Laporan Pengujian Larutan Dengan Indikator

20

description

Pengujian larutan indikator

Transcript of Laporan Pengujian Larutan Dengan Indikator

Page 1: Laporan Pengujian Larutan Dengan Indikator
Page 2: Laporan Pengujian Larutan Dengan Indikator

2014

Indikator asam BasaMuh Faisal Natsir a/XI ipa 6/ 21

|

Page 3: Laporan Pengujian Larutan Dengan Indikator

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb     Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan Laporan indikator asam basa ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih ibu Tantri selaku Guru Kimia SMA Negeri 1 Klaten dan Penggerak Mula yang telah memberikan tugas ini kepada kami.      Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian, prinsip indikator asam basa dan memperkirakan pH dan manfaat dari itu . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.      Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yangmembangun demi perbaikan di masa depan. Wa’alaikumsalam Wr.Wb

Klaten, 4 Januari 2014

Muh Faisal Natsir Asrofi

Page 4: Laporan Pengujian Larutan Dengan Indikator

Percobaan 1Pengujian larutan dengan indikator

I. Eksperimen : Pengujian larutan dengan indikator

II. Tujuan : Siswa dapat menguji berbagai macam larutan dengan

menggunakan suatu zat yang warnanya berbeda dalam lingkungan yang berlainan.

III. Dasar Teori

sam, Basa dan Garam merupakan zat kimia yang memiliki sifat-sifat yang dapat

membantu kita untuk membedakannya. Karena pada umumnya asam berasa masam

dan basa berasa agak pahit. Namun kita tidak boleh menguji sifat asam atau basa

suatu larutan dengan hanya mencicipinya saja, karena banyak diantara zat-zat kimia

diantaranya bersifat racun atau bersifat korosif.

Asam

Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion H+.

Sifat-sifat asam diantaranya adalah :

1. Terasa masam

2. Terionisasi menghasilkan ion H+

3. Memiliki rentang pH 0-6,9

4. Memerahkan lakmus biru

Basa

Basa adalah senyawa yang bila dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion OH-.

Sifat-sifat basa diantaranya adalah :

1. Terasa pahit dan licin.

2. Terionisasi menghasilkan ion OH-

3. Memiliki rentang pH 7,1-14

4. Membirukan lakmus merah

Pengenalan asam basa dapat dilakukan dengan menggunakan larutan indikator asam

dan basa. Indikator asam dan basa adalah zat yang dapat memberikan warna yang

berbeda pada larutan asam dan basa. Melalui perbedaan warna tersebut akhirnya dapat

diperkirakan kisaran pH suatu larutan. Trayek perubahan warna adalah batasan pH

dimana terjadi perubahan warna indikator. Salah satu indikator yang umum digunakan

dalam pengujian larutan asam dan basa adalah kertas lakmus. Kertas lakmus terdiri

dari 2 warna yaitu lakmus biru dan lakmus merah. Jika larutan bersifat asam, maka

Page 5: Laporan Pengujian Larutan Dengan Indikator

kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah

tidak akan berubah warna (tetap berwarna merah). Jika suatu larutan bersifat basa,

maka kertas lakmus biru tidak akan berubah warna (tetap biru) sedangkan kertas

lakmus merah akan berubah warna menjadi biru. Namun jika tidak terjadi perubahan

warna kertas lakmus (lakmus biru tetap biru dan lakmus merah tetap merah) maka

larutan tersebut bersifat netral.

IV. Alat dan bahan :

- Tabung reaksi

- Rak tabung

- Lumpang dan alu

- Pipet tetes

- Kertas lakmus merah

- Kertas lakmus biru

- Kunyit

- Bunga soka 1 genggam

- Bit

- Bawang merah

- Bunga sepatu warna merah 3 bunga

- Air suling

V. Cara kerja

Pengujian larutan pembanding

a. Larutan cuka, air kapur, air suling masing-masing dimasukkan kedalam

tabung reaksi dan di gunakan sebagai larutan pembanding.

b. Masukkan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru kedalam larutan

pembandingdan catat hasil pengamatn pada tabel 1 :

*keterangan : - Air suling, dinyatakan bersifat netral

- Larutan cuka dinyatakan bersifat asam

- Air kapur dinyatakan bersifat basa

Pengujian dan pengelompokan larutan a. Sediakan 10 tabung reaksi, dan ke dalam masing masing tabung masukan :

larutan gula, amonia, asam klorida, larutan natriumhidroksida, larutan Natrium

- Air kapur

- Larutan gula

- Larutan ammonia

- Larutan asam klorida

- Larutan natriun hidroksida

- Larutan Natrium klorida

- Larutan natrium karbonat

- Larutan ammonium klorida

- Larutan ar sabun

- Larutan alcohol

- Larutan cuka

- Larutan air jeruk

Page 6: Laporan Pengujian Larutan Dengan Indikator

klorida, Larutan natrium karbonat, Larutan ammonium klorida, Larutan ar

sabun, Larutan alcohol, Larutan cuka, Larutan air jeruk.

b. Masukkan kertas lakmus merah dan biru ke dalam masing masing larutan

tersebut, dan catat hasil pengamatan pada tabel 2 :

3. Pengujian ekstrak bahan alam

a. Mahkota bunga dimasukkan ke dalam lumpang porselin, ditambah sedikit air

dan digerus sampai lembut

b. Masukkan ke dalam 2 tabung reaksi dan tabung pertama ditetesi dengan asam

cuka , keduanya ditetesi dengan air kapur

c. Lakukan percobaan dengan cara yang sama untuk bahan yang lainnya .

d. Amati perubahan warna dan catat hasil di tabel 3 :

V . Hasil Pengamatan Percobaan 1 :1. Pengujian larutan pembanding

Larutan Perubahan warnaLakmus merah Lakmus biru

Air sulingLarutan cuka

Air kapur

MerahMerahBiru

BiruMerahBiru

2. Pengujian dan pengelompokan larutanNo Bahan larutan Perubahan warna Larutan bersifat

Lakmus merah

Lakmus biru

Asam Basa Netral

1. 2.3.4.5.6.7.8.9.10.

GulaAmoniaAsamkloridaNatriumhiroksidaNatriumkloridaNatriumkarbonatAmoniumkloridaAir sabunAlkohol/etanolAir jeruk

MerahBiru

MerahBiru

MerahBiru

MerahBiru

MerahMerah

Merah Biru

MerahBiruBiruBiruBiruBiruBiru

Merah

--√------√

-√-√-√-√--

√---√-√-√-

Page 7: Laporan Pengujian Larutan Dengan Indikator

gambar; kertas yang diberikan

gambar 2: angka nomer larutan.

3. Pengujian ekstrak dari bahan alam

NoNama bahan alam

yang diujiWarna ekstrak bahan

alam

Warna ekstrak bahan alam setelah ditamabah

Asam cuka Air kapur1. Mahkota bunga

sepatu Pink muda Pink tua Pink muda

2 KunyitKuning emas Kuning lebih terang

Kuning emas

3 Bit Ungu tua Ungu tua Ungu tua

4 Bawang merahPutih Putih kemerah2an Putih

1 7 2 3l. merah l.merah l.merah l.merahl.biru l.biru l.biru l.biru

5 5 4 4l.merah l.biru l.merah l.biru

10 9 8 6

l.merah l.merah l.merah l.merah

l.biru l.biru l.biru l.biru

Page 8: Laporan Pengujian Larutan Dengan Indikator

Gambar 1 diberi cuka gambar 2. Diberi air kapurkunyit B.sepatu bit b.merah

VI . Pembahasan : Pada percobaan larutan dengan indikator lakmus merah dan lakmus biru , yang perlu

diperhatikan adalah perubahan warna pada kertasnya. Seperti yang telah dijelaskan pada dasar teori di atas apabila lakmus biru di celupkan ke larutan basa maka warna kertas lakmus akan tetap biru, dan apabila kertas lakmus merah di celupkan ke larutan basa maka kertas lakmus akan berubah menjadi warna biru, lalu apabila kertas lakmus biru di celupkan ke larutan asam maka kertas lakmus merah akan berubah menjadi berwarna merah dan apabila kertas lakmus merah dimasukan ke dalam larutan asam maka tidak akan merubah warna lakmus merah akan tetap berwarna merah. Untuk mengetahui larutan yang bersifat netral adalah apabila di celupkan kertas lakmus biru maka akan tetap berwarna biru dan apabila di celupkan kertas lakmus berwarna merah maka kertas lakmus akan tetap berwarna merah.

Gula dalam percobaan menunjukan gula bersifat asam karena dicelupkan kertas lakmus merah warnanya tetap dan lakmus biru berubah menjadi warna merah, tetapi gula merupakan benda dalam keseharian kita yang berasa manis dan ini bertentangan dengan sifat asam yang seharusnya berasa masam dan menurut refrensi kami di internet dan percobaan teman kita yang lain gula bersifat netral. Kesalahan dalam lakmus biru yang berubah menjadi warna merah bisa disebabkan karena lakmus terkena benda atau larutan lain yang bersifat asam seperti keringat yang mengandung asam format atau bisa disebabkan juga oleh gula itu sendiri dari produk pabriknya yang berbeda dengan produk gula lainnya.

Amonia bersifat basa karena dalam percobaan menunjukan lakmus merah menjadi biru dan lakmus biru tetap biru sehingga amonia merupakan larutan yang bersifat basa.

Asam klorida dari namnya yang diawali dengan asam kita dapat mengetahui HCl yang punya ionisasi H+ merupakan larutan asam dan diperkuat dengan lakmus merah yang tidak berubah warna dan lakmus biru berubah menjadi warna merah.

Natrium hidroksida yang memiliki rumus NaOH yang terion memiliki OH- dan dalam percobaan lakmus menunjukan lakmus merah menjadi biru dan lakmus biru tetap maka Natrium Hidroksida merupakan larutan asam.

Natrium Klorida dalam percobaan merubah lakmus merah tetap merah dan lakmus biru tetap biru dan dengan rumus NaCl tidak memiliki ionisasi OH- ataupun H+ maka Natrium klorida merupakan larutan netral.

Natrium karbonat dalam percobaan merubah kertas lakmus merah menjadi biru dan lakmus biru tetap biru hal ini menunjukan larutan ini bersifat basa.

Page 9: Laporan Pengujian Larutan Dengan Indikator

Amonium klorida dalam percobaan membuat warna lakmus merah tetap dan lakmus biru juga tetap hal ini menunjukan amonium klorida bersifat netral tetapi menurut refrensi kita di internet jv.wikipedia.org/wiki/Amonium_klorida menunjukan larutan amonium klorida bersifat asam dan pada percobaan teman kita menunjukan lakmus biru menjadi merah dan lakmus merah tetap merah maka kami berkesimpulan bahwa amonium klorida merupakan larutan asam dan kesalahan lakmus tidak berubah warna bisa dikarenakan faktor lain.

Air sabun dalam percobaan menunjukan lakmus merah menjadi biru dan lakmus biru tetap biru hal ini menunjuka larutan sabun meruapakan larutan basa.

Alkohol dalam percobaan menunjukan larutan alkohol bersifat netral karena tidak merubah warna kertas lakmus tetapi dalam refrensi kita di internet http://id.wikipedia.org/wiki/Alkohol#Keasaman menunjukan alkohol merupakan larutan bersifat asam dan pada percobaan teman kita lakmus biru berubah menjadi merah dan lakmus merah tetap merah maka kami berkesimpulan larutan alkohol merupakan larutan asam.

Air jeruk yang kita kenal jeruk berasa masam sudah menunjukan air jeruk merupakan larutan asam dan pada percobaan lakmus, lakmus merah tetap merah dan lakmus biru berubah warna menjadi merah hal ini menunjukan air jeruk merupakan larutam asam.

Pengujian dengan ekstrak bahan alam.Pada pengujian dengan ekstrak bahan alam kami menggunakan mahkota bunga

sepatu, buah bit, kunyit, bawang merah. Dalam pengujian ini dengan ekstrak bahan alam menunjukan bahwa bahan alam yang telah disebutkan tadi dapat digunakan sebagai indikator alami terhadap larutan asam dan basa. Karena ketika ekstrak bahan alam dapat bereaksi dengan larutan asam dan basa. Dengan asam cuka dan air kapur yang telah diketahui asam cuka yang merupakan larutaan asam dan air kapur merupakan larutan basa.

- Mahkota bunga sepatu ; pada ekstrak mahkota bunga sepatu didapatkan hasil bahwa pada larutan cuka diberikan ke ekstrak bunga sepatu berwarna pink tua dan pada laurtan air kapur warnanya tetap pink muda hal ini menunjukan bahwa ekstrak mahkota bunga sepatu dapat digunakan sebagai indikator asam basa alami. Maka ekstrak mahkota bunga sepatu dapat digunakan sebagai indikator alami jika warnanya tetap maka merupakan larutan basa dan jika warnanya berubah merupakan larutan asam.

- Kunyit ; pada ekstrak kunyit didapatkan hasil bahwa pada larutan cuka yang diberikan ke ekstrak kunyit pada larutan air kapur warnanya tetap yaitu kuning emas sedangkan pada cuka menjadi warna kuning yang lebih terang sehingga ekstrak kunyit dapat digunakan sebagai indikator alami jika warnanya tetap maka merupakan larutan basa dan jika warnanya berubah merupakan larutan asam.

- Bit ; pada ekstrak buah bit yang warnanya ungu tua setelah diberi larutan cuka dan air kapur tidak terjadi perubahan warna hal ini menunjukan bahwa bit tidak bisa sebagai indikator alami.

- Bawang merah ; pada ekstrak bawang merah berwarna putih dan ketika diberi larutan air cuka berubah warna menjadi putih kemerahan dan ketika diberi larutan air kapur warnanya tidak berubah yaitu tetap putih. Maka ekstrak bawang merah dapat digunakan sebagai indikator alami jika warnanya tetap maka merupakan larutan basa dan jika warnanya berubah merupakan larutan asam.

VII . kesimpulan Berdasarkan hasil praktikum kali ini, didapat beberapa kesimpulan yaitu :

- Larutan yang bersifat asam dapat memerahkan kertas lakmus biru;

Page 10: Laporan Pengujian Larutan Dengan Indikator

- Larutan yang bersifat basa dapat membirukan kertas lakmus merah;- Sementara larutan yang bersifat netral tidak memberikan perubahan warna

pada kertas lakmus.- Indikator asam basa juga bisa didapat dari indikator alami - Indikator alami yang bisa digunkan ekstrak mahkota bunga, ekstrak

bawang putih, dan ekstrak kunyit.- Indikator alami hanya akan berubah warna jika bertemu dengan larutan

asam dan jika bertemu dengan larutan basa tidak berubah.

Page 11: Laporan Pengujian Larutan Dengan Indikator

Percobaan 2Memperkirakan pH larutan dengan menggunakan beberapa indikator

I. Tujuan : Menentukan pH suatu larutan elektrolit dengan cara menguji larutan itu dengan indikator yang diketahui trayek perubahan warnanya.

Trayek perubahan indikatorIndikator Warna pH

Metil jinggaMetil merah

Brom timol biruFenolftalein (pp)

Merah-KuningMerah-KuningKuning-Biru

Tak berwarna-Merah

3,4 - 4,44,4 - 6,26,0 -7,6

8,3 - 10,0

II. Dasar teori

PHPh adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman suatu larutan. Larutan asam mempunyai pH lebih kecil dari 7, larutan basa mempunyai pH lebih besar dari 7, sedangkan larutan netral mempunyai pH= 7. ASAM DAN BASAAsam adalah suatu bahan yang apabila dilarutkan di dalam air, menghasilkan ion H+ (ion hidrogen). Basa adalah suatu bahan yang apabila dilarutkan di dalam air, menghasilkan ion OH- (ion hidroksida).Beberapa sifat asam yang dapat diamati di sekeliling kita, antara lain :1.    Berasa masam2.    Terasa sangat pedih bila terkena kulit (korosif)3.    Bereaksi dengan logam-logam, menghasilkan gas hidrogen4.    Bereaksi dengan kertas lakmus dan mengubah lakmus biru menjadi merahBeberapa sifat basa yang dapat diamati di sekeliling kita, antara lain :1.    Berasa2.    Terasa licin di kulit3.    Bereaksi dengan kertas lakmus dan mengubah lakmus merah menjadi biru4.    Bereaksi dengan asam menghasilkan garam dan air INDIKATORIndikator adalah zat yang mengalami perubahan warna karena keberadaan asam atau basa. Para kimiawan memiliki banyak indikator yang akan berubah pada perubahan kecil pH.       1.      Kertas LakmusSifat asam atau basa suatu larutan dapat juga diidentifikasi menggunakan kertas lakmus. Ada dua jenis kertas lakmus yaitu:a.     Kertas lakmus warna biru. Di dalam larutan asam, warna kertas berubah menjadi merah, sedangkan di dalam larutan netral atau basa, warna kertas tidak berubah (tetap biru).b.     Kertas lakmus warna merah. Di dalam larutan basa, warna kertas berubah menjadi biru, sedangkan di dalam larutan netral atau asam, warna kertas tidak berubah (tetap merah).

       2.      FenolftaleinFenolftalein merupakan indikator lain yang biasa digunakan. Hingga beberapa tahun yang lalu,fenolftalein digunakan sebagai zat aktif pada obat pencahar. Fenolftalein jernih dan tidak berwarna di dalam larutan asam dan akan

Page 12: Laporan Pengujian Larutan Dengan Indikator

berwarna merah muda di dalam larutan basa. Indikator ini biasanya digunakan dalam proses titrasi, yaitu proses penentuan konsentrasi asam atau basa yang tidak diketahui berdasarkan reaksi dengan basa atau asam yang telah diketahui konsentrasinya.Indikator Phenol phtalein dibuat dengan cara kondensasi anhidrida ftalein (asam ftalat) dengan fenol. Trayek pH 8,2 – 10,0 dengan warna asam yang tidak berwarna dan berwarna merah muda dalam larutan basa.

       3.      Metil merahMetil Merah (Methyl Red ) adalah senyawa organik yang memiliki rumus kimia C15H15N3O2, senyawa ini banyak dipakai untuk indikator titrasi asam basa. Indikator ini berwarna merah pada pH dibawah 4.4 dan berwarna kuning diatas 6.2. Warna transisinya menghasilkan warna orange.

       4.      Methyl Orange (MO).Indikator MO merupakan indikator asam-basa yang berwarna merah dalam suasana asam dan berwarna jingga dalam suasana basa, dengan trayek pH 3,1 – 4,4.Pada kasus jingga metil, pada setengah tingkat dimana campuran merah dan kuning menghasilkan warna jingga terjadi pada pH 3.7 – mendekati netral.

       5.      Brom Timol Blue (BTB)Indikator BTB atau brom timol biru dalam larutan asam berwarna kuning dan dalam larutan basa berwarna biru. Warna dalam keadaan asam disebut warna asam dan warna dalam keadaan basa disebut warna basa. Trayek pH pada 6,0 – 7,6.

       6.      Trayek perubahan warna dari beberapa indikator       Lakmus            5,5 - 8,0           Merah – Biru        MM                 4,2 - 6,3           Merah – Kuning       MO                  2,9 - 4,0           Merah – Kuning       BTB                 6,0 - 7,6           Kuning – Biru       PP                    8,3 - 10,0         Tak berwarana – Merah

III. Alat dan Bahan : Tabung reaksi 16 buahRak tabung 1 buahPipet tetes 4 buahKertas lakmus merah 5 lembarKertas lakmus biru 5 lembar

IV. Cara Kerja :A. Pengujian Larutan elektrolit A

b. Teteskan larutan elektrolit A sebanyak satu tetes pada :Sepotong kertas lakmus merahSepasan kertas lakmus biru

c.Tuangkan 3 ml larutan elektrolit A ke dalam masing-masing 4 tabung reaksi dan ditambahkan 3 tetes larutan indikator pada setiap tabung yaitu:

1. Metil jingga pada tabung 1

Larutan-larutan A,B,C dan DIndikator metil jinggaIndikator metil merahIndikator Brom timol biruIndikator Fenolftalein (pp)

Page 13: Laporan Pengujian Larutan Dengan Indikator

2. Metil merah pada tabung 2 3. Bromtimol biru pada tabung 3 4. Fenolftalein pada tabung 4

d. Catat hasil pengamatan dan perkirakan pH larutan AB. Lakukan pemeriksaan yang sama terhadap larutan-larutan elektrolit yang

lain

Hasil Pengamatan : Indikator Lakmus merah Lakmus biru Larutan A Warna indikator Merah Merah

Kesimpulan pH <7 (asam)Larutan B Warna Indikator Biru Biru

Kesimpulan pH >7 (basa)Larutan C Warna Indikator Merah Biru

Kesimpulan pH 7 (netral)Larutan D Warna Indikator Biru biru

Kesimpulan pH >7 (basa)Metil jingga

Metil merah

Metil timolBiru

Metil ftalein

Metil harga pH

A Warna indikator Merah Pink Kuning bening MerahKesimpulan harga pH 3,1 <4,2 6,0 <8,3 <3,1

B Warna Indikator orange Kuning(j) biru magenta BeningKesimpulan harga pH 3,1-4,4 <6,3 7,6 >8,3 >8,3

C Warna Indikator kuning Kuning(j) Biru(pu) Bening MerahKesimpulan harga pH 4,4 >6,3 <7,6 <8,3 6,3-7,6

D Warna Indikator Kuning tua

kuning Biru tua Magenta(p) Merah

Kesimpulan harga pH <4,4 6,3 >7,6 <10,3 7,6-10,3

Page 14: Laporan Pengujian Larutan Dengan Indikator

A B C DMO Merah orange kining Orange (pekat)

MM Pink Kuning(jernih) Kuning(jernih) Kuning ke ornge

BTB kuning biru Biru (pudar) Biru tua

A B C DPP bening magenta Bening Magenta pekat

Page 15: Laporan Pengujian Larutan Dengan Indikator

Diberi lakmus merah

Tetap merah Merah jd biru Tetap merah Merah jd biru

Diberi lakmus biru

Biru jd merah Tetap Biru Tetap biru Tetap biru

Pembahasan

1. Pada percobaan dengan memperkirakan pH larutan dengan menggunakan indikator didapati bahwa:

Larutan A bersifat asam dengan pH kurang dari 3,1 Larutan B bersifat basa dengan pH antara 8,3 - 10 Larutan C bersifat netral dengan pH antara 6,3-7,6 Larutan D bersifat basa dengan pH antara 7,6 – 10,3

Hasil ini dengan indikator MO, MM, BTB, PP juga diperkuat diuji dengan kertas lakmus.Pada percobaan ini memenuhi Dari praktikum yang telah kami lakukan ternyata menunjukkan hasil yang sesuai dengan teori yang ada.  Bahwa asam itu pH nya dibawah 7, netral pH nya 7 dan basa pH nya diatas 7 sampai 14.

KesimpulanDari hasil percobaan diatas, kita dapat menyimpulkan beberapa kesimpulan :* Suatu senyawa dipastikan memiliki asam basa yang berbeda-beda dalam range pH= 1-14 dimana pH=7 adalah pH netral. Oleh karena itu, maka dibuatlah suatu percobaan guna mengetahui berapa pH atau keasaman suatu senyawa dengan menggunakan beberapa indicator antara lain : Metil jingga, metil merah, bromtimol biru, dan fenolftalein.* pH suatu larutan dapat diperkirakan dengan menambahkan indikator asam basa ke dalamnya, sehingga dapat diperkirakan sesuai dengan pH perubahan warna indikator tersebut.