Laporan PKL Pedagang Besar Farmasi

11
Laporan PKL Pedagang besar Farmasi BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mega Rezky Makassar merupakan salah satu sekolah tinggi ilmu kesehatan yang mendidik calon tenaga kesehatan yang siap pakai. Dalam kaitan ini pendidikan tenaga kesehatan diselenggarakan untuk memperoleh tenaga kesehatan yang bermutu yang mampu mengembangkan tugas untuk mewujudkan perubahan, pertumbuhan dan pembangunan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat. Proses pembelajaran yang dilaksanakan bukan hanya didalam kelas saja namun lebih ditekankan pada pengajaran yang menembus diluar kelas bahkan diluar institusi pendidikan seperti lingkungan kerja, alam atau kehidupan masyarakat. Keuntungan yang diperoleh mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan ini yaitu telah diberinya kesempatan untuk beradaptasi di sebuah Rumah Sakit atau Instansi dan mendapatkan pengalaman praktek di lapangan yang secara langsung berhubungan dengan teori-teori keahlian yang diterima dari para dosen. Untuk itu STIKes Mega Rezky Makassar Jurusan Farmasi sebagai salah satu pendidikan kesehatan ikut melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di beberapa tempat yang telah ditujukan seperti Rumah Sakit, Pedagang Besar Farmasi (PBF), Industri-Industri dan Apotek. Dengan demikian diperoleh calon tenaga kerja yang memiliki keterampilan secara utuh karena telah mendapatkan teori di dalam kelas atau praktek laboratorium dengan diluar instansi. I.2 Tujuan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) 1. Untuk mengetahui dunia kerja Pedagang Besar Farmasi. 2. Mempersiapkan tenaga yang ahli di bidangnya yang berkepribadian dan bertanggung jawab serta siap memasuki dunia kerja. 3. Mengasah wawasan dan menambah pengalaman mahasiswa tentang pentingnya pelayanan kesehatan dalam masyarakat. 4. Mengenal kegiatan penyelenggaraan dan pengelolaan sebuah PBF secara menyeluruh baik ditinjau dari aspek administrasi, teknis maupun sosial budaya. 5. Memberikan kesempatan kerja secara terpadu dalam

description

Laporan PKL Farmasi

Transcript of Laporan PKL Pedagang Besar Farmasi

Laporan PKL Pedagang besar Farmasi

BAB IPENDAHULUANI.1 Latar Belakang Praktek Kerja LapanganSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mega Rezky Makassar merupakan salah satu sekolah tinggi ilmu kesehatan yang mendidik calon tenaga kesehatan yang siap pakai. Dalam kaitan ini pendidikan tenaga kesehatan diselenggarakan untuk memperoleh tenaga kesehatan yang bermutu yang mampu mengembangkan tugas untuk mewujudkan perubahan, pertumbuhan dan pembangunan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat. Proses pembelajaran yang dilaksanakan bukan hanya didalam kelas saja namun lebih ditekankan pada pengajaran yang menembus diluar kelas bahkan diluar institusi pendidikan seperti lingkungan kerja, alam atau kehidupan masyarakat. Keuntungan yang diperoleh mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan ini yaitu telah diberinya kesempatan untuk beradaptasi di sebuah Rumah Sakit atau Instansi dan mendapatkan pengalaman praktek di lapangan yang secara langsung berhubungan dengan teori-teori keahlian yang diterima dari para dosen. Untuk itu STIKes Mega Rezky Makassar Jurusan Farmasi sebagai salah satu pendidikan kesehatan ikut melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di beberapa tempat yang telah ditujukan seperti Rumah Sakit, Pedagang Besar Farmasi (PBF), Industri-Industri dan Apotek. Dengan demikian diperoleh calon tenaga kerja yang memiliki keterampilan secara utuh karena telah mendapatkan teori di dalam kelas atau praktek laboratorium dengan diluar instansi.I.2 Tujuan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)1. Untuk mengetahui dunia kerja Pedagang Besar Farmasi.2. Mempersiapkan tenaga yang ahli di bidangnya yang berkepribadian dan bertanggung jawab serta siap memasuki dunia kerja.3. Mengasah wawasan dan menambah pengalaman mahasiswa tentang pentingnya pelayanan kesehatan dalam masyarakat.4. Mengenal kegiatan penyelenggaraan dan pengelolaan sebuah PBF secara menyeluruh baik ditinjau dari aspek administrasi, teknis maupun sosial budaya.5. Memberikan kesempatan kerja secara terpadu dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan khusus di bidang Farmasi.6. Memperoleh masukan dan umpan balik, guna memperbaiki dan mengembangkan serta meningkatkan penyelenggaraan pendidikan farmasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.7. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mensosialisasikan diri pada lingkungan kerja yang sebenarnya.I.3 Tujuan Pembuatan Laporan1. Memberikan uraian dan pertanggung jawaban kerja yang telah dikerjakan oleh mahasiswa selama melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan.2. Mengaktualisasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari sekolah melalui suatu laporan.3. Peserta PKL mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang telah di peroleh di kampus dan diterapkan di lapangan kerja.

BAB IIURAIAN UMUMII.1 Pedagang Besar Farmasi (PBF)Berdasarkan permenkes No. 918/menkes/per/x/1993 tentang PBF :Yang dimaksud dengan :1. PBF adalah badan hukum yang berbentuk atau koperasi yang memiliki izin untuk melakukan kegiatan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pendistribusian perbekalan Farmasi dalam jumlah besar sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.2. PBF wajib memiliki usaha PBF.3. Pabrik besar dapat langsung menyalurkan hasil produksinya ke PBF, apotik, Toko Obat dan Sarana pelayanan kesehatan lainnya.Persyaratan PBF :1. Dilakukan oleh badan hukum berbentuk PT, Koperasi, perusahaan nasional ataupun patungan antara perusahaan penanaman modal asing yang telah memperoleh izin usaha industri farmasi Indonesia dengan perusahaan nasional.2. Memiliki NPWP (Nomor Pajak Wajib Pajak)3. Memiliki Asisten Apoteker atau Apoteker penanggung jawab yang bekerja penuh.4. Anggota direksi tidak pernah terikat pelanggaran perundang-undangan di bidang farmasi.II.2 Tugas dan FungsiDalam SK menkes No. 243/menkes/SKA/1990, menyebutkan tugas dari PBF adalah sebagai distribusi perbekalan farmasi dan sarana untuk mengamankan terjadinya penyalahgunaan perbekalan farmasi serta menjamin penyebaran obat yang syarat merata sesuai yang dibutuhkan.Fungsi Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah melakukan pengadaan perbekalan farmasi dari sumber yang sah penyimpanan, penyaluran, perbekalan farmasi dalam jumlah yang besar kepada apotek, rumah sakit, toko obat, toko obat berizin serta unit-unit kesehatan lainnya yang diberi izin berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.BAB IIIURAIAN KHUSUSIII.1 Sejarah PT. Rajawali NusindoPT.Rajawali Nusindo merupakan salah satu perusahaan tertua dan terbesar di Indonesia yang telah menunjukkan prestasi yang membanggakan.Awal perusahaan ini berdagang gula yang didirikan oleh OeiTjie Sieng dengan nama Kiang Wan pada tahun 1863 di Semarang.Kepemimpinan perusahaan diwariskan kepada putrinya OEI tiong ham pada tahun 1865, beliau adalah konglomerat terbesar di Indonesia. Kemudian pada tahun 1961 Pemerintah RI mengambil ahli perusahaan tersebut lalu pada tahun 1964 perusahaan yang semula bernama Kian Gwan berubah nama menjadi PT.Rajawali Nusantara Indonesia.Disamping menggunakan usaha gula PT. Rajawali Nusantara Indonesia pun mulai berpacu mengembangkan usahanya dengan merambah berbagai bidang diantaranya ke bidang farmasi, agribisnis, dengan, vertidikasi pertanian dan kehutanan yang meliputi industri kelapa sawit, kulit, makanan lemak dan bidang ternak umum.Disamping itu pula PT. Rajawali Nusantara Indonesia mulai mendirikan beberapa anak perusahaan di antaranya PT. Rajawali Nusindo dengan beberapa anak cabang di berbagai kota di Indonesia. Dan oleh karena itu, PT. Rajawali Nusindo tidak berada dalam naungan departemen keuangan Indonesia. Saat ini PT. Rajawali Nusindo cabang Makassar berada dibawah pimpinan bapak Iwan Affandi sebagai penanggung jawab di pegang oleh ibu Andi Hasisah,S.Si.Apt.III.2 Visi dan Misi PT. Rajawali Nusindo1. Visi Perusahaan (Vision)Menjadi perusahaan penyedia produk farmasi, alat kesehatan dan perdagangan umum yang unggul dan terpercaya2. Misi Perusahaan (Mission) a. Menyediakan produk-produk berkualitas di bidang farmasi, alat kesehatan dan perdagangan umum melalui kegiatan distribusi, marketing dan trading.b. Mengembangkan kemitraan yang saling menguntungkan dengan prinsipal yang menghasilkan produk berkualitas.c. Memberdayakan seluruh karyawan sebagai modal utama untuk memberikan mutu layanan terbaik bagi pelanggan, kegiatan operasi yang efektif dan efisien, serta penciptaan nilai yang optimal bagi stakeholders.d. Meningkatkan kemampuan teknologi informasi secara berkelanjutan untuk menghadapi kompetisi global.e. Secara berkesinambungan mendorong semangat perubahan ke arah yang lebih baik.III.3 Nilai - Nilai Perusahaan Pencanangan Spirit of Change memunculkan komitmen bersama (Thinking and doing Together) yang merupakan tonggak fundamental yang kuat dalam membangun budaya dan nilai-nilai luhur yang merupakan kunci utama PT. Rajawali Nusindo meraih sukses. Budaya dan Nilai - nilai luhur PT. Rajawali Nusindo tercermin pada setiap individu dalam bentuk:1. Kepedulian dan sikap tanggap untuk selalu selangkah lebihmaju.2. Komitmen memupuk rasa tanggung jawab, dan kebersamaan untuk menjadi mitra terpercaya dan disegani.3. Kemauan untuk senantiasa berubah menjadi lebih baik.4. Kepatuhan pada peraturan dan menjaga nilai-nilai profesionalitas.5. Kemampuan untuk menjalankan fungsinya secara profesional dan menciptakan sertya membangun nilai-nilai positif dalam wadah PT. Rajawali Nusindo.

III.4 Symbol Dan Arti Lambang PBF Rajawali Nusindo Adapun symbol dan arti PBF Rajawali Nusindo terografi R yang mengambarkan kedinamisan yang dalamnya terkandung makna:

III.5 Kegiatan-kegiatan 1. Perencanaan dan pengadaanSetiap perusahaan sebelum melakukan pengadaan pertama-tama harus membuat suatu perencanaan yaitu menghitung jumlah pengeluaran dan berapa banyak yang di butuhkan yang akan diadakan atau dibeli. Perencanaan disusun oleh PBF. PT. Rajawali Nusindo Cabang Makassar, terlebih dahulu melihat evaluasi stock selama 4 bulan, kemudian melihat kebutuhan yang diperlukan oleh rumah sakit, Apotik (Rutin), serta pengadaan tender, perencanaan tersebut dibuat selama satu setengah bulan, setelah itu dibuatkan SP dan diparaf oleh marketing serta ditandatangani oleh penanggung jawab dan kepala cabang, SP yang telah dibuat kemudian di fotocopy, SP tersebut dikirim melalui web untuk di ACC ke logistic PT. Rajawali Nusindo Cabang Makassar dan PT. Phapros untuk diteruskan kepabrik phapros (semarang), jika terdapat SP yang batal maka SP tersebut di emailkan ke kantor pusat dan di ACC ke pabrik, namun SP yang batal tersebut tetap diarsipkan dan ditulis keterangan BATAL.Tata Cara PengadaanPBF PT. Rajawali Nusindo Makassar memperoleh stock barang, untuk obat -obatan dipesan dari pasar pemerintah dan reguler yaitu antara lain : PT Phapros melalui via email serta pesanan lokal lainnya melalui via fax, sedangkan untuk Alat kesehatan dipesan dari PT.Rajawali nusindo pusat melalui via fax yang dikirim di PBF pusat, pesanan barang tersebut dilakukan dua kali dalam sebulan baik obat-obatan maupun Alat kesehatan, Selanjutnya, apabila barang pesanan telah tiba di PBF. PT. Rajawali Nusindo Makassar (cabang) maka barang tersebut dimasukkan kedalam gudang transit untuk dilakukan pemeriksaan barang, adapun yang diperiksa pada setiap barang yang masuk antara lain : Jumlah, jenis, Nomor batch, dan mutu barang. Setelah dilakukan pemeriksaan barang, maka selanjutnya dimasukkan kedalam gudang yang telah disediakan kemudian di catat pada kartu stock yang terdapat disetiap gudang pada tiap jenis obat maupun jumlah stock yang terdapat di Computer.Pesanan barang hendaknya dapat menjamin dilakukan hanya dari sumbersumber yang resmi yang dapat dipertanggung jawabkan mutunya, kualitas, dan status kuantitasnya.2. Penerimaan dan penyimpananPenerimaan dan pembukuan barang yang masuk ke PBF. PT. Rajawali nusindo disertai dengan faktur yang berguna untuk melihat apakah barang sesuai dengan jumlah yang dibayar atau tidak.PBF wajib melakukan pembukuan sehingga pada saat pemeriksaan PBF dapat dipertanggung jawabkan. Pembukuan mencakup:a. Surat pesananb. Surat penerimaaanc. Surat pegiriman barang dan penyerahan Penyimpanan disesuaikan dengan petunjuk yang ada di etiket obat, PBF PT. Rajawali nusindo Makassar melakukan penyimpanan berdasarkan system Alphabet, FIFO, FEFO. Adapun obat, vaksin maupun reagen yang pada penyimpanannya memerlukan suhu tertentu yang diletakkan pada lemari pendingin dengan suhu 2-8C , Jenis Obat maupun Alkes memiliki masing-masing gudang tersendiri sehingga memudahkan pengambilan barang baik obat-obatan maupun alkes, pada gudang obat terbagi atas dua tempat, yaitu penyimpanan obat patent dan penyimpanan obat generik pada suhu rata-rata (15-25 C). Obat pada kemasan botol diletakkan pada rak paling bawah.Stock obat disimpan pada rak dengan jejeran yang rapi dan diberi jarak agar petugas mudah untuk mengambil obat di bagian dalam serta di beri huruf Alphabet pada tiap rak untuk mempermudah pencarian barang. Untuk obat psikotropika harus disimpan dalam lemari terkunci, lemari dengan bahan yang kuat, tidak mudah dipindahkan, tidak terlihat secara umum serta tertutup rapat, guna untuk memudahkan pengawasannya.Untuk lebih jelasnya pembagian gudang serta penjelasan yang terdapat pada PBF. PT. Rajawali nusindo Makassar sebagai berikut:a. Gudang transit yaitu tempat penyimpanan barang yang masuk untuk diperiksa kemudian dipindahkan keruangan yang telah disediakan, dan sekaligus tempat penyimpanan barang yang akan dikeluarkan/dikirim disetiap sarana yang membutuhkan, pada gudang transit juga terdapat barang-barang tender. serta terdapat pula tempat pendingin yaitu tempat penyimpanan vaksin yang harus disimpan pada suhu tertentu. Dan terdapat pula lemari pendingin yang bersuhu 2-8 C untuk penyimpanan Reagen, vaksin, dan obat pada suhu 2-8 C.b. Gudang obat yaitu tempat penyimpanan berbagai macam obat pada suhu rata-rata (15-25 C), gudang obat terbagi atas dua gudang antara lain :1) Gudang obat patent yaitu tempat penyimpanan berbagai macam obat patent, dan dibedakan berdasarkan Askes dan non Askes/regular, pada gudang obat patent terdapat lemari psikotropika yaitu tempat penyimpanan obat-obat psikotropika.2) Gudang obat generik yaitu tempat penyimpanan bebagai macam obat generikc. Gudang barang dagang umum yaitu tempat penyimpanan barang-barang perdagangan umumd. Gudang Alkes yaitu tempat penyimpanan barang-barang Alkes, seperti Handschoon, dlle. Gudang Alkes untuk bedah yaitu tempat penyimpanan barang-barang Alkes untuk bedah.3. Pengeluaran Pengeluaran obat - obat untuk instansi pemerintah misalnya Alkes didasarkan pada tender yang dimenangkan PT. Rajawali Nusindo dan disertai berita acara namun ada juga yang tidak dengan tender apabila pesanan tersebut dalam jumlah kecil (pesanan rutin) sedangkan untuk swasta seperti:a. Apotik, PBF melayani semua jenis obat dan Alkesb. PBF, khusus untuk melayani luar provinsi untuk OKT semua harus di ACC (disetujui) oleh Dinkes daerah setempat, dalam hal ini obat tersebut dipesan untuk pesanan rutin, selama PBF memiliki izin untuk mendistribusikan obat dan Alkesc. Toko obat berizin, khususnya untuk obat bebas terbatasd. Rumah sakit dapat memesan semua jenis obat selama memiliki Apoteker penanggung jawab.Apabila pelanggan membutuhkan pesanan segera (CITO) pemesanan dapat dilakukan melalui via telepon, kemudian di cek oleh gudang, jika obat yang dipesan terdapat pada gudang, akan dibuatkan faktur pemesanan namun apabila obat tersebut tidak terdapt di PBF, maka pihak PBF melaporkan ke apotik, toko obat, rumah sakit, dan sebagainya bahwa obat tidak ada atau tidak tersedia.Faktur penyerahan barang dibuat 5 rangkap dan disimpan untuk :a. Warna putih : Asli, diberikan kepada pelanggan pada saat pembayaranb. Warna putih kebiruan : Lampiran faktur , untuk penagihanc. Warna kuning : Gudang, untuk arsip gudangd. Warna hijau : Pelanggan, untuk pelanggane. Warna merah : Arsip, untuk arsip bagian pesananPenyaluran OKT didasarkan pada surat pesanan psikotropika atau prekursor yang sudah ditandatangani oleh penanggung jawab.Surat pesanan dari apotik di sebut lengkap jika yang tertera:a. Nama dan alamat lengkap apotik b. Nomor surat pesanan dan tanggalc. Jenis barang farmasid. Tanda tangan APA ( Apoteker Pengola Apotik)e. Surat pesanan harus dibubuhi tanda cap atau stempel ApotikBentuk dari suatu layanan atau DO (delivery order) dilengkapi dengan :a. Nomor surat dan tanggal b. Kode barang , nama barang, nomor Batch, kemasan, harga satuan dan jumlah barangc. Paraf penanggung jawab, kuasa gudang, dan penerima barangPenyaluran obat dilakukan dengan cara penyerahan barang apabila telah memenuhi syarat sebagai berikut :a. Harus mempunyai surat pesananb. Dibuat faktur 5 rangkapc. Ke gudang untuk mengantarkan ke masing masing alamatUntuk mendistribusikan barang ke konsumen maka PBF PT. Rajawali Nusindo cabang Makassar Mempekerjakan:a. Marketing Adalah orang yang bertugas mempromosikan suatu produk Rajawali nusindo dari divisi masing-masingb. Salesman Adalah orang yang bertugas mengunjungi tempat tempat konsumen yang memesan barang misalnya apotik, toko obat, Dan lain lainc. Medical salesAdalah yang bertugas untuk menggarap Rumah sakit4. Pelaporana. Laporan Obat Keras Tertentu (OKT) PBF PT. Rajawali Nusindo membuat Laporan OKT setiap bulannya dibuat oleh penanggung jawab PBF sebanyak 10 rangkap. Laporan tersebut selanjutnya dikirim ke Kepala Badan POM RI tembusan kepala balai besar POM, di Makassar, kepala dinas kesehatan provinsi Sulawesi selatan, Manager PPIC. PT. Phapros, Tbk., dan Manager distribusi & logistic PT.RN, Jakarta. Pelaporan OKT sebagai berikut:1) Pelaporan diazepam 5 mg 1000S2) Pelaporan Phenobarbital 50 mg/inj 100S3) Metaneuron 30x10Sb. Laporan Triwulan (non OKT) Laporan triwulan dibuat oleh PBF rajawali nusindo Makassar setiap tiga bulan sekali untuk mengetahui distribusi yang terjadi selama tiga bulan, laporan ini dibuat penanggung jawab dan dikirim melalui via email ke Dinkes Provinsi setempat dengan tembusan Badan POM setempat, yang termasuk dalam golongan barang tersebut adalah:1) Daftar obat keras / OKT2) Daftar obat bebas terbatas3) Daftar obat bebas PBF dan setiap cabang wajib menyampaikan secara berkala setiap tiga bulan mengenai usahanya yang meliputi jumlahnya penerimaan dan penyaluran masing masing obat, pelaporan ini dilakukan dalam pemeriksaan secara tidak langsung dan ditujukan kepada Dinkes Provinsi tembusan Badan POM setempat. Distribusi obat harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. c. Laporan Retur Rajawali Nusindo Makassar mengembalikan ke pusat dan dari pusat ke pabrik obat yang bersangkutan, begitu pula dengan obat yang exp.date sesuai dengan ketentuan yang berlaku

BAB IVPEMBAHASANPedagang Besar Farmasi adalah badan hukum perseroan terbatas atau koperasi yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran perbekalan farmasi dalam jumlah besar sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu Pedagang Besar Farmasi juga sangat di butuhkan masyarakat sekaligus membantu pemerintah dalam pengwasan dan pengendalian obat yang beredar di masyarakat, karena di samping fungsinya sebagai sarana untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, obat dapat pula membahayakan kesehatan apabila penggunaan yang tidak tepat. Dalam pemberian pelayanan kefarmasiaan,Pedagang Besar Farmasi senantiasa berpegang pada peraturan pemeintah disamping adanya tanggung jawab moral untuk senantiasa mementingkan kepentingan social. Salah satu fungsi Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah Untuk melakukan pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran perbekalan farmasi dalam jumlah kecil ataupun jumlah besar sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pedagang Besar Famasi dapat menyalurkan perbekalan farmasi ke apotek, rumah sakit, atau unit pelayanan kesehatan lainnya yang di tetapkan mentri kesehatan, toko obat dan pengecer lainnya.Farmasi adalah tenaga ahli yang mempunyai kewenangan di bidang kefarmasian melalui keahlian yang diperolehnya selama pendidikan tinggi kefarmasian. Sifat kewenangan yang berlandaskan ilmu pengetahuan ini memberinya semacam otoritas daam berbagai aspek obat atau proses kefarmasian yang tidak dimiliki oleh tenaga kesehatan lainnya. Farmasis sebagai tenaga kesehatan yang dikelompokan profesi, telah diakui secara universal. Lingkup pekerjaan meliputi semua aspek tenaga obat, melalui pemilihan bahan baku obat dalam arti luas, membuat sedian jadinya, sampai dengan pelayanan kepada pasien

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN V.1 KesimpulanPT. Rajawali Nusindo adalah salah satu anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia yaitu perusahaan yang memiliki basis perdagangan khususnya hasil bumi, disamping perdagangan farmasi dan alat kesehatan. PT. Rajawali Nusindo merupakan salah satu Perusahaan Besar Farmasi (PBF). Hal ini sudah menunjukkan karena existensinya sebagai salah satu bidang kesehatan yang berperan secara optimal dan PT. Rajawali Nusindo juga merupakan sarana yang dapat terjangkau oleh semua Outlet atau Apotik yang ingin mengirim atau memesan barang kepadanya.Kegiatan pengelolaan obat di PT. Rajawali Nusindo meliputi perencanaan,penerimaan, penyimpanan dan penyerahan.V.2 SaranDiharapkan pada tahun-tahun mendatang PT. Rajawali Nusindo masih bersedia menerima mahasiswa Stikes Mega Rezky Makassar dalam melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) dengan mempelajari lebih dalam mengenai administrasi pengeluaran barang maupun pemasukan barang.DAFTAR PUSTAKADepartemen kesehatan RI. 1990 Pedoman Pengelolahan Obat di Puskesmas. Dep kes RI. Jakarta Juli 1987.Nugroho, Thomas joko, s.pd.dkk.2003. Administrasi farmasi jilid 2untuk kelas 3 pertama Jakarta, departemen kesehatanSarudji,Didik.M.sc.dkk.2002. Ilmu kesehatan masyarakat jilid 1 untuk Kelas 2 jakarta, departemen kesehatanPeraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (permenkes RI) No.284/Menkes/Per/III/2007Universitas Hasanuddin Jurusan Farmasi, 2005, Laporan PraktekKerja Lapang (PKL) Farmasi Perapotekan, Hal. 18-27