LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PT. BPR ... PENERAPAN TATA KELOLA 2018 PT. BPR KUSUMA SUMBING 5 kepada...
Transcript of LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PT. BPR ... PENERAPAN TATA KELOLA 2018 PT. BPR KUSUMA SUMBING 5 kepada...
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018
PT. BPR KUSUMA SUMBING 1
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PT. BPR KUSUMA SUMBING
PERIODE JANUARI - DESEMBER 2018
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Kondisi eksternal yang bergerak dinamis menuntut siapapun yang ada di dalamnya
untuk turut berubah, demikian halnya dengan industri perbankan yang mengalami
perkembangan sangat pesat. Perubahan yang ada tidak perlu dihindari tapi perlu dikelola
dengan baik agar dapat mendatangkan manfaat dan mendukung pencapaian tujuan.
Perkembangan industri perbankan yang semakin komplek saat ini mengakibatkan
peningkatan eksposur Bank terhadap risiko. Sebagai akibatnya, Penerapan Good
Corporate Governance (GCG) pada industri perbankan menjadi lebih penting untuk saat
ini dan di masa yang akan datang, mengingat risiko dan tantangan yang akan dihadapi
oleh industri Perbankan semakin meningkat.
PT BPR Kusuma Sumbing sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
Perbankan tidak lepas dari tuntutan perubahan tersebut. Praktek tata kelola yang baik
(GCG) menjadi acuan dalam perubahan agar tetap memenuhi tuntutan stakeholder.
“Konsistensi dan Komitmen” dalam menerapkan GCG pada jajaran perbankan menjadi
modal dasar implementasi GCG di PT. BPR Kusuma Sumbing. Manajemen PT. BPR Kusuma
Sumbing senantiasa memberikan dorongan bagi jajarannya untuk konsisten dalam
melaksanakan prinsip GCG dalam setiap pelaksanaan tugas dan tanggungjawab guna
mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Laporan pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) ini dibuat untuk memenuhi
kewajiban Bank dalam melaksanakan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.
4/POJK.03/2015 tentang penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat. Laporan
ini berisi tentang pelaksanaan Good Corporate Governance pada PT. BPR Kusuma
Sumbing periode Januari – Desember tahun 2018 dengan berpegang pada prinsip dasar
GCG, yaitu: keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability),
pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran
(fairness).
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018
PT. BPR KUSUMA SUMBING 2
PT. BPR Kusuma Sumbing telah menyusun dan berusaha me-review serta
memperbaharui manual Pedoman Pelaksanaan GCG yang mencakup Governance
Structure, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi, Proses Rapat,
Kode Etik Perilaku Dewan Komisaris dan Prosedur Pelaksanaan Benturan Kepentingan.
PT. BPR Kusuma Sumbing juga berkomitmen untuk senantiasa melaksanakan tata kelola
perusahaan yang baik GCG (Good Corporate Governance) dengan menjunjung tinggi etika
dan standar profesionalisme pada seluruh jenjang organisasi.
II. PEMEGANG SAHAM
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (UU PT), Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),
Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris dan Direksi, memiliki wewenang dan
tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam
Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. Namun demikian, keduanya
mempunyai tanggung jawab untuk memelihara kesinambungan usaha Bank dalam jangka
panjang. Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi harus memiliki kesamaan persepsi
terhadap visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan.
Komposisi Saham yang dimiliki oleh PT. BPR Kusuma Sumbing terdapat perubahan dari
tahun lalu, yaitu masuknya Bapak Bambang Handoko K. yang memegang 5,00 % (lima persen)
saham atau senilai Rp. 750.000.000,00 (Tujuh ratus lima puluh juta rupiah). Komposisi
mayoritas saham masih sama dengan tahun 2017 yaitu dimiliki oleh PT. Kusuma Sari Abadi
(Pemegang Saham Pengendali) yang berkedudukan di Semarang, Jawa Tengah.
Komposisi kepemilikan saham PT. BPR Kusuma Sumbing tahun 2018 secara lengkap
adalah sebagai berikut:
NO PEMEGANG SAHAM KOMPOSISI SAHAM
LEMBAR SAHAM NOMINAL PERSENTASE
1 PT. Kusuma Sari Abadi 560 lembar 14.000.000.000 93,33 %
2 Kwee Ing Pien 5 lembar 125.000.000 0,83 %
3 Hendro Sutantyo 5 lembar 125.000.000 0,83 %
4 Bambang Handoko K 30 lembar 750.000.000 5,00 %
JUMLAH 600 lembar 15.000.000.000 100,00 %
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018
PT. BPR KUSUMA SUMBING 3
III. SUSUNAN KEPENGURUSAN KOMISARIS DAN DIREKSI
A. Dewan Komisaris
Susunan kepengurusan Dewan Komisaris PT. BPR Kusuma Sumbing tahun 2018
mengalami perubahan dari yang semula berjumlah 2 (dua) orang, menjadi 3 (tiga)
orang. Adapun susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut :
NAMA JABATAN BERLAKU EFEKTIF JANGKA
WAKTU Surat OJK RUPS
Bambang
Handoko Kosnadi
Komisaris
Utama
Surat No. S-
658/KR.0311/2017 tgl
03 November 2017
Akta No. 17 tgl
19 Juli 2017
19 Juli 2017 s/d
18 Juli 2022
Bambang Murdadi Komisaris Surat No. S-
559/KR.0311/2017 tgl
10 Oktober 2017
Akta No. 76 tgl
11 Oktober
2017
29 November
2017 s/d 28
November 2022
Her Nugroho Amoedji Widagdo
Komisaris Surat No. S-571/KR.0313/2018 tgl 09 November 2018
Akta No. 43 tgl 24 Oktober 2018
01 November 2018 s/d 31 Oktober 2023
B. Direksi
Susunan kepengurusan PT. BPR Kusuma Sumbing pada jabatan Direksi tahun ini
mengalami perubahan, yaitu dari yang semula 2 (dua) orang menjadi 3 (tiga) orang
dimana salah satunya merupakan Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.
Berikut susunan Direksi PT. BPR Kusuma Sumbing tahun 2018:
NAMA JABATAN BERLAKU EFEKTIF JANGKA
WAKTU Surat OJK
(tercatat)
RUPS
Eko Bambang
Setiyoso
Direktur Utama Surat No. S-
559/KR.0311/2017 tgl
10 Oktober 2017
Akta No. 76 tgl
11 Oktober
2017
29 November
2017 s/d 28
November
2022
Tri Wahyu Nugroho Direktur
Komersial
Surat No. S-
559/KR.0311/2017 tgl
10 Oktober 2017
Akta No. 76 tgl
11 Oktober
2017
29 November
2017 s/d 28
November
2022
Renard Fabian Aquaristaputra
Direktur Operasional
Surat No. S-198/KR.0313/2017 tgl 20 Maret 2018
Akta No. 22 tgl 17 Januari 2018
17 Januari 2018 s/d 16 Januari 2023
Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan
Surat No. S-571/KR.0313/2018 tgl 09 November 2018
Akta No. 26 tgl 28 Juni 2018
28 Juni 2018 s/d 16 Januari 2023
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018
PT. BPR KUSUMA SUMBING 4
PELAKSANAAN PENERAPAN TATA KELOLA
PT. BPR KUSUMA SUMBING
Mengacu pada Pasal 75 POJK No.4/2015 dan SE OJK No. 5/2015 tentang Penerapan
Tata kelola, pokok-pokok isi laporan tata kelola disusun sebagai berikut :
a. Ruang lingkup Tata Kelola
Meliputi penilaian faktor-faktor sebagai berikut:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
Direksi PT. BPR Kusuma Sumbing bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
pengelolaan Bank dan mematuhi peraturan perundang-undangan serta ketentuan
yang berlaku. Tugas dan tanggung jawab Direksi BPR Kusuma Sumbing, di antaranya
adalah:
a. Melaksanakan fungsi kepengurusan Bank secara efektif dan efisien;
b. Melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan
usaha Bank pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan tetap
memperhatikan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap ketentuan yang
berlaku;
c. Menyusun strategi usaha sesuai dengan visi dan misi Bank yang telah ditetapkan
dengan Rencana Bisnis serta bertanggung jawab mengawasi dan melaksanakan dari
waktu ke waktu dan menjamin partisipasi seluruh pegawai untuk ikut berperan
sesuai dengan kompetensinya;
d. Menyusun dan menetapkan struktur Organisasi Bank beserta uraian tugas,
wewenang dan tanggung jawab serta mengelola sumberdaya Bank secara optimal;
e. Mengungkapkan kepada seluruh pegawai kebijakan Bank yang bersifat strategis
menetapkan remunerasi, serta menciptakan jenjang karier yang baik dan terbuka
dengan menerapkan reward & penalty (promosi, demosi, mutasi dan pemutusan
hubungan kerja);
f. Menerapkan Tata Tertib Kerja serta ketentuan tentang benturan kepentingan yang
mengikat dan wajib ditaati. Termasuk pengaturan tentang mekanisme
pengambilan keputusan dan hak bagi anggota Direksi, jika diantara mereka
memiliki pendapat yang berbeda, termasuk hak untuk menyampaikan pendapat
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018
PT. BPR KUSUMA SUMBING 5
kepada Dewan Komisaris dan Otoritas Pengawas Bank atas hal-hal yang dapat
membahayakan Bank.
Direksi PT. BPR Kusuma Sumbing sudah cukup baik dalam menjalankan tugas,
tanggung jawab dan fungsinya sebagai Direksi. Hal ini tercermin dari kinerja Bank yang
mengalami perkembangan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, capaian
kinerja Bank juga sudah sesuai dengan rencana kerja yang sudah dibuat dan disetujui.
Dari sisi struktural dan infrastrukturnya, Direksi PT. BPR Kusuma Sumbing juga sudah
sesuai dengan aturan yang berlaku.
Selama tahun 2018, Direksi memiliki kemauan dan kemampuan untuk
melakukan pembelajaran secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan
pengetahuan tentang Perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang
keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya,
dengan mengikuti seminar/workshop antara lain sebagai berikut :
PELATIHAN DIREKSI 2018
I. EKSTERN
NAMA JABATAN KEGIATAN PELAKSANAAN
1. Eko Bambang Setiyoso
Direktur Utama a. Studi banding di Bali dalam rangka menjaga performa kerja Bank
b. Seminar dan
pelaksanaan juknis online Dukcapil terkait akses E-KTP
13-15 April 2018 diselenggarakan oleh Perbarindo Komisariat Kedu 21-22 November 2018 diselenggarakan oleh Perbarindo Jawa Tengah
2. Tri Wahyu Nugroho
Direktur Komersial a. Pelatihan Analisa Kredit BPR tepat
22 Maret 2018 diselenggarakan oleh Perbarindo
3. Renard Fabian Aquaristaputra
Direktur Operasional a. Pelaksanaan manajemen resiko di Purwokerto (Pelatihan Manrisk)
b. Studi banding di Bali dalam rangka menjaga performa kerja Bank
c. Meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan fungsi kepatuhandan manajemen risiko (Pelatihan Kepatuhan dan Manrisk)
15 Maret 2018 diselenggarakan oleh Perbarindo 13-15 April 2018 diselenggarakan oleh Perbarindo Komisariat Kedu 14 Mei 2018 diselenggarakan oleh OJK
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018
PT. BPR KUSUMA SUMBING 6
d. Inovasi keuangan
digital pada sector jasa keuangan
27 Nov 2018 diselenggarakan oleh OJK
II. INTERN
NAMA JABATAN KEGIATAN PELAKSANAAN
1. Eko Bambang Setiyoso
Direktur Utama a. Pelatihan Monitoring Kredit
b. Pelatihan Remedial c. Pelatihan AO d. Pelatihan
Pembukuan e. Pelatihan Basic
Legal f. Pelatihan Analis
Kredit g. Pelatihan
Leadership h. Sosialisasi Asuransi
dan PPH 21 i. Sosialisasi Jaspro,
NPL, dan RBB j. Sosialisasi Legal
Aspek Adendum k. Finalisasi RBB 2019 l. Koordinasi Kerja
Remedial
09 Februari 2018 20 Feb 2018 03-04 Maret 2018 08 Maret 2018 24 Maret 2018 26 April 2018 05-06 Mei 2018 06 Maret 2018 01-05 Oktober 2018 07 November 2018 24-25 November 2018 06 Desember 2018
2. Tri Wahyu Nugroho
Direktur Komersial a. Pelatihan Monitoring Kredit
b. Pelatihan Remedial c. Pelatihan AO d. Pelatihan
Pembukuan e. Pelatihan Basic
Legal f. Pelatihan Analis
Kredit g. Pelatihan
Leadership h. Sosialisasi Asuransi
dan PPH 21 i. Sosialisasi Jaspro,
NPL, dan RBB j. Sosialisasi Legal
Aspek Adendum k. Finalisasi RBB 2019 l. Koordinasi Kerja
Remedial
09 Februari 2018 20 Februari 2018 03-04 Maret 2018 08 Maret 2018 24 maret 2018 26 April 2018 05-06 Mei 2018 06 Maret 2018 01-05 Oktober 2018 07 November 2018 24-25 November 2018 06 Desember 2018
3. Renard Fabian Aquaristaputra
Direktur Operasional a. Pelatihan Service Excellent
b. Pelatihan Monitoring Kredit
c. Pelatihan Remedial d. Pelatihan AO
27 Jan 2018 09 Februari 2018 20 Februari 2018 03-04 Maret 2018 08 Maret 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018
PT. BPR KUSUMA SUMBING 7
e. Pelatihan Pembukuan
f. Pelatihan Basic Legal
g. Pelatihan Analis Kredit
h. Pelatihan Leadership
i. Sosialisasi Asuransi dan PPH 21
j. Sosialisasi Jaspro, NPL, dan RBB
k. Sosialisasi Legal Aspek Adendum
l. Finalisasi RBB 2019 m. Koordinasi Kerja
Remedial
24 Maret 2018 26 April 2018 05-06 Mei 2018 06 Maret 2018 01-05 Oktober 2018 07 November 2018 24-25 November 2018 06 Desember 2018
Sedangkan untuk Kegiatan Rapat, sepanjang tahun 2018 Direksi telah
menyelenggarakan rapat sebanyak 14 (empat belas) kali dengan rincian sebagai
berikut:
RAPAT DIREKSI
NO TGL RAPAT AGENDA KEHADIRAN 1 09 Januari 2018 Follow up penyelesaian kredit
bermasalah Direksi dan Bidang Komersial
2 17 Januari 2018 Penetapan kenaikan BWMK Cabang Weleri
Direksi dan Bidang Komersial, SDM, AI
3 01 Maret 2018 Perubahan ketentuan kredit karyawan/bunga pinjaman karyawan
Direksi dan Bidang Komersial, SDM, AKT dan PBK
4 07 Mei 2018 Ketentuan cleansing account Direksi dan Bidang AKT dan PBK, TSI
5 05 Juni 2018 Rencana pemindahan alamat kantor cabang Wonosobo
Direksi dan Seluruh Bidang
6 26 Juli 2018 Perubahan ketentuan taksasi barang bergerak
Direksi dan Bidang Komersial
7 24 Agustus 2018 Perubahan suku bunga tabungan per September 2018
Direksi dan Bidang AKT dan PBK
8 01 September 2018 Follow Up LHP OJK Direksi dan seluruh Bidang
9 06 September 2018 Tindak lanjut catatan Dekom atas Kredit bermasalah
Direksi dan Bidang Komersial
10 12 September 2018 Perubahan suku bunga deposito terkait dengan perubahan suku bunga LPS
Direksi dan Bidang AKT dan PBK
11 20 September 2018 Follow Up LHP Internal Audit Direksi dan AI
12 03 Oktober 2018 Penetapan punishment atas hasil follow up LHP SPI
Direksi dan AI
13 01 November 2018 Penyusunan RBB 2019 dan rencana evaluasi kinerja cabang
Direksi dan seluruh Bidang
14 13 Desember 2018 Rencana kegiatan Gathering Karyawan 2019
Direksi dan seluruh Bidang
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018
PT. BPR KUSUMA SUMBING 8
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris;
Dewan Komisaris memiliki fungsi, tugas dan tanggung jawab yang jelas sesuai
dengan anggaran dasar dan wewenang yang diberikan oleh RUPS. Dewan Komisaris
bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam hal mengawasi kebijakan Direksi
terhadap operasional Bank secara umum yang mengacu kepada rencana bisnis yang
telah dibuat dan disetujui, serta memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku.
Secara rinci, tugas pokok Dewan Komisaris yang berhubungan dengan
pengawasan adalah:
a. Melakukan pengawasan terhadap pengurusan Bank yang dilakukan oleh Direksi
serta memberikan pengarahan kepada Direksi termasuk mengenai rencana kerja,
pengembangan Bank, pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan
RUPS dan/atau RUPSLB serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu
dengan:
i. Memberikan pendapat dan pengarahan kepada Direksi tentang penentuan
visi, misi, budaya kerja dan nilai-nilai Bank;
ii. Melakukan kajian dan memberikan pendapat tentang strategi usaha yang
diterapkan Bank;
iii. Memberikan pendapat dan pengarahan atas sistem pengelolaan sumber daya
manusia;
iv. Memberikan pendapat dan pengarahan atas penerapan sistem pengendalian
risiko;
v. Memberikan pendapat dan pengarahan atas Rencana Bisnis dan
penjabarannya;
vi. Memberikan persetujuan atas rancangan keputusan bisnis strategis atau
kebijakan yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran
Dasar dan keputusan RUPS, serta prudential banking practise termasuk
komitmen untuk menghindari segala bentuk benturan kepentingan (conflict of
interest);
vii. Melakukan penilaian atas laporan audit internal maupun eksternal dan
memberikan pengarahan kepada Direksi atas hal-hal yang perlu
ditindaklanjuti;
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018
PT. BPR KUSUMA SUMBING 9
viii. Melakukan pengawasan secara periodik dan memberikan nasihat kepada
Direksi atas penyelenggaraan prinsip tata kelola yang baik (Good Corporate
Governance);
ix. Melakukan pengawasan secara periodik atas pelaksanaan rencana bisnis dan
memberikan pendapat/persetujuan atas perubahan rencana bisnis sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
x. Menyampaikan laporan pengawasan kepada otoritas Pengawas dan
Pemegang Saham;
xi. Melakukan pengawasan atas kualitas pelayanan Bank kepada nasabah dan
memberikan pengarahan yang diperlukan Direksi untuk perbaikannya.
b. Melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar dan keputusan RUPS dan/atau RUPSLB dengan efektif dan efisien
serta terpeliharanya efektifitas komunikasi antara Dewan Komisaris dengan
Direksi, Auditor Ekternal dan Otoritas Pengawas Bank;
c. Menjaga kepentingan Bank dengan memperhatikan hak para Pemegang Saham
dan Pemangku Kepentingan serta bertanggung jawab ke RUPS;
d. Meneliti dan menelaah Laporan Tahunan yang disiapkan Direksi serta
menandatangani Laporan Tahunan tersebut sebagai tanda persetujuan;
e. Memberikan pendapat dan saran atas rencana bisnis yang dibuat dan diusulkan
Direksi dan mengesahkannya sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar;
f. Memonitor perkembangan kegiatan Bank;
g. Memberikan pendapat dan saran kepada Pemegang Saham atas hal-hal yang
dianggap penting bagi kepengurusan Bank;
h. Mengusulkan diadakan RUPS dan melaporkan kepada RUPS apabila terjadi
penurunan kinerja Bank yang signifikan disertai dengan saran dan tindakan
perbaikan yang diperlukan.
Dewan Komisaris PT. BPR Kusuma Sumbing sudah cukup aktif dalam menjalankan
tugas dan fungsinya. Hal ini dapat terlihat dari frekuensi rapat internal, memo, dan
kunjungan yang selama ini sudah dilakukan.
Sepanjang tahun 2018, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan Rapat Dewan
Komisaris sebanyak 5 (lima) kali, dengan rincian sebagai berikut :
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018
PT. BPR KUSUMA SUMBING 10
RAPAT DEWAN KOMISARIS
NO HARI/TGL RAPAT AGENDA RAPAT KEHADIRAN 1 Rabu, 07 Februari 2018 Evaluasi kinerja tahun 2017 a. Bambang Handoko
b. Bambang Murdadi
2 Rabu, 28 Maret 2018 Evaluasi kinerja Triwulanan tahun 2018 a. Bambang Handoko b. Bambang Murdadi
3 Rabu, 19 Juli 2018 Usulan Bahan Pembahasan Evaluasi Kinerja semester I/2018
a. Bambang Handoko b. Bambang Murdadi
4 Rabu, 05 September 2018
Pembahasan Pemberian Kredit Cabang Weleri
a. Bambang Handoko b. Bambang Murdadi
5 Rabu, 03 Oktober 2018 Evaluasi kinerja dan RBB tahun 2019 a. Bambang Handoko b. Bambang Murdadi
Adapun sepanjang tahun 2018, Direksi dan Dewan Komisaris
menyelenggarakan Rapat sebanyak 6 (enam) kali, dengan rincian sebagai berikut :
RAPAT DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS
NO HARI/TGL RAPAT AGENDA RAPAT KEHADIRAN 1 Rabu, 14 Februari 2018 Pencapaian Kinerja tahun 2017 a. Eko Bambang
Setiyoso b. Tri Wahyu Nugroho c. Renard Fabian. A d. Lia Lestari (Kabid
Akt&Pbk) e. Pradiptianing U
(Notulis) f. Bambang Handoko
Kosnadi g. Bambang Murdadi
2 Rabu, 04 April 2018 Koordinasi Penyelesaian Kredit Bermasalah
a. Eko Bambang Setiyoso
b. Tri Wahyu Nugroho c. Renard Fabian. A d. Lia Lestari (Kabid
Akt&Pbk) e. Pradiptianing U
(Notulis) f. Bambang Handoko
Kosnadi g. Bambang Murdadi
3 Kamis, 19 Juli 2018 Kinerja PT. BPR Kusuma Sumbing Semester I tahun 2018
a. Eko Bambang Setiyoso
b. Tri Wahyu Nugroho c. Renard Fabian. A d. Lia Lestari (Kabid
Akt&Pbk) e. Prastiyani f. Hendi Setyo
Pambudi g. Pradiptianing U
(Notulis) h. Bambang Handoko
Kosnadi i. Bambang Murdadi
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018
PT. BPR KUSUMA SUMBING 11
4 Rabu, 03 Oktober 2018 Evaluasi Temuan OJK dan Evaluasi & Rencana RBB 2019
a. Eko Bambang Setiyoso
b. Tri Wahyu Nugroho c. Renard Fabian. A d. Lia Lestari (Kabid
Akt&Pbk) e. Prastiyani f. Eko Yuliyanto g. Hendi Setyo
Pambudi h. Rian Archinta i. Pradiptianing U
(Notulis) j. Bambang Handoko
Kosnadi k. Bambang Murdadi
5 Kamis-Jumat, 22-23 November 2018
Masukan/usulan Penyelesaian Kredit Bermasalah pada Kantor Cabang Temanggung
a. Eko Bambang Setiyoso
b. Tri Wahyu Nugroho c. Renard Fabian. A d. Harsoyo e. Ben Syarief f. Heni Ramawati g. Her Nugroho
Amoedji
6 Rabu, 28 Nov 2018 Pembahasan RBB a. Eko Bambang Setiyoso
b. Tri Wahyu Nugroho c. Lia Lestari (Kabid
Akt&Pbk) d. Pradiptianing U
(Notulis) e. Bambang Handoko
Kosnadi f. Bambang Murdadi
Selain itu, Dewan Komisaris juga menghadiri 5 (lima) Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS). Adapun keseluruhan rapat dihadiri secara fisik oleh Dewan Komisaris
dan tidak ada yang menggunakan teknologi telekonferensi. Detail rapat dan jumlah
kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat selama tahun 2018 tersaji pada tabel
di bawah ini :
NAMA RUPS Rapat Internal Rapat dgn Direksi
Jumlah Jumlah Jumlah
Rapat Kehadiran % Rapat Kehadiran % Rapat Kehadiran %
Bambang Handoko K 5 5 100 5 5 100 6 5 83
Bambang Murdadi 5 5 100 5 5 100 6 5 83
Her Nugroho Amoedji
Widagdo*)
- - - - - - 2 1 50
*) Bergabung pada PT. BPR Kusuma Sumbing 01 November 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018
PT. BPR KUSUMA SUMBING 12
Dewan Komisaris aktif menjalankan fungsi pengawasan dengan cara hadir di
kantor PT. BPR Kusuma Sumbing minimal seminggu sekali setiap hari Rabu. Dewan
Komisaris melakukan pengawasan baik langsung (OTS) dengan melakukan kunjungan
ke cabang-cabang PT. BPR Kusuma Sumbing maupun tidak langsung dengan
memeriksa berkas-berkas dari cabang-cabang. Selain itu, pada tahun 2018 ini Dewan
Komisaris juga turut mengawasi dan memberikan saran-saran kepada Direksi melalui
dokumen-dokumen kegiatan (Memo) kepada Direksi. Memo dari Dewan Komisaris
dan jawaban Direksi atas memo tersebut antara lain:
KOMISARIS JAWABAN DIREKSI
No. Memo Tanggal Hal No. Memo Tanggal
No. 1/DK/2018
03 Januari 2018 Penyediaan data series neraca dan L/R untuk pembuatan laporan Dekom
No. 001/KSB.KP-SKRT/JWB/I/2018
09 Januari 2018
No. 2/DK/2018
10 Januari 2018 Laporan Dekom terkait OTS ke Cabang Temanggung
No. 002/KSB.KP-SKRT/JWB/I/2018
24 Januari 2018
No. 3/DK/2018
24 Januari 2018 Hasil pelatihan Dewan Komisaris yang dihadiri oleh Komisaris Utama
No. 003/KSB.KP-SKRT/JWB/II/2018
21 Februari 2018
No. 4/DK/2018
21 Februari 2018 Evaluasi hasil kinerja tahun 2017
No. 005/KSB.KP-SKRT/JWB/II/2018
21 Maret 2018
No. 5/DK/2018
28 Februari 2018 Data Kinerja tahun 2018 (NPL dan AYDA)
No. 006/KSB.KP-SKRT/JWB/III/2018
28 Maret 2018
No. 6/DK/2018
28 Maret 2018 Data untuk evaluasi kinerja 3 (tiga) bulanan
No. 007/KSB.KP-SKRT/JWB/III/2017
02 April 2018
No. 7/DK/2018
04 April 2018 Permintaan data PAR dll
No. 00/KSB.KP-SKRT/JWB/V/2018
16 Mei 2018
No. 8/DK/2018
02 Mei 2018 Permintaan LHP Audit PE AI cabang Wonosobo
No. 009/KSB.KP-SKRT/JWB/V/2018
16 Mei 2018
No. 9/DK/2018
16 Mei 2018 Data kredit yang masuk kategori PAR (PAR 0 – 3)
No. 010/KSB.KP-SKRT/JWB/V/2018
23 Mei 2018
No. 10/DK/2018
30 Mei 2018 NPL cabang Wonosobo dan lain-lain
No. 11/DK/2018
06 Juni 2018 Evaluasi RBB dan lain-lain
No. 12/DK/2018
12 Juli 2018 OTS ke Nasabah Cabang Weleri
No. 13/DK/2018
12 Juli 2018 Data RBB dan Realisasi neraca L/R posisi Juni 2018
Permintaan data telah diserahkan kepada Dewan Komisaris
No. 14/DK/2018
19 Juli 2018 Rapat evaluasi pelaksanaan RBB semester I/2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018
PT. BPR KUSUMA SUMBING 13
No. 15/DK/2018
25 Juli 2018 Permintaan data debitur sektor tembakau di KPO
No. 012/KSB.KP-SKRT/JWB/VIII/2018
02 Agustus 2018
No. 16/DK/2018
15 Agustus 2018 Kredit pihak terkait, kredit cabang Weleri, SK Inventaris
No. 013/KSB.KP-SKRT/JWB/VIII/2018
21 Agustus 2018
No. 17/DK/2018
03 Oktober 2018 Evaluasi temuan OJK dan evaluasi & rencana RBB tahun 2019
No. 18/DK/2018
31 Oktober 2018 Info OTS ke Temanggung dan permohonan data series RBB dan realisasinya
No. 19/DK/2018
12 November 2018 Data kredit dll di RBB Permintaan data telah diserahkan kepada Dewan Komisaris
3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas atau fungsi komite;
Sesuai peraturan yang berlaku, PT. BPR Kusuma Sumbing belum memiliki
kelengkapan dan pelaksana tugas maupun komite kerja.
4. Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern, dan audit ekstern;
Kompleksitas kegiatan usaha Bank semakin meningkat sejalan dengan
perkembangan teknologi informasi, globalisasi, dan integrasi pasar keuangan. Hal ini
memberikan dampak yang sangat besar terhadap eksposur risiko yang dihadapi oleh
Bank sehingga diperlukan penegakan prinsip kehati-hatian serta upaya untuk
memitigasi risiko kegiatan usaha Bank, baik yang bersifat preventif maupun kuratif.
Fungsi audit intern/SKAI merupakan unit kerja independen yang dipimpin oleh
seorang Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama
dan memiliki jalur komunikasi langsung dengan Dewan Komisaris.
Sesuai dengan ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank sudah
menunjuk 1 (satu) orang Pejabat Eksekutif yang berfungsi menjalankan fungsi audit
intern dan kepatuhan. Kedua fungsi tersebut memiliki akses yang tidak terbatas
terhadap seluruh aktivitas di PT. BPR Kusuma Sumbing dan merupakan mitra
manajemen dalam mewujudkan implementasi GCG di lingkungan Bank.
Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Bank dilakukan dengan
melaksanakan pemeriksaan Audit Eksternal yang dilakukan oleh Kantor Akuntan
Publik (KAP). Auditor Eksternal yang memeriksa laporan keuangan PT. BPR Kusuma
Sumbing dipilih berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris untuk kemudian
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018
PT. BPR KUSUMA SUMBING 14
ditetapkan melalui RUPS. Untuk menjamin independensi dan kualitas hasil
pemeriksaan, Auditor Eksternal yang ditunjuk tidak memiliki benturan kepentingan
dengan Bank. Bank menunjuk KAP Sodikin & Harijanto sebagai audit ekstern yang akan
melakukan audit Laporan Keuangan tahun buku yang berakhir pada 31 Desember
2018.
5. Penanganan Benturan Kepentingan
Dalam hal terjadi benturan kepentingan, Dewan Komisaris, Direksi, dan Pejabat
Eksekutif Bank dilarang mengambil tindakan yang dapat merugikan Bank atau
mengurangi keuntungan Bank. Direksi dan Pejabat Eksekutif wajib mengungkapkan
benturan kepentingan dalam setiap keputusannya. Benturan kepentingan yang
dimaksud antara lain adalah:
a. Perbedaan antara kepentingan ekonomi Bank dengan kepentingan ekonomi
pribadi pemilik, anggota Komisaris, anggota Direksi maupun Pejabat Eksekutif bank
dan atau pihak terkait dengan Bank;
b. Pemberian perlakuan istimewa kepada pihak – pihak tertentu di luar prosedur dan
ketentuan yang berlaku serta pemberian suku bunga tidak sesuai dengan
ketentuan dan prosedur yang berlaku.
Pengungkapan benturan kepentingan pada setiap keputusan paling sedikit
mencakup nama dan jabatan pihak yang memiliki benturan kepentingan, nama dan
jabatan pengambil keputusan-transaksi yang mengandung benturan kepentingan,
jenis transaksi, nilai transaksi, dan keterangan. PT. BPR Kusuma Sumbing sudah
memiliki pedoman kebijakan mengenai penanganan benturan kepentingan yang
mengatur tentang bentuk, sumber, tindakan terhadap potensi benturan kepentingan,
tata cara penanganan, sanksi atas pelanggaran benturan kepentingan dan surat
pernyataan potensi munculnya benturan kepentingan. Jika ada permasalahan yang
dirasakan akan berkembang dan terjadi benturan kepentingan, permasalahan dapat
diselesaikan dengan baik menurut tingkatan struktur organisasi dan tidak
mengakibatkan kerugian atau mengurangi keuntungan bank.
Pokok-pokok pengaturan benturan kepentingan adalah bahwa dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya, anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan
Karyawan perusahaan harus mendahulukan kepentingan perusahaan di atas
kepentingan pribadi, keluarga, atau pihak lainnya.
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018
PT. BPR KUSUMA SUMBING 15
Pada tahun 2018, terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan
pada PT. BPR Kusuma Sumbing. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :
NO Nama dan
Jabatan Pihak
yang memiliki
Benturan
Kepentingan
Nama dan
Jabatan
Pengambil
Keputusan
Jenis Transaksi Nilai Transaksi
(dalam ribu
Rp)
Keterangan (jangka
waktu)
1 Renard Fabian A
(Direktur
Operasional dan
Direktur Yang
Membawahkan
Fungsi Kepatuhan)
Dewan Direksi Sewa Menyewa
Gedung (Cab.
Temanggung)
Rp. 240.000 01/10/2016 s.d
01/10/2019
(3 tahun)
2 Hendro Sutantyo
(Pemegang
Saham)
Dewan Direksi Sewa Menyewa
Gedung :
a. Kantor Pusat
b. Cab.
Ambarawa
c. Cab.
Mranggen
d. Cab.
Delanggu
e. Cab.
Sokaraja
Rp. 350.000
Rp. 125.000
Rp. 250.000
Rp. 250.000
Rp. 250.000
05/01/2017 s.d
04/01/2020
(3 tahun)
05/01/2017 s.d
04/01/2020
(3 tahun)
01/01/2017 s.d
31/12/2019
(3 tahun)
01/01/2017 s.d
31/12/2019
(3 tahun)
04/01/2017 s.d
04/01/2020
(3 tahun)
3 Ratna Lestyani (Ibu
Kandung Bp.
Hendro Sutantyo -
Pemegang Saham)
Dewan Direksi Sewa Menyewa
Gedung (Cab.
Semarang)
Rp. 200.000 26/03/2016 s.d
25/03/2019
(3 tahun)
4 PT. Kusuma Sari
Abadi (Pemegang
Saham
Pengendali)
Dewan Direksi Sewa Menyewa
Kendaraan
(seluruh Kantor
PT. BPR
Kusuma
Sumbing)
Rp.1.007.150 Januari s.d
Desember 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018
PT. BPR KUSUMA SUMBING 16
5 PT. Kusuma Indrasari Grafitama (KIG)
Dewan Direksi Pengadaan Cetakan
Rp. 83.627 Januari s.d Desember 2018
Keterangan : 1. Untuk sewa gedung, penyusutan dibagi dengan masa sewa sesuai dengan harga sewa yang telah disepakati dan
penyusutan dilakukan setiap bulannya. 2. Pengambil keputusan untuk semua transaksi yang mengandung Benturan Kepentingan dilakukan oleh Dewan Direksi
dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris. 3. Walaupun mengandung benturan kepentingan, PT. BPR Kusuma Sumbing telah melakukan survey terlebih dahulu
dan mendapati bahwa harga sewa atas gedung dan kendaraan tersebut masih dalam kisaran harga wajar dibandingkan dengan harga sewa gedung di sekitarnya dan atau kendaraan oleh vendor lainnya.
4. Pemilik saham PT. Kusuma Indrasari Grafitama SAMA dengan Pemilik Saham PT. BPR Kusuma Sumbing yaitu Bp. Hendro Sutantyo dan Bp. Kwee Ing Pien dan untuk pengadaan cetakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dalam batas kewajaran.
6. Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian intern
Kegiatan usaha BPR dapat terpapar berbagai macam risiko, baik risiko yang melekat pada
kegiatan fungsionalnya maupun dalam Sistem Pengendalian Risiko bank tersebut. Bank
Perkreditan Rakyat memiliki 6 (enam) risiko, yang antara lain meliputi: risiko kredit, risiko
likuiditas, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko stratejik dan risiko reputasi, yang
terungkap dalam profil risikonya. BPR dituntut untuk dapat mengidentifikasi dan pengukuran
risiko yang mungkin akan timbul, serta memantau dan mengendalikan risiko agar tetap bisa
memperoleh imbal balik yang optimal. Pelaksanaan dan pelaporan Manajemen Risiko di PT.
BPR Kusuma Sumbing dilakukan sesuai dengan periode penahapan yang sudah ditetapkan
oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
7. Batas maksimum pemberian kredit
PT. BPR Kusuma Sumbing telah menerapkan prinsip kehati-hatian tentang
penyediaan dana kepada Pihak Terkait dan atau penyediaan dana besar serta
pembatasan kewenangan Pejabat Eksekutif Bank dalam penyaluran kredit. Tidak ada
pelanggaran dan pelampauan batas maksimum pemberian kredit sepanjang tahun
2018.
8. Rencana bisnis BPR;
Rencana bisnis Bank disusun dengan mengacu pada visi, misi dan arah kebijakan
jangka panjang bisnis Bank. Implementasi dan pencapaian rencana bisnis tersebut
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018
PT. BPR KUSUMA SUMBING 17
dievaluasi secara berkala dan terus menerus agar tetap selaras dengan visi dan misi
Bank.
Penyusunan Rencana Bisnis Bank didasarkan pada prinsip kehati-hatian dengan
memperhatikan kondisi internal dan eksternal terkini. Bank senantiasa melakukan
review atas kinerja keuangan secara rutin sehingga Bank dapat segera melakukan
tindakan yang diperlukan untuk mencapai target tahunan yang ditetapkan.
9. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan
Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan PT. BPR Kusuma Sumbing
mengacu dan tunduk pada ketentuan dan peraturan perbankan yang berlaku, dengan
memperhatikan dan menerapkan prinsip kehati – hatian melalui prinsip mengenal
nasabah maupun pengelolaan risiko operasional, risiko hukum dan risiko reputasi
sesuai peraturan dan pedoman yang telah dimiliki Bank. Bank juga telah
mengungkapkan kondisi keuangan dan non keuangan secara lengkap dalam Laporan
Publikasi dan Laporan Tahunan maupun laporan lainnya melalui Pelaporan resmi ke
OJK dan/atau dengan menempelkan Laporan Publikasi pada setiap Kantor Cabang.
Transparansi informasi mengenai produk dan/atau layanan dapat diakses di website
resmi PT. BPR Kusuma Sumbing dengan alamat www.bprkusumasumbing.com
Penilaian faktor-faktor tersebut di atas dilakukan dengan hasil penilaian sendiri (self
assesment) atas penerapan Tata Kelola BPR yang akan disajikan dalam Kertas Kerja
tersendiri dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam Laporan ini (kertas Kerja
Penerapan Tata Kelola terlampir).
b. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris Serta Hubungan Keuangan dan/atau
Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris Dengan Anggota Dewan Komisaris Lain,
Anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham BPR.
Dewan Komisaris adalah bagian perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab
secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi
serta memastikan bahwa Bank melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi.Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris wajib bertindak secara
independen dan bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018
PT. BPR KUSUMA SUMBING 18
kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan
perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.
Per 31 Desember 2018, Dewan Komisaris yang dimiliki oleh PT. BPR Kusuma Sumbing
berjumlah 3 (tiga) orang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama dan 2 (dua) orang
Komisaris. Seluruh anggota Dewan Komisaris berdomisili di Jawa Tengah. Anggota Dewan
Komisaris PT. BPR Kusuma Sumbing telah memenuhi jumlah, komposisi, dan kriteria
sesuai Peraturan yang ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dewan Komisaris pada PT. BPR Kusuma Sumbing tidak memiliki hubungan keluarga
dengan Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya, serta Pemegang Saham. Hal yang sama
terlihat pada hubungan keuangan, dimana tidak ada anggota Dewan Komisaris yang
memiliki hubungan keuangan baik dengan Direksi, Dewan Komisaris lainnya, maupun
pemegang saham.
Nama Hubungan Keuangan Dengan
Direksi Dewan Komisaris Pemegang Saham
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Ir. Bambang Handoko Kosnadi √
√
√
Bambang Murdadi, S.E, M.M √
√
√
Her Nugroho Amoedji. W √
√
√
Tabel Hubungan Keuangan Dewan Komisaris PT. BPR Kusuma Sumbing
Nama Hubungan Keluarga Dengan
Direksi Dewan Komisaris Pemegang Saham
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Ir. Bambang Handoko Kosnadi √
√
√
Bambang Murdadi, S.E, M.M √
√
√
Her Nugroho Amoedji. W √
√
√
Tabel Hubungan Keluarga Dewan Komisaris PT. BPR Kusuma Sumbing
c. Kepemilikan Saham Direksi Serta Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga
Anggota Direksi Dengan Anggota Direksi Lain, Anggota Dewan Komisaris dan/atau
Pemegang Saham BPR.
Direksi adalah organ perseroan (Bank) yang bertanggung jawab penuh atas
pengurusan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan sesuai dengan
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018
PT. BPR KUSUMA SUMBING 19
ketentuan anggaran dasar. Direksi bertugas danbertanggung jawab secara kolektif dalam
mengelola perusahaan. Direksi bertanggung jawab terhadap pengelolaan perusahaan
agar dapat menghasilkan nilai tambah dan memastikan kesinambungan usaha.
Masing-masing anggota Direksi melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai
dengan pembagian tugas dan wewenang. Tugas, wewenang, dan hal-hal lain yang terkait
dengan Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Seluruh jajaran Direksi PT. BPR Kusuma Sumbing sudah lulus penilaian kemampuan
dan kepatutan (Fit and Proper Test) berdasar Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No 14/180/KEP.GBI/Sm/2012/RAHASIA dan No 14/181/KEP.GBI/Sm/2012/RAHASIA.
Selain itu, Direksi pada PT. BPR Kusuma Sumbing tidak ada yang memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga sampai
dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan/atau
pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen.
Nama Hubungan Keuangan Dengan
Direksi Dewan Komisaris Pemegang Saham
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Drs. Eko Bambang Setiyoso √
√
√
Tri Wahyu Nugroho, S.H. √
√
√
drh. Renard Fabian Aquaristaputra. M.M.
√
√
√
Tabel Hubungan Keuangan Direksi PT. BPR Kusuma Sumbing
Nama Hubungan Keluarga Dengan
Direksi Dewan Komisaris Pemegang Saham
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Drs. Eko Bambang Setiyoso √
√
√
Tri Wahyu Nugroho, S.H. √
√
√
drh. Renard Fabian Aquaristaputra. M.M.
√
√
√
Tabel Hubungan Keluarga Direksi PT. BPR Kusuma Sumbing
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018
PT. BPR KUSUMA SUMBING 20
d. Paket/Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Direksi dan Dewan Komisaris
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi mendapat sejumlah
remunerasi dan fasilitas lainnya. Kebijakan pemberian remunerasi Direksi mengacu
kepada keputusan dari Pemegang Saham sebagaimana ditetapkan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham dengan memperhatikan hasil kajian yang dilakukan oleh Bank.
Komponen remunerasi bagi Direksi terdiri dari Gaji Bruto, Benefit sesuai dengan
ketentuan Bank seperti Asuransi Kesehatan, Tunjangan seragam dan Tunjangan Hari Raya
(THR) serta Jasa produksi yang besarannya diberikan sesuai kinerja Bank. Selain itu, Direksi
juga memperoleh fasilitas berupa kendaraan dinas dari perusahaan. Besarnya remunerasi
dan fasilitas lain yang diperoleh oleh Dewan Direksi PT. BPR Kusuma Sumbing selama 12
bulan selama tahun 2018 adalah sebagai berikut:
REMUNERASI ORANG JUMLAH (dalam Rupiah)
1. Natura
Keseluruhan
Remunerasi
3 orang 1.042.940.544,-
2. Non Natura
Fasilitas Kendaraan 3 orang 260.800.000,-
Catatan : untuk point kedua adalah akumulasi pemakaian kendaraan 3 (tiga) orang Direksi selama tahun 2018
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris mendapat
sejumlah remunerasi dan fasilitas lainnya. Kebijakan pemberian remunerasi dan fasilitas
lainnya bagi Dewan Komisaris mengacu kepada keputusan dari Pemegang Saham
sebagaimana ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan memperhatikan
hasil kajian yang dilakukan oleh Bank.
Komponen remunerasi Dewan Komisaris terdiri atas Honorarium, Benefit sesuai
dengan ketentuan Bank seperti Tunjangan Hari Raya (THR) serta tantiem yang besarannya
diberikan sesuai kinerja Bank. Detail terkait remunerasi dan fasilitas lain yang diterima
Dewan Komisaris PT. BPR Kusuma Sumbing selama tahun 2018 (total selama 12 bulan)
adalah sebagai berikut:
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018
PT. BPR KUSUMA SUMBING 21
REMUNERASI ORANG JUMLAH (dalam Rupiah)
Natura
Keseluruhan Remunerasi 3 orang*) 365.237.544,-*)
Catatan : Komisaris berjumlah 2 (dua) orang pada awalnya dan masuk 1 (satu) orang komisaris baru di awal bulan November
e. Rasio Gaji Tertinggi dan Gaji Terendah.
Rasio gaji tertinggi dan terendah antara Dewan Komisaris, Direksi, Manajemen dan
Karyawan PT. BPR Kusuma Sumbing selama tahun 2018 tergambar dari tabel di bawah
berikut:
URAIAN RASIO
Rasio gaji pegawai tertinggi dan terendah 12 : 1
Rasio gaji Direksi tertinggi dan terendah 1,25 : 1
Rasio gaji Komisaris tertinggi dan terendah 1,25 : 1
Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi 1,41 : 1
f. Jumlah Penyimpangan Intern Yang Terjadi dan Upaya Penyelesaian Oleh BPR
Sepanjang tahun 2018, terdapat 3 (tiga) kasus penyimpangan internal (fraud) yang
terjadi di PT. BPR Kusuma Sumbing. Kasus penyimpangan tersebut sudah diselesaikan
secara internal. Detail tentang penyimpangan internal yang terjadi tersaji pada tabel di
bawah ini :
Jumlah Kasus Yang Dilakukan Oleh
Direksi Dewan Komisaris Pegawai Tetap Peg. Tdk Tetap
2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018
Telah
diselesaikan
secara Internal
BPR
NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL 1 kasus 3 kasus NIHIL NIHIL
Dalam Proses
Penyelesaian
Secara Internal
BPR
NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL
Belum
Diupayakan
Penyelesaiannya
NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL
Telah
Ditindaklanjuti
NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018
PT. BPR KUSUMA SUMBING 22
Dengan Proses
Hukum
Catatan : 3 (tiga) kasus tersebut adalah Fraud yang dilakukan oleh Pegawai Tetap PT. BPR Kusuma Sumbing pada
beberapa Cabang.
g. Jumlah Permasalahan Hukum dan Upaya Penyelesaian Oleh BPR
Dalam periode waktu bulan Januari sampai dengan Desember 2018 tidak terdapat
permasalahan hukum yang dialami PT. BPR Kusuma Sumbing.
h. Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik Baik Nominal Maupun
Penerima Dana.
Sepanjang tahun 2018, PT. BPR Kusuma Sumbing mengeluarkan sumbangan sebesar
Rp. 19.300.000 (Sembilan belas juta tiga ratus ribu rupiah) yang dipergunakan untuk
sumbangan kematian karyawan, yaitu diberikan apabila karyawan/orang tua kandung
karyawan/ anak kandung karyawan meninggal dunia. Hal ini sesuai dengan SE No.
020/KSB,KP/HRD-SE/VII/2014 tanggal 21 Juli 2014 perihal Dana Sosial Kematian.
SB B CB KB TB1 2 3 4 5
1
1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50M:
Jumlah anggota Direksi paling sedikit 3 (tiga) orang,
dan salah satu anggota Direksi bertindak sebagai
Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.
BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M:
Jumlah anggota Direksi paling sedikit 2 (dua)
orang, dan salah satu anggota Direksi bertindak
sebagai Direktur yang membawahkan fungsi
kepatuhan.
2) Seluruh anggota Direksi bertempat tinggal di
kota/kabupaten yang sama, atau kota/kabupaten
yang berbeda pada provinsi yang sama, atau
kota/kabupaten di provinsi lain yang berbatasan
langsung dengan kota/kabupaten pada provinsi
lokasi Kantor Pusat BPR.
v
Seluruh anggota Direksi bertempat tinggal
di kota dan provinsi yg sama di
Temanggung, Jawa Tengah
3) Anggota Direksi tidak merangkap jabatan pada
Bank, Perusahaan Non Bank dan/atau lembaga
lain (partai politik atau organisasi kemasyarakatan).v
Anggota Direksi tidak ada yang
merangkap jabatan pada Bank atau
perusahaan atau lembaga lain
4) Mayoritas anggota Direksi tidak memiliki hubungan
keluarga atau semenda sampai dengan derajat
kedua dengan sesama anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris.
v
Anggota Direksi tidak ada yang memiliki
hubungan keluarga atau semenda sampai
derajat kedua
5) Direksi tidak menggunakan penasihat perorangan
dan/atau penyedia jasa profesional sebagai
konsultan kecuali memenuhi persyaratan yaitu
untuk proyek yang bersifat khusus yang dari sisi
karakteristik proyeknya membutuhkan adanya
konsultan; telah didasari oleh kontrak yang jelas
meliputi lingkup pekerjaan, tanggung jawab,
produk yang dihasilkan, dan jangka waktu
pekerjaan, serta biaya; dan perorangan dan/atau
penyedia jasa profesional adalah pihak independen
yang memiliki kualifikasi untuk proyek yang
bersifat khusus dimaksud.
v
Direksi tidak menggunakan penasihat
perorangan/penyedia jasa konsultan,
selain KAP sesuai peraturan yang berlaku.
Penggunaan konsultan pajak oleh
perusahaan sudah berakhir pada bulan
Juni 2017 sesuai kontrak dan tidak
diperpanjang
6) Seluruh anggota Direksi telah lulus Uji Kemampuan
dan Kepatutan dan telah diangkat melalui RUPS
termasuk perpanjangan masa jabatan Direksi telah
ditetapkan oleh RUPS sebelum berakhir masa
jabatannya.
v
Seluruh direksi telah lulus uji
kemampuan dan kepatutan, serta
diangkat dan diperpanjangan masa
jabatannya lewat RUPS
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan4 4 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 6Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 50%
No Kriteria/Indikator
8
1,33
0,67
Skala PenerapanKeterangan
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab DireksiA. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
v
Jumlah Direksi 3 orang, dan 1 orang
menjabat sebagai direktur yang
membawahkan fungsi kepatuhan
SB B CB KB TB1 2 3 4 5
1
7) Direksi melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya secara independen dan tidak memberikan
kuasa umum yang dapat mengakibatkan
pengalihan tugas dan wewenang tanpa batas.v
Direksi melaksanakan tugas dan
tanggung jawab secara independen dan
tidak memberikan kuasa umum.
8) Direksi menindaklanjuti temuan audit dan
rekomendasi dari Pejabat Eksekutif yang ditunjuk
sebagai auditor intern, auditor ekstern, dan hasil
pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau
hasil pengawasan otoritas lain.
v
Masih terdapat sebagian temuan audit
yang masih belum selesai ditindak lanjuti
karena ada kendala di lapangan saat
penyelesaiannya
9) Direksi menyediakan data dan informasi yang
lengkap, akurat, terkini, dan tepat waktu kepada
Dewan Komisaris.
vDireksi menyediakandata dan informasi
yang lengkap, akurat, dan tepat waktu
kepada Dewan Komisaris10) Pengambilan keputusan rapat Direksi yang bersifat
strategis dilakukan berdasarkan musyawarah
mufakat, suara terbanyak dalam hal tidak tercapai
musyawarah mufakat, atau sesuai ketentuan yang
berlaku dengan mencantumkan dissenting opinion
jika terdapat perbedaan pendapat.
v
Perbedaan pendapat selalu diselesaikan
dengan musyawarah mufakat, walaupun
dengan keputusan yang alot. Belum ada
ketentuan terkait rapat Direksi
11) Direksi tidak menggunakan BPR untuk kepentingan
pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat
merugikan atau mengurangi keuntungan BPR,
serta tidak mengambil dan/atau menerima
keuntungan pribadi dari BPR, selain remunerasi
dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS.
v
Direksi tidak menggunakan BPR untuk
kepentingan pribadi, keluarga, dan /atau
pihak lain
12) Anggota Direksi membudayakan pembelajaran
secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan
pengetahuan tentang perbankan dan
perkembangan terkini terkait bidang
keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan
tugas dan tanggung jawabnya pada seluruh
tingkatan atau jenjang organisasi antara lain
dengan peningkatan keikutsertaan pegawai BPR
dalam pendidikan/pelatihan dalam rangka
pengembangan kualitas individu.
v
Direksi secara rutin mengirimkan pegawai
untuk mengikuti pelatihan baik di OJK,
lembaga pelatihan dan secara rutin
menyelenggarakan IHT di kantor sendiri.
Selain itu, informasi terkait
perbankan/keuangan dengan
berlangganan koran KONTAN
13) Anggota Direksi mampu mengimplementasikan
kompetensi yang dimilikinya dalam pelaksanaan
tugas dan tanggung jawabnya, antara lain
pemahaman atas ketentuan mengenai prinsip
kehati-hatian.
v
Direksi cukup kompeten dalam
mengimplementasikan kompetensi yang
dimilikinya, tercermin dari realisasi target
kerja yang sudah direncanakan
14) Direksi memiliki dan melaksanakan pedoman dan
tata tertib kerja anggota Direksi yang paling sedikit
mencantumkan etika kerja, waktu kerja, dan
peraturan rapat.
v
Direksi memiliki pedoman dan tata tertib
kerja, namun dala pelaksanaannya masih
belum optimal
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 12 6 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 8Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 40%
No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab DireksiB. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
18
2,25
0,90
Keterangan
SB B CB KB TB1 2 3 4 5
1
15) Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. vSetiap tahun Direksi
mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugas melalui RUPS16) Direksi mengkomunikasikan kepada seluruh
pegawai mengenai kebijakan strategis BPR di
bidang kepegawaian. v
Direksi selalu mengkomunikasikan
kebijakan2 Lewat SE Dir dan Memo
kepada seluruh karyawan melalui bidang
SDM, sekretariat, dan atau pimpinan
cabang17) Hasil rapat Direksi dituangkan dalam risalah rapat
dan didokumentasikan dengan baik, termasuk
pengungkapan secara jelas dissenting opinions yang
terjadi dalam rapat Direksi, serta dibagikan kepada
seluruh Direksi.
v
Hasil rapat direksi sudah tertuang dalam
risalah dapat dan didokumentasikan
18) Terdapat peningkatan pengetahuan, keahlian, dan
kemampuan anggota Direksi dan seluruh pegawai
dalam pengelolaan BPR yang ditunjukkan antara
lain dengan peningkatan kinerja BPR, penyelesaian
permasalahan yang dihadapi BPR, dan pencapaian
hasil sesuai ekspektasi stakeholders.
v
Kinerja dan pencapaian hasil kerja tahun
2018 sudah hampir sesuai harapan
stahekolders, namun masih ada
penyelesaian kredit bermasalah yang
belum sesuai
19) Direksi menyampaikan laporan penerapan Tata
Kelola pada Otoritas Jasa Keuangan, Asosiasi BPR
di Indonesia, dan 1 (satu) kantor media atau
majalah ekonomi dan keuangan sesuai ketentuan.
v
Laporan tata kelola kepada kantor media
disampaikan memelalui media BPR yang
bekerjasama dengan Perbarindo
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan1 4 3 4 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 5Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 10%Penjumlahan S + P + HTotal Penilaian Faktor 1 Dikalikan dengan bobot
Faktor 1
12
2,40
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab DireksiC. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
0,24
1,81
0,40
No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan
Keterangan
SB B CB KB TB1 2 3 4 5
2
1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50 M:
Jumlah anggota Dewan Komisaris paling sedikit 3
(tiga) orang.
BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M:
Jumlah anggota Dewan Komisaris paling sedikit 2
(dua) orang.2) Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak melampaui
jumlah anggota Direksi sesuai ketentuan.v
Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak
melampaui jumlah anggota Direksi, sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
3) Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus Uji
Kemampuan dan Kepatutan dan telah diangkat
melalui RUPS. Dalam hal BPR memperpanjang
masa jabatan anggota Dewan Komisaris, RUPS yang
menetapkan perpanjangan masa jabatan anggota
Dewan Komisaris dilakukan sebelum berakhirnya
masa jabatan.
v
Semua anggota Dewan Komisaris sudah
lulus uji kemampuan dan kepatutan.
Masing-masing berdasar berdasar Surat
Keputusan Gubernur Bank Indonesia No
14/177/KEP.GBI/Sm/2012/RAHASIA
dan No
14/178/KEP.GBI/Sm/2012/RAHASIA
4) Paling sedikit 1 (satu) anggota Dewan Komisaris
bertempat tinggal di provinsi yang sama atau di
kota/kabupaten pada provinsi lain yang berbatasan
langsung dengan provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.
v
Seluruh anggota Dewan Komisaris
bertempat tinggal di Jawa Tengah
5) BPR memiliki Komisaris Independen:
a. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikitRp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar
rupiah) paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari
jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris
Independen.
b. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikitRp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah)dan kurang dari Rp80.000.000.000,00 (delapan
puluh milyar rupiah), paling sedikit satu anggota
Dewan Komisaris merupakan Komisaris
Independen.
v
BPR belum secara resmi menunjuk
komisaris independen dan belum ada
pernyataan independensi (jml 2 orang).
Sesuai petunjuk pengisian pada lampiran
II butir 15 SE No.5/16, untuk pertanyaan
Faktor No.2 butir 5, untuk BPR Modal Inti
< Rp50 M dinilai : Baik (2)
6) Dewan Komisaris memiliki pedoman dan tata tertib
kerja termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja,
dan rapat.
v
Dewan Komisaris telah memiliki pedoman
dan tata tertib kerja namun masih harus
dioptimalkan
7) Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai
anggota Dewan Komisaris pada lebih dari 2 (dua)
BPR atau BPRS lainnya, atau sebagai Direksi atau
pejabat eksekutif pada BPR, BPRS dan/atau Bank
Umum.
v
Ada anggota Dewan Komisaris yang
merangkap jabatan pada BPR, namun
masih sesuai seperti peraturan yang
berlaku
8) Mayoritas anggota Dewan Komisaris tidak memiliki
hubungan keluarga atau semenda sampai dengan
derajat kedua dengan sesama anggota Dewan
Komisaris atau Direksi.
v
Seluruh Dewan Komisaris tidak memiliki
hubungan keluarga atau semenda dengan
sesama Komisaris maupun Direksi
9) Seluruh Komisaris Independen tidak ada yang
memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga
dengan anggota Dewan Komisaris lain, Direksi
dan/atau pemegang saham pengendali atau
hubungan lain yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen.
v
BPR belum memiliki komisaris independen
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan5 6 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 9Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 50%
No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan
Keterangan
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
14
1,56
0,78
v
Jumlah anggota Dewan Komisaris saat ini
ada 3 (tiga) orang
SB B CB KB TB1 2 3 4 5
2
10) Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan
terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
serta memberikan nasihat kepada Direksi, antara
lain pemberian rekomendasi atau nasihat tertulis
terkait dengan pemenuhan ketentuan BPR
termasuk prinsip kehati-hatian.
v
Pengawasan dan rekomendasi selalu
tercatat dalam bentuk notulen rapat
maupun memo dan atau rapat konsultasi
11) Dalam rangka melakukan tugas pengawasan,
Komisaris mengarahkan, memantau dan
mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BPR.v
Tugas pengawasan dan arahan dilakukan
dalam bentuk notulen maupun memo
12) Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan
keputusan kegiatan operasional BPR, kecuali dalam
hal penyediaan dana kepada pihak terkait
sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai
batas maksimum pemberian kredit BPR dan hal-hal
lain yang ditetapkan dalam peraturan perundangan
dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan.
v
Dewan Komisaris tidak terlibat dalam
pengambilan keputusan operasional BPR
13) Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi
menindaklanjuti temuan audit intern, audit
ekstern, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan,
dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya antara
lain dengan meminta Direksi untuk menyampaikan
dokumen hasil tindak lanjut temuan.
v
Dewan Komisaris memastikan Direksi
menindaklanjuti temuan audit dan/atau
OJK
14) Dewan Komisaris menyediakan waktu yang cukup
untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
secara optimal dan menyelenggarakan Rapat Dewan
Komisaris paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 bulan
yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan
Komisaris.
v
Dewan Komisaris selalu meluangkan
waktu untuk rapat dan meninjau kantor
seminggu sekali, yaitu pada hari Rabu
15) Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris
yang bersifat strategis telah dilakukan berdasarkan
musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam
hal tidak tercapai musyawarah mufakat, atau
sesuai ketentuan yang berlaku dengan
mencantumkan dissenting opinion jika terdapat
perbedaan pendapat.
v
Dewan komisaris selalu melakukan
musyawarah mufakat namun untuk
tahun ini belum ada dissenting opinion
16) Anggota Dewan Komisaris tidak memanfaatkan BPR
untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau
pihak lain yang merugikan atau mengurangi
keuntungan BPR, serta tidak mengambil dan/atau
menerima keuntungan pribadi dari BPR, selain
remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan
RUPS.
v
Tidak ada pemanfaatkan BPR untuk
kepentingan pribadi Komisaris
17) Anggota Dewan Komisaris melakukan pemantauan
terhadap laporan pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab anggota Direksi yang membawahkan fungsi
kepatuhan yang memerlukan tindak lanjut Direksi.v
Dewan komisaris sudah cukup memantau
laporan pelaksaaan tugas dari direksi
yang membawahkan fungsi kepatuhan
karena belum ada anggota direksi yang
membawahkan fungsi kepatuhan
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan
0 14 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 8Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 40%
18) Hasil rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam
risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik
dan jelas, termasuk dissenting opinions yang terjadi
jika terdapat perbedaan pendapat, serta dibagikan
kepada seluruh anggota Dewan Komisaris.
v
Hasil rapat sudah dituangkan dalam
risalah rapat dan didokumentasikan
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 1Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 10%Penjumlahan S + P + HTotal Penilaian Faktor 2 Dikalikan dengan bobot
Faktor 2
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
17
2,13
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
0,85
No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan
Keterangan
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
2
2,00
0,20
1,83
0,30
SB B CB KB TB1 2 3 4 5
3
1) BPR telah memiliki Komite Audit dan Komite
Pemantau Risiko dengan anggota Komite sesuai
ketentuan.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 1Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 50%B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2) Komite Audit melakukan evaluasi terhadap
penerapan fungsi audit intern.
-
3) Komite Pemantau Risiko melakukan evaluasi
terhadap penerapan fungsi manajemen risiko.
-
4) Dewan Komisaris memastikan bahwa Komite yang
dibentuk menjalankan tugasnya secara efektif
antara lain telah sesuai dengan pedoman dan tata
tertib kerja.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 3Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 40%
5) Komite memberikan rekomendasi terkait penerapan
audit intern dan fungsi manajemen risiko kepada
Dewan Komisaris untuk tindak lanjut kepada
Direksi BPR.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 1Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 10%Penjumlahan S + P + HTotal Penilaian Faktor 3 Dikalikan dengan bobot
Faktor 3
No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan
Keterangan
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
0
0
0,00
0
0
0,00
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
0
0
0,00
0,00
0,00
SB B CB KB TB1 2 3 4 5
4
1) BPR memiliki kebijakan, sistem dan prosedur
penyelesaian mengenai benturan kepentingan yang
mengikat setiap pengurus dan pegawai BPR
termasuk administrasi, dokumentasi dan
pengungkapan benturan kepentingan dimaksud
dalam Risalah Rapat.
v
Bank sudah memiliki kebijakan, sistem,
dan prosedur mengenai penyelesaian
benturan kepentingan namun masih
harus dioptimalkan
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 0 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 1Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 50%B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2) Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota
Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan Pejabat
Eksekutif tidak mengambil tindakan yang dapat
merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, atau
tidak mengeksekusi transaksi yang memiliki
benturan kepentingan tersebut.
v
terdapat beberapa benturan kepentingan,
seperti sewa kendaraan dan sewa gedung,
akan tetapi benturan tersebut tidak
mengakibatkan kerugian atau mengurangi
keuntungan bank karena masih dalam
rentang harga wajar
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 0 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 1Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 40%
3) Benturan kepentingan yang dapat merugikan BPR
atau mengurangi keuntungan BPR diungkapkan
dalam setiap keputusan dan telah terdokumentasi
dengan baik. v
terdapat beberapa benturan kepentingan,
seperti sewa kendaraan dan sewa gedung,
akan tetapi benturan tersebut tidak
mengakibatkan kerugian atau mengurangi
keuntungan bank karena masih dalam
rentang harga wajar
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 0 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 1Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 10%Penjumlahan S + P + HTotal Penilaian Faktor 4 Dikalikan dengan bobot
Faktor 4
No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan
Keterangan
Penanganan Benturan KepentinganA. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
3
3,00
1,50
3
3,00
1,20
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
3
0,30
3,00
0,33
3
SB B CB KB TB1 2 3 4 5
5
1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah): Anggota Direksi yang membawahkan
fungsi kepatuhan memenuhi persyaratan paling
sedikit untuk:
a. tidak merangkap sebagai Direktur Utama;
b. tidak membawahkan bidang operasional
penghimpunan dan penyaluran dana; dan
c. mampu bekerja secara independen.
BPR dengan modal inti kurang dari
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):
Anggota Direksi yang membawahkan fungsi
kepatuhan tidak menangani penyaluran dana.
2) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi
kepatuhan memahami peraturan Otoritas Jasa
Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain
yang berkaitan dengan perbankan.v
Direksi yang membawahkan fungsi
kepatuhan memahami Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan dan Perundang-undangan
yang berkaitan dengan perbankan namun
masih harus banyak belajar dan
menyesuaikan dengan ketentuan yang
berlaku
3) BPR dengan modal inti paling sedikitRp50.000.000.000,00 (lima puluh milyarrupiah):
Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan
membentuk satuan kerja kepatuhan yang
independen terhadap satuan kerja atau fungsi
operasional.BPR dengan modal inti kurang dariRp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah):
Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan
menunjuk Pejabat Eksekutif yang menangani
fungsi kepatuhan independen terhadap satuan
kerja atau fungsi operasional.
v
Bank sudah menunjuk dan memiliki
Pejabat Eksekutif Fungsi Kepatuhan
4) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif
yang menangani fungsi kepatuhan menyusun
dan/atau mengkinikan pedoman kerja, sistem, dan
prosedur kepatuhan.
v
Pengkinian program kerja, sistem dan
prosedur masih harus dioptimalkan
5) BPR memiliki ketentuan intern mengenai tugas,
wewenang, dan tanggung jawab bagi satuan kerja
kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani
fungsi kepatuhan.
v
BPR sudah memiliki ketentuan intern
terkait tugas, wewenang dan tanggung
jawab fungsi kepatuhan
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 4 9 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 5Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 50%
No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan
Penerapan Fungsi Kepatuhan
Keterangan
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
13
2,6
1,00
v
Sudah terdapat Direksi yang
membawahkan fungsi kepatuhan, dan ybs
tidak menangani penyaluran dana
SB B CB KB TB1 2 3 4 5
5
6) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi
kepatuhan menetapkan langkah-langkah yang
diperlukan untuk memastikan BPR telah memenuhi
seluruh peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan
peraturan perundang-undangan lain termasuk
penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa
Keuangan dan otoritas lainnya.
v
Bank sudah mempunyai anggota Direksi
yang membawahkan fungsi kepatuhan
dan telah menetapkan langkah-langkah
yang diperlukan untuk memenuhi dan
memastikan seluruh peraturan OJK dan
perundang-undangan dengan
menyampaikan laporan sebagaimana
seharusnya
7) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi
kepatuhan melakukan upaya untuk mendorong
terciptanya budaya kepatuhan BPR antara lain
melalui sosialisasi dan pelatihan ketentuan terkini.
v
Direksi yang membawahkan fungsi
kepatuhan dan selalu melakukan upaya
untuk mendorong terciptanya budaya
kepatuhan BPR
8) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi
kepatuhan memantau dan menjaga kepatuhan BPR
terhadap seluruh komitmen yang dibuat oleh BPR
kepada Otoritas Jasa Keuangan termasuk
melakukan tindakan pencegahan apabila terdapat
kebijakan dan/atau keputusan Direksi BPR yang
menyimpang dari ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan dan peraturan perundang-undangan.
v
Bank sudah mempunyai Direksi yang
membawahkan fungsi kepatuhan dan
selalumemantau dan menjaga kepatuhan
BPR
9) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif
yang menangani fungsi kepatuhan memastikan
bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan
prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan BPR
telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan dan peraturan perundang-undangan.
v
Bank senantiasa menyesuaikan
kebijakan, ketentuan, sistem dan
prosedur sesuai ketentuan yang berlaku.
Namun belum sepenuhnya ketentuan
dapat diterapkan
10) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif
yang menangani fungsi kepatuhan melakukan reviu
dan/atau merekomendasikan pengkinian dan
penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem
maupun prosedur yang dimiliki oleh BPR agar
sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
dan peraturan perundang-undangan.
v
Terutama review soal peraturan2 yang
belum ada (melengkapi
peraturan/pengkinian yang sudah ada)
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 0 15 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 5Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 40%
11) BPR berhasil menurunkan tingkat pelanggaran
terhadap ketentuan. vMasih belum optimal, tercermin dari
meningkatnya jumlah fraud pegawai di
tahun 201812) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi
kepatuhan menyampaikan laporan pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab secara berkala kepada
Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan
Komisaris. Dalam hal anggota Direksi yang
membawahkan fungsi kepatuhan adalah Direktur
Utama, laporan disampaikan kepada Dewan
Komisaris.
v
Bank sudah mempunyai Direksi yang
membawahkan fungsi kepatuhan dan
selalu menyampaikan laporan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
secara berkala kepada Direktur Utama
13) Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi
Kepatuhan menyampaikan laporan khusus kepada
Otoritas Jasa Keuangan apabila terdapat kebijakan
atau keputusan Direksi yang menyimpang dari
peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau
peraturan perundang-undangan lain, sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
v
Direksi yang membawahkan fungsi
kepatuhan belum pernah menyampaikan
laporan khusus terkait penyimpangan
kebijakan OJK atau peraturan lain
dikarenakan tidak terdapat penyimpangan
diPT. BPR Kusuma Sumbing
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 0 6 4 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 3Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 10%Penjumlahan S + P + HTotal Penilaian Faktor 5 Dikalikan dengan bobot
Faktor 5
No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan
Keterangan
Penerapan Fungsi Kepatuhan
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
10
3,33
0,33
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
15
3
1,20
2,83
0,31
SB B CB KB TB1 2 3 4 5
6
1) BPR dengan modal inti paling sedikitRp50.000.000.000,00 (lima puluh milyarrupiah):
BPR memiliki Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).
Sudah sesuai dengan peraturan; sudah
menunjuk Pejabat Eksekutif yang
melaksanakan fungsi audit intern
BPR dengan modal inti kurang dariRp50.000.000.000,00 (lima puluh milyarrupiah):
BPR memiliki Pejabat Eksekutif yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern.
2) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern
telah memiliki dan mengkinikan pedoman kerja
serta sistem dan prosedur untuk melaksanakan
tugas bagi auditor intern sesuai peraturan
perundang-undangan dan telah disetujui oleh
Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
v
Sudah memiliki pedoman kerja dan
mengkinikan sebagian pedoman dan
prosedur yang sudah ada
3) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern
independen terhadap satuan kerja operasional
(satuan kerja terkait dengan penghimpunan dan
penyaluran dana).
v
Pejabat Eksekutif fungsi audit intern
bersifat independen terhadap semua
satuan kerja operasional
4) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern
bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Utama.
v
Pejabat Eksekutif kepatuhan bertanggung
jawab kepada Dirut, sesuai struktur
organisasi
5) BPR memiliki program rekrutmen dan
pengembangan sumber daya manusia yang
melaksanakan fungsi audit intern. v
Pengembangan SDM Audit Internal masih
harus ditingkatkan lagi dengan beberapa
pelatihan yang mungkin dapat
dipergunakan untuk meningkatkan
kualitas auditJumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan1 6 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 5Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 50%
6) BPR menerapkan fungsi audit intern sesuai dengan
ketentuan pedoman audit intern yang telah disusun
oleh BPR pada seluruh aspek dan unsur kegiatan
yang secara langsung diperkirakan dapat
mempengaruhi kepentingan BPR dan masyarakat.
v
BPR sudah menerapkan fungsi audit
intern sesuai ketentuan pedoman yang
berlaku
7) BPR dengan modal inti paling sedikitRp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah):
BPR menugaskan pihak ekstern untuk melakukan
kaji ulang paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga)
tahun atas kepatuhan terhadap standar
pelaksanaan fungsi audit intern, dan kelemahan
SOP audit serta perbaikan yang mungkin
dilakukan.
v
BPR memiliki modal inti kurang dari Rp
50.000.000.000,00
8) Pelaksanaan fungsi audit intern (kegiatan audit)
dilaksanakan secara memadai dan independen yang
mencakup persiapan audit, penyusunan program
audit, pelaksanaan audit, pelaporan hasil audit,
dan tindak lanjut hasil audit.
v
Pelaksanaan fungsi audit berbasis event
risk dengan pembobotan berdasarkan
identifikasi risiko. Pelaksanaan audit
mencakup pelaporan temuan
pemeriksaan, rekomendasi, konfirmasi
dari auditee dan tindak lanjut untuk 9) BPR melaksanakan peningkatan mutu
keterampilan sumber daya manusia secara berkala
dan berkelanjutan terkait dengan penerapan fungsi
audit intern.
v
BPR telah melaksanakan pelatihan untuk
audit intern secara berkala
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 8 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 4Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 40%
No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan
Keterangan
Penerapan Fungsi Audit InternA. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
10
v
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
8
2
0,80
2,00
1,00
SB B CB KB TB1 2 3 4 5
6
10) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern
telah menyampaikan laporan pelaksanaan audit
intern kepada Direktur Utama dan Dewan
Komisaris dengan tembusan kepada anggota
Direksi yang membawahkan fungsi Kepatuhan.
v
Laporan dari Pejabat Eksekutif audit
intern disampaikan kepada Direktur
Utama dan Dewan komisaris dan
tembusan ke Direksi yang membawahi
fungsi kepatuhan
11) BPR telah menyampaikan laporan pelaksanaan dan
pokok-pokok hasil audit intern dan laporan khusus
(apabila ada penyimpangan) kepada Otoritas Jasa
Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan.
v
Laporan pelaksanaan dan pokok-pokok
hasil audit internal telah disampaikan
sesuai ketentuan dari OJK
12) BPR dengan modal inti paling sedikitRp50.000.000.000,00 (lima puluh milyarrupiah):
BPR menyampaikan laporan hasil kaji ulang oleh
pihak ekstern kepada Otoritas Jasa Keuangan
sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
v
BPR memiliki modal inti kurang dari Rp
50.000.000.000,00
13) BPR dengan modal inti paling sedikitRp50.000.000.000,00 (lima puluh milyarrupiah):
BPR menyampaikan laporan pengangkatan atau
pemberhentian Kepala SKAI kepada Otoritas Jasa
Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan.
BPR dengan modal inti kurang dari
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):
BPR menyampaikan laporan pengangkatan atau
pemberhentian Pejabat Eksekutif yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern
kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan1 6 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 4Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 10%Penjumlahan S + P + HTotal Penilaian Faktor 6 Dikalikan dengan bobot
Faktor 6
No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan
Keterangan
Penerapan Fungsi Audit InternC. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
7
1,75
0,18
1,98
0,22
Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat
Eksekutif Audit Internal telah dilaporkan
sesuai ketentuanyang berlaku dari OJK
v
SB B CB KB TB1 2 3 4 5
7
1) Penugasan audit kepada Akuntan Publik dan
Kantor Akuntan Publik (KAP) memenuhi aspek-
aspek legalitas perjanjian kerja, ruang lingkup
audit, standar profesional akuntan publik, dan
komunikasi antara Otoritas Jasa Keuangan dengan
KAP dimaksud.
v
Sudah dilakukan sebagiamana mestinya
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 1Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 50%
2) Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan BPR,
BPR menunjuk Akuntan Publik dan KAP yang
terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan serta
memperoleh persetujuan RUPS berdasarkan usulan
Dewan Komisaris.
v
BPR menunjuk KAP Sodikin Manaf &
Harijanto, berdasarkan RUPS tanggal April
2018
3) BPR telah melaporkan hasil audit KAP dan
Management Letter kepada Otoritas Jasa Keuangan. vSudah dilakukan
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan2 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 2Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 40%
4) Hasil audit dan Management Letter telah
menggambarkan permasalahan BPR dan
disampaikan secara tepat waktu kepada BPR oleh
KAP yang ditunjuk.
v
Sudah sesuai
5) Cakupan hasil audit paling sedikit sesuai dengan
ruang lingkup audit sebagaimana diatur dalam
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.v
Sudah sesuai
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 4 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 2Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 10%Penjumlahan S + P + HTotal Penilaian Faktor 7 Dikalikan dengan bobot
Faktor 7
No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan
Keterangan
Penerapan Fungsi Audit EkternA. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
2
2
1,00
0,20
1,60
0,04
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2
1,00
0,40
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
2
4
SB B CB KB TB1 2 3 4 5
8
1) BPR dengan modal inti paling sedikitRp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyarrupiah):
BPR telah membentuk Komite Manajemen Risiko
dan satuan kerja Manajemen Risiko;
BPR dengan modal inti paling sedikitRp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah)dan kurang dari Rp80.000.000.000,00 (delapan
puluh milyar rupiah):
BPR telah membentuk satuan kerja Manajemen
Risiko
BPR dengan modal inti kurang dariRp50.000.000.000,00 (lima puluh milyarrupiah):
BPR telah menunjuk satu orang Pejabat Eksekutif
yang bertanggung jawab terhadap penerapan fungsi
Manajemen Risiko.2) BPR memiliki kebijakan Manajemen Risiko,
prosedur Manajemen Risiko, dan penetapan limit
Risiko.
-
3) BPR memiliki kebijakan dan prosedur secara
tertulis mengenai pengelolaan risiko yang melekat
pada produk dan aktivitas baru sesuai ketentuan.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 3Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 50%
No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan
Keterangan
Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
0
0,00
0,00
-
SB B CB KB TB1 2 3 4 5
8
4) Direksi:
a. menyusun kebijakan dan pedoman penerapan
Manajemen Risiko secara tertulis, dan
b. mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang
memerlukan persetujuan Direksi.
-
5) Dewan Komisaris:
a. menyetujui dan mengevaluasi kebijakan
Manajemen Risiko,
b. mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas
pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko, dan
c. mengevaluasi dan memutuskan permohonan
Direksi yang berkaitan dengan transaksi yang
memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.
-
6) BPR melakukan proses identifikasi, pengukuran,
pemantauan, dan pengendalian Risiko terhadap
seluruh faktor Risiko yang bersifat material.
-
7) BPR menerapkan sistem pengendalian intern yang
menyeluruh.
-
8) BPR menerapkan manajemen risiko atas seluruh
risiko yang diwajibkan sesuai ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan.
-
9) BPR memiliki sistem informasi yang memadai yaitu
sistem informasi manajemen yang mampu
menyediakan data dan informasi yang lengkap,
akurat, kini, dan utuh.
-
10) Direksi telah melakukan pengembangan budaya
manajemen risiko pada seluruh jenjang organisasi
dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
antara lain melalui pelatihan dan/atau sosialisasi
mengenai manajemen risiko.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 7Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 40%
11) BPR menyusun laporan profil risiko dan profil risiko
lain (jika ada) yang dilaporkan kepada Otoritas Jasa
Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan.
-
12) BPR menyusun laporan produk dan aktivitas baru
yang dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan
sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 2Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 10%Penjumlahan S + P + HTotal Penilaian Faktor 8 Dikalikan dengan bobot
Faktor 8
No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan
Keterangan
Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
0
0
0
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
SB B CB KB TB1 2 3 4 5
9
1) BPR telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur
tertulis yang memadai terkait dengan BMPK
termasuk pemberian kredit kepada pihak terkait,
debitur grup, dan/atau debitur besar, berikut
monitoring dan penyelesaian masalahnya sebagai
bagian atau bagian terpisah dari pedoman
kebijakan perkreditan BPR.
v
BPR memiliki kebijakan dan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 1Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 50%
2) BPR secara berkala mengevaluasi dan mengkinikan
kebijakan, sistem dan prosedur BMPK agar
disesuaikan dengan peraturan perundang-
undangan.
v
Sudah dilakukan
3) Proses pemberian kredit oleh BPR kepada pihak
terkait dan/atau pemberian kredit besar telah
memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
tentang BMPK dan memperhatikan prinsip kehati-
hatian maupun peraturan perundang-undangan.
v
Sudah sesuai dengan aturan dan tidak
melanggar dan atau melampaui BMPK
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 4 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 2Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 40%
4) Laporan pemberian kredit oleh BPR kepada pihak
terkait dan/atau pemberian kredit yang melanggar
dan/atau melampaui BMPK telah disampaikan
secara berkala kepada Otoritas Jasa Keuangan
secara benar dan tepat waktu sesuai ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan.
v
Laporan telah dibuat sesuai dengan
ketentuan
5) BPR tidak melanggar dan/atau melampaui BMPK
sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.v
BPR tidak melanggar dan/atau
melampaui BMPK sesuai ketentuan
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 4 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 2Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 10%Penjumlahan S + P + HTotal Penilaian Faktor 9 Dikalikan dengan bobot
Faktor 9
No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan
Keterangan
Batas Maksimum Pemberian KreditA. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
4
2,00
0,20
4
2
0,80
2
2,00
1,00
2,00
0,17
SB B CB KB TB1 2 3 4 5
10
1) Rencana bisnis BPR telah disusun oleh Direksi dan
disetujui oleh Dewan Komisaris sesuai dengan visi
dan misi BPR.
vRencana bisnis dibuat dan disusun oleh
Direksi dan sudah disetujui oleh Dewan
Komisaris2) Rencana bisnis BPR menggambarkan rencana
strategis jangka panjang dan rencana bisnis
tahunan termasuk rencana penyelesaian
permasalahan BPR yang signifikan dengan cakupan
sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
v
Rencana bisnis yang sudah dibuat bank
selama ini masih bersifat jangka pendek
(tahunan) dan disampaikan ke OJK sesuai
jadwal peraturan yang berlaku
3) Rencana bisnis BPR didukung sepenuhnya oleh
pemegang saham dalam rangka memperkuat
permodalan dan infrastruktur yang memadai antara
lain sumber daya manusia, teknologi informasi,
jaringan kantor, kebijakan, dan prosedur.
v
Rencana bisnis yang dibuat Bank
sepenuhnya sudah didukung oleh
pemegang saham untuk memperkuat
modal dan infrastruktur bank. Namun
rencana bisnis masih bersifat jangka
pendekJumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 2 6 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 3Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 50%B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
4) Rencana bisnis BPR disusun dengan
mempertimbangkan paling sedikit:
a. faktor eksternal dan internal yang dapat
mempengaruhi kelangsungan usaha BPR;
b. azas perbankan yang sehat dan prinsip kehati-
hatian; dan
c. penerapan manajemen risiko.
v
Penerapan manajemen risiko belum
dilakukan secara penuh mengingat
penahapan pelaksanaan kebijakan
manajemen risiko
5) Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan
terhadap pelaksanaan rencana bisnis BPR.v
Dewan komisaris senantiasa melakukan
pengawasan, baik dalam bentuk OTS,
memo, maupun diskusi langsung dengan
direksi namun perlu optimalisasi
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 2 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 2Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 40%
6) Rencana bisnis termasuk perubahan rencana bisnis
disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.v
Sudah sesuai ketentuan OJK
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 1Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 10%Penjumlahan S + P + HTotal Penilaian Faktor 10 Dikalikan dengan bobot
Faktor 10
No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan
Keterangan
5
2,5
1,00
2
2
2,53
0,21
Rencana Bisnis BPRA. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
8
2,666666667
1,33
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
0,20
SB B CB KB TB1 2 3 4 5
11
1) Tersedianya sistem pelaporan keuangan dan non
keuangan yang didukung oleh sistem informasi
manajemen yang memadai sesuai ketentuan
termasuk sumber daya manusia yang kompeten
untuk menghasilkan laporan yang lengkap, akurat,
kini, dan utuh.
v
Sistem pelaporan belum sepenuhnya
didukung atau terintegrasi oleh TSI,
khususnya laporan non keuangan
(misalnya: untuk APU/PPT, SIM yang
digunakan masih sangat sederhana,
PPATK yang selama ini masih manual,
belum ada direct link antara sistem bank
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 1Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 50%B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2) BPR menyusun laporan keuangan publikasi setiap
triwulanan dengan materi paling sedikit memuat
laporan keuangan, informasi lainnya, susunan
pengurus dan komposisi pemegang saham sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
v
Sudah sesuai ketentuan
3) BPR menyusun laporan tahunan dengan materi
paling sedikit memuat informasi umum, laporan
keuangan, opini dari akuntan publik atas laporan
keuangan tahunan BPR (apabila ada), seluruh
aspek transparansi dan informasi, serta seluruh
aspek pengungkapan sesuai ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan.
v
Sudah sesuai ketentuan
4) BPR melaksanakan transparansi informasi
mengenai produk, layanan dan/atau penggunaan
data nasabah BPR dengan berpedoman pada
persyaratan dan tata cara sesuai ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan.
v
Belum ada format baku untuk
transparansi informasi produk dan
layanan; selama ini hanya bersifat brosur
yang kebanyakan masih dibuat tiap
cabang dan belum terstandarisasi5) BPR menyusun dan menyajikan laporan dengan
tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur
dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
v
Sudah sesuai
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 6 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 4Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 40%
6) Laporan tahunan dan laporan keuangan publikasi
ditandatangani paling sedikit oleh 1 (satu) anggota
Direksi dengan mencantumkan nama secara jelas
serta disampaikan secara lengkap dan tepat waktu
kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/atau
dipublikasikan sesuai ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan.
v
Laporan sudah ditandatangani paling
sedikit oleh 1 anggota Direksi serta
disampaikan secara lengkap dan tepat
waktu sesuai peraturan yang berlaku
7) Laporan penanganan pengaduan dan penyelesaian
pengaduan, dan laporan pengaduan dan tindak
lanjut pelayanan dan penyelesaian pengaduan
disampaikan sesuai ketentuan secara tepat waktu.
v
Masih perlu ada yang lebih dioptimalkan
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan0 2 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (S): 2Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur
Tata Kelola (S): 10%Penjumlahan S + P + HTotal Penilaian Faktor 11 Dikalikan dengan bobot
Faktor 11
No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan
Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan,
9
Keterangan
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
2
2,00
1,00
0,18
5
2,50
0,25
2,15
2,25
0,90
Faktor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Nilai Komposit
Total Penilaian Faktor 0,40 0,30 - 0,33 0,31 0,22 0,04 - 0,17 0,21 0,18 2,18
Predikat Komposit
Setelah melakukan penilaian terhadap masing-masing faktor di atas, yang tercermin dari penilaian pelaksanaan Self
Assessment GCG terlampir, maka dengan ini menetapkan penilaian pelaksanaan tata kelola PT. BPR Kusuma Sumbing Tahun
2018 adalah BAIK (Nilai komposit 2,18).
Kesimpulan
Hasil Penilaian Penerapan Tata Kelola BPR
Baik
Perkembangan industri Perbankan semakin pesat, seiring dengan tuntutan tersebut, PT. BPR Kusuma Sumbing selalu
menyesuaikan diri dan berusaha memenuhi ketentuan-ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perundang-undangan
lain yang berlaku. Termasuk melakukan penilaian sendiri (self assessment ) atas penerapan tata kelola BPR sesuai SEOJK No.
5/SEOJK.03/2016.
Dewan Komisaris senantiasa menjalankan tugas pengawasan dan pemberian pengarahan kepada Direksi dengan baik. Hal
ini terlihat dari memo dan atau rapat yang diadakan dewan komisaris serta tingkat kehadiran Dewan Komisaris di kantor yang
sangat tinggi, serta kunjungan ke kantor-kantor cabang. Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam
hal mengawasi dan pemberian nasihat atas kebijakan Direksi terhadap operasional Bank secara umum yang mengacu kepada
rencana bisnis yang telah ditetapkan, serta memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku. Dewan Komisaris telah menjalankan perannya untuk senantiasa berupaya memastikan Bank telah dikelola sesuai
kepentingan stakeholder. Berkaitan dengan hal tersebut, Dewan Komisaris senantiasa menjaga obyektivitas dan independensi
dalam menjalankan tugas, sehingga tidak terlibat dalam pengambilan keputusan operasional Bank.
Direksi BPR Kusuma Sumbing telah memiliki struktur organisasi yang disusun dengan kejelasan tugas dan tanggung
jawab yang disesuaikan dengan tujuan dan kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha Bank. Direksi berupaya
sebaik mungkin menjalankan tugas dan tanggung jawabnya menghadapi tantangan yang terjadi di industri perbankan dengan
merumuskan dan menerapkan berbagai kebijakan dan mengambil keputusan yang bersifat strategis. Berkaitan dengan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, penilaian tahun 2018 mengalami perbaikan, walaupun NPL belum sesuai target
tetapi Laba yang diperoleh PT. BPR Kusuma Sumbing sesuai dengan RBB tahun 2018. Penyumbang NPL terbesar adalah dari
sektor Pertanian khususnya Tembakau.
Dalam hal terkait dengan benturan kepentingan, Bank sudah memiliki kebijakan, sistem, dan prosedur penyelesaian
benturan kepentingan. Sedangkan dalam hal penerapan fungsi kepatuhan, Bank sudah menunjuk Pejabat Eksekutif fungsi
kepatuhan dan Bank juga juga memiliki Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan. Keberadaan fungsi kepatuhan pada
Bank sudah mulai berjalan sebagaimana mestinya namun masih harus dioptimalkan keberadaannya guna mendukung kinerja
Bank supaya lebih baik, fraud pada tahun 2018 jumlahnya meningkat dari tahun 2017 namun kejadian fraud sudah
diselesaikan dengan baik dan pada tahun 2018 ini tidak terdapat permasalahan hukum pada PR. BPR Kusuma Sumbing.
Pada tahun 2018 ini, tepatnya pada tanggal 09 November 2019 Bank sudah tercatat memiliki Direktur Yang
Membawahkan Fungsi Kepatuhan. Pejabat Eksekutif fungsi audit intern memberikan kontribusinya dengan baik, bersifat
independent dan sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Keberadaan dan peran audit intern bagi BPR masih harus
ditingkatkan mengingat banyaknya temuan. Fungsi pengendalian internal di BPR Kusuma Sumbing sudah melakukan metode
pendekatan per kejadian (event based risks). Sebagai tambahan, Bank senantiasa mensosialisasikan setiap ketentuan dan
prosedur guna mewujudkan dan meningkatkan kepatuhan karyawannya. Bank juga senantiasa meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan karyawannya dengan pelatihan-pelatihan baik yang bersifat internal perusahaan maupun yang diselenggarakan
oleh pihak ekstern.
Sesuai ketentuan OJK, BPR menunjuk KAP yang sudah terdaftar, yaitu Sodikin & Harijanto berdasarkan persetujuan
RUPS tanggal 24 April 2018. Penugasan audit tersebut sudah memenuhi aspek legalitas perjanjian dan standar yang berlaku.
Bank juga sudah memiliki sumber daya manusia dan sistem pelaporan, baik keuangan maupun non keuangan, yang didukung
oleh sistem informasi manajemen yang memadai untuk menghasilkan laporan yang akurat, lengkap, kini dan utuh sesuai
ketentuan yang berlaku.
Dari sisi pemberian kredit, Bank sudah memiliki kebijakan, sistem, dan prosedur tertulis terkait dengan pemberian kredit
kepada pihak terkait berikut monitoring dan penyelesaian masalahnya. Kebijakan, sistem, dan prosedur secara berkala
dievaluasi dan dikinikan agar sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pelaporan pemberian kredit kepada pihak terkait dan/atau
yang melanggar dan/atau melampaui BMPK juga sudah dilakukan secara berkala kepada OJK menurut ketentuan yang berlaku.
Direksi BPR selalu menyusun rencana bisnis tahunan yang dibuat dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan
internal yang sedang dan diprediksi mampu mempengaruhi kinerja BPR di masa yang akan datang, azas perbankan yang sehat,
prinsip kehati-hatian, dan manajemen risiko. Rencana bisnis tersebut disetujui oleh Dewan Komisaris dan pemegang saham,
terutama terkait dengan terciptanya struktur permodalan dan infrastruktur pendukung BPR yang makin kuat.
Bobot BPR B
Jumlah Bobot Jumlah Bobot Jumlah Bobot
S P H 1 2 3 4 5 50% 1 2 3 4 5 40% 1 2 3 4 5 10%
Faktor 1 6 8 5 4 2 0 0 0 6 0 0 6 2 0 0 8 0 1 2 1 1 0 5 0 0 22%
Nilai Awal 4 4 0 0 0 8 0 0 12 6 0 0 18 0 1 4 3 4 0 12 0 0 0
Rata-rata 1,33 0,67 2,25 0,90 2,40 0,24 1,81 0,40
Faktor 2 9 8 1 5 3 1 0 0 9 0 0 7 1 0 0 8 0 0 1 0 0 0 1 0 0 16,67%
Nilai Awal 5 6 3 0 0 14 0 0 14 3 0 0 17 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0
Rata-rata 1,56 0,78 2,13 0,85 2,00 0,20 1,83 0,30
Faktor 3 1 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00%
Nilai Awal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Rata-rata 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Faktor 4 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 11,11%
Nilai Awal 0 0 3 0 0 3 0 0 0 3 0 0 3 0 0 0 3 0 0 3 0 0 0
Rata-rata 3,00 1,50 3,00 1,20 3,00 0,30 3,00 0,33
Faktor 5 5 5 3 0 2 3 0 0 5 0 0 0 5 0 0 5 0 0 0 2 1 0 3 0 0 11,11%
Nilai Awal 0 4 9 0 0 13 0 0 0 15 0 0 15 0 0 0 6 4 0 10 0 0 0
Rata-rata 2,60 1,30 3,00 1,20 3,33 0,33 2,83 0,31
Faktor 6 5 4 4 1 3 1 0 0 5 0 0 4 0 0 0 4 0 1 3 0 0 0 4 0 0 11,11%
Nilai Awal 1 6 3 0 0 10 0 0 8 0 0 0 8 0 1 6 0 0 0 7 0 0 0
Rata-rata 2,00 1,00 2,00 0,80 1,75 0,18 1,98 0,22
Faktor 7 1 2 2 0 1 0 0 0 1 0 2 0 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0 2 0 0 2,78%
Nilai Awal 0 2 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 2 0 0 4 0 0 0 4 0 0 0
Rata-rata 2,00 1,00 1,00 0,40 2,00 0,20 1,60 0,04
Faktor 8 3 7 2 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0%
Nilai Awal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Rata-rata 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Faktor 9 1 2 2 0 1 0 0 0 1 0 0 2 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0 2 0 0 8,33%
Nilai Awal 0 2 0 0 0 2 0 0 4 0 0 0 4 0 0 4 0 0 0 4 0 0 0
Rata-rata 2,00 1,00 2,00 0,80 2,00 0,20 2,00 0,17
Faktor 10 3 2 1 0 1 2 0 0 3 0 0 1 1 0 0 2 0 0 1 0 0 0 1 0 0 8,33%
Nilai Awal 0 2 6 0 0 8 0 0 2 3 0 0 5 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0
Rata-rata 2,67 1,33 2,50 1,00 2,00 0,20 2,53 0,21
Faktor 11 1 4 2 0 1 0 0 0 1 0 0 3 1 0 0 4 0 0 1 1 0 0 2 0 0 8,33%
Nilai Awal 0 2 0 0 0 2 0 0 6 3 0 0 9 0 0 2 3 0 0 5 0 0 0
Rata-rata 2,00 1,00 2,25 0,90 2,50 0,25 2,15 0,18
2,18
Baik
Nilai Outcome (H)
Nilai Komposit
Predikat Komposit
Penilaian Penerapan Tata Kelola BPR - Sebelum Penerapan Manajemen Risiko
Faktor Tata KelolaJumlah Pertanyaan
Penilaian Structure (S) Penilaian Process (P) Penilaian Outcome (H)Jumlah Nilai SPO
per Faktor
Nilai akhir
FaktorNilai Structure (S) Nilai Process (P)
SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
1
1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50M:
Jumlah anggota Direksi paling sedikit 3 (tiga) orang, dan
salah satu anggota Direksi bertindak sebagai Direktur
yang membawahkan fungsi kepatuhan.
BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M:
Jumlah anggota Direksi paling sedikit 2 (dua) orang, dan
salah satu anggota Direksi bertindak sebagai Direktur
yang membawahkan fungsi kepatuhan.
2) Seluruh anggota Direksi bertempat tinggal di
kota/kabupaten yang sama, atau kota/kabupaten yang
berbeda pada provinsi yang sama, atau kota/kabupaten di
provinsi lain yang berbatasan langsung dengan
kota/kabupaten pada provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.
v
Seluruh anggota Direksi bertempat tinggal di kota dan
provinsi yg sama di Temanggung, Jawa Tengah
3) Anggota Direksi tidak merangkap jabatan pada Bank,
Perusahaan Non Bank dan/atau lembaga lain (partai
politik atau organisasi kemasyarakatan).v
Anggota Direksi tidak ada yang merangkap jabatan
pada Bank atau perusahaan atau lembaga lain
4) Mayoritas anggota Direksi tidak memiliki hubungan
keluarga atau semenda sampai dengan derajat kedua
dengan sesama anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris.
v
Anggota Direksi tidak ada yang memiliki hubungan
keluarga atau semenda sampai derajat kedua
5) Direksi tidak menggunakan penasihat perorangan
dan/atau penyedia jasa profesional sebagai konsultan
kecuali memenuhi persyaratan yaitu untuk proyek yang
bersifat khusus yang dari sisi karakteristik proyeknya
membutuhkan adanya konsultan; telah didasari oleh
kontrak yang jelas meliputi lingkup pekerjaan, tanggung
jawab, produk yang dihasilkan, dan jangka waktu
pekerjaan, serta biaya; dan perorangan dan/atau penyedia
jasa profesional adalah pihak independen yang memiliki
kualifikasi untuk proyek yang bersifat khusus dimaksud.
v
Direksi tidak menggunakan penasihat
perorangan/penyedia jasa konsultan, selain KAP
sesuai peraturan yang berlaku. Penggunaan
konsultan pajak oleh perusahaan sudah berakhir
pada bulan Juni 2017 sesuai kontrak dan tidak
diperpanjang
6) Seluruh anggota Direksi telah lulus Uji Kemampuan dan
Kepatutan dan telah diangkat melalui RUPS termasuk
perpanjangan masa jabatan Direksi telah ditetapkan oleh
RUPS sebelum berakhir masa jabatannya.v
Seluruh direksi telah lulus uji kemampuan dan
kepatutan, serta diangkat dan diperpanjangan masa
jabatannya lewat RUPS
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 4 4 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 6
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 50%
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
8
1,33
0,67
v
Jumlah Direksi 3 orang, dan 1 orang menjabat
sebagai direktur yang membawahkan fungsi
kepatuhan
SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
1
7) Direksi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
secara independen dan tidak memberikan kuasa umum
yang dapat mengakibatkan pengalihan tugas dan
wewenang tanpa batas.
v
Direksi melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara
independen dan tidak memberikan kuasa umum.
8) Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi
dari Pejabat Eksekutif yang ditunjuk sebagai auditor
intern, auditor ekstern, dan hasil pengawasan Otoritas
Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.v
Masih terdapat sebagian temuan audit yang masih belum
selesai ditindak lanjuti karena ada kendala di lapangan
saat penyelesaiannya
9) Direksi menyediakan data dan informasi yang lengkap,
akurat, terkini, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. v
Direksi menyediakandata dan informasi yang lengkap,
akurat, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris
10) Pengambilan keputusan rapat Direksi yang bersifat
strategis dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat,
suara terbanyak dalam hal tidak tercapai musyawarah
mufakat, atau sesuai ketentuan yang berlaku dengan
mencantumkan dissenting opinion jika terdapat perbedaan
pendapat.
v
Perbedaan pendapat selalu diselesaikan dengan
musyawarah mufakat, walaupun dengan keputusan yang
alot. Belum ada ketentuan terkait rapat Direksi
11) Direksi tidak menggunakan BPR untuk kepentingan
pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat
merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, serta tidak
mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari
BPR, selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang
ditetapkan RUPS.
v
Direksi tidak menggunakan BPR untuk kepentingan
pribadi, keluarga, dan /atau pihak lain
12) Anggota Direksi membudayakan pembelajaran secara
berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan
tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait
bidang keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan
tugas dan tanggung jawabnya pada seluruh tingkatan
atau jenjang organisasi antara lain dengan peningkatan
keikutsertaan pegawai BPR dalam pendidikan/pelatihan
dalam rangka pengembangan kualitas individu.
v
Direksi secara rutin mengirimkan pegawai untuk mengikuti
pelatihan baik di OJK, lembaga pelatihan dan secara rutin
menyelenggarakan IHT di kantor sendiri. Selain itu,
informasi terkait perbankan/keuangan dengan
berlangganan koran KONTAN
13) Anggota Direksi mampu mengimplementasikan
kompetensi yang dimilikinya dalam pelaksanaan tugas
dan tanggung jawabnya, antara lain pemahaman atas
ketentuan mengenai prinsip kehati-hatian.
v
Direksi cukup kompeten dalam mengimplementasikan
kompetensi yang dimilikinya, tercermin dari realisasi target
kerja yang sudah direncanakan
14) Direksi memiliki dan melaksanakan pedoman dan tata
tertib kerja anggota Direksi yang paling sedikit
mencantumkan etika kerja, waktu kerja, dan peraturan
rapat.
v
Direksi memiliki pedoman dan tata tertib kerja, namun dala
pelaksanaannya masih belum optimal
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 12 6 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 8
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 40%
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
18
2,25
0,90
SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
1
15) Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada pemegang saham melalui RUPS. vSetiap tahun Direksi mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas melalui RUPS
16) Direksi mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai
mengenai kebijakan strategis BPR di bidang kepegawaian.v
Direksi selalu mengkomunikasikan kebijakan2 Lewat SE
Dir dan Memo kepada seluruh karyawan melalui bidang
SDM, sekretariat, dan atau pimpinan cabang
17) Hasil rapat Direksi dituangkan dalam risalah rapat dan
didokumentasikan dengan baik, termasuk pengungkapan
secara jelas dissenting opinions yang terjadi dalam rapat
Direksi, serta dibagikan kepada seluruh Direksi.v
Hasil rapat direksi sudah tertuang dalam risalah dapat dan
didokumentasikan
18) Terdapat peningkatan pengetahuan, keahlian, dan
kemampuan anggota Direksi dan seluruh pegawai dalam
pengelolaan BPR yang ditunjukkan antara lain dengan
peningkatan kinerja BPR, penyelesaian permasalahan
yang dihadapi BPR, dan pencapaian hasil sesuai
ekspektasi stakeholders.
v
Kinerja dan pencapaian hasil kerja tahun 2018 sudah
hampir sesuai harapan stahekolders, namun masih ada
penyelesaian kredit bermasalah yang belum sesuai
19) Direksi menyampaikan laporan penerapan Tata Kelola
pada Otoritas Jasa Keuangan, Asosiasi BPR di Indonesia,
dan 1 (satu) kantor media atau majalah ekonomi dan
keuangan sesuai ketentuan.
v
Laporan tata kelola kepada kantor media disampaikan
memelalui media BPR yang bekerjasama dengan Perbarindo
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan1 4 3 4 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 5
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 10%
Penjumlahan S + P + H
Total Penilaian Faktor 1 Dikalikan dengan bobot Faktor 1
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
12
2,4
0,24
1,81
0,36
SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
2
1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50 M: Jumlah
anggota Dewan Komisaris paling sedikit 3 (tiga) orang.
BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M:
Jumlah anggota Dewan Komisaris paling sedikit 2 (dua)
orang.
2) Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak melampaui
jumlah anggota Direksi sesuai ketentuan. v
Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak melampaui jumlah
anggota Direksi, sesuai dengan ketentuan yang berlaku
3) Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus Uji
Kemampuan dan Kepatutan dan telah diangkat melalui
RUPS. Dalam hal BPR memperpanjang masa jabatan
anggota Dewan Komisaris, RUPS yang menetapkan
perpanjangan masa jabatan anggota Dewan Komisaris
dilakukan sebelum berakhirnya masa jabatan.
v
Semua anggota Dewan Komisaris sudah lulus uji
kemampuan dan kepatutan. Masing-masing berdasar
berdasar Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No
14/177/KEP.GBI/Sm/2012/RAHASIA dan No
14/178/KEP.GBI/Sm/2012/RAHASIA
4) Paling sedikit 1 (satu) anggota Dewan Komisaris bertempat
tinggal di provinsi yang sama atau di kota/kabupaten
pada provinsi lain yang berbatasan langsung dengan
provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.
v
Seluruh anggota Dewan Komisaris bertempat tinggal di
Jawa Tengah
5) BPR memiliki Komisaris Independen:
a. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikit
Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah)
paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari jumlah
anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen.
b. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikit
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) dan
kurang dari Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh
milyar rupiah), paling sedikit satu anggota Dewan
Komisaris merupakan Komisaris Independen.
v
BPR belum secara resmi menunjuk komisaris independen
dan belum ada pernyataan independensi (jml 2 orang).
Sesuai petunjuk pengisian pada lampiran II butir 15 SE
No.5/16, untuk pertanyaan Faktor No.2 butir 5, untuk BPR
Modal Inti < Rp50 M dinilai : Baik (2)
6) Dewan Komisaris memiliki pedoman dan tata tertib kerja
termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat. v
Dewan Komisaris telah memiliki pedoman dan tata tertib
kerja namun masih harus dioptimalkan
7) Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai
anggota Dewan Komisaris pada lebih dari 2 (dua) BPR atau
BPRS lainnya, atau sebagai Direksi atau pejabat eksekutif
pada BPR, BPRS dan/atau Bank Umum.
v
Ada anggota Dewan Komisaris yang merangkap jabatan
pada BPR, namun masih sesuai seperti peraturan yang
berlaku
8) Mayoritas anggota Dewan Komisaris tidak memiliki
hubungan keluarga atau semenda sampai dengan derajat
kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris atau
Direksi.
v
Seluruh Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan
keluarga atau semenda dengan sesama Komisaris maupun
Direksi
9) Seluruh Komisaris Independen tidak ada yang memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham
dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan
Komisaris lain, Direksi dan/atau pemegang saham
pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen.
v
BPR belum memiliki komisaris independen
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan5 6 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 9
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 50%
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
14
1,56
0,78
v
Jumlah anggota Dewan Komisaris saat ini ada 3 (tiga) orang
SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
2
10) Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan
terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta
memberikan nasihat kepada Direksi, antara lain
pemberian rekomendasi atau nasihat tertulis terkait
dengan pemenuhan ketentuan BPR termasuk prinsip
kehati-hatian.
v
Pengawasan dan rekomendasi selalu tercatat dalam bentuk
notulen rapat maupun memo dan atau rapat konsultasi
11) Dalam rangka melakukan tugas pengawasan, Komisaris
mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan
kebijakan strategis BPR.v
Tugas pengawasan dan arahan dilakukan dalam bentuk
notulen maupun memo
12) Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan
keputusan kegiatan operasional BPR, kecuali dalam hal
penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur
dalam ketentuan mengenai batas maksimum pemberian
kredit BPR dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam
peraturan perundangan dalam rangka melaksanakan
fungsi pengawasan.
v
Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan
keputusan operasional BPR
13) Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi
menindaklanjuti temuan audit intern, audit ekstern, hasil
pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, dan/atau hasil
pengawasan otoritas lainnya antara lain dengan meminta
Direksi untuk menyampaikan dokumen hasil tindak lanjut
temuan.
v
Dewan Komisaris memastikan Direksi menindaklanjuti
temuan audit dan/atau OJK
14) Dewan Komisaris menyediakan waktu yang cukup untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara
optimal dan menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 bulan yang dihadiri
oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.
v
Dewan Komisaris selalu meluangkan waktu untuk rapat
dan meninjau kantor seminggu sekali, yaitu pada hari
Rabu
15) Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris yang
bersifat strategis telah dilakukan berdasarkan
musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam hal
tidak tercapai musyawarah mufakat, atau sesuai
ketentuan yang berlaku dengan mencantumkan dissenting
opinion jika terdapat perbedaan pendapat.
v
Dewan komisaris selalu melakukan musyawarah mufakat
namun untuk tahun ini belum ada dissenting opinion
16) Anggota Dewan Komisaris tidak memanfaatkan BPR untuk
kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang
merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, serta tidak
mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari
BPR, selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang
ditetapkan RUPS.
v
Tidak ada pemanfaatkan BPR untuk kepentingan pribadi
Komisaris
17) Anggota Dewan Komisaris melakukan pemantauan
terhadap laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan
yang memerlukan tindak lanjut Direksi.
v
Dewan komisaris sudah cukup memantau laporan
pelaksaaan tugas dari direksi yang membawahkan fungsi
kepatuhan karena belum ada anggota direksi yang
membawahkan fungsi kepatuhan
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 14 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 8
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 40%
18) Hasil rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam risalah
rapat dan didokumentasikan dengan baik dan jelas,
termasuk dissenting opinions yang terjadi jika terdapat
perbedaan pendapat, serta dibagikan kepada seluruh
anggota Dewan Komisaris.
v
Hasil rapat sudah dituangkan dalam risalah rapat dan
didokumentasikan
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 1
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 10%
Penjumlahan S + P + H
Total Penilaian Faktor 2 Dikalikan dengan bobot Faktor 2
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
17
2,13
0,85
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
2
2,00
0,20
1,83
0,27
SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
3
1) BPR telah memiliki Komite Audit dan Komite Pemantau
Risiko dengan anggota Komite sesuai ketentuan.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 1
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 50%
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2) Komite Audit melakukan evaluasi terhadap penerapan
fungsi audit intern.
-
3) Komite Pemantau Risiko melakukan evaluasi terhadap
penerapan fungsi manajemen risiko.
-
4) Dewan Komisaris memastikan bahwa Komite yang
dibentuk menjalankan tugasnya secara efektif antara lain
telah sesuai dengan pedoman dan tata tertib kerja.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 3
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 40%
5) Komite memberikan rekomendasi terkait penerapan audit
intern dan fungsi manajemen risiko kepada Dewan
Komisaris untuk tindak lanjut kepada Direksi BPR.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 1
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 10%
Penjumlahan S + P + H
Total Penilaian Faktor 3 Dikalikan dengan bobot Faktor 3
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi Komite
bagi BPR yang memiliki modal inti paling sedikit A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
0
0,00
0,00
0
0,00
0,00
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
0
0,00
0,00
0,00
0,00
SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
4
1) BPR memiliki kebijakan, sistem dan prosedur penyelesaian
mengenai benturan kepentingan yang mengikat setiap
pengurus dan pegawai BPR termasuk administrasi,
dokumentasi dan pengungkapan benturan kepentingan
dimaksud dalam Risalah Rapat.
v
Bank sudah memiliki kebijakan, sistem, dan prosedur
mengenai penyelesaian benturan kepentingan namun
masih harus dioptimalkan
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 1
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 50%
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2) Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota Dewan
Komisaris, anggota Direksi, dan Pejabat Eksekutif tidak
mengambil tindakan yang dapat merugikan atau
mengurangi keuntungan BPR, atau tidak mengeksekusi
transaksi yang memiliki benturan kepentingan tersebut.
v
terdapat beberapa benturan kepentingan, seperti sewa
kendaraan dan sewa gedung, akan tetapi benturan tersebut
tidak mengakibatkan kerugian atau mengurangi
keuntungan bank karena masih dalam rentang harga wajar
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 1
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 40%
3) Benturan kepentingan yang dapat merugikan BPR atau
mengurangi keuntungan BPR diungkapkan dalam setiap
keputusan dan telah terdokumentasi dengan baik. v
terdapat beberapa benturan kepentingan, seperti sewa
kendaraan dan sewa gedung, akan tetapi benturan tersebut
tidak mengakibatkan kerugian atau mengurangi
keuntungan bank karena masih dalam rentang harga wajar
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 1
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 10%
Penjumlahan S + P + H
Total Penilaian Faktor 4 Dikalikan dengan bobot Faktor 4
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan
Penanganan Benturan Kepentingan
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
3
3,00
1,50
3
3,00
1,20
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
3
0,30
3,00
3,00
0,30
SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
5
1) BPR dengan modal inti paling sedikit
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):
Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan
memenuhi persyaratan paling sedikit untuk:
a. tidak merangkap sebagai Direktur Utama;
b. tidak membawahkan bidang operasional penghimpunan
dan penyaluran dana; dan
c. mampu bekerja secara independen.
BPR dengan modal inti kurang dari
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):
Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan
tidak menangani penyaluran dana.
2) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan
memahami peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan
peraturan perundang-undangan lain yang berkaitan
dengan perbankan.v
Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan memahami
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Perundang-
undangan yang berkaitan dengan perbankan namun masih
harus banyak belajar dan menyesuaikan dengan ketentuan
yang berlaku
3) BPR dengan modal inti paling sedikit
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):
Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan
membentuk satuan kerja kepatuhan yang independen
terhadap satuan kerja atau fungsi operasional.
BPR dengan modal inti kurang dari
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):
Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan
menunjuk Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi
kepatuhan independen terhadap satuan kerja atau fungsi
operasional.
4) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang
menangani fungsi kepatuhan menyusun dan/atau
mengkinikan pedoman kerja, sistem, dan prosedur
kepatuhan.
v
Pengkinian program kerja, sistem dan prosedur masih
harus dioptimalkan
5) BPR memiliki ketentuan intern mengenai tugas,
wewenang, dan tanggung jawab bagi satuan kerja
kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi
kepatuhan.
v
BPR sudah memiliki ketentuan intern terkait tugas,
wewenang dan tanggung jawab fungsi kepatuhan
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 4 9 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 5
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 50%
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan
Penerapan Fungsi Kepatuhan
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
13
2,60
1,30
v
Sudah terdapat Direksi yang membawahkan fungsi
kepatuhan, dan ybs tidak menangani penyaluran dana
v
Bank sudah menunjuk dan memiliki Pejabat Eksekutif
Fungsi Kepatuhan
SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
5
6) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan
menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk
memastikan BPR telah memenuhi seluruh peraturan
Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-
undangan lain termasuk penyampaian laporan kepada
Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas lainnya.
v
Bank sudah mempunyai anggota Direksi yang
membawahkan fungsi kepatuhan dan telah menetapkan
langkah-langkah yang diperlukan untuk memenuhi dan
memastikan seluruh peraturan OJK dan perundang-
undangan dengan menyampaikan laporan sebagaimana
seharusnya
7) Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan
melakukan upaya untuk mendorong terciptanya budaya
kepatuhan BPR antara lain melalui sosialisasi dan
pelatihan ketentuan terkini.
v
Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan dan selalu
melakukan upaya untuk mendorong terciptanya budaya
kepatuhan BPR
8) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan
memantau dan menjaga kepatuhan BPR terhadap seluruh
komitmen yang dibuat oleh BPR kepada Otoritas Jasa
Keuangan termasuk melakukan tindakan pencegahan
apabila terdapat kebijakan dan/atau keputusan Direksi
BPR yang menyimpang dari ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan dan peraturan perundang-undangan.
v
Bank sudah mempunyai Direksi yang membawahkan
fungsi kepatuhan dan selalumemantau dan menjaga
kepatuhan BPR
9) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang
menangani fungsi kepatuhan memastikan bahwa seluruh
kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan
usaha yang dilakukan BPR telah sesuai dengan ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-
undangan.
v
Bank senantiasa menyesuaikan kebijakan, ketentuan,
sistem dan prosedur sesuai ketentuan yang berlaku.
Namun belum sepenuhnya ketentuan dapat diterapkan
10) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang
menangani fungsi kepatuhan melakukan reviu dan/atau
merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan
kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang
dimiliki oleh BPR agar sesuai dengan ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan.
v
Terutama review soal peraturan2 yang belum ada
(melengkapi peraturan/pengkinian yang sudah ada)
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 0 15 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 5
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 40%
11) BPR berhasil menurunkan tingkat pelanggaran terhadap
ketentuan. vMasih belum optimal, tercermin dari meningkatnya jumlah
fraud pegawai di tahun 2018
12) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab secara berkala kepada Direktur Utama dengan
tembusan kepada Dewan Komisaris. Dalam hal anggota
Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan adalah
Direktur Utama, laporan disampaikan kepada Dewan
Komisaris.
v
Bank sudah mempunyai Direksi yang membawahkan
fungsi kepatuhan dan selalu menyampaikan laporan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab secara berkala
kepada Direktur Utama
13) Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan
menyampaikan laporan khusus kepada Otoritas Jasa
Keuangan apabila terdapat kebijakan atau keputusan
Direksi yang menyimpang dari peraturan Otoritas Jasa
Keuangan dan/atau peraturan perundang-undangan lain,
sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
v
Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan belum
pernah menyampaikan laporan khusus terkait
penyimpangan kebijakan OJK atau peraturan lain
dikarenakan tidak terdapat penyimpangan diPT. BPR
Kusuma Sumbing
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 6 4 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 3
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 10%
Penjumlahan S + P + H
Total Penilaian Faktor 5 Dikalikan dengan bobot Faktor 5
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan
Penerapan Fungsi Kepatuhan
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
15
3,00
1,20
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
10
3,33
0,33
2,83
0,28
SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
6
1) BPR dengan modal inti paling sedikit
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):
BPR memiliki Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).
BPR dengan modal inti kurang dari
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):
BPR memiliki Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan fungsi audit intern.
2) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan fungsi audit intern telah memiliki
dan mengkinikan pedoman kerja serta sistem dan
prosedur untuk melaksanakan tugas bagi auditor intern
sesuai peraturan perundang-undangan dan telah disetujui
oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
v
Sudah memiliki pedoman kerja dan mengkinikan sebagian
pedoman dan prosedur yang sudah ada
3) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan fungsi audit intern independen
terhadap satuan kerja operasional (satuan kerja terkait
dengan penghimpunan dan penyaluran dana).v
Pejabat Eksekutif fungsi audit intern bersifat independen
terhadap semua satuan kerja operasional
4) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan fungsi audit intern bertanggung
jawab langsung kepada Direktur Utama.v
Pejabat Eksekutif kepatuhan bertanggung jawab kepada
Dirut, sesuai struktur organisasi
5) BPR memiliki program rekrutmen dan pengembangan
sumber daya manusia yang melaksanakan fungsi audit
intern. v
Pengembangan SDM Audit Internal masih harus
ditingkatkan lagi dengan beberapa pelatihan yang mungkin
dapat dipergunakan untuk meningkatkan kualitas audit
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan1 6 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 5
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 50%
6) BPR menerapkan fungsi audit intern sesuai dengan
ketentuan pedoman audit intern yang telah disusun oleh
BPR pada seluruh aspek dan unsur kegiatan yang secara
langsung diperkirakan dapat mempengaruhi kepentingan
BPR dan masyarakat.
v
BPR sudah menerapkan fungsi audit intern sesuai
ketentuan pedoman yang berlaku
7) BPR dengan modal inti paling sedikit
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):
BPR menugaskan pihak ekstern untuk melakukan kaji
ulang paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun atas
kepatuhan terhadap standar pelaksanaan fungsi audit
intern, dan kelemahan SOP audit serta perbaikan yang
mungkin dilakukan.
v
BPR memiliki modal inti kurang dari Rp 50.000.000.000,00
8) Pelaksanaan fungsi audit intern (kegiatan audit)
dilaksanakan secara memadai dan independen yang
mencakup persiapan audit, penyusunan program audit,
pelaksanaan audit, pelaporan hasil audit, dan tindak
lanjut hasil audit.
v
Pelaksanaan fungsi audit berbasis event risk dengan
pembobotan berdasarkan identifikasi risiko. Pelaksanaan
audit mencakup pelaporan temuan pemeriksaan,
rekomendasi, konfirmasi dari auditee dan tindak lanjut
untuk perbaikan
9) BPR melaksanakan peningkatan mutu keterampilan
sumber daya manusia secara berkala dan berkelanjutan
terkait dengan penerapan fungsi audit intern. v
BPR telah melaksanakan pelatihan untuk audit intern
secara berkala
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 8 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 4
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 40%
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan
Penerapan Fungsi Audit Intern
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
10
2,00
1,00
v
Sudah sesuai dengan peraturan; sudah menunjuk Pejabat
Eksekutif yang melaksanakan fungsi audit intern
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
8
2,00
0,80
SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
6
10) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan fungsi audit intern telah
menyampaikan laporan pelaksanaan audit intern kepada
Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan
kepada anggota Direksi yang membawahkan fungsi
Kepatuhan.
v
Laporan dari Pejabat Eksekutif audit intern disampaikan
kepada Direktur Utama dan Dewan komisaris dan
tembusan ke Direksi yang membawahi fungsi kepatuhan
11) BPR telah menyampaikan laporan pelaksanaan dan pokok-
pokok hasil audit intern dan laporan khusus (apabila ada
penyimpangan) kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
v
Laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit internal
telah disampaikan sesuai ketentuan dari OJK
12) BPR dengan modal inti paling sedikit
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):
BPR menyampaikan laporan hasil kaji ulang oleh pihak
ekstern kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan.
v
BPR memiliki modal inti kurang dari Rp 50.000.000.000,00
13) BPR dengan modal inti paling sedikit
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):
BPR menyampaikan laporan pengangkatan atau
pemberhentian Kepala SKAI kepada Otoritas Jasa
Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
BPR dengan modal inti kurang dari
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):
BPR menyampaikan laporan pengangkatan atau
pemberhentian Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan fungsi audit intern kepada Otoritas
Jasa Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan1 6 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 4
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 10%
Penjumlahan S + P + H
Total Penilaian Faktor 6 Dikalikan dengan bobot Faktor 6
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan
Penerapan Fungsi Audit Intern
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
7
1,75
0,18
1,98
0,20
v
Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Eksekutif Audit
Internal telah dilaporkan sesuai ketentuanyang berlaku
dari OJK
SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
7
1) Penugasan audit kepada Akuntan Publik dan Kantor
Akuntan Publik (KAP) memenuhi aspek-aspek legalitas
perjanjian kerja, ruang lingkup audit, standar profesional
akuntan publik, dan komunikasi antara Otoritas Jasa
Keuangan dengan KAP dimaksud.
v
Sudah dilakukan sebagiamana mestinya
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 1
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 50%
2) Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan BPR, BPR
menunjuk Akuntan Publik dan KAP yang terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan serta memperoleh persetujuan
RUPS berdasarkan usulan Dewan Komisaris.v
BPR menunjuk KAP Sodikin Manaf & Harijanto,
berdasarkan RUPS tanggal April 2018
3) BPR telah melaporkan hasil audit KAP dan Management
Letter kepada Otoritas Jasa Keuangan. vSudah dilakukan
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan2 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 2
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 40%
4) Hasil audit dan Management Letter telah menggambarkan
permasalahan BPR dan disampaikan secara tepat waktu
kepada BPR oleh KAP yang ditunjuk. v
Sudah sesuai
5) Cakupan hasil audit paling sedikit sesuai dengan ruang
lingkup audit sebagaimana diatur dalam ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan.v
Sudah sesuai
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 4 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 2
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 10%
Penjumlahan S + P + H
Total Penilaian Faktor 7 Dikalikan dengan bobot Faktor 7
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan
Penerapan Fungsi Audit Ektern
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
2
2,00
1,00
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2
1,00
0,40
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
4
2,00
0,20
1,60
0,04
SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
8
1) BPR dengan modal inti paling sedikit
Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah):
BPR telah membentuk Komite Manajemen Risiko dan
satuan kerja Manajemen Risiko;
BPR dengan modal inti paling sedikit
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) dan
kurang dari Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh
milyar rupiah):
BPR telah membentuk satuan kerja Manajemen Risiko;
BPR dengan modal inti kurang dari
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):
BPR telah menunjuk satu orang Pejabat Eksekutif yang
bertanggung jawab terhadap penerapan fungsi Manajemen
Risiko.
2) BPR memiliki kebijakan Manajemen Risiko, prosedur
Manajemen Risiko, dan penetapan limit Risiko.
-
3) BPR memiliki kebijakan dan prosedur secara tertulis
mengenai pengelolaan risiko yang melekat pada produk
dan aktivitas baru sesuai ketentuan.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 3
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 50%
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan
Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem
Pengendalian InternA. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
0
0,00
-
0,00
SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
8
4) Direksi :
a. menyusun kebijakan dan pedoman penerapan
Manajemen Risiko secara tertulis, dan
b. mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang
memerlukan persetujuan Direksi.
-
5) Dewan Komisaris :
a. menyetujui dan mengevaluasi kebijakan Manajemen
Risiko,
b. mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas
pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko, dan
c. mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi
yang berkaitan dengan transaksi yang memerlukan
persetujuan Dewan Komisaris.
-
6) BPR melakukan proses identifikasi, pengukuran,
pemantauan, dan pengendalian Risiko terhadap seluruh
faktor Risiko yang bersifat material.
-
7) BPR menerapkan sistem pengendalian intern yang
menyeluruh.
-
8) BPR menerapkan manajemen risiko atas seluruh risiko
yang diwajibkan sesuai ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan.
-
9) BPR memiliki sistem informasi yang memadai yaitu sistem
informasi manajemen yang mampu menyediakan data dan
informasi yang lengkap, akurat, kini, dan utuh.
-
10) Direksi telah melakukan pengembangan budaya
manajemen risiko pada seluruh jenjang organisasi dan
peningkatan kompetensi SDM antara lain melalui
pelatihan dan/atau sosialisasi mengenai manajemen
risiko.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 7
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 40%
11) BPR menyusun laporan profil risiko dan profil risiko lain
(jika ada) yang dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan
sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
-
12) BPR menyusun laporan produk dan aktivitas baru yang
dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 2
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 10%
Penjumlahan S + P + H
Total Penilaian Faktor 8 Dikalikan dengan bobot Faktor 8
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan
Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem
Pengendalian InternB. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
0
0,00
0,00
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
0
0,00
0,00
0,00
0,00
SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
9
1) BPR telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis
yang memadai terkait dengan BMPK termasuk pemberian
kredit kepada pihak terkait, debitur grup, dan/atau
debitur besar, berikut monitoring dan penyelesaian
masalahnya sebagai bagian atau bagian terpisah dari
pedoman kebijakan perkreditan BPR.
v
BPR memiliki kebijakan dan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 1
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 50%
2) BPR secara berkala mengevaluasi dan mengkinikan
kebijakan, sistem dan prosedur BMPK agar disesuaikan
dengan peraturan perundang-undangan.v
Sudah dilakukan
3) Proses pemberian kredit oleh BPR kepada pihak terkait
dan/atau pemberian kredit besar telah memenuhi
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang BMPK dan
memperhatikan prinsip kehati-hatian maupun peraturan
perundang-undangan.
v
Sudah sesuai dengan aturan dan tidak melanggar dan atau
melampaui BMPK
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 4 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 2
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 40%
4) Laporan pemberian kredit oleh BPR kepada pihak terkait
dan/atau pemberian kredit yang melanggar dan/atau
melampaui BMPK telah disampaikan secara berkala
kepada Otoritas Jasa Keuangan secara benar dan tepat
waktu sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
v
Laporan telah dibuat sesuai dengan ketentuan
5) BPR tidak melanggar dan/atau melampaui BMPK sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. vBPR tidak melanggar dan/atau melampaui BMPK sesuai
ketentuan
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 4 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 2
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 10%
Penjumlahan S + P + H
Total Penilaian Faktor 9 Dikalikan dengan bobot Faktor 9
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan
Batas Maksimum Pemberian Kredit
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
2
2,00
1,00
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
4
2,00
0,80
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
4
2,00
0,20
2,00
0,15
SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
10
1) Rencana bisnis BPR telah disusun oleh Direksi dan
disetujui oleh Dewan Komisaris sesuai dengan visi dan
misi BPR.v
Rencana bisnis dibuat dan disusun oleh Direksi dan sudah
disetujui oleh Dewan Komisaris
2) Rencana bisnis BPR menggambarkan rencana strategis
jangka panjang dan rencana bisnis tahunan termasuk
rencana penyelesaian permasalahan BPR yang signifikan
dengan cakupan sesuai ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan.
v
Rencana bisnis yang sudah dibuat bank selama ini masih
bersifat jangka pendek (tahunan) dan disampaikan ke OJK
sesuai jadwal peraturan yang berlaku
3) Rencana bisnis BPR didukung sepenuhnya oleh pemegang
saham dalam rangka memperkuat permodalan dan
infrastruktur yang memadai antara lain sumber daya
manusia, teknologi informasi, jaringan kantor, kebijakan,
dan prosedur.
v
Rencana bisnis yang dibuat Bank sepenuhnya sudah
didukung oleh pemegang saham untuk memperkuat modal
dan infrastruktur bank. Namun rencana bisnis masih
bersifat jangka pendek
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 2 6 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 3
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 50%
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
4) Rencana bisnis BPR disusun dengan mempertimbangkan
paling sedikit:
a. faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi
kelangsungan usaha BPR;
b. azas perbankan yang sehat dan prinsip kehati-hatian;
dan
c. penerapan manajemen risiko.
v
Penerapan manajemen risiko belum dilakukan secara
penuh mengingat penahapan pelaksanaan kebijakan
manajemen risiko
5) Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap
pelaksanaan rencana bisnis BPR.v
Dewan komisaris senantiasa melakukan pengawasan, baik
dalam bentuk OTS, memo, maupun diskusi langsung
dengan direksi namun perlu optimalisasi
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 2 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 2
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 40%
6) Rencana bisnis termasuk perubahan rencana bisnis
disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.v
Sudah sesuai ketentuan OJK
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 1
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 10%
Penjumlahan S + P + H
Total Penilaian Faktor 10 Dikalikan dengan bobot Faktor
10
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan
Rencana Bisnis BPR
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
8
2,67
1,33
5
2,50
1,00
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
2
2,00
0,20
2,53
0,19
SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
11
1) Tersedianya sistem pelaporan keuangan dan non
keuangan yang didukung oleh sistem informasi
manajemen yang memadai sesuai ketentuan termasuk
sumber daya manusia yang kompeten untuk
menghasilkan laporan yang lengkap, akurat, kini, dan
utuh.
v
Sistem pelaporan belum sepenuhnya didukung atau
terintegrasi oleh TSI, khususnya laporan non keuangan
(misalnya: untuk APU/PPT, SIM yang digunakan masih
sangat sederhana, PPATK yang selama ini masih manual,
belum ada direct link antara sistem bank dan pelaporan)
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 1
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 50%
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2) BPR menyusun laporan keuangan publikasi setiap
triwulanan dengan materi paling sedikit memuat laporan
keuangan, informasi lainnya, susunan pengurus dan
komposisi pemegang saham sesuai ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan.
v
Sudah sesuai ketentuan
3) BPR menyusun laporan tahunan dengan materi paling
sedikit memuat informasi umum, laporan keuangan, opini
dari akuntan publik atas laporan keuangan tahunan BPR
(apabila ada), seluruh aspek transparansi dan informasi,
serta seluruh aspek pengungkapan sesuai ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan.
v
Sudah sesuai ketentuan
4) BPR melaksanakan transparansi informasi mengenai
produk, layanan dan/atau penggunaan data nasabah BPR
dengan berpedoman pada persyaratan dan tata cara
sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.v
Belum ada format baku untuk transparansi informasi
produk dan layanan; selama ini hanya bersifat brosur yang
kebanyakan masih dibuat tiap cabang dan belum
terstandarisasi
5) BPR menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara,
jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan.v
Sudah sesuai
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 6 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 4
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 40%
6) Laporan tahunan dan laporan keuangan publikasi
ditandatangani paling sedikit oleh 1 (satu) anggota Direksi
dengan mencantumkan nama secara jelas serta
disampaikan secara lengkap dan tepat waktu kepada
Otoritas Jasa Keuangan dan/atau dipublikasikan sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
v
Laporan sudah ditandatangani paling sedikit oleh 1 anggota
Direksi serta disampaikan secara lengkap dan tepat waktu
sesuai peraturan yang berlaku
7) Laporan penanganan pengaduan dan penyelesaian
pengaduan, dan laporan pengaduan dan tindak lanjut
pelayanan dan penyelesaian pengaduan disampaikan
sesuai ketentuan secara tepat waktu.
v
Masih perlu ada yang lebih dioptimalkan
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 2 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan
(S): 2
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S): 10%
Penjumlahan S + P + H
Total Penilaian Faktor 11 Dikalikan dengan bobot Faktor
11
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, serta
pelaporan internalA. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
2
2,00
1,00
5
2,50
0,25
2,15
0,16
9
2,25
0,90
Faktor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Nilai Komposit
Total Penilaian Faktor 0,36 0,27 - 0,30 0,28 0,20 0,04 - 0,15 0,19 0,16 1,96
Predikat Komposit
Setelah melakukan penilaian terhadap masing-masing faktor di atas, yang tercermin dari penilaian pelaksanaan Self
Assessment GCG terlampir, maka dengan ini menetapkan penilaian pelaksanaan tata kelola PT. BPR Kusuma Sumbing Tahun
2018 adalah BAIK (Nilai komposit 1,96).
Hasil Penilaian Penerapan Tata Kelola BPR
Baik
Kesimpulan
Perkembangan industri Perbankan semakin pesat, seiring dengan tuntutan tersebut, PT. BPR Kusuma Sumbing selalu menyesuaikan diri dan berusaha memenuhi ketentuan-ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perundang-undangan
lain yang berlaku. Termasuk melakukan penilaian sendiri (self assessment ) atas penerapan tata kelola BPR sesuai SEOJK No.
5/SEOJK.03/2016.
Dewan Komisaris senantiasa menjalankan tugas pengawasan dan pemberian pengarahan kepada Direksi dengan baik. Hal ini terlihat dari memo dan atau rapat yang diadakan dewan komisaris serta tingkat kehadiran Dewan Komisaris di kantor yang sangat tinggi, serta kunjungan ke kantor-kantor cabang. Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam hal mengawasi dan pemberian nasihat atas kebijakan Direksi terhadap operasional Bank secara umum yang mengacu kepada rencana bisnis yang telah ditetapkan, serta memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris telah menjalankan perannya untuk senantiasa berupaya memastikan Bank telah dikelola sesuai kepentingan stakeholder. Berkaitan dengan hal tersebut, Dewan Komisaris senantiasa menjaga obyektivitas dan independensi dalam menjalankan tugas, sehingga tidak terlibat dalam pengambilan keputusan operasional Bank.
Direksi BPR Kusuma Sumbing telah memiliki struktur organisasi yang disusun dengan kejelasan tugas dan tanggung jawab yang disesuaikan dengan tujuan dan kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha Bank. Direksi berupaya sebaik mungkin menjalankan tugas dan tanggung jawabnya menghadapi tantangan yang terjadi di industri perbankan dengan merumuskan dan menerapkan berbagai kebijakan dan mengambil keputusan yang bersifat strategis. Berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, penilaian tahun 2018 mengalami perbaikan, walaupun NPL belum sesuai target tetapi Laba yang diperoleh PT. BPR Kusuma Sumbing sesuai dengan RBB tahun 2018. Penyumbang NPL terbesar adalah dari sektor Pertanian khususnya Tembakau.
Dalam hal terkait dengan benturan kepentingan, Bank sudah memiliki kebijakan, sistem, dan prosedur penyelesaian benturan kepentingan. Sedangkan dalam hal penerapan fungsi kepatuhan, Bank sudah menunjuk Pejabat Eksekutif fungsi kepatuhan dan Bank juga juga memiliki Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan. Keberadaan fungsi kepatuhan pada Bank sudah mulai berjalan sebagaimana mestinya namun masih harus dioptimalkan keberadaannya guna mendukung kinerja Bank supaya lebih baik, fraud pada tahun 2018 jumlahnya meningkat dari tahun 2017 namun kejadian fraud sudah diselesaikan dengan baik dan pada tahun 2018 ini tidak terdapat permasalahan hukum pada PR. BPR Kusuma Sumbing.
Pada tahun 2018 ini, tepatnya pada tanggal 09 November 2019 Bank sudah tercatat memiliki Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan. Pejabat Eksekutif fungsi audit intern memberikan kontribusinya dengan baik, bersifat independent dan sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Keberadaan dan peran audit intern bagi BPR masih harus ditingkatkan mengingat banyaknya temuan. Fungsi pengendalian internal di BPR Kusuma Sumbing sudah melakukan metode
pendekatan per kejadian (event based risks). Sebagai tambahan, Bank senantiasa mensosialisasikan setiap ketentuan dan
prosedur guna mewujudkan dan meningkatkan kepatuhan karyawannya. Bank juga senantiasa meningkatkan pengetahuan dan Sesuai ketentuan OJK, BPR menunjuk KAP yang sudah terdaftar, yaitu Sodikin & Harijanto berdasarkan persetujuan RUPS tanggal 24 April 2018. Penugasan audit tersebut sudah memenuhi aspek legalitas perjanjian dan standar yang berlaku. Bank juga sudah memiliki sumber daya manusia dan sistem pelaporan, baik keuangan maupun non keuangan, yang didukung oleh sistem informasi manajemen yang memadai untuk menghasilkan laporan yang akurat, lengkap, kini dan utuh sesuai ketentuan yang berlaku.
Dari sisi pemberian kredit, Bank sudah memiliki kebijakan, sistem, dan prosedur tertulis terkait dengan pemberian kredit kepada pihak terkait berikut monitoring dan penyelesaian masalahnya. Kebijakan, sistem, dan prosedur secara berkala dievaluasi dan dikinikan agar sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pelaporan pemberian kredit kepada pihak terkait dan/atau yang melanggar dan/atau melampaui BMPK juga sudah dilakukan secara berkala kepada OJK menurut ketentuan yang berlaku.
Direksi BPR selalu menyusun rencana bisnis tahunan yang dibuat dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan internal yang sedang dan diprediksi mampu mempengaruhi kinerja BPR di masa yang akan datang, azas perbankan yang sehat, prinsip kehati-hatian, dan manajemen risiko. Rencana bisnis tersebut disetujui oleh Dewan Komisaris dan pemegang saham, terutama terkait dengan terciptanya struktur permodalan dan infrastruktur pendukung BPR yang makin kuat.
Bobot BPR B
Jumlah Bobot Jumlah Bobot Jumlah Bobot
S P H 1 2 3 4 5 50% 1 2 3 4 5 40% 1 2 3 4 5 10%
Faktor 1 6 8 5 4 2 0 0 0 6 0 0 6 2 0 0 8 0 1 2 1 1 0 5 0 0 20%
Nilai Awal 4 4 0 0 0 8 0 0 12 6 0 0 18 0 1 4 3 4 0 12 0 0 0
Rata-rata 1,33 0,67 2,25 0,90 2,40 0,24 1,81 0,36
Faktor 2 9 8 1 5 3 1 0 0 9 0 0 7 1 0 0 8 0 0 1 0 0 0 1 0 0 15,00%
Nilai Awal 5 6 3 0 0 14 0 0 14 3 0 0 17 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0
Rata-rata 1,56 0,78 2,13 0,85 2,00 0,20 1,83 0,27
Faktor 3 1 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00%
Nilai Awal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Rata-rata 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Faktor 4 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 10,00%
Nilai Awal 0 0 3 0 0 3 0 0 0 3 0 0 3 0 0 0 3 0 0 3 0 0 0
Rata-rata 3,00 1,50 3,00 1,20 3,00 0,30 3,00 0,30
Faktor 5 5 5 3 0 2 3 0 0 5 0 0 0 5 0 0 5 0 0 0 2 1 0 3 0 0 10,00%
Nilai Awal 0 4 9 0 0 13 0 0 0 15 0 0 15 0 0 0 6 4 0 10 0 0 0
Rata-rata 2,60 1,30 3,00 1,20 3,33 0,33 2,83 0,28
Faktor 6 5 4 4 1 3 1 0 0 5 0 0 4 0 0 0 4 0 1 3 0 0 0 4 0 0 10,00%
Nilai Awal 1 6 3 0 0 10 0 0 8 0 0 0 8 0 1 6 0 0 0 7 0 0 0
Rata-rata 2,00 1,00 2,00 0,80 1,75 0,18 1,98 0,20
Faktor 7 1 2 2 0 1 0 0 0 1 0 2 0 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0 2 0 0 2,50%
Nilai Awal 0 2 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 2 0 0 4 0 0 0 4 0 0 0
Rata-rata 2,00 1,00 1,00 0,40 2,00 0,20 1,60 0,04
Faktor 8 3 7 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10%
Nilai Awal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Rata-rata 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Faktor 9 1 2 2 0 1 0 0 0 1 0 0 2 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0 2 0 0 7,50%
Nilai Awal 0 2 0 0 0 2 0 0 4 0 0 0 4 0 0 4 0 0 0 4 0 0 0
Rata-rata 2,00 1,00 2,00 0,80 2,00 0,20 2,00 0,15
Faktor 10 3 2 1 0 1 2 0 0 3 0 0 1 1 0 0 2 0 0 1 0 0 0 1 0 0 7,50%
Nilai Awal 0 2 6 0 0 8 0 0 2 3 0 0 5 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0
Rata-rata 2,67 1,33 2,50 1,00 2,00 0,20 2,53 0,19
Faktor 11 1 4 2 0 1 0 0 0 1 0 0 3 1 0 0 4 0 0 1 1 0 0 2 0 0 7,50%
Nilai Awal 0 2 0 0 0 2 0 0 6 3 0 0 9 0 0 2 3 0 0 5 0 0 0
Rata-rata 2,00 1,00 2,25 0,90 2,50 0,25 2,15 0,16
1,96
Baik
Nilai Outcome (H)
Nilai Komposit
Predikat Komposit
Penilaian Penerapan Tata Kelola BPR - Setelah Penerapan Manajemen Risiko
Faktor Tata KelolaJumlah Pertanyaan
Penilaian Structure (S) Penilaian Process (P) Penilaian Outcome (H)Jumlah Nilai SPO
per Faktor
Nilai akhir
FaktorNilai Structure (S) Nilai Process (P)