Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri

download Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri

of 13

description

LP DPD

Transcript of Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri

LAPORAN PENDAHULUANKEPERAWATAN JIWADEFISIT PERAWATAN DIRIDisusun untuk memenuhi tugas praktik klinik keperawatan jiwa

Disusun Oleh :

LUH PUTU DIETHA SEPTI DYAH KD07011b035

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSSTIKES NGUDI WALUYOUNGARAN2015TINJAUAN TEORI

A. Pengertian1. Defisit Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia didalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan hidupnya,kesehatannya dan kesejahteraannya sesuai dengan kondisi kesehatannya.Klien dinyatakan terganggu perawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan dirinya. (Aziz R., 2003)2. Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian atau berhias, makan, dan BAB atau BAK (toileting) (Fitria, 2009).3. Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004).B. Jenis1. Kurang perawatan diri : Mandi / kebersihanKurang perawatan diri (mandi) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri.2. Kurang perawatan diri : Mengenakan pakaian / berhias.Kurang perawatan diri (mengenakan pakaian) adalah gangguan kemampuan memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri.3. Kurang perawatan diri : MakanKurang perawatan diri (makan) adalah gangguan kemampuan untuk menunjukkan aktivitas makan.4. Kurang perawatan diri : ToiletingKurang perawatan diri (toileting) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri (Nurjannah : 2004, 79 ).

C. Tanda dan GejalaAdapun tanda dan gejala defisit perawatan diri menurutFitria(2009) adalah sebagai berikut :1. Mandi/HygieneKlien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan badan,memperoleh atau mendapatkan sumber air,mengatur suhu atau aliran air mandi,mendapatkan perlengkapan mandi,mengeringkan tubuh,serta masuk dan keluar kamar mandi2. Berpakaian/berhiasKlien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau mengambil potongan pakaian ,menanggalkan pakaian,serta memperoleh atau menukar pakaian.Klien juga memiliki ketidakmampuan untuk mengenakan pakaian dalam,memilih pakaian,mengambil pakaian dan mengenakan sepatu3. MakanKlien mempunyai ketidakmampuan dalam menelan makanan,mempersiapkan makanan,melengkapi makanan,mencerna makanan menurut cara yang diterima masyarakat,serta mencerna cukup makanan dengan aman4. EliminasiKlien memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan dalam mendapatkan jamban atau kamar kecil,duduk atau bangkit dari jamban,memanipulasi pakaian untuk toileting,membersihkan diri setelah BAB/BAK dengan tepat,dan menyiram toilet atau kamar kecil

D. Penyebab1. Factor predisposisia. PerkembanganKeluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif terganggu.b. BiologisPenyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri.c. Kemampuan realitas turunKlien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.d. SosialKurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.

2. Faktor presipitasiYang merupakan faktor presiptasi deficit perawatan diri adalah kurang penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.Menurut Depkes (2000: 59) Faktor faktor yang mempengaruhi personal hygiene adalah:1. Body ImageGambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.2. Praktik SosialPada anak anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.3. Status Sosial EkonomiPersonal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.4. PengetahuanPengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes mellitus ia harus menjaga kebersihan kakinya.5. BudayaDi sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan.6. Kebiasaan seseorangAda kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun, sampo dan lain lain.7. Kondisi fisik atau psikisPada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.

E. AkibatDampak fisik1. Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik yang sering terjadi adalah : Gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada kuku.

2. Dampak psikososialMasalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.3. Kurangnya kemampuan untuk mandi sendiria. Tidak dapat atau tidak ada keinginan untuk membasuh tubuh atau bagaian tubuhb. Ketidakmampuan merasakan kebutuhan terhadap tindakan kebersihan4. Kurangnya kemampuan untuk berdandana. Kegagalan kemampuan untuk memakai atau melepaskan pakaian b. Ketidakmampuan untuk mengancingkan pakaian c. Ketidakmampuan untuk berdandan diri yang memuaskand. Tidak dapat untuk memperoleh atau mengganti aksesori pakaian5. Kurangnya kemampuan untuk makan sendiria. Tidak dapat memotong makanan atau membukab. Tidak dapat membawa makanan ke mulut6. Kurangnya kemampuan untuk ke kamar mandi atau toilettinga. Tidak dapat atau tidak ada keinginan untuk ke kamar mandi atau ke kamar kecilb. Tidak dapat atau tidak ada keinginan untuk melaksanakan kebersihan yang benarc. Tidak dapat menyiram toilet atau mengosongkan WCd. Tidak dapat mengenakan pakaian sewaktu di kamar mandi

F. PsikopatologiBanyak faktor yang mendukung timbulnya gangguan jiwa yang merupakan perpaduan dari beberapa aspek yang saling mendukung yang meliputi Biologis, psikologis, sosial budaya. Tidak seperti pada penyakit jasmaniah, sebab- sebab gangguan jiwa adalah kompleks. Pada seseorang dapat terjadi penyebab satu atau beberapa faktor dan biasanya jarang berdiri sendiri. Melalui psikodinamika, akan dikaitkan beberapa faktor baik internal maupun eksternal individu dengan menggunakan model stress adaptasi Struart & Laraia, sedangkan psikopatologi pada defisit perawatan diri terdapat pada konteks penilaian terhadap stressor sebagai tanda dan gejalanya (Stuart & Laraia, 2005).

G. Diagnose keperawatan utamaDefisit Perawatan DiriH. Fokus intervensi keperawatan1. MandiriMenurut Damaiyanti dan Iskandar (2012) tindakan mandiri keperawatan pada pasien dengan defisit perawatan diri yaitu:a. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri.b. Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri.c. Membantu pasien mempraktikan cara menjaga kebersihan diri.d. Menjelaskan cara makan yang baik.e. Membantu pasien mempraktikan cara makan yang baik.f. Menjelaskan cara eliminasi yang baik.g. Membantu pasien mempraktikan cara eliminasi yang baik.h. Menjelaskan cara berdandan.i. Membantu pasien mempraktikan cara berdandan.j. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.Fokus intervensi keperawatan dalam hal ini terdiri dari dua, yaitu:a. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pasien melakukan perawatan diri.b. Membantu pasien dengan keterbatasan dan melakukan perawatan yang tidak dapat dilakukan pasien.c. Kemampuan perawatan diri pasien skizofrenia mengalami penurunan yang disebabkan karena gangguan kemauan pada pasien. Pasien banyak mengalami kelemahan kemauan dan tidak dapat mengambil keputusan perawatan diri.d. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri1) Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri.2) Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri3) Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri4) Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan dirie. Melatih pasien berdandan/berhiasUntuk pasien laki-laki latihan meliputi :1) Berpakaian2) Menyisir rambut3) Bercukur

Untuk pasien wanita, latihannya meliputi :1) Berpakaian2) Menyisir rambut3) Berhiasf. Melatih pasien makan secara mandiri1) Menjelaskan cara mempersiapkan makan2) Menjelaskan cara makan yang tertib3) Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan4) Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baikg. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri 1) Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai2) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK3) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK

STRTEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP1 Pasien: Mendiskusikan pentingnya kebersihan diri, cara-cara merawat diri dan melatih pasien tentang cara-cara perawatan kebersihan diriOrientasiSelamat pagi, kenalkan saya AgungNamanya anda siapa, senang dipanggil siapa?Saya dinas pagi di ruangan ini pk. 07.00-14.00. Selama di rumah sakit ini saya yang akan merawat T?Dari tadi suster lihat T menggaruk-garuk badannya, gatal ya? Bagaimana kalau kita bicara tentang kebersihan diri ? Berapa lama kita berbicara ?. 20 menit ya...?. Mau dimana...?. disini aja ya. KerjaBerapa kali T mandi dalam sehari? Apakah T sudah mandi hari ini? Menurut T apa kegunaannya mandi ?Apa alasan T sehingga tidak bisa merawat diri? Menurut T apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri? Kira-kira tanda-tanda orang yang tidak merawat diri dengan baik seperti apa ya...?, badan gatal, mulut bau, apa lagi...? Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut T yang bisa muncul ? Betul ada kudis, kutu...dsb.Apa yang T lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja T menyisir rambut? Bagaimana dengan bedakan? Apa maksud atau tujuan sisiran dan berdandan?(Contoh untuk pasien laki-laki)Berapa kali T cukuran dalam seminggu? Kapan T cukuran terakhir? Apa gunanya cukuran? Apa alat-alat yang diperlukan?. Iya... sebaiknya cukuran 2x perminggu, dan ada alat cukurnya?. Nanti bisa minta ke perawat yaBerapa kali T makan sehari?Apa pula yang dilakukan setelah makan? Betul, kita harus sikat gigi setelah makan.Di mana biasanya T berak/kencing? Bagaimana membersihkannya?. Iya... kita kencing dan berak harus di WC, Nach... itu WC di ruangan ini, lalu jangan lupa membersihkan pakai air dan sabun.Menurut T kalau mandi itu kita harus bagaimana ? Sebelum mandi apa yang perlu kita persiapkan? Benar sekali..T perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sikat gigi, shampo dan sabun serta sisir. Bagaimana kalau sekarang kita ke kamar mandi, suster akan membimbing T melakukannya. Sekarang T siram seluruh tubuh T termasuk rambut lalu ambil shampoo gosokkan pada kepala T sampai berbusa lalu bilas sampai bersih.. bagus sekali.. Selanjutnya ambil sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara merata lalu siram dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol.. giginya disikat mulai dari arah atas ke bawah. Gosok seluruh gigi T mulai dari depan sampai belakang. Bagus, lalu kumur-kumur sampai bersih. Terakhir siram lagi seluruh tubuh T sampai bersih lalu keringkan dengan handuk. T bagus sekali melakukannya. Selanjutnya T pakai baju dan sisir rambutnya dengan baik.TerminasiBagaimana perasaan T setelah mandi dan mengganti pakaian ? Coba Tsebutkan lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah T lakukan tadi ?. Bagaimana perasaan Tina setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya kebersihan diri tadi ? Sekarang coba Tina ulangi lagi tanda-tanda bersih dan rapi Bagus sekali mau berapa kali T mandi dan sikat gigi...?dua kali pagi dan sore, Mari...kita masukkan dalam jadual aktivitas harian. Nach... lakukan ya T..., dan beri tanda kalau sudah dilakukan Spt M ( mandiri ) kalau dilakukan tanpa disuruh, B ( bantuan ) kalau diingatkan baru dilakukan dan T ( tidak ) tidak melakukani? Baik besok lagi kita latihan berdandan. Oke? Pagi-pagi sehabis makan.

SP 2 Pasien : Percakapan saat melatih pasien laki-laki berdandan:a) Berpakaianb) Menyisir rambutc) BercukurORIENTASISelamat pagi Pak Tono?Bagaimana perasaan bpk hari ini? Bagaimana mandinya?sudah dilakukan? Sudah ditandai di jadual hariannya?Hari ini kita akan latihan berdandan, mau dimana latihannya. Bagaimana kalau di ruang tamu ? lebih kurang setengah jam.

KERJAApa yang T lakukan setelah selesai mandi ?apa T sudah ganti baju?Untuk berpakaian, pilihlah pakaian yang bersih dan kering. Berganti pakaian yang bersih 2x/hari. Sekarang coba bapak ganti baju.. Ya, bagus seperti itu.Apakah T menyisir rambut ? Bagaimana cara bersisir ?Coba kita praktekkan, lihat ke cermin, bagussekali! Apakah T suka bercukur ?Berapa hari sekali bercukur ? betul 2 kali perminggu Tampaknya kumis dan janggut bapak sudah panjang. Mari Pak dirapikan ! Ya, Bagus ! (catatan: janggut dirapihkan bila pasien tidak memelihara janggut)

TERMINASIBagaimana perasaan bapak setelah berdandan.Coba pak, sebutkan cara berdandan yang baik sekali lagi..Selanjutnya bapak setiap hari setelah mandi berdandan dan pakai baju seperti tadi ya! Mari kita masukan pada jadual kegiatan harian, pagi jam berapa, lalu sore jam berap ?Nanti siang kita latihan makan yang baik. Diruang makan bersama dengan pasien yang lain.

SP 3 Pasien: Percakapan melatih berdandan untuk pasien wanitaa) Berpakaianb) Menyisir rambutc) Berhias

ORIENTASISelamat pagi, bagaimana perasaaan T hari ini ?Bagaimana mandinya?Sudah di tandai dijadual harian ?Hari ini kita akan latihan berdandan supaya T tampak rapi dan cantik. Mari T kita dekat cermin dan bawa alat-alatnya( sisir, bedak, lipstik )KERJA Sudah diganti tadi pakaianya sehabis mandi ? Bagus.! Nachsekarang disisir rambutnya yang rapi, bagus! Apakah T biasa pakai bedak? coba dibedakin mukanyaT, yang rata dan tipis. Bagus sekali. T, punya lipstik mari dioles tipis. Nachcoba lihat dikaca!

TERMINASIBagaimana perasaan T belajar berdandanT jadi tampak segar dan cantik, mari masukkan dalam jadualnya. Kegiatan harian, sama jamnya dengan mandi. Nanti siang kita latihan makan yang baik di ruang makan bersama pasien yang lain.

SP 4 Pasien : Percakapan melatih pasien makan secara mandiria) Menjelaskan cara mempersiapkan makanb) Menjelaskan cara makan yang tertibc) Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makand) Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik

ORIENTASISelamat siang T, Wow...masih rapi dech T.Siang ini kita akan latihan bagaimana cara makan yang baik. Kita latihan langsung di ruang makan ya..! Mari...itu sudah datang makanan.KERJABagaimana kebiasaan sebelum, saat, maupun setelah makan? Dimana T makan?Sebelum makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya, mari kita praktekkan! Bagus! Setelah itu kita duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap kita berdoa dulu. Silakan T yang pimpin!. Bagus..Mari kita makan.. saat makan kita harus menyuap makanan satu-satu dengan pelan-pelan. Ya, Ayo...sayurnya dimakanya.Setelah makan kita bereskan piring,dan gelas yang kotor. Ya betul.. dan kita akhiri dengan cuci tangan. Ya bagus! Itu Suster Ani sedang bagi obat, coba...T minta sendiri obatnya.

TERMINASIBagaimana perasaan T setelah kita makan bersama-sama.Apa saja yang harus kita lakukan pada saat makan, ( cuci tangan, duduk yang baik, ambil makanan, berdoa, makan yang baik, cuci piring dan gelas, lalu cuci tangan.) Nach... coba T lakukan seperti tadi setiap makan, mau kita masukkan dalam jadual?.Besok kita ketemu lagi untuk latihan BAB / BAK yang baik, bagaiman kalau jam 10.00 disini saja ya...!

SP 5 Pasien : Percakapan mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiria) Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuaib) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAKc) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK OrientasiSelamat pagi T ? Bagaimana perasaan T hari ini ? Baik..! sudah dijalankan jadual kegiatannya..?Kita akan membicarakan tentang cara berak dan kencing yang baik? Kira-kira 20 menit ya...T. dan dimana kita duduk? Baik disana dech...!

KerjaUntuk pasien pria:Dimana biasanya Tono berak dan kencing? Benar Tono, berak atau kencing yang baik itu di WC/kakus, kamar mandi atau tempat lain yang tertutup dan ada saluran pembuangan kotorannya. Jadi kita tidak berak/kencing di sembarang tempat ya..... Sekarang, coba Tono jelaskan kepada saya bagaimana cara Tono cebok? Sudah bagus ya Tono, yang perlu diingat saat Tono cebok adalah Tono membersihkan anus atau kemaluan dengan air yang bersih dan pastikan tidak ada tinja/air kencing yang masih tersisa di tubuh Tono. Setelah Tono selesai cebok, jangan lupa tinja/air kencing yang ada di kakus/WC dibersihkan. Caranya siram tinja/air kencing tersebut dengan air secukupnya sampai tinja/air kencing itu tidak tersisa di kakus/ WC. Jika Tono membersihkan tinja/air kencing seperti ini, berarti Tono ikut mencegah menyebarnya kuman yang berbahaya yang ada pada kotoran/ air kencingSetelah selesai membersihan tinja/air kencing, Tono perlu merapihkan kembali pakaian sebelum keluar dari WC/kakus/kamar mandi. Pastikan resleting celana telah tertutup rapi , lalu cuci tangan dengan menggunakan sabun.

Untuk pasien wanita: Cara cebok yang bersih setelah T berak yaitu dengan menyiramkan air dari arah depan ke belakang. Jangan terbalik ya, Cara seperti ini berguna untuk mencegah masuknya kotoran/tinja yang ada di anus ke bagian kemaluan kita Setelah Tono selesai cebok, jangan lupa tinja/air kencing yang ada di kakus/WC dibersihkan. Caranya siram tinja/air kencing tersebut dengan air secukupnya sampai tinja/air kencing itu tidak tersisa di kakus/ WC. Jika Tono membersihkan tinja/air kencing seperti ini, berarti Tono ikut mencegah menyebarnya kuman yang berbahaya yang ada pada kotoran/ air kencingJangan lupa merapikan kembali pakaian sebelum keluar dari WC/kakus, lalu cuci tangan dengan menggunakan sabun.

TerminasiBagaimana perasaan T setelah kita membicarakan tentang cara berak/kencing yang baik?Coba T jelaskan ulang tentang cara BAB?BAK yang baik. Bagus...! Untuk selanjutnya T bisa melakukan cara-cara yang telah dijelaskan tadi . Nach...besok kita ketemu lagi, untuk melihat sudah sejauhmana T bisa melakukan jadual kegiatannya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes. 2000. Standar Pedoman Perawatan jiwa.Kaplan Sadoch. 1998. Sinopsis Psikiatri. Edisi 7. Jakarta : EGC2. Fitria, Nita. (2009).Prinsip Dasar Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta : Salemba Medika.3. Keliat. B.A. 2006. Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC4. Nurjanah, Intansari S.Kep. 2004. Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa. Yogyakarta : Momedia5. Stuart, GW and Laraia. 2005. Principles and practice of psychiatric nursing, 8ed. Elsevier Mosby : Philadelphia.