LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PT. BPR ... PENERAPAN TATA KELOLA 2018 PT. BPR KUSUMA SUMBING 5 kepada...

68
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018 PT. BPR KUSUMA SUMBING 1 LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PT. BPR KUSUMA SUMBING PERIODE JANUARI - DESEMBER 2018 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Kondisi eksternal yang bergerak dinamis menuntut siapapun yang ada di dalamnya untuk turut berubah, demikian halnya dengan industri perbankan yang mengalami perkembangan sangat pesat. Perubahan yang ada tidak perlu dihindari tapi perlu dikelola dengan baik agar dapat mendatangkan manfaat dan mendukung pencapaian tujuan. Perkembangan industri perbankan yang semakin komplek saat ini mengakibatkan peningkatan eksposur Bank terhadap risiko. Sebagai akibatnya, Penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada industri perbankan menjadi lebih penting untuk saat ini dan di masa yang akan datang, mengingat risiko dan tantangan yang akan dihadapi oleh industri Perbankan semakin meningkat. PT BPR Kusuma Sumbing sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Perbankan tidak lepas dari tuntutan perubahan tersebut. Praktek tata kelola yang baik (GCG) menjadi acuan dalam perubahan agar tetap memenuhi tuntutan stakeholder. “Konsistensi dan Komitmen” dalam menerapkan GCG pada jajaran perbankan menjadi modal dasar implementasi GCG di PT. BPR Kusuma Sumbing. Manajemen PT. BPR Kusuma Sumbing senantiasa memberikan dorongan bagi jajarannya untuk konsisten dalam melaksanakan prinsip GCG dalam setiap pelaksanaan tugas dan tanggungjawab guna mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Laporan pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) ini dibuat untuk memenuhi kewajiban Bank dalam melaksanakan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 4/POJK.03/2015 tentang penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat. Laporan ini berisi tentang pelaksanaan Good Corporate Governance pada PT. BPR Kusuma Sumbing periode Januari – Desember tahun 2018 dengan berpegang pada prinsip dasar GCG, yaitu: keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness).

Transcript of LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PT. BPR ... PENERAPAN TATA KELOLA 2018 PT. BPR KUSUMA SUMBING 5 kepada...

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018

PT. BPR KUSUMA SUMBING 1

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

PT. BPR KUSUMA SUMBING

PERIODE JANUARI - DESEMBER 2018

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Kondisi eksternal yang bergerak dinamis menuntut siapapun yang ada di dalamnya

untuk turut berubah, demikian halnya dengan industri perbankan yang mengalami

perkembangan sangat pesat. Perubahan yang ada tidak perlu dihindari tapi perlu dikelola

dengan baik agar dapat mendatangkan manfaat dan mendukung pencapaian tujuan.

Perkembangan industri perbankan yang semakin komplek saat ini mengakibatkan

peningkatan eksposur Bank terhadap risiko. Sebagai akibatnya, Penerapan Good

Corporate Governance (GCG) pada industri perbankan menjadi lebih penting untuk saat

ini dan di masa yang akan datang, mengingat risiko dan tantangan yang akan dihadapi

oleh industri Perbankan semakin meningkat.

PT BPR Kusuma Sumbing sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang

Perbankan tidak lepas dari tuntutan perubahan tersebut. Praktek tata kelola yang baik

(GCG) menjadi acuan dalam perubahan agar tetap memenuhi tuntutan stakeholder.

“Konsistensi dan Komitmen” dalam menerapkan GCG pada jajaran perbankan menjadi

modal dasar implementasi GCG di PT. BPR Kusuma Sumbing. Manajemen PT. BPR Kusuma

Sumbing senantiasa memberikan dorongan bagi jajarannya untuk konsisten dalam

melaksanakan prinsip GCG dalam setiap pelaksanaan tugas dan tanggungjawab guna

mendukung pencapaian tujuan perusahaan.

Laporan pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) ini dibuat untuk memenuhi

kewajiban Bank dalam melaksanakan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.

4/POJK.03/2015 tentang penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat. Laporan

ini berisi tentang pelaksanaan Good Corporate Governance pada PT. BPR Kusuma

Sumbing periode Januari – Desember tahun 2018 dengan berpegang pada prinsip dasar

GCG, yaitu: keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability),

pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran

(fairness).

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018

PT. BPR KUSUMA SUMBING 2

PT. BPR Kusuma Sumbing telah menyusun dan berusaha me-review serta

memperbaharui manual Pedoman Pelaksanaan GCG yang mencakup Governance

Structure, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi, Proses Rapat,

Kode Etik Perilaku Dewan Komisaris dan Prosedur Pelaksanaan Benturan Kepentingan.

PT. BPR Kusuma Sumbing juga berkomitmen untuk senantiasa melaksanakan tata kelola

perusahaan yang baik GCG (Good Corporate Governance) dengan menjunjung tinggi etika

dan standar profesionalisme pada seluruh jenjang organisasi.

II. PEMEGANG SAHAM

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas (UU PT), Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),

Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris dan Direksi, memiliki wewenang dan

tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam

Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. Namun demikian, keduanya

mempunyai tanggung jawab untuk memelihara kesinambungan usaha Bank dalam jangka

panjang. Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi harus memiliki kesamaan persepsi

terhadap visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan.

Komposisi Saham yang dimiliki oleh PT. BPR Kusuma Sumbing terdapat perubahan dari

tahun lalu, yaitu masuknya Bapak Bambang Handoko K. yang memegang 5,00 % (lima persen)

saham atau senilai Rp. 750.000.000,00 (Tujuh ratus lima puluh juta rupiah). Komposisi

mayoritas saham masih sama dengan tahun 2017 yaitu dimiliki oleh PT. Kusuma Sari Abadi

(Pemegang Saham Pengendali) yang berkedudukan di Semarang, Jawa Tengah.

Komposisi kepemilikan saham PT. BPR Kusuma Sumbing tahun 2018 secara lengkap

adalah sebagai berikut:

NO PEMEGANG SAHAM KOMPOSISI SAHAM

LEMBAR SAHAM NOMINAL PERSENTASE

1 PT. Kusuma Sari Abadi 560 lembar 14.000.000.000 93,33 %

2 Kwee Ing Pien 5 lembar 125.000.000 0,83 %

3 Hendro Sutantyo 5 lembar 125.000.000 0,83 %

4 Bambang Handoko K 30 lembar 750.000.000 5,00 %

JUMLAH 600 lembar 15.000.000.000 100,00 %

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018

PT. BPR KUSUMA SUMBING 3

III. SUSUNAN KEPENGURUSAN KOMISARIS DAN DIREKSI

A. Dewan Komisaris

Susunan kepengurusan Dewan Komisaris PT. BPR Kusuma Sumbing tahun 2018

mengalami perubahan dari yang semula berjumlah 2 (dua) orang, menjadi 3 (tiga)

orang. Adapun susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut :

NAMA JABATAN BERLAKU EFEKTIF JANGKA

WAKTU Surat OJK RUPS

Bambang

Handoko Kosnadi

Komisaris

Utama

Surat No. S-

658/KR.0311/2017 tgl

03 November 2017

Akta No. 17 tgl

19 Juli 2017

19 Juli 2017 s/d

18 Juli 2022

Bambang Murdadi Komisaris Surat No. S-

559/KR.0311/2017 tgl

10 Oktober 2017

Akta No. 76 tgl

11 Oktober

2017

29 November

2017 s/d 28

November 2022

Her Nugroho Amoedji Widagdo

Komisaris Surat No. S-571/KR.0313/2018 tgl 09 November 2018

Akta No. 43 tgl 24 Oktober 2018

01 November 2018 s/d 31 Oktober 2023

B. Direksi

Susunan kepengurusan PT. BPR Kusuma Sumbing pada jabatan Direksi tahun ini

mengalami perubahan, yaitu dari yang semula 2 (dua) orang menjadi 3 (tiga) orang

dimana salah satunya merupakan Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.

Berikut susunan Direksi PT. BPR Kusuma Sumbing tahun 2018:

NAMA JABATAN BERLAKU EFEKTIF JANGKA

WAKTU Surat OJK

(tercatat)

RUPS

Eko Bambang

Setiyoso

Direktur Utama Surat No. S-

559/KR.0311/2017 tgl

10 Oktober 2017

Akta No. 76 tgl

11 Oktober

2017

29 November

2017 s/d 28

November

2022

Tri Wahyu Nugroho Direktur

Komersial

Surat No. S-

559/KR.0311/2017 tgl

10 Oktober 2017

Akta No. 76 tgl

11 Oktober

2017

29 November

2017 s/d 28

November

2022

Renard Fabian Aquaristaputra

Direktur Operasional

Surat No. S-198/KR.0313/2017 tgl 20 Maret 2018

Akta No. 22 tgl 17 Januari 2018

17 Januari 2018 s/d 16 Januari 2023

Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan

Surat No. S-571/KR.0313/2018 tgl 09 November 2018

Akta No. 26 tgl 28 Juni 2018

28 Juni 2018 s/d 16 Januari 2023

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018

PT. BPR KUSUMA SUMBING 4

PELAKSANAAN PENERAPAN TATA KELOLA

PT. BPR KUSUMA SUMBING

Mengacu pada Pasal 75 POJK No.4/2015 dan SE OJK No. 5/2015 tentang Penerapan

Tata kelola, pokok-pokok isi laporan tata kelola disusun sebagai berikut :

a. Ruang lingkup Tata Kelola

Meliputi penilaian faktor-faktor sebagai berikut:

1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi

Direksi PT. BPR Kusuma Sumbing bertanggung jawab sepenuhnya terhadap

pengelolaan Bank dan mematuhi peraturan perundang-undangan serta ketentuan

yang berlaku. Tugas dan tanggung jawab Direksi BPR Kusuma Sumbing, di antaranya

adalah:

a. Melaksanakan fungsi kepengurusan Bank secara efektif dan efisien;

b. Melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan

usaha Bank pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan tetap

memperhatikan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap ketentuan yang

berlaku;

c. Menyusun strategi usaha sesuai dengan visi dan misi Bank yang telah ditetapkan

dengan Rencana Bisnis serta bertanggung jawab mengawasi dan melaksanakan dari

waktu ke waktu dan menjamin partisipasi seluruh pegawai untuk ikut berperan

sesuai dengan kompetensinya;

d. Menyusun dan menetapkan struktur Organisasi Bank beserta uraian tugas,

wewenang dan tanggung jawab serta mengelola sumberdaya Bank secara optimal;

e. Mengungkapkan kepada seluruh pegawai kebijakan Bank yang bersifat strategis

menetapkan remunerasi, serta menciptakan jenjang karier yang baik dan terbuka

dengan menerapkan reward & penalty (promosi, demosi, mutasi dan pemutusan

hubungan kerja);

f. Menerapkan Tata Tertib Kerja serta ketentuan tentang benturan kepentingan yang

mengikat dan wajib ditaati. Termasuk pengaturan tentang mekanisme

pengambilan keputusan dan hak bagi anggota Direksi, jika diantara mereka

memiliki pendapat yang berbeda, termasuk hak untuk menyampaikan pendapat

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018

PT. BPR KUSUMA SUMBING 5

kepada Dewan Komisaris dan Otoritas Pengawas Bank atas hal-hal yang dapat

membahayakan Bank.

Direksi PT. BPR Kusuma Sumbing sudah cukup baik dalam menjalankan tugas,

tanggung jawab dan fungsinya sebagai Direksi. Hal ini tercermin dari kinerja Bank yang

mengalami perkembangan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, capaian

kinerja Bank juga sudah sesuai dengan rencana kerja yang sudah dibuat dan disetujui.

Dari sisi struktural dan infrastrukturnya, Direksi PT. BPR Kusuma Sumbing juga sudah

sesuai dengan aturan yang berlaku.

Selama tahun 2018, Direksi memiliki kemauan dan kemampuan untuk

melakukan pembelajaran secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan

pengetahuan tentang Perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang

keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya,

dengan mengikuti seminar/workshop antara lain sebagai berikut :

PELATIHAN DIREKSI 2018

I. EKSTERN

NAMA JABATAN KEGIATAN PELAKSANAAN

1. Eko Bambang Setiyoso

Direktur Utama a. Studi banding di Bali dalam rangka menjaga performa kerja Bank

b. Seminar dan

pelaksanaan juknis online Dukcapil terkait akses E-KTP

13-15 April 2018 diselenggarakan oleh Perbarindo Komisariat Kedu 21-22 November 2018 diselenggarakan oleh Perbarindo Jawa Tengah

2. Tri Wahyu Nugroho

Direktur Komersial a. Pelatihan Analisa Kredit BPR tepat

22 Maret 2018 diselenggarakan oleh Perbarindo

3. Renard Fabian Aquaristaputra

Direktur Operasional a. Pelaksanaan manajemen resiko di Purwokerto (Pelatihan Manrisk)

b. Studi banding di Bali dalam rangka menjaga performa kerja Bank

c. Meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan fungsi kepatuhandan manajemen risiko (Pelatihan Kepatuhan dan Manrisk)

15 Maret 2018 diselenggarakan oleh Perbarindo 13-15 April 2018 diselenggarakan oleh Perbarindo Komisariat Kedu 14 Mei 2018 diselenggarakan oleh OJK

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018

PT. BPR KUSUMA SUMBING 6

d. Inovasi keuangan

digital pada sector jasa keuangan

27 Nov 2018 diselenggarakan oleh OJK

II. INTERN

NAMA JABATAN KEGIATAN PELAKSANAAN

1. Eko Bambang Setiyoso

Direktur Utama a. Pelatihan Monitoring Kredit

b. Pelatihan Remedial c. Pelatihan AO d. Pelatihan

Pembukuan e. Pelatihan Basic

Legal f. Pelatihan Analis

Kredit g. Pelatihan

Leadership h. Sosialisasi Asuransi

dan PPH 21 i. Sosialisasi Jaspro,

NPL, dan RBB j. Sosialisasi Legal

Aspek Adendum k. Finalisasi RBB 2019 l. Koordinasi Kerja

Remedial

09 Februari 2018 20 Feb 2018 03-04 Maret 2018 08 Maret 2018 24 Maret 2018 26 April 2018 05-06 Mei 2018 06 Maret 2018 01-05 Oktober 2018 07 November 2018 24-25 November 2018 06 Desember 2018

2. Tri Wahyu Nugroho

Direktur Komersial a. Pelatihan Monitoring Kredit

b. Pelatihan Remedial c. Pelatihan AO d. Pelatihan

Pembukuan e. Pelatihan Basic

Legal f. Pelatihan Analis

Kredit g. Pelatihan

Leadership h. Sosialisasi Asuransi

dan PPH 21 i. Sosialisasi Jaspro,

NPL, dan RBB j. Sosialisasi Legal

Aspek Adendum k. Finalisasi RBB 2019 l. Koordinasi Kerja

Remedial

09 Februari 2018 20 Februari 2018 03-04 Maret 2018 08 Maret 2018 24 maret 2018 26 April 2018 05-06 Mei 2018 06 Maret 2018 01-05 Oktober 2018 07 November 2018 24-25 November 2018 06 Desember 2018

3. Renard Fabian Aquaristaputra

Direktur Operasional a. Pelatihan Service Excellent

b. Pelatihan Monitoring Kredit

c. Pelatihan Remedial d. Pelatihan AO

27 Jan 2018 09 Februari 2018 20 Februari 2018 03-04 Maret 2018 08 Maret 2018

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018

PT. BPR KUSUMA SUMBING 7

e. Pelatihan Pembukuan

f. Pelatihan Basic Legal

g. Pelatihan Analis Kredit

h. Pelatihan Leadership

i. Sosialisasi Asuransi dan PPH 21

j. Sosialisasi Jaspro, NPL, dan RBB

k. Sosialisasi Legal Aspek Adendum

l. Finalisasi RBB 2019 m. Koordinasi Kerja

Remedial

24 Maret 2018 26 April 2018 05-06 Mei 2018 06 Maret 2018 01-05 Oktober 2018 07 November 2018 24-25 November 2018 06 Desember 2018

Sedangkan untuk Kegiatan Rapat, sepanjang tahun 2018 Direksi telah

menyelenggarakan rapat sebanyak 14 (empat belas) kali dengan rincian sebagai

berikut:

RAPAT DIREKSI

NO TGL RAPAT AGENDA KEHADIRAN 1 09 Januari 2018 Follow up penyelesaian kredit

bermasalah Direksi dan Bidang Komersial

2 17 Januari 2018 Penetapan kenaikan BWMK Cabang Weleri

Direksi dan Bidang Komersial, SDM, AI

3 01 Maret 2018 Perubahan ketentuan kredit karyawan/bunga pinjaman karyawan

Direksi dan Bidang Komersial, SDM, AKT dan PBK

4 07 Mei 2018 Ketentuan cleansing account Direksi dan Bidang AKT dan PBK, TSI

5 05 Juni 2018 Rencana pemindahan alamat kantor cabang Wonosobo

Direksi dan Seluruh Bidang

6 26 Juli 2018 Perubahan ketentuan taksasi barang bergerak

Direksi dan Bidang Komersial

7 24 Agustus 2018 Perubahan suku bunga tabungan per September 2018

Direksi dan Bidang AKT dan PBK

8 01 September 2018 Follow Up LHP OJK Direksi dan seluruh Bidang

9 06 September 2018 Tindak lanjut catatan Dekom atas Kredit bermasalah

Direksi dan Bidang Komersial

10 12 September 2018 Perubahan suku bunga deposito terkait dengan perubahan suku bunga LPS

Direksi dan Bidang AKT dan PBK

11 20 September 2018 Follow Up LHP Internal Audit Direksi dan AI

12 03 Oktober 2018 Penetapan punishment atas hasil follow up LHP SPI

Direksi dan AI

13 01 November 2018 Penyusunan RBB 2019 dan rencana evaluasi kinerja cabang

Direksi dan seluruh Bidang

14 13 Desember 2018 Rencana kegiatan Gathering Karyawan 2019

Direksi dan seluruh Bidang

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018

PT. BPR KUSUMA SUMBING 8

2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris;

Dewan Komisaris memiliki fungsi, tugas dan tanggung jawab yang jelas sesuai

dengan anggaran dasar dan wewenang yang diberikan oleh RUPS. Dewan Komisaris

bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam hal mengawasi kebijakan Direksi

terhadap operasional Bank secara umum yang mengacu kepada rencana bisnis yang

telah dibuat dan disetujui, serta memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan

dan perundang-undangan yang berlaku.

Secara rinci, tugas pokok Dewan Komisaris yang berhubungan dengan

pengawasan adalah:

a. Melakukan pengawasan terhadap pengurusan Bank yang dilakukan oleh Direksi

serta memberikan pengarahan kepada Direksi termasuk mengenai rencana kerja,

pengembangan Bank, pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan

RUPS dan/atau RUPSLB serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu

dengan:

i. Memberikan pendapat dan pengarahan kepada Direksi tentang penentuan

visi, misi, budaya kerja dan nilai-nilai Bank;

ii. Melakukan kajian dan memberikan pendapat tentang strategi usaha yang

diterapkan Bank;

iii. Memberikan pendapat dan pengarahan atas sistem pengelolaan sumber daya

manusia;

iv. Memberikan pendapat dan pengarahan atas penerapan sistem pengendalian

risiko;

v. Memberikan pendapat dan pengarahan atas Rencana Bisnis dan

penjabarannya;

vi. Memberikan persetujuan atas rancangan keputusan bisnis strategis atau

kebijakan yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran

Dasar dan keputusan RUPS, serta prudential banking practise termasuk

komitmen untuk menghindari segala bentuk benturan kepentingan (conflict of

interest);

vii. Melakukan penilaian atas laporan audit internal maupun eksternal dan

memberikan pengarahan kepada Direksi atas hal-hal yang perlu

ditindaklanjuti;

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018

PT. BPR KUSUMA SUMBING 9

viii. Melakukan pengawasan secara periodik dan memberikan nasihat kepada

Direksi atas penyelenggaraan prinsip tata kelola yang baik (Good Corporate

Governance);

ix. Melakukan pengawasan secara periodik atas pelaksanaan rencana bisnis dan

memberikan pendapat/persetujuan atas perubahan rencana bisnis sesuai

dengan ketentuan yang berlaku;

x. Menyampaikan laporan pengawasan kepada otoritas Pengawas dan

Pemegang Saham;

xi. Melakukan pengawasan atas kualitas pelayanan Bank kepada nasabah dan

memberikan pengarahan yang diperlukan Direksi untuk perbaikannya.

b. Melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan

Anggaran Dasar dan keputusan RUPS dan/atau RUPSLB dengan efektif dan efisien

serta terpeliharanya efektifitas komunikasi antara Dewan Komisaris dengan

Direksi, Auditor Ekternal dan Otoritas Pengawas Bank;

c. Menjaga kepentingan Bank dengan memperhatikan hak para Pemegang Saham

dan Pemangku Kepentingan serta bertanggung jawab ke RUPS;

d. Meneliti dan menelaah Laporan Tahunan yang disiapkan Direksi serta

menandatangani Laporan Tahunan tersebut sebagai tanda persetujuan;

e. Memberikan pendapat dan saran atas rencana bisnis yang dibuat dan diusulkan

Direksi dan mengesahkannya sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar;

f. Memonitor perkembangan kegiatan Bank;

g. Memberikan pendapat dan saran kepada Pemegang Saham atas hal-hal yang

dianggap penting bagi kepengurusan Bank;

h. Mengusulkan diadakan RUPS dan melaporkan kepada RUPS apabila terjadi

penurunan kinerja Bank yang signifikan disertai dengan saran dan tindakan

perbaikan yang diperlukan.

Dewan Komisaris PT. BPR Kusuma Sumbing sudah cukup aktif dalam menjalankan

tugas dan fungsinya. Hal ini dapat terlihat dari frekuensi rapat internal, memo, dan

kunjungan yang selama ini sudah dilakukan.

Sepanjang tahun 2018, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan Rapat Dewan

Komisaris sebanyak 5 (lima) kali, dengan rincian sebagai berikut :

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018

PT. BPR KUSUMA SUMBING 10

RAPAT DEWAN KOMISARIS

NO HARI/TGL RAPAT AGENDA RAPAT KEHADIRAN 1 Rabu, 07 Februari 2018 Evaluasi kinerja tahun 2017 a. Bambang Handoko

b. Bambang Murdadi

2 Rabu, 28 Maret 2018 Evaluasi kinerja Triwulanan tahun 2018 a. Bambang Handoko b. Bambang Murdadi

3 Rabu, 19 Juli 2018 Usulan Bahan Pembahasan Evaluasi Kinerja semester I/2018

a. Bambang Handoko b. Bambang Murdadi

4 Rabu, 05 September 2018

Pembahasan Pemberian Kredit Cabang Weleri

a. Bambang Handoko b. Bambang Murdadi

5 Rabu, 03 Oktober 2018 Evaluasi kinerja dan RBB tahun 2019 a. Bambang Handoko b. Bambang Murdadi

Adapun sepanjang tahun 2018, Direksi dan Dewan Komisaris

menyelenggarakan Rapat sebanyak 6 (enam) kali, dengan rincian sebagai berikut :

RAPAT DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

NO HARI/TGL RAPAT AGENDA RAPAT KEHADIRAN 1 Rabu, 14 Februari 2018 Pencapaian Kinerja tahun 2017 a. Eko Bambang

Setiyoso b. Tri Wahyu Nugroho c. Renard Fabian. A d. Lia Lestari (Kabid

Akt&Pbk) e. Pradiptianing U

(Notulis) f. Bambang Handoko

Kosnadi g. Bambang Murdadi

2 Rabu, 04 April 2018 Koordinasi Penyelesaian Kredit Bermasalah

a. Eko Bambang Setiyoso

b. Tri Wahyu Nugroho c. Renard Fabian. A d. Lia Lestari (Kabid

Akt&Pbk) e. Pradiptianing U

(Notulis) f. Bambang Handoko

Kosnadi g. Bambang Murdadi

3 Kamis, 19 Juli 2018 Kinerja PT. BPR Kusuma Sumbing Semester I tahun 2018

a. Eko Bambang Setiyoso

b. Tri Wahyu Nugroho c. Renard Fabian. A d. Lia Lestari (Kabid

Akt&Pbk) e. Prastiyani f. Hendi Setyo

Pambudi g. Pradiptianing U

(Notulis) h. Bambang Handoko

Kosnadi i. Bambang Murdadi

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018

PT. BPR KUSUMA SUMBING 11

4 Rabu, 03 Oktober 2018 Evaluasi Temuan OJK dan Evaluasi & Rencana RBB 2019

a. Eko Bambang Setiyoso

b. Tri Wahyu Nugroho c. Renard Fabian. A d. Lia Lestari (Kabid

Akt&Pbk) e. Prastiyani f. Eko Yuliyanto g. Hendi Setyo

Pambudi h. Rian Archinta i. Pradiptianing U

(Notulis) j. Bambang Handoko

Kosnadi k. Bambang Murdadi

5 Kamis-Jumat, 22-23 November 2018

Masukan/usulan Penyelesaian Kredit Bermasalah pada Kantor Cabang Temanggung

a. Eko Bambang Setiyoso

b. Tri Wahyu Nugroho c. Renard Fabian. A d. Harsoyo e. Ben Syarief f. Heni Ramawati g. Her Nugroho

Amoedji

6 Rabu, 28 Nov 2018 Pembahasan RBB a. Eko Bambang Setiyoso

b. Tri Wahyu Nugroho c. Lia Lestari (Kabid

Akt&Pbk) d. Pradiptianing U

(Notulis) e. Bambang Handoko

Kosnadi f. Bambang Murdadi

Selain itu, Dewan Komisaris juga menghadiri 5 (lima) Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS). Adapun keseluruhan rapat dihadiri secara fisik oleh Dewan Komisaris

dan tidak ada yang menggunakan teknologi telekonferensi. Detail rapat dan jumlah

kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat selama tahun 2018 tersaji pada tabel

di bawah ini :

NAMA RUPS Rapat Internal Rapat dgn Direksi

Jumlah Jumlah Jumlah

Rapat Kehadiran % Rapat Kehadiran % Rapat Kehadiran %

Bambang Handoko K 5 5 100 5 5 100 6 5 83

Bambang Murdadi 5 5 100 5 5 100 6 5 83

Her Nugroho Amoedji

Widagdo*)

- - - - - - 2 1 50

*) Bergabung pada PT. BPR Kusuma Sumbing 01 November 2018

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018

PT. BPR KUSUMA SUMBING 12

Dewan Komisaris aktif menjalankan fungsi pengawasan dengan cara hadir di

kantor PT. BPR Kusuma Sumbing minimal seminggu sekali setiap hari Rabu. Dewan

Komisaris melakukan pengawasan baik langsung (OTS) dengan melakukan kunjungan

ke cabang-cabang PT. BPR Kusuma Sumbing maupun tidak langsung dengan

memeriksa berkas-berkas dari cabang-cabang. Selain itu, pada tahun 2018 ini Dewan

Komisaris juga turut mengawasi dan memberikan saran-saran kepada Direksi melalui

dokumen-dokumen kegiatan (Memo) kepada Direksi. Memo dari Dewan Komisaris

dan jawaban Direksi atas memo tersebut antara lain:

KOMISARIS JAWABAN DIREKSI

No. Memo Tanggal Hal No. Memo Tanggal

No. 1/DK/2018

03 Januari 2018 Penyediaan data series neraca dan L/R untuk pembuatan laporan Dekom

No. 001/KSB.KP-SKRT/JWB/I/2018

09 Januari 2018

No. 2/DK/2018

10 Januari 2018 Laporan Dekom terkait OTS ke Cabang Temanggung

No. 002/KSB.KP-SKRT/JWB/I/2018

24 Januari 2018

No. 3/DK/2018

24 Januari 2018 Hasil pelatihan Dewan Komisaris yang dihadiri oleh Komisaris Utama

No. 003/KSB.KP-SKRT/JWB/II/2018

21 Februari 2018

No. 4/DK/2018

21 Februari 2018 Evaluasi hasil kinerja tahun 2017

No. 005/KSB.KP-SKRT/JWB/II/2018

21 Maret 2018

No. 5/DK/2018

28 Februari 2018 Data Kinerja tahun 2018 (NPL dan AYDA)

No. 006/KSB.KP-SKRT/JWB/III/2018

28 Maret 2018

No. 6/DK/2018

28 Maret 2018 Data untuk evaluasi kinerja 3 (tiga) bulanan

No. 007/KSB.KP-SKRT/JWB/III/2017

02 April 2018

No. 7/DK/2018

04 April 2018 Permintaan data PAR dll

No. 00/KSB.KP-SKRT/JWB/V/2018

16 Mei 2018

No. 8/DK/2018

02 Mei 2018 Permintaan LHP Audit PE AI cabang Wonosobo

No. 009/KSB.KP-SKRT/JWB/V/2018

16 Mei 2018

No. 9/DK/2018

16 Mei 2018 Data kredit yang masuk kategori PAR (PAR 0 – 3)

No. 010/KSB.KP-SKRT/JWB/V/2018

23 Mei 2018

No. 10/DK/2018

30 Mei 2018 NPL cabang Wonosobo dan lain-lain

No. 11/DK/2018

06 Juni 2018 Evaluasi RBB dan lain-lain

No. 12/DK/2018

12 Juli 2018 OTS ke Nasabah Cabang Weleri

No. 13/DK/2018

12 Juli 2018 Data RBB dan Realisasi neraca L/R posisi Juni 2018

Permintaan data telah diserahkan kepada Dewan Komisaris

No. 14/DK/2018

19 Juli 2018 Rapat evaluasi pelaksanaan RBB semester I/2018

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018

PT. BPR KUSUMA SUMBING 13

No. 15/DK/2018

25 Juli 2018 Permintaan data debitur sektor tembakau di KPO

No. 012/KSB.KP-SKRT/JWB/VIII/2018

02 Agustus 2018

No. 16/DK/2018

15 Agustus 2018 Kredit pihak terkait, kredit cabang Weleri, SK Inventaris

No. 013/KSB.KP-SKRT/JWB/VIII/2018

21 Agustus 2018

No. 17/DK/2018

03 Oktober 2018 Evaluasi temuan OJK dan evaluasi & rencana RBB tahun 2019

No. 18/DK/2018

31 Oktober 2018 Info OTS ke Temanggung dan permohonan data series RBB dan realisasinya

No. 19/DK/2018

12 November 2018 Data kredit dll di RBB Permintaan data telah diserahkan kepada Dewan Komisaris

3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas atau fungsi komite;

Sesuai peraturan yang berlaku, PT. BPR Kusuma Sumbing belum memiliki

kelengkapan dan pelaksana tugas maupun komite kerja.

4. Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern, dan audit ekstern;

Kompleksitas kegiatan usaha Bank semakin meningkat sejalan dengan

perkembangan teknologi informasi, globalisasi, dan integrasi pasar keuangan. Hal ini

memberikan dampak yang sangat besar terhadap eksposur risiko yang dihadapi oleh

Bank sehingga diperlukan penegakan prinsip kehati-hatian serta upaya untuk

memitigasi risiko kegiatan usaha Bank, baik yang bersifat preventif maupun kuratif.

Fungsi audit intern/SKAI merupakan unit kerja independen yang dipimpin oleh

seorang Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama

dan memiliki jalur komunikasi langsung dengan Dewan Komisaris.

Sesuai dengan ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank sudah

menunjuk 1 (satu) orang Pejabat Eksekutif yang berfungsi menjalankan fungsi audit

intern dan kepatuhan. Kedua fungsi tersebut memiliki akses yang tidak terbatas

terhadap seluruh aktivitas di PT. BPR Kusuma Sumbing dan merupakan mitra

manajemen dalam mewujudkan implementasi GCG di lingkungan Bank.

Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Bank dilakukan dengan

melaksanakan pemeriksaan Audit Eksternal yang dilakukan oleh Kantor Akuntan

Publik (KAP). Auditor Eksternal yang memeriksa laporan keuangan PT. BPR Kusuma

Sumbing dipilih berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris untuk kemudian

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018

PT. BPR KUSUMA SUMBING 14

ditetapkan melalui RUPS. Untuk menjamin independensi dan kualitas hasil

pemeriksaan, Auditor Eksternal yang ditunjuk tidak memiliki benturan kepentingan

dengan Bank. Bank menunjuk KAP Sodikin & Harijanto sebagai audit ekstern yang akan

melakukan audit Laporan Keuangan tahun buku yang berakhir pada 31 Desember

2018.

5. Penanganan Benturan Kepentingan

Dalam hal terjadi benturan kepentingan, Dewan Komisaris, Direksi, dan Pejabat

Eksekutif Bank dilarang mengambil tindakan yang dapat merugikan Bank atau

mengurangi keuntungan Bank. Direksi dan Pejabat Eksekutif wajib mengungkapkan

benturan kepentingan dalam setiap keputusannya. Benturan kepentingan yang

dimaksud antara lain adalah:

a. Perbedaan antara kepentingan ekonomi Bank dengan kepentingan ekonomi

pribadi pemilik, anggota Komisaris, anggota Direksi maupun Pejabat Eksekutif bank

dan atau pihak terkait dengan Bank;

b. Pemberian perlakuan istimewa kepada pihak – pihak tertentu di luar prosedur dan

ketentuan yang berlaku serta pemberian suku bunga tidak sesuai dengan

ketentuan dan prosedur yang berlaku.

Pengungkapan benturan kepentingan pada setiap keputusan paling sedikit

mencakup nama dan jabatan pihak yang memiliki benturan kepentingan, nama dan

jabatan pengambil keputusan-transaksi yang mengandung benturan kepentingan,

jenis transaksi, nilai transaksi, dan keterangan. PT. BPR Kusuma Sumbing sudah

memiliki pedoman kebijakan mengenai penanganan benturan kepentingan yang

mengatur tentang bentuk, sumber, tindakan terhadap potensi benturan kepentingan,

tata cara penanganan, sanksi atas pelanggaran benturan kepentingan dan surat

pernyataan potensi munculnya benturan kepentingan. Jika ada permasalahan yang

dirasakan akan berkembang dan terjadi benturan kepentingan, permasalahan dapat

diselesaikan dengan baik menurut tingkatan struktur organisasi dan tidak

mengakibatkan kerugian atau mengurangi keuntungan bank.

Pokok-pokok pengaturan benturan kepentingan adalah bahwa dalam

menjalankan tugas dan kewajibannya, anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan

Karyawan perusahaan harus mendahulukan kepentingan perusahaan di atas

kepentingan pribadi, keluarga, atau pihak lainnya.

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018

PT. BPR KUSUMA SUMBING 15

Pada tahun 2018, terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan

pada PT. BPR Kusuma Sumbing. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :

NO Nama dan

Jabatan Pihak

yang memiliki

Benturan

Kepentingan

Nama dan

Jabatan

Pengambil

Keputusan

Jenis Transaksi Nilai Transaksi

(dalam ribu

Rp)

Keterangan (jangka

waktu)

1 Renard Fabian A

(Direktur

Operasional dan

Direktur Yang

Membawahkan

Fungsi Kepatuhan)

Dewan Direksi Sewa Menyewa

Gedung (Cab.

Temanggung)

Rp. 240.000 01/10/2016 s.d

01/10/2019

(3 tahun)

2 Hendro Sutantyo

(Pemegang

Saham)

Dewan Direksi Sewa Menyewa

Gedung :

a. Kantor Pusat

b. Cab.

Ambarawa

c. Cab.

Mranggen

d. Cab.

Delanggu

e. Cab.

Sokaraja

Rp. 350.000

Rp. 125.000

Rp. 250.000

Rp. 250.000

Rp. 250.000

05/01/2017 s.d

04/01/2020

(3 tahun)

05/01/2017 s.d

04/01/2020

(3 tahun)

01/01/2017 s.d

31/12/2019

(3 tahun)

01/01/2017 s.d

31/12/2019

(3 tahun)

04/01/2017 s.d

04/01/2020

(3 tahun)

3 Ratna Lestyani (Ibu

Kandung Bp.

Hendro Sutantyo -

Pemegang Saham)

Dewan Direksi Sewa Menyewa

Gedung (Cab.

Semarang)

Rp. 200.000 26/03/2016 s.d

25/03/2019

(3 tahun)

4 PT. Kusuma Sari

Abadi (Pemegang

Saham

Pengendali)

Dewan Direksi Sewa Menyewa

Kendaraan

(seluruh Kantor

PT. BPR

Kusuma

Sumbing)

Rp.1.007.150 Januari s.d

Desember 2018

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018

PT. BPR KUSUMA SUMBING 16

5 PT. Kusuma Indrasari Grafitama (KIG)

Dewan Direksi Pengadaan Cetakan

Rp. 83.627 Januari s.d Desember 2018

Keterangan : 1. Untuk sewa gedung, penyusutan dibagi dengan masa sewa sesuai dengan harga sewa yang telah disepakati dan

penyusutan dilakukan setiap bulannya. 2. Pengambil keputusan untuk semua transaksi yang mengandung Benturan Kepentingan dilakukan oleh Dewan Direksi

dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris. 3. Walaupun mengandung benturan kepentingan, PT. BPR Kusuma Sumbing telah melakukan survey terlebih dahulu

dan mendapati bahwa harga sewa atas gedung dan kendaraan tersebut masih dalam kisaran harga wajar dibandingkan dengan harga sewa gedung di sekitarnya dan atau kendaraan oleh vendor lainnya.

4. Pemilik saham PT. Kusuma Indrasari Grafitama SAMA dengan Pemilik Saham PT. BPR Kusuma Sumbing yaitu Bp. Hendro Sutantyo dan Bp. Kwee Ing Pien dan untuk pengadaan cetakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dalam batas kewajaran.

6. Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian intern

Kegiatan usaha BPR dapat terpapar berbagai macam risiko, baik risiko yang melekat pada

kegiatan fungsionalnya maupun dalam Sistem Pengendalian Risiko bank tersebut. Bank

Perkreditan Rakyat memiliki 6 (enam) risiko, yang antara lain meliputi: risiko kredit, risiko

likuiditas, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko stratejik dan risiko reputasi, yang

terungkap dalam profil risikonya. BPR dituntut untuk dapat mengidentifikasi dan pengukuran

risiko yang mungkin akan timbul, serta memantau dan mengendalikan risiko agar tetap bisa

memperoleh imbal balik yang optimal. Pelaksanaan dan pelaporan Manajemen Risiko di PT.

BPR Kusuma Sumbing dilakukan sesuai dengan periode penahapan yang sudah ditetapkan

oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

7. Batas maksimum pemberian kredit

PT. BPR Kusuma Sumbing telah menerapkan prinsip kehati-hatian tentang

penyediaan dana kepada Pihak Terkait dan atau penyediaan dana besar serta

pembatasan kewenangan Pejabat Eksekutif Bank dalam penyaluran kredit. Tidak ada

pelanggaran dan pelampauan batas maksimum pemberian kredit sepanjang tahun

2018.

8. Rencana bisnis BPR;

Rencana bisnis Bank disusun dengan mengacu pada visi, misi dan arah kebijakan

jangka panjang bisnis Bank. Implementasi dan pencapaian rencana bisnis tersebut

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018

PT. BPR KUSUMA SUMBING 17

dievaluasi secara berkala dan terus menerus agar tetap selaras dengan visi dan misi

Bank.

Penyusunan Rencana Bisnis Bank didasarkan pada prinsip kehati-hatian dengan

memperhatikan kondisi internal dan eksternal terkini. Bank senantiasa melakukan

review atas kinerja keuangan secara rutin sehingga Bank dapat segera melakukan

tindakan yang diperlukan untuk mencapai target tahunan yang ditetapkan.

9. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan

Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan PT. BPR Kusuma Sumbing

mengacu dan tunduk pada ketentuan dan peraturan perbankan yang berlaku, dengan

memperhatikan dan menerapkan prinsip kehati – hatian melalui prinsip mengenal

nasabah maupun pengelolaan risiko operasional, risiko hukum dan risiko reputasi

sesuai peraturan dan pedoman yang telah dimiliki Bank. Bank juga telah

mengungkapkan kondisi keuangan dan non keuangan secara lengkap dalam Laporan

Publikasi dan Laporan Tahunan maupun laporan lainnya melalui Pelaporan resmi ke

OJK dan/atau dengan menempelkan Laporan Publikasi pada setiap Kantor Cabang.

Transparansi informasi mengenai produk dan/atau layanan dapat diakses di website

resmi PT. BPR Kusuma Sumbing dengan alamat www.bprkusumasumbing.com

Penilaian faktor-faktor tersebut di atas dilakukan dengan hasil penilaian sendiri (self

assesment) atas penerapan Tata Kelola BPR yang akan disajikan dalam Kertas Kerja

tersendiri dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam Laporan ini (kertas Kerja

Penerapan Tata Kelola terlampir).

b. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris Serta Hubungan Keuangan dan/atau

Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris Dengan Anggota Dewan Komisaris Lain,

Anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham BPR.

Dewan Komisaris adalah bagian perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab

secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi

serta memastikan bahwa Bank melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang

organisasi.Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris wajib bertindak secara

independen dan bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018

PT. BPR KUSUMA SUMBING 18

kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan

perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.

Per 31 Desember 2018, Dewan Komisaris yang dimiliki oleh PT. BPR Kusuma Sumbing

berjumlah 3 (tiga) orang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama dan 2 (dua) orang

Komisaris. Seluruh anggota Dewan Komisaris berdomisili di Jawa Tengah. Anggota Dewan

Komisaris PT. BPR Kusuma Sumbing telah memenuhi jumlah, komposisi, dan kriteria

sesuai Peraturan yang ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dewan Komisaris pada PT. BPR Kusuma Sumbing tidak memiliki hubungan keluarga

dengan Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya, serta Pemegang Saham. Hal yang sama

terlihat pada hubungan keuangan, dimana tidak ada anggota Dewan Komisaris yang

memiliki hubungan keuangan baik dengan Direksi, Dewan Komisaris lainnya, maupun

pemegang saham.

Nama Hubungan Keuangan Dengan

Direksi Dewan Komisaris Pemegang Saham

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Ir. Bambang Handoko Kosnadi √

Bambang Murdadi, S.E, M.M √

Her Nugroho Amoedji. W √

Tabel Hubungan Keuangan Dewan Komisaris PT. BPR Kusuma Sumbing

Nama Hubungan Keluarga Dengan

Direksi Dewan Komisaris Pemegang Saham

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Ir. Bambang Handoko Kosnadi √

Bambang Murdadi, S.E, M.M √

Her Nugroho Amoedji. W √

Tabel Hubungan Keluarga Dewan Komisaris PT. BPR Kusuma Sumbing

c. Kepemilikan Saham Direksi Serta Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga

Anggota Direksi Dengan Anggota Direksi Lain, Anggota Dewan Komisaris dan/atau

Pemegang Saham BPR.

Direksi adalah organ perseroan (Bank) yang bertanggung jawab penuh atas

pengurusan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan sesuai dengan

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018

PT. BPR KUSUMA SUMBING 19

ketentuan anggaran dasar. Direksi bertugas danbertanggung jawab secara kolektif dalam

mengelola perusahaan. Direksi bertanggung jawab terhadap pengelolaan perusahaan

agar dapat menghasilkan nilai tambah dan memastikan kesinambungan usaha.

Masing-masing anggota Direksi melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai

dengan pembagian tugas dan wewenang. Tugas, wewenang, dan hal-hal lain yang terkait

dengan Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Seluruh jajaran Direksi PT. BPR Kusuma Sumbing sudah lulus penilaian kemampuan

dan kepatutan (Fit and Proper Test) berdasar Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia

No 14/180/KEP.GBI/Sm/2012/RAHASIA dan No 14/181/KEP.GBI/Sm/2012/RAHASIA.

Selain itu, Direksi pada PT. BPR Kusuma Sumbing tidak ada yang memiliki hubungan

keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga sampai

dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan/atau

pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi

kemampuannya untuk bertindak independen.

Nama Hubungan Keuangan Dengan

Direksi Dewan Komisaris Pemegang Saham

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Drs. Eko Bambang Setiyoso √

Tri Wahyu Nugroho, S.H. √

drh. Renard Fabian Aquaristaputra. M.M.

Tabel Hubungan Keuangan Direksi PT. BPR Kusuma Sumbing

Nama Hubungan Keluarga Dengan

Direksi Dewan Komisaris Pemegang Saham

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Drs. Eko Bambang Setiyoso √

Tri Wahyu Nugroho, S.H. √

drh. Renard Fabian Aquaristaputra. M.M.

Tabel Hubungan Keluarga Direksi PT. BPR Kusuma Sumbing

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018

PT. BPR KUSUMA SUMBING 20

d. Paket/Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Direksi dan Dewan Komisaris

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi mendapat sejumlah

remunerasi dan fasilitas lainnya. Kebijakan pemberian remunerasi Direksi mengacu

kepada keputusan dari Pemegang Saham sebagaimana ditetapkan dalam Rapat Umum

Pemegang Saham dengan memperhatikan hasil kajian yang dilakukan oleh Bank.

Komponen remunerasi bagi Direksi terdiri dari Gaji Bruto, Benefit sesuai dengan

ketentuan Bank seperti Asuransi Kesehatan, Tunjangan seragam dan Tunjangan Hari Raya

(THR) serta Jasa produksi yang besarannya diberikan sesuai kinerja Bank. Selain itu, Direksi

juga memperoleh fasilitas berupa kendaraan dinas dari perusahaan. Besarnya remunerasi

dan fasilitas lain yang diperoleh oleh Dewan Direksi PT. BPR Kusuma Sumbing selama 12

bulan selama tahun 2018 adalah sebagai berikut:

REMUNERASI ORANG JUMLAH (dalam Rupiah)

1. Natura

Keseluruhan

Remunerasi

3 orang 1.042.940.544,-

2. Non Natura

Fasilitas Kendaraan 3 orang 260.800.000,-

Catatan : untuk point kedua adalah akumulasi pemakaian kendaraan 3 (tiga) orang Direksi selama tahun 2018

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris mendapat

sejumlah remunerasi dan fasilitas lainnya. Kebijakan pemberian remunerasi dan fasilitas

lainnya bagi Dewan Komisaris mengacu kepada keputusan dari Pemegang Saham

sebagaimana ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan memperhatikan

hasil kajian yang dilakukan oleh Bank.

Komponen remunerasi Dewan Komisaris terdiri atas Honorarium, Benefit sesuai

dengan ketentuan Bank seperti Tunjangan Hari Raya (THR) serta tantiem yang besarannya

diberikan sesuai kinerja Bank. Detail terkait remunerasi dan fasilitas lain yang diterima

Dewan Komisaris PT. BPR Kusuma Sumbing selama tahun 2018 (total selama 12 bulan)

adalah sebagai berikut:

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018

PT. BPR KUSUMA SUMBING 21

REMUNERASI ORANG JUMLAH (dalam Rupiah)

Natura

Keseluruhan Remunerasi 3 orang*) 365.237.544,-*)

Catatan : Komisaris berjumlah 2 (dua) orang pada awalnya dan masuk 1 (satu) orang komisaris baru di awal bulan November

e. Rasio Gaji Tertinggi dan Gaji Terendah.

Rasio gaji tertinggi dan terendah antara Dewan Komisaris, Direksi, Manajemen dan

Karyawan PT. BPR Kusuma Sumbing selama tahun 2018 tergambar dari tabel di bawah

berikut:

URAIAN RASIO

Rasio gaji pegawai tertinggi dan terendah 12 : 1

Rasio gaji Direksi tertinggi dan terendah 1,25 : 1

Rasio gaji Komisaris tertinggi dan terendah 1,25 : 1

Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi 1,41 : 1

f. Jumlah Penyimpangan Intern Yang Terjadi dan Upaya Penyelesaian Oleh BPR

Sepanjang tahun 2018, terdapat 3 (tiga) kasus penyimpangan internal (fraud) yang

terjadi di PT. BPR Kusuma Sumbing. Kasus penyimpangan tersebut sudah diselesaikan

secara internal. Detail tentang penyimpangan internal yang terjadi tersaji pada tabel di

bawah ini :

Jumlah Kasus Yang Dilakukan Oleh

Direksi Dewan Komisaris Pegawai Tetap Peg. Tdk Tetap

2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018

Telah

diselesaikan

secara Internal

BPR

NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL 1 kasus 3 kasus NIHIL NIHIL

Dalam Proses

Penyelesaian

Secara Internal

BPR

NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL

Belum

Diupayakan

Penyelesaiannya

NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL

Telah

Ditindaklanjuti

NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA 2018

PT. BPR KUSUMA SUMBING 22

Dengan Proses

Hukum

Catatan : 3 (tiga) kasus tersebut adalah Fraud yang dilakukan oleh Pegawai Tetap PT. BPR Kusuma Sumbing pada

beberapa Cabang.

g. Jumlah Permasalahan Hukum dan Upaya Penyelesaian Oleh BPR

Dalam periode waktu bulan Januari sampai dengan Desember 2018 tidak terdapat

permasalahan hukum yang dialami PT. BPR Kusuma Sumbing.

h. Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik Baik Nominal Maupun

Penerima Dana.

Sepanjang tahun 2018, PT. BPR Kusuma Sumbing mengeluarkan sumbangan sebesar

Rp. 19.300.000 (Sembilan belas juta tiga ratus ribu rupiah) yang dipergunakan untuk

sumbangan kematian karyawan, yaitu diberikan apabila karyawan/orang tua kandung

karyawan/ anak kandung karyawan meninggal dunia. Hal ini sesuai dengan SE No.

020/KSB,KP/HRD-SE/VII/2014 tanggal 21 Juli 2014 perihal Dana Sosial Kematian.

Scanned by CamScanner

SB B CB KB TB1 2 3 4 5

1

1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50M:

Jumlah anggota Direksi paling sedikit 3 (tiga) orang,

dan salah satu anggota Direksi bertindak sebagai

Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M:

Jumlah anggota Direksi paling sedikit 2 (dua)

orang, dan salah satu anggota Direksi bertindak

sebagai Direktur yang membawahkan fungsi

kepatuhan.

2) Seluruh anggota Direksi bertempat tinggal di

kota/kabupaten yang sama, atau kota/kabupaten

yang berbeda pada provinsi yang sama, atau

kota/kabupaten di provinsi lain yang berbatasan

langsung dengan kota/kabupaten pada provinsi

lokasi Kantor Pusat BPR.

v

Seluruh anggota Direksi bertempat tinggal

di kota dan provinsi yg sama di

Temanggung, Jawa Tengah

3) Anggota Direksi tidak merangkap jabatan pada

Bank, Perusahaan Non Bank dan/atau lembaga

lain (partai politik atau organisasi kemasyarakatan).v

Anggota Direksi tidak ada yang

merangkap jabatan pada Bank atau

perusahaan atau lembaga lain

4) Mayoritas anggota Direksi tidak memiliki hubungan

keluarga atau semenda sampai dengan derajat

kedua dengan sesama anggota Direksi dan/atau

anggota Dewan Komisaris.

v

Anggota Direksi tidak ada yang memiliki

hubungan keluarga atau semenda sampai

derajat kedua

5) Direksi tidak menggunakan penasihat perorangan

dan/atau penyedia jasa profesional sebagai

konsultan kecuali memenuhi persyaratan yaitu

untuk proyek yang bersifat khusus yang dari sisi

karakteristik proyeknya membutuhkan adanya

konsultan; telah didasari oleh kontrak yang jelas

meliputi lingkup pekerjaan, tanggung jawab,

produk yang dihasilkan, dan jangka waktu

pekerjaan, serta biaya; dan perorangan dan/atau

penyedia jasa profesional adalah pihak independen

yang memiliki kualifikasi untuk proyek yang

bersifat khusus dimaksud.

v

Direksi tidak menggunakan penasihat

perorangan/penyedia jasa konsultan,

selain KAP sesuai peraturan yang berlaku.

Penggunaan konsultan pajak oleh

perusahaan sudah berakhir pada bulan

Juni 2017 sesuai kontrak dan tidak

diperpanjang

6) Seluruh anggota Direksi telah lulus Uji Kemampuan

dan Kepatutan dan telah diangkat melalui RUPS

termasuk perpanjangan masa jabatan Direksi telah

ditetapkan oleh RUPS sebelum berakhir masa

jabatannya.

v

Seluruh direksi telah lulus uji

kemampuan dan kepatutan, serta

diangkat dan diperpanjangan masa

jabatannya lewat RUPS

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan4 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 6Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 50%

No Kriteria/Indikator

8

1,33

0,67

Skala PenerapanKeterangan

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab DireksiA. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

v

Jumlah Direksi 3 orang, dan 1 orang

menjabat sebagai direktur yang

membawahkan fungsi kepatuhan

SB B CB KB TB1 2 3 4 5

1

7) Direksi melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya secara independen dan tidak memberikan

kuasa umum yang dapat mengakibatkan

pengalihan tugas dan wewenang tanpa batas.v

Direksi melaksanakan tugas dan

tanggung jawab secara independen dan

tidak memberikan kuasa umum.

8) Direksi menindaklanjuti temuan audit dan

rekomendasi dari Pejabat Eksekutif yang ditunjuk

sebagai auditor intern, auditor ekstern, dan hasil

pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau

hasil pengawasan otoritas lain.

v

Masih terdapat sebagian temuan audit

yang masih belum selesai ditindak lanjuti

karena ada kendala di lapangan saat

penyelesaiannya

9) Direksi menyediakan data dan informasi yang

lengkap, akurat, terkini, dan tepat waktu kepada

Dewan Komisaris.

vDireksi menyediakandata dan informasi

yang lengkap, akurat, dan tepat waktu

kepada Dewan Komisaris10) Pengambilan keputusan rapat Direksi yang bersifat

strategis dilakukan berdasarkan musyawarah

mufakat, suara terbanyak dalam hal tidak tercapai

musyawarah mufakat, atau sesuai ketentuan yang

berlaku dengan mencantumkan dissenting opinion

jika terdapat perbedaan pendapat.

v

Perbedaan pendapat selalu diselesaikan

dengan musyawarah mufakat, walaupun

dengan keputusan yang alot. Belum ada

ketentuan terkait rapat Direksi

11) Direksi tidak menggunakan BPR untuk kepentingan

pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat

merugikan atau mengurangi keuntungan BPR,

serta tidak mengambil dan/atau menerima

keuntungan pribadi dari BPR, selain remunerasi

dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS.

v

Direksi tidak menggunakan BPR untuk

kepentingan pribadi, keluarga, dan /atau

pihak lain

12) Anggota Direksi membudayakan pembelajaran

secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan

pengetahuan tentang perbankan dan

perkembangan terkini terkait bidang

keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan

tugas dan tanggung jawabnya pada seluruh

tingkatan atau jenjang organisasi antara lain

dengan peningkatan keikutsertaan pegawai BPR

dalam pendidikan/pelatihan dalam rangka

pengembangan kualitas individu.

v

Direksi secara rutin mengirimkan pegawai

untuk mengikuti pelatihan baik di OJK,

lembaga pelatihan dan secara rutin

menyelenggarakan IHT di kantor sendiri.

Selain itu, informasi terkait

perbankan/keuangan dengan

berlangganan koran KONTAN

13) Anggota Direksi mampu mengimplementasikan

kompetensi yang dimilikinya dalam pelaksanaan

tugas dan tanggung jawabnya, antara lain

pemahaman atas ketentuan mengenai prinsip

kehati-hatian.

v

Direksi cukup kompeten dalam

mengimplementasikan kompetensi yang

dimilikinya, tercermin dari realisasi target

kerja yang sudah direncanakan

14) Direksi memiliki dan melaksanakan pedoman dan

tata tertib kerja anggota Direksi yang paling sedikit

mencantumkan etika kerja, waktu kerja, dan

peraturan rapat.

v

Direksi memiliki pedoman dan tata tertib

kerja, namun dala pelaksanaannya masih

belum optimal

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 12 6 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 8Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 40%

No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab DireksiB. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

18

2,25

0,90

Keterangan

SB B CB KB TB1 2 3 4 5

1

15) Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan

tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. vSetiap tahun Direksi

mempertanggungjawabkan pelaksanaan

tugas melalui RUPS16) Direksi mengkomunikasikan kepada seluruh

pegawai mengenai kebijakan strategis BPR di

bidang kepegawaian. v

Direksi selalu mengkomunikasikan

kebijakan2 Lewat SE Dir dan Memo

kepada seluruh karyawan melalui bidang

SDM, sekretariat, dan atau pimpinan

cabang17) Hasil rapat Direksi dituangkan dalam risalah rapat

dan didokumentasikan dengan baik, termasuk

pengungkapan secara jelas dissenting opinions yang

terjadi dalam rapat Direksi, serta dibagikan kepada

seluruh Direksi.

v

Hasil rapat direksi sudah tertuang dalam

risalah dapat dan didokumentasikan

18) Terdapat peningkatan pengetahuan, keahlian, dan

kemampuan anggota Direksi dan seluruh pegawai

dalam pengelolaan BPR yang ditunjukkan antara

lain dengan peningkatan kinerja BPR, penyelesaian

permasalahan yang dihadapi BPR, dan pencapaian

hasil sesuai ekspektasi stakeholders.

v

Kinerja dan pencapaian hasil kerja tahun

2018 sudah hampir sesuai harapan

stahekolders, namun masih ada

penyelesaian kredit bermasalah yang

belum sesuai

19) Direksi menyampaikan laporan penerapan Tata

Kelola pada Otoritas Jasa Keuangan, Asosiasi BPR

di Indonesia, dan 1 (satu) kantor media atau

majalah ekonomi dan keuangan sesuai ketentuan.

v

Laporan tata kelola kepada kantor media

disampaikan memelalui media BPR yang

bekerjasama dengan Perbarindo

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan1 4 3 4 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 5Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 10%Penjumlahan S + P + HTotal Penilaian Faktor 1 Dikalikan dengan bobot

Faktor 1

12

2,40

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab DireksiC. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

0,24

1,81

0,40

No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan

Keterangan

SB B CB KB TB1 2 3 4 5

2

1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50 M:

Jumlah anggota Dewan Komisaris paling sedikit 3

(tiga) orang.

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M:

Jumlah anggota Dewan Komisaris paling sedikit 2

(dua) orang.2) Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak melampaui

jumlah anggota Direksi sesuai ketentuan.v

Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak

melampaui jumlah anggota Direksi, sesuai

dengan ketentuan yang berlaku

3) Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus Uji

Kemampuan dan Kepatutan dan telah diangkat

melalui RUPS. Dalam hal BPR memperpanjang

masa jabatan anggota Dewan Komisaris, RUPS yang

menetapkan perpanjangan masa jabatan anggota

Dewan Komisaris dilakukan sebelum berakhirnya

masa jabatan.

v

Semua anggota Dewan Komisaris sudah

lulus uji kemampuan dan kepatutan.

Masing-masing berdasar berdasar Surat

Keputusan Gubernur Bank Indonesia No

14/177/KEP.GBI/Sm/2012/RAHASIA

dan No

14/178/KEP.GBI/Sm/2012/RAHASIA

4) Paling sedikit 1 (satu) anggota Dewan Komisaris

bertempat tinggal di provinsi yang sama atau di

kota/kabupaten pada provinsi lain yang berbatasan

langsung dengan provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.

v

Seluruh anggota Dewan Komisaris

bertempat tinggal di Jawa Tengah

5) BPR memiliki Komisaris Independen:

a. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikitRp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar

rupiah) paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari

jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris

Independen.

b. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikitRp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah)dan kurang dari Rp80.000.000.000,00 (delapan

puluh milyar rupiah), paling sedikit satu anggota

Dewan Komisaris merupakan Komisaris

Independen.

v

BPR belum secara resmi menunjuk

komisaris independen dan belum ada

pernyataan independensi (jml 2 orang).

Sesuai petunjuk pengisian pada lampiran

II butir 15 SE No.5/16, untuk pertanyaan

Faktor No.2 butir 5, untuk BPR Modal Inti

< Rp50 M dinilai : Baik (2)

6) Dewan Komisaris memiliki pedoman dan tata tertib

kerja termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja,

dan rapat.

v

Dewan Komisaris telah memiliki pedoman

dan tata tertib kerja namun masih harus

dioptimalkan

7) Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai

anggota Dewan Komisaris pada lebih dari 2 (dua)

BPR atau BPRS lainnya, atau sebagai Direksi atau

pejabat eksekutif pada BPR, BPRS dan/atau Bank

Umum.

v

Ada anggota Dewan Komisaris yang

merangkap jabatan pada BPR, namun

masih sesuai seperti peraturan yang

berlaku

8) Mayoritas anggota Dewan Komisaris tidak memiliki

hubungan keluarga atau semenda sampai dengan

derajat kedua dengan sesama anggota Dewan

Komisaris atau Direksi.

v

Seluruh Dewan Komisaris tidak memiliki

hubungan keluarga atau semenda dengan

sesama Komisaris maupun Direksi

9) Seluruh Komisaris Independen tidak ada yang

memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,

kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga

dengan anggota Dewan Komisaris lain, Direksi

dan/atau pemegang saham pengendali atau

hubungan lain yang dapat mempengaruhi

kemampuannya untuk bertindak independen.

v

BPR belum memiliki komisaris independen

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan5 6 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 9Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 50%

No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan

Keterangan

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

14

1,56

0,78

v

Jumlah anggota Dewan Komisaris saat ini

ada 3 (tiga) orang

SB B CB KB TB1 2 3 4 5

2

10) Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan

terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab

serta memberikan nasihat kepada Direksi, antara

lain pemberian rekomendasi atau nasihat tertulis

terkait dengan pemenuhan ketentuan BPR

termasuk prinsip kehati-hatian.

v

Pengawasan dan rekomendasi selalu

tercatat dalam bentuk notulen rapat

maupun memo dan atau rapat konsultasi

11) Dalam rangka melakukan tugas pengawasan,

Komisaris mengarahkan, memantau dan

mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BPR.v

Tugas pengawasan dan arahan dilakukan

dalam bentuk notulen maupun memo

12) Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan

keputusan kegiatan operasional BPR, kecuali dalam

hal penyediaan dana kepada pihak terkait

sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai

batas maksimum pemberian kredit BPR dan hal-hal

lain yang ditetapkan dalam peraturan perundangan

dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan.

v

Dewan Komisaris tidak terlibat dalam

pengambilan keputusan operasional BPR

13) Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi

menindaklanjuti temuan audit intern, audit

ekstern, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan,

dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya antara

lain dengan meminta Direksi untuk menyampaikan

dokumen hasil tindak lanjut temuan.

v

Dewan Komisaris memastikan Direksi

menindaklanjuti temuan audit dan/atau

OJK

14) Dewan Komisaris menyediakan waktu yang cukup

untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

secara optimal dan menyelenggarakan Rapat Dewan

Komisaris paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 bulan

yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan

Komisaris.

v

Dewan Komisaris selalu meluangkan

waktu untuk rapat dan meninjau kantor

seminggu sekali, yaitu pada hari Rabu

15) Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris

yang bersifat strategis telah dilakukan berdasarkan

musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam

hal tidak tercapai musyawarah mufakat, atau

sesuai ketentuan yang berlaku dengan

mencantumkan dissenting opinion jika terdapat

perbedaan pendapat.

v

Dewan komisaris selalu melakukan

musyawarah mufakat namun untuk

tahun ini belum ada dissenting opinion

16) Anggota Dewan Komisaris tidak memanfaatkan BPR

untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau

pihak lain yang merugikan atau mengurangi

keuntungan BPR, serta tidak mengambil dan/atau

menerima keuntungan pribadi dari BPR, selain

remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan

RUPS.

v

Tidak ada pemanfaatkan BPR untuk

kepentingan pribadi Komisaris

17) Anggota Dewan Komisaris melakukan pemantauan

terhadap laporan pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab anggota Direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan yang memerlukan tindak lanjut Direksi.v

Dewan komisaris sudah cukup memantau

laporan pelaksaaan tugas dari direksi

yang membawahkan fungsi kepatuhan

karena belum ada anggota direksi yang

membawahkan fungsi kepatuhan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan

0 14 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 8Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 40%

18) Hasil rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam

risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik

dan jelas, termasuk dissenting opinions yang terjadi

jika terdapat perbedaan pendapat, serta dibagikan

kepada seluruh anggota Dewan Komisaris.

v

Hasil rapat sudah dituangkan dalam

risalah rapat dan didokumentasikan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 1Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 10%Penjumlahan S + P + HTotal Penilaian Faktor 2 Dikalikan dengan bobot

Faktor 2

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

17

2,13

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

0,85

No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan

Keterangan

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan

2

2,00

0,20

1,83

0,30

SB B CB KB TB1 2 3 4 5

3

1) BPR telah memiliki Komite Audit dan Komite

Pemantau Risiko dengan anggota Komite sesuai

ketentuan.

-

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 1Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 50%B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2) Komite Audit melakukan evaluasi terhadap

penerapan fungsi audit intern.

-

3) Komite Pemantau Risiko melakukan evaluasi

terhadap penerapan fungsi manajemen risiko.

-

4) Dewan Komisaris memastikan bahwa Komite yang

dibentuk menjalankan tugasnya secara efektif

antara lain telah sesuai dengan pedoman dan tata

tertib kerja.

-

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 3Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 40%

5) Komite memberikan rekomendasi terkait penerapan

audit intern dan fungsi manajemen risiko kepada

Dewan Komisaris untuk tindak lanjut kepada

Direksi BPR.

-

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 1Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 10%Penjumlahan S + P + HTotal Penilaian Faktor 3 Dikalikan dengan bobot

Faktor 3

No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan

Keterangan

Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

0

0

0,00

0

0

0,00

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

0

0

0,00

0,00

0,00

SB B CB KB TB1 2 3 4 5

4

1) BPR memiliki kebijakan, sistem dan prosedur

penyelesaian mengenai benturan kepentingan yang

mengikat setiap pengurus dan pegawai BPR

termasuk administrasi, dokumentasi dan

pengungkapan benturan kepentingan dimaksud

dalam Risalah Rapat.

v

Bank sudah memiliki kebijakan, sistem,

dan prosedur mengenai penyelesaian

benturan kepentingan namun masih

harus dioptimalkan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 0 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 1Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 50%B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2) Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota

Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan Pejabat

Eksekutif tidak mengambil tindakan yang dapat

merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, atau

tidak mengeksekusi transaksi yang memiliki

benturan kepentingan tersebut.

v

terdapat beberapa benturan kepentingan,

seperti sewa kendaraan dan sewa gedung,

akan tetapi benturan tersebut tidak

mengakibatkan kerugian atau mengurangi

keuntungan bank karena masih dalam

rentang harga wajar

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 0 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 1Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 40%

3) Benturan kepentingan yang dapat merugikan BPR

atau mengurangi keuntungan BPR diungkapkan

dalam setiap keputusan dan telah terdokumentasi

dengan baik. v

terdapat beberapa benturan kepentingan,

seperti sewa kendaraan dan sewa gedung,

akan tetapi benturan tersebut tidak

mengakibatkan kerugian atau mengurangi

keuntungan bank karena masih dalam

rentang harga wajar

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 0 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 1Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 10%Penjumlahan S + P + HTotal Penilaian Faktor 4 Dikalikan dengan bobot

Faktor 4

No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan

Keterangan

Penanganan Benturan KepentinganA. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

3

3,00

1,50

3

3,00

1,20

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

3

0,30

3,00

0,33

3

SB B CB KB TB1 2 3 4 5

5

1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar

rupiah): Anggota Direksi yang membawahkan

fungsi kepatuhan memenuhi persyaratan paling

sedikit untuk:

a. tidak merangkap sebagai Direktur Utama;

b. tidak membawahkan bidang operasional

penghimpunan dan penyaluran dana; dan

c. mampu bekerja secara independen.

BPR dengan modal inti kurang dari

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Anggota Direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan tidak menangani penyaluran dana.

2) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan memahami peraturan Otoritas Jasa

Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain

yang berkaitan dengan perbankan.v

Direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan memahami Peraturan Otoritas

Jasa Keuangan dan Perundang-undangan

yang berkaitan dengan perbankan namun

masih harus banyak belajar dan

menyesuaikan dengan ketentuan yang

berlaku

3) BPR dengan modal inti paling sedikitRp50.000.000.000,00 (lima puluh milyarrupiah):

Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan

membentuk satuan kerja kepatuhan yang

independen terhadap satuan kerja atau fungsi

operasional.BPR dengan modal inti kurang dariRp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar

rupiah):

Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan

menunjuk Pejabat Eksekutif yang menangani

fungsi kepatuhan independen terhadap satuan

kerja atau fungsi operasional.

v

Bank sudah menunjuk dan memiliki

Pejabat Eksekutif Fungsi Kepatuhan

4) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif

yang menangani fungsi kepatuhan menyusun

dan/atau mengkinikan pedoman kerja, sistem, dan

prosedur kepatuhan.

v

Pengkinian program kerja, sistem dan

prosedur masih harus dioptimalkan

5) BPR memiliki ketentuan intern mengenai tugas,

wewenang, dan tanggung jawab bagi satuan kerja

kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani

fungsi kepatuhan.

v

BPR sudah memiliki ketentuan intern

terkait tugas, wewenang dan tanggung

jawab fungsi kepatuhan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 4 9 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 5Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 50%

No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan

Penerapan Fungsi Kepatuhan

Keterangan

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

13

2,6

1,00

v

Sudah terdapat Direksi yang

membawahkan fungsi kepatuhan, dan ybs

tidak menangani penyaluran dana

SB B CB KB TB1 2 3 4 5

5

6) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan menetapkan langkah-langkah yang

diperlukan untuk memastikan BPR telah memenuhi

seluruh peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan

peraturan perundang-undangan lain termasuk

penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa

Keuangan dan otoritas lainnya.

v

Bank sudah mempunyai anggota Direksi

yang membawahkan fungsi kepatuhan

dan telah menetapkan langkah-langkah

yang diperlukan untuk memenuhi dan

memastikan seluruh peraturan OJK dan

perundang-undangan dengan

menyampaikan laporan sebagaimana

seharusnya

7) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan melakukan upaya untuk mendorong

terciptanya budaya kepatuhan BPR antara lain

melalui sosialisasi dan pelatihan ketentuan terkini.

v

Direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan dan selalu melakukan upaya

untuk mendorong terciptanya budaya

kepatuhan BPR

8) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan memantau dan menjaga kepatuhan BPR

terhadap seluruh komitmen yang dibuat oleh BPR

kepada Otoritas Jasa Keuangan termasuk

melakukan tindakan pencegahan apabila terdapat

kebijakan dan/atau keputusan Direksi BPR yang

menyimpang dari ketentuan Otoritas Jasa

Keuangan dan peraturan perundang-undangan.

v

Bank sudah mempunyai Direksi yang

membawahkan fungsi kepatuhan dan

selalumemantau dan menjaga kepatuhan

BPR

9) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif

yang menangani fungsi kepatuhan memastikan

bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan

prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan BPR

telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa

Keuangan dan peraturan perundang-undangan.

v

Bank senantiasa menyesuaikan

kebijakan, ketentuan, sistem dan

prosedur sesuai ketentuan yang berlaku.

Namun belum sepenuhnya ketentuan

dapat diterapkan

10) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif

yang menangani fungsi kepatuhan melakukan reviu

dan/atau merekomendasikan pengkinian dan

penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem

maupun prosedur yang dimiliki oleh BPR agar

sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan

dan peraturan perundang-undangan.

v

Terutama review soal peraturan2 yang

belum ada (melengkapi

peraturan/pengkinian yang sudah ada)

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 0 15 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 5Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 40%

11) BPR berhasil menurunkan tingkat pelanggaran

terhadap ketentuan. vMasih belum optimal, tercermin dari

meningkatnya jumlah fraud pegawai di

tahun 201812) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan menyampaikan laporan pelaksanaan

tugas dan tanggung jawab secara berkala kepada

Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan

Komisaris. Dalam hal anggota Direksi yang

membawahkan fungsi kepatuhan adalah Direktur

Utama, laporan disampaikan kepada Dewan

Komisaris.

v

Bank sudah mempunyai Direksi yang

membawahkan fungsi kepatuhan dan

selalu menyampaikan laporan

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab

secara berkala kepada Direktur Utama

13) Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi

Kepatuhan menyampaikan laporan khusus kepada

Otoritas Jasa Keuangan apabila terdapat kebijakan

atau keputusan Direksi yang menyimpang dari

peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau

peraturan perundang-undangan lain, sesuai

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

Direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan belum pernah menyampaikan

laporan khusus terkait penyimpangan

kebijakan OJK atau peraturan lain

dikarenakan tidak terdapat penyimpangan

diPT. BPR Kusuma Sumbing

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 0 6 4 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 3Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 10%Penjumlahan S + P + HTotal Penilaian Faktor 5 Dikalikan dengan bobot

Faktor 5

No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan

Keterangan

Penerapan Fungsi Kepatuhan

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

10

3,33

0,33

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

15

3

1,20

2,83

0,31

SB B CB KB TB1 2 3 4 5

6

1) BPR dengan modal inti paling sedikitRp50.000.000.000,00 (lima puluh milyarrupiah):

BPR memiliki Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).

Sudah sesuai dengan peraturan; sudah

menunjuk Pejabat Eksekutif yang

melaksanakan fungsi audit intern

BPR dengan modal inti kurang dariRp50.000.000.000,00 (lima puluh milyarrupiah):

BPR memiliki Pejabat Eksekutif yang bertanggung

jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern.

2) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung

jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern

telah memiliki dan mengkinikan pedoman kerja

serta sistem dan prosedur untuk melaksanakan

tugas bagi auditor intern sesuai peraturan

perundang-undangan dan telah disetujui oleh

Direktur Utama dan Dewan Komisaris.

v

Sudah memiliki pedoman kerja dan

mengkinikan sebagian pedoman dan

prosedur yang sudah ada

3) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung

jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern

independen terhadap satuan kerja operasional

(satuan kerja terkait dengan penghimpunan dan

penyaluran dana).

v

Pejabat Eksekutif fungsi audit intern

bersifat independen terhadap semua

satuan kerja operasional

4) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung

jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern

bertanggung jawab langsung kepada Direktur

Utama.

v

Pejabat Eksekutif kepatuhan bertanggung

jawab kepada Dirut, sesuai struktur

organisasi

5) BPR memiliki program rekrutmen dan

pengembangan sumber daya manusia yang

melaksanakan fungsi audit intern. v

Pengembangan SDM Audit Internal masih

harus ditingkatkan lagi dengan beberapa

pelatihan yang mungkin dapat

dipergunakan untuk meningkatkan

kualitas auditJumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan1 6 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 5Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 50%

6) BPR menerapkan fungsi audit intern sesuai dengan

ketentuan pedoman audit intern yang telah disusun

oleh BPR pada seluruh aspek dan unsur kegiatan

yang secara langsung diperkirakan dapat

mempengaruhi kepentingan BPR dan masyarakat.

v

BPR sudah menerapkan fungsi audit

intern sesuai ketentuan pedoman yang

berlaku

7) BPR dengan modal inti paling sedikitRp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar

rupiah):

BPR menugaskan pihak ekstern untuk melakukan

kaji ulang paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga)

tahun atas kepatuhan terhadap standar

pelaksanaan fungsi audit intern, dan kelemahan

SOP audit serta perbaikan yang mungkin

dilakukan.

v

BPR memiliki modal inti kurang dari Rp

50.000.000.000,00

8) Pelaksanaan fungsi audit intern (kegiatan audit)

dilaksanakan secara memadai dan independen yang

mencakup persiapan audit, penyusunan program

audit, pelaksanaan audit, pelaporan hasil audit,

dan tindak lanjut hasil audit.

v

Pelaksanaan fungsi audit berbasis event

risk dengan pembobotan berdasarkan

identifikasi risiko. Pelaksanaan audit

mencakup pelaporan temuan

pemeriksaan, rekomendasi, konfirmasi

dari auditee dan tindak lanjut untuk 9) BPR melaksanakan peningkatan mutu

keterampilan sumber daya manusia secara berkala

dan berkelanjutan terkait dengan penerapan fungsi

audit intern.

v

BPR telah melaksanakan pelatihan untuk

audit intern secara berkala

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 8 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 4Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 40%

No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan

Keterangan

Penerapan Fungsi Audit InternA. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

10

v

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

8

2

0,80

2,00

1,00

SB B CB KB TB1 2 3 4 5

6

10) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung

jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern

telah menyampaikan laporan pelaksanaan audit

intern kepada Direktur Utama dan Dewan

Komisaris dengan tembusan kepada anggota

Direksi yang membawahkan fungsi Kepatuhan.

v

Laporan dari Pejabat Eksekutif audit

intern disampaikan kepada Direktur

Utama dan Dewan komisaris dan

tembusan ke Direksi yang membawahi

fungsi kepatuhan

11) BPR telah menyampaikan laporan pelaksanaan dan

pokok-pokok hasil audit intern dan laporan khusus

(apabila ada penyimpangan) kepada Otoritas Jasa

Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa

Keuangan.

v

Laporan pelaksanaan dan pokok-pokok

hasil audit internal telah disampaikan

sesuai ketentuan dari OJK

12) BPR dengan modal inti paling sedikitRp50.000.000.000,00 (lima puluh milyarrupiah):

BPR menyampaikan laporan hasil kaji ulang oleh

pihak ekstern kepada Otoritas Jasa Keuangan

sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

BPR memiliki modal inti kurang dari Rp

50.000.000.000,00

13) BPR dengan modal inti paling sedikitRp50.000.000.000,00 (lima puluh milyarrupiah):

BPR menyampaikan laporan pengangkatan atau

pemberhentian Kepala SKAI kepada Otoritas Jasa

Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa

Keuangan.

BPR dengan modal inti kurang dari

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR menyampaikan laporan pengangkatan atau

pemberhentian Pejabat Eksekutif yang bertanggung

jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern

kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan1 6 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 4Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 10%Penjumlahan S + P + HTotal Penilaian Faktor 6 Dikalikan dengan bobot

Faktor 6

No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan

Keterangan

Penerapan Fungsi Audit InternC. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

7

1,75

0,18

1,98

0,22

Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat

Eksekutif Audit Internal telah dilaporkan

sesuai ketentuanyang berlaku dari OJK

v

SB B CB KB TB1 2 3 4 5

7

1) Penugasan audit kepada Akuntan Publik dan

Kantor Akuntan Publik (KAP) memenuhi aspek-

aspek legalitas perjanjian kerja, ruang lingkup

audit, standar profesional akuntan publik, dan

komunikasi antara Otoritas Jasa Keuangan dengan

KAP dimaksud.

v

Sudah dilakukan sebagiamana mestinya

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 1Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 50%

2) Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan BPR,

BPR menunjuk Akuntan Publik dan KAP yang

terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan serta

memperoleh persetujuan RUPS berdasarkan usulan

Dewan Komisaris.

v

BPR menunjuk KAP Sodikin Manaf &

Harijanto, berdasarkan RUPS tanggal April

2018

3) BPR telah melaporkan hasil audit KAP dan

Management Letter kepada Otoritas Jasa Keuangan. vSudah dilakukan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan2 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 2Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 40%

4) Hasil audit dan Management Letter telah

menggambarkan permasalahan BPR dan

disampaikan secara tepat waktu kepada BPR oleh

KAP yang ditunjuk.

v

Sudah sesuai

5) Cakupan hasil audit paling sedikit sesuai dengan

ruang lingkup audit sebagaimana diatur dalam

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.v

Sudah sesuai

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 2Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 10%Penjumlahan S + P + HTotal Penilaian Faktor 7 Dikalikan dengan bobot

Faktor 7

No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan

Keterangan

Penerapan Fungsi Audit EkternA. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

2

2

1,00

0,20

1,60

0,04

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2

1,00

0,40

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

2

4

SB B CB KB TB1 2 3 4 5

8

1) BPR dengan modal inti paling sedikitRp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyarrupiah):

BPR telah membentuk Komite Manajemen Risiko

dan satuan kerja Manajemen Risiko;

BPR dengan modal inti paling sedikitRp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah)dan kurang dari Rp80.000.000.000,00 (delapan

puluh milyar rupiah):

BPR telah membentuk satuan kerja Manajemen

Risiko

BPR dengan modal inti kurang dariRp50.000.000.000,00 (lima puluh milyarrupiah):

BPR telah menunjuk satu orang Pejabat Eksekutif

yang bertanggung jawab terhadap penerapan fungsi

Manajemen Risiko.2) BPR memiliki kebijakan Manajemen Risiko,

prosedur Manajemen Risiko, dan penetapan limit

Risiko.

-

3) BPR memiliki kebijakan dan prosedur secara

tertulis mengenai pengelolaan risiko yang melekat

pada produk dan aktivitas baru sesuai ketentuan.

-

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 3Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 50%

No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan

Keterangan

Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

0

0,00

0,00

-

SB B CB KB TB1 2 3 4 5

8

4) Direksi:

a. menyusun kebijakan dan pedoman penerapan

Manajemen Risiko secara tertulis, dan

b. mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang

memerlukan persetujuan Direksi.

-

5) Dewan Komisaris:

a. menyetujui dan mengevaluasi kebijakan

Manajemen Risiko,

b. mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas

pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko, dan

c. mengevaluasi dan memutuskan permohonan

Direksi yang berkaitan dengan transaksi yang

memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.

-

6) BPR melakukan proses identifikasi, pengukuran,

pemantauan, dan pengendalian Risiko terhadap

seluruh faktor Risiko yang bersifat material.

-

7) BPR menerapkan sistem pengendalian intern yang

menyeluruh.

-

8) BPR menerapkan manajemen risiko atas seluruh

risiko yang diwajibkan sesuai ketentuan Otoritas

Jasa Keuangan.

-

9) BPR memiliki sistem informasi yang memadai yaitu

sistem informasi manajemen yang mampu

menyediakan data dan informasi yang lengkap,

akurat, kini, dan utuh.

-

10) Direksi telah melakukan pengembangan budaya

manajemen risiko pada seluruh jenjang organisasi

dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia

antara lain melalui pelatihan dan/atau sosialisasi

mengenai manajemen risiko.

-

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 7Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 40%

11) BPR menyusun laporan profil risiko dan profil risiko

lain (jika ada) yang dilaporkan kepada Otoritas Jasa

Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa

Keuangan.

-

12) BPR menyusun laporan produk dan aktivitas baru

yang dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan

sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

-

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 2Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 10%Penjumlahan S + P + HTotal Penilaian Faktor 8 Dikalikan dengan bobot

Faktor 8

No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan

Keterangan

Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

0

0

0

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

SB B CB KB TB1 2 3 4 5

9

1) BPR telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur

tertulis yang memadai terkait dengan BMPK

termasuk pemberian kredit kepada pihak terkait,

debitur grup, dan/atau debitur besar, berikut

monitoring dan penyelesaian masalahnya sebagai

bagian atau bagian terpisah dari pedoman

kebijakan perkreditan BPR.

v

BPR memiliki kebijakan dan dilaksanakan

sesuai dengan ketentuan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 1Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 50%

2) BPR secara berkala mengevaluasi dan mengkinikan

kebijakan, sistem dan prosedur BMPK agar

disesuaikan dengan peraturan perundang-

undangan.

v

Sudah dilakukan

3) Proses pemberian kredit oleh BPR kepada pihak

terkait dan/atau pemberian kredit besar telah

memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan

tentang BMPK dan memperhatikan prinsip kehati-

hatian maupun peraturan perundang-undangan.

v

Sudah sesuai dengan aturan dan tidak

melanggar dan atau melampaui BMPK

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 2Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 40%

4) Laporan pemberian kredit oleh BPR kepada pihak

terkait dan/atau pemberian kredit yang melanggar

dan/atau melampaui BMPK telah disampaikan

secara berkala kepada Otoritas Jasa Keuangan

secara benar dan tepat waktu sesuai ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan.

v

Laporan telah dibuat sesuai dengan

ketentuan

5) BPR tidak melanggar dan/atau melampaui BMPK

sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.v

BPR tidak melanggar dan/atau

melampaui BMPK sesuai ketentuan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 2Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 10%Penjumlahan S + P + HTotal Penilaian Faktor 9 Dikalikan dengan bobot

Faktor 9

No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan

Keterangan

Batas Maksimum Pemberian KreditA. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

4

2,00

0,20

4

2

0,80

2

2,00

1,00

2,00

0,17

SB B CB KB TB1 2 3 4 5

10

1) Rencana bisnis BPR telah disusun oleh Direksi dan

disetujui oleh Dewan Komisaris sesuai dengan visi

dan misi BPR.

vRencana bisnis dibuat dan disusun oleh

Direksi dan sudah disetujui oleh Dewan

Komisaris2) Rencana bisnis BPR menggambarkan rencana

strategis jangka panjang dan rencana bisnis

tahunan termasuk rencana penyelesaian

permasalahan BPR yang signifikan dengan cakupan

sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

Rencana bisnis yang sudah dibuat bank

selama ini masih bersifat jangka pendek

(tahunan) dan disampaikan ke OJK sesuai

jadwal peraturan yang berlaku

3) Rencana bisnis BPR didukung sepenuhnya oleh

pemegang saham dalam rangka memperkuat

permodalan dan infrastruktur yang memadai antara

lain sumber daya manusia, teknologi informasi,

jaringan kantor, kebijakan, dan prosedur.

v

Rencana bisnis yang dibuat Bank

sepenuhnya sudah didukung oleh

pemegang saham untuk memperkuat

modal dan infrastruktur bank. Namun

rencana bisnis masih bersifat jangka

pendekJumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 2 6 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 3Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 50%B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

4) Rencana bisnis BPR disusun dengan

mempertimbangkan paling sedikit:

a. faktor eksternal dan internal yang dapat

mempengaruhi kelangsungan usaha BPR;

b. azas perbankan yang sehat dan prinsip kehati-

hatian; dan

c. penerapan manajemen risiko.

v

Penerapan manajemen risiko belum

dilakukan secara penuh mengingat

penahapan pelaksanaan kebijakan

manajemen risiko

5) Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan

terhadap pelaksanaan rencana bisnis BPR.v

Dewan komisaris senantiasa melakukan

pengawasan, baik dalam bentuk OTS,

memo, maupun diskusi langsung dengan

direksi namun perlu optimalisasi

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 2 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 2Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 40%

6) Rencana bisnis termasuk perubahan rencana bisnis

disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.v

Sudah sesuai ketentuan OJK

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 1Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 10%Penjumlahan S + P + HTotal Penilaian Faktor 10 Dikalikan dengan bobot

Faktor 10

No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan

Keterangan

5

2,5

1,00

2

2

2,53

0,21

Rencana Bisnis BPRA. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

8

2,666666667

1,33

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

0,20

SB B CB KB TB1 2 3 4 5

11

1) Tersedianya sistem pelaporan keuangan dan non

keuangan yang didukung oleh sistem informasi

manajemen yang memadai sesuai ketentuan

termasuk sumber daya manusia yang kompeten

untuk menghasilkan laporan yang lengkap, akurat,

kini, dan utuh.

v

Sistem pelaporan belum sepenuhnya

didukung atau terintegrasi oleh TSI,

khususnya laporan non keuangan

(misalnya: untuk APU/PPT, SIM yang

digunakan masih sangat sederhana,

PPATK yang selama ini masih manual,

belum ada direct link antara sistem bank

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 1Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 50%B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2) BPR menyusun laporan keuangan publikasi setiap

triwulanan dengan materi paling sedikit memuat

laporan keuangan, informasi lainnya, susunan

pengurus dan komposisi pemegang saham sesuai

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

Sudah sesuai ketentuan

3) BPR menyusun laporan tahunan dengan materi

paling sedikit memuat informasi umum, laporan

keuangan, opini dari akuntan publik atas laporan

keuangan tahunan BPR (apabila ada), seluruh

aspek transparansi dan informasi, serta seluruh

aspek pengungkapan sesuai ketentuan Otoritas

Jasa Keuangan.

v

Sudah sesuai ketentuan

4) BPR melaksanakan transparansi informasi

mengenai produk, layanan dan/atau penggunaan

data nasabah BPR dengan berpedoman pada

persyaratan dan tata cara sesuai ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan.

v

Belum ada format baku untuk

transparansi informasi produk dan

layanan; selama ini hanya bersifat brosur

yang kebanyakan masih dibuat tiap

cabang dan belum terstandarisasi5) BPR menyusun dan menyajikan laporan dengan

tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur

dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

Sudah sesuai

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 6 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 4Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 40%

6) Laporan tahunan dan laporan keuangan publikasi

ditandatangani paling sedikit oleh 1 (satu) anggota

Direksi dengan mencantumkan nama secara jelas

serta disampaikan secara lengkap dan tepat waktu

kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/atau

dipublikasikan sesuai ketentuan Otoritas Jasa

Keuangan.

v

Laporan sudah ditandatangani paling

sedikit oleh 1 anggota Direksi serta

disampaikan secara lengkap dan tepat

waktu sesuai peraturan yang berlaku

7) Laporan penanganan pengaduan dan penyelesaian

pengaduan, dan laporan pengaduan dan tindak

lanjut pelayanan dan penyelesaian pengaduan

disampaikan sesuai ketentuan secara tepat waktu.

v

Masih perlu ada yang lebih dioptimalkan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 2 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala PenerapanPerhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 2Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S): 10%Penjumlahan S + P + HTotal Penilaian Faktor 11 Dikalikan dengan bobot

Faktor 11

No Kriteria/IndikatorSkala Penerapan

Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan,

9

Keterangan

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

2

2,00

1,00

0,18

5

2,50

0,25

2,15

2,25

0,90

Faktor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Nilai Komposit

Total Penilaian Faktor 0,40 0,30 - 0,33 0,31 0,22 0,04 - 0,17 0,21 0,18 2,18

Predikat Komposit

Setelah melakukan penilaian terhadap masing-masing faktor di atas, yang tercermin dari penilaian pelaksanaan Self

Assessment GCG terlampir, maka dengan ini menetapkan penilaian pelaksanaan tata kelola PT. BPR Kusuma Sumbing Tahun

2018 adalah BAIK (Nilai komposit 2,18).

Kesimpulan

Hasil Penilaian Penerapan Tata Kelola BPR

Baik

Perkembangan industri Perbankan semakin pesat, seiring dengan tuntutan tersebut, PT. BPR Kusuma Sumbing selalu

menyesuaikan diri dan berusaha memenuhi ketentuan-ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perundang-undangan

lain yang berlaku. Termasuk melakukan penilaian sendiri (self assessment ) atas penerapan tata kelola BPR sesuai SEOJK No.

5/SEOJK.03/2016.

Dewan Komisaris senantiasa menjalankan tugas pengawasan dan pemberian pengarahan kepada Direksi dengan baik. Hal

ini terlihat dari memo dan atau rapat yang diadakan dewan komisaris serta tingkat kehadiran Dewan Komisaris di kantor yang

sangat tinggi, serta kunjungan ke kantor-kantor cabang. Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam

hal mengawasi dan pemberian nasihat atas kebijakan Direksi terhadap operasional Bank secara umum yang mengacu kepada

rencana bisnis yang telah ditetapkan, serta memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan dan perundang-undangan yang

berlaku. Dewan Komisaris telah menjalankan perannya untuk senantiasa berupaya memastikan Bank telah dikelola sesuai

kepentingan stakeholder. Berkaitan dengan hal tersebut, Dewan Komisaris senantiasa menjaga obyektivitas dan independensi

dalam menjalankan tugas, sehingga tidak terlibat dalam pengambilan keputusan operasional Bank.

Direksi BPR Kusuma Sumbing telah memiliki struktur organisasi yang disusun dengan kejelasan tugas dan tanggung

jawab yang disesuaikan dengan tujuan dan kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha Bank. Direksi berupaya

sebaik mungkin menjalankan tugas dan tanggung jawabnya menghadapi tantangan yang terjadi di industri perbankan dengan

merumuskan dan menerapkan berbagai kebijakan dan mengambil keputusan yang bersifat strategis. Berkaitan dengan

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, penilaian tahun 2018 mengalami perbaikan, walaupun NPL belum sesuai target

tetapi Laba yang diperoleh PT. BPR Kusuma Sumbing sesuai dengan RBB tahun 2018. Penyumbang NPL terbesar adalah dari

sektor Pertanian khususnya Tembakau.

Dalam hal terkait dengan benturan kepentingan, Bank sudah memiliki kebijakan, sistem, dan prosedur penyelesaian

benturan kepentingan. Sedangkan dalam hal penerapan fungsi kepatuhan, Bank sudah menunjuk Pejabat Eksekutif fungsi

kepatuhan dan Bank juga juga memiliki Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan. Keberadaan fungsi kepatuhan pada

Bank sudah mulai berjalan sebagaimana mestinya namun masih harus dioptimalkan keberadaannya guna mendukung kinerja

Bank supaya lebih baik, fraud pada tahun 2018 jumlahnya meningkat dari tahun 2017 namun kejadian fraud sudah

diselesaikan dengan baik dan pada tahun 2018 ini tidak terdapat permasalahan hukum pada PR. BPR Kusuma Sumbing.

Pada tahun 2018 ini, tepatnya pada tanggal 09 November 2019 Bank sudah tercatat memiliki Direktur Yang

Membawahkan Fungsi Kepatuhan. Pejabat Eksekutif fungsi audit intern memberikan kontribusinya dengan baik, bersifat

independent dan sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Keberadaan dan peran audit intern bagi BPR masih harus

ditingkatkan mengingat banyaknya temuan. Fungsi pengendalian internal di BPR Kusuma Sumbing sudah melakukan metode

pendekatan per kejadian (event based risks). Sebagai tambahan, Bank senantiasa mensosialisasikan setiap ketentuan dan

prosedur guna mewujudkan dan meningkatkan kepatuhan karyawannya. Bank juga senantiasa meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan karyawannya dengan pelatihan-pelatihan baik yang bersifat internal perusahaan maupun yang diselenggarakan

oleh pihak ekstern.

Sesuai ketentuan OJK, BPR menunjuk KAP yang sudah terdaftar, yaitu Sodikin & Harijanto berdasarkan persetujuan

RUPS tanggal 24 April 2018. Penugasan audit tersebut sudah memenuhi aspek legalitas perjanjian dan standar yang berlaku.

Bank juga sudah memiliki sumber daya manusia dan sistem pelaporan, baik keuangan maupun non keuangan, yang didukung

oleh sistem informasi manajemen yang memadai untuk menghasilkan laporan yang akurat, lengkap, kini dan utuh sesuai

ketentuan yang berlaku.

Dari sisi pemberian kredit, Bank sudah memiliki kebijakan, sistem, dan prosedur tertulis terkait dengan pemberian kredit

kepada pihak terkait berikut monitoring dan penyelesaian masalahnya. Kebijakan, sistem, dan prosedur secara berkala

dievaluasi dan dikinikan agar sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pelaporan pemberian kredit kepada pihak terkait dan/atau

yang melanggar dan/atau melampaui BMPK juga sudah dilakukan secara berkala kepada OJK menurut ketentuan yang berlaku.

Direksi BPR selalu menyusun rencana bisnis tahunan yang dibuat dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan

internal yang sedang dan diprediksi mampu mempengaruhi kinerja BPR di masa yang akan datang, azas perbankan yang sehat,

prinsip kehati-hatian, dan manajemen risiko. Rencana bisnis tersebut disetujui oleh Dewan Komisaris dan pemegang saham,

terutama terkait dengan terciptanya struktur permodalan dan infrastruktur pendukung BPR yang makin kuat.

Bobot BPR B

Jumlah Bobot Jumlah Bobot Jumlah Bobot

S P H 1 2 3 4 5 50% 1 2 3 4 5 40% 1 2 3 4 5 10%

Faktor 1 6 8 5 4 2 0 0 0 6 0 0 6 2 0 0 8 0 1 2 1 1 0 5 0 0 22%

Nilai Awal 4 4 0 0 0 8 0 0 12 6 0 0 18 0 1 4 3 4 0 12 0 0 0

Rata-rata 1,33 0,67 2,25 0,90 2,40 0,24 1,81 0,40

Faktor 2 9 8 1 5 3 1 0 0 9 0 0 7 1 0 0 8 0 0 1 0 0 0 1 0 0 16,67%

Nilai Awal 5 6 3 0 0 14 0 0 14 3 0 0 17 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0

Rata-rata 1,56 0,78 2,13 0,85 2,00 0,20 1,83 0,30

Faktor 3 1 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00%

Nilai Awal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Rata-rata 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Faktor 4 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 11,11%

Nilai Awal 0 0 3 0 0 3 0 0 0 3 0 0 3 0 0 0 3 0 0 3 0 0 0

Rata-rata 3,00 1,50 3,00 1,20 3,00 0,30 3,00 0,33

Faktor 5 5 5 3 0 2 3 0 0 5 0 0 0 5 0 0 5 0 0 0 2 1 0 3 0 0 11,11%

Nilai Awal 0 4 9 0 0 13 0 0 0 15 0 0 15 0 0 0 6 4 0 10 0 0 0

Rata-rata 2,60 1,30 3,00 1,20 3,33 0,33 2,83 0,31

Faktor 6 5 4 4 1 3 1 0 0 5 0 0 4 0 0 0 4 0 1 3 0 0 0 4 0 0 11,11%

Nilai Awal 1 6 3 0 0 10 0 0 8 0 0 0 8 0 1 6 0 0 0 7 0 0 0

Rata-rata 2,00 1,00 2,00 0,80 1,75 0,18 1,98 0,22

Faktor 7 1 2 2 0 1 0 0 0 1 0 2 0 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0 2 0 0 2,78%

Nilai Awal 0 2 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 2 0 0 4 0 0 0 4 0 0 0

Rata-rata 2,00 1,00 1,00 0,40 2,00 0,20 1,60 0,04

Faktor 8 3 7 2 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0%

Nilai Awal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Rata-rata 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Faktor 9 1 2 2 0 1 0 0 0 1 0 0 2 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0 2 0 0 8,33%

Nilai Awal 0 2 0 0 0 2 0 0 4 0 0 0 4 0 0 4 0 0 0 4 0 0 0

Rata-rata 2,00 1,00 2,00 0,80 2,00 0,20 2,00 0,17

Faktor 10 3 2 1 0 1 2 0 0 3 0 0 1 1 0 0 2 0 0 1 0 0 0 1 0 0 8,33%

Nilai Awal 0 2 6 0 0 8 0 0 2 3 0 0 5 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0

Rata-rata 2,67 1,33 2,50 1,00 2,00 0,20 2,53 0,21

Faktor 11 1 4 2 0 1 0 0 0 1 0 0 3 1 0 0 4 0 0 1 1 0 0 2 0 0 8,33%

Nilai Awal 0 2 0 0 0 2 0 0 6 3 0 0 9 0 0 2 3 0 0 5 0 0 0

Rata-rata 2,00 1,00 2,25 0,90 2,50 0,25 2,15 0,18

2,18

Baik

Nilai Outcome (H)

Nilai Komposit

Predikat Komposit

Penilaian Penerapan Tata Kelola BPR - Sebelum Penerapan Manajemen Risiko

Faktor Tata KelolaJumlah Pertanyaan

Penilaian Structure (S) Penilaian Process (P) Penilaian Outcome (H)Jumlah Nilai SPO

per Faktor

Nilai akhir

FaktorNilai Structure (S) Nilai Process (P)

Home

Scanned by CamScanner

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

1

1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50M:

Jumlah anggota Direksi paling sedikit 3 (tiga) orang, dan

salah satu anggota Direksi bertindak sebagai Direktur

yang membawahkan fungsi kepatuhan.

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M:

Jumlah anggota Direksi paling sedikit 2 (dua) orang, dan

salah satu anggota Direksi bertindak sebagai Direktur

yang membawahkan fungsi kepatuhan.

2) Seluruh anggota Direksi bertempat tinggal di

kota/kabupaten yang sama, atau kota/kabupaten yang

berbeda pada provinsi yang sama, atau kota/kabupaten di

provinsi lain yang berbatasan langsung dengan

kota/kabupaten pada provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.

v

Seluruh anggota Direksi bertempat tinggal di kota dan

provinsi yg sama di Temanggung, Jawa Tengah

3) Anggota Direksi tidak merangkap jabatan pada Bank,

Perusahaan Non Bank dan/atau lembaga lain (partai

politik atau organisasi kemasyarakatan).v

Anggota Direksi tidak ada yang merangkap jabatan

pada Bank atau perusahaan atau lembaga lain

4) Mayoritas anggota Direksi tidak memiliki hubungan

keluarga atau semenda sampai dengan derajat kedua

dengan sesama anggota Direksi dan/atau anggota Dewan

Komisaris.

v

Anggota Direksi tidak ada yang memiliki hubungan

keluarga atau semenda sampai derajat kedua

5) Direksi tidak menggunakan penasihat perorangan

dan/atau penyedia jasa profesional sebagai konsultan

kecuali memenuhi persyaratan yaitu untuk proyek yang

bersifat khusus yang dari sisi karakteristik proyeknya

membutuhkan adanya konsultan; telah didasari oleh

kontrak yang jelas meliputi lingkup pekerjaan, tanggung

jawab, produk yang dihasilkan, dan jangka waktu

pekerjaan, serta biaya; dan perorangan dan/atau penyedia

jasa profesional adalah pihak independen yang memiliki

kualifikasi untuk proyek yang bersifat khusus dimaksud.

v

Direksi tidak menggunakan penasihat

perorangan/penyedia jasa konsultan, selain KAP

sesuai peraturan yang berlaku. Penggunaan

konsultan pajak oleh perusahaan sudah berakhir

pada bulan Juni 2017 sesuai kontrak dan tidak

diperpanjang

6) Seluruh anggota Direksi telah lulus Uji Kemampuan dan

Kepatutan dan telah diangkat melalui RUPS termasuk

perpanjangan masa jabatan Direksi telah ditetapkan oleh

RUPS sebelum berakhir masa jabatannya.v

Seluruh direksi telah lulus uji kemampuan dan

kepatutan, serta diangkat dan diperpanjangan masa

jabatannya lewat RUPS

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 4 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 6

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

8

1,33

0,67

v

Jumlah Direksi 3 orang, dan 1 orang menjabat

sebagai direktur yang membawahkan fungsi

kepatuhan

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

1

7) Direksi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

secara independen dan tidak memberikan kuasa umum

yang dapat mengakibatkan pengalihan tugas dan

wewenang tanpa batas.

v

Direksi melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara

independen dan tidak memberikan kuasa umum.

8) Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi

dari Pejabat Eksekutif yang ditunjuk sebagai auditor

intern, auditor ekstern, dan hasil pengawasan Otoritas

Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.v

Masih terdapat sebagian temuan audit yang masih belum

selesai ditindak lanjuti karena ada kendala di lapangan

saat penyelesaiannya

9) Direksi menyediakan data dan informasi yang lengkap,

akurat, terkini, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. v

Direksi menyediakandata dan informasi yang lengkap,

akurat, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris

10) Pengambilan keputusan rapat Direksi yang bersifat

strategis dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat,

suara terbanyak dalam hal tidak tercapai musyawarah

mufakat, atau sesuai ketentuan yang berlaku dengan

mencantumkan dissenting opinion jika terdapat perbedaan

pendapat.

v

Perbedaan pendapat selalu diselesaikan dengan

musyawarah mufakat, walaupun dengan keputusan yang

alot. Belum ada ketentuan terkait rapat Direksi

11) Direksi tidak menggunakan BPR untuk kepentingan

pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat

merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, serta tidak

mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari

BPR, selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang

ditetapkan RUPS.

v

Direksi tidak menggunakan BPR untuk kepentingan

pribadi, keluarga, dan /atau pihak lain

12) Anggota Direksi membudayakan pembelajaran secara

berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan

tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait

bidang keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan

tugas dan tanggung jawabnya pada seluruh tingkatan

atau jenjang organisasi antara lain dengan peningkatan

keikutsertaan pegawai BPR dalam pendidikan/pelatihan

dalam rangka pengembangan kualitas individu.

v

Direksi secara rutin mengirimkan pegawai untuk mengikuti

pelatihan baik di OJK, lembaga pelatihan dan secara rutin

menyelenggarakan IHT di kantor sendiri. Selain itu,

informasi terkait perbankan/keuangan dengan

berlangganan koran KONTAN

13) Anggota Direksi mampu mengimplementasikan

kompetensi yang dimilikinya dalam pelaksanaan tugas

dan tanggung jawabnya, antara lain pemahaman atas

ketentuan mengenai prinsip kehati-hatian.

v

Direksi cukup kompeten dalam mengimplementasikan

kompetensi yang dimilikinya, tercermin dari realisasi target

kerja yang sudah direncanakan

14) Direksi memiliki dan melaksanakan pedoman dan tata

tertib kerja anggota Direksi yang paling sedikit

mencantumkan etika kerja, waktu kerja, dan peraturan

rapat.

v

Direksi memiliki pedoman dan tata tertib kerja, namun dala

pelaksanaannya masih belum optimal

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 12 6 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 8

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

18

2,25

0,90

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

1

15) Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya

kepada pemegang saham melalui RUPS. vSetiap tahun Direksi mempertanggungjawabkan

pelaksanaan tugas melalui RUPS

16) Direksi mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai

mengenai kebijakan strategis BPR di bidang kepegawaian.v

Direksi selalu mengkomunikasikan kebijakan2 Lewat SE

Dir dan Memo kepada seluruh karyawan melalui bidang

SDM, sekretariat, dan atau pimpinan cabang

17) Hasil rapat Direksi dituangkan dalam risalah rapat dan

didokumentasikan dengan baik, termasuk pengungkapan

secara jelas dissenting opinions yang terjadi dalam rapat

Direksi, serta dibagikan kepada seluruh Direksi.v

Hasil rapat direksi sudah tertuang dalam risalah dapat dan

didokumentasikan

18) Terdapat peningkatan pengetahuan, keahlian, dan

kemampuan anggota Direksi dan seluruh pegawai dalam

pengelolaan BPR yang ditunjukkan antara lain dengan

peningkatan kinerja BPR, penyelesaian permasalahan

yang dihadapi BPR, dan pencapaian hasil sesuai

ekspektasi stakeholders.

v

Kinerja dan pencapaian hasil kerja tahun 2018 sudah

hampir sesuai harapan stahekolders, namun masih ada

penyelesaian kredit bermasalah yang belum sesuai

19) Direksi menyampaikan laporan penerapan Tata Kelola

pada Otoritas Jasa Keuangan, Asosiasi BPR di Indonesia,

dan 1 (satu) kantor media atau majalah ekonomi dan

keuangan sesuai ketentuan.

v

Laporan tata kelola kepada kantor media disampaikan

memelalui media BPR yang bekerjasama dengan Perbarindo

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan1 4 3 4 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 5

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 1 Dikalikan dengan bobot Faktor 1

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

12

2,4

0,24

1,81

0,36

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

2

1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50 M: Jumlah

anggota Dewan Komisaris paling sedikit 3 (tiga) orang.

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M:

Jumlah anggota Dewan Komisaris paling sedikit 2 (dua)

orang.

2) Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak melampaui

jumlah anggota Direksi sesuai ketentuan. v

Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak melampaui jumlah

anggota Direksi, sesuai dengan ketentuan yang berlaku

3) Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus Uji

Kemampuan dan Kepatutan dan telah diangkat melalui

RUPS. Dalam hal BPR memperpanjang masa jabatan

anggota Dewan Komisaris, RUPS yang menetapkan

perpanjangan masa jabatan anggota Dewan Komisaris

dilakukan sebelum berakhirnya masa jabatan.

v

Semua anggota Dewan Komisaris sudah lulus uji

kemampuan dan kepatutan. Masing-masing berdasar

berdasar Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No

14/177/KEP.GBI/Sm/2012/RAHASIA dan No

14/178/KEP.GBI/Sm/2012/RAHASIA

4) Paling sedikit 1 (satu) anggota Dewan Komisaris bertempat

tinggal di provinsi yang sama atau di kota/kabupaten

pada provinsi lain yang berbatasan langsung dengan

provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.

v

Seluruh anggota Dewan Komisaris bertempat tinggal di

Jawa Tengah

5) BPR memiliki Komisaris Independen:

a. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah)

paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari jumlah

anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen.

b. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) dan

kurang dari Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh

milyar rupiah), paling sedikit satu anggota Dewan

Komisaris merupakan Komisaris Independen.

v

BPR belum secara resmi menunjuk komisaris independen

dan belum ada pernyataan independensi (jml 2 orang).

Sesuai petunjuk pengisian pada lampiran II butir 15 SE

No.5/16, untuk pertanyaan Faktor No.2 butir 5, untuk BPR

Modal Inti < Rp50 M dinilai : Baik (2)

6) Dewan Komisaris memiliki pedoman dan tata tertib kerja

termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat. v

Dewan Komisaris telah memiliki pedoman dan tata tertib

kerja namun masih harus dioptimalkan

7) Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai

anggota Dewan Komisaris pada lebih dari 2 (dua) BPR atau

BPRS lainnya, atau sebagai Direksi atau pejabat eksekutif

pada BPR, BPRS dan/atau Bank Umum.

v

Ada anggota Dewan Komisaris yang merangkap jabatan

pada BPR, namun masih sesuai seperti peraturan yang

berlaku

8) Mayoritas anggota Dewan Komisaris tidak memiliki

hubungan keluarga atau semenda sampai dengan derajat

kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris atau

Direksi.

v

Seluruh Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan

keluarga atau semenda dengan sesama Komisaris maupun

Direksi

9) Seluruh Komisaris Independen tidak ada yang memiliki

hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham

dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan

Komisaris lain, Direksi dan/atau pemegang saham

pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi

kemampuannya untuk bertindak independen.

v

BPR belum memiliki komisaris independen

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan5 6 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 9

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

14

1,56

0,78

v

Jumlah anggota Dewan Komisaris saat ini ada 3 (tiga) orang

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

2

10) Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan

terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta

memberikan nasihat kepada Direksi, antara lain

pemberian rekomendasi atau nasihat tertulis terkait

dengan pemenuhan ketentuan BPR termasuk prinsip

kehati-hatian.

v

Pengawasan dan rekomendasi selalu tercatat dalam bentuk

notulen rapat maupun memo dan atau rapat konsultasi

11) Dalam rangka melakukan tugas pengawasan, Komisaris

mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan

kebijakan strategis BPR.v

Tugas pengawasan dan arahan dilakukan dalam bentuk

notulen maupun memo

12) Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan

keputusan kegiatan operasional BPR, kecuali dalam hal

penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur

dalam ketentuan mengenai batas maksimum pemberian

kredit BPR dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam

peraturan perundangan dalam rangka melaksanakan

fungsi pengawasan.

v

Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan

keputusan operasional BPR

13) Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi

menindaklanjuti temuan audit intern, audit ekstern, hasil

pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, dan/atau hasil

pengawasan otoritas lainnya antara lain dengan meminta

Direksi untuk menyampaikan dokumen hasil tindak lanjut

temuan.

v

Dewan Komisaris memastikan Direksi menindaklanjuti

temuan audit dan/atau OJK

14) Dewan Komisaris menyediakan waktu yang cukup untuk

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara

optimal dan menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris

paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 bulan yang dihadiri

oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.

v

Dewan Komisaris selalu meluangkan waktu untuk rapat

dan meninjau kantor seminggu sekali, yaitu pada hari

Rabu

15) Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris yang

bersifat strategis telah dilakukan berdasarkan

musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam hal

tidak tercapai musyawarah mufakat, atau sesuai

ketentuan yang berlaku dengan mencantumkan dissenting

opinion jika terdapat perbedaan pendapat.

v

Dewan komisaris selalu melakukan musyawarah mufakat

namun untuk tahun ini belum ada dissenting opinion

16) Anggota Dewan Komisaris tidak memanfaatkan BPR untuk

kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang

merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, serta tidak

mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari

BPR, selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang

ditetapkan RUPS.

v

Tidak ada pemanfaatkan BPR untuk kepentingan pribadi

Komisaris

17) Anggota Dewan Komisaris melakukan pemantauan

terhadap laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab

anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

yang memerlukan tindak lanjut Direksi.

v

Dewan komisaris sudah cukup memantau laporan

pelaksaaan tugas dari direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan karena belum ada anggota direksi yang

membawahkan fungsi kepatuhan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 14 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 8

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

18) Hasil rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam risalah

rapat dan didokumentasikan dengan baik dan jelas,

termasuk dissenting opinions yang terjadi jika terdapat

perbedaan pendapat, serta dibagikan kepada seluruh

anggota Dewan Komisaris.

v

Hasil rapat sudah dituangkan dalam risalah rapat dan

didokumentasikan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 2 Dikalikan dengan bobot Faktor 2

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

17

2,13

0,85

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

2

2,00

0,20

1,83

0,27

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

3

1) BPR telah memiliki Komite Audit dan Komite Pemantau

Risiko dengan anggota Komite sesuai ketentuan.

-

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2) Komite Audit melakukan evaluasi terhadap penerapan

fungsi audit intern.

-

3) Komite Pemantau Risiko melakukan evaluasi terhadap

penerapan fungsi manajemen risiko.

-

4) Dewan Komisaris memastikan bahwa Komite yang

dibentuk menjalankan tugasnya secara efektif antara lain

telah sesuai dengan pedoman dan tata tertib kerja.

-

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 3

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

5) Komite memberikan rekomendasi terkait penerapan audit

intern dan fungsi manajemen risiko kepada Dewan

Komisaris untuk tindak lanjut kepada Direksi BPR.

-

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 3 Dikalikan dengan bobot Faktor 3

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi Komite

bagi BPR yang memiliki modal inti paling sedikit A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

0

0,00

0,00

0

0,00

0,00

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

0

0,00

0,00

0,00

0,00

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

4

1) BPR memiliki kebijakan, sistem dan prosedur penyelesaian

mengenai benturan kepentingan yang mengikat setiap

pengurus dan pegawai BPR termasuk administrasi,

dokumentasi dan pengungkapan benturan kepentingan

dimaksud dalam Risalah Rapat.

v

Bank sudah memiliki kebijakan, sistem, dan prosedur

mengenai penyelesaian benturan kepentingan namun

masih harus dioptimalkan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2) Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota Dewan

Komisaris, anggota Direksi, dan Pejabat Eksekutif tidak

mengambil tindakan yang dapat merugikan atau

mengurangi keuntungan BPR, atau tidak mengeksekusi

transaksi yang memiliki benturan kepentingan tersebut.

v

terdapat beberapa benturan kepentingan, seperti sewa

kendaraan dan sewa gedung, akan tetapi benturan tersebut

tidak mengakibatkan kerugian atau mengurangi

keuntungan bank karena masih dalam rentang harga wajar

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

3) Benturan kepentingan yang dapat merugikan BPR atau

mengurangi keuntungan BPR diungkapkan dalam setiap

keputusan dan telah terdokumentasi dengan baik. v

terdapat beberapa benturan kepentingan, seperti sewa

kendaraan dan sewa gedung, akan tetapi benturan tersebut

tidak mengakibatkan kerugian atau mengurangi

keuntungan bank karena masih dalam rentang harga wajar

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 4 Dikalikan dengan bobot Faktor 4

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Penanganan Benturan Kepentingan

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

3

3,00

1,50

3

3,00

1,20

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

3

0,30

3,00

3,00

0,30

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

5

1) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

memenuhi persyaratan paling sedikit untuk:

a. tidak merangkap sebagai Direktur Utama;

b. tidak membawahkan bidang operasional penghimpunan

dan penyaluran dana; dan

c. mampu bekerja secara independen.

BPR dengan modal inti kurang dari

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

tidak menangani penyaluran dana.

2) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

memahami peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan

peraturan perundang-undangan lain yang berkaitan

dengan perbankan.v

Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan memahami

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Perundang-

undangan yang berkaitan dengan perbankan namun masih

harus banyak belajar dan menyesuaikan dengan ketentuan

yang berlaku

3) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan

membentuk satuan kerja kepatuhan yang independen

terhadap satuan kerja atau fungsi operasional.

BPR dengan modal inti kurang dari

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan

menunjuk Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi

kepatuhan independen terhadap satuan kerja atau fungsi

operasional.

4) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang

menangani fungsi kepatuhan menyusun dan/atau

mengkinikan pedoman kerja, sistem, dan prosedur

kepatuhan.

v

Pengkinian program kerja, sistem dan prosedur masih

harus dioptimalkan

5) BPR memiliki ketentuan intern mengenai tugas,

wewenang, dan tanggung jawab bagi satuan kerja

kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi

kepatuhan.

v

BPR sudah memiliki ketentuan intern terkait tugas,

wewenang dan tanggung jawab fungsi kepatuhan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 4 9 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 5

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Penerapan Fungsi Kepatuhan

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

13

2,60

1,30

v

Sudah terdapat Direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan, dan ybs tidak menangani penyaluran dana

v

Bank sudah menunjuk dan memiliki Pejabat Eksekutif

Fungsi Kepatuhan

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

5

6) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk

memastikan BPR telah memenuhi seluruh peraturan

Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-

undangan lain termasuk penyampaian laporan kepada

Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas lainnya.

v

Bank sudah mempunyai anggota Direksi yang

membawahkan fungsi kepatuhan dan telah menetapkan

langkah-langkah yang diperlukan untuk memenuhi dan

memastikan seluruh peraturan OJK dan perundang-

undangan dengan menyampaikan laporan sebagaimana

seharusnya

7) Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan

melakukan upaya untuk mendorong terciptanya budaya

kepatuhan BPR antara lain melalui sosialisasi dan

pelatihan ketentuan terkini.

v

Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan dan selalu

melakukan upaya untuk mendorong terciptanya budaya

kepatuhan BPR

8) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

memantau dan menjaga kepatuhan BPR terhadap seluruh

komitmen yang dibuat oleh BPR kepada Otoritas Jasa

Keuangan termasuk melakukan tindakan pencegahan

apabila terdapat kebijakan dan/atau keputusan Direksi

BPR yang menyimpang dari ketentuan Otoritas Jasa

Keuangan dan peraturan perundang-undangan.

v

Bank sudah mempunyai Direksi yang membawahkan

fungsi kepatuhan dan selalumemantau dan menjaga

kepatuhan BPR

9) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang

menangani fungsi kepatuhan memastikan bahwa seluruh

kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan

usaha yang dilakukan BPR telah sesuai dengan ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-

undangan.

v

Bank senantiasa menyesuaikan kebijakan, ketentuan,

sistem dan prosedur sesuai ketentuan yang berlaku.

Namun belum sepenuhnya ketentuan dapat diterapkan

10) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang

menangani fungsi kepatuhan melakukan reviu dan/atau

merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan

kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang

dimiliki oleh BPR agar sesuai dengan ketentuan Otoritas

Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan.

v

Terutama review soal peraturan2 yang belum ada

(melengkapi peraturan/pengkinian yang sudah ada)

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 0 15 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 5

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

11) BPR berhasil menurunkan tingkat pelanggaran terhadap

ketentuan. vMasih belum optimal, tercermin dari meningkatnya jumlah

fraud pegawai di tahun 2018

12) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab secara berkala kepada Direktur Utama dengan

tembusan kepada Dewan Komisaris. Dalam hal anggota

Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan adalah

Direktur Utama, laporan disampaikan kepada Dewan

Komisaris.

v

Bank sudah mempunyai Direksi yang membawahkan

fungsi kepatuhan dan selalu menyampaikan laporan

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab secara berkala

kepada Direktur Utama

13) Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan

menyampaikan laporan khusus kepada Otoritas Jasa

Keuangan apabila terdapat kebijakan atau keputusan

Direksi yang menyimpang dari peraturan Otoritas Jasa

Keuangan dan/atau peraturan perundang-undangan lain,

sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan belum

pernah menyampaikan laporan khusus terkait

penyimpangan kebijakan OJK atau peraturan lain

dikarenakan tidak terdapat penyimpangan diPT. BPR

Kusuma Sumbing

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 6 4 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 3

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 5 Dikalikan dengan bobot Faktor 5

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Penerapan Fungsi Kepatuhan

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

15

3,00

1,20

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

10

3,33

0,33

2,83

0,28

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

6

1) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR memiliki Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).

BPR dengan modal inti kurang dari

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR memiliki Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan fungsi audit intern.

2) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan fungsi audit intern telah memiliki

dan mengkinikan pedoman kerja serta sistem dan

prosedur untuk melaksanakan tugas bagi auditor intern

sesuai peraturan perundang-undangan dan telah disetujui

oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris.

v

Sudah memiliki pedoman kerja dan mengkinikan sebagian

pedoman dan prosedur yang sudah ada

3) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan fungsi audit intern independen

terhadap satuan kerja operasional (satuan kerja terkait

dengan penghimpunan dan penyaluran dana).v

Pejabat Eksekutif fungsi audit intern bersifat independen

terhadap semua satuan kerja operasional

4) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan fungsi audit intern bertanggung

jawab langsung kepada Direktur Utama.v

Pejabat Eksekutif kepatuhan bertanggung jawab kepada

Dirut, sesuai struktur organisasi

5) BPR memiliki program rekrutmen dan pengembangan

sumber daya manusia yang melaksanakan fungsi audit

intern. v

Pengembangan SDM Audit Internal masih harus

ditingkatkan lagi dengan beberapa pelatihan yang mungkin

dapat dipergunakan untuk meningkatkan kualitas audit

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan1 6 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 5

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

6) BPR menerapkan fungsi audit intern sesuai dengan

ketentuan pedoman audit intern yang telah disusun oleh

BPR pada seluruh aspek dan unsur kegiatan yang secara

langsung diperkirakan dapat mempengaruhi kepentingan

BPR dan masyarakat.

v

BPR sudah menerapkan fungsi audit intern sesuai

ketentuan pedoman yang berlaku

7) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR menugaskan pihak ekstern untuk melakukan kaji

ulang paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun atas

kepatuhan terhadap standar pelaksanaan fungsi audit

intern, dan kelemahan SOP audit serta perbaikan yang

mungkin dilakukan.

v

BPR memiliki modal inti kurang dari Rp 50.000.000.000,00

8) Pelaksanaan fungsi audit intern (kegiatan audit)

dilaksanakan secara memadai dan independen yang

mencakup persiapan audit, penyusunan program audit,

pelaksanaan audit, pelaporan hasil audit, dan tindak

lanjut hasil audit.

v

Pelaksanaan fungsi audit berbasis event risk dengan

pembobotan berdasarkan identifikasi risiko. Pelaksanaan

audit mencakup pelaporan temuan pemeriksaan,

rekomendasi, konfirmasi dari auditee dan tindak lanjut

untuk perbaikan

9) BPR melaksanakan peningkatan mutu keterampilan

sumber daya manusia secara berkala dan berkelanjutan

terkait dengan penerapan fungsi audit intern. v

BPR telah melaksanakan pelatihan untuk audit intern

secara berkala

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 8 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 4

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Penerapan Fungsi Audit Intern

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

10

2,00

1,00

v

Sudah sesuai dengan peraturan; sudah menunjuk Pejabat

Eksekutif yang melaksanakan fungsi audit intern

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

8

2,00

0,80

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

6

10) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan fungsi audit intern telah

menyampaikan laporan pelaksanaan audit intern kepada

Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan

kepada anggota Direksi yang membawahkan fungsi

Kepatuhan.

v

Laporan dari Pejabat Eksekutif audit intern disampaikan

kepada Direktur Utama dan Dewan komisaris dan

tembusan ke Direksi yang membawahi fungsi kepatuhan

11) BPR telah menyampaikan laporan pelaksanaan dan pokok-

pokok hasil audit intern dan laporan khusus (apabila ada

penyimpangan) kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

Laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit internal

telah disampaikan sesuai ketentuan dari OJK

12) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR menyampaikan laporan hasil kaji ulang oleh pihak

ekstern kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan.

v

BPR memiliki modal inti kurang dari Rp 50.000.000.000,00

13) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR menyampaikan laporan pengangkatan atau

pemberhentian Kepala SKAI kepada Otoritas Jasa

Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

BPR dengan modal inti kurang dari

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR menyampaikan laporan pengangkatan atau

pemberhentian Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan fungsi audit intern kepada Otoritas

Jasa Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan1 6 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 4

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 6 Dikalikan dengan bobot Faktor 6

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Penerapan Fungsi Audit Intern

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

7

1,75

0,18

1,98

0,20

v

Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Eksekutif Audit

Internal telah dilaporkan sesuai ketentuanyang berlaku

dari OJK

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

7

1) Penugasan audit kepada Akuntan Publik dan Kantor

Akuntan Publik (KAP) memenuhi aspek-aspek legalitas

perjanjian kerja, ruang lingkup audit, standar profesional

akuntan publik, dan komunikasi antara Otoritas Jasa

Keuangan dengan KAP dimaksud.

v

Sudah dilakukan sebagiamana mestinya

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

2) Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan BPR, BPR

menunjuk Akuntan Publik dan KAP yang terdaftar di

Otoritas Jasa Keuangan serta memperoleh persetujuan

RUPS berdasarkan usulan Dewan Komisaris.v

BPR menunjuk KAP Sodikin Manaf & Harijanto,

berdasarkan RUPS tanggal April 2018

3) BPR telah melaporkan hasil audit KAP dan Management

Letter kepada Otoritas Jasa Keuangan. vSudah dilakukan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan2 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

4) Hasil audit dan Management Letter telah menggambarkan

permasalahan BPR dan disampaikan secara tepat waktu

kepada BPR oleh KAP yang ditunjuk. v

Sudah sesuai

5) Cakupan hasil audit paling sedikit sesuai dengan ruang

lingkup audit sebagaimana diatur dalam ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan.v

Sudah sesuai

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 7 Dikalikan dengan bobot Faktor 7

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Penerapan Fungsi Audit Ektern

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

2

2,00

1,00

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2

1,00

0,40

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

4

2,00

0,20

1,60

0,04

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

8

1) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah):

BPR telah membentuk Komite Manajemen Risiko dan

satuan kerja Manajemen Risiko;

BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) dan

kurang dari Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh

milyar rupiah):

BPR telah membentuk satuan kerja Manajemen Risiko;

BPR dengan modal inti kurang dari

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR telah menunjuk satu orang Pejabat Eksekutif yang

bertanggung jawab terhadap penerapan fungsi Manajemen

Risiko.

2) BPR memiliki kebijakan Manajemen Risiko, prosedur

Manajemen Risiko, dan penetapan limit Risiko.

-

3) BPR memiliki kebijakan dan prosedur secara tertulis

mengenai pengelolaan risiko yang melekat pada produk

dan aktivitas baru sesuai ketentuan.

-

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 3

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem

Pengendalian InternA. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

0

0,00

-

0,00

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

8

4) Direksi :

a. menyusun kebijakan dan pedoman penerapan

Manajemen Risiko secara tertulis, dan

b. mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang

memerlukan persetujuan Direksi.

-

5) Dewan Komisaris :

a. menyetujui dan mengevaluasi kebijakan Manajemen

Risiko,

b. mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas

pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko, dan

c. mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi

yang berkaitan dengan transaksi yang memerlukan

persetujuan Dewan Komisaris.

-

6) BPR melakukan proses identifikasi, pengukuran,

pemantauan, dan pengendalian Risiko terhadap seluruh

faktor Risiko yang bersifat material.

-

7) BPR menerapkan sistem pengendalian intern yang

menyeluruh.

-

8) BPR menerapkan manajemen risiko atas seluruh risiko

yang diwajibkan sesuai ketentuan Otoritas Jasa

Keuangan.

-

9) BPR memiliki sistem informasi yang memadai yaitu sistem

informasi manajemen yang mampu menyediakan data dan

informasi yang lengkap, akurat, kini, dan utuh.

-

10) Direksi telah melakukan pengembangan budaya

manajemen risiko pada seluruh jenjang organisasi dan

peningkatan kompetensi SDM antara lain melalui

pelatihan dan/atau sosialisasi mengenai manajemen

risiko.

-

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 7

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

11) BPR menyusun laporan profil risiko dan profil risiko lain

(jika ada) yang dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan

sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

-

12) BPR menyusun laporan produk dan aktivitas baru yang

dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

-

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 8 Dikalikan dengan bobot Faktor 8

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem

Pengendalian InternB. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

0

0,00

0,00

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

0

0,00

0,00

0,00

0,00

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

9

1) BPR telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis

yang memadai terkait dengan BMPK termasuk pemberian

kredit kepada pihak terkait, debitur grup, dan/atau

debitur besar, berikut monitoring dan penyelesaian

masalahnya sebagai bagian atau bagian terpisah dari

pedoman kebijakan perkreditan BPR.

v

BPR memiliki kebijakan dan dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

2) BPR secara berkala mengevaluasi dan mengkinikan

kebijakan, sistem dan prosedur BMPK agar disesuaikan

dengan peraturan perundang-undangan.v

Sudah dilakukan

3) Proses pemberian kredit oleh BPR kepada pihak terkait

dan/atau pemberian kredit besar telah memenuhi

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang BMPK dan

memperhatikan prinsip kehati-hatian maupun peraturan

perundang-undangan.

v

Sudah sesuai dengan aturan dan tidak melanggar dan atau

melampaui BMPK

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

4) Laporan pemberian kredit oleh BPR kepada pihak terkait

dan/atau pemberian kredit yang melanggar dan/atau

melampaui BMPK telah disampaikan secara berkala

kepada Otoritas Jasa Keuangan secara benar dan tepat

waktu sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

Laporan telah dibuat sesuai dengan ketentuan

5) BPR tidak melanggar dan/atau melampaui BMPK sesuai

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. vBPR tidak melanggar dan/atau melampaui BMPK sesuai

ketentuan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 9 Dikalikan dengan bobot Faktor 9

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Batas Maksimum Pemberian Kredit

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

2

2,00

1,00

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

4

2,00

0,80

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

4

2,00

0,20

2,00

0,15

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

10

1) Rencana bisnis BPR telah disusun oleh Direksi dan

disetujui oleh Dewan Komisaris sesuai dengan visi dan

misi BPR.v

Rencana bisnis dibuat dan disusun oleh Direksi dan sudah

disetujui oleh Dewan Komisaris

2) Rencana bisnis BPR menggambarkan rencana strategis

jangka panjang dan rencana bisnis tahunan termasuk

rencana penyelesaian permasalahan BPR yang signifikan

dengan cakupan sesuai ketentuan Otoritas Jasa

Keuangan.

v

Rencana bisnis yang sudah dibuat bank selama ini masih

bersifat jangka pendek (tahunan) dan disampaikan ke OJK

sesuai jadwal peraturan yang berlaku

3) Rencana bisnis BPR didukung sepenuhnya oleh pemegang

saham dalam rangka memperkuat permodalan dan

infrastruktur yang memadai antara lain sumber daya

manusia, teknologi informasi, jaringan kantor, kebijakan,

dan prosedur.

v

Rencana bisnis yang dibuat Bank sepenuhnya sudah

didukung oleh pemegang saham untuk memperkuat modal

dan infrastruktur bank. Namun rencana bisnis masih

bersifat jangka pendek

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 2 6 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 3

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

4) Rencana bisnis BPR disusun dengan mempertimbangkan

paling sedikit:

a. faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi

kelangsungan usaha BPR;

b. azas perbankan yang sehat dan prinsip kehati-hatian;

dan

c. penerapan manajemen risiko.

v

Penerapan manajemen risiko belum dilakukan secara

penuh mengingat penahapan pelaksanaan kebijakan

manajemen risiko

5) Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap

pelaksanaan rencana bisnis BPR.v

Dewan komisaris senantiasa melakukan pengawasan, baik

dalam bentuk OTS, memo, maupun diskusi langsung

dengan direksi namun perlu optimalisasi

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 2 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

6) Rencana bisnis termasuk perubahan rencana bisnis

disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.v

Sudah sesuai ketentuan OJK

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 10 Dikalikan dengan bobot Faktor

10

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Rencana Bisnis BPR

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

8

2,67

1,33

5

2,50

1,00

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

2

2,00

0,20

2,53

0,19

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

11

1) Tersedianya sistem pelaporan keuangan dan non

keuangan yang didukung oleh sistem informasi

manajemen yang memadai sesuai ketentuan termasuk

sumber daya manusia yang kompeten untuk

menghasilkan laporan yang lengkap, akurat, kini, dan

utuh.

v

Sistem pelaporan belum sepenuhnya didukung atau

terintegrasi oleh TSI, khususnya laporan non keuangan

(misalnya: untuk APU/PPT, SIM yang digunakan masih

sangat sederhana, PPATK yang selama ini masih manual,

belum ada direct link antara sistem bank dan pelaporan)

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2) BPR menyusun laporan keuangan publikasi setiap

triwulanan dengan materi paling sedikit memuat laporan

keuangan, informasi lainnya, susunan pengurus dan

komposisi pemegang saham sesuai ketentuan Otoritas

Jasa Keuangan.

v

Sudah sesuai ketentuan

3) BPR menyusun laporan tahunan dengan materi paling

sedikit memuat informasi umum, laporan keuangan, opini

dari akuntan publik atas laporan keuangan tahunan BPR

(apabila ada), seluruh aspek transparansi dan informasi,

serta seluruh aspek pengungkapan sesuai ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan.

v

Sudah sesuai ketentuan

4) BPR melaksanakan transparansi informasi mengenai

produk, layanan dan/atau penggunaan data nasabah BPR

dengan berpedoman pada persyaratan dan tata cara

sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.v

Belum ada format baku untuk transparansi informasi

produk dan layanan; selama ini hanya bersifat brosur yang

kebanyakan masih dibuat tiap cabang dan belum

terstandarisasi

5) BPR menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara,

jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan.v

Sudah sesuai

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 6 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 4

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

6) Laporan tahunan dan laporan keuangan publikasi

ditandatangani paling sedikit oleh 1 (satu) anggota Direksi

dengan mencantumkan nama secara jelas serta

disampaikan secara lengkap dan tepat waktu kepada

Otoritas Jasa Keuangan dan/atau dipublikasikan sesuai

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

Laporan sudah ditandatangani paling sedikit oleh 1 anggota

Direksi serta disampaikan secara lengkap dan tepat waktu

sesuai peraturan yang berlaku

7) Laporan penanganan pengaduan dan penyelesaian

pengaduan, dan laporan pengaduan dan tindak lanjut

pelayanan dan penyelesaian pengaduan disampaikan

sesuai ketentuan secara tepat waktu.

v

Masih perlu ada yang lebih dioptimalkan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 2 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 11 Dikalikan dengan bobot Faktor

11

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, serta

pelaporan internalA. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

2

2,00

1,00

5

2,50

0,25

2,15

0,16

9

2,25

0,90

Faktor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Nilai Komposit

Total Penilaian Faktor 0,36 0,27 - 0,30 0,28 0,20 0,04 - 0,15 0,19 0,16 1,96

Predikat Komposit

Setelah melakukan penilaian terhadap masing-masing faktor di atas, yang tercermin dari penilaian pelaksanaan Self

Assessment GCG terlampir, maka dengan ini menetapkan penilaian pelaksanaan tata kelola PT. BPR Kusuma Sumbing Tahun

2018 adalah BAIK (Nilai komposit 1,96).

Hasil Penilaian Penerapan Tata Kelola BPR

Baik

Kesimpulan

Perkembangan industri Perbankan semakin pesat, seiring dengan tuntutan tersebut, PT. BPR Kusuma Sumbing selalu menyesuaikan diri dan berusaha memenuhi ketentuan-ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perundang-undangan

lain yang berlaku. Termasuk melakukan penilaian sendiri (self assessment ) atas penerapan tata kelola BPR sesuai SEOJK No.

5/SEOJK.03/2016.

Dewan Komisaris senantiasa menjalankan tugas pengawasan dan pemberian pengarahan kepada Direksi dengan baik. Hal ini terlihat dari memo dan atau rapat yang diadakan dewan komisaris serta tingkat kehadiran Dewan Komisaris di kantor yang sangat tinggi, serta kunjungan ke kantor-kantor cabang. Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam hal mengawasi dan pemberian nasihat atas kebijakan Direksi terhadap operasional Bank secara umum yang mengacu kepada rencana bisnis yang telah ditetapkan, serta memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris telah menjalankan perannya untuk senantiasa berupaya memastikan Bank telah dikelola sesuai kepentingan stakeholder. Berkaitan dengan hal tersebut, Dewan Komisaris senantiasa menjaga obyektivitas dan independensi dalam menjalankan tugas, sehingga tidak terlibat dalam pengambilan keputusan operasional Bank.

Direksi BPR Kusuma Sumbing telah memiliki struktur organisasi yang disusun dengan kejelasan tugas dan tanggung jawab yang disesuaikan dengan tujuan dan kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha Bank. Direksi berupaya sebaik mungkin menjalankan tugas dan tanggung jawabnya menghadapi tantangan yang terjadi di industri perbankan dengan merumuskan dan menerapkan berbagai kebijakan dan mengambil keputusan yang bersifat strategis. Berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, penilaian tahun 2018 mengalami perbaikan, walaupun NPL belum sesuai target tetapi Laba yang diperoleh PT. BPR Kusuma Sumbing sesuai dengan RBB tahun 2018. Penyumbang NPL terbesar adalah dari sektor Pertanian khususnya Tembakau.

Dalam hal terkait dengan benturan kepentingan, Bank sudah memiliki kebijakan, sistem, dan prosedur penyelesaian benturan kepentingan. Sedangkan dalam hal penerapan fungsi kepatuhan, Bank sudah menunjuk Pejabat Eksekutif fungsi kepatuhan dan Bank juga juga memiliki Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan. Keberadaan fungsi kepatuhan pada Bank sudah mulai berjalan sebagaimana mestinya namun masih harus dioptimalkan keberadaannya guna mendukung kinerja Bank supaya lebih baik, fraud pada tahun 2018 jumlahnya meningkat dari tahun 2017 namun kejadian fraud sudah diselesaikan dengan baik dan pada tahun 2018 ini tidak terdapat permasalahan hukum pada PR. BPR Kusuma Sumbing.

Pada tahun 2018 ini, tepatnya pada tanggal 09 November 2019 Bank sudah tercatat memiliki Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan. Pejabat Eksekutif fungsi audit intern memberikan kontribusinya dengan baik, bersifat independent dan sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Keberadaan dan peran audit intern bagi BPR masih harus ditingkatkan mengingat banyaknya temuan. Fungsi pengendalian internal di BPR Kusuma Sumbing sudah melakukan metode

pendekatan per kejadian (event based risks). Sebagai tambahan, Bank senantiasa mensosialisasikan setiap ketentuan dan

prosedur guna mewujudkan dan meningkatkan kepatuhan karyawannya. Bank juga senantiasa meningkatkan pengetahuan dan Sesuai ketentuan OJK, BPR menunjuk KAP yang sudah terdaftar, yaitu Sodikin & Harijanto berdasarkan persetujuan RUPS tanggal 24 April 2018. Penugasan audit tersebut sudah memenuhi aspek legalitas perjanjian dan standar yang berlaku. Bank juga sudah memiliki sumber daya manusia dan sistem pelaporan, baik keuangan maupun non keuangan, yang didukung oleh sistem informasi manajemen yang memadai untuk menghasilkan laporan yang akurat, lengkap, kini dan utuh sesuai ketentuan yang berlaku.

Dari sisi pemberian kredit, Bank sudah memiliki kebijakan, sistem, dan prosedur tertulis terkait dengan pemberian kredit kepada pihak terkait berikut monitoring dan penyelesaian masalahnya. Kebijakan, sistem, dan prosedur secara berkala dievaluasi dan dikinikan agar sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pelaporan pemberian kredit kepada pihak terkait dan/atau yang melanggar dan/atau melampaui BMPK juga sudah dilakukan secara berkala kepada OJK menurut ketentuan yang berlaku.

Direksi BPR selalu menyusun rencana bisnis tahunan yang dibuat dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan internal yang sedang dan diprediksi mampu mempengaruhi kinerja BPR di masa yang akan datang, azas perbankan yang sehat, prinsip kehati-hatian, dan manajemen risiko. Rencana bisnis tersebut disetujui oleh Dewan Komisaris dan pemegang saham, terutama terkait dengan terciptanya struktur permodalan dan infrastruktur pendukung BPR yang makin kuat.

Bobot BPR B

Jumlah Bobot Jumlah Bobot Jumlah Bobot

S P H 1 2 3 4 5 50% 1 2 3 4 5 40% 1 2 3 4 5 10%

Faktor 1 6 8 5 4 2 0 0 0 6 0 0 6 2 0 0 8 0 1 2 1 1 0 5 0 0 20%

Nilai Awal 4 4 0 0 0 8 0 0 12 6 0 0 18 0 1 4 3 4 0 12 0 0 0

Rata-rata 1,33 0,67 2,25 0,90 2,40 0,24 1,81 0,36

Faktor 2 9 8 1 5 3 1 0 0 9 0 0 7 1 0 0 8 0 0 1 0 0 0 1 0 0 15,00%

Nilai Awal 5 6 3 0 0 14 0 0 14 3 0 0 17 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0

Rata-rata 1,56 0,78 2,13 0,85 2,00 0,20 1,83 0,27

Faktor 3 1 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00%

Nilai Awal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Rata-rata 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Faktor 4 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 10,00%

Nilai Awal 0 0 3 0 0 3 0 0 0 3 0 0 3 0 0 0 3 0 0 3 0 0 0

Rata-rata 3,00 1,50 3,00 1,20 3,00 0,30 3,00 0,30

Faktor 5 5 5 3 0 2 3 0 0 5 0 0 0 5 0 0 5 0 0 0 2 1 0 3 0 0 10,00%

Nilai Awal 0 4 9 0 0 13 0 0 0 15 0 0 15 0 0 0 6 4 0 10 0 0 0

Rata-rata 2,60 1,30 3,00 1,20 3,33 0,33 2,83 0,28

Faktor 6 5 4 4 1 3 1 0 0 5 0 0 4 0 0 0 4 0 1 3 0 0 0 4 0 0 10,00%

Nilai Awal 1 6 3 0 0 10 0 0 8 0 0 0 8 0 1 6 0 0 0 7 0 0 0

Rata-rata 2,00 1,00 2,00 0,80 1,75 0,18 1,98 0,20

Faktor 7 1 2 2 0 1 0 0 0 1 0 2 0 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0 2 0 0 2,50%

Nilai Awal 0 2 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 2 0 0 4 0 0 0 4 0 0 0

Rata-rata 2,00 1,00 1,00 0,40 2,00 0,20 1,60 0,04

Faktor 8 3 7 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10%

Nilai Awal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Rata-rata 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Faktor 9 1 2 2 0 1 0 0 0 1 0 0 2 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0 2 0 0 7,50%

Nilai Awal 0 2 0 0 0 2 0 0 4 0 0 0 4 0 0 4 0 0 0 4 0 0 0

Rata-rata 2,00 1,00 2,00 0,80 2,00 0,20 2,00 0,15

Faktor 10 3 2 1 0 1 2 0 0 3 0 0 1 1 0 0 2 0 0 1 0 0 0 1 0 0 7,50%

Nilai Awal 0 2 6 0 0 8 0 0 2 3 0 0 5 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0

Rata-rata 2,67 1,33 2,50 1,00 2,00 0,20 2,53 0,19

Faktor 11 1 4 2 0 1 0 0 0 1 0 0 3 1 0 0 4 0 0 1 1 0 0 2 0 0 7,50%

Nilai Awal 0 2 0 0 0 2 0 0 6 3 0 0 9 0 0 2 3 0 0 5 0 0 0

Rata-rata 2,00 1,00 2,25 0,90 2,50 0,25 2,15 0,16

1,96

Baik

Nilai Outcome (H)

Nilai Komposit

Predikat Komposit

Penilaian Penerapan Tata Kelola BPR - Setelah Penerapan Manajemen Risiko

Faktor Tata KelolaJumlah Pertanyaan

Penilaian Structure (S) Penilaian Process (P) Penilaian Outcome (H)Jumlah Nilai SPO

per Faktor

Nilai akhir

FaktorNilai Structure (S) Nilai Process (P)

Home