Laporan Praktik lapang Produksi Kertas

79
LAPORAN PRAKTIK LAPANGANAN KAJIAN TERHADAP PENERAPAN PRODUKSI BERSIH PADA PROSES PRODUKSI KERTA S DI PT. PA BRIK KERTAS TJIWI KIMIA SERTA PROSES PENGAWASAN LINGKUNGAN HIDUP OLEH BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SIDOARJO Disusun oleh: Muhaa! Nu"!ians#ah $%&''(()) Dosen Pe*i*in+: D". I". Ta,u!!in Ban-au-/ M. Si. DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN $AKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR )('&

description

laporan tentang studi lapangan pada suatu pabrik produsen kertas

Transcript of Laporan Praktik lapang Produksi Kertas

LAPORAN PRAKTIK LAPANGANANKAJIAN TERHADAP PENERAPAN PRODUKSI BERSIH PADA PROSES PRODUKSI KERTAS DI PT. PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA SERTA PROSES PENGAWASAN LINGKUNGAN HIDUP OLEH BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SIDOARJO

Disusun oleh:Muhammad NurdiansyahF34110022Dosen Pembimbing:

Dr. Ir. Tajuddin Bantacut, M. Si.

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK LAPANG

PT. PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA, Tbk

Jalan Raya Surabaya-Mojokerto Km 44, Sidoarjo

Telah diperiksa dan disetujui oleh,

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, penulis ungkapkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga Laporan Praktik Lapangan ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Teriring pula doa dan harap semoga Allah meridhoi upaya yang kami lakukan. Penyusunan laporan ni berdasarkan pengamatan selama Praktek Lapang di PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk periode 23 Juni - 19 Juli 2014 dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur.

Dalam menyusun laporan ini, kami banyak mendapatkan bimbingan, saran, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Sugiyanto, S.H selaku Genral Affair PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk.2. Bapak Drs. Siswojo selaku Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo3. Bapak Muhammad Maftuhin dan Miftakhul Ulum selaku pendamping praktik lapangan di PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk.4. Bapak Anas Ir. Anas Budi Utama Nasir selaku pendamping praktik lapangan di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo.5. Dr. Ir. Tajuddin Bantacut, M. Si. selaku staf pengajar pada Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor serta berperan sebagai Dosen Pembimbing Akademik.

6. Dr. Ir. I Wayan Astika, M.Si; staf pengajar pada Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor serta berperan sebagai koordinator pelaksana praktek lapangan di Fakultas Teknologi Pertanian.7. Dr. Ono Suparno, STP. MT dan Dr. Ir. Endang Warsiki, MT; Staf pengajar pada Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor serta berperan sebagai anggota pelaksana praktik lapangan Departemen Teknologi Industri Pertanian.

8. Orang tua dan segenap keluarga kami yang selalu memberikan motivasi dan bantuan moril serta materil.9. Bapak Imron Ghozali selaku Staf Engineer PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk. yang telah banyak memberikan banyak bantuan selama Prakrik Lapang.10. Bapak dan Ibu staf Unit Pelayanan Terpadu Fakultas Teknologi Pertanian.11. Segenap pembimbing lapang selama Praktek Lapang di PT Tjiwi Kimia, Tbk dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo.Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat dan berguna bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Selain itu, laporan ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang dunia kerja serta bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

DAFTAR ISILEMBAR PENGESAHAN ii

LEMBAR PERNYATAAN iii

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

ABSTRAK xi

BAB 1 PENDAHULUAN. 12

1.1 Latar Belakang. 13

1.2 Tujuan. 13

1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Lapang. 14

1.4 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan. 14

1.5 Visi dan Misi Perusahaan. 16

1.6 Lokasi dan Tata Letak Pabrik. 16

1.7 Struktur Organisasi Perusahaan. 18

1.8 Ketenagakerjaan. 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 21

2.1 Jenis Pulp. 22

2.2 Bahan Baku Penunjang (Bahan Kimia). 23

2.3 Sifat Properties Kertas. 24

BAB III CHEMICAL PLANT. 30

3.1 Soda Plant. 31

3.2 Soda Flake Plant. 33

3.3 Kaporit Plant. 35

BAB IV PROSES PEMBUATAN KERTAS 37

4.1 Proses Pembuatan Kertas 39

4.2 Proses Finishing 46

4.3 Deinking 46

BAB V CONVERTING UNIT 48

5.1 Converting Process 49

BAB VI UTILITAS 51

6.1 Unit Pengolahan Air (Water Treatment Plant) 52

6.2 Pengawasan dan Analisa Kualitas Air Bersih 55

6.3 Coal Generator (COGEN). 55

BAB VII PENGENDALIAN MUTU 57

7.1 Kebijakan Mutu dan Lingkungan 58

7.2 Struktur QA Department 59

BAB VIII PENGOLAHAN AIR LIMBAH 64

8.1 Pengertian Limbah 65

8.2 Sumber Limbah di PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk 65

8.3 Sistem Pengolahan Air Limbah. 65

8.4 Cara Pengolahan Air Limbah. 66

8.5 Bahan Kimia yang Ditambahkan. 67

8.6 Pengujian Laboratorium. 67

BAB IX KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 68

9.1 Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 69

9.2 Tujuan dan Sasaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja 69

9.3 Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 69

9.4 Peraturan-Peraturan Keselamatan. 70

9.5 Laporan Kecelakaan Kerja. 76

9.6 Kebijakan Merokok dalam Pabrik. 76

9.7 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) 77

BAB X PENUTUP 78

Kesimpulan 79

DAFTAR PUSTAKA 80

LAMPIRAN...................................................................................................... 81

DAFTAR TABELTabel 1. Standar toleransi gramatur. 25Tabel 2. Jenis-jenis Cobb 28Tabel 3. Parameter Pengolahan Limbah Cair di PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk 67DAFTAR GAMBARGambar 1. Denah PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk. 17Gambar 2. Struktur Organisasi di PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.20Gambar 3. Bagan Produksi di Chemical Plant.... 31Gambar 4. Diagram proses pembuatan soda kaustik 48% 31Gambar 5. Proses Elektrolisis 33Gambar 6. Diagram proses pembuatan soda flake 34Gambar 7. Diagram Proses Pembuatan Kaporit 35Gambar 8. Diagram proses pada unit stock preparation 39Gambar 9. Diagram proses di unit approach system.42Gambar 10. Diagram proses di unit paper machine.43Gambar 11. Struktur QA Department.59Gambar 12. Diagram alir Incoming Quality Control (IQC).61

Gambar 13. Diagram alir In Process Quality Control (IPQC).61

Gambar 14. Diagram alir Final Quality Control (FQC).62

Gambar 15. Proses pengolahan limbah di PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk.66ABSTRAKKertas adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Ada beragam jenis kertas yang selama ini sering digunakan misalnya kertas pembungkus semen, kertas tisu, kertas cetak, kertas tulis, kertas koran, dan lainnya. Hal ini membuat industri kertas menjadi salah satu industri potensial di Indonesia. Permintaan kertas sangat beragam kebutuhan. Kebutuhan kertas semakin meningkat terutama untuk kebutuhan hari ajaran baru dan Tren di beberapa negara selalu meningkat saat mendekati musim dingin atau di akhir tahun. Salah satu pabrik kertas di Indonesia adalah PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk merupakan salah satu anak perusahaan PT Asia Pulp and Paper (APP) yang berdiri tahun 1972. Bahan baku utama pembuatan kertas adalah pulp. Sedangkan bahan baku penunjangnya antara lain bahan pengisi, sizing agent, coloring agent, dan retention agent. Sifat properti kertas meliputi sifat kimia dan fisik. Produk PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk meliputi kertas, bahan kimia, dan produk converting (misalnya stationary, kebutuhan kantor, gift, kemasan, dan lain-lain). Proses-proses yang dibutuhkan dalam memroduksi kertas diantaranya: stock preparation, approach system, paper machine, dan finishing. Fasilitas yang mendukung produksi kertas di PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk meliputi unit Coal Generator (COGEN) untuk memenuhi kebutuhan listrik dan steam. Kebutuhan air dipasok dari unit Water Treatment. COGEN juga memiliki beberapa unit pendukung, yaitu: Coal Handling dan Demin Plant. Untuk menjaga kualitas produk dan limbah yang dihasilkan, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk menerapkan sistem ISO 9001: 2008 dan 14001: 2004. Sistem Quality Assurance dalam pembuatan kertas meliputi Incoming Quality Control (IQC), In Process Quality Control (IPQC), dan Final Quality Control (FQC). Selain itu, untuk menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tenaga kerja, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sesuai UU No 1 tahun 1970.

BAB I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Kertas adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Ada beragam jenis kertas yang selama ini sering digunakan misalnya kertas pembungkus semen, kertas tisu, kertas cetak, kertas tulis, kertas koran, dan lainnya. Hal ini membuat industri kertas menjadi salah satu industri potensial di Indonesia. Permintaan kertas sangat beragam kebutuhan. Kebutuhan kertas semakin meningkat terutama untuk kebutuhan hari ajaran baru dan Tren di beberapa negara selalu meningkat saat mendekati musim dingin atau di akhir tahun.

PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk merupakan salah satu anak perusahaan PT Asia Pulp and Paper (APP). Perusahaan ini didirikan pada 1972 di atas lahan seluas 200 hektare di kawasan Sidoarjo, Jawa Timur. Perseroan dengan jumlah karyawan sekitar 12 ribu orang ini kini telah menjelma menjadi salah satu produsen alat tulis terbesar di dunia. Meski baru beroperasi pada 1978, pabrik sudah memproduksi kertas dengan kapasitas 12 ribu metrik ton dalam setahun.

Salah satu program dari jalur skripsi yang dijalankan di Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB yaitu jalur teknologi proses. Melalui jalur ini, mahasiswa diarahkan untuk menjadi engineer yang mengetahui beragam proses industri. Sebelum mengarah pada penelitian dan pembuatan skripsi terlebih dulu dilakukan praktek lapang sebagai penunjang untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman di dunia kerja.

Sehubungan dengan hal diatas tersebut maka kami ingin melakukan praktek lapang di PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk untuk studi atau kajian proses pembuatan kertas skala industri. Output yang diharapkan dari kajian ini yaitu mampu mengetahui teknologi proses pembuatan kertas mulai dari pengolahan bahan mentah hingga produk kertas jadi. Serta, mengetahui efisiensi dan efektivitas pembuatan kertas skala industri pada PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.1.2 Tujuan

Dalam Program Praktek Lapang ini, secara umum tujuan pelaksanaannya dikelompokkan ke dalam 2 kategori, yaitu tujuan instruksional dan tujuan institusional. Perincian dari kedua kategori tujuan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Tujuan InstruksionalTujuan instruksional dalam program Praktek Lapangan ini ialah untuk:a. Meningkatkan pengetahuan, sikap, serta keterampilan mahasiswa melalui pelatihan kerja nyata dan aplikasi ilmu yang telah diperoleh sesuai dengan bidang keahliannya.

b. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi, merumuskan, dan memecahkan permasalahan sesuai dengan bidang keahliannya di lapangan secara sistematis dan interdisiplin.

c. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah secara tim dengan latar belakang peminatan berbeda sehingga dihasilkan keputusan yang lebih holistik.

2. Tujuan Institusional

Tujuan institusional dalam program Praktek Lapang ini adalah untuk memperkenalkan dan mendekatkan IPB, khususnya Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian IPB kepada agroindustri serta memberikan sumbangsih berupa solusi nyata yang dapat diterapkan pada industri terkait dalam meningkatkan IPTEK di lingkungan intra-kampus maupun ekstra-kampus.Secara khusus dari pelaksanaan kegiatan praktik lapangan ini adalah sebagai berikut ini.

1. Mengetahui teknologi proses pembuatan kertas pada PT Tjiwi Kimia Tbk2. Mengetahui variasi produk kertas yang dihasilkan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk3. Mengobservasi, menganalisis serta memberikan solusi atas permasalahan yang ada dalam industri tersebut berdasarkan disiplin ilmu yang dipelajari

4. Memperoleh pengalaman, keterampilan, kemampuan bekerja sama, dan wawasan mengenai permasalahan nyata di luar kampus

5. Mempelajari efisiensi dan efektivitas produksi pembuatan kertas pada skala industri.1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Lapang

Kerja praktek dilaksanakan pada tanggal 23 Juni-19 Juli 2014 dengan bertempat di PT Pabrik Kertas Tiwi Kimia, Tbk Sidoarjo Jawa Timur1.4 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT. Tjiwi Kimia didirikan oleh Mr. Eka Tjipta Widjaja pada tahun 1972 dengan produk pertama soda kaustik. Plant soda kaustik ini didirikan di atas lahan seluas 12 ha dengan 30 orang karyawan. Sekarang, PT Tjiwi Kimia berkembang menjadi perusahaan besar dengan lahan 300 ha dan 14.000 karyawan tetap dan 6.000 karyawan tidak tetap. Perusahaan ini terdiri dari 3 divisi yaitu: chemical division, paper division, dan converting division.

Pada tahun 1978, Mr Eka Tjpta Widjaja berlayar dari Indonesia menuju Taiwan. Saat tiba di Vietnam terdapat kapal Jerman yang mengangkut mesin pembuat kertas yang akan dikirim ke Vietnam. Namun, karena pada saat itu di Vietnam sedang terjadi perang antara Khmer Merah dan Khmer Putih maka mesin ditolak. Mengetahui hal tersebt, Mr. Eka Tjipta Widjaja memutuskan membeli mesin itu dan diletakkan di pabrik PT Tjiwi Kimia. Sehingga seiring perkembangan nama perusahaan menjadi PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia.

PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia merupakan grup dari Sinar Mas dan Sinar Mas memiliki anak perusahaan diantaranya adalah PT Indah Kiat Pulp and Paper Riau yang memproduksi pulp untuk bahan baku pembuatan kertas. Selain itu ada PT. Pindo Deli Pul and Paper Tangerang yang memproduksi kertas untuk melayani pasar dalam dan luar negeri. PT Ekamas Fortuna Malang yang memproduksi kertas coklat pembungkus makanan. Pada tahun 1990, saham Tjiwi Kimia dijual ke masyarakat luas sehingga berubah menjadi PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk. Perkembangan PT Tjiwi Kimia sebagai berikut:1.4.1 Tahap pedirian dan Perencanaan (1972-1977)1972: dirintis dan didirikan oleh Sinar Mas Group-Bpk. Eka Tjipta Widjaja1977: produksi bahan kimia dimulai NaOH 10%, HCL 32%, Ca(OCl) 26%, kapasitas 12.500 ton/tahun1.4.2 Tahap Awal Pengembangan (1978-1986)

1978: produksi kertas dimulai PM 1&2 (12.000 ton/th)1982: PM 3&4 beroperasi kapasitas menjadi 42.000 ton/th1984: PM 5&6 beroperasi kapasitas menjadi 22.500 ton/ th, converting plant beroperasi dengan 2 mesin exercise book1986: PM 7 beroperasi kapasitas menjadi 61.500 ton/th 1.4.3 Tahap Pembangunan Tahap I (1987-1990)

1987: produksi Cast Coated Paper dimulai dengan kapasitas 6.000 ton/th1988: mesin pengolah kertas bekas, kapasitas De-Inking 1.800 ton/bulan1989: unit pengolahan limbah modern dioperasikan1990: Go Public Listing di BEJ dan BES (TKIM) -PM 8 beroperasi, PM 9 mulai instalasi, continous form (converting) mulai instalasi

1.4.4 Tahap Pembangunan Tahap II (1991-1998)

1991: PM 9 dan CF beroperasi1992: produksi Carton Box (4 mesin TCY), 2 unit mesin cast coating dipasang, penambahan 4 mesin offset, 2 unit pembangkit listrik dioperasikan (masing-masing 35 MW)1993: produksi Carbonless Paper dimulai, mesin stationary ke-37 dipasang sehingga kapasitas menjadi 150.000 ton/tahun, membangun cogen unit III dengan kapasitas 70 MW1995: PM 10 beroperasi, CaCO3 plant beroperasi, produksi amplop dimulai, memperoleh ISO 9002 1996: penambahan mesin Art Paper (OMC), I unit pembangkit dioperasikan dengan kapasitas 70 MW, total suplai tenaga listrik menjadi 140 MW

1997: pengembangan Carton Box Plant

1998: PM 11 dioperasikan sehingga kapasitas menjadi 1.000.000 ton/tahun, perluasan unit pengolah limbah, memperoleh ISO 14001

1.4.5 Tahap Pengembangan Tahap III (1999-2007)

29 April 2005

: Mulai Instalasi PM 12

12 Agustus 2005: Mulai Instalasi De-Inking unit 3

24 Agustus 2005: Pembangunan RS Citra Medika

3 Desember 2005: Pembangunan LP Boiler COGEN

14 Desember 2005: peresmian Pallet Plant baru

21 Januari 2006: Mulai operasi PM 12

12 April 2007

: peletakan batu pertama masjid Tjiwi Kimia1.5Visi dan Misi Perusahaan

Visi yang dimiliki oleh PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk adalah menjadi produsen kertas berkualitas tinggi nomor satu di dunia dengan standar internasional pada abad ke 21 yang berkomitmen tinggi untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan, pemegang saham, karyawan dan masyarakat.

Misi yang dimiliki oleh PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk adalah:

Meningkatakan pangsa pasar di seluruh dunia.

Menggunakan teknologi mutakhir dalam mengembangkan produk baru.

Meningkatkan sumber daya manusia melalui pelatihan.

Mewujudkan komitmen usaha berkelanjutan di semua kegiatan.

1.6Lokasi dan Tata Letak Pabrik

Nama Perusahaan: PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, TbkNama populer: Tjiwi Kimia

Alamat perusahaan: Sinarmas Land Plaza Menara 2, Lantai 9,

Jl. MH Thamrin No. 51 Jakarta Alamat pabrik: Jl. Raya Surabaya-Mojokerto km 44

Sidoarjo 61301 Jawa Timur Indonesia

Pendiri: Bapak Eka Tjipta Widjaja

Tanggal berdiri: 2 Oktober 1972

Luas Area: 12 Ha (sekarang +/- 250 Ha)

Peta Pabrik:

Gambar 1.1 Denah PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk

Gambar 1. Denah PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk

Keterangan:

[PF] Paper FactoriesPaper factory ini menghasilkan berbagai macam jenis kertas seperti wood free base paper, paper plain fotocopy, art paper, cast coated paper, carbonless paper dsb. PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk ini memiliki 5 buah paper factory, yaitu PF1, PF2, PF3, PF4 dan PF5 dengan jenis produk yang berbeda-beda.

[CF] Converting Factories

Converting factory ini menghasilkan berbagai macam stationary, kebutuhan kantor, gift, kemasan, dan lain-lain. Pada PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk ini terdapat 3 CF yaitu CF1, CF2 dan CF3.

[CP] Chemical PlantChemical plant merupakan cikal bakal berdirinya PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk. CP merupakan plant yang memproduksi bahan kimia/ chemical diantaranya: NaOH, HCl, Cl2, dan Na(OCl)2 yang sudah dipasarkan ke seluruh Indonesia.

[COGEN] Coal GeneratorCOGEN merupakan unit yang memproduksi energi (power plant) menggunakan tenaga uap/ steam. Air yang digunakan adalah air hasil olahan dari anak Sungai Brantas yaitu Sungai Mangetan. Bahan bakar yang digunakan adalah batu bara. Steam yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin pembangkit listrik. Total daya yang dihasilkan adalah 140 MW. Sisa steam dialirkan ke seluruh PF untuk proses drying maupun pemansan yang lain.

[WT] Water TreatmentWT merupakan unit yang mengolah air Sungai Mangetan menjadi air standar industri. Air hasil olahan ini juga dialirkan untuk keperluan MCK dari PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk dan dialirkan ke perumahan warga sekitar.

[WWT] Waste Water TreatmentWWT merupakan unit yang mengolah limbah cair yang dihasilkan oleh seluruh aktivitas pada PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk. Hasil olahan dari limah cair ini adalah air dengan standar buangan pada sungai yang sudah sesuai dengan yang ditentukan oleh pemerintah.

[MOB] Main Office BuildingMOB merupakan kantor utama yang menjadi pusat segala aktivitas perusahaan. MOB terdiri dari MOB A, B dan C. MOB A terdiri dari Departemen General Affairs, Departemen Managemen, Departemen Informasi dan Teknologi. MOB B terdiri dari Departemen HRD dan Engineering. MOB C terdiri dari Departemen Marketing dan Converting.

1.7Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi pada PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk dipimpin secara langsung oleh Direktur Utama dan Wakil Direktur yang membawahi beberapa kepala bagian. Tugas dan tanggung jawab dari seluruh jajaran manajemen adalah sebagai berikut.

1. Direktur Utama bertugas sebagai pemimpin perusahaan yang bertugas untuk memastikan perusahaan berjalan dengan baik.

2. Wakil Direktur Utama bertugas untuk membantu Direktur Utama dalam menjalankan tugasnya.

3. Paper and Paper Product Division bertanggung jawab pada proses produksi kertas disemua PF.4. Converting Division bertanggung jawab pada proses produksi produk-produk konversi di semua CF.5. Chemical Division bertanggung jawab pada produksi semua produk kimia/ chemical. 6. Engineering Division bertanggung jawab pada pemeliharaan dan perbaikan mesin pada unit produksi dan pembangkit tenaga.7. QA-RnD Division bertanggung jawab pada peningkatan dan penelitian untuk mendapatkan kualitas produk yang sesuai dengan permintaan konsumen.8. Managing Division merupakan unit yang bertanggung jawab pada sistem administrasi dan keamanan dalam bekerja.1.8Ketenagakerjaan

1.8.1 Klasifikasi

Pekerja adalah setiap orang dewasa yang melakukan pekerjaan untuk perusahaan dalam suatu hubungan kerja yang diikat dengan suatu perjanjian kerja dengan menerima upah di PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk. Terdapat dua macam pekerja yaitu:

1. Pekerja tetap, yaitu pekerja yang bekerja untuk PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk hanya pada periode tertentu dan telah melalui masa uji coba 3 bulan, dimana mas uji coba tersebut dihitung sebagai masa kerja.

2. Pekerja tidak tetap, yaitu pekerja yang diterima bekerja di perusahaan untuk jangka waktu tertentu dan untuk suatu pekerjaan tertentu.

1.8.2 Pembagian Jam Kerja

Terdapat 2 jenis pekerja menurut pembagian waktunya yaitu pekerja shift dan non shift. Pekerja non shift masuk pada hari senin sampai sabtu. Waktu kerja untuk pekerja non shift adalah sebagai berikut.

Senin-jumat: pukul 08.00-16.00 WIB

Sabtu

: pukul 07.00-12.00 WIB

Istirahat : Senin-kamis: pukul 12.00-13.00 WIB

Jumat

: pukul 11.30-12.30 WIB

Hari kerja bagi pekerja shift adalah 5 hari kerja sesuai denga jadwal kerja shift yang telah ditentukan masing-masing yang terbagi menjadi 3 shift dengan 4 regu shift.

Shift I

: pukul 06.00-14.00

Shift II

: pukul 14.00-22.00

Shift III: pukul 22.00-06.00

dengan istirahat 30 menit yang diatur oleh kepala bagian masing-masing.

Gambar 2. Struktur Organisasi di PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKABahan Baku Utama Pembuatan Kertas

Bahan baku utama pembuatan kertas adalah pulp. Pulp adalah suatu bahan hasil pengerjaan secara mekanis atau kimia yang dilakukan terhadap bahan baku yang mengandung selulosa. Bahan baku tersebut berupa:

a. Kayu

kayu jarum (Soft Wood) yang mempunyai serat panjang antara ng 4,57 mm-7,56 mm. contoh: Pinus merkusii dan Aqathis. Kertas yang dihasilkan dengan menggunakan kayu jarum memiliki kekuatan yang lebih tinggi namun formasinya buruk jika dibandingkan dengan kertas dari kayu daun (Hard Wood) yang mempunyai serat pendek antra 1-1,55 mm. contohnya Eucalyptus dan Acasia. Jenis kayu ini akan menghasilkan kertas dengan kekuatan yang lebih rendah tetapi formasi fiber lebih baik diba dibandingkan kertas dari kayu jarumb. Non kayu

Misalnya rumput-rumputan, ampas tebu, jerami, dan bambu. Jenis ini mempunyai serat sedang atau pendek (0,87-3,05 mm).

c. Waste paper (kertas bekas)

Selain menggunakan bahan baku berupa virgin pulp, dalam pembuatan kertas juga digunakan kertas bekas baik yang sudah terdapat tinta atau broke (kertas sisa atau kertas yang sobek selama proses pembuatan). Kertas bekas yang mengandung tinta diproses terlebih dahulu dengan unit De-Inking untuk menghilangkan tinta. Sedangkan bahan baku berupa broke tidak mengalami perlakuan khusus sebelum digunakan. Broke ini kana dihancurkan dengan penambahan air untuk menghasilkan buburan (BBR).

2.1 Jenis Pulp1. Berdasarkan ukuran serat

a) Pulp serat panjang (Soft Wood Pulp)

- NBKP (Neddle Bleached Krafts Pulp)

- NUKP (Neddle Unbleach Krafts Pulp)

- NBSP (Neddle Bleached Sulfit Pulp)

b) Pulp serat pendek (Hard Wood Pulp)

- LBKP (Leaf Bleached Krafts Pulp)

- LBSP (Leaf Bleached Sulfit Pulp)

2. Berdasarkan proses pembuatan

a) Kimia

- NBKP (Neddle Bleached Krafts Pulp)

- LBKP (Leaf Bleached Krafts Pulp)

- NBSP (Neddle Bleached Sulfit Pulp)

- LBSP (Leaf Bleached Sulfit Pulp)

b) Mekanik

- CTMP (Chemo Thermo Mechanical Pulp)- BCTMP (Bleached Chemo Thermo Mechanical Pulp)

Secara umum pulp CTMP dan BCTMP mempunyai sifat-sifat diantaranya serat lebih pendek, serta lebih kaku (masih ada lignin), bulk (cm3/g) lebih besar dari pulp NBKP dan LBKP, brightness lebih rendah dari pulp NBKP dan LBKP3. Berdasarkan Bleachinga) Non ECF (Elementary Chlorine Free), jenis ini menggunakan klorin sepenuhnyab) ECF (Elementary Chlorine Free), jenis ini menggunakan sebagan proses bleaching dengan klorinc) TCF (Total Chlorine Free), jenis ini tidak menggunakan klorin sama sekali2.2 Bahan Baku Penunjang (Bahan Kimia)

a) Bahan Pengisi (Filler)

Bahan pengisi yang digunakan adalah pigmen yang mempunyai sifat tidak larut dalam air. Keuntungan menggunakan filler adalah meningkatkan opasitas (kertas tidak tembus pandang), memperbaiki sifat printability (menaikkan smoothness, mengurangi poroity, memperbaiki penyerapan tinta), menaikkan brightness, mengurangi penggunaan OBA (Optical Brightness Agent) untuk mengurangi biaya produksi, dan mengurangi penggunaan pulp. Kerugiannya adalah menurunkan sifat fisik kertas. Filler yang digunakan tergantung proses yang digunakan yaitu jenis Clay (Kaolin) untuk proses asam dan CaCO3 serta TiO2 untuk proses bersifat alkali (basa)b) Sizing Agent

Proses ini untuk memperbaiki penetrasi air pada kertas sehingga kertas yang tahan air disebut sized paper. Sedangkan kertas yang tidak tahan terhadap air disebut unsized paper atau water leaf paper. Kegunaan sizing agent adalah agar serat tidak cepat menyerap tinta, membantu kestabilan kandungan moisture di dalam kertas, dan memperbaiki sifat cetak pada wood free paper. Ada tiga macam proses sizing pada kertas: Asam, sizing agent yang digunakan adalah Gum Rosin dan Neuphor

Netral, sizing agent yang digunakan adalah Hi Phase dan Hi Gum

Basa (alkali), sizing agent yang digunakan adalah AKD (Alkyl Katene Dymer)c) Coloring Agent

Zat yang digunakan adalah Dyes dan OBA (Optical Brightness Agent). Dyes berfungsi untuk meningkatkan warna putih pada kertas sedangkan OBA berfungsi untuk meningkatkan kecerahan pada kertas.d) Retention Agent

Retention agent adalah bahan yang digunakan untuk mengikat filler, pulp, sizing agent, dan coloring agent. bahan ini terbagi menjadi dua kationik (jika bahan pendukung yang digunakan bermuatan negatif) dan anionik (jika bahan pendukung bermuatan positif). Zat yang digunakan misalnya lateks. 2.3 Sifat Properties Kertas2.3.1 Sifat Kimia

2.3.1.1 Kadar air (moisture)

Kadar air adalah jumlah air yang terkandung di dalam sebuah kertas dan mempengaruhi sifat-sifat kertas sebagai berikut:

Basic weight (Gsm)

Strength (stiffness, tearing)

Stabilitas dimensi, dsb2.3.1.2 Kadar abu (ash content)

Kadar abu adalah sisa pembakaran kertas atau karton pada suhu 925o C. Tujuan dari pegujian ini adalah untuk mengetahui jumlah filler pada kertas. Jika kandungan filler semakin tinggi maka semakin turun kualitas kertas.2.3.1.3 Kadar asam (pH)

pH adalah jumlah ion hidrogen dalam kertas yang menyatakan derajat kertas tersebut. pH > 7 maka kandungannya alkali dan pH < 7 maka kandungannya adalah asam.

2.3.2 Sifat Fisik2.3.2.1 Gramatur (Grammature)

Gramatur adalah masa lembar kertas atau karton dalam gram dibagi dengan satuan luas dalam meter persegi. Unit satuannya g/m2 (GSM). Gramatur pada kertas memiliki toleransi sebagai berikut:

Tabel 1. Standar toleransi gramatur

GramaturToleransi (%)

28 GSM7

30, 35, 40 GSM6

45, 50, 56 GSM5

63 GSM4

2.3.2.2 Ketebalan (Thickness)

Ketebalan adalah jarak tegak lurus antara dua permukaan kertas atau karton yang diukur pada kondisi standar. Unit satuannya adalah 1000 mikron. Pengukuran ini dilakukan untuk mendapatkan kestabilan ketebalan kertas. Thickness kertas yang bervariasi menyebabkan kelancaran pada proses terganggu atau kualitasnya tidak seragam.2.3.2.3 Density

Density atau massa jenis adalah perbandingan antara gramatur dan thickness kertas dalam satuan gr/ cm3.2.2.3.4Roughness/ Smoothness (kekasaran/ kehalusan)

a. Metode Bendtsen & Shieffield

Roughness menyatakan sifat permukaan kertas yang dihitung berdasarkan jumlah udara dalam ml/ min yang dapat melewati celah-celah permukaan kertas dengan lingkaran plat ogam dari alat ukur khusus (Roughness Gauge) yang diletakkan diatasnya dan diukur dalam keadaan standar. Pengukuran metode ini lebih cocok untuk kertas yang non coated.

b. Metode Parker Print Suff (PPS)

Metode ini menyatakan roughness kertas yang disesuaikan dengan tekanan cetak, kekerasan diukur berdasarkan prinsip air leak dengan kondisi bantalan sesuai dengan cetak letter press atau gravure. Nilai Roughness diukur pada satuan micron.

c.Metode Bekk

Metode ini dapat menentukan smoothness dari kertas dengan prinsip waktu yang diperlukan untuk menarik (mengalirkan) volume udara (10 cm3) diantara permukaan kertas dan permukaan bidang datar berbentuk licin (kaca) yang mempunyai kontak area tertentu. Pengukuran smoothness dengan metode ini cocok untuk kertas coated. Nilai smoothness dinyatakan dalam detik/ 10 ml. Semakin tinggi nilai smoothness metode bekk menunjukkan kertas semakin halus. Semakin tinggi nilai pengukuran metode Bendsent & Shieffield dan PPS menunjukkan mertas semakin kasar.2.2.3.5 Porositas

Porositas kertas dapat ditentukan oleh 2 metode yaitu Gurley dan Bendsent & Shieffield. Untuk metode Bendsent & Shieffield adalah prinsipnya sama dengan pengukuran roughness. Jadi kedua parameter ini saling terkait. Untuk metode Gurley, prinsipnya adalah jumlah waktu dalam sekon yang diperlukan oleh 100 ml udara untuk menembus selembar kertas berbentuk lingkaran seluas 645 mm2 diukur pada keadaan standar.

2.2.3.6Tensile strength & Elongation (Ketahanan Tarik dan Kemoloran)

Ketahanan tarik kertas adalah gaya dalam kgf/mm atau kN/m yang dibutuhkan untuk menarik kertas sepanjang 15 mm sampai putus. Kemoloran adalah pertambahan panjang kertas sebelum dan sesudah ditarik oleh alat.

2.2.3.7 Tearing strength (Ketahanan Sobek)

Ketahanan sobek adalah gaya dalam mN atau grf yang dibutuhkan untuk menyobek kertas sepanjang 43 mm sebanyak 16 lembar (bisa berbeda tergantung ketebalan kertas) pada kondisi standar.

2.2.3.8 Stiffness (kekakuan kertas)

Kekakuan juga dibutuhkan untuk menentukan kualitas kertas. Khususnya pada aplikasi foto kopi dibutuhkan stiffness yang cukup tinggi agar mesin tidak mengalami macet. Kertas untuk aplikasi kemasan khususnya karton kemas dibutuhka juga stiffness yang tinggi. Beberapa metode pengujian stiffness antara lain.

a. Metode Taber

Metode ini megukur gaya dalam mN atau Bending Moment (momen lengkungan) dalam grf yang dibutuhkan untuk melengkungkan kertas atau karton dengan ukuran 38,1 x 70 mm pada sudut lengkungan 15 diukur pada kondisi standar.

b. Metode Resonance T 535cm-85

Metode ii menyatakan ketahanan momen per satuan lebar dimana kertas dan karton dili[at di daerah perubahan elastik yang diukur pada kondisi standar frekuensi 25 Hz. Besarnya stiffness dihitung berdasarkan panjang strip kertas (L) dalam mm pada saat terjadinya simpangan resonance yang terbesar dalam GSM.c. Metode ClarkMetode ini mengukur kemampuan kertas atau karton untuk mengimbangi momen lengkung akibat beratnya sendiri yang besarnya setara dengan panjang kritis pangkat tiga dibagi seratus. Unitnya adalah cm3/ 100.

2.2.3.9Bursting (Ketahanan Retak) T 403 om 91

Ketahanan retak adalah tekanan dalam N/ cm2 atau kPa yang dibutuhkan untuk memecahkan selembar kertas pada luyasan tertentu. Alat yang digunakan adalah Mullen Bursting Tester.

2.2.3.10Folding (Ketahanan Lipat)

Ketahanan lipat menyatakan kekuatan kertas untuk dilipat. Ketahanan lipat menunjukkan berapa banyak lipatan yang dibutuhkan untuk memutuskan jalur uji dengan lebar sekitar 15 mm dengan beban 1 kg.

2.2.3.11Picking (Surface Strength)

Picking adalah berubahnya partikel-partikel dpada permukaan kertas setelah mengalami proses cetak/ printing. Sifat ini dapat diukur dengan R1 print kit, terdapat beberapa istilah dalam picking yaitu:

a. Dry pick menguji ketahanan picking selembar kertas dalam keadaan kering

b. Wet pick menguji ketahanan picking selembar kertas dalam keadaan basah

Pada uncoated paper, picking dapat timbul karena ash tiller terlalu tinggi, kualitas pulp yang rendah. Sedangkan pada coated paper, latex dan bahan kimia lain serta basic paper dapat menimbulkan picking jika kualitas hal-hal tersebut kurang baik.

2.2.4Sifat Absorbsi

2.2.4.1Sizing

Sizing adalah merupakan ukuran ketahanan kertas terhadap potensi zat cair baik air maupun minyak.

2.2.4.2Water Absortive (Metode Cobb)

Metode Cobb menunjukkan jumlah air yang dapat diserap tiap satuan luas . beberapa jenis Cobb antara lain.Tabel 2. Jenis-jenis CobbSymbolWaktu test

Cobb 30

Cobb 60

Cobb 120

Cobb 30020 =1

45 = 1

285 = 1

105 = 1

2.2.4.3Drying Time

Drying time adalah waktu yang dibutuhkan oleh tinta untuk mengering setelah proses pencetakan/ printing. Parameter ini diukur dengan RI Print Ability.

2.2.4.4K & N

K & N merupaka parameter yang menunjukkan daya serap kertas terhadap tinta. Pengukurannya dengan cara menghitung selisih brightness kertas sebelum dan sesudah diberi tinta.

2.2.5Sifat Optik

2.2.5.1Warna Kertas L* a* b*

L* a* b* merupakan terminologi dari sifat optik (warna) dalam kertas

L* (Light): 0 (gelap) 100 (terang)

a* (amber): nilai (+) menunjukkan warna merah, nilai (-) kehijauan

b* (bluish): nilai (+) menunjukkan warna kuning, nilai (-) biru

2.2.5.2Brigthness

Brigthness menyatakan derajat kecerahan kertas yang diakibatkan oleh cahaya tampak menjadi cahaya pada panjang gelombang tertentu (457 mm).

2.2.5.3Opacity

Opacity menyatakan keburaman kertas, dinyatakan dalam %.

2.2.5.4Gloss

Gloss adalah sifat kilap dari kertas akibat pemantulan sempurna cahaya setelah mengenai permukaan kertas yang dinyatakan dalam satuan %.

2.2.6Sifat Lain

2.2.6.1Formasi

Formasi adalah keseragaman distribusi fiber (serat) dan filler dalam kertas. Faktor yang mempengaruhi formasi adalah konsistensi suspensi serat, setting mesin (jet wire dan slice) dan penambahan bahan kimia lain. jika formasi kertas kurang baik maka akan berdampak pada hasil cetak mottling.

2.2.6.2Orientasi Serat

Orientasi serat adalah keseragaman arah serat terhadap arah mesin. Terdapat dua jenis orientasi yaitu searah mesin atau machine direction (MD) dan menyilang terhadap mesin cross direction (CD). Orientasi mesin ini akan mempengaruhi sifat-sifat lain seperti tearing, tensile dan curling.

2.2.6.3Curling

Curling merupakan kecenderungan kertas untuk melengkung akibat suatu proses, misalkan proses foto kopi ataupun offset. Sifat ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu moisture tidak merata dan orientasi serat.

2.2.6.4Printing Properties

a. Printability

Printability menyatakan kemampuan kertas untuk menghasilkan hasil cetakan yang sama persis dengan aslinya. Sifat ini merupakan implementasi atau perwujudan dari beberapa sifat lain.

b. Print Quality

Print quality menyatakan perbandingan hasil print menggunakan selembar kertas terhadap hasil print yang diharapkan. Sifat ini dipengaruhi oleh sifat-sifat lain pada kertas seperti ink absorbtion, whiteness, brigthness dan lain lain.

BAB III. CHEMICAL PLANTChemical plant adalah industri pertama yang didirkan PT Tjiwi Kimia padatahun 1972 dengan produk utama berupa larutan NaOH (larutan soda kaustik). Seiring perkembangan zaman PT Tjiwi Kimia berkembang dengan menambah dua pabrik yaitu paper plant dan converting plant. Berikut bagan produksi di Chemical Plant :

Gambar 3. Bagan Produksi di Chemical Plant3.1 Soda Plant

Pada proses pembuatan soda kaustik 48% terbagi menjadi 4 unit yaitu unit primary brine filter, secondary brine filter, elektrolisis,dan unit gas. Dibawah ini merupakan diagram proses pembuatan soda kaustik 48% :

Gambar 4. Diagram proses pembuatan soda kaustik 48%3.1.1 Unit Primary Brine Filtera. Pelarutan Garam

Garam dimasukkan ke dalam salt dissolving pit dengan suhu 65oC sebanyak 310 gpl. Lalu dilarutkan dengan depleted brine, sludge washing water, dan air panas. Brine ditambahkan antrasit untuk mengendapkan kotoran sehinggamenjadi 10 ppm. Kapasitas NaCl per hari sebanyak 300 ton/hari

b. Pemurnian Brine (larutan garam)

Brine dipompakan ke purification reaction tank untuk ditambahkan purifying agent, Na2CO3 dan NaOH untuk menghilangkan Ca2+ dan Mg3+.

Reaksi:

Ca2++Na2CO3 CaCO3 + 2 Na

Mg2+ + 2NaOH Mg(OH)2 + 2 Na

Setelah reaksi brine dari purification reaction tank mengalir ke coagulating reaction tank secara gravitasi untuk ditambahkan sodium polyacrylate sebagai coalesterc. Pengendapan dan filtrasi brine tahap 1

Pada settler dilakukan pengendapan secara fisik dengan filter yang berasal dari antrasit, CaCO3 dan Mg(OH)2 yang terbentuk dipisahkan dari brine dan mengendap di bagian dasar settler, pada settler ini kadar CaCO3 dan Mg(OH)2 kurang dari 10 ppm lalu masuk ke secondary brine filter3.1.2 Unit Secondary Brine Filtera. Pengedapan dan filtrasi tahap 2

Brine dimurnikan lagi di secondary brine filter sampai kadar CaCO3 dan Mg(OH)2 sebesar 1 ppm. Pemurnian pada secondary brine ini menggunakan alfa selulosa (serbuk kayu) dan ditambahkan garam. A-selulosa diganti setiap 8 jam sekali. Prinsip pemurnian hampir sama pada pemurnian tahap satu yang memakai antrasit sebagai media penyerap kotoran.b. Pemurnian pada ion exchanger

Pada ion exchanger ini silakukan pemurnian dengan mengurangi kandungan Ca2+ dan Mg3+ dengan menggunakan resin purolite S940. Hasil pemurnian sampai dengan 20 ppb.3.1.3 Unit Elektrolisis

a. Proses elektrolisis

Proses ini terjadi di MGC Electrolyzer untuk mengelekrolisa brine menjadi soda (NaOH), gas H2, dan Cl2.

Reaksi :

2NaCl + 2H2O 2NaOH + Cl2 + H2Proses elektrolisis digambarkan sebagai berikut:

Gambar 5. Proses Elektrolisis

b. Proses evaporasi

NaOH yang keluar dari MGC Electrolyzer 32% akan dipekatkan oleh Double Effect Evaporator menjadi NaOH 48%.c. Deklorinasi

Sisa brine dari MGC Electrolyzer yang tidak membentuk soda (depleted brine) didaur ulang ke unit brine dengan pengaturan pH dan penghilangan kandungan Free Chlorine dengan reaksi :2NaOH + Cl2 + Na2SO3 Na2CO3 + 2 NaCl + H2O

3.1.4 Unit Gas

a. Chlorine dan Hydrogen Treatment

Gas Cl2 dan H2 sebelum dikirim ke plant selanjutnya terlebih dahlu mengalami proses pengeringan dengan bantuan asam sulfat.

b. Water Gas Treatment

Gas klorin yang dihasilkan selama emergency, start up, dan shut down unit elektrolisis direaksikan dengan larutan sirkulasi NaOH membentuk larutan natrium hipoklorit.

Reaksi:Cl2 + 2NaOH NaOCl + NaCl + H2O3.2 Soda Flake Plant

Proses soda flake ini merupakan pengkosentrasian larutan soda kaustik 48% menjadi caustik soda flake 98,5% dengan metode pengkonsentrasian satu tahap.

3.2.1 Proses Soda Flake

Gambar 6. Diagram proses pembuatan soda flake3.3 Kaporit Plant

Memproduksi kaporit dengan berbentuk powder dengan presentase 60% dan 65% kaporit. Berikut diagram proses pembuatan kaporit:

Gambar 7. Diagram Proses Pembuatan Kaporit

3.3.1 Proses Kaporit

3.3.1.1 Penghancuran batu gamping (CaO)

Proses ini dilakukan dengan Jaw Crusher untuk menghancurkan CaO menjadi ukuran yang lebih kecil (20-40 mm) agar lebih mudah bereaksi dengan air membentuk Ca(OH)2.

3.3.1.2 Pembentukan Ca(OH)2

Proses ini dilakukan di unit slakeder

Reaksi:CaO + H2O Ca(OH)2Ca(OH)2 merupakan bahan baku pembuatan kaporit bubuk. Setelah proses reaksi dilanjutkan dengan proses seleksi partikel Ca(OH)2 yang halus dan kasar

3.3.1.3 Pembuburan Lime Milk

Proses pembuatan lime milk (bubur Ca(OH)2) dengan melarutkan lime milk halus dengan air pada sumur pembuburan. Proses ini dilakukan 4 tahap di sumur 1,2,3, dan 4 sampai diperoleh lime milk dengan kadar Ca(OH)2 yang sesuai standar. Penentuan proses Ca atau Na dilakukan di sumur pembuburan 4.

3.3.1.4 Pembentukan Kaporit Ca(OCl)2

Lime milk dari sumur pembuburan 3 dan 4 dengan konsentrasi 26-30% dipompa ke reaktor selanjutnya direaksikan dengan gas klor.

Reaksi :Ca(OH)2 + Cl2 C(OCl)2 + CaCl2 + H2O

Reaksi klorinasi berlangsung di dalam reaktor yang yang dilengkapi dengan pengaduk dan coil pendingin untuk menyerap panas hasil reaksi klorinasi agar suhu reaktor tetap stabil.

3.3.1.5 Pemisahan Cake dan Liquid

Pemisahan dilakukan dengan menggunakan alat sentrifugal separator. Mother liquid yang keluar dari separator dialirkan ke unit kaporit cair untuk diolah menjadi kaporit cair dengan availabel chlorine 2

80-95oC

NaOH 30-35%,

80-95oC

Cl-

H+

H2O H+ + OH-

NaCl Na+ + Cl-

Nikel (katoda)

Titanium (anoda)

Membran

NaOH 48%

Fuel Gas Oil

Storage tank garam

Steam jet ejector

Seal pot

Flaking machine

Soda flake 98%

concentrator

Pre Heater

garam

steam

Jaw Crusher

Pre-Slakeder

Slakeder

Elevator

Blower

Clasificator

Sumur Lime Milk

Reaktor

Separator

Rotary dryer

Bak penampung air+cake hasil separator

Mother liquor

CaCl2+H2O+Ca(OCl)2)

Cl2 (g)

Cooling Water

Steam

Kaporit Bubuk

Cake Ca(Ocl)2

Avalan

--Avalan

--Dust

Ca(OH)2

H2O

CaO

NBKP Pulper

LBKP Pulper

From Deinking

Wet Broke

Waste paper pulper

Agitator chest

Agitator chest

DDR

Chest 16

Agitator chest

HDC

HDC

Agitator chest

Washer

HDC

DDR

DDR

Agitator chest

Agitator chest

Chest 15

Deflaker

Screen

Johnson screen

Mixing chest

Agitator chest

Washer

Mixing chest

Machinechest

Flow box

Silo

1st stage cleaner

2nd stage cleaner

Reject cleaner

Screen

Johnson screen

Head box

Head box

Finishing

Wire

Rewinder

Press section

Paper reel

Pre dryer

calender

Size press

After dryer

Bahan baku dari gudang

Kembali

Persiapan produksi

Arrangement produksi

Incoming Quality Control (IQC)

NO

Decanter

Belt Press

Padatan Pres

Air Pres

Padatan Pres

Air Pres

Insinerator

ABU

Lagoon B

Flokulasi

Clarifier

NO: Sludge dibuang

YES:Jernih

Lagoon H

-Aerasi agar limbah larut

-Aerasi

-penjernihan

-menurunkan sludge

-Gear Box (pertumbuhan mikroba)

-COD 500-600 ppm

-aerasi

-Penambahan nutrisi bionat (substitusi urea) dan phospat

NO: Sludge

YES:Jernih

Lagoon DE

-Aerasi

Secondary Filter I

Secondary Filter II

NO: Sludge

YES:Jernih

Lagoon G

IN

OUT

iii