PRAKTIKUM LAPANG SEGARA

23
PRAKTIKUM LAPANG SEGARA ANAKAN AVERTEBRATA AKUATIK disusun oleh : Restiany Fauzia E. (H1G010037) Dewi Nurfitri (H1G010011) Khairul Falah (H1H010037) Tri Puspa W. (H1H010013) Erwin Sukma N. (H1K010039) Malinda Yusuf (H1K010015) Riska Amanah (H1K010063) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

Transcript of PRAKTIKUM LAPANG SEGARA

Page 1: PRAKTIKUM LAPANG SEGARA

PRAKTIKUM LAPANG SEGARA ANAKANAVERTEBRATA AKUATIK

disusun oleh :

Restiany Fauzia E. (H1G010037)Dewi Nurfitri (H1G010011)Khairul Falah (H1H010037)Tri Puspa W. (H1H010013)

Erwin Sukma N. (H1K010039)Malinda Yusuf (H1K010015)Riska Amanah (H1K010063)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALJURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIKUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

2011

1. TINJAUAN PUSTAKA

Page 2: PRAKTIKUM LAPANG SEGARA

Avertebrata Akuatik merupakan unsur penting dari

ekosistem air, menyediakan sumber daya dieksploitasi untuk ikan

dan manusia (misalnya kepiting, udang dan moluska) dan fungsi-

fungsi vital seperti dekomposisi kotoran organik.

ISI

2. DATA PENGAMATAN

Page 3: PRAKTIKUM LAPANG SEGARA

2.1 HAND SORTING

N

o

FILUM KELAS ORDO FAMILI GENUS SPESIES

1Mollusca Pelecypoda Arcoida Arcidae Anadara

Anadara

sp.

2 Arthropod

a

Malacostrac

aDecapoda Portunoidea Scylla

Scylla

serrata

3Arthropod

a

Malacostrac

aDecapoda Grapsidae Grapsus

Geograpsu

s sp.

4Arthropod

a

Malacostrac

aDecapoda Grapsidae Grapsus

Grapsus,

Grapsus

grapsus

5Arthropod

a

Malacostrac

aDecapoda

Palaemonid

aePalaemon Palaemon

xiphias

6Mollusca Gastropoda

Neotaeniogloss

aCerithidae

Pseudovertag

us

nombinomial

Pseudover

tagus

nobilis

7Mollusca Gastropoda

Neotaeniogloss

aCeritihidae Littorinidae Litorina

scabra

2.2 CORE SAMPLER

N

oFILUM KELAS ORDO FAMILI GENUS SPESIES

1 Arthropoda Malacostraca Decapoda PalaemonidaePalaemo

n

Palaemon

xiphias

Page 4: PRAKTIKUM LAPANG SEGARA

2Mollusca Gastropoda

Sorbeoconcha

Turritellidae TurritellaTurritella 

terebra

2.3 PLANKTON NET

No FILUM KELAS ORDO FAMILI GENUSSPESIE

S

1 Branchiopod

a

Inarticulat

aAtremata Artemidae Artemia

Artemia

sp.

2.4 ECKMAN GRAB

No FILUM KELAS ORDO FAMILI GENUS SPESIES

1 Mollusca Gastropoda - Pleuroceridae PleuroceraPleuroce

a acuta

Page 5: PRAKTIKUM LAPANG SEGARA

2.5 TABEL BIODERVISITY PROFESIONAL

Karakteristik

Gastropod 1

Gastropod 2

Udang

Kepiting

Belalang

Bivalvia

Oceania

portunus

Kelomang

flagel 2 2 2 2 2 2 2 2cillia 2 2 2 2 2 2 2 2mirip jamur 2 2 2 2 2 2 2 2

mirip tumbuhan 2 2 2 2 2 2 2 2

simetri bilateral 1 1 1 1 1 1 1 1

simetri radial 2 2 2 2 2 2 2 2

tentakel 2 2 2 2 2 2 2 2rongga 2 2 2 2 2 2 2 2sessile 2 2 2 2 2 2 2 2tubuh keras 2 2 1 1 2 2 1 2

berduri 2 2 2 2 2 2 1 2bertangkai 2 2 2 2 2 2 2 2

penyengat 2 2 2 2 2 2 2 2

polip 2 2 2 2 2 2 2 2medusa 2 2 2 2 2 2 2 2bulat 1 2 2 2 2 1 2 2cangkang 1 1 2 2 2 1 1 1mantel 2 2 2 2 2 1 2 2antena 1 1 1 1 1 2 1 1fin 2 2 2 2 2 2 2 2umbo 1 1 2 2 2 1 2 2klep 1 1 2 2 2 1 2 2mata 1 1 1 1 1 1 1 1mulut 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 6: PRAKTIKUM LAPANG SEGARA

ruas-ruas tubuh 2 2 1 2 1 2 2 1

mandibula 2 2 2 2 1 2 2 2maxila 2 2 2 2 1 2 2 2kepala 1 1 1 1 1 2 2 1thorax 2 2 1 1 1 2 2 2abdomen 1 1 1 1 1 2 1 1sayap 2 2 2 2 1 2 2 2antenula 2 2 1 2 2 2 2 2rostrum 2 2 1 2 2 2 2 2cephalotorax 2 2 1 2 2 2 1 2

periopod 2 2 1 1 2 2 1 1pleiopod 2 2 1 2 2 2 1 2karapax 2 2 1 1 2 2 1 2capit 2 2 2 1 2 2 1 1shell 2 2 2 2 2 1 2 2segmen 2 2 1 2 1 2 2 1ulir 1 1 2 2 2 2 2 1apex 2 2 2 2 2 2 2 1sucker 2 2 2 2 2 2 2 2pipih 2 2 2 2 2 2 2 2scoolex 2 2 2 2 2 2 2 2pseudoselom 2 2 2 2 2 2 2 2

chaeta 2 2 2 2 2 2 2 2kaki beruas 2 2 1 1 1 2 1 1

telson 2 2 1 2 2 2 2 2flagel 2 2 2 2 2 2 2 2

Page 7: PRAKTIKUM LAPANG SEGARA

3. PEMBAHASAN

3.1 HAND SORTING

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara menggunakan

tangan secara langsung. Setelah itu specimen yang didapat

dimasukkan ke dalam vial (botol film) dan mengawetkannya

dengan formalin 4 . Beri keterangan dengan menggunakan

label.

Page 8: PRAKTIKUM LAPANG SEGARA

Hasil yang didapat dari metode Hand Sorting ada beberapa

spesies yaitu :

H (Segara Anakan) 14.12 WIB

Hasil dari Searching Intenet

H (Segara Anakan) 14.50 WIB

Hasil dari Searching di Internet

Kingdom : Animalia

Filum : Mollusca

Kelas :

Pelecypoda

Ordo : Arcoida

Famili : Arcidae

Genus : Anadara

Spesies : Anadara sp.

Jumlah : 6

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas :

Malacostraca

Ordo : Decapoda

Famili : Portunidae

Genus : Scylla

Spesies : Scylla

serrata

Jumlah : Satu

Page 9: PRAKTIKUM LAPANG SEGARA

H (Segara Anakan) 14.00 WIB

Hasil dari Searching di Internet

H (Segara Anakan) 14.00 WIB

Hasil dari Searching di Internet

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas :

Malacostraca

Ordo : Decapoda

Famili : Grapsidae

Genus : Grapsus

Spesies : Grapsus

grapsus

Jumlah : Satu

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas :

Malacostraca

Ordo : Decapoda

Famili : Grapsidae

Genus : Grapsus

Spesies : Geograpsus

sp.

Jumlah : Satu

Page 10: PRAKTIKUM LAPANG SEGARA

H (Segara Anakan) 14.00 WIB

Hasil dari Searching di Internet

H (Segara Anakan) 14.00 WIB

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas :

Malacostraca

Ordo : Decapoda

Famili :

Palaemonidae

Genus : Palaemon

Spesies : Palaemon

xiphias

Kingdom : Animalia

Filum : Mollusca

Kelas : Gastropoda

Ordo : Neotaenioglossa

Famili : Cerithidae

Genus : Pseudovertagus

nombinomial

Spesies : Pseudovertagus nobilis

Page 11: PRAKTIKUM LAPANG SEGARA

Hasil dari Searching di Internet

H (Segara Anakan) 14.00 WIB

3.2 CORE SAMPLER

Kingdom : Animalia

Filum : Mollusca

Kelas : Gastropoda

Ordo : Neotaenioglossa

Famili : Cerithidae

Genus : Pseudovertagus

nombinomial

Spesies : Pseudovertagus nobilis

Kingdom : Animalia

Filum : Mollusca

Kelas : Gastropoda

Ordo : Neotaenioglossa

Famili : Cerithidae

Genus : Litorinidae

Spesies : Litorina scabra

Jumlah : Satu

Page 12: PRAKTIKUM LAPANG SEGARA

3.3 PLANKTON NET

Page 13: PRAKTIKUM LAPANG SEGARA

Banyak alat yang diciptakan untuk tujuan water sampling,

khusus untuk sampling dengan objek plankton, alat yang sering

digunakan adalah plankton net. Plankton net merupakan jaring

dengan mesh size yang disesuaikan dengan plankton. Plankton

Net yang digunakan yaitu no 25, lakukan penyaringan air

sebanyak 25 ember. Masukkan air yang tersaring dalam vial

(botol film).

Penggunaan jaring plankton selain praktis juga sampel yang

diperoleh cukup banyak. Jaring plankton net biasa terbuat dari

nilon, umumnya berbentuk kerucut dengan berbagai ukuran,

tetapi rata-rata panjang jaring adalah 4-5 kali diameter mulutnya.

Jaring berfungsi untuk menyaring air serta plankton yang berada

di dalamnya. Bagian akhir ujung jaring terdapat bucket alat

penampung plankton yang terkumpul. Alat penampung ini

biasanya berbentuk tabung yang mudah dicopot dari tabungnya.

Prinsipnya bucket harus memenuhi syarat:

-  dapat dengan mudah dioperasikan dilaut

-  tidak menampung air terlalu banyak.

Pada kegiatan Plankton Net yang dilakukan di daerah

dermaga Segara Anakan pada pukul 20.00, ditemukan beberapa

spesies yaitu :

Page 14: PRAKTIKUM LAPANG SEGARA

3.4 ECKMAN GRAB

Grab sampler berfungsi untuk mengambil sedimen

permukaan yang ketebalannya tergantung dari tinggi dan

dalamnya grab masuk kedalam lapisan sedimen. Alat ini biasa

digunakan untuk mengambil sampel sedimen pada perairan

dangkal. Berdasarkan ukuran dan cara operasional, ada dua jenis

grab sampler yaitu grab sampler berukuran kecil dan besar.

Grab sampler yang berukuran kecil dapat digunakan dan

dioperasionalkan dengan mudah, hanya dengan menggunakan

boat kecil alat ini dapat diturunkan dan dinaikkan dengan tangan.

Pengambilan sampel sedimen dengan alat ini dapat dilakukan

oleh satu orang dengan cara menrunkannya secara perlahan dari

atas boat agar supaya posisi grab tetap berdiri sewaktu sampai

Page 15: PRAKTIKUM LAPANG SEGARA

pada permukaan dasar perairan. Pada saat penurunan alat, arah

dan kecepatan arus harus diperhitungkan supaya alat tetap

konstant pada posisi titik sampling.

Grab Sampler yang berukuran besar memerlukan peralatan

tambahan lainnya seperti winch (kerekan) yang sudah terpasang

pada boat/kapal survey berukuran besar. Alat ini menggunakan

satu atau dua rahang/jepitan untuk menyekop sedimen. Grab

diturunkan dengan posisi rahang/jepitan terbuka sampai

mencapai dasar perairan dan sewaktu diangkat keatas rahang ini

tertutup dan sample sedimen akan terambil.

Keuntungan pemakaian grab sampler adalah lokasi sampel

dapat ditentukan dengan pasti, prakiraan kedalam perairan dapat

diketahui, sedangkan kerugiannya adalah kapal harus berhenti

sewaktu alat dioperasikan, sampel teraduk, dan beberapa fraksi

sedimen yang halus mungkin hilang.

Page 16: PRAKTIKUM LAPANG SEGARA

3.5 BDPRO

PENUTUP

4. KESIMPULAN

Page 17: PRAKTIKUM LAPANG SEGARA

Didekat laguna plankton bervariasi terutama di sekitar estuari.

Selama pengamatan telah berhasil terkumpul sebanyak 10 individu biota benthik yang terdiri dari 4 individu Diptera, 1 individu Ephemeroptera ,1 individu Plecoptera, 3 Gastropoda, 1 individu Tricoptera.

Dengan dominasi diptera pada perairan sungai merican

menandakan bahwa perairan tersebut berkualitas buruk

terlebih dengan ditemukannya sejumlah hewan

Gastropoda di perairan tersebut.

Iklim indonesia yang bersifat tropik dengan perbedaan parameter lingkungan (suhu, salinitas, DO, zat hara) yang tidak teralu tajam menyebabkan pengambilan kesimpulan agak sukar.

Kesimpulan sebaran plankton dan faktor lingkungan yang diamati secara bersamaan perlu memperhatikan kondisi cuaca, geografik, dan biologi pada saat sampling.

5. SARAN

Waktu pelaksanaan pengambilan sampel pada saat

praktikum sebaiknya diperkirakan terlebih dahulu

dengan melihat situasi dan kondisi yang

memungkinkan.

Alat yang digunakan sebaiknya dilengkapi.

Informasi yang disampaikan oleh dosen dengan asisten

pembimbing seharusnya sama, sehingga tidak

membingungkan praktikan saat praktikum.

Page 18: PRAKTIKUM LAPANG SEGARA

Sebaiknya kegiatan praktikum lapang yang

dilaksanakan harus sesuai dengan SOP (Standar

Operasional Prosedur).

DAFTAR PUSTAKA

Bornforthesea’s Blog. 2010. Plankton Net. http://bornforthesea.wordpress.com/2010/06/07/plankton-net/. Diakses 28 Mei 2011. Pukul 12.18 WIB.

Bijaksana Geek. 2010. Apakah Plankton Net. http://www.wisegeek.com/what-is-a-plankton-net.htm/. Diakses 29 Mei 2011. Pukul 08.27 WIB.

Dwiajengpramesti's Blog. 2010. PENGGUNAAN ECKMAN GRAB. http://dwiajengpramesti.wordpress.com/2010/06/14/penggunaan-ekman-grab/. Diakses 29 Mei 2011. Pukul 08.38 WIB.

Eznawan. 2010. Benthik Sebagai Bioindikator Perairan. http://eznawan.webnode.com/blog/. Diakses 29 Mei 2011. Pukul 07.56 WIB.

Tariga, Kristina. 2009. Pelecypoda. http://kristinatarigan.blogspot.com/2009/04/mollusca.html. Diakses 27 Mei 2011.

Tridiani, Anisa. 2011. Deskripsi dan Klasifikasi Kerang Darah (Anadara sp.). http://3diyanisa3.blogspot.com/2011/05/deskripsi-dan-klasifikasi-kerang-darah.html. Diakses 24 Mei 2011 .

G. Nugroho Susanto. 2007. Peneluran Kepiting Bakau (Scylla sp.) Dalam Kurungan Bambu Di Tambak Berdasarkan Pengamatan Tingkat Kematangan Gonad. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung.

Page 19: PRAKTIKUM LAPANG SEGARA

Wibowo, Sony. 2009. Fisiologi Kepiting Bakau ( Scylla Serrata). http://westpak44.blogspot.com/2009/12/fisiologi-kepiting-bakau.html. Diakses 20 Mei 2011. Pukul 16.00 WIB.

LAMPIRAN REFERENSI (JURNAL)

Analisa Harga Udang Putih (Penaeus Merguiensis) Kualitas Ekspor Hasil Tangkapan Di Tempat

Pelelangan Ikan Sidakaya—Cilacap

LAKSMIWATI, TITI (2003) ANALISA HARGA UDANG PUTIH (Penaeus merguiensis) KUALITAS EKSPOR HASIL TANGKAPAN DI TEMPAT PELELANGAN IKAN SIDAKAYA—CILACAP (Analysis of Export Quality White Prawn (Penaeus merguiensis) Price In The Fish Auction Place of Sidakaya — Cilacap ). Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

Abstract

Udang merupakan mata dagangan ekspor komoditas perikanan

yang memberikan sumbangan devisa negara cukup tinggi. Di

Kabupaten Cilacap, dalam lima tahun terakhir sejak 1997 sampai

Page 20: PRAKTIKUM LAPANG SEGARA

2001 kontribusi besamya devisa dari komoditas ini rata-rata

hampir 40 persen dari total nilai ekspor komoditas perikanan.

Udang putih (Penaeus merguiensis) merupakan jenis udang yang

banyak tertangkap nelayan di pantai selatan, serta didaratkan di

Tempat Pelelangan Ikan Sidakaya. Kecuali itu terdapat juga jenis

udang lain yaitu udang dogol (M. monoceros). Udang putih ini

diketahui sangat disukai oleh konsumen luar negeri terutama

Jepang yang merupakan satu — satunya negara tujuan ekspor

udang dari Kabupaten Cilacap. Permasalahan yang dijumpai di

Tempat Pelelangan Ikan Sidakaya Cilacap adalah variasi harga

Udang Putih, yang diduga disebabkan antara lain oleh tingkat

keseragaman dan mutu udang hasil tangkapan yang masih

rendah. Hal tersebut perlu dipertimbangkan, mengingat dalam

perdagangan udang di pasar intemasional aspek mutu

merupakan hal yang sangat penting serta menentukan dalam

pembentukan harga udang. Penelitian ini dilakukan dengan

tujuan : (1). Menganalisa faktor — faktor yang berpengaruh pada

penentuan harga udang putih (P. merguiensis) basil tangkapan

nelayan di Tempat Pelelangan Ikan Sidakaya, Cilacap. (2).

Mengkaji dan menganalisa variabel mana yang paling

berpengaruh (variabel dominan) terhadap pembentukan harga

udang putih (P. merguiensis) basil tangkapan nelayan di Tempat

Pelelangan Ikan Sidakaya, Cilacap. Metode penelitian yang

digunakan adalah metode deskriptif yang bersifat studi kasus.

Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan dan

pencatatan langsung data — data variabel penelitian. Metode

Page 21: PRAKTIKUM LAPANG SEGARA

wawancara dengan instrumen utama berupa kuesioner dilakukan

pula untuk melengkapi dan menyempurnakan data basil

penelitian. Populasi penelitian adalah seluruh nelayan dan udang

basil tangkapan nelayan yang dilelang melalui TPI Sidakaya

Cilacap. Data yang diperoleh dianalisa dengan Analisa Regresi

Littler Berganda. Korelasi berganda dilakukan guna mengungkap

hubungan antara variabel dependen (Y) dengan beberapa

variabel independen secara serentak. Selanjutnya koefisien

korelasi dihitung dengan menggunakan Metode Pearson Product

Moment. Sedang Uji — t digunakan untuk menguji koefisien

korelasi parsial.