Laporan PKL Terbaru

71
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tumbuhan merupakan salah satu organisme yang hidup dan berkembangbiak di alam ini selain hewan dan manusia. Tumbuhan ini ada yang tergolong tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri dan ada pula yang tidak dapat membuat makanan sendiri. Sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan telah memulai pengembangan teknik-teknik dalam mengolah hasil alam yaitu tumbuhan yang diyakini berkhasiat sebagai obat. Sehingga mengurangi pemakaian bahan-bahan kimia yang dapat berdampak negatif bagi tubuh manusia. Hal ini juga dapat mensejahterakan masyarakat karena dapat memperoleh obat yang harganya lebih terjangkau, bermutu, mudah didapat, dan kurang atau tidak ada efek sampingnya. Adapun ilmu yang mempelajari tentang anatomi,fisiologi dan morfologi tumbuhan yang dimanfaatkan untuk menjadi obat adalah “Botani Farmasi”. Dalam rangka menunjang pembelajaran Botani Farmasi maka pada tanggal 6-9 0ktober 2011 diadakan Praktik Kerja Lapangan bagi mahasiswa farmasi 1

Transcript of Laporan PKL Terbaru

Page 1: Laporan PKL Terbaru

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tumbuhan merupakan salah satu organisme yang hidup dan

berkembangbiak di alam ini selain hewan dan manusia. Tumbuhan ini ada

yang tergolong tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri dan ada pula

yang tidak dapat membuat makanan sendiri.

Sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang

kesehatan telah memulai pengembangan teknik-teknik dalam mengolah hasil

alam yaitu tumbuhan yang diyakini berkhasiat sebagai obat. Sehingga

mengurangi pemakaian bahan-bahan kimia yang dapat berdampak negatif

bagi tubuh manusia. Hal ini juga dapat mensejahterakan masyarakat karena

dapat memperoleh obat yang harganya lebih terjangkau, bermutu, mudah

didapat, dan kurang atau tidak ada efek sampingnya. Adapun ilmu yang

mempelajari tentang anatomi,fisiologi dan morfologi tumbuhan yang

dimanfaatkan untuk menjadi obat adalah “Botani Farmasi”.

Dalam rangka menunjang pembelajaran Botani Farmasi maka pada

tanggal 6-9 0ktober 2011 diadakan Praktik Kerja Lapangan bagi mahasiswa

farmasi Universitas Negeri Gorontalo yang memprogramkan mata kuliah ini.

Adapun PKL ini bertempat di desa Bilungala Kecamatan Bone Pantai

Kabupaten Bone Bolango..

Pada PKL ini mahasiswa mengambil sampel di daerah gunung desa

Bilungala. Pengambilan sampel dilakukan pada pukul 08.00-10.00 setelah itu

seluruh praktikan kembali di desa untuk mengolah sampel menjadi herbarium

dan simplisia guna dilakukan penelitian pada praktikum nantinya.

Untuk lebih jelasnya proses pengambilan sampel serta sampel yang

dijadikan herbarium dan juga sampel yang dijadikan simplisia serta cara

pembuatannya akan diuraikan pada bab-bab selanjutnya dalam laporan ini

1

Page 2: Laporan PKL Terbaru

1.2. Tujuan

Adapun tujuan yang akan dicapai dalam praktikum kerja lapangan ini adalah :

Mahasiswa dapat mengetahui berbagai macam bahan alam (tanaman yang

berkhasiat obat)

Mahasiswa dapat mengetahui berbagai manfaat bahan alam (tanaman yang

berkhasiat obat )

Mahasiswa dapat mengetahui teori serta cara membuat simplisia dan

herbarium

1.3. Manfaat

Manfaat Praktek Kerja Lapangan

Adapun manfaat dari kegiatan praktek kerja lapangan yang telah

penulis laksanakan adalah sebagai berikut :

1. Keahlian professional yang diperoleh dari praktek kerja lapangan,

dapat meningkatkan rasa percaya diri, yang selanjutnya akan

mendorong untuk meningkatkan keahlian professional pada tingkat

yang lebih tinggi.

2. Waktu tempuh untuk mencapai keahlian professional menjadi lebih

singkat. Setelah lulus sekolah dengan praktek kerja lapangan, tidak

memerlukan lagi waktu latihan lanjutan untuk mencapai tingkat

keahlian siap pakai.

3. Melatih disiplin, tanggung jawab, inisiatif, kreatifitas, motivasi

kerja, kerjasama, tingkah laku, emosi dan etika.

Manfaat herbarium

Adapun manfaat dari herbarium yang dibuat yaitu :

1. Sebagai alat peraga dalam kegiatan pembelajaran

2. Sebagai media penelitian

3. Sebagai alat bantu identifikasi.

4. Dapat digunakan untuk pertukaran herbarium antar daerah dan

negara.

5. Sebagai bukti adanya keanekaragaman.

6. Sebagai specimen acuan untuk mempublikasikan specimen baru

2

Page 3: Laporan PKL Terbaru

Manfaat simplisia

Adapun manfaat dari simplisia yang dibuat yaitu :

1. Sebagai simpanan untuk dijadikan bahan obat

2. Dengan adanya ketrampilan dalam pembuatan simplisia,

mempermudah kita sebagai seorang calon farmasis dalam

penyediaan bahan obat yang berasal dari alam

3. Mendapatkan wawasan dan tentang bagaimana dalam

pengolahan simplisia untuk dijadikan sebagai bahan obat.

3

Page 4: Laporan PKL Terbaru

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.4. Botani Farmasi

Botani farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang anatomi,fisiologi

dan morfologi tumbuhan untuk dimanfaatkan sebagai bahan obat. Botani

Farmasi mempelajari morfologi tumbuhan, struktur anatomi dan proses

fisiologi yang terjadi di dalam sel tumbuhan. Pada mata kuliah ini juga

dibahas klasifikasi tumbuhan tingkat tinggi, karakter dan karakteristik

tumbuhan bentuk morfologi organ, perkembangan tumbuhan dari embrio

tanaman, struktur sel tumbuhan, klasifikasi jaringan tumbuhan, metabolisme

tumbuhan, fotosíntesis, fiksasi CO2,respirasi dan glikolisis.

Dalam Botani Farmasi juga mempelajari tentang : macam dan fungsi

jaringan tumbuhan, jaringan dermal (kulit), fundamental (dasar,parenkim dan

sklerenkim) dan vaskular (pembuluh : xilem dan floem). Fungsi dan struktur

stomata, trikom, parenkim, kollenkim dan skerenkim, struktur dan fungsi

xilem., seleksi, pengumpulan, produksi, pengawetan, dan penyimpanan.

Di dalam Botani Farmasi, tanaman obat diklasifikasikan berdasarkan :

Morfologi.

Taksonomi dari pada tanaman dan hewan dari mana bahan obat tersebut

diperoleh.

Karakter dan karakteristik tanaman

1.5. Herbarium

a. Pengertian

Herbarium adalah spesimen yang digunakan untuk studi taksonomi,

berupa tumbuhan segar yang masih hidup tapi biasanya berupa bahan

tumbuhan yang telah dimatikan dan diawetkan dengan metode tertentu

(Taksonomi Umum ; 152-153).

b. Penggolongan

Berdasarkan cara pengawetannya, herbarium digolongkan atas :

4

Page 5: Laporan PKL Terbaru

1. Herbarium basah

Yang dimaksud dengan herbarium basah adalah spesimen

tumbuhan yang telah diawetkan dan disimpan dalam suatu larutan

yang dibuat dari berbagai macam zat dengan komposisi yang berbeda.

Disamping itu dapat pula ditempatkan zat-zat lain untuk tujuan-tujuan

tertentu, untuk sejauh mungkin mempertahankan warna asli bahan

tumbuhan yang diawetkan. Adapun bahan pengawet yang digunakan

adalah formalin.

2. Herbarium kering

Yaitu herbarium yang cara pengawetannya dengan cara

dikeringkan. Sebagian besar spesimen herbarium yang disimpan

sebagai awetan dalam herbarium-herbarium di dunia ini diproses

melalui pengeringan. Pengeringan biasanya dilakukan dengan sinar

matahari, kecuali bila ada pertimbangan-pertimbangan lain misalnya

keadaan cuaca. Pada musim penghujan, pengeringan tidak dapat

berlangsung cepat sehingga bahan yang dikeringkan kadang-kadang

terganggu oleh jamur .

a. Pembuatan

Herbarium dapat dibuat dengan tahap-tahap berikut :

1. Pembuatan herbarium kering

Mengambil salah satu tanaman atau bagian tanaman. Syarat-syarat

dalam pengambilan tanaman yaitu, tanaman harus lengkap.

Mencuci tanaman dengan menggunakan air yang mengalir,lalu

diangin-anginkan.

Sterilisasi tanaman yaitu dengan mengoleskan alkohol 70% pada

seluruh bagian tanaman.

Cara 1: memasukkan tanaman pada sasak bambu yang telah dibuat.

Diatur sedemikian rupa pada lembaran kertas yang dapat

menghisap air seperti kertas koran, yang berukuran kira-kira 28 ½ x

41 cm (11 ½ x 16 ½ inci). Bahan-bahan tadi dipress diantara

lapisan-lapisan tersebut dan mengeringkannya dengan penjemuran.

5

Page 6: Laporan PKL Terbaru

Cara 2 : mengatur posisi tanaman pada lembaran kertas koran

hingga rata. Dilapisi lagi dengan beberapa lembar koran, tangkup

dengan tripleks pada kedua sisinya lalu ikat dengan kencang

sehingga tanaman terpress dengan kuat. Ganti koran dengan yang

kering setiap kali koran pembungkus tanaman basah. Lakukan

berulang-ulang hingga tanaman betul-betul kering.

Tanaman dikatakan kering jika sudah cukup kaku dan tidak terasa

dingin.

Tanaman yang akan dibuat herbarium sebaiknya memiliki bagian-

bagian yang lengkap. Jika bunganya mudah gugur maka masukkan

bunganya dalam amplop dan selipkan pada herbarium. Daun atau

bagian tanaman yang terlalu panjang, bisa dilipat.

Menempelkan tanaman yang telah dikeringan pada karton dengan

menggunakan jahitan tali atau selotip. Usahakan penampakan atas

dan bawah dapat diperlihatkan.

Melengkapi keterangan yang terdapat pada collector book.

Menempelkan etiket.

2. Pembuatan herbarium basah

Siapkan spesimen yang akan diawetkan.

Sediakan formalin yang telah diencerkan sesuai dengan keinginan.

Masukkan spesimen pada larutan formalin yang telah ada dalam

botol jam dan telah diencerkan.

Tutup rapat botol dan kemudian beri label yang berisi nama

spesimen tersebut dan familinya.

1.6. Simplisia

a. Pengertian

Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat

yang belum mengalami proses pengolahan apapun juga dan kecuali

dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan (FI III : XXX).

6

Page 7: Laporan PKL Terbaru

b. Penggolongan

Simplisia terbagi atas tiga yaitu :

1. Simplisia nabati

Simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat

tanaman. Eksudat tanaman ialah isi sel yang secara spontan keluar dari

tanaman atau isi sel yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya,

atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari

tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.

2. Simplisia hewani

Simplisa yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat berguna

yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.

3. Simplisia pelican (mineral)

Simplisia yang berupa bahan pelican (mineral) yang belum diolah

dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.

c. Tahap-Tahap Pembuatan Simplisia

1. Pengambilan Sampel

Ketentuan saat pemanenan atau pengambilan tumbuhan atau bagian

tumbuhan adalah sebagai berikut :

a. Biji

Pengambilan biji dapat dilakukan pada saat mulai mengeringnya

buah atau sebelum semuanya pecah.

b. Buah

Pengambilan buah tergantung tujuan dan pemanfaatan kandungan

aktifnya. Panen buah bisa dilakukan saat menjelang masak, setelah

benar-benar masak (misalnya adas), atau dengan cara melihat

perubahan warna/bentuk dari buah yang bersangkutan (misalnya,

jeruk, asam, dan pepaya).

c. Bunga

Panen dapat dilakukan saat menjelang penyerbukan,saat bunga

masih kuncup(seperti pada Jasminum sambac,melati), atau saat

bunga sudah mulai mekar (misalnya Rosa sinensis,mawar)

7

Page 8: Laporan PKL Terbaru

d. Daun

Panen daun dilakukan pada saat proses fotosintesis berlangsung

maksimal, yaitu ditandai dengan saat-saat tanaman mulai berbunga

atau buah mulai masak. Untuk pengambilan pucuk daun,

dianjurkan dipungut pada saat warna pucuk daun berubah menjadi

daun tua.

e. Kulit batang

Pemanenan kulit batang hanya dilakukan pada tanaman yang sudah

cukup umur. Saat panen yang paling baik adalah awal musim

kemarau sehingga kulit kayu mudah dikelupas.

f. Umbi lapis

Panen umbi dilakukan pada waktu umbi mencapai besar optimum,

yaitu pada waktu bagian atas tanaman sudah mulai mengering.

g. Rimpang

Panen rimpang dilakukan pada saat awal musim kemarau.

h. Akar

Panen akar dilakukan pada saat proses pertumbuhan berhenti atau

tanaman sudah cukup umur

2. Penyortiran (segar)/sortasi basah

Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan kotoran-

kotoran atau bahan-bahan asing, bahan yang tua dengan yang muda

atau bahan yang ukurannya lebih besar atau lebih kecil.

3. Pencucian

Pencucian bertujuan menghilangkan kotoran-kotoran dan mengurangi

mikroba-mikroba yang melekat pada bahan. Pencucian harus segera

dilakukan setelah pengambilan sampel karena dapat mempengaruhi

mutu bahan. Pencucian harus dilakukan dalam waktu sesingkat

mungkin untuk menghindari larut dan terbuangnya zat yang

terkandung dalam bahan. Pencucian sebaiknya jangan menggunakan

air sungai, karena cemarannya berat. Sebaiknya digunakan air dari

8

Page 9: Laporan PKL Terbaru

mata air, sumur, atau air ledeng (PAM). Pencucian bahan dapat

dilakukan dengan beberapa cara antara lain :

a. Perendaman bertingkat

Perendaman biasanya dilakukan pada bahan yang tidak banyak

mengandung kotoran seperti daun, bunga dan buah. Proses

perendaman dilakukan beberapa kali pada wadah dan air yang

berbeda. Metode ini akan menghemat penggunaan air, namun

sangat mudah melarutkan zat-zat yang terkandung dalam bahan.

b. Penyemprotan

Penyemprotan biasanya dilakukan pada bahan yang kotorannya

banyak melekat pada bahan seperti rimpang, akar, umbi dan lain-

lain. Proses penyemprotan dilakukan dengan menggunakan air

yang bertekanan tinggi.

c. Penyikatan (manual maupun otomatis)

Pencucian dengan menyikat dapat dilakukan terhadap jenis bahan

yang keras/tidak lunak dan kotorannya melekat sangat kuat.

Penyikatan dilakukan terhadap bahan secara perlahan dan teratur

agar tidak merusak bahannya. Pembilasan dilakukan pada bahan

yang sudah disikat. Metode pencucian ini dapat menghasilkan

bahan yang lebih bersih dibadingkan dengan metode pencucian

lainnya, namun meningkatkan resiko kerusakan bahan, sehingga

merangsang tumbuhnya bakteri atau mikroorganisme.

4. Penirisan

Setelah pencucian bahan langsung ditiriskan untuk menghilangkan

kadar air yang ada selama proses pencucian berlangsung.

5. Perajangan

Perajangan pada bahan dilakukan untuk mempermudah proses

selanjutnya seperti pengeringan, pengemasan, penyulingan minyak

atsiri dan penyimpanan. Perajangan biasanya hanya dilakukan pada

bahan yang ukurannya agak besar dan tidak lunak seperti akar,

rimpang, batang buah dan lain-lain. Perajangan teralu tipis dapat

9

Page 10: Laporan PKL Terbaru

mengurangi zat aktif yang terkandung dalam bahan. Sedangkan jika

terlalu tebal, maka pengurangan kadar air dalam bahan agak sulit dan

memerlukan waktu yang lama dalam penjemuran dan kemungkinan

besar bahan mudah ditumbuhi jamur.

Pada dasarnya tujuan pengubahan bentuk simplisia adalah untuk

memperluas permukaan bahan baku. Semakin luas permukaan maka

bahan baku akan cepat kering. Proses pengubahan bahan bentuk ini

meliputi beberapa perlakuan:

1) Perajangan untuk rimpang, daun dan herba

2) Pengupasan untuk buah, kayu, kulit kayu, dan biji-bijian yang

ukurannya besar.

3) Pemiprilan khusus untuk jagung, yaitu biji di pisahkan dari

bongkolnya.

4) Pemotongan untuk akar, batang, kayu, kulit kayu, dan ranting.

5) Penyerutan untuk kayu.

6. Pengeringan

Pengeringan adalah suatu cara pengawetan atau pengolahan pada

bahan dengan cara mengurangi kadar air, sehingga proses

pembusukan dapat terhambat. Pengeringan akan menghindari

terurainya kandungan kimia karena pengaruh enzim. Pengeringan

yang cukup akan mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan kapang

(jamur). Menurut persyaratan obat tradisional, pengeringan dilakukan

sampai kadar air tidak lebih dari 10%. Pengeringan sebaiknya jangan

dibawah sinar matahari langsung, melainkan dengan almari pengering

yang dilengkapi dengan kipas penyedot udara sehingga terjadi

sirkulasi yang baik. Bila terpaksa dilakukan pengeringan di bawah

sinar matahari maka perlu ditutup dengan kain hitam untuk

menghindari terurainya kandungan kimia dan debu. Agar proses

pengeringan berlangsung lebih singkat bahan harus dibuat rata dan

tidak bertumpuk. Waktu pengeringan bergantung pada jenis bahan

yang dikeringkan seperti rimpang, daun kayu, ataupun bunga.

10

Page 11: Laporan PKL Terbaru

7. Penyortiran (kering)

Simplisia yang telah kering tersebut masih sekali lagi dilakukan

sortasi untuk memisahkan kotoran, bahan organik asing, dan simplisia

yang rusak sebagai akibat proses sebelumnya.

8. Pengemasan

Pengemasan dapat dilakukan terhadap simplisia yang sudah

dikeringkan. Persyaratan jenis kemasan yaitu dapat menjamin mutu

produk yang dikemas, mudah dipakai, tidak mempersulit penanganan.

Dapat melindungi isi pada waktu pengangkutan, tidak beracun dan

tidak bereaksi dengan isi dan kalau boleh mempunyai bentuk dan rupa

yang menarik.

9. Penyimpanan

Penyimpanan simplisia dapat dilakukan di ruang biasa (suhu

kamar) ataupun di ruang ber AC. Ruang tempat pemnyimpanan harus

bersih, udaranya cukup kering dan berventilasi.

1.7. Determinasi

Determinasi merupakan upaya membandingkan suatu tumbuhan dengan

satu tumbuhan lain yang sudah dikenal sebelumnya (dicocokkan atau

dipersamakan). Karena di dunia ini tidak ada dua benda yang identik atau

persis sama, maka istilah determinasi dianggap lebih tepat daripada istilah

identifikasi.

Klasifikasi tumbuhan pada dasarnya merupakan pembentukan kelompok-

kelompok dari seluruh tumbuhan yang ada di bumi ini hingga dapat disusun

ke dalam takson-takson secara teratur mengikuti suatu hierarki. Sifat-sifat

yang dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi berbeda-beda tergantung

orang yang mengadakan klasifikasi dan tujuan yang ingin dicapai dengan

pengklasifikasian itu. Takson yang terdapat pada tingkat takson (kategori)

yang lebih rendah mempunyai kesamaan sifat lebih banyak daripada takson

yang terdapat pada tingkat takson (kategori) di atasnya. Perbedaan antara

istilah takson dengan kategori yaitu istilah takson yang ditekankan adalah

11

Page 12: Laporan PKL Terbaru

pengertian unit atau kelompok yang mana pun, sedangkan istilah kategori

yang ditekankan adalah tingkat atau kedudukan golongan dalam suatu hierarki

tertentu.

Untuk mendeterminasi tumbuhan pertama sekali yang perlu dilakukan

adalah adalah mempelajari sifat morfologi tumbuhan tersebut. Ciri-ciri

morfologis yang digunakan dalam klasifikasi ialah bagian vegetatif atau

bagian yang ada kaitannya dengan reproduksi. Contoh bagian vegetatif antara

lain yaitu ada tidaknya jaringan pembuluh, macam serta kedudukan daun, dn

cirri-ciri organ lainnya. Pada umumnya, struktur reproduktif lebih luas

penggunaannya dibandingkan dengan struktur vegetatif. Banyak studi tentang

morfologi tumbuhan memperlihatkan bahwa struktur yang berhubungan

dengan alat reproduktif ternyata hanya sedikit yang mengalami perubahan

selama evolusi dibandingkan dengan struktutr vegetatif(Tjitrosomo, 1984).

Setelah dilakukan pengamatan terhadap cirri-ciri morfologi, langkah

selanjutnya adalah membandingkan atau mempersamakan ciri-ciri tumbuhan

tadi dengan tumbuhan lainnya yang sudah dikenal identitasnya, dengan

menggunakan salah satu cara berikut diantaranya yaitu ingatan, bantuan ahli,

specimen acuan pustaka komputer.(Anonimous, 2007)

Biasanya, proses determinasi akan lebih mudah jika menggunakan kunci

determinasi. Kunci determinasi merupakan suatu alat yang diciptakan khusus

untuk memperlancar pelaksanaan pendeterminasian tumbuh-tumbuhan. Kunci

determinasi dibuat secara bertahap, sampai bangsa saja, suku, marga atau jenis

dan seterusnya. Ciri-ciri tumbuhan disusun sedemikian rupa sehingga

selangkah demi selangkah si pemakai kunci dipaksa memilih satu di antara

dua atau beberapa sifat yang bertentangan,begitu seterusnya hingga akhirnya

diperoleh suatu jawaban berupa identitas tumbuhan yang

diinginkan(Anonimous, 2007)

12

Page 13: Laporan PKL Terbaru

1.8. Uraian tanaman

1.8.1. Akar (radix)

Akar adalah bagian pokok yang nomer 3 (disamping batang dan daun)

bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Akar mempunyai

sifat-sifat berikut :

a) Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah

dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrof) atau menuju ke air

(hidrotof), meninggalkan udara dan cahaya

b) Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-

daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya

c) Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan

d) Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih

kalah jika dibanding dengan batang

e) Bentuknya sering kali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus

tanah

Akar bagi tumbuhan mempunyai tugas :

a) Memperkuat berdirinya tumbuhan

b) Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi

dari dalam tanah

c) Mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tubuh

tumbuhan yang memerlukan

d) Kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan

Pada akar umumnya dapat dibeda-bedakan bagian-bagian berikut :

a) Leher akar atau pangkal akar (colum) yaitu bagian akar yang

bersambungan dengan pangkal batang

b) Ujung akar (apex radicis), bagian akar yang paling mudah, terdiri atas

jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.

c) Batang akar (corpus radicis), bagian akar yang terdapat antara leher akar

dan ujungnya

13

Page 14: Laporan PKL Terbaru

d) Cabang-cabang akar (radix lateralis), yaitu bagian-bagian akar yang tak

langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar

pokok dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi.

e) Serabut akar (fibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang halus-halus

dan berbentuk serabut

f) Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis), yaitu bagian

akar yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit

luar akar yang panjang

g) Tudung akar (caliptra), yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung,

terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang

masih muda dan lemah.

Sistem perakaran dibedakan atas 2 macam :

a) Sistem akar tunggang

Yaitu jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang

bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang

berasal dari akar lembaga disebut akar tunggang (radix primaria).

Susunan akar yang demikian ini biasa terdapat pada tumbuhan biji belah

(dicotyledoneae) dan tumbuhan biji telanjang (gymnospermae).

b) Sistem akar serabut

Yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati

atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar

dan semuanya keluar dari pangkal akar. Akar-akar ini karena bukan

berasal dari calon akar yang asli dinamakan akar liar. Bentuknya seperti

serabut, oleh karena itu dinamakan akar serabut (radix adventicia)

Melihat percabangan dan bentuknya, akar tunggang dapat dibedakan dalam :

a) Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang, dan jika ada

cabang-cabangnya biasanya cabang-cabang ini terdiri atas akar-akar

yang halus berbentuk serabut. Akar tunggang yang bersifat demikian

seringkali berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan

zat makanan cadangan lalu mempunyai bentuk yang istimewa. Misalnya:

14

Page 15: Laporan PKL Terbaru

1. Berbentuk sebagai tombak (fusiformis), pangkalnya besar meruncing

ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai percabangan, biasanya

menjadi tempat penimbunan makanan. Contoh : wortel (Daucus

carota)

2. Berbentuk gasing (napiformis), pangkal akar besar membulat, akar-

akar serabut sebagai cabang hanya pada ujung yang sempit

meruncing. Contoh : biet (Beta vulgaris)

3. Berbentuk benang (filiformis), jika akar tunggang kecil panjang

seperti akar serabut dan juga sedikit sekali bercabang misalnya pada

kratok (Phaseolus lunatus)

b) Akar tunggang yang bercabang (ramosus), akar tunggang berbentuk

kerucut panjang tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak, dan

cabang-cabangnya bercabang lagi sehingga dapat memberi kekuatan

yang lebih besar kepada batang

Akar mempunyai sifat dan tugas khusus, misalnya :

a) Akar udara atau akar gantung (radix aereus). Akar ini keluar dari

bagian-bagian di atas tanah. Menggantung di udara dan tumbuh ke arah

tanah.

b) Akar penggerek atau akar penghisap (haustorium), yaitu akar-akar yang

terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan berguna untuk

menyerap air maupun zat makanan dari inangnya.

c) Akar pelekat (radix adligans), akar-akar yang keluar dari buku-buku

batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk menempel pada

penunjangnya.

d) Akar pembelit (cirrhus radicalis), juga untuk memanjat, tetapi dengan

memeluk penunjangnya.

e) Akar nafas (pneumatophora), yaitu cabang-cabang akar yang tegak lurus

ke atas hingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya

tumbuhan.

f) Akar tunjang, yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke

segala arah dan seakan-akan menunjang batang ini jangan sampai rebah

15

Page 16: Laporan PKL Terbaru

karena batang tumbuhan yang mempunyai akar demikian ini terdapat di

atas tanah atau air

g) Akar lutut, yaitu akar tumbuhan atau lebih tepat jika dikatakan bagian

akar yang tumbuh ke atas kemudian membengkok lagi masuk ke dalam

tanah.

a) Akar banir, yaitu akar yang berbentuk seperti papan-papan yang

diletakkan miring untuk memperkokoh berdirinya batang pohon yang

tinggi besar

1.8.2. Batang (caulis)

Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting dan

mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan. Sebagai

bagian tubuh tumbuhan, batang mempunyai tugas untuk :

a) Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah

b) Dengan percabangannya memperluas bidang asimilasi

c) Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan

pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah

d) Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan.

Dari sudut bentuk penampang melintangnya batang dapat dibedakan

menjadi bermacam-macam bentuk, antara lain :

a) Bulat (teres), misalnya bambu (Bambuusa sp)

b) Bersergi (angularis), dalam hal ini ada kemungkinan : bangun segitiga

(tringularis), segi empat (quadrangularis)

c) Pipih biasanya melebar menyerupai daun dan mengambil alih tugas daun.

Batang yang bersifat demikian dinamakan : filokladia (phyllocladium)

yaitu jika amat pipih dan mempunyai pertumbuhan yang terbatas serta

kladodia (cladodium) jika masih tumbuh terus dan mengadakan

percabangan

16

Page 17: Laporan PKL Terbaru

Arah tumbuh batang

Arah tumbuh batang dapat memperlihatkan variasi, dan bertalian dengan

sifat antara lain :

a) Tegak lurus (erectus), yaitu jika arahnya lurus ke atas

b) Menggantung (dependens), ini hanya mungkin untuk tumbuhan yang

tumbuhnya di lereng atau tepi jurang

c) Berbaring (humifusus), jika batang terletak pada permukaan tanah, hanya

ujungnya saja yang sedikit membengkok ke atas

d) Menjalar atau merayap (repens), batang berbaris tetapi dari buku-bukunya

keluar akar-akar.

e) Serong ke atas atau condong (ascendens), pangkal batang seperti hendak

berbaring tetapi bagian lainnya lalu membelok ke atas

f) Mengangguk (nutans), batang tumbuh tegak lurus ke atas

g) Memanjat (scandes), yaitu jika batang tumbuh ke atas dengan

menggunakan penunjang

h) Membelit (volubilis) jika batang naik ke atas dengan menggunakan

penunjang seperti batang yang memanjat akan tetapi tidak dipergunakan

alat-alat yang khusus, melainkan batangnya sendiri naik dengan melilit

penunjangnya

Cara percabangan batang terbagi menjadi 3, yaitu :

1. Cara percabangan monopodial, yaitu jika batang pokok selalu tampak

jelas. Karena lebih besar dan lebih panjang dari cabang-cabangnya

2. Percabangan simpodial, batang pokok sukar ditentukan, karena dalam

perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya

atau kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan

cabangnya.

3. Percabangan menggarpu atau dikotom yaitu cara percabangan, yang

batang setiap kali menjadi dua cabang yang sama besar.

17

Page 18: Laporan PKL Terbaru

Cabang-cabang pada suatu tumbuhan dapat bermacam-macam dibedakan :

a) Geragih (flagellum) yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh

merayap.

b) Wiwilan atau tunas air (virga singularis) yaitu cabang yang biasanya

tumbuh cepat dengan ruas-ruas yang panjang dan seringkali berasal dari

kuncup yang tidur atau kuncup-kuncup liar.

c) Sirung panjang (virga) yaitu cabang-cabang yang biasanya merupakan

pendukung daun, dan mempunyai ruas yang cukup panjang

d) Sirung pendek (virgula) yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas yang

pendek.

1.8.3. Daun (folium)

Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada

umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya

terdapat pada batang saja dan tidak pernah pada bagian lain pada tubuh

tumbuhan.bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun

dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat di atas daun yang

merupakan sudut antara batang dan daun di namakan ketiak daun (axilla).

Daun biasanya tipis melebar,kaya akan suatu zat warna hijau yang di

namakan klorofil,oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau.

Daun memiliki fungsi sebagai berikut :

a) pengambilan zat-zat makanan (reabsorpsi).terutama berupah zat

gas (CO2)

b) pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)

c) penguapan air(transpirasi)

d) pernafasan(respirasi)

Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian berikut:

a) upih daun atau pelepah daun (vagina)

b) tangkai daun (petiolus)

c) helaian daun (lamina)

18

Page 19: Laporan PKL Terbaru

Mengenai susunan daun yang tidak lengkap ada beberapa kemungkinan :

a) Hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja: lazimnya lalu di sebut

daun bertangkai

b) daun terdiri atas upih dan helaian daun yang demikian ini di sebut

daun berupih atau daun berpelepah

c) daun hanya terdiri atas helaian saja,tanpa upih dari

tangkai,sehingga helaian langsung melekat atau duduk ppada

batang.daun yang demikian susunannya di namakan daun duduk

(sessilis). Daun yang hanya terdiri atas helaian daun saja dapat

mempunyai pangkal yang demikian lebarnya,hingga pangkal daun

tadi seakan-akan melingkari batang atau memeluk batang,oleh

sebab itu juga di namakan daun memeluk batang.

d) daun yang hanya terdiri atas tangkai saja,dan dalam hal ini tangkai

tadi biasanya lalu menjadi pipih sehingga menyerupai helaian

daun,jadi merupakan suatu helaian daun semu atau palsu.

Daun memiliki bentuk yang bermacam-macam antara lain :

a) bulat atau bundar(orbicularis). Jika panjang : lebar = 1:1

b) bangun perisai(peltatus).daun yang biasanya bangun bulat

mempunyai tangkai daun yang tidak tertanam pada pangkal

daun,melainkan pada bagian tengah helaian daun.

c) jorong(ovalis) yaitu jika perbandingan panjang : lebar = 1.5-2 : 1

d) memanjang(oblongus), yaitu jika panjang : lebar = 2.5-3 : 1.

e) bangun lanset(lanceolatus), yaitu jika panjang : lebar = 3-5 : 1

f) bangun bulat telur (ovatus)

g) bangun segitiga (triangularis), yaitu bangun seperti segitiga sama

kaki

h) bangun delta (deltoideus), yaitu bangun segitiga yang sama ke 3

sisinya

i) bangun belah ketupat (rhomboideus) yaitu bangun segi empat yang

sisinya tidak sama panjang

19

Page 20: Laporan PKL Terbaru

j) bangun jantung (cordatus), yaitu bangun seperti bulat telur tetapi

pangkal daun memperlihatkan suatu lekukkan

k) bangun ginjal (reniformis), yaitu daun yang pendek lebar dengan

ujung yang tumpul atau membulat dan pangkal yang berlekuk

dangkal

l) bangun anak panah (sagittatus), daun tak seberapa lebar ujung

tajam,pangkal dengan lekukan yang tancip pula

m) bangun tombak (hastatus), seperti bangun anak panah,tetapi bagian

pangkal daun di kanan kiri tangkai mendatar.

n) bertelinga (auriculatus), seperti bangun tombak,tetapi pangkal

daun di kanan kiri tangkai membulat

o) bangun bulat telur sungsang (obovatus), yaitu seperti bulat telur

tetapi bagian yang lebar terdapat dekat ujung daun

p) bangun jantung sungsang (opcordatus)

q) bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus)

r) bangun sudip (spathulatus), seperti bangun bulat telur terbalik

tetapi bagian bawahnya memanjang

s) bangun garis (linearis), pada penampang melintangnya pipih dan

daun amat panjang

t) bangun pita (ligulatus) serupa daun bangun garis tetapi lebih

panjang.

u) bangun pedang (ensiformis) seperti bangun garis,tetapi daun tebal

di bagian tengah dan tipis kedua tepinya

v) bangun paku (sugulatus), bentuk daun hampir seperti

silinder,ujung

w) bangun jarum (acerosus), serupa bangun paku,lebih kecil dan

meruncing panjang

1.8.4. Bunga (flos)

Bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang

bentuk,warna dan susunannya di sesuaikan dengan kepentingan

20

Page 21: Laporan PKL Terbaru

tumbuhan,sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan

pembuahan,dan akhirnya dapat di hasilkan alat-alat perkembangbiakan.

Bunga pada umunya mempunyai bagian-bagian berikut :

a) tangkai bunga (pedicellus), yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat

batang,padanya seringkali terdapat daun-daun peralihan,yaitu bagian-

bagian yang menyerupai daun,berwarna hijau yang seakan-akan

merupakan peralihan dari daun biasa kehiasan bunga

b) dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai yang sering kali

melebar,dengan ruas-ruas yang amat pendek,sehingga daun-daun yang

telah mengalami metamorfosis menjadi bagian-bagian bunga yang duduk

amat rapat satu sama lain,bahkan biasanya lalu tampak duduk dalam satu

lingkaran.

c) hiasan bunga(perianthium),yaitu bagian bungayang merupakan

penjelmaan daun yang masih tampak berbentuk lembaran dengan tulang-

tulang atau urat-urat yang masih jelas.

Macam-macam bentuk dasar bunga

Dasar bunga biasanya menebal atau melebar dan memperlihatkan bermacam-

macam bentuk,misalnya

a) rata,hingga semua bagian bunga duduk sama tinggi di atas dasar

bunga,berturut-turut dari luar ke dalam : kelopak,tajuk bunga,benang

sari,dan putik.dalam keadaan yang demikian bakal buah di katakan

duduknya menumpang(superus)

b) menyerupai kerucut,hingga putik yang berada di tengah-tengah duduknya

paling tinggi,juga di sini duduknya bakal buah di katakan

menumpang(superus)

c) seperti cawan.daun-daun kelopak dan tajuk bunga duduknya seakan-akan

pada tepi bangunan seprti cawan tadi,sedang putik di tengah pada bagian

21

Page 22: Laporan PKL Terbaru

dasar bunga yang lebih rendah letaknya dari pada tempat duduknya

kelopak dan tajuk bunga.

d) bentuk mangkuk.juga dalam hal ini kelopak dan tajuk bunga lebih tinggi

letaknya dari pada putik.bakal buahnya terletak di bagian dasar bunga dan

sebagian bakal buah berlekatan dengan pinggir dasar bunga.bakal buah di

namakan setengah tenggelam (semi inferus).

1.8.5. Buah (fructus)

Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula

oleh pembuahan,maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah,dan bakal

biji yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.

Pada pembentukan buah terkadang bagian bunga selain bakal buah

ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah,sedang umumnya segera

setelah terjadi penyerbukandan pembuahan bagian-bagian bunga selain

bakal buah segera menjadi layu dan gugur.

Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur,melainkan ikut

tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat

buah itu sendiri,jadi tidak merupakan satu bagian buah yang

penting.misalnya:

a) daun-daun pelindung contoh pada jagung daun-daun pelindung bunga

betina tidak gugur, dan kita kenal kemudian sebagai pembungkus tongkol

jagung (klobot).

b) daun-daun kelopak.contoh pada terong dan pada jambu, masih dapat kita

lihat kelopak yang ikut merupakan bagian buah.

c) tangkai kepla putik, juga bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya

pada jagung, yang kita kenal sebagai rambut jagung, juga pada semua

macam jambu, masih dapat kita lihat tangkai kepala putik di bagian ujung

buah.

d) kepala putik. Buah yang masih mendukung kepala putik ialah buah

manggis, yang sekaligus dapat pula menunjukan jumlah daun buah dan

jumlah ruangan dalam buah manggis tadi.

22

Page 23: Laporan PKL Terbaru

Buah yang banyak terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya

telah gugur, umumnya merupakan buah yang tidak terbungkus, merupakan

buah yang telanjang (fructus nudus). Buah ini juga dinamakan buah sejati

atau buah sungguh. kecuali bakal buahnya sendiri sering kali terjadi,

bahwa ada bagian bunga ikut mengambil bagian dalam pembentukan

buah, bahkan sering kali merupakan bagian buah yang paling menarik

perhatian. Sehingga buah yang demikian dinamakan buah palsu atau buah

semu (fructus spurious).pada buah semu buah yang sesungguhnya sering

kali tidak kelihatan (tertutup), karena itu sering kali buah semu di namakan

pula buah tertutup (fructus clauses).

Adapun bagian-bagian bunga yang sering kali ikut tumbuh dan

menyebabkan terjadinya buah semu, misalnya:

a) Tangkai bunga.contoh pada jambu monyet atau jambu mente (Anacardium

occidental L)

b) Dasar bunga bersama pada suatu bunga majemuk, misalnya pada bunga lo

(Ficus glomerata Roxb) dan sebangsanya.

c) Dasar bunga pada bunga tunggal,misalnya pada arbe (Fragraria vesca L)

d) Kelopak bunga misalnya pada ciplukan (Physalis minima L)

e) Tenda bunga dan ibu tangkai pada bunga majemuk, misalnya pada pohon

nangka (Artocarpus integra Merr)

Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi

penyerbukan dan pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin

pula buah terbentuk tanpa ada penyerbukan dan pembuahan. Peristiwa

terbentuknya buah yang demikian itu dinamakan: Partenokarpi

(parthenocarpy).

23

Page 24: Laporan PKL Terbaru

Ikhtisar Tentang Buah

Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan,

yaitu:

a. Buah semu atau buah tertutup,yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah

beserta bagian-bagian lain pada bunga itu,yang malahan menjadi bagian

utama buah ini.

b. Buah sungguh atau buah telanjang, yang meluluh terjadi dari bakal buah.

Penggolongan Buah Semu

Buah semu dapat di bedakan dalam:

a. Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan

satu bakal buah.misalnya:

- Tangkai bunga pada jambu monyet (Anacardium occidental L)

- kelopak bunga pada buah ciplukan (Physalis minima L)

b. Buah semu ganda ialah jika pada satu bunga terdapat lebih daripada satu

bakal buah yang bebas satu sama lain. Misalnya pada buah arbe

(Fragraria vesca L)

c. Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga

majemuk,tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah, misalnya

buah nangka (Artocarpus interga Merr) dan keluih (Artocarpus communis

Forst).

Penggolongan buah sungguh (buah sejati)

Buah sungguh dapat di bedakan dalam 3 golongan,yaitu:

1. Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan

satu bakal buah saja.misalnya : buah mangga (Mangifera indica L),papaya

(Carica papaya L)

2. Buah sejati ganda yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah

yang bebas satu sama lain misalnya : pada cempaka (Michelia champaca

Bail)

3. Buah sejati majemuk,yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk

yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah.misalnya

pandan (Pandanus tectorius Sol )

24

Page 25: Laporan PKL Terbaru

Buah sejati tunggal

Buah sejati tunggal dibedakan dalam dua golongan :

a. Buah sejati tunggal yang kering(siccus)

b. Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus) ialah jika dinding

buahnya menjadi tebal berdaging. Dinding buah (pericarpium)

dibedakan dalam 3 lapisan

- Kulit luar (eksocarpium atau epicarpium)

- Kulit tengah (mesocarpium)

- Kulit dalam (endocarpium)

Ikhtisar buah sejati tunggal yang kering

Buah sejati tunggal yang kering dibedakan dalam :

A. Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji, biasanya

buah ini kalau masak tidak pecah (indehiscen). Contoh-contoh:

a. Buah padi (caryopsis)

b. Buah kurung (aschenium)

c. Buah keras (nux)

d. Buah keras bersayap (samara)

B. Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak ( lebih dari satu )

biji, dan jika masak dapat pecah menjadi beberapa bagian buah

(mericartia)

a. Buah berbelah dua (diachenium). buah berbelah dapat dibedakan

dalam:

1. Buah berbelah dua (miridiachenium)

2. Buah berbelah tiga (miringtriachenium)

3. Buah berbelah empat (tetrachenium)

4. Buah berbelah banyak (polyachenium)

b. Buah kendaga (rhegma), buah ini dapat dibedakan lagi dalam :

1. Buah berkendaga dua (dicoccus)

2. Buah berkedaga tiga (tricoccus)

3. Buah berkendaga lima (pentacoccus)

4. Buah berkendaga banyak (polycoccus)

25

Page 26: Laporan PKL Terbaru

c. Buah kotak, buah kotak dapat dibedakan dalam:

1. Buah bumbung (miringfoliculus)

2. Buah polong (legumen)

3. Buah lobak atau polong semu (siliqua)

4. Buah kotak sejati (capsula)

Ikhtisar buah sejati tunggal yang berdaging

Perbedaan buah sejati yang berdaging adalah sebagai berikut :

a. Buah buni(bacca) ialah buah yang dinding mempunyai dua lapisan

b. Buah mentimun (pepo) buah ini ditinjau dari sudut susunannya tidak jauh

berbeda dengan buah buni

c. Buah jeruk (hesperidium). Buah ini dapat pula dianggap sebagai suatu

variasi buah buni, kulit buah mempunyai tiga lapisan, yaitu :

d. Buah batu (drupa). Buah ini mempunyai kulit buah yang terdiri atas tiga

lapisan kulit yaitu :

- kulit luar (exocarpium atau epicarpium) , yang tipis menjagat , biasanya

licin mengkilat.

- kulit tengah (mesocarpium),yang tebal berdaging atau berserabut, kalau

berdaging seringkali dapat dimakan.

- kulit dalam (endocarpium) , yang cukup tebal , keras, dan berkayu.

e. buah delima, kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti kulit

atau hampir mengayuh lapisan dalamnya tipis, licin.

f. buah apel (pomum)

Buah sejati ganda

Buah sejati ganda dapat dibedakan menjadi :

a. Buah kurung ganda, misalnya pada mawar (Rosa hybrida Hort)

b. Buah batu ganda

c. Buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah.

d. Buah buni ganda, misalnya srikaya (Annona squamusa L)

26

Page 27: Laporan PKL Terbaru

Buah sejati majemuk

Buah sejati majemuk berasal dari suatu bunga majemuk sama halnya dengan buah

sejati ganda, dapat dibedakan menjadi :

a. Buah buni majemuk

b. Buah batu majemuk

c. Buah kurung majemuk

1.8.6. Biji (semen)

Pada biji umumnya dibedakan bagian-bagian yakni :

a. Kulit biji (spermodermis)

b. Tali pusar (funiculus)

c. Inti biji atau isi biji (nucleus seminis)

Tumbuhan biji (Spermathophyta), biji merupakan alat

perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan

baru (lembaga). Dengan dihasilkan biji, tumbuhan dapat mempertahankan

jenisnya, dan dapat pula terpencar ke lain tempat.

Kulit biji (Spermodermis)

Kulit biji berasal dari selaput bakal biji(integumentum) oleh sebab itu

biasanya kulit biji (dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri atas

2 lapisan yaitu :

a. Lapisan kulit luar (testa).

b. Lapisan kulit dalam (tegmen)

Ketiga lapisan kulit biji masing-masing dinamakan :

a. Kulit luar (sarcotesta)

b. Kulit tengah (sclerotesta)

c. Kulit dalam (endotesta)

27

Page 28: Laporan PKL Terbaru

Maka pada kulit luar biji masih dapat di temukan bagian-bagian

lain,misalnya:

1. Sayap (ala)

2. Bulu (coma)

3. Salut biji (arillus)

4. Salut biji semu (arillodium)

5. Pusar biji (hilus)

6. Liang biji (micropyle)

7. Bekas-berkas pembuluh pengangkutan (chalaza)

8. Tulang biji (raphe)

Tali pusar (Funiculus)

Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni,

jadi merupakan tangkainya biji.

Inti biji (nucleus seminis)

Inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat didalam kulitnya, inti biji

terdiri atas :

a. Lembaga (embryo)

b. Putih lembaga (albumen)

Lembaga (embryo)

Lembaga adalah calon tumbuhan baru,yang nantinya akan tumbuh

menjadi tumbuhan baru,setelah biji memperoleh syarat-syarat yang di

perlukan.lembaga di dalam biji telah memperlihatkan ketiga bagian utama

tubuh tumbuhan,yaitu:

a. Akar lembaga atau calon akar (radicula)

b. Daun lembaga (cotyledo), mempunyai fungsi yang berbeda-beda:

- Sebagai tempat penimbunan makanan

- Sebagai alat untuk melakukan asimilasi

28

Page 29: Laporan PKL Terbaru

- Sebagai alat penghisap makanan untuk lembaga dari putih

lembaga.

c. Batang lembaga (cauliculus),dapat di bedakan dalam 2 bagian

yaitu:

- Ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum)

- Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum)

Putih lembaga (albumen)

Putih lembaga adalah bagian biji, yang terdiri atas suatu jaringan

yang menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga.

Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat

makanan cadangan dapat membedakan putih lembaga dalam :

a. Putih lembaga dalam (endospermium)

b. Putih lembaga luar (perispermium)i

Kecambah (plantula)

Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam 2 macam:

a. Perkecambahan di atas tanah (epigaeis)

b. Perkecambahan di bawah tanah (hypogaeis)

1.8.7. Rimpang (rhizoma)

Rimpang adalah batang beserta daunnya yang terdapat di dalam

tanah,bercabang-cabang dan tumbuh mendatar,dan dari ujungnya dapat

tumbuh tunas yang muncul di atas tanah dan dapat merupakan suatu

tumbuhan baru. Rimpang di samping merupakan alat perkembangbiakan

juga merupakan tempat penimbunann zat-zat makanan cadangan misalnya

pada tanaman tasbih (canna edulis Ker) dan kerut (marantah

arundinaceae L)

29

Page 30: Laporan PKL Terbaru

Bahwasanya alat ini adalah penjelmaan batang dan bukan akar,dapat di

lihat dari tanda-tanda berikut:

- beruas-ruas,berbuku-buku,akar tidak pernah bersifat demikian

- berdaun, tetapi daunnya telah menjelma menjadi sisik-sisik

- mempunyai kuncup-kuncup

- tumbuhnya tidak kepusat bumi atau air,malahan kadang-kadang

lalu ke atas,muncul di atas tanah.

30

Page 31: Laporan PKL Terbaru

BAB III

METODE KERJA

1.9. Lokasi dan Waktu PKL

1.9.1. Lokasi PKL

Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan di Desa Bilungala, Kecamatan

Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo

1.9.2. Waktu Pelaksanaan PKL

Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 6 – 9 Oktober 2011

1.10. Alat dan Bahan

1.10.1. Herbarium

1.Alat :

Alat tulis

Cutter

Gunting

Kapas

Kertas koran

Kertas label

Sasak dari bambu

Selotip

Tali rafia

2. Bahan

Air

Alkohol 70%

Sampel tanaman

31

Page 32: Laporan PKL Terbaru

1.10.2. Simplisia

1.Alat :

Alat tulis

Ayakan

Blender

Kertas koran

Kertas label

Pisau

Botol selai

2.Bahan

Air

Sampel tanaman

32

Page 33: Laporan PKL Terbaru

Pengambilan Pandan

Pengolahan Pandan

Herbarium pandan

1.11. Cara Kerja

1.11.1. Herbarium

1.Herbarium tanaman Pandan(Pandanus amaryllifolius Roxb)

Tanaman pandan dicuci dengan

menggunakan air mengalir

Tanaman diangin-anginkan

Tanaman dibersihkan dengan

menggunakan alkohol 70%

Tanaman dimasukkan kedalam

lipatan koran, agar tanaman tidak

bergeser diberi selotip, tetapi

jangan sampai mengenai bagian

tanaman

Lipatan koran ditumpuk menjadi

satu dalam sasak

Tanaman dipress dengan

menggunakan sasak dan diikat

dengan tali rafia

33

Page 34: Laporan PKL Terbaru

Pengambilan tanaman sosor bebek

Pengolahan tanaman sosor bebek

Herbarium sosor bebek

2. Herbarium tanaman sosor bebek(Kalanchoe pinnata Pers)

Tanaman sosor bebek dicuci

dengan menggunakan air mengalir

Tanaman diangin-anginkan

Tanaman dibersihkan dengan

menggunakan alkohol 70%

Tanaman dimasukkan kedalam

lipatan koran, agar tanaman tidak

bergeser diberi selotip, tetapi

jangan sampai mengenai bagian

tanaman

Lipatan koran ditumpuk menjadi

satu dalam sasak

Tanaman dipress dengan

menggunakan sasak dan diikat

dengan tali rafia

34

Page 35: Laporan PKL Terbaru

3. Herbarium tanaman Rumput Teki(Cyperus rotundus)

Tanaman sosor bebek dicuci

dengan menggunakan air mengalir

Tanaman diangin-anginkan

Tanaman dibersihkan dengan

menggunakan alkohol 70%

Tanaman dimasukkan kedalam

lipatan koran, agar tanaman tidak

bergeser diberi selotip, tetapi

jangan sampai mengenai bagian

tanaman

Lipatan koran ditumpuk menjadi

satu dalam sasak

Tanaman dipress dengan

menggunakan sasak dan diikat

dengan tali rafia

35

Pengolahan tanaman sosor bebek

Herbarium sosor bebek

Pengambilan tanaman sosor bebek

Page 36: Laporan PKL Terbaru

4. Herbarium tanaman paku sarang burung(Asplenium nidus)

Tanaman bakung putih dicuci

dengan menggunakan air mengalir

Tanaman diangin-anginkan

Tanaman dibersihkan dengan

menggunakan alkohol 70%

Tanaman dimasukkan kedalam

lipatan koran, agar tanaman tidak

bergeser diberi selotip, tetapi

jangan sampai mengenai bagian

tanaman

Lipatan koran ditumpuk menjadi

satu dalam sasak

Tanaman dipress dengan

menggunakan sasak dan diikat

dengan tali rafia

36

Pengambilan tanaman paku sarang burung

Pengolahan tanaman paku sarang burung

Herbarium tanaman paku sarang burung

Page 37: Laporan PKL Terbaru

Pengambilan tanaman X

Pengolahan tanaman X

Herbarium tanaman X

5. Herbarium tanaman X

Tanaman X dicuci dengan

menggunakan air mengalir

Tanaman diangin-anginkan

Tanaman dibersihkan dengan

menggunakan alkohol 70%

Tanaman dimasukkan kedalam

lipatan koran, agar tanaman tidak

bergeser diberi selotip, tetapi

jangan sampai mengenai bagian

tanaman

Lipatan koran ditumpuk menjadi

satu dalam sasak

Tanaman dipress dengan

menggunakan sasak dan diikat

dengan tali rafia

37

Page 38: Laporan PKL Terbaru

1.11.2. Simplisia

1. Simplisia tanaman sosor bebek(Kalanchoe pinnata)

Diambil saat proses fotosintesis

berlangsung maksimal.

Sosor bebek disortasi, dipilih yang

baik

Dicuci sosor bebek dengan

menggunakan air yang mengalir

untuk membersihkan kotoran yang

menempel

Sosor bebek dirajang dengan ukuran

yang sesuai

Sosor bebek dikeringkan tidak

langsung di bawah sinar matahari

Sosor bebek yang sudah kering

dibagi menjadi dua bagian

Hasil sambiloto kering Diblender

Disimpan dalam botol jam sampai halus

Diberi etiket Diayak

Disimpan

dalam

wadah

Diberi etike

38

Pengambilan herba sosor bebek

Pengolahan herba sosor bebek

Sosor bebek kering

Sosor bebek kering 1 sosor bebek kering 2

Haksel herba sosor bebek

Serbuk herba sosor bebek

Page 39: Laporan PKL Terbaru

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Kerja

4.1.1 Herbarium

4.1.2 Simplisia

39

Page 40: Laporan PKL Terbaru

40

Page 41: Laporan PKL Terbaru

4.2 Pembahasan

4.2.1 Herbarium

Herbarium merupakan tanaman yang telah dikeringkan. Herbarium

adalah koleksi tumbuhan atau bagian tumbuhan yang diawetkan, spesimen

ini digunakan sebagai bahan rujukan untuk menafsirkan takson tumbuhan.

Dalam ilmu taksonomi tumbuhan istilah herbarium digunakan untuk dua

pengertian yaitu untuk objek study yang berupa bahan tumbuhan yang

diawetkan, dan lembaga atau laboratorium tempat ahli-ahli taksonomi

melakukan study taksonomi tumbuhan yang sekaligus juga merupakan

tempat untuk menyimpan koleksi bahan study yang telah diawetkan

dengan cara atau bentuk manapun. Tujuan dari pembuatan herbarium ini

yaitu untuk mengawetkan tanaman agar nanti jika tanaman itu punah dapat

dilihat morfologi dari tanaman itu.

Cara kerja dari dari herbarium ada 2 cara, yaitu cara basah dan cara

kering. Pada praktikum kerja botani farmasi ini kami melakukan

pembuatan herbarium dengan cara kering karena alat dan bahan yang

digunakan lebih sedikit serta prosesnya lebih mudah dibandingkan proses

awetan basah. Pertama-tama dilakukan pengambilan sampel berupa

tanaman utuh yang dapat dijadikan tanaman obat contohnya tumbuhan

paku. Setelah pengambilan sampel, kemudian dilakukan sortasi basah

yaitu dengan memisahkan tanaman dari bahan-bahan organik seperti

kerikil dan tanah. Tujuan dari sortasi basah untuk memisahkan bahan-

bahan asing atau kotoran serta memisahkan bagian tumbuhan yang tidak

bagus dari yang bagus. Kemudian dilakukan pencucian pada air yang

mengalir untuk mengeluarkan kotoran yang menempel pada tanaman, lalu

dikeringkan dengan cara diangin-anginkan tidak langsung dibawah panas

matahari agar tidak merusak enzim yang terkandung dalam tumbuhan

untuk menghilangkan kadar air akibat proses pencucian sebelumnya.

Kemudian tanaman dibersihkan dengan cara diolesi dengan alkohol 70%

41

Page 42: Laporan PKL Terbaru

menggunakan kapas untuk mempercepat dalam proses pengeringan,

membunuh bakteri dan membantu dalam proses pengawetan.

Proses selanjutnya tanaman ditempelkan pada kertas koran (karena

kertas koran dapat menyerap air) dengan menggunakan selotip. Selotip

tidak boleh menyentuh permukaan dari tanaman agar saat penggunaan

tanaman nanti tidak rusak, oleh karena itu selotip ditempeli kertas hvs

terlebih dahulu. Usahakan tampak depan dan tampak belakang daun

terlihat. Setelah semuanya telah dilekatkan, tanaman dibungkus lagi

dengan kertas koran dan dimasukkan dalam sasak bambu yang telah

dibuat. Digunakan sasak bambu karena mudah didapat serta harganya

terjangkau. Sasak diikat dengan tali rafia untuk mempererat pengepresan

lalu disimpan ditempat yang tidak lembab. Waktu yang dibutuhkan untuk

mengawetkan tanaman utuh selama kurang lebih 2 bulan. Tanaman

dikatakan kering jika sudah cukup kaku dan tidak terasa dingin.

4.2.2 Simplisia

Simplisia merupakan tanaman utuh, bagian tanaman, eksudat

tanaman yang berkhasiat sebagai obat yang belum mengalami pengolahan

apapun kecuali dinyatakan lain berupa bahan alam yang telah dikeringkan.

Pada pembuatan simplisia ini diawali dengan pengambilan sampel yang

berfungsi sebagai obat baik itu akar, batang, daun, bunga, buah, biji, umbi

dan rimpang. Pengambilan biji dapat dilakukan pada saat mulai

mengeringnya buah atau sebelum semuanya pecah. Pengambilan buah

tergantung tujuan dan pemanfaatan kandungan aktifnya. Panen buah biasa

dilakukan menjelang masak, setelah benar-benar masak, atau dengan cara

melihat perubahan warna/bentuk dari buah yang bersangkutan. Pemanenan

bunga bergantung dari tujuan pemanfaatan kandungan aktifnya. Panen

dapat dilakukan pada saat menjelang penyerbukan, saat bunga masih

kuncup, atau saat bunga sudah mulai mekar. Panen daun atau herba

dilakukan pada saat proses fotosintesis berlangsung maksimal, yaitu

ditandai dengan saat-saat tanaman mulai berbunga atau buah mulai masak.

42

Page 43: Laporan PKL Terbaru

Untuk pengambilan daun, dianjurkan diambil pada saat proses fotosintesis

berlangsung. Pemanenan kulit batang hanya dilakukan pada tanaman yang

sudah cukup umur. Saat panen yang paling baik adalah awal musim

kemarau. Panen umbi dilakukan pada saat akhir pertumbuhan. Panen

rimpang dilakukan pada saat awal musim kemarau. Panen akar dilakukan

pada saat pertumbuhan berhenti atau tanaman sudah cukup umur. Panen

dilakukan terhadap akar umumnya akan mematikan tanaman yang

bersangkutan karena akar berfungsi untuk menguatkan tanaman serta

sebagai jalan pengangkutan air dan mineral dari tanah ke seluruh bagian

tumbuhan.

Setelah sampel diambil lalu disortasi basah yang dimaksudkan untuk

memisahkan sampel dari kotoran-kotoran yang ikut serta pada saat

pengambilan sampel. Lalu dilakukan pencucian dengan menggunakan air

yang mengalir contohnya air PAM atau air sumur hingga sampel benar-

benar bersih, lalu sampel dilakukan pengubahan bentuk dengan tujuan

untuk memperkecil luas permukaan sehingga proses pengeringan

berlangsung lebih cepat. Proses selanjutnya sampel dikeringkan dibawah

sinar matahari dengan menggunakan kain hitam sebagai penutup. Sampel

tidak boleh berkontak langsung dengan sinar matahari karena akan

merusak aktivitas enzim. Setelah kering sempurna sampel disortasi kering,

dipisahkan sampel yang gosong atau rusak akibat proses sebelumnya.

Kemudian sampel dibuat menjadi 2 bentuk yaitu haksel dan serbuk.

Haksel merupakan hasil dari tanaman setelah perajangan dan

pengeringan dan disimpan dalam botol kaca, sedangkan serbuk merupakan

haksel yang dihaluskan dengan cara diblender untuk memperoleh partikel-

partikel serbuk. Setelah jadi serbuk kemudian diayak dan disimpan dalam

wadah.

43

Page 44: Laporan PKL Terbaru

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

1. Sampel yang digunakan pada praktikum ini adalah

Untuk herbarium

Pandan wangi (Pandanus amaryllifolius)

Rumput teki (Cyperus rotundus)

Sosor bebek (Kalanchoe pinnata)

Tumbuhan paku (Asplenium nidus)

Tanaman X

Untuk simplisia

Daun sosor bebek (Kalanchoe folium)

Batang sosor bebek (Kalanchoe caulis)

Daun pandan wangi (Pandanus folium)

2. Khasiat dari tanaman obat yang dijadikan sampel

Daun sosor bebek

Berkhasiat sebagai

Batang sosor bebek

Berkhasiat sebagai

Daun pandan wangi

Berkhasiat sebagai

3. Herbarium merupakan tanaman yang telah dikeringkan. Tujuan dari

pembuatan herbarium ini yaitu untuk mengawetkan tanaman agar nanti

jika tanaman itu punah dapat dilihat morfologi dari tanaman itu.

4. Simplisia merupakan tanaman utuh, bagian tanaman, eksudat tanaman

yang berkhasiat sebagai obat yang belum mengalami pengolahan

apapun kecuali dinyatakan lain berupa bahan alam yang telah

dikeringkan.Pada pembuatan simplisia ini diawali dengan pengambilan

sampel yang berfungsi sebagai obat baik itu akar, batang, daun, bunga,

buah, biji, umbi dan rimpang.

44

Page 45: Laporan PKL Terbaru

5.2. Saran

Mahasiswa

1. Mahasiswa PKL harus disiplin untuk keaktifan kehadiran selama

PKL,

2. Mahasiswa PKL harus teliti dan bertanggung jawab pada tugas yang

di berikan. Tidak hanya asal diselesaikan

3. Mahasiswa PKL harus dapat bekerja sama dengan mahasiswa PKL

lainnya, karena akan menjadikan pembelajaran dalam team work pada

diri mahasiswa PKL tersebut

Dosen

Agar hendaknya lebih meningkatkan kualitas pengajaran

khususnya kepada para mahasiswa sehingga nantinya ilmu yang

didapatkan dapat diaplikasikan oleh para mahasiswa di masyarakat.

Asisten

Agar hendaknya lebih memberikan bimbingan serta motivasi

kepada praktikan.

Masyarakat

Berdasarkan perkembangan zaman telah banyak obat-obatan sintetik

yang telah beredar di pasaran. Obat-obat sintetik itu dapat menyembuhkan

dengan cepat namun memiliki efek samping yang dapat mempengaruhi

tubuh.

Maka penulis menyarankan kepada masyarakat untuk kembali

menggunakan obat tradisional. Walaupun pengobatan tradisional

memerlukan efek terapi yang cukup lama namun efek samping yang

ditimbulkan terhadap tubuh lebih kecil dibandingkan dengan efek samping

yang ditimbulkan oleh obat-obatan sintetik.

45

Page 46: Laporan PKL Terbaru

LAMPIRAN

KEGIATAN PEMBUATAN HERBARIUM

46

Sampel yang akan dibuat herbarium

Proses Sortasi basah

Pencucian sampel Sampel yang telah dicuci

Proses pengeringan Proses Sortasi kering

Page 47: Laporan PKL Terbaru

47

Pembasuhan dengan alkohol 70%

Proses Persiapan sasak ( sasak ditempeli koran)

Herbarium

Page 48: Laporan PKL Terbaru

KEGIATAN PEMBUATAN SIMPLISIA

48

Page 49: Laporan PKL Terbaru

49