Laporan Pendahuluan 1 RBD Aris
-
Upload
rafiuddin-rasyid-syaban -
Category
Documents
-
view
52 -
download
0
Transcript of Laporan Pendahuluan 1 RBD Aris
LAPORAN PENDAHULUAN
RESIKO BUNUH DIRI
Disusn Oleh :
RAPIUDIN RASID SABAN
NIM : 1114201030
Semester V
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
TAHUN 2013
1 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n R e s i k o B u n u h D i r i ( R B D )
LAPORAN PENDAHULUAN
RESIKO BUNUH DIRI
I. KASUS (Masalah Utama)
Bunuh diri adalah setiap aktifitas yang jika tidak dicegah akan mengarah pada kematian. (Galih, W. Stuart keperawatan jiwa, 2007). Bunuh diri adalah keadaan dimana mengalami resiko untuk menyakiti diri sendiri atau melakukan tindakan yang dapat mengancam nyawa. Dalam sumber lain dikatakan bahwa bunuh diri sebagai prilaku destruktif terhadap diri sendri yang tidak dicegah dapat mengarah pada kematian. Prilaku yang mencangkup setiap bentuk aktivitas bunuh diri, niatnya adalh kematian dan individu menyadari hal sebagai sesuatu yang diingginkan (Stuart dan Sunden, 1995).
II. PROSES TERJADINYA MASALAHA. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi yang menunjang pada pemahaman prilaku dekstruktif sepanjang siklus kehidupan adalah Diagnostik psikiatrik, sifat kepribadaiaan, lingkungan, psikososial, dan faktor biokimaia. Pertama diagnostic psikiatrik, terdapat 3 gangguan jiwa yang dapat membuat individu berisiko untuk melakukan tindakan bunuh diri adalah gangguan akfektif, penyalahgunaan zat dan skizoprenia. Kedua sifat kepribadian terdapat tiga tife kepribadian yang erat hubunganya dengan resiko bunuh diri adalah antipatif,impulsif, dan defresi. Ketiga lingkungan psikososial diantaranya adalah pengalamn kehilangan, kehilangan dukungan sosial, kejadian-kejadian negatif dalam hidup, penykit kronis,perpisahan atau bahkan perceraian. Keempat faktor biokimia, data menunjukkan bahwa pada klien dengan resiko bunuh diri terjadi peningkatan zat-zat kimia di dalam otak seperti, serotonin, adrenalin dan dopamine.
B. Faktor PresipitasiFaktor presipitasi pada individu melakukan tindakan bunuh diri antara lain
stress yang berlebihan, kejadian yang memalukan, emosi lebih dan sering melihat atau membaca melalui media mengenai orang yang melakukan bunuh diri ataupun percobaaan bunuh diri .
C. Rentang Respon Bunuh Diri
Respon Adaptif Respon Maladptif
2 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n R e s i k o B u n u h D i r i ( R B D )
Peningkatandiri
Pertumbuhan Peningkatan Beresiko
Destruktif diritak langsung
Pencederaandiri
Bunuh diri
D. Mekanisme KopingMeknisme koping yang berhubungan dengan bunuh diri termasuk bunuh
diri termasuk denial, rasionalization, regression, dan magical thinking. Bunuh diri yang terjadi merupakan kegagalan koping dan mekanisme adaptif pada diri seseorang.
Prinsip RBD berusaha agar klien mengungkapkan klien bunuh diriIII. A. POHON MASALAH
Harga Diri Rendah
KeputusasaanB. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
Masalah Keperawatan Data yang Perlu DikajiResiko Bunuh Diri DS :
Klien mengungkapkan keinginan bunuh diri. Klien mengatakan ingin mati Klien mengatakan rasa bersalah Klien mengatakan adanya konflik.DO : Klien memeiliki riwayat percobaan bunuh diri. Klien terlihat memikirkan sesuatu.
IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko Bunuh Diri
V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATANTerlampir
VI. DAFTAR PUSTAKA
Stuart, GW dan Sundeen. 1995. Buku Saku Keperawatan Jiwa (ed Indonesia)Jakarta: EGC
Townsend M. C. 1998. Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan Psikiatri. Jakarta : Pedoman untuk pembuatan rencana EGC
Carpenito, Lynda Juall. (2001). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta: EGC.
Townsend, Mary C. 2003. Buku Saku Pedoman Obat dalam Keperawatan Psikiatri.Indonesia. Jakarta : EGC
3 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n R e s i k o B u n u h D i r i ( R B D )
Resiko Bunuh Diri
Keliat BA, 2006. Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
4 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n R e s i k o B u n u h D i r i ( R B D )