LAPORAN KINERJA -...

64
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT POLITIK DAN KOMUNIKASI 2016

Transcript of LAPORAN KINERJA -...

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT POLITIK DAN KOMUNIKASI

2016

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena hanya dengan ijin-NYA maka

Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Politik dan Komunikasi (Ditpolkom) Tahun 2016 dapat

diselesaikan dengan baik.

Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu akan Laporan Kinerja Instansi Pemerintan; yang antara lain menyatakan bahwa, penyusunan Laporan Kinerja adalah kewajiban bagi Direktorat Politik dan Komunikasi, Kementerian PPN/Bappenas, untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, yaitu dalam mengelola perencanaan pembangunan Bidang Politik dan Komunikasi Tahun 2015.

LKj Ditpolkom Tahun 2016 ini berisi informasi mengenai rencana kinerja dan capaian

kinerja yang telah dilaksanakan oleh Direktorat Politik dan Komunikasi selama Tahun

Anggaran 2016 dengan mengacu pada Perjanjian Kinerja (PK) Direktur Politik dan

Komunikasi, serta berpedoman pada Rencana Strategi (Renstra) Kementerian PPN/Bappenas

Tahun 2015-2019.

Penyusunan LKj Ditpolkom Tahun 2016 ini telah diupayakan sebaik mungkin,

walaupun dirasakan terdapat kekurangan-kekurangan sehubungan dengan kendala-kendala

yang dihadapi. Namun demikian, Ditpolkom telah mengupayakan untuk mengatasi kendala-

kendala tersebut melalui koordinasi dengan seluruh instansi Mitra Kerja Ditpolkom di

Tingkat Pusat dan Daerah.

Dengan telah tersusunnya LKj Ditpolkom Tahun 2016 ini, kami menyampaikan terima

kasih kepada semua staf yang telah berkontribusi dalam penyusunan LKj ini. Kami juga

menyampaikan terima kasih kepada seluruh staf di lingkungan Direktorat Politik dan

Komunikasi yang bekerja secara maksimal dalam melaksanakan kegiatan selama Tahun 2016,

sehingga sasaran kinerja dapat tercapai seperti yang direncanakan. Semoga LKj Ditpolkom Tahun 2016 ini dapat menjadi acuan bagi kita kedepan agar senantiasa lebih baik dalam melaksanakan program dan kegiatan di tahun yang akan datang, sehingga sasaran kinerja dapat tercapai seperti yang direncanakan dan berdampak positif, dalam rangka menunjang pencapaian sasaran pembangunan nasional.

Jakarta, Januari 2016

Direktur Politik dan Komunikasi

ttd

Drs. Wariki Sutikno, MCP

iii

DAFTAR ISI

COVER ......................................................................................................................................... ..................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL .............................................................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1

BAB II PERENCANAAN KINERJA ............................................................................................................. 1

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ......................................................................................................... 6

A. Capaian Kinerja Organisasi .............................................................................................................. 6

1. Sasaran Strategis Program I : Perencanaan pembangunan nasional yang

berkualitas, sinergis dan kredibel

1.1. Indikator Kinerja I : Prosentase (%) keselarasan muatan Rencana Kerja

Pemerintah (RKP) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) lingkup 2017 dengan RPJMN 2015-2019 Bidang Politik

dan Komunikasi ................................................................................................................ 6

1.2. Indikator Kinerja II : Prosentase (%) keselarasan muatan antara Rencana

Kerja (Renja) Kementerian/Lembaga (K/L) 2017 dengan RKP 2016 Bidang

Bidang Politik dan Komunikasi ...................................................................... ................ 12

1.3. Indikator Kinerja III : Prosentase (%) keselarasan muatan Rencana Kerja dan

Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA K/L) 2017 dengan RKP 2017 Bidang

Politik dan Komunikasi ..................................................................................................... 18

1.4. Indikator Kinerja IV : Prosentase (%) rekomendasi pemantauan, evaluasi

dan pengendalian rencana pembangunan nasional Bidang Politik dan

Komunikasi ......................................................................................................................... 20

2. Sasaran Strategis Program II : Rancangan Perpres RKP 2017

2.1. Indikator Kinerja V : Rancangan Perpres RKP 2017 Bidang Politik dan

Komunikasi ......................................................................................................................... 28

B. Realisasi Anggaran .............................................................................................................................. 30

BAB IV PENUTUP ........................................................................................................................................... 32

LAMPIRAN ............................................................................................................................................... 32

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Rencana Kinerja Direktorat Politik dan Komunikasi....................................................... 6

Tabel 2.2. Cascading Indikator Kinerja Direktorat Politik Dan

Komunikasi............................................................................................................................ 7

Tabel 2.3. Pemetaan Indikator Kinerja Direktorat Dalam Keterkaitannya Dengan Kegiatan

Direktorat Tahun 2016.......................................................................................................... 9

Tabel 3.1. Persentase (%) kesesuaian muatan antara RKP 2016 dengan RPJMN 2015-2019

Bidang Politik dan Komunikasi ......................................................................................... 16

Tabel 3.2. Kesesuaian Muatan antara RKP 2017 dengan RPJMN 2015-2019

Bidang Politik dan Komunikasi..................................................................................... 17

Tabel 3.3. Persentase (%) kesesuaian muatan antara Renja K/L 2016 dengan RKP 2016 Bidang

Politik dan Komunikasi....................................................... ................................................ 22

Tabel 3.4. Kesesuaian muatan antara Renja K/L 2016 dengan RKP 2016 Bidang Politik dan

Komunikasi....................................................... .................................................................... 23

Tabel 3.5. Persentase (%) kesesuaian muatan antara RKA K/L 2016 dengan RKP 2016 Bidang

Politik dan Komunikasi....................................................... ................................................ 24

Tabel 3.6. Persentase (%) kesesuaian muatan antara RKA K/L 2016 dengan RKP 2016 Bidang

Politik dan Komunikasi....................................................... ................................................ 25

Tabel 3.7. Persandingan Target Dan Realisasi Kegiatan Per Triwulanan Kegiatan Peace

Corps....................................................... ............................................................................... 31

Tabel 3.8. Indikator Utama Prioritas Nasional Bidang Politik......................................................... 33

Tabel 3.9. Realisasi penyerapan anggaran kegiatan ditpolkom Triwulan 1 – 4 (januari –

desember) 2016....................................................... ................................................................35

1

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT POLITIK DAN KOMUNIKASI

TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN

Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas No. 005/M.PPN/10/2007 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional menyatakan bahwa Direktorat Politik dan Komunikasi mempunyai

tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, sinkronisasi, pelaksanaan

penyusunan dan evaluasi perencanaan pembangunan nasional di bidang politik, komunikasi

dan informasi publik, serta pemantauan dan penilaian atas pelaksanaannya. Berdasarkan

pada tugas tersebut, Direktorat Politik dan Komunikasi memiliki peran strategis dalam

merancang arah kebijakan dan program pembangunan di bidang politik dan komunikasi,

serta mengawal pelaksanaan kebijakan dan program-program serta kegiatan-kegiatannya,

terutama program/kegiatan prioritas. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Direktorat

Politik dan Komunikasi bermitra dengan 10 (sepuluh) Kementerian/Lembaga (K/L) yaitu

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam),

Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum – Kemendagri), Komisi

Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Badan Nasional

Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian

Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat),

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi diatas, terdapat beberapa permasalahan utama

yang dihadapi Direktorat Politik dan Komunikasi, diantaranya adalah : Pertama, belum

tersedianya SOP (standard operating procedure) di level Kementerian PPN/Bappenas yang

mengatur mekanisme penyelesaian tugas/pekerjaan, terutama yang terkait dengan tupoksi

utama. Kedua, belum tercapainya sinergitas proses perencanaan dan penganggaran sehingga

berimplikasi pada ketidaksinkronan proses dan output pekerjaan. Ketiga, belum memadainya

komponen keorganisasian direktorat terutama terkait dengan kuantitas SDM dan kualitas

fasilitas pendukung kedirektoratan.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Dalam rangka pengukuran kinerja atas tugas dan output yang dihasilkan, Direktorat

Politik dan Komunikasi (Ditpolkom)berdasarkan pada Renstra Kementerian PPN/Bappenas

2015-2019 sebagai rencana kinerja lima tahunan telah menetapkan beberapa rencana kinerja

tahunan kegiatan yang dilengkapi dengan sasaran, indikator, dan target. Rencana Kinerja

Kegiatan 2016 ini mengacu pada program pembangunan Renstra 2015-2019 Kementerian

2

PPN/Bappenas. Pada Tahun 2016, rencana kinerja kegiatan yang telah ditetapkan Ditpolkom

adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1. Rencana Kinerja Direktorat Politik dan Komunikasi

No SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

TARGET

I. Perencanaan

pembanguna

n nasional

yang

berkualitas,

sinergis dan

kredibel

1. Prosentase (%)

keselarasan

muatan Rencana

Kerja Pemerintah

(RKP) dengan

Rencana

Pembangunan

Jangka Menengah

Nasional (RPJMN)

lingkup politik,

hukum,

pertahanan dan

keamanan

1. Kebijakan

Perencanaan

Pembangunan

1. Kualitas kajian

penyusunan RKP

lingkup politik dan

komunikasi bersifat

holistik dan terintegrasi

dalam prioritas

pembangunan nasional

Baik

2. Rencana

Pembangunan

Jangka

Pendek

(Tahunan)

2. % Keselarasana muatan

RKP dengan RPJMN

lingkup politik dan

komunikasi

100%

2. Prosentase (%)

keselarasan

muatan Rencana

Kerja (Renja)

Kementerian/Lem

baga (K/L) dengan

RKP lingkup

politik, hukum,

pertahanan dan

keamanan

Rencana

Pembangunan

Jangka Pendek

(Tahunan)

3. % Keselarasana muatan

Renja K/L dengan RKP

lingkup politik dan

komunikasi

100%

4. Prosentase (%)

keselarasan

muatan Rencana

Kerja dan

Anggaran (RKA)

K/L dengan RKP

lingkup politik,

hukum,

pertahanan dan

keamanan

Rencana

Pembangunan

Jangka Pendek

(Tahunan)

4 . % Keselarasana muatan

RKA K/L dengan RKP

lingkup politik dan

komunikasi

100%

3. Prosentase (%)

rekomendasi

pemantauan,

evaluasi dan

pengendaliam

rencana

pembangunan

nasional lingkup

politik, hukum,

pertahanan dan

keamanan yang

ditindaklanjuti

1. Informasi

hasil

pelaksanaan

perencanaan

pembangunan

5. % Ketersediaan

informasi hasil

pemantauan/evaluasi

atas pelaksanaan

rencana pembangunan

lingkup politik dan

komunikasi

100%

6. % rekomendasi

pemantauan, evaluasi

dan pengendalian

rencana pembangunan

nasional lingkup politik

dan komunikasu yang

ditindaklanjuti K/L

100%

3

No SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

TARGET

7. Kebijakan

percepatan

pelaksanaan

pembangunan

7. % Jumlah K/L/Daerah

yang melaksanakan

penugasan lingkup

politik dan komunikasi

sesuai dengan rencana

100%

8. % Penyelesaian

penugasan tertentu

100%

II. Rancangan

Perpres RKP

2017

Rancangan Perpres

RKP 2017 lingkup

politik, hukum,

pertahanan dan

keamanan

Rancangan

Perpres RKP

2017

9. Rancangan Perpres RKP

2017 lingkup politik dan

komunikasi

1 dok

PEMETAAN TUGAS DAN FUNGSI TERHADAP SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA

TABEL 2.2 CASCADING INDIKATOR KINERJA DIREKTORAT POLITIK DAN KOMUNIKASI

TUGAS DEPUTI

POLHUKHANK

AM

FUNGSI DEPUTI POLHUKHANKAM OUTCOME

S

Melaksanakan

perumusan

kebijakan dan

pelaksanaan

penyusunan renc

ana

pembangunan

nasional di bidang

politik, hukum,

pertahanan, dan

keamanan.

1. Melaksanakan penyusunan perencanaan pembangunan nasional di bidang

hukum dan hak asasi manusia, pertahanan dan keamanan, politik dan

komunikasi, serta aparatur negara

2. Koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan nasional di bidang

hukum dan hak asasi manusia, pertahanan dan keamanan, politik dan

komunikasi, serta aparatur negara perumusan kebijakan perencanaan

pembangunan nasional dibidang hukum dan hak asasi manusia, pertahanan

dan keamanan, politik dan komunikasi, serta aparatur negara

3. Pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan perencanaan

pembangunan nasional di bidang hukum dan HAM, pertahanan dan

keamanan, politik dan komunikasi, serta aparatur negara

4. Pelaksanaan hubungan kerja di bidang perencanaan pembangunan nasional di

bidang hukum dan HAM, pertahanan dan keamanan, politik dan komunikasi,

serta aparatur negara

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Negara Perencanaan

Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

sesuai dengan bidangnya.

Terwujudny

a rencana

pembangun

an nasional

bidang

Polhukhank

am yang

berkualitas

FUNGSI

DIREKTORAT

KELUARAN (OUTPUT) INDIKATOR KINERJA

1. Penyiapan

perumusan

kebijakan,

koordinasi dan

sinkronisasi

pelaksanaan

kebijakan, dan

penyusunan

perencanaan

pembangunan

Dokumen perencanaan

pembangunan nasional (jangka

panjang, jangka menengah, dan

tahunan) di bidang politik dan

komunikasi

1. % keselarasan muatan RKP 2017

dengan RPJMN 2015-2019 lingkup

politik dan komunikasi

2. % keselarasan muatan Rencana Kerja

K/L (Renja K/L) 2017 dengan RKP

2017 lingkup politik dan komunikasi

3. % keselarasan muatan Rencana Kerja

dan Anggaran K/L (RKA K/L) 2017

dengan RKP 2017 lingkup politik dan

komunikasi

4

TUGAS DEPUTI

POLHUKHANK

AM

FUNGSI DEPUTI POLHUKHANKAM OUTCOME

S

nasional dan

rencana

pendanaannya di

bidang politik dan

komunikasi dalam

jangka panjang,

menengah dan

tahunan

2. Pengkajian

kebijakan

perencanaan

pembangunan

nasional di bidang

politik dan

komunikasi

4. Rancangan Perpres RKP 2017

lingkup politik dan komunikasi

5. Kualitas kajian kebijakan lingkup

politik dan komunikasi dalam

penyusunan RKP bersifat holistik

dan terintegrasi dalam prioritas

pembangunan nasional

Pemantauan,

evaluasi, dan

penilaian kinerja

pelaksanaan rencana

pembangunan

nasional di bidang

politik dan

komunikasi

1. Program/kegiatan prioritas

pembangunan nasional bidang

politik dan komunikasi yang

telah dilaksanakan oleh K/L

penanggungjawab

2. Rekomendasi perbaikan kinerja

pelaksanaan program

pembangunan nasional bidang

politik dan komunikasi

1. % ketersediaan informasi hasil

pemantauan/evaluasi atas

pelaksanaan rencana pembangunan

lingkup politik dan komunikasi

2. % rekomendasi pemantauan,

evaluasi, dan pengendalian rencana

pembangunan nasional lingkup

politik dan komunikasi yang

ditindaklanjuti K/L.

Penyusunan rencana

kerja pelaksanaan

tugas dan fungsinya,

serta evaluasi dan

pelaporan

pelaksanaannya

Dokumen perencanaan dan

pelaporan kegiatan kedirektoratan

-

Melakukan

koordinasi

pelaksanaan

kegiatan-kegiatan

pejabat fungsional

perencana di

lingkungan

direktoratnya

Dokumen laporan penugasan dari

pejabat fungsional perencana yang

diserahkan kepada pimpinan

-

Pelaksanaan tugas

tambahan lainnya

Dokumen perencanaan atau

pelaporan lainnya yang dihasilkan

atas penugasan Deputi

Polhukhankam/Menteri

Perencanaan Pembangunan

Nasional/Kepala Badan

Perencanaan Pembangunan

Nasional mandat pemberi tugas

(Presiden, Wapres, Menko) bidang

politik, hukum, pertahanan dan

keamanan

% penyelesaian penugasan tertentu

K/L yang telah menindaklanjuti

program-program penugasan

% jumlah K/L yang melaksanakan

penugasan lingkup politik dan

5

TUGAS DEPUTI

POLHUKHANK

AM

FUNGSI DEPUTI POLHUKHANKAM OUTCOME

S

khusus bidang politik dan

komunikasi yang difasilitasi oleh

Bappenas

komunikasi sesuai dengan rencana

TABEL 2.3. PEMETAAN INDIKATOR KINERJA DIREKTORAT DALAM KETERKAITANNYA

DENGAN KEGIATAN DIREKTORAT TAHUN 2016

SASARAN STRATEGIS I BIDANG POLHUKHANKAM

Perencanaan pembangunan nasional yang berkualitas, sinergis, dan kredibel lingkup politik, hukum,

pertahanan dan keamanan

INDIKATOR KINERJA KEDEPUTIAN

1. % keselarasan muatan RKP 2017 dengan RPJMN 2015-2019 lingkup politik, hukum, pertahanan dan keamanan

2. % keselarasan muatan Renja K/L 2017 dengan RKP 2017 lingkup politik, hukum, pertahanan dan keamanan

3. % keselarasan muatan RKA K/L 2017 dengan RKP 2017 lingkup politik, hukum, pertahanan dan keamanan

4. % rekomendasi pemantauan, evaluasi, dan pengendalian rencana pembangunan nasional lingkup politik, hukum,

pertahanan dan keamanan

INDIKATOR KINERJA DITPOLKOM KEGIATAN DIREKTORAT TERKAIT TAHUN 2015

1. % keselarasan muatan RKP 2017 dengan RPJMN 2015-

2019 lingkup politik dan komunikasi

2. % keselarasan muatan Rencana Kerja K/L (Renja K/L)

2017 dengan RKP 2017 lingkup politik dan komunikasi

3. % keselarasan muatan Rencana Kerja dan Anggaran

K/L (RKA K/L) 2017 dengan RKP 2017 lingkup politik

dan komunikasi

4. Kualitas kajian kebijakan lingkup politik dan

komunikasi dalam penyusunan RKP bersifat holistik

dan terintegrasi dalam prioritas pembangunan

nasional

5. % ketersediaan informasi hasil pemantauan/evaluasi

atas pelaksanaan rencana pembangunan lingkup

politik dan komunikasi

6. % rekomendasi pemantauan, evaluasi, dan

pengendalian rencana pembangunan nasional lingkup

politik dan komunikasi yang ditindaklanjuti K/L

7. % penyelesaian penugasan tertentu

8. % jumlah K/L yang melaksanakan penugasan lingkup

politik dan komunikasi sesuai dengan rencana

9. Rancangan Perpres RKP 2017 lingkup politik dan

komunikasi

1. Kajian Penyusunan Indeks Diplomasi Indonesia

2. Piloting Model Kelembagaan dan Dukungan Sumber

Daya Berkelanjutan bagi Organisasi Masyarakat Sipil

(OMS) dalam Proses Demokrastisasi

3. Reviu Penguatan Peran Partai Politik dalam Sistem

Politik Indonesia

4. Pengendalian Pelaksanaan Program Pembangunan

Bidang Politik dan Komunikasi

5. Pelaksanaan Program Peace Corps di Indonesia

6. Koordinasi Strategis Penyusunan Rencana Aksi

(Renaksi) Stranas Pemantapan Wawasan

Kebangsaaan dan Karakter Bangsa dalam Rangka

Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa

7. Penguatan Demokrasi Indonesia Tahun 2016

8. Penyusunan RKP

9. Indeks Keamanan Investasi Indonesia

SASARAN STRATEGIS II BIDANG POLHUKHANKAM

Tersusunnya Rancangan Perpres RKP 2017 lingkup politik, hukum, pertahanan dan keamanan

6

INDIKATOR KINERJA KEDEPUTIAN

Rancangan Perpres RKP 2017 lingkup politik, hukum, pertahanan dan keamanan

INDIKATOR KINERJA DIT APNEG KEGIATAN DIREKTORAT TERKAIT TAHUN 2015

Rancangan Perpres RKP 2017 lingkup politik dan

komunikasi

Peningkatan Sinergi Substansi Rencana Pembangunan

Nasional Terkait Lingkup Politik dan Komunikasi

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Sesuai dengan Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan, Direktorat Politik dan

Komunikasi berupaya dengan sungguh-sungguh untuk mencapai target-target yang

telah ditetapkan tersebut. Pada bagian berikut akan disajikan capaian kinerja organisasi

yang mendasarkan diri pada capaian masing-masing sasaran strategis unit kerja

Direktorat Politik dan Komunikasi.

1. Sasaran Strategis I: Perencanaan pembangunan nasional yang berkualitas, sinergis

dan kredibel

1.1. Indikator Kinerja I : Kualitas kajian penyusunan RKP lingkup politik dan

komunikasi bersifat holistik dan terintegrasi dalam prioritas pembangunan

nasional

Metode yang digunakan untuk mengukur kualitas kajian kebijakan adalah

dengan melihat apakah pelaksanaan kajian kebijakan tersebut telah

menggunakan kriteria penulisan/penelitian ilmiah, apakah topik pembahasan

sudah sesuai dengan lingkup tugas direktorat dalam hal ini substansi bidang

pembangunan politik dan komunikasi, dan spesifik dengan fokus pada

pembahasan kebijakan tertentu dengan rekomedasi kebijakan yang lebih tajam

untuk penyelesaian permasalahan kebijakan pembangunan secara terfokus.

Sedangkan dari sisi proses apakan kajian kebijakan tersebut sudah dijalankan

sesuai dengan rencana dan diselesaikan dengan tepat waktu.

Realisasi Indikator Kinerja Pertama (IK-I) untuk Tahun 2016 adalah Baik.

Capaian ini sesuai dengan yang ditargetkan dalam Penetapan Kinerja Direktorat

Politik dan Komunikasi Tahun 2016. Predikat “baik” pada realisasi IK ini,

dibuktikan dengan telah selesainya ketiga kajian sesuai dengan kualitas yang

ditetapkan dalam metode pengukuran. Ketiga kajian telah menggunakan kriteria

penulisan/penelitian ilmiah, topik pembahasan sudah sesuai dengan lingkup

tugas Ditpolkom yaitu substansi bidang pembangunan politik dan komunikasi,

dan spesifik dengan fokus pada pembahasan kebijakan tertentu dengan

rekomendasi kebijakan yang lebih tajam untuk penyelesaian permasalahan

kebijakan pembangunan secara terfokus. Sedangkan dari sisi proses, ketiga

kajian kebijakan tersebut sudah dijalankan sesuai dengan rencana dan

diselesaikan dengan tepat waktu. Adapun ketiga kajian dimaksud, meliputi :

7

a. Kajian Piloting Model Kelembagaan dan Dukungan Sumber Daya

Berkelanjutan bagi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dalam Proses

Demokrastisasi

b. Kajian Penyusunan Konsep Indeks Diplomasi Indonesia

c. Kajian Indeks Keamanan Investasi Indonesia (IKII)

Output dari ketiga kajian yaitu berupa Laporan Akhir Kajian, telah diinput pada

aplikasi e-performance sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Masing-

masing kajian ini juga bermanfaat memberikan input yang sangat berarti bagi

penyusunan RKP, RPJMN maupun dokumen perencanaan yang lainnya

khususnya di bidang politik dan komunikasi. Meskipun pada kenyataannya

bahwa ketiga kajian dimaksud mengalami pemotongan anggaran yang cukup

signifikan yaitu masing-masing lebih dari 50% dari anggaran yang sebelumnya

telah ditetapkan dalam DIPA Bappenas.

Berikut ini secara berurutan ringkasan dari ketiga kajian yang dilaksanakan

Ditpolkom selama tahun 2016 yaitu :

Kajian ini tentang optimalisasi sistem kerja Organisasi Masyarakat Sipil (OMS)

dalam membangun kerangka program berbasis masalah empirik. Insrumen

penting kegiatan workshop adalah pelibatan berbagai pemangku kepentingan

dalam menyusun program berbasis masalah empirik. Menggunakan metode

workshop mini sebagai sebuah role model sebagai strategi menghadirkan ruang

publik yang akan dapat mempertemukan berbagai potensi atau sumber daya.

Pilihan tersebut sekaligus sebagai metode untuk mengukur kompetensi dan

kapabilitas dalam proses melahirkan sebuah output program.

Kegiatan yang berorientasi pada proses dari hulu ke hilir ini, dapat

menunjukkan bahwa tidak setiap pemangku kepentingan memiliki kepentingan

dan komitmen sama dalam mewujudkan tujuan sebagai titik temu diantara

pemangku kepentingan. Ketidakhadiran salah satu elemen pemangku

kepentingan dalam kegiatan, sekaligus penggambaran bahwa mekanisme

workshop ini dapat dijadikan sebagai ruang equilibrum yang dapat menggugat

dan menggugah kepedulian terhadap pembangunan, terutama terkait

mewujudkan demokrasi yang lebih berpihak dan menyejahterakan masyarakat.

Dialog melalui mekanisme berbagi dan adanya transformasi ilmu pengetahuan

dalam proses workshop, menjanjikan lahirnya transfer keterampilan yang

memberdayakan. Saling bersambutnya dukungan dan sikap positif atas pilihan

inovasi melalui DTF dengan keberadaan mekanisme workshop sebagai standar

baku penyusunan program merupakan harapan yang melahirkan kegairahan

baru bagi OMS. Mekanisme ini diharapkan akan menjadi alat kerja bagi

kelompok OMS dalam membangun dan mengembangkan kemampuan dalam

mengadvokasi dan merencanakan solusi atas permasalahan kemasyarakatan di

masa depan melalui mekanisme kemitraan dengan pemerintah. Mekanisme ini

diharapkan bisa mengembalikan kekuatan sikap kerelawanan masyarakat yang

terbangun dalam semangat budaya kegotongroyongan, sebagai spirit

8

pembangunan dan sebagai karakteristik kemandirian masyarakat yang

dibutuhkan dalam konsolidasi demokrasi.

Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari pelembagaan DTF yang

diharapkan akan memberikan bentuk konkret terkait dampaknya. Melalui

kegiatan ini melahirkan beberapa rekomendasi tindak lanjut untuk

pengembangan kelembagaan OMS dan kesinambungan program Democrasy

Trust Fund (DTF), sebagai berikut:

Pertama: Dibutuhkan sebuah workshop yang melibatkan seluruh elemen

kelembagaan negara terkait (Kemendagri, DPR-RI, Bappenas,

Kemenkopolhukam), (representasi OMS / NU, Muhammadyah, dll), (Koalisi

Ornop/LSM) serta kehadiran sektor swasta (pelaku usaha) yang telah

mengembangkan mekanisme filantropi (BUMN, Sampoerna, Djarum, MNC,

Bakrie, dll). Workshop ini untuk mempertemukan konsepsi tentang mekanisme

teknis DTF sebagai sebuah peluang dan bentuk inovasi yang difasilitasi negara

dalam membangun konsolidasi demokrasi dan kemandirian masyarakat sipil

Indonesia. Adanya kesempatan yag dimungkinkan oleh negara merupakan salah

satu peluang yang dapat digunakan oleh OMS.

Kedua: Transisi Kegiatan pada kelembagaan-kelembagaan negara secara

sistemik, prosedural dan konstruktif, harus dapat mengadopsi model pelibatan

(enggagement) dalam bentuk mini workshop. Kemampuan metode ini sebagai

mekanisme transformatif antara pemangku kepentingan dan sebagai wadah

lahirnya kesadaran partisipatif dalam masyarakat. Ini penting untuk mendorong

adanya titik pertemuan (equilibrum) berbagai perbedaan pandangan dan jarak

antara berbagai pemangku kepentingan. Untuk jangka panjang, pilihan

workshop dapat dijadikan sebagai tahapan untuk melahirkan mekanisme

prosedural untuk membangun budaya demokrasi yang mungkin dapat lebih

ideal dan lebih partisipatif.

Ketiga: Dibutuhkan adanya kerangka kebijakan dasar sebagai upaya untuk

mewujudkan piloting kegiatan DTF dalam tingkat pembiayaan secara terbatas.

Kegiatan ini melakukan rekrutmen pengelolaan kelembagaan DTF secara ad hoc

sebagai minatur dan cikal bakal pembentukan kelembagaan DTF yang lebih

permanen di tahun 2019. Kelembagaan ad hoc yang dibentuk dalam mekanisme

mandat pemerintah ini, merupakan alat bantu yang memfasilitasi OMS dalam

mengonsolidasikan diri secara awal kelembagaan DTF.

Keempat: Tindak lanjut program piloting selanjutnya, membutuhkan adanya

pembentukan tim ad hoc melalui pelembagaan orang-orang yang kapabel dan

akuntabel. Tim ini dibentuk melalui mandat pemerintah untuk menjalankan

secara awal program sebagai cikal bakal dewan wali amanah yang akan menjadi

pionir dalam kelembagaan DTF. Tugas utamanya adalah melahirkan tim kerja

dewan wali amanah yang lebih representatif, sembari membangun kesiapan dan

kelengkapan sarana dan prasarana kelembagaan DTF.

Kelima: Penilaian secara komprehensif atas berbagai produk bantuan kepada

OMS terkait demokrasi, pendidikan politik dan wawasan kebangsaan. Ini

9

penting untuk dapat diperoleh ukuran standar sebagai ukuran baku bagi

berbagai kebijakan. Dengan demikian, akan terdapat perbandingan proses

penyusunan dan pembentukan program dengan pelibatan berbagai kelompok

pemangku kepentingan khususnya masyarakat dalam penyusunan dan

penyelenggaraan kegiatan dan evaluasinya. Hal ini penting untuk mencapai

target konsolidasi demokrasi dengan penciptaan kemandirian masyarakat sipil

di Indonesia. Proses yang diciptakan harus menjadi mekanisme transfer

pengetahuan dan penggunaan alat-alat dalam penyusunan kegiatan yang

berbasis pada kepentingan masyarakat.

Selanjutnya adalah Kajian tenatang Penyusunan Konsep Indeks Diplomasi

Indonesia terkait dengan tugas dan fungsi untuk melakukan penyiapan

perumusan kebijakan perencanaan pembangunan nasional di bidang politik luar

negeri. Kajian ini merupakan kegiatan baru yang sebelumnya belum pernah

dilakukan oleh Bappenas maupun institusi mitra. Hasil kajian ini diharapkan

dapat memberikan masukan awal kepada Bappenas dan Kementerian Luar

Negeri RI dan pihak terkait mengenai konsep indeks diplomasi Indonesia, yang

nantinya akan digunakan untuk mengukur kinerja diplomasi dan politik luar

negeri RI. Untuk selanjutnya, hasil kajian ini akan ditindaklanjuti dengan

berbagai langkah, sehingga pada akhirnya akan menghasilkan indeks yang

robust, reliable dan bermanfaat. Indeks ini juga diperlukan untuk membangun

evidence based policy making, mengevaluasi kinerja diplomasi, sehingga para

pemangku kepentingan dapat mengidentifikasi aspek-aspek apa saja yang masih

perlu diperbaiki dalam diplomasi RI.

Seluruh komponen kegiatan ini dilakukan dengan metode swakelola yang

melibatkan seluruh Staf Direktorat Politik dan Komunikasi, dan beberapa staf

direktorat lainnya pada Kedeputian Polhukhankam, serta kementerian/lembaga

yang menjadi mitra Direktorat Politik dan Komunikasi. Adapun secara garis

besar metode tersebut dilakukan dengan cara:

1. Studi dokumen, untuk analisis data dan informasi yang diperoleh dari

berbagai sumber, antara lain : RPJPN, RPJMN, RKP, Renstra, dokumen hasil

pelaksanaan/laporan program/kegiatan, dokumen indeks lainnya (misalnya

dokumen Indeks Demokrasi Indonesia) sebagai contoh dan pembanding,

serta dokumen terkait lainnya;

2. Menyelenggarakan diskusi, baik dalam rangka pencarian bahan, data, dan

informasi maupun dalam rangka mempertajam rencana program/kegiatan

pembangunan Bidang Politik dan Komunikasi

3. Wawancara mendalam dengan pejabat KL/mitra kerja ntuk memperoleh

data dan informasi tentang pelaksanaan program/kegiatan dimaksud;

4. Mengadakan Focused Group Discussion (FGD) untuk rekonsiliasi data, serta

klarifikasi informasi capaian pelaksanaan kegiatan/program;

5. Melakukan observasi/kunjungan lapangan ke beberapa daerah yang

dianggap perlu untuk menjaring masukan dan rekomendasi;

6. Melakukan analisis, merumuskan konsep indeks diplomasi dan menyusun

laporan;

10

7. Mengkomunikasikan hasil kajian kepada pemangku kepentingan terkait.

Kajian penyusunan konsep Indeks Diplomasi Indonesia telah mencapai target

yang ditetapkan yakni “baik”. Proses penyusunan kajian ini telah memenuhi

pendekatan yang ditetapkan oleh Kementerian/Bappenas, yakni tematik –

holistik atau berkoordinasi dengan K/L terkait. Kajian ini juga melibatkan

akademisi serta praktisi yang memiliki kepakaran di bidang diplomasi. Dalam

prosesnya, kajian melibatkan Kementerian Luar Negeri sebagai penjuru

diplomasi RI yang nantinya akan memanfaatkan indeks ini. Di samping itu,

Bappenas juga telah melakukan koordinasi dengan Kemenko Polhukam;

Kemenko Kemaritiman dan unit kerja terkait di Bappenas.

Untuk Kegiatan Kajian Penyusunan Konsep Indeks Diplomasi Indonesia,

anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp 480.000.000, namun kemudian

dilakukan penghematan sehingga tersisa anggaran sebesar Rp 242.083.000.

Realisasi final anggaran pasca penghematan anggaran adalah sebesar 99, 08 %.

Penghematan anggaran ini mempengaruhi kelancaran pelaksanaan kajian,

karena sejumlah kunjungan lapangan yang semula direncanakan akhirnya tidak

terlaksana. Namun demikian, Kajian ini tetap dapat diselesaikan tepat waktu

dan dapat menghasilkan konsep awal untuk penyusunan Indeks Diplomasi

Indonesia, yang akan ditindaklanjuti di tahun berikutnya.

Kajian ketiga dari IK I ini adalah Kajian Indeks Keamanan Investasi, yaitu terkait

dengan pelaksanaan Tugas dan Fungsi Direktorat Politik dan Komunikasi

khususnya penyusunan rancangan rencana pembangunan nasional yang holistik

dan integratif. Kajian ini dimaksudkan untuk menyediakan alat ukur sebagai

early warning bagi para pemangku kepentingan tentang kondisi keamanan

dan/atau ketertiban sosial di tingkat nasional dan daerah terkait dengan

optimalisasi investasi dan pembangunan ekonomi. Penyediaan alat ukur

dilakukan dengan cara mencoba mengodefikasi persepsi stakeholder dan

menangkap kondisi keamanan investasi di Indonesia yang dapat dikonversi

dalam bentuk angka sebagai tolak ukur yang jelas dan dapat

dipertanggungjawabkan. Keamanan dalam berinvestasi merupakan bagian

penting yang dapat dijadikan perhatian dalam hal mendukung Pembangunan

nasional melalui ketersediaan keamanan bagi lingkunga investasi di Indonesia.

unit analisis dalam penyusunan IKII merupakan individu yang merepsentasikan

masing-masing elemen struktural maupun kultural yang akan diukur tingkat

kebutuhan atau pemahaman mereka terhadap keamanan investasi di Indonesia

melalui metode Focus Group Discussion (FGD) dan In-depth Interview.

Sebagai pembentuk indeks keamanan Investasi Indonesia, para narasuber/

responden terlebih dahulu perlu memahami konteks dan konsep dari setiap

elemen indeks ini dengan menetapkan aktor atau obyek pengukuran yang

antara alain adalah Polri, TNI, DPRD Provinsi, Pemda Provinsi, Swasta (Private

Sector), Lembaga Swadaya Masyarakkat (LSM). Kegiatan ini dilaksanakan secara

swakelola dengan melibatkan seluruh Staf Direktorat Politik dan Komunikasi,

dan beberapa staf direktorat lainnya pada Kedeputian Polhukhankam, serta

11

kementerian/lembaga yang menjadi mitra Direktorat Politik dan Komunikasi.

Secara garis besar metode pelaksanakaan kegiatan ini dilakukan dengan

tahapan:

1. Persiapan pengidentifikasian isu-isu kritis yang menjadi problem mendasar

dari masalah keamanan di Indonesia baik secara nasional maupun

lokal/daerah yang telah ditetapkan sebagai cakupan area atau lokus kajian.

Identifikasi isu-isu kritis dihasilkan dengan kegiatan Studi pustaka dan

studi analisis atas wilayah-wilayah yang menjadi lokus kajian, mencakup

budaya dan politik lokal, masalah sosial kemasyarakatan, sejarah konflik di

masing-masing daerah maupun dalam cakupan nasional, dan capacity gap

aparat-aparat keamanan dalam merespon situasi kritis/kontijensi di daerah

dan/atau nasional; Experts Group Discussion (EGD) yang melibatkan pakar,

akademisi, civil society organization (CSOs), dan pemerintah (Bappenas,

Kementerian Pertahanan, Kementerian Dalam Negeri, Mabes TNI, Mabes

Polri, BIN); Penyusunan instrumen wawancara dan FGD di daerah;

2. Pengumpulan Data Lapangan dengan menggunakan dua teknik, yaitu: FGD

dan wawancara mendalam (in-depth interview) di wilayah cakupan area atau

lokus kajian. FGD ditujukan untuk mendapatkan penilaian awal atas isu-isu

kritis terkait budaya dan politik lokal, masalah sosial kemasyarakatan,

sejarah konflik di masing-masing daerah maupun dalam cakupan nasional,

dan capacity gap aparat-aparat keamanan dalam merespon situasi

kritis/kontijensi di daerah dan/atau nasional. Sementara wawancara

mendalam dilakukan untuk mengkonfirmasi secara lebih detil isu-isu dan

penilaian atau pandangan yang mengemuka dalam FGD; Kriteria peserta

FGD atau informan kunci wawancara mendalam meliputi tokoh

masyarakat, tokoh agama, akademisi, CSOs, pelaku bisnis, pejabat

pemerintah daerah, aparat keamanan (tentara, polisi, intelijen) untuk

mendapatkan informasi yang valid;

3. Pengolahan dan Analisis Data yang terkumpul dari hasil FGD dan

wawancara akan diolah lebih lanjut sebagai bahan untuk analisis masalah;

Data hasil analisis selanjutnya dikonfirmasi kembali melalui FGD seluruh

stakeholders di daerah sehingga diharapkan akan diperoleh penilaian akhir

dari para-pihak. FGD ini ditempuh melalui dua pendekatan: (a) FGD

dengan pihak pemerintah (Pemda, Bappeda dan aktor-aktor keamanan);

dan (b) FGD dengan elemen masyarakat (CSOs, akademisi, tokoh-tokoh

masyarakat, dan pelaku bisnis); Seluruh data yang telah terkonfirmasi secara

valid selanjutnya dikonversi dalam table penilaian yang akan menghasilkan

indeks. Hasil analisis kemudian di olah menjadi laporan yang berisi

rekomendasi.

Penyusunan Kajian Indeks Keamanan Investasi Indonesia telah dilaksanakan

dengan melibatkan narasumber ahli dalam diskusi dan koordinasi. Kunjungan

ke daearah tidak dapat dilaksanakan dikarenakan pemotongan/penghematan

anggaran. Adapun alokasi pagu anggaran sebesar Rp 500.000.000 dengan

penghematan anggaran sebesar Rp367.024.000 tersisa sebesar Rp 132.976.000.

12

Total realisasi setelah petongan anggaran adalah 100 persen.

Penghematan/pemotongan anggaran mengakibatkan beberapa kegiatan

penunjang tidak dapat dilaksanakan, namun pada akhirnya pelaksanaan kajiaan

ini dapat diselesaikan dan diharapkan dapat disempurnakan pada pelaksanaan

kajian selanjutnya.

1.2. Indikator Kinerja II : % Keselarasana muatan RKP dengan RPJMN lingkup

politik dan komunikasi

Untuk mengukur pencapaian indikator kinerja ini, metode yang digunakan

untuk penarikan kesimpulan kesesuaian adalah dengan membandingkan

substansi bidang politik dan komunikasi di dalam RKP 2017 yang harus

diturunkan dari amanat RPJMN 2015-2019 bidang politik dan komunikasi yaitu

dengan melihat keselarasan rumusan dan penjabaran muatan (strategi dan

kebijakan) yang tercantum pada ke dua dokumen perencanaan tersebut. Pada

prinsipnya muatan pada RPJMN bersifat lebih umum dan luas. Sedangkan

muatan RKP pada tiap tahapnya menjabarkan muatan RPJMN secara lebih

kongkrit/detail, bisa saja dalam bentuk rumusan yang sama, maupun dengan

jabaran yang lebih spesifik.

Realisasi IK II adalah sebesar 100% dari target yang telah ditetapkan sebesar

100%. Adapun perkembangan capaian IK II dari beberapa tahun terakhir sebagai

berikut :

Tabel. 3.1.

Persentase (%) kesesuaian muatan antara RKP 2016 dengan RPJMN 2015-2019

Bidang Politik dan Komunikasi

Indikator Target

2016

Realisasi

2016

% Capaian

2016 2015 2014

% kesesuaian muatan antara RKP

2017 dengan RPJMN 2015-2019

Bidang Politik dan Komunikasi

100% 100% 100% 100% *

*mengingat IK ini merupakan indikator kegiatan yang hanya berlaku pada tahun 2016, maka tidak

ada capaian IK tahun sebelumnya yang dapat dapat diperbandingkan

RKP Tahun 2017 merupakan pelaksanaan tahun ketiga dari RPJMN 2015-2019,

yang mengacu kepada antara lain: 1) Arah pembangunan yang terdapat pada

RPJMN 2015-2019 bidang politik dan komunikasi; 2) Hasil evaluasi pelaksanaan

RKP Tahun 2017 bidang politik dan komunikasi; 3) Hasil analisis dan

rekomendasi kebijakan pembangunan bidang politik dna komunikasi.

RKP 2017 telah berupaya menjabarkan sasaran dan arah kebijakan

pembangunan bidang politik dna komunikasi dalam RPJMN 2015-2019. Selain

itu, yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan RKP Tahun 2017 antara lain

hasil evaluasi atas capaian kinerja pelaksanaan RKP Tahun 2016, terkait

kemajuan dan permasalahan yang masih dihadapi; perkembangan lingkungan

strategis dan dinamika global dan nasional yang terjadi terkait perkembangan

pembangunan bidang politik dan komunikasi dalam konteks kekinian.

13

Pada sisi proses pelaksanaan pekerjaan penyusunan RKP Tahun 2017

dilaksanakan melalui pengkajian, koordinasi, dan proses dikusi antara

Direktorat Politik dan Komunikasi dengan stakeholders terkait, diantaranya

mitra kerja direktorat yaitu KemenkoPolhukam, KPU, Bawaslu, Ditjen Polpum

Kemendagri, Kemenkominfo, Kemenlu dan BNPT. Adapun contoh kesesuaian

muatan antara RKP 2017 dengan RPJMN 2015-2019 bidang politik dan

komunikasi adalah sebagai berikut:

Tabel. 3.2.

Kesesuaian Muatan antara RKP 2017 dengan RPJMN 2015-2019

Bidang Politik dan Komunikasi

No ASPEK

KESESUAIA

N MUATAN

RKP TAHUN 2016 RPJMN 2015-2019 ANALISIS

KESESUAIAN

1. Sasaran Pokok Indeks Demokrasi

Indonesia sebesar 74,3

yang ditandai dengan

Indeks Lembaga

Demokrasi sebesar 77,

Indeks Kebebasan Sipil

sebesar 85, dan Indeks

Hak-Hak Politik sebesar

66, serta meningkatnya

pengaruh Indonesia di

dunia internasional

sebesar 89%

Terwujudnya proses positif konsolidasi

demokrasi yang diukur dengan

pencapaian angka indeks demokrasi

Indonesia sebesar 75 pada tahun

2019, tingkat partisipasi politik rakyat

sebesar 77,5 %, dan terselenggaranya

pemilu yang aman, adil, dan demokratis

pada tahun 2019, serta terwujudnya

pelaksanaan politik luar negeri yang bebas

dan aktif, serta kepemimpinan dan peran

Indonesia dalam kerja sama internasional

yang

dilandasi kepentingan nasional dan jati

diri sebagai negara maritim

- Sasaran pokok

pembangunan

pada RKP Tahun

2016 sudah

sesuai dan

menjabarkan

sasaran pokok

RPJMN 2015-

2019. Dalam

konteks ini RKP

2016 telah

mengakomodasi

konsep-konsep

kunci sasaran

pokok yang

menjadi amanat

dalam RPJMN

2016 bidang

politik dan

komunikasi

2 Arah

Kebijakan dan

Strategi

Pembangunan

1. Meningkatkan peran

kelembagaan

demokrasi dan

mendorong kemitraan

lebih kuat antara

pemerintah, swasta,

dan masyarakat sipil,

melalui strategi:

Penguatan dan

pemberdayaan

organisasi

kemasyarakatan untuk

keberlanjutan perannya

dalam mendorong

proses demokratisasi;

1. Meningkatkan peran kelembagaan

demokrasi dan mendorong kemitraan

lebih kuat antara pemerintah, swasta dan

masyarakat sipil, dengan strategi: (a)

Pengembangan kebijakan kepemiluan

yang demokratis termasuk yang terkait

dengan pembiayaan kampanye pemilu

dan pengawasan pemilu yang partisipatif;

(b) Pengaturan yang mendorong netralitas

birokrasi melalui sanksi yang lebih keras;

(c) Penyelenggaraan Pemilu 2019 yang

aman, damai, jujur, adil dan demokratis;

(d) Peningkatan kapasitas lembaga

penyelenggara pemilu; (e) Fasilitasi

peningkatan peran parpol; (f) Penguatan

- Arah kebijakan

dalam

mewujudkan tata

kelola

pemerintahan

yang baik pada

RKP Tahun 2016

sudah selaras dan

sejalan dengan

arah kebijakan

RPJMN 2015-

2019.

- Upaya untuk

mewujudkan

konsolidasi

14

No ASPEK

KESESUAIA

N MUATAN

RKP TAHUN 2016 RPJMN 2015-2019 ANALISIS

KESESUAIAN

2. Memperbaiki

perundang-undangan

bidang politik, melalui

strategi: Perubahan

Undang-Undang

Parpol untuk

mendorong

pelembagaan partai

politik dengan

memperkuat sistem

kaderisasi, rekrutmen,

pengelolaan keuangan

partai, serta pengaturan

pembiayaan partai

politik melalui

APBN/APBD untuk

membangun parpol

sebagai piranti dasar

bangunan demokrasi;

3. Menguatkan iklim

kondusif bagi

berkembangnya

demokrasi yang

beradab, memelihara

perdamaian, dan

meningkatkan rasa

persatuan dan

kesatuan, yang akan

ditempuh dengan

strategi:

Pengembangan

kebijakan

pemeliharaan

perdamaian

berlandaskan wawasan

kebangsaan dan

karakter bangsa;

4. Diseminasi Informasi

Publik

melaluiberbagai media

(online/offline) dengan

tema prioritas sesuai

kebijakan Presiden

dan/atau

Pemerintah,dan

kontribusi pada

penyelenggaran

kegiatan tingkat

nasional dan

internasional (media

center);

5. Pembinaan

dan pemberdayaan organisasi

kemasyarakatan untuk keberlanjutan

perannya dalam mendorong proses

demokratisasi; (g) Penguatan koordinasi

pemantapan pelaksanaan demokrasi pada

lembaga pemerintah; (h) Penguatan kerja

sama masyarakat politik, masyarakat sipil,

masyarakat ekonomi, dan media dalam

mendorong proses demokratisasi; (i)

Pembentukan lembaga riset kepemiluan

sebagai bagian dari lembaga

penyelenggara pemilu yang dapat

melaksanakan fungsi pengkajian,

pendidikan kepemiluan dan pengawasan

partisipatif, dan fasilitasi dialog;

2. Memperbaiki perundang-undangan

bidang politik, melalui strategi: (a)

Perubahan UU Pemilu yang dapat

memberikan pembatasan pengeluaran

partai bagi kepentingan pemilu; (b)

Perubahan UU Parpol untuk mendorong

pelembagaan partai politik dengan

memperkuat sistem kaderisasi, rekrutmen,

pengelolaan keuangan partai, pengaturan

pembiayaan partai politik melalui

APBN/APBD untuk membangun parpol

sebagai piranti dasar bangunan

demokrasi; (c) Pelaksanaan pengkajian

yang terkait dengan sistem kepemiluan,

sistem kepartaian, dan sistem presidensial.

3. Memperkuat kantor kepresidenan untuk

menjalankan tugastugas kepresidenan

secara lebih efektif, yang ditempuh

melalui strategi sebagai berikut: (a)

Penguatan efektivitas komunikasi dan

dialog langsung/blusukan untuk

memberikan efek kejutan bagi rakyat dan

birokrasi bahwa presiden tetap hadir

dalam setiap persoalan mereka; (b)

Penguatan komunikasi politik yang efektif

dengan media massa secara rutin untuk

menginformasikan perkembangan

pelaksanaan kebijakan dan mendapatkan

input; (c) Penguatan komunikasi politik

rutin dengan tokoh-tokoh pimpinan

parlemen untuk membicarakan isu-isu

strategis demokrasi; (d) Komunikasi

presiden dengan jajaran di bawahnya

sampai dengan eselon 1, pimpinan

lembaga negara, para relawan, dan

pemangku kepentingan

lainnya/masyarakat untuk

demokrasi dalam

kehidupan politik

Indonesia

15

No ASPEK

KESESUAIA

N MUATAN

RKP TAHUN 2016 RPJMN 2015-2019 ANALISIS

KESESUAIAN

pengembangan

kebijakan bidang

komunikasi dan

informasi dilakukan

dengan strategi:

Penyusunan regulasi

dan kebijakan bidang

komunikasi publik

(grand design

komunikasi publik

serta norma standar

prosedur kriteria),

Peningkatan kapasitas

dan kualitas SDM

bidang komunikasi

publik melalui Badan

Koordinasi Hubungan

Masyarakat

(bimbingan teknis,

sertifikasi), serta

Pembinaan

kelembagaan dan

pemberdayaan

masyarakat bidang

komunikasi publik;

6. Peningkatan sumber

daya manusia bidang

komunikasi dan

informatika dan

literasi media

melalui:penyelenggara

an pendidikan

Sekolah Tinggi Multi

Media (STMM) di

Yogyakarta, penelitian

dan pengembangan

Komunikasi dan

Informatika serta

pengembangan SDM

di balai-balai

pengkajian dan

pengembangan daerah,

serta literasi media

penyiaran bagi

masyarakat;

7. Menciptakan iklim

kondusif untuk

penanganan terorisme

dan meningkatkan

kesadaran masyarakat

terhadap ancaman

terorisme, yang akan

mengkonfirmasi hal-hal yang sangat

krusial berbasis teknologi; (e)

Pengembangan situation room

kepresidenan yang terintegrasi dengan

sistem deteksi dini bencana alam dan

konflik sosial politik di seluruh tanah air;

(f) Penataan hubungan antarkementerian

untuk memperkuat sinergitas pelaksanaan

agenda pembangunan nasional; (g)

Penataan hubungan konstruktif dengan

pemerintah daerah untuk meningkatkan

sinergitas pelaksanaan agenda

pembangunan nasional; (h) Penguatan

akurasi informasi strategis bagi presiden

didukung dengan teknologi; (i)

Pelaksanaan forum diskusi secara periodik

dengan para akademisi dan praktisi

internasional untuk melakukan diskusi

terbatas dengan presiden dan pimpinan

sejumlah kementerian yang relevan, serta

kementerian perencanaan pembangunan

nasional.

4. Jaminan dan pemenuhan kebebasan

sipil, hak-hak dan kewajibanpolitik

rakyat, dan meningkatkan keterwakilan

perempuan dalam Politik, melalui

strategi: (a) Pendidikan politik untuk

aparatur negara dan masyarakat di pusat

dan daerah; (b) Pengembangan pusat

pendidikan pemilih dan pengawasan

pemilu yang partisipatif; (c) Pengaturan

dalam UU Partai Politik terkait dengan

penyiapan kader politik perempuan

melalui rekrutmen, pendidikan politik,

kaderisasi dan pemberian akses yang sama

dan adil kepada politisi perempuan untuk

terlibat dalam politik partainya; (d)

Pendidikan politik bagi kelompok

perempuan, politisi perempuan,

penyandang disabilitas, dan kelompok

marjinal/rentan lainnya; (d) Pelaksanaan

pendidikan pemilih yang memperhatikan

kelompok marjinal; (e) Pembangunan

jaringan antarkelompok perempuan di

Indonesia.

5. Membangun Keterbukaan Informasi

Publik dan Komunikasi Publik, melalui

strategi: (a) Pengembangan kebijakan

bidang komunikasi dan informasi

termasuk keterbukaan informasi publik,

pengelolaan dan penyebaran informasi

publik; (b) Fasilitasi untuk mendorong

16

No ASPEK

KESESUAIA

N MUATAN

RKP TAHUN 2016 RPJMN 2015-2019 ANALISIS

KESESUAIAN

ditempuh dengan

strategi: Penguatan

kerja sama bilateral,

regional, dan global

tentang counter

terrorism, berbasis

negara dan masyarakat

sipil;

8. Menciptakan iklim

kondusif untuk

penanganan terorisme

dan meningkatkan

kesadaran masyarakat

terhadap ancaman

terorisme, yang akan

ditempuh dengan

strategi: Penguatan

kerja sama bilateral,

regional, dan global

tentang counter

terrorism, berbasis

negara dan masyarakat

sipil;

9. Promosi demokrasi

dan HAM di

tingkat regional dan

global, melalui

strategi:

penyelenggaraan Bali

Democracy Forum,

partisipasi aktif dalam

forum regional dan

multilateral terkait isu

HAM dan

Kemanusiaan;

10. Peningkatan peran

Indonesia dalam

pemeliharaan

perdamaian di

tingkat internasional,

melalui strategi:

implementasi Roadmap

Vision 4000 Peacekeepers

untuk meningkatkan

partisipasi Indonesia

dalam Misi

Pemeliharaan

Perdamaian PBB,

Pelaksanaan

Kampanye Pencalonan

Indonesia sebagai

anggota tidak tetap

instansi pemerintah pusat dan daerah

wajib membuat laporan kinerja, serta

membuka akses informasi publik sesuai

dengan UU No. 14 tahun 2008 dalam

rangka mewujudkan penyelenggaraan

negara yang transparan, efektif, efisien

dan akuntabel, serta dapat

dipertanggungjawabkan; (c) Fasilitasi

dorongan bagi pembentukan dan

penguatan peran PPID Badan Publik

dalam mengelola dan memberikan

pelayanan informasi secara berkualitas; (d)

Fasilitasi untuk mendorong pemerintah

daerah untuk meningkatkan partisipasi

publik dalam pembuatan kebijakan

publik, program kebijakan publik, dan

proses pengambilan keputusan publik,

serta alasan pengambilan keputusan; (e)

Penyediaan konten informasi publik

berkualitas untuk meningkatkan

kecerdasan dan pengembangan

kepribadian bangsa dan lingkungan

sosialnya terutama di daerah terdepan,

terluar, tertinggal dan rawan konflik; (f)

Penguatan media centre, media

komunitas, media publik lainnya,

kelompok informasi masyarakat (KIM),

dan M-Pustika sebagai media penyebaran

informasi publik yang efektif; (g)

Kampanye publik terkait revolusi mental;

(h) Penguatan SDM bidang komunikasi

dan informasi; (i) Penguatan Government

Public Relation (GPR) untuk membangun

komunikasi interaktif antara pemerintah

dan masyarakat; (j) Fasilitasi pembentukan

Komisi Informasi Provinsi; (k) Penguatan

Komisi Informasi Pusat (KIP)/Provinsi dan

Dewan Pers.

6. Mendorong masyarakat untuk dapat

mengakses informasi publik dan

memanfaatkannya, melalui strategi: (a)

Penguatan kemitraan dengan pemerintah

daerah, organisasi masyarakat sipil,

swasta dan media untuk mengedukasi

masyarakat mengenai pentingnya

informasi publik dan berpartisipasi dalam

proses penyusunan dan pengawasan

kebijakan; (b) Penguatan literasi media

dalam peningkatan kesadaran,

kemampuan dan kapasitas masyarakat

untuk memilih dan memanfaatkan media

sesuai dengan kebutuhannya; (c)

17

No ASPEK

KESESUAIA

N MUATAN

RKP TAHUN 2016 RPJMN 2015-2019 ANALISIS

KESESUAIAN

Dewan Keamanan PBB,

dukungan aktif

terhadap negara

Palestina Merdeka dan

perdamaian di Timur

Tengah;

11. Penguatan kualitas

pengkajian dan

pengembangan

kebijakan luar negeri,

melalui strategi:

penyusunan

pengkajian kebijakan

luar negeri untuk isu-

isu prioritas nasional,

peningkatan kapasitas

Badan Pengkajian dan

Pengembangan

Kebijakan Luar Negeri

(BPPK Kemlu) dalam

menyampaikan hasil

kajian pemangku

kepentingan yang

relevan.

Diseminasi informasi publik terkait

dengan prioritas program pembangunan

nasional melalui berbagai media.

7. Meningkatkan kualitas penyiaran, yang

akan ditempuh dengan strategi: (a) Revisi

terhadap UU tentang Penyiaran; (b)

Pembentukan pemeringkatan untuk

menilai kualitas penyiaran publik; (c)

Penguatan/penegakan peran Komisi

Penyiaran Indonesia dalam menjaga

keragaman dan kualitas konten pada

Lembaga Penyiaran Publik (LPP) dan

Lembaga Penyiaran Swasta (LPS).

8. Menguatkan iklim kondusif bagi

berkembangnya demokrasi yang

beradab, memelihara perdamaian, dan

meningkatkan rasa persatuan dan

kesatuan, melalui strategi: (a)

Penyusunan peraturan pelaksana

pelaksanaan UU No. 7 tahun 2012 tentang

Penanganan Konflik Sosial; (b)

Pengembangan kebijakan pemeliharaan

perdamaian berlandaskan wawasan

kebangsaan dan karakter bangsa; (c)

Pembangunan/penguatan pusat

pendidikan kebangsaan dan karakter

bangsa yang terintegrasi dan

komprehensif, serta menjunjung tinggi

penghormatan pada multikulturalisme

dan HAM, meningkatkan kualitas sikap

toleransi dan menghormati perbedaan,

dan anti diskriminasi; (d) Peningkatan

wawasan kebangsaan dan karakter bangsa

bagi aparatur negara dan masyarakat; (e)

Pelembagaan forum komunikasi,

konsolidasi, dan dialog untuk pemantapan

demokrasi, dan penanganan

konflik/kewaspadaan dini di masyarakat;

(f) Penguatan kelembagaan pemerintah

dan masyarakat dalam penanganan

konflik; (g) Penguatan koordinasi

antarlembaga pemerintah, pemerintah

pusat dan daerah, pemerintah dan

pemangku kepentingan lainnya dalam

pemeliharaan perdamaian; (h)

pengembangan sistem komunikasi antara

pemerintah dan masyarakat; (i) perbaikan

peta potensi kerawanan konflik di tingkat

nasional dan daerah; (j) Penyusunan data

base pemetaan nilai-nilai dasar yang

berasal dari kebudayaan yang ada di

Indonesia; (k) Pengembangan sistem

18

No ASPEK

KESESUAIA

N MUATAN

RKP TAHUN 2016 RPJMN 2015-2019 ANALISIS

KESESUAIAN

deteksi dini konflik; (l) Kampanye revolusi

mental di kalangan aparatur pemerintah

dan BUMN/BUMD.

9. Menciptakan iklim kondusif untuk

penanganan terorisme dan meningkatkan

kesadaran masyarakat terhadap ancaman

terorisme, melalui strategi: (a) Penataan

regulasi terkait UU No. 15 tahun 2003

tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Terorisme; (b) Pelembagaan dan

pengembangan jaringan Forum

Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT);

(c) Penguatan penanggulangan terorisme

terkait dengan pencegahan bagi

berkembangnya ideologi dan gerakan

radikal terorisme (d) Penguatan

penanggulangan terorisme terkait

penindakan ideologi radikal terorisme,

organisasi radikal dan anti Pancasila; (e)

Penguatan kerja sama bilateral, regional,

dan global tentang counter terrorism,

berbasis negara dan masyarakat sipil; (f)

Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

penanggulangan terorisme kepada aparat

negara dan masyarakat sipil; g)Pengkajian

bagi penyusunan Rancangan Undang-

Undang (RUU) tentang BNPT; h)

Pengkajian bagi revisi UU No. 9 Tahun

2013 tentang Pencegahan dan

Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan

Terorisme

SIMPULAN

ANALISIS 100% SESUAI

1.3. Indikator Kinerja III: Persentase (%) kesesuaian muatan antara Rencana Kerja

Kementerian/Lembaga (Renja K/L) 2016 dengan RKP 2016 Bidang Politik dan

Komunikasi

Untuk mengukur pencapaian indikator kinerja ini, dilakukan dengan melihat

keselarasan rumusan dan penjabaran muatan (program, kegiatan, dan indikator)

yang tercantum pada ke dua dokumen perencanaan tersebut. Pada prinsipnya

muatan pada Renja K/L merupakan penjabaran dari kebijakan dan strategi yang

ada dalam RKP untuk dilaksanakan oleh K/L pada tahun yang sama.

Realisasi IK III ini untuk tahun 2016 adalah sebesar 100% dari target yang telah

ditetapkan sebesar 90%, sebagaimana terlihat pada tabel sebagai berikut:

19

Tabel. 3.3.

Persentase (%) kesesuaian muatan antara Renja K/L 2016 dengan RKP 2016

Bidang Politik dan Komunikasi

Indikator Target

2016 Realisasi 2016

% Capaian

2016 2015 2014

% kesesuaian muatan antara

Rencana Kerja Kementerian/

Lembaga (Renja K/L) 2016

dengan RKP 2016 Bidang

Politik dan Komunikasi

100% 97,8% 97,8% 96,7% 100%

Penyusunan Renja K/L mitra kerja Direktorat Politik dan Komunikasi Tahun

2017 senantiasa berpedoman pada arah kebijakan RKP 2017 dan dokumen

trilateral meeting, sehingga secara substantif dokumen Renja telah

mengkomodasikan mandat yang tertuang dalam RKP 2017. Walaupun secara

administratif terdapat beberapa hal yang harus dikonfirmasikan dan

disempurnakan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tingkat kesesuian

indikator kinerja II ini adalah sebesar 97,8 persen target tercapai, mengingat atas

muatan Renja K/L mitra kerja dilakukan evaluasi oleh Direktorat Politik dan

Komunikasi, melalui mekanisme trilateral meeting sehingga Direktorat Politik

dan Komunikasi dapat memastikan bahwa seluruh kegiatan prioritas

nasional/bidang dituangkan dalam Renja K/L. Kesesuaian tersebut terutama

terkait dengan arah dan strategi kebijakan, program/kegiatan prioritas, dan

indikator di dalam RKP 2017 yang harus diperhatikan oleh K/L mitra kerja

Direktorat Politik dan Komunikasi. Contoh kesesuaian muatan antara Renja K/L

2017 dengan RKP 2017 bidang politik dan komunikasi adalah sebagai berikut:

Tabel. 3.4.

Kesesuaian muatan antara Renja K/L 2016 dengan RKP 2016

Bidang Politik dan Komunikasi

NO

ASPEK

KESESUAIA

N MUATAN

RENJA KL (KOMISI

PEMILIHAN UMUM)

TAHUN 2017

RKP 2016 BIDANG POLITIK

DAN KOMUNIKASI

ANALISIS

KESESUAIAN

1 Sasaran 1. Tersusunnya rancangan

peraturan dan keputusan

KPU, pendokumentasian

informasi hukum, dan

penyuluhannya

2. Terwujudnya Tahapan

Pemilu/Pemilihan Sesuai

Jadwal

1. Tersusunnya rancangan

peraturan dan keputusan

KPU, pendokumentasian

informasi hukum, dan

penyuluhannya

2. Terwujudnya Tahapan

Pemilu/Pemilihan Sesuai

Jadwal

Aspek sasaran, program, kegitan, dan indikator, target dan anggaran di dalam Renja K/L 2016 telah sesuai dengan RKP 2016

2 Program Program Penguatan

Kelembagaan Demokrasi

dan Perbaikan Proses Politik

Program Penguatan

Kelembagaan Demokrasi dan

Perbaikan Proses Politik

Sesuai

3 Kegiatan 1. Penyiapan Penyusunan

Rancangan Peraturan Kpu,

Advokasi, Penyelesaian

Sengketa dan Penyuluhan

1. Penyiapan Penyusunan

Rancangan Peraturan Kpu,

Advokasi, Penyelesaian

Sengketa dan Penyuluhan

Selaras

20

NO

ASPEK

KESESUAIA

N MUATAN

RENJA KL (KOMISI

PEMILIHAN UMUM)

TAHUN 2017

RKP 2016 BIDANG POLITIK

DAN KOMUNIKASI

ANALISIS

KESESUAIAN

Peraturan Perundang-

Undangan yang Berkaitan

Dengan Penyelenggaraan

Pemilu

2. Pedoman, Petunjuk Teknis

dan Bimbingan

Teknis/Supervisi/Publikasi/

Sosialisasi

Penyelenggaraan Pemilu

dan Pendidikan Pemilih

Peraturan Perundang-

Undangan yang Berkaitan

Dengan Penyelenggaraan

Pemilu

2. Pedoman, Petunjuk Teknis

dan Bimbingan

Teknis/Supervisi/Publikasi/S

osialisasi Penyelenggaraan

Pemilu dan Pendidikan

Pemilih

4 Indikator 1. Persentase ketepatan

waktu harmonisasi dan

penyusunan PKPU dan

keputusan KPU

2. Persentase penyelesaian

sengketa hukum yang

dimenangkan

3. Persentase tersedianya

pedoman teknis

penyusunan pelaporan

dana kampanye, audit

dana kampanye, verifikasi

partai politik dan

Perseorangan Calon

Anggota DPD

4. Persentase terlaksananya

pengelolaam dokumen

produk hukum

5. Jumlah kegiatan dalam

rangka penyampaian

informasi dan publikasi

dalam tahapan

Pemilu/Pemilihan yang

ditempilkan di media

publikasi

6. Jumlah Kegiatan

Pendidikan Pemilih

1. Persentase ketepatan waktu

harmonisasi dan

penyusunan PKPU dan

keputusan KPU

2. Persentase penyelesaian

sengketa hukum yang

dimenangkan

3. Tersedianya pedoman

teknis penyusunan

pelaporan dana kampanye,

audit dana kampanye,

verifikasi partai politik dan

Perseorangan Calon

Anggota DPD

4. Terlaksananya pengelolaam

dokumen produk hukum

5. Jumlah Kegiatan Pendidikan

Pemilih cerdas tolak politik

uang

6. Jumlah Kegiatan Pendidikan

Pemilih

Secara umum selaras

KESIMPULAN

ANALISIS

100% Sesuai

1.4. Indikator Kinerja IV: Persentase (%) kesesuaian rancangan Rencana Kerja dan

Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA K/L) 2016 dengan RKP 2016 Bidang

Politik dan Komunikasi

Untuk mengukur pencapaian indikator kinerja ini, dilakukan dengan melihat

pengakomodasian dan keselarasan muatan program dan kegiatan prioritas,

sasaran, indikator, target yang tertuang di RKP dengan program, kegiatan,

sasaran, target, dan alokasi anggaran yang tertuang dalam RKA-KL.

21

Realisasi IK III ini untuk tahun 2016 adalah sebesar 93,41 dari target yang telah

ditetapkan sebesar 100%, sebagaimana terlihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel. 3.5.

Persentase (%) kesesuaian muatan antara RKA K/L 2016 dengan RKP 2016

Bidang Politik dan Komunikasi

Indikator Target

2016

Realisasi

2016

% Capaian

2016 2015 2014

% kesesuaian rancangan Rencana Kerja

dan Anggaran Kementerian/Lembaga

(RKA K/L) 2016 dengan RKP 2016

BidangPolitik dan Komunikasi

100% 93,41% 100% 80,38% 100%

Peningkatan kesesuaian antara RKA-KL Tahun 2017 dengan RKP Tahun 2017

dilakukan melalui forum penelaahan RKA-KL pada Pagu Anggaran dan Alokasi

Anggaran. Pada proses penelaahan RKA-K/L tersebut, dilakukan penyesuaian

antara program/kegiatan, sasaran, berikut indikatornya antara RKA-KL dengan

RKP. Meskipun tidak secara keseluruhan terdapat kesesuaian dan perlu

dilakukan konfirmasi. Beberapa ketidaksesuaian yang terjadi khususnya pada

aspek indikator kinerja, target dan anggaran. Ketidaksesuaian ini merupakan

konsekuensi dari ketidaksinkronisasian antara proses perencanaan dan

penganggaran saat ini, khususnya terkait dengan penggunaan aplikasi Renja K/L

dengan aplikasi RKA-KL. Proses penelaahan dokumen RKA-KL untuk melihat

kesesuaiannya dengan RKP 2016 telah dilaksanakan pada TW-3, berdasarkan

pagu anggaran dan akan dilakukan kembali setelah ditetapkannya pagu definitif

yakni sekitar bulan november atau pada TW-4. Contoh kesesuaian muatan

antara RKA K/L 2017 dengan RKP 2017 bidang politik dan komunikasi dibawah

ini adalah persentase (%) kesesuaian pada Direktorat Jenderal Informasi dan

Komunikasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika :

Tabel. 3.6.

Persentase (%) Kesesuaian Muatan antara RKA K/L 2016

dengan RKP 2016 Bidang Politik dan Komunikasi

No

ASPEK

KESESUAIAN

MUATAN

RANCANGAN RKA-KL

(KEMENKOMINFO) 2017 RKP 2017

ANALISIS

KESESUAIAN

1 Sasaran Regulasi/Kebijakan Bidang

Komunikasi Publik

Tersedianya

Regulasi/Kebijakan

Bidang Komunikasi

Publik

Secara umum rumusan

aspek sasaran, program,

dan kegiatan pada RKP

Tahun 2017 dan RKA

Kemenkominfo Tahun

2017 sudah

sama/sejalan.

Hanya beberapa

rumusan yang secara

tertulis tidak persis

sama, tetapi tetap dalam

pengertian dan tujuan

yang sejalan.

Konten Informasi Publik

bertema Prioritas Nasional;

Konten Informasi Publik

bertema Khusus

Tersedianya Konten

Informasi Publik yang

Beragam dan Berkualitas

yang Bersifat Mendidik,

Mencerahkan, dan

Memberdayakan

Masyarakat Dalam

Rangka NKRI

Pembangunan Media Center Peningkatan Peran Media

22

No

ASPEK

KESESUAIAN

MUATAN

RANCANGAN RKA-KL

(KEMENKOMINFO) 2017 RKP 2017

ANALISIS

KESESUAIAN

Publik dan Media Center

Sasaran RKA-KL

Kemenkominfo Tahun

2017 merupakan

penjabaran dari sasaran

umum pada RKP 2017

Kemitraan dengan

Kementerian, Lembaga, dan

Pemerintah Daerah dalam

rangka efektifitas

penyebaran

informasi publik

Peningkatan kapasitas

Ormas, Lembaga Profesi,

dan Lembaga Media

Konten pencitraan positif

indonesia di dunia

internasional

Terselenggaranya

sosialisasi konten

informasi nasional dan

internasional dalam

rangka pencitraan positif

Indonesia di dunia

internasional

2 Program Program Pengembangan

Informasi dan Komunikasi

Publik

Program Pengembangan

Informasi dan Komunikasi

Publik

Sesuai

3 Kegiatan Pembinaan dan

Pengembangan Kebijakan

Komunikasi Nasional

Pembinaan dan

Pengembangan Kebijakan

Komunikasi Nasional

Sesuai

Pengelolaan dan Penyediaan

Informasi

Pengelolaan dan

Penyediaan Informasi

Sesuai

Pembinaan dan

Pengembangan Kemitraan

Lembaga Komunikasi

Pelayanan Informasi

Kenegaraan Melalui

Media Publik

Sesuai

Pengembangan Kemitraan

Pelayanan Informasi

Internasional

Pembinaan dan

Pengembangan Kemitraan

Lembaga

Komunikasi

Sesuai

4 Indikator Penyusunan Strategi

Komunikasi dalam

Pelaksanaan GPR

Tersusunnya Strategi

Komunikasi dalam

Pelaksanaan Government

Public Relations

Sesuai

Seleksi Daerah Calon

Penerima Bantuan Media

Center melalui

Survei dan Evaluasi

Jumlah media center yang

lengkap dan berfungsi

efektif di

Provinsi/Kabupaten/Kota

di daerah

terluar/Terdepan/Pasca

Konflik.

Sesuai, dengan sedikit

perbedaan nomenklatur

pada RKA-KL yang

belum menekankan

lokasi di daerah 3T dan

pasca konflik

Pelayanan Informasi Publik

Melalui Kemitraan dengan

SKPD/OPD

Jumlah pelayanan

informasi publik melalui

kemitraan dengan

SKPD/OPD

Sesuai

Bimtek Kelompok Informasi

Masyarakat dan Media

Komunitas

Jumlah Peserta Bimtek

Media Komunitas di

daerah perbatasan/terluar,

terpencil dan pasca

konflik sebagai penyebar

informasi publik kepada

masyarakat

Sesuai dengan sedikit

perbedaan nomenklatur

dikarenakan indicator

pada RKA KL tidak

menyebutkan

pelaksanaan bimtek

memprioritaskan di

daerah 3T

Produksi konten pencitraan

positif tentang Indonesia

berbahasa

asing

Jumlah publikasi konten

tentang Indonesia di

media cetak dan

elektronik berbahasa asing

Sesuai dengan sedikit

perbedaan nomenklatur

5 Target 5 dokumen

Regulasi/Kebijakan Bidang

5 dokumen Jumlah

Regulasi/Kebijakan

Sesuai

23

No

ASPEK

KESESUAIAN

MUATAN

RANCANGAN RKA-KL

(KEMENKOMINFO) 2017 RKP 2017

ANALISIS

KESESUAIAN

Komunikasi Publik:

1. Penyusunan Strategi

Komunikasi dalam

Pelaksanaan GPR

2. Penyusunan RPM

Kominfo tentang Standar

Kompetensi ASN

Perangkat Daerah

3. Penyusunan Revisi

Peraturan Menteri PAN

RB Nomor 6 Tahun 2014

Tentang Jabatan

Fungsional Pranata

Humas

4. Revisi Peraturan

Menkominfo No. 12

Tahun 2015 tentang

Standar Kompetensi

Jabatan Fungsional

Pranata Humas

5. Penyusunan Strategi

Komunikasi Revolusi

Mental

Bidang Komunikasi

Publik

25 Lokasi pembangunan

media center

35 lokasi jumlah media

center yang lengkap dan

berfungsi efektif di

Provinsi/Kabupaten/Kota

di daerah

terluar/Terdepan/Pasca

Konflik

Adanya perubahan

target alokasi untuk

pembangunan media

center dikarenakan

penghematan/optimalisa

si anggaran

350 peserta Bimtek

Kelompok Informasi

Masyarakat dan Media

Komunitas

350 Peserta dari 5 Provinsi

di wilayah

terdepan/terluar pasca

konflik

Sesuai

24 paket informasi Produksi

konten pencitraan positif

tentang Indonesia berbahasa

asing

7 judul publikasi konten

tentang Indonesia di

media cetak dan

elektronik berbahasa asing

Sesuai dan ada

tambahan target

6 Anggaran Rp 174.049,8

Rp 99.101,4 Adanya perubahan

alokasi anggaran

dikarenakan :

1) Alokasi pada RKP

menggunakan pagu

indikatif;

2) Optimalisasai

anggaran dimanfaatkan

untuk realokasi antar

program/kegiatan

KESIMPULAN

ANALISIS 100% sesuai

1.5. Indikator Kinerja V: % Ketersediaan informasi hasil pemantauan/evaluasi atas

pelaksanaan rencana pembangunan lingkup politik dan komunikasi

Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan diatur dalam Peraturan

Pemerintah No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi

24

Pelaksanaan Rencana Pembangunan. Berdasarkan peraturan dimaksud terdapat

beberapa tatacara pengendalian yang diatur antara lain: Pengendalian dilakukan

dengan maksud untuk dapat menjamin bahwa pelaksanaan rencana

pembangunan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Pengendalian dilakukan dengan tujuan untuk menjamin rencana pembangunan

sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Pelaksanaan Pengendalian

program/kegiatan Direktorat Politik dan Komunikasi dilaksankanan dengan

melibatkan sepuluh (10) Kementerian/Lembaga yang menjadi Mitra Direktorat

Politik dan Komunikasi yaitu : KemenkoPolhukam, Kemenlu, Kominfo, Ditjen

PolPum-Kemdagri, BNPT, KPU, Bawaslu, MPR, DPR, DPD.

Pengendalian pelaksanaan program pembangunan tahun 2016 menjadi berbeda

dengan pelaksanaan pengendalian pada tahun-tahun sebelumnya, di mana

terdapat pemotongan anggaran yang secara tidak langsung mempengaruhi

pelaksanaan kegiatan pada Kementerian Lembaga. Pertemuan Pengendalian

telah dilaksanakan secara periodik pada triwulan pertama, untuk pertemuan

triwulan kedua, ketiga dan triwulan ke empat tidak dilaksanakan karena

terkendala pemotongan anggaran di Bappenas. Selanjutnya Direktorat Politik

melakukan permintaan laporan capaian triwulan dua, tiga dan empat kepada

Kementerian/Lembaga. Pemantauan yang dilakukan difokuskan pada program

prioritas nasional tahun 2016 Bidang Politik lintas Kementerian/Lembaga teruma

pada 10 Mitra. Hasil koordinasi dan pengendalian dilakukan secara terus

menerus, baik secara formal melalui pertemuan triwulan 1 dan dilanjutkan

dengan permintaan penyampaian laporan triwulan 2,3 dan 4.

Adapun alokasi anggaran Kegiatan Pengendalian adalah sebesar RP 395.000.000

dengan pemotongan anggaran sebesar Rp 186.123.000. Sisa anggaran setelah

pemotongan adalah Rp 208.877.000 dengan total realisasi anggaran adalah 100

persen. Laporan hasil pengendalian Tahun 2016 digunakan sebagai rujukan bagi

pelaksanaan kegiatan pengendalian di tahun selanjutnya.

Selanjutnya pada tahun 2016 ini, Ditpolkom juga melakukan kegiatan evaluasi

tentang Tinjauan Peran Partai Politik dalam Demokrasi Indonesia ini merupakan

salah satu pelaksanaan dari Indikator Kinerja I dalam penetapan kinerja

Ditpolkom Tahun 2016. Kajian ini berangkat dari rendahnya skor kinerja partai

politik dalam Indeks Demokrasi Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, penelitian

ini mencoba menganalisis mengenai permasalahan pokok yang dihadapi partai

politik di era reformasi dengan sebelumnya memberikan latar belakang sejarah

mengenai transformasi partai politik di Indonesia. Tujuan utama dari penelitian

ini adalah untuk mengetahui hambatan dan peluang partai politik serta

mengidentifikasi berbagai upaya penguatan partai politik untuk menuju

konsolidasi demokrasi. Penelitian ini menemukan ada tiga permasalahan yang

dihadapi partai politik di era reformasi yaitu korupsi, politik uang, dan

kegagalan representasi. Permasalahan lain yang muncul adalah mengenai

transparansi, akuntabilitas, dan pendanaan partai politik, dimana pemasukan

dan pengeluaran partai politik sangat tidak seimbang sehingga memperbesar

kemungkinan terjadinya korupsi. Selanjutnya, ada beberapa tantangan yang

25

muncul kemudian dalam penguatan lembaga partai politik, tantangan tersebut

adalah patronase, klientalisme, dan pengawasan kebijakan oleh pemerintah.

Kegiatan evaluasi ini dilaksanakan secara swakelola oleh Ditpolkom dengan

mengontrak satu orang tenaga ahli berpendidikan S3 di bidang sosial dan satu

orang asisten peneliti berpendidikan S1 di bidang politik. Masing-masing

berpengalaman dibidangnya lebih dari 5 tahun. Kebijakan pemerintah terkait

pemotongan anggaran juga mempunyai dampak pada pelaksanaan kajian ini,

dimana lokasi penelitian yang sebelumnya ditetapkan di 3 daerah yang dapat

mewakili Indonesia Timur, Tengah dan Barat, dirubah hanya ke satu lokasi yaitu

ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai daerah yang dianggap

mempunyai nilai politis dalam kehidupan demokrasi Indonesia. Namun

demikian, secara garis besar kajian ini tetap dapat diberikan predikat “baik”

karena telah memenuhi kaidah kualitas suatu kajian nasional.

Uraian tentang masalah dan tantangan partai politik memperlihatkan bahwa

minimnya kinerja partai politik dalam berbagai isu, mulai dari korupsi, politik

uang, kegagalan representasi hingga tantangan yang sifatnya lebih sistemik

seperti patronase di dalam partai politik. Disamping itu, Negara harus berhitung

dengan situasi keuangannya sebelum bisa memberikan bantuan signifikan

kepada partai politik. Maka dari itu dibutuhkan intervensi dari pemerintah

untuk memperkuat peran partai politik demi menuju konsolidasi demokrasi di

Indonesia.

Dari evaluasi ini dapat direkomendasikan beberapa hal yang dapat dilaksanakan

dalam penguatan partai yang mencakup dua dimensi yaitu kelembagaan dan

kemasyarakatan. Keduanya ditujukan untuk mengatasi permasalahan dan

tantangan yang dihadapi partai politik yakni patronase elit, sistem internal

partai yang non-demokratis, pengaturan dana, dan keterbatasan pengawasan,

adalah :

1. Mewajibkan iuran dari para anggota dan pendukung setiap partai politik

sebagai sumber utama pemasukan keuangan organisasi.

2. Mendukung partai untuk memanfaatkan teknologi informasi terkini dalam

rangka mendekatkan informasi dan komunikasi dengan masyarakat.

3. Memberi pendidikan politik yang terintegrasi pada masyarakat termasuk

dalam kaitannya dengan Pemilu serta peran dan fungsi partai politik.

4. Membuat aturan khusus mengenai pengaturan pendanaan partai politik

5. Mendorong melakukan non-cash payment dalam setiap kegiatan kampanye

partai politik

6. Memberi sanksi tegas kepada partai politik atas politik uang dan kasus

korupsi, serta menggugurkan kandidat yang melakukan politik uang dari

pencalonan/Pemilu.

7. Membatasi jumlah sumbangan atau donasi, karena peraturan yang saat ini

berlaku dianggap masih terlalu tinggi dalam hal pembatasan sumbangan.

Selain itu memberi sanksi tegas kepada partai dan penyumbang yang

terbukti melanggar ketentuan tersebut melalui peraturan perundangan-

undangan yang sifatnya memaksa.

26

8. Mendukung pola kaderisasi dan penjenjangan karir di partai politik yang

berdasarkan pada kemampuan dan kepemimpinan, termasuk membuat

ketentuan untuk memastikan mekanisme demokratis untuk hal ini,

disamping pembatasan masa jabatan bagi ketua partai.

1.6. Indikator Kinerja VI: % rekomendasi pemantauan, evaluasi dan pengendalian

rencana pembangunan nasional lingkup politik dan komunikasu yang

ditindaklanjuti K/L

Pelaksanaan pengendalian yang telah dilaksanakan oleh Direktorat Politik dan

Komunikasi telah berjalan sesuai rencana yang ditetapkan meskipun selanjutnya

dilakukan penyesuaian-penyesuaian berkenaan dengan terjadinya

penghematan/pemotongan anggaran. Penghematan anggaran ini berlaku bagi

Kementerian/Lembaga mitra Direktorat Politik dan Komunikasi. Meskipun

terdapat pemotongan anggaran, namun pelaksanaan kegiatan pada

Kementerian/lembaga Sesuai dengan hasil pelaksanaan kegiatan pengendalian

pada Kementerian/Lembaga mitra Direktorat Politik dan Komunikasi, maka hal-

hal yang perlu ditindaklanjuti adalah :

1. Perlunya peningkatan koordinasi internal mitra Kementerian/Lembaga terkait

penyampaian capaian pelaksanaan program/kegiatan ;

2. Perlunya konsistensi pada perencanaan/penganggaran mulai dari RKP, Renja

KL, RKA KL dan juga konsistensi pada perencanaan/pelaksanaan program,

indikator, output dan komponen;

3. Setiap kegiatan yang telah dihasilkan harus bisa menjawab apa yang telah

ditetapkan menjadi indikator dan target prioritas nasional.

1.7. Indikator Kinerja VII: % Jumlah K/L yang melaksanakan penugasan lingkup

politik dan komunikasi sesuai dengan rencana

Untuk mengukur capaian indikator ini adalah dengan membandingkan/melihat

kesesuaian penugasan khusus bidang politik dan komunikasi dengan

pelaksanaan yang dilakukan oleh K/L penanggungjawab di lingkup mitra kerja

Direktorat Politik dan Komunikasi.

Pada tahun 2015, Bappenas sesuai dengan amanat RPJMN 2015-2019, telah

menyusun Draf “Strategi Nasional Pemantapan Wawasan Kebangsaan dan

Karakter Bangsa dalam Rangka Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa”.

Strategi nasional ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi upaya

internalisasi nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari warga bangsa,

yakni ideologi yang mempersatukan bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita

nasionalnya. Melalui Pancasila, bangsa Indonesia diharapkan menemukan

kembali alasan untuk tetap bersama-sama sebagai bangsa, berdasarkan

kesamaan nilai-nilai kesejarahan, geopolitik, sosio kultural, dan kesamaan cita-

cita, antara lain seperti yang dideklarasikan oleh para pemuda pada Sumpah

Pemuda 28 Oktober 1928. Selanjutnya, dalam pelaksanananya, Strategi Nasional

27

ini secara detail akan dijabarkan dalam Rencana Aksi (Renaksi) yang berdurasi

waktu tahunan.

Ditpolkom sebagai institusi pemerintah yang tugas pokoknya menyusun

perencanaan pembangunan nasional di bidang politik dan komunikasi, pada

tahun 2016 menyusun Rencana Aksi (Renaksi) Tahunan Strategi Nasional

Pemantapan Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa dalam Rangka

Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa. Melalui koordinasi dengan

KemenkoPolhukam dan KemenkoPMK, serta K/L terkait lainnya maka Draf

Stranas Wasbang dan Karbang sudah difinalisasikan. Selain itu, bersama-sama

dengan KemenkoPolhukam, KemenkoPMK dan K/L Teknis terkait, Ditpolkom

telah menyelesaikan Draf Renaksi Stranas Wasbang dan Karbang Tahun 2016.

1.8. Indikator Kinerja VIII: % Penyelesaian penugasan tertentu

Pada tahun 2016, terkait IK VIII Ditpolkom diberi mandat untuk melaksanakan

penugasan tertentu dari Menteri PPN yaitu Koordinasi Pelaksanaan Program

Peace Corps di Indonesia.

Program Peace Corps merupakan kerjasama Pemerintah Indonesia dan

Pemerintah Amerika Serikat dalam kerangka Comprehensive Partnership antara

Republik Indonesia dan Amerika Serikat yang diluncurkan pada tahun 2010 oleh

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Barrack Obama. Melalui

program Peace Corps, pemerintah Amerika Serikat lewat Peace Corps

mengirimkan relawan-relawannya ke Indonesia untuk mempererat hubungan

antara masyarakat Amerika Serikat dan masyarakat Indonesia melalui

pengajaran Bahasa Inggris di sekolah/madrasah (people to people contact).

Untuk menindaklanjuti MoU Peace Corps yang ditandatangani pada tahun 2009,

telah dibentuk Tim Pengarah/Steering Committee Peace Corps dan Tim

Teknis/Working Group yang melibatkan beberapa Kementerian/Lembaga dan

pemerintah daerah, diantaranya adalah Bappenas, Kementerian Koordinator

Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Kementerian

Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK),

Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Sekretariat Negara (Setneg), Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Kementerian Agama (Kemenag),

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemkumham), Kementerian

Keuangan (Kemkeu), dll. Keberadaan Tim Pengarah dan Tim Teknis tersebut

adalah untuk memudahkan koordinasi dalam pelaksanaan program Peace Corps

di Indonesia. Bappenas mendapatkan penugasan menjadi Ketua Tim Pengarah

dan Ketua Tim Teknis, dimana Ketua Tim Pengarah adalah Deputi Bidang

Polhukhankam sedangkan Ketua Tim Teknis adalah Direktorat Politik dan

Komunikasi. Selaku Ketua Tim Pengarah dan Tim Teknis, Bappenas

memberikan fasilitasi bagi koordinasi internal pemerintah Indonesia (antar

Kementerian/Lembaga), memberikan fasilitasi koordinasi antara Pemerintah

Indonesia dengan Peace Corps, serta bersama-sama dengan instansi pemerintah

28

terkait dan Peace Corps melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan

program Peace Corps di Indonesia untuk tahun 2016.

Kegiatan koordinasi Peace Corps pada tahun 2016 berjalan dengan baik

walaupun terdapat pemotongan anggaran yang ditunjukkan dengan tercapainya

target 100% penyelesaian penugasan tertentu. Hal ini juga sesuai dengan

realisasi target dalam aplikasi e-performance Bappenas dengan rincian sebagai

berikut :

Tabel 3.7.

PERSANDINGAN TARGET DAN REALISASI KEGIATAN PER

TRIWULANAN KEGIATAN PEACE CORPS Target Realisasi

TW 1

- Tersusunnya TOR dan RAB

- Tersusunnya tanggapan atas daftar calon

relawan Peace Corps yang akan bertugas

di Indonesia

- Tersusunnya hasil pertemuan Tim

Koordinasi/Tim Teknis Peace Corps

TW 1

- Tersusunnya TOR dan RAB

- Tersusunnya tanggapan atas daftar calon

relawan Peace Corps yang akan bertugas

di Indonesia

- Tersusunnya hasil pertemuan Tim

Koordinasi/Tim Teknis Peace Corps

TW 2

- Tersusunnya laporan monitoring dan

evaluasi Peace Corps

- Tersusunnya hasil pertemuan Tim

Koordinasi/Tim Teknis Peace Corps

TW 2

- Tersusunnya laporan monitoring dan

evaluasi Peace Corps

- Tersusunnya hasil pertemuan Tim

Koordinasi/Tim Teknis Peace Corps

TW 3

- Tersusunnya laporan rapat Tim

Koordinasi/Tim Pengarah Peace Corps

TW 3

- Tersusunnya laporan rapat Tim

Koordinasi/Tim Pengarah Peace Corps

TW 4

- Tersusunnya laporan akhir kegiatan

fasilitas pelaksanaan program Peace

Corps di Indonesia

TW 4

- Tersusunnya laporan akhir kegiatan

fasilitas pelaksanaan program Peace Corps

di Indonesia

Sehubungan dengan adanya perubahan Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK)

di Bappenas pada pertengahan tahun 2016, maka koordinasi Peace Corps beralih

dari Direktorat Politik dan Komunikasi Bappenas ke Direktorat Politik Luar

Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Internasional Bappenas. Meskipun

demikian, anggaran kegiatan koordinasi tersebut masih berada pada Direktorat

Politik dan Komunikasi sehingga pelaporan kegiatan koordinasi tersebut masih

dilakukan oleh Direktorat Politik dan Komunikasi Bappenas. Laporan ini

sekaligus menjadi laporan terakhir koordinasi Peace Corps oleh Bappenas

karena mulai tahun 2017 kegiatan koordinasi program Peace Corps dilaksanakan

oleh Kementerian Luar Negeri. Hal ini sesuai rekomendasi dari pihak

Inspektorat Utama Bappenas yang menyatakan bahwa kegiatan koordinasi

Peace Corps tidak sesuai dengan tugas dan fungsi Bappenas selaku perencana

pembangunan nasional.

Selama tujuh tahun koordinasi Peace Corps oleh Bappenas, kegiatan Peace Corps

telah memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi pihak

sekolah, siswa, dan masyarakat di sekirtar tempat tugas relawan Peace Corps.

Meskipun demikian, perlu terus dilakukan perbaikan, salah satunya adalah

29

penguatan koordinasi pemerintah pusat dan daerah agar kegiatan Peace Corps

bisa berjalan dengan lebih baik.

2. Sasaran Strategis II: Rancangan Perpres RKP 2017

2.1. Indikator Kinerja IX : Rancangan Perpres RKP 2017 lingkup politik dan

komunikasi

Realisasi indikator kinerja IX adalah dengan tersusunnya rancangan Perpres

RKP 2017 lingkup politik dan komunikasi. Dokumen Rancangan Perpres RKP

2017 Bidang Politik dan Komunikasi memuat narasi rencana pelaksanaan

pembangunan nasional, sasaran pembangunan yang akan dicapai, arah

kebijakan nasional serta strategi yang dilakukan baik untuk politik dalam negeri,

politik luar negeri serta komunikasi dan informasi publik. Sedangkan lampiran

rancangan Perpres RKP memuat matriks detail program/kegiatan prioritas mitra

kerja Ditpolkom yang meliputi Kemenko Polhukam, KPU, Bawaslu, BNPT,

Ditjen Politik Pemerintahan Umum (Kemendagri), Kemkominfo (non

infrastruktur) serta Kemlu.

Proses penyusunan rancangan Perpres RKP 2017 telah dilaksanakan melalui

pertemuan bilateral, multilateral, dan trilateral serta musrenbang

(Daerah/Provinsi dan Nasional) bersama pemerintah daerah serta KL Mitra

terkait guna pembahasan, penyelarasan dan harmonisasi pada level program,

kegiatan, sasaran, indikator, target output beserta alokasi anggaran yang

dibutuhkan.

Rancangan Perpres RKP 2017 Bidang Politik dan Komunikasi dengan Prioritas

Nasional Konsolidasi Demokrasi dan Efektivitas Diplomasi merupakan Bagian

Kondisi Perlu Pembangunan Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan

dalam dokumen RKP 2017 yang bertemakan “Memacu Pembangunan

Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatakan Kesempatan Kerja serta

Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antarwilayah”. Hasil penyusunan

rancangan RKP Perpres 2017 Konsolidasi Demokrasi dan Efektivitas Diplomasi

mempunyai sasaran umum berisikan 5 indikator utama yaitu:

Tabel 3.8.

INDIKATOR UTAMA PRIORITAS NASIONAL BIDANG POLITIK

30

Sedangkan arah kebijakannya meliputi: 1) Penguatan Lembaga demokrasi, 2)

Peningkatan Akses dan Kualitas Informasi Publik, 3) Pemenuhan Kebebasan

Sipil dan Hak Hak Politik, 4) Pencegahan Konflik Sosial Politik dan

Penanggulangan Terorisme, 5) Pemeliharaan Stabilitas Keamanan Kawasan, 6)

Perlindungan WNI/BHI di Luar Negeri, 7) Penguatan Diplomasi Ekonomi dan

Kerja Sama Pembangunan, 8) Pemantapan Peran di ASEAN, serta 9) Penguatan

Diplomasi Soft Power. Berikut adalah gambar arah kebijakan rancangan Perpres

RKP 2017 tersebut beserta pengelompokkan K/L yang berperan dalam

pelaksanaan pembangunanarah kebijakan.

Proses penyusunan rancangan Perpres RKP dilaksanakan sejak awal tahun dan

selesai hingga ditetapkan menjadi Perpres No. 45/2016 pada tanggal 13 Mei 2016.

Kegiatan terkait RKP 2017 berlanjut dengan dilaksanakannya pemantauan dan

penelaahan kesesuaian dokumen RKP dengan dokumen Renja dan RKA K/L

serta revisi/penyesuaian/perubahan target yang diperlukan sebagai dampak

adanya kebijakan penghematan/optimalisasi anggaran.

B. Realisasi Anggaran

Ditpolkom pada Tahun Anggaran 2016 berdasarkan pada DIPA Kementerian

PPN/Bappenas Tahun 2016 adalah sebesar Rp 3.786.240.000,00 (tiga miliar tujuh ratus delapan

puluh enam juta dua ratus empat puluh ribu rupiah). Adanya kebijakan Pemerintah yang tertuang

31

dalam Inpres No. 4 Tahun 2016 tentang Langkah-Langkah Penghematan dan Pemotongan

Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara Tahun Anggaran 2016, mengharuskan Ditpolkom untuk melakukan penghematan

anggaran. Pada TA 2016 ini, Ditpolkom berhemat anggaran sebesar 49,9% atau alokasi

anggaran Ditpolkom Tahun 2016 sebesar Rp 1.897.502.000,00 (satu milyar delapan ratus sembilan

puluh tujuh lima ratus dua ribu rupiah).

Alokasi anggaran pelaksanaan kegiatan-kegiatan Ditpolkom Tahun 2016 telah

direalisasikan dengan baik dan sesuai dengan target yang telah ditentukan dengan realisasi

penyerapan anggaran total sebesar 99,78% atau pagu sebesar Rp 1.893.246.210,000,00 (satu

milyar delapan ratus sembilan puluh tiga juta dua ratus empat puluh enam dua ratus sepuluh ribu

rupiah), sebagaimana rincian realisasi anggaran per kegiatan.

Tabel 3.9.

REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN KEGIATAN DITPOLKOM

TRIWULAN 1 – 4 (JANUARI – DESEMBER) 2016

No Nama Kegiatan Pagu Awal

(Rp)

Pagu Setelah

Pemotongan

(Rp)

%

Pemotongan

Realisasi Target

(%) (Rp) (%)

1

Kajian Penyusunan

Indeks Diplomasi

Indonesia

480.000.000

242.083.000 49,6% 239.844.600 99,08 100

2

Piloting Model

Kelembagaan dan

Dukungan Sumber Daya

Berkelanjutan bagi

Organisasi Masyarakat

Sipil (OMS) dalam

Proses Demokrastisasi

346.740.000

112.778.000 67,5%

112.528.000 99,78 100

3

Reviu Penguatan Peran

Partai Politik dalam

Sistem Politik Indonesia

444.600.000

202.781.000 54,4%

202.162.700 99,70 100

4

Pengendalian

Pelaksanaan Program

Pembangunan Bidang

Politik dan Komunikasi

395.000.000

208.877.000 47,1%

208.877.000 100 100

5

Pelaksanaan Program

Peace Corps di

Indonesia

246.600.000

138.305.000 43,9%

137.924.300 99,72 100

6

Koordinasi Strategis

Penyusunan Rencana

Aksi (Renaksi) Stranas

Pemantapan Wawasan

Kebangsaaan dan

Karakter Bangsa dalam

Rangka Memperkuat

Persatuan dan Kesatuan

Bangsa

565.920.000

177.270.000 68,7%

176.596.000 99,62 100

7 Penguatan Demokrasi

Indonesia Tahun 2016 707.380.000 601.689.000 14,9%

601.595.110 99,98 100

32

No Nama Kegiatan Pagu Awal

(Rp)

Pagu Setelah

Pemotongan

(Rp)

%

Pemotongan

Realisasi Target

(%) (Rp) (%)

8 Penyusunan RKP 100.000.000 80.743.000 19,3%

80.743.000 100 100

9 Indeks Keamanan

Investasi ndonesia 500.000.000 132.976.000 73,4%

132.975.500 100 100

JUMAH 3.786.240.000 1.897.502.000 49,9% 1.893.246.210 99,78% 100

BAB IV PENUTUP

Laporan Kinerja Direktorat Politik dan Komunikasi merupakan bentuk

pertanggungjawaban Direktorat Politik dan Komunikasi atas pelaksanaan Penetapan Kinerja

yang telah ditetapkan. Laporan Kinerja ini menyajikan pencapaian atas 2 (dua) sasaran

strategis beserta 9 (sembilan) indikatornya. Laporan ini diharapkan dapat memberikan

gambaran atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat Politik dan Komunikasi

beserta capaian, hambatan, dan kendala yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan

dimaksud. Dari hasil pengukuran yang dilakukan, secara umum hampir dapat memenuhi

target yang telah ditetapkan pada dokumen Penetapan Kinerja. Akan tetapi, terdapat

beberapa hal yang menjadi kendala yang perlu mendapat perhatian dari Kementerian

PPN/Bapppenas terutama terkait dengan proses bisnis di internal Kementerian.

Laporan Keuangan Direktorat Politik dan Komunikasi disusun berdasarkan

pendekatan kinerja yaitu suatu sistem anggaran yang mengutamakan upaya pencapaian hasil

kerja dari perencanaan alokasi biaya yang ditetapkan. Oleh karena itu laporan keuangan

Direktorat Politik dan Komunikasi Tahun 2016 disusun dalam rangka mencapai tujuan dan

sasaran pembangunan terkait bidang politik dan komunikasi. Secara keseluruhan,

penyerapan anggaran Tahun 2016 adalah sebesar sebesar 1.893.246.210,000,00 atau sebesar

99,78% dari pagu setelah APBNP. Beberapa efisiensi penggunaan anggaran antara lain berasal

dari pengurangan dan pengahapusan sebagian besar alokasi kegiatan konsinyering di hotel

dan belanja perjalanan dinas.

LAMPIRAN:

1. Perjanjian Kinerja.

2. Realisasi Penyerapan Anggaran Kegiatan Direktorat Politik dan Komunikasi Triwulan 1 hinga Triwulan 4 (Januari-Desember) TA 2016.

3. Kertas Kerja Perhitungan Tingkat Kesesuaian. 4. Matriks Kesesuaian capaian Sasaran Strategis 1, Indikator Kinerja 1 sd 8. 5. Matriks Kesesuaian capaian Sasaran Strategis 2, Indikator Kinerja 9.

33

LAMPIRAN 1

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Drs. Wariki Sutikno, MCP

Jabatan : Direktur Politik dan Komunikasi

Selanjutnya disebut pihak pertama

Nama : Ir. Rizky Ferianto, MA

Jabatan : Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan

Selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai dengan

lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang

telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target

kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta melakukan evaluasi terhadap

capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

pemberian penghargaan dan sanksi.

Jakarta, Januari 2016

Pihak Kedua Pihak Pertama

Ir. Rizky Ferianto, MA Drs. Wariki Sutikno, MCP

34

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

DIREKTORAT POLITIK DNA KOMUNIKASI

Sasaran Strategis/Program:

1. Perencanaan pembangunan nasional yang berkualitas, sinergis, dan kredibel

2. Rancangan Perpres RKP 2017

No. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGE

T

(1) (2) (3) (4)

I. Indikator SS 1.1:

Prosentase (%) keselarasan muatan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dengan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) lingkup politik,

hukum, pertahanan dan keamanan

1. Kebijakan Perencanaan

Pembangunan

Kualitas kajian kebijakan kerangka

kelembagaan dalam penyusunan RKP bersifat

holistik dan terintegrasi dalam prioritas

pembangunan nasional

Baik

2. Rencana Pembangunan

Jangka Pendek (Tahunan)

% keselarasan muatan RKP dengan RPJMN

lingkup politik dan komunikasi

100%

II. Indikator SS 1.2:

Prosentase (%) keselarasan muatan Rencana Kerja (Renja)

Kementerian/Lembaga (K/L) dengan RKP lingkup politik, hukum, pertahanan

dan keamanan

1. Rencana Pembangunan

Jangka Pendek (Tahunan)

% keselarasan muatan Renja K/L dengan RKP

lingkup politik dan komunikasi

100%

III. Indikator SS 1.3:

Prosentase (%) keselarasan muatan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) K/L

dengan RKP lingkup politik, hukum, pertahanan dan keamanan

1. Rencana Pembangunan

Jangka Pendek (Tahunan)

% keselarasan muatan RKA K/L dengan RKP

lingkup politik dan komunikasi

100%

IV. Indikator SS.1.4:

Prosentase (5) rekomendasi pemantauan, evaluasi, dan pengendalian rencana

pembangunan nasional lingkup politik, hukum, pertahanan dan keamanan yang

ditindaklanjuti K/L

1. Informasi Hasil Rencana

Pembangunan % ketersediaan informasi hasil

pemantauan/evaluasi atas pelaksanaan rencana

pembangunan lingkup politik dan komunikasi

100%

% rekomendasi pemantauan, evaluasi, dan

pengendalian rencana pembangunan nasional

lingkup politik dan komunikasi yang

ditindaklanjuti K/L

100%

2. Kebijakan Percepatan

Pelaksanan Pembangunan % jumlah K/L yang melaksanakan penugasan

lingkup politik dan komunikasi sesuai dengan

rencana

100%

35

% penyelesaian penugasan tertentu 100%

V. Indikator SS 2:

Rancangan Perpres RKP 2017 lingkup politik, hukum, pertahanan dan

keamanan

1. Rancangan Perpres RKP

2017

Rancangan Perpres RKP 2017 lingkup politik

dan komunikasi

1 dok

Kegiatan Anggaran

Perencanaan Pembangunan Terkait Lingkup Politik dan

Komunikasi

Rp. 3.786.240.000,00

Jakarta, Januari 2016

Atasan Pimpinan Unit Kerja

Pimpinan Unit Kerja

Ir. Rizky Ferianto, MA Drs. Wariki Sutikno, MCP

36

LAMPIRAN 2

REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN KEGIATAN DITPOLKOM

TRIWULAN 1 – 4 (JANUARI – DESEMBER) 2016

No Nama Kegiatan Pagu Awal

(Rp)

Pagu Setelah

Pemotongan

(Rp)

%

Pemotongan

Realisasi Target

(%) (Rp) (%)

1

Kajian Penyusunan

Indeks Diplomasi

Indonesia

480.000.000

242.083.000 49,6% 239.844.600 99,08 100

2

Piloting Model

Kelembagaan dan

Dukungan Sumber Daya

Berkelanjutan bagi

Organisasi Masyarakat

Sipil (OMS) dalam

Proses Demokrastisasi

346.740.000

112.778.000 67,5%

112.528.000 99,78 100

3

Reviu Penguatan Peran

Partai Politik dalam

Sistem Politik Indonesia

444.600.000

202.781.000 54,4%

202.162.700 99,70 100

4

Pengendalian

Pelaksanaan Program

Pembangunan Bidang

Politik dan Komunikasi

395.000.000

208.877.000 47,1%

208.877.000 100 100

5

Pelaksanaan Program

Peace Corps di

Indonesia

246.600.000

138.305.000 43,9%

137.924.300 99,72 100

6

Koordinasi Strategis

Penyusunan Rencana

Aksi (Renaksi) Stranas

Pemantapan Wawasan

Kebangsaaan dan

Karakter Bangsa dalam

Rangka Memperkuat

Persatuan dan Kesatuan

Bangsa

565.920.000

177.270.000 68,7%

176.596.000 99,62 100

7 Penguatan Demokrasi

Indonesia Tahun 2016 707.380.000 601.689.000 14,9%

601.595.110 99,98 100

8 Penyusunan RKP 100.000.000 80.743.000 19,3%

80.743.000 100 100

9 Indeks Keamanan

Investasi ndonesia 500.000.000 132.976.000 73,4%

132.975.500 100 100

JUMAH 3.786.240.000 1.897.502.000 49,9% 1.893.246.210 99,78% 100

1

LAMPIRAN 3

PERSANDINGAN KESELARASAN MUATAN RENJA K/L DENGAN RKP LINGKUP POLITIK DAN KOMUNIKASI

PRIORITAS NASIONAL: KONSOLIDASI DEMOKRASI DAN EFEKTIVITAS DIPLOMASI

No

Muatan RKP 2017 Jumlah

Muatan RENJA K/L 2017

KL Pelaksana Scoring

Analisis Kesesuaian (TL, TTL,

TT) Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target

(2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

I. Penguatan Lembaga Demokrasi

1. Penguatan Kelembagaan Penyelenggara Pemilu

Skor Indeks Demokrasi Indonesia sebesar 74,3

1 Koordinasi Pengelolaan Pemilu dan Penguatan Partai Politik

Laporan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI)

1 Kemenkopolhukam

1 TL

Persentase pemutakhiran data pemilih di tingkat kecamatan di seluruh Indonesia sebesar 100%

1 Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik

Dokumen pemutakhiran data pemilih

1 KPU 1 TL

Persentase proses penyusunan produk hukum bawaslu yang dilaksanakan sesuai prosedur 100%

1 Pengembangan Produk Hukum, Litbang, Pengelolaan Kehumasan, dan Pengawasan Internal

Persentase proses penyusunan produk hukum Bawaslu yang dilaksanakan sesuai prosedur

100 Bawaslu 1 TL

2. Peningkatan Peran Parpol melalui bantuan keuangan Parpol

Jumlah parpol yang mendapatkan bantuan keuangan dan peningkatan kapasitas sebanyak 10 Parpol

1 Fasilitasi Politik Dalam Negeri Jumlah parpol yang mendapatkan bantuan keuangan dan peningkatan kapasitas

10 Parpol Kemendagri 1 TL

3. Revisi UU Kepemiluan Pembentukan Kitab Undang-Undang Pemilu

1 Penyusunan Kitab Undang-undang Penyelenggaraan Pemilu

1 UU Kemendagri 1 TL

II. Peningkatan Akses dan Kualitas Informasi Publik

1 Pembinaan dan Pengembangan Kebijakan Komunikasi Nasional

Tersedianya Regulasi/Kebijakan Bidang Komunikasi Publik

1 Pembinaan dan Pengembangan Kebijakan Komunikasi Nasional

Persentase (%) tersusunnya Regulasi / Kebijakan Bidang Komunikasi Publik

5 Regulasi/K

ebijakan

Kemkominfo 1 TL

Terselenggaranya Layanan pembinaan SDM bidang Komunikasi Publik

1 Jumlah SDM Pranata Humas yang meningkat Kompetensi dan kualitasnya

200 peserta

Kemkominfo 1 TL

Jumlah SDM Pengelola Informasi dan Dokumentasi di Badan Publik Negara yang meningkat kemampuannya dalam implementasi UU KIP

200 peserta

Kemkominfo TL

Jumlah aparatur SKPD Provinsi yang meningkat kualitas tata kelolanya di bidang informasi dan komunikasi publik

100 peserta

Kemkominfo TL

2

No

Muatan RKP 2017 Jumlah

Muatan RENJA K/L 2017

KL Pelaksana Scoring

Analisis Kesesuaian (TL, TTL,

TT) Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target

(2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

Jumlah masyarakat yang meningkat pemahamannya tentang UU KIP

2000 peserta

Kemkominfo TL

Tersedianya Regulasi/Kebijakan Bidang Komunikasi Publik

1 Kemkominfo 1 TL. Penyusunan

Regulasi terkait GPR masuk pada

indikator "Persentase

(%) tersusunnya

Regulasi / Kebijakan

Bidang Komunikasi

Publik)

2 Pengelolaan dan Penyediaan Informasi

Tersedianya Konten Informasi Publik yang Beragam dan Berkualitas yang Bersifat Mendidik, Mencerahkan, dan Memberdayakan Masyarakat Dalam Rangka NKRI

1 Pengelolaan dan Penyediaan Informasi

Jumlah konten informasi publik bertema Prioritas Nasional

20 konten Kemkominfo 1 TL

Jumlah Dokumen Database Informasi Publik Sektoral, videografis dan Infografis informasi publik

35 konten Kemkominfo TL

Analisis bidang polhukam, perekonomian, dan kemaritiman sebagai rekomendasi penyusunan kebijakan

1 Jumlah hasil analisis konten media bertema prioritas nasional

300 analisis

dokumen

Kemkominfo 1 TL

3 Pelayanan Informasi Kenegaraan Melalui Media Publik

Layanan Informasi Publik melalui media publik terkait Kampanye Revolusi Mental

1 Pelayanan Informasi Kenegaraan Melalui Media Publik

Jumlah diseminasi informasi terkait tema revolusi mental melalui Media Petunra

12 kegiatan

Kemkominfo 1 TL

Layanan Informasi Publik melalui media publik terkait Program Prioritas Pemerintah

1 Jumlah Pengelolaan Portal Berita Infopublik dan Media Center

12 kegiatan

Kemkominfo 1 TL

Jumlah Sosialisasi program prioritas pemerintah melalui media massa (penyiaran dan cetak)

35 kegiatan

Kemkominfo TL

Jumlah Monitoring, Evaluasi dan Verifikasi PSO Bidang Pers Perum LKBN Antara

12 dokumen

Kemkominfo TL

3

No

Muatan RKP 2017 Jumlah

Muatan RENJA K/L 2017

KL Pelaksana Scoring

Analisis Kesesuaian (TL, TTL,

TT) Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target

(2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

Terbangunnya proyek percontohan ruang-ruang terbuka berupa tayangan bertema revolusi mental

1 Jumlah penyebaran informasi publik bertema khusus melalui media publik (online, medsos, TV, radio, videotron dan media cetak)

160 kegiatan

Kemkominfo 1 TL

4 Pembinaan dan Pengembangan Kemitraan Lembaga Komunikasi

Peningkatan kapasitas Ormas, Lembaga Profesi, dan Lembaga Media

1 Pembinaan dan Pengembangan Kemitraan Lembaga Komunikasi

Jumlah Peserta Bimtek Media Komunitas di daerah perbatasan/terluar, terpencil dan pasca konflik yang dibina

500 peserta

Kemkominfo 1 TL

Terselenggaranya Layanan Informasi dan Komunikasi Publik melalui lembaga mitra dalam rangka implementasi GPR (Government Public Relations)

1 Jumlah Pelayanan Informasi Publik Melalui Kemitraan dengan SKPD/OPD

30 kemitraan

Kemkominfo 1 TL

Terlaksananya kerjasama dengan Ormas, Lembaga Profesi, dan Lembaga Media untuk literasi masyarakat

1 Jumlah Peserta Bimtek Media Komunitas di daerah perbatasan/terluar, terpencil dan pasca konflik yang dibina

500 peserta

Kemkominfo 1 TL

Terselenggaranya Layanan Informasi K/L yang dikelola oleh Tenaga Humas Pemerintah dalam rangka implementasi GPR

1 Jumlah tenaga humas pemerintah yang ditempatkan di seluruh Kementerian dan Lembaga

100 orang Kemkominfo 1 TL

5 Pengembangan Kemitraan Pelayanan Informasi Internasional

Terselenggaranya sosialisasi konten informasi nasional dan internasional dalam rangka pencitraan positif Indonesia di dunia internasional

1 Pengembangan Kemitraan Pelayanan Informasi Internasional

Jumlah produksi dan publikasi konten pencitraan positif tentang Indonesia berbahasa asing

24 konten Kemkominfo 1 TL

Terselenggaranya Layanan Kemitraan dengan perwakilan negara asing, Lembaga Internasional serta mitra strategis

1 Jumlah masyarakat Indonesia dan masyarakat asing yang menerima informasi tentang kebijakan internasional pemerintah

1000 orang

Kemkominfo 1 TL

6 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Komisi Informasi (KI) Pusat

Terlaksananya Ketentuan UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

1 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Komisi Informasi (KI) Pusat

Persentase (%) Penyelesaian sengketa informasi publik

65% kasus/sen

gketa diselesaika

n

Komisi Informasi Pusat

1 TL

Persentase (%) Badan Publik Pemerintah yang Melaksanakan Ketentuan Keterbukaan Informasi Publik

70% Komisi Informasi Pusat

TL

Jumlah Masyarakat yang Menerima Informasi tentang Ketentuan Keterbukaan Informasi Publik

1000 orang

Komisi Informasi Pusat

TL

4

No

Muatan RKP 2017 Jumlah

Muatan RENJA K/L 2017

KL Pelaksana Scoring

Analisis Kesesuaian (TL, TTL,

TT) Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target

(2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

Jumlah Badan Publik yang Menerima Informasi tentang Ketentuan Keterbukaan Informasi Publik

400 Badan Publik

Komisi Informasi Pusat

TL

7 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat

Tersedianya Dukungan Teknis dan Manajemen Dalam Rangka Kelancaran Pelaksanaan Tugas KPI Pusat

1 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat

Kebijakan dan Peraturan Penyelenggaraan Penyiaran

8 Kebijakan

Komisi Penyiaran Indonesia

1 TL

Penyelesaian Pengaduan Masalah Konten Siaran

95% Komisi Penyiaran Indonesia

TL

Pemantauan langsung program/isi siaran pada lembaga penyiaran yang melaksanakan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3-SPS)

39 Lembaga

Penyiaran

Komisi Penyiaran Indonesia

TL

Pelaksanaan Pemeringkatan (rating) kualitas program/isi siaran televisi

5 Publikasi di Media

Komisi Penyiaran Indonesia

TL

8 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Dewan Pers

Layanan Kesekretariatan Dewan Pers

1 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Dewan Pers

Persentase (%) layanan dukungan administrasi non operasional lainnya

100% Dewan Pers 1 TL

Peningkatan Peran Pers Indonesia Jumlah program kegiatan peningkatan peran Dewan Pers

10 Kegiatan

Dewan Pers TL

Persentase fasilitasi pengaduan bidang pers yang terselesaikan

90% Dewan Pers TL

Penyusunan Indeks Kemerdekaan Pers

Dokumen hasil

survey Indeks

Kemerdekaan Pers

Dewan Pers TL

Pelaksanaan World Press Freedom Day

1 kegiatan Dewan Pers TL

III. Pemenuhan Kebebasan Sipil dan Hak-Hak Politik

1 Peningkatan Hak Memilih dan Dipilih Kelompok Marjinal

20 provinsi yang menerapkan pelaksanaan best practice pendidikan politik

1 Fasilitasi Politik Dalam Negeri Jumlah daerah yang menerapkan pelaksanaan best practice pendidikan politik

20 Provinsi

Ditjen Polpum, Kemendagri

1 TL

5

No

Muatan RKP 2017 Jumlah

Muatan RENJA K/L 2017

KL Pelaksana Scoring

Analisis Kesesuaian (TL, TTL,

TT) Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target

(2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

6 provinsi yang terfasilitasi pendidikan politik untuk politisi perempuan

1 Jumlah daerah yang terfasilitasi pendidikan politik untuk politisi perempuan

6 Provinsi Ditjen Polpum, Kemendagri

1 TL

Jumlah kemitraan pemerintah dengan ormas dalam rangka pendidikan politik dan penyelenggaraan urusan pemerintahan umum sebanyak 450 ormas ormas

1 Pembinaan dan Pemberdayaan Organisasi Kemasyarakatan

Jumlah kemitraan pemerintah dengan ormas dalam rangka pendidikan politik dan penyelenggaraan urusan pemerintahan umum

450 ormas Ditjen Polpum, Kemendagri

1 TL

Persentase ketepatan waktu harmonisasi dan penyusunan PKPU dan Keputusan KPU sebesar 95%

1 Penyiapan Penyusunan Rancangan Peraturan KPU, Advokasi, Penyelesaian Sengketa dan Penyuluhan Peraturan Perundang-undangan yang Berkaitan dengan Penyelenggaraan Pemilu

Persentase ketepatan waktu harmonisasi dan penyusunan PKPU dan keputusan KPU

95% KPU 1 TL

Persentase penyelesaian sengketa hukum yang dimenangkan sebesar 87%

1 Persentase penyelesaian sengketa hukum yang dimenangkan.

87% KPU 1 TL

2 Pengawasan Partisipatif Masyarakat terhadap Pemilu

34 paket pendidikan pengawasan pemilu partisipatif untuk : Bawaslu provinsi dan peserta pemilu, Panwas Kab/Kota/Kecamatan, dan OMS

1 Teknis Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu

Jumlah pendidikan pengawasan pemilu partisipatif untuk : Bawaslu provinsi dan peserta pemilu, Panwas Kab/Kota/Kecamatan, dan OMS

34 Bawaslu 1 TL

34 paket fasilitasi penguatan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan pemilu partisipatif

1 Paket fasilitasi penguatan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan pemilu partisipatif

34 1 TL

3 Pusat Pendidikan Pemilih Jumlah kegiatan pendidikan pemilih sejumlah 91 kegiatan

1 Fasilitasi Pelaksanaan Tahapan Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Pemilukada, Publikasi dan Sosialisasi serta Partisipasi Masyarakat dan PAW

Jumlah KPU Provinsi/ Kabupaten/Kota yang telah membentuk Pusat Pendidikan Pemilih

91 KPU 1 TL

4 Peningkatan Peran Forum-Forum Dialog Masyarakat

Jumlah daerah yang mendapatkan penguatan dan pemberdayaan forum dialog kewaspadaan nasional (penanganan konflik sosial) seluruh Indonesia sebanyak 34 Provinsi

1 Fasilitasi Kewaspadaan Nasional Jumlah daerah yang mendapatkan Penguatan dan pemberdayaan forum dialog kewaspadaan nasional (penanganan konflik sosial) seluruh Indonesia

34 Provinsi

Ditjen Polpum 1 TL

20 LNP kemitraan ormas dengan lembaga non pemerintah (swasta, perguruan tinggi, sesama ormas dll) dan pengembangan forum pemberdayaan ormas

1 Pembinaan dan Pemberdayaan Organisasi Kemasyarakatan

Jumlah fasilitasi kemitraan ormas dengan lembaga non pemerintah (swasta, pergurun tinggi, sesama ormas, dll) dan pengembangan forum pemberdayaan ormas

20 LNP 1 TL

6

No

Muatan RKP 2017 Jumlah

Muatan RENJA K/L 2017

KL Pelaksana Scoring

Analisis Kesesuaian (TL, TTL,

TT) Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target

(2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

37 dokumen pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan terorisme melalui FKPT

1 Penanggulangan Terorisme Bidang Pencegahan

Pelibatan Masyarakat dalam Pencegahan Terorisme Melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT)

35 Dokumen

BNPT 1 TL

500 FKUB Kab/Kota yang memperoleh dana operasional

1 Pembinaan dan Pemberdayaan Organisasi Kemasyarakatan

Jumlah kemitraan pemerintah dengan ormas dalam rangka pendidikan politik dan penyelenggaraan urusan pemerintahan umum

450 Ormas Ditjen Polpum 1 TL

IV. Pencegahan Konflik Sosial Politik dan Penanggulangan Terorisme

1 Pemantapan Wawasan kebangsaan dan Karakter Bangsa di Kalangan Aparatur Negara melalui Pelaksanaan Renaksi

Dokumen Panduan kriteria pengarusutamaan wasbang dan karbang dalam kebijakan dan regulasi sebanyak 80% daerah

1 Koordinasi Wawasan Kebangsan Dokumen Panduan kriteria pengarusutamaan wasbang dan karbang dalam kebijakan dan regulasi

80% daerah

Kemenkopolhukam

1 TL

Jumlah regulasi penerapan wasbang dan karbang di pusat dan daerah sebanyak 50%Kab/Kota

1 Jumlah regulasi penerapan wasbang dan karbang di pusat dan daerah

50%Kab/K

ota

1 TL

100% Kementerian/Lembaga dan 30% Pemerintah daerah yang menerapkan wasbang/karbang dalam kebijakan dan regulasi

1 Jumlah K/L/Prov/Kab/Kota yang menerapkan wasbang/karbang dalam kebijakan dan regulasi

100% Kementerian/Lemba

ga dan 30%

Pemerintah daerah

1 TL

2 Peningkatan Peran Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsan (PPWK)

Penguatan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsan (PPWK) dan tersedianya database serta pemutakhiran terkait pemetaan dan identifikasi nilai-nilai dasar di 34 provinsi

1 Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan

Jumlah penguatan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) dan tersedianya database serta pemutakhiran terkait pemetaan dan identifikasi nilai-nilai dasar (memperkuat harga diri, karakter, wasbang dan daya saing bangsa)

34 Provinsi

Ditjen Polpum, Kemendagri

1 TL

3 Penguatan Tim Terpadu Penanganan Konflik

12 rekomendasi kebijakan terkait penanganan konflik dan kontijensi

1 Koordinasi Penanganan Konflik, Kontijensi dan Keselamatan Transportasi

Laporan Desk Keamanan Dalam Negeri

12 Kemenkopolhukam

1 TL

peningkatan kinerja tim terpadu penanganan konflik sosial dalam rangka penanganan konflik di 34 provinsi

1 Fasilitasi Kewaspadaan Nasional Jumlah daerah dalam peningkatan kinerja tim terpadu penanganan konflik sosial

34 Provinsi

Ditjen Polpum, Kemendagri

1 TL

7

No

Muatan RKP 2017 Jumlah

Muatan RENJA K/L 2017

KL Pelaksana Scoring

Analisis Kesesuaian (TL, TTL,

TT) Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target

(2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

4 Peningkatan Upaya Deradikalisasi dan Kontra Radikal Terorisme

40% persentase peningkatan daya tangkal masyarakat dari pengaruh radikal terorisme

1 Penanggulangan Terorisme Bidang Pencegahan

Jumlah Operasi Intelijen Pencegahan dan Kontra Propaganda

26 Operasi BNPT 1 TL

Jumlah napi teroris, mantan napi, mantan teroris, keluarga dan jaringannya serta perorangan dan kelompok yang berpotensi radikal yang meninggalkan ideologi radikal dan aksi kekerasan

700 Orang TL

Jumlah Pelibatan Masyarakat Dalam Pencegahan Terorisme Melalui FKPT

35 Dokumen

TL

5 Peningkatan Penegakan Hukum pada Organisasi Terorisme

2 dokumen analisis kebijakan terkait penanganan kejahatan luar biasa (Terorisme) yang tersinkronisasi

1 Koordinasi Penanganan kejahatan Transnasional dan Kejahatan Luar Biasa

Rekomendasi kebijakan terkait penanganan kejahatan luar biasa (Terorisme) yang tersinkronisasi

2 dokumen Kemenkopolhukam

1 TL

82 operasi penindakan operasi penindakan, operasi intelijen, dan penyiapan satuan dalam kesiapsiagaan nasional

1 Penanggulangan Terorisme Bidang Penindakan

Jumlah operasi penindakan, operasi intelijen, dan penyiapan satuan dalam kesiapsiagaan nasional

116 Operasi

BNPT 1 TL

3 laporan penggalangan informasi intelijen, dukungan dari negara mitra dan pemanfaatan resources dan expertise di forum regional dan multilateral

1 Penanggulangan Terorisme Bidang Kerja Sama Internasional

Jumlah laporan Penggalangan informasi intelijen, dukungan dari negara mitra dan pemanfaatan resources dan expertise di forum regional dan multilateral

3 laporan 1 TL

V. Pemeliharaan Stabilitas Keamanan Kawasan

1 pelaksanaan Road Map Perundingan Perbatasan

80% perundingan batas wilayah di laut dan darat yang berhasil diselenggarakan

1 Optimalisasi Diplomasi Terkait dengan Hukum dan Perjanjian Kewilayahan

Jumlah pembuatan dan pelaksanaan perjanjian kewilayahan

13 Kementerian Luar Negeri

1 TTL

2 Penanganan Transnational Organized Crime

90% posisi Indonesia yang diterima di forum multilateral mengenai isu keamanan internasional, senjata pemushan massal dan senjata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara dan terorisme

1 Kerja Sama Multilateral Terkait Isu Keamanan Internasional, Senjata Pemusnah Massal dan Senjata Konvensional, Penanggulan kejahatan lintas negara dan terorisme

Presentase posisi Indonesia yang diterima di forum multilateral mengenai isu keamanan internasional, senjata pemushan massal dan senjata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara dan terorisme

90 Kementerian Luar Negeri

1 TL

3 Pengelolaan konflik laut tiongkok selatan

94% Terlaksananya declaration on the Conduct of Parties in the South China Sea (DOC) secara penuh dan efektif, serta penyelesaian Code of Conduct in the South China Sea

1 Kerja Sama Asean Bidang Politik dan Keamanan

Presentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan pilar polkam ASEAN

94 Kementerian Luar Negeri

1 TTL

8

No

Muatan RKP 2017 Jumlah

Muatan RENJA K/L 2017

KL Pelaksana Scoring

Analisis Kesesuaian (TL, TTL,

TT) Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target

(2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

(CoC) melalui kerangka ASEAN

VI. Perlindungan WNI/BHI di Luar Negeri

1 Perlindungan WNI/BHI di Luar Negeri

Skor Indeks Pelayanan dan Perlindungan WNI BHI 74,13

1 Peningkatan Perlindungan dan Pelayanan WNI/BHI di Luar Negeri

Indeks penguatan diplomasi perlindungan

9.8 Kementerian Luar Negeri

1 TL

Indeks penyelesaian kasus WNI/BHI di LN

42.6

Indeks Sistem Kelembagaan 13.1

VII. Penguatan Diplomasi Ekonomi dan Kerjasama Pembangunan

1 Peningkatan Diplomasi Ekonomi di Tingkat Bilateral

14 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Afrika

1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Sub Sahara Afrika

Jumlah kesepakatan kerjasama 7 Kementerian Luar Negeri

1 TL

38 Kesepakatan di Kawasan Afrika yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

1 Jumlah kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

31 Kementerian Luar Negeri

1 TL

11 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Asia Selatan dan Tengah

1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Asia Selatan dan Tengah

Jumlah kesepakatan kerjasama 11 Kementerian Luar Negeri

1 TL

22 Kesepakatan di Kawasan Asia Selatan dan Tengah yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

1 Jumlah kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

23 Kementerian Luar Negeri

1 TL

22 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Asia Timur dan Pasifik

1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Asia Timur dan Pasifik

Jumlah kesepakatan kerjasama 22 Kementerian Luar Negeri

1 TL

27 Kesepakatan di Kawasan Asia Timur dan Pasifik yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

1 Jumlah kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

27 Kementerian Luar Negeri

1 TL

9 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Timur Tengah

1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Timur Tengah

Jumlah kesepakatan kerjasama 9 Kementerian Luar Negeri

1 TL

29 Kesepakatan di Kawasan Timur Tengah yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

1 Jumlah Prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima dan ditindaklanjuti

Jumlah kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

29 Kementerian Luar Negeri

1 TL

22 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Amerika Selatan dan Karibia

1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Amerika Selatan dan Karibia Timur

Jumlah kesepakatan kerjasama 5 Kementerian Luar Negeri

1 TL

9

No

Muatan RKP 2017 Jumlah

Muatan RENJA K/L 2017

KL Pelaksana Scoring

Analisis Kesesuaian (TL, TTL,

TT) Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target

(2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

14 Kesepakatan di Kawasan Amerika Selatan dan Karibia yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

1 Jumlah kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

24 Kementerian Luar Negeri

1 TL

21 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Amerika Utara dan Tengah

1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Amerika Utara dan Tengah serta Karibia Barat

Jumlah kesepakatan kerjasama 15 Kementerian Luar Negeri

1 TL

20 Kesepakatan di Kawasan Amerika Utara dan Tengah yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

1 Jumlah kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

28 Kementerian Luar Negeri

1 TL

8 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Eropa Bara

1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Eropa Barat dan Selatan

Jumlah kesepakatan kerjasama 7 Kementerian Luar Negeri

1 TL

32 Kesepakatan di Kawasan Eropa Barat yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

1 Jumlah kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

32 Kementerian Luar Negeri

1 TL

10 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Eropa Tengah dan Timur

1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Eropa Utara dan Tengah

Jumlah kesepakatan kerjasama 11 Kementerian Luar Negeri

1 TL

18 Kesepakatan di Kawasan Eropa Tengah dan Timur yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

1 Jumlah kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

23 Kementerian Luar Negeri

1 TL

2 Peningkatan Peran dalam Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular

77% respon positif terhadap bantuan kerjasama teknik melalui mekanisme bilateral dan triangular

1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran di Bidang Pemberian Bantuan Kerjasama Teknik yang Berkualita

Presentase respon positif terhadap bantuan kerjasama teknik melalui mekanisme bilateral dan triangular

98 Kementerian Luar Negeri

1 TL

6 laporan kegiatan penguatan/promosi/perluasan jaringan kemitraan dalam rangka pemberian bantuan kerjasama teknik selatan-selatan dan triangular

1 Jumlah kegiatan penguatan/promosi/perluasan jaringan kemitraan dalam rangka pemberian bantuan kerjasama teknik selatan-selatan dan triangular

10 Kementerian Luar Negeri

1 TL

3 laporan pelaksanaan Program Kerja Sama Selatan-Selatan dan triangular Indonesia

1 Kementerian Luar Negeri

0 TT

3 Peningkatan Peran dalam Forum Ekonomi dan Kerja Sama Pembangunan di Tingkat Internasional

85% posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral mengenai penanganan isu pembangunan ekonomi, keuangan, dan lingkungan hidup

1 Kerja Sama Multilateral Terkait Isu Pembangunan Ekonomi, Keuangan, dan Lingkungan Hidup

Presentase posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral mengenai penanganan isu pembangunan ekonomi, keuangan, dan lingkungan hidup

85 Kementerian Luar Negeri

1 TL

10

No

Muatan RKP 2017 Jumlah

Muatan RENJA K/L 2017

KL Pelaksana Scoring

Analisis Kesesuaian (TL, TTL,

TT) Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target

(2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

53 prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima pada forum kerjasama intrakawasan Asia Pasifik dan Afrika

1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Melalui Kerja Sama Intra Kawasan dan Antar Kawasan Asia Pasifik dan Afrika

Jumlah prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima pada forum kerjasama intrakawasan Asia Pasifik dan Afrika

53 Kementerian Luar Negeri

1 TL

18 prakarsa/rekomendasi yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan Amerika dan Eropa

1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Melalui Kerja Sama Intra Kawasan dan Antar Kawasan Amerika dan Eropa

Jumlah prakarsa/rekomendasi yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan Amerika dan Eropa

17 Kementerian Luar Negeri

1 TL

16 prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum kerjasama intrakawasan Asia Pasifik dan Afrika yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Melalui Kerja Sama Intra Kawasan dan Antar Kawasan Asia Pasifik dan Afrika

Kementerian Luar Negeri

1 TL

8 prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum kerjasama intrakawasan Amerika dan Eropa yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Melalui Kerja Sama Intra Kawasan dan Antar Kawasan Amerika dan Eropa

Jumlah prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum kerjasama intrakawasan Amerika dan Eropa yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

4 Kementerian Luar Negeri

1 TL

4 Pemanfaatan Rezim Internasional Bidang Energy dan Food Security

• 90% posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral mengenai penanganan isu multilateral terkait perdagangan, perindustrian, investasi dan HAKI

1 Kerja Sama Multilateral Terkait Isu Perdagangan, Komoditas, dan Kekayaan Intelektual (PKKI

Presentase posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral mengenai penanganan isu multilateral terkait perdagangan, perindustrian, investasi dan HAKI

90 Kementerian Luar Negeri

1 TL

5 Peningkatan Kapasitas Diplomasi

Persentase peserta diklat yang memiliki kualifikasi baik dengan predikat memuaskan sebesar 65%

1 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Pendidikan dan Pelatihan Diplomatik

Persentase peserta diklat yang memiliki kualifikasi baik dengan predikat memuaskan

70 Kementerian Luar Negeri

1 TL

Persentase Pengelolaan dan Pelayanan Perjanjian Internasional di Treaty Room sebesar 80%

1 Optimalisasi Diplomasi Terkait dengan Hukum dan Perjanjian Ekonomi

Jumlah laporan pelaksanaan hukum dan perjanjian perdagangan dan investasi

6 Kementerian Luar Negeri

1 TTL

VIII. Pemantapan Peran di ASEAN

1 Penguatan Peran dalam Pilar Ekonomi

Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan Pilar Ekonomi ASEAN sebesar 87%

1 Kerja Sama Asean Bidang Ekonomi Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan Pilar Ekonomi ASEAN

87 Kementerian Luar Negeri

1 TL

Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan dengan negara mitra wicara dan organisasi regional/internasional sebesar 66%

1 Kerja Sama ASEAN dengan Mitra Wicara dan Organisasi Regional/Internasional

Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan dengan negara mitra wicara dan organisasi regional/internasional

66 Kementerian Luar Negeri

1 TL

11

No

Muatan RKP 2017 Jumlah

Muatan RENJA K/L 2017

KL Pelaksana Scoring

Analisis Kesesuaian (TL, TTL,

TT) Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target

(2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan ASEAN dengan negara mitra wicara di tingkat nasional sebesar 89%

1 Kerja Sama ASEAN dengan Mitra Wicara dan Organisasi Regional/Internasional

Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan ASEAN dengan negara mitra wicara di tingkat nasional

89 Kementerian Luar Negeri

1 TL

Layanan Setnas ASEAN-Indonesia sebesar 66%

1 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Kerja Sama Asean

Layanan Setnas ASEAN Indonesia 66 Kementerian Luar Negeri

1 TL

2 Penguatan Peran dalam Pilar Politik dan Keamanan

2 Rekomendasi terkait Penguatan Peran Indonesia pada Pilar Politik dan keamanan di ASEAN

1 Kerja Sama Asean Bidang Politik dan Keamanan

Presentase saran dan kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan bidang polkam ASEAN

66 Kementerian Luar Negeri

1 TTL

Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan pilar politik dan keamanan ASEAN sebesar 94%

1 Presentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan pilar polkam ASEAN

94 Kementerian Luar Negeri

1 TL

3 Penguatan Peran dalam Pilar Sosial dan Budaya

Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan pilar sosial budaya sebesar 93%

1 Kerja Sama Asean Bidang Sosial Budaya

Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan pilar sosial budaya

88 Kementerian Luar Negeri

1 TL

Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan ASEAN di bidang sosial budaya di tingkat Nasional sebesar 66%

1 Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan ASEAN di bidang sosial budaya di tingkat Nasional sebesar 66%

66 Kementerian Luar Negeri

1 TL

XI. Penguatan Diplomasi Soft Power

1 Penguatan Citra Positif Indonesia melalui Peningkatan Peran Diplomasi Publik

Persentase dukungan konstituen domestik/internasional dan negara sahabat terhadap kegiatan diplomasi publik Indonesia sebesar 90%

1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran Diplomasi Publik

Persentase dukungan konstituen domestik/internasional dan negara sahabat terhadap kegiatan diplomasi publik Indonesia sebesar 90%

90 Kementerian Luar Negeri

1 TL

Persentase kehadiran konstituen domestik/internasional dan negara sahabat dalam kegiatan diplomasi publik Indonesia sebesar 90%

1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran di Bidang Informasi dan Pelayanan Media

Persentase kehadiran konstituen domestik/internasional dan negara sahabat dalam kegiatan diplomasi publik Indonesia sebesar 90%

90 Kementerian Luar Negeri

1 TL

2 Penguatan Citra Positif Indonesia melalui Peningkatan Peran di Bidang Informasi dan Pelayanan Media

Persentase pemberitaan positif oleh media massa dan kehumasan badan publik terhadap kebijakan politik luar negeri RI sebesar 90%

1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran di Bidang Informasi dan Pelayanan Media

Persentase pemberitaan positif oleh media massa dan kehumasan badan publik terhadap kebijakan politik luar negeri RI sebesar 90%

90 Kementerian Luar Negeri

1 TL

12

No

Muatan RKP 2017 Jumlah

Muatan RENJA K/L 2017

KL Pelaksana Scoring

Analisis Kesesuaian (TL, TTL,

TT) Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target

(2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

7 Judul publikasi konten tentang Indonesia di media cetak dan elektronik berbahasa asing

1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran di Bidang Informasi dan Pelayanan Media

presentase pemenuhan kebutuhan informasi dan pengelolaanny

95% Kementerian Luar Negeri

1 TTL

2000 artikel/postings di media digital Kemlu

1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran di Bidang Informasi dan Pelayanan Media

Persentase jumlah artikel/posting di media digital kemlu

100% (5000

artikel/postings)

Kementerian Luar Negeri

1 TL

1000 masyarakat Indonesia dan masyarakat asing di luar negeri yang menerima informasi tentang kebijakan pemerintah

1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran di Bidang Informasi dan Pelayanan Media

presentase pemenuhan kebutuhan informasi dan pengelolaannya

95% Kementerian Luar Negeri

1 TTL

10 kemitraan layanan informasi dengan perwakilan negara asing, lembaga internasional serta media asing

1 Pelaksanaan Diplomasi dan Kerjasama Internasional pada Perwakilan RI di Luar Negeri

presentase pemenuhan kebutuhan informasi dan pengelolaannya

95% Kementerian Luar Negeri

1 TTL

3 Peningkatan Diplomasi dan Kerja Sama Internasional Pada Perwakilan RI di Luar Negeri

Persentase Publik di Negara Akreditasi yang Berpandangan Positif terhadap Indonesia sebesar 75%

1 Kementerian Luar Negeri

0 TT

TOTAL 91 89

PERSENTASE KESESUAIAN 97,8

*Note:

- Jumlah persentase (%) adalah (Total Nilai Skor (kolom 8) : Jumlah Keseluruhan Indikator (kolom 4)) x 100%

- Indikator yang diberikan skoring adalah indikator di kolom 8 (delapan)

Opsi untuk analisa kesesuaian: Skor

Terpetakan langsung (TL) 1

Terpetakan Tidah Langsung (TTL) 1

Tidak Terpetakan 0

13

PERSANDINGAN KESELARASAN MUATAN RKA K/L DENGAN RKP LINGKUP POLITIK DAN KOMUNIKASI

PRIORITAS NASIONAL: KONSOLIDASI DEMOKRASI DAN EFEKTIVITAS DIPLOMASI

No Muatan RKP 2017 Jum

lah Muatan RKA K/L 2017 K/L Pelaksana Scori

ng Analisis

Kesesuaian (TL,

TTL, TT)

Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

I. Penguatan Lembaga Demokrasi

1. Penguatan Kelembagaan Penyelenggara Pemilu

Skor Indeks Demokrasi Indonesia sebesar 74,3

1 Koordinasi Demokrasi dan Organisasi Masyarakat Sipil

Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) 1 Kemenkopolhukam

1 TL

Persentase pemutakhiran data pemilih di tingkat kecamatan di seluruh Indonesia sebesar 100%

1 Pelaksanaan Manajemen Perencanaan dan Data

Dokumen pemutakhiran data pemilih

1 Dokumen

KPU 1 TL

Persentase proses penyusunan produk hukum bawaslu yang dilaksanakan sesuai prosedur 100%

1 Pengembangan Produk Hukum, Litbang, Pengelolaan Kehumasan, dan Pengawasan Internal

Produk Hukum Bawaslu yang dilaksanakan sesuai prosedur

10 Produk Hukum

Bawaslu 1 TL

2. Peningkatan Peran Parpol melalui bantuan keuangan Parpol

Jumlah parpol yang mendapatkan bantuan keuangan dan peningkatan kapasitas sebanyak 10 Parpol

1 Fasilitasi Politik Dalam Negeri Jumlah parpol yang mendapatkan bantuan keuangan dan peningkatan kapasitas

122.003.650 Suara

Ditjen Politik dan PUM,

Kemendagri

1 TL

3. Revisi UU Kepemiluan Pembentukan Kitab Undang-Undang Pemilu

1 Fasilitasi Politik Dalam Negeri Penyusunan Kitab Undang-Undang Penyelenggaraan Pemilu

1 Ditjen Politik dan PUM,

Kemendagri

1 TL

II. Peningkatan Akses dan Kualitas Informasi Publik 1 Pembinaan dan

Pengembangan Kebijakan Komunikasi Nasional

Tersedianya Regulasi/Kebijakan Bidang Komunikasi Publik

1 Pembinaan dan Pengembangan Kebijakan Komunikasi Nasional

Regulasi/Kebijakan Bidang Komunikasi Publik

2 regulasi Kemkominfo 1 TL

Terselenggaranya Layanan pembinaan SDM bidang Komunikasi Publik

1 Layanan Pembinaan SDM bidang Komunikasi Publik

500 orang Kemkominfo 1 TL

Tersedianya Regulasi/Kebijakan Bidang Komunikasi Publik

1 Regulasi/Kebijakan Bidang Komunikasi Publik

2 regulasi Kemkominfo 1 TTL. Masuk pada

indikator sebelumny

a "Regulasi/Kebijakan

Bidang Komunikas

i Publik"

14

No Muatan RKP 2017 Jumlah

Muatan RKA K/L 2017 K/L Pelaksana Scoring

Analisis Kesesuaian (TL,

TTL, TT)

Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

2 Pengelolaan dan Penyediaan Informasi

Tersedianya Konten Informasi Publik yang Beragam dan Berkualitas yang Bersifat Mendidik, Mencerahkan, dan Memberdayakan Masyarakat Dalam Rangka NKRI

1 Pengelolaan dan Penyediaan Informasi

Konten Informasi Publik bertema Prioritas Nasional

300 konten

Kemkominfo 1 TL

Analisis bidang polhukam, perekonomian, dan kemaritiman sebagai rekomendasi penyusunan kebijakan

1 Konten Informasi Publik bertema Prioritas Nasional (Analisis Isu Publik Media Nasional)

300 dokumen analisis

Kemkominfo 1 TL

3 Pelayanan Informasi Kenegaraan Melalui Media Publik

Layanan Informasi Publik melalui media publik terkait Kampanye Revolusi Mental

1 Pelayanan Informasi Kenegaraan Melalui Media Publik

Layanan Informasi Publik bertema khusus yang disebarkan melalui media publik (Penyebaran informasi publik bertema khusus melalui media publik; Diseminasi informasi terkait tema revolusi mental melalui Media Pertunjukan Rakyat)

172 kegiatan

Kemkominfo 1 TL

Layanan Informasi Publik melalui media publik terkait Program Prioritas Pemerintah

1 Layanan Informasi Publik bertema Program Prioritas Pemerintah yang disebarkan melalui media publik

1 paket Kemkominfo 1 TL

Terbangunnya proyek percontohan ruang-ruang terbuka berupa tayangan bertema revolusi mental

1 Diseminasi informasi terkait tema revolusi mental melalui Media Pertunjukan Rakyat

1 paket Kemkominfo 1 TTL

4 Pembinaan dan Pengembangan Kemitraan Lembaga Komunikasi

Peningkatan kapasitas Ormas, Lembaga Profesi, dan Lembaga Media

1 Pembinaan dan Pengembangan Kemitraan Lembaga Komunikasi

Kemitraan dengan Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah dalam rangka efektifitas penyebaran informasi publik (Kerjasama Kemitraan dengan Ormas, Lembaga Profesi, dan Lembaga Media untuk Literasi Masyarakat)

30 kegiatan

Kemkominfo 1 TTL

Terselenggaranya Layanan Informasi dan Komunikasi Publik melalui lembaga mitra dalam rangka implementasi GPR (Government Public Relations)

1 Kemitraan dengan Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah dalam rangka efektifitas penyebaran informasi publik (Pembiayaan Tenaga Humas Pemerintah KL)

30 kemitraan

Kemkominfo 1 TL

15

No Muatan RKP 2017 Jumlah

Muatan RKA K/L 2017 K/L Pelaksana Scoring

Analisis Kesesuaian (TL,

TTL, TT)

Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

Terlaksananya kerjasama dengan Ormas, Lembaga Profesi, dan Lembaga Media untuk literasi masyarakat

1 Kemitraan dengan Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah dalam rangka efektifitas penyebaran informasi publik (Kerjasama Kemitraan dengan Ormas, Lembaga Profesi, dan Lembaga Media untuk Literasi Masyarakat)

30 kemitraan

Kemkominfo 1 TTL

Terselenggaranya Layanan Informasi K/L yang dikelola oleh Tenaga Humas Pemerintah dalam rangka implementasi GPR

1 Kemitraan dengan Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah dalam rangka efektifitas penyebaran informasi publik (Pelayanan Informasi Publik Melalui Kemitraan dengan SKPD/OPD)

30 kemitraan

Kemkominfo 1 TTL

5 Pengembangan Kemitraan Pelayanan Informasi Internasional

Terselenggaranya sosialisasi konten informasi nasional dan internasional dalam rangka pencitraan positif Indonesia di dunia internasional

1 Pengembangan Kemitraan Pelayanan Informasi Internasional

Konten pencitraan positif indonesia di dunia internasional

24 konten Kemkominfo 1 TL

Terselenggaranya Layanan Kemitraan dengan perwakilan negara asing, Lembaga Internasional serta mitra strategis

1 Layanan Kemitraan dengan perwakilan negara asing,

12 kemitraan

Kemkominfo 1 TL

6 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Komisi Informasi (KI) Pusat

Terlaksananya Ketentuan UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

1 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Komisi Informasi (KI) Pusat

Layanan Penyelesaian Sengketa Informasi

65% Komisi Informasi Pusat

1 TL

Layanan Pelaksanaan Ketentuan Keterbukaan Informasi Publik di Badan Publik Pemerintah

70% Komisi Informasi Pusat

TL

Layanan Keterbukaan Informasi Publik Untuk Masyarakat dan Badan Publik

1400 orang

Komisi Informasi Pusat

TL

7 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat

Tersedianya Dukungan Teknis dan Manajemen Dalam Rangka Kelancaran Pelaksanaan Tugas KPI Pusat

1 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat

Layanan Pembinaan dan Penataan Kelembagaan KPI

1 laporan Komisi Penyiaran Indonesia

1 TL

Layanan Penyelesaian Pengaduan Masalah Konten Siaran

1 laporan Komisi Penyiaran Indonesia

TL

16

No Muatan RKP 2017 Jumlah

Muatan RKA K/L 2017 K/L Pelaksana Scoring

Analisis Kesesuaian (TL,

TTL, TT)

Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

Layanan Pemantauan langsung program isi/siaran pada lembaga penyiaran yang melaksanakan P3-SPS

1 laporan Komisi Penyiaran Indonesia

TL

Layanan Pelaksanaan Rating kualitas Program Isi Siaran televisi dan kajian dinamika Penyiaran

1 laporan Komisi Penyiaran Indonesia

TL

8 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Dewan Pers

Peningkatan Peran Pers Indonesia 1 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Dewan Pers

Penyelenggaraan layanan administrasi pengembangan Pers dan Kerjasama Dewan Pers dengan Masyarakat Pers

12 bulan Dewan Pers 1 TL

Penyusunan Indeks Kemerdekaan Pers

1 dokumen Dewan Pers TL

III. Pemenuhan Kebebasan Sipil dan Hak-Hak Politik

1 Peningkatan Hak Memilih dan Dipilih Kelompok Marjinal

20 provinsi yang menerapkan pelaksanaan best practice pendidikan politik

1 Fasilitasi Politik Dalam Negeri Layanan Daerah yang menerapkan pelaksanaan best practice pendidikan politik

20 Layanan

Ditjen Politik dan PUM,

Kemendagri

1 TL

6 provinsi yang terfasilitasi pendidikan politik untuk politisi perempuan

1 Layanan daerah yang terfasilitasi pendidikan politik untuk politisi perempuan

6 Layanan Ditjen Politik dan PUM,

Kemendagri

1 TL

Jumlah kemitraan pemerintah dengan ormas dalam rangka pendidikan politik dan penyelenggaraan urusan pemerintahan umum sebanyak 450 ormas ormas

1 Pembinaan dan Pemberdayaan Organisasi Masyarakat

Kemitraan pemerintah dengan ormas dalam rangka pendidikan politik dan penyelenggaraan urusan pemerintahan umum

450 Ormas Ditjen Politik dan PUM,

Kemendagri

1 TL

Persentase ketepatan waktu harmonisasi dan penyusunan PKPU dan Keputusan KPU sebesar 95%

1 Penyiapan Penyusunan Rancangan Peraturan Kpu, Advokasi, Penyelesaian Sengketa dan Penyuluhan Peraturan Perundang-Undangan yang Berkaitan Dengan Penyelenggaraan Pemilu

Persentase ketepatan waktu harmonisasi dan penyusunan PKPU sesuai dengan kerangka regulasi

95 % KPU 1 TL

Persentase penyelesaian sengketa hukum yang dimenangkan sebesar 87%

1 Penyiapan Penyusunan Rancangan Peraturan Kpu, Advokasi, Penyelesaian Sengketa dan Penyuluhan Peraturan Perundang-Undangan yang Berkaitan Dengan Penyelenggaraan Pemilu

Advokasi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Hukum

1 Kasus Bawaslu 1 TL

17

No Muatan RKP 2017 Jumlah

Muatan RKA K/L 2017 K/L Pelaksana Scoring

Analisis Kesesuaian (TL,

TTL, TT)

Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

2 Pengawasan Partisipatif Masyarakat terhadap Pemilu

34 paket pendidikan pengawasan pemilu partisipatif untuk : Bawaslu provinsi dan peserta pemilu, Panwas Kab/Kota/Kecamatan, dan OMS

1 Teknis Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu

Jumlah pendidikan pengawasan pemilu partisipatif untuk : Bawaslu provinsi dan peserta pemilu, Panwas Kab/Kota/Kecamatan, dan OMS

5 Dokumen/

Laporan

Bawaslu 1 TL

34 paket fasilitasi penguatan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan pemilu partisipatif

1 Pembinaan dan Pemberdayaan Organisasi Masyarakat

Jumlah fasilitasi penguatan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan Pemilu partisipatif

2 Laporan Bawaslu 1 TL

3 Pusat Pendidikan Pemilih Jumlah kegiatan pendidikan pemilih sejumlah 91 kegiatan

1 Pedoman, Petunjuk Teknis dan Bimbingan Teknis/Supervisi/Publikasi/Sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu dan Pendidikan Pemilih

Pusat Pendidikan Pemilih 1 Satker KPU 1 TL

4 Peningkatan Peran Forum-Forum Dialog Masyarakat

Jumlah daerah yang mendapatkan penguatan dan pemberdayaan forum dialog kewaspadaan nasional (penanganan konflik sosial) seluruh Indonesia sebanyak 34 Provinsi

1 Fasilitasi Kewaspadaan Nasional Layanan Daerah yang mendapatkan penguatan dan pemberdayaan forum dialog kewaspadaan nasional (penanganan konflik sosial) seluruh indoensia

34 Provinsi

Ditjen Politik dan PUM,

Kemendagri

1 TL

20 LNP kemitraan ormas dengan lembaga non pemerintah (swasta, perguruan tinggi, sesama ormas dll) dan pengembangan forum pemberdayaan ormas

1 Pembinaan dan Pemberdayaan Organisasi Masyarakat

Layanan Kemitraan ormas dengan lembaga non pemerintah (swasta, pergurun tinggi, sesama ormas, dll) dan pengembangan forum pemberdayaan ormas

20 Layanan

Ditjen Politik dan PUM,

Kemendagri

1 TL

37 dokumen pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan terorisme melalui FKPT

1 Penanggulangabn Terorisme Bidang Pencegahan

Pelibatan Masyarakat Dalam Pencegahan Terorisme

35 forum BNPT 1 TL

500 FKUB Kab/Kota yang memperoleh dana operasional

1 Pembinaan dan Pemberdayaan Organisasi Kemasyarakatan

Jumlah kemitraan pemerintah dengan ormas dalam rangka pendidikan politik dan penyelenggaraan urusan pemerintahan umum

450 Ormas Ditjen Polpum 1 TL

IV. Pencegahan Konflik Sosial Politik dan Penanggulangan Terorisme

1 Pemantapan Wawasan kebangsaan dan Karakter Bangsa di Kalangan Aparatur Negara melalui Pelaksanaan Renaksi

Dokumen Panduan kriteria pengarusutamaan wasbang dan karbang dalam kebijakan dan regulasi sebanyak 80% daerah

1 Koordinasi Wawasan Kebangsaan Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Bidang Wawasan Kebangsaan

1 Dokumen

Kemenkopolhukam

1 TL

18

No Muatan RKP 2017 Jumlah

Muatan RKA K/L 2017 K/L Pelaksana Scoring

Analisis Kesesuaian (TL,

TTL, TT)

Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

Jumlah regulasi penerapan wasbang dan karbang di pusat dan daerah sebanyak 50%Kab/Kota

1 Desk Wawasan Kebangsaan 12 Laporan

Kemenkopolhukam

1 TL

100% Kementerian/Lembaga dan 30% Pemerintah daerah yang menerapkan wasbang/karbang dalam kebijakan dan regulasi

1 0 TTL

2 Peningkatan Peran Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsan (PPWK)

Penguatan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsan (PPWK) dan tersedianya database serta pemutakhiran terkait pemetaan dan identifikasi nilai-nilai dasar di 34 provinsi

1 Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan

Layanan Penguatan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) & tersedianya database serta pemutakhiran terkait pemetaan & identifikasi nilai-nilai dasar (memperkuat hrg diri,karakter,wasbang&daya saing bangsa

34 Provinsi

Ditjen Politik dan PUM,

Kemendagri

1 TL

3 Penguatan Tim Terpadu Penanganan Konflik

12 rekomendasi kebijakan terkait penanganan konflik dan kontijensi

1 Koordinasi Penanganan Konflik, Kontijensi dan Keselamatan Transportasi

Desk Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri

12 rekomend

asi

Kemenkopolhukam

1 TL

peningkatan kinerja tim terpadu penanganan konflik sosial dalam rangka penanganan konflik di 34 provinsi

1 Fasilitasi Kewaspadaan Nasional Layanan Daerah dalam peningkatan kinerja tim terpadu penanganan konflik sosial

317 Layanan

Ditjen Politik dan PUM,

Kemendagri

1 TL

4 Peningkatan Upaya Deradikalisasi dan Kontra Radikal Terorisme

40% persentase peningkatan daya tangkal masyarakat dari pengaruh radikal terorisme

1 Penanggulangan Terorisme Bidang Pencegahan

Operasi Intelijen Pencegahan dan Kontra Propaganda

26 Operasi BNPT 1 TL

Fasilitas Pemberdayaan Masyarakat dalam Rangka Deradikalisasi

700 Orang BNPT TL

Pelibatan Masyarakat Dalam Pencegahan Terorisme

35 Forum BNPT TL

5 Peningkatan Penegakan Hukum pada Organisasi Terorisme

2 dokumen analisis kebijakan terkait penanganan kejahatan luar biasa (Terorisme) yang tersinkronisasi

1 Koordinasi Penanganan Kejahatan Transnasional dan Kejahatan Luar Biasa

Rekomendasi Kebijakan Bidang Penanganan Kejahatan Transnasional dan Kejahatan Luar Biasa

8 Rekomend

asi

Kemenkopolhukam

1 TL

82 operasi penindakan operasi penindakan, operasi intelijen, dan penyiapan satuan dalam kesiapsiagaan nasional

1 Penanggulangan Terorisme Bidang Penindakan

Operasional Satgas Penindakan dan Kesiapsiagaan Nasional

116 Operasi

BNPT 1 TL

19

No Muatan RKP 2017 Jumlah

Muatan RKA K/L 2017 K/L Pelaksana Scoring

Analisis Kesesuaian (TL,

TTL, TT)

Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

3 laporan penggalangan informasi intelijen, dukungan dari negara mitra dan pemanfaatan resources dan expertise di forum regional dan multilateral

1 Penanggulangan Terorisme Bidang Kerja Sama Internasional

Kerjasama Regional dan Multilateral

3 Kerjasama

BNPT 1 TL

V. Pemeliharaan Stabilitas Keamanan Kawasan

1 Pelaksanaan Road Map Perundingan Perbatasan

80% perundingan batas wilayah di laut dan darat yang berhasil diselenggarakan

1 Optimalisasi Diplomasi Terkait dengan Hukum dan Perjanjian Kewilayahan

Perjanjian Bidang Hukum Batas Darat dan Kerja Sama Lintas Batas

19 Dokumen

PI

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

2 Penanganan Transnational Organized Crime

90% posisi Indonesia yang diterima di forum multilateral mengenai isu keamanan internasional, senjata pemushan massal dan senjata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara dan terorisme

1 Kerja Sama Multilateral Terkait Isu Keamanan Internasional, Senjata Pemusnah Massal dan Senjata Konvensional, Penanggulan kejahatan lintas negara dan terorisme

Posisi dan kepemimpinan Indonesia di forum multilateral terkait isu keamanan internasional dan perlucutan senjata

47 Persentase

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

3 Pengelolaan konflik laut tiongkok selatan

94% Terlaksananya declaration on the Conduct of Parties in the South China Sea (DOC) secara penuh dan efektif, serta penyelesaian Code of Conduct in the South China Sea (CoC) melalui kerangka ASEAN

1 Kerja Sama Asean Bidang Politik dan Keamanan

Rekomendasi dan Prakarsa Indonesia yang disampaikan dalam setiap pertemuan ASEAN pilar Politik dan Keamanan

170 Rekomend

asi

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

VI. Perlindungan WNI/BHI di Luar Negeri

1 Perlindungan WNI/BHI di Luar Negeri

Skor Indeks Pelayanan dan Perlindungan WNI BHI 74,13

1 Peningkatan Perlindungan dan Pelayanan WNI/BHI di Luar Negeri

Penguatan Diplomasi Perlindungan WNI dan BHI di Luar Negeri

20 Laporan

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

Peningkatan Kapasitas dan Pemutakhiran Regulasi serta Kelembagaan dalam Upaya Pelayanan Perlindungan WNI/BHI di Luar Neg

6 Laporan Kementerian Luar Negeri

Penanganan WNI dan BHI bermasalah di Luar Negeri

3 Laporan Kementerian Luar Negeri

VII. Penguatan Diplomasi Ekonomi dan Kerjasama Pembangunan

1 Peningkatan Diplomasi Ekonomi di Tingkat Bilateral

14 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Afrika

1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Sub Sahara Afrika

Kesepakatan Kerjasama di kawasan Sub Sahara Afrika

38 Jumlah Kesepakat

a

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

20

No Muatan RKP 2017 Jumlah

Muatan RKA K/L 2017 K/L Pelaksana Scoring

Analisis Kesesuaian (TL,

TTL, TT)

Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

38 Kesepakatan di Kawasan Afrika yang ditindaklanjuti/ diimplementasikan

1 Kementerian Luar Negeri

0 TP

11 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Asia Selatan dan Tengah

1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Asia Selatan dan Tengah

Kesepakatan Kerjasama di Kawasan Asia Selatan dan Tengah

55 Jumlah Kesepakat

a

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

22 Kesepakatan di Kawasan Asia Selatan dan Tengah yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

1 Kementerian Luar Negeri

0

22 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Asia Timur dan Pasifik

1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Asia Timur dan Pasifik

Kesepakatan Kerjasama di Kawasan Asia Timur dan Pasifik

31 Jumlah Kesepakat

a

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

27 Kesepakatan di Kawasan Asia Timur dan Pasifik yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

1 Kementerian Luar Negeri

1

9 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Timur Tengah

1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Timur Tengah

Meningkatnya peran Indonesia di Kawasan Timur Tengah

38 Jumlah Kesepakat

a

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

29 Kesepakatan di Kawasan Timur Tengah yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

1 Jumlah Prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima dan ditindaklanjuti

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

22 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Amerika Selatan dan Karibia

1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Amerika Selatan dan Karibia Timur

Kesepakatan kerjasama yang dihasilkan dan ditindaklanjuti dengan negara-negara di kawasan Amerika II

22 kesepakata

n/kerja

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

14 Kesepakatan di Kawasan Amerika Selatan dan Karibia yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

1 Kementerian Luar Negeri

1

21 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Amerika Utara dan Tengah

1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Amerika Utara dan Tengah serta Karibia Barat

Kesepakatan kerjasama yang dihasilkan dan ditindaklanjuti dengan negara-negara di kawasan Amerika I

38 kesepakata

n kerja

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

20 Kesepakatan di Kawasan Amerika Utara dan Tengah yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

1 Kementerian Luar Negeri

1 TTL

8 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Eropa Barat

1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Eropa Barat dan Selatan

Kesepakatan kerjasama yang dihasilkan dan ditindaklanjuti dengan negara-negara di kawasan Eropa I

18 kesepakata

n kerja

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

21

No Muatan RKP 2017 Jumlah

Muatan RKA K/L 2017 K/L Pelaksana Scoring

Analisis Kesesuaian (TL,

TTL, TT)

Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

32 Kesepakatan di Kawasan Eropa Barat yang ditindaklanjuti/ diimplementasikan

1 Kementerian Luar Negeri

1 TTL

10 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Eropa Tengah dan Timur

1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Eropa Utara dan Tengah

Kesepakatan kerjasama yang dihasilkan dan ditindaklanjuti dengan negara-negara di kawasan Eropa II

20 Kesepakat

an kerja

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

18 Kesepakatan di Kawasan Eropa Tengah dan Timur yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

1 Kementerian Luar Negeri

1 TTL

2 Peningkatan Peran dalam Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular

77% respon positif terhadap bantuan kerjasama teknik melalui mekanisme bilateral dan triangular

1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran di Bidang Pemberian Bantuan Kerjasama Teknik yang Berkualita

Menguatnya Citra Positif Indonesia melalui peningkatan peran di bidang pemberian kerja sama teknik yang berkualitas

98 Persentase

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

6 laporan kegiatan penguatan/promosi/perluasan jaringan kemitraan dalam rangka pemberian bantuan kerjasama teknik selatan-selatan dan triangular

1 Penguatan Kapasitas dalam negeri dan perluasan kemitraan dalam pemberian kerja sama teknik selatan-selatan dan triangulal

10 Laporan

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

3 laporan pelaksanaan Program Kerja Sama Selatan-Selatan dan triangular Indonesia

1 Kementerian Luar Negeri

0 TT

3 Peningkatan Peran dalam Forum Ekonomi dan Kerja Sama Pembangunan di Tingkat Internasional

85% posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral mengenai penanganan isu pembangunan ekonomi, keuangan, dan lingkungan hidup

1 Kerja Sama Multilateral Terkait Isu Pembangunan Ekonomi, Keuangan, dan Lingkungan Hidup

Posisi dan kepemimpinan Indonesia di forum multilateral dalam isu pembangunan, ekonomi, dan lingkungan hidup

63 Persentase

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

53 prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima pada forum kerjasama intrakawasan Asia Pasifik dan Afrika

1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Melalui Kerja Sama Intra Kawasan dan Antar Kawasan Asia Pasifik dan Afrika

Prakarsa/Rekomendasi Indonesia pada Forum Kerjasama Intra kawasan Asia Pasifik dan Afrika

69 Jumlah Prakarsa

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

18 prakarsa/rekomendasi yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan Amerika dan Eropa

1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Melalui Kerja Sama Intra Kawasan dan Antar Kawasan Amerika dan Eropa

Prakarsa/Rekomendasi Indonesia pada Forum Kerjasama Intra kawasan Amerika dan Eropa

21 Dokumen

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

16 prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum kerjasama intrakawasan Asia Pasifik dan Afrika yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Melalui Kerja Sama Intra Kawasan dan Antar Kawasan Asia Pasifik dan Afrika

Prakarsa/Rekomendasi Indonesia pada Forum Kerjasama Intra kawasan Asia Pasifik dan Afrika

69 Jumlah Prakarsa

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

22

No Muatan RKP 2017 Jumlah

Muatan RKA K/L 2017 K/L Pelaksana Scoring

Analisis Kesesuaian (TL,

TTL, TT)

Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

8 prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum kerjasama intrakawasan Amerika dan Eropa yang ditindaklanjuti/diimplementasikan

1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Melalui Kerja Sama Intra Kawasan dan Antar Kawasan Amerika dan Eropa

Prakarsa/Rekomendasi Indonesia pada Forum Kerjasama Intra kawasan Amerika dan Eropa

21 Dokumen

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

4 Pemanfaatan Rezim Internasional Bidang Energy dan Food Security

90% posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral mengenai penanganan isu multilateral terkait perdagangan, perindustrian, investasi dan HAKI

1 Kerja Sama Multilateral Terkait Isu Perdagangan, Komoditas, dan Kekayaan Intelektual (PKKI

Posisi dan kepemimpinan Indonesia di forum multilateral dalam isu perdagangan, komoditas dan Kekayaan Intelektual

32 Persentase

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

5 Peningkatan Kapasitas Diplomasi

Persentase peserta diklat yang memiliki kualifikasi baik dengan predikat memuaskan sebesar 65%

1 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Pendidikan dan Pelatihan Diplomatik

Layanan Pendidikan dan Pelatihan 29 Layanan

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

Persentase Pengelolaan dan Pelayanan Perjanjian Internasional di Treaty Room sebesar 80%

1 Optimalisasi Diplomasi Terkait dengan Hukum dan Perjanjian Ekonomi

Kementerian Luar Negeri

0 TT

VIII. Pemantapan Peran di ASEAN

1 Penguatan Peran dalam Pilar Ekonomi

Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan Pilar Ekonomi ASEAN sebesar 87%

1 Kerja Sama Asean Bidang Ekonomi Rekomendasi dan Prakarsa yang disampaikan dalam setiap pertemuan Ekonomi ASEAN

103 Rekomend

asi

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan dengan negara mitra wicara dan organisasi regional/internasional sebesar 66%

1 Kerja Sama ASEAN dengan Mitra Wicara dan Organisasi Regional/Internasional

Rekomendasi dan Prakarsa yang disampaikan dalam setiap pertemuan kerja sama ASEAN dengan Mitra Wicara dan Organisasi Reg

155 Rekomend

asi

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan ASEAN dengan negara mitra wicara di tingkat nasional sebesar 89%

1 Kerja Sama ASEAN dengan Mitra Wicara dan Organisasi Regional/Internasional

Perumusan Kebijakan Tindak Lanjut Hasil Sidang/Pertemuan dalam kerja sama Eksternal ASEAN

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

Layanan Setnas ASEAN-Indonesia sebesar 66%

1 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Kerja Sama Asean

Layanan SETNAS ASEAN Indonesia 66 Layanan

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

2 Penguatan Peran dalam Pilar Politik dan Keamanan

Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan pilar politik dan keamanan ASEAN sebesar 94%

1 Kerja Sama Asean Bidang Politik dan Keamanan

Rekomendasi dan Prakarsa Indonesia yang disampaikan dalam setiap pertemuan ASEAN pilar Politik dan Keamanan

170 Rekomend

asi

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

23

No Muatan RKP 2017 Jumlah

Muatan RKA K/L 2017 K/L Pelaksana Scoring

Analisis Kesesuaian (TL,

TTL, TT)

Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan ASEAN di bidang Politik dan Keamanan di tingkat Nasional sebesar 66%

1 Perumusan Kebijakan Tindak Lanjut Hasil Sidang/Pertemuan ASEAN Bidang Politik Keamanan ASEAN

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

Penguatan Peran dalam Pilar Sosial dan Budaya

Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan pilar sosial budaya sebesar 93%

1 Kerja Sama Asean Bidang Sosial Budaya

Rekomendasi dan Prakarsa yang disampaikan dalam setiap pertemuan Sosial Budaya ASEAN

37 Rekomend

asi

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan ASEAN di bidang sosial budaya di tingkat Nasional sebesar 66%

1 Perumusan Kebijakan Tindak Lanjut Hasil Sidang Pertemuan ASEAN Bidang Sosial Budaya

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

IX. Penguatan Diplomasi Soft Power

1 Penguatan Citra Positif Indonesia melalui Peningkatan Peran Diplomasi Publik

Persentase dukungan konstituen domestik/internasional dan negara sahabat terhadap kegiatan diplomasi publik Indonesia sebesar 90%

1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran Diplomasi Publik

Promosi Aset-Aset Diplomasi Publik Indonesia

21.897 Konstituen

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

Persentase kehadiran konstituen domestik/internasional dan negara sahabat dalam kegiatan diplomasi publik Indonesia sebesar 90%

1 Kementerian Luar Negeri

1 TTL

2 Penguatan Citra Positif Indonesia melalui Peningkatan Peran di Bidang Informasi dan Pelayanan Media

Persentase pemberitaan positif oleh media massa dan kehumasan badan publik terhadap kebijakan politik luar negeri RI sebesar 90%

1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran di Bidang Informasi dan Pelayanan Media

Diplomasi Digital dan Informasi hubungan luar negeri yang terkelola secara sistematis dan kuat

849 Layanan

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

7 Judul publikasi konten tentang Indonesia di media cetak dan elektronik berbahasa asing

1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran di Bidang Informasi dan Pelayanan Media

Diplomasi Digital dan Informasi hubungan luar negeri yang terkelola secara sistematis dan kuat

849 Layanan

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

2000 artikel/postings di media digital Kemlu

1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran di Bidang Informasi dan Pelayanan Media

Diplomasi Digital dan Informasi hubungan luar negeri yang terkelola secara sistematis dan kuat

849 Layanan

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

1000 masyarakat Indonesia dan masyarakat asing di luar negeri yang menerima informasi tentang kebijakan pemerintah

1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran di Bidang Informasi dan Pelayanan Media

Diplomasi Digital dan Informasi hubungan luar negeri yang terkelola secara sistematis dan kuat

849 Layanan

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

24

No Muatan RKP 2017 Jumlah

Muatan RKA K/L 2017 K/L Pelaksana Scoring

Analisis Kesesuaian (TL,

TTL, TT)

Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

10 kemitraan layanan informasi dengan perwakilan negara asing, lembaga internasional serta media asing

1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran di Bidang Informasi dan Pelayanan Media

Diplomasi Digital dan Informasi hubungan luar negeri yang terkelola secara sistematis dan kuat

849 Layanan

Kementerian Luar Negeri

1 TTL

3 Peningkatan Diplomasi dan Kerja Sama Internasional Pada Perwakilan RI di Luar Negeri

Persentase Publik di Negara Akreditasi yang Berpandangan Positif terhadap Indonesia sebesar 75%

1 Pelaksanaan Diplomasi dan Kerjasama Internasional pada Perwakilan RI di Luar Negeri

Kementerian Luar Negeri

0 TT

TOTAL 91 85

PERSENTASE KESESUAIAN 93,41

*Note: - Jumlah persentase (%) adalah (Total Nilai Skor (kolom 8) : Jumlah Keseluruhan Indikator (kolom 4)) x 100% - Indikator yang diberikan skoring adalah indikator di kolom 8 (delapan)

Opsi untuk analisa kesesuaian: Skor

Terpetakan langsung (TL) 1

Terpetakan Tidah Langsung (TTL) 1

Tidak Terpetakan 0