Laporan Penkes Fixxxx

18
LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENINGOENCEPHALITIS PADA ANAK PADA KELUARGA PASIEN DI RUANG ANAK LANTAI 1 RSUP DR. KARIADI SEMARANG Disusun Oleh : MAGHFIROH 22020114210089 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXIV 0

description

jhjkjnmnm,njbjhbjhbjn

Transcript of Laporan Penkes Fixxxx

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENINGOENCEPHALITIS PADA ANAKPADA KELUARGA PASIENDI RUANG ANAK LANTAI 1 RSUP DR. KARIADI SEMARANG

Disusun Oleh :MAGHFIROH22020114210089

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXIVJURUSAN ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG2015BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangMeningoencephalitis merupakan penyakit yang menyerang system saraf. Kebanyakan penyakit ini menyerang pada anak - anak. Meningoencephalitis yang mana merupakan peradangan di selaput otak / meningitis dan peradangan di jaringan otak / encephalitis. Banyak yang tidak mengetahui bahwa sesungguhnya kedua penyakit ini berbeda meskipun sebenarnya mirip.Meningitis adalah radang membran pelindung system saraf pusat. Penyakit ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker, obat-obatan tertentu. Meningitis adalah penyakit serius karena letaknya dekat dengan otak dan tulang belakang, sehingga dapat menyebabkan kerusakan kendali gerak, pikiran,bahkan kematian. Kebanyakan kasus meningitis disebabkan oleh mikroorganisme,seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang menyebar dalam darah ke cairan otak. Sedangkan ensefalitis adalah peradangan akut otak yang disebabkan oleh infeksi virus. Terkadang ensefalitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri,seperti meningitis,atau komplikasi dari penyakit lain seperti rabies (disebabkan oleh virus) atau sifilis (disebabkan oleh bakteri). Penyakit parasit dan protozoa seperti toksoplasmosis, malaria, atau primary amoebic meningoencephalitis, juga dapat menyebabkan ensefalitis pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya kurang. Kerusakan otak terjadi karena otak terdorong terhadap tengkorak dan menyebabkan kematian.Angka kematian dari penyakit ini masih tinggi, berkisar antara 35-50%. Dampak-dampak sisa yang melibatkan susunan saraf pusat dapat melibatkan gangguan kecerdasan, motoris, psikiatris, epileptik, penglihatan, atau pendengaran. Sistem kardiovaskuler, intraokuler, hati, paru, dan sistem lain dapat terlibat secara menetap. Pasien yang sembuh tanpa kelainan yang nyata dalam perkembangan selanjutnya masih mungkin mengalami retardasi mental, gangguan watak, dan epilepsy. Etiologi penyakit dan usia penderita menentukan prognosis jangka pendek dan panjang. Penyakit dan akibat sisa pada bayi biasanya lebih berat. Meningoencephalitis tidak dapat dicegah kecuali mencegah untuk terkena penyakitnya. Meningoencephalitis biasanya terjadi pada anak - anak lebih besar pada yang imunisasinya tidak lengkap. Karena salah satu pencehan untuk tidak terkena meningoencephalitis yaitu dengan imunisasi yang lengkap.Oleh karena itu, memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan pasien dengan meningoencephalitis pada anak baik di rumah sakit maupun di rumah sangat diperlukan. Penyakit meningoencephalitis yang bisa disebabkan karena mikroorganisme maupun virus, tidak menutup kemungkinan bagi orang yang merawat pasien meningoencephalitis untuk terkena penyakit yang sama. Sehingga ketidaktepatan dalam penanganan dapat dicegah. Setiap orang tua perlu diberi penjelasan tentang penyebab dari meningoencpehalitis, gejala meningoencephalitis, cara penularan meningoencephalitis, pencegahan, bahkan bagaimana cara penanganannya di rumah. Kegiatan pendidikan kesehatan ini dimaksudkan untuk dapat meningkatkan pengetahuan orang tua tentang kebersihan dan tentang penyakit meningoencephalitis.

B. Tujuan1. Tujuan umumSetelah diberikan penyuluhan diharapkan orang tua pasien atau keluarga memahami tentang penyakit meningoencephalitis pada anak.

2. Tujuan khususSetelah diberikan penyuluhan diharapkan orang tua atau keluarga dapat :a. Menjelaskan pengertian meningoencephalitis.b. Menjelaskan penyebab meningoencephalitis.c. Menyebutkan tanda dan gejala meningoencephalitis.d. Menyebutkan cara yang benar merawat anak dengan meningoencephalitis.e. Menyebutkan cara mencegah terjadinya meningoencephalitis.

C. SasaranOrangtua dari An. P yang dirawat di Ruang Anak lantai 1.

BAB IIDESKRIPSI KASUS

A. Karakteristik SasaranOrang tua anak dengan meningoencephalitis

B. Analisa KasusPasien dengan meningoencephalitis

C. Prinsip BelajarPrinsip belajar dari pendidikan kesehatan ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang perawatan anak dengan meningoencephalitis, sehingga orang tua mendapat pengetahuan yang benar tentang cara merawat anak dengan meningoencephalitis.

D. Karakteristik media belajar1. Sesuai dengan materi pendidikan kesehatan yang diberikan2. Sesuai dengan karakteristik sasaran (tingkat pendidikan dan budaya)3. Mudah dipahami oleh audience atau sasaran4. Bahasa sederhana dan mudah dimengerti5. Tidak melelahkan / menghemat energy6. Menarik

BAB IIIMETODOLOGI

A. Deskripsi Media Belajar Deskripsi dalam pendidikan kesehatan ini adalah mahasiswa keperawatan yang sedang menjalani program profesi ners dengan menggunakan media berupa leaflet. Informasi dalam media tersebut meliputi pengertian meningoencephalitis, penyebab penyakit meningoencephalitis, tanda gejala meningoencephalitis, cara merawat anak dengan meningoencephalitis, cara mencegah meningoencephalitis.

B. Tujuan Belajar Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua tentang perawatan anak dengan meningoencephalitis.

C. Ketrampilan yang diperlukan Ketrampilan yang diperlukan dalam pendidikan kesehatan ini adalah ketrampilan dalam berkomunikasi terutama menyampaikan informasi kepada sasaran, sehingga mudah diterima dan dimengerti oleh sasaran.

D. Jenis MediaMedia yang digunakan adalah leaflet.

E. Alat yang digunakanLembar balik untuk menyampaikan materi yaitu leaflet.

F. Proses Pendidikan Kesehatan1. Persiapan lingkungan2. Menjelaskan materi yang akan disampaikan3. Memberikan kesempatan kepada orang tua untuk bertanya4. Memberikan feed back 5. Melakukan evaluasi dan menyimpulkan kegiatan6. Menutup kegiatan

G. Waktu PelaksanaanHari/tanggal: Sabtu, 4 April 2015Waktu : 10.00 - 10.30 WIB ( 30 menit)

H. Hal-hal yang perlu diwaspadai1. Kelelahan orang tua selama diberikan pendidikan kesehatan2. Kebosanan orang tua3. Penggunaan bahasa yang tidak sesuai4. Tingkat pendidikan orang tua

I. Antisipasi untuk menimbulkan hambatan1. Menjelaskan maksud dan tujuan pendidikan kesehatan2. Waktu pelaksanaan pendidikan kesehatan tidak terlalu lama3. Menggunakan media yang menarik4. Melibatkan peran serta dari audience

J. MetodeDiskusi dan tanya jawab

K. Pengorganisasian1. Pemberi materi: Maghfiroh2. Audience: Ibu dari pasien anak dengan meningoencephalitis

PERANTUGASPEMAIN

PenyuluhMemberikan penyuluhan tentang perawatan pasien dengan meningoencephalitis Maghfiroh

L. Tahap Pelaksanaan1. Tahap orientasi, dilakukan dalam waktu 5 menita. Salam terapeutikb. Validasi, menanyakan perasaan orang tua c. Kontrak Menjelaskan tujuan kegiatan Menegaskan kembali kontrak waktu yaitu 30 menit2. Tahap kerja, dilakukan dalam waktu 20 menitMengevaluasi materi tentang perawatan anak dengan meningoencephalitis3. Tahap terminasi, dilakukan dalam waktu 5 menita. Evaluasi Menanyakan perasaan orang tua setelah mengikuti pendidikan kesehatan b. Rencana tindak lanjut Menganjurkan kepada orang tua untuk selalu memberikan perawatan yang benar kepada anak dengan meningoencephalitis

E. Sistem Evaluasi1. Evaluasi struktur1. Pre planning pendidikan kesehatan sudah siap2. Media telah dipersiapkan3. Orang tua siap diberikan pendidikan kesehatan4. Kontrak waktu dan tempat sudah disepakati5. Perawat siap memberikan pendidikan kesehatan2. Evaluasi prosesa. Waktu dan tempat sesuai kontrakb. Orang tua kooperatif saat dilakukan pendidikan kesehatanc. Terjadi diskusi antara orang tua dan perawat3. Evaluasi hasila. Orang tua dapat memahami materi dengan baikb. Orang tua dapat menjawab pertanyaan 75% benar tentang pengertian meningoencephalitis, penyebab penyakit meningoencephalitis, tanda gejala meningoencephalitis, cara merawat anak dengan meningoencephalitis, cara mencegah meningoencephalitis.

BAB IVPELAKSANAAN

A. Tahap PersiapanPersiapan dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan ini yaitu tersusunnya preplanning sebelum dilakukan pendidikan kesehatan, tersedianya tempat dan waktu, kontrak waktu kepada audience telah disepakati 1 hari sebelum pelaksanaan pendidikan kesehatan serta tersedianya media pendidikan kesehatan yang tepat.

B. Pelaksanaan KegiatanPelaksanaan pendidikan kesehatan mengenai perawatan anak dengan meningoencephalitis dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 4 April 2015 pukul 10.00 WIB diawali dengan pembukaan (prainteraksi), penyajian materi (interaksi) dan terminasi. Kegiatan berlangsung selama 30 menit.

C. Evaluasi1. Evaluasi strukturala. Menyiapkan pre planningPre planning telah dibuat sebelum pelaksanaan pendidikan kesehatanb. Menyiapkan MediaMedia telah disiapkan sebelumnya pelaksanaan yaitu leaflet.c. Kontrak waktu, tempat dan topik 1 hari sebelum kegiatan dengan klien.2. Evaluasi prosesa. Pembukaan pendidikan kesehatan sesuai dengan jadwal yang telah disusun.b. Materi dapat disampaikan sesuai yang telah dijadwalkan.c. Orang tua antusias mengikuti pendidikan kesehatan seperti yang diharapkand. Orang tua kooperatif saat dilakukan pendidikan kesehatane. Orang tua mengikuti pendidikan kesehatan sampai selesai.3. Evaluasi hasila. Orang tua dapat memahami materi dengan baik.b. Orang tua mampu menjelaskan kembali tentang pangertian Meningoencephalitisc. Orang tua mampu menjelaskan kembali tentang penyebab meningoencephalitisd. Orang tua mampu menjelaskan kembali tentang tanda dan gejala meningoencephalitise. Orang tua mampu menjelaskan kembali tentang cara merawat anak dengan meningoencphalitisf. Orang tua mampu menjelaskan kembali tentang cara mencegah meningoencephalitis

D. Faktor Pendukung1. Klien dapat mengikuti pendidikan kesehatan yang telah di sepakati sebelumnya.2. Klien antusias mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan.

E. HambatanWaktu memulai kegiatan pendidikan kesehatan mundur dari jam yang telah dijadwalkan karena situasi dan kondisi ruangan.

BAB VPENUTUP

Pendidikan kesehatan kepada orang tua anak yang menderita meningoencephalitis telah diberikan. Pendidikan kesehatan ini menjadi sangat penting diberikan kepada orang tua tersebut dikarenakan kurang nya pengetahuan dari orang tua mengenai penyakit meningoencephalitis dan bagaimana perawatan anak dengan meningoencephalitis diberikan. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, orang tua menjadi tahu apa itu meningoencephalitis, penyebab, tanda gejala, cara perawatan dan pencegahan meningoencephalitis. Sehingga ke depannya orang tua mampu memberikan perawatan yang benar kepada anaknya yang menderita meningoencephalitis.

12

PERAWATAN ANAK DENGAN MENINGOENCEPHALITIS

Oleh : Maghfiroh

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXIVJURUSAN ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS DIPONEGORO2015

TANDA GEJALA MENINGITIS

DEMAM MENGGIGIL SAKIT KEPALA MUNTAH KEJANGTANDA GEJALA ENCEPHALITIS

DEMAM KEJANG KESADARAN MENURUN MUNTAH KOMA KELEMAHAN ANGGOTA GERAK SUHU TUBUH NAIKPENGERTIANMeningitis adalah peradangan pada selaput otakEncephalitis adalah peradangan pada jaringan otakMeningoencephalitis adalah peradangan pada selaput dan jaringan otak

PERAWATAN ANAK DENGAN MENINGOENCEPHALITIS

Jika terjadi kejang, longgarkan baju, lindungi agar anak tidak jatuh, bersihkan lendir pada rongga mulut, laporkan pada petugas kesehatan secepatnya Jaga kebersihan anak, bersihkan mulut secara teratur, pantau panas anak, cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan anakPENCEGAHAN MENINGOENCEPHALITIS

Berikan imunisasi yang lengkap kepada anak Mencegah meningitis dapat dilakukan dengan memberikan vaksin meningitis pada anak