Laporan pdf

17
LAPORAN PENELITIAN PENGARUH AIR DETERGEN TERHADAP PERTUMBUHAN TOMAT SMA NEGERI 1 JONGGOL Jalan Sukasirna Nomor 36 Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor (16830) http://www.sman1jonggol.sch.id

description

Laporan Penelitian Pengaruh Detergen terhadap pertumbuhan tomat, berikut laporannya semoga mampu memberikan referensi.

Transcript of Laporan pdf

Page 1: Laporan pdf

LAPORAN PENELITIAN PENGARUH AIR DETERGEN TERHADAP PERTUMBUHAN TOMAT

SMA NEGERI 1 JONGGOL Jalan Sukasirna Nomor 36 Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor (16830)

http://www.sman1jonggol.sch.id

Page 2: Laporan pdf

1| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL

TIM PENYUSUN : KELOMPOK IV

Aprila Permata Affandi

Aulia Fatimah

Dea Damayanti Sutardi

Debi Halim

Herdiant Yoga Utama

Komarudin M Zaelani

Rahmat Yudi

Septian Bagas Sulistio

Urip Galih Prayoga

KELAS : XII IPA 5 PEMBIMBING : Deddy Junaedi. S.Pd, M.M

Page 3: Laporan pdf

2| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan yang Maha Esa yang telah

membirkan ridhanya kepada kami sehingga kami mampu melakukan observasi dan

merampungkan Laporan Penelitian dengan baik dan benar, tak lupa kami ucapkan

terimakasih kepada Guru Biologi Pembimbing kami Bapak Deddy Junaedi, S.Pd M.M

yang telah membimbing dan memberikan pengarahan kepada kelompok VI khususnya,

tak lupa rekan-rekan kelas XII IPA 5 SMA Negeri 1 Jonggol kami ucapkan terimakasih

atas dukungannya terutama kerjasama dan kekompakan kelompok IV dalam

melaksanakan percobaan ini, berkat ketekunan dan disiplin kita mampu melakukan

seuatu percobaan dari membuat proposal penelitian hingga kini laporan hasil

penelitian.

Semua kegiatan ini dimaksudkan untuk peningkatan mutu peserta didik dengan

melakukan suatu percobaan melalui metode ilmiah yang sistematis, mengarahkan para

saintis untuk berpikir kritis dan rasional dan membuktikan suatu masalah dengan empiris,

sudah selayaknya dari bangku Sekolah Menengah kita memahami tentang konsep

metode ilmiah, karena ini merupakan suatu karya tulis (Makalah) pada tingkat SMA,

selanjutnya jenjang berikutnya S1 Skripsi, S2 Tesis dan S3 disertasi, diharapkan mampu

memberikan gambaran dasar.

Terimakasih.

Jonggol, September 2014

Tim Penyusun, Kelompok IV

Page 4: Laporan pdf

3| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN 4

A. LATAR BELAKANG MASALAH…………………………………………………… 4

B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………….. 4

C. TUJUAN PENELITIAN……………………………………………………………… 4

D. MANFAAT PENELITIAN …………………………………………………………… 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5

A. KAJIAN TEORI ……………….............................................................................. 5

B. KAJIAN DAN HASIL PENELITIAN…………………………………………………. 6

C. RUMUSAN HIPOTESA……………………………………………………………… 7

BAB III METODE PENELITIAN 7

A. VARIABEL DAN DEFINISI OPRASIONAL VARIABEL……………………………… 7

B. RANCANGAN PENELITIAN………………………………………………………… 7

C. SASARAN PENELITIAN…………………………………………………………….. 8

D. INSTRUMEN………………………………………………………………………… 8

E. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN………………………………………… 8

F. RENCANA ANALISI DATA………………………………………………………… 10

G. JADWAL PENELITIAN……………………………………………………………… 10

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN 10

A. DESKRIPSI DATA…………………………………………………………………... 10

B. INTERPRETASI DATA………………………………………………………………. 11

C. UJI HIPOTESA………………………………………………………………………. 12

D. PEMBAHASAN……………………………………………………………………… 12

BAB V PENUTUP 13

A. KESIMPULAN……………………………………………………………………….. 13

B. SARAN ……………………………………………………………………………… 13

LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA

Page 5: Laporan pdf

4| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dewasa ini kurikulum kita mengalami perubahan yang cukup signifikan selama hampir satu dekade terakhir, yaitu dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 (KTSP) menjadi Kurikulum 2013, bagi kami Angkatan terakhir di kurikulum KTSP 2006 kelas XII IPA Semester Ganjil dalam pembelajaran Biologi terdapat BAB Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan dengan Standar Kompetensi Melakukan Percobaan Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan dengan Indikatornya Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan, Menyusun unit-unit penelitian Membuat tabel pengamatan, Menyusun rencana penelitian tertulis, oleh karena itu Penelitian ini sesuai dengan berdasarkan Standar Kompetensi Kurikulum KTSP 2006 sebagai tindak lanjutnya.

Sudah selayaknya para peserta didik dalam melakukan suatu percobaan atau penelitian harus berdasarkan Kompetansi Dasar dan Indikator yang ada.

Dasar penelitian ini adalah dewasa ini banyak limbah rumah tangga yang tidak diolah sebagaimana mestinya, seperti detergen sisa mencuci pakaian yang langsung dibuang ke sungai, tentu sungai tersebut adalah salah satu sumber pengairan yang menuju ke irigasi, jika hal ini terus terjadi dan polutan dari limbah tersebut terakumulasi tentu sangat berbahaya bagi tumbuhan (palawija) seperti tomat dan kita selaku konsumen, tentu dengan terkontaminasinya sumber pengairan akan menyebabkan dampak yang buruk.

B. RUMUSAN MASALAH

Apa Pengaruh Detergen Pada Pertumbuhan Tomat? Berapa besar pengaruh detergen pada Pertumbuhan Tomat? Apa Gejala yang timbul jika Tomat Terkontaminasi Detergen?

C. TUJUAN PENELITIAN

Menganalisi dampak larutan detergen pada pertumbuhan tomat. Mengidentifikasi seberapa besar pengaruh detergen pada pertumbuhan tomat pada konsentrasi larutan detergen tertentu.

Menganalisi gejala kontaminasi detergen pada tomat.

D. MANFAAT PENELITIAN

Mengetahui gejala apa saja yang terjadi pada tumbuhan jika terkontaminasi detergen dengan kadar tententu.

Dapat membandingkan tumbuhan mana yang terkontaminasi detergen. Mengetahui dampak detergen bagi tumbuhan.

Page 6: Laporan pdf

5| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI

Tomat dan Faktor Pertumbuhan Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari

keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang.

KLASIFIKASI

Regnum : Plantae (Dunia Tumbuahan) Divisi : Spermathophyta (Tumbuhan Berbiji) Subdivisi : Angiospermae (Berbiji Tertutup) Classis : Dicotyledoneae (Biji Berkeping Dua) Ordo : Solanales Family : Solanaceae Genus : Solanum Species : Lycopersicon lycopersicum

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat dipengaruhi oleh beberapa

faktor diantaranya adalah suhu, kelembapan dan ketinggian tempat. Apabila lingkungan kurang mendukung terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat ini maka akan mempengaruhi produktivitas tanaman tomat ini. Ketiga faktor diatas, mengatur sejumlah proses pertumbuhan.

1. Faktor Suhu / Temperatur Lingkungan

Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius sampai dengan 37 derajad selsius. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.

2. Faktor Kelembaban / Kelembapan Udara

Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.

3. Faktor Cahaya Matahari

Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan. Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses pertumbuhan. Cahaya merupakan faktor penting terhadap berlangsungnya fotosintesis, sementara fotosintesis merupakan proses yang menjadi kunci dapat berlangsungnya proses metabolisme yang lain di dalam tanaman (Kramer dan Kozlowski, 1979). Setiap tanaman atau jenis pohon mempunyai toleransi yang berlainan terhadap cahaya matahari. Ada tanaman yang tumbuh baik ditempat terbuka sebaliknya ada beberapa tanaman yang dapat tumbuh

Page 7: Laporan pdf

6| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL

dengan baik pada tempat teduh/bernaungan. Ada pula tanaman yang memerlukan intensitas cahaya yang berbeda sepanjang periode hidupnya. Pada waktu masih muda memerlukan cahaya dengan intensitas rendah dan menjelang sapihan mulai memerlukan cahaya dengan intensitas tinggi (Soekotjo,1976 dalam Faridah, 1995). Kebutuhan cahaya untuk pertumbuhannya di waktu muda (tingkat anakan) berkisa antara 50 – 85 % dari cahaya total.

4. Faktor Hormon Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses

perkembangan dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu perpanjangan sel, hormon giberelin untuk pemanjangan dan pembelahan sel, hormon sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel dan hormon etilen untuk mempercepat buah menjadi matang.

Tanaman tomat dapat tumbuh didataran rendah dengan ketinggian 200-500 meter diatas permukaan laut (dpl), tetapi biasanya tumbuh lebih baik didataran tinggi dengan ketinggian >900 meter diatas permukaan laut (dpl). Para ahli botani mengatakan bahwa titik kritis pada pembentukan buah tomat adalah suhu malam hari. Sebaliknya kelembapan udara yang tinggi akan menyebabkan tanaman tomat banyak diserang penyakit busuk daun.

Detergen

Detergen adalah berbagai bahan yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, detergen memiliki keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air.

B. KJIAN DAN HASIL PENELITIAN

Untuk melihat pertumbuhan tanaman ini mulai dari awal pembentukan kecambah hingga tanaman tomat ini tumbuh maka melakukan perbanyakan generatif yaitu dengan menggunakan biji. Pertumbuhan tanaman tomat ini dimulai sejak biji disemaikan didalam tanah. Berikut adalah hasil pengamatan minggu pertama dari peneliti lain mulai dari penyemaian biji tomat.

Pertumbuhan Mingggu Pertama : Pertumbuahn pada mingggu pertama sudah menunjukan banyak perkembangan. Mulai dari tumbuhmya batang, daun dan akar yang masih kecil. Tinggi tanaman pada minggu pertama sekitar 4 cm. Pertumbuhan akan berlangsung normal atau cepat jika faktor pendukung seperti cahaya yang cukup terpenuhi dan tidak adanya faktor penghambat seperti limbah detergen, maka jika demikian tanaman tersebut akan terkontaminasi dan akan mempengaruhi kandungan gizinya, berikut adalah kandungan gizi tomat masak yang bisa dikatakan normal.

Page 8: Laporan pdf

7| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL

KANDUNGAN GIZI TOMAT MASAK PER 100 GRAM

NO KOMPONEN JUMLAH (mg)

1 Vitamin A (SI) 1500

2 Vitamin B1 0,06

3 Vitamin C 40

4 Karbohidrat 4,2

5 Lemak 0,3

6 Protein 1

7 Kalsium 5

8 Fosfor 2,7

9 Besi 0,5

Penelitian lainnya mengenai pengaruh detergen terhadap pertumbuhan tanaman

palawija lainnya telah dibuktikan dibuktikan pada percobaan terhadap kangkung,. Berikut riset terhadap kangkung Limbah laundry yang mengandung bahan utama deterjen Linear Alkylbenzene Sulfonate (LAS) merupakan sumber pencemar potensial yang menimbulkan dampak penting bagi lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan terhambatnya pertumbuhan tanaman kangkung (Ipomoea aquatica) yang disiram dengan larutan deterjen berbagai konsentrasi pada awal penelitian. Perhambatan pertumbuhan seiring dengan semakin tingginya konsentrasi deterjen yang diberikan.

C. RUMUSAN HIPOTESA

Hipotesa Alternatif (HA) : Detergen berpengaruh (Variabel Bebas) terhadap pertumbuhan Tomat (Solanum lycopersicon L.)

BAB III METODE PENELITIAN

A. VARIABEL DAN DEFINISI OPRASIONAL VARIABEL

Variabel Bebas : Larutan Detergen dengan Konsentrasi 50gr/L (P12 tetes; P2 4 tetes; P3 6 tetes)

Variabel Terikat : Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicon lycopersicum)

Variabel Kontrol : Penyiraman sekali dalam sehari, Cahaya Maatahari, Suhu/Temperatur, Kelembapan

B. RANCANGAN PENELITIAN

Persiapan instrumen Pemilihan Bibit (Sleksi I) Persiapan media tanam I (Pot (Semai)) Pemilihan Benih tanam (Sleksi II) Persiapan media tanam II (Polybag) Penanaman benih di media tanam (polybag) Pemberian perlakuan pada kelompok perlakuan

Pengamatan selama sepekan (tujuh hari)

Page 9: Laporan pdf

8| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL

C. SASARAN PENELITIAN (POPULASI ATAU SAMPLE)

Kelompok Perlakuan Kontrol (P0) tiga tanaman Tomat tanpa larutan detergen. Kelompok Perlakuan Bebas (P1) tiga tanaman Tomat dengan 2 (dua) tetes larutan detergen 50gr/L

Kelompok Perlakuan Bebas (P2) tiga tanaman Tomat dengan 4 (emapt) tetes larutan detergen 50gr/L

Kelompok Perlakuan Bebas (P3) tiga tanaman Tomat dengan 6 (enam) tetes larutan detergen 50gr/L Total pupulasi atau sample yang diuji sebanyak dua belas (Duabelas) tanaman Tomat.

D. INSTRUMEN (ALAT DAN BAHAN)

• Pot • Polybag (12x10) • detergen 50 gram • alat tulis • biji tomat • mistar/penggaris • Pipet Tetes • Tabung Reaksi • telepon seluler • Tanah • sendok • Pisau • Air

E. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

1) Persiapan Bibit Generatif

Pertama, pilih tomat yang akan ditanam. Hindari menggunakan tomat hibrida sebab buah dan bijinya sudah banyak mengandung bahan kimia. Pertama, pilih tomat yang akan ditanam. Hindari menggunakan tomat hibrida sebab buah dan bijinya sudah banyak mengandung bahan kimia.

Setelah itu, belah tomat menjadi dua bagian. Ambil bijinya dengan sendok dan letakkan ke dalam mangkuk bersih. Tidak perlu repot mengambil satu per satu biji tersebut.

Biarkan biji tomat di dalam mangkuk selama 2-3 hari. Hal ini dilakukan sebagai proses fermentasi. Tujuannya untuk mencegah penyakit yang bisa menyerang tanaman saat tumbuh lagi. Setelah selesai, cuci bersih biji dengan air segar. Perhatikan dengan baik, benih buruk akan terapung saat dicuci jadi segera buang mereka. lalu, keringkan benih tersebut.

simpan biji yang kering di dalam plastik dan menaruhnya di tempat sejuk.

2) Persiapan Media Tanam I dan Perkecambahan. Sediakan media khusus untuk perkecambahan dengan media tanah dan areal yang cukup luas, misalnya dalam sebuah pot besar.

Pilih tanah yang banyak mengandung unsur hara, biasanya di indikasikan dengan cacing tanah.

Siram tanah untuk menjaga kelembapan, intinya jangan sampai mengering.

3) Penyemaian Bibit

Tebar biji dalam pot usahakan tiga kali jumlah populasi yang akan di amati termasuk kelompok kontrol, antisipasi jika ada benih yang gagal tumbuh, jangan terlalu dalam mengubur biji agar mempermudah pertumbuhan kotiledon, karena tomat termasuk tanaman tipe perkecambahan Epigeal.

Page 10: Laporan pdf

9| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL

Siram media semai dengan teratur supaya kelembapan tetap terjaga dan hindari terkena sinar matahari langsung.

Biji akan berkecambah pada hari ke 4-7 setelah penyemaian, terus amati perkembangannya. 4) Persiapan Media Tanam II

Setelah biji berkecambah, segera siapkan media tanam selanjutnya dengan tanah yang sama (seperti media semai) supaya sama perlakuannya.

Gunakan polybag dengan ukuran ( 12 cm x 10cm ) sesuaikan dengan jumlah sampel populasi yang di teliti.

Tetap siram media tanam walau belum ditanami benih tomat, agar kelembapan tetap terjaga.

5) Pemindahan Benih Dari Media Semai Ke Media Tanam

Setelah media tanam siap dan benih telah tumbuh maka segera pindahkan bibit dari media semai ke media tanam.

Hati-hati dalam memindahkan, karena batang tomat masih muda jadi sangat rentan patah.

Slektif dalam pemilihan benih, karena akan cukup berpengaruh pada proses pengamatan nanti. 6) Klasifikasi Kelompok Perlakuan Dan Kontrol

Kelompokan populasi sample dengan memberi label untuk kelompok kontrol dan Perlakuan (sesuaikan dengan berapa Variabel bebas).

Buat pengulangan pada tiap variable antisipasi kematian pada populasi sample. 7) Perlakuan Variable Bebas

Larutkan 50 gr detergen pada 1L air, aduk hingga larut.

Isi tabung reaksi dengan larutan detergen secukupnya. Setelah itu,

Siapakn pipet tetes.

Sebelumnya kelompokan populasi sample dalam empat kelompok, kelompok control (tanpa perlakuan) dan kelompok perlakuan, kelompok perlakuan dikelompokan lagi menjadi tiga, yaitu Kelompok Perlakuan I (P1), Kelompok Perlakuan II (P2) dan Kelompok Perlakuan III (P3) masing-masing tiga pengulangan.

Setelah itu, tetesi kelompok perlakuan berikut pengulangannya dengan larutan detergen, (P1) 2 tetes; (P2) 4 tetes; dan (P3) 6 tetes.

8) Perlakuan Variabel Kontrol

Tempatkan populasi sample pada tempat yang cukup cahaya, hindarkan terkena sinar matahari langsung.

Berikan perlakuan yang sama mulai dari cahaya, penyiraman, temeratur dan lokasi pengamatan.

Siram dengan teratur di sore atau pagi hari untuk menjaga kelembapan dengan air bersih

Page 11: Laporan pdf

10| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL

9) Perlakuan Variabel Terikat

Pengukuran pertama dilakukan setelah semua sampel populasi di kelompokan sesuai dengan kelompok perlakuan.

Catat data dan masukan dalam table pengamatan sementara.

Terus lakukan hingga batas waktu penelitian selama tujuh hari berutut-turut.

F. RENCANA ANALISIS DATA

Data pengamatan pertumbuhan tomat dinyatakan dengan table pengamatan mengunakan satuan penjang cm (Centimeter) untuk mempermudah perhitungan angka pertumbuhan. Data dianalisis berdasarkan populasi sampel yang diuji

Kelompok Sampel Populasi yang di amati

Indeks Pot Hari Ke ( Tinggi Dalam Centimeter)

Rata-rata Jumlah 1 2 3 4 5 6 7

Individu I

Individu II

Individu III

Jumlah

Rata-Rata

G. JADWAL PENELITIAN

Jadwal penelitian dilakukan selama satu minggu (Tujuh Hari) terhitung setelah penempatan sampel pupolasi pada media tanam atau pengamatan. Tercatat dari hari Minggu 6 September 2014 hingga Minggu 14 September 2014.

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI DATA

Kelompok Kontrol P0 (Tanpa Air Detergen)

Indeks Pot Hari Ke ( Tinggi Dalam Centimeter)

Jumlah Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7

P0 I 2 2,2 2,4 2,8 2,9 3 3,5 18.8 2.7

P0 II 2,5 2,5 2,9 3 3,1 3,5 3,7 21.2 3.0

P0 III 1,9 2 2,1 2,5 2,6 2,7 3 16.8 2.4

Jumlah 6,4 6.7 7.4 8.3 8.6 9.2 10.2

Rata-Rata 2.1 2.2 2.4 2.7 2.8 3.1 3.4

Page 12: Laporan pdf

11| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL

Kelompok Perlakuan I P1 (Larutan Detergen 2 Tetes Pipet (50 gr/L))

Indeks Pot Hari Ke ( Tinggi Dalam Centimeter)

Jumlah Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7

P1 I 1 1 - - - - - 2.0 0.3

P1 II 2,6 2,8 3 3,4 3,5 3,6 4 22.9 3.3

P1 III 2,2 2,3 2,4 2,5 2,5 - - 11.9 1.7

Jumlah 5,8 6.1 5.4 5.9 6 3.6 4

Rata-Rata 1,9 2.0 1.8 2 2 1.2 1.3

Kelompok Perlakuan II P2 (Larutan Detergen 4 Tetes Pipet (50 gr/L))

Indeks Pot Hari Ke ( Tinggi Dalam Centimeter)

Jumlah Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7

P2 I 2,8 2,8 2,9 - - - - 8.5 1.2

P2 II 2,5 3 3 3,2 3,2 3,2 3,4 21.5 3.1

P2 III 1,3 1,7 - - - - - 3 0.4

Jumlah 6.6 7.5 5.9 3.2 3.2 3.2 3.4

Rata-Rata 2.2 2.5 2 1.1 1.1 1.1 1.1

Kelompok Perlakuan III P3 (Larutan Detergen 6 Tetes (50 gr/L))

Indeks Pot Hari Ke ( Tinggi Dalam Centimeter)

Jumlah Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7

P3 I 3,6 3,8 4 - - - - 11.4 1.6

P3 II 1,7 1,9 2 2,2 2,2 2,3 2,5 14.8 2.1

P3 III 2,5 2,6 2,7 2,9 3 3 3,2 19.9 2.8

Jumlah 7.8 8.3 8.7 3.1 5.2 5.2 5.7

Rata-Rata 2.6 2.8 2.9 1.0 1.7 1.7 1.9

B. INTERPRETASI DATA

1. Populasi Sampel I (Kelompok Kontrol, P0)

Tiap individu sampel terus mengalami pertumbuhan mulai dari hari pertama

penanaman, pertumbuhan tersebut merata dari individu I hingga individu III,

pertumbuhannya bervariasi antara 0.1-0.5 cm/hari. Pertumbuhsn paling tinggi

terjadi pada Individu sampel II dengan rata-rata pertumbuhan per minggu

mencapai 3 cm, sedangkan pertumbuhan paling rendah terjadi pada individu

sampel III dengan rata-rata pertumbuhan hanya 2.4 cm per minggu.

2. Populasi Sampel II (Kelpmpok Perlakuan I, P1)

Pertumbuhan tomat pada kelompok perlakuan I dengan konsentrasi 2 tetes

pipet (50gr/L) mengalami perhambatan hingga kematian tanaman pada individu

sampel I pada hari ke-3 dan individu sampel III pada hari ke-6, pertumbuhan

paling tinggi terjadi pada individu sampel II mencapai 3.3 cm per minggu dan

yang paling rendah adalah individu sampel I dengan rata-rata 0.3 cm per

minggu, karena mengalami kematian.

Page 13: Laporan pdf

12| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL

3. Populasi Sampel III (Kelompok Perlakuan II, P2)

Pertumbuhan tomat pada kelompok perlakuan II dengan konsentrasi detergen

4 tetes pipet (50gr/L), tidak jauh berbeda dengan kelompok perlakuan I

mengalami kematian dua individu sampel juga, yang pertama individu sampel III

pada hari ke-2 dan individu sampel I pada hari ke 4. Pertumbuhan paling tinggi

terjadi pada individu sampel II dengan pertumbuhan tinggi rata-rata per minggu

mencapai 3.1 cm sedangkan pertumbuhan paling rendah adalah individu sampel

III dengan rata-rata pertumbuhan per minggu mencapai 0.4 cm.

4. Populasi Sampel IV (Kelompok Perlakuan III, P3)

Pertumbuhan tomat pada kelompok perlakuan III dengan konsentrasi detergen

6 tetes pipet (50gr/L) mengalami perhambatan yang sangat tinggi dari kedua

kelompok lainnya yang dikenai perlakuan, kematian individu terjadi pada hari

ke-4 terhadap individu sampel I, pertumbuhan paling tinggi terjadi pada individu

sampel III dengan rata-rata pertumbuhan per minggu mencapai 2.8 cm

sedangakan pertumbuhan paling rendah terjadi pada individu sampel I dengan

pertumbuhan rata-rata per minggu mencapai 1.6 cm.

C. UJI HIPOTESA

Rumusan Hipotesa : Hipotesa Alternatif (HA) : Detergen berpengaruh (Variabel

Bebas) terhadap pertumbuhan Tomat (Solanum lycopersicon L.)

Setelah melakukan pengamatan selama tujuh hari berturut-turut, Hipotesa

Alternatif (HA) mampu menguji hipotesa HA yang telah terbukti bahwa konsentrasi

detergen sebagai variabel bebas dapat berpengaruh negative terhadap

pertumbuhan tomat, yaitu menghambat pertumbuhan tomat.

D. PEMBAHASAN

Dari keempat populasi sampel dan tiga kelompok perlakuan terdapat hal

yang sama terutama pada kelompok perlakuan, yaitu perhambatan pertumbuhan

tomat hingga kematian pada individu sampel, hal itu disebabkan karena pengaruh

konsentrasi detergen yang di berikan pada tiap kelompok sampel, meski

konsentrasinya berbeda namun tetap ada pengaruh negatif pada pertumbuhan

tomat, karena walau bagaimana pun detergen adalah limbah yang termasuk

polutan yang dapat mencemari lingkungan jika terakumulasi dalam kadar tertentu.

Coba bandingkan dengan populasi sampel yang tidak diberi perlakuan,

pertumbuhannya cenderung stabil terus mengalami pertumbuhan setiap harinya,

kandungan bahan kimia (pencemar) dalam detergen memengaruhi pertumbuhan

tomat, selain faktor internal dan eksternalnya. Disini air adalah zat yang sangat

diperlukan oleh tanaman untuk kebutuhannya, namun jika air tersebut

terkontaminasi oleh detergen dan mengakibatkan terganggunya proses

pertumbuhan tanaman. Karena air memiliki beberapa fungsi yang sangat vital

Page 14: Laporan pdf

13| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL

dalam proses pertumbuhan dan perkembangan

tanaman diantaranya untuk fotosintesis,

mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke seluruh

bagian tumbuhan, sebagai pelarut inti sel dalam

proses pertumbuhan dan perkembangan,

menentukan proses transportasi unsur hara yang

ada di dalam tanah, dan berperan dalam proses

metabolisme sel. Jika tumbuhan kekurangan unsur

hara maka pertumbuhan dan perkembangannya

akan mengalami gangguan atau hambatan.

Oleh karena itu pengelolaan limbah

haruslah baik dan benar sesuai standar prosedur yang ada sesuai jenis limbahnya,

dengan kata lain ketika kita membuah limbah detergen langsung ke sungai yang

menjadi sumber pengairan lading perkebunan sama saja artinya kita

menginvestasikan bibit penyakit pada tanaman atau sayur yang mengakibatkan

kematian pada tanaman tersebut karena proses perhambatan pertumbuhan dan

perkembangan yang seharusnya menjadi sumber nutrisi bagi kita, justru karena

tangan kita sendiri kita menghilangkan fungsi dari nilai vitalnya. Dalam percobaan

ini kami menggunakan konsentrasi detergen 50gr/L, konsentrasinya sangat pekat

demikian kami pertimbangkan, karena dalam kehidupan sehari-hari 50 gr

detergen adalah kadar yang umum untuk mencuci pakaian dengan jumlah sedang

hingga banyak per hari, kami sengaja memekatkan larutannya dengan hanya satu

liter air sebagai pembanding akumulasi detergen di lingkungan.

Larutan detergen akan masuk kedalam tomat melalui transfor pasif denga

cara difusi, konsentrasi detergen yang pekat (hipertonis) akan mendorong molekul

detergen dalam larutan air masuk kedalam sel yang cairannya (hipotonis)

dibandingan cairan ekstraseluler detergen itu sendiri, hingga terjadi

kesetimbangan (isotonis). Hal ini lah yang menyebabkan perhambatan dan

kematian tomat karena pengaruh detergen.

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah melakukan pengamatan selama tujuh hari berturut-turut dapat disimpulkan

bahwa :

Kadar atau konsentrasi detergen tertentu berpengaruh negatif terhadap

pertumbuhan tomat.

Tanaman tomat yang terkontaminasi detergen dengan kadar tertentu bukan

hanya pertumbuhannya terhambat tetapi mengakibatkan kematian tanaman

juga.

Mineral

Page 15: Laporan pdf

14| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL

B. SARAN

Laporan Penelitian ini masih sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami

sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca kepada kami tim penyusun

untuk melalukan revisi apabila terjadi kekeliruan dalam hal yang berkaitan dengan

laporan ini.

Page 16: Laporan pdf

15| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL

DAFTAR PUSTAKA LINK

http://www.merdeka.com http://nazarudinlatif.blogspot.com/2012/06/perikehidupan-tomat-lycopersicon.html http://www.slideshare.com LAINNYA

Bernadius dan Wiryanta Wahyu. 2008. Bertanam Tomat. Jakarta: PT Agro Megia Pustaka Pratiwi, D.A. dkk. 2007. Biologi SMA Jilid 3. Jakarta: Erlangga Aryulina, Diah. dkk. 2007. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XII. Jakarta : Erlangga Aryulina, Diah. dkk. 2007. Biologi SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta : Erlangga GAMBAR Cover : Campbell, N.A., A. Urry, Lisa. J.B Rece. dkk. 2011. Biology Seventh Editions. Lectures by : Erlin Barley Isi : Campbell, N.A., A. Urry, Lisa. J.B Rece. dkk. 2011. Biology Seventh Editions. Lectures by : Erlin Barley

Page 17: Laporan pdf

16| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL

LAMPIRAN