LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

66
1 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Desa Kemuningsari Lor, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember yang terletak disebelah utara pusat Kota Jember merupakan salah satu desa di Kecamatan Panti yang terletak kurang lebih 3 km dari kantor Kecamatan Panti dan 17 Km dari pusat Kota Jember. Jumlah penduduk Desa Kemuningsarilor dari ketiga dusun tersebut mencapai kurang lebih 6000 jiwa. Dengan luas wilayah 113148,427Ha dengan pembagian luas daerah Permukiman seluas 54215Ha, Persawahan 358Ha, Perkebunan 11200Ha, Kuburan 0,817Ha, Pekarangan 47363Ha, Perkantoran 0,083Ha, dan Prasarana umum lainnya seluas 11,527Ha. Terbagi atas 3 dusun, yaitu Dusun Sumbersari, Dusun Krajan, dan Dusun Kemuning lor. Pada batas desa atau daerah, Desa Kemuningsari lor pada bagian Utara : Berbatasan dengan Desa Pakis Kec.Panti, Timur : Berbatasan dengan desa Glagahwero dan Panti, Kec.Panti Selatan : Berbatasan dengan Desa Gugut Kec.Rambipuji, dan Barat : Berbatasan dengan Desa Bangsalsari Kec. Bangsal sari Analisis Desa - Stuktur Pemerintahan Pemerintah Desa Kemuningsari lor 1) Kepala Desa : Abdul Waqik, S.Pt 2) Sekretaris Desa : Mohammad 3) Kaur Pemerintahan : Wahid 4) Kaur Keuangan : Arini H. 5) Kaur Umum : Nur Ahmad 6) Kaur Kesra : Abdul Hamid 7) Kaur Keamanan : Syamsur Rijal, SP.Sh 8) Pamong Tani : Fausin

description

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN SELAMA KKN

Transcript of LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

Page 1: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Desa Kemuningsari Lor, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember yang

terletak disebelah utara pusat Kota Jember merupakan salah satu desa di

Kecamatan Panti yang terletak kurang lebih 3 km dari kantor Kecamatan Panti

dan 17 Km dari pusat Kota Jember. Jumlah penduduk Desa Kemuningsarilor dari

ketiga dusun tersebut mencapai kurang lebih 6000 jiwa. Dengan luas wilayah

113148,427Ha dengan pembagian luas daerah Permukiman seluas 54215Ha,

Persawahan 358Ha, Perkebunan 11200Ha, Kuburan 0,817Ha, Pekarangan

47363Ha, Perkantoran 0,083Ha, dan Prasarana umum lainnya seluas 11,527Ha.

Terbagi atas 3 dusun, yaitu Dusun Sumbersari, Dusun Krajan, dan Dusun

Kemuning lor.

Pada batas desa atau daerah, Desa Kemuningsari lor pada bagian

Utara : Berbatasan dengan Desa Pakis Kec.Panti,

Timur : Berbatasan dengan desa Glagahwero dan Panti, Kec.Panti

Selatan : Berbatasan dengan Desa Gugut Kec.Rambipuji, dan

Barat : Berbatasan dengan Desa Bangsalsari Kec. Bangsal sari

Analisis Desa

- Stuktur Pemerintahan

Pemerintah Desa Kemuningsari lor

1) Kepala Desa : Abdul Waqik, S.Pt

2) Sekretaris Desa : Mohammad

3) Kaur Pemerintahan : Wahid

4) Kaur Keuangan : Arini H.

5) Kaur Umum : Nur Ahmad

6) Kaur Kesra : Abdul Hamid

7) Kaur Keamanan : Syamsur Rijal, SP.Sh

8) Pamong Tani : Fausin

Page 2: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

2

Struktur Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

1) Ketua BPD : Agus Nuryahman

2) Wakil Ketua : Nur Cahyono

3) Sekretaris : Moh. Muklis

- Pendidikan

Desa Kemuningsari lor memiliki 31 lembaga pendidikan yang terdiri

lembaga pendidikan formal maupun non formal. Data dari lembaga pendidikan

tersusun pada tabel 1. yang tersebar setiap dusun di Desa Kemuningsari lor. Rata-

rata masyarakat di Desa Kemuningsari lor memiliki pendidikan akhir yaitu

Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Tabel.1 Sarana Prasarana Pendidikan.

Uraian Jumlah Ket

Gedung Kampus PTN 0 Buah

Gedung Kampus PTS 0 Buah

Gedung SMA/Sederajat 1 Buah

Gedung SMP/Sederajat 2 Buah

Gedung SD/Sederajat 3 Buah

Gedung TK 2 Buah

Gedung Tempat Bermain Anak 0 Buah

Jumlah Lembaga Pendidikan Agama 25 Buah

Jumlah Perpustakaan Keliling 0 Buah

Perpustakaan Desa/Kelurahan 0 Buah

Taman Bacaan 0 Buah

PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) 0 Buah

SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) 0 Buah

Mobil Pintar/Perpusling 0 Buah

Sumber: Data Desa Kemuningsari Lor tahun 2013

- Lingkungan

Desa Kemuningsari Lor merupakan salah satu desa di Kecamatan Panti

yang terletak kurang lebih 3 km dari kantor Kecamatan Panti. Jumlah penduduk

Desa Kemuningsarilor dari ketiga dusun tersebut mencapai kurang lebih 6000

jiwa yang terbagi atas 3 Dusun, yakni Dusun Krajan, Dusun Sumbersari, dan

Dusun Kemuning Lor. Sesuai data kependudukan Tabel.2

Page 3: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

3

Tabel.2 Data Kependudukan Desa Kemuningsari Lor Tahun 2013.

No. Dusun Jumlah Jumlah KK

RT RW

1.

2.

3.

Krajan

Kemuning Lor

Sumbersari

17

14

16

3

2

3

402

306

367

Sumber: Data Desa Kemuningsari Lor tahun 2013

Masyarakat memiliki kegiatan yang menjadi faktor penunjang kegiatan di

lingkungan Desa Kemuningsari lor diantaranya berdirinya PKK, Karang Taruna,

Pengajian, Kesling, kelompok – kelompok home industri dan lain-lain, yang telah

tersebar di masyarakat setiap dusunnya.

- Kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu indikator yang harus dipenuhi oleh setiap

masyarakat. Desa Kemuningsari lor memiliki posyandu yang digerakkan setiap

dusunnya. Pelaksanaan Posyandu disetiap dusunnya berbeda-beda sesuai dengan

jadwal yang telah ditentukan. Selain Posyandu di Desa Kemuningsari lor juga

memiliki prasarana dan sarana kesehatan yang untuk memenuhi kebutuhan

kesehatan di masyarakatnya yang telah tersusun pada tabel 3.

Tabel 3. Sarana Kesehatan Desa Kemuningsari lor

1. Prasarana Kesehatan

Uraian Jumlah

Rumah Sakit Umum Daerah 0 Unit

Rumah Sakit Umum Swasta 0 Unit

Puskesmas Umum 0 Unit

Puskesmas Perawatan 0 Unit

Puskesmas Pembantu 1 Unit

Poliklinik/Balai Pengobatan 0 Unit

Apotik 0 Unit

Posyandu 10 Unit

Toko Obat 0 Unit

Balai Pengobatan Masyarakat Yayasan/Swasta 0 Unit

Gudang Menyimpan Obat 0 Unit

Jumlah Rumah/Kantor Praktek Dokter 2 Unit

Rumah Bersalin 0 Unit

Page 4: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

4

Balai Kesehatan Ibu dan Anak 0 Unit

Rumah Sakit Mata (Khusus) 0 Unit

Poskesdes 1 Unit

Puskesling 0 Unit

Poskestren 0 Unit

Polindes 0 Unit

2. Sarana Kesehatan

Uraian Jumlah

Jumlah Dokter Umum 0 Orang

Jumlah Dokter Gigi 0 Orang

Jumlah Dokter Specialis Lainnya 0 Orang

Bidan 2 Orang

Perawat/ Mantri Kesehatan 2 Orang

Tenaga Laboratorium kesehatan 0 Orang

Apoteker/ Asisten Apoteker 0 Orang

Dukun Tenaga Pengobatan Alternatif 0 Orang

Jumlah Dukun Bersalin Terlatih 2 Orang

Kader Kesehatan 50

Orang

Sumber: Data Desa Kemuningsari Lor tahun 2013

- Ekonomi

Desa Kemuingsari Lor dapat dikatakan desa yang cukup strategis secara

administrasi karena pada desa ini terdapat beberapa UPT (Unit Pelayanan

Terpadu). Dan sebagian besar masyarakat di Desa Kemuningsari Lor bekerja

sebagai petani dan buruh tani dengan produksi utamanya adalah tanaman padi.

Namun, selain itu banyak juga masyarakat yang bekerja sebagai pembuat batu

bata dan pedagang. Sesuai dengan data desa pada Tabel 4.

Tabel 4. Ekonomi Masyarakat Desa Kemuningsari lor

Uraian Jumlah

Jumlah angkatan kerja (penduduk usia 18-56 tahun) 4880

Orang

Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang masih sekolah dan tidak

bekerja

345 Orang

Page 5: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

5

Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang menjadi ibu rumah

tangga

1800

Orang

Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja penuh 312 Orang

Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja tidak tentu 2413

Orang

Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang cacat dan tidak bekerja 0 Orang

Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang cacat dan bekerja 0 Orang

Sumber: Data Desa Kemuningsari Lor tahun 2013

Masyarakat di Desa Kemuningsari Lor memiliki dua adat yang saling

hidup berdampingan dengan rukun. Masyarakat di Dusun Kemuninglor

kebanyakan beradat Madura, Dusun Sumbersari kebanyakan beradat Jawa, dan di

Dusun Krajan masyarakatnya beradat Jawa dan Madura. Berdasarkan data Desa

Kemuningsari Lor tahun 2013 menjelaskan bahwa pada Dusun Sumbersari

terdapat pemetaan sejumlah 3 RW dengan 13 RT, pada Dusun Kemuning Lor

sejumlah 2 RW dengan 14 RT dan Dusun Krajan sejumlah 3 RW dengan 17 RT.

Berdasarkan analisis dari ketiga dusun tersebut dipilih dua dusun sebagai

posdaya yaitu Dusun Krajan dan Dusun Sumbersari. Alasannya dilihat dari segi

perekonomian dan potensi masyarakat, Dusun Kemuninglor sudah lebih maju dan

mandiri dibandingkan dengan Dusun Krajan dan Sumbersari. Serta berdasarkan

data Desa Kemuningsari lor menyebutkan bahwasannya pada Dusun Kemuning

lor rata – rata penduduk atau masyarakatnya telah dapat dikatakan mandiri dan

perkembangan Desa Kemuningsari lor lebih condong dan berorientasi menuju ke

utara tepatnya menuju Dusun Kemuning lor.

Pada dasarnya Kerja Nyata merupakan salah satu wujud nyata dari

pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Universitas Jember, yakni

“Pengabdian Kepada Masyarakat”. KKN (Kuliah Kerja Nyata) salah satu mata

kuliah wajib di beberapa fakultas di Universitas Jember. Program KKN dapat

terwujud karena adanya kerjasama antara pihak pemerintahan (kabupaten) dan

pihak akademik (kampus) sehingga dapat terjalin hubungan baik antara akademisi

dengan masyarakat. KKN merupakan wadah yang dapat digunakan oleh

Page 6: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

6

mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan di bangku perkuliahan

dan bersosilaisasi dengan baik pada masyarakat. Dengan adanya program KKN

diharapkan mahasiswa dapat memberikan contoh yang baik kepada masyarakat

sehingga masyarakat menjadi lebih maju dalam berbagai aspek kehidupan tanpa

harus merusak atau mengganti adat istiadat atau kebiasaan yang telah ada di

masyarakat.

Demi terwujudnya tujuan tersebut maka diadakan KKN. Oleh karena itu

harus dibuat program-program yang dapat mendukung tujuan dalam empat

bidang, yaitu, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan untuk

meningkatkan kualitas demografi Desa Kemuningsari Lor tersebut dengan konsep

yang baik. Agar dapat diterima oleh masyarakat sehingga berimplikasi balik

terhadap perkembangan dan peningkatan potensi serta derajat masyarakat sekitar.

1.1.1 Analisis Dusun

1. Dusun Sumbersari

Dusun Sumbersari terletak di sebelah Barat dari Desa Kemuningsari Lor,

dengan jumlah KK sejumlah 367 serta memiliki 3 RW (Rukun Warga) dan 13 RT

(Rukun Keluarga) dengan jumlah perbandingan laki laki dan perempuan sebagai

berikut

Tabel 1.1.1.1 Jumlah penduduk Dusun Sumbersari

Tahun Laki-laki Perempuan Lahir Mati Pindah Total

2013 587 507 17 10 0 1094

2014 592 517 22 7 1 1109

Sumber: Data Kepala Keluarga Dusun Sumbersari

Mayoritas penduduk Dusun Sumbersari Desa Kemuningsari Lor bermata

pencaharian sebagai petani. Beberapa diantaranya bekerja sebagai pengrajin batu

bata, peternak ayam potong dan pembuat kue. Semuanya merupakan usaha

rumahan yang termasuk dalam kategori usaha mikro. Terdapat posyandu pada

masing-masing RW yang berjalan rutin sebelum tanggal 10. Bidan desa dan pihak

puskesmas kecamatan Panti juga turut terlibat dalam kegiatan posyandu. Sebagian

besar balita sudah mengikuti posyandu. Posyandu juga melayani pasangan usia

subur yang ingin memakai kontrasepsi. Dan Kondisi lingkungan di Dusun

Page 7: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

7

Sumbersari sudah cukup baik. Hal ini dapat lihat dari pengelolaan tanah untuk

selokan rumah tangga sudah tertata baik, sedangkan pengelolaan sampah juga

sudah dibuat jurang-jurang untuk pembuangan sampah. Tidak hanya itu

kebersihan lingkungan pada sungai juga terjaga, tidak ada sampah yang dibuang

di sungai. untuk pengairan sawah juga sudah tertata baik. Selain itu Dusun Krajan

juga memiliki potensi berupa banyaknya lahan pertanian salah satunya lahan

sawah tanaman padi. Untuk sarana pendidikan di desa sumbersari terdapat sebuah

MI (Madrasah Ibtidaiyah) setara dengan Sekolah Dasar.

2. Dusun Kemuning Lor

Dusun Kemuning Lor merupakan dusun yang berbatasan dengan Desa

Pakis Kecamatan Panti dan terletak dibagian paling Utara Desa Kemuningsari

Lor. Dusun Kemuning Lor memiliki kurang lebih 306 KK (Kepala Keluarga)

serta memiliki 2 RW (Rukun Warga) dan 14 RT (Rukun Keluarga). Penduduk di

Dusun Kemuning Lor rata-rata bekerja sebagai wiraswasta dan pekerja swasta,

dan sedikit dalam bidang pertanian. Tingkat pendidikan akhir di Dusun Kemuning

Lor sendiri sudah bagus karena rata-rata penduduk disana sudah tamatan SMP dan

SMA dan juga menempuh sampai ke perguruan tinggi. Sedangkan tingkat

perekonomiannya sendiri juga sudah mencapai tingkat menengah keatas serta

untuk para Ibu rumah tangga di Dusun Kemuning Lor kebanyakan yang membuka

toko atau pertokoan.

3. Dusun Krajan

Dusun Krajan terdiri dari 3 RW dan 17 RT. dan total semua jumlah RT

yaitu 17 dari sejumlah RW tersebut. RW 001 terdapat 6 RT dengan jumlah

penduduk laki-laki sebanyak 470 orang dan perempuan 444 orang, RW 002

terdapat 7 RT dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 506 orang dan

perempuan 488 orang , dan RW 003 terdapat 4 RT dengan total jumlah penduduk

laki-laki sebanyak 228 orang dan perempuan 223. Jadi total keseluruhan

penduduk di Dusun Krajan yaitu untuk laki-laki 1.204 orang dan perempuan

Page 8: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

8

1155. Sehingga jumlah keseluruhan penduduk di Dusun Krajan sebanyak 2.359

jiwa.

Sebagian besar dan bahkan bisa dikatakan seluruh masyarakat Dusun

Krajan beragama Islam. Hal itu juga didukung dengan tempat peribadatan yang

ada yaitu hanya musola dan masjid. Serta kehidupan masyarakat yang sangat

agamis menurut syari’at Islam. Disamping itu kegiatan yang berbasis Islam sering

dilakukan di Dusun Krajan ini. Pada lingkungan desa sendiri terdapat beberapa

kelompok masyarakat yang menghimpundiri dalam bentuk suatu organisasi

maupun kelompok swadaya masyarakat, diantaranya LPMD (Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat Desa), PKK, Kelompok Tani, Remas (Remaja

Masjid), Karang Taruna, Dan beberapa kelompok masyarakat desa dalam lingkup

bidang keagamaan.

Tabel 1.1.3.1 Kategori Keluarga Masyarakat Dusun Krajan

Sumber : Data Primer Register Pendataan Keluarga 2015

Dalam analisis Desa dan Dusun yang dilakukan berdasarkan dengan

sistem pendataan borang berupa survey dan pendataan langsung kemada

masyarakat dusun krajan, dapat di rumuskan beberapa permasalahan yang muncul

di masyarakat, seperti halnya pemetaan jenis status keluarga berdasarkan

tingkatannya (Tabel.1) yakni:

Dari pemaparan data diatas, jumlah keluarga Pra Sejahtera sejumlah 50

Keluarga, Keluarga Sejahtera III sejumlah 74 Keluarga, Keluarga Sejahtera III

KATEGORI

JML

PRA

SEJAHTERA

KEL.

SEJAHTERA I

KEL.

SEJAHTERA II

KEL.

SEJAHTERA

III

KEL.

SEJAHTERA

III PLUS

50 132 140 74 6

TOT 402

Page 9: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

9

Plus sejumlah 6 Keluarga dan sedangkan pada Dusun Krajan lebih

didominasi oleh Keluarga Sejahte ra I dan II yakni masing – masing berjumlah

132 dan 140 Keluarga yang ada.

Permasalaha yang muncul di masyarakat khususnya pada Dusun Krajan

terutama fokus terhadap Keluarga Pra Sejahtera yakni yang dapat dikategorikan

menjadi beberapa subab bagian perbidang yakni;

1) Pada bidang pendidikan yakni;

a. Kesadaran akan pentingnya pendidikan di Dusun Krajan masih minim.

Hal itu dibuktikan dengan pendidikan terakhir yang ditempuh

kebanyakan masyarakat yaitu Sekolah Dasar (SD)/SLTP, dan nilai

jumlah masyarakat yang Tidak Tamat SD juga terbilang tinggi, hal ini

dibuktikan pada tabel.1a. Kebanyakan mereka lebih memilih menikah

usia dini dan langsung bekerja sebagai petani ataupun wiraswasta. Hal itu

kemungkinan terkait dengan masalah ekonomi masyarakat Dusun Krajan

yang masih belum mampu untuk membayar biaya pendidikan anaknya

sampai jenjang Sarjana.

Tabel 1.1.3.2 Pilar Pendidikan

Kepala Keluarga Menurut Tingkat Pendidikan

Tidak Tamat

SD Tamat SD/SLTP Tamat SLTA

Tamat

AK/PT

JUMLAH 139 232 26 5

Sumber : Data Primer Register Pendataan Keluarga 2015

Jumlah Anggota Keluarga

Usia 7-15

Jumlah Anggota Keluarga Menurut Kelompok

Umur

Sekolah Tidak Sekolah Balita 1-<5 Tahun

Mengikuti PAUD 6-12

Tahun

(SD)

13-24

Tahun

(SMP-

MHS) L P L P

Ikut Tidak Ikut

119 94 0 0 53 3 169 179

Sumber : Data Primer Register Pendataan Keluarga 2015

Jumlah anggota keluarga usia 7-15 tahun di Dusun Krajan 100%

bersekolah dan sisanya mereka tidak sekolah dikarenakan usia yang telah

melebihi batas kriteria tersebut. Balita yang berusia 1 hingga kurang dari 5 tahun

mengikuti PAUD sebanyak 53 balita dan 3 balita tidak mengikuti PAUD. Anak-

Page 10: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

10

anak yang berusia 6 – 12 tahun bersekolah tingkat dasar (SD) sebanyak 169 anak.

Dan yang terakhir 179 orang yang berumur 13 sampai dengan 24 tahun

menempuh pendidikan dari SMP hingga Mahasiswa.

Tabel 1.1.3.3 Kategori Pilar Pendidikan

Sumber : Data Primer Register Pendataan Keluarga 2015

Pendidikan di Dusun Krajan rata-rata sudah baik, ini dibuktikan dengan

adanya hasil rekapitulasi pendataan register pendataan keluarga pada tabel diatas

yaitu semua anak umur 7-15 Tahun dalam keluarga bersekolah sebanyak 213

orang. Seluruh anggota keluarga umur 10-60 tahun bisa baca tulisan latin

sebanyak 227. Untuk memperoleh informasi mereka dapat surat

kabar/majalah/radio/TV sejumlah 77 Keluarga. Masyarakat dusun ini juga

berupaya untuk mengikuti pengajian, kemuslimatan, dan belajar mengaji sebagai

bentuk untuk meningkatkan pengetahuan agama yang diikuti oleh 205 orang.

Pada umumnya selain meningkatkan pengetahuan anggota keluarga juga

melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

b. Banyaknya masyarakat yang menikah di usia dini mengakibatkan

kurangnya pengetahuan mereka bagaimana cara mengurus rumah

tangga, bahaya akan kesehatan dan masalah sosial lainnya. Hal ini

dapat diminimalisir dengan solusi memberikan pengarahan dan

pengajaran terhadap masyarakat tentang dampak dari pernikahan dini

dan resiko – resikonya.

Pilar Pendidikan

KATEGORI JUMLAH

Semua Anak Umur 7-15 Th Dalam Keluarga Bersekolah 213

Seluruh Anggota Keluarga Umur 10-60 Tahun Bisa Baca Tulisan

Latin 227

Keluarga Memperoleh Informasi dari Surat

Kabar/Majalah/Radio/TV 77

Keluarga Berupaya Meningkatkan Pengetahuan Agama 205

Pada umumnya Anggota Keluarga Melaksanakan Ibadah Sesuai

dengan Agama dan Kepercayaan Masing-masing 355

Page 11: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

11

c. Kurangnya kesadaran masyarakat atas lembaga jaminan kesehatan yang

diselenggarakan oleh badan negara berupa BPJS Kesehatan, sehingga

banyak masyarakat yang masih merasa keberatan dengan adanya biaya

rumah sakit dan sebagainya. Padahal program pemerintah tersebut

bertujuan untuk meringankan beban masyarakat salahsatunya dalam hal

kesehatan. Hal ini dapat diminimalisir dengan solusi memberikan

pengarahan dan pengajaran terhadap masyarakat tentang pentingnya

Jaminan Kesehatan didalam kehidupan sehari – hari.

Pada Dasarnya, taraf di tingkat pendidikan pada Dusun Krajan terbilang

sudah cukup baik, apalagi dengan ditunjang sarana prasarana pendidikan di desa

yang sudah dapat dibilang baik dan memadai, namun dari beberapa aspek di

bidang pendidikan yakni umumnya masyarakat Desa Kemuningsari lor,

khususnya pada Dusun Krajan, nilai kepercayaan terhadap suatu adat istiadat

masih terasa kental, yakni dengan adat atau budaya yang berkembang di

masyarakat salah satu contohnya dengan menikahkan anak perempuan mereka

dalam usia yang terbilang masih minim atau masih dalam taraf pendidikan seusia

Sekolah Menengah Pertama, sehingga maraknya kehamilan di usia dini juga

merabah dan dianggap bukan merupakan hal yang tabu. Maka seringkali dijumpai

banyak kasus di bidang kesehatan perihal kehamilan para wanita yang usianya

relatif dikatakan masih pada taraf pendidikan setara Sekolah Menengah Pertama.

Untuk pengawasan dan perhatian orang tua wali murid saat proses

pembelajaran di luar jam efektif belajar mengajar di sekolah juga dapat dikatakan

sangat minim, dikarnakan kebanyakan orang tua bekerja di luar, sehingga janrang

sekali hubungan komunikasi dan sosialisasi yang mendalam dengan anak prihal

bagaimana kegiatan proses belajarnya di sekolah maupun prihal pendampingan

proses belajarnya di rumah.

Page 12: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

12

2) Bidang Lingkungan;

Tabel 1.2.2.1 Kategori Pilar Lingkungan

Pilar Lingkungan

KATEGORI JUMLAH

Rumah yang Ditempati Keluarga Mempunyai Atap, Lantai,

Dinding yang Baik 365

Luas Lantai Rumah Paling Kurang 8m² untuk Setiap Penghuni

Rumah 291

Keluarga Sering Ikut dalam Kegiatan Masyarakat di Lingkungan

Tempat Tinggal 85

Ada Anggota Keluarga yang Aktif Sebagai Pengurus

Perkumpulan Sosial/Yayasan/Institusi Masyarakat 3

Sumber : Data Primer Register Pendataan Keluarga 2015

Berdasarkan data pada pilar lingkungan di Dusun Krajan dapat

disimpulkan bahwasannya rumah yang ditempati keluarga rata – rata mempunya

kondisi yang baik, dengan presentasi jumlah sebesar 365 keluarga. Luas lantai

rumah paling kurang 8m² berjumlah 291 Keluarga. Keluarga Sering Ikut dalam

Kegiatan Masyarakat di Lingkungan Tempat Tinggal sejumlah 85 Keluarga, dan

Sosial/Yayasan/Institusi Masyarakat hanya berjumlah 1 orang. Namun pada hasil

observasi langsung kepada masyarakat ditemukan beberapa permasalahan yang

timbul, yakni diantaranya;

a) Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai pengklasifikasian antara

sampah organik dan sampah anorganik yang dapat dimanfaatkan.

Sehingga masyarakat masih menumpuk sampah secara umum dan

keseluruhan, belum adanya kesadaran dan keteraturan dalam

pengklasifikasian sampah. Hal ini dapat diminimalisir dengan solusi

memberikan pengarahan dan pelatihan terhadap masyarakat tentang

pengklasifikasian antara sampah organik maupun anorganik.

b) Masih minimnya pengetahuan masyarakat khususnya di Dusun Krajan

mengenai batas wilayah dan pengelompokan tiap – tiap keluarga

berdasarkan RT/RW-nya secara baik dan benar. Hal ini dapat dibantu

dengan memberikan pengarahan dan pemberitahuan mengenai batas –

batas RW, RT, dan Dusun dengan memberikan identitas pada

setiapnya.

Page 13: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

13

3) Bidang Kesehatan;

Tabel 1.3.3.1 Kategori Pilar Kesehatan

Pilar Kesehatan

KATEGORI JUMLAH

Bila Ada Anggota Keluarga Sakit Dibawa ke Sarana Kesehatan 363

Bila Pasangan Usia Subur Ingin Ber-KB Pergi ke Sarana

Kesehatan 311

Pasangan Usia Subur dengan Anak Dua atau Lebih

Menggunakan Alat / Obat Kontrasepsi 175

Tiga Bulan Terakhir Keluarga dalam Keadaan Sehat Sehingga

dapat Melaksanakan Tugas/Fungsi Masing-masing 290

Sumber : Data Primer Register Pendataan Keluarga 2015

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwasannya jumlah Keluarga Sakit

Dibawa ke Sarana Kesehatan sejumlah 363, hal ini menandakan bahwasannya

sudah adanya kesadaran di masyarakat mengenai pentingnya sarana kesehatan

yang disediakan oleh pemerintah bagi masyarakat. Kemudian Pasangan Usia

Subur Ingin Ber-KB Pergi ke Sarana Kesehatan juga terbilang relatif tinggi yakni

sejumlah 311 Keluarga. Pasangan Usia Subur dengan Anak Dua atau Lebih

Menggunakan Alat / Obat Kontrasepsi berjumah 175 keluarga, dan Tiga Bulan

Terakhir Keluarga dalam Keadaan Sehat Sehingga dapat Melaksanakan

Tugas/Fungsi Masing-masing sejumlah 290, hal ini dinilai cukup tinggi karena

banyaknya salah satu anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.

Pada data KB di Dusun Krajan dijelaskan sebagai berikut;

Tabel. 1.3.3.2 Data KB Dusun Krajan

Pasangan Usia Subur (Istrinya

Berusia 15-49)

Jumlah Anggota Keluarga

Menurut Kelompok Umur

Memakai Alat

Kontrasepsi

Hamil

memeriksakan

kehamilannya

Balita <5 Tahun Mengikuti

Posyandu

Ya Tidak Ya Tidak Ikut Tidak Ikut

JUMLAH 285 117 102 42 44 28

Sumber : Data Primer Register Pendataan Keluarga 2015

Page 14: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

14

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwasannya pasangan usia

subur (Istri berusia 15-49th) memakai alat kontrasepsi sejumlah 285 Keluarga dan

117 Keluarga tidak menggunakan alat kontrasepsi. Jumlah ibu hamil yang

memeriksakan kehamilannya dirasa cukup tinggi kesadarannya yakni 102

Keluarga, dan yang tidak memeriksakan kehamilannya juga dirasa relatif banyak

yakni berjumlah 42 Keluarga. Serta jumlah anggota keluarga menurut kelompok

umur, yakni balita berusia kurang dari 5 tahun yang mengikuti posyandu yakni

berkisar 44 Keluarga, hal ini dirasa sudah dapat dikatakan baik karena hanya 28

Keluarga yang tidak mengikuti kegiatan posyandu.

Namun pada saat pengamatan dan observasi pada masyarakat langsung

mengenai pilar kesehatan ini, dapat dirumuskan dan disimpulkannya

permasalahan sebagai berikut;

a. Masih minimnya minat dan keikutsertaan sebagian besar wanita hamil

dan yang memiliki anak – anak usia balita untuk mengikuti dan turut

partisipasi di dalam kegiatan posyandu. Maka hal ini dapat ditingkatkan

dengan pendampingan posyandu dan kaderisasi terhadap relawan

posyandu atau kader posyandu dengan secara langsung memberikan

himbauan dan seruan untuk mengikuti kegatan posyandu.

b. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan di Dusun

Krajan, terutama dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Berdasarkan

observasi yang dilakukan di Dusun Krajan terlihat masyarakatnya tidak

peduli akan kesehatan gigi dan mulutnya. Masalah-masalah umum yang

ditemukan yaitu terkait periodontitis, halitosis, dan karies. Khususnya

pada kalangan pelajar sekolah dasar di Dusun Krajan Desa

Kemuningsari Lor. Dengan permasalahan tersebut dapat disolusikan

dengan penyuluhan dan demonstrasi kegiatan menjaga kebersihan gigi

dan mulut.

Page 15: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

15

4) Pada bidang ekonomi;

Pada bidang ekonomi di dusun krajan sendiri dapat dikategorikan pada

umumnya masyarakatnya memiliki pekerjaan atau penghasilan. Sesuai dengan

tabel 4.a dimana menjelaskan tentang data masyarakat dusun krajan yang bekerja

maupun yang tidak bekerja.

Tabel 1.4.4.1 Data Keluarga Pada Bidang Ekonomi

Kepala keluarga Menurut

Status Pekerjaan

Keluarga Mendapatkan Kredit

Mikro/Bantuan Modal

Kerja Tidak Kerja Ya

Tidak

JUMLAH 399 3 0 0

Sumber : Data Primer Register Pendataan Keluarga 2015

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwasannya sebagian besar Kepala

keluarga menurut status pekerjaan sejumlah 399 Kepala Keluarga memiliki

pekerjaan, dan hanya sejumlah 3 Keluarga yang tidak bekerja secara tetap. Serta

pada keluarga yang mendapatkan bantuan kredit mikro/bantuan modal di dusun

krajan tidak ada, dikarenakan tidak adanya usaha kelompok – kelompok

masyarakat yang menghimpun diri di dalam suatu wadah perekonomian, sehingga

bantuan modal atau usaha kredit pada masyarakat dusun krajan masih belum

dapat diwujudkan.

Tabel 1.4.4.2 Kategori Pilar Ekonomi

Pilar Ekonomi

KATEGORI JUMLAH

Pada Umumnya Anggota Keluarga Makan Dua Kali Sehari atau

Lebih 395

Anggota Keluarga Memiliki Pakaian yang Berbeda untuk di

Rumah, Bekerja/Sekolah dan Bepergian 393

Paling Kurang Sekali Seminggu Seluruh Anggota Keluarga

Makan Daging/Ikan/Telur 334

Seluruh Anggota Keluarga Memperoleh Paling Kurang Satu

Setel Pakian Baru dalam Setahun 332

Ada Seorang atau Lebih Anggota Keluarga yang Bekerja untuk

Memperoleh Penghasilan 235

Sebagian Penghasilan Keluarga Ditabung dalam Bentuk Uang

Maupun Barang 118

Keluarga Secara Teratur dengan Sukarela memberikan

Sumbangan Materiil untuk Kegiatan Sosial 3

Page 16: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

16

Sumber : Data Primer Register Pendataan Keluarga 2015

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwasannya pada masyarakat dusun

krajan rata – rata masyarakatnya sudah mencukupi kebutuhan pangannya

sebanyak dua kali sehari atau lebih, yakni sejumlah 395 keluarga. Anggota

Keluarga Memiliki Pakaian yang Berbeda untuk di Rumah, Bekerja/Sekolah dan

Bepergian relatif tinggi yakni sejumlah 393 Keluarga, Paling Kurang Sekali

Seminggu Seluruh Anggota Keluarga Makan Daging/Ikan/Telur sejumlah 334

Keluarga, Seluruh Anggota Keluarga Memperoleh Paling Kurang Satu Setel

Pakian Baru dalam Setahun sejumlah 332 Keluarga, Ada Seorang atau Lebih

Anggota Keluarga yang Bekerja untuk Memperoleh Penghasilan sejumlah 235

Keluarga, Sebagian Penghasilan Keluarga Ditabung dalam Bentuk Uang Maupun

Barang sejumlah 118 Keluarga, dan Keluarga Secara Teratur dengan Sukarela

memberikan Sumbangan Materiil untuk Kegiatan Sosial sejumlah 3 Keluarga.

Dari kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwasannya kegiatan

perekonomian di dusun krajan sebenarnya dalam kondisi yang relatif baik, namun

berdasarkan pengamatan dan observasi terhadap masyarakat dusun krajan,

ditemukannya beberapa permasalahan leten yang terjadi di masyarakat yakni

antara lain;

a. Banyaknya ibu – ibu rumah tangga yang hanya sekedar melakukan aktifitas

sebagai pengurus rumah tangga, dan mayoritas wanita yang tidak memiliki

keterampilan khusus yang dapat dijadikan komuditi tersendiri. Hal ini dapat

diminimalisirkan denga pemberian kegiatan pembelajaran kepada ibu – ibu

yang sifatnya dapat diperjual belikan.

b. Belum adanya keterbukaan terhadap dunia luar mengenai media elektronik

sebagai media sarana perniagaan. Karena pada dasarnya potensi di

masyarakat sendiri sudah terbentuk. Misalnya pemasaran pupuk kandang

produk olahan rumah yang masih dipasarkan secara sederhana dan hasil –

hasil kerajinan buah tangan yang masih minim kemampuan dalam hal

pemasaran. Untuk itu dapat dilakukan pembelajaran dan pelatihan yang

terpusat melalui balai desa serta pelatihan secara personal kepada masyarakat

Page 17: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

17

tentang bagaimana memanfaatkan media elektronik/sosial didalam kegiatan

jual beli.

Menurut buku panduan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik

Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA), Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

merupakan program intrakurikuler dengan tujuan utama untuk memberikan

pengalaman pengabdian kepada masyarakat bagi mahasiswa. Pelaksanaan

pendidikan ini memerlukan keterlibatan dan peran masyarakat, terutama

masyarakat di lokasi KKN dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi

mahasiswa maupun masyarakat.

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang terjun langsung ke masyarakat

berhubungan juga dengan ikut berupaya melaksanakan program pemerintah dalam

percepatan pencapaian program MDG’s (Millenium Development Goals).

Delapan tujuan MDG’s yaitu : (1) menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, (2)

mencapai pendidikan dasar untuk semua, (3) mendorong kesetaraan gender, (4)

menurunkan angka kematian anak, (5) meningkatkan kesehatan ibu, (6)

memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya, (7) memastikan

kelestarian lingkungan hidup, dan (8) mengembangkan kemitraan global untuk

pembangunan.

Indonesia sebagai salah satu negara yang ikut berupaya mendeglarasikan

tujuan MDG’s mempunyai kewajiban untuk melaksanakan upaya tersebut

sehingga tercapai target MDG’s dan memonitor perkembangan kemajuan

pencapaian. Melalui kegiatan KKN tematik posdaya juga ikut berupaya

melaksanakan target MDGS’s.

Sebenarnya tujuan setiap warga negara terhadap kehidupannya yaitu untuk

mendapatkan kehidupan yang layak seperti yang dicita-citakan Bangsa Indonesia.

Dan tujuan tiap keluarga tentunya menginginkan keluarga sehat dan bahagia, tiap

anggota memperoleh pendidikan yang layak. Oleh karena itu mahasiswa KKN

ikut berperan dengan menyusun program-program yang bertujuan untuk

meningkatkan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam yang ada di Dusun

Page 18: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

18

Krajan, Desa Kemuningsari, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember melalui

kegiatan KKN Tematik POSDAYA.

1.1.2 Program Posdaya Rajawali Tahun 2014

Pada Dusun Krajan Desa Kemuningsar Lor pada KKN tahun sebelumnya

yakni periode 2014 telah membentuk Posdaya pada Dusun ini, dengan nama

Posdaya Rajawali yang berlegalitas dengan surat keputusan kepala Desa

Kemuningsari Lor No.04/35/09.14.2002/2014. Pembentukan posdaya ini

bertujuan untuk pemanfaatan potensi masyarakat Desa Kemunigsari Lor lebih

khususnya pada Dusun Krajan sebagai pengaplikasian tugas pokok mahasiswa

dalam disiplin pengabdian terhadap masyarakat, dan juga teruntuk mewujudkan

atau turut andil didalam pembangunan masyarakat Desa Kemunigsari Lor

khususnya Dusun Krajan dengan program kerja sebagai berikut:

1) Bidang Pendidikan

a) Membantu mengajar di PAUD Rambutan 40

b) Bimbingan belajar bagi siswa-siswi SD, MI, dan MTs

c) Penyuluhan tentang kenakalan remaja, bahaya narkoba dan seks bebas

di SMP dan MTs

2) Bidang Lingkungan

a) Kegiatan bank sampah dan pembuatan pupuk kompos

b) Membantu pembuatan kartu keluarga bagi masyarakat yang tidak

mampu di Kemuningsari Lor

c) Mengadakan kerja bakti di Balai Desa dan sekitarnya.

3) Bidang Kesehatan

a) Membantu kegiatan Posyandu

b) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, praktik cuci tangan pada siswi MI.

4) Bidang Ekonomi

a) Pembuatan desain produk marning dan rempeyek daun jambu.

b) Pelatihan keterampilan Ibu – Ibu rumah tangga dan PKK di sekitar

wilayah Dusun Krajan untuk usaha buah tangan secara home industry.

Page 19: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

19

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Dusun Krajan

disimpulkan permasalahan yang ada dimana keseluruhannya mencakup pilar

pendidikan, lingkungan, kesehatan, dan ekonomi. Adapun permasalahan yang

dimaksud, yaitu:

1. Pilar pendidikan

a) Bagaimanakah meningkatkan dan menumbuhkembangkan minat baca

dan motivasi belajarmasyarakat khususnya anak usia sekolah serta

bimbingan orang tua dalam mendidik di luar jam sekolah sangat

minim?

b) Bagaimana cara meningkatkan atas minimnya pengetahuan masyarakat

khususnya para orang tua akan pentingnya edukasi terhadap

pernikahan dini atau yang belum cukup umur sesuai dengan pokok

hukum dan kesehatan di Indonesia, serta merubah pola pikir

masyarakat tentang pentingnya jaminan kesehatan masyarakat bagi

mereka ?

2. Pilar lingkungan

a) Bagaimana usaha pemberdayaan atas permasalahan yakni masih

banyaknya penumpukan sampah dan belum adanya pemetaan serta

pemanfaatan terkait sampah yang pada umumnya dapat dibagi atas

sampah yang sifatnya organik dan anorganik?

b) Bagaimana usaha melakukan pemetaan terhadap permasalahan di

bidang lingkungan yaitu masih belum jelasnya batasan wilayah

RT/RW di Dusun Krajan maka dari itu perlunya penataan Dusun

Krajan yang lebih baik ?

3. Pilar kesehatan

a) Bagaimana usaha meningkatkan atas minimnya kesadaran anak akan

kebersihan gigi dan mulut ?

Page 20: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

20

b) Bagaimana cara menumbuh tingkatkan tingkat kesadaran yang rendah

untuk memeriksakan kehamilannya pada trimester pertama ke

posyandu serta banyaknya balita yang tidak turut serta di dalam

kegiatan posyandu ?

4. Pilar ekonomi

a) Bagaimana cara meningkatkan pemberdayaan kelompok ibu – ibu

rumah tangga didalam usaha pangan / jajanan berupa permen wafer

oreo dan permen jelly yang memanfaatkan dari bahan jajanan yang

dikombinasikan dengan pemanfaatan bahan pangan atau jajanan?

b) Bagaimana cara meningkatkan pemberdayaan kelompok usaha

kerajinan tangan bross bunga dari kancing pada masyarakat ?

c) Bagaimana menumbuhkan pemberdayaan kelompok masyarakat yang

mengkoordinir perihal transaksi jual – beli dalam media elektronik

(internet)?

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud KKN yaitu:

1. Bagi Mahasiswa Universitas Jember

a. Menambah wawasan, informasi dan pemahaman yang ada di

masyarakat dan cara penyelesaiannya.

b. Meningkatkan ide kreatif dan berpartisipasi menyumbangkan pola

pikir dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.

c. Memperoleh pengalaman yang tidak pernah didapatkan di bangku

kuliah yaitu terlibat langsung dalam masyarakat dan ikut berbaur

dengan masyarakat setempat.

2. Bagi Perguruan Tinggi Universitas Jember

a. Meningkatan kurikulum sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan

pemerintah sebagai umpan balik mahasiswa untuk berada di tengah-

tengah masyarakat.

Page 21: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

21

b. Perguruan Tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan, dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi

mahasiswa dengan masyarakat, dengan demikian kurikulum

perguruan tinggi akan dapat disesuaikan dengan dinamika

masyarakat.

c. Perguruan Tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi

pemerintah atau lembaga lainnya dalam pembangunan IPTEK.

3. Bagi Masyarakat Dusun Krajan dan Pemerintah setempat

a. Merangsang dan menumbuhkan kesadaran untuk meningkatkan

potensi desa baik Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya

Manusia khususnya yang ada di desa Krajan.

b. Menambah wawasan, keterampilan dan pengalaman masyarakat desa

untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.

c. Memotivasi pemerintah dan masyarakat setempat untuk turun andil

dalam percepatan pembangunan desa

d. Memperoleh bantuan pikiran dan ide serta tenaga untuk

menyelesaikan permasalahan yang ada.

Tujuan

Tujuan dari program kegiatan Kuliah Kerja Nyata, yaitu :

a) Mendapatkan pengalaman belajar yang berharga melalui keterlibatan

dalam masyarakat secara langsung menemukan, merumuskan,

memecahkan, dan menanggulangi permasalahan pembangunan secara

pragmatis dan interdisipliner.

b) Bisa berkontribusi dan menyalurkan pemikiran berdasarkan ilmu ekonomi,

lingkungan, kesehatan, dan pendidikan dalam upaya menumbuhkan,

mempercepat serta mempersiapkan kader-kader pembangunan yang

terbentuk dalam posdaya.

Page 22: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

22

c) Memperoleh dan mentransformasikan pengetahuan, sikap dan

keterampilan dari dan kepada masyarakat dalam memecahkan masalah

pembangunan secara pragmatis melalui pendekatan secara komprehensif,

interdisipliner, dan lintas sektoral.

d) Ikut memberikan kontribusi dalam pencapaian Millenium Development

Golds (MDG’s) dengan bentuk pemberantasan buta aksara.

e) Memberikan ide keterampilan kepada masyarakat Dusun Krajan

khususnya ibu rumah tangga yang menganggur dalam bentuk pelatihan

pembuatan gantungan kerudung dari gelas aqua bekas. Dari ide kreatif

tersebut bisa menghasilkan penghasilan tambahan bagi keluarga yang

bersangkutan.

f) Memberikan pengetahuan kepada anak TK dan wali murid bahwa

pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Page 23: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

23

BAB 2. PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Tempat dan Waktu

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik POSDAYA gelombang II

tahun ajaran 2015 Universitas Jember Kelompok 168 dilaksanakan di Desa

KemuningsariLor, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember. Pelaksanaan kegiatan

KKN ini dilakukan selama 45 hari dimulai sejak tanggal 1 Juli sampai 11 Juli

2015 dan dilanjut kembali tanggal 27 Juli sampai 22 Agustus 2015. Pelaksanaan

kegiatan disesuaikan dengan jenis dan lokasi kegiatan.

Waktu kegiatan pelaksanaan kegiatan program KKN dusun krajan Desa

Kemuningsarilor:

Tabel 2.1 (Jadwal Kegiatan)

No Nama Kegiatan

Bulan/ Minggu

Juli Agustus

M1 M2 M5 M6 M7 M8

1. Pengenalana peserta KKN

kepada perangkat desa dan

warga Kemuningsari Lor

2. Survei potensi desa

Kemuningsari Lor dan

Penentuan dusun binaan

3. Pemasangan papan nama

keterangan batasan

wilayahRT/RW

Page 24: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

24

4. Bimbingan belajar untuk

anak usia belajar

5. Membantu mengajar di pos

PAUD/ TK. GUGUS 08 dan

SD Kemuningsarilor 01

6. Penyuluhan terhadap

masyarakat tentang

pentingnya pengetahuan

akan akibat pernikahan

khususnya pernikahan dini

atau yang belum cukup

umur sesuai dengan pokok

hukum dan kesehatan dan

jaminan kesehatan bagi

masyarakat.

7. Pelatihan keterampilan bagi

ibu-ibu rumah tangga yang

tidak memiliki pekerjaan

dan keterampilan.

8. Pengenalan tentang

pemanfaatan media

elektronik sebagai

penghubung dalam

melakukan aktifitas

perniagaan (transaksi jual

beli online).

9. Pengkoordiniran masyarakat

untuk dapat membedakan

antara sampah organik

maupun sampah anorganik

Page 25: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

25

2.2 Khalayak dan Sasaran

Khalayak sasaran program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini adalah warga

Desa KemuningsariLor Dusun Krajan, Kecamatan Panti setempat yang meliputi :

1. Perangkat Dusun Krajan

2. Ibu-ibu PKK

3. Pemuda dan Bapak-Bapak (masyarakat Dusun Krajan)

4. Siswa Sekolah Dasar

5. Siswa Taman Kanak-Kanak

2.3 Jenis Kegiatan dan Metode

2.3.1 Jenis Kegiatan

1. Bidang Pendidikan

a) Mengadakan bimbingan belajar diluar jam sekolah bagi siswa-siswi

sekolah dasar atau sederajat di balai desa.

yang nantinya dapat

dimanfaatkan kembali.

10. Screening Kesehatan Gigi,

Penyuluhan tentang

pentingnya menjaga

Kesehatan dan Kebersihan

Gigi dan Mulut, serta demo

Cara Menyikat Gigi yang

Baik dan Benar

11. Pendampingan posyandu

dan membantu kegiatan

posyandu serta turut serta di

dalam pembantuan program

pemberian vitamin A, obat

cacing dan imunisasi.

Page 26: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

26

b) Membantu proses kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar (SD) /

Sederajat dan Taman Kanak-Kanak (TK) yang ada di Dusun Krajan.

c) Melaksanakan penyuluhan terhadap masyarakat tentang pentingnya

pengetahuan khususnya para orang tua akan akibat pernikahan, khususnya

pernikahan dini atau yang belum cukup umur sesuai dengan pokok hukum

dan kesehatan di Indonesia dalam bentuk penyuluhan dampak pernikahan

dini dan pentingnya penjaminan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat.

2. Bidang Lingkungan

a) Bekerjasama dengan Ibu – Ibu PKK, yakni yang berada dibawah

pengawasan Ibu Kepala Desa dalam membentuk kegiatan yang

sifatnya mengkoordinir masyarakat untuk dapat membedakan antara

sampah organik maupun sampah anorganik yang nantinya dapat

dimanfaatkan kembali.

b) Pemasangan papan nama keterangan batasan wilayah. Selain

memudahkan pencarian lokasi tempat yang ingin dituju juga bertujuan

untuk melakukan pemetaan masing – masing keluarga di Dusun

Krajan, sehingga memperjelas akan batasan - batasan RT dan RW di

Dusun Krajan.

3. Bidang Kesehatan

a) Pendampingan serta pembantuan terhadap proses kegiatan posyandu

di Dusun Krajan. Serta pemberian vitamin A sesuai umur dan

imunisasi campak di posyandu.

b) Penyuluhan kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut serta demo cara

menyikat gigi yang baik dan benar terhadap siswa TK/PAUD

GUGUS 08 dan siswa Sekolah Dasar Kemuninglor 1 kelas 1.

4. Bidang Ekonomi

a) Pelatihan keterampilan kerajinan bross kancing bagi ibu-ibu rumah

tangga yang tidak memiliki pekerjaan selain sebagai ibu rumah

tangga beserta ibu-ibu PKK.

Page 27: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

27

b) Pelatihan membuat produk makanan permen jelly bagi ibu-ibu rumah

tangga yang tidak memiliki pekerjaan selain sebagai ibu rumah

tangga beserta ibu-ibu PKK.

c) Pelatihan membuat produk makanan permen oreo-pop bagi ibu-ibu

rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan selain sebagai ibu rumah

tangga beserta ibu-ibu PKK.

d) Sosialisasi pemanfaatan media elektronik sebagai penghubung dalam

melakukan aktifitas perniagaan (transaksi jual beli online).

2.3.2 Metode

Dalam melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) diperlukan

adanya teknik khusus agar kegiatan yang akan dilakukan dapat berjalan dengan

baik. Teknik teknik yang akan dilakukan disesuaikan dengan kondisi dan situasi

desa. Adapun teknik kegiatan yang dilakukan dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN)

ini adalah sebagai berikut :

1. Analisis Data Borang

Yakni dengan melaksanakan pendataan secara langsung kepada

masyarakat dan keluarga di suatu wilayah guna mencari titik permasalahan

dan secara langsung dapat mengetahui data secara keseluruhan dengan acuan

pada data analisis borang.

2. Observasi

Observasi merupakan salah satu kegiatan untuk memperoleh informasi

yang dibutuhkan guna melaksanakan suatu program tertentu. Dalam hal ini

program yang dimaksud yaitu program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Observasi yang dilakukan selama 1 minggu antara lain : melakukan

wawancara dengan pihak pihak yang bersangkutan, mengamati situasi yang

terjadi di masyarakat desa, dan menganalisis program kerja KKN yang telah

dilakukan sebelumnya.

3. Diskusi atau Temu Warga

Diskusi merupakan interaksi atau komunikasi antara 2 orang atau lebih

atau kelompok. Kegiatan tanya jawab atau diskusi yang dilakukan melalui

Page 28: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

28

pertemuan warga dengan mengundang perwakilan dari warga yaitu RT, RW,

BPD dan Perangkat Desa dengan tema pengenalan mahasiswa KKN

sekaligus penyampaian program kerja dan dengar pendapat dari warga.

4. Kegiatan Berkelanjutan

Dalam penyusunan program kerja kami mencoba menyusun dan

melaksanakan program kerja yang mampu untuk diteruskan oleh warga

walaupun KKN telah berakhir, selain itu dengan program berkelanjutan

diharapkan KKN selanjutnya dapat meneruskan dan mengembangkan apa

yang sudah dilakukan.

5. Melibatkan Pihak Luar

Dalam pelaksanaan program kerja kami melibatkn pihak-pihak luar yang

dapat ikut serta dan memberikan bantun guna kesuksesan pelaksanaan

program kerja, adapun sampai dengan KKN ini berakhir terdapat pihak BPJS

yang membantu dan untuk penjelasannya kami tuliskan di pembahasan

laporan ini.

2.4 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

2.4.1 Faktor Pendukung

Dalam menjalankan program kerja KKN tematik POSDAYA yang telah kami

susun dan kerjakan terdapat beberapa faktor pendukung. Adapun faktor

pendukung yang kami maksud adalah sebagai berikut :

a) Antusias masyarakat dengan adanya kegiatan KKN tematik posdaya gel.II

Tahun 2015 yang dirasa sangat hangat dan terbuka dengan peserta

kegiatan KKN.

b) Antusiasme siswa SD yang tinggi dalam mengikuti bimbingan belajar

yang diadakan di balai desa tiap malam hari

c) Dukungan yang penuh dari perangkat desa dan bidan desa

KemuningsariLor dalam mengadakan kegiatan Seminar tentang

Pernikahan Dini, Pentingnya BPJS dan PNPM.

d) Dukungan positif dari kepala desa serta ketua RT/RW dalam program

kegiatan pemasangan papan nama keterangan batasan wilayah RT/RW.

Page 29: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

29

e) Dukungan positif dari kepala sekolah SD Kemunigsari lor 01 dan kepala

sekolah PAUD / TK Gugus 08 dusun Krajan, serta antusiasme yang tinggi

siswa SD dan TK dalam kegiatan penyuluhan kesehatan dan kebersihan

gigi dan mulut demikian juga pada saat kegiatan demo cara menyikat gigi

yang baik dan benar.

f) Antusiasme masyarakat yang tinggi dalam memberikan pelatihan

keterampilan bross kancing, membuat produk makanan permen yelly dan

permen oreo-pop.

2.4.2 Faktor Penghambat

Adapun beberapa faktor yang menjadi penghambat di dalam proses

kegiatan KKN Tematik Posdaya Gelombang ke.II Tahun ajaran 2015 kali

ini adalah:

a) Minimnya antusiasme warga hadir dalam kegiatan pengenalan dan

penyuluhan rancangan program kerja sehingga tidak semua warga

mengetahui program kerja yang akan dilakukan dalam KKN Tematik

POSDAYA.

b) Masih kurangnya tingkat pemahaman warga KemuningsariLor dalam

menerima materi Seminar tentang Pernikahan Dini, Pentingnya BPJS dan

PNPM.

c) Masih kurangnya informasi jadwal kegiatan posyandu ibu hamil untuk

memeriksakan kehamilannya serta kesadaran orangtua yang mempunyai

anak balita untuk berkunjung ke posyandu.

d) Minimnya minat dan keikutsertaan ibu – ibu khalayak sasaran dalam

mengembangan pilar ekonomi di rumah masing – masing.

e) Kurangnya antusiasme masyarakat dalam pengembangan dan

pengelompokan sampah rumah tangga,

f) Kurang antusiasme dari masyarakat tentang pemanfaatan media online

dalam perniagaan

2.5 Rencana Biaya dan Realisasi Biaya

Page 30: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

30

2.5.1 Rencana Biaya KKN

Adapun rencana biaya kegiatan selama kegiatan KKN diDesa Kemuningsarilor

Kecamatan Panti dan besar realisasi yang telah terlaksana dari beberapa pilar

yakni;

Pilar Pendidikan (Tabel 2.5.1.1)

I. Rencana Anggaran Program Penyuluhan Terhadap Pernikahan Dini.

No. Nama Jumlah Harga

Satuan

Harga

1.

2.

3.

4.

Undangan

Pembicara (Dosen/Dinas Terkait)

Sewa Viewer

Konsumsi :

- Pembicara

- Undangan

40

2

1

2

40

Rp. 100

Rp. 150.000

Rp. 50.000

Rp. 50.000

Rp. 7.500

Rp4.000.00,-

Rp. 300.000.00,-

Rp. 50.000.00,-

Rp. 50.000.00,-

Rp. 300.000.00,-

TOTAL Rp704.000.00,-

Pilar Ekonomi(Tabel 2.5.1.2)

II. Rencana Anggaran Program Kerja Kerajinan Bross Bunga dari

Kancing

No. Nama Jumlah Harga

Satuan

Harga

1.

2.

3.

4.

Kancing warna

Peniti

Kain flanel

Lem tembak

100

20 buah

1m

20 Buah

Rp. 350

Rp. 250

Rp. 10.000

Rp. 1.000

Rp. 35.000.00,-

Rp. 5.000.00,-

Rp. 10.000.00,-

Rp. 20.000.00,-

TOTAL Rp 70.000,00

III. Rencana Anggaran Kerja Permen Wafer Oreo

No. Nama Jumlah Harga Satuan Harga

Page 31: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

31

1.

2.

3.

4.

Oreo Roll

Trimit bulat ¼ ons

Trimit bintang ½ ons

Mercolade warna

2

1

2

2

Rp. 6500

Rp. 3500

Rp. 10.000

Rp. 8.000

Rp. 13.000.00,-

Rp. 3.500.00,-

Rp. 20.000.00,-

Rp. 16.000.00,-

TOTAL Rp 52.500,00

IV. Rencana Anggaran Program Kerja Permen Yelly

No. Nama Jumlah Harga Satuan Harga

1.

2.

3.

4.

Agar-agar

Gelatin 1 ons

Gula 1 kg

Cetakan agar-agar

3

1

1

1

Rp. 3500

Rp. 20.000

Rp. 12.000

Rp. 10.000

Rp. 10.500.00,-

Rp. 20.000.00,-

Rp. 12.000.00,-

Rp. 10.000.00,-

TOTAL Rp. 52.500.00,-

Pilar Kesehatan (Tabel 2.5.1.3)

V. Rencana Anggaran Program Kerja Penyuluhan Kesehatan Gigi dan

Mulut

No. Nama Jumlah Harga Satuan Harga

1.

2.

3.

4.

5.

Banner Poster Penyuluhan

Phantom (alat peraga gigi)

Pasta dan sikat gigi

Air Mineral

Tissue

2 x 1

1 buah

10 buah

2dos

2 buah

Rp. 16.000

Rp. 100.000

Rp. 7500

Rp. 13.000

Rp. 10.000

Rp. 32.000,00

Rp. 100.000,00

Rp. 75.000,00

Rp. 26.000,00

Rp. 20.000,00

TOTAL Rp 253.000,00

Page 32: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

32

Pilar Lingkungan (Tabel 2.5.1.4)

VI. Rencana Anggaran Program Pemasangan Papan Nama Keterangan

Batasan Wilayah

No. Nama Jumlah Harga Satuan Harga

1.

3.

4.

Banner

Lem Kayu

Paku

3 x 2

4 buah

½ Kg

Rp. 16.000

Rp. 25.000

Rp. 20.000

Rp. 96.000.00,-

Rp. 100.000.00,-

Rp. 10.000.00,-

TOTAL Rp 206.000.00,-

I. Rencana Anggaran Program pemisahan sampah organik dan sampah

anorganik

No. Nama Jumlah Harga Satuan Harga

1.

2.

Tempat Sampah

Cat Semprot

4

1

Rp. 25.500

Rp. 10.000

Rp. 102.000.00,-

Rp. 10.000.00,-

TOTAL Rp112.000.00,-

Page 33: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

33

2.5.1.2 Total Rencana Anggaran Kegiatan

No. Nama Total

I.

PENGELUARAN;

1) Program Penyuluhan Terhadap

Pernikahan Dini.

2) Program PemberdayaanBros

KancingPermen wafer oreo dan

permen jelly

3) Penyuluhan Kesehatan Gigi dan

Mulut.

4) Program Pemasangan Papan

Nama Keterangan Batasan

Wilayah.

5) Pemisahan jenis sampah

Rp. 704.000.00,-

Rp. 70.000.00,-

Rp. 52.500.00,-

Rp. 52.500.00,-

Rp. 253.000.00,-

Rp. 206.000.00,-

Rp. 102.000.00,-

Rp.1.450.000.00,-

II. PEMASUKAN;

1) Iuran Anggota Kelompok

Dusun Krajan Rp.200.000,- x 5

Orang

2) Iuran Anggota KKN 168

Rp. 45.000,- x 10

Rp. 1.000.000.00,-

Rp. 450.000,-

Page 34: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

34

Rp. 1.450.000,-

SUBTOTAL Rp 0,-

2.5.2 Realisasi Biaya KKN

Pilar Pendidikan (Tabel 2.5.1.1)

Anggaran Program Penyuluhan Terhadap Pernikahan Dini.

No. Nama Jumlah Harga

Satuan

Harga

1.

2.

3.

4.

Undangan

Pembicara (Dosen/Dinas Terkait)

Sewa Viewer

Konsumsi :

- Pembicara

- Undangan

40

2

1

2

40

Rp. 100

Rp. 150.000

Rp. 50.000

Rp. 50.000

Rp. 7.500

Rp 4.000.00,-

Rp. 300.000.00,-

Rp. 50.000.00,-

Rp. 50.000.00,-

Rp. 300.000.00,-

TOTAL Rp704.000.00,-

Pilar Ekonomi (Tabel 2.5.1.2)

Anggaran Program Kerja Kerajinan Bross Bunga dari Kancing

No. Nama Jumlah Harga

Satuan

Harga

1.

2.

3.

4.

Kancing warna

Peniti

Kain flanel

Lem tembak

100

20 buah

1m

20 Buah

Rp. 350

Rp. 250

Rp. 10.000

Rp. 1.000

Rp. 35.000.00,-

Rp. 5.000.00,-

Rp. 10.000.00,-

Rp. 20.000.00,-

TOTAL Rp 70.000,00

Page 35: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

35

Anggaran Kerja Permen Wafer Oreo

No. Nama Jumlah Harga Satuan Harga

1.

2.

3.

4.

Oreo Roll

Trimit bulat ¼ ons

Trimit bintang ½ ons

Mercolade warna

2

1

2

2

Rp. 6500

Rp. 3500

Rp. 10.000

Rp. 8.000

Rp. 13.000.00,-

Rp. 3.500.00,-

Rp. 20.000.00,-

Rp. 16.000.00,-

TOTAL Rp 52.500,00

Anggaran Program Kerja Permen Yelly

No. Nama Jumlah Harga Satuan Harga

1.

2.

3.

4.

Agar-agar

Gelatin 1 ons

Gula 1 kg

Cetakan agar-agar

3

1

1

1

Rp. 3500

Rp. 20.000

Rp. 12.000

Rp. 10.000

Rp. 10.500.00,-

Rp. 20.000.00,-

Rp. 12.000.00,-

Rp. 10.000.00,-

TOTAL Rp. 52.500.00,-

Pilar Kesehatan (Tabel 2.5.1.3)

Anggaran Program Kerja Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut

No. Nama Jumlah Harga Satuan Harga

Page 36: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

36

1.

2.

3.

4.

5.

Banner Poster Penyuluhan

Phantom (alat peraga gigi)

Pasta dan sikat gigi

Air Mineral

Tissue

2 x 1

1 buah

10 buah

2dos

2 buah

Rp. 16.000

Rp. 100.000

Rp. 7500

Rp. 13.000

Rp. 10.000

Rp. 32.000,00

Rp. 100.000,00

Rp. 75.000,00

Rp. 26.000,00

Rp. 20.000,00

TOTAL Rp 253.000,00

Pilar Lingkungan (Tabel 2.5.1.4)

Anggaran Program Pemasangan Papan Nama Keterangan Batasan

Wilayah

No. Nama Jumlah Harga Satuan Harga

1.

3.

4.

Banner

Lem Kayu

Paku

3 x 2

4 buah

½ Kg

Rp. 16.000

Rp. 25.000

Rp. 20.000

Rp. 96.000.00,-

Rp. 100.000.00,-

Rp. 10.000.00,-

TOTAL Rp 206.000.00,-

Anggaran Program pemisahan sampah organik dan sampah anorganik

No. Nama Jumlah Harga Satuan Harga

1.

2.

Tempat Sampah

Cat Semprot

4

1

Rp. 25.500

Rp. 10.000

Rp. 102.000.00,-

Rp. 10.000.00,-

TOTAL Rp112.000.00,-

Page 37: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

37

2.5.3 Total Anggaran Kegiatan KKN Dusun Krajan Desa Kemuningsarilor

No. Nama Total

I.

PENGELUARAN;

6) Program Penyuluhan Terhadap

Pernikahan Dini.

7) Program PemberdayaanBros

KancingPermen wafer oreo dan

permen jelly

8) Penyuluhan Kesehatan Gigi dan

Mulut.

9) Program Pemasangan Papan Nama

Keterangan Batasan Wilayah.

10) Pemisahan jenis sampah

Rp. 704.000.00,-

Rp. 70.000.00,-

Rp. 52.500.00,-

Rp. 52.500.00,-

Rp. 253.000.00,-

Rp. 206.000.00,-

Rp. 102.000.00,-

Rp.1.450.000.00,-

Page 38: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

38

II. PEMASUKAN;

3) Iuran Anggota Kelompok

Dusun Krajan Rp.200.000,- x 5

Orang

4) Iuran Anggota KKN 168

Rp. 45.000,- x 10

Rp. 1.000.000.00,-

Rp. 450.000,-

Rp. 1.450.000,-

SUBTOTAL Rp 0,-

BAB 3. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Kegiatan

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Posdaya yang kami laksanakan

di Dusun Krajan, Desa KemuningsariLor, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember

telah disusun dalam 11 program yang melingkupi 4 pilar yaitu pilar pendidikan,

pilar lingkungan, pilar kesehatan, dan pilar ekonomi.

Adapun penjabaran dari masing-masing pilar adalah sebagai berikut:

Pilar Pendidikan

a) Bimbingan belajar diluar jam sekolah bagi siswa-siswi sekolah dasar atau

sederajat yang diadakan di balai desa setiap malam hari.

b) Membantu proses kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar (SD)

Kemuning Lor 1 dan Taman Kanak-Kanak (TK)/Gugus Paud 08

Kemuningsari Lor di Dusun Krajan.

c) Seminar tentang pentingnya pengetahuan khususnya para orang tua akan

akibat pernikahan, khususnya pernikahan dini atau yang belum cukup

Page 39: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

39

umur sesuai dengan pokok hukum dan kesehatan di Indonesia dalam

bentuk penyuluhan dampak pernikahan dini dan pentingnya penjaminan

pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat.

Bidang Lingkungan

a) Sosialisasi sampah organik maupun sampah anorganik dan pemanfaatan

ulangnya.

b) Pemasangan papan nama keterangan batasan - batasan RT dan RW di

Dusun Krajan.

Pilar Kesehatan

a) Pendampingan serta pembantuan terhadap proses kegiatan posyandu di

Dusun Krajan. Serta pemberian vitamin A sesuai umur dan imunisasi

campak di posyandu.

b) Penyuluhan kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut serta demo cara

menyikat gigi yang baik dan benar terhadap siswa TK/PAUD GUGUS

08 dan siswa Sekolah Dasar Kemuninglor 1 kelas 1.

Pilar Ekonomi

a) Pelatihan dan pemasaran keterampilan kerajinan bross kancing bagi ibu-

ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan selain sebagai ibu rumah

tangga beserta ibu-ibu PKK.

b) Pelatihan dan pemasaran membuat produk makanan permen jelly bagi ibu-

ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan selain sebagai ibu rumah

tangga beserta ibu-ibu PKK.

c) Pelatihan dan pemasaran membuat produk makanan permen oreo-pop bagi

ibu-ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan selain sebagai ibu

rumah tangga beserta ibu-ibu PKK.

d) Sosialisasi pemanfaatan media elektronik sebagai penghubung dalam

melakukan aktifitas perniagaan (transaksi jual beli online).

Adapun perincian program kerja diatas adalah sebagai berikut:

Tabel. 3.1

No Nama Kegiatan Waktu Sasaran Realisasi

Page 40: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

40

Pelaksanaan

I Pilar Pendidikan

1 Bimbingan belajar untuk

anak SD

6 Juli 2015 s/d 21

Agustus 2015

Siswa Sekolah

Dasar Terealisasi

2

Membantu mengajar di

pos PAUD (Pendidikan

Anak Usia Dini)/TK

Gugus 08 dusun Krajan

2 Agustus 2015

s/d 15 Agustus

2015

Siswa PAUD

Terealisasi

3

Seminar tentang

Pernikahan Dini,

Pentingnya BPJS dan

PNPM

18 Agustus 2015 Masyarakat

Dusun Krajan Terealisasi

II Pilar Lingkungan

1

Penyuluhan membedakan

serta cara pemanfaatan

secara maksimal antara

sampah organik maupun

sampah anorganik

14 dan 15

Agustus 2015 Ibu – Ibu PKK Terealisasi

2

Pemasangan papan nama

keterangan batasan-

batasan kawasan RT/RW

16 s/d 18 Agustus

2015

Ketua RT/RW

Dusun Krajan Terealisasi

III Pilar Kesehatan

1

Pendampingan posyandu

dan membantu kegiatan

posyandu dan ikut

membantu program

pemberian vitamin A,

obat cacing, dan

6 s/d Juli 2015

dan 3 s/d 5

Agustus 2015

Posyandu

Rambutan 39,

40, 41, ibu

hamil dan

balita.

Terealisasi

Page 41: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

41

imunisasi

2

Penyuluhan tentang

menjaga kesehatan dan

kebersihan gigi dan

mulut serta cara

menyikat gigi yang baik

dan benar

5, 7 , dan 14

Agustus 2015

Siswa PAUD

/TK GUGUS 08

dan siswa SD

Kemuninglor 1

kelas 1

Terealisasi

IV Pilar Ekonomi

1 Pelatihan pembuatan bros

dari kancing

12 Agustus 2015

Ibu rumah

tangga beserta

ibu-ibu PKK

Terealisasi

2 Pelatihan pembuatan

permen oreo-pop 13 Agustus 2015

Ibu rumah

tangga beserta

ibu-ibu PKK

Terealisasi

3 Pelatihan pembuatan

permen yelly 13 Agustus 2015

Ibu rumah

tangga beserta

ibu-ibu PKK

Terealisasi

4

Sosialisasi pemanfaatan

media elektronik sebagai

penghubung dalam

melakukan aktifitas

perniagaan

Ibu PKK dan

masyarakat

sekitar

Terealisasi

3.2 Pembahasan

3.2.1 Kegiatan Pilar Pendidikan

Kegiatan di pilar Pendidikan meliputi Kegiatan seminar dampak pernikahan

dini dan pentingnya penjaminan kesehatan bagi masyarakat yang bekerjasama

dengan pihak BPJS (Badan Penyeleggara Jaminan Sosial) Kesehatan Kabupaten

Jember. Serta melaksanakan pembantuan mengajar pada SD Kemuningsarilor 01

Page 42: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

42

dan PAUD/TK Gugus 08 Desa Kemuningsarilor dan mengadakan bimbingan

belajar setiap malam dimulai pukul 19.00 WIB bertempat di Balai Desa.

Seminar Dampak Pernikahan Dini dan Pentingnya Penjaminan

Kesehatan Bagi Masyarakat

Pembekalan dan penyuluhan kepada masyarakat khususnya pada

masyarakat Desa Kemuningsari Lor Kecamatan Panti Kabupaten Jember tentang

jaminan atas kesehatan dirasa sangat perlu adanya. Berdasarkan data desa

pemegang kartu Jamkesmas tahun 2008 menyebutkan bahwasannya hanya

terdapat 610 Kepala Keluarga (KK) yang memiliki Jaminan Kesehatan

Masyarakat, dan pada tahun 2009 data desa menjelaskan sasaran masyarakat yang

belum memiliki dan menggunakan Jaminan Kesehatan Masyarakat sejumlah 519

Kepala Keluarga. Hal ini dirasa sangat perlu adanya pendekatan kepada

masyarakat yang belum memiliki jaminan atas kesehatannya dan jumlah tersebut

juga akan semakin meningkat apabila acuan data dihitung berdasarkan tahun

terbaru.

Dengan bantan dan kerjasama dengan beberapa instansi terkait, acara ini

dapat terselenggara sesuai dengan jadwal program kerja kelompok dan yakni pada

tanggal 18 Agustus 2015 bertempat di balai desa Kemuningasrilor. Acara

disampaikan dengan pemaparan beberapa narasumber yang telah diundang

sebelumnya dan dengan para undangan yang telah ditentukan sebelumnya, yakni

Anggota posyandu (ibu – ibu hamil muda), para orang tua, Ibu – Ibu PKK dan

perangkat desa Kemuningsarilor. Acara dihadiri oleh 90 undangan dan pemateri

dari pihak BPJS dan dinas kesehatan desa yang kali ini diwakili oleh bidan desa.

Acara ini mendapat apresiasi yang baik dari masyarakat khususnya para

undangan yang hadir, bahkan dari jumlah undangan yang diperkirakan sekitar 70

orang nyatanya animo masyarakat melebihi persepsi yang telah dipersiapkan,

nyatanya hingga acara selesai rekap absensi menunjukkan jumlah peserta

mencapai 90 orang. Ini membuktikan tingginya animo masyarakat dalam

mengikuti kegiatan seminar dampak pernikahan dini dan pentingnya penjaminan

kesehatan. Selain itu dari acara ini, pihak BPJS dan kepala desa memfasilitasi

Page 43: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

43

langsung bagi masyarakat khususnya pada undangan yang ingin membuat atau

mendaftar sebagai peserta kartu jaminan kesehatan/BPJS, dan diluar dari itu pihak

desa juga siap menampung dan menerima pendaftaran untuk jaminan kesehatan

BPJS ini bagi warga masyarakatnya.

3.2.1.1a Sasaran

Sasaran yangdituju pada acara tersebut adalah pada ibu – ibu muda hamil,

orang tua/wali undangan, Ibu – ibu PKK, dan undangan perangkat desa yang

keseluruhan berjumlah 90 orang undangan yang hadir dan mengikuti kegiatan

Seminar dampak pernikahan dini dan pentingnya penjaminan kesehatan bagi

masyarakat yang bekerjasama dengan pihak BPJS (Badan Penyeleggara Jaminan

Sosial) Kesehatan Kabupaten Jember.

3.2.1.2a Pelaksanaan Kegiatan

Pada acara seminar dampak pernikahan dini dan pentingnya penjaminan

kesehatan bagi masyarakat yang bekerjasama dengan pihak BPJS (Badan

Penyeleggara Jaminan Sosial) Kesehatan Kabupaten Jember terlaksana pada

tanggal 18 Agustus 2015 pukul 09.00 s/d 11.30 WIB bertempat di Balai Desa

Kemuningsarilor. Dihadiri oleh undangan sejumlah 70 orang yang terdiri dari ibu

– hibu hamil, orang tua, dan Ibu –Ibu PKK Desa serta 20 orang undangan dari

perangkat desa yang hadir. Acara dipandu dan dihadiri oleh Bapak Kepala Desa

langsung dan dua orang narasumber, yakni Bidan Desa selaku perwakilan dari

Dinas Kesehatan Desa Kemuningsarilor dan pembicara dari pihak BPJS

Kesehatan yang diwakili langsung Oleh Sdr. Ibu Dian S., selaku pembicara yang

ditunjuk. Acara ini dapat terselenggara berkat adanya kerjasama progam KKN

Desa kemuningsarilor dengan Desa, Dinas kesehatan Desa Kemuningsarilor dan

pihak BPJS (Badan Penyeleggara Jaminan Sosial) Kesehatan Kabupaten Jember.

Acara ini berlangsung bertepatan dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) tematik Posdaya Universitas Jember yang dilaksanakan oleh Kelompok

168 di Desa Kemuningsarilor Kecamatan Panti Kabupaten Jember ini telah

melakukan beberapa kegiatan survey guna menemukan duduk permasalahan di

masyarakat desa khususnya prihal masalah kesehatan. Atas dasar itulah kami

Page 44: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

44

menyimpulkan bahwasannya di Desa Kemuningsarilor pada duduk perkara di

bidang kesehatan yakni maraknya pernikahan di usia dini dan masih kurangnya

pemahaman masyarakat tentang jaminan kesehatan itu sendiri.

3.2.1.3a Pencapaian

Adapun tujuan diselenggarakannya acara tersebut adalah:

1. Membentuk pemahaman terhadap bahaya pernikahan usia dini dan dampak

yang ditimbulkannya.

2. Memberikan kesadaran akan pentingnya kepemilikan atas jaminan kesehatan

bagi masyarakat.

3. Melahirkan pemikir-pemikir masa depan yang peduli terhadap kesejahteraan

masyarakat.

Sehingga diharapka output yang dihasilkan dari acara tersebut adalah;

1. Membentuk tanggung jawab bersama akan pentingnya jaminan kesehatan

bagi masyarakat dan dampak dari pernikahan dini.

2. Lahirnya masyarakat – masyarakat yang mengerti dan sadar akan dampak

dari pernikahan dini dan mampu mensosialisasikanny kepada masyarakat

luas.

3. Menyadarkan masyarakat akan pentingnya mencegah suatu pernikahan dini

dan dengan pola pencegahan yang baik serta mampu memanfaatkan adanya

jaminan kesehatan dengan tepat guna baik dan benar.

Pembantuan Pengajaran di SD Kemungsarilor 01 dan PAUD/TK Gugus 08

Pada Dasarnya, taraf di tingkat pendidikan pada Dusun Krajan terbilang

sudah cukup baik, apalagi dengan ditunjang sarana prasarana pendidikan di desa

yang sudah dapat dibilang baik dan memadai. Namun dalam prosesnya

mahasiswa KKN harus bisa berbaur dengan setiap masyarakat di lapisan manapun

dan dapat mengaplikasikan disiplin ilmunya di masyarakat dan yang terpenting

adalah pengabdian secara penuh kepada masyarakat dengan melalui kegiatan

KKN ini, salahsatunya adalah dengan Pembantuan Pengajaran di SD

Page 45: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

45

Kemuningsarilor 01 dan PAUD/TK Gugus 08 Di Dusun Krajan Desa

Kemuningsarilor, Kec. Panti.

3.2.1.1b Sasaran

Sasaran pada program ini adalah Sekolah Dasar (SD) Kemuningsarilor 01

dan PAUD/TK Gugus 08 yang bertempat di dusun Krajan Desa Kemuningsarilor.

Yakni pada kelas 1 hingga kelas 6, dibagi berdasarkan ketentuan kelompok

3.2.1.2b Pelaksanaan Kegiatan

Untuk progam kegiatan Pembantuan pengajaran di SD Kemuningsarilor 01

dan PAUD/TK Gugus 08 dilaksanakan hampir setiap hari sedia mulai pukul 07.00

s/d 11.30 WIB dengan rincian sebagai berikut;

Pukul 07.00 s/d 09.00 seluruh anggota kelompok melaksanakan pembantuan

pengajaran di PAUD/TK Gugus 08 dengan pengajaran terhadap tiga kelas yang

ada, yakni kelas PAUD 1, 2, dan 3. Hal ini dirasa sangat perlu karena 2 dari 3

guru PAUD/TK Gugus 08 melaksanakan sertifikasi selama dua minggu di

Universitas Jember sehingga tenaga pendidik di sekolah berkurang dan

kekurangan tenaga pembimbing serta pengajar.

3.2.1.3b Pencapaian

Hasil yang dicapai adalah pembantuan atas pengajaran yang dilakukan di

lembaga pendidikan tersebut yakni sebagai salah santu bentuk pengabdian kepada

masyarakat dan penerapan disiplin ilmu yang diharapkan dapat diturunkan dan

berguna bagi masyarakat sekitar serta turut ambil andil bagan dalam

mencerdaskan generasi bangsa berikutnya.

Bimbingan Belajar Siswa – Siswi Dusun Krajan Desa Kemuningsarilor

Untuk pengawasan dan perhatian orang tua wali murid saat proses

pembelajaran di luar jam efektif belajar mengajar di sekolah juga dapat dikatakan

sangat minim, dikarnakan kebanyakan orang tua bekerja di luar, sehingga jarang

sekali hubungan komunikasi dan sosialisasi yang mendalam dengan anak prihal

bagaimana kegiatan proses belajarnya di sekolah maupun prihal pendampingan

proses belajarnya di rumah.

Page 46: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

46

Kegiatan Bimbingan Belajar ini dilaksanaan setiap hari dalam seminggu

mulai tanggal 10 Juli - 20 Agustus pukul 19.00-21.00 WIB bertempat di balai

Desa Kemuningsarilor. Kegiatan ini memilih sasaran siswa-siswi SD dan sebagian

siswa – siswi SMP di Desa Kemuningsarilor. Metode pembelajaran yang

diterapkan adalah dengan teknik penyampaian materi, diskusi dan latihan soal,

Kelompok belajar dan penyelesaian pekerjaan rumah (PR) secara bersama – sama

maupun dalam kelompok – kelompok belajar yang telah dibentuk/ Penyampaian

materi yaitu dilakukan dengan metode langsung maupun secara pendampingan

dan praktik.

Kegiatan ini setiap harinya melalui absensi diikuti rata – rata 20orang

siswa – siswi setiap harinya. Sehingga bimbingan belajar ini mendapatkan

apresiasi dan sambutanyang baik bagi masyarakat sebagai wali murid maupun

para siswa – siswinya.

3.2.1.1c Sasaran

Sasaran pada program kerja Bimbingan Belajar ini yakni para siswa –

siswi Sekolah Dasar dan siswa – siswi SMP yang bertempat tinggal di sekitar

wilayah lingkungan Dusun Krajan Desa Kemuningsarilor.

3.2.1.2c Pelaksanaan Kegiatan

Pada program bimbingan belajar bagi siswa – siswi Sekolah Dasar maupun

Sekolah Menengah Pertama Desa Kemuningsarilor Kec. Panti, dilaksanakan

setiap hari mulai pukul 19.00 s/d 21.00 WIB bertempat di balai desa

Kemuningsarilor. Dengan agenda belajar yakni kegiatan mata peajaran hari esok

maupun melakukan kerja kelompok bagi penyelesaian tugas rumah atau Pekerjaan

Rumah (PR) siswa – siswi di Dusun Krajan Desa Kemuningsarilor.

Program ini dilaksanakan mulai minggu kedua penempatan Mahasiswa

KKN sampai dengan minggu terakhir program KKN. Hasil yang diharapkan dan

yang dicapai adalah dengan menambahnya ilmu dan pengetahuan para siswa –

siswi dalam mendapatkan ilmu diluar jam proses belajar mengajar di sekolah,

Page 47: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

47

sehingga diharapkan lebih dapat memahami pelajaran lebih efektif dan

meningkatkan minat siswa – siswi untuk belajar bersama.

3.2.1.3c Pencapaian

Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah meningkatnya minat anak –

anak untuk belajar, dengan adanya bimbingan belajar ini juga dibentuk kelompok

– kelompok belajar untuk selanjutnya, yang diharapkan selepas KKN berakhir

kegiatan belajar diluar jam sekolah tetap dapat berjalan dengan kelompok –

kelompok belajar yang telah dibentuk sebelumnya. Sehingga kegiatan ini dapat

berjalan berkelanjutan guna turut serta membantu mencerdaska anak – anak

masyarakat di sekitar Dusun Krajan khususnya dan anak – anak Desa

Kemuningsarilor pada umumnya.

3.2.2 Kegiatan Pilar Lingkungan

Dalam bidang lingkungan, program kerja yang dilakukan yaitu

mengadakan penyuluhan dalam membedakan serta cara pemanfaatan antara

sampah organik maupun sampah anorganik dan pemasangan papan nama

keterangan ketua RW dan RT. Dasar pertimbangan dalam membuat program ini

dari observasi yang dilakukan di lingkungan Dusun Krajan didapati masih banyak

warga yang memiliki kebiasaan membuang sampah sembarangan dan terkadang

sampah tersebut langsung dibakar sehingga dapat menyebabkan polusi udara

maupun penyakit. Selain itu masih banyak warga Dusun Krajan yang kurang

memahami tentang wilayah RT dan RW pada tempat tinggal mereka dan masih

ada warga yang tidak mengetahui siapa ketua RT atau ketua RW di tempat

tinggalnya. Selain dengan observasi langsung dengan lingkungan Dusun Krajan,

juga dilakukan koordinasi dengan Pak Waqik selaku Kepala Desa Kemuningsari

Lor dan Pak Syafi’i sebagai Wakasun Dusun Krajan, serta dengan ketua Posdaya

Rajawali.

Penyuluhan Cara Memisahkan Sampah Organik dan Anorganik

Page 48: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

48

Sampah merupakan hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan warga Dusun

Krajan. Sampah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, dan

kegiatan pertanian banyak yang tidak dihuraukan akan pentingnya pengetahuan

tentang sampah. Kebiasaan membuang sampah tanpa melihat dari segi manfaat

maupun kerugian yang ditimbulkan dari adanya pembuangan sampah yang

sembarangan dapat merugikan banyak pihak, mulai dari lingkungan tersebut

maupun bagi warga masyarakat yang tinggal di tempat tersebut. Sampah

merupakan masalah yang tidak mudah untuk diatasi, walapun sudah banyak yang

dilakukan untuk mencegahnya terkadang kebiasaan untuk menjaga lingkungan

tetap bersih masih sulit dilakukan. Perlu adanya penyuluhan maupun

pendampingan dalam mengatasi masalah sampah yang sering diabaikan.

3.2.2.1a Sasaran

Penyuluhan tentang cara membedakan sampah organik dan anorganik

ditujukan kepada ibu-ibu PKK Dusun Krajan. Penyuluhan yang dilakukan melalui

ibu Kepala Desa untuk mempermudah pengumpulan warga untuk berkumpul.

Ternyata tidak mudah mengumpulkan ibu-ibu PKK sebab bertepatan dengan

bulan Agustus dan juga jadwal kegiatan para ibu-ibu PKK yang sering diadakan

di luar Dusun Krajan sehingga sulit untuk melakukan sosialisasi. Atas saran dari

Bapak Khoirus selaku ketua Posdaya Rajawali, penyuluhan dilakukan kepada ibu-

ibu wali murid PAUD dan TK Dusun Krajan serta murid-murid SD di SD 1

Kemuningsari Lor. Penyuluhan diadakan kepada wali murid dengan tujuan agar

dapat mengajarkan kepada anak-anak PAUD dan TK melalui ibu-ibu wali,

sedangkan untuk ibu-ibu wali untuk memberikan pengetahuan tentang cara

memisahkan sampah organik dan anorganik.

3.2.2.2a Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan pada minggu ke 6,7 dan 8 dengan dilakukan pada

Ibu – Ibu wali murid SD Kemuningsarilor 01 dan PAUD/TK Gugus 08 serta

dilakukan secara rumah – per rumah warga di Dusun Krajan. Penyuluhan juga

dilakukan di murid-murid SD dengan tujuan untuk memberi pelajaran tentang

kebiasaan membuang sampah pada tempatnya dan daur ulang sampah. Hal ini

juga penting dilakukan kepada murid-murid SD agar menjadi kebiasaan baik yang

Page 49: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

49

ditanamkan mulai dini sehingga bisa membantu orang tuanya dalam penanganan

sampah yang ada dirumahnya maupun lingkungannya.

3.2.2.3a Pencapaian

Dengan membedakan sampah organik dan anorganik, ibu-ibu dapat

memanfaatkan kembali sampah yang dianggap tidak berguna. Pada penyuluhan

sampah ini ibu-ibu diberi pengetahuan tambahan untuk memulai memisahkan

sampah dengan menggunakan tempat sampah yang berbeda antara organik

maupun anorganik. Hal ini penting karena sering didapati warga Dusun Krajan

membuang sampah ditumpukan-tumpukan sampah yang dapat membusuk

maupun tidak dapat membusuk. Hal ini dapat menyebabkan pemandangan dan

bau yang tidak enak serta bisa menyebabkan timbulnya penyakit yang diakibatkan

oleh lalat, nyamuk dan tikus. Pemanfaatan sampah anorganik secara langsung,

misalnya pembuatan kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas

daur ulang. Sedangkan pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya

menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan

botol air minum dalam kemasan.

Dalam penyuluhan cara memisahkan sampah organik dan anorganik,

dibahas juga cara membuat pupuk kompos dari sampah rumah tangga dan sisa

makanan ternak berupa rumput. Ibu-ibu diberi penjelasan tentang membuat pupuk

kompos dengan cara yang sederhana, dengan tujuan agar mudah diterapkan oleh

ibu-ibu disetiap rumah tangga.

Tahap pertama dalam pembuatan pupuk kompos yakni memisahkan antara

sampah organik dan anorganik. Sampah organik yang sudah terkumpul dicincang

atau dipotong-potong kecil-kecil kira-kira 2-3 cm, potongan dimasukkan di ember

atau wadah yang besar. Hasil potongan disimpan untuk dibusukkan dengan

menutup rapat ember atau wadah tersebut dan ditaruh ditempat yang teduh. Dalam

proses pembusukan, bisa dengan metode dibiarkan sampai membusuk dengan

sendirinya atau dengan menambahkan larutan EM4 untuk mempercepat proses

pembusukan. Larutan EM4 dapat dibeli di toko pertanian, kegunaannya untuk

mempercepat proses pembusukan.

Page 50: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

50

Tahap kedua, aduk ember secara rutin setiap 3 hari sekali agar campuran

merata karena biasanya proses pembusukan tidak langsung merata. Apabila selalu

ditambahkan sampah baru juga harus diaduk dan bisa ditambah juga dengan

larutan pembusuk.

Tahap ketika, diamkan ember sampah organik tersebut hingga kurang

lebih 2 minggu, hingga terjadi proses komposting. Pada akhirnya nanti akan

terdapat dua jenis pupuk, pupuk cair dan pupuk padat. Sebelum digunakan

sebagai pupuk atau media tanam, kompos yang padat harus terlebih dahulu

dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Sementara untuk yang cair bisa

langsung digunakan pada tanaman.

Pemasangan Papan Nama Ketua RW dan RT

Pada bidang lingkungan juga melakukan pemasangan papan nama ketua

RW dan RT. Pemasangan papan nama sesuai dengan pemetaan Dusun Krajan

yang sudah dilakukan bersamaan dalam pendataan penduduk Dusun Krajan. Di

Dusun Krajan terdapat 3 RW dan 17 RT yang tersebar ke beberapa tempat.

Sebelum pemasangan papan nama, kelompok KKN 168 mendapat kesempatan

memberi sosialisasi akan pentingnya papan nama ini pada acara musyawarah

warga Curah Kates pada acara Agustusan. Pada acara musyawarah tersebut

kelompok KKN 168 diundang untuk turut serta dalam membantu kegiatan

tersebut yang berupa ceramah pengajian yang dilaksanankan di Curah Kates.

Dalam sosialisai tersebut menjelaskan bahwa di Dusun Krajan akan diberi papan

nama setiap Ketua RT dan RW. Pemberian papan nama ditujukan untuk

mempermudah warga Dusun Krajan untuk mengetahui siapa ketua RT atau ketua

RW ditempat tinggalnya. Sehingga warga Dusun Krajan mudah untuk mengurus

beberapa keperluan yang bersangkutan dengan ketua RW atau ketua RT seperti

pengurusan KTP dan yang lainnya. Selain itu juga dapat memberikan batasan

wilayah tentang RW dan RT di Dusun Krajan.

3.2.2.1b Sasaran

Sasaran pada kegiatan ini adalah seluruh Ketua RT dan Ketua RW di

lingkungan Dusun Krajan Desa Kemuningsarilor.

Page 51: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

51

Karena dirasa masih minimnya pengetahuan masyarakat khususnya di

Dusun Krajan mengenai batas wilayah dan pengelompokan tiap – tiap keluarga

berdasarkan RT/RW-nya secara baik dan benar. Hal ini dapat dibantu dengan

memberikan pengarahan dan pemberitahuan mengenai batas – batas RW, RT, dan

Dusun dengan memberikan identitas pada setiapnya.

3.2.2.2b Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada minggu ke – 7 dan 8 pada jadwal

kegiatan matriks program KKN.

3.2.2.3b Pencapaian

Papan nama yang akan diberikan kepada ketua RW dan RT dibuat dari

banner yang sudah dicetak kemudian ditempelkan di triplek agar menambah

kerapian dan keindahan papan nama. Pemasangan papan nama dengan cara

mengunjungi langsung setiap rumah yang menjadi ketua RW atau ketua RT,

dengan tujuan untuk memberikan penjelasan langsung dan meminta izin kepada

pemilik rumah untuk melakukan penempelan langsung papan nama di dinding

rumah. Pemasangan papan nama dilakukan di minggu ke-5 dan ke-6 sesuai jadwal

pelaksanaan program kerja.

Pemasangan papan nama diawali dilingkungan RW 02, karena melihat

wilayah ini dekat dengan tempat tinggal mahasiswa KKN di Balai Desa.

Pemasangan papan nama di RW 02 berjalan lancar dalam satu hari hanya ada

satu ketua RT dan ketua RW yang belum memperoleh papan nama karena pemilik

tidak berada di rumah sehingga pemasangan dilanjutkan esok hari. Pemasangan

berikutnya pada RW 01 dan juga ketua RT dan RW 02 yang belum. Pada

pemasangan di RW 01 terdapat kendala berupa sulitnya mencari ketua RT yang

rumahnya berada di deretan rumah yang sempit dan padat, selain itu juga jarak

antar ketua RT yang terlalu dekat. Pada RW 01 tidak selesai dalam satu hari

karena ada dua RT yang belum dipasang kerena pemiliknya tidak berada dirumah.

Pemasangan selanjutnya di RW 03 dan RT yang belum. Pemasangan papan nama

di RW 03 masuk dalam wilayah Curah Kates, wilayah yang terpisah dari RW 01

dan RW 02. Pemasangan di RW 02 terdapat kendala yakni pada pemasangan di

Page 52: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

52

RT 04 yang letak nya sulit diakses dari Curah Kates sehingga harus lewat dari

Desa Glagahweroh.

Pemasangan papan nama ketua RT dan RW dapat berjalan dengan lancar

dan dapat terpasang semua walawpun ada beberapa kendala keran tempat yang

sulit diakses maupun akses jalan yang sulit dilewati.

3.2.3 Kegiatan Pilar Kesehatan

Kegiatan dari bidang kesehatan meliputi pendampingan posyandu dan

membantu kegiatan posyandu dan ikut membantu program pemberian vitamin A,

obat cacing, dan imunisasi serta penyuluhan kesehatan gigi dan mulut serta demo

cara sikat gigi yang baik dan benar.

Pendampingan Posyandu

Pendampingan posyandu yang dilakukan ikut membantu bidan dan kader

Posyandu Rambutan 39, 40, dan 41 di Dusun Krajan. Kegiatan di posyandu yaitu

ikut menimbang berat badan balita dan mengukur tinggi badan balita lalu dicatat

di KMS (Kartu Menuju Sehat).

3.2.3.1a Sasaran

Sasaran yang dituju adalah Ibu – ibu Ha,il dan para anggota serta kader –

kader Posyandu di Dusun Krajan Desa Kemuningsarilor yang telah terdaftar

sebagai anggota posyandu

3.2.3.2a Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan dilaksanakan pada minggu ke- 2,5,6,dan 7 dengan mengikuti

jadwal yang telah ditentukan sebelumnya oleh pukesmas pembantu di Desa

Kemuningsarilor

3.2.3.3a Pencapaian

Secera tidak langsung menarik minat dan keikutsertaan sebagian besar

wanita hamil dan yang memiliki anak – anak usia balita untuk mengikuti dan turut

partisipasi di dalam kegiatan posyandu. Maka hal ini dapat lebih ditingkatkan lagi

dengan pendampingan posyandu dan kaderisasi terhadap relawan posyandu atau

Page 53: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

53

kader posyandu dengan secara langsung memberikan himbauan dan seruan untuk

mengikuti kegatan posyandu.

Program Kesehatan Gigi dan Mulut

3.2.3.1b Sasaran

Program ini ditujukan dapat memberikan informasi serta pengajaran pada

anak-anak SDN Kemuninglor 1 dan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)/TK

Gugus 08 dusun Krajan agar mereka dapat menjaga kesehatan giginya sejak usia

dini. Dari Kegiatan Penyuluhan ini diharapkan mereka dapat membangun

kebiasaan yang baik untuk menjaga kesehatan gigi dari usia dini sampai dewasa

nantinya, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di dusun

Krajan.

3.2.3.2b Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan penyuluhan dan demo sikat gigi bersama ini dilakukan hari Rabu

dan Jumat tanggal 5 dan 7 Agustus 2015 di SD Kemuninglor1 serta 14 Agustus

2015 di PAUD/TK Gugus 08 dusun Krajan. Agar kegiatan yang dilakukan ini

dapat berjalan efektif sesuai dengan jumlah panitia yang ada dan juga materi yang

disampaikan, maka teknis untuk kegiatan penyuluhan ini hanya diberikan pada

kelas 1 dan siswa TK. Untuk kelas 1 jumlah siswa yang ada 45 anak sedangkan

TK 96 anak.

Adapun susunan kegiatan penyuluhan dikemas semenarik mungkin

sehingga dapat menarik minat dari anak-anak SD dan TK yang dijadikan sebagai

sasaran program. Kegiatan Penyuluhan dibagi dalam 2 sesi. Sesi pertama adalah

penyuluhan Kesehatan Gigi yang dibantu dengan poster berisikan materi serta

gambar dan animasi. Dalam poster tersebut menjelaskan 5 langkah untuk

mendapatkan gigi sehat dan senyum yang indah. Dimana tahapnya adalah rajin

menggosok gigi dua kali sehari (pagi setelah sarapan, dan malam sebelum tidur),

Kurangi makan yang manis dan lengket di gigi, makan makanan bergizi,

menggunakan sikat gigi yang benar dan pasta gigi yang mengandung fluoride

serta memeriksakan gigi setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi. Selama memberikan

Page 54: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

54

penyuluhan, pemateri menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak -

anak. Selain itu, kami juga menyiapkan lagu dimana liriknya mengajak peserta

untuk rajin menggosok gigi. Lagu tersebut dinyanyikan disela - sela pemberian

penyuluhan agar mereka tidak bosan dan tetap memperhatikan materi yang

diberikan.

Setelah pemberian materi penyuluhan, kemudian dilanjutkan dengan

peragaan cara menyikat gigi yang baik dan benar dengan menggunakan Model

Gigi (phantom). Disini pemateri menggunakan istilah "merah - putih" untuk

menyikat gigi dibagian depan dan 'maju - mundur" untuk menyikat gigi dibagian

belakang agar mudah diingat oleh peserta. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan

dengan hiburan seperti menyanyi bersama lagu-lagu yang bertemakan kesehatan

disertai games berupa pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang telah

disampaikan. Bagi siswa yang berhasil menjawab dengan benar maka akan

diberikan hadiah berupa sikat gigi.

3.2.3.2b Pencapaian

Alasan pentingnya penyuluhan kesehatan gigi dan mulut serta demo cara

sikat gigi yang baik dan benar terkait dengan kebiasaan anak yang tidak peduli

dengan kesehatan gigi dan mulutnya. Kerusakan Gigi seperti gigi berlubang, gigi

yang tanggal sebelum waktunya, dan berbagai jenis penyakit gigi dan mulut

lainnya dapat terjadi jika kita tidak menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini.

Sasaran dalam program ini adalah anak usia sekolah dasar juga untuk siswa TK

disertai pendamping orangtua

Dalam hal ini kami melihat bahwa anak usia sekolah dasar merupakan bakal

calon penerus bangsa yang berpotensi tinggi dalam peningkatan pembangunan,

khususnya di bidang kesehatan gigi dan mulut yang bisa ditanamkan sejak usia

dini.

Akhirnya, kegiatan pun diakhiri dengan kegiatan sikat gigi bersama di

lapangan sekolah, sehingga peserta dapat langsung mempraktekan materi serta

peragaan yang sudah diberikan sebelumnya. Disini peserta sebelumnya telah

Page 55: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

55

diinformasikan untuk membawa sikat gigi dari rumah. Pihak panitia juga telah

menyiapkan pasta gigi serta gelas plastik untuk berkumur. Peserta diminta untuk

berbaris dilapangan berdasarkan kelasnya. Setelah itu masing - masing anak

mengambil air untuk diisikan kedalam gelas kumur sekaligus memberikan pasta

gigi di tiap sikat gigi yang telah mereka bawa.

Kegiatan ditutup dengan penyerahkan sekaligus pemasangan poster berisi 5

langkah untuk mendapatkan gigi sehat dan senyum yang indah dimana poster

tersebut dibuat oleh tim KKN Tematik POSDAYA kepada pihak Sekolah. Tidak

lupa juga telah dilakukan dokumentasi mulai dari awal kegiatan hingga

penutupan, dimana para panitia melakukan foto bersama dengan para peserta

lapangan dan foto bersama kepala sekolah dan para guru SD Kemuninglor 1.

Kendala yang kami hadapi selama kegiatan yaitu sulitnya mengatur ke-

kondusifan anak-anak baik pada saat penyuluhan maupun pada saat sikat gigi

bersama. Selain itu karena keterbatasan dana, kami tidak dapat menyiapkan sikat

gigi untuk semua siswa. Kami hanya dapat membelikan beberapa buah sikat gigi

saja (6 buah) pada peserta sebagai hadiah/doorprize. Secara umum partisipasi

siswa maupun elemen guru dalam acara ini sangat baik.

Pada bulan Agustus ada tambahan program kegiatan yaitu pemberian

vitamin A sesuai dosis anak dan ibu hamil juga, imunisasi campak dan pemberian

obat cacing.

Pemberian obat cacing sasarannya ditujukan ke siswa TK dan SD kelas 1.

TK yang dituju yaitu PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)/TK Gugus 08 dusun

Krajan. Sedangkan SD yang dimaksud yaitu SD Kemuninglor 1. Tiap siswa diberi

jatah satu tablet obat cacing. Pemberian obat cacing di TK diberikan ke walimurid

untuk membantu mengkonsumsinya. Sedangkan untuk siswa SD diberikan ke

walikelas. Kemudian dijelaskan cara mengkonsumsi obat cacing harus

dikonsumsi setelah sarapan. Maka dari itu esoknya setiap anak wajib untuk

membawa bekal dan air minum untuk mengkonsumsi obat cacing bersamaan di

kelas.

Page 56: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

56

3.2.4 Kegiatan Pilar Ekonomi

Progam kerja yang terdapat dalam pilar ekonomi diantaranya yaitu:

penyuluhan dan pelatihan kerajinan tangan membuat bross dari kancing, pelatihan

pembuatan permen oreo pop dan permen jelly, serta mengadakan sosialisasi

pemanfaatan media elektronik sebagai penghubung dalam melakukan aktifitas

perniagaan (transaksi jual beli online).

Dasar yang menjadi pertimbangan dilakukannya program kerja ini menjadi

salah satu Program Kerja KKN yaitu melihat peluang adanya keterampilan dari

masayarakat Desa Kemuningsari Lor terutama Dusun Krajan yang mampu

menciptakan dan membuat suatu produk kerajianan tangan maupun makanan

ringan. Sebenarnya kebanyakan masyarakat di Dusun Krajan mempunyai potensi

yang cukup bagus untuk menambah pendapatan mereka diluar pekerjaan tetapnya.

Akan tetapi kemampuan mereka untuk menciptakan suatu inovasi baru tersebut

tidak didukung dengan adanya fasilitas yang memadai. Masyarakat hanya

mengandalkan pendapatan dari pekerjaan utama mereka saja, padahal jika mereka

mampu untuk menghasilkan suatu produk inovasi yang layak jual, otomatis akan

menjadi penambah pemasukan ekonominya.

Melihat kondisi tersebut, akhirnya kami mengadakan suatu program kerja

yang tujuan utamanya yaitu untuk membantu meningkatkan pendapatan ekonomi

masyarakat perkapita. Sasaran utama dari program kerja ini adalah para ibu-ibu

rumah tangga yang tidak mempunyai pekerjaan, dan juga ibu-ibu yang sudah

tergabung dalam PKK. Program kerja yang kami adakan ini berfokus pada

kegiatan menciptakan suatu produk baru dimana produk ini nantinya bisa layak

jual.

Program Ekonomi Pembuatan Permen Yelly, Permen Oreo, dan Bros

Kancing

3.2.4.1a Sasaran

Sasaran pada kegiatan kali ini adalah Ibu – Ibu rumah tangga yang

kesehariannya tidak memiliki kegiatan lain selain mengurus dan mengatur

keperluan rumah tangga. Banyaknya ibu – ibu rumah tangga yang hanya sekedar

Page 57: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

57

melakukan aktifitas sebagai pengurus rumah tangga, dan mayoritas wanita yang

tidak memiliki keterampilan khusus yang dapat dijadikan komuditi tersendiri. Hal

ini dapat diminimalisirkan denga pemberian kegiatan pembelajaran kepada ibu –

ibu yang sifatnya dapat diperjual belikan.

3.2.4.2a Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada minggu ke – 6, 7, dan 8 pada

jadwal program kegiatan KKN di Desa Kemuningsarilor dengan Kegiatan yang

dilaksanakan secara bertahap dan dibuat seefektif mungkin.

Bros Kancing

Kegiatan pertama yang kami lakukan dengan para ibu-ibu rumah tangga

dan ibu-ibu PKK adalah pelatihan membuat bross yang berasal dari kancing.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2015. Alasan kita menjadikan

kancing sebagai bahan utama dalam pembuatan bross ini adalah karena

kebanyakan kancing hanya dipasang pada pakaian saja, padahal kancing juga bisa

dibuat kreasi baru seperti bross. Selain itu kita juga bisa memanfaatkan kancing

yang sudah tidak digunakan supaya ada nilai tambahnya, yaitu dengan dibuat

bross. Untuk mencapai hasil yang maksimal dibutuhkan ketrampilan, keuletan,

serta kreatifitas untuk membuat bross dari kancing. Sedangkan untuk

pemasarannya sendiri, bross ini bisa dititipkan pada toko-toko, mengingat

kebanyakan masyarakat di Dusun Krajan baik yang dewasa maupun anak-anak

memakai kerudung, sehingga peluang untuk membuka usaha kerajinan bross

dapat dikatakan cukup berpotensi.

Bahan dan cara pembuatan Bros Kancing:

Bahan :

Kancing warna

Peniti

Kain flanel

Lem tembak

Cara Pembuatan Bross :

Page 58: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

58

1. Lelehkan lem dan bubuhkan pada satu sisi kancing yang akan direkatkan

dengan kancing yang lain. proses ini harus dilakukan dengan cepat agar

lem tidak mengering atau mengeras

2. Pada saat penempelan kancing sebaiknya bertahap, 2 atau 3 kancing

terlebih dahulu

3. Setelah kancing sudah terbentuk seperti bunga, barulah tempelkan kancing

yang lebih besar diatasnya untuk mempercantik, atau juga bisa diganti

dengan aksesoris yang lain

4. Kemudian lelehkan lem diatas kain flanel yang sudah dipotongi sebagai

penutup di belakang bros, dan tempelkan kain flanel tersebut pada sisi

belakang

5. Selanjutnya tempelkan peniti bros di atas kain flanel dengan lem tembak

6. Tunggu hingga lem mengering, setelah itu barulah dikemas dengan plastik

agar lebih menarik.

Permen Oreo

Kemudian program kerja kedua yang kami laksanakan pada tanggal 13

Agustus 2015 yaitu pelatihan pembuatan permen oreo pop dan permen jelly.

Alasan kami mengadakan pelatihan pembuatan permen ini adalah karena juga

merupakan peluang ekonomi yang cukup bagus, melihat selama ini masyarakat di

Dusun Krajan belum ada yang memproduksi permen, padahal permen adalah

makanan yang sangat disukai oleh anak-anak apalagi dengan bentuk dan

pengamasan permen yang menarik menjadikan semakin tinggi nilai jualnya.

Bahan dan cara pembuatan permen oreo:

Bahan :

Oreo Roll

Trimit bulat ¼ ons

Trimit bintang ½ ons

Mercolade warna

Cara Membuat Permen Oreo Pop :

Page 59: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

59

1. Lelehkan coklat batangan

2. Tusukkan stick ke oreo yang sudah siap

3. Celupkan oreo ke dalam coklat yang sudah leleh

4. Taburi dengan trimit/sprinkle

5. Diamkan hingga coklat mengering dan trimit benar-benar nempel

6. Kemas dengan plastik dan siap untuk disajikan

Permen Yelly

Kegiatan dipilar ekonomi yang terakhir yang kami lakukan dengan para ibu-

ibu rumah tangga dan ibu-ibu PKK adalah pelatihan membuat permen yelly yang

berasal dari jajanan ringan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus

2015. Alasan kita menjadikan jajanan ringan sebagai bahan utama dalam

pembuatan perme yelly ini adalah sasaran penjualan dan distribusinya adalah

pada kalangan anak – anak. Melihat animo dan minat anak – anak khususnya pada

PAUD/TK Gugus 08 dan SD Kemuningsari lor 01 yang tertarik untuk membeli

dan mengkonsumsi jajanan yangbentuk dan kemasannya menarik mata. Untuk itu

pelatihan ini diberikan kepada ibu – ibu rumah tangga yang tergabung pada

kelompok posdaya rajawali. Dengan bahan – bahan dan cara pembuatan yang

tidak terlalu rumit, sehingga memudahkan para ibu – ibu dalam pembuatannya.

Adapun cara dan bahan yang dibutuhkan di dalam pembuatannya adalah sebagai

berikut:

Bahan dan cara pembuatan Permen Yelly

Bahan:

1 bungkus agar-agar bisa pake merk apa saja

1 gelas gula

1 gelas air

beberapa tetes pewarna

gelatin

Cara Membuat Permen Jelly :

1. Panaskan air.

Page 60: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

60

2. Setelah mendidih masukkan agar-agar dan gelatin, kemudian aduk terus

agar tidak lengket.

3. Setelah mendidih tuang ke loyang apa saja. Bisa loyang yang berbentuk

maupun loyang yang kotak.

4. Setelah beku lalu potong-potong dan jemur sekitar 3 sampai 4 hari

tergantung panas matahari.

5. Saat menjemur jangan lupa ditutup pakai tudung saji atau apa saja supaya

tidak terkena debu dan tiap hari dibolak balik supaya cepat kering.

6. Setelah permen jelly mengering barulah dikemas dalam mika dan siap

untuk disajikan

7. Untuk pewarnanya, carilah pewarna yang terang, karena saat dijemur

warna akan memudah tapi tetap gunakan pewarna makanan yang aman.

3.4.4.3a Pencapaian

Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah meningkatnya minat ibu-ibu

rumah tangga maupun ibu-ibu yang sudah tergabung dalam PKK untuk membuka

usaha sendiri ataupun berkelompok, baik itu usaha kerajinan tangan seperti

membuat bross dan juga usaha untuk memproduksi makanan ringan seperti

permen oreo pop dan permen jelly. Diharapkan dengan adanya penyuluhan dan

pelatihan pembuatan bross dan permen yang telah dilakukan oleh mahasiswa

KKN, masyarakat dapat terus meningkatkan kreatifitasnya dalam menciptakan

produk inovasi yang layak jual. Apabila masyarakat sudah mampu untuk

membuka usaha sendiri, maka hal ini dapat membantu pemerintah dalam

mengurangi angka pengangguran karena melalui penciptaan lapangan usaha

tersebut bisa menyerap tenaga kerja yang lebih banyak. Bukan hanya itu saja,

harapan kami kedapannya adalah usaha ini akan terus berkembang dan dapat

diperluas lagi dalam berbgai produk aksesoris dan makanan lainnya. Disamping

itu, masyarakat juga dapat mandiri dalam kegiatan ekonominya sehingga dalam

Page 61: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

61

jangka panjang pendapatan perkapita juga dapat meningkat dan kesejahteraan

masyarakat pun juga meningkat.

Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Penggunaan Media

Elektronik Sebagai Sarana Jual beli

Belum adanya keterbukaan terhadap dunia luar mengenai media elektronik

sebagai media sarana perniagaan. Karena pada dasarnya potensi di masyarakat

sendiri sudah terbentuk. Misalnya pemasaran pupuk kandang produk olahan

rumah yang masih dipasarkan secara sederhana dan hasil – hasil kerajinan buah

tangan yang masih minim kemampuan dalam hal pemasaran. Untuk itu dapat

dilakukan pembelajaran dan pelatihan yang terpusat melalui balai desa serta

pelatihan secara personal kepada masyarakat tentang bagaimana memanfaatkan

media elektronik/sosial didalam kegiatan jual beli.

3.2.4.1b Sasaran

Sasaran pada program ini yakni ibu –ibu PKK dan rumah tangga yang

telah mengikuti pelatiha pada keterampilan di bidang pilar ekonomi, sehingga

dapat memasarkan produknya secara langsung dan melalui media elektronik.

3.2.4.2b Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan pada program ini yakni dilaksanakan pada minggu

ke – 5 dan 8 pada jadwal program KKN di Desa Kemuningsarilor dengan

menggunaakan thatering/modem yang di tempatka di balai desa dan beberapa

langsung menggunakan telepon genggam para sasaran kegiatan yang terlebih

dahulu telah terkoneksitas dengan jaringan internet dan media elektronik yang

akan digunakan.

Pemanfaatan media elektronik sebagai penghubung dalam melakukan

aktifitas perniagaan / perniagaan online. Terdapat beberapa masayarakat di Dusun

Krajan yang sudah mempunyai usaha sendiri, yaitu usaha pembuatan pupuk

kompos. Akan tetapi sistem pemasarannya masih ke tengkulak atau langsung ke

Page 62: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

62

pemasoknya. Pupuk kompos yang siap dijual itu tidak dipasarkan sendiri, akan

tetapi melalui pemasok tersebut. Hal ini jelas akan mengurangi kesempatan

penjual untuk mendapatkan lebih pemasukan dari hasil penjualan pupuk kompos,

padahal jika penjual mampu menjual produknya sendiri tanpa melalui pemasok,

pendapatan yang akan mereka terima juga lebih tinggi. Cakupan daerah

pemasarannya pun dapat lebih luas apabila penjual bisa memasarkan produknya

melalui jaringan internet. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya sosialisasi

pengenalan pemasaran melalui internet ini dapat memberikan dampak yang positif

bagi pengusaha. Jangkauan pemasarannya pun dapat lebih luas, bukan hanya di

Desa Kemuningsari Lor saja, tetapi juga semakin luas ke daerah-daerah di luar

Jember.

3.2.4.3b Pencapaian

Hasil yang dicapai adalah masih sedikit sekali peminat atas penggunaan

sarama media sosial melaui elektronik sebagai media yang dapat digunakan untuk

proses kegiatan jual beli dimasyarakat. Hal ini disebabkan karena minimnya minat

dari masyrakat dan kurangnya pengetahuan secara mendalam terhadap media

elektronik itu sendiri. Dan hal seperti itu dianggap awam bagi masyarakat sekitar

yang pada umumnya hanya melakukan kegiatan proses jual beli melalui kegiatan

perekonomian secara langsung, sehingga dapat melihat barang dan pembayaran

yang secara langsung tanpa melalui perantara.

Harapan kami yakni sebagian dari orang – perorang yang sudah dapat

menggunakan media elektronik tersebut sebagai media penghubung sarana jual

beli dapat meningkatkan upayanya dalam pengembangan program tersebut guna

secara tidak langsung turut mengangkat deracat ilmu dan perekonomiannya, serta

diharapkan dapat membagi dan mengaplikasikan ilmunya kepada masyarakat atau

orang lain yang belum memahami dan mengetahui prihal proses jual beli melalui

media elektronik.

Page 63: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

63

BAB 4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kami sadari bahwa serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan oleh

Kelompok Dusun Krajan KKN 168 Desa Kemuningsarilor Kecamatan Panti

Kabupaten Jember belum dapat memberikan kontribusi secara optimal kepada

masyarakat. Itu semua dikarenakan adanya keterbatasan internal maupun eksternal

yang belum dapat kita atasi.

Meskipun demikian, bukan berarti bahwa kelompok KKN kali ini telah

gagal melaksanakan tugasnya. Tapi setidaknya kami telah mencoba memberikan

yang terbaik, dan mengambil pelajaran dari masyarakat yang sudah terlebih

dahulu merasakan dan mencicipi pahit dan manisnya kehidupan nyata.

Dari uraian yang telah dipaparkan diatas mengenai kegiatan KKN, maka

ada beberapa hal yang dapat dijadikan kesimpulan dari laporan ini, antara lain :

a) KKN merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang

masih dibutuhkan masyarakat. Hal ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa

yang melaksanakannya sebagai modal awal untuk terjun di masyarakat

dan manfaatnya pun bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.

b) Pemahaman yang komprehensif terhadap karakter, budaya dan kondisi

sosial masyarakat tempat lokasi KKN mutlak dibutuhkan, sebagai bagian

dari upaya untuk mempercepat proses adaptasi dan sosialisasi.

c) Penempatan lokasi KKN di desa akan sangat dihargai, lebih-lebih dari

institusi perguruan tinggi negeri dikarenakan selain masyarakat yang

memang menyambut dan menghargai mahasiswa juga harus ada timbal

balik dari mahasiswa dengan pengabdian yang sungguh – sungguh kepada

Desa khususnya masyarakat desa.

d) Kekompakan dan kebersamaan antara sesama anggota KKN itu sendiri

sebelum melaksanakan program yang dicanangkan merupakan kunci

kesuksesan dan kelancaran program KKN. Kekompakan ini tidak akan

Page 64: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

64

terwujud bila masih ada sikap egois, mau menang sendiri, dan merasa

paling benar. Harus ada sikap mengalah dan cerdik dalam mengelola

perasaan.

e) Komunikasi yang baik antara KKN dengan pemerintah desa, remaja &

pemuda desa, Dosen Pembimbing dan segenap warga Desa

Kemuningsarilor juga menjadi faktor terpenting dalam kelancaran dan

keberhasilan pelaksanaan program. Komunikasi yang terjalin dapat

mempermudah koordinasi sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman.

f) Program kerja yang efektif untuk dilakukan kelompok KKN adalah

program yang langsung bersentuhan dengan masyarakat dan sesuai dengan

kondisi yang ada, sehingga pada akhirnya nanti masyarakat akan dapat

merasakan hasil dari program tersebut.

4.2 Saran

Kami sadar, bahwa pada KKN kali ini masih banyak terdapat kekurangan

yang diperlukan adanya langkan untuk penyempurnaan. Maka dari itu demi

kebaikan bersama, perlu kiranya kami menyampaikan saran-saran konstruktif.

a) Sebaiknya KKN dilaksanakan dengan persiapan yang cukup matang dan

jeda waktu yang cukup antara pembekalan dan pemberangkatan. Hal ini

akan memberikan kesempatan kepada para peserta KKN untuk lebih

mempersiapkan diri dengan segala hal yang diperlukan.

b) Sebelum pelaksanaan KKN, hendaknya mahasiswa mempersiapkan diri

semaksimal mungkin baik pengetahuan dan keterampilan serta mental.

Yang paling penting adalah pengetahuan agama praktis, terutama

bagaimana menempatkan diri sesuai dengan kondisi di mana ia tinggal.

c) Sebaiknya LPM Universitas Jember mengadakan training bagaimana

menjalin komunikasi efektif dengan berbagai pihak asing. Bagaimana

mengelola jaringan dengan masyarakat, pengusaha, birokrat, politis, dan

Page 65: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

65

seterusnya. Yang paling penting adalah pembekalan mengenai

penggalangan dana.

d) Selayaknya Kelompok KKN tidak bersifat elitis. Pelibatan elemen desa

baik tokoh masyarakat, tokoh agama, perangkat desa, serta tokoh pemuda

hendaknya harus diperhatikan sehingga akan tercipta suasana yang

harmonis. Berbaur dengan masyarakat dalam setiap kegiatan dan acara

serta memposisikan diri sebagai manusia yang sedang belajar dan

menempatkan masyarakat sebagai guru justru akan menjadikan KKN lebih

diterima dan disayangi oleh masyarakat.

e) Mencoba memenuhi keinginan masyarakat serta mau menerima kritik dan

saran dari masyarakat. Ini akan memudahkan tim KKN untuk berbaur dan

memahami karakter masyarakat..

f) Senantiasa mentaati norma-norma yang ada di masyarakat baik yang

tertulis maupun tidak tertulis.

Page 66: LAPORAN KKN DESA KEMUNINGSARILOR KEC.PANTI KAB.JEMBER 2015

66

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Pengabdian Masyarakat UNEJ. 2007. Pedoman Kuliah Kerja

MahasiswaUniversitas Jember. Jember: LPM-UNEJ.

Sari, Afrina. Jurnal Strategi dan Inovasi Pencapaian MDG’s 2015 di Indonesia.

Universitas Islam’45 Bekasi.