Laporan Phbs Dan Posyandu

16
2.2 Jadwal Pelaksanaan 2.2.1 Penyuluhan PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat) serta Simulasi CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) dan Sikat Gigi NO. Tanggal dan Waktu Durasi Jam Kegiatan Jumlah Mahasiswa Peserta 1. Selasa, 18 Februari 2014 19.00 – 21.00 2 jam Kunjungan ke rumah kepala desa untuk menyosial isasikan serta meminta ijin pelaksana an program. 5 orang - Kepala Desa Kerta 2. Kamis, 20 Februari 2014 08.00 – 10.00 2 jam Koordinas i dengan pihak SD 5 Kerta mengenai penyuluha n PHBS 10 orang - Kepala sekolah SD 5 Kerta - - Guru wali kelas SD 5 Kerta 1

description

Laporan PHBS dan Posyandu

Transcript of Laporan Phbs Dan Posyandu

2.2 Jadwal Pelaksanaan2.2.1Penyuluhan PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat) serta Simulasi CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) dan Sikat GigiNO.Tanggal dan WaktuDurasi JamKegiatanJumlah MahasiswaPeserta

1.Selasa, 18 Februari 2014

19.00 21.00

2 jamKunjungan ke rumah kepala desa untuk menyosialisasikan serta meminta ijin pelaksanaan program.5 orang

Kepala Desa Kerta

2.Kamis, 20 Februari 2014

08.00 10.002 jamKoordinasi dengan pihak SD 5 Kerta mengenai penyuluhan PHBS

10 orang Kepala sekolah SD 5 Kerta Guru wali kelas SD 5 Kerta

3.Jumat, 21 Februari 2014

08.00-09.00

1 jam

Koordinasi dengan pihak SD 2 Kerta mengenai penyuluhan PHBS10 orang

Kepala sekolah SD 2 Kerta Guru wali kelas SD 2 Kerta

4.Rabu, 26 Februari 2014

09.00 11.00

11.30-12.002 jam

30 menitPenyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Simulasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan Sikat Gigi di SD 5 Kerta

Evaluasi program

25 orang

25 orang Kepala sekolah SD 5 Kerta Guru wali kelas 3 sampai kelas 6 SD 5 Kerta Seluruh siswa kelas 3 sampai kelas 6 SD 5 Kerta

Seluruh mahasiswa KKN PPM Unud Desa Kerta.

5.Kamis, 27 Februari 2014

09.00 11.00

11.30-12.002 jam

30 menitPenyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Simulasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan Sikat Gigi di SD 2 Kerta

Evaluasi program

25 orang

25 orang Kepala sekolah SD 2 Kerta Guru wali kelas 3 sampai kelas 6 SD 2 Kerta Seluruh siswa kelas 3 sampai kelas 6 SD 2 Kerta

Seluruh mahasiswa KKN PPM Unud Desa Kerta

2.2.2 Posyandu balitaNO.Tanggal dan WaktuDurasi JamKegiatanJumlah MahasiswaPeserta

1.Senin, 17 Februari 2014

08.00 09.00

12.00 12.301 jam

30 menitSurvey dan pemberitahuan ke kepala Pustu mengenai program Posyandu BalitaEvaluasi Awal5 orang

25 orang Kepala Pustu Desa Kerta

Mahasiswa

2.Selasa, 18 Februari 2014

09.00 11.00

12.00 12.302 jam

30 menitKegiatan Posyandu di balai banjar Penyabangan

Evaluasi Posyandu Banjar Penyabangan25 orang

25 orang Orang tua dan balita Kader pada masing-masing banjar Kepala Pustu Desa Kerta

Mahasiswa

3.Rabu, 19 Februari 2014

09.00 11.00

12.00 12.302 jam

30 menitKegiatan Posyandu di balai banjar Kerta

Evaluasi Posyandu Banjar Kerta25 orang

25 orang Orang tua dan balita Kader pada masing-masing banjar Kepala Pustu Desa Kerta

Mahasiswa

BAB IIIREALISASI PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Program Pokok3.1.1Program Pokok Tema1. Penyuluhan PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat) serta Simulasi CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) dan Sikat Gigia. Deskripsi KegiatanSalah satu cara menciptakan kehidupan yang sehat adalah dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran atas hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat (Dinkes, 2009). PHBS dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan tatanan yaitu: PHBS di rumah tangga, PHBS di sekolah, PHBS di tempat kerja, PHBS di institusi kesehatan dan PHBS di tempat umum. PHBS tersebut sebaiknya dimulai dari tatanan sekolah karena sekolah dipandang sebagai sebuah tempat yang strategis untuk mempromosikan kesehatan. Sekolah juga merupakan intitusi yang efektif untuk mewujudkan pendidikan kesehatan, dimana peserta didik dapat diajarkan tentang maksud perilaku sehat dan tidak sehat serta konsekuensinya. Selain itu, usia sekolah termasuk kedalam kelompok usia dini yang merupakan masa keemaasan untuk menanamkan nilai-nilai PHBS dan berpotensi sebagai agent of change untuk mempromosikan PHBS baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarkat.PHBS di sekolah juga menjadi penting karena usia sekolah merupakan usia yang rentan terhadap penyakit-penyakit khususnya yang berkaitan dengan PHBS. Berdasarkan hasil perbincangan dengan warga-warga Desa Kerta, terdapat 2 penyakit yang sering diderita oleh masyarakat di desa tersebut yaitu diare dan karies yang sebagian besar di derita oleh anak usia sekolah yang dapat dicegah dengan menerapkan PHBS. Sehingga diharapkan dengan adanya penerapan PHBS pada anak usia sekolah akan dapat mencegah dan menurunkan kejadian penyakit tersebut.Di Desa Kerta program PHBS dilaksanakan pada 2 SD yaitu SD 5 dan 2 Kerta yang berada di wilayah desa ini. Kegiatan ini dilakukan untuk membina para siswa sekolah dasar (SD) agar memiliki kemampuan dan kepedulian dalam upaya peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan sekolah dan masyarakat. Dalam pelaksanaannya mahasiswa berperan sebagai pemberi materi penyuluhan PHBS dan simulasi CTPS serta gosok gigi. Dimana kegiatan ini diawali dengan pemberian materi penyuluhan yang dilanjutkan dengan mengajak para siswa SD untuk melakukan simulasi mengenai langkah-langkah mencuci tangan dan mengosok gigi yang baik dan benar. Selain itu dilakukan juga pemberian sikat gigi dan pasta gigi kepada para siswa.

b. Pelaksanaan Kegiatan Waktu Waktu pelaksanaan pogram pokok Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Simulasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan Sikat Gigi, berlangsung pada tanggal 26 dan 27 Februari 2014. Lokasi Kegiatan ini dilaksanakan di masing-masing SD, yaitu SD 5 dan 2 yang berada di Desa Kerta. Kelompok sasaranKelompok sasaran dalam program ini ialah seluruh siswa kelas 3 SD sampai kelas 6 SD 5 Kerta serta siswa kelas 3 SD sampai kelas 6 SD 2 Kerta, Pihak TerlibatPihak yang terlibat dalam program ini adalah kepala sekolah SD 5 dan SD 2 Kerta, guru wali kelas di masing-masing kelompok sasaran dan siswa kelompok sasaran. Pelaksanaan Realisasi program Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Simulasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan Sikat Gigi di Desa Kerta antara lain:1. Pada tanggal 18 Februari 2014 diadakan kunjungan ke rumah kepala desa untuk menyosialisasikan serta meminta ijin pelaksanaan program2. Pada tanggal 20 dan 21 Februari 2014 diadakan survei ke masing-masing SD sasaran dan memberi surat mengenai pemberitahuan program.3. Pelaksanaan program Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Simulasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan Sikat Gigi di Desa Kerta dengan pembagian jadwal sebagai berikut: Pada tanggal 26 Februari 2014 program ini dilaksanakan di SD 5 Kerta. Pada tanggal 27 Februari 2014 program ini dilaksanakan di SD 2 Kerta..

c. Hasil KegiatanDengan adanya pelaksanaan program Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Simulasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan Sikat Gigi di Desa Kerta pihak sekolah merasa terbantu dikarenakan para siswa secara lebih dini mengetahui dan dapat menerapkan bagaimana PHBS yang baik dan benar. Program ini dapat dikatakan berhasil karena seluruh siswa yang menjadi kelompok sasaran antusias dan berperan aktif dalam mengikuti kegiatan. Hal tersebut ditujukan dengan para siswa dapat mendengarkan dengan baik materi penyuluhan yang diberikan, berperan aktif dalam bertanya serta menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemberi materi. Selain itu pada saat dilakukannya simulasi, para siswa juga mampu mempraktikkan bagaimana cara cuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar. Dimana hal tersebut dapat dibuktikan dengan dokumentasi yang diambil saat program berlangsung. Adapun beberapa hal yang mendukung keberhasilan program yaitu pihak sekolah yang terbuka dalam menerima pelaksanaan program serta siswa sasaran yang berperan aktif dalam mengikuti kegiatan.

d. Kendala Pelaksanaan ProgramDalam realisasi program Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Simulasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan Sikat Gigi di Desa Kerta terdapat beberapa kendala yaitu: Sulitnya mengatur siswa diluar sasaran program yang menyebabkan keributan saat program berlangsung. Saat berlangsungnya program ada beberapa siswa yang sedang mengikuti perlombaan di luar sekolah sehingga tidak semua siswa dapat mengikuti program ini

2.Posyandu balitaa. Deskripsi KegiatanPosyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga pembentukan, penyelenggaraan dan pemanfaatannya memerlukan peran serta aktif masyarakat dalam bentuk partisipasi penimbangan balita setiap bulannya, sehingga dapat meningkatkan status gizi balita. Kegiatan ini membutuhkan partisipasi aktif ibu-ibu yang memiliki anak balita untuk membawa balita-balita mereka ke Posyandu sehingga mereka dapat memantau tumbuh kembang balita melalui berat badannya setiap bulan (Depkes RI, 2006). Posyandu dibentuk oleh masyarakat desa/kelurahan dengan tujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare kepada masyarakat setempat. Satu Posyandu melayani sekitar 80-100 balita. Dalam keadaan tertentu, seperti lokasi geografis, perumahan penduduk yang terlalu berjauhan, dan atau jumlah balita lebih dari 100 orang, dapat dibentuk Posyandu baru (Depkes RI, 2006). Adapun kegiatan dari Posyandu tersebut meliputi 5 kegiatan dasar yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana (KB), gizi, imunisasi, dan penanggulangan penyakit menular. Didalam Posyandu sendiri ada 5 jenis meja yang meliputi: pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan, pemberian makanan tambahan (PMT) serta pelayanan kesehatan. Di Desa Kerta juga turut serta melaksanakan kegiatan Posyandu yang menjadi satu-satunya program kesehatan yang dimiliki oleh Puskemas Pembantu (Pustu). Dimana dalam pelaksanaannya terdapat kendala yaitu kurangnya sumber daya manusia untuk melayani masyarakat dengan tingkat partisipasi yang cukup tinggi. Oleh karena itu, untuk mengatasi kurangnya sumber daya manusia tersebut, maka peserta KKN PPM mengupayakan penyediaan sumber daya manusia dengan ikut di dalam pelaksanaan Posyandu di Desa Kerta. Pelaksanaan posyandu di desa Kerta terdapat pada delapan banjar yaitu : Banjar Kerta, Banjar Penyabangan, Banjar Mawang, Banjar Marga tengah, Banjar Seming, Banjar Pilan, Banjar Saren, Banjar Bunteh. Namun dalam pelaksanaannya program posyandu hanya dilaksanakan pada dua banjar di desa Kerta yaitu Banjar Kerta dan Banjar Penyabangan.Dalam pelaksanaannya kami sebagai mahasiswa membantu bidan desa dan kader posyandu dalam pencatatan KMS (Kartu Menuju Sehat), pengisian buku besar sebagai rekapan hasil dari kegiatan posyandu perbulan dan membantu dalam pelaksanaan pengukuran berat badan dan pemberian makanan tambahan kepada Balita.b. Pelaksanaan Kegiatan WaktuWaktu pelaksanaan program Pokok Posyandu Balita, berlangsung dari tanggal 18 Februari sampai 19 Februari 2014. LokasiKegiatan ini dilaksanakan pada masing-masing balai banjar di Banjar Kerta dan Banjar Penyabangan. Kelompok SasaranKelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah para ibu dan Balita yang telah terdata di Desa Kerta. Pihak TerlibatPihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah bidan, kader pada masing-masing banjar, ibu dari Balita dan Balita itu sendiri sebagai sasaran utama dari kegiatan ini. PelaksanaanRealisasi kegiatan Posyandu Balita di Desa Kerta antara lain :1. Pada tanggal 17 Februari 2014 diadakan survey dan pemberitahuan ke kepala Pustu mengenai program Posyandu Balita yang akan kami selenggarakan.2. Pelaksanaan kegiatan Posyandu Balita di Desa Kerta dengan pembagian jadwal sebagai berikut : Pada tanggal 18 Februari 2014 kegiatan posyandu dilaksanakan di Balai Banjar Penyabangan. Pada tanggal 19 Februari 2014 kegiatan posyandu dilaksanakan di Balai Banjar Kerta.

c. Hasil KegiatanDengan adanya pelaksanaan program Program Posyandu Balita di Banjar Penyabangan dan Banjar Kerta yang terdapat di Desa Kerta. Masyarakat yang memiliki balita merasa sangat terbantu dalam pemantauan status gizi dan kesehatan dari balitanya. Kegiatan posyandu ini mendapat respon yang positif dari pihak pustu, kader dan masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dengan baiknya sambutan yang diberikan atas program yang kami laksanakan dan jumlah hadir balita dalam setiap kegiatan ini berada diatas rata-rata yang dapaat dihitung dengan rumus (D/S) yaitu jumlah balita yang datang dalam kegiatan posyandu pada masing-masing banjar dibagi dengan jumlah seluruh balita yang ada. Kesadaran masyarakat di desa Kerta akan pentingnya pemantauan taraf kesehatan semenjak usia dini dapat terlihat jelas seperti pada hasil perhitungan jumlah balita yang hadir. Adapun data nyata yang dapat membuktikan tingginya tingkat partisipasi warga yang memiliki balita untuk melaksanakan kegiatan posyandu yang dapat dihitung menggunakan rumus (D/S) adalah sebagai berikut : Hasil perhitungan kegiatan posyandu dilaksanakan di Balai Banjar Kerta : 44/55x100% = 80% Hasil perhitungan kegiatan posyandu dilaksanakan di Balai Banjar Penyabangan : 40/50 x 100% = 80%Adapun beberapa hal yang mendukung tinggginya jumlah partisipasi balita yang menghadiri kegiatan posyandu ini karena balita mendapatkan pelayanan kesehatan penuh seperti mendapatkan vaksin secara tepat waktu sesuai umur, makanan tambahan, konsultasi kesehatan yang dilaksanakan oleh bidan desa, dan pemberian obat-obatan kepada balita yang menderita sakit.d. Kendala Pelaksanaan ProgramDalam realisasi pelaksanaan program di lapangan mengenai Program Posyandu Balita terdapat beberapa kendala, yaitu : 1. Adat yang kental sangat mempengaruhi partisipasi warga dalam mengikuti seluruh kegiatan yang bersifat formal. Karena adanya upacara agama menyebabkan warga sulit mengatur waktu untuk mengajak anaknya ke posyandu2. Kurangnya fasilitas seperti tidak tersedianya 5 meja dalam kegaitan posyandu dapat merubah aturan sistem 5 meja yang biasanya digunakan, namun hal tersebut tidak menghalangi kelancaran dari pelaksanaan kegiatan posyandu pada masing-masing banjar.Selang waktu hadir antara peserta posyandu dengan peserta posyandu lainnya memiliki jarak cukup jauh kurang lebih berjarak antara 5- 10 menit, sehingga pemanfaatan waktu yang disediakan menjadi tidak efektif.

11