalah melengkapi voucher Jaminan

Pensiun sebanyak 18 berkas. Dan agenda terakhir adalah membantu bapak

Supardi untuk menginput data program jaminan sosial ketenagakerjaan berupa

Jaminan Kematian, Jaminan Pensiun serta Jaminan Hari Tua mengenai

rekapitulasi data transfer manfaat kepada penerima manfaat pada tanggal 05

Februari.

Kamis, 06 Februari 2020 adalah hari keempat pada minggu kelima

dilaksanakannya kegiatan PPL. Agenda pertama dimulai dari rutinitas setiap pagi,

yaitu melakukan briefing bersama dengan seluruh pegawai BPJS Ketenagakerjaan

KCP Tulungagung. Agenda kedua yakni melengkapi berkas voucher Jaminan

Hari Tua dari urutan nomor transaksi 98 sampai 130 dan berkas voucher Jaminan

Pensiun dengan nomor urut transaksi 28 dengan tanggal cetak 06 Februari 2020.

Agenda ketiga adalah merekap pembukuan transfer manfaat klaim program

Jaminan Hari Tua sebanyak 33 kasus. Agenda keempat ialah menyusun dan

melengkapi dokumen klaim Jaminan Hari Tua dengan menambahkan formulir

ceklist daftar klaim Jaminan Hari Tua 12 data. Dan agenda terakhir adalah

menyusun surat pemberitahuan tagihan iuran dari nomor surat 606 sampai 687.

Jum’at, 07 Februari 2020 adalah hari terakhir pada minggu kelima

dilaksanakannya kegiatan PPL. Agenda pertama dimulai dari rutinitas setiap pagi,

yaitu melakukan briefing bersama dengan seluruh pegawai BPJS Ketenagakerjaan

KCP Tulungagung serta menyampaikan beberapa kesan untuk lembaga karena

hari ini adalah hari terakhir dilaksanakannya kegiatan PPL. Agenda selanjutnya

Page 57: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

ialah merekap pembukuan transfer manfaat klaim program Jaminan Hari Tua

sebanyak 17 kasus. Agenda ketiga ialah melengkapi formulir BPU (Bukan

Penerima Upah ) untuk klaim voucher program Jaminan Hari Tua sebanyak 4

berkas. Dan agenda terakhir yakni melengkapi berkas voucher Jaminan Hari Tua

dari urutan nomor transaksi 132 sampai 146 dengan tanggal cetak 07 Februari

2020.

Tulungagung, 07 Februari 2020

MENGETAHUI :

Pembimbing/Dosen Pamong

Riessa Roseline

Page 58: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

DOKUMENTASI KEGIATAN PPL DI BPJS

KETENAGAKERJAAN KCP TULUNGAGUNG

1. Foto bersama dengan staff BPJS Ketenagakerjaan

Page 59: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

2. Kunjungan Dosem Pembimbing Lapangan (DPL)

3. Mengklasifikasikan berkas-berkas program JHT,JKm,JKK dan JP

Page 60: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

4. Menyusun SP 1 serta undangan terkait Kepesertaan di BPJS

Ketenagakerjaan

Page 61: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima

5. Menginput data untuk rekapan SP 1

6. Mengantarkan SP 1 di salah satu Badan Usaha Kabupaten

Tulungagung yakni di PT Cahaya Pasifik Raya