Laporan pdf
-
Upload
komarudin-m-zaelani -
Category
Science
-
view
290 -
download
1
description
Transcript of Laporan pdf
LAPORAN PENELITIAN PENGARUH AIR DETERGEN TERHADAP PERTUMBUHAN TOMAT
SMA NEGERI 1 JONGGOL Jalan Sukasirna Nomor 36 Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor (16830)
http://www.sman1jonggol.sch.id
1| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL
TIM PENYUSUN : KELOMPOK IV
Aprila Permata Affandi
Aulia Fatimah
Dea Damayanti Sutardi
Debi Halim
Herdiant Yoga Utama
Komarudin M Zaelani
Rahmat Yudi
Septian Bagas Sulistio
Urip Galih Prayoga
KELAS : XII IPA 5 PEMBIMBING : Deddy Junaedi. S.Pd, M.M
2| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan yang Maha Esa yang telah
membirkan ridhanya kepada kami sehingga kami mampu melakukan observasi dan
merampungkan Laporan Penelitian dengan baik dan benar, tak lupa kami ucapkan
terimakasih kepada Guru Biologi Pembimbing kami Bapak Deddy Junaedi, S.Pd M.M
yang telah membimbing dan memberikan pengarahan kepada kelompok VI khususnya,
tak lupa rekan-rekan kelas XII IPA 5 SMA Negeri 1 Jonggol kami ucapkan terimakasih
atas dukungannya terutama kerjasama dan kekompakan kelompok IV dalam
melaksanakan percobaan ini, berkat ketekunan dan disiplin kita mampu melakukan
seuatu percobaan dari membuat proposal penelitian hingga kini laporan hasil
penelitian.
Semua kegiatan ini dimaksudkan untuk peningkatan mutu peserta didik dengan
melakukan suatu percobaan melalui metode ilmiah yang sistematis, mengarahkan para
saintis untuk berpikir kritis dan rasional dan membuktikan suatu masalah dengan empiris,
sudah selayaknya dari bangku Sekolah Menengah kita memahami tentang konsep
metode ilmiah, karena ini merupakan suatu karya tulis (Makalah) pada tingkat SMA,
selanjutnya jenjang berikutnya S1 Skripsi, S2 Tesis dan S3 disertasi, diharapkan mampu
memberikan gambaran dasar.
Terimakasih.
Jonggol, September 2014
Tim Penyusun, Kelompok IV
3| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 4
A. LATAR BELAKANG MASALAH…………………………………………………… 4
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………….. 4
C. TUJUAN PENELITIAN……………………………………………………………… 4
D. MANFAAT PENELITIAN …………………………………………………………… 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5
A. KAJIAN TEORI ……………….............................................................................. 5
B. KAJIAN DAN HASIL PENELITIAN…………………………………………………. 6
C. RUMUSAN HIPOTESA……………………………………………………………… 7
BAB III METODE PENELITIAN 7
A. VARIABEL DAN DEFINISI OPRASIONAL VARIABEL……………………………… 7
B. RANCANGAN PENELITIAN………………………………………………………… 7
C. SASARAN PENELITIAN…………………………………………………………….. 8
D. INSTRUMEN………………………………………………………………………… 8
E. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN………………………………………… 8
F. RENCANA ANALISI DATA………………………………………………………… 10
G. JADWAL PENELITIAN……………………………………………………………… 10
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN 10
A. DESKRIPSI DATA…………………………………………………………………... 10
B. INTERPRETASI DATA………………………………………………………………. 11
C. UJI HIPOTESA………………………………………………………………………. 12
D. PEMBAHASAN……………………………………………………………………… 12
BAB V PENUTUP 13
A. KESIMPULAN……………………………………………………………………….. 13
B. SARAN ……………………………………………………………………………… 13
LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA
4| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dewasa ini kurikulum kita mengalami perubahan yang cukup signifikan selama hampir satu dekade terakhir, yaitu dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 (KTSP) menjadi Kurikulum 2013, bagi kami Angkatan terakhir di kurikulum KTSP 2006 kelas XII IPA Semester Ganjil dalam pembelajaran Biologi terdapat BAB Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan dengan Standar Kompetensi Melakukan Percobaan Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan dengan Indikatornya Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan, Menyusun unit-unit penelitian Membuat tabel pengamatan, Menyusun rencana penelitian tertulis, oleh karena itu Penelitian ini sesuai dengan berdasarkan Standar Kompetensi Kurikulum KTSP 2006 sebagai tindak lanjutnya.
Sudah selayaknya para peserta didik dalam melakukan suatu percobaan atau penelitian harus berdasarkan Kompetansi Dasar dan Indikator yang ada.
Dasar penelitian ini adalah dewasa ini banyak limbah rumah tangga yang tidak diolah sebagaimana mestinya, seperti detergen sisa mencuci pakaian yang langsung dibuang ke sungai, tentu sungai tersebut adalah salah satu sumber pengairan yang menuju ke irigasi, jika hal ini terus terjadi dan polutan dari limbah tersebut terakumulasi tentu sangat berbahaya bagi tumbuhan (palawija) seperti tomat dan kita selaku konsumen, tentu dengan terkontaminasinya sumber pengairan akan menyebabkan dampak yang buruk.
B. RUMUSAN MASALAH
Apa Pengaruh Detergen Pada Pertumbuhan Tomat? Berapa besar pengaruh detergen pada Pertumbuhan Tomat? Apa Gejala yang timbul jika Tomat Terkontaminasi Detergen?
C. TUJUAN PENELITIAN
Menganalisi dampak larutan detergen pada pertumbuhan tomat. Mengidentifikasi seberapa besar pengaruh detergen pada pertumbuhan tomat pada konsentrasi larutan detergen tertentu.
Menganalisi gejala kontaminasi detergen pada tomat.
D. MANFAAT PENELITIAN
Mengetahui gejala apa saja yang terjadi pada tumbuhan jika terkontaminasi detergen dengan kadar tententu.
Dapat membandingkan tumbuhan mana yang terkontaminasi detergen. Mengetahui dampak detergen bagi tumbuhan.
5| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
Tomat dan Faktor Pertumbuhan Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari
keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang.
KLASIFIKASI
Regnum : Plantae (Dunia Tumbuahan) Divisi : Spermathophyta (Tumbuhan Berbiji) Subdivisi : Angiospermae (Berbiji Tertutup) Classis : Dicotyledoneae (Biji Berkeping Dua) Ordo : Solanales Family : Solanaceae Genus : Solanum Species : Lycopersicon lycopersicum
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya adalah suhu, kelembapan dan ketinggian tempat. Apabila lingkungan kurang mendukung terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat ini maka akan mempengaruhi produktivitas tanaman tomat ini. Ketiga faktor diatas, mengatur sejumlah proses pertumbuhan.
1. Faktor Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius sampai dengan 37 derajad selsius. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
2. Faktor Kelembaban / Kelembapan Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
3. Faktor Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan. Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses pertumbuhan. Cahaya merupakan faktor penting terhadap berlangsungnya fotosintesis, sementara fotosintesis merupakan proses yang menjadi kunci dapat berlangsungnya proses metabolisme yang lain di dalam tanaman (Kramer dan Kozlowski, 1979). Setiap tanaman atau jenis pohon mempunyai toleransi yang berlainan terhadap cahaya matahari. Ada tanaman yang tumbuh baik ditempat terbuka sebaliknya ada beberapa tanaman yang dapat tumbuh
6| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL
dengan baik pada tempat teduh/bernaungan. Ada pula tanaman yang memerlukan intensitas cahaya yang berbeda sepanjang periode hidupnya. Pada waktu masih muda memerlukan cahaya dengan intensitas rendah dan menjelang sapihan mulai memerlukan cahaya dengan intensitas tinggi (Soekotjo,1976 dalam Faridah, 1995). Kebutuhan cahaya untuk pertumbuhannya di waktu muda (tingkat anakan) berkisa antara 50 – 85 % dari cahaya total.
4. Faktor Hormon Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu perpanjangan sel, hormon giberelin untuk pemanjangan dan pembelahan sel, hormon sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel dan hormon etilen untuk mempercepat buah menjadi matang.
Tanaman tomat dapat tumbuh didataran rendah dengan ketinggian 200-500 meter diatas permukaan laut (dpl), tetapi biasanya tumbuh lebih baik didataran tinggi dengan ketinggian >900 meter diatas permukaan laut (dpl). Para ahli botani mengatakan bahwa titik kritis pada pembentukan buah tomat adalah suhu malam hari. Sebaliknya kelembapan udara yang tinggi akan menyebabkan tanaman tomat banyak diserang penyakit busuk daun.
Detergen
Detergen adalah berbagai bahan yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, detergen memiliki keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air.
B. KJIAN DAN HASIL PENELITIAN
Untuk melihat pertumbuhan tanaman ini mulai dari awal pembentukan kecambah hingga tanaman tomat ini tumbuh maka melakukan perbanyakan generatif yaitu dengan menggunakan biji. Pertumbuhan tanaman tomat ini dimulai sejak biji disemaikan didalam tanah. Berikut adalah hasil pengamatan minggu pertama dari peneliti lain mulai dari penyemaian biji tomat.
Pertumbuhan Mingggu Pertama : Pertumbuahn pada mingggu pertama sudah menunjukan banyak perkembangan. Mulai dari tumbuhmya batang, daun dan akar yang masih kecil. Tinggi tanaman pada minggu pertama sekitar 4 cm. Pertumbuhan akan berlangsung normal atau cepat jika faktor pendukung seperti cahaya yang cukup terpenuhi dan tidak adanya faktor penghambat seperti limbah detergen, maka jika demikian tanaman tersebut akan terkontaminasi dan akan mempengaruhi kandungan gizinya, berikut adalah kandungan gizi tomat masak yang bisa dikatakan normal.
7| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL
KANDUNGAN GIZI TOMAT MASAK PER 100 GRAM
NO KOMPONEN JUMLAH (mg)
1 Vitamin A (SI) 1500
2 Vitamin B1 0,06
3 Vitamin C 40
4 Karbohidrat 4,2
5 Lemak 0,3
6 Protein 1
7 Kalsium 5
8 Fosfor 2,7
9 Besi 0,5
Penelitian lainnya mengenai pengaruh detergen terhadap pertumbuhan tanaman
palawija lainnya telah dibuktikan dibuktikan pada percobaan terhadap kangkung,. Berikut riset terhadap kangkung Limbah laundry yang mengandung bahan utama deterjen Linear Alkylbenzene Sulfonate (LAS) merupakan sumber pencemar potensial yang menimbulkan dampak penting bagi lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan terhambatnya pertumbuhan tanaman kangkung (Ipomoea aquatica) yang disiram dengan larutan deterjen berbagai konsentrasi pada awal penelitian. Perhambatan pertumbuhan seiring dengan semakin tingginya konsentrasi deterjen yang diberikan.
C. RUMUSAN HIPOTESA
Hipotesa Alternatif (HA) : Detergen berpengaruh (Variabel Bebas) terhadap pertumbuhan Tomat (Solanum lycopersicon L.)
BAB III METODE PENELITIAN
A. VARIABEL DAN DEFINISI OPRASIONAL VARIABEL
Variabel Bebas : Larutan Detergen dengan Konsentrasi 50gr/L (P12 tetes; P2 4 tetes; P3 6 tetes)
Variabel Terikat : Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicon lycopersicum)
Variabel Kontrol : Penyiraman sekali dalam sehari, Cahaya Maatahari, Suhu/Temperatur, Kelembapan
B. RANCANGAN PENELITIAN
Persiapan instrumen Pemilihan Bibit (Sleksi I) Persiapan media tanam I (Pot (Semai)) Pemilihan Benih tanam (Sleksi II) Persiapan media tanam II (Polybag) Penanaman benih di media tanam (polybag) Pemberian perlakuan pada kelompok perlakuan
Pengamatan selama sepekan (tujuh hari)
8| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL
C. SASARAN PENELITIAN (POPULASI ATAU SAMPLE)
Kelompok Perlakuan Kontrol (P0) tiga tanaman Tomat tanpa larutan detergen. Kelompok Perlakuan Bebas (P1) tiga tanaman Tomat dengan 2 (dua) tetes larutan detergen 50gr/L
Kelompok Perlakuan Bebas (P2) tiga tanaman Tomat dengan 4 (emapt) tetes larutan detergen 50gr/L
Kelompok Perlakuan Bebas (P3) tiga tanaman Tomat dengan 6 (enam) tetes larutan detergen 50gr/L Total pupulasi atau sample yang diuji sebanyak dua belas (Duabelas) tanaman Tomat.
D. INSTRUMEN (ALAT DAN BAHAN)
• Pot • Polybag (12x10) • detergen 50 gram • alat tulis • biji tomat • mistar/penggaris • Pipet Tetes • Tabung Reaksi • telepon seluler • Tanah • sendok • Pisau • Air
E. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN
1) Persiapan Bibit Generatif
Pertama, pilih tomat yang akan ditanam. Hindari menggunakan tomat hibrida sebab buah dan bijinya sudah banyak mengandung bahan kimia. Pertama, pilih tomat yang akan ditanam. Hindari menggunakan tomat hibrida sebab buah dan bijinya sudah banyak mengandung bahan kimia.
Setelah itu, belah tomat menjadi dua bagian. Ambil bijinya dengan sendok dan letakkan ke dalam mangkuk bersih. Tidak perlu repot mengambil satu per satu biji tersebut.
Biarkan biji tomat di dalam mangkuk selama 2-3 hari. Hal ini dilakukan sebagai proses fermentasi. Tujuannya untuk mencegah penyakit yang bisa menyerang tanaman saat tumbuh lagi. Setelah selesai, cuci bersih biji dengan air segar. Perhatikan dengan baik, benih buruk akan terapung saat dicuci jadi segera buang mereka. lalu, keringkan benih tersebut.
simpan biji yang kering di dalam plastik dan menaruhnya di tempat sejuk.
2) Persiapan Media Tanam I dan Perkecambahan. Sediakan media khusus untuk perkecambahan dengan media tanah dan areal yang cukup luas, misalnya dalam sebuah pot besar.
Pilih tanah yang banyak mengandung unsur hara, biasanya di indikasikan dengan cacing tanah.
Siram tanah untuk menjaga kelembapan, intinya jangan sampai mengering.
3) Penyemaian Bibit
Tebar biji dalam pot usahakan tiga kali jumlah populasi yang akan di amati termasuk kelompok kontrol, antisipasi jika ada benih yang gagal tumbuh, jangan terlalu dalam mengubur biji agar mempermudah pertumbuhan kotiledon, karena tomat termasuk tanaman tipe perkecambahan Epigeal.
9| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL
Siram media semai dengan teratur supaya kelembapan tetap terjaga dan hindari terkena sinar matahari langsung.
Biji akan berkecambah pada hari ke 4-7 setelah penyemaian, terus amati perkembangannya. 4) Persiapan Media Tanam II
Setelah biji berkecambah, segera siapkan media tanam selanjutnya dengan tanah yang sama (seperti media semai) supaya sama perlakuannya.
Gunakan polybag dengan ukuran ( 12 cm x 10cm ) sesuaikan dengan jumlah sampel populasi yang di teliti.
Tetap siram media tanam walau belum ditanami benih tomat, agar kelembapan tetap terjaga.
5) Pemindahan Benih Dari Media Semai Ke Media Tanam
Setelah media tanam siap dan benih telah tumbuh maka segera pindahkan bibit dari media semai ke media tanam.
Hati-hati dalam memindahkan, karena batang tomat masih muda jadi sangat rentan patah.
Slektif dalam pemilihan benih, karena akan cukup berpengaruh pada proses pengamatan nanti. 6) Klasifikasi Kelompok Perlakuan Dan Kontrol
Kelompokan populasi sample dengan memberi label untuk kelompok kontrol dan Perlakuan (sesuaikan dengan berapa Variabel bebas).
Buat pengulangan pada tiap variable antisipasi kematian pada populasi sample. 7) Perlakuan Variable Bebas
Larutkan 50 gr detergen pada 1L air, aduk hingga larut.
Isi tabung reaksi dengan larutan detergen secukupnya. Setelah itu,
Siapakn pipet tetes.
Sebelumnya kelompokan populasi sample dalam empat kelompok, kelompok control (tanpa perlakuan) dan kelompok perlakuan, kelompok perlakuan dikelompokan lagi menjadi tiga, yaitu Kelompok Perlakuan I (P1), Kelompok Perlakuan II (P2) dan Kelompok Perlakuan III (P3) masing-masing tiga pengulangan.
Setelah itu, tetesi kelompok perlakuan berikut pengulangannya dengan larutan detergen, (P1) 2 tetes; (P2) 4 tetes; dan (P3) 6 tetes.
8) Perlakuan Variabel Kontrol
Tempatkan populasi sample pada tempat yang cukup cahaya, hindarkan terkena sinar matahari langsung.
Berikan perlakuan yang sama mulai dari cahaya, penyiraman, temeratur dan lokasi pengamatan.
Siram dengan teratur di sore atau pagi hari untuk menjaga kelembapan dengan air bersih
10| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL
9) Perlakuan Variabel Terikat
Pengukuran pertama dilakukan setelah semua sampel populasi di kelompokan sesuai dengan kelompok perlakuan.
Catat data dan masukan dalam table pengamatan sementara.
Terus lakukan hingga batas waktu penelitian selama tujuh hari berutut-turut.
F. RENCANA ANALISIS DATA
Data pengamatan pertumbuhan tomat dinyatakan dengan table pengamatan mengunakan satuan penjang cm (Centimeter) untuk mempermudah perhitungan angka pertumbuhan. Data dianalisis berdasarkan populasi sampel yang diuji
Kelompok Sampel Populasi yang di amati
Indeks Pot Hari Ke ( Tinggi Dalam Centimeter)
Rata-rata Jumlah 1 2 3 4 5 6 7
Individu I
Individu II
Individu III
Jumlah
Rata-Rata
G. JADWAL PENELITIAN
Jadwal penelitian dilakukan selama satu minggu (Tujuh Hari) terhitung setelah penempatan sampel pupolasi pada media tanam atau pengamatan. Tercatat dari hari Minggu 6 September 2014 hingga Minggu 14 September 2014.
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI DATA
Kelompok Kontrol P0 (Tanpa Air Detergen)
Indeks Pot Hari Ke ( Tinggi Dalam Centimeter)
Jumlah Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7
P0 I 2 2,2 2,4 2,8 2,9 3 3,5 18.8 2.7
P0 II 2,5 2,5 2,9 3 3,1 3,5 3,7 21.2 3.0
P0 III 1,9 2 2,1 2,5 2,6 2,7 3 16.8 2.4
Jumlah 6,4 6.7 7.4 8.3 8.6 9.2 10.2
Rata-Rata 2.1 2.2 2.4 2.7 2.8 3.1 3.4
11| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL
Kelompok Perlakuan I P1 (Larutan Detergen 2 Tetes Pipet (50 gr/L))
Indeks Pot Hari Ke ( Tinggi Dalam Centimeter)
Jumlah Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7
P1 I 1 1 - - - - - 2.0 0.3
P1 II 2,6 2,8 3 3,4 3,5 3,6 4 22.9 3.3
P1 III 2,2 2,3 2,4 2,5 2,5 - - 11.9 1.7
Jumlah 5,8 6.1 5.4 5.9 6 3.6 4
Rata-Rata 1,9 2.0 1.8 2 2 1.2 1.3
Kelompok Perlakuan II P2 (Larutan Detergen 4 Tetes Pipet (50 gr/L))
Indeks Pot Hari Ke ( Tinggi Dalam Centimeter)
Jumlah Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7
P2 I 2,8 2,8 2,9 - - - - 8.5 1.2
P2 II 2,5 3 3 3,2 3,2 3,2 3,4 21.5 3.1
P2 III 1,3 1,7 - - - - - 3 0.4
Jumlah 6.6 7.5 5.9 3.2 3.2 3.2 3.4
Rata-Rata 2.2 2.5 2 1.1 1.1 1.1 1.1
Kelompok Perlakuan III P3 (Larutan Detergen 6 Tetes (50 gr/L))
Indeks Pot Hari Ke ( Tinggi Dalam Centimeter)
Jumlah Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7
P3 I 3,6 3,8 4 - - - - 11.4 1.6
P3 II 1,7 1,9 2 2,2 2,2 2,3 2,5 14.8 2.1
P3 III 2,5 2,6 2,7 2,9 3 3 3,2 19.9 2.8
Jumlah 7.8 8.3 8.7 3.1 5.2 5.2 5.7
Rata-Rata 2.6 2.8 2.9 1.0 1.7 1.7 1.9
B. INTERPRETASI DATA
1. Populasi Sampel I (Kelompok Kontrol, P0)
Tiap individu sampel terus mengalami pertumbuhan mulai dari hari pertama
penanaman, pertumbuhan tersebut merata dari individu I hingga individu III,
pertumbuhannya bervariasi antara 0.1-0.5 cm/hari. Pertumbuhsn paling tinggi
terjadi pada Individu sampel II dengan rata-rata pertumbuhan per minggu
mencapai 3 cm, sedangkan pertumbuhan paling rendah terjadi pada individu
sampel III dengan rata-rata pertumbuhan hanya 2.4 cm per minggu.
2. Populasi Sampel II (Kelpmpok Perlakuan I, P1)
Pertumbuhan tomat pada kelompok perlakuan I dengan konsentrasi 2 tetes
pipet (50gr/L) mengalami perhambatan hingga kematian tanaman pada individu
sampel I pada hari ke-3 dan individu sampel III pada hari ke-6, pertumbuhan
paling tinggi terjadi pada individu sampel II mencapai 3.3 cm per minggu dan
yang paling rendah adalah individu sampel I dengan rata-rata 0.3 cm per
minggu, karena mengalami kematian.
12| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL
3. Populasi Sampel III (Kelompok Perlakuan II, P2)
Pertumbuhan tomat pada kelompok perlakuan II dengan konsentrasi detergen
4 tetes pipet (50gr/L), tidak jauh berbeda dengan kelompok perlakuan I
mengalami kematian dua individu sampel juga, yang pertama individu sampel III
pada hari ke-2 dan individu sampel I pada hari ke 4. Pertumbuhan paling tinggi
terjadi pada individu sampel II dengan pertumbuhan tinggi rata-rata per minggu
mencapai 3.1 cm sedangkan pertumbuhan paling rendah adalah individu sampel
III dengan rata-rata pertumbuhan per minggu mencapai 0.4 cm.
4. Populasi Sampel IV (Kelompok Perlakuan III, P3)
Pertumbuhan tomat pada kelompok perlakuan III dengan konsentrasi detergen
6 tetes pipet (50gr/L) mengalami perhambatan yang sangat tinggi dari kedua
kelompok lainnya yang dikenai perlakuan, kematian individu terjadi pada hari
ke-4 terhadap individu sampel I, pertumbuhan paling tinggi terjadi pada individu
sampel III dengan rata-rata pertumbuhan per minggu mencapai 2.8 cm
sedangakan pertumbuhan paling rendah terjadi pada individu sampel I dengan
pertumbuhan rata-rata per minggu mencapai 1.6 cm.
C. UJI HIPOTESA
Rumusan Hipotesa : Hipotesa Alternatif (HA) : Detergen berpengaruh (Variabel
Bebas) terhadap pertumbuhan Tomat (Solanum lycopersicon L.)
Setelah melakukan pengamatan selama tujuh hari berturut-turut, Hipotesa
Alternatif (HA) mampu menguji hipotesa HA yang telah terbukti bahwa konsentrasi
detergen sebagai variabel bebas dapat berpengaruh negative terhadap
pertumbuhan tomat, yaitu menghambat pertumbuhan tomat.
D. PEMBAHASAN
Dari keempat populasi sampel dan tiga kelompok perlakuan terdapat hal
yang sama terutama pada kelompok perlakuan, yaitu perhambatan pertumbuhan
tomat hingga kematian pada individu sampel, hal itu disebabkan karena pengaruh
konsentrasi detergen yang di berikan pada tiap kelompok sampel, meski
konsentrasinya berbeda namun tetap ada pengaruh negatif pada pertumbuhan
tomat, karena walau bagaimana pun detergen adalah limbah yang termasuk
polutan yang dapat mencemari lingkungan jika terakumulasi dalam kadar tertentu.
Coba bandingkan dengan populasi sampel yang tidak diberi perlakuan,
pertumbuhannya cenderung stabil terus mengalami pertumbuhan setiap harinya,
kandungan bahan kimia (pencemar) dalam detergen memengaruhi pertumbuhan
tomat, selain faktor internal dan eksternalnya. Disini air adalah zat yang sangat
diperlukan oleh tanaman untuk kebutuhannya, namun jika air tersebut
terkontaminasi oleh detergen dan mengakibatkan terganggunya proses
pertumbuhan tanaman. Karena air memiliki beberapa fungsi yang sangat vital
13| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman diantaranya untuk fotosintesis,
mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke seluruh
bagian tumbuhan, sebagai pelarut inti sel dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan,
menentukan proses transportasi unsur hara yang
ada di dalam tanah, dan berperan dalam proses
metabolisme sel. Jika tumbuhan kekurangan unsur
hara maka pertumbuhan dan perkembangannya
akan mengalami gangguan atau hambatan.
Oleh karena itu pengelolaan limbah
haruslah baik dan benar sesuai standar prosedur yang ada sesuai jenis limbahnya,
dengan kata lain ketika kita membuah limbah detergen langsung ke sungai yang
menjadi sumber pengairan lading perkebunan sama saja artinya kita
menginvestasikan bibit penyakit pada tanaman atau sayur yang mengakibatkan
kematian pada tanaman tersebut karena proses perhambatan pertumbuhan dan
perkembangan yang seharusnya menjadi sumber nutrisi bagi kita, justru karena
tangan kita sendiri kita menghilangkan fungsi dari nilai vitalnya. Dalam percobaan
ini kami menggunakan konsentrasi detergen 50gr/L, konsentrasinya sangat pekat
demikian kami pertimbangkan, karena dalam kehidupan sehari-hari 50 gr
detergen adalah kadar yang umum untuk mencuci pakaian dengan jumlah sedang
hingga banyak per hari, kami sengaja memekatkan larutannya dengan hanya satu
liter air sebagai pembanding akumulasi detergen di lingkungan.
Larutan detergen akan masuk kedalam tomat melalui transfor pasif denga
cara difusi, konsentrasi detergen yang pekat (hipertonis) akan mendorong molekul
detergen dalam larutan air masuk kedalam sel yang cairannya (hipotonis)
dibandingan cairan ekstraseluler detergen itu sendiri, hingga terjadi
kesetimbangan (isotonis). Hal ini lah yang menyebabkan perhambatan dan
kematian tomat karena pengaruh detergen.
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan selama tujuh hari berturut-turut dapat disimpulkan
bahwa :
Kadar atau konsentrasi detergen tertentu berpengaruh negatif terhadap
pertumbuhan tomat.
Tanaman tomat yang terkontaminasi detergen dengan kadar tertentu bukan
hanya pertumbuhannya terhambat tetapi mengakibatkan kematian tanaman
juga.
Mineral
14| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL
B. SARAN
Laporan Penelitian ini masih sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca kepada kami tim penyusun
untuk melalukan revisi apabila terjadi kekeliruan dalam hal yang berkaitan dengan
laporan ini.
15| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL
DAFTAR PUSTAKA LINK
http://www.merdeka.com http://nazarudinlatif.blogspot.com/2012/06/perikehidupan-tomat-lycopersicon.html http://www.slideshare.com LAINNYA
Bernadius dan Wiryanta Wahyu. 2008. Bertanam Tomat. Jakarta: PT Agro Megia Pustaka Pratiwi, D.A. dkk. 2007. Biologi SMA Jilid 3. Jakarta: Erlangga Aryulina, Diah. dkk. 2007. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XII. Jakarta : Erlangga Aryulina, Diah. dkk. 2007. Biologi SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta : Erlangga GAMBAR Cover : Campbell, N.A., A. Urry, Lisa. J.B Rece. dkk. 2011. Biology Seventh Editions. Lectures by : Erlin Barley Isi : Campbell, N.A., A. Urry, Lisa. J.B Rece. dkk. 2011. Biology Seventh Editions. Lectures by : Erlin Barley
16| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL
LAMPIRAN