LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf ·...

55
i LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU ANALISIS KARAKTER MAHASISWA UPGRIS ATLET DAN NON ATLET Oleh Dr. Agus Suprijanto,SH.M.Si NIP. 19560816198501003 Donny Anhar Fahmi, M.Pd NPP. 118601361 Maftukin Hudah, M.Pd NPP. 158801474 Fajar Ari W.,M.Pd. NPP. 158701473 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PGRI SEMARANG 2018

Transcript of LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf ·...

Page 1: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

i

LAPORAN PENELITIAN

HIBAH APBU

ANALISIS KARAKTER MAHASISWA UPGRIS

ATLET DAN NON ATLET

Oleh

Dr. Agus Suprijanto,SH.M.Si NIP. 19560816198501003

Donny Anhar Fahmi, M.Pd NPP. 118601361

Maftukin Hudah, M.Pd NPP. 158801474

Fajar Ari W.,M.Pd. NPP. 158701473

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

2018

Page 2: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

ii

Page 3: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

iii

ANALISIS KARAKTER MAHASISWA UPGRIS ATLET DAN NON ATLET

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perbedaan karakter

mahasiswa atlet dan non atlet di Universitas PGRI Semarang. Partisipan dalam

penelitian ini adalah 18 mahasiswa atlet dan 56 mahasiswa non atlet. Metode

penelitian ini menggunakan Explanatory Sequential Design. Pengumpulan data

dengan angket, wawancara dan observasi. Hasil penelitian menyebutkan bahwa secara

umum nilai karakter mahasiswa atlet dan non atlet termasuk tinggi atau dengan kata

lain karakternya baik. Tidak ada perbedaan skor yang signifkan antara karakter atlet

dan non atlet.

Kata Kunci : Karakter, atlet, olahraga

Page 4: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur hanya milik Allah swt atas segala karunianya sehingga

peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian kami yang berjudul “Analisis Analisis

Karakter Mahasiswa Upgris Atlet dan Non Atlet ”.

Laporan penelitian ini disusun sebagai wujud tanggung jawab peneliti serta

kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

pedoman awal, khususnya bagi guru penjasorkes sebelum dalam melakukan

pembelajaran. Sehingga aspek motorik siswa dapat berkembang dengan baik. Peneliti

menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari

bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kami ingin

menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang

terhormat:

1. Bapak Ir.Suwarno Widodo, M.Si, selaku Ketua Lembaga Penelitian dan

Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas PGRI Semarang, yang telah

menyetujui dan memberikan bimbingan serta arahan kepada peneliti.

2. Ibu Dra. Titik Haryati, M.Si, selaku Dekan FPIPSKR Universitas PGRI Semarang,

yang memberikan dorongan serta kemudahan peneliti dalam melaksanakan

maupun pembuatan laporan hasil penelitian ini.

3. Rekan-rekan dosen, khususnya prodi PJKR yang telah memberikan saran dan

kritiknya yang membangun kepada peneliti.

4. Semua pihak yang telah membantu peneliti selama proses penelitian sampai

selesainya laporan penelitian ini.

Semoga segala amal kebaikan yang telah Bapak, Ibu dan rekan-rekan semua yang

telah dilakukan demi kelancaran penyelesaian penelitian ini, mendapat balasan yang

lebih baik dari Allah SWT. Amin.

Semarang, Oktober 2017

Peneliti

Page 5: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

ABSTRAK........................................................................................................ iii

KATA PENGANTAR...................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian.......................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian........................................................................................ 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Memahami Konsep Olahraga ................................................................................ 7

B. Nilai-Nilai Positif Dalam Olahraga .................................................................... 8

C. Olahraga dan Karakter.................................................................................... 9

D. Konsep Membangun Karakter............................................................................... 12

E. Olahraga Dalam Pembentukan Karakter Sumber Daya Manusia ........... 14

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian........ ................................................................................ 18

B. Populasi dan Sampel.............. ...................................................................... 18

C. Instrumen...................................................................................................... 18

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 19

E. Teknik Analisis Data.................................................................................... 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ................................................................... 21

B. Pembahasan.................................................................................................. 25

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Page 6: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

vi

A. Simpulan ..................................................................................................... 29

B. Saran.................... ........................................................................................ 29

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 30

LAMPIRAN .................................................................................................... 32

Page 7: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembinaan karakter bangsa merupakan salah satu permasalahan yang saat ini

perlu mendapat perhatian khusus. Pembinaan ini bersifat multidimensional karena

mencakup dimensi-dimensi kebangsaan yang hingga saat ini masih dalam kondisi yang

memprihatinkan.

Dalam kasus di Indonesia, krisis karakter mengakibatkan bangsa Indonesia

kehilangan kemampuan untuk mengerahkan potensi masyarakat guna mencapai cita-

cita bersama. Krisis karakter ini seperti penyakit yang secara terus-menerus

melemahkan jiwa kebangsaan, sehingga bangsa ini kehilangan kemampuan untuk

tumbuh dan berkembang menjadi bangsa yang maju. Krisis karakter di Indonesia

tercermin dalam banyak fenomena sosial, ekonomi, moral yang secara umum

dampaknya menurunkan kualitas kehidupan masyarakat luas. Korupsi, mentalitas,

konflik horizontal dengan kekerasan adalah beberapa ciri masyarakat yang mengalami

krisis karakter. Semua itu terjadi karena orang-orang kehilangan beberapa karakter

baik, terutama sekali moral, kejujuran, pengendalian diri, dan tanggung jawab sosial.

Keprihatinan terhadap degradasi moral dan karakter bangsa akan terus

meningkat sejalan dengan mewabahnya patologi sosial dan penyalahgunaan kebebasan

tanpa aturan. Selain itu juga ada perkembangan sentimen kedaerahan dan

kesukubangsaan yang semakin melunturkan semangat nasionalisme, maraknya

kekerasan dan pelanggaran HAM, terjadinya degradasi lingkungan, radikalisme, dan

otensitas agama.

Untuk mengatasi krisis moral dan karakter bangsa ini, banyak kalangan

berpandangan bahwa problem multidimensional ini dapat teratasi salah satunya

melalui proses pendidikan. Pendidikan adalah investasi masa depan. Melalui

pendidikan maka mental dan karakter dapat terbangun.

Page 8: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

2

Telah menjadi keyakinan umum bahwa aktivitas olahraga syarat dengan nilai-

nilai karakter seperti kejujuran, sportivitas, disiplin, dan kepemimpinan (Winarni,

2011). Weinberg dan Gould (2007) mengatakan bahwa karakter merupakan sebuah

konsep dari moral, yang tersusun dari sejumlah karakteris- tik yang dapat dibentuk

melalui aktivi- tas olahraga, antara lain: rasa terharu (compassion), keadilan (fairness),

sikap sportif (sport-personship), integritas (integrity). Sejumlah nilai yang ada dan

dapat dipelajari melalui aktivitas olahraga meliputi: cooperation, communication,

respect for the rules, problem-solving, understanding, connection with others,

leadership, respect for others, value of effort, how to win, how to lose, how to manage

competition, fair play, sharing, self-esteem, trust, honesty, self-respect, tolerance,

resilience, timework, discipline, dan confidence (Unied Nation, 2003).

Micheli, et all (1998) mengatakan bahwa partisipasi dalam olahraga

meningkatkan self-esteem, self-perception and psychological well-being. Dalam dunia

pendidikan banyak peneliti membuktikan bahwa melalui mata pelajaran pendidikan

jasmani dan olahraga mampu memberi manfaat bagi pengembangan karakter sosial

seperti kerjasama, leadership, dan empathy. Melalui olahraga, seseorang belajar hidup

dan bekerja kompetitif dan kolaboratif agar siap hidup dalam kehidupan yang penuh

kompetisi. Kompetisi adalah persaingan yang dilandasi oleh dasar-dasar fair play.

Kemenangan akan kurang bermakna kecuali atas landasan fair play yang merupakan

tradisi hakiki dari sport. Bailey (2006) menyebutkan materi olahraga dapat menjadi

media yang efektif untuk mengembangkan social skill dan nilai-nilai karakter yang

dapat dilakukan oleh guru maupun pelatih secara alamiah dalam proses kegiatan

aktivitas fisik anak didiknya.

Pemanfaat model-model pembelajaran dalam pendidikan jasmani dan olahaga

sebagai media penanaman nilai sosial. Diantaranya adalah implementasi Teaching

Personal And Social Responsibility (TPSR) dalam pembelajaran bola basket untuk

mengembangkan sikap bertanggung jawab mahasiswa (Widiyatmoko, 2016).

Selain Olahraga di Indonesia kini semakin berkembang hal ini dibuktikan

dengan adanya event-event pertandingan khususnya di cabang beladiri. Cabang

Page 9: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

3

beladiri adalah cabang olahraga yang ada di kejuaraan multievent, diantaranya seperti:

POPDA, POPNAS, PORPROV/PORDA, PON, maupun ASEAN GAMES, SEA

GAMES, dan Olimpiade. Kejuaraan multievent untuk mahasiswa Universitas PGRI

Semarang diantaranya adalah PORSENASMA (Pekan Olahraga Seni Nasional

Mahasiswa).

Menurut Hornby dan Parnwell, sebagaimana dikutip Hidayatullah

(2010:11), secara harfiah karakter artinya “kualitas mental atau moral, kekuatan moral,

nama atau reputasi”. Pendidikan karakter bagi seseorang sangat penting agar tercipta

manusia yang berkualitas, berkepribadian baik, dan bermoral. Seseorang yang

berintelektual tetapi tidak mempunyai kepribadian baik maka akan menghasilkan

esensi dan akhlak kurang baik. Pentingnya keseimbangan antara intelektual dengan

karakter manusia yaitu untuk membentuk pribadi supaya menjadi manusia yang baik,

warga masyarakat dan warga negara yang baik.

Nilai-nilai karakter bermacam jenis, di antaranya adalah religius, jujur,

toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat

kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta

damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Pada

dasarnya melaksanakan segala sesuatu dengan disiplin sangat penting, agar sesuatu

yang direncakan dan dilaksanakan berjalan dengan lancar baik dari segi akademik

maupun non akademik. Selain sikap disiplin, kerja keras juga sangat penting bagi

individu dalam mencapai sesuatu yang ingin dicapai. Upaya sungguh-sungguh

dalam mengatasi hambatan dan belajar menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya

merupakan bentuk dan wujud dari kerja keras.

Usaha dalam mencapai prestasi maksimal membutuhkan banyak sekali

pengetahuan pendukung, Bompa dalam (Sukadiyanto, 2011:1) pengetahuan

pendukung antara lain: anatomi, fisiologi, kedokteran olahraga, biomekanika,

statistika, tes dan pengukuran, psikologi, pembelajaran motorik, ilmu pendidikan, ilmu

gizi, sejarah dan sosiologi. Disebutkan bahwa ilmu psikologi dibutuhkan dalam proses

Page 10: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

4

melatih, dalam prosesnya psikologi menjadi ilmu yang dapat membantu atlet untuk

mencapai prestasi maksimalnya.

Menurut Hodge (Gould, 2003:533), kebanyakan orang sepertinya meyakini

bahwa berpartisipasi dalam program aktivitas jasmani mengembangkan karakter

secara otomatis, meningkatkan alasan-moral, dan mengajarkan nilai dari ciri-ciri

olahragawan sejati, tetapi sedikit bukti bahwa itu semua membangun karakter.

Partisipasi dalam pendidikan jasmani dan olahraga tidak secara otomatis menghasilkan

orang yang baik atau jahat. Karakter tidak datang dengan sendirinya, tetapi diajarkan

dalam program pendidikan jasmani dan olahraga, pengajaran alasan-moral dan nilai-

nilai olahraga itu melibatkan penggunaan strategi tertentu yang sistematis.

Bagaimana kaitan antara karakter dan olahraga? Telah menjadi keyakinan

umum bahwa aktivitas olahraga syarat dengan nilai-nilai karakter seperti kejujuran,

sportivitas, disiplin, dan kepemimpinan. Weinberg dan Gould (2003: 527) mengatakan

bahwa karakter merupakan sebuah konsep dari moral, yang tersusun dari sejumlah

karakteristik yang dapat dibentuk melalui aktivitas olahraga, antara lain: rasa terharu

(compassion), keadilan (fairness), sikap sportif (sport-personship), integritas (inte-

grity). Semua nilai-nilai tersebut ditanamkan melalui ketaatan atau kepatuhan

seseorang dalam berkompetisi sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku pada

cabang olahraga yang digelutinya. Di dalam peraturan permainan melekat semangat

keadilan dan tuntutan kejujuran para pelaku olahraga saat menjalankan pertandingan.

Penelitian ini lebih mengarah pada aspek karakter dalam olahraga, karena salah

satu pengaruh aspek mental khusus terlihat saat menjelang pertandingan. Seorang atlet

yang telah menyiapkan fisik, taktik, teknik yang baik dan dapat diprediksi memperoleh

kemenangan, namun apabila atlet tersebut mengalami kecemasan yang terlalu tinggi

maka harapan yang seharusnya dapat dicapai dengan mudah akan menjadi susah.

Misalnya seorang atlet yang mengalami karakter yang kurang baik dan dapat

berdampak secara menyeluruh dalam kehidupan, kemampuan teknik, taktik dan fisik

yang dipersiapkan dengan baik akan kacau di lapangan.

Page 11: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

5

Atlet adalah berusia sekitar 18 tahun hingga 22 tahun. Pada usia ini

kecenderungan untuk pengontrolan emosi masih dikatakan kurang atau masih labil.

Pada saat bertanding aspek mental yang mempengaruhi atlet antara lain karakter

building, karena kenyataanya tidak semua atlet dapat mempunyai karakter yang

berbeda yang dihadapi. Dengan adanya penelitian ini diharapkan hasilnya dapat

dijadikan sebagai informasi atlet maupun pelatih untuk meningkatkan prestasi, dengan

asumsi bahwa atlet, pelatih juga semua pihak dapat memanfaatkan hasil penelitian ini

untuk digunakan dalam proses berlatih- melatih.

Dalam uraian di atas bahwa faktor karakter sangat penting dalam prestasi atlet,

sehingga tekanan mental yang terjadi pada seorang atlet dalam suatu pertandingan

perlu ditangani oleh atlet yang bersangkutan maupun pihak-pihak terkait. Untuk itu

perlu adanya penelitian mengenai aspek mental dalam hal ini penelitian lebih mengarah

pada karakter atlet Universitas PGRI Semarang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah di atas, penulis akan

mengajukan perumusan masalah yang nantinya akan terjawab melalui penelitian yang

akan penulis lakukan. Adapun perumusan yang penulis ajukan adalah:

1. Bagaimana karakter mahasiswa atlet Universitas PGRI Semarang?

2. Bagaimana karakter mahasiswa non atlet Universitas PGRI Semarang?

3. Apakah ada perbedaan karakter mahasiswa atlit dan non atlet Universitas PGRI

Semarang?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas penelitian ini bertujuan:

1. Untuk memperoleh informasi empirik mengenai karakter mahasiswa atlet

Universitas PGRI Semarang?

Page 12: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

6

2. Untuk memperoleh informasi empirik mengenai karakter mahasiswa non atlet

Universitas PGRI Semarang?

3. Untuk memperoleh informasi empirik mengenai perbedaan karakter mahasiswa

atlit dan non atlet Universitas PGRI Semarang?

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini penulis berharap semoga dapat dijadikan :

1. Secara teoritis dapat memperkaya keilmuan dalam meningkatkan aspek afektif

atau karakter mahasiswa melalui penerapan nilai-nilai keolahragaan.

2. Secara praktis sebagai pedoman bagi :

a. Bagi Pelatih sebagai bahan memahami akan pentingnya pengetahuan tentang

karakter dan nilai olahraga khususnya atlet dan masukan untuk membuat

program latihan dalam membina sisi karakter atlet

b. Bagi atlet diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dalam mengatasi masalah-

masalah yang berhubungan dengan karakter.

c. Bagi dosen dalam mendidik karakter mahasiswa agar lebih baik

d. Bagi mahasiswa dalam mempelajari tenatang karakter.

Page 13: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Memahami Konsep Olahraga

Pemahaman yang utuh tentang, apa itu olahraga akan memberikan perspektif dan

pemahaman yang utuh pula terhadap makna dan fungsi olahraga. Munculnya

anggapan bahwa olahraga hanyalah sebagai fenomena fisik semata, hal ini

disebabkan karena pandangan yang terlalu sempit terhadap pengertian olahraga itu

sendiri.

Definisi olahraga di tingkat internasional, para ahli masih dihadapkan dengan

perumusan definisi yang berbeda-beda. Meskipun karakterisitik olahraga amat

kompleks, dalam tulisan ini yang dijadikan acuan adalah pengertian sport

(olahraga) yang disampaikan oleh Eyler dan Zakrasjek (Rusli Lutan, 2000: 5).

Istilah sport berasal dari kata disport (kadang kala di eja dysporte) dan

pertama kali muncul dalam kepustakaan, pada tahun 1303 yang berarti “ sport,

past time, recreation and pleasure”, secara essensial pengertiannya berkaitan dengan

tiga unsur pokok yaitu bermain, latihan fisik dan kompetisi.

Menurut Komisi disiplin Ilmu Keolahragaan olahraga adalah bentuk perilaku

gerak manusia yang spesifik. Arah dan tujuan orang berolahraga termasuk waktu

dan alokasi kegiatan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga sebagai bukti bahwa

olahraga itu merupakan sebuah fenomena yang relevan dengan kehidupan sosial,

olahraga juga ekspresi budaya berkarya pada manusia (2000:7). Menurut Cholik

Mutohir T, ( 2002:152), mendefenisikan olahraga sebagai berikut:

Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha

yang dapat mendorong, membangkitkan, mengembangkan, dan membina

potensipotensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau

anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan

kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan,

dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia

seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.

Dari berbagai penjelasan tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa olahraga

Page 14: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

8

merupakan aktivitas jasmani yang berbentuk permainan, perlombaan atau

pertandingan yang dilakukan berdasarkan aturan yang telah ditetapkan sehingga

menimbulkan kesenangan bagi yang melakukannya dan bertujuan untuk

mencapai prestasi atau kesenangan serta rekreasi.

B. Nilai-Nilai Positif Dalam Olahraga

Nilai adalah keyakinan dasar yang berperan sebagai satu fondasi yang kukuh

untuk pembentukan sikap yang berpengaruh dan melakukan kontrol terhadap

perilaku. Nilai yang ada dalam olahraga banyak hal yang dapat dikembangkan

sebagai pondasi bagi terciptanya tatanan masyarakat. Nilai-nilai dan keterampilan yang

diperoleh melalui olahraga antaralain; kerjasama, komunikasi, taat pada aturan,

pemecahan masalah, pemahaman/pengertian, keterkaitan dengan yang lain,

kepemimpinan, peduli pada sesama, menghargai usaha, disiplin, bagaimana

menyikapi kemenangan dan kekalahan, mengelola kompetisi, sportif, berbagi tanggung

jawab, harga diri, kepercayaan, kejujuran, kepedulian diri, toleransi, adaptasi diri,

dan percaya diri (United Nations dalam Wahjoedi, 2007: 205 ) Olahraga

merupakan salah satu unsur penting pembangunan dalam rangka pembnaaan dan

pembentukan karakter SDM. Olahraga akan mengaj arkan pada seseorang

kedisiplinan, membentuk jiwa sportifitas, tidak mudah menyerah, memiliki jiwa

kompetitif yang tinggi, semangat bekerjasama, mengerti akan adanya aturan,

berani mengambil keputusan, membentuk jiwa korsa yang mengandung aspek

kesetiaan, kebanggaan dan kehormatan (Arismunandar, dalam Cholik Mutohir T,

2002:39). Olahraga dapat digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai toleransi,

mengembangkan kepribadian dan perilaku yang baik (Arma Abdoelah, 1994:11)

Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa nilai-nilai yang ada dalam olahraga

banyak hal yang dapat dikembangkan sebagai pondasi bagi terciptanya kualitas

sumberdaya manusia.

Tabel 1: Beberapa Indikator Nilai dalam Praktek Olahraga dan Kehidupan

Page 15: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

9

Nilai

Moral

Praktek dalam Olahraga Praktek dalam Kehidupan

Respek Hormat pada aturan main

dan tradisi

Hormat pada lawan dan

offisial Hormat pada

kemenangan dan kekalahan

Hormat pada orang lain

Hormat pada hak milik orang

lain Hormat pada

lingkungan dan dirinya

Tanggung

jawab

Kesiapan diri melakukan

sesuatu Disiplin dalam latihan

danbertanding

Kooperatif dengan sesama pemain

Memenuhi kewajiban Dapat

dipercaya

Pengendalian diri

Peduli Membantu teman agar bermain baik

Membantu teman yang bermasalah

Murah pujian, kikir kritik

Bermain untuk tim, bukan diri

sendiri

Menaruh empati

Pemaaf

Mendahulukan kepentingan yang

lebih besar

Jujur Patuh pada aturan main Loyal pada

tim

Mengakui kesalahan

Memiliki integritas

Terpercaya

Melakukan sesuatu dengan baik

Fair Adil pada semua pemain termasuk

yang berbeda

Memberikan kesempatan kepada

pemain lain

Mengikuti aturan

Toleran pada orang lain

Kesediaan berbagi

Tidak mengambil keuntungan dari

kesulitan orang lain

Beradab Menjadi contoh/model

Mendorong perilaku baik Berusaha

meraih keunggulan

Mematuhi hukum dan aturan

Terdidik

Bermanfaat bagi orang lain

C. Olahraga dan Karakter

Di tengah krisis karakter kebangsaan khususnya generasi muda masyarakat

Indonesia dewasa ini, tentu sangat dibutuhkan individu-individu yang peduli terhadap

perkembangan nilai-nilai moral kemanusiaan. Untuk mewujudkan itu semua

Page 16: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

10

diperlukan individu yang berkarakter dan memegang teguh nilai-nilai kebangsaan.

Dalam konteks inilah olahraga menjadi bagian penting sebagai sebuah instrument

pembentukan nilai dan karakter bangsa. Terdapat sembilan pilar karakter yang berasal

dari nilai-nilai luhur universal, yaitu: (1) karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-

Nya, (2) kemandirian dan tanggungjawab, (3) kejujuran, amanah dan diplomatis, (4)

hormat dan santun, (5) dermawan, suka tolong-menolong dan gotong royong serta

kerjasama, (6) percaya diri dan pekerja keras, (7) kepemimpinan dan keadilan, (9)

baik dan rendah hati, (9) karakter toleransi, kedamaian dan kesatuan (Suyanto, Urgensi

Pendidikan Karakter, arakter merupakan sebuah konsep moral yang tersusun dari

sejumlah karakteristik yang dapat dibentuk melalui aktivitas olahraga. Setidaknya

terdapat nilai-nilai yang baik yang dapat dibentuk melalui aktivitas olahraga, antara

lain: rasa kasih sayang (compassion), keadilan (fairness), sikap sportif (sport-

personship), dan integritas (integrity) (Weinberg dan Gould.2007:552). Menurut

Martens, untuk membentuk karakter peserta didik dapat ditempuh dengan tiga tahap:

(1) mengidentifikasi prinsip-prinsip karakter yang akan ditransferkan, (2)

mengajarkan prinsip-prinsip karakter, dan (3) memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk mempraktikkan karakter. Pada tahap mengajarkan prinsip-prinsip

karakter meliputi enam strategi pendekatan yang dipakai, yaitu: (1) menciptakan

suasana moral tim yang kondusif, (2) model perilaku moral, (3) menyusun regulasi

untuk perilaku yang baik, (4) menerangkan dan mendiskusikan perilaku moral, (5)

menggunakan dan mengajarkan pengambilan keputusan yang etis, dan (6) memotivasi

pemain untuk mengembangkan karakter yang baik. Pada tahap memberikan

kesempatan kepada partisipan olahraga untuk praktik melalui rutinitas perilaku yang

baik dalam setiap latihan dan pertandingan, dan memberikan hadiah bagi

olahragawan, pelatih, dan pembina olahraga yang memiliki perilaku karakter yang

baik. Pada tahap identifikasi karakter yang perlu ditanamkan kepada para partisipan

akitivitas olahraga di antaranya seperti yang terangkum dalam tabel berikut ini

(Martens, 2004: 59).

Page 17: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

11

Dalam dunia olahraga, perlu dikembangkan budaya sinergis berbagai unsur

yang berkarakter, antara lain sinergis dari lembaga pendidikan, lembaga

pemerintahan, stake-holder, dan unsur lainnya. Pilar-pilar tersebut merupakan

penyangga pencapaian prestasi, kebugaran dan pendidikan anak bangsa yang

berkarakter, terdiri dari pengembangan olahraga prestasi, olahraga rekreasi, dan

olahraga pendidikan.

Sebagai fenomena social dan cultural, olahraga tidak bisa lepas dari ikatan moral

modern yang kompleks. Penerimaan eksistensinya secara sosiologis dijamin oleh

karakter olahraga yang mampu menyesuaikan diri dengan pasar, atau sebaliknya.

Langkah strategis untuk pengembangan dan penanaman moral serta pembentukan

karakter melalui olahraga adalah menjadikan aktivitas olahraga sebagai “icon and

character building”. Hal tersebut seiring dengan perkembangan dunia yang semakin

kompleks dan syarat akulturasi.

Menurut Cholik Mutohir (2013:20) olahraga adalah proses sistematik yang

berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan

membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau

anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi

puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas

berdasarkan Pancasila.

Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga harus

bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai

karakteristik antara lain; a. Terpisah dari rutinitas, b. Bebas, c. Tidak produktif, d.

Menggunakan peraturan yang tidak baku. Ruang lingkup pada games mempunyai

karakteristik; a. ada kompetisi, b. hasil ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi,

kesempatan. Sedangkan ruang lingkup sport; permainan yang dilembagakan.

Tujuan utama olahraga bukanlah pembangunan fisik saja melainkan juga

pembangunan mental dan spiritual. Olahraga (Lama) ialah merupakan suatu kegiatan

yang dilakukan atas pilihan sendiri yang bermaksud menguatkan diri baik phisik

maupun psychis tanpa mengharapkan suatu hasil materil tetapi mengharapkan

Page 18: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

12

kenaikan prestasi. Olahraga (baru) ialah membentuk manusia Indonesia Pancasila

yang fisik kuat-sehat berprestasi tinggi, yang memiliki kemampuan mental dan

ketrampilan kerja yang kritis kreatif dan sejahtera. Jadi Olahraga ialah suatu usaha

untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan dan membina kekuatan

jasmaniah maupun rokhaniah pada tiap manusia. Lebih tegas dikatakan bahwa

olahraga untuk mempertahankan existensi kemanusiaan dan untuk melakukan cita-

cita hidup bangsa.

D. Konsep Membangun Karakter

Dari segi bahasa membangun karakter (Character Building) yang terdiri dari

2 kata yaiu; membangun (to build) dan (Character). Adapun arti “membangun”

bersifat memperbaiki, membina, mendirikan, mengadakan sesuatu (Idup Suhady,

2003:53). Sedangkan karakter adalah tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau

budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Dalam tulisan ini pengertian

“membangun karakter” (Character Building) adalah suatu proses atau usaha yang

dilakukan untuk membina, memperbaiki dan membentuk tabiat, watak, sifat

kejiwaan, budi pekerti, masyarakat sehingga menunjukan perangai dan tingkah

laku yang baik berdasarkan norma yang ada

Manusia mempunyai ciri bahwa ia dapat memiliki sifat-sifat manusia yang

merupakan bagian dari lingkungan dimana ia hidup. Salah satu ciri itu adalah ia dapat

berfikir yang memungkinkan ia mengambil keputusan, mengontrol perilaku dan

menyesuaikan diri dengan berbagai situasi. Semenjak lahir seseorang berkembang

sebagai mahkluk social dan juga sebagai satu individu yang mempunyai keinginan dan

perhatian pribadi. Segera setelah lahir anak menunjukan kecenderungan menjadi

mahkluk social. Ia mempunyai kemampuan untuk bereaksi terhadap berbagai rangsang

khususnya terhadap karakteristik wajah manusia. Sementara proses menjadi dewasa

berlanjut, anak memperlihatkan perilaku yang bercirikan kerjasama dan hasrat

untuk bersahabat, kooperatif, menyadari pentingnya bekerjasama, mengembangkan

pendirian dan loyalitas dan menjadi tertarik kepada masyarakat dimana ia hidup dan

Page 19: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

13

merasa bertanggung jawab terhadap hidupnya.

Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa karakter seseorang mempunyai

makna atau nilai yang sangat mendasar untuk mempengaruhi segenap

pikiran, tindakan dan perbuatan setiap insan manusia dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Karakter atau watak merupakan

perpaduan dari segala tabiat manusia yang bersifat tetap sehingga menjadi “tanda”

khusus untuk membedakan antara satu orang dengan orang lainnya (Sumaryanto, 2012).

Dalam bahasa Yunani, Charasein (karakter) berarti mengukir corak yang tetap dan tidak

terhapuskan. Sedangkan Barnadib (2015:34) mengartikan watak dalam arti psikologis

dan etis, yaitu menunjukkan sifat pendirian yang teguh, baik, terpuji, dan dapat dipercaya.

Karakter adalah nilai-nilai yang khas, baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat

baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpateri

dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku. Karakter secara koheren memancar dari

hasil olah pikir, olah hati, olah raga, serta olah rasa dan karsa seseorang atau sekelompok

orang. Karakter merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang

mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi

kesulitan dan tantangan (Ahmad, 2013:65).

Pembangunan karakter merupakan usaha yang sangat penting dalam

mewujudkan manusia yang baik. Tujuan pembangunan karakter merupakan bagian dari

tujuan pendidikan untuk membangun watak, harga diri yang kuat, jujur, terampil, sesuai

dengan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai luhur kebangsaan..

Dalam UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3

mengamanatkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggungjawab.

Page 20: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

14

E. Olahraga Dalam Pembentukan Karakter Sumber Daya Manusia

Relevansi olahraga dengan pembangunan tercermin dari upaya pembinaan dan

pengembangan olahraga yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan untuk

meningkatkan kualitas SDM sehingga mampu membentuk watak dan kepribadian

yang baik oleh karena itu tekad dan asklerasi pembangunan SDM melalui olahraga

merupakan aset yang strategis bagi pembangunan indonesia.

Berdasarkan UU No.3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional

(SKN), olahraga dibagi menjadi tiga pilar, yaitu Olahraga Pendidikan, Olahraga

Prestasi, dan Olahraga Rekreasi.

a. Olahraga Pendidikan (Education Sport)

Olahraga pendidikan adalah olahraga yang diselenggarakan sebagai bagian dari

proses pendidikan. Proses pembinaan yang dilakukan menekankan penguasaan

keterampilan dan ketangkasan berolahraga. Nilai-nilai kependidikan melalui

pembekalan pengalaman yang lengkap sehingga yang terjadi adalah proses

sosialisasi melalui dan ke dalam olahraga.

b. Olahraga Rekreasi (Sport for All)

Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dapat dilaksanakan oleh setiap orang,

satuan pendidikan, perkumpulan, maupun organisasi olahraga. Kegiatan yang

dilakukan menekankan pada pencapaian tujuan yang bersifat rekreatif atau

manfaat dari aspek jasmaniah dan social-psikologis.

c. Olahraga Prestasi (Competitive Sport)

Olahraga yang orientasinya pada pencapaian prestasi. Kegiatannya menitik

beratkan peragaan performa dan pencapaian prestasi maksimal yang lazimnya

dikelola oleh organisasi olahraga formal, baik nasional maupun internasional

(KDI, 2000:10-11).

Karena karakteristik olahraga semakin kompleks, selain mengandung muatan bio

psiko-sosio-kultural-anthropologis, juga muatan teknologi (techno-sport) dan respon

Page 21: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

15

terhadap lingkungan (eco-sport). Oleh karenanya dalam menegaskan

batasan/pengidentifikasian olahraga pada saat ini menjadi sangat sukar.

Menurut H. A. R.Tilaar (2014:23) dapat ditemukan ciri-ciri manusia yang

berkualitas yaitu:

1. Manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa;

2. Berbudi luhur;

3. Berkepribadian;

4. Berdisiplin;

5. Bekerja keras;

6. Tangguh;

7. Bertanggung jawab;

8. Mandiri;

9. Cerdas dan terampil;

10. Sehat jasmani dan rohani;

11. Cinta tanah air;

12. Semangat kebangsaan yang tinggi;

13. Mempunyai rasa kesetiakawanan sosial;

14. Sikap inovatif dan kreatif.

Dalam rumusan yang pendek bahwa manusia yang berkualitas adalah manusia

yang beriman dan bertaqwa, kreatif, inovatif, roduktif, mandiri berdisiplin serta

memiliki motivasi kerja yang tinggi. Dalam suatu rekayasa pencapaian dalam dimensi

waktu (tahapan) dan berbagai ruang lingkup kehidupan dari keluarga sampai dengan

nasional. Manusia sebagai khalifah dimuka bumi berkewajiban untuk menjaga

kemakmuran dan mencegah kehancurannya. Dalam hal ini, menciptakan kualitas

sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu berprestasi untuk mengelola bumi

seisinya, bahkan luar angkasa atau planet luar bumi yang kita diami ini. Yaitu sumber

daya manusia yang mencakup hal-hal sebagai berikut:

1) Mampu menjalankan peran manusia sebagai khalifah Allah dimuka bumi;

Page 22: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

16

2) Alam yang tunduk dan dikuasai oleh manusia bukan manusia yang tunduk pada

alam;

3) SDM yang mampu berkompetisi dengan yang lain, sesuai dengan tantangan

yang berkembangan.

Menurut Nurcholish Madjid sebagaimana yang dikutip Yasmadi, yang

dinamakan dengan manusia berkualitas memiliki persyaratan sebagai berikut: (1)

Berpikiran mendalam ( Ulul Albab), (2) Memiliki kesadaran tujuan dan makna hidup

abadi, (3) Menyadari penciptaan alam raya sebagai manifestasi wujud

transendental, dan (4) Berpandangan positif dan optimis terhadap alam raya, (5)

Menyadari bahwa kebahagiaan dapat hilang dan karena pandangan negatif pesimis

terhadap alam.

Sumber Daya Manusia yang berkualitas mencakup kualitas fisik jasmani dan

mental rohani, dengan menyebutkan ciri-cirinya sebagai berikut:

Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang dicirikan antara

lain dengan kejujuran dan akhlak mulia; Berbudaya IPTEK sehingga mampu

menerapkan, mengembangkan dan menguasai IPTEK yang berakar pada nilai-nilai

budaya bangsa Indonesia; Menghargai waktu dan mempunyai etos kerja dan disiplin

yang tinggi kreatif, produktif, efisiensi dan berwawasan keunggulan;

1) Mempunyai wawasan kewiraswastaan dan kemampuan manajemen yang

handal;

2) Mempunyai daya juang yang tinggi;

3) Mempunyai wawasan kebangsaan yang mengutamakan kesatuan dan

persatuan bangsa;

4) Mempunyai tanggung jawab dan solidaritas yang tinggi;

5) Mempunyai ketangguhan moral yang kuat,sehinggatidak tergusur oleh arus

negatif globalisasi;

6) Mempunyai kesehatan fisik yang prima sehingga dapat berpikir dan bekerja

secara produktif.

Olahraga memiliki fungsi sosialisasi dalam anti proses pembudayaan nilai-

Page 23: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

17

nilai. Dalam hal ini olahraga sebagai agen yang dapat menanamkan nialai-nilai kepada

individu dan mengembagkan sifat-sifat kepribadian individu (Cholik Mutohir T,

2002:163). Berbagai macam aktivitas yang diprogram dan dilaksanakan mempunyai

potensi untuk mengembangkan nilai-nilai positif olahraga yang dapat memperluas

perhatian individu dan pada waktu yang sama menekankan pada pembentukan

karakter/watak yang diperlukan bagi kehidupan manusia. Olahraga adalah salah satu

unsur penting karena di dalamnya terdapat nilai-nilai positif untuk membangun

watak yang dijadikan pondasi bagi terciptanya kualitas sumberdaya manusia.

F. Hipotesis

Berdasarkan pada kerangka berpikir diatas, maka diperoleh beberapa hipotesis

untuk diuji kebenarannya melalui penelitian yang akan penulis lakukan pada tahap

berikutnya, yaitu sebagai berikut :

1. Karakter mahasiswa atlet Universitas PGRI Semarang termasuk kategori baik ?

2. Karakter mahasiswa non atlet Universitas PGRI Semarang termasuk kategori baik

?

3. Ada perbedaan karakter mahasiswa atlit dan non atlet Universitas PGRI

Semarang?

Page 24: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

18

BAB III

METODE PENELTIAN

A. Metode Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode campuran (Mixed Methods),

yaitu suatu prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis dan “mencampur” mtode

kuantitatif dan kualitatif dalam suatu penelitian atau serangkaian penelitian untuk

memahami permasaahan penelitian (Creswell, 2015).

Penelitian ini menggunakan Explanatory Sequential Design (Rancangan

sekuensial eksplanatori), dengan tujuan untuk menjelaskan hasil kuantitatif dengan

data kualitatif. Penjelasan ini didasarkan pada asumsi bahwa hasil yang mengejutkan

atau diluar dugaan dapat terjadi di fase penelitian. Rancangan sekuensial eksplanatori

digunakan peniliti karena dianggap mempermudah proses penelitian dengan bertujuan

menjelaskan serta mendeskripsikan karakter mahasiswa UPGRIS yang atlet dan non

atlet.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Universits PGRI Semaang. Sampel

dalam penelitian ini adalah mahasiswa atlet dan non atlet Universitas PGRI Semarang.

Sampel diambil dengan purposive sampling sehingga diperoleh 74 mahasiswa yang

terdiri dari 18 mahasiswa atlet dan 56 mahasiswa non atlet.

C. Instrumen Penelitian

“Instrument adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam

maupun sosial yang diamati” (Sugiyono, 2010 hlm. 102). Dalam penelitian ini

instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut :

Page 25: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

19

1. Angket. Angket yang digunaakan adalah berupa 32 item pernyataan karakter

mahasiswa merujuk pada nilai moral dalam praktek olahraga dengan skala likert

(Sri Winarni 2011).

2. Pedoman wawancara mengenai sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Waancara dilakukan kepada sampel mahasiswa atlet maupun non atlet.

3. Observasi, yaitu pengamatan terhadap sikap dan perilaku sampel mahasiswa atlet

maupun non atlet, saat di kelas, di luas kelas maupun saat di lapangan latihan dan

pertandinngan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian akan dilakukan dengan dua jenis teknik pengumpulan kualitatif dan

kuantitatif

a. Teknik Pengumpulan Data Kualitatif

Berikut penjabaran taknik pengumpulan data yang akan dilakukan :

1). Pengumpulan dokumentasi, yaitu pengumpulan bahan-bahan dan informasi

mengenai teori dan konsep untuk penjelasan fenomena karakter mahasiswa

atlet dan non atlet. Bentuk dokumentasi yang dikumpulkan peneliti berupa

teori para ahli, hasil observasi pertandingan, dan lain-lain dari berbagai

sumber.

2). Wawancara, dilakukan kepada atlet dan non atlet tentang sikap dan perilaku

dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mahasiswa atlet diwawancara mengenai

sikap dan perilaku disaat latihan dan pertandingan.

3). Observasi langsung, dilakukan saat proses pembelajaran dan saat pertandingan.

b. Teknik Pengumpulan Data Kuantittif

Teknik pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan angket

skala likert untuk menilai karakter.

E. Teknik Analisis Data

Page 26: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

20

a. Teknik analisis kuantitaitf.

Analisis data kuantitatif untuk mengetahui perbedaan karakter mahasiswa atlet

dan non atlet, dengan uji t (uji beda mean). Uji t digunakan untuk melihat apakah ada

perbedaan antara karakter mahasiswa atlet dan non atlet.

b. Teknik analisis kualitatif

Analisis data dilakukan untuk menyempurnakan hasil dari data kuantitatif.

Analisis data kualitatif ini dimaksdkan untuk menganalisis mengenai karakter

mahasiswa atlet dan non atlet.

Page 27: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

21

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan disajikan penjelasan hasil analisis data yang berkaitan dengan

perbandingan karakter atlet dan non-atlet mahasiswa. Berdasarkan rumusan masalah

tersebut, maka penulis melakukan penelitian terhadap variabel-variabel tersebut.

Penelitian dilakukan di kampus Universitas PGRI Semarang, dan berlangsung dari

bulan November 2017 - Maret 2018. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan

pemberian angket kepada mahasiswa sebagai subyek penelitian, wawancara dan

pengamatan.

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Berikut pemaparan analisis deskriptif karakter mahasiswa atlet dan non atlet dari

hasil temuan penelitian.

Gambar 1.1

Deskripsi Data Karakter Atlet dan Non Atlet

117

114

1 2

Perbedaan Rata-rata Nilai Karakter Atlet dan non Atlet Keterangan :

1 = atlet

2 = non atlet

Page 28: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

22

Dari deskripsi data pada gambar 1.1 di atas, dapat dilihat secara terperinci bahwa

nilai rata-rata karakter atlet dan non atlet adalah 117 dan 114. Dari angka tersebut nilai

karakter berdasarkan angket dan hasil observasi maka karakter mahasiswa atlet dan

non atlet termasuk dalam nilai yang tinggi atau dengan kata lain karakternya baik.

Ada selisih 3 angka dalam nilai rata-rata karakter antara atlet dan non atlet. Namun

apakah perbedaan tersebut signifikan atau tidak maka selanjutnya akan diuji melalui

uji t.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel yang

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ada beberapa teknik yang dapat

digunakan dalam pengujian normalitas data antara lain dengan menggunakan chi

kuadrat, uji liliefors, dan uji kolmogrov smirnove. Dalam penelitian ini menggunakan

kolmogrov smirnove dan yang digunakan adalah merupakan data selisih atau

perbedaan antara tes awal dan tes akhir dari masing-masing kelompok dengan taraf

signifikansi α = 0,05 dengan menggunakan SPSS seri 22, dengan kriteria keputusan:

1. Nilai signifikan atau probabilitas < 0,05 (distribusi tidak normal)

2. Nilai signifikan atau probabilitas > 0,05 (distribusi normal)

Di bawah ini rangkuman uji normalitas dari deskripsi data masing-masing

kelompok yang telah dijelaskan di atas, sebagai berikut.

Tabel 1.1

Tests of Normality

atlet_nonatlet

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

skor_karakter atlet ,200 18 ,055 ,903 18 ,066

non atlet ,175 29 ,023 ,910 29 ,017

Analisis didasarkan pada nilai probabilitas (signifikansi) yang dibandingkan

dengan derajat kebebasan α = 0,05, Dari tabel di atas dapat diperoleh hasil bahwa untuk

Page 29: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

23

uji normalitas dengan uji Kolmogorov – smirnov dari masing – masing kelompok

adalah sebagai berikut:

Untuk atlet, nilai p = 0,055 > 0,05. Jadi dapat dikatakan bahwa distribusi

data atlet adalah normal

Untuk non atlet, nilai p = 0,023 < 0,05. Jadi dapat dikatakan bahwa

distribusi data non atlet tidak normal

3. Uji Homogenitas

Setelah melakukan uji normalitas, maka langkah selanjutnya adalah melakukan

uji homogenitas. Uji homogenitas mempunyai tujuan untuk mengetahui homogen

tidaknya data dalam suatu penelitian. Pengujian homogenitas dilakukan untuk

menentukan langkah berikutnya mengenai jenis metode statistik yang digunakan

apakah menggunakan statistik parametrik atau non-parametrik,

Syarat mutlak uji statistik parametrik adalah data yang digunakan haruslah

normal dan homogen. Sedangkan data yang tidak normal atau tidak homogen maka

statistik yang digunakan adalah jenis statistik non-parametrik. Berikut ini adalah

rangkuman dari hasil pengolahan uji homogenitas dengan menggunakan data tes awal

dan tes akhir dari masing –masing kelompok yang diolah dengan menggunakan uji

levene.

Tabel 1.2

Test of Homogeneity of Variance

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

skor_karakter Based on Mean 3,996 1 45 ,052

Based on Median 3,518 1 45 ,067

Based on Median and

with adjusted df 3,518 1 39,843 ,068

Based on trimmed mean 3,655 1 45 ,062

Kriteria keputusan :

Page 30: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

24

1. Nilai signifikansi atau probabilitas < 0,05 data yang berasal dari populasi yang

memiliki varian tidak sama (tidak homogen)

2. Nilai signifikansi atau probabilitas > 0,05 data yang berasal dari populasi yang

memiliki varian sama ( homogen)

Uji Homogenitas varians (levene test) skor karakter atlet dan non atlet adalah

sebagai berikut :

Diperoleh skor karakter, berdasarkan mean (rata-rata): nilai sig (p) = 0,052

> 0,05 (homogen)

Mengacu pada kriteria keputusan, maka dapat disimpulkan bahwa data dari

masing-masing kelompok mempunyai variasi yang sama, artinya data penelitian ini

adalah homogen. Dengan demikian maka pengujian untuk data selanjutnya

menggunakan pengujian statistika parametric karena data berdistribusi normal dan

homogen.

Tabel 1.3

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality

of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the Difference

Lower Upper

skor_karakter Equal

variances

assumed

3,996 ,052 -,084 45 ,933 -,19540 2,32319 -4,87454 4,48373

Equal

variances not

assumed

-,094 44,999 ,926 -,19540 2,08234 -4,38945 3,99864

Pada hasil diatas, selain nilai t tes juga terdapat nilai uji F. Uji F dilakukan untuk

mengecek terlebih dahulu apakah dari dua varian skor karakter atlet dan non atlet

adalah sama atau berbeda. Jika kedua varian sama, maka dalam pengujian t test harus

menggunakan asumsi bahwa varian sama (equal variance assumed). Jika varian tidak

Page 31: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

25

sama, maka dalam pengujian t harus menggunakan asumsi bahwa varians tidak sama

(equal variance not assumed)

Tabel 1.3 hasil penghitungan independent sampel test diatas bagian pretes atau tes

awal menunjukkan F = 3,996 dan p = 0,052. Nilai p > 0,05 (varian adalah sama). Maka

t = 0,084 dan p = 0,933 > 0,05. H0 diterima dan H1 ditolak. Jadi tidak ada perbedaan

skor yang signifkan antara atlet dan non atlet.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian di atas disebutkan bahwa tidak ada perbedaan yang

signifikan antara karakter atlet dan non atlet mahasiswa UPGRIS. Hal tersebut tentu

sedikit bertolak belakang dengan teori-teori dan beberapa hasil penelitian yang

menyebutkan bahwa keterlibatan seseorang dalam olahraga dapat mempengaruhi

karakternya. Sebagai contoh di Australia Barat, olahraga dijadikan instrumen untuk

mengatasi berbagai masalah sosial dan hasilnya dilaporkan bahwa, “Sport and

recreation can help to divert young people from crime and anti-social behaviours. It

can also target those young people most at risk of committing crime and help their

rehabilitation and development” (DSR, 2010).

Dilaporkan oleh Mangan (1986) olahraga terbukti dapat mengembangkan kualitas

kepemimpinan, semangat kelompok (team spirit), kepuasan, dan karakter. Miller,

Bredemeier, and Shields (1997) meyakini bahwa partisipasi olahraga dan kemampuan

bekerja secara kolaboratif, kohesif, dan konstruktif dalam olahraga dapat mendorong

sejumlah keterampilan seperti belajar mempercayai orang lain, belajar bermasyarakat,

empati, tanggung jawab individu dan sosial, and kerjasama.

Melalui olahraga, siswa belajar hidup dan bekerja kompetitif dan kolaboratif agar

siap hidup dalam kehidupan yang penuh kompetisi. Kompetisi adalah persaingan yang

dilandasi oleh dasar-dasar fair play. Kemenangan akan kurang bermakna kecuali atas

landasan fair play yang merupakan tradisi hakiki dari sport. “Winning means little

unless it is accomplished within the fair play conventions that govern the traditions of

the sports.” (Simon, 1991: 7).

Page 32: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

26

Dari hasil wawancara dan pengamatan terhadap subyek penelitian, didapat

disimpukan bahwa ada beberapa faktor yang menjadi menjadikan nilai-nilai positif

dalam olahraga belum berdampak terhadap karakter mahasiswa dari kalangan atlet,

diantaranya yaitu faktor pendidikan dalam keluarga dan lingkungan. Partisipasi dalam

olahraga tidak secara otomatis mempunyai efek positif terhadap pembentukan

karakter. Pengalaman yang diperoleh melalui olahraga dapat membentuk karakter,

tetapi hal ini hanya dapat terjadi apabila lingkungan olahraga diciptakan dan ditujukan

untuk mengembangkan karakter. Olahraga dapat membentuk karakter positif hanya

jika kondisi-kondisi yang menyokong ke arah positif dipenuhi, misalnya

kepemimpinan dan perilaku pelatih yang baik. Dukungan dari pelatih, orang tua,

penonton, administrator, maupun dari pemain sendiri sangat dibutuhkan untuk

memperoleh manfaat positif dari partisipasi olahraga.

Karakter dapat dipelajari dan dibentuk dalam setting olahraga. Pengalaman yang

diperoleh melalui olahraga dapat membentuk karakter, tetapi hal ini hanya dapat

terjadi apabila lingkungan olahraga diciptakan dan ditujukan untuk mengembangkan

karakter. Lingkungan di sini termasuk pelatih, administrator, orang tua, dan partisipan

olahraga. Coakley (2001) dalam Joseph (2006) merekomendasikan suatu setting

olahraga, yang memberikan penghargaan lebih kepada partisipan yang bermain

dengan baik dan bersikap sportif daripada sekedar mementingkan menang atau kalah.

Dengan demikian, diharapkan karakter-karakter positif dapat dan harus dipelajari

melalui olahraga atau aktivitas fisik. Program olahraga dalam semua level dapat

didesain untuk mengembangkan gaya hidup aktif dan karakter positif.

Bredemeier & Shield (1995) dalam Joseph (2006) menyatakan bahwa dengan

metode pengajaran dan pelatihan yang tepat, serta usaha-usaha mengembangkan

kualitas, olahraga dan aktivitas fisik dapat menjadi sarana yang tepat untuk

pembentukan karakter. Olahraga pada level apapun sangat potensial untuk

mengembangkan karakter positif. Namun demikian, pembentukan karakter positif

ternyata tidak otomatis melekat dengan partisipasi dalam olahraga. Atlet, khususnya

pada olahraga beregu cenderung mempunyai nilai lebih rendah dalam tes karakter.

Page 33: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

27

Sebagian riset melaporkan bahwa ada hubungan negatif antara partisipasi dalam

olahraga dan pengembangan karakter. Hal ini tentu saja berlawanan dengan harapan

bahwa dengan berpartisipasi dalam olahraga akan diperoleh karakter positif bagi

pelaku-pelakunya.

Bredemeier & Shileds (1985) dalam Joseph (2006) mewawancarai 120 siswa

SMA dan Perguruan Tinggi, baik atlet maupun bukan, untuk mengetahui apakah ada

perbedaan perilaku moral antara di dalam dengan di luar pertandingan. Hasilnya

menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan ada perbedaan antara

yang mereka lakukan di pertandingan dengan kehidupan sehari-hari. Perilaku yang

mungkin tidak bisa diterima dalam kehidupan sehari-hari dianggap dapat diterapkan

di pertandingan. Penelitian Dunn (1999) pada atlet Hoki menemukan bahwa mereka

sangat terfokus pada hasil akhir pertandingan dan pertimbangan moral mereka dalam

mencapai hasil akhir menjadi berkurang. Atlet digambarkan menjadi pribadi yang

egosentris, terfokus pada dirinya atau kelompoknya, dan terfokus pada hasil akhir.

Hasil tersebut menyiratkan bahwa orientasi ego yang tinggi mungkin mempunyai efek

merugikan pada pertimbangan moral atlet dalam olahraga jika atlet merasa

superioritas dibandingkan lawan tanding menjadi lebih penting daripada permainan

itu sendiri.

Nilai-nilai karakter dalam olahraga meliputi nilai sosial dan moral. Nilai-nilai

karakter sosial termasuk loyalitas, dedikasi, pengorbanan, dan kerjasama tim,

sedangkan nilai- nilai moral yaitu kejujuran, keadilan, sportivitas, kebenaran, dan

tanggungjawab (Beller, 2002). Karena olahraga mampu membantu perkembangan

nilai-nilai sosial, maka perkembangan karakter melalui olahraga seharusnya mampu

membantu atlet belajar untuk mempertimbangkan nilai-nilai sosial dan moral dan

kemudian bertindak berdasarkan nilai-nilai moral tersebut.

Pengembangan karakter moral adalah kombinasi proses pembelajaran sepanjang

kehidupan, baik formal maupun informal dengan tiga dimensi, yaitu mengetahui,

menilai, dan mengerjakan hal yang benar, dengan hasil menjadi karakter moral. Proses

informal pengembangan karakter moral sangat dipengaruhi lingkungan, baik

Page 34: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

28

lingkungan keluarga maupun lingkungan luar seperti televisi, media, film, dan lain-

lain. Mulanya individu-individu belajar dari keluarga, tradisi, teman, kelompok

agama. Saat mereka memasuki dunia olahraga, mereka cenderung dipengaruhi oleh

nilai-nilai dan perbuatan teman-teman sepermainan. Norma, nilai, dan praktik sosial

secara umum dan di dalam olahraga juga membentuk lingkungan tersebut

sebagaimana yang dilakukan oleh media melalui TV, film, dan media cetak. Dalam

rangka mempengaruhi karakter secara positif, nuansa program pendidikan karakter

dapat dibuat dengan membentuk kelompok yang mampu mempengaruhi pola pikir dan

perilaku atlet, untuk mendorong aksi moral atlet sehingga mereka mampu menghargai

orang lain.

Page 35: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

29

BAB V

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas disimpulkan bahwa :

1. Nilai karakter mahasiswa atlet Universitas PGRI Semarang termasuk kategori

tinggi atau baik.

2. Nilai karakter mahasiswa non atlet Universitas PGRI Semarang non atlet

termasuk tinggi atau baik.

3. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara karakter atlet dan non atlet mahasiswa

UPGRIS. Hal itu karena partisipasi dalam olahraga tidak secara otomatis

mempunyai efek positif terhadap pembentukan karakter. Pengalaman yang

diperoleh melalui olahraga dapat membentuk karakter, tetapi hal ini hanya dapat

terjadi apabila lingkungan olahraga diciptakan dan ditujukan untuk

mengembangkan karakter.

B. Saran

Kegiatan-kegiatan olahraga di Universitas PGRI Semaang, harus lebih

ditingkatkan dengan juga memperhatikan faktor-faktor capaian non fisik agar nilai-

nilai karakter mahasiswa dapat terlatih lebih baik.

Page 36: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

30

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2003). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Edisi

Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta.

Creswell, J. (2015). Riset Pendidikan, Perencanaan dan Evaluasi Riset Kualitatif dan

Kuantitatif. Edisi Kelima. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Fraenkel, JR., Wellen, NE., Hyun H. (2012). How to design and avaluate reseach in

education. Eighth edition. New York : McGraw-Hill companies, Inc

Hardman, K. 2003a. “Information Sources for Comparative Physical Education and

Sport on the International Level”. International Journal of Physical

Education. 40 (3), 88-92

.

Hardman, K. 2003b. Worldwide Survey on the State and Status of Physical

Education in School: Foundations for Deconstruction and Reconstruct ion

of Physical Education.

Johnson, D.W. & Johnson, F.P. 1991. Joining Together (Edisi keempat). New Jersey:

Prentice-Hall Inc.

Jones, C. 2005. “Character, Virtue and Physical Education”. European Physical

Education Review, Vol. 11, No. 2, 139-151.

Joseph Doty, 2006. Sports Build Character?. Journal of College & Character, volume VII,

no.3 : 7-10

Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga. 2007. Undang-Undang Republik

Sri Winarni. 2011. Pengembangan Karakter Dalam Olahraga dan Pendidikan Jasmani

Cakrawala Pendidikan, Mei 2011, Edisi Khusus Dies Natalis UNY

Sugiyono. (2012). Metode penelitian pendidikan – pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Weinberg, R. S., & Gould, D. (2007). Foundations of sport and exercise psychology.

United Nations. Inter-Agency Task Force on Sport for Development, & Peace. (2003).

Sport for development and peace: Towards achieving the millennium

development goals. United Nations Publications.

Page 37: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

31

Widiyatmoko, F. A. (2016). Meningkatkan Sikap Tanggung Jawab Mahasiswa

Melalui Pembelajaran Bola Basket. Jendela Olahraga, 1(1), 18–28. Retrieved

from

http://journal.upgris.ac.id/index.php/jendelaolahraga/article/view/1301/1124

Winarni, S. (2011). Pengembangan Karakter Dalam Olahraga Dan Pendidikan

Jasmani. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 124–139. Retrieved from

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=102543&val=445

Page 38: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

32

LAMPIRAN

Page 39: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

33

Lampiran 1. Biodata ketua dan anggota tim peneliti.

A. Biodata Ketua Peneliti

1 Nama Lengkap (dengan

gelar)

Dr.Agus Suprijanto, SH,MSi

2 Jabatan fungsional Lektor Kepala

3 Jabatan struktural Wakil Dekan

4 NIP/NPP 195608161985031003

5 NIDN 0016085601

6 Tempat dan Tanggal Lahir Ponorogo, 16 Agustus 1956

7 Alamat Rumah Jl.Karonsih Utara 246 Semarang

8 Nomor Telepon/ Faks/ HP 081225100040

9 Alamat kantor GP Lt 3. Sidodadi Timur No. 24, Dr. Cipto-

Semarang 50125

10 Nomor Telepon/ Faks 02476727293

11 Alamat Email Agus_Supriyanto56@ Yahoo.com

12 Lulusan yang telah dihasilkan S1 = orang S2 =orang S3 = orang

13 Mata Kuliah yang Diampu 1 Pendidikan Pancasila

2 Pendidikan Kewarganegaraan

3 Hukum Tata Negara

4 Teori dan Hukum Konstitusi

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan

Tinggi

IKIP

SEMARANG

UGM UNS

Bidang Ilmu PMP-KN Ketahanan

Nasional

Ilmu Hukum

Tahun Masuk -

Lulus

1980-1982 2000-2002 2011-2017

Judul Skripsi/

Thesis/ Disertasi

Pembinaan

Generasi Muda

Dalam Proses

Regenerasi

Konplik antar

daerah dalam

pelaksanaan

otonomi daerah

Model Partisipasi

Masyarakat dalam

Pembentukan

Perda di Jawa

Tengah

Page 40: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

34

Nama Pembimbing/

Promotor

Drs. Bambang

Daroeso, SH

Dra.Setyowati

LS.

.Drs. Pratikno

Drs.Usman,Ms Prof.Dr. Jamal

Wiwoho,

SH.,MH

Dr.Joko

Winarno

C. Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jml (Juta

Rp)

1 2012 Partisipasi Publik dalam

pembentukan Perda Pendidikan

di Kota Semarang

Perguruan

Tinggi

2.500.000

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Masyarakat Pendanaan

Sumber Jml (Juta

Rp)

1 2014 Penyuluhan Upaya

Meningkatkan Peran LPMK

Kekurahan Purwoyoso

Kec.Ngaliyan Dalam

Pembangunan

Perguruan

Tinggi

1.250.000

2 2015 IBM Kelompok Tani Perempuan

Desa Karangtengah Kaliwungu

Kendal

Perguruan

Tinggi

3 2015 IBM Kelompok Petani Jahe

Gajah di Desa Karangtengah

Kendal

Hibah

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir

Page 41: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

35

No Judul Artikel Volume/

Nomer/ Tahun

Nama

Jurnal

1 Pelaksanaan Pengajaran Remidial di

Sekolah

Volume 01No.

01 Nopember

2013

Enovasi

Pembelajaran

2 Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing Volume II No. 2

Juli 2012

Civis

F. Pengalaman Menyampaikan Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/ Seminar

Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan

Ilmiah/ seminar

Judul Artikel Imiah Waktu dan

Tempat

1 Pemakalah Seminar

Internasional

Penanggulangan korupsi di

Indonesia

2016 Unisri

Surakarta

2. Pemakalah Seminar

Internasional

Problematika Perda 2017 UPT

Yogyakarta

3. Pemakalah Seminar

Internasional

Perkembangan Hukum 2017

Unisula

Semarang

4. Pemakalah Seminar

Nasional

Analisis Surat Keputusan Gubernur

Jateng

2017

UPGRIS

5. Pemakalah Seminar

Nasional

Multikultural 2017 Unesa

Surabaya

G. Pengalaman Menulis Buku Dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah

halaman

Penerbit

1. Ilmu Negara 2017 200 UPGRIS

H. Pengalaman Memperoleh HAKI Dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir

No Judul /Tema HAKI Tahun Jenis Nomor

P/ID

- - - - -

Page 42: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

36

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/ Rekayasa Sosial Dalam 5 Tahun

Terakhir

No Judul /Tema Jenis

Rekayasa Sosial Lainnya

yang telah diterapkan

Tahun Tempat

Penerapan

Respon

Masyarakat

J. Penghargaan yang Pernah Diraih Dalam 10 Tahun Terakhir

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.

Semarang, Mei 2018

Dr. Agus Suprijanto, SH., M.Si.

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

1. Satya Lencana XXX

Tahun

Presiden RI 2016

Page 43: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

37

Biodata Anggota Peneliti 1

A. Identitas Diri

1 Nama : Donny Anhar Fahmi, S.Si., M.Pd.

2 Jenis Kelamin : Pria

3 Jabatan Fungsional : Tenaga Pengajar

4 NIP/NPP : 118601361

5 NIDN : 0623038603

6 Tempat dan Tanggal

Lahir

: Kendal, 23 Maret 1986

7 E-mail : [email protected]

8 Nomor Telepon/HP : 085640836176

9 Alamat Kantor : Jl. Lontar No. 1 Semarang 50125

10 Telp/Fax/E-mail : (024) 8316377/8448217/ [email protected]

11 Lulusan yang dihasilkan : S1= ___ S2= ___

12 Mata Kuliah yang diampu : 1. Penjasorkes

2. Karya Tulis Ilmiah

3. Seminar Pengembangan Pendidikan

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2

Nama Perguruan Tinggi UNNES UNNES

Bidang Ilmu Ilmu Keolahragaan Pendidikan Olah Raga

Tahun Masuk – Lulus 2004 – 2008 2008 – 2011

Judul

Skripsi/Tesis/Disertasi

Efek Latihan Aerobic Class

terhadap IMT, Presentase

Lemak Tubuh, dan

Kapasitas Vital Paru

Pengembangan Senam

Aerobiuntukc Kids untuk

Pembelajaran Penjasorkes

di Sekolah Dasar

Nama

Pembimbing/Promotor

1. Drs. Eri Pratiknyo, M.Pd.

2. Drs. Taufik Hidayah,M.Pd

1. Dr. Setya Rahayu,M.S.

2. Dr. Soekardi, M.Pd.

C. Pengalaman Penelitian (dalam 5 Tahun Terakhir)

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Page 44: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

38

Sumber Jumlah

(Rp)

1 2012

Keefektifan Model VAK dalam

Meningkatkan Kemampuan

Reperesentasi Mahasiswa

IKIP PGRI

Semarang 4.860.000

2 2012

Pengembangan Perangkat pembelajaran

Tematik dengan Pendekatan PAIKEM

pada Sekolah Dasar

IKIP PGRI

Semarang 6.500.000

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat (dalam 5 Tahun Terakhir)

No Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber Jumlah

(Rp)

1 2011

Pelatihan Pembuatan Silabus dan

RHK pada Kelompok PAUD

Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang

IKIP PGRI

Semarang 5.000.000

2 2012 IbM Kelompok PKK Kelurahan

Kaligawe Semarang

IKIP PGRI

Semarang 4.500.000

3 2012

Penulisan Karya Ilmiah untuk

Meningkatkan Keterampilan Menulis

Guru SD di Kota Semarang

IKIP PGRI

Semarang 5.400.000

4 2012

Pemberdayaan Masyarakat melalui

Pengelolaan Sampah untuk

Meningkatkan Perekonomian

Masyarakat dan Menjadikan

Lingkungan Sehat di Kelurahn

Palebon

DIKTI 50.000.000

5 2013

Pelatihan Pembuatan Biopori di

Kelurahan Muktiharjo Kidul

Semarang Program KKN Posdaya

IKIP PGRI

Semarang 5.000.000

6

2015 IbM Pengolahan Jambu Biji Getas

Merah di Kabupaten Kendal

Hibah

Kemenristekdikti

43.500.000

7

2016

IbM Pengolahan Kotoran Sapi

menjadi Biogas dan

Pengolahan Pakan Ternak Inovatif di

Kabupaten Kendal

Hibah

Kemenristekdikti

44.500.000

Page 45: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

39

E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal (5 tahun terakhir)

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/

Tahun

1

Pengembangan Senam

Aerobiuntukc Kids untuk

Pembelajaran Penjasorkes di

Sekolah Dasar

“Malih Peddas” Vol. 1 No. 2

tahun 2011

2

Efek Latihan Aerobic Class

terhadap IMT, Presentase

Lemak Tubuh, dan Kapasitas

Vital Paru

Proceeding International

Seminar on Sport Science

2012

Book 9/9 /2012

3

Penilaian Kinerja untuk

Peningkatan Profesionalisme

Guru Berkelanjutan

Prosiding Seminar

Nasional: Penilaian

Kinerja untuk

Peningkatan

Profesionalisme Guru

Berkelanjutan

2012

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (5 tahun terakhir)

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1 International Seminar on

Sport Science 2012

Efek Latihan Aerobic Class

terhadap IMT, Presentase

Lemak Tubuh, dan

Kapasitas Vital Paru

Semarang 6 Oktober

2012

2

Penilaian Kinerja untuk

Peningkatan

Profesionalisme Guru

Berkelanjutan

Penilaian Kinerja untuk

Peningkatan

Profesionalisme Guru

Berkelanjutan

Semarang 8 Juli

2012

G. Karya Buku (5 tahun terakhir)

No Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman Penerbit

1 Senam Aerobic Kid untuk

Pembelajaran Penjasorkes SD 2011 80 Simpati Kendal

H. Perolehan HKI (5-10 tahun terakhir)

No Judul / Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

- - - - -

Page 46: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

40

Page 47: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

41

Biodata Anggota Peneliti 3

A. Identitas Diri

1 Nama : Maftukin Hudah, S.Pd.,M.Pd

2 Jenis Kelamin : Laki-laki

3 Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

4 NIP/NPP : 158801474

5 Pangkat/Gol : III B

6 Tempat dan Tanggal

Lahir

: Bandung, 10 Desember 1988

7 E-mail : [email protected]

8 Nomor Telepon/HP : 08562056683

9 Alamat Kantor : Karimunjawa, RT 02 / RW 03 Jepara 59455

10 Telp/Fax/E-mail : (024) 8316377/8448217/

[email protected]

11 Lulusan yang dihasilkan : S1= ___ S2= ___

12 Mata Kuliah yang diampu : 1. Renang

2. Massage

3. Outbond

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2

Nama Perguruan

Tinggi UNNES UNNES

Bidang Ilmu

PendidikanJasmani,

KesehatandanRekreasi

(PJKR)

PendidikanOlah Raga (POR)

Tahun Masuk – Lulus 2006-2010 2012-2014

Judul

Skripsi/Tesis/Disertas

i

Survey pemanduan bakat dan

minat terhadap cabang

olahraga pada siswa SMP

Negeri 5 Jepara Usia 12-15

Tahun 2010/2011

Pengaruh model

pembelajaran cooperative

learning dan motivasi belajar

kelas X Materi Bulutangkis di

SMK Bina Nusantara

Ungaran 2013/2014

C. Pengalaman Penelitian (dalam 5 Tahun Terakhir)

Page 48: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

42

No Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber Jumlah

(Rp)

1 2015

profil kondisi fisik siswa sekolah dasar

dalam pelaksanaan kurikulum 2013 di

kabupaten pemalang

APBI 9.000.000

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat (dalam 5 Tahun Terakhir)

No Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber Jumlah

(Rp)

1

2016 ibM Pengembangan Pembelajaran Atletik

Kids guru Sekolah Dasar Kecamatan

Comal, Pemalang

APBI 5.000.000

E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal (5 tahun terakhir)

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/

Tahun

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (5 tahun terakhir)

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1

Identitas Keindonesiaan di

Tengah liberisasi Ekonomi,

politik, pendidikan, dan

Kebudayaan

FENOMENA

OLAHRAGA DALAM

PRANATA SOSIAL

17 Febuari 2016

Di UPGRIS

2

G. Karya Buku (5 tahun terakhir)

Page 49: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

43

Page 50: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

44

Biodata Anggota Peneliti 4

A. Identitas Diri

1 Nama : Fajar Ari Widiyatmoko, S.Pd.,M.Pd

2 Jenis Kelamin : Laki-laki

3 Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

4 NIP/NPP : 158701473

5 NIDN : 0623018703

6 Tempat dan Tanggal

Lahir

: Banjarnegara, 23-01-1987

7 E-mail : [email protected]

8 Nomor Telepon/HP : 0857-2682-1718

9 Alamat Kantor : Jl. SidodadiTimur No. 24 Semarang 50125

10 Telp/Fax/E-mail : (024) 8316377/8448217/

[email protected]

11 Lulusan yang dihasilkan : S1= ___ S2= ___

12 Mata Kuliah yang diampu : Fisiologi

Bola Basket

Penjas Adaptif

Metode Penelitian Olahraga

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2

Nama Perguruan

Tinggi UNNES UPI

Bidang Ilmu

Pendidikan Jasmani,

Kesehatan dan Rekreasi

(PJKR)

Pendidikan Olah Raga (POR)

Tahun Masuk – Lulus 2005-2010 2012-2014

Judul

Skripsi/Tesis/Disertas

i

Survei Persepsi Guru Non

Penjasorkes terhadap Guru

Penjasorkes di SMP

Negeri se kecamatan

Purwareja Klampok,

Banjarnegara

Pengembangan Sikap

Bertanggung Jawab Siswa

Melalui Model Hellison dan

Canter Assertive

Nama Pembimbing/

Promotor

1. Drs. Bamabang

Supriyono, M.Pd

2. Tommy Soenyoto, S.Pd.

M.Pd

1. Prof Dr. Adang

Suherman, MA

2. Dr. Berliana, M.Pd

Page 51: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

45

C. Pengalaman Penelitian (dalam 5 Tahun Terakhir)

No Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber Jumlah

(Rp)

1 2015 Analisis Profil Kebugaran dan Status Gizi

Siswa SMK Ashodiqiyah Kota Semarang LPPM 6.750.000

2 2015

Implementasi Teaching Personal And

Social Responsibility (TPSR) dalam

Pembelajaran Bola Basket

Pribadi 500.000

3 2016

Profil Perkembangan Motorik Siswa

Sekolah Dasar Setelah Penerapan

Kurikulum 2013

LPPM 6.725.000

4 2017 Evaluasi Implementasi Pendidikan Nilai

dalam Pembelajaran Penjas DPRM 16.250.000

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat (dalam 5 Tahun Terakhir)

No Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber Jumlah

(Rp)

1 2015

Ibm Pengembangan Pembelajaran Atletik

Kids guru Sekolah Dasar Kecamatan

Comal, Pemalang

LPPM 5.000.000

2 2016 Ibm Massage Desa Patemon Gunung Pati LPPM 5.000.000

3 2017 Ibm Massage SMP Teuku Umar

Semarang LPPM 5.000.000

E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal (5 tahun terakhir)

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/

Tahun

1

Implementasi Teaching Personal And

Social Responsibility (TPSR) dalam

Pembelajaran Bola Basket

Jendela Olahraga Volume 1, no.1

2016

2

Strategi Implementasi Nilai

Pendidikan Dalam Pembelajaran

Penjas Dikaji dari Perspektif LPTK

Jendela Olahraga Volume 2, no.2

2017

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (5 tahun terakhir)

Page 52: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

46

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1 Seminar

Keindonesiaan I

Implementasi Teaching Personal

And Social Responsibility (TPSR)

Dalam Pendidikas Jasmani Untuk

Mengembangkan Sikap

Bertanggung Jawab Siswa

17 Februari 2016

2

Seminar Nasional

Keolahragaan

UNESA

Profil Perkembangan Motorik

Siswa Sekolah Dasar setelah

Penerapan Kurikulum 2013

29 Agustus 2016

3

The 4th international

Conference on

Physical Education,

Sport, and Health

(ISMINA)

Investigation Of Basic Motor Skills

According To Tgmd-2 Test on

Students Full Day School

12 April 2017

4 Seminar

Keindonesiaan II

Review: Mengajarkan Sikap

Tanggung Jawab Kepada Siswa

Melalui Aktivitas Fisik

20 April 2017

G. Karya Buku (5 tahun terakhir)

No Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman Penerbit

1 Belajar dan Mengajar Bola Basket 2017 120 Upgris Press

H. Perolehan HKI (5-10 tahun terakhir)

No Judul / Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial (5 tahun

terakhir)

No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Tahun Tempat

Penetapan

Respon

Masyarakat

Page 53: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

47

Page 54: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

48

Observasi terhadap Atlet Bola Voli UPGRIS

Observasi terhadap atlet (Persepu UPGRIS)

Page 55: LAPORAN PENELITIAN HIBAH APBU - eprints.upgris.ac.ideprints.upgris.ac.id/441/1/LAPORAN APBU.pdf · kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat menjadi

49

Wawancara terhadap mahasiswa, atlet dan non atlet

Observasi terhadap Mahasiswa non Atlet