LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas...

35
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE PROVINSI PAPUA Reses Masa Persidangan V Tahun Sidang 2017 - 2018 30 Juli - 3 Agustus 2018 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2018

Transcript of LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas...

Page 1: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

LAPORAN

KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI

KE PROVINSI PAPUA

Reses Masa Persidangan V Tahun Sidang 2017 - 2018

30 Juli - 3 Agustus 2018

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

2018

Page 2: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

1

LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI

KE PROVINSI PAPUA RESES MASA PERSIDANGAN V TAHUN SIDANG 2017 - 2018

29 JULI – 2 AGUSTUS 2018

I. PENDAHULUAN

A. Dasar Hukum Kunjungan Kerja

Pasal 98 ayat (4) huruf f Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang

MPR, DPR, DPD, dan DPRD sebagaimana telah mengalami perubahan

pertama dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 dan perubahan

kedua dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018.

Surat Tugas Nomor: ST/30/Kom.VI/DPR RI/VII/2018 tentang Penugasan

Anggota Komisi VI DPR RI untuk melakukan Kunjungan Kerja Pada

Reses Masa Persidangan V Tahun Sidang 2017 - 2018 ke Provinsi

Maluku.

B. Maksud dan Tujuan

Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI ke Provinsi Papua sebagaimana diatur

dalam Peraturan Nomor 1 Tahun 2014, dimaksudkan untuk melaksanakan

tugas salah satu tugas komisi di bidang pengawasan yang hasilnya akan

dilaporkan dalam rapat komisi untuk ditindaklanjuti.

Kunjungan kerja ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan

kegiatan pembangunan di Provinsi Papua yang berhubungan dengan ruang

lingkup tugas Komisi VI DPR RI yang membidangi Perdagangan,

Perindustrian, Investasi, Koperasi dan UKM, BUMN dan Standarisasi

Nasional, baik perkembangan kinerja maupun permasalahan dan kendala

yang dihadapi, serta upaya penyelesaiannya.

C. Sasaran dan Obyek Kunjungan Kerja

Sasaran dan obyek dari kunjungan kerja ke Provinsi Papua kali ini adalah:

1. Pemerintah Provinsi Papua

Page 3: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

2

2. PT. PELINDO IV (Persero).

3. PT. Hutama Karya (Persero).

4. PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.

5. PT. PLN (Persero).

6. PT. Pertamina (Persero).

7. PT. Inalum (Persero)

8. PT. Freeport Indonesia

D. Susunan Anggota Tim Kunjungan Kerja

(Terlampir)

E. Jadwal Kunjungan Kerja

1. Pertemuan dengan Pejabat Gubernur Provinsi Papua dan jajarannya

beserta Bupati/Walikota beserta jajarannya di wilayah Papua.

2. Peninjauan pembangunan dermaga penumpang dan replacement

dermaga pelabuhan Jayapura dengan PT. Pelindo IV (Persero)

3. Peninjauan pembangunan Jembatan Holtekamp di atas Teluk Youtefa

dengan PT. Hutama Karya (Persero) dan PT. Pembangunan

Perumahan (Persero) Tbk.

4. Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT.

Inalum (Persero), dan PT. Freeport Indonesia.

II. HASIL KUNJUNGAN KERJA

A. Deskripsi Umum Daerah Kunjungan Kerja

Pada triwulan I 2018, perekonomian Papua mencatatkan percepatan

pertumbuhan yang sangat signifikan. Ekonomi Papua tumbuh 28,93% (yoy).

Nilai tersebut naik signifikan dari tahun sebelumnya di periode yang sama

(Triwulan I-2017 dibanding Triwulan I-2016) yang hanya tumbuh 3,72

persen. Pertumbuhan yang tinggi ini terutama dipengaruhi oleh produksi

Pertambangan Bijih Logam (Tembaga dan Emas) yang tumbuh tinggi. Ijin

ekspor PT. Freeport Indonesia yang sempat terhenti di bulan Februari dan

Maret 2017 membuat produksinya menjadi terbatas, sementara pada tahun

ini ijin ekspor berhasil diperpanjang sehingga tidak mempengaruhi

produksinya. Selain itu, ada beberapa peristiwa lain yang mendorong

perekonomian, di antaranya Pertumbuhan Produksi Padi yang tinggi karena

ada beberapa kabupaten yang sudah memasuki masa panen; dan

Page 4: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

3

Peningkatan Barang Muat yang cukup tinggi baik itu pada Angkutan Laut

maupun Udara.

Selama Triwulan I-2018 ini, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan

Usaha Pertambangan dan Penggalian yang tumbuh tinggi yaitu sebesar

74,06 persen; diikuti Transportasi dan Pergudangan yang tumbuh sebesar

10,66 persen; dan Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur

Ulang sebesar 10,09 persen. Bila dilihat dari penciptaan sumber

pertumbuhan ekonomi Papua triwulan I-2018 (y-on-y), Lapangan Usaha

Pertambangan dan Penggalian memiliki sumber pertumbuhan tertinggi jauh

di atas lapangan usaha yang lain yaitu sebesar 25,67 persen, diikuti

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 0,92 persen; Perdagangan

Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 0,70 persen;

dan Transportasi dan Pergudangan sebesar 0,50 persen. Sementara itu,

ketiga belas Lapangan usaha lainnya hanya memberikan sumber

pertumbuhan sebesar 1,14 persen.

Sementara itu jika ekonomi Papua Tanpa Pertambangan dan Penggalian

triwulan I-2018 dibanding triwulan I-2017 (y-on-y) hanya tumbuh sebesar

4,98 persen. Nilai ini sedikit melambat dibandingkan dengan tahun lalu di

periode yang sama yaitu sebesar 5,07 persen. Perlambatan ini terutama

dikarenakan rendahnya pertumbuhan Lapangan Usaha Konstruksi (0,88

persen) sebagai akibat dari menurunnya realisasi belanja modal konstruksi

pemerintah. Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi juga tumbuh

melambat (1,04 persen). Selain itu, Lapangan Usaha Administrasi

Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib juga terlihat melambat

(2,57 persen) yang terjadi karena melambatnya pertumbuhan realisasi

Belanja Pegawai Pemerintah.

Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan ekonomi triwulan I-2018 terhadap

triwulan I-2017 (y-on-y) terjadi pada Ekspor Barang dan Jasa, Impor Barang

dan Jasa, Komponen Konsumsi Akhir Lembaga Non Profit Rumah Tangga

(PK-LNPRT) dan Pemerintah (PK-P). Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh

Ekspor Barang dan Jasa Luar Negeri sebesar 159,00 persen, diikuti oleh

Impor Barang dan Jasa Luar Negeri sebesar 13,41 persen, dan Komponen

Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non- Profit yang melayani Rumah Tangga

(PK-LNPRT) sebesar 9,26 persen. Bila dilihat dari penciptaan sumber

pertumbuhan ekonomi nasional triwulan I-2018 (y-on-y), komponen Ekspor

Barang dan Jasa Luar Negeri merupakan komponen dengan sumber

pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 16,93 persen; diikuti Komponen PK-RT

sebesar 2,61 persen dan Komponen PK-P sebesar 1,16 persen.

Page 5: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

4

Dari aspek harga-harga barang, tekanan inflasi Papua pada triwulan I 2018

tercatat 3,16% (yoy) mengalami kenaikan dibanding dengan triwulan IV 2017

sebesar 2,11% (yoy) namun masih lebih rendah dibanding inflasi Nasional

sebesar 3,4% (yoy). Inflasi Papua pada triwulan I 2018 terutama dipicu oleh

peningkatan inflasi administered prices. Di sisi lain, kelompok inti dan volatile

food mengalami inflasi namun masih dalam level yang terkendali.

Pada sektor Koperasi dan UMKM, sektor ini masih belum dapat memberikan

kontribusi yang signifikan bagi ekonomi Papua. Di akhir tahun 2017, sektor

koperasi hanya memiliki persentase terhadap PDB Papua sebesar 0,27%

atau sebesar Rp 518.883.461.674 sementara total Produk Domestik Bruto

Provinsi Papua tahun 2017 sebesar Rp 191.615.410.000.000. Disamping itu,

rasio pelaku UMKM terhadap jumlah penduduk juga masih sangat kecil

yakni sebesar 4,72% atau 153.296 orang/unit dari total penduduk Provinsi

Papua sebanyak 3.247.758 jiwa.

Kurangnya peran Koperasi dan UMKM terhadap perekonomian Papua

disebabkan karena permasalahan yang dihadapi oleh sektor tersebut, yakni:

pertama, permasalahan sumber daya manusia (SDM). Masih lemahnya

SDM pengelola Koperasi dan UMKM khususnya dalam hal manajerial,

keterampilan dan keahlian, tingkat pendidikan, jiwa kewirausahaan, etos

kerja, serta etika berusaha. Kedua, permasalahan permodalan di mana

masih rendahnya aksesibiltas Koperasi dan UMKM kepada sumber-sumber

permodalan. Ketiga, Permasalahan manajemen di mana masih rendahnya

kemampuan mengelola bisnis dari mulai perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan sampai pengendalian bisnis. Keepat, permasalahan teknologi

di mana masih rendahnya tingkat penguasaan teknologi dalam hal

menjalankan usaha, kurangnya infomasi teknologi, rendahnya inovasi dalam

penciptaan desain dan peralatan usaha. Kelima, permasalahan pemasaran

di mana masih rendahnya kemampuan dalam merebut peluang pasar,

menguasai pangsa pasar, dan terbatasnya kemampuan KUKM dalam

merebut pasar lokal, regional dan internasional.

Dalam kunjungan kerja Komisi VI DPR RI ini, Pemerintah Provinsi Papua

menyampaikan permasalahannya yakni:

1. Pemerintah Provinsi Papua saat ini sedang menghadapi gugatan dari

PT. Freeport Indonesia (PTFI) di pengadilan pajak sehubungan dengan

penagihan Pemerintah Provinsi Papua ke PTFI terkait pajak air

permukaan sebagaimana diatur dalam Perda Provinsi Papua Nomor 4

Tahun 2011 tentang Pajak Daerah. Sebelumnya pemerintah provinsi

menyampaikan surat secara resmi atas hasil audit BPK RI ke PTFI

Page 6: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

5

untuk menyampaikan tagihan kewajiban PTFI untuk membayar pajak air

permukaan. Pemerintah Provinsi Papua telah melayangkan surat secara

resmi sebanyak 3 kali dan tidak mendapat respon, namun justru

Pemerintah Provinsi Papua digugat oleh PTFI di pengadilan pajak. Hasil

keputusan di pengadilan pajak, Pemerintah Provinsi Papua

memenangkan perkara atas gugatan PTFI, namun PTFI mengajukan

banding ke Mahkamah Agung dan putusan Mahkamah Agung

memenangkan PTFI. Sampai saat ini Pemerintah Provinsi Papua masih

berproses di pengadilan pajak terkait pajak air permukaan.

2. Pemerintah Provinsi Papua bekerjasama dengan Kejaksaan juga

sedang mengusahakan untuk dapat mengenakan pajak alat berat

kepada PTFI, karena sampai saat ini Pemerintah Provinsi Papua tidak

mengetahui penggunaan alat berat oleh PTFI. Untuk itu perlu dukungan

dari Pemerintah Pusat agar Pemerintah Provinsi Papua dapat

memaksimalkan potensi penerimaan daerah yang dapat ditagih dari

kegiatan usaha di Provinsi Papua.

3. Provinsi Papua pada tahun 2020 akan menjadi tuan rumah

penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON). Hal tersebut tentu

akan meningkatkan permintaan terhadap barang-barang dan jasa yang

cukup signifikan ditambah lagi Papua bukanlah daerah sentra produksi.

Untuk itu diperlukan dukungan dari Pemerintah Pusat untuk memastikan

ketersediaan pasokan barang dan jasa selama kegiatan tersebut.

4. Provinsi Papua memiliki Perda terkait larangan minuman keras, namun

ternyata Perda tersebut dipermasalahkan oleh Kementerian

Perdagangan karena dianggap bertentangan dengan Peraturan Menteri

Perdagangan. Hadirnya Perda ini sebenarnya didasari kekhawatiran

maraknya minuman keras yang berpotensi merusak generasi muda

Papua, ditambah lagi bahwa Papua merupakan daerah otonmi khusus

di mana seharusnya dapat mengatur dirinya sendiri. Untuk itu perlu

dukungan dari DPR RI untuk mengatasi permasalahan tersebut.

5. Beberapa daerah Kabupaten/Kota menyampaikan permasalahan

infrastruktur untuk mendukung kegiatan perekonomian masing-masing

daerah. Dengan kondisi geografis Papua, di mana 60%-nya merupakan

daerah pegunungan, sangat diperlukan pembangunan infrastruktur baik

jalan, pasar dan bandar udara agar dapat meningkatkan konektivitas

antar daerah sehingga arus manusia, barang dan jasa dapat berjalan

dengan lancar.

Page 7: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

6

B. BUMN Bidang Transportasi

PT. Pelindo IV (Persero) dan Peninjauan Pembangunan Dermaga

Penumpang Dan Replacement Dermaga Pelabuhan Jayapura

Kinerja keuangan pelabuhan cabang PT Pelindo 4 (Persero) di wilayah

Provinsi Papua menunjukan tren positif dengan peningkatan pendapatan,

pengendalian biaya dan peningkatan keuntungan perusahaan minimal 10%

setiap tahunnya.

Prioritas pengembangan bisnis perusahaan di wilayah Papua adalah dengan

pengembangan Terminal Petikemas bertaraf international di pelabuhan

eksisting yang dilengkapi dengan fasilitas dan peralatan pelabuhan yang

lebih modern di wilayah Papua. Selain itu, dengan program PMN maka

upaya yang dilakukan PT. Pelindo IV adalah dengan pembangunan

dermaga penumpang dan replacement dermaga serta pengadaan peralatan

bongkar muat petikemas di Pelabuhan Jayapura, dan Pembangunan

dermaga petikemas serta pengadaan Fix Crane di Pelabuhan Merauke.

Saat ini PT. Pelindo 4 (Persero) berupaya meningkatkan muatan barang

melalui program direct call yang telah dilaksanakan di Pelabuhan Jayapura

dan dilanjutkan oleh Pelabuhan Merauke dan Biak untuk meningkatkan nilai

tambah bagi perdagangan di Provinsi Papua Barat. Untuk itu, PT. Pelindo IV

(Persero) meningkatkan status pelabuhan konvensional di Jayapura, Biak

dan Merauke menjadi Terminal Petikemas dengan membangun fasilitas dan

modernisasi peralatan pelabuhan. Adapun program direct call yang sudah

berjalan adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Program Direct Call Pelabuhan Jayapura

Page 8: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

7

Dalam melaksanakan kegiatan usahanya tersebut, PT. Pelindo IV (Persero)

masih memiliki kendala-kendala, yakni kedalaman alur pelayaran dan kolam

pelabuhan Merauke, Jayapura dan Biak belum pernah dilakukan

pengerukan. Hal ini merupakan tanggung jawab dari pemerintah, sehingga

PT. Pelindo IV (Persero) belum dapat mengatasi permasalahan tersebut.

Selain itu biaya TKBM yang masih tinggi juga menjadi kendala meskipun

status pelabuhan telah menjadi teminal Peti kemas.

Terkait program kemitraan/PUKK dan program Bina Lingkungan, PT.

Pelindo IV juga telah melaksanakan program tersebut di wilayah Provinsi

Papua. Adapun program kemitraan meliputi sector industri (rumah tangga

dan skala kecil), sektor perdagangan (kios, toko kecil, warung), sektor

pertanian (pembelian bibit dan pupuk petani serta alat pertaniannya), sektor

peternakan (ternak unggas dan petelur), sektor perikanan (pembelian alat

tangkap dan modal bagi nelayan), sektor jasa (usaha perbengkelan,

penjahit, salon dan lainnya), dan sector lainnya (koperasi). Sementara itu

untuk program bina lingkungan, objek dan jenis bantuannya ditujukan untuk

bencana alam, pendidikan dan pelatihan, kesehatan, prasarana dan sarana

umum, sarana ibadah, pelestarian alam, bansos pengentasan kemiskinan,

bantuan pemasaran dan promosi serta diklat mitra binaan.

Dalam kunjungan kerja Komisi VI DPR RI ini, anggota DPR RI juga

melakukan peninjauan ke lokasi pembangunan dermaga penumpang dan

replacement dermaga pelabuhan Jayapura. Adanya pembangunan dermaga

pelabuhan Jayapura ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas arus

barang dan jasa sehingga dapat meningkatkan aktivitas ekonomi Provinsi

Papua. Adapun dokumentasi kegiatan peninjauan tersebut adalah sebagai

berikut:

Gambar 1. Peninjauan Pembangunan Dermaga Pelabuhan Jayapura

Page 9: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

8

Gambar 2. Peninjauan Pembangunan Dermaga Pelabuhan Jayapura

Gambar 3. Tim Komisi VI DPR RI Memasuki Daerah Pembangunan

Dermaga Pelabuhan Jayapura

Page 10: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

9

Gambar 4. Anggota DPR RI Mendengar Pengarahan Dalam Peninjauan

Pembangunan Dermaga Pelabuhan Jayapura

C. Peninjauan Pembangunan Jembatan Holtekamp di atas Teluk Youtefa

(PT. Hutama Karya (Persero), dan PT. Pembangunan Perumahan

(Persero), Tbk)

Pembangunan jembatan Holtekamp merupakan sebuah maha karya insinyur

Indonesia dengan menggunakan inovasi metode pertama di Indonesia.

Pembangunan ini dilatarbelakangi oleh beberapa aspek yakni: pertama,

sebagai salah satu solusi pembangunan kota Jayapura. Saat ini sisi Hamadi

sudah berkembang menjadi perkotaan yang padat, maka dengan adanya

jembatan ini dapat berkembang lagi ke sisi Muara Tami yang relative datar

dan luas. Kedua, untuk mempersingkat waktu tempuh dari jayapura ke

distrik Muara Tami dan SKOUW (PLBN) Papua New Guenia. Ketiga,

sebagai sarana pendukung pelaksanaan PON tahun 2020 di Provinsi

Papua. Keempat, sebagai landmark baru di tanah Papua.

Gambar 5. Desain Jembatan Holtekamp Jayapura

Page 11: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

10

Pembangunan jembatan Holtekamp secara keseluruhan sudah mencapai

99,64% di bulan Juli 2018. Diharapkan pada bulan Desember jembatan ini

sudah dapat digunakan. Pembangunan ini merupakan sinergi dari

Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kota

Jayapura. Dengan demikian dalam pembangunan ini pembiayaan

bersumber dari 3 pos pendanaan yakni APBN, APBD Provinsi Papua, dan

APBD Kota Jayapura. Adapun pembagian pekerjaan dan tanggung jawab

adalah sebagai berikut:

Gambar 6. Pembagian Paket Pekerjaan Pembangunan Jembatan

Holtekamp

Pembangunan jembatan ini menggunakan metode yang baru, di mana

metode ini dapat mempercepat pengerjaan selama 6 bulan lebih cepat

dibandingkan metode yang lama. Pengerjaan dilakukan secara paralel

dimana 3 bagian jembatan yakni pemasangan baja struktur segmental (side

span 1, P3, dan side span 2) dilakukan di lokasi proyek, sementara 2 bagian

jembatan (center span 1 dan 2 dilakukan di PT. PAL Surabaya. Center span

dengan panjang 112,5 meter, tinggi 20 meter, lebar 26 meter, dan berat

2.000 ton dikirim dari Surabaya ke Jayapura menggunakan perahu

tongkang. Pengiriman center span ini memecahkan rekor MURI sebagai

pengiriman rangka baja pelengkung bagian tengah secara utuh dengan

jarak terjauh. Setelah sampai di lokasi proyek maka selanjutnya dilakukan

pengangkatan dan pemasangan center span ke side span. Kegiatan ini

hanya memakan waktu selama 4 jam saja. Proses ini juga berhasil

memecahkan rekor MURI sebagai Pengangkatan dan Pemasangan Rangka

Baja Jembatan Dalam Bentuk Utuh Terpanjang.

Skema pembiayaan untuk proyek Pembangunan Jembatan Holtekamp

(MYC) ini dibiayai sepenuhnya oleh APBN dengan sumber dana SBSN

Page 12: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

11

tahun anggaran 2015 – 2018. Dengan skema anggaran DIPA per tahun dari

Balai Besar Pelaksanaan Jalan XVIII Papua perincian sebagai berikut :

Tabel 3. Skema Anggaran Pembangunan Jembatan Holtekamp

Dengan total nilai kontrak Rp. 858.720.461.000,- pembayaran

dengan sistem termin (sertifikat bulanan) namun masih diperlukan biaya

pekerjaan tambah sebesar Rp 84.884. 685.000,- sehingga total nilai kontrak

akhir menjadi Rp. 943.605.146.000,-

Gambar 7. Anggota DPR RI Mendengarkan Penjelasan Proses

Pembangunan Jembatan Holtekamp

Page 13: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

12

Gambar 8. Anggota DPR RI Berfoto Bersama Pekerja Kontraktor

D. BUMN Bidang Konstruksi

1. PT. Hutama Karya (Persero)

PT. Hutama Karya (Persero) wilayah operasional V, dalam beberapa

tahun terakhir mengalami tren pertumbuhan yang positif. Dari aspek

penjualan terjadi tren peningkatan dari Rp329 miliar di tahun 2013 meningkat

menjadi Rp620 miliar di tahun 2017. Sampai dengan kuartal kedua tahun

2018 penjualan PT. Hutama Karya (Persero) wilayah operasional V mencapai

Rp273 miliar. Adapun target penjualan di tahun 2018 ini adalah Rp1.163

miliar. Hal yang sama juga terjadi pada laba bersih perusahaan dimana terjadi

peningkatan cukup baik dari Rp7 miliar di tahun 2013 menjadi Rp20 miliar di

tahun 2017. Aset perusahaan meningkat dari Rp127 miliar di tahun 2013

menjadi Rp249 di tahun 2017. Berikut kinerja PT. Hutama Karya (Persero)

wilayah operasional V:

Gambar 9. Penjualan Wilayah (dalam miliar)

Gambar 10. Laba Bersih Wilayah (dalam miliar)

Gambar 11. Aset Wilayah (dalam miliar)

Gambar 12. Ekuitas Wilayah (dalam miliar)

Page 14: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

13

Selama menjalankan operasinya di wilayah Papua, PT. Hutama Karya

(Persero) mengalami kendala-kendala, yakni: pertama, kondisi geografis

Papua yang sulit diakses ke pedalaman karena keterbatasan infrastruktur

yang menyebabkan rendahnya produktivitas pengelolaan komoditas

unggulan Papua. Kedua, tingkat risiko faktor sosial dan keamanan yang

relatif tinggi. Ketiga, sumber daya dominan untuk pembangunan infrastruktur

(material/peralatan/skill labour) yang harus dimobilisasi dari luar Papua.

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, PT. Hutama Karya

(Persero) berupaya melakukan penyelesaian, yakni bermitra dengan

kontraktor lokal Papua, bekerjasama dengan aparat keamanan setempat,

dan melakukan Kontrak Payung Sumberdaya dominan terutama dari luar

Papua, sedangkan sumber daya utama lokal dengan melibatkan

pengusaha/masyarakat lokal.

Saat ini PT. Hutama Karya (Persero) bersama dengan PT. Pembangunan

Perumahan (Persero) Tbk melakukan pembangunan jembatan Holtekamp di

atas Teluk Youtefa untuk mendukung infrastruktur setempat. Adapun

progres pengerjaan fisik lapangan sampai dengan bulan Juli 2018 telah

mencapai 99,25%. Sisa pekerjaan yng masih harus dilakukan adalam

pengerjaan barier/trotoar dan pemasangan akses pemeliharaan. Pekerjaan

struktur beton (pondasi, kolom, plat lantai) dan struktur rangka baja

jembatan sudah selesai dilakukan, dan saat ini sedang dalam tahap

menyelesaikan aksesoris jembatan. Setelah jembatan rampung seluruhnya

dan nantinya didukung oleh jalan akses diharapkan dapat menghubungkan

kota jayapura dan distrik Muaratami yang merupakan daerah penyuplai

komoditi pertanian peternakan dan perikanan, sehingga arus distribusi

Gambar 13. Liabilitas Wilayah (dalam miliar)

Page 15: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

14

semakin cepat juga meningkatkan perekonomian setempat. Selain itu

Jembatan ini juga akan memangkas waktu perjalanan dari Jayapura ke

Skouw dari 2,5 jam menjadi 1 jam. Dalam pengerjaannya tersebut terdapat

kendala-kendala, yakni: pertama, pengiriman rangka baja pelengkung

bagian tengah secara utuh dengan jarak terjauh ( Surabaya ke Jayapura) via

laut dengan berat 2.000 ton. Kedua, kendala pada material split lokal yg

volume nya tidak mencukupi sehingga material harus didatangkan dari

Manado. Ketiga, pasang surut air laut mempengaruhi pekerjaan struktur

pondasi jembatan. Keempat, pengangkatan dan pemasangan rangka baja

jembatan dalam bentuk utuh yang merupakan terpanjang di Indonesia.

Dalam hal program kemitraan/PUKK dan program Bina Lingkungan, selama

5 tahun terakhir mulai tahun 2013 s d 2018, realisasi penyaluran dana

program kemitraan maupun Bina Lingkungan yang dilakukan oleh PT

Hutama Karya (Persero) untuk wilayah Provinsi Papua khususnya pada

proyek Holtekamp yang diantaranya:

a) Sumbangan kepada Panti Asuhan/Anak Yatim di lingkungan sekitar

proyek Holtekamp

b) Sumbangan untuk acara keagamaan

c) Sumbangan untuk acara adat setempat

d) Perayaan Hari Kemerdekaan RI tahun 2017

2. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk

Secara keseluruhan, kinerja PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk

mengelami trend yang positif. Namun khusus untuk kinerja cabang 7

mengalami sedikit penurunan, dimana penjualan di tahun 2013 sebesar

Rp681,20 miliar menurun menjadi Rp426,91 miliar di tahun 2016. Adapun

kinerja PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk Cabang 7 adalah

sebagai berikut:

Gambar 14. Kinerja PT Pembangunan Perumahan Cabang 7 Tahun 2013-

2016

Page 16: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

15

Selama berperasi di wilayah Papua PT Pembangunan Perumahan (Persero)

Tbk telah melakukan pembangunan berbagai proyek mulai dari

pembangunan pasar sampai dengan pembangunan jembatan. Adapun

proyek-proyek yang dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero)

Tbk adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Proyek PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk Di Wilayah

Papua Selama 5 Tahun Terakhir

Selama beroperasi di wilayah Papua, berbagai kendala dihadapi oleh PT.

Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, seperti tingkat pengembalian

investasi yang rendah karena faktor jumlah penduduk, minat & daya beli,

infrastruktur pendukung dan akses informasi. Permasalahan pembebasan

lahan, tanah adat dan perijinan. Untuk menghadapi kendala tersebut PT.

Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk melakukan berbagai upaya

penyelesaian dengan mencari dukungan pemerintah untuk menjamin

kelayakan proyek investasi di papua, mengajukan kemudahan dan kepastian

perijinan khususnya pembebasan lahan, dan peningkatan akses infrastruktur

dan informasi.

Terkait program kemitraan/PUKK dan program Bina Lingkungan, PT.

Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk telah menyalurkan program

tersebut di wilayah Papua, yang meliputi:

Page 17: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

16

Tabel 5. Program kemitraan/PUKK dan program Bina Lingkungan PT.

Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk

E. BUMN Bidang Energi

1. PT. Pertamina (Persero), Pertamina MOR VIII

Pertamina MOR VIII memiliki wilayah operasi yang meliputi Provinsi

Maluku, Maluku Utara, Papua barat dan Papua. Pertamina MOR VIII

memiliki depot penyaluran yang terdiri dari 21 TBBM dan 11 DPPU.

Adapun lembaga penyalur seperti SPBU dan AMT di wilayah operasi

pertamina MOR VIII berjumlah 394 penyalur yakni 106 penyalur di

Maluku, 56 penyalur di Maluku Utara, 158 penyalur di Papua dan 74

penyalur di Papua Barat. Kapasitas distribusi Pertamina MOR VIII

meliputi penyaluran BBM Retail sebanyak 1.162.880.000 liter/tahun,

penyaluran BBM Industri sebanyak 1.035.540.000 liter/tahun, dan Aviasi

sebanyak 251.413.370 liter/tahun.

Khusus untuk wilayah Papua, lembaga penyalur BBM retail yang saat ini

ada berjumlah 28 SPBU Reguler, 71 SPBU Kompak, 9 SPBU Mini, 9

SPBU Nelayan, 3 SPBU Modular, 36 Agen Minyak Tanah Subsidi dan 7

Agen LPG NPSO. Adapun realisasi penyaluran BBM dan LPG di Provisi

Papua adalah sebagai berikut:

Page 18: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

17

Gambar 15. Realisasi BBM dan LPG Provinsi Papua

Periode 2015 s/d YTD Juni 2018

Untuk ketahanan stok bahan bakar di Provinsi Papua masih cukup aman

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pertamax/Pertalite memiliki

ketahan stok sampai dengan 43 hari, sementara solar 23 hari. Adapun

ketahanan stok bahan bakar di Papua adalah sebagai berikut:

Gambar 16. Ketahanan Stok Provinsi Papua

Khusus untuk program BBM 1 harga di provinsi Papua saat telah

beroprasi di 14 titik yakni, pertama, yang beroperasi di tahun 2016

adalah daerah Sugapa, Ilaga, Kasonaweja, Kobakma, Elelim, Wenam,

dan Kenyam. Kedua, yang beroperasi di tahun 2017 adalah daerah

Page 19: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

18

Supiori, Waropen, Paniani, Oksibil, dan Boven Digoel. Ketiga, yang

beroperasi di tahun 2018 adalah daerah Prime Lanny dan Asmat.

Sementara itu saat ini masih ada 5 daerah lagi yang belum beroperasi

dari total 19 daerah yang ditargetkan sampai dengan 2019. Saat ini

kelima daerah tersebut masih dalam tahap pembangunan dan perizinan

dari Pemda. Daerah-daerah tersebut adalah daerah Ilu, Bokondini,

Bolakme, Abenaho, dan Senggi.

Selanjutnya pada program kemitraan/PUKK dan program Bina

Lingkungan di provinsi Papua, Pertamina MOR VIII telah menyalurkan

anggaran sebesar Rp53.153.149.105 mulai dari tahun 2013 sampai

dengan Juni 2018. Program kemitraan yang telah disalurkan sebesar

Rp7.235.000.000 sementara program Bina Lingkungan telah disalurkan

sebesar Rp45.918.149.105. Adapun sektor penerimanya adalah sebagai

berikut:

Gambar 17. Realisasi Penyaluran Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan 2013 – 2018

Namun demikian dalam menjalankan kegiatan usahanya di Papua,

Pertamina MOR VIII mengalami berbagai kendala-kendala, yakni

adanya gangguan pengiriman dan distribusi BBM, adanya situasi politik

Page 20: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

19

yang tidak aman, dan banyaknya pengecer liar yang menjual BBM

dengan harga yang tidak terkendali. Untuk itu diperlukan adanya

dukungan dalam hal bantuan pengamanan dan kemudahan izin dalam

pendirian lembaga penyalur BBM.

2. PT. PLN (Persero)

PT. PLN (Persero) Wilayah WP2B di Provinsi Papua memiliki

pertumbuhan penjualan secara rata-rata per tahun adalah sebesar

7,79% dan pertumbuhan pelanggan rata-rata adalah sebesar 5,22%.

Adapun pertumbuhan kapasitas pembangkit rata-rata sebesar 42

MW/tahun dengan beban puncak sistem Jayapura tertinggi 75 MW dan

daya mampu 118,7 MW. Adapun kinerja manajemen, operasional dan

financial PT. PLN (Persero) Wilayah WP2B adalah sebagai berikut:

Gambar 18. PT. PLN (Persero) Wilayah WP2B

Produksi listrik di Papua masih didominasi oleh pembangkit listrik tenaga

diesel (PLTD) baik itu sewa maupun milik PT. PLN sendiri. Namun saat

ini pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) mulai banyak

digunakan untuk memproduksi tenaga listrik. Sampai dengan Juni 2018,

PLTMG berkontribusi sebesar 27% atas produksi listrik di provinsi

Papua.

Page 21: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

20

Gambar 19. Produksi Per Jenis Pembangkit dan Fuel Mix di Provinsi Papua

Dari aspek kinerja keuangan, PT. PLN (Persero) Wilayah WP2B di

Provinsi Papua masih mengalami kerugian. Hal ini terjadi karena

besarnya biaya bahan bakar yang sangat tinggi setiap tahunnya. Namun

demikian hal yang cukup menggembirakan terlihat dari adanya tren

peningkatan pendapatan usaha dari penjualan tenaga listrik. Dengan

pengembangan energi alternatif untuk pembangkit listrik diharapkan

mampu menekan biaya yang akan memperbaiki kinerja keuangan

perusahaan. Berikut kinerja keuangan PT. PLN (Persero) Wilayah WP2B

Provinsi Papua:

Page 22: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

21

Tabel 6. Laba/Rugi PT. PLN (Persero) Wilayah WP2B Provinsi Papua

Terkait penyertaan modal negara (PMN) untuk pembangunan PLTMG

dan GI sudah terealisasi sebesar Rp1.488.229.643.198. Namun

demikian pembangunan PLTMG dan GI masih memiliki berbagai

kendala, yakni permasalahan lahan, perizinan penggunaan lahan, dan

kondisi geografis yang sulit. Berikut realisasi dana PMN pembangunan

PLTMG dan GI di Provinsi Papua:

Tabel 7. Realisasi Dana PNM PT. PLN (Persero) Wilayah WP2B

Provinsi Papua

Page 23: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

22

PT. PLN (persero) terus berupaya untuk dapat melistriki pedesaan di

Provinsi Papua. Pada tahun 2017 jumlah desa yang telah dialiri listrik

oleh PLN telah mencapai 922 desa. Diharapkan kedepan PLN dapat

mengaliri listrik di 1.838 desa yang ada di Provinsi Papua.Namun

demikian upaya tersebut masih mengalami beberapa kendala, yakni:

a. Kondisi geografis, aksesibilitas (moda transportasi) dan medan yang

sulit, menyebabkan terlambatnya mobilisasi material (MDU/MNDU)

serta pelaksana pekerjaan menuju lokasi pembangunan.

b. Terbatasnya kuantitas dan kualitas mitra kerja/vendor jasa

konstruksi, sehingga kurang terciptanya iklim persaingan yang

berdampak pada kualitas vendor dan menyebabkan gagal lelang.

c. Terbatasnya kapasitas produksi pabrikan material (MDU/MNDU).

d. Ketidakjelasan status kepemilikan lahan sehingga memperlambat

proses pembangunan pembangkit.

e. Kemampuan dan kemauan masyarakat untuk membayar BP dan

IML/IB masih rendah.

Gambar 20. Roadmap Percepatan Listrik Pedesaan

Terkait progres pembangunan PLTMG Jayapura Peaker 40 MW saat ini

progres fisiknya telah mencapai 44,92%. Kontraktor dalam proyek ini

adalah konsorsium PT. Bagus Karya – Aecom – Cogindo dengan

pendanaan yang bersumber dari PMN. Adapun realisasi PMN pada

proyek ini adalah senilai Rp241.481.888.989. Permasalahan yang

dihadapi dalam pembangunan proyek ini adalah belum ada

peralatan/equipment FOB dan Ex Work yang tiba di lokasi. Untuk itu

PLN telah mengundang direktur kontraktir dalam koordinasi percepatan

dan penyelesaian pekerjaan di lapangan, agar kontraktor lebih focus dan

serius dalam menyelesaikan proyek, serta menyampaikan resiko yang

akan terjadi jika peralatan tersebut terlambat.

Page 24: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

23

Gambar 21. General Layout PLTMG Jayapura Peaker 40 MW

Dalam rangka pengembangan pembangkit listrik berbasi energi

terbarukan (PLTEBT), provinsi Papua memiliki potensi antara lain

pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga surya

(PLTS) dan pembangkit listrik tenaga Biomassa (PLTBm). Salah satu

PLTEBT yang sedang berjalan adalah PLTBm Wapeko 1x3,5MW di

Merauke yang sedang dalam masa konstruksi dan menggunakan skema

IPP. Adapun potensi pembangkit listrik berbasis energi terbarukan di

Provinsi Papua terdiri dari 3 PLTA/PLTM existing dan 13 on going, 5

PLTS existing dan 28 on going, serta 1 PLTBM on going.

Page 25: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

24

Gambar 22. Pengembangan Kelistrikan PLT EBT Existing dan Rencana di

Provinsi Papua

Namun demikian dalam rangka pengembangan PLTEBT ini bukan

berarti tanpa kendala. Permasalahan yang dihadapi dalam

pengembangan PLTEBT antara lain waktu studi yang relatif lama,

perijinan lahan adat, pendanaan untuk pembangunan, medan yang berat

serta aksesibilitas yang kurang memadai.

Untuk program kemitraan/PUKK dan program Bina Lingkungan di

provinsi Papua, sampai dengan tahun 2017 program kemitraan PLN di

wilayah Papua dan Papua Barat tidak dilaksanakan, namun program

Bina Lingkungan terus dilaksanakan. Pada tahun 2014 jumlah yang

disalurkan pada program Bina Lingkungan ini Rp690 juta kudian

meningkat menjadi Rp4.559 juta di tahun 2017. Untuk tahun 2018 ini

sampai bulan Juni telah tersalurkan sebesar Rp229 juta. Adapun

realisasi proram Bina Lingkungan yang telah disalurkan PLN di provinsi

Papua berdasarkan jenis program adalah sebagai berikut:

Page 26: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

25

Gambar 23. Realisasi Program Bina Lingkungan PLN WP2B di Provinsi Papua

Tahun 2014 – 2018

3. PT. INALUM (Persero)

Pada bulan November tahun lalu PT. Inalum telah berubah menjadi

induk perusahaan (holding) BUMN industri pertambangan membawahi

PT. Aneka Tambang (Antam) Tbk, PT. Bukit Asam Tbk, dan PT. Timah

Tbk. Pembentukan Holding BUMN Industri Pertambangan ini bertujuan

meningkatkan kapasitas usaha dan pendanaan, pengelolaan sumber

daya alam mineral dan batu bara, peningkatan nilai tambah melalui

hilirisasi dan meningkatkan kandungan lokal, serta efisiensi biaya dari

sinergi yang dilakukan. Dengan pembentukan holding ini mempengaruhi

kinerja keuangan PT. Inalum, di mana operating performance, earning &

Cash Flow, dan Margin & Return perusahaan menjadi meningkat.

Gambar 24. Group Financial Result June 2018

Page 27: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

26

Dengan adanya pembentukan holding ini diharapkan PT. Inalum

diharapkan dapat: pertama, menguasai cadangan dan sumber daya

mineral di Indonesia. Kedua, hilirisasi produk dan kandungan lokal.

Ketiga, menjadi perusahaan kelas dunia. Berikut stepingstone

pembentukan pembentukan holding industri pertambangan:

Gambar 25. Tujuan Pembentukan Holding Industri Pertambangan

Terkait divestasi saham Freeport, pihak Indonesia akan lebih

diuntungkan apabila menggunakan dana pinjaman untuk membeli

saham PTFI, baik dari segi return on equity (ROE), cashflow maupun

tingkat IRR. Saat ini total Inalum (Consolidated) per 31 Desember 2017

adalah sebesar 93,1 triliun, dengan cash Rp216,14 triliun dan EBITDA

Rp12,3 triliun. Berdasarkan EBITDA, perusahaan akan memiliki

kemampuan pinjam sebesar Rp95 triliun. Proses divestasi akan

dilakukan dengan melakukan akuisisi seluruh kepemilikan hak partisipasi

PT. Rio Tinto dan kepemilikan PT. Indocoper pada PTFI. Dengan

divestasi ini diharapkan Inalum akan memiliki saham PTFI sebesar

51,232%. Setlah proses divestasi dilakukan maka akan dibentuk

Perseroan Khusus (SPV) untuk memiliki 25% saham PTFI. SPV ini akan

dimiliki bersama oleh Inalum dan Pemda Papua dengan porsi sahan

60% Inalum dan 40% Pemda Papua, sehingga total kepemilikan saham

Pemda Papua di PTFI adalah 10%.

Page 28: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

27

Gambar 26. Struktur Transaksi PT. INALUM Terhadap PT. Freeport Indonesia

Nilai yang akan dibayarkan oleh pihak Indoensia untuk mendapatkan

51,232% saham PTFI adalah sebesar $ 3,85 Miliar, dengan rincian $ 3,5

miliar untuk mengambil hak partisipasi Rio Tinto dan $ 350 juta untuk

5,616% saham FCX. Pihak Indonesia hanya menghitung hasil tambang

dan cashflow yang bisa di produksi sampai akhir masa kontrak. Produksi

tidak sama dengan cadangan. Dalam valuasi harga juga tidak

diperhitungkan cadangan dengan potensi emas yang sangat besar di

blok Kucing Liar. Total Cadangan terbukti Grasberg, termasuk Kucing

Liar senilai USD170 miliar. Dalam kondisi normal, EBITDA tahunan PTFI

adalah USD4 miliar sedangkan laba setelah pajak tahunan PTFI adalah

USD2 miliar.

Gambar 27. Skema Tambang PT. Freepot Indonesia

Page 29: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

28

Nilai USD3,85 miliar merupakan hasil negosiasi terakhir dengan FCX

dan Rio Tinto, di mana sebelumnya telah mendapat penawaran harga

sebesar USD 12,15 miliar untuk 45,616% saham PTFI dan 40% Hak

Partisipasi Rio Tinto. Sebelumnya FCX menawarkan harga 10,64%

saham PTFI senilai USD 1,7 miliar (tanpa hak partisipasi Rio Tinto). Jika

ditambah dengan 40% hak partisipasi Rio Tinto, maka nilainya akan

setara dengan USD 12,15 miliar. Enterprise Value (EV) 100% PTFI

berdasarkan harga terakhir yang adalah USD 8,44 miliar, dengan

proyeksi Net Profit tahun 2018 adalah USD 2,016 miliar, sehingga

diperoleh Price Earning (P/E) Ratio PTFI sebesar 4,18x. P/E ratio PTFI

sebesar 4,18x masih lebih rendah bila dibandingkan dengan P/E Ratio

FCX di bursa saham sebesar 10,65x dan rata-rata P/E ratio di BEI

sebesar 14,8x.

Head of Agreement (HoA) yang ditandatangani pada tanggal 12 Juli

2018 merupakan dasar kesepakatan butir empat (divestasi saham PTFI

sebesar 51%) yang berisi tentang struktur transaksi divestasi dan nilai

transaksi divestasi. Kesepatan terkait struktur transaksi dan nilai

transaksi adalah milestone yang sangat signifikan dan kritikal dalam

tahapan penyelesaian seluruh kesepakatan terkait PTFI. Pihak

Indonesia tidak akan melakukan pembelian saham sebelum semua

dokumentasi dan perjanjian sudah clear and clean. Pihak Indonesia

menargetkan 2 (dua) bulan untuk membahas rincian perjanjian dan

terselesaikannya kesepakatan lainnya seperti diterbitkannya IUPK dan

keputusan kewajiabn pembangunan smelter oleh Kementerian ESDM,

kemudian disepakatinya bentuk stabilitas penerimaan negara oleh

Kementerian Keuangan.

Terkait program kemitraan dan bina lingkungan, INALUM Grup Holding

telah menyalurkan anggaran sebesar Rp86,7 miliar di tahun 2017, di

mana Rp29,7 miliar disalurkan untuk program kemitraan dan Rp56,9

miliar untuk program bina lingkungan. Kegiatan Bina Lingkungan yang

telah dilaksanakan oleh PT INALUM (Persero) adalah pada bantuan

korban bencana alam, pendidikan dan pelatihan, sarana dan prasarana

umum, sarana ibadah, kesehatan, pelestarian alam, sosial, dan

pembinaan terhadap mitra.

Page 30: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

29

Tabel 8. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT. INALUM Group

Holding Tahun 2017 (Dalam juta Rupiah)

F. PT. Freeport Indonesia

Selama 5 tahun terakhir kinerja operasional PTFI memiliki kapasitas

produksi tertinggi di tahun 2013 yakni 65,4 Kt. Selanjutnya PTFI memiliki

kapasitas produksi terendah di tahun 2014 yakni sebesar 43,9 Kt yang

dikarenakan beberapa concerns dan issue signifikan, yakni: pertama,

adanya regulasi pembatasan ekspor konsentrat di semester awal 2014

(Januari-Juli 2014), sehingga laju umpan pabrik pengolahan disesuaikan

(terjadi pengurangan) untuk memenuhi kebutuhan PT. Smelting di Gresik

saja. Kedua, terjadinya beberapa kasus hubungan industrial yakni adanya

pemogokan kerja oleh sebagian karyawan di bulan Oktober-Desember 2014.

Ketiga, Terjadinya kecelakaan tambang di area tambang terbuka Grasberg

pada tanggal 27 September 2014 yang mengakibatkan penutupan

sementara area produksi untuk keperluan investigasi dan tindak lanjut

rekomendasi inspektur tambang. Dampak dari beberapa concern dan issue

signifikan di tahun 2014 tersebut masih berlanjut dan berakibat pada

pencapaian produksi di tahun 2015 yang masih belum sepenuhnya pulih.

Tabel 9. Pencapaian Produksi PT. Freeport Indonesia Tahun 2013 – 2014

Produksi Tambang

2013 2014 2015 2016 2017

Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

Terbuka Grasberg (Total bijih ke crusber (Kt))

51.682 46.094 48.641 23.839 43.519 41.294 54.337 44.193 49.770 40.003

Tambang Bawah Tanah

DOZ 26.806 18.029 28.477 18.417 27.823 15.963 16.385 13.901 19.599 11.390

Big Gossan 1.627 770 1.572 303 0 0 390 346 994 223

DMI.Z* - 27 566 246 893 1.058 2.279 1.601 7.254 1.184

GBC* - - - - - - 1.083 979 1.095 1.322

Pabrik Pengolahan/Mill (Total Bijih yang diolah (Kt))

79.976 65.418 79.604 43.985 73.013 59.322 76.371 60.628 78.706 51.262

Kadar Logam

Tembaga, % 0,79 0,76 0,75 0,79 0,81 0,67 1,15 0,91 1,17 1,01

Emas, gr/t 0,66 0,69 0,84 0,99 0,74 0,79 1,07 0,68 1,64 1,15

Perak, gr/t 2,69 2,99 2,44 3,45 2,31 2,50 3,25 3,09 3,81 4,32

Produksi Logam

Non Payable

Tembaga, Kton 540 445 518 312 506 359 792 504 834 474

Emas, Kg 41.530 36.347 53.281 36.254 43.058 39.312 67.159 33.800 108.823 49.939

Page 31: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

30

Perak, kg 136.888 115.370 124.960 81.442 94.784 82.138 148.240 110.393 181.396 114.044

Terbayarkan (Payable)

Tembaga, Kton 521 430 500 301 488 347 764 487 805 458

Emas, Kg 40.284 35.257 51.683 35.166 41.766 38.132 65.144 32.786 105.558 48.441

Perak, kg 105.267 88.720 96.094 62.629 72.889 63.164 113.997 84.892 139.493 87.700

*= bijih adalah hasil dari Development bukan produksi

Dari aspek keuangan PTFI telah memberikan kontribusi bagi Indonesia

selama 5 tahun terakhir sebesar USD2.571 juta. Kontribusi keuangan

tersebut berasal dari deviden, royalty, PPh Badan, Pajak dan pungutan

lainnya. Terkait pembaaran royalty, jumlah royalty di tahun 2014 sudah

termasuk pembayaran royalty dengan menggunakan tariff baru sesuai MoU

Antara PTFI dan pemerintah Indonesia sebesar USD50,6 juta. Selanjutnya

jumlah manfaat langsung di tahun 2015 merupakan jumlah bersih

pembayaran setelah dikurangi kas yang diterima pada proses banding pajak

untuk tahun 2005 dan 2006.

Tabel 10. Manfaat Finansial Langsung PT. Freeport Indonesia Kepada

Indonesia Tahun 2013 – 2017 (Dalam juta USD)

URAIAN 2013 2014 2015 2016 2017 TOTAL

Deviden - - - - 135 135

Royalti 101 118 122 116 151 608

PPh Badan 149 173 (2) 53 108 481

Pajak dan Pungutan lainnya 234 248 247 255 362 1.346

Total manfaat Langsung 484 539 368 424 756 2.571

Terkait Corporate Social Responsilbility, PTFI sejak awal kehadirannya telah

terlibat intens dalam membantu masyarakat, jauh sebelum Mimika menjadi

sebuah kabupaten di tahun 1999. PTFI aktif dalam berkontribusi

membangun masyarakat dan daerah sebagai bagian dari investasi sosial

perusahaan. Program investasi sosial PTFI tersebut meliputi bidang

pengembangan kesehatan, pendidikan dan pelatihan, pengembangan

ekonomi masyarakat, UMKM, pembangunan infrastruktur daerah, bantuan

operasi kemanusiaan serta pelestarian dan promosi budaya lokal.

Implementasi program tersebut dilakukan baik secara langsung oleh PTFI,

bermitra Antara PTFI dengan pihak ketiga, maupun dilakukan sepenuhnya

dengan pihak ketiga dengan dana bersumber dari PTFI. Program tersebut

berpegang pada prinsip pembangunan yang berkelanjutan, dimana kegiatan

tidak hanya bersifat karikatif atau mengutamakan bantuan fisik tetapi juga

disertai dengan program-program peningkatan kapasitas dan kemampuan

masyarakat maupun kelembagaan masyarakat secara sosial dan ekonomi

dengan tetap memperhatikan kearifan lokal setempat.

Page 32: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

31

Tabel 11. Anggaran Program Pengembangan Masyarakat PT. Freeport

Indonesia Tahun 2013 – 2017 (dalam USD)

KATEGORI 2013 2014 2015 2016 2017

Pendidikan dan Pelatihan 9.948.591 9.121.005 6.073.825 5.164.071 8.507.895

Infrastruktur Masyarakat 8.132.872 7.229.906 8.892.295 8.322.065 7.942.392

Kesehatan 6.392.496 8.477.505 8.507.605 9.545.802 7.295.188

Pengembangan Ekonomi 4.157.393 3.076.166 3.299.417 3.732.460 7.004.141

Pemukiman Kembali - - - 4.428 24.922

Budaya, Seni dan Olahraga 524.686 14.625.358 11.254.533 3.385.147 1.196.187

Dana Perwalian – Dana Kemitraan

42.296.388 32.661.094 28.025.694 34.449.447 46.255.956

Hubungan Masyrakat 3.976.410 2.390.754 4.046.459 3.748.992 11.964.190

Administrasi Umum 14.796.380 14.572.250 15.921.747 17.899.024 3.167.755*

TOTAL 90.425.216 92.154.038 86.021.576 86.251.437 93.358.627

*menyesuaikan perubahan format pencatatan biaya PPM mengacu petunjuk ESDM

Terkait permasalahan pajak air permukaan antara PTFI dengan Pemerintah

Provinsi Papua, PTFI memberikan jawaban dan kronologis permasalahan

sebagai berikut:

1. Pada tanggal 8 Oktober 2014, Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan

Daerah Provinsi Papua (Bappenda) menerbitkan Surat Ketetapan Pajak

Daerah Pajak Air Permukaan (SKPD PAP) untuk periode bulan Januari

– September 2014. Selanjutnya, Bappenda juga menerbitkan SKPD

PAP yang sama untuk periode-periode lainnya sejak tahun 2011 hingga

terakhir untuk bulan Juni 2018. Dasar hukum terbitnya SKPD PAP

tersebut berdasarkan ketentuan UU 28/2009, Perda 4/2011, dan PerGub

60/2012. Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut, Bappenda

mengenakan Pajak Air Permukaan atas pemanfaatan sungai

Aghawagon-Otomona dengan perhitungan sebesar 10% (tariff) x Rp

1.200/m3 (harga dasar pajak air) x volume air yang melintas di sungai

Aghawagon-Otomona.

2. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu paling lambat 3 bulan

sejak diterimanya SKPD, PTFI telah mengajukan Surat Keberatan atas

SKPD tersebut. Dalam Surat Keberatan PTFI menyampaikan hal-hal

sebagai berikut:

a. Bahwa PTFI merupakan perusahaan yang beroperasi berdasarkan

Kontrak Karya (KK), sehingga kewajiban keuangannya harus

dilakukan berdasarkan KK.

b. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 18 (4) KK, PTFI dapat

memanfaatkan air dari Wilayah KK atau Wilayah Proyek dengan

tunduk pada (1) ketentuan non-moneter yang berlaku dari waktu ke

waktu dan (2) kewajiban keuangan yang diatur pada Pasal 13 KK.

Page 33: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

32

c. Bahwa berdasarkan Pasal 13 (10) KK, PTFI tunduk pada ketentuan

pajak daerah yang berlaku pada saat KK ditandatangani (1991).

Ketentuan yang berlaku pada saat KK ditandatangani adalah Perda

5/1990. Demikian Bappenda tidak dapat mengenakan SKPD PAP

berdasarkan Perda 4/2011.

d. Bahwa metode perhitungan volume air yang digunakan Dispenda

tidak tepat karena hanya dihitung berdasarkan pemantauan pada

satu titik di bawah jembatan Otomona, sehingga tidak

menggambarkan volume air yang benar-benar digunakan untuk

mengalirkan tailing.

3. Berdasarkan ketentuan, Gubernur harus menyampaikan Jawaban dalam

waktu 1 tahun sejak Surat Keberatan disampaikan. Sesuai dengan

ketentuan tersebut, Gubernur telah menyampaikan penolakan atas

surat-surat Keberatan yang disampaikan PTFI.

4. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu paling lambat 3 bulan

sejak diterimanya penolakan atas Surat keberatan, PTFI telah

mengajukan Banding ke Pengadilan Pajak atas surat-surat penolakan

tersebut. Dalam persidangan di Pengadilan Pajak, PTFI antara lain telah

menyampaikan hal-hal berikut:

a. Bahwa lokasi pemanfaatan air permukaan berada di Wilayah KK atau

Wilayah Proyek sehingga PTFI tunduk pada ketentuan Pasal 18 (4)

KK dan Pasal 13 (10) KK (nail-down) dan bukan berdasarkan

ketentuan yang berlaku dari waktu ke waktu (prevailing).

b. Bahwa PTFI dan Pemerintah Provinsi Papua telah membuat

kesepakatan-kesepakatan yang terkait dengan pajak dan retribusi

daerah yang dimaksudkan antara lain untuk menjembatani

perbedaan pandangan terhadap ketentuan yang berlaku antara KK

dengan Perda.

c. Bahwa kesepakatan-kesepakatan tersebut terakhir dituangkan dalam

dokumen perjanjian sebagai berikut:

Kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Papua dan PTFI tentang

Pajak dan Retribusi Daerah yang antara lain mengatur

pembayaran Pajak Air Permukaan sebesar maksimal

USD150.000 pertahun.

Perjanjian Partisipasi Pembangunan Berkelanjutan untuk Sistem

Pengelolaan Tailing yang mengatur kontribusi oleh PTFI sebesar

USD6 juta per tahun sejak tahun 2011 dan pembayaran 1 kali

sebesar $10 juta untuk tahun-tahun sebelum 2011.

Page 34: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

33

5. Pengadilan Pajak telah menerbitkan Putusan atas sengketa Pajak Air

Permukaan tersebut untuk periode tahun 2011 – Juli 2015 dengan

jumlah pajak yang disengketakan Rp 2,5 triliun, periode Agustus –

Desember 2015 dengan jumlah pajak yang disengketakan Rp 182 miliar,

dan periode Januari – April 2016 dengan jumlah pajak yang

disengketakan Rp 89 miliar. Putusan Pengadilan Pajak tersebut menolak

Banding PTFI dengan alasan-alasan antara lain:

a. Majelis tidak meyakini Kontrak Karya telah memenuhi ketentuan

Pasal 10 UU Pokok Pertambangan 1967 karena dalam persidangan

PTFI dianggap tidak dapat menyerahkan bukti berupa surat

rekomendasi terkait hasil konsultasi dengan Dewan Perwakilan

Rakyat.

b. KK tidak dapat diberlakukan sebagai Lex Specialis terhadap Undang-

undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah karena tidak mempunyai landasan yuridis yang kuat.

6. Mahkamah Agung telah menerbitkan putusan-putusan untuk periode

2011 – Juli 2015 dengan amar sebagai berikut:

a. Mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali PT Freeport

Indonesia.

b. Membatalkan Putusan Pengadilan Pajak.

c. Mengadili kembali, Mengabulkan Permohonan Banding PT Freeport

Indonesia.

Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung tersebut, SKPD yang

diterbitkan Pemerintah Provinsi Papua menjadi batal demi hukum.

III. SARAN DAN REKOMENDASI

Dalam kunjungan kerja Komisi VI DPR RI ke Provinsi Papua ini, anggota Komisi

VI DPR RI menyepakati hal-hal sebagai berikut:

1. Komisi VI DPR RI akan meminta penjelasan secara langsung dari PTFI dan

Pemerintah Provinsi Papua di rapat kerja berikutnya di gedung DPR RI terkait

permasalahan pajak permukaan air tanah. Komisi VI DPR RI meminta kepada

Pemerintah Provinsi Papua laporan secara tertulis disertai dokumen

pendukung terkait permasalahan tersebut.

2. Terkait adanya kebutuhan pasar induk di setiap Kabupaten/Kota di Provinsi

Papua, Komisi VI DPR RI meminta Pemda mengajukan proposal

pembentukan pasar secara resmi ke Komisi VI DPR RI sehingga dapat

ditindaklanjuti ke pihak-pihak terkait. Sementara untuk kebutuhan infrastruktur

Page 35: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE … file1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA ... Surat Tugas Nomor: ... Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Inalum

34

lainnya seperti jalan dan bandar udara akan diteruskan ke Komisi VI DPR RI

yang membidangi infrastruktur.

3. Terkait permasalahan Perda Larangan Miras yang bertentangan dengan

Permendag, Komisi VI DPR RI meminta Pemerintah Provinsi Papua untuk

menyampaikan surat secara resmi yang menceritakan kronologis dan

permasalahan serta dokumen-dokumen pendukung lainnya. Hal ini dapat

dijadikan dasar bagi DPR RI untuk menjalankan fungsi pengawasan terhadap

pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan yang merupakan mitra

kerja Komisi VI DPR RI.

4. Komisi VI DPR RI berharap agar pembangunan dermaga pelabuhan

Jayapura oleh PT. Pelindo IV (Persero) dapat meningkatkan kapasitas arus

barang dan jasa sehingga dapat meningkatkan aktivitas ekonomi Provinsi

Papua dan juga mendorong kegiatan perdagangan baik antar pulau maupun

kegiatan ekspor – impor.

5. Komisi VI DPR RI berharap agar hadirnya jembatan Holtekamp di jayapura

dapat memperpendek jarak antar daerah dan memudahkan penduduk dalam

melakukan berbagai aktivitasnya. Selain itu juga Komisi VI DPR RI berharap

jangka waktu kegiatan pembangunan jembatan ini dapat sesuai dengan

target yang telah ditetapkan.

6. Komisi VI DPR RI akan memanggil PT. Inalum (Persero) dan PT. Freeport

Indonesia untuk menjelaskan proses divestasi secara lebih detail pada rapat

kerja Komisi VI DPR RI selanjutnya di gedung DPR.

IV. PENUTUP

Demikianlah laporan Kunjungan Kerja Komisi VI ke provinsi Papua.

Diharapkan laporan ini dapat menjadi masukan dalam upaya perbaikan

pembangunan ke depan. Hasil dari laporan Kunjungan Kerja ini juga dapat

menjadi bahan rapat-rapat di DPR pusat untuk dicari solusinya secara bersama.

Semoga laporan ini membawa manfaat bagi daerah dan masyarakat khususnya

masyarakat provinsi Papua.

Sekian dan Terima Kasih.

Jakarta, Agustus 2018 Ketua Tim,

Ttd.