Laporan PPT

29
LAPORAN PRAKTIK PENGENDALIAN PENYAKIT TANAMAN PENYAKIT PADA TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA, BENIH DAN TAHAPAN POSTULAT COCH OLEH SITI ZULAIHA C1011131129 AGROTEKNOLOGI B FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

description

Zxd

Transcript of Laporan PPT

LAPORAN PRAKTIKPENGENDALIAN PENYAKIT TANAMANPENYAKIT PADA TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA, BENIH DANTAHAPAN POSTULAT COCH

OLEHSITI ZULAIHAC1011131129AGROTEKNOLOGI B

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS TANJUNGPURAPONTIANAK2015BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangPenyakit pada tanaman pangan, hortikultura, pada benih dapat mengakibatkan kerugian baik secara kuantitas maupun kualitas hasil panen. Upaya untuk mengurangi kerugian akibat infeksi penyakit tanaman-tanaman tersebut dapat dilakukan pengendalian secara cepat dan tepat (efektif). Maka dari itu diperlukan pengamatan atau identifikasi terlebih dahulu untuk untuk pengendalian.Tanaman yang sakit adalah tanaman yang tidak dapat melakukan aktifitas fisiologis secara sempurna, yang akan mengakibatkan tidak sempurnanya produksi baik secara kualitas maupun kuantitas. Penyakit tanaman di lapangan dapat dikenali berdasarkan tanda dan gejala penyakit. Tanda penyakit merupakan bagian mikroorganisme patogen yang dapat diamati dengan mata biasa yang mencirikan jenis penyebab penyakit tersebut. Misalnya miselia yang berbentuk seperti kapas, merupakan salah satu tanda jamur patogen yang menginfeksi tanaman tersebut. Bakterioze merupakan tanda bahwa penyakit terinfeksi bakteri. Sedangkan gejala merupakan reaksi tanaman terhadap aksi (infeksi) yang dilakukan oleh mikroorganime patogen. Gejala pada umumnya sangat spesifik tergantung pada spesies yang menginfeksinya, sehingga gejala penyakit tersebut dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi jenis patogen yang menginfeksi di lapang. B. TujuanTujuan dari praktik ini adalah sebagai berikut:1. Melihat gejala dan mengidentifikasi penyakit pada tanaman pangan.2. Melihat gejala dan mengidentifikasi penyakit pada tanaman hortikultura3. Melihat gejala dan mengidentifikasi penyakit pada tanaman perkebunan4. Melihat gejala dan mengidentifikasi penyakit pada benih5. Mengetahui tahapan-tahapan postulat coch

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Penyakit Tanaman PanganPenyakit tanaman pangan dapat mengakibatkan kerugian baik secara kuantitas maupun kualitas hasil panen. Upaya untuk mengurangi kerugian akibat infeksi penyakit tanaman tersebut dapat dilakukan pengendalian dengan sasaran dan cara yang tepat. Pengamatan yang dini dan identifikasi penyakit yang tepat akan menjamin keberhasilan pengendalian. Adapun penyakit pada tanaman pangan adalah sebagai berikut:1. Padia. Bercak coklat (Helminthosporium orizae) Penyakit ini umumnya menyerang bagian tanaman malai, bulir, batang dan juga daun. Penyakit ini menyerang pada tanaman dewasa maupun tu. Adapun gejala yang tampak pada daun adalah terdapat bercak coklat lonjong dan jika menyebar berubah enjadi warna abu-abu. Sedangkan bulir yang terserang berwarna coklat kehitaman jika warnanya berubah menjadi abu-abu maka tanaman akan mati. Konidia pathogen ini berwarna coklat dan berbentuk seperti petai dan factor penyebarannya bisa lewat angin, udara, benih, dan bisa juga karena kekurangan Nitrogen. (Iman S. 2015)b. Blast (Pyricularia orizae) Pada umumnya penyakit ini dapat menyebabkan gagal panen, sebenarnya penyakit ini hamper sama dengan penyakit yang disebabkan oleh bercak coklat. Namun penyakit ini menyerang pangkal malai dan bercak daun yang khas. Penyakit ini menyerang pertumbuhan vegetatif, tanaman yang terserang oleh pathogen ini memiliki gejala pada bagian yeng terserang menyerupai mata kental kedua ujungnya lancip dan kering, warnanya warnanya abu-abu dan biasanya yang mudah terserang adalah pada fase bibit. Dimana terdapat juga bibntik-bintik berwarna coklat. Penyakit ini ditularkan oleh angin sehingga saat angin berhembus konidia dapat terlepas dan menempel pada inang barunya. Bukan hanya itu penyakit ini juuga dapat ditularkan air dan juga kontak secara langsung, khusus pada iklim basah atau lembab (Hudi M. 1989).c. Bercak daun (Cercospora jansena)Hal itu disebabkan oleh keringnya daun sebelum waktunya dan keringnya pelepah yang menyebabkan tanaman padi menjadi rebah. Dari sifat biologi dan ekologinya,gejala yang ditimbulkan akibat serangan Cerospora sp berupa bercak-bercak sempit memenjang,berwarna coklat kemerahan sejajar ibu tulang daun,dengan ukuran panjang kurang lebih 5 mm dan 1-1,5 mm. Banyaknya bercak makin meningkat pada waktu tanaman membentuk anakan.Pada saat tanaman mulai masak gejala yang berat mulai terlihat pada daun bendera dan gejala paling berat mulai terlihat pada daun bendera dan gejala paling berat menyebabkan daun mengering dan batang menjadi rebah.Jamur penyebab penyakit bercak daun mengadakan penetrasi ke jaringan melalui stomata.Perkembangan penyakit bercak daun sangat dipengaruhi oleh faktor ketahanan varietas dan pemupukan.a. Rust / karat (Puccinia polysora)Penyakit ini sangat senang dengan daerah tropika sebagai dataran rendah. Menyerang tanaman tua. Gejala penyakit ini muncul bercak-bercak kecil yang berwarna terang kemerah-merahan atau coklat keemasan, penyakit tampak pada kedua permukaan baik atas maupun bawah. Pada fase generatif warna bercak yang pertama terang kemudian berwarna kehitaman. Penyebaran penyakit ini dibantu oleh angin sehingga sangat cepat bagi pathogen menemukan ingng baru. Penyakit ini dapat menurunkan produksi (Anonim. 2011)b. Smut / Gosong (Ustilago maydis)Penyakit ini adalah pembengkakan biji pada umumnya ia berwarna putih dan saat kelobot pecah ia berubah menjadi warna hitam dan setelah itu patogennya menyebar melalui angin. Infeksi biji biasanya melalui putik atau pada saat penyerbukan (Iman S. 2015). Pada penyakit ini bukan hanya pada biji yang membengkak tetapi juga batang dapat membengkak, makin lama penyerangannya maka makin membengkak/besar. Kemudian batang epidermis keluar cairan lender yang berwarna hitam. Setelah itu bunga jantan yang berisi cairan berwarna hitam bersatu dengan tongkol, rambutnya pun mongering (Hudi S. 2015). c. Bercak coklat (Helminthosporium maydis)Tanaman jagung yang terserang penyakit ini pertama ia akan menimbulkan gejala bercak panjang yang beraturkemudian lama-kelamaan bercak tersebut berubah menjadi lonjong. Dimana ia bisa meluas sampai kelopak daunnya warna dari gejalanya adalah coklat tua atau coklat muda. Penyakit ini sangat suka pada daerah lembab atau dataran tinggi. Jika pada serangan berat tanaman akan mati (syaifullah.2012)d. Penyakit busuk akar Penyakit ini memiliki gejala akar yang berwarna coklat sampai berwarna coklat kehitaman dimana saat itu akan mengalami busuk total. Penyakit busuk akar biasanya menyerang pada persemaian dan tanaman yang masih muda. Tanaman yang terserang akarnya busuk (jika dicabut) jika sudah dilakukan transplanting biasanya layu serempak, benih yang ditaman kadang tidak tumbuh dan seandainya tumbuh daunnya layu dan kering seiring berjalanya waktu. B. Penyakit Tanaman HortikulturaPenyakit pada tanaman hortikultura sangat banyak sekali ditemukan. Sehingga pada akhirnya banyak kehilangan hasil atau kerugian cukup besar baik dari segi kualitas mendapatkan hasil yang menguntungkan.1. Cabaia. Bercak daun (Cescospora capsici)Gejala dari penyakit ini bercak bundar pada daun biasanya kecil, basah dan bagian tengah pucat/putih, dan pada bagian tepinya warnanya lebih pekat / tua. Hal ini lah yang dapat menyebabkan daun pada tanaman cabai berlubang. Penyakit ini menyerang pada bagian daun baik tua maupun muda, menyerang batang, tangkai daun, tangkai buah. Konidium penyakit ini berbentuk gada yang panjang bersekat3-12 sedangkan konidiofor yang pendek bersekat 1-3. (Hudi M. 2015). Penyakit ini sangat senang dengan daerah atau iklim yang lembab khususnya musim penghujan. Namun tidak menutup kemungkinan juga dapat menyerang pada musim kemarau (Anonim. 2013).b. Antraknosa (Collethotricum capsicum)Penyakit ini berbeda sekali yang disebabkan oleh hama, jika penyakit ia tidak berair sedangakan yang disebabkan oleh hama berair. Gejala penyakit ini adanya bercak pada daun dan buah. Jika pada buah ia terserang dari kecil. Namun gejala timbul setelah tanaman besar, bercak bundar, cekung, dan berbentuk kumpulan konidia berwarna hitam. Jika pada daun timbul bercak coklat keunguan dan bagian tengah berwarna abu-abu (Iman.S. 2015). Pada kondisi ini konidia dapat bertahan pada sisa tanaman dan biji, percikan air hujan sangat membantu penyebaran konidia. Pengendalian yang dilakukan sebaiknya sanitasi lahan dari sisa tanaman, pengaturan rotasi tanam, dan gunakan varietas tahan.c. Penyakit busuk buah (Collethotricum nigrum)Cendawan ini meyerang buah dan mengganas pada musim hujan pada tanaman cabai yang terserang pada kulitnya terdapat bercak-bercak buahnya sudah kelihatan tua dan bila dibelah buahnya busuk.d. Penyakit busuk daun (Phythoptora capsici)Penyakit ini berkembang pesat pada musim hujan, dan gejala yang timbul pada daun terdapat bercak coklat abu-abu yang kemudian daun tersebut dapat membusuk.

NB: pada praktik penyakit pada tanaman hortikultura yang disampaikan adalah penyakit busuk buah namun yang dijelaskan adalah pathogen penyakit busuk daun (Phythoptora capsici).

2. Tomata. Busuk daun (Phythoptora solani) Penyakit ini sama dengan penyakit cabai pada busuk daun, daun tomat pada akhirnya busuk yang diawali dengan gejala daun bercak coklat abu-abu penyakit ini sebaiknya dikendalikan dengan menggunakan Dithane M.45 0,2%.b. Bercak cokalt ( Alternaria solani)Pada penyakit ini memperlihatkan gejala kecil cekung berwarna putih hingga kelabu, biasanya melingkat seperti cincin dan warnanya pada bagian tepi kadang berwarna kuning, misellium coklat muda konidiofor tegak bersekat, konidium membentuk gada terbalik. Penyebaran yang umum dilakukan adalah dari tanah bibit dan jiga air. Jika sudah terserang banyak sebaiknya kendaliakan dengan penggenangan, dan rotasi tanaman.

C. Penyakit Tanaman Perkebunan1. Penyakit Pada Tanaman Kareta. Jamur Akar Putih (Rigidroporus lignosus)Penyakit akar putih tentunya sangat merugikan bagi tanaman karet karena menyerang bagian akar dan kemungkinan juga berdampak pada penghasilan latek. Sehingga latek yang diharapkan tidak maksimal. Pada penyakit ini gejala yang tampak daun-daun menguning, pinggiran daun menggulung, pada serangan berat daun-daun berguguran dan meninggalkan ranting. Namun pada tanaman tersebut tidak menggugurkan seluruh daun, hanya sebagian saja (Iman S. 2015). Bila tanaman dibongkar pada bagian akar dan batang terdapat seperti benang-benang putih (cendawan). Maka dari itu penanggulangan yang tepat adalah membuat saluran isolasi pada sekitar tanaman yang terserang akar yang terserang dipotong kemudian luka bekas potongan tersebut diolesi carbolinium 5% dan pada serangan ganas tanaman dibongkar dan segera dimusnahkan dengan cara membakarnya, agar tidak menular (Syaifullah.2012)b. Jamur Akar Merah (Ganoderma speudoferseum)Jamur akar merah hamper sama dengan jamur akar putih, maka dari itu harus dapat membedakannya. Dari gejala yang ada daun pucat suram warna tampak kuning dan tepi daun pun mulai menggulung dan pada serangan berat daun gugur / luruh dari ranting. Bagian berwarna hitam serta busuk (pada tanaman tua).c. Penyakit kanker (Phytoptora palmivora)Batang merupakan bidang utama pada tanaman karet untuk berproduksi. Maka dari itu perawatan yang dilakukan harus tepat dan efektif. Penyakit yang menyerang bagian adalah penyakit kanker. Kanker bercak sangat merugikan karena ia menyerang kulit luar bidang sadapan sehingga terdapat noda-noda pada bidang sadap, noda tersebut berwarna coklat dan bila terjadi serangan berat dibidang sadapan terdapat garis-garis vertical yang bersatu dan membentuk jalur hitam percabangan tidak normal, tanamna mati saat dewasa. d. Penyakit Jamur Upas (Uppasia / Corticium salmonicolor)Penyakit ini menempel pada bagian batang, pada tanaman muda, yaitu dibawah umur 7 tahun. Serangan paling ganas terjadi saat musim hujan penyakit ini berwarna keputih-putihan pada batang/lapisan cendawan berwarna putih jika sudah cukup lama kemungkinan besar akan beruahknya warna merah jambu seperti ranting / kulit batang ada warna merah bintik-bintik. Bila serangan beratkulit karet mongering akhirnya mengelupas mengeluarkan cairan latek berwarna coklat kehitaman (Anonim. 2015).2. Penyakit Tanaman Kakao a. Vascular streak die back (Oncobasidium theobromae)Gejala yang disebabkan oleh VSD adalah klorosis tampak daun menguning dengan bercak-bercak berwarna hijau. Biasanya daun tersebut terletak pada seri daun kedua atau ketiga dari titik tumbuh. Daun-daun yang menguning akhirnya gugur sehingga tampak gejala ranting bolong-bolong. Pada bekas duduk daun bila disayat terlihat tiga buah noktah berwarna cokelat kehitamanb. Busuk buah (Phythopthora palmivora)Phythopthora palmivora terutama bertahan dalam tanah. Dari sini dapat terbawa oleh percikan air hujan ke buah-buah yang dekat tanah. Setelah mengadakan infeksi, dalam waktu beberapa hari P. palmivora pada buah dapat menghasilkan sporangium. Sporangium dapat terbawa oleh percikan air atau oleh angin dan mencapai buah-buah yang lebih tinggi. Dari buah yang terserang P. palmivora dapat berkembang melalui tangkai dan menyerang bantalan bunga, dan dapat berkembang terus sehingga menyebabkan terjadinya, penyakit kanker batang. Dari sini kelak dapat kembali menyerang buah.c. Kanker batang (Phythopthora palmivora)Penyakit ini patogennya sama dengan busuk buah hal ini lah yang dapat menyebabkan penyakit ini sangat berbahaya. Adapun gejalanya adalah, kulit batang agak berlekuk dan berwarna kehitam-hitaman, terdapat cairan kemerahan yang kemudian tampak seperti lapisan karat dan jika lapisan kulit luar dibersihkan maka tampak lapisan dibawahnya membusuk dan berwarna merah anggur.d. Antraknosa (Collethotricum gloesporpoides)Gejala dari penyakit ini adalah daun berbintik-bintik nekrosis coklat setelah itu bintik tersebut berkembang menjadi berlubang berwarna kuning jika pada daun yang lebih tua maka nekrosis nya berkembang secara tidak teratur. Kemudian gugur. Sehingga ranting gundul dan mati buahnya terdapat bercak coklat berlekuk, kemudian ranting pun gundul dan akhirnya mati buahnya layu, kering dan biasanya keriput. Daun muda

3. Penyakit kelapa sawita.Busuk pangkal batang (Phythopthora palmivora)Pada penyakit ini sama dengan jamur akar putih, jamur akar merah dan jamur akar coklat, gejala penyakit ini adalah janur kusam dan pelepah tua menggantung, pembusukan empulur yaitu alur-alur kecoklatan dan penumpukan blendok atau bekas perkembangan miselium. Pada pangkal batang terdapat kanidiofornya. Ia berkembang dan bertahan dapat batang, akar pelepah sawit dan kelapa busuk.b. Busuk pucuk (Phythopthora palmivora)Gejala penyakit ini adalah pada bagian pucuknya terdapat yang mongering, dan juga berbau khas yaitu berbau busuk. c. Layu fusarium (Fusarium oxiporum)Layu fusarium adalah penyakit sudah umum didengar, layu fusarium terlihat gejalanya di daun, dimana gejala awal daun menguning dan kemudian daun mongering dan akhirnya mati.

4. Penyakit pada tanaman ladaa.Ganggang pirang (septobasidium)Penyakit ganggang pirang (Septobasidium bogoriensis) pada tanaman lada yang semula terbatas di daerah perbatasan di Kalimantan Barat dengan Malaysia/Sarawak, saat ini sudah meluas ke Kab. Pontianak, Sambas, Bengkayang dan Sintang, serta Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur. Perkembangan penyakit ini dikhawatirkan dapat menimbulkan kerugian yang besar pada pertanaman lada Indonesia, oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan dan pengendalian yang serius.b. Penyakit kuning Penyakit kuning biasanya adanya kerja sama antara nematoda (Radhopolus similis / M. incognita) dan fusarium oxiporum. Penyakit ini dapat menghambat pertumbuhan tunas. Gejalanyanya layu dari pucuk keseluruh bagian, daun dan sulunya cepat gugur pada musim kemarau dan ujung akar berwarna coklat, dan juga terdapat puru.c. Busuk pangkal batang (Phythopthora capsici)Gejala yang tampak adalah daun layu menguning yang kemudian lambat laun gugur dari bawah keatas. Penyakit ini menghasilkan lender dan busuk, penyakit ini sangat senang dengan suhu dingin.

D. Penyakit pada benih Benih adalah biji tanaman yang digunakan untuk melakukan budidaya. Maka dari itu jika benih terdapat penyakit tentu berpengaruh terhadap perkecamhan dan pertumbuhannya. Adapun maka dari itu haruslah diperhatikan :1. Sifat fisik adalah mutu kemampuan benih dalam mengembangkan keturunannya. 2. Sifat kimia adalah 3. Sifat benih misalnya mencakup asal benih tropis, sedang atau dingin, hidrofit, mesofit, xerofit. makrorobiotik, mesobiotik atau mikrobiotik4. patogen benih.Patogen benih ada yang bawaan dan ada juga yang kontaminan. Khusus yang bawaan diperkirakan dari panen atau dari tempat penyimpanan, misalnya suhu yang rendah dapat berkembangnya penyakit. Karena Pengaruh temperatur terhadap organisme berkorelasi dengan kadar air. Sedangkan untuk kontaminan terjadi karena saat masih dilapangan (Agustina L. 2014). Dan juga saat melakukan perkecambahan kemungkinan besar dikarenakan tidak steril saat memberikan perlakuan terhadap usaha tersebut.Patogen benih dapat menyerang dari permukaan yaitu dapat dilihat dari permukaan benih tersebut, kontaminan yaitu penyakit yang terdapat pada embrio dan saat mengecambahkannya terjadi lah penyebaran, dan juga endosperm yaitu penyakit yang berasal dari bulir contohnya Helminthosphorium.

E. Tahapan Postulat CochJasad renik yang ada hubungannya dengan suatu tumbuhan yang sakit harus dipelajari untuk menentukan apakah jasad renik tersebut merupakan penyebab penyakit.hal ini didapatlah ditemukannya berbagai bakteri dan cendawan penyebab berbagai penyakit dalam waktu yang cukup singkat. Untuk melaksanakan postulut Koch diperlukan cara bekerja khusus : (1) Isolasi penyebab penyakit dari bagian koch tanaman yang sakit dan mengadakan pembiakan murni. (2) Mempelajari sifat-sifat penyebab penyakit dalam biakan murni.

BAB IIIMETODE KERJAAlat yang umum digunakan setiap mengidentifikasi penyakit pada tanaman adalah mikroskop, silet, objek glass, cover glass dan tissue. Pipet tetes, dan bahan yang tetap aquadesA. Langkah Kerja Identifikasi Penyakit Pada Tanaman Pangan, hortikultura dan perkebunan1. Kikis spora atau warna yang ada didaun atau bulir, harus hati-hati agar benar benar pathogen yang didapat. 2. Ambil dan simpan pada objek glass dan yang sudah diberikan aquades.3. Tutup dengan cover glass, jangan sampai ada gelembung.4. Kemudian diamati.5. Gambarkan kenampakan mikroskopis dan makroskopisnya. B. Langkah Kerja Identifikasi Patogen Pada Benih Alat yang dibutuhkan adalah Petridis, 1. Siapkan benih padi 25 butir2. Alat dibersihkan3. Petridis besar disemprot dengan alcohol 70 % kemudian dilap dengan tissue. 4. Basahkan kertas merang pada pada Petridis.5. Tumbuhkan benih dalam 2 perlakuan yaitu kontaminan dan embrio, khusu untuk kelompok kami perlakuan kontaminan.6. Amati persentase benih yang terserang patogen.C. Langkah Kerja Postulat CochAlat yang digunakan pada praktikum ini diantaranya Cawan petri, pot kecil plastik label, botol semprotan, silet atau cutter, kertas, plastic sungkup.1. Pengambilan sampel. Hal ini dilakukan dari tanaman yang sakit menggunakan jarum ambil patogen jagung Helminthosporium2. Dilakukan isolasi yaitu mengembangbiakan patogen ini kemudian disimpan selama kurang lebih 2 hari hingga jamur muncul pada media agar.3. Setelah diperoleh biakan, dilakukan inokulasi pada tanaman jagung yang sehat. Isolate murni ada pelukaan 1 dengan menggunakan jarum, tanaman dan murni 1 tanaman. Begitu juga dengan suspensi, dan 1 kontrol.4. Sungkup dengan plastik agar tidak menyebar.5. Lakukan pengamatan dan siram.6. Jika sudah tersebar penyakit nya maka dari itu dilakukan reisolasi.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil pengamatan tanaman pangan 1. Ustilaginoidea virens (gosong palsu)

Tampak makrotampak mikroberwarna kuning emas dan kadang-kadang hijau. Bagian tengah dari bola ini adalah suatu anyaman meselium padat yang merupakan sklerotium. Gejalanya bulir yang berdekatan dengan bulir yang menunjukkan gosong palsu adalah sehat. Di bagian luar dari anyaman miselium ini terdapat tiga lapisan spora. Lapisan dalam dan tengah adalah spora yang belum matang berwarna kuning keemasan. Lapisan luar adalah spora yang telah matang berwarna agak kehitaman. Umumnya hanya beberapa bulir padi saja yang terserang pada satu malai. Konidia tersebar oleh angin, menginfeksi bunga atau biji yang mulai terbentuk. Patogen dapat bertahan sebagai sklerotium atau sebagai bola spora yang mengeras yang disebut pseudomorph.

2. Curvularia sp

MakromikroGejala penyakit pada daun padi yang disebabkan oleh cendawan ini yang ditemukan di lapang menunjukkan ke-miripan dengan gejala blas. Patogen ini umumnya ditemukan pada tanaman gulma seperti rumput-rumputan. Daun dapat berupa kekuning-kuningan.

B. Hasil Pengamatan Penyakit Tanaman Hortikultura1. Antraknosa (Collethotricum sp) pada buah cabai

MakromikroGejala penyakit ini adanya bercak pada daun dan buah. Jika pada buah ia terserang dari kecil. Namun gejala timbul setelah tanaman besar, bercak bundar, cekung, dan berbentuk kumpulan konidia berwarna hitam. Jika pada daun timbul bercak coklat keunguan dan bagian tengah berwarna abu-abu. Umumnya penyakit ini sebaiknya dimusnahkan sebelum menyebar terlalu luas penyebaran penyakitya.

2. Bercak daun (Cercospora sp) pada daun cabai

MakromikroGejala dari penyakit ini bercak bundar pada daun biasanya kecil, basah dan bagian tengah pucat/putih, dan pada bagian tepinya warnanya lebih pekat / tua. menyebabkan daun cabai berlubang, menyerang batang, tangkai daun, tangkai buah. Pengendalian yang baik untuk penyakit ini adalah pemberian pupuk yang berimbang, dan juga lakukan pola tanam yang baik.

3. Layu fusarium (Fusarium oxyforum) pada batang cabai

MakromikroPenyakit ini biasanyan menyerang daun dimana gejala awal daun menguning dan kemudian daun mongering dan akhirnya mati. Namun sebenarnya juga menyerang pada batang dan juga akar (Anonim. 2015). Pengendalian yang dilakukakan sebaiknya musnahkan tanaman yang sakit.

4. Collethotricum sp pada buah tomat

MakromikroAdanya bintik-bintik coklat pada buah yang kemudian gugur. Hal ini tentu menurunkan produksi, bahkan hal ini dapat menyebabkan layu tanaman disebabkan akar busuk atau blocking di jaringan pembuluh. Adapun pengendalian yang baik dilakukan adalah musnahkan sisa tanaman yang sakit, lakukan pemupukan yang berimbang dan rotasi tanaman dengan bukan tanaman serelia.

C. Hasil Pengamatan Pada Tanaman Perkebunan1. Jamur akar putih (Rigidroporus lignosus)

Makromikrogejala yang tampak daun-daun menguning, pinggiran daun menggulung, pada serangan berat daun-daun berguguran dan meninggalkan ranting. Namun pada tanaman tersebut tidak menggugurkan seluruh daun, hanya sebagian saja. Bila tanaman dibongkar pada bagian akar dan batang terdapat seperti benang-benang putih (cendawan). Untuk mengendalikannya sebaiknya tanaman dibongkar dan di bakar untuk mencegah terjadinya penularan lebih lanjut.

2. Basidokarp pada buah kelapa sawit

MakromikroBasidiokarp pada buah kelapa sawit bisa saja itu adalah Ganoderma, karena Ganoderma bukan hanya ada pada akar namun pada batang bahkan batang pun dapat berada disana. Jika tempat tersebut mempunyai syarat untuk tumbuh tentu saja ia akan berkembang biak. Selain itu ia bersifat menyerang banyak tanaman perkebunan3. Bercak daun (Cercospora sp) pada daun karet

Makro mikro Terdapat bercak kecil pada daun, sehingga dapat membuat daun berlubang. Adapun pengendalian yang baik digunakan rotasi tanaman dan penggunaan varietas tahan.

D. Hasil dari perkecambahan benih padiBenih yang disemai 25 dan setelah dilakukan pengamatn tidak ada yang hidup kemungkinan besar terjadi kontaminan, baik benih tersebut saat dilapangan maupun pada saat penyimpanan. Perhitungan DBK = Benih yang hidup / benih yang dikecambahkan x 100%DBK= 0 / 25 x 100% = 0 %Benih tersebut tidak hidup kemungkinan besar juga suhu dan kelembaban yang diinginkan untuk tumbuh tidak memenuhi syarat tumbuh. Hal ini lah yang menggagalkan pengamatan atau praktek yang satu ini.E. Pengamatan Postulat CochPada praktik kali ini, tanaman jagung pada kelompok kami dari lima tanaman hanya 1 tanaman yang terlihat gejala Helminthosporium, yaitu perlakuan suspensi tanpa luka. Gejala yang tampak adanya bercak coklat pada daun. Hal ini terjadi kemungkinan besar dikarenakan saat praktik tidak dilakukan penutupan dengan plastik. Penutupan dilakukan pada hari rabu, seharusnya penutupan dilakukan pada hari senin. Saat penyimpanannya pun langsung terkena sinar matahari jam 12. Sedangkan Helminthosporium sangat senang pada daerah yang lembab. (Iman S. 2015)

BAB VPENUTUPA. KesimpulanDari uraian diatas yyang berdasarkan praktik dapatlah disimpulkan bahwa:1. Dari hasil pengamatan penyakit yang menyerang tanaman pangan adalah Ustilaginoidea virens dan Curvularia s.2. Dari hasil pengamatan penyakit yang menyerang tanaman hortikultura adalah antraknosa pada buah cabai (Colletothricum sp), bercak daun cabai (Cercospora sp), layu fusarium pada batang cabai (Fusarium oxyforum) dan juga antraknosa pada buah tomat (Colletothricum sp)3. Dari hasil pengamatan penyakit yang menyerang tanaman perkebunan adalah jamur akar putih (Rigidroporus lignosus), basidiokarp pada buah kelapa sawit, dan (Cercospora sp) pada daun karet.4. Pada pengamatan patogen pada benih padi dapat dikatakan gagal karena tidak tumbuh satupun dari yang disemai.

B. SaranSaran yang dapat saya sampaikan adalah sebagai berikut :1. Praktikan harus lah teliti dalam mengambil sampel yang akan diamati agar tidak terjadi kesalahan.2. Praktikan harus mengidentifikasi terlebih dahulu jenis penyakit yang akan dijadikan sampel.3. Sebaiknya alat dapat tersedia dengan baik sebelum praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Hudi M. Perlindungan Tanaman. 1989. Kanisius. YogyakartaImam S. Bahan Ajar Pengendalian Penyakit Tanaman. 2015. Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. PontianakHamdayanti. Postulat Koch Erwinia Carotovora Pada Kubis Dan Sclerotium Rolfsii Pada Kacang Tanah. 2010. Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.Anonymous,2011.http://wikipedia.org/wiki/gejalaAnonim, 2011. http://cacaoorganicfairtrade.blogspot.com/penyakit-kanker-batang-pada-tanaman.htmlSyaifullah. 2011. Bahan Ajar Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman. Sekolah Kejuruan Menengah Negeri 1 Sungai Kakap. Kubu RayaPusat Penelitian Kopi dan Kakak Indonesia. Panduan Lengkap Budidaya Kakao. 2004. Agro Media. Jakarta