LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan...

30
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE PROVINSI SUMATERA UTARA Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2017 - 2018 27 Februari - 3 Maret 2018 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2018

Transcript of LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan...

Page 1: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

LAPORAN

KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI

KE PROVINSI SUMATERA UTARA

Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2017 - 2018

27 Februari - 3 Maret 2018

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

2018

Page 2: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

1

LAPORAN

KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI

KE PROVINSI SUMATERA UTARA

Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2017 - 2018

Tanggal 27 Februari - 3 Maret 2018

I. PENDAHULUAN

A. Dasar Kunjungan Kerja

Pasal 98 ayat (4) huruf f Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014

tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD sebagaimana telah mengalami

perubahan pertama dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014

dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun

2018.

Keputusan Rapat Intern Komisi VI DPR RI tanggal 15 Januari 2018,

bahwa Komisi VI DPR RI akan melaksanakan Kunjungan Kerja

Reses Masa Persidangan III yang direncanakan dilaksanakan pada

akhir masa reses ke 3 (tiga) daerah provinsi, salah satunya adalah

ke provinsi Sumatera Utara.

Surat Tugas Nomor: ST/8/Kom.VI/DPR RI/II/2018 tentang

Penugasan Anggota Komisi VI DPR RI untuk melakukan Kunjungan

Kerja Pada Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2017 - 2018

ke Provinsi Sumatera Utara.

B. Objek Kunjungan Kerja

Kunjungan kerja Komisi VI DPR RI akan mengunjungi beberapa sektor

BUMN, yaitu sektor: Perbankan, Transportasi, Pertambangan, kawasan

industri, infrastruktur, serta minyak dan gas yang beroperasi di Provinsi

Sumatera Utara.

Page 3: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

2

Adapun objek yang dikunjungi dan dibahas meliputi:

1. Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara.

2. PT Inalum (Persero).

3. PT Pelindo I (Persero).

4. PT Kawasan Industri Medan (Persero).

5. PT Perkebunan Nusantara III (Persero).

6. PT Pertamina (Persero).

7. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

8. PT BRI (Persero) Tbk.

9. PT BNI (Persero) Tbk.

10. PT Prima Multi Terminal.

11. PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

12. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.

C. Maksud dan Tujuan Kunjungan Kerja

Laporan ini dimaksudkan untuk menyampaikan pokok-pokok

permasalahan dan tantangan yang dihadapi sebagai hasil temuan

Komisi VI DPR RI yang menyangkut bidang tugasnya selama

Kunjungan Kerja ke Provinsi Sumatera Utara. Kunjungan Kerja ini

dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu fungsi Dewan untuk

melakukan pengawasan sebagaimana diatur dalam Peraturan DPR RI

tentang Tata Tertib dengan tujuan sebagai bahan masukan bagi

Pemerintah untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku.

Sasaran Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI ini menitikberatkan pada

pengawasan terhadap kebijakan Pemerintah yang telah dilaksanakan

serta rencana/program pembangunan yang akan dilakukan, terutama

terkait dengan pembangunan dan pengembangan Kawasan Industri

Kuala Tanjung dan Pelabuhan Kuala Tanjung yang dilakukan oleh

Pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara.

D. Susunan Anggota Tim Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI

(Terlampir)

Page 4: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

3

II. HASIL KUNJUNGAN KERJA

A. Pertemuan dengan PT Inalum (Persero), PT Pelindo I (Persero), PT

Kawasan Industri Medan (Persero), PT Perkebunan Nusantara III

(Persero), PT Pertamina (Persero), PT BRI (Persero) Tbk., PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk., PT BNI (Persero) Tbk., PT Prima Multi

Terminal, PT Waskita Karya (Persero) Tbk., dan PT Pembangunan

Perumahan (Persero) Tbk.

1. PT Inalum (Persero).

Pada tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan Aluminium

(Inalum), sebuah perusahaan patungan antara pemerintah

Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd (konsorsium

perusahaan asal Jepang) didirikan di Jakarta. Inalum adalah

perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek

Asahan, sesuai dengan Perjanjian Induk. Perbandingan saham

antara pemerintah Indonesia dengan Nippon Asahan Aluminium

Co., Ltd, pada saat perusahaan didirikan adalah 10% dengan 90%.

Pada bulan Oktober 1978 perbandingan tersebut menjadi 25%

dengan 75% dan sejak Juni 1987 menjadi 41,13% dengan 58,87%.

Dan sejak 10 Februari 1998 menjadi 41,12% dengan 58,88%.

Untuk melaksanakan ketentuan dalam Perjanjian Induk, Pemerintah

Indonesia kemudian mengeluarkan SK Presiden No.5/1976 yang

melandasi terbentuknya Otorita Pengembangan Proyek Asahan

sebagai wakil Pemerintahan yang bertanggung jawab atas

lancarnya pembangunan dan pengembangan Proyek Asahan.

Inalum dapat dicatat sebagai pelopor dan perusahaan pertama di

Indonesia yang bergerak dalam bidang Industri peleburan

aluminium dengan investasi sebesar 411 milyar Yen.

Secara de facto, perubahan status Inalum dari PMA menjadi BUMN

terjadi pada tanggal 1 November 2013 sesuai dengan kesepakatan

yang tertuang dalam Perjanjian Induk. Pemutusan kontrak antara

Pemerintah Indonesia dengan konsorsium perusahaan asal Jepang

berlangsung pada tanggal 9 Desember 2013, dan secara de jure

Inalum resmi menjadi BUMN pada tanggal 19 Desember 2013

setelah Pemerintah Indonesia mengambil alih saham yang dimiliki

pihak konsorsium. PT Inalum (Persero) resmi menjadi BUMN ke-

Page 5: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

4

141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 26 Tahun 2014.

Master Plan PT Inalum (Persero)

Gambar 1. Master Plan Inalum

Lokasi perencanaan visualisasi Pra-Master Plan Kawasan Inalum

ini terletak pada sisi access road menuju smelter plant. Pada sisi

access road ini terdapat beberapa nodes yang dimiliki inalum, di

antaranya Tugu Inalum, perumahan Tanjung Gading, Camp B

Inalum, dan Camp A Inalum sehingga potensi menjadi sequence

yang unik dari jalur lintas timur Sumatera hingga ke smelter plant.

Tantangan dan Harapan PT Inalum (Persero)

a. Inalum siap mendukung program Pemerintah berupa Proyek

Strategis Nasional (PSN) di Kuala Tanjung yang terdiri dari

pengembangan smelter (dan produk turunan) dengan kapasitas

hingga 500 ktpa pada 2021, Port Hub Internasional Wilayah

Barat Indonesia, dan Kawasan Industri Terpadu Kuala Tanjung

– Sei Mangkei (KITKT-SM).

b. Inalum siap bersinergi dengan semua mitra dan stakeholders

potensial terutama sebagai Anchor pada Kawasan Industri

Terpadu Kuala Tanjung – Sei Mangkei, penyedia bahan baku

aluminium berkualitas, dan penyedia lahan industri.

c. Ketersediaan energi listrik tambahan yang stabil dengan biaya

yang kompetitif menjadi “Tantangan Besar” untuk mendukung

peningkatan kapasitas pabrik smelter menjadi 500.000 ton/tahun

dan pengembangan proyek hilirisasi aluminium.

Page 6: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

5

d. Terkait dengan pengembangan Industri Logam Nasional, Inalum

juga siap mendukung pengadaan bahan baku industri domestik

yang saat ini masih menjadi kendala dalam penyediaannya, dan

mengurangi ketergantungan pada Import. Inalum bertekad untuk

ikut serta dalam mewujudkan “True Localization” dan

Kemandirian Industri Nasional, dengan menyediakan Aluminium

yang berkualitas, pendistribusian tepat waktu, dan dengan harga

yang kompetitif.

e. Mengharapkan dukungan Pemerintah dan seluruh stakeholders

untuk bersama-sama dalam mewujudkan pengembangan

Industri Aluminium Nasional dan Kawasan Industri Terpadu

Kuala Tanjung – Sei Mangkei, yaitu:

Adanya insentif dari Pemerintah untuk pembangunan PLTU

serta dukungan dalam mencari alternatif sumber energi

lainnya.

Dibutuhkan intervensi dan kebijaksanaan DPR dan

Pemerintah, terutama dalam mendukung kemajuan iklim

industri dan investasi di Provinsi Sumatera Utara, dengan

peraturan-peraturan yang tidak memberatkan terutama bagi

perusahaan-perusahaan milik negara.

Mempersiapkan infrastruktur penunjang industri (kereta api,

jalan akses dan tol, listrik, air, dan gas). Khusus access road

Kuala Tanjung (di sebelah kanan arah ke Kuala Tanjung)

agar dapat segera dibangun mengingat sudah padatnya lalu

lintas dan lahan telah tersedia.

Membantu kemudahan perizinan dan pembebasan lahan.

Memberikan insentif yang disiapkan untuk menarik minat dan

menggalang investasi.

Mempersiapkan kawasan peruntukan industri.

Menyiapkan SDM berkemampuan industrial yang terlatih

dengan baik dengan pendirian pusat pendidikan vokasi

(Politeknik/Litbang) berbasis kompetensi link & match

dengan Kawasan Industri.

2. PT Pelindo I (Persero).

PT Pelindo I (Persero) berkedudukan dan berkantor pusat di Jalan

Krakatau Ujung No. 100 Medan, Sumatera Utara, Indonesia.

Page 7: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

6

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun 2001,

kedudukan, tugas, dan kewenangan Menteri Keuangan selaku

Pemegang Saham pada Persero/Perusahaan Terbatas dialihkan

kepada Menteri BUMN Republik Indonesia, sedangkan pembinaan

Teknis Operasional berada ditangan Departemen Perhubungan

Republik Indonesia dan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal

Perhubungan Laut.

Sebelum tahun 2008, Perusahaan bergerak dalam bidang jasa

kepelabuhan, pelayanan peti kemas, terminal dan depo peti kemas,

usaha galangan kapal, pelayanan tanah, listrik dan air, pengisian

BBM, konsolidasi dan distribusi termasuk hewan, jasa konsultasi

kepelabuhan, dan pengusahaan kawasan pabean. Namun sejak

tahun 2008, dalam rangka optimalisasi sumber daya maka

Perusahaan dapat melakukan kegiatan usaha lain meliputi jasa

angkutan, sewa dan perbaikan fasilitas, perawatan kapal dan

peralatan, alih muat kapal, properti diluar kegiatan utama

kepelabuhan, kawasan industri, fasilitas pariwisata dan perhotelan,

jasa konsultan dan surveyor, komunikasi dan informasi, konstruksi

kepelabuhan, ekspedisi, kesehatan, perbekalan, shuttle bus,

penyelaman, tally, pas pelabuhan, dan timbangan.

Wilayah kerja usaha Perusahaan meliputi Provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam (NAD), Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Riau, dan

Provinsi Kepulauan Riau.

Kinerja Perusahaan

Dalam 5 tahun terakhir dan di tengah perlambatan ekonomi, PT

Pelindo I (Persero) masih dapat mencatat pertumbuhan, baik dari

aspek pendapatan maupun laba bersih. Rata-rata pertumbuhan

pendapatan sebesar 10% dan rata-rata pertumbuhan laba bersih

sebesar 13%.

Page 8: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

7

Gambar 2. Pendapatan dan Laba Bersih Tahun 2013 – 2017 (Rp Miliar)

Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung dan

Kawasan Industri Kuala Tanjung

Pengembangan Pelabuhan dan Kawasan Industri Kuala Tanjung

merupakan Proyek Strategis Nasional yang telah ditetapkan dalam

Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan

Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan telah diubah melalui

Peraturan Presiden No. 58 Tahun 2017 tentang Perubahan atas

Perpres No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan

Proyek Strategis Nasional.

Pengembangan Kawasan Industri Kuala Tanjung yang terintegrasi

dengan Pelabuhan akan dikembangkan melalui sinergi BUMN

(Sesuai surat Menteri BUMN ke Menko Perekonomian No. S-

77/MBU/02/2018 tanggal 2 Februari 2018 perihal Permohonan

penugasan PT Pelindo I (Persero) dan PT Inalum (Persero) untuk

pengembangan Pelabuhan dan Kawasan Industri Kuala Tanjung).

Dalam pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung, khususnya

Terminal Multi Purpose, PT Pelindo I berperan sebagai pemilik

konsesi dan pengembang pelabuhan yang dilakukan melalui sinergi

BUMN dengan PT Waskita Karya dan PT Pembangunan

Perumahan. Nilai investasi untuk pembangunan Pelabuhan Kuala

Tanjung adalah sebesar Rp3 triliun, di mana Rp900 miliar

Page 9: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

8

merupakan anggaran dari PT Pelindo I (persero) dan Rp2,1 triliun

berasal dari pinjaman Bank (Bank Mandiri, BRI, dan BNI) dengan

waktu pengembalian pinjaman 10 tahun.

Sedangkan dalam pengembangan Kawasan Industri yang

terintegrasi dengan pelabuhan, PT Pelindo I berperan sebagai

inisiator dan pemilik izin prinsip melalui anak perusahaannya yaitu

PT Prima Pengembangan Kawasan (PT PPK).

Dalam menghadapi permasalahan yang muncul, PT Pelindo I

(Persero) dan pihak-pihak yang terkait termasuk BUMN yang

berperan, terus berupaya mencari solusi guna percepatan

pembangunan Pelabuhan dan Kawasan Industri Kuala Tanjung.

Tabel 1.

Permasalahan dan Solusi

No. Permasalahan Solusi

1. Pembangunan Terminal Multi Purpose

a. Faktor cuaca dan variasi lapisan tanah sangat berpengaruh sekali terutama pada saat pekerjaan area laut

Mengoptimalkan waktu pada saat cuaca baik.

Mengganti desain pancang beton sebagian dengan baja untuk area jembatan

b. Klaim dari masyarakat terhadap lahan eks HPL Otorita Asahan dan kendala percepatan pembebasan lahan

Koordinasi dengan pihak Otorita Asahan, Kepolisian, dan Kejaksaan Batu Bara dalam penyelesaiannya

2. Pengembangan Kawasan Industri Kuala Tanjung

a. Belum terbitnya izin lokasi dari Kabupaten Batu Bara dan rekomendasi dari Kementerian Perindustrian

Percepatan penerbitan rekomendasi dan penerbitan izin lokasi

b. Pembebasan lahan belum optimal karena sebagian masih dipertahankan oleh masyarakat, dan ada perusahaan swasta yang memiliki izin prinsip yang berpotongan dengan izin prinsip yang dimiliki oleh PT PPK

Koordinasi dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan terpadu Satu Pintu, BPN, dan Pemkab Batu Bara, serta pihak swasta

Page 10: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

9

Dukungan DPR dan Pemerintah

PT Pelindo I membutuhkan dukungan dari DPR dan Pemerintah

dalam upaya mengakselerasi pengembangan Pelabuhan Kuala

Tanjung yang terintegrasi dengan Kawasan Industri Kuala Tanjung,

yaitu dalam hal:

a. Konektivitas

Percepatan pembangunan akses jalan tol dari/ke Pelabuhan

dan Kawasan Industri Kuala Tanjung.

Peningkatan status jalan dari/ke Pelabuhan dan Kawasan

Industri menjadi jalan Nasional.

b. Status Pelabuhan dan Kawasan Industri Kuala Tanjung

Terminal Multi Purpose ditetapkan sebagai bounded zone.

Status Kawasan Pelabuhan dan Kawasan Industri ditetapkan

menjadi Kawasan Ekonomi Khusus.

c. Perpajakan dan Bea Masuk

Tax holiday bagi investor yang masuk ke Kawasan Industri

Kuala Tanjung.

Pembebasan pajak/bea masuk bagi barang-barang proyek

pengembangan Pelabuhan dan Kawasan Industri Kuala

Tanjung.

d. Pendanaan

Dukungan pendanaan multilateral.

Skema Subsidiary Loan Agreement.

3. PT Kawasan Industri Medan (Persero)

PT Kawasan Industri Medan (PT KIM) adalah Badan Usaha Milik

Negara dengan bidang usaha jasa pengelolaan Kawasan Industri.

Kawasan ini didirikan pada tanggal 7 Oktober 1988, dengan

komposisi kepemilikan sahamnya terdiri dari Pemerintah RI (pusat)

60%, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara 30%, dan Pemerintah

Kota Medan 10%.

Sejak didirikannya kawasan ini, seiring dengan tingginya minat

investor untuk menanamkan investasinya di Provinsi Sumatera

Utara, PT KIM terus melakukan pengembangan lahan. Hingga saat

ini telah memiliki luas areal 780 ha dan akan terus dikembangkan

Page 11: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

10

dengan usaha sendiri maupun bekerjasama dengan pihak swasta

yang berpengalaman dan profesional dalam pembangunan

kawasan industri.

PT KIM akan terus meningkatkan berbagai sarana dan fasilitas

yang dibutuhkan dunia usaha maupun investor di kawasan industri.

Dalam kawasan yang terbesar di di Provinsi Sumatera Utara ini

telah bergabung sebanyak 600 pengusaha mulai dari industri

dengan skala UKM, menengah, hingga Industri-industri

Multinasional dan Internasional.

Kinerja PT Kawasan Industri Medan

Gambar 3. Pendapatan Perusahaan Tahun 2012 - 2017

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Pendapatan Core (Rp.Juta) 184,772 134,198 163,106 56,397 41,252 81,790

Pendapatan Non Core (Rp.Juta) 20,833 22,660 78,373 126,601 56,434 37,090

-

50,000

100,000

150,000

200,000

Axi

s Ti

tle

Chart Title

Pendapatan non core bersumber dari pengolahan limbah dan air

bersih. Pendapatan core berasal dari penjualan lahan dan

penyewaan gudang.

Page 12: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

11

Gambar 4. Laba Bersih Perusahaan Tahun 2012 - 2017

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Laba Bersih (Rp.Jutaan) 54,125 58,122 31,207 33,785 36,196 47,270

-

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

Axi

s Ti

tle

Laba Bersih (Rp.Jutaan)

Laba bersih PT KIM mulai menurun sejak tahun 2013 setelah lahan

yang akan dijual berkurang. Sementara perkembangan Dividen

selama 5 tahun yang dipengaruhi oleh perkembangan laba setelah

pajak, PT KIM masih mampu memberikan dividen sebesar 10%

dari laba bersih.

Page 13: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

12

Rencana Jangka Panjang PT Kawasan Industri Medan

Tabel 2. Rencana Jangka Panjang PT KIM menuju Kawasan

Industri Modern

4. PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

Berdasarkan Keputusan Bupati Simalungun No.

188/45/193/BPPD/2013, PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

atau PTPN III ditetapkan sebagai Badan Usaha Pembangunan dan

Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei mangkei.

Keberadaan KEK Sei Mangkei merupakan komponen strategis dan

menjadi skala prioritas program nasional. KEK Sei Mangkei

Page 14: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

13

dirancang untuk mengakomodir lebih dari 200 unit industri berkelas

dunia. Bahkan saat ini, Sei Mangkei satu-satunya KEK yang

memiliki akses ke Selat Malaka, yang juga akan terintegrasi dengan

kawasan industri terpadu Kuala Tanjung – KEK Sei Mangkei

terkoneksi langsung dengan Global Hub Kuala Tanjung sebagai

pelabuhan multi purpose. Dalam jangka panjang pelabuhan

tersebut akan dikembangkan menjadi kota pelabuhan modern yang

terintegrasi dengan kawasan industri berbasis aluminium dan

pemukiman serta infrastruktur pendukung lainnya.

Kehadiran KEK Sei Mangkei memiliki peluang dan harapan yang

besar sebagai multiplier effect terhadap ketergantungan bahan

baku impor, produk industri hilir berbasis sawit, produk industri hilir

berbasis Karet, dan produk aneka industri lainnya dalam memenuhi

berbagai kebutuhan masyarakat.

Tantangan dan Hambatan Pengembangan KEK Sei Mangkei

Tabel 3. Tantangan dan Hambatan Pengembangan KEK Sei Mangkei

No. Tantangan dan Hambatan Keterangan Status

1. Masih Tingginya Harga Gas di KEK Sei Mangkei

Harga Gas di KEK Sei Mangkei saat ini USD 10,66/MMBTU, dikarenakan tingginya harga gas dari sektor hulu (USD 7,47/MMBTU) dan tingginya Toll Fee Jaringan Pipa Gas dari Arun – Belawan – KIM – KEK Sei Mangkei (USD 2,56/MMBTU).

2. Belum ditetapkannya KEK Sei Mangkei sebagai Objek Vital Nasional (OVNI) oleh Kementerian Perindustrian guna terciptanya Stabilitas Keamanan bagi investor.

Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) telah terbit No. 503/03/IUKI/29.2/2017 tanggal 10 November 2017.

Izin Prinsip Kawasan Industri seluas 1.933,80 Ha telah terbit No. 503/02/29.2/2017 tanggal 10 November 2017.

3. Belum selesainya Pembangunan Rel Kereta Api dari Stasiun Bandar Tinggi ke Pelabuhan Kuala Tanjung sepanjang ± 21,5 Km.

Terkendala oleh pembebasan lahan masyarakat sepanjang + 4 Km.

Page 15: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

14

4. Belum selesainya Pembangunan Global Hub Pelabuhan Kuala Tanjung.

Diperlukan Percepatan pembangunan oleh PT Prima Multi Terminal.

5. Belum adanya insentif terkait pajak/retribusi dari Pemerintah Daerah (Simalungun) untuk KEK Sei Mangkei

Diperlukan insentif terkait dari Pemerintah Daerah untuk menarik minat investor.

6. Belum adanya Tempat Pembuangan/Pengolahan Limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) di Pulau Sumatera.

Saat ini tempat pengolahan limbah B3 hanya terdapat di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

7. Belum selesainya pembangunan jalan tol ruas Medan - Tebing Tinggi – Kisaran (saat ini masih sampai Sei Rampah)

Diperlukan peningkatan mutu jalan untuk mendukung transportasi darat dari dan ke KEK Sei Mangkei.

8. Penataan Tata Ruang Daerah di sekitar KEK Sei Mangkei dalam Perwujudan Rencana Pengembangan Kota Baru Sei Mangkei

Perlu Penyesuaian RTRW terhadap 3 (tiga) Kabupaten sebagai multiplier effect dari KEK Sei Mangkei yaitu: SIBASA (Simalungun – Batubara – Asahan)

Alternatif Skema Bisnis Pengembangan Kawasan Industri Terpadu

Sei Mangkei – Kuala Tanjung

a. PTPN III menyarankan skema pengelolaan yang terpisah antara

KEK Sei Mangkei dan Kawasan Industri Kuala Tanjung dengan

spesialisasi industri berbasis agro (sawit dan karet) dan

turunannya berpusat di Sei Mangkei, dan spesialisasi industri

alumunium dan turunannya berpusat di Kuala Tanjung.

b. Diperlukan perencanaan dan pengembangan yang terintegrasi

di antara KEK Sei Mangkei dengan Kawasan Industri kuala

Tanjung agar tidak terjadi kanibalisme (kompetitor).

5. PT Pertamina (Persero)

PT Pertamina (Persero) atau biasa disebut Pertamina merupakan

perusahaan milik negara yang bergerak di bidang energi meliputi

minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan. Sejak didirikan pada

10 Desember 1957, Pertamina menyelenggarakan usaha minyak

dan gas bumi di sektor hulu hingga hilir. Bisnis sektor hulu

Pertamina yang dilaksanakan di beberapa wilayah di Indonesia dan

Page 16: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

15

luar negeri meliputi kegiatan di bidang-bidang eksplorasi, produksi,

serta transmisi minyak dan gas. Untuk mendukung kegiatan

eksplorasi dan produksi tersebut, Pertamina juga menekuni bisnis

jasa teknologi dan pengeboran, serta aktivitas lainnya yang terdiri

atas pengembangan energi panas bumi dan Coal Bed Methane

(CBM). Dalam pengusahaan migas baik di dalam dan luar negeri,

Pertamina beroperasi baik secara independen maupun melalui

beberapa pola kerja sama dengan mitra kerja yaitu Kerja Sama

Operasi (KSO), Joint Operation Body (JOB), Technical Assistance

Contract (TAC), Indonesia Participating/Pertamina Participating

Interest (IP/PPI), dan Badan Operasi Bersama (BOB).

Sektor hilir Pertamina meliputi kegiatan pengolahan minyak

mentah, pemasaran dan niaga produk hasil minyak, gas dan

petrokimia, dan bisnis perkapalan terkait untuk pendistribusian

produk perusahaan.

Sinergi PT Pertamina (Persero) untuk Kawasan Industri di Provinsi

Sumatera Utara

BUMN bersinergi untuk merevitalisasi, menggerakkan, dan

menghubungkan kawasan ekonomi di daerah, seperti KEK Sei

Mangkei dengan Kawasan Industri Kuala Tanjung. Ketiadaan akses

di 3 sektor vital yang selama ini menjadi kendala mulai dibuka, yaitu

di sektor energi, telekomunikasi, dan transportasi. PT Pertamina

(Persero) berkontribusi membangun jaringan transmisi pipa gas dan

menyalurkan gas ke kawasan industri yang sumbernya berasal dari

Arun Regasifikasi Terminal.

Page 17: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

16

Gambar 5.

Profil Bisnis PT Pertamina di Provinsi Sumatera Utara

Tabel 4.

Konsumen Gas PT Pertamina di Kawasan Industri Kuala Tanjung

Perusahaan Kebutuhan Status Keterangan

Bakrie 1,2-1,6 mmscfd

Gas in di 14 Februari 2018 dengan menggunakan LNG Trucking

PJBG kombinasi antara LNG trucking dengan gas pipa. Saat ini LNG trucking dengan harga 10,8 USD/Mmbtu

Inalum 1,3-3,0 mmscfd

Pembahasan HOA Gas akan digunakan untuk produksi. Adapun pasokan listrik menggunakan PLTA dan batubara. Harga gas pipa pada kisaran 10,8 USD/Mmbtu.

Wilmar 2,0-6,0 mmscfd

Masih penjajakan Konsumen mengharapkan harga gas pada kisaran 9,0 USD/Mmbtu

Pelindo I < 10 mmscfd

Masih Penjajakan Awal pembahasan, gas digunakan juga untuk pembangkitan (30 MW). Namun karena listrik akan dipasok PLN, maka gas digunakan untuk tenan yang akan masuk di kawasan.

Page 18: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

17

6. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Bank Mandiri di Provinsi Sumatera Utara terdiri dari empat Area

dan 135 Kantor Cabang yang terdiri dari cabang reguler dan

cabang mikro, di mana cabang tersebut tersebar pada Area Medan

Imam Bonjol, Area Medan Balai Kota, Area Pematangsiantar, dan

Area Rantau Prapat. Bank Mandiri Provinsi Sumatera Utara tercatat

membukukan laba sebesar Rp1,51 triliun posisi per Desember 2017

atau tumbuh sebesar Rp438,1 milyar atau 40,9% secara YoY.

Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri Provinsi Sumatera Utara

tumbuh sebesar 17,59% di mana market share DPK tercapai 14,3%

atau naik 0,68 % secara YoY.

Pertumbuhan DPK Perbankan tersebut didorong oleh Tabungan

sebesar Rp8,2 triliun atau 10,9%, Deposito Rp8,8 triliun atau 9,9%,

dan Giro Rp6,8 triliun atau 20,2%. Bank Mandiri Provinsi Sumatera

Utara juga mengalami pertumbuhan di ketiga produk, Tabungan

tumbuh Rp1,5 triliun atau 13.8%, Giro tumbuh Rp1,9 triliun atau

39,1%, dan Deposito tumbuh Rp1,3 trliun atau 11,83%.

Kredit perbankan secara YoY tumbuh sebesar 11,1% dan Bank

Mandiri juga berkontribusi terhadap pertumbuhan dengan tumbuh

sebesar 25,9% secara YoY. Market share kredit Bank Mandiri pada

November 2017 sebesar 20,9%, mengalami peningkatan sebesar

2,47 % secara YoY.

Penyaluran Kredit secara Keseluruhan di Bank Mandiri di Provinsi

Sumatera Utara didominasi oleh Kredit Modal Kerja sebesar Rp23,7

triliun atau share sebesar 51,2% dan Kredit Investasi sebesar

Rp19,5 triliun dengan share 42,1%. Untuk kredit konsumtif sebesar

Rp3,1 triliun dengan share 6,6%.

Secara pertumbuhan YoY tahun 2016-2017 kredit Investasi

mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 65,9%

Kontribusi Bank Mandiri dalam Pembangunan Pelabuhan Kuala

Tanjung

Bank Mandiri telah menyalurkan Kredit pada PT Pelindo I Group

dengan eksposur kredit sebesar Rp2,3 triliun dengan posisi baki

debet Rp1,2 triliun per Desember 2017. Adapun fasilitas ini

Page 19: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

18

didominasi oleh Project Financing untuk pembangunan

Pelabuhan Belawan International Container Terminal (BICT)

Fase II dan Pembangunan Terminal Multi Purpose (TMP) Kuala

Tanjung.

Kontribusi Bank Mandiri dalam mendukung pembangunan Kuala

Tanjung, tidak hanya pemberian kredit ke PT Prima Multi

Terminal, tetapi Bank Mandiri juga melayani penyimpanan dana

dan transaksi PT Prima Pengembang Kawasan (PPK) yang juga

merupakan anak usaha PT Pelindo I yang bertugas dalam

pengembangan kawasan industri Kuala Tanjung. Selanjutnya

Bank Mandiri sedang mempersiapkan infastruktur dan sistem

untuk pelayanan transaksi Jasa Pelabuhan Kuala Tanjung yang

akan beroperasi pada 2018-2019.

Untuk skema pembiayaan pembangunan Pelabuhan Kuala

Tanjung, kredit ini diberikan sindikasi Join Mandated Lead Arranger

(JMLA) antara Bank Mandiri, BRI, dan BNI (sinergi BUMN

Perbankan) dengan porsi yang setara bagi ketiga sindikasi. Adapun

pembagian agen adalah Bank Mandiri sebagai Agen Fasilitas, BRI

sebagai Agen Escrow, dan BNI sebagai Agen Jaminan.

Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung yang dilakukan oleh PT

Pelindo I melalui anak perusahaannya menghabiskan total

anggaran sebesar Rp3.054.444 juta, di mana Bank Mandiri, BRI,

dan BNI berkontribusi memberikan kredit atau pembiayaan sebesar

Rp2.194.278 juta, dengan jangka waktu pengembalian selama 10

tahun atau sampai dengan tahun 2025.

Selain pembiayaan melalui fasilitas kredit yang diberikan, Bank

Mandiri, BRI, dan BNI akan terus mendukung pelayanan transaksi

keuangan di Pelabuhan Kuala Tanjung, di mana potensi Pelabuhan

Kuala Tanjung akan berkembang menjadi daerah usaha yang akan

menimbulkan berbagai kebutuhan pembiayaan baik pinjaman

korporasi, pinjaman retail, dan produk perbankan lainnya. Ketiga

Bank tersebut telah memiliki kantor cabang di sekitar Pelabuhan

Kuala Tanjung dan siap melayani kebutuhan stakeholder

Pelabuhan Kuala Tanjung.

Page 20: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

19

7. PT BRI (Persero) Tbk.

PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik

pemerintah yang terbesar di Indonesia yang berdiri pada tanggal 16

Desember 1895 di Purwokerto. Pada periode setelah kemerdekaan

RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1

disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di

Indonesia. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang

Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21

tahun 1992, status BRI berubah menjadi perseroan terbatas.

Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah

Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia

memutuskan untuk menjual 30% saham BRI, sehingga menjadi

perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk.

Penyaluran KUR di Provinsi Sumatera Utara

BRI akan terus fokus membantu pelaku UMK dengan meningkatkan

jumlah penyaluran KUR tahun ini. Sektor KUR yang dilayani yaitu

pertanian, perikanan, industri pengolahan, perdagangan, dan jasa.

Sampai dengan Januari 2018, jumlah pelaku UMK yang telah

dibantu dengan KUR sebanyak 9.893 debitur dengan plafon

penyaluran 228.825.667.484 yang tersebar di seluruh

kota/kabupaten Sumatera Utara.

Percepatan kolektibilitas KUR mikro dan KUR kecil:

a. Percepatan kolektibilitas berdasarkan hasil pemeriksaan yang

objektif dan prinsip kehati-hatian yang dituangkan dalam Lembar

Kunjungan Nasabah (LKN).

b. Dilakukan terhadap KUR yang berpotensi menjadi bermasalah

karena faktor di luar kendali bank dengan pembatasan:

Debitur meninggal dunia.

Tidak diketahui keberadaannya.

Usaha sudah tidak ada lagi.

c. Mendapatkan persetujuan dari Pemimpin Cabang.

Page 21: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

20

Tabel 5. Penyaluran KUR di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017

Kontribusi BRI dalam Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung

Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung yang dilakukan oleh PT

Pelindo I melalui anak perusahaannya menghabiskan total

anggaran sebesar Rp3.054.444 juta, di mana BRI, Bank Mandiri,

BNI berkontribusi memberikan kredit atau pembiayaan sebesar

Rp2.194.278 juta, dengan jangka waktu pengembalian selama 10

tahun atau sampai dengan tahun 2025.

Selain pembiayaan melalui fasilitas kredit yang diberikan, BRI, Bank

Mandiri, dan BNI akan terus mendukung pelayanan transaksi

keuangan di Pelabuhan Kuala Tanjung, di mana potensi Pelabuhan

Kuala Tanjung akan berkembang menjadi daerah usaha yang akan

menimbulkan berbagai kebutuhan pembiayaan baik pinjaman

korporasi, pinjaman retail, dan produk perbankan lainnya. Ketiga

Bank tersebut telah memiliki kantor cabang di sekitar Pelabuhan

Kuala Tanjung dan siap melayani kebutuhan stakeholder

Pelabuhan Kuala Tanjung.

8. PT BNI (Persero) Tbk.

PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk atau BNI berdiri pada

tanggal 5 Juli 1946 dan merupakan bank pertama milik negara yang

lahir setelah kemerdekaan Indonesia. BNI sempat berfungsi

sebagai bank sentral dan bank umum sebagaimana tertuang dalam

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2 tahun

1946, sebelum akhirnya beroperasi sebagai bank komersial sejak

Page 22: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

21

tahun 1955. Oeang Republik Indonesia atau ORI sebagai alat

pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia

pada tanggal 30 Oktober 1946 dicetak dan diedarkan oleh Bank

Negara Indonesia.

BNI mencatat sejarah dengan menjual saham perdananya kepada

masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek

Surabaya (BES) pada tahun 1996. Dalam sejarah perbankan

nasional, BNI menjadi bank negara pertama yang go-public.

Kredit dan Dana Pihak Ketiga BNI di Provinsi Sumatera Utara

Pada tahun 2017, BNI Sumatera Utara mencatatkan pertumbuhan

kredit sebesar Rp364 miliar atau naik 4,94% dibanding tahun

sebelumnya. Kualitas kredit semakin membaik tercermin dalam

penurunan NPL menjadi 2,88% pada tahun 2017.

Dana Pihak Ketiga (DPK) di BNI Sumatera Utara tumbuh signifikan

sebesar Rp455 miliar atau naik 15,55% dibanding tahun

sebelumnya.

Realisasi kredit BNI Sumatera Utara di dominasi oleh segmen kecil

share-nya mencapai 40.39% yaitu sebesar Rp3,12 triliun naik 4%

year on year, diikuti oleh segmen menengah mencapai 34.55%

yaitu sebesar Rp2,66 triliun, dan segmen consumer yaitu 25,05 %

atau sebesar Rp1,94 trilliun.

Realisasi kredit produktif BNI Sumatera Utara dibagi menjadi 2 yaitu

kredit investasi dan kredit modal kerja. Pada tahun 2017, BNI

Sumatera Utara mencatatkan kredit investasi sebesar Rp2,56 triliun

dan kredit modal kerja mencapai Rp2,72 triliun.

Penyaluran KUR BNI di Provinsi Sumatera Utara

Penyaluran KUR di Provinsi Sumatera Utara sejak tahun 2015

sampai dengan 31 Desember 2017 tercatat sebesar Rp1.332 miliar

dengan kolektibilitas sebesar 98.8%. Penyaluran KUR per sektor

usaha di BNI Sumatera Utara masih didominasi sektor

perdagangan pada tahun 2017 yang mencapai 74% dari total

penyaluran KUR tahun 2017 yaitu Rp539 miliar.

KUR mikro sebesar Rp22 juta per debitur dan KUR retail sebesar

Rp220 juta per debitur. Jumlah debitur KUR di BNI Sumatera Utara

Page 23: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

22

dengan nominal maksimal Rp25 juta masih mendominasi

penyaluran KUR yaitu sebanyak 1.207 debitur.

Kontribusi BNI pada Pembiayaan Pengembangan Sektor

Pelabuhan

Total pembiayaan BNI terhadap industri pelabuhan sebesar Rp4,3

triliun. Terdiri dari Pelindo I Group Rp1,08 triliun, Pelindo II Group

Rp270 milyar, dan Pelindo III Group Rp3 triliun.

BNI juga turut serta dalam pembiayaan untuk pembangunan

Terminal multi purpose Pelabuhan Kuala Tanjung melalui PT. Prima

Multi Terminal, yang merupakan anak perusahaan PT Pelindo I

(Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk., dan PT Pembangunan

Perumahan (Persero) Tbk.

Tabel 6. Kredit Investasi Sindikasi Pelabuhan Kuala Tanjung

Bank Porsi Status Keagenan

BNI Rp732 miliar Lead Arranger Security Agent

BRI Rp732 miliar Lead Arranger Escrow Agent

Mandiri Rp732 miliar Lead Arranger Facility Agent

Total Rp2.196 miliar - -

9. PT Prima Multi Terminal

PT Prima Multi Terminal (PT PMT) adalah sebuah perusahaan

pengembang pelabuhan terpadu. PT PMT merupakan anak

perusahaan gabungan BUMN yaitu PT Pelindo I (Persero), PT

Waskita Karya (Persero) Tbk., dan PT Pembangunan Perumahan

(Persero) Tbk. dengan komposisi penyertaan saham masing-

masing yaitu 55%, 20%, dan 25%. Perusahaan ini berfokus pada

pembangunan pelabuhan dan operator. Saat ini PT PMT sedang

mengembangkan terminal multi purpose baru di Pelabuhan Kuala

Tanjung, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara. Bidang usaha PT

PMT antara lain terminal peti kemas internasional dan domestik,

terminal curah cair internasional dan domestik, penyediaan

pergudangan, kegiatan industri tertentu, dan jasa penunjang

lainnya.

Page 24: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

23

Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung

PT PMT mendapat penugasan dari PT Pelindo I (persero) untuk

melaksanakan pembangunan Pelabuhan Kuala tanjung di mana

pengerjaan fisiknya dilakukan oleh PT Waskita Karya (Persero)

Tbk. dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Pengerjaan

Pelabuhan Kuala Tanjung ini dimulai pada bulan April tahun 2015.

Realisasi pembangunan Kuala Tanjung sampai dengan saat ini

sudah mencapai 90,4% di mana pengerjaan pada sisi laut

mencapai 97% dan sisi darat 80%. Ditargetkan per April 2018,

Pelabuhan Kuala Tanjung sudah dapat dioperasikan untuk

melayani arus keluar masuk barang dan penumpang ke seluruh

Indonesia dan luar negeri. Selanjutnya, PT PMT akan ditugaskan

mengelola pelabuhan ini.

Berbagai pekerjaan konstruksi dasar seperti dermaga 500x600

meter selesai, Trestle panjang 2,8 km untuk empat jalur truk selebar

18,5 meter dilengkapi rak pipa 4 line x 8 inch, serta lapangan

penumpukan di darat yang dilengkapi dengan fasilitas terminal,

sebagian besar telah selesai pengerjaannya.

Pelabuhan Kuala Tanjung akan memiliki kapasitas hingga

mencapai 20 juta TEUs yang dikembangkan secara bertahap

hingga tahun 2023. Tahap I merupakan Pengembangan terminal

multi purpose yang memiliki kapasitas 400 ribu TEUs.

10. PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk atau Waskita Karya merupakan

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Konstruksi terbesar di

Indonesia yang mengembangkan usaha melalui lima pilar bisnis

utama yaitu konstruksi, investasi jalan tol, beton precast, realty, dan

energi.

Waskita Karya berdiri pada tahun 1961 melalui proses nasionalisasi

perusahaan asing yang awalnya bernama Volker Aannemings

Maatschapiij N.V. Waskita Karya mencatatkan saham di Bursa Efek

Indonesia (IPO) pada bulan Desember tahun 2012 dengan

menerbitkan saham baru sebesar Rp1,2 triliun.

Page 25: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

24

Pada bulan Juni tahun 2015 Waskita Karya menyelesaikan aksi

korporasi dengan menerbitkan saham baru (rights issue) total nilai

Rp5.298 miliar yang terdiri dari:

Penyertaan Modal Negara Rp3.499 miliar.

Setoran Modal Publik Rp1.798 miliar.

Waskita Karya mencatatkan saham anak perusahaan PT Waskita

Beton Precast Tbk di Bursa Efek Indonesia melalui IPO pada

tanggal 20 September 2016 sebesar Rp5,2 triliun.

Waskita Karya turut serta mengerjakan pembangunan fisik

Pelabuhan Kuala Tanjung bersama-sama dengan PT

Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.

11. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.

PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. atau PT PP didirikan

dengan nama NV Pembangunan Perumahan berdasarkan Akta

Notaris No. 48 tanggal 26 Agustus 1953, di mana kemudian

berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 63 tahun 1961, NV

Pembangunan Perumahan diubah menjadi PN (Perusahaan

Negara) Pembangunan Perumahan. Pada saat awal didirikan, PT

PP telah dipercaya untuk membangun rumah bagi para petugas PT

Semen Gresik, anak perusahaan dari BAPINDO di Gresik. Seiring

dengan peningkatan kepercayaan, PT PP menerima tugas untuk

membangun proyek-proyek besar yang berhubungan dengan

kompensasi perang Pemerintah Jepang yang dibayarkan kepada

Republik Indonesia, yaitu: Hotel Indonesia, Bali Beach Hotel,

Ambarukmo Palace Hotel, dan Samudera Beach Hotel.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 1971, PN

Pembangunan Perumahan berubah statusnya menjadi PT PP yang

dikuatkan dengan Akta No. 78 tanggal 15 Maret 1973. Seiring

dengan Peraturan Pemerintah tentang Perubahan Struktur

Kepemilikan Saham Negara, maka pada tanggal 9 Februari 2010

perseroan telah memenuhi kewajiban pencatatan di PT Bursa Efek

Indonesia (BEI). Sejak tanggal tersebut, saham PT PP secara resmi

telah tercatat dan dapat diperdagangkan di BEI.

Perseroan dipercaya untuk mengerjakan berbagai proyek

infrastruktur di Indonesia di antaranya New Tanjung Priok dengan

Page 26: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

25

nilai kontrak Rp8,2 triliun, salah satu mega proyek PT PP pada

tahun 2012. Selain itu, Perseroan juga menangani pembangunan 7

(tujuh) bandar udara selama tahun tersebut. Perusahaan

melakukan berbagai aksi korporasi baik finansial maupun

operasional, seperti proses obligasi yang dilakukan pada

penghujung tahun 2012.

PT PP turut serta mengerjakan pembangunan fisik Pelabuhan

Kuala Tanjung bersama-sama dengan PT Waskita Karya (Persero)

Tbk.

B. Hasil Kunjungan Komisi VI DPR RI

1. Temuan Komisi VI DPR RI

Hasil temuan yang didapatkan oleh Komisi VI DPR RI dalam

Kunjungan Kerja ke Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai

berikut:

a. Proses pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung sudah

memasuki tahap akhir dan diprediksi akan beroperasi pada

bulan April 2018. Namun pembangunan Kawasan Industri Kuala

Tanjung yang akan terintegrasi dengan Pelabuhan Kuala

Tanjung masih dalam tahap perencanaan pembebasan lahan.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada koordinasi yang baik dan

perencanaan matang dalam pembangunan kawasan industri

dan pelabuhan tersebut. Dikhawatirkan biaya pembebasan

lahan untuk Kawasan Industri Kuala Tanjung akan meningkat

tajam dan membebani BUMN yang bertugas mengembangkan

kawasan industri tersebut. Seharusnya, proses pembebasan

lahan untuk Kawasan Industri dan Pelabuhan Kuala Tanjung

dilakukan secara bersamaan.

b. Pendanaan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung yang

hampir selesai, sekitar 70%-nya berasal dari pinjaman bank

(Rp2.194.278 juta dari total Rp3.054.444 juta). Namun Direksi

Pelindo I tidak bisa menjelaskan secara pasti siapa yang akan

menggunakan pelabuhan tersebut nantinya dan bagaimana

proyeksi pendapatannya, sementara Kawasan Industri Kuala

Tanjung masih belum terbangun. Dikhawatirkan Pelindo I tidak

mampu membayar kewajiban hutang termasuk bunganya yang

harus dikembalikan dalam waktu 10 tahun.

Page 27: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

26

2. Rekomendasi Komisi VI DPR RI

Rekomendasi hasil pertemuan Komisi VI DPR RI dengan PT Inalum

(Persero), PT Pelindo I (Persero), PT Kawasan Industri Medan

(Persero), PT Perkebunan Nusantara III (Persero), PT Pertamina

(Persero), PT BRI (Persero) Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.,

PT BNI (Persero) Tbk., PT Prima Multi Terminal, PT Waskita Karya

(Persero) Tbk., dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.

adalah sebagai berikut:

a. Komisi VI DPR RI meminta kepada PT Inalum (Persero) untuk

membuat matriks terkait dengan dukungan-dukungan yang

dibutuhkan PT Inalum (Persero) secara spesifik kepada

pemerintah, DPR, dan stakeholders lainnya dalam mewujudkan

pengembangan Industri Aluminium Nasional dan Kawasan

Industri Terpadu Kuala Tanjung – Sei Mangkei. Matriks tersebut

mohon segera disampaikan kepada Komisi VI DPR RI.

b. Komisi VI DPR RI segera mengundang PT Pelindo I (Persero)

untuk menyampaikan dan menjelaskan Studi Kelayakan Bisnis

atau Feasibility Study dari pembangunan Pelabuhan Kuala

Tanjung.

c. Komisi VI DPR RI akan membawa permasalahan yang ditemui

dalam Kunjungan Kerja ke Provinsi Sumatera Utara terkait

dengan pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Kuala

Tanjung, ke tingkatan yang lebih tinggi.

III. PENUTUP

Demikianlah laporan Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI ke Provinsi

Sumatera Utara pada Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2017 -

2018.

Jakarta, Maret 2018 Ketua Tim, Ttd Ir. H. Azam Azman Natawijana

A-430

Page 28: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

27

LAMPIRAN FOTO

Komisi VI DPR RI melakukan Peninjauan Lapangan ke PT Inalum

Komisi VI DPR RI melakukan Peninjauan Lapangan ke PT Inalum

Page 29: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

28

Komisi VI DPR RI mendapatkan Penjelasan dari Direksi PT Pelindo I

dalam Peninjauan Lapangan Pelabuhan Kuala Tanjung

Komisi VI DPR RI mendapatkan Penjelasan dari Direksi PT Pelindo I

dalam Peninjauan Lapangan Pelabuhan Kuala Tanjung

Page 30: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … fileSurat Tugas Nomor: ... Kawasan Industri Medan (Persero), ... (Persero) resmi menjadi BUMN ke-4 141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai

29

Komisi VI DPR RI melakukan Pertemuan dan Diskusi dengan Direksi

BUMN Di Kantor PT Inalum (Persero)