LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah...

50
1 LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2017

Transcript of LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah...

Page 1: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

1

LAPORAN KINERJA (LKj)

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANTUL

TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2017

Page 2: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya, sehingga Laporan Kinerja Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Bantul tahun anggaran 2016 dapat tersusun dengan baik.

Laporan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun

2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa laporan

Kinerja tahunan SKPD disampaikan oleh Kepala SKPD kepada

Gubernur/Bupati/Walikota, paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran

berakhir. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah, laporan kinerja merupakan benruk akuntabilitas dari

pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi

pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam

penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta

pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran

kinerja.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini dapat diselesaikan atas

bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak, oleh karena itu kami menyampaikan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat

dalam penyusunan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat

dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bantul, Februari 2017 Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul

Drs. Masharun, MM NIP. 19580703 198503 1 016

Page 3: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 4

A.

B.

C.

Latar Belakang..........................……………………………….....

Gambaran Umum......................................................................

Isu Strategis.....................……………………………..................

4

5

7

BAB II PERENCANAAN KINERJA............................................................... 10

A.

B.

C.

Rencana Strategis....................................................................

Perjanjian Kinerja Tahun 2016..................................................

Program dan Kegiatan untuk Pencapaian Sasaran..................

10

18

20

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA............................................................... 23

A.

B.

C.

D.

E.

Capaian Kinerja Organisasi.......................................................

Capaian Kinerja Program dan Kegiatan....................................

Capaian Kinerja Lainnya...........................................................

Akuntabilitas Anggaran.............................................................

Efisiensi Penggunaan Sumber Daya.........................................

23

39

42

45

49

BAB IV PENUTUP.......................................................................................... 50

Page 4: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas

dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas

penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan

laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan

(disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan

fungsi yang dipercayakan kepada instansi pemerintah atas penggunaan

anggaran. Penilaian dan pelaporan kinerja dalam rangka menjamin

pemerintahan yang akuntabel, peningkatan pengawasan, tanggap,

profesional, efisien dan efektif, transparan, pelaksanaan kesetaraan,

berwawasan ke depan, mendorong partisipasi warga dan penegakan hukum

menjadi bagian kunci dalam proses penyelenggaraan pemerintahan yang

baik.

Laporan Kinerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul Tahun 2016

disusun berdasarkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006

tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan

Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas

Laporan Kinerja, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara

Page 5: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

5

transparan dan akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas

kinerja Pemerintah Kabupaten Bantul.

Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Bantul Tahun 2016 adalah memberi informasi kinerja yang terukur

kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai. Juga

sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk

meningkatkan kinerjanya.

B. Gambaran Umum

1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2007 tentang

Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan

Pemerintah Kabupaten Bantul dan Peraturan Daerah Nomor 72 Tahun

2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi, dan tata kerja Badan Lingkungan

Hidup Kabupaten Bantul, tugas pokok Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Bantul adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan Daerah di Bidang Lingkungan Hidup. Untuk melaksanakan

tugas tersebut, maka Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul

mempunyai fungsi sebagai berikut:

1) Perumusan kebijakan teknis bidang lingkungan hidup;

2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di

bidang lingkungan hidup;

3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang lingkungan hidup;

4) Pelaksanaan tugas yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan

fungsinya.

Page 6: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

6

2. Sumber Daya

Secara keseluruhan jumlah ASN Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Bantul tahun 2016 berjumlah 39 orang, secara lengkap

gambaran kepegawaian Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul

menurut jenjang pendidikan dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel

1.1. Demi kelancaran pelaksanaan kegiatan, Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Bantul memiliki 6 (enam) tenaga honorer yang terdiri dari 3

(tiga) honorer laboratorium dan 3 (tiga) honorer kebersihan kantor,

laboratorium serta taman dan lingkungan sekitar kantor.

Dalam pelaksanaan program/kegiatan perlu adanya sarana dan

prasarana pendukung yang akan menunjang kelancaran dan keberhasilan

pencapaian suatu tujuan. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul

memiliki 2 (dua) gedung, yaitu gedung kantor dan gedung laboratorium

pengujian kualitas lingkungan. Laboratorium lingkungan merupakan

laboratorium pengujiaan yang kompeten untuk pengujian kualitas air. Pada

tanggal 10 Juni 2015 telah diperoleh sertifikat akreditasi dari Komite

Akreditasi Nasional (KAN) dengan nomor sertifikat akreditasi LP-913-IDN.

Lingkup parameter terakreditasi berjumlah 5 (lima) parameter untuk

kualitas air. Guna menunjang operasional kegiatan Badan Lingkungan

Hidup Kabupaten Bantul, sampai dengan tahun 2016 telah memiliki 5

kendaraan roda empat serta 3 kendaraan roda dua.

Page 7: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

7

Tabel 1.1 Sumber Daya Manusia Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul

No. Tingkat Pendidikan Jumlah Laki-Laki Jumlah Perempuan

1. Doktor (S3) 0 0

2. Master (S2) 4 2

3. Sarjana (S1) 10 13

4. Diploma (D3/D4) 1 2

5. SLTA 2 4

6. SMP 1 0

7. SD 0 0

3. Isu Strategis

Fungsi lingkungan hidup telah mengalami penurunan. Hal ini

tergambar dari berbagai bencana lingkungan hidup yang akhir-akhir ini terjadi

seperti banjir, kekeringan, longsor, pencemaran dan kerusakan lingkungan

lainnya. Pencemaran lingkungan merupakan salah satu isu strategis di

Kabupaten Bantul. Kabupaten Bantul secara geografis terletak di bagian

selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hal ini menyebabkan secara

alami, Kabupaten Bantul merupakan daerah hilir dari Daerah Aliran Sungai

(DAS) sehingga potensi pencemaran air sungai di Kabupaten Bantul menjadi

cenderung tinggi.

Berdasarkan hasil inventarisasi yang didapat dari pengaduan

masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan

lingkungan hidup yang masuk, inventarisasi permasalahan lingkungan dari

kecamatan dan dinas/instansi terkait, serta hasil pemantauan yang dilakukan,

diketahui bahwa isu-isu prioritas mengenai lingkungan hidup adalah sebagai

berikut:

Page 8: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

8

1. Kualitas air sungai

Hasil pemantauan yang secara rutin dilakukan tiap tahunnya

terhadap air sungai di Kabupaten Bantul menunjukkan tren penurunan

kualitas air sungai. Penurunan tersebut ditandai dengan semakin tinggi

konsentrasi parameter-parameter yang telah melampaui baku mutu atau

konsentrasi parameter-parameter tersebut semakin menjauhi baku mutu

air klas II dan semakin mendekati ambang batas untuk parameter-

parameter yang belum melampaui baku mutu selama dua tahun terakhir.

Hasil pemantauan yang dilakukan oleh BLH Kabupaten Bantul

menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air

sungai pada tahun 2014 dibandingkan tahun 2013. Pada tahun 2014,

dari 15 titik pantau, rata-rata 37,54% parameter yang diuji telah

melampaui baku mutu dan pada tahun 2015 rata-rata 36,86% parameter

yang diujikan melampaui baku mutu. Bahkan, baik pada tahun 2014

maupun 2015 parameter mikrobiologi yaitu fecal koli dan total koli di

seluruh titik pantau (15 titik di 5 sungai) telah melebihi baku mutu.

2. Kualitas udara ambient

Kualitas udara ambient di Kabupaten Bantul sejak tahun 2014

hingga 2015 parameter Total Suspended Particulate (TSP) telah

melampaui baku mutu yang dipersyaratkan dalam Keputusan Gubernur

DIY No. 153 Tahun 2002 dari sembilan parameter yang diujikan.

Konsentrasi SO2 dan CO di udara ambient Kabupaten Bantul juga terus

mengalami peningkatan sejak tahun 2014 hingga 2016. Salah satu

penyebab tidak langsung terjadinya penurunan kualitas udara adalah

Page 9: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

9

bertambahnya jumlah penduduk. Semakin bertambah jumlah penduduk,

semakin meningkat kebutuhan energi.

Selain kebutuhan listrik yang melonjak, kebutuhan akan bahan

bakar seperti solar pun ikut melonjak untuk industri dan transportasi.

Pertumbuhan industri bergerak secara paralel dengan pertumbuhan

pemanfaatan bahan bakar minyak untuk transportasi. Namun ternyata

pemanfaatan batubara dan solar (bahan bakar fosil) sebagai sumber

energi pembangkit listrik dan transportasi juga membawa dampak

negatif yang mempengaruhi kualitas udara.

Pencemaran udara yang umum dihasilkan dari proses

pembakaran, termasuk bahan bakar fosil adalah nitrogen oksida (NOx),

karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), debu diameter 10 mikron

dan 2,5 mikron ke bawah (PM10 dan PM2,5) dan hidrokarbon (HC).

Sedangkan sumber utama pencemaran udara dari Pb berasal dari asap

kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar yang

mengandung timbal.

Isu-isu tersebut diatas merupakan dampak negatif dari meningkatnya

jumlah penduduk, meningkatnya aktivitas manusia, dan kurangnya

pemahaman masyarakat mengenai lingkungan hidup. Untuk itu Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul beserta instansi terkait melakukan

upaya agar lingkungan tetap terjaga dan aktivitas masyarakat dalam rangka

memenuhi kebutuhannya tidak terganggu. Upaya-upaya yang dilakukan

berupa sosialisasi mengenai peraturan-peraturan lingkungan hidup dan

pentingnya menjaga lingkungan hidup, menyediakan prasarana dan sarana,

dan rehabilitasi.

Page 10: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

10

BAB II

PERENCANAAN STRATEGIS

A. Rencana Strategis

1. Visi dan Misi

Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan

pada akhir periode perencanaan. Dengan mengacu pada RPJMD

Kabupaten Bantul tahun 2016- 2021, Visi Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Bantul adalah “Bersih, sehat, sejuk, lestari dan proaktif di

bidang pengendalian dampak lingkungan”.

Visi tersebut mengandung pengertian bahwa kondisi Kabupaten

Bantul yang ingin diwujudkan di masa yang akan datang adalah Bantul

yang bersih, sehat, sejuk dan lestari yang semuanya itu akan diwujudkan

melalui misi.

Bersih artinya disini mengandung aspek estetika artinya disamping

pengelolaan sampah, kotoran dan limbah secara benar namun juga indah

dipandang mata.

Sehat artinya lingkungan yang bebas dari kuman dan sarang

penyakit.

Sejuk artinya suatu kondisi yang dipengaruhi oleh banyaknya

pepohonan rindang yang tumbuh terpelihara dimana-mana.

Lestari artinya tetap terjaga alam sebagai daya tampung dan daya

dukung makhluk hidup khususnya masyarakat Bantul.

Proaktif memiliki arti harfiah “lebih aktif”. Hal ini berarti Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul akan lebih aktif dan responsiif dalam

menjawab kondisi, tantangan dan permasalahan lingkungan hidup.

Page 11: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

11

Dengan kesadaran bahwa visi merupakan keinginan ideal dan

pencapaiannya bersifat jangka panjang, merupakan rumusan umum

mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

Pada RPJMD Kabupaten Bantul tahun 2016 – 2021, bidang lingkungan

hidup ada pada misi 4 “Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana

prasarana umum, pemanfaatan SDA dengan memperhatikan kelestarian

lingkungan hidup dan pengelolaan risiko bencana”. Mengacu pada misi

yang tertuang dalam RPJMD tersebut, misi Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Bantul adalah:

1) Melaksanakan kegiatan sekretariat secara profesional dan

meningkatkan kualitas pelayanan.

2) Melaksanakan pengendalian pencemaran dan dokumen lingkungan.

3) Melaksanakan pengendalian kerusakan dan konservasi sumber daya

alam.

4) Melaksanakan penaatan hukum dan pengembangan kapasitas.

2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam

jangka waktu 1-5 tahun mengacu visi dan misi serta didasarkan isu dan

analisis strategis. Tujuan akan mengarahkan penyusunan perumusan

sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan

misi. Sedangkan sasaran merupakan hasil yang ingin dicapai secara

nyata dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur dalam kurun waktu

yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator

sasaran.

Page 12: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

12

1) Tujuan Misi 1

Mewujudkan disiplin aparatur yang didukung oleh kapasitas aparatur

serta prasarana dan sarana yang memadai dengan sasaran:

Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran untuk mendukung

profesionalisme kinerja instansi

2) Tujuan Misi 2

Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dengan mengendalikan

pencemaran lingkungan dengan sasaran: Penurunan beban

pencemaran lingkungan hidup

3) Tujuan Misi 3

Mengupayakan terwujudnya konservasi dan pelestarian sumber daya

alam dengan sasaran: Peningkatan luasan tutupan lahan

4) Tujuan Misi 4

Meningkatkan pengetahuan, kesadaran serta ketaatan masyarakat

untuk perlindungan lingkungan dengan sasaran: Peningkatan

pengetahuan, pemahaman serta kepatuhan semua pihak agar dapat

berperan aktif dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup

Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR

KINERJA

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5 6

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Mewujudkan disiplin aparatur yang didukung oleh kapasitas aparatur serta prasarana dan sarana yang memadai

Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran untuk mendukung profesionalisme kinerja instansi

1. Nilai AKIP 74 75 76 77 78 79

2. Nilai IKM 80 82 84 86 88 90

3. Nilai Evaluasi Kinerja

78 79 80 81 82 83

Page 13: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

13

3. Strategi dan Kebijakan

a. Strategi

Rumusan strategi harus menunjukkan keinginan yang kuat

bagaimana Perangkat Daerah menciptakan nilai tambah (value added)

bagi stakeholder layanan. Di sini penting untuk mendapatkan

parameter utama yang menunjukkan bagaimana strategi tersebut

menciptakan nilai (strategic objective). Melalui parameter tersebut,

dapat dikenali indikasi keberhasilan atau kegagalan suatu strategi

sekaligus untuk menciptakan budaya “berpikir strategik” dalam

menjamin bahwa transformasi menuju pengelolaan pemerintah daerah

yang lebih baik, transparan, akuntabel dan berkomitmen terhadap

kinerja, strategi harus dikendalikan dan dievaluasi (learning process).

Suatu strategi yang baik harus dikembangkan dengan prinsip-

prinsip:

2 Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dengan mengendalikan pencemaran lingkungan

Penurunan beban pencemaran lingkungan hidup

Peningkatan konsentrasi DO di Sungai Winongo

7,25 7,30 7,35 7,40 7,45 7,50

Penurunan konsentrasi SO2 di udara ambien

36 35 34 33 32 31

3 Mengupayakan terwujudnya konservasi dan pelestarian sumber daya alam

Peningkatan luasan tutupan lahan

Penambahan luasan tutupan lahan di kawasan lindung (sempadan pantai, mata air, lahan kritis)

0,5 Ha 1 Ha 1 Ha 1 Ha 1 Ha 1 Ha

Penambahan luasan RTH-Taman di 7 Kecamatan

- 250 m2 250

m2

250 m2 250

m2

250 m

2

4 Meningkatkan pengetahuan, kesadaran serta ketaatan masyarakat untuk perlindungan lingkungan

Peningkatan pengetahuan, pemahaman serta kepatuhan semua pihak agar dapat berperan aktif dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Jumlah kelompok pengelola sampah

130 133 136 139 142 145

Jumlah Sekolah Adiwiyata

56 76 96 116 136 156

Page 14: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

14

1) Strategi dapat menyeimbangkan berbagai kepentingan yang saling

bertolak-belakang;

2) Strategi didasarkan pada tujuan dan sasaran Perangkat Daerah

dan pemenuhan kebutuhan layanan yang berbeda tiap segment

masyarakat pengguna layanan, dan pemangku kepentingan;

3) Layanan yang bernilai tambah diciptakan secara berkelanjutan

dalam proses internal Perangkat Daerah;

4) Strategi terdiri dari tema-tema yang secara simultan saling

melengkapi membentuk cerita atau skenario strategi.

b. Kebijakan

Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan

tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah

dalam mencapai tujuan dan sasaran. Kebijakan yang dirumuskan

harus dapat:

1) Membantu menghubungkan strategi kepada sasaran secara lebih

rasional.

2) Memperjelas strategi sehingga lebih spesifik/fokus, konkrit, dan

operasional;

3) Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang

menjadi tugas dan fungsi Perangkat Daerah yang lebih tepat dan

rasional berdasarkan strategi yang dipilih dengan

mempertimbangkan faktor-faktor penentu keberhasilan untuk

mencapai sasaran; dan

4) Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang

menjadi tugas dan fungsi Perangkat Daerah agar tidak

Page 15: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

15

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan

melanggar kepentingan umum.

Melihat Visi, misi serta tujuan yang akan dicapai melalui sasaran-

sasaran, maka dirumuskan beberapa strategi dan kebijakan berdasarkan

misi sebagai berikut :

Strategi dan Kebijakan pada Misi Pertama

“Melaksanakan kegiatan sekretariat secara profesional dan

meningkatkan kualitas pelayanan”

Strategi yang ditempuh adalah peningkatan kualitas sarana dan

prasarana serta SDM yang ada.

Kebijakan untuk mewujudkan misi pertama antara lain :

a) Meningkatkan kinerja organisasi melalui pendayagunaan pegawai,

optimalisasi anggaran serta sarana prasarana yang dimiliki

b) Meningkatkan pengetahuan pegawai melalui pelatihan, seminar dan

bimbingan teknis Bidang Lingkungan Hidup

c) Meningkatkan sarana dan prasarana SDM pengolah data

Strategi dan Kebijakan pada Misi kedua

“Melaksanakan pengendalian pencemaran dan dokumen

lingkungan”

Strategi yang ditempuh adalah :

a) Mengupayakan pencegahan pencemaran air serta udara

b) Mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat

c) Monitoring, evaluasi dan pelaporan usaha

Kebijakan untuk mewujudkan misi kedua antara lain :

Page 16: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

16

a) Peningkatan pemantauan kualitas lingkungan

b) Meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap pelaku

usaha/kegiatan

Strategi dan Kebijakan pada Misi ketiga

“Melaksanakan pengendalian kerusakan dan konservasi sumber

daya alam”

Strategi yang ditempuh adalah :

a) Mengupayakan konservasi lahan

b) Meningkatkan luasan tutupan lahan

Kebijakan untuk mewujudkan misi ketiga antara lain :

a) Meningkatkan pengetahuan pelaku usaha (penambang)

b) Penanaman bibit tanaman serta penambahan luasan ruang terbuka

hijau

Strategi dan Kebijakan pada Misi keempat

“Melaksanakan penaatan hukum dan pengembangan kapasitas”

Strategi yang ditempuh adalah :

a) Pemberdayaan kelompok pemerhati lingkungan

b) Mengupayakan penegakan hukum

Kebijakan untuk mewujudkan misi ketiga antara lain :

a) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan

b) Meningkatkan pengelolaan sampah berbasis masyarakat dengan

prinsip 3R

Hubungan antara Tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan dapat dilihat

pada Tabel 2.2 sebagai berikut :

Page 17: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

17

Tabel 2.2 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan

VISI : “Bersih, sehat, sejuk, lestari dan proaktif di bidang pengendalian dampak lingkungan”.

MISI 1 : Melaksanakan kegiatan sekretariat secara profesional dan meningkatkan kualitas pelayanan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Mewujudkan disiplin aparatur yang didukung oleh kapasitas aparatur serta prasarana dan sarana yang memadai

Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran untuk mendukung profesionalisme kinerja instansi

Peningkatan kualitas sarana dan prasarana, serta SDM yang ada

1. Meningkatkan kinerja organisasi melalui pendaya gunaan pegawai, optimalisasi anggaran serta sarana prasarana yg dimiliki

2. Meningkatkan pengetahuan pegawai melalui pelatihan, seminar, bimbingan teknis bidang lingkungan hidup

3. Meningkatkan sarana dan prasarana SDM pengolah data

Misi 2 : Melaksanakan pengendalian pencemaran dan dokumen lingkungan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dengan mengendalikan pencemaran lingkung

Penurunan beban pencemaran lingkungan hidup

1. Mengupayakan pencegahan pencemaran air dan udara

2. Mewujudkan lingkungan yg bersih dan sehat

3. Monitoring, evaluasi dan pelaporan usaha

1. Peningkatan pemantauan kualitas lingkungan

2. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap pelaku usaha/kegiatan

MISI 3 : Melaksanakan pengendalian kerusakan dan konservasi sumber daya alam

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Mengupayakan terwujudnya konservasi dan pelestarian sumber daya alam

Peningkatan luasan tutupan lahan

1. Mengupayakan konservasi lahan Mengupayakan konservasi lahan

2. Meningkatkan luasan tutupan lahan

1. Meningkatkan pengetahuan pelaku usaha (penambang)

2. Penanaman bibit tanaman serta penambahan luasan ruang terbuka hijau

MISI 4 : Melaksanakan penaatan hukum dan pengembangan kapasitas

Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan

Meningkatkan pengetahuan, kesadaran serta ketaatan masyarakat untuk perlindungan lingkungan

Peningkatan pengetahuan, pemahaman serta kepatuhan semua pihak agar dapat berperan aktif dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

1. Pemberdayaan kelompok pemerhati lingkungan

2. Mengupayakan penegakan hukum

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan

2. Meningkatkan pengelolaan sampah berbasis masyarakat dengan prinsip 3R

Page 18: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016

Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari

pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah

untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.

Sasaran strategis BLH Kabupaten Bantul disesuaikan dengan permasalahan

utama (strategic issued) terkait lingkungan hidup yang tengah dihadapi di

Kabupaten Bantul.

Permasalahan lingkungan hidup sangat kompleks dan berbasis keilmuan-

teknik (engineering basis). Ukuran dari kondisi atau status lingkungan hidup

diperoleh melalui proses laboratorium ataupun sarana berbasis tekonologi

lainnya, misalnya citra satelit. Pemahaman dari hasil pengukuran parameter

kimia dan mikrobiologi dari bahan pencemar udara dan air serta besaran

konsentrasinya memerlukan latar belakang teknis yang memadai sehingga

sedikit menyulitkan bagi masyarakat awam. Ukuran atau indikator ini sangat

berbeda dengan keilmuan ekonomi dan sosial yang relatif lebih mudah

dipahami.

Selain itu, indikator lingkungan hidup diukur secara parsial, yaitu

berdasarkan masing-masing parameter bahan pencemar sehingga mengalami

kesulitan untuk mendapatkan gambaran yang dapat mewakili kondisi kualitas

udara maupun air secara utuh dan menyeluruh. Disisi lain sangat dibutuhkan

penilaian kondisi lingkungan hidup (dalam hal ini kualitas air dan kualitas air

sungai) di suatu wilayah pada periode tertentu bertambah baik atau sebaliknya.

Oleh karenanya dibutuhkan suatu ukuran yang dapat menyederhanakan

kompleksitas dan dapat merangkum ukuran-ukuran parsial. Salah satu cara

yang umumnya digunakan adalah menggunakan indeks.

18

Page 19: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

19

Indeks kualitas lingkungan hidup yang merupakan aggregat dari indeks

kualitas air, indeks kualitas udara, dan indeks tutupan lahan pada dasarnya

memiliki 2 (dua) fungsi utama, yaitu mendukung pembuatan kebijakan atau

pengambilan keputusan; serta mempermudah komunikasi dengan publik.

Dalam fungsinya sebagai pendukung kebijakan, indeks dapat membantu dalam

menentukan skala prioritas baik dipandang dari sisi isu atau tema maupun

lokus untuk dilakukannya aksi. Prioritas tersebut disesuaikan dengan derajat

permasalahannya yang diindikasikan angka indeks. Selain itu, indeks yang

cukup komprehensif dengan parameter yang memadai akan memiliki aspek

ketelusuran sehingga dapat membantu mengidentifikasikan sumber

permasalahan. Misalnya dalam hal indeks yang mewakili kualitas air dapat

ditelusuri hingga sumber pencemarnya dapat diidentifikasi.

Indeks kualitas lingkungan hidup juga dapat dimanfaatkan untuk

mengukur keberhasilan program-program pengelolaan lingkungan. Melalui

indeks, semua pihak memiliki ukuran yang sama sehingga dapat dilihat tingkat

pencapaian baik untuk kecenderungan berhasil atau sebaliknya. Dengan

begitu, indeks dapat menjadi alat penggerak bagi keterlibatan publik.

Adapun perjanjian kinerja BLH Kabupaten Bantul adalah sebagaimana

tercantum pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Perencanaan Kinerja 2016 No. Sasaran Indikator Kinerja Target

1 Penurunan beban pencemaran lingkungan hidup

Indeks Kualitas Air 32

Indeks Kualitas Udara 55

2 Peningkatan luasan tutupan lahan Indeks Tutupan Lahan 27,5

3 Peningkatan pengetahuan, pemahaman serta kepatuhan semua pihak agar dapat berperan aktif dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Volume sampah yang tertangani (m³)

420.000

Page 20: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

20

Perjanjian kinerja BLH Kabupaten Bantul tahun 2016 telah mencakup

indikator yang mewakili green issues (isu hijau) dan brown issues (isu coklat).

Isu hijau adalah pendekatan pengelolaan lingkungan hidup yang menangani

aspek-aspek konservasi atau pengendalian kerusakan lingkungan hidup.

Sedangkan isu coklat menangani isu pencemaran lingkungan hidup yang pada

umumnya berada pada sektor industri dan perkotaan. Isu hijau dalam perjanjian

kinerja BLH Kabupaten Bantul tahun 2016 diakomodir dalam indikator kinerja

“Indeks Tutupan Lahan”, sedangkan isu coklat diakomodir dalam indikator

kinerja “Indeks Kualitas Air”, “Indeks Kualitas Udara”, dan “Volume sampah

yang tertangani (m³).”

C. Program dan Kegiatan untuk Pencapaian Sasaran

Dalam upaya mencapai 4 target Indikator Kinerja Utama sebagaimana

telah ditetapkan dalam Renstra dan Perjanjian Kinerja, BLH Kabupaten Bantul

melaksanakan program dan kegiatan pendukungnya. Adapun program dan

kegiatan untuk pencapaian sasaran tersebut disajikan pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Program dan Kegiatan Pendukung Sasaran

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Program Kegiatan

1 Penurunan beban pencemaran lingkungan hidup

Indeks Kualitas Air (IKA)

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Peningkatan peringkat kinerja perusahaan (proper)

Pengelolaan Prokasih/Superkasih

pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup

Pengembangan kapasitas laboratorium lingkungan hidup

Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Indeks Kualitas Udara (IKUd)

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Penilaian langit biru

Pemantauan Kualitas Lingkungan

Program peningkatan pengendalian polusi

Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair

2 Peningkatan luasan tutupan lahan

Indeks Tutupan Lahan

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Peningkatan pengelolaan lingkungan pertambangan

Page 21: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

21

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Program Kegiatan

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA

Peningkatan pengelolaan kawasan konservasi

Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem

Peningkatan Konservasi Daerah tangkapan Air dan Sumber-Sumber Air

Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan

Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)

Pembuatan Taman Hijau

3 Peningkatan pengetahuan, pemahaman serta kepatuhan semua pihak agar dapat berperan aktif dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Volume sampah yang tertangani

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaaan persampahan

Penyusunan laporan periodik per bulan sampah harian

Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Penyusunan Kebijakan dan Peraturan Perundang-undangan Lingkungan Hidup

Pengawasan Penaatan Hukum Lingkungan Hidup

Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup

Penyelesaian sengketa lingkungan hidup

Penilaian Kota Sehat/Adipura

Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan

Pemberdayaan Kampung Hijau

Pemberdayaan Pondok pesantren berwawasan lingkungan

Page 22: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Secara umum Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul telah

melaksanakan tugas dalam rangka mencapai sasaran strategis yang telah

ditetapkan dalam RENSTRA 2016 – 2021. Pengukuran target kinerja dari

sasaran strategis yang telah ditetapkan akan dilakukan dengan

membandingkan antara target kinerja dengan capaian kinerja. Capaian

Indikator Kinerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul pada tahun 2016

disajikan dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja BLH Kabupaten Bantul Tahun 2016

No Sasaran Indikator Kinerja

Target Realisasi Prosentase

1 Penurunan beban pencemaran lingkungan hidup

Indeks Kualitas Air

32 34 106,25

Indeks Kualitas Udara

55 7,15 13,00

2 Peningkatan luasan tutupan lahan

Indeks Tutupan Lahan

27,5 27,54 100,00

3 Peningkatan pengetahuan, pemahaman serta kepatuhan semua pihak agar dapat berperan aktif dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Volume sampah yang tertangani (m³)

420.000 420.000 100,00

1. Indikator Kinerja Utama: Indeks Kualitas Air

Berdasarkan perjanjian kinerja BLH Kabupaten Bantul Tahun 2016,

terlihat bahwa pencapaian target indeks kualitas air digunakan sebagai tolak

22

Page 23: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

23

ukur kinerja BLH Kabupaten Bantul dalam penanganan masalah kualitas air,

yaitu terjadinya pencemaran air sungai. Perhitungan indeks untuk indikator

kualitas air sungai dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Negara

Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan

Status Mutu Air. Dalam pedoman tersebut dijelaskan antara lain mengenai

penentuan status mutu air dengan metoda indeks pencemaran (Pollution

Index – PI).

Menurut definisinya PIj adalah indeks pencemaran bagi peruntukan j

yang merupakan fungsi dari Ci/Lij, dimana Ci menyatakan konsentrasi

parameter kualitas air i dan Lij menyatakan konsentrasi parameter kualitas air

i yang dicantumkan dalam baku peruntukan air j. Dalam hal ini peruntukkan

yang akan digunakan adalah klasifikasi mutu air kelas II berdasarkan

Peraturan Gubenur DIY Nomor 20 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Air di

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Penghitungan indeks kualitas air dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

1) Setiap lokasi dan waktu pemantauan kualitas air sungai dianggap sebagai

satu sampel;

2) Hitung indeks pencemaran setiap sampel untuk parameter TSS, DO, BOD,

COD, Total Phosphat, E. Coli dan Total Coliform;

3) Melakukan normalisasi dari rentang nilai 0% - 100% (terbaik – terburuk)

jumlah sampel dengan nilai PIj > 1, menjadi nilai indeks dalam skala 0 –

100 (terburuk – terbaik). Pada prinsipnya nilai PIj > 1 mempunyai arti bahwa

air sungai tersebut tidak memenuhi baku peruntukan air j, dalam hal ini

mutu air kelas II.

Page 24: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

24

Adapun rumus perhitungan indeks pencemaran (PIj) dilakukan

sebagaimana tercantum pada Rumus 1.

...............................................Rumus 1

Keterangan: (Ci/Lij)M adalah nilai maksimum dari Ci/Lij ((Ci/Lij)R adalah nilai rata-rata dari Ci/Lij Evaluasi terhadap PIj adalah sebagai berikut: 1) Memenuhi baku mutu atau kondisi baik jika 0 ≤ PIj ≤ 1,0 2) Tercemar ringan jika 1,0 < PIj ≤ 5,0 3) Tercemar sedang jika 5,0 PIj ≤ 10,0 4) Tercemar berat jika PIj > 10,0.

Selanjutnya, dilakukan perhitungan Prosentase pemenuhan mutu air (P)

dengan menggunakan Rumus 2.

...........................Rumus 2

Keterangan: a = jumlah lokasi/titik sampel yang memenuhi status mutu “Memenuhi”. b = jumlah lokasi/titik sampel yang memenuhi status mutu “Cemar Ringan”. c = jumlah lokasi/titik sampel yang memenuhi status mutu “Cemar Sedang”. d = jumlah lokasi/titik sampel yang memenuhi status mutu “Cemar Berat”. Rumus ini diterapkan untuk semua status mutu air.

Langkah selanjutnya adalah menghitung Nilai Indeks per mutu Air (I)

dengan menggunakan Rumus 3.

...............................Rumus 3 Keterangan: Bobot Nilai Indeks sudah ditentukan untuk masing-masing status mutu air yaitu 70 untuk “Memenuhi”, 50 untuk “Cemar Ringan”, 30 untuk “Cemar Sedang” dan 10 untuk “Cemar Berat”. Rumus ini diterapkan untuk semua status mutu sehingga didapat nilai indeks per mutu Air.

Langkah terakhir adalah menghitung Indeks Kualitas Air dengan

menggunakan Rumus 4.

Page 25: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

25

IKA = Ii + Ij + Ik + Im.........................................................................Rumus 4

Keterangan: IKA = Indeks Kualitas Udara Ii = Nilai Indeks untuk status mutu “Memenuhi” Ij = Nilai Indeks untuk status mutu “ Cemar Ringan” Ik = Nilai Indeks untuk status mutu “Cemar Sedang” Im = Nilai Indeks untuk status mutu “Cemar Berat”

Pada tahun 2016 pemantauan kualitas air sungai dilakukan di 5 sungai

yang mengalir di wilayah Kabupaten Bantul, yaitu Winongo, Opak, Bedog,

Code dan Gajahwong. Pemantauan dilakukan pada 3 lokasi sampling

(mewakili hulu, tengah dan hilir sungai) untuk masing-masing sungai sehingga

ada 15 sampel (data) kualitas air sungai.

Gambar 3.1 Peta lokasi pengambilan sampel air sungai

Kabupaten Bantul secara geografis terletak di bagian selatan Daerah

Istimewa Yogyakarta (DIY) sehingga secara alami Kabupaten Bantul

merupakan daerah hilir dari Daerah Aliran Sungai (DAS). Hal ini

menyebabkan potensi pencemaran air sungai di Kabupaten Bantul menjadi

cenderung tinggi. Hasil pemantauan yang secara rutin dilakukan tiap tahunnya

Page 26: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

26

terhadap air sungai di Kabupaten Bantul menunjukkan tren penurunan kualitas

air sungai. Penurunan tersebut ditandai dengan semakin tinggi konsentrasi

parameter-parameter yang telah melampaui baku mutu atau konsentrasi

parameter-parameter tersebut semakin menjauhi baku mutu air klas II dan

semakin mendekati ambang batas untuk parameter-parameter yang belum

melampaui baku mutu selama dua tahun terakhir.

Dari hasil pemantauan pada tahun 2015 diketahui bahwa 20% titik

pantau mengalami pencemaran ringan, 60% mengalami pencemaran sedang

dan 20% mengalami pencemaran berat dibandingkan baku mutu klas II.

Parameter-parameter tersebut meliputi parameter kimia anorganik,

mikrobiologi, dan kimia organik. Hasil pemantauan pada tahun 2016

ditampilkan pada Grafik 3.1.

Grafik 3.1 Status Mutu Air Sungai di Kabupaten Bantul Tahun 2016

0%

27%

66%

7%

Status Mutu Air Sungai di Kab. Bantul Tahun 2016

Memenuhi

Ringan

Sedang

Berat

Page 27: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

27

Jika dibandingkan dengan kualitas air di kota dan kabupaten lain di

Daerah Istimwea Yogyakarta, kualitas air Kabupaten Bantul memang relatif

rendah, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.2. Hal ini tidak terlepas dari

kondisi geografis Kabupaten Bantul yang terletask di hlilir DAS. Sekalipun

belum dapat memenuhi baku mutu air klas II sebagaimana peruntukannya,

namun kualitas air sungai di Kabupaten Bantul dari tahun ketahun terus

menunjukkan adanya perbaikan. Hal ini ditunjukkan dengan terus

meningkatnya Indeks Kualitas Air sejak tahun 2014 hingga 2016 sebagaimana

digambarkan pada Grafik 3.2

Tabel 3.2 Indeks Kualitas Air Kabupaten di DIY

No. Kab./Kota Indeks Kualitas Air

1 Kota Yogyakarta* 50,00

2 Gunungkidul* 68,00

3 Kulonprogo* 50,00

4 Sleman* 41,00

5 Bantul* 16,67

6 Bantul** 34

Sumber: P3E Jawa (2015), BLH Kab. Bantul (2016) Ket: *data 2014; **data 2016

Grafik 3.2 Indeks Kualitas Air Sungai Kabupaten Bantul

16,67

30,00

34,00

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

2014 2015 2016

Indeks Kualitas Air Sungai

Page 28: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

28

Indeks kualitas air telah mencapai target ditetapkan dengan

pencapaian sebesar 106,25%. Walaupun nilai pencapaian kualitas air

sungai ini terhitung sangat tinggi, namun sebenarnya kualitas air sungai di

Kabupaten Bantul adalah paling buruk jika dibanding kualitas air sungai di

kabupaten-kabupaten lain di wilayah DIY. Hal ini merupakan hal yang

wajar mengingat letak Kabupaten Bantul yang berada di bagian hilir DIY

sehingga banyak pencemar yang berasal dari hulu. Selain itu, kesadaran

pelaku usaha juga masih rendah dalam pengelolaan lingkungan sehingga

limbah cair yang masuk ke badan sungai belum semuanya memenuhi

baku mutu.

Faktor-faktor penghambat ini diharapkan dapat tertangani pada

tahun berikutnya dengan menetapkan strategi berupa pemantapan fungsi

pengawasan DLH terhadap pelaku usaha agar mengolah limbahnya

hingga memenuhi baku mutu. Walaupun demikian, tercapainya indikator

Indeks Kualitas Air telah menunjukkan bahwa BLH Kabupaten Bantul telah

memiliki komitmen dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

2. Indikator Kinerja Utama: Indeks Kualitas Udara

Pencapaian target indeks kualitas air digunakan sebagai tolak ukur

kinerja BLH Kabupaten Bantul dalam penanganan masalah kualitas udara

ambien, yaitu terjadinya pencemaran udara. Perhitungan indeks untuk

indikator kualitas udara ambien dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri

Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep- 45/MENLH/10/1997 tentang Indeks

Pencemar Udara.

Page 29: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

29

Langkah-langkah perhitungan Indeks Kualitas Udara relatif lebih singkat

daripada perhitungan Indeks Kualitas Air. Begitu pula parameter yang

digunakan dalam penghitungan Indeks Kualitas Udara lebih sedikit dibanding

parameter yang diguankan dalam penghitungan Indeks Kualitas Air.

Parameter yang digunakan sebagai dasar penghitungan Indeks Kualitas

Udara hanyalah 2 parameter yaitu SO2 dan NO2.

Adapun penghitungan indeks kualitas udara diawali dengan terlebih

dahulu menghitung Indeks Udara Model EU (Ieu) dengan menggunakan

Rumus 5.

...............................................................................Rumus 5

Keterangan : p1 = nilai rata-rata konsentrasi SO2 dari seluruh titik pantau p2 = nilai rata-rata konsentrasi NO2 dari seluruh titik pantau Ieu adalah Indeks Udara Model EU (Ieu) yang digunakan dalam Program European Union melalui European Regional Development Fund pada Regional Initiative Project, yaitu “Common Information to European Air”. Indeks ini dikalkulasi untuk rata-rata per-jam, harian dan tahunan. Nilai referensi EU untuk parameter NO2 adalah 40 µg/m3 rata-rata pertahun dan SO2 adalah 20 µg/m3 rata-rata pertahun.

Selanjutnya, dilakukan penghitungan Indeks Kualitas Udara dengan

melakukan normalisasi terhadap nilai Indeks Udara Model EU (Ieu)

menggunakan Rumus 6.

IKU = 100-((50/0,9) x(Ieu-0,1)).............................................................Rumus 6

Keterangan: IKU = Indeks Kualitas Udara Ieu = Indeks Udara Model EU (Ieu)

Pemantauan udara ambient dilakukan di 6 (enam) titik pantau/lokasi

yang tersebar di wilayah Kabupaten Bantul, khususnya di tempat-tempat yang

padat lalu lintas dan berdekatan dengan industri sebagaimana ditunjukkan

Page 30: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

30

pada Gambar 3.2. Pemantauan kualitas udara ambien dilakukan di lokasi-

lokasi yang mewakili daerah permukiman, industri, dan padat lalu lintas

kendaraan bermotor yaitu di perempatan Klodran, perempatan Madukismo,

perempatan Jejeran, perempatan Ketandan, depan Brimob, dan pertigaan

Pasar Piyungan.

Gambar 3.2 Peta Pengambilan Sampel Udara

Kualitas udara ambient di Kabupaten Bantul sejak tahun 2014 hingga

2016 parameter Total Suspended Particulate (TSP) telah melampaui baku

mutu yang dipersyaratkan dalam Keputusan Gubernur DIY No. 153 Tahun

2002 dari sembilan parameter yang diujikan. Konsentrasi SO2 dan CO di

udara ambient Kabupaten Bantul juga terus mengalami peningkatan sejak

tahun 2014 hingga 2016. Salah satu penyebab tidak langsung terjadinya

penurunan kualitas udara adalah bertambahnya jumlah penduduk. Semakin

bertambah jumlah penduduk, semakin meningkat kebutuhan energi.

Page 31: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

31

Pemantauan kualitas udara dilaksanakan secara periodik dalam satu

tahun dengan parameter-parameter yang dipantau meliputi :Sulfur Dioksida

(SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), Karbon Monooksida (CO), Ozon (O3), TSP,

PM 10, PM 2,5 dan Timbal (Pb). Pemantauan kualitas udara ambient yang

dilakukan BLH Bantul seperti terlihat pada Gambar 2.17. Baku mutu udara

ambient yang digunakan adalah baku mutu udara ambient yang tertuang

dalam Lampiran Keputusan Gubenur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 153

tahun 2002.

Gambar 3.3 Pemantauan kualitas udara di Perempatan Klodran

Berdasarkan hasil pemantauan, kualitas udara ambient Kabupaten Bantul

masih relatif baik. Dari 8 parameter yang diuji, hanya parameter TSP saja yang

telah melampaui baku mutu. Hasil pemantauan kualitas udara ditampilkan pada

Grafik 3.3 hingga Grafik 3.6.

Page 32: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

32

Grafik 3.3 Konsentrasi CO di udara ambien

Grafik 3.4 Konsentrasi Pb di udara ambient

10.183,33

6,621203,67

6334,83

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

2013 2014 2015 2016

Konsentrasi CO

CO (µg/Nm³)

0,16

1,14

0,96

0,47

0,00

0,20

0,40

0,60

0,80

1,00

1,20

2013 2014 2015 2016

Konsentrasi Pb

Pb (µg/Nm³)

Page 33: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

33

Grafik 3.5 Konsentrasi TSP di udara ambient

Grafik 3.6 Kualitas Udara Ambient berdasarkan parameter SO2, NO2, O3, PM10 dan PM2.5

Sekalipun masih relatif memenuhi baku mutu, namun secara keseluruhan

kualitas udara ambien Kabupaten Bantul semakin menurun. Terlebih lagi jika

ditinjau berdasarkan Indeks Kualitas Udara yang diukur berdasarkan

konsentrasi SO2 dan NO2 dengan baku mutu dan metode perhitungan yang

78,67

483,67

550,00

426,83

0,00

100,00

200,00

300,00

400,00

500,00

600,00

2013 2014 2015 2016

Konsentrasi TSP

Baku mutu TSP (µg/Nm³)

0

20

40

60

80

100

120

2013 2014 2015 2016

Kualitas Udara Ambien

SO₂ (µg/Nm³) NO₂ (µg/Nm³) O₃ (µg/Nm³)

PM10 (µg/Nm³) PM2.5 (µg/Nm³)

Page 34: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

34

diadaptasi dari Indeks Udara Model European Union. Adanya perbedaan

standar baku mutu (Indeks Udara Model EU - European Union) yang digunakan

dalam perhitungan Indeks Kualitas Udara dengan baku mutu udara ambien

dalam Kep. Gub. DIY No. 153 Th 2002 sehingga sekalipun kualitas udara

ambien masih memenuhi baku mutu namun dalam perhitungan indeksnya

menjadi sangat rendah. Konsentrasi kedua parameter ini di udara ambien

Kabupaten Bantul terus menunjukkan kenaikan sehingga Indeks Kualitas Udara

Kabupaten Bantul juga ikut turun, sebagaimana ditampilkan pada Grafik 3.7.

Grafik 3.7 Indeks Kualitas Udara

Indeks kualitas udara di Kabupaten Bantul pada tahun 2016 tidak

mencapai target yang ditetapkan, bahkan mengalami penurunan dibanding

tahun 2015. Salah satu penyebab tidak langsung terjadinya penurunan

kualitas udara adalah bertambahnya jumlah penduduk. Semakin

bertambah jumlah penduduk, semakin meningkat kebutuhan energi. Selain

kebutuhan listrik yang melonjak, kebutuhan akan bahan bakar seperti solar

pun ikut melonjak untuk industri dan transportasi. Pertumbuhan industri

72,44

43,54

7,150,00

20,00

40,00

60,00

80,00

2014 2015 2016

Indeks Kualitas Udara

Indeks Kualitas Udara

Page 35: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

35

bergerak secara paralel dengan pertumbuhan pemanfaatan bahan bakar

minyak untuk transportasi. Namun ternyata pemanfaatan batubara dan

solar (bahan bakar fosil) sebagai sumber energi pembangkit listrik dan

transportasi juga membawa dampak negatif yang mempengaruhi kualitas

udara. Pencemaran udara yang umum dihasilkan dari proses pembakaran,

termasuk bahan bakar fosil adalah nitrogen oksida (NOx), karbon

monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), debu diameter 10 mikron dan 2,5

mikron ke bawah (PM10 dan PM2,5) dan hidrokarbon (HC). Sedangkan

sumber utama pencemaran udara dari Pb berasal dari asap kendaraan

bermotor yang menggunakan bahan bakar yang mengandung timbal.

Laju penambahan ruang terbuka hijau (RTH) yang bermanfaat

sebagai bagian dari sistem sirkulasi udara (paru-paru kota) dan pembersih

udara yang efektif di Kabupaten Bantul belum dapat mengimbangi laju

penambahan volume kendaraan sehingga kualitas udara di Kabupaten

Bantul justru semakin menurun. Terlebih lagi RTH Kabupaten Bantul

sebesar 3,38% masih sangat jauh dari luas RTH ideal yaitu sebesar 30%

(Bappeda Kab. Bantul, 2015).

3. Indikator Kinerja Utama: Indeks Tutupan Lahan

Indeks Tutupan Lahan dihitung berdasarkan luas tutupan lahan

daibandingkan dengan luas wilayah kabupaten. Tutupan lahan yang

dimaskud adalah luasan hutan, ruang terbuka hijau, kawasan lindung

bervegetasi dan lain-lain. Ruang terbuka hijau (RTH) yang bermanfaat

sebagai bagian dari sistem sirkulasi udara (paru-paru kota) dan pembersih

udara yang efektif di Kabupaten Bantul belum dapat mengimbangi laju

Page 36: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

36

penambahan volume kendaraan sehingga kualitas udara di Kabupaten

Bantul justru semakin menurun. Terlebih lagi RTH Kabupaten Bantul

sebesar 3,38% masih sangat jauh dari luas RTH ideal yaitu sebesar 30%.

Kabupaten Bantul memiliki kawasan hutan negara seluas 1.052,6 ha dan

hutan rakyat (hutan hak) seluas 8.595 ha, sehingga luas keseluruhan hutan

di Kabupaten Bantul adalah 9.647,6 ha (19,03 %) dengan kata lain luas

hutan di Kabupaten Bantul masih belum memenuhi sesuai ketentuan dalam

Undang-Undang nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (30 %).

Tabel 3.3 Luas Tutupan Lahan tahun 2015

Jenis Tutupan Vegetasi ha km²

Hutan

- Suaka Margasatwa 11.4 0.114

- Hutan Lindung 1,041.2 10.412

Kawasan lindung - RTH (Bappeda) 1,714.70 17.15

- Mangrove 5.5 0.06

Luas tutupan lahan

27.728

Penambahan tutupan lahan dilakukan dalam rangka pengelolaan

hutan dan lahan kritis telah dilaksanakan rehabilitasi hutan dan lahan yang,

sehingga lahan kritis berubah menjadi lahan yang lebih produktif.

Penambahan tutupan layan dilakukan melalui Kegiatan penanaman

tanaman buah (alpukat, sirsak, durian, kelengkeng dan rambutan) di lahan

kritis Dusun Nawungan Desa Selopamioro Imogiri seluas 35 hektar,

penanaman tanaman buah (jambu biji, sirsak, mangga, srikaya dan

durian) di lahan kritis Desa Seloharjo Pundong seluas 7 hektar, dan Desa

Dlingo Kec. Dlingo seluas 4 hektar.

Page 37: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

37

Tabel 3.4 Penambahan Tutupan Lahan

Jenis Tutupan Vegetasi ha km²

Kelerengan > 40%

Imogiri 35 0.35

Pundong 7 0.07

Dlingo 4 0.04

Sekitar danau/waduk/mata air 0.2 0.002

Sempadan pantai 2 0.02

Total penambahan 48.2 0.482

Dengan penambahan sebesar 0,482 km2 maka luas tutupan lahan di

Kabupaten Bantul pada tahun 2016 menjadi seluas 28,21 km2 atau 5,57%

dari seluruh wilayah Kabupaten Bantul, sehingga nilai Indeks Tutupan

Lahannya adalah sebesar 27,50. Hal ini menunjukkan bahwa target

capaian IKU Indeks Tutupan Lahan terpenuhi 100%. Faktor pendorong

keberhasilan pencapaian IKU Indeks Tutupan lahan antara lain adalah

kesadaran masyarakat akan pentingnya penghijauan; serta adanya

komitmen untuk melaksanakan tugas dan fungsi BLH Kabupaten Bantul.

Sedangkan faktor penghambatnya adalah terbatasnya lahan yang dapat

ditanamani ataupun dijadikan RTH-taman (Kas Desa, Tanah Pemda),

selain itu juga karena lahan kritis bekas tambang biasanya merupakan

tanah hak milik pribadi sehingga BLH tidak dapat melakukan penanaman di

lokasi tersebut; dan bantuan bibit yang seyogyanya diperuntukkan untuk

penghijauan sempadan sungai ditanam di pekarangan rumah oleh

masyarakat.

4. Indikator Kinerja Utama: Volume Sampah yang Tertangani

Pengelolaan sampah di Kabupaten Bantul dilaksanakan dengan

prinsip mengurangi, memanfaatkan, dan mendaur ulang sampah, dengan

cara setempat, cara komunal, dan pengolahan sampah mandiri.

Page 38: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

38

Pengelolaan sampah pada tempat penampungan sampah sementara

ditetapkan tersebar di seluruh kecamatan sesuai dengan tingkat

pelayanannya. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yaitu di desa

Sitimulyo, Kecamatan Piyungan seluas kurang lebih 12 hektar, yang

dikelola dengan sanitary landfill untuk sampah residu akhir.

Layanan sampah terpusat yang cukup besar berada di wilayah

kecamatan yang termasuk kawasan perkotaan yaitu Kecamatan Bantul,

Banguntapan, Sewon, dan Kasihan.Sedangkan Kecamatan Dlingo

sepenuhnya belum terlayani oleh layanan sampah terpusat.Berdasarkan

jumlah volume terangkut, volume terkecil yaitu sampah dari TPS di pasar.

Sejak tahun 2013 melalui kegiatan pengembangan teknologi

pengelolaan persampahan telah dilaksanakan pengomposan sampah

pasar dimana kompos yang dihasilkan dibagikan secara gratis kepada

kelompok tani. Dari kegiatan ini diharapkan sampah pasar yang ada dapat

dimanfaatkan untuk pupuk organik, dan untuk kedepannya kegiatan ini

akan berlanjut ke pasar-pasar tradisional yang lain terutama untuk pasar

yang berlokasi di ibukota kecamatan.

Tabel 3.5 Lokasi Pengomposan Sampah Pasar

No. Tahun

2013 2014 2015 2016

1 Pasar Imogiri Pasar Imogiri Pasar Imogiri Pasar Imogiri

2 - Pasar Jejeran Pasar Jejeran Pasar Ngipik

3 - Pasar Niten Pasar Niten Pasar Niten

4 - Pasar Piyungan Pasar Piyungan Pasar Piyungan

5 - - Pasar Pijenan Pasar Pijenen

Adanya komitmen untuk melaksanakan tugas dan fungsi BLH, serta

kesadaran sekolah dan pondok pesantren dalam pengelolaan lingkungan

merupakan faktor pendorong tercapainya IKU ini. Selain itu, banyaknya

Page 39: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

39

kelompok masyarakat pengelola sampah juga ikut andil dalam pencapaian

target. Hingga akhir Desember 2016 telah terbentuk 132 kelompok

pengelola sampah yang tersebar di wilayah Kabupaten Bantul.

Grafik 3.8 Volume sampah yang tertangani

B. Capaian Kinerja Program dan Kegiatan

Keberhasilan pencapaian kinerja BLH Kabupaten Bantul pada tahun

2016 didukung oleh pencapaian kinerja program pada tingkat eselon III dan

pencapaian kinerja kegiatan pada tingkat eselon IV. Pencapaian kinerja

program disajikan pada Tabel 3.6 dan pencapaian kinerja kegiatan disajikan

pada Tabel 3.7.

-

50.000,00

100.000,00

150.000,00

200.000,00

250.000,00

300.000,00

350.000,00

400.000,00

450.000,00

500.000,00

2015 2016

410.238,10 420.000,00

63.341,10 73.641,00

Sam

pah

(m

³)

Tahun

DPU

BLH dan Masyarakat

39

Page 40: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

40

Tabel 3.6 Capaian Kinerja Program

No Program Indikator Kinerja

Program Satuan Target Realisasi Prosentase

1 Program peningkatan pengendalian polusi

Penurunan konsentrasi SO2 di udara ambien

µg/m³ 36 96,87 -69,08

2 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Peningkatan konsentrasi DO di sungai Winongo

mg/L 7,25 6,1 84,14

3 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Jumlah Kelompok Pengelola Sampah

kelompok 130 132 101,54

4 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Jumlah Sekolah Adiwiyata

sekolah 56 52 92,86

1 Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)

Penambahan luasan RTH-Taman di 7 kecamatan (m²/tahun)

m²/tahun 0 0 0

2 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Penambahan luasan (Ha) tutupan lahan di kawasan lindung (sempadan pantai, mata air, lahan kritis)

Ha/tahun 0,5 0,05 10

Keterangan Warna Warna Prosentase Keterangan

0 s/d 50 Sangat Rendah

50.1 s/d 65 Rendah

65.1 s/d 75 Sedang

75.1 s/d 90 Tinggi

90.1 lebih Sangat Tinggi

(sumber : Permendagri 54 / 2010)

Tabel 3.7 Capaian Kinerja Kegiatan

No Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target Capaian %

Capaian

1 Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan (DAK)

Jumlah alat pengelolaan sampah dengan prinsip 3R

jenis 3 3 100.00

2 Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan

Jumlah fasilitasi kelompok peduli sampah dan bintek daur ulang sampah dan pengomposan

kelompok 10 30 300.00

3 Penyusunan laporan periodik per bulan sampah harian

Jumlah laporan periodik per bulan sampah harian

Laporan 1 1 100.00

Page 41: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

41

No Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target Capaian %

Capaian

4 Penilaian kota sehat/Adipura Jumlah paket jasa petugas kebersihan Adipura

paket 10 10 100.00

5 Penilaian langit biru Jumlah titik pantau kualitas udara ambien

titik 6 6 100.00

6 Pemantauan kualitas lingkungan

Jumlah lokasi pemantauan kualitas lingkungan di kawasan industri hasil tembakau

titik 3 3 100.00

7 Peningkatan pengelolaan lingkungan pertambangan

Jumlah sosialisasi pengendalian kerusakan LH di wil. Pertambangan

kali 8 8 100.00

8 Peningkatan peringkat kinerja perusahaan (proper)

Jumlah usaha/kegiatan yang mengikuti proper

perusahaan 7 6 85.71

9 Pengelolaan Prokasih/Superkasih

Jumlah titik pantau Kualitas Air Sungai

titik/lokasi 15 15 100.00

10 Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup

Jumlah peringatan Hari LH kali 3 3 100.00

11 Monitoring, evaluasi, dan pelaporan

Jumlah dokumen LH yang dievaluasi

dokumen 15 14 93.33

12 Penyelesaian sengketa lingkungan hidup

Jumlah aduan terselesaikan

kasus 20 23 115.00

13 Pengembangan kapasitas laboratorium lingkungan hidup

Jumlah laporan hasil uji laboratorium

laporan 10 93 930.00

14 Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup

Jumlah sosialisasi ijin TPS LB3

sosialisasi 4 4 100.00

15 Penyusunan Kebijakan dan Peraturan Perundang-undangan Lingkungan Hidup

Jumlah rancangan peraturan

peraturan 1 1 100.00

16 Pengawasan Penaatan Hukum Lingkungan Hidup.

Jumlah usaha/kegiatan yang diawasi

usaha 10 36 360.00

17 Pengendalian kerusakan hutan dan lahan

Jumlah workshop hasil pengujian kualitas tanah untuk produksi biomassa

kali 2 1 50.00

18 Peningkatan konservasi daerah tangkapan air dan sumber-sumber air

Jumlah alat biopori unit 450 450 100.00

19 Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem

Jumlah bibit tanaman langka

batang 20 20 100.00

20 Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA

Jumlah kategori seleksi dan evaluasi kalpataru

kategori 4 20 500.00

Page 42: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

42

No Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target Capaian %

Capaian

21 Koordinasi peningkatan pengelolaan kawasan konservasi

Jumlah SPAH unit 120 120 100.00 Jumlah bibit mangrove batang 5,000 5000

22 Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan

Jumlah usulan sekolah Adiwiyata DIY dan Nasional

sekolah 3 8 266.67

23 Pemberdayaan Kampung Hijau

Jumlah evaluasi kampung hijau

kali 3 3 100.00

24 Pemberdayaan pondok pesantren berwawasan lingkungan

Jumlah evaluasi Pontren berwawasan lingkungan

kali 2 2 100.00

25 Pengujian Kadar Polusi limbah padat dan limbah cair

Jumlah usaha/kegiatan yang dipantau

usaha 3 0 0.00

26 Pembuatan taman hijau Jumlah Studi pertamanan studi 1 1 100.00

C. Capaian Kinerja Lainnya

1. Indeks Kepuasan Masyarakat

Kepuasan masyarakat merupakan faktor yang sangat dan

menentukan untuk mengukur keberhasilan suatu unit pelayanan karena

masyarakat adalah konsumen dari produk/jasa yang dihasilkan. Pada

sektor publik, konsumen pelayanan adalah masyarakat yang notabene

merupakan stakeholder pelayanan publik itu sendiri.

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul sebagai lembaga

pelayanan masyarakat yang membantu Bupati dalam melaksanakan tugas

dan fungsi pemerintahan dalam penyusunan dan pelaksanaan kbijakan

daerah di bidang lingkungan hidup telah melakukan survey Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM). Indeks Kepuasan Masyarakat adalah data

dan informasi tentang tingkat kepuasan yang diperoleh dari hasil

pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat

dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan

publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya.

Page 43: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

43

Survey IKM yang dilakukan BLH Kabupaten Bantul sepanjang 2016

menunjukkan bahwa pelaksanaan pelayanan publik di BLH Kabupaten

Bantul secara umum mempunyai tingkat kualitas yang baik. Hal ini terbukti

dari 14 unsur pelayanan yang mendapatkan nilai rata-rata diatas nilai

persepsi 2,5. Nilai IKM BLH Kabupaten Bantul setelah dikonversikan

berapa pada interval 62,51 – 81,25, yaitu 80,147 sehingga dapat

dinyatakan bahwa kinerja BLH Kabupaten Bantul adalah BAIK. Nilai IKM

BLH Kabupaten Bantul menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun

sebagaimana ditunjukkan pada Grafik 3.9.

Grafik 3.9 Nilai IKM Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul

2. Prestasi Bidang Lingkungan Hidup

Penghargaan yang diterima pada tahun 2016 dalam urusan

Lingkungan Hidup disajikan pada Tabel 3.8.

75

76

77

78

79

80

81

2014 2015 2016

76,95

78,43

80,15

Nilai IKM

43

Page 44: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

44

Tabel 3.8 Data Penghargaan/Prestasi urusan lingkungan hidup Kabupaten Bantul Tahun 2016

No. Nama Orang

/Kelompok/Organisasi Nama Penghargaan

Pemberi Penghargaan

Tahun Penghargaan

1 Kabupaten Bantul Sertifikat Adipura KLHK 2016

2 Setya Wahyu Purnama, S.Hut, MT Kalpataru Kategori Pengabdi Lingkungan

BLH DIY 2016

3 Suwardi, S.Pd Kalpataru kategori Pembina Lingkungan

BLH DIY 2016

4 Setya Wahyu Purnama, S.Hut, MT Kehati Awards Kategori Pendorong Lestari Kehati

BLH DIY 2016

5 PP. Aswaja Lintang Songo Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan

BLH DIY 2016

6 Bank Sampah Karang Asri (Karang Asri, Karang Tengah, Imogiri)

Bank Sampah Lanjut BLH DIY 2016

7 Bank Sampah Gardu Action (Mancingan, Parangtritis, Kretek)

Bank Sampah Pemula BLH DIY 2016

8 SMAN 1 Bantul Adiwiyata Jenjang SMA/MA

BLH DIY 2016

9 MtsN Bantul Kota Adiwiyata Jenjang SMP/MTs

BLH DIY 2016

10 SDN Trirenggo Adiwiyata Jenjang SD/MI BLH DIY 2016

11 SMKN 1 Sewon Adiwiyata Jenjang SMK BLH DIY 2016

12 Dusun Nogosari (Bulus Wetan, Sumberagung, Jetis)

Kampung Hijau BLH DIY 2016

13 SMPN 1 Pandak Sekolah Adiwiyata Mandiri

KLHK 2016

14 SMAN 2 Bantul Sekolah Adiwiyata Nasional

KLHK 2016

15 SMPN 3 Banguntapan Sekolah Adiwiyata Nasional

KLHK 2016

16 SDN Ngrukeman Sekolah Adiwiyata Nasional

KLHK 2016

Page 45: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

D. Akuntabilitas Anggaran

Upaya mencapai target kinerja BLH Kabupaten Bantul didukung dengan tersedianya anggaran. BLH Kabupaten Bantul

pada tahun anggaran 2016 memperoleh dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Dana Alokasi

Khusus (DAK) bidang Lingkungan Hidup dengan rencana dan realisasi anggaran sebagaimana disajikan pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9 Realisasi Anggaran Program yang digunakan untuk mewujudkan Kinerja BLH Kabupaten Bantul

No Sasaran Indikator Sasaran Program Keuangan

Pagu Realisasi %

Realisasi

1 Penurunan beban pencemaran lingkungan hidup

Indeks Kualitas Air (IKA)

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

282.400.000 222.648.997 78,84

Indeks Kualitas Udara (IKUd)

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

326.150.000 301.333.430 92,39

Program peningkatan pengendalian polusi 70.320.000 52.703.220 74,95

2 Peningkatan luasan tutupan lahan

Indeks Tutupan Lahan

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

38.125.000 30.925.000 81,11

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

961.550.000 924.579.500 96,16

Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 58.925.000 45.649.000 77,47

3 Peningkatan pengetahuan, pemahaman serta kepatuhan semua pihak agar dapat berperan aktif dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Volume sampah yang tertangani

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

538.401.347 530.970.350 98,62

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

331.468.800 319.521.300 96,40

Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

152.200.000 148.800.000 97,77

45

Page 46: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

46

Adapun rincian anggaran kegiatan yang digunakan dalam pencapaian target kinerja BLH Kabupaten Bantul per sasarannya adalah sebagai berikut:

1. Sasaran: Penurunan Beban Pencemaran Lingkungan Hidup

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Satuan Target Program Anggaran Kegiatan Rp %

Anggaran Realisasi Target Realisasi

Penurunan beban pencemaran lingkungan hidup

Indeks Kualitas Air (IKA)

indeks 32 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

288.400.000 Peningkatan peringkat kinerja perusahaan (proper)

10.875.000 4.599.630 100 42.3

Pengelolaan Prokasih/Superkasih

90.875.000 72.882.975 100 80.2

pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup

16.675.000 16.174.380 84.75 82.21

Pengembangan kapasitas laboratorium lingkungan hidup

145.025.000 112.802.552 100 77.78

Monitoring, evaluasi dan pelaporan

18.950.000 16.189.460 86.33 73.76

Indeks Kualitas Udara (IKUd)

indeks 55 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

320.150.000 Penilaian langit biru 76.150.000 54.619.820 108.55 77.86

Pemantauan Kualitas Lingkungan

250.000.000 246.713.610 100 98.69

Program peningkatan pengendalian polusi

70.320.000 Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair

70.320.000 52.703.220 100 74.95

Faktor utama penyebab rendahnya realisasi keuangan pada kegiatan adalah adanya SK PMK No. 125 Th 2016 tentang

penundaan DAU sehingga ada beberapa kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan.

Page 47: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

47

2. Sasaran: Peningkatan Luasan Tutupan Lahan

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Satuan Target Program Anggaran Kegiatan Rp %

Anggaran Realisasi Target Realisasi

Peningkatan luasan tutupan lahan

Indeks Tutupan Lahan

angka 27,5 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

38.125.000 Peningkatan pengelolaan lingkungan pertambangan

38.125.000 30.925.000 100 81.11

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

961.550.000 Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA

38.925.000 38.925.000 81.22 81.22

Peningkatan pengelolaan kawasan konservasi

307.825.000 303.810.000 100 98.7

Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem

341.800.000 321.791.000 100 94.15

Peningkatan Konservasi Daerah tangkapan Air dan Sumber-Sumber Air

215.075.000 214.578.500 104.37 104.13

Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan

57.925.000 45.475.000 100 78.51

Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)

58.925.000 Pembuatan Taman Hijau 58.925.000 45.649.000 100 77.47

Page 48: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

48

3. Sasaran: Peningkatan Pengetahuan, Pemahaman serta Kepatuhan Semua Pihak Agar Dapat Berperan Aktif Dalam Upaya Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Satuan Target Program Anggaran Kegiatan Rp %

Anggaran Realisasi Target Realisasi

Peningkatan pengetahuan, pemahaman serta kepatuhan semua pihak agar dapat berperan aktif dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Volume sampah yang tertangani

m³ 420.000 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

529.787.800 Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaaan persampahan

307.361.347 301.830.350 102.88 101.03

Penyusunan laporan periodik per bulan sampah harian

9.810.000 9.810.000 100 100

Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan

221.230.000 219.330.000 100 99.14

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

377.318.800 Penyusunan Kebijakan dan Peraturan Perundang-undangan Lingkungan Hidup

14.580.000 14.575.000 59.32 59.3

Pengawasan Penaatan Hukum Lingkungan Hidup

41.190.000 35.090.000 100 85.19

Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup

52.930.000 52.730.000 87.81 87.48

Penyelesaian sengketa lingkungan hidup

24.200.000 24.200.000 100 100

Penilaian Kota Sehat/Adipura 198.568.800 192.926.300 87.45 84.96

Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

156.200.000 Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan

107.890.000 105.540.000 96.43 94.32

Pemberdayaan Kampung Hijau 23.910.000 23.410.000 100 97.91

Pemberdayaan Pondok pesantren berwawasan lingkungan

20.400.000 19.850.000 100 97.3

Keterangan Warna

Warna Prosentase Keterangan

0 s/d 50 Sangat Rendah

50.1 s/d 65 Rendah

65.1 s/d 75 Sedang

75.1 s/d 90 Tinggi

90.1 lebih Sangat Tinggi

(sumber : Permendagri 54 / 2010)

Page 49: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

E. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Tingkat efisiensi anggaran yang mendukung capaian kinerja BLH

Kabupaten Bantul pada tahun 2016 berkisar antara 2,23 hingga 21,16. Hal ini

menunjukkan bahwa dalam melaksanakan akuntabilitas kinerja telah terjadi

efisiensi, yaitu tercapainya target yang telah ditentukan akan tetapi terdapat

penghematan anggaran. Efisiensi anggaran yang dicapai BLH Kabupaten

Bantul dalam mencapai target kinerja untuk setiap sasaran pada tahun 2016

disajikan pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10 Efisiensi penggunaan sumbaer daya

No Sasaran Indikator Kinerja

% Capaian Kinerja

(>=100%)

% Penyerapan Anggaran

Tingkat Efisiensi

1 Penurunan beban pencemaran lingkungan hidup

Indeks Kualitas Air (IKA)

106.25 78.84 21.16

2 Peningkatan luasan tutupan lahan

Indeks Tutupan Lahan

100 94.57 5.43

3 Peningkatan pengetahuan, pemahaman serta kepatuhan semua pihak agar dapat berperan aktif dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Volume sampah yang tertangani

100 97.77 2.23

Jika dilihat dari tingkat efisiensi anggaran per IKU, efisiensi anggaran

terbesar terjadi pada IKU “Indeks Kualitas Air” yaitu sebesar 21,16.

Sedangkan efisiensi terkecil terjadi pada IKU “Volume Sampah yang

Tertangani” yaitu sebesar 2,23.

49

Page 50: LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP … BLH Kab... · menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi penurunan kualitas air sungai pada tahun 2014 ... terpelihara dimana ...

51

BAB IV PENUTUP

Laporan Kinerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul Tahun 2016 ini

memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi

BLH Kabupaten Bantul yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai program dan kebijakan yang ditetapkan.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 4 indikator kinerja utama,

diketahui bahwa: IKU 1 – Indeks Kualitas Air dengan capaian 106,25% termasuk

kriteria sangat tinggi; IKU 2 – Indeks Kualitas Udara dengan capaian 7,15%

termasuk kriteria sangat rendah; IKU 3 – Indeks Tutupan Lahan dan IKU 4 -

Volume Sampah yang Tertangani dengan capaian 100% termasuk kriteria sangat

tinggi.

Sebagai bagian penutup dari Laporan Kinerja Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Bantul Tahun 2016, disimpulkan bahwa pencapaian kinerja BLH

Kabupaten Bantul pada tahun 2016 adalah 75% kriteria Sangat Tinggi dan 25%

kriteria Sangat Rendah. Dengan demikian masih diperlukan perhatian dan

penetapan strategi pencapaian kinerja pada tahun berikutnya.

50