LAPORAN PENGELOLAAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK … · Hal ini dilakukan untuk menyiasati luasnya...

14
LAPORAN PENGELOLAAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI BADAN LITBANG PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2018

Transcript of LAPORAN PENGELOLAAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK … · Hal ini dilakukan untuk menyiasati luasnya...

LAPORAN PENGELOLAAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK

PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI BADAN LITBANG PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2018

KATA PENGANTAR

Dengan adanya berbagai program penelitian Badan Litbang Pertanian yang dijalankan,

tentunya banyak informasi yang dapat disampaikan kepada masyarakat luas, baik itu yang

dituangkan melalui website Badan Litbang Pertanian maupun website unit kerja UK/UPT. Dari

beragamnya informasi yang ada, usaha untuk melakukan klasifikasi informasi khususnya

klasifikasi informasi publik yang mengacu pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008

tentang Keterbukaan Informasi Publik masih terus dilakukan. Proses pengklasifikasian

tersebut telah dilakukan secara bertahap, dari PPID Pelaksana Badan Litbang Pertanian,

PPID Pembantu Pelaksana maupun PPID Pelaksana UPT. Bukan hal yang mudah untuk

mengelola dan mengkoordinasikan seluruh PPID lingkup Badan Litbang Pertanian yang

penyebarannya mencakup seluruh ibu kota propinsi, mengingat Badan Litbang Pertanian

memiliki 66 Satuan Kerja yang terdiri dari Pusat Penelitian dan Pengembangan, Balai Besar

Penelitian, Balai Penelitian dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian.

Untuk itu, melalui Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik PPID Badan Litbang Pertanian

Tahun 2018 ini, kiranya dapat memberi gambaran maupun bahan evaluasi kegiatan

pengelolaan dan pelayanan informasi publik di lingkup Badan Litbang Pertanian. Masih jauh

dari sempurna, namun optimisme dan kesungguhan dari seluruh UK/UPT lingkup Badan

Litbang Pertanian setidaknya telah mulai mendapatkan hasil, dengan naiknya peringkat

Badan Litbang Pertanian pada Pemeringkatan Keterbukaan Informasi Kementerian Pertanian

dari tidak mendapatkan peringkat pada tahun 2017 menjadi peringkat III pada tahun 2018.

Peringkat tersebut masih jauh dari memuaskan, namun hal ini dapat memotivasi dan

membuka mata banyak pihak bahwa Badan Litbang Pertanian tetap semangat untuk bekerja

lebih baik dan memberikan pelayanan prima di semua aspek kegiatan khususnya di bidang

pelayanan informasi publik.

PPID Pelaksana Badan Litbang Pertanian,

Ir. Erlita Adriani, MBA

PENDAHULUAN

Peran Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) menjadi

semakin penting dan strategis sejalan dengan agenda NAWA CITA (agenda prioritas

kabinet kerja) yang secara tegas mengamanatkan bahwa pembangunan pertanian

lima tahun ke depan diarahkan untuk mewujudkan kedaulatan pangan. Dengan kata

lain, kedaulatan pangan yang diawali dengan pencapaian swasembada pangan,

selanjutnya secara bertahap diikuti dengan peningkatan nilai tambah usaha pertanian

melalui penciptaan benih/bibit unggul secara luas untuk meningkatkan kesejahteraan

petani.

Balitbangtan merupakan salah satu unit Eselon I di Kementerian Pertanian.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 45 tahun 2015, tentang Kementerian

Pertanian dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Balitbangtan mempunyai

tugas menyelenggarakan penelitian, pengembangan, dan inovasi dibidang pertanian.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Balitbangtan menyelenggarakan berbagai

fungsi, yaitu: (1) penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian,

pengembangan, dan inovasi di bidang pertanian, (2) pelaksanaan penelitian,

pengembangan, dan inovasi di bidang pertanian, (3) penyebaran hasil penelitian,

pengembangan, dan inovasi dibidang pertanian (4) pemantauan, evaluasi dan

pelaporan pelaksanaan penelitian, pengembangan, dan inovasi di bidang pertanian,

serta (5) pelaksanaan administrasi Balitbangtan, (6) pelaksanaan fungsi lain yang

diberikan oleh Menteri Pertanian.

Dalam upaya melaksanakan tugas dan fungsi tersebut tidak terlepas pada aspek

pelaksanaan reformasi birokrasi yang didalamnya tercakup 8 area perubahan, salah

satunya adalah peningkatan kualitas pelayanan publik. Balitbangtan terus berupaya

tidak absen untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan publik antara lain membangun

pengelolaan pelayanan informasi publik dalam rangka meningkatkan kepercayaan publik

pada UK/UPT lingkup Balitbangtan.

Hal tersebut sejalan dengan ketentuan Pasal 28 F Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) yang mengatur bahwa setiap orang berhak

untuk berkomunikasi dan untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta

berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan

menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

Pemenuhan hak dasar masyarakat untuk memperoleh informasi mengenai pelaksanaan

pemerintahan diatur lebih lanjut dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

Keterbukaan Informasi publik (UU KIP).

Sesuai dengan pasal 13 ayat 1 UU KIP disebutkan bahwa untuk mewujudkan pelayanan

informasi publik yang cepat, tepat dan sederhana, setiap badan publik menunjuk Pejabat

Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). Dalam mewujudkan pelayanan informasi

publik tersebut PPID dibantu oleh pejabat fungsional lainnya. Penunjukan ini diperlukan

untuk membuat dan mengembangkan sistem penyediaan layanan informasi publik secara

cepat, mudah dan wajar sesuai dengan petunjuk teknis standar pelayanan informasi

publik yang dikeluarkan oleh Komisi Informasi Pusat (KIP) No. 1 tahun 2010 tanggal 30

April 2010.

Keberadaan PPID Pelaksana Badan Litbang Pertanian bukan berarti berdiri sendiri

melainkan menjadi satu kesatuan dengan PPID Utama Kementerian Pertanian yang

didukung oleh PPID Pembantu Pelaksana maupun PPID Pelaksana UPT yang menjadi

tanggung jawab PPID Badan Litbang Pertanian yang berjumlah 64 Satuan Kerja. Struktur

organisasi PPID Pelaksana Badan Litbang Pertanian dapat dilihat pada gambar dibawah

ini.

Tugas dan tanggung jawab PPID Badan Litbang Pertanian sesuai dengan Keputusan

Menteri Pertanian No. 2678.1/Kpts/OT.160/5/2011 tanggal 31 Mei 2011 disebutkan antara

lain sbb :

1. Mengkoordinasikan penyediaan, penyimpanan, pendokumentasian, pengamanan

informasi dan pelayanan informasi publik secara cepat, tepat dan sederhana

lingkup Badan Litbang Pertanian;

2. Menyiapkan bahan pengujian konsekuensi di Unit Kerja dan Unit Pelaksana

Teknis;

3. Menerbitkan Daftar Informasi Publik lingkup unit kerja dan Unit Pelaksana Teknis;

4. Menyiapkan saran/tanggapan atas permohonan, keberatan dan atau sengketa

pelayanan informasi publik;

5. Menyiapkan bahan klasifikasi informasi publik;

6. Melakukan fasilitasi terhadap sengketa informasi publik dan

7. Menyusun laporan secara berkala kepada Pimpinan Unit Kerja Eselon I yang

bersangkutan dengan tembusan kepada PPID Utama.

Secara nasional Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang pelayanan informasi publik

diatur dalam Peraturan Komisi Informasi (Perki) No. 1 tahun 2010 tentang Standar

Layanan Informasi Publik. Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa setiap pemohon

(perorangan) dengan melampirkan copy KTP wajib mengisi formulir isian permintaan

informasi publik dengan mencantumkan alasan permintaan informasi publik yang

diinginkan. Jika pemohon informasi bukan dari perorangan (Badan Hukum, Badan Publik,

Kelompok), agar dilampirkan surat kuasa, surat tugas, dengan melampirkan copy akte

pendirian perusahaan.

Setiap permohonan informasi publik yang ditujukan kepada PPID Badan Litbang

Pertanian dasar UU KIP akan dilayani dengan mekanisme layanan informasi publik

melalui PPID. Pemohon harus mengisi formulir permohonan informasi publik dan

melampirkan bukti identitas diri baik berupa Kartu Tanda Penduduk bagi Warga

Negara Indonesia atau surat tanda pengesahan badan hukum dari kementerian yang

membidangi urusan hukum dan hak asasi manusia bagi badan hukum Indonesia.

Permohonan informasi publik yang masuk diverifikasi kelengkapannya sebelum

dinyatakan diterima. Apabila persyaratan permohonan telah lengkap, maka

permohonan informasi publik dapat diterima.

Sebaliknya, jika persyaratan permohonan belum lengkap, maka petugas informasi

memberitahukan kepada pemohon untuk melengkapi persyaratan permohonan baik

melalui telepon maupun email. Permohonan informasi publik yang telah dinyatakan

lengkap akan ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur layanan informasi publik. Dalam

hal pada hari kesepuluh setelah permohonan informasi dinyatakan lengkap, PPID

Badan Litbang Pertanian membutuhkan waktu tambahan untuk menyusun

pemberitahuan tertulis, maka PPID Badan Litbang Pertanian menyampaikan surat

permintaan perpanjangan waktu penyampaian pemberitahuan tertulis kepada

pemohon. Selanjutnya, permohonan informasi publik akan ditanggapi oleh PPID

Badan Litbang Pertanian dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada

pemohon.

Tugas dan Tanggung Jawab PPID

Ket : V = Mengkoordinasikan dan melakukan kegiatan X = Menyiapkan Bahan

Kebijakan Pelayanan Informasi Publik Badan Litbang Pertanian

Sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan informasi publik,

Kementerian Pertanian telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

32/Permentan/OT.140/5/2011 tentang Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik di

lingkungan Kementerian Pertanian. Melalui Peraturan Menteri tersebut telah disebutkan

tentang tugas dan tanggung jawab dari masing-masing Pejabat Pengelola Informasi dan

Dokumentasi (PPID) yang kemudian pada tahun 2016, telah disempurnakan melalui

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 25/Permentan/HM.130/5/2016 tentang Perubahan

Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 32/Permentan/OT.140/5/2011 tentang

Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik di lingkungan Kementerian Pertanian.

Penyempurnaan tersebut dilakukan untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi

untuk memanfaatkan, memaksimalkan proses pengelolaan maupun pelayanan informasi

publik menggunakan Teknologi Informasi (Website).

Dalam upaya menindaklanjuti UU KIP tersebut, Kementerian Pertanian juga telah

menerbitkan Keputusan Menteri Pertanian No. 2678.1/Kpts/OT.160/5/2011 tentang

Penunjukkan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Utama dan PPID

Pelaksana Eselon I lingkup Kementerian Pertanian. Berlandaskan keputusan ini, PPID

Pelaksana tingkat Badan Litbang Pertanian dijabat oleh Kepala Bagian Kerjasama,

Hukum, Organisasi dan Humas. Selanjutnya Kepala Badan Litbang Pertanian menunjuk

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Pembantu Pelaksana dan Pelaksana UPT

lingkup Badan Litbang Pertanian melalui Keputusan Kepala Badan Litbang Pertanian No.

310/Kpts/KP.340/I/12/2011 tanggal 14 Desember 2011, yang kemudian disempurnakan

pula melalui Keputusan Kepala Badan Litbang Pertanian No. 192.1/Kpts/OT.140/07/2018

tanggal 13 Juli 2018. Hal ini terkait dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian yang menjelaskan perubahan

Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) dan Pusat

Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian yang semula berada di bawah

koordinasi Balitbangtan berubah dibawah koordinasi Sekretariat Jenderal Kementerian

Pertanian. Disamping itu juga berubahnya Unit Pelaksana Teknis Loka Pengkajian

Teknologi Pertanian (LPTP) Sulawesi Barat dan LPTP Riau Kepulauan menjadi Balai

Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Barat dan BPTP Riau Kepulauan.

Pengelolaan PPID Badan Litbang Pertanian

Wilayah kerja Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pelaksana

Badan Litbang Pertanian sebanyak 64 Satuan Kerja yang terdiri dari 12 Eselon II

(Puslibang dan Balai Besar) dan 52 Eselon III (Balai/Loka Penelitian dan Pengkajian)

di seluruh Indonesia yang menuntut tanggung jawab dalam pembinaan, evaluasi dan

monitoring pelaksanaan PPID-nya.

Untuk melakukan pembinaan terhadap PPID Pembantu Pelaksana dan PPID

Pelaksana UPT, dan dalam rangka meningkatkan kualitas serta implementasi UU No.

14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, PPID Badan Litbang Pertanian

mengikutsertakan PPID Pelaksana dan PPID Pembantu Pelaksana dalam Rapat

Koordinasi PPID tingkat Kementerian Pertanian yang penyelenggaraanyya dilakukan

satu tahun sekali. Hal ini dilakukan untuk menyiasati luasnya rentang kendali dan

belum dialokasikannya secara spesifik alokasi anggaran di DIPA Balitbangtan terkait

pengelolaan PPID.

Gambar Alur Pelayanan Informasi Publik

Monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan PPID UK/UPT, dilakukan

Badan Litbang Pertanian dengan berpedoman pada panduan yang dikeluarkan oleh

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik sebagai PPID Utama Kementerian Pertanian

Nomor 116/ Kpts/ RC.200/A.3/11/2012 yang telah disempurnakan lagi sesuai dengan

Keputusan Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, No. B-62/Kpts/HM.130/A.7/04/

2018 tanggal 1 April 2018 tentang Panduan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

Panduan Monev dan Pelaporan PPID dibuat untuk (1) memberikan standar bagi

badan Publik dalam melaksanakan pelayanan informasi publik untuk menghasilkan

layanan informasi publik yang berkualitas; (2) menjamin pemenuhan hak warga

Negara untuk memperoleh akses informasi publik; dan (3) menjamin terwujudnya

tujuan penyelenggaraan keterbukaan informasi publik.

Pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik

Badan Litbang Pertanian turut serta dalam proses Pemeringkatan Keterbukaan

Informasi Publik lingkup Kementerian Pertanian yang melibatkan juri independen baik

itu dari Komisi Informasi Pusat, Jurnalis, PPID Badan Publik lain maupun akademisi.

Meskipun hasil dari suatu pemeringkatan memang tidak berarti segalanya, namun hal

tersebut memicu motivasi untuk menjadi lebih baik melalui prestasi yang diraih. Belum

tertatanya PPID Badan Litbang Pertanian, menjadikan peringkat Badan Litbang

Pertanian belum stabil dari tahun ke tahun. PPID Badan Litbang Pertanian telah

berpartisipasi sejak diselenggarakannya pemeringkatan ini, meskipun belum

menempati peringkat yang memuaskan. Pada tahun 2016, Badan Litbang Pertanian

menduduki peringkat ke I. Namun, mengalami kemunduran drastis pada tahun 2017

dengan tidak mendapatkan peringkat sama sekali karena tidak mengirimkan SAQ

fisiknya. dan akhirnya pada tahun 2018 mendapatkan peringkat ke II berkat kerja

sama dan dukungan dari Tim Informasi Teknologi yang mengelola Website Badan

Litbang Pertanian.

Sosialisasi Pelayanan Informasi Publik

Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Rapat Sekretariat Badan Litbang Pertanian,

mengundang Kepala Biro Humas dan Informasi Publik yang dihadiri oleh Kepala

Bagian Pelayanan dan Informasi Publik dan Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian

sebagai pembina Pelayanan Publik di tingkat Kementerian Pertanian. Dalam

kesempatan tersebut diundang semua perwakilan dari masing-masing Sub Bagian

lingkup Sekretariat Badan Litbang Pertanian dengan tujuan agar kegiatan pelayanan

publik bidang informasi dapat dipahami dan segera bisa ditindak lanjuti bila terjadi

permintaan informasi publik. Hal ini diperlukan agar ke depannya memudahkan untuk

memberikan pelayanan informasi publik dengan baik sehingga tidak terjadi sengketa

informasi antara Sekretariat Badan Litbang Pertanian khususnya dan lingkup Badan

Litbang Pertanian pada umumnya dengan pemohon informasi di Komisi Informasi

Pusat.

Sarana, Prasarana dan Pengelolaan PPID

PPID Badan Litbang Pertanian memanfaatkan berbagai macam sarana dan

prasarana untuk mendukung pelayanan informasi publik. Berkaitan dengan ruang

layanan informasi publik, hampir seluruh Perangkat PPID lingkup Badan Litbang

Pertanian telah memiliki ruang layanan Informasi publik, baik secara khusus maupun

bergabung dengan ruang layanan terpadu lainnya seperti Perpustakaan, Perijinan,

diseminasi, dll yang dilengkapi dengan fasilitas komunikasi serta meja dan kursi

layanan.

Pemohon dapat mengajukan permohonan informasi publik melalui beberapa jalur

yang disediakan. Permohonan informasi publik dapat disampaikan secara langsung

di ruang layanan informasi publik, melalui telepon, faksimili, surat, dan website

www.litbang.ppid.pertanian.go.id. Selain beberapa fasilitas tersebut, dalam rangka

melaksanakan amanat Pasal 13 ayat (1) huruf b UU KIP, dan Peraturan Menteri

Pertanian Nomor 25/Permentan/HM.130/5/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan

Menteri Pertanian Nomor 32/Permentan/OT.140/5/2011 tentang Pengelolaan dan

Pelayanan Informasi Publik di lingkungan Kementerian Pertanian. Peraturan ini

dikeluarkan untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi memanfaatkan,

memaksimalkan proses pengelolaan maupun pelayanan informasi publik menggunakan

Teknologi Informasi. Oleh karena itu sejak tahun 2016 PPID Badan Litbang Pertanian

yang difasilitasi oleh PPID Utama Kementerian Pertanian juga telah menyediakan

aplikasi SILAYAN (http://litbang.ppid.pertanian.go.id/) yang berbasis internet untuk

memudahkan pemohon dalam mengajukan permohonan informasi publik secara

online. Selain mengajukan permohonan informasi publik kepada PPID Badan Litbang

Pertanian, pemohon dapat mengajukan permohonan informasi publik secara

langsung ke PPID Badan Litbang Pertanian.

Pada tahun 2018, PPID Badan Litbang Pertanian telah menerima 422 (empat ratus

dua puluh dua) permohonan informasi yang bersifat umum, yang terbagi dalam dua

saluran yaitu yang melalui kanal Kontak Pengunjung Website berjumlah 365 dan

melalui kunjungan langsung berjumlah 55 pemohon dengan rincian sebagai berikut:

33 33 33

25

32

13

37

19

35 37

2731

05

10152025303540

PERMOHONAN INFORMASI MELALUI KONTAK PENGUNJUNG WEBSITE BALITBANGTAN,

TAHUN 2018

Grafik diatas menunjukkan bahwa penggunaan teknologi informasi untuk permohonan

informasi melalui kontak pengunjung memberikan manfaat yang besar bagi pemohon.

Website memungkinkan pemohon untuk mengakses dan meminta informasi publik

kepada lembaga publik seperti halnya di Badan Litbang Pertanian. Sedangkat

pemohon informasi pada Unit Kerja pada tahun 2018 ditunjukkan seperti grafik di

bawah ini.

20%

24%16%

40%

PEMOHON INFORMASI DATANG LANGSUNG

Pengusaha Mahasiswa Umum ASN/PNS

0

200

400

600

800

1000

Pemohon Informasi Tingkat UK 2018

Penyelesesaian Sengketa Informasi Publik

Pada tahun 2018, PPID Badan Litbang Pertanian telah menerima 1 (satu) keberatan

yang diajukan oleh seorang pemohon informasi publik. Pokok sengketa informasi

yang diajukan keberatan terhadap informasi publik mengenai Absensi kehadiran pada

bulan September 2017 s/d Februari 2018 terhadap seorang ASN yang berada

dibawah penguasaan PPID Pelaksana UPT (Balittra) dengan alasan mau

mencocokan data yang dimilikinya.

Tanggapan atasan PPID Badan Litbang Pertanian (Sekretaris Badan Litbang Pertanian)

terhadap keberatan yang diajukan pemohon telah disampaikan sesuai UU KIP No.

14/2008 Pasal 36 ayat (2), dan berdasarkan surat pertimbangan dari PPID Utama

Kementerian Pertanian pemohon diundang datang ke kantor Badan Litbang Pertanian

untuk melihat dan mencocokkan dengan data yang dimilikinya. Namun demikian

pemohon tidak hadir sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, bahkan pemohon

mengirimkan surat pernyataan ketidakpuasannya, dan menyatakan akan melaporkan

perihal ketidakpuasnnya pada Komisi Informasi Pusat untuk diajukan sengketa informasi

publik. Namun demikian sampai batas akhir tahun 2018, PPID Badan Litbang Pertanian

belum mendapat undangan untuk menghadiri sengketa informasi publik dari KIP.

Kendala Dalam Pengelolaan Layanan Informasi Publik

Kendala dalam pengelolaan layanan informasi publik pada PPID Badan Litbang

Pertanian antara lain sebagai berikut.

1. Walaupun telah menyediakan sistem informasi yang memadai (website), namun

penyediaan daftar informasi publik dengan unit pemilik informasi masih belum

memadai (Informasi Serta Merta, Informasi Berkala, Informasi Yang Dikecualikan).

2. Pemahaman atas keterbukaan informasi publik pada Unit Kerja dan Unit

Pelaksana Teknis belum merata, sehingga layanan informasi publik dan

penanganan keberatan belum sesuai dengan UU KIP.

3. Pengelolaan database informasi publik (Pengelolaan Arsip dan Dokumen) masih

manual dan belum terintegrasi.

Rencana Tindak Lanjut Rekomendasi dan rencana tindak lanjut peningkatan kualitas pelayanan informasi

bagi PPID Badan Litbang Pertanian sebagai berikut.

1. Penyempurnaan Sistem Informasi PPID perlu dilanjutkan dengan menyesuaikan

kebutuhan organisasi dan perkembangan teknologi.

2. Sosialisasi pemanfaatan Silayan, Sidado untuk pelayanan informasi publik dan

penyusunan dokumen.

3. Mengusulkan daftar informasi publik kepada PPID Utama untuk dilakukan uji

konsekuensi dengan memperhatikan ketentuan Pasal 2 ayat (2) Peraturan

Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pengklasifikasian Informasi

Publik beserta penjelasannya.

4. Sosialisasi lebih lanjut untuk meningkatkan sinergi dalam pengelolaan layanan

informasi publik di tingkat UK/UPT.

Demikian laporan tahunan secara ringkas ini disusun sebagai bahan evaluasi layanan

Informasi Publik PPID Badan Litbang Pertanian