LAPORAN KINERJA -...
Transcript of LAPORAN KINERJA -...
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena hanya dengan ijin-NYA maka
Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Politik dan Komunikasi (Ditpolkom) Tahun 2016 dapat
diselesaikan dengan baik.
Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu akan Laporan Kinerja Instansi Pemerintan; yang antara lain menyatakan bahwa, penyusunan Laporan Kinerja adalah kewajiban bagi Direktorat Politik dan Komunikasi, Kementerian PPN/Bappenas, untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, yaitu dalam mengelola perencanaan pembangunan Bidang Politik dan Komunikasi Tahun 2015.
LKj Ditpolkom Tahun 2016 ini berisi informasi mengenai rencana kinerja dan capaian
kinerja yang telah dilaksanakan oleh Direktorat Politik dan Komunikasi selama Tahun
Anggaran 2016 dengan mengacu pada Perjanjian Kinerja (PK) Direktur Politik dan
Komunikasi, serta berpedoman pada Rencana Strategi (Renstra) Kementerian PPN/Bappenas
Tahun 2015-2019.
Penyusunan LKj Ditpolkom Tahun 2016 ini telah diupayakan sebaik mungkin,
walaupun dirasakan terdapat kekurangan-kekurangan sehubungan dengan kendala-kendala
yang dihadapi. Namun demikian, Ditpolkom telah mengupayakan untuk mengatasi kendala-
kendala tersebut melalui koordinasi dengan seluruh instansi Mitra Kerja Ditpolkom di
Tingkat Pusat dan Daerah.
Dengan telah tersusunnya LKj Ditpolkom Tahun 2016 ini, kami menyampaikan terima
kasih kepada semua staf yang telah berkontribusi dalam penyusunan LKj ini. Kami juga
menyampaikan terima kasih kepada seluruh staf di lingkungan Direktorat Politik dan
Komunikasi yang bekerja secara maksimal dalam melaksanakan kegiatan selama Tahun 2016,
sehingga sasaran kinerja dapat tercapai seperti yang direncanakan. Semoga LKj Ditpolkom Tahun 2016 ini dapat menjadi acuan bagi kita kedepan agar senantiasa lebih baik dalam melaksanakan program dan kegiatan di tahun yang akan datang, sehingga sasaran kinerja dapat tercapai seperti yang direncanakan dan berdampak positif, dalam rangka menunjang pencapaian sasaran pembangunan nasional.
Jakarta, Januari 2016
Direktur Politik dan Komunikasi
ttd
Drs. Wariki Sutikno, MCP
iii
DAFTAR ISI
COVER ......................................................................................................................................... ..................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .............................................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
BAB II PERENCANAAN KINERJA ............................................................................................................. 1
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ......................................................................................................... 6
A. Capaian Kinerja Organisasi .............................................................................................................. 6
1. Sasaran Strategis Program I : Perencanaan pembangunan nasional yang
berkualitas, sinergis dan kredibel
1.1. Indikator Kinerja I : Prosentase (%) keselarasan muatan Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) lingkup 2017 dengan RPJMN 2015-2019 Bidang Politik
dan Komunikasi ................................................................................................................ 6
1.2. Indikator Kinerja II : Prosentase (%) keselarasan muatan antara Rencana
Kerja (Renja) Kementerian/Lembaga (K/L) 2017 dengan RKP 2016 Bidang
Bidang Politik dan Komunikasi ...................................................................... ................ 12
1.3. Indikator Kinerja III : Prosentase (%) keselarasan muatan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA K/L) 2017 dengan RKP 2017 Bidang
Politik dan Komunikasi ..................................................................................................... 18
1.4. Indikator Kinerja IV : Prosentase (%) rekomendasi pemantauan, evaluasi
dan pengendalian rencana pembangunan nasional Bidang Politik dan
Komunikasi ......................................................................................................................... 20
2. Sasaran Strategis Program II : Rancangan Perpres RKP 2017
2.1. Indikator Kinerja V : Rancangan Perpres RKP 2017 Bidang Politik dan
Komunikasi ......................................................................................................................... 28
B. Realisasi Anggaran .............................................................................................................................. 30
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................................................... 32
LAMPIRAN ............................................................................................................................................... 32
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Rencana Kinerja Direktorat Politik dan Komunikasi....................................................... 6
Tabel 2.2. Cascading Indikator Kinerja Direktorat Politik Dan
Komunikasi............................................................................................................................ 7
Tabel 2.3. Pemetaan Indikator Kinerja Direktorat Dalam Keterkaitannya Dengan Kegiatan
Direktorat Tahun 2016.......................................................................................................... 9
Tabel 3.1. Persentase (%) kesesuaian muatan antara RKP 2016 dengan RPJMN 2015-2019
Bidang Politik dan Komunikasi ......................................................................................... 16
Tabel 3.2. Kesesuaian Muatan antara RKP 2017 dengan RPJMN 2015-2019
Bidang Politik dan Komunikasi..................................................................................... 17
Tabel 3.3. Persentase (%) kesesuaian muatan antara Renja K/L 2016 dengan RKP 2016 Bidang
Politik dan Komunikasi....................................................... ................................................ 22
Tabel 3.4. Kesesuaian muatan antara Renja K/L 2016 dengan RKP 2016 Bidang Politik dan
Komunikasi....................................................... .................................................................... 23
Tabel 3.5. Persentase (%) kesesuaian muatan antara RKA K/L 2016 dengan RKP 2016 Bidang
Politik dan Komunikasi....................................................... ................................................ 24
Tabel 3.6. Persentase (%) kesesuaian muatan antara RKA K/L 2016 dengan RKP 2016 Bidang
Politik dan Komunikasi....................................................... ................................................ 25
Tabel 3.7. Persandingan Target Dan Realisasi Kegiatan Per Triwulanan Kegiatan Peace
Corps....................................................... ............................................................................... 31
Tabel 3.8. Indikator Utama Prioritas Nasional Bidang Politik......................................................... 33
Tabel 3.9. Realisasi penyerapan anggaran kegiatan ditpolkom Triwulan 1 – 4 (januari –
desember) 2016....................................................... ................................................................35
1
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT POLITIK DAN KOMUNIKASI
TAHUN 2016
BAB I PENDAHULUAN
Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas No. 005/M.PPN/10/2007 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional menyatakan bahwa Direktorat Politik dan Komunikasi mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, sinkronisasi, pelaksanaan
penyusunan dan evaluasi perencanaan pembangunan nasional di bidang politik, komunikasi
dan informasi publik, serta pemantauan dan penilaian atas pelaksanaannya. Berdasarkan
pada tugas tersebut, Direktorat Politik dan Komunikasi memiliki peran strategis dalam
merancang arah kebijakan dan program pembangunan di bidang politik dan komunikasi,
serta mengawal pelaksanaan kebijakan dan program-program serta kegiatan-kegiatannya,
terutama program/kegiatan prioritas. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Direktorat
Politik dan Komunikasi bermitra dengan 10 (sepuluh) Kementerian/Lembaga (K/L) yaitu
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam),
Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum – Kemendagri), Komisi
Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian
Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat),
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi diatas, terdapat beberapa permasalahan utama
yang dihadapi Direktorat Politik dan Komunikasi, diantaranya adalah : Pertama, belum
tersedianya SOP (standard operating procedure) di level Kementerian PPN/Bappenas yang
mengatur mekanisme penyelesaian tugas/pekerjaan, terutama yang terkait dengan tupoksi
utama. Kedua, belum tercapainya sinergitas proses perencanaan dan penganggaran sehingga
berimplikasi pada ketidaksinkronan proses dan output pekerjaan. Ketiga, belum memadainya
komponen keorganisasian direktorat terutama terkait dengan kuantitas SDM dan kualitas
fasilitas pendukung kedirektoratan.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Dalam rangka pengukuran kinerja atas tugas dan output yang dihasilkan, Direktorat
Politik dan Komunikasi (Ditpolkom)berdasarkan pada Renstra Kementerian PPN/Bappenas
2015-2019 sebagai rencana kinerja lima tahunan telah menetapkan beberapa rencana kinerja
tahunan kegiatan yang dilengkapi dengan sasaran, indikator, dan target. Rencana Kinerja
Kegiatan 2016 ini mengacu pada program pembangunan Renstra 2015-2019 Kementerian
2
PPN/Bappenas. Pada Tahun 2016, rencana kinerja kegiatan yang telah ditetapkan Ditpolkom
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1. Rencana Kinerja Direktorat Politik dan Komunikasi
No SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
SASARAN
KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
TARGET
I. Perencanaan
pembanguna
n nasional
yang
berkualitas,
sinergis dan
kredibel
1. Prosentase (%)
keselarasan
muatan Rencana
Kerja Pemerintah
(RKP) dengan
Rencana
Pembangunan
Jangka Menengah
Nasional (RPJMN)
lingkup politik,
hukum,
pertahanan dan
keamanan
1. Kebijakan
Perencanaan
Pembangunan
1. Kualitas kajian
penyusunan RKP
lingkup politik dan
komunikasi bersifat
holistik dan terintegrasi
dalam prioritas
pembangunan nasional
Baik
2. Rencana
Pembangunan
Jangka
Pendek
(Tahunan)
2. % Keselarasana muatan
RKP dengan RPJMN
lingkup politik dan
komunikasi
100%
2. Prosentase (%)
keselarasan
muatan Rencana
Kerja (Renja)
Kementerian/Lem
baga (K/L) dengan
RKP lingkup
politik, hukum,
pertahanan dan
keamanan
Rencana
Pembangunan
Jangka Pendek
(Tahunan)
3. % Keselarasana muatan
Renja K/L dengan RKP
lingkup politik dan
komunikasi
100%
4. Prosentase (%)
keselarasan
muatan Rencana
Kerja dan
Anggaran (RKA)
K/L dengan RKP
lingkup politik,
hukum,
pertahanan dan
keamanan
Rencana
Pembangunan
Jangka Pendek
(Tahunan)
4 . % Keselarasana muatan
RKA K/L dengan RKP
lingkup politik dan
komunikasi
100%
3. Prosentase (%)
rekomendasi
pemantauan,
evaluasi dan
pengendaliam
rencana
pembangunan
nasional lingkup
politik, hukum,
pertahanan dan
keamanan yang
ditindaklanjuti
1. Informasi
hasil
pelaksanaan
perencanaan
pembangunan
5. % Ketersediaan
informasi hasil
pemantauan/evaluasi
atas pelaksanaan
rencana pembangunan
lingkup politik dan
komunikasi
100%
6. % rekomendasi
pemantauan, evaluasi
dan pengendalian
rencana pembangunan
nasional lingkup politik
dan komunikasu yang
ditindaklanjuti K/L
100%
3
No SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
SASARAN
KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
TARGET
7. Kebijakan
percepatan
pelaksanaan
pembangunan
7. % Jumlah K/L/Daerah
yang melaksanakan
penugasan lingkup
politik dan komunikasi
sesuai dengan rencana
100%
8. % Penyelesaian
penugasan tertentu
100%
II. Rancangan
Perpres RKP
2017
Rancangan Perpres
RKP 2017 lingkup
politik, hukum,
pertahanan dan
keamanan
Rancangan
Perpres RKP
2017
9. Rancangan Perpres RKP
2017 lingkup politik dan
komunikasi
1 dok
PEMETAAN TUGAS DAN FUNGSI TERHADAP SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA
TABEL 2.2 CASCADING INDIKATOR KINERJA DIREKTORAT POLITIK DAN KOMUNIKASI
TUGAS DEPUTI
POLHUKHANK
AM
FUNGSI DEPUTI POLHUKHANKAM OUTCOME
S
Melaksanakan
perumusan
kebijakan dan
pelaksanaan
penyusunan renc
ana
pembangunan
nasional di bidang
politik, hukum,
pertahanan, dan
keamanan.
1. Melaksanakan penyusunan perencanaan pembangunan nasional di bidang
hukum dan hak asasi manusia, pertahanan dan keamanan, politik dan
komunikasi, serta aparatur negara
2. Koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan nasional di bidang
hukum dan hak asasi manusia, pertahanan dan keamanan, politik dan
komunikasi, serta aparatur negara perumusan kebijakan perencanaan
pembangunan nasional dibidang hukum dan hak asasi manusia, pertahanan
dan keamanan, politik dan komunikasi, serta aparatur negara
3. Pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan perencanaan
pembangunan nasional di bidang hukum dan HAM, pertahanan dan
keamanan, politik dan komunikasi, serta aparatur negara
4. Pelaksanaan hubungan kerja di bidang perencanaan pembangunan nasional di
bidang hukum dan HAM, pertahanan dan keamanan, politik dan komunikasi,
serta aparatur negara
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
sesuai dengan bidangnya.
Terwujudny
a rencana
pembangun
an nasional
bidang
Polhukhank
am yang
berkualitas
FUNGSI
DIREKTORAT
KELUARAN (OUTPUT) INDIKATOR KINERJA
1. Penyiapan
perumusan
kebijakan,
koordinasi dan
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan, dan
penyusunan
perencanaan
pembangunan
Dokumen perencanaan
pembangunan nasional (jangka
panjang, jangka menengah, dan
tahunan) di bidang politik dan
komunikasi
1. % keselarasan muatan RKP 2017
dengan RPJMN 2015-2019 lingkup
politik dan komunikasi
2. % keselarasan muatan Rencana Kerja
K/L (Renja K/L) 2017 dengan RKP
2017 lingkup politik dan komunikasi
3. % keselarasan muatan Rencana Kerja
dan Anggaran K/L (RKA K/L) 2017
dengan RKP 2017 lingkup politik dan
komunikasi
4
TUGAS DEPUTI
POLHUKHANK
AM
FUNGSI DEPUTI POLHUKHANKAM OUTCOME
S
nasional dan
rencana
pendanaannya di
bidang politik dan
komunikasi dalam
jangka panjang,
menengah dan
tahunan
2. Pengkajian
kebijakan
perencanaan
pembangunan
nasional di bidang
politik dan
komunikasi
4. Rancangan Perpres RKP 2017
lingkup politik dan komunikasi
5. Kualitas kajian kebijakan lingkup
politik dan komunikasi dalam
penyusunan RKP bersifat holistik
dan terintegrasi dalam prioritas
pembangunan nasional
Pemantauan,
evaluasi, dan
penilaian kinerja
pelaksanaan rencana
pembangunan
nasional di bidang
politik dan
komunikasi
1. Program/kegiatan prioritas
pembangunan nasional bidang
politik dan komunikasi yang
telah dilaksanakan oleh K/L
penanggungjawab
2. Rekomendasi perbaikan kinerja
pelaksanaan program
pembangunan nasional bidang
politik dan komunikasi
1. % ketersediaan informasi hasil
pemantauan/evaluasi atas
pelaksanaan rencana pembangunan
lingkup politik dan komunikasi
2. % rekomendasi pemantauan,
evaluasi, dan pengendalian rencana
pembangunan nasional lingkup
politik dan komunikasi yang
ditindaklanjuti K/L.
Penyusunan rencana
kerja pelaksanaan
tugas dan fungsinya,
serta evaluasi dan
pelaporan
pelaksanaannya
Dokumen perencanaan dan
pelaporan kegiatan kedirektoratan
-
Melakukan
koordinasi
pelaksanaan
kegiatan-kegiatan
pejabat fungsional
perencana di
lingkungan
direktoratnya
Dokumen laporan penugasan dari
pejabat fungsional perencana yang
diserahkan kepada pimpinan
-
Pelaksanaan tugas
tambahan lainnya
Dokumen perencanaan atau
pelaporan lainnya yang dihasilkan
atas penugasan Deputi
Polhukhankam/Menteri
Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan
Nasional mandat pemberi tugas
(Presiden, Wapres, Menko) bidang
politik, hukum, pertahanan dan
keamanan
% penyelesaian penugasan tertentu
K/L yang telah menindaklanjuti
program-program penugasan
% jumlah K/L yang melaksanakan
penugasan lingkup politik dan
5
TUGAS DEPUTI
POLHUKHANK
AM
FUNGSI DEPUTI POLHUKHANKAM OUTCOME
S
khusus bidang politik dan
komunikasi yang difasilitasi oleh
Bappenas
komunikasi sesuai dengan rencana
TABEL 2.3. PEMETAAN INDIKATOR KINERJA DIREKTORAT DALAM KETERKAITANNYA
DENGAN KEGIATAN DIREKTORAT TAHUN 2016
SASARAN STRATEGIS I BIDANG POLHUKHANKAM
Perencanaan pembangunan nasional yang berkualitas, sinergis, dan kredibel lingkup politik, hukum,
pertahanan dan keamanan
INDIKATOR KINERJA KEDEPUTIAN
1. % keselarasan muatan RKP 2017 dengan RPJMN 2015-2019 lingkup politik, hukum, pertahanan dan keamanan
2. % keselarasan muatan Renja K/L 2017 dengan RKP 2017 lingkup politik, hukum, pertahanan dan keamanan
3. % keselarasan muatan RKA K/L 2017 dengan RKP 2017 lingkup politik, hukum, pertahanan dan keamanan
4. % rekomendasi pemantauan, evaluasi, dan pengendalian rencana pembangunan nasional lingkup politik, hukum,
pertahanan dan keamanan
INDIKATOR KINERJA DITPOLKOM KEGIATAN DIREKTORAT TERKAIT TAHUN 2015
1. % keselarasan muatan RKP 2017 dengan RPJMN 2015-
2019 lingkup politik dan komunikasi
2. % keselarasan muatan Rencana Kerja K/L (Renja K/L)
2017 dengan RKP 2017 lingkup politik dan komunikasi
3. % keselarasan muatan Rencana Kerja dan Anggaran
K/L (RKA K/L) 2017 dengan RKP 2017 lingkup politik
dan komunikasi
4. Kualitas kajian kebijakan lingkup politik dan
komunikasi dalam penyusunan RKP bersifat holistik
dan terintegrasi dalam prioritas pembangunan
nasional
5. % ketersediaan informasi hasil pemantauan/evaluasi
atas pelaksanaan rencana pembangunan lingkup
politik dan komunikasi
6. % rekomendasi pemantauan, evaluasi, dan
pengendalian rencana pembangunan nasional lingkup
politik dan komunikasi yang ditindaklanjuti K/L
7. % penyelesaian penugasan tertentu
8. % jumlah K/L yang melaksanakan penugasan lingkup
politik dan komunikasi sesuai dengan rencana
9. Rancangan Perpres RKP 2017 lingkup politik dan
komunikasi
1. Kajian Penyusunan Indeks Diplomasi Indonesia
2. Piloting Model Kelembagaan dan Dukungan Sumber
Daya Berkelanjutan bagi Organisasi Masyarakat Sipil
(OMS) dalam Proses Demokrastisasi
3. Reviu Penguatan Peran Partai Politik dalam Sistem
Politik Indonesia
4. Pengendalian Pelaksanaan Program Pembangunan
Bidang Politik dan Komunikasi
5. Pelaksanaan Program Peace Corps di Indonesia
6. Koordinasi Strategis Penyusunan Rencana Aksi
(Renaksi) Stranas Pemantapan Wawasan
Kebangsaaan dan Karakter Bangsa dalam Rangka
Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa
7. Penguatan Demokrasi Indonesia Tahun 2016
8. Penyusunan RKP
9. Indeks Keamanan Investasi Indonesia
SASARAN STRATEGIS II BIDANG POLHUKHANKAM
Tersusunnya Rancangan Perpres RKP 2017 lingkup politik, hukum, pertahanan dan keamanan
6
INDIKATOR KINERJA KEDEPUTIAN
Rancangan Perpres RKP 2017 lingkup politik, hukum, pertahanan dan keamanan
INDIKATOR KINERJA DIT APNEG KEGIATAN DIREKTORAT TERKAIT TAHUN 2015
Rancangan Perpres RKP 2017 lingkup politik dan
komunikasi
Peningkatan Sinergi Substansi Rencana Pembangunan
Nasional Terkait Lingkup Politik dan Komunikasi
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Sesuai dengan Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan, Direktorat Politik dan
Komunikasi berupaya dengan sungguh-sungguh untuk mencapai target-target yang
telah ditetapkan tersebut. Pada bagian berikut akan disajikan capaian kinerja organisasi
yang mendasarkan diri pada capaian masing-masing sasaran strategis unit kerja
Direktorat Politik dan Komunikasi.
1. Sasaran Strategis I: Perencanaan pembangunan nasional yang berkualitas, sinergis
dan kredibel
1.1. Indikator Kinerja I : Kualitas kajian penyusunan RKP lingkup politik dan
komunikasi bersifat holistik dan terintegrasi dalam prioritas pembangunan
nasional
Metode yang digunakan untuk mengukur kualitas kajian kebijakan adalah
dengan melihat apakah pelaksanaan kajian kebijakan tersebut telah
menggunakan kriteria penulisan/penelitian ilmiah, apakah topik pembahasan
sudah sesuai dengan lingkup tugas direktorat dalam hal ini substansi bidang
pembangunan politik dan komunikasi, dan spesifik dengan fokus pada
pembahasan kebijakan tertentu dengan rekomedasi kebijakan yang lebih tajam
untuk penyelesaian permasalahan kebijakan pembangunan secara terfokus.
Sedangkan dari sisi proses apakan kajian kebijakan tersebut sudah dijalankan
sesuai dengan rencana dan diselesaikan dengan tepat waktu.
Realisasi Indikator Kinerja Pertama (IK-I) untuk Tahun 2016 adalah Baik.
Capaian ini sesuai dengan yang ditargetkan dalam Penetapan Kinerja Direktorat
Politik dan Komunikasi Tahun 2016. Predikat “baik” pada realisasi IK ini,
dibuktikan dengan telah selesainya ketiga kajian sesuai dengan kualitas yang
ditetapkan dalam metode pengukuran. Ketiga kajian telah menggunakan kriteria
penulisan/penelitian ilmiah, topik pembahasan sudah sesuai dengan lingkup
tugas Ditpolkom yaitu substansi bidang pembangunan politik dan komunikasi,
dan spesifik dengan fokus pada pembahasan kebijakan tertentu dengan
rekomendasi kebijakan yang lebih tajam untuk penyelesaian permasalahan
kebijakan pembangunan secara terfokus. Sedangkan dari sisi proses, ketiga
kajian kebijakan tersebut sudah dijalankan sesuai dengan rencana dan
diselesaikan dengan tepat waktu. Adapun ketiga kajian dimaksud, meliputi :
7
a. Kajian Piloting Model Kelembagaan dan Dukungan Sumber Daya
Berkelanjutan bagi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dalam Proses
Demokrastisasi
b. Kajian Penyusunan Konsep Indeks Diplomasi Indonesia
c. Kajian Indeks Keamanan Investasi Indonesia (IKII)
Output dari ketiga kajian yaitu berupa Laporan Akhir Kajian, telah diinput pada
aplikasi e-performance sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Masing-
masing kajian ini juga bermanfaat memberikan input yang sangat berarti bagi
penyusunan RKP, RPJMN maupun dokumen perencanaan yang lainnya
khususnya di bidang politik dan komunikasi. Meskipun pada kenyataannya
bahwa ketiga kajian dimaksud mengalami pemotongan anggaran yang cukup
signifikan yaitu masing-masing lebih dari 50% dari anggaran yang sebelumnya
telah ditetapkan dalam DIPA Bappenas.
Berikut ini secara berurutan ringkasan dari ketiga kajian yang dilaksanakan
Ditpolkom selama tahun 2016 yaitu :
Kajian ini tentang optimalisasi sistem kerja Organisasi Masyarakat Sipil (OMS)
dalam membangun kerangka program berbasis masalah empirik. Insrumen
penting kegiatan workshop adalah pelibatan berbagai pemangku kepentingan
dalam menyusun program berbasis masalah empirik. Menggunakan metode
workshop mini sebagai sebuah role model sebagai strategi menghadirkan ruang
publik yang akan dapat mempertemukan berbagai potensi atau sumber daya.
Pilihan tersebut sekaligus sebagai metode untuk mengukur kompetensi dan
kapabilitas dalam proses melahirkan sebuah output program.
Kegiatan yang berorientasi pada proses dari hulu ke hilir ini, dapat
menunjukkan bahwa tidak setiap pemangku kepentingan memiliki kepentingan
dan komitmen sama dalam mewujudkan tujuan sebagai titik temu diantara
pemangku kepentingan. Ketidakhadiran salah satu elemen pemangku
kepentingan dalam kegiatan, sekaligus penggambaran bahwa mekanisme
workshop ini dapat dijadikan sebagai ruang equilibrum yang dapat menggugat
dan menggugah kepedulian terhadap pembangunan, terutama terkait
mewujudkan demokrasi yang lebih berpihak dan menyejahterakan masyarakat.
Dialog melalui mekanisme berbagi dan adanya transformasi ilmu pengetahuan
dalam proses workshop, menjanjikan lahirnya transfer keterampilan yang
memberdayakan. Saling bersambutnya dukungan dan sikap positif atas pilihan
inovasi melalui DTF dengan keberadaan mekanisme workshop sebagai standar
baku penyusunan program merupakan harapan yang melahirkan kegairahan
baru bagi OMS. Mekanisme ini diharapkan akan menjadi alat kerja bagi
kelompok OMS dalam membangun dan mengembangkan kemampuan dalam
mengadvokasi dan merencanakan solusi atas permasalahan kemasyarakatan di
masa depan melalui mekanisme kemitraan dengan pemerintah. Mekanisme ini
diharapkan bisa mengembalikan kekuatan sikap kerelawanan masyarakat yang
terbangun dalam semangat budaya kegotongroyongan, sebagai spirit
8
pembangunan dan sebagai karakteristik kemandirian masyarakat yang
dibutuhkan dalam konsolidasi demokrasi.
Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari pelembagaan DTF yang
diharapkan akan memberikan bentuk konkret terkait dampaknya. Melalui
kegiatan ini melahirkan beberapa rekomendasi tindak lanjut untuk
pengembangan kelembagaan OMS dan kesinambungan program Democrasy
Trust Fund (DTF), sebagai berikut:
Pertama: Dibutuhkan sebuah workshop yang melibatkan seluruh elemen
kelembagaan negara terkait (Kemendagri, DPR-RI, Bappenas,
Kemenkopolhukam), (representasi OMS / NU, Muhammadyah, dll), (Koalisi
Ornop/LSM) serta kehadiran sektor swasta (pelaku usaha) yang telah
mengembangkan mekanisme filantropi (BUMN, Sampoerna, Djarum, MNC,
Bakrie, dll). Workshop ini untuk mempertemukan konsepsi tentang mekanisme
teknis DTF sebagai sebuah peluang dan bentuk inovasi yang difasilitasi negara
dalam membangun konsolidasi demokrasi dan kemandirian masyarakat sipil
Indonesia. Adanya kesempatan yag dimungkinkan oleh negara merupakan salah
satu peluang yang dapat digunakan oleh OMS.
Kedua: Transisi Kegiatan pada kelembagaan-kelembagaan negara secara
sistemik, prosedural dan konstruktif, harus dapat mengadopsi model pelibatan
(enggagement) dalam bentuk mini workshop. Kemampuan metode ini sebagai
mekanisme transformatif antara pemangku kepentingan dan sebagai wadah
lahirnya kesadaran partisipatif dalam masyarakat. Ini penting untuk mendorong
adanya titik pertemuan (equilibrum) berbagai perbedaan pandangan dan jarak
antara berbagai pemangku kepentingan. Untuk jangka panjang, pilihan
workshop dapat dijadikan sebagai tahapan untuk melahirkan mekanisme
prosedural untuk membangun budaya demokrasi yang mungkin dapat lebih
ideal dan lebih partisipatif.
Ketiga: Dibutuhkan adanya kerangka kebijakan dasar sebagai upaya untuk
mewujudkan piloting kegiatan DTF dalam tingkat pembiayaan secara terbatas.
Kegiatan ini melakukan rekrutmen pengelolaan kelembagaan DTF secara ad hoc
sebagai minatur dan cikal bakal pembentukan kelembagaan DTF yang lebih
permanen di tahun 2019. Kelembagaan ad hoc yang dibentuk dalam mekanisme
mandat pemerintah ini, merupakan alat bantu yang memfasilitasi OMS dalam
mengonsolidasikan diri secara awal kelembagaan DTF.
Keempat: Tindak lanjut program piloting selanjutnya, membutuhkan adanya
pembentukan tim ad hoc melalui pelembagaan orang-orang yang kapabel dan
akuntabel. Tim ini dibentuk melalui mandat pemerintah untuk menjalankan
secara awal program sebagai cikal bakal dewan wali amanah yang akan menjadi
pionir dalam kelembagaan DTF. Tugas utamanya adalah melahirkan tim kerja
dewan wali amanah yang lebih representatif, sembari membangun kesiapan dan
kelengkapan sarana dan prasarana kelembagaan DTF.
Kelima: Penilaian secara komprehensif atas berbagai produk bantuan kepada
OMS terkait demokrasi, pendidikan politik dan wawasan kebangsaan. Ini
9
penting untuk dapat diperoleh ukuran standar sebagai ukuran baku bagi
berbagai kebijakan. Dengan demikian, akan terdapat perbandingan proses
penyusunan dan pembentukan program dengan pelibatan berbagai kelompok
pemangku kepentingan khususnya masyarakat dalam penyusunan dan
penyelenggaraan kegiatan dan evaluasinya. Hal ini penting untuk mencapai
target konsolidasi demokrasi dengan penciptaan kemandirian masyarakat sipil
di Indonesia. Proses yang diciptakan harus menjadi mekanisme transfer
pengetahuan dan penggunaan alat-alat dalam penyusunan kegiatan yang
berbasis pada kepentingan masyarakat.
Selanjutnya adalah Kajian tenatang Penyusunan Konsep Indeks Diplomasi
Indonesia terkait dengan tugas dan fungsi untuk melakukan penyiapan
perumusan kebijakan perencanaan pembangunan nasional di bidang politik luar
negeri. Kajian ini merupakan kegiatan baru yang sebelumnya belum pernah
dilakukan oleh Bappenas maupun institusi mitra. Hasil kajian ini diharapkan
dapat memberikan masukan awal kepada Bappenas dan Kementerian Luar
Negeri RI dan pihak terkait mengenai konsep indeks diplomasi Indonesia, yang
nantinya akan digunakan untuk mengukur kinerja diplomasi dan politik luar
negeri RI. Untuk selanjutnya, hasil kajian ini akan ditindaklanjuti dengan
berbagai langkah, sehingga pada akhirnya akan menghasilkan indeks yang
robust, reliable dan bermanfaat. Indeks ini juga diperlukan untuk membangun
evidence based policy making, mengevaluasi kinerja diplomasi, sehingga para
pemangku kepentingan dapat mengidentifikasi aspek-aspek apa saja yang masih
perlu diperbaiki dalam diplomasi RI.
Seluruh komponen kegiatan ini dilakukan dengan metode swakelola yang
melibatkan seluruh Staf Direktorat Politik dan Komunikasi, dan beberapa staf
direktorat lainnya pada Kedeputian Polhukhankam, serta kementerian/lembaga
yang menjadi mitra Direktorat Politik dan Komunikasi. Adapun secara garis
besar metode tersebut dilakukan dengan cara:
1. Studi dokumen, untuk analisis data dan informasi yang diperoleh dari
berbagai sumber, antara lain : RPJPN, RPJMN, RKP, Renstra, dokumen hasil
pelaksanaan/laporan program/kegiatan, dokumen indeks lainnya (misalnya
dokumen Indeks Demokrasi Indonesia) sebagai contoh dan pembanding,
serta dokumen terkait lainnya;
2. Menyelenggarakan diskusi, baik dalam rangka pencarian bahan, data, dan
informasi maupun dalam rangka mempertajam rencana program/kegiatan
pembangunan Bidang Politik dan Komunikasi
3. Wawancara mendalam dengan pejabat KL/mitra kerja ntuk memperoleh
data dan informasi tentang pelaksanaan program/kegiatan dimaksud;
4. Mengadakan Focused Group Discussion (FGD) untuk rekonsiliasi data, serta
klarifikasi informasi capaian pelaksanaan kegiatan/program;
5. Melakukan observasi/kunjungan lapangan ke beberapa daerah yang
dianggap perlu untuk menjaring masukan dan rekomendasi;
6. Melakukan analisis, merumuskan konsep indeks diplomasi dan menyusun
laporan;
10
7. Mengkomunikasikan hasil kajian kepada pemangku kepentingan terkait.
Kajian penyusunan konsep Indeks Diplomasi Indonesia telah mencapai target
yang ditetapkan yakni “baik”. Proses penyusunan kajian ini telah memenuhi
pendekatan yang ditetapkan oleh Kementerian/Bappenas, yakni tematik –
holistik atau berkoordinasi dengan K/L terkait. Kajian ini juga melibatkan
akademisi serta praktisi yang memiliki kepakaran di bidang diplomasi. Dalam
prosesnya, kajian melibatkan Kementerian Luar Negeri sebagai penjuru
diplomasi RI yang nantinya akan memanfaatkan indeks ini. Di samping itu,
Bappenas juga telah melakukan koordinasi dengan Kemenko Polhukam;
Kemenko Kemaritiman dan unit kerja terkait di Bappenas.
Untuk Kegiatan Kajian Penyusunan Konsep Indeks Diplomasi Indonesia,
anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp 480.000.000, namun kemudian
dilakukan penghematan sehingga tersisa anggaran sebesar Rp 242.083.000.
Realisasi final anggaran pasca penghematan anggaran adalah sebesar 99, 08 %.
Penghematan anggaran ini mempengaruhi kelancaran pelaksanaan kajian,
karena sejumlah kunjungan lapangan yang semula direncanakan akhirnya tidak
terlaksana. Namun demikian, Kajian ini tetap dapat diselesaikan tepat waktu
dan dapat menghasilkan konsep awal untuk penyusunan Indeks Diplomasi
Indonesia, yang akan ditindaklanjuti di tahun berikutnya.
Kajian ketiga dari IK I ini adalah Kajian Indeks Keamanan Investasi, yaitu terkait
dengan pelaksanaan Tugas dan Fungsi Direktorat Politik dan Komunikasi
khususnya penyusunan rancangan rencana pembangunan nasional yang holistik
dan integratif. Kajian ini dimaksudkan untuk menyediakan alat ukur sebagai
early warning bagi para pemangku kepentingan tentang kondisi keamanan
dan/atau ketertiban sosial di tingkat nasional dan daerah terkait dengan
optimalisasi investasi dan pembangunan ekonomi. Penyediaan alat ukur
dilakukan dengan cara mencoba mengodefikasi persepsi stakeholder dan
menangkap kondisi keamanan investasi di Indonesia yang dapat dikonversi
dalam bentuk angka sebagai tolak ukur yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan. Keamanan dalam berinvestasi merupakan bagian
penting yang dapat dijadikan perhatian dalam hal mendukung Pembangunan
nasional melalui ketersediaan keamanan bagi lingkunga investasi di Indonesia.
unit analisis dalam penyusunan IKII merupakan individu yang merepsentasikan
masing-masing elemen struktural maupun kultural yang akan diukur tingkat
kebutuhan atau pemahaman mereka terhadap keamanan investasi di Indonesia
melalui metode Focus Group Discussion (FGD) dan In-depth Interview.
Sebagai pembentuk indeks keamanan Investasi Indonesia, para narasuber/
responden terlebih dahulu perlu memahami konteks dan konsep dari setiap
elemen indeks ini dengan menetapkan aktor atau obyek pengukuran yang
antara alain adalah Polri, TNI, DPRD Provinsi, Pemda Provinsi, Swasta (Private
Sector), Lembaga Swadaya Masyarakkat (LSM). Kegiatan ini dilaksanakan secara
swakelola dengan melibatkan seluruh Staf Direktorat Politik dan Komunikasi,
dan beberapa staf direktorat lainnya pada Kedeputian Polhukhankam, serta
11
kementerian/lembaga yang menjadi mitra Direktorat Politik dan Komunikasi.
Secara garis besar metode pelaksanakaan kegiatan ini dilakukan dengan
tahapan:
1. Persiapan pengidentifikasian isu-isu kritis yang menjadi problem mendasar
dari masalah keamanan di Indonesia baik secara nasional maupun
lokal/daerah yang telah ditetapkan sebagai cakupan area atau lokus kajian.
Identifikasi isu-isu kritis dihasilkan dengan kegiatan Studi pustaka dan
studi analisis atas wilayah-wilayah yang menjadi lokus kajian, mencakup
budaya dan politik lokal, masalah sosial kemasyarakatan, sejarah konflik di
masing-masing daerah maupun dalam cakupan nasional, dan capacity gap
aparat-aparat keamanan dalam merespon situasi kritis/kontijensi di daerah
dan/atau nasional; Experts Group Discussion (EGD) yang melibatkan pakar,
akademisi, civil society organization (CSOs), dan pemerintah (Bappenas,
Kementerian Pertahanan, Kementerian Dalam Negeri, Mabes TNI, Mabes
Polri, BIN); Penyusunan instrumen wawancara dan FGD di daerah;
2. Pengumpulan Data Lapangan dengan menggunakan dua teknik, yaitu: FGD
dan wawancara mendalam (in-depth interview) di wilayah cakupan area atau
lokus kajian. FGD ditujukan untuk mendapatkan penilaian awal atas isu-isu
kritis terkait budaya dan politik lokal, masalah sosial kemasyarakatan,
sejarah konflik di masing-masing daerah maupun dalam cakupan nasional,
dan capacity gap aparat-aparat keamanan dalam merespon situasi
kritis/kontijensi di daerah dan/atau nasional. Sementara wawancara
mendalam dilakukan untuk mengkonfirmasi secara lebih detil isu-isu dan
penilaian atau pandangan yang mengemuka dalam FGD; Kriteria peserta
FGD atau informan kunci wawancara mendalam meliputi tokoh
masyarakat, tokoh agama, akademisi, CSOs, pelaku bisnis, pejabat
pemerintah daerah, aparat keamanan (tentara, polisi, intelijen) untuk
mendapatkan informasi yang valid;
3. Pengolahan dan Analisis Data yang terkumpul dari hasil FGD dan
wawancara akan diolah lebih lanjut sebagai bahan untuk analisis masalah;
Data hasil analisis selanjutnya dikonfirmasi kembali melalui FGD seluruh
stakeholders di daerah sehingga diharapkan akan diperoleh penilaian akhir
dari para-pihak. FGD ini ditempuh melalui dua pendekatan: (a) FGD
dengan pihak pemerintah (Pemda, Bappeda dan aktor-aktor keamanan);
dan (b) FGD dengan elemen masyarakat (CSOs, akademisi, tokoh-tokoh
masyarakat, dan pelaku bisnis); Seluruh data yang telah terkonfirmasi secara
valid selanjutnya dikonversi dalam table penilaian yang akan menghasilkan
indeks. Hasil analisis kemudian di olah menjadi laporan yang berisi
rekomendasi.
Penyusunan Kajian Indeks Keamanan Investasi Indonesia telah dilaksanakan
dengan melibatkan narasumber ahli dalam diskusi dan koordinasi. Kunjungan
ke daearah tidak dapat dilaksanakan dikarenakan pemotongan/penghematan
anggaran. Adapun alokasi pagu anggaran sebesar Rp 500.000.000 dengan
penghematan anggaran sebesar Rp367.024.000 tersisa sebesar Rp 132.976.000.
12
Total realisasi setelah petongan anggaran adalah 100 persen.
Penghematan/pemotongan anggaran mengakibatkan beberapa kegiatan
penunjang tidak dapat dilaksanakan, namun pada akhirnya pelaksanaan kajiaan
ini dapat diselesaikan dan diharapkan dapat disempurnakan pada pelaksanaan
kajian selanjutnya.
1.2. Indikator Kinerja II : % Keselarasana muatan RKP dengan RPJMN lingkup
politik dan komunikasi
Untuk mengukur pencapaian indikator kinerja ini, metode yang digunakan
untuk penarikan kesimpulan kesesuaian adalah dengan membandingkan
substansi bidang politik dan komunikasi di dalam RKP 2017 yang harus
diturunkan dari amanat RPJMN 2015-2019 bidang politik dan komunikasi yaitu
dengan melihat keselarasan rumusan dan penjabaran muatan (strategi dan
kebijakan) yang tercantum pada ke dua dokumen perencanaan tersebut. Pada
prinsipnya muatan pada RPJMN bersifat lebih umum dan luas. Sedangkan
muatan RKP pada tiap tahapnya menjabarkan muatan RPJMN secara lebih
kongkrit/detail, bisa saja dalam bentuk rumusan yang sama, maupun dengan
jabaran yang lebih spesifik.
Realisasi IK II adalah sebesar 100% dari target yang telah ditetapkan sebesar
100%. Adapun perkembangan capaian IK II dari beberapa tahun terakhir sebagai
berikut :
Tabel. 3.1.
Persentase (%) kesesuaian muatan antara RKP 2016 dengan RPJMN 2015-2019
Bidang Politik dan Komunikasi
Indikator Target
2016
Realisasi
2016
% Capaian
2016 2015 2014
% kesesuaian muatan antara RKP
2017 dengan RPJMN 2015-2019
Bidang Politik dan Komunikasi
100% 100% 100% 100% *
*mengingat IK ini merupakan indikator kegiatan yang hanya berlaku pada tahun 2016, maka tidak
ada capaian IK tahun sebelumnya yang dapat dapat diperbandingkan
RKP Tahun 2017 merupakan pelaksanaan tahun ketiga dari RPJMN 2015-2019,
yang mengacu kepada antara lain: 1) Arah pembangunan yang terdapat pada
RPJMN 2015-2019 bidang politik dan komunikasi; 2) Hasil evaluasi pelaksanaan
RKP Tahun 2017 bidang politik dan komunikasi; 3) Hasil analisis dan
rekomendasi kebijakan pembangunan bidang politik dna komunikasi.
RKP 2017 telah berupaya menjabarkan sasaran dan arah kebijakan
pembangunan bidang politik dna komunikasi dalam RPJMN 2015-2019. Selain
itu, yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan RKP Tahun 2017 antara lain
hasil evaluasi atas capaian kinerja pelaksanaan RKP Tahun 2016, terkait
kemajuan dan permasalahan yang masih dihadapi; perkembangan lingkungan
strategis dan dinamika global dan nasional yang terjadi terkait perkembangan
pembangunan bidang politik dan komunikasi dalam konteks kekinian.
13
Pada sisi proses pelaksanaan pekerjaan penyusunan RKP Tahun 2017
dilaksanakan melalui pengkajian, koordinasi, dan proses dikusi antara
Direktorat Politik dan Komunikasi dengan stakeholders terkait, diantaranya
mitra kerja direktorat yaitu KemenkoPolhukam, KPU, Bawaslu, Ditjen Polpum
Kemendagri, Kemenkominfo, Kemenlu dan BNPT. Adapun contoh kesesuaian
muatan antara RKP 2017 dengan RPJMN 2015-2019 bidang politik dan
komunikasi adalah sebagai berikut:
Tabel. 3.2.
Kesesuaian Muatan antara RKP 2017 dengan RPJMN 2015-2019
Bidang Politik dan Komunikasi
No ASPEK
KESESUAIA
N MUATAN
RKP TAHUN 2016 RPJMN 2015-2019 ANALISIS
KESESUAIAN
1. Sasaran Pokok Indeks Demokrasi
Indonesia sebesar 74,3
yang ditandai dengan
Indeks Lembaga
Demokrasi sebesar 77,
Indeks Kebebasan Sipil
sebesar 85, dan Indeks
Hak-Hak Politik sebesar
66, serta meningkatnya
pengaruh Indonesia di
dunia internasional
sebesar 89%
Terwujudnya proses positif konsolidasi
demokrasi yang diukur dengan
pencapaian angka indeks demokrasi
Indonesia sebesar 75 pada tahun
2019, tingkat partisipasi politik rakyat
sebesar 77,5 %, dan terselenggaranya
pemilu yang aman, adil, dan demokratis
pada tahun 2019, serta terwujudnya
pelaksanaan politik luar negeri yang bebas
dan aktif, serta kepemimpinan dan peran
Indonesia dalam kerja sama internasional
yang
dilandasi kepentingan nasional dan jati
diri sebagai negara maritim
- Sasaran pokok
pembangunan
pada RKP Tahun
2016 sudah
sesuai dan
menjabarkan
sasaran pokok
RPJMN 2015-
2019. Dalam
konteks ini RKP
2016 telah
mengakomodasi
konsep-konsep
kunci sasaran
pokok yang
menjadi amanat
dalam RPJMN
2016 bidang
politik dan
komunikasi
2 Arah
Kebijakan dan
Strategi
Pembangunan
1. Meningkatkan peran
kelembagaan
demokrasi dan
mendorong kemitraan
lebih kuat antara
pemerintah, swasta,
dan masyarakat sipil,
melalui strategi:
Penguatan dan
pemberdayaan
organisasi
kemasyarakatan untuk
keberlanjutan perannya
dalam mendorong
proses demokratisasi;
1. Meningkatkan peran kelembagaan
demokrasi dan mendorong kemitraan
lebih kuat antara pemerintah, swasta dan
masyarakat sipil, dengan strategi: (a)
Pengembangan kebijakan kepemiluan
yang demokratis termasuk yang terkait
dengan pembiayaan kampanye pemilu
dan pengawasan pemilu yang partisipatif;
(b) Pengaturan yang mendorong netralitas
birokrasi melalui sanksi yang lebih keras;
(c) Penyelenggaraan Pemilu 2019 yang
aman, damai, jujur, adil dan demokratis;
(d) Peningkatan kapasitas lembaga
penyelenggara pemilu; (e) Fasilitasi
peningkatan peran parpol; (f) Penguatan
- Arah kebijakan
dalam
mewujudkan tata
kelola
pemerintahan
yang baik pada
RKP Tahun 2016
sudah selaras dan
sejalan dengan
arah kebijakan
RPJMN 2015-
2019.
- Upaya untuk
mewujudkan
konsolidasi
14
No ASPEK
KESESUAIA
N MUATAN
RKP TAHUN 2016 RPJMN 2015-2019 ANALISIS
KESESUAIAN
2. Memperbaiki
perundang-undangan
bidang politik, melalui
strategi: Perubahan
Undang-Undang
Parpol untuk
mendorong
pelembagaan partai
politik dengan
memperkuat sistem
kaderisasi, rekrutmen,
pengelolaan keuangan
partai, serta pengaturan
pembiayaan partai
politik melalui
APBN/APBD untuk
membangun parpol
sebagai piranti dasar
bangunan demokrasi;
3. Menguatkan iklim
kondusif bagi
berkembangnya
demokrasi yang
beradab, memelihara
perdamaian, dan
meningkatkan rasa
persatuan dan
kesatuan, yang akan
ditempuh dengan
strategi:
Pengembangan
kebijakan
pemeliharaan
perdamaian
berlandaskan wawasan
kebangsaan dan
karakter bangsa;
4. Diseminasi Informasi
Publik
melaluiberbagai media
(online/offline) dengan
tema prioritas sesuai
kebijakan Presiden
dan/atau
Pemerintah,dan
kontribusi pada
penyelenggaran
kegiatan tingkat
nasional dan
internasional (media
center);
5. Pembinaan
dan pemberdayaan organisasi
kemasyarakatan untuk keberlanjutan
perannya dalam mendorong proses
demokratisasi; (g) Penguatan koordinasi
pemantapan pelaksanaan demokrasi pada
lembaga pemerintah; (h) Penguatan kerja
sama masyarakat politik, masyarakat sipil,
masyarakat ekonomi, dan media dalam
mendorong proses demokratisasi; (i)
Pembentukan lembaga riset kepemiluan
sebagai bagian dari lembaga
penyelenggara pemilu yang dapat
melaksanakan fungsi pengkajian,
pendidikan kepemiluan dan pengawasan
partisipatif, dan fasilitasi dialog;
2. Memperbaiki perundang-undangan
bidang politik, melalui strategi: (a)
Perubahan UU Pemilu yang dapat
memberikan pembatasan pengeluaran
partai bagi kepentingan pemilu; (b)
Perubahan UU Parpol untuk mendorong
pelembagaan partai politik dengan
memperkuat sistem kaderisasi, rekrutmen,
pengelolaan keuangan partai, pengaturan
pembiayaan partai politik melalui
APBN/APBD untuk membangun parpol
sebagai piranti dasar bangunan
demokrasi; (c) Pelaksanaan pengkajian
yang terkait dengan sistem kepemiluan,
sistem kepartaian, dan sistem presidensial.
3. Memperkuat kantor kepresidenan untuk
menjalankan tugastugas kepresidenan
secara lebih efektif, yang ditempuh
melalui strategi sebagai berikut: (a)
Penguatan efektivitas komunikasi dan
dialog langsung/blusukan untuk
memberikan efek kejutan bagi rakyat dan
birokrasi bahwa presiden tetap hadir
dalam setiap persoalan mereka; (b)
Penguatan komunikasi politik yang efektif
dengan media massa secara rutin untuk
menginformasikan perkembangan
pelaksanaan kebijakan dan mendapatkan
input; (c) Penguatan komunikasi politik
rutin dengan tokoh-tokoh pimpinan
parlemen untuk membicarakan isu-isu
strategis demokrasi; (d) Komunikasi
presiden dengan jajaran di bawahnya
sampai dengan eselon 1, pimpinan
lembaga negara, para relawan, dan
pemangku kepentingan
lainnya/masyarakat untuk
demokrasi dalam
kehidupan politik
Indonesia
15
No ASPEK
KESESUAIA
N MUATAN
RKP TAHUN 2016 RPJMN 2015-2019 ANALISIS
KESESUAIAN
pengembangan
kebijakan bidang
komunikasi dan
informasi dilakukan
dengan strategi:
Penyusunan regulasi
dan kebijakan bidang
komunikasi publik
(grand design
komunikasi publik
serta norma standar
prosedur kriteria),
Peningkatan kapasitas
dan kualitas SDM
bidang komunikasi
publik melalui Badan
Koordinasi Hubungan
Masyarakat
(bimbingan teknis,
sertifikasi), serta
Pembinaan
kelembagaan dan
pemberdayaan
masyarakat bidang
komunikasi publik;
6. Peningkatan sumber
daya manusia bidang
komunikasi dan
informatika dan
literasi media
melalui:penyelenggara
an pendidikan
Sekolah Tinggi Multi
Media (STMM) di
Yogyakarta, penelitian
dan pengembangan
Komunikasi dan
Informatika serta
pengembangan SDM
di balai-balai
pengkajian dan
pengembangan daerah,
serta literasi media
penyiaran bagi
masyarakat;
7. Menciptakan iklim
kondusif untuk
penanganan terorisme
dan meningkatkan
kesadaran masyarakat
terhadap ancaman
terorisme, yang akan
mengkonfirmasi hal-hal yang sangat
krusial berbasis teknologi; (e)
Pengembangan situation room
kepresidenan yang terintegrasi dengan
sistem deteksi dini bencana alam dan
konflik sosial politik di seluruh tanah air;
(f) Penataan hubungan antarkementerian
untuk memperkuat sinergitas pelaksanaan
agenda pembangunan nasional; (g)
Penataan hubungan konstruktif dengan
pemerintah daerah untuk meningkatkan
sinergitas pelaksanaan agenda
pembangunan nasional; (h) Penguatan
akurasi informasi strategis bagi presiden
didukung dengan teknologi; (i)
Pelaksanaan forum diskusi secara periodik
dengan para akademisi dan praktisi
internasional untuk melakukan diskusi
terbatas dengan presiden dan pimpinan
sejumlah kementerian yang relevan, serta
kementerian perencanaan pembangunan
nasional.
4. Jaminan dan pemenuhan kebebasan
sipil, hak-hak dan kewajibanpolitik
rakyat, dan meningkatkan keterwakilan
perempuan dalam Politik, melalui
strategi: (a) Pendidikan politik untuk
aparatur negara dan masyarakat di pusat
dan daerah; (b) Pengembangan pusat
pendidikan pemilih dan pengawasan
pemilu yang partisipatif; (c) Pengaturan
dalam UU Partai Politik terkait dengan
penyiapan kader politik perempuan
melalui rekrutmen, pendidikan politik,
kaderisasi dan pemberian akses yang sama
dan adil kepada politisi perempuan untuk
terlibat dalam politik partainya; (d)
Pendidikan politik bagi kelompok
perempuan, politisi perempuan,
penyandang disabilitas, dan kelompok
marjinal/rentan lainnya; (d) Pelaksanaan
pendidikan pemilih yang memperhatikan
kelompok marjinal; (e) Pembangunan
jaringan antarkelompok perempuan di
Indonesia.
5. Membangun Keterbukaan Informasi
Publik dan Komunikasi Publik, melalui
strategi: (a) Pengembangan kebijakan
bidang komunikasi dan informasi
termasuk keterbukaan informasi publik,
pengelolaan dan penyebaran informasi
publik; (b) Fasilitasi untuk mendorong
16
No ASPEK
KESESUAIA
N MUATAN
RKP TAHUN 2016 RPJMN 2015-2019 ANALISIS
KESESUAIAN
ditempuh dengan
strategi: Penguatan
kerja sama bilateral,
regional, dan global
tentang counter
terrorism, berbasis
negara dan masyarakat
sipil;
8. Menciptakan iklim
kondusif untuk
penanganan terorisme
dan meningkatkan
kesadaran masyarakat
terhadap ancaman
terorisme, yang akan
ditempuh dengan
strategi: Penguatan
kerja sama bilateral,
regional, dan global
tentang counter
terrorism, berbasis
negara dan masyarakat
sipil;
9. Promosi demokrasi
dan HAM di
tingkat regional dan
global, melalui
strategi:
penyelenggaraan Bali
Democracy Forum,
partisipasi aktif dalam
forum regional dan
multilateral terkait isu
HAM dan
Kemanusiaan;
10. Peningkatan peran
Indonesia dalam
pemeliharaan
perdamaian di
tingkat internasional,
melalui strategi:
implementasi Roadmap
Vision 4000 Peacekeepers
untuk meningkatkan
partisipasi Indonesia
dalam Misi
Pemeliharaan
Perdamaian PBB,
Pelaksanaan
Kampanye Pencalonan
Indonesia sebagai
anggota tidak tetap
instansi pemerintah pusat dan daerah
wajib membuat laporan kinerja, serta
membuka akses informasi publik sesuai
dengan UU No. 14 tahun 2008 dalam
rangka mewujudkan penyelenggaraan
negara yang transparan, efektif, efisien
dan akuntabel, serta dapat
dipertanggungjawabkan; (c) Fasilitasi
dorongan bagi pembentukan dan
penguatan peran PPID Badan Publik
dalam mengelola dan memberikan
pelayanan informasi secara berkualitas; (d)
Fasilitasi untuk mendorong pemerintah
daerah untuk meningkatkan partisipasi
publik dalam pembuatan kebijakan
publik, program kebijakan publik, dan
proses pengambilan keputusan publik,
serta alasan pengambilan keputusan; (e)
Penyediaan konten informasi publik
berkualitas untuk meningkatkan
kecerdasan dan pengembangan
kepribadian bangsa dan lingkungan
sosialnya terutama di daerah terdepan,
terluar, tertinggal dan rawan konflik; (f)
Penguatan media centre, media
komunitas, media publik lainnya,
kelompok informasi masyarakat (KIM),
dan M-Pustika sebagai media penyebaran
informasi publik yang efektif; (g)
Kampanye publik terkait revolusi mental;
(h) Penguatan SDM bidang komunikasi
dan informasi; (i) Penguatan Government
Public Relation (GPR) untuk membangun
komunikasi interaktif antara pemerintah
dan masyarakat; (j) Fasilitasi pembentukan
Komisi Informasi Provinsi; (k) Penguatan
Komisi Informasi Pusat (KIP)/Provinsi dan
Dewan Pers.
6. Mendorong masyarakat untuk dapat
mengakses informasi publik dan
memanfaatkannya, melalui strategi: (a)
Penguatan kemitraan dengan pemerintah
daerah, organisasi masyarakat sipil,
swasta dan media untuk mengedukasi
masyarakat mengenai pentingnya
informasi publik dan berpartisipasi dalam
proses penyusunan dan pengawasan
kebijakan; (b) Penguatan literasi media
dalam peningkatan kesadaran,
kemampuan dan kapasitas masyarakat
untuk memilih dan memanfaatkan media
sesuai dengan kebutuhannya; (c)
17
No ASPEK
KESESUAIA
N MUATAN
RKP TAHUN 2016 RPJMN 2015-2019 ANALISIS
KESESUAIAN
Dewan Keamanan PBB,
dukungan aktif
terhadap negara
Palestina Merdeka dan
perdamaian di Timur
Tengah;
11. Penguatan kualitas
pengkajian dan
pengembangan
kebijakan luar negeri,
melalui strategi:
penyusunan
pengkajian kebijakan
luar negeri untuk isu-
isu prioritas nasional,
peningkatan kapasitas
Badan Pengkajian dan
Pengembangan
Kebijakan Luar Negeri
(BPPK Kemlu) dalam
menyampaikan hasil
kajian pemangku
kepentingan yang
relevan.
Diseminasi informasi publik terkait
dengan prioritas program pembangunan
nasional melalui berbagai media.
7. Meningkatkan kualitas penyiaran, yang
akan ditempuh dengan strategi: (a) Revisi
terhadap UU tentang Penyiaran; (b)
Pembentukan pemeringkatan untuk
menilai kualitas penyiaran publik; (c)
Penguatan/penegakan peran Komisi
Penyiaran Indonesia dalam menjaga
keragaman dan kualitas konten pada
Lembaga Penyiaran Publik (LPP) dan
Lembaga Penyiaran Swasta (LPS).
8. Menguatkan iklim kondusif bagi
berkembangnya demokrasi yang
beradab, memelihara perdamaian, dan
meningkatkan rasa persatuan dan
kesatuan, melalui strategi: (a)
Penyusunan peraturan pelaksana
pelaksanaan UU No. 7 tahun 2012 tentang
Penanganan Konflik Sosial; (b)
Pengembangan kebijakan pemeliharaan
perdamaian berlandaskan wawasan
kebangsaan dan karakter bangsa; (c)
Pembangunan/penguatan pusat
pendidikan kebangsaan dan karakter
bangsa yang terintegrasi dan
komprehensif, serta menjunjung tinggi
penghormatan pada multikulturalisme
dan HAM, meningkatkan kualitas sikap
toleransi dan menghormati perbedaan,
dan anti diskriminasi; (d) Peningkatan
wawasan kebangsaan dan karakter bangsa
bagi aparatur negara dan masyarakat; (e)
Pelembagaan forum komunikasi,
konsolidasi, dan dialog untuk pemantapan
demokrasi, dan penanganan
konflik/kewaspadaan dini di masyarakat;
(f) Penguatan kelembagaan pemerintah
dan masyarakat dalam penanganan
konflik; (g) Penguatan koordinasi
antarlembaga pemerintah, pemerintah
pusat dan daerah, pemerintah dan
pemangku kepentingan lainnya dalam
pemeliharaan perdamaian; (h)
pengembangan sistem komunikasi antara
pemerintah dan masyarakat; (i) perbaikan
peta potensi kerawanan konflik di tingkat
nasional dan daerah; (j) Penyusunan data
base pemetaan nilai-nilai dasar yang
berasal dari kebudayaan yang ada di
Indonesia; (k) Pengembangan sistem
18
No ASPEK
KESESUAIA
N MUATAN
RKP TAHUN 2016 RPJMN 2015-2019 ANALISIS
KESESUAIAN
deteksi dini konflik; (l) Kampanye revolusi
mental di kalangan aparatur pemerintah
dan BUMN/BUMD.
9. Menciptakan iklim kondusif untuk
penanganan terorisme dan meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap ancaman
terorisme, melalui strategi: (a) Penataan
regulasi terkait UU No. 15 tahun 2003
tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Terorisme; (b) Pelembagaan dan
pengembangan jaringan Forum
Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT);
(c) Penguatan penanggulangan terorisme
terkait dengan pencegahan bagi
berkembangnya ideologi dan gerakan
radikal terorisme (d) Penguatan
penanggulangan terorisme terkait
penindakan ideologi radikal terorisme,
organisasi radikal dan anti Pancasila; (e)
Penguatan kerja sama bilateral, regional,
dan global tentang counter terrorism,
berbasis negara dan masyarakat sipil; (f)
Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
penanggulangan terorisme kepada aparat
negara dan masyarakat sipil; g)Pengkajian
bagi penyusunan Rancangan Undang-
Undang (RUU) tentang BNPT; h)
Pengkajian bagi revisi UU No. 9 Tahun
2013 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan
Terorisme
SIMPULAN
ANALISIS 100% SESUAI
1.3. Indikator Kinerja III: Persentase (%) kesesuaian muatan antara Rencana Kerja
Kementerian/Lembaga (Renja K/L) 2016 dengan RKP 2016 Bidang Politik dan
Komunikasi
Untuk mengukur pencapaian indikator kinerja ini, dilakukan dengan melihat
keselarasan rumusan dan penjabaran muatan (program, kegiatan, dan indikator)
yang tercantum pada ke dua dokumen perencanaan tersebut. Pada prinsipnya
muatan pada Renja K/L merupakan penjabaran dari kebijakan dan strategi yang
ada dalam RKP untuk dilaksanakan oleh K/L pada tahun yang sama.
Realisasi IK III ini untuk tahun 2016 adalah sebesar 100% dari target yang telah
ditetapkan sebesar 90%, sebagaimana terlihat pada tabel sebagai berikut:
19
Tabel. 3.3.
Persentase (%) kesesuaian muatan antara Renja K/L 2016 dengan RKP 2016
Bidang Politik dan Komunikasi
Indikator Target
2016 Realisasi 2016
% Capaian
2016 2015 2014
% kesesuaian muatan antara
Rencana Kerja Kementerian/
Lembaga (Renja K/L) 2016
dengan RKP 2016 Bidang
Politik dan Komunikasi
100% 97,8% 97,8% 96,7% 100%
Penyusunan Renja K/L mitra kerja Direktorat Politik dan Komunikasi Tahun
2017 senantiasa berpedoman pada arah kebijakan RKP 2017 dan dokumen
trilateral meeting, sehingga secara substantif dokumen Renja telah
mengkomodasikan mandat yang tertuang dalam RKP 2017. Walaupun secara
administratif terdapat beberapa hal yang harus dikonfirmasikan dan
disempurnakan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tingkat kesesuian
indikator kinerja II ini adalah sebesar 97,8 persen target tercapai, mengingat atas
muatan Renja K/L mitra kerja dilakukan evaluasi oleh Direktorat Politik dan
Komunikasi, melalui mekanisme trilateral meeting sehingga Direktorat Politik
dan Komunikasi dapat memastikan bahwa seluruh kegiatan prioritas
nasional/bidang dituangkan dalam Renja K/L. Kesesuaian tersebut terutama
terkait dengan arah dan strategi kebijakan, program/kegiatan prioritas, dan
indikator di dalam RKP 2017 yang harus diperhatikan oleh K/L mitra kerja
Direktorat Politik dan Komunikasi. Contoh kesesuaian muatan antara Renja K/L
2017 dengan RKP 2017 bidang politik dan komunikasi adalah sebagai berikut:
Tabel. 3.4.
Kesesuaian muatan antara Renja K/L 2016 dengan RKP 2016
Bidang Politik dan Komunikasi
NO
ASPEK
KESESUAIA
N MUATAN
RENJA KL (KOMISI
PEMILIHAN UMUM)
TAHUN 2017
RKP 2016 BIDANG POLITIK
DAN KOMUNIKASI
ANALISIS
KESESUAIAN
1 Sasaran 1. Tersusunnya rancangan
peraturan dan keputusan
KPU, pendokumentasian
informasi hukum, dan
penyuluhannya
2. Terwujudnya Tahapan
Pemilu/Pemilihan Sesuai
Jadwal
1. Tersusunnya rancangan
peraturan dan keputusan
KPU, pendokumentasian
informasi hukum, dan
penyuluhannya
2. Terwujudnya Tahapan
Pemilu/Pemilihan Sesuai
Jadwal
Aspek sasaran, program, kegitan, dan indikator, target dan anggaran di dalam Renja K/L 2016 telah sesuai dengan RKP 2016
2 Program Program Penguatan
Kelembagaan Demokrasi
dan Perbaikan Proses Politik
Program Penguatan
Kelembagaan Demokrasi dan
Perbaikan Proses Politik
Sesuai
3 Kegiatan 1. Penyiapan Penyusunan
Rancangan Peraturan Kpu,
Advokasi, Penyelesaian
Sengketa dan Penyuluhan
1. Penyiapan Penyusunan
Rancangan Peraturan Kpu,
Advokasi, Penyelesaian
Sengketa dan Penyuluhan
Selaras
20
NO
ASPEK
KESESUAIA
N MUATAN
RENJA KL (KOMISI
PEMILIHAN UMUM)
TAHUN 2017
RKP 2016 BIDANG POLITIK
DAN KOMUNIKASI
ANALISIS
KESESUAIAN
Peraturan Perundang-
Undangan yang Berkaitan
Dengan Penyelenggaraan
Pemilu
2. Pedoman, Petunjuk Teknis
dan Bimbingan
Teknis/Supervisi/Publikasi/
Sosialisasi
Penyelenggaraan Pemilu
dan Pendidikan Pemilih
Peraturan Perundang-
Undangan yang Berkaitan
Dengan Penyelenggaraan
Pemilu
2. Pedoman, Petunjuk Teknis
dan Bimbingan
Teknis/Supervisi/Publikasi/S
osialisasi Penyelenggaraan
Pemilu dan Pendidikan
Pemilih
4 Indikator 1. Persentase ketepatan
waktu harmonisasi dan
penyusunan PKPU dan
keputusan KPU
2. Persentase penyelesaian
sengketa hukum yang
dimenangkan
3. Persentase tersedianya
pedoman teknis
penyusunan pelaporan
dana kampanye, audit
dana kampanye, verifikasi
partai politik dan
Perseorangan Calon
Anggota DPD
4. Persentase terlaksananya
pengelolaam dokumen
produk hukum
5. Jumlah kegiatan dalam
rangka penyampaian
informasi dan publikasi
dalam tahapan
Pemilu/Pemilihan yang
ditempilkan di media
publikasi
6. Jumlah Kegiatan
Pendidikan Pemilih
1. Persentase ketepatan waktu
harmonisasi dan
penyusunan PKPU dan
keputusan KPU
2. Persentase penyelesaian
sengketa hukum yang
dimenangkan
3. Tersedianya pedoman
teknis penyusunan
pelaporan dana kampanye,
audit dana kampanye,
verifikasi partai politik dan
Perseorangan Calon
Anggota DPD
4. Terlaksananya pengelolaam
dokumen produk hukum
5. Jumlah Kegiatan Pendidikan
Pemilih cerdas tolak politik
uang
6. Jumlah Kegiatan Pendidikan
Pemilih
Secara umum selaras
KESIMPULAN
ANALISIS
100% Sesuai
1.4. Indikator Kinerja IV: Persentase (%) kesesuaian rancangan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA K/L) 2016 dengan RKP 2016 Bidang
Politik dan Komunikasi
Untuk mengukur pencapaian indikator kinerja ini, dilakukan dengan melihat
pengakomodasian dan keselarasan muatan program dan kegiatan prioritas,
sasaran, indikator, target yang tertuang di RKP dengan program, kegiatan,
sasaran, target, dan alokasi anggaran yang tertuang dalam RKA-KL.
21
Realisasi IK III ini untuk tahun 2016 adalah sebesar 93,41 dari target yang telah
ditetapkan sebesar 100%, sebagaimana terlihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel. 3.5.
Persentase (%) kesesuaian muatan antara RKA K/L 2016 dengan RKP 2016
Bidang Politik dan Komunikasi
Indikator Target
2016
Realisasi
2016
% Capaian
2016 2015 2014
% kesesuaian rancangan Rencana Kerja
dan Anggaran Kementerian/Lembaga
(RKA K/L) 2016 dengan RKP 2016
BidangPolitik dan Komunikasi
100% 93,41% 100% 80,38% 100%
Peningkatan kesesuaian antara RKA-KL Tahun 2017 dengan RKP Tahun 2017
dilakukan melalui forum penelaahan RKA-KL pada Pagu Anggaran dan Alokasi
Anggaran. Pada proses penelaahan RKA-K/L tersebut, dilakukan penyesuaian
antara program/kegiatan, sasaran, berikut indikatornya antara RKA-KL dengan
RKP. Meskipun tidak secara keseluruhan terdapat kesesuaian dan perlu
dilakukan konfirmasi. Beberapa ketidaksesuaian yang terjadi khususnya pada
aspek indikator kinerja, target dan anggaran. Ketidaksesuaian ini merupakan
konsekuensi dari ketidaksinkronisasian antara proses perencanaan dan
penganggaran saat ini, khususnya terkait dengan penggunaan aplikasi Renja K/L
dengan aplikasi RKA-KL. Proses penelaahan dokumen RKA-KL untuk melihat
kesesuaiannya dengan RKP 2016 telah dilaksanakan pada TW-3, berdasarkan
pagu anggaran dan akan dilakukan kembali setelah ditetapkannya pagu definitif
yakni sekitar bulan november atau pada TW-4. Contoh kesesuaian muatan
antara RKA K/L 2017 dengan RKP 2017 bidang politik dan komunikasi dibawah
ini adalah persentase (%) kesesuaian pada Direktorat Jenderal Informasi dan
Komunikasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika :
Tabel. 3.6.
Persentase (%) Kesesuaian Muatan antara RKA K/L 2016
dengan RKP 2016 Bidang Politik dan Komunikasi
No
ASPEK
KESESUAIAN
MUATAN
RANCANGAN RKA-KL
(KEMENKOMINFO) 2017 RKP 2017
ANALISIS
KESESUAIAN
1 Sasaran Regulasi/Kebijakan Bidang
Komunikasi Publik
Tersedianya
Regulasi/Kebijakan
Bidang Komunikasi
Publik
Secara umum rumusan
aspek sasaran, program,
dan kegiatan pada RKP
Tahun 2017 dan RKA
Kemenkominfo Tahun
2017 sudah
sama/sejalan.
Hanya beberapa
rumusan yang secara
tertulis tidak persis
sama, tetapi tetap dalam
pengertian dan tujuan
yang sejalan.
Konten Informasi Publik
bertema Prioritas Nasional;
Konten Informasi Publik
bertema Khusus
Tersedianya Konten
Informasi Publik yang
Beragam dan Berkualitas
yang Bersifat Mendidik,
Mencerahkan, dan
Memberdayakan
Masyarakat Dalam
Rangka NKRI
Pembangunan Media Center Peningkatan Peran Media
22
No
ASPEK
KESESUAIAN
MUATAN
RANCANGAN RKA-KL
(KEMENKOMINFO) 2017 RKP 2017
ANALISIS
KESESUAIAN
Publik dan Media Center
Sasaran RKA-KL
Kemenkominfo Tahun
2017 merupakan
penjabaran dari sasaran
umum pada RKP 2017
Kemitraan dengan
Kementerian, Lembaga, dan
Pemerintah Daerah dalam
rangka efektifitas
penyebaran
informasi publik
Peningkatan kapasitas
Ormas, Lembaga Profesi,
dan Lembaga Media
Konten pencitraan positif
indonesia di dunia
internasional
Terselenggaranya
sosialisasi konten
informasi nasional dan
internasional dalam
rangka pencitraan positif
Indonesia di dunia
internasional
2 Program Program Pengembangan
Informasi dan Komunikasi
Publik
Program Pengembangan
Informasi dan Komunikasi
Publik
Sesuai
3 Kegiatan Pembinaan dan
Pengembangan Kebijakan
Komunikasi Nasional
Pembinaan dan
Pengembangan Kebijakan
Komunikasi Nasional
Sesuai
Pengelolaan dan Penyediaan
Informasi
Pengelolaan dan
Penyediaan Informasi
Sesuai
Pembinaan dan
Pengembangan Kemitraan
Lembaga Komunikasi
Pelayanan Informasi
Kenegaraan Melalui
Media Publik
Sesuai
Pengembangan Kemitraan
Pelayanan Informasi
Internasional
Pembinaan dan
Pengembangan Kemitraan
Lembaga
Komunikasi
Sesuai
4 Indikator Penyusunan Strategi
Komunikasi dalam
Pelaksanaan GPR
Tersusunnya Strategi
Komunikasi dalam
Pelaksanaan Government
Public Relations
Sesuai
Seleksi Daerah Calon
Penerima Bantuan Media
Center melalui
Survei dan Evaluasi
Jumlah media center yang
lengkap dan berfungsi
efektif di
Provinsi/Kabupaten/Kota
di daerah
terluar/Terdepan/Pasca
Konflik.
Sesuai, dengan sedikit
perbedaan nomenklatur
pada RKA-KL yang
belum menekankan
lokasi di daerah 3T dan
pasca konflik
Pelayanan Informasi Publik
Melalui Kemitraan dengan
SKPD/OPD
Jumlah pelayanan
informasi publik melalui
kemitraan dengan
SKPD/OPD
Sesuai
Bimtek Kelompok Informasi
Masyarakat dan Media
Komunitas
Jumlah Peserta Bimtek
Media Komunitas di
daerah perbatasan/terluar,
terpencil dan pasca
konflik sebagai penyebar
informasi publik kepada
masyarakat
Sesuai dengan sedikit
perbedaan nomenklatur
dikarenakan indicator
pada RKA KL tidak
menyebutkan
pelaksanaan bimtek
memprioritaskan di
daerah 3T
Produksi konten pencitraan
positif tentang Indonesia
berbahasa
asing
Jumlah publikasi konten
tentang Indonesia di
media cetak dan
elektronik berbahasa asing
Sesuai dengan sedikit
perbedaan nomenklatur
5 Target 5 dokumen
Regulasi/Kebijakan Bidang
5 dokumen Jumlah
Regulasi/Kebijakan
Sesuai
23
No
ASPEK
KESESUAIAN
MUATAN
RANCANGAN RKA-KL
(KEMENKOMINFO) 2017 RKP 2017
ANALISIS
KESESUAIAN
Komunikasi Publik:
1. Penyusunan Strategi
Komunikasi dalam
Pelaksanaan GPR
2. Penyusunan RPM
Kominfo tentang Standar
Kompetensi ASN
Perangkat Daerah
3. Penyusunan Revisi
Peraturan Menteri PAN
RB Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Jabatan
Fungsional Pranata
Humas
4. Revisi Peraturan
Menkominfo No. 12
Tahun 2015 tentang
Standar Kompetensi
Jabatan Fungsional
Pranata Humas
5. Penyusunan Strategi
Komunikasi Revolusi
Mental
Bidang Komunikasi
Publik
25 Lokasi pembangunan
media center
35 lokasi jumlah media
center yang lengkap dan
berfungsi efektif di
Provinsi/Kabupaten/Kota
di daerah
terluar/Terdepan/Pasca
Konflik
Adanya perubahan
target alokasi untuk
pembangunan media
center dikarenakan
penghematan/optimalisa
si anggaran
350 peserta Bimtek
Kelompok Informasi
Masyarakat dan Media
Komunitas
350 Peserta dari 5 Provinsi
di wilayah
terdepan/terluar pasca
konflik
Sesuai
24 paket informasi Produksi
konten pencitraan positif
tentang Indonesia berbahasa
asing
7 judul publikasi konten
tentang Indonesia di
media cetak dan
elektronik berbahasa asing
Sesuai dan ada
tambahan target
6 Anggaran Rp 174.049,8
Rp 99.101,4 Adanya perubahan
alokasi anggaran
dikarenakan :
1) Alokasi pada RKP
menggunakan pagu
indikatif;
2) Optimalisasai
anggaran dimanfaatkan
untuk realokasi antar
program/kegiatan
KESIMPULAN
ANALISIS 100% sesuai
1.5. Indikator Kinerja V: % Ketersediaan informasi hasil pemantauan/evaluasi atas
pelaksanaan rencana pembangunan lingkup politik dan komunikasi
Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan diatur dalam Peraturan
Pemerintah No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi
24
Pelaksanaan Rencana Pembangunan. Berdasarkan peraturan dimaksud terdapat
beberapa tatacara pengendalian yang diatur antara lain: Pengendalian dilakukan
dengan maksud untuk dapat menjamin bahwa pelaksanaan rencana
pembangunan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Pengendalian dilakukan dengan tujuan untuk menjamin rencana pembangunan
sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Pelaksanaan Pengendalian
program/kegiatan Direktorat Politik dan Komunikasi dilaksankanan dengan
melibatkan sepuluh (10) Kementerian/Lembaga yang menjadi Mitra Direktorat
Politik dan Komunikasi yaitu : KemenkoPolhukam, Kemenlu, Kominfo, Ditjen
PolPum-Kemdagri, BNPT, KPU, Bawaslu, MPR, DPR, DPD.
Pengendalian pelaksanaan program pembangunan tahun 2016 menjadi berbeda
dengan pelaksanaan pengendalian pada tahun-tahun sebelumnya, di mana
terdapat pemotongan anggaran yang secara tidak langsung mempengaruhi
pelaksanaan kegiatan pada Kementerian Lembaga. Pertemuan Pengendalian
telah dilaksanakan secara periodik pada triwulan pertama, untuk pertemuan
triwulan kedua, ketiga dan triwulan ke empat tidak dilaksanakan karena
terkendala pemotongan anggaran di Bappenas. Selanjutnya Direktorat Politik
melakukan permintaan laporan capaian triwulan dua, tiga dan empat kepada
Kementerian/Lembaga. Pemantauan yang dilakukan difokuskan pada program
prioritas nasional tahun 2016 Bidang Politik lintas Kementerian/Lembaga teruma
pada 10 Mitra. Hasil koordinasi dan pengendalian dilakukan secara terus
menerus, baik secara formal melalui pertemuan triwulan 1 dan dilanjutkan
dengan permintaan penyampaian laporan triwulan 2,3 dan 4.
Adapun alokasi anggaran Kegiatan Pengendalian adalah sebesar RP 395.000.000
dengan pemotongan anggaran sebesar Rp 186.123.000. Sisa anggaran setelah
pemotongan adalah Rp 208.877.000 dengan total realisasi anggaran adalah 100
persen. Laporan hasil pengendalian Tahun 2016 digunakan sebagai rujukan bagi
pelaksanaan kegiatan pengendalian di tahun selanjutnya.
Selanjutnya pada tahun 2016 ini, Ditpolkom juga melakukan kegiatan evaluasi
tentang Tinjauan Peran Partai Politik dalam Demokrasi Indonesia ini merupakan
salah satu pelaksanaan dari Indikator Kinerja I dalam penetapan kinerja
Ditpolkom Tahun 2016. Kajian ini berangkat dari rendahnya skor kinerja partai
politik dalam Indeks Demokrasi Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, penelitian
ini mencoba menganalisis mengenai permasalahan pokok yang dihadapi partai
politik di era reformasi dengan sebelumnya memberikan latar belakang sejarah
mengenai transformasi partai politik di Indonesia. Tujuan utama dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui hambatan dan peluang partai politik serta
mengidentifikasi berbagai upaya penguatan partai politik untuk menuju
konsolidasi demokrasi. Penelitian ini menemukan ada tiga permasalahan yang
dihadapi partai politik di era reformasi yaitu korupsi, politik uang, dan
kegagalan representasi. Permasalahan lain yang muncul adalah mengenai
transparansi, akuntabilitas, dan pendanaan partai politik, dimana pemasukan
dan pengeluaran partai politik sangat tidak seimbang sehingga memperbesar
kemungkinan terjadinya korupsi. Selanjutnya, ada beberapa tantangan yang
25
muncul kemudian dalam penguatan lembaga partai politik, tantangan tersebut
adalah patronase, klientalisme, dan pengawasan kebijakan oleh pemerintah.
Kegiatan evaluasi ini dilaksanakan secara swakelola oleh Ditpolkom dengan
mengontrak satu orang tenaga ahli berpendidikan S3 di bidang sosial dan satu
orang asisten peneliti berpendidikan S1 di bidang politik. Masing-masing
berpengalaman dibidangnya lebih dari 5 tahun. Kebijakan pemerintah terkait
pemotongan anggaran juga mempunyai dampak pada pelaksanaan kajian ini,
dimana lokasi penelitian yang sebelumnya ditetapkan di 3 daerah yang dapat
mewakili Indonesia Timur, Tengah dan Barat, dirubah hanya ke satu lokasi yaitu
ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai daerah yang dianggap
mempunyai nilai politis dalam kehidupan demokrasi Indonesia. Namun
demikian, secara garis besar kajian ini tetap dapat diberikan predikat “baik”
karena telah memenuhi kaidah kualitas suatu kajian nasional.
Uraian tentang masalah dan tantangan partai politik memperlihatkan bahwa
minimnya kinerja partai politik dalam berbagai isu, mulai dari korupsi, politik
uang, kegagalan representasi hingga tantangan yang sifatnya lebih sistemik
seperti patronase di dalam partai politik. Disamping itu, Negara harus berhitung
dengan situasi keuangannya sebelum bisa memberikan bantuan signifikan
kepada partai politik. Maka dari itu dibutuhkan intervensi dari pemerintah
untuk memperkuat peran partai politik demi menuju konsolidasi demokrasi di
Indonesia.
Dari evaluasi ini dapat direkomendasikan beberapa hal yang dapat dilaksanakan
dalam penguatan partai yang mencakup dua dimensi yaitu kelembagaan dan
kemasyarakatan. Keduanya ditujukan untuk mengatasi permasalahan dan
tantangan yang dihadapi partai politik yakni patronase elit, sistem internal
partai yang non-demokratis, pengaturan dana, dan keterbatasan pengawasan,
adalah :
1. Mewajibkan iuran dari para anggota dan pendukung setiap partai politik
sebagai sumber utama pemasukan keuangan organisasi.
2. Mendukung partai untuk memanfaatkan teknologi informasi terkini dalam
rangka mendekatkan informasi dan komunikasi dengan masyarakat.
3. Memberi pendidikan politik yang terintegrasi pada masyarakat termasuk
dalam kaitannya dengan Pemilu serta peran dan fungsi partai politik.
4. Membuat aturan khusus mengenai pengaturan pendanaan partai politik
5. Mendorong melakukan non-cash payment dalam setiap kegiatan kampanye
partai politik
6. Memberi sanksi tegas kepada partai politik atas politik uang dan kasus
korupsi, serta menggugurkan kandidat yang melakukan politik uang dari
pencalonan/Pemilu.
7. Membatasi jumlah sumbangan atau donasi, karena peraturan yang saat ini
berlaku dianggap masih terlalu tinggi dalam hal pembatasan sumbangan.
Selain itu memberi sanksi tegas kepada partai dan penyumbang yang
terbukti melanggar ketentuan tersebut melalui peraturan perundangan-
undangan yang sifatnya memaksa.
26
8. Mendukung pola kaderisasi dan penjenjangan karir di partai politik yang
berdasarkan pada kemampuan dan kepemimpinan, termasuk membuat
ketentuan untuk memastikan mekanisme demokratis untuk hal ini,
disamping pembatasan masa jabatan bagi ketua partai.
1.6. Indikator Kinerja VI: % rekomendasi pemantauan, evaluasi dan pengendalian
rencana pembangunan nasional lingkup politik dan komunikasu yang
ditindaklanjuti K/L
Pelaksanaan pengendalian yang telah dilaksanakan oleh Direktorat Politik dan
Komunikasi telah berjalan sesuai rencana yang ditetapkan meskipun selanjutnya
dilakukan penyesuaian-penyesuaian berkenaan dengan terjadinya
penghematan/pemotongan anggaran. Penghematan anggaran ini berlaku bagi
Kementerian/Lembaga mitra Direktorat Politik dan Komunikasi. Meskipun
terdapat pemotongan anggaran, namun pelaksanaan kegiatan pada
Kementerian/lembaga Sesuai dengan hasil pelaksanaan kegiatan pengendalian
pada Kementerian/Lembaga mitra Direktorat Politik dan Komunikasi, maka hal-
hal yang perlu ditindaklanjuti adalah :
1. Perlunya peningkatan koordinasi internal mitra Kementerian/Lembaga terkait
penyampaian capaian pelaksanaan program/kegiatan ;
2. Perlunya konsistensi pada perencanaan/penganggaran mulai dari RKP, Renja
KL, RKA KL dan juga konsistensi pada perencanaan/pelaksanaan program,
indikator, output dan komponen;
3. Setiap kegiatan yang telah dihasilkan harus bisa menjawab apa yang telah
ditetapkan menjadi indikator dan target prioritas nasional.
1.7. Indikator Kinerja VII: % Jumlah K/L yang melaksanakan penugasan lingkup
politik dan komunikasi sesuai dengan rencana
Untuk mengukur capaian indikator ini adalah dengan membandingkan/melihat
kesesuaian penugasan khusus bidang politik dan komunikasi dengan
pelaksanaan yang dilakukan oleh K/L penanggungjawab di lingkup mitra kerja
Direktorat Politik dan Komunikasi.
Pada tahun 2015, Bappenas sesuai dengan amanat RPJMN 2015-2019, telah
menyusun Draf “Strategi Nasional Pemantapan Wawasan Kebangsaan dan
Karakter Bangsa dalam Rangka Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa”.
Strategi nasional ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi upaya
internalisasi nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari warga bangsa,
yakni ideologi yang mempersatukan bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita
nasionalnya. Melalui Pancasila, bangsa Indonesia diharapkan menemukan
kembali alasan untuk tetap bersama-sama sebagai bangsa, berdasarkan
kesamaan nilai-nilai kesejarahan, geopolitik, sosio kultural, dan kesamaan cita-
cita, antara lain seperti yang dideklarasikan oleh para pemuda pada Sumpah
Pemuda 28 Oktober 1928. Selanjutnya, dalam pelaksanananya, Strategi Nasional
27
ini secara detail akan dijabarkan dalam Rencana Aksi (Renaksi) yang berdurasi
waktu tahunan.
Ditpolkom sebagai institusi pemerintah yang tugas pokoknya menyusun
perencanaan pembangunan nasional di bidang politik dan komunikasi, pada
tahun 2016 menyusun Rencana Aksi (Renaksi) Tahunan Strategi Nasional
Pemantapan Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa dalam Rangka
Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa. Melalui koordinasi dengan
KemenkoPolhukam dan KemenkoPMK, serta K/L terkait lainnya maka Draf
Stranas Wasbang dan Karbang sudah difinalisasikan. Selain itu, bersama-sama
dengan KemenkoPolhukam, KemenkoPMK dan K/L Teknis terkait, Ditpolkom
telah menyelesaikan Draf Renaksi Stranas Wasbang dan Karbang Tahun 2016.
1.8. Indikator Kinerja VIII: % Penyelesaian penugasan tertentu
Pada tahun 2016, terkait IK VIII Ditpolkom diberi mandat untuk melaksanakan
penugasan tertentu dari Menteri PPN yaitu Koordinasi Pelaksanaan Program
Peace Corps di Indonesia.
Program Peace Corps merupakan kerjasama Pemerintah Indonesia dan
Pemerintah Amerika Serikat dalam kerangka Comprehensive Partnership antara
Republik Indonesia dan Amerika Serikat yang diluncurkan pada tahun 2010 oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Barrack Obama. Melalui
program Peace Corps, pemerintah Amerika Serikat lewat Peace Corps
mengirimkan relawan-relawannya ke Indonesia untuk mempererat hubungan
antara masyarakat Amerika Serikat dan masyarakat Indonesia melalui
pengajaran Bahasa Inggris di sekolah/madrasah (people to people contact).
Untuk menindaklanjuti MoU Peace Corps yang ditandatangani pada tahun 2009,
telah dibentuk Tim Pengarah/Steering Committee Peace Corps dan Tim
Teknis/Working Group yang melibatkan beberapa Kementerian/Lembaga dan
pemerintah daerah, diantaranya adalah Bappenas, Kementerian Koordinator
Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Kementerian
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK),
Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Sekretariat Negara (Setneg), Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Kementerian Agama (Kemenag),
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemkumham), Kementerian
Keuangan (Kemkeu), dll. Keberadaan Tim Pengarah dan Tim Teknis tersebut
adalah untuk memudahkan koordinasi dalam pelaksanaan program Peace Corps
di Indonesia. Bappenas mendapatkan penugasan menjadi Ketua Tim Pengarah
dan Ketua Tim Teknis, dimana Ketua Tim Pengarah adalah Deputi Bidang
Polhukhankam sedangkan Ketua Tim Teknis adalah Direktorat Politik dan
Komunikasi. Selaku Ketua Tim Pengarah dan Tim Teknis, Bappenas
memberikan fasilitasi bagi koordinasi internal pemerintah Indonesia (antar
Kementerian/Lembaga), memberikan fasilitasi koordinasi antara Pemerintah
Indonesia dengan Peace Corps, serta bersama-sama dengan instansi pemerintah
28
terkait dan Peace Corps melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan
program Peace Corps di Indonesia untuk tahun 2016.
Kegiatan koordinasi Peace Corps pada tahun 2016 berjalan dengan baik
walaupun terdapat pemotongan anggaran yang ditunjukkan dengan tercapainya
target 100% penyelesaian penugasan tertentu. Hal ini juga sesuai dengan
realisasi target dalam aplikasi e-performance Bappenas dengan rincian sebagai
berikut :
Tabel 3.7.
PERSANDINGAN TARGET DAN REALISASI KEGIATAN PER
TRIWULANAN KEGIATAN PEACE CORPS Target Realisasi
TW 1
- Tersusunnya TOR dan RAB
- Tersusunnya tanggapan atas daftar calon
relawan Peace Corps yang akan bertugas
di Indonesia
- Tersusunnya hasil pertemuan Tim
Koordinasi/Tim Teknis Peace Corps
TW 1
- Tersusunnya TOR dan RAB
- Tersusunnya tanggapan atas daftar calon
relawan Peace Corps yang akan bertugas
di Indonesia
- Tersusunnya hasil pertemuan Tim
Koordinasi/Tim Teknis Peace Corps
TW 2
- Tersusunnya laporan monitoring dan
evaluasi Peace Corps
- Tersusunnya hasil pertemuan Tim
Koordinasi/Tim Teknis Peace Corps
TW 2
- Tersusunnya laporan monitoring dan
evaluasi Peace Corps
- Tersusunnya hasil pertemuan Tim
Koordinasi/Tim Teknis Peace Corps
TW 3
- Tersusunnya laporan rapat Tim
Koordinasi/Tim Pengarah Peace Corps
TW 3
- Tersusunnya laporan rapat Tim
Koordinasi/Tim Pengarah Peace Corps
TW 4
- Tersusunnya laporan akhir kegiatan
fasilitas pelaksanaan program Peace
Corps di Indonesia
TW 4
- Tersusunnya laporan akhir kegiatan
fasilitas pelaksanaan program Peace Corps
di Indonesia
Sehubungan dengan adanya perubahan Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK)
di Bappenas pada pertengahan tahun 2016, maka koordinasi Peace Corps beralih
dari Direktorat Politik dan Komunikasi Bappenas ke Direktorat Politik Luar
Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Internasional Bappenas. Meskipun
demikian, anggaran kegiatan koordinasi tersebut masih berada pada Direktorat
Politik dan Komunikasi sehingga pelaporan kegiatan koordinasi tersebut masih
dilakukan oleh Direktorat Politik dan Komunikasi Bappenas. Laporan ini
sekaligus menjadi laporan terakhir koordinasi Peace Corps oleh Bappenas
karena mulai tahun 2017 kegiatan koordinasi program Peace Corps dilaksanakan
oleh Kementerian Luar Negeri. Hal ini sesuai rekomendasi dari pihak
Inspektorat Utama Bappenas yang menyatakan bahwa kegiatan koordinasi
Peace Corps tidak sesuai dengan tugas dan fungsi Bappenas selaku perencana
pembangunan nasional.
Selama tujuh tahun koordinasi Peace Corps oleh Bappenas, kegiatan Peace Corps
telah memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi pihak
sekolah, siswa, dan masyarakat di sekirtar tempat tugas relawan Peace Corps.
Meskipun demikian, perlu terus dilakukan perbaikan, salah satunya adalah
29
penguatan koordinasi pemerintah pusat dan daerah agar kegiatan Peace Corps
bisa berjalan dengan lebih baik.
2. Sasaran Strategis II: Rancangan Perpres RKP 2017
2.1. Indikator Kinerja IX : Rancangan Perpres RKP 2017 lingkup politik dan
komunikasi
Realisasi indikator kinerja IX adalah dengan tersusunnya rancangan Perpres
RKP 2017 lingkup politik dan komunikasi. Dokumen Rancangan Perpres RKP
2017 Bidang Politik dan Komunikasi memuat narasi rencana pelaksanaan
pembangunan nasional, sasaran pembangunan yang akan dicapai, arah
kebijakan nasional serta strategi yang dilakukan baik untuk politik dalam negeri,
politik luar negeri serta komunikasi dan informasi publik. Sedangkan lampiran
rancangan Perpres RKP memuat matriks detail program/kegiatan prioritas mitra
kerja Ditpolkom yang meliputi Kemenko Polhukam, KPU, Bawaslu, BNPT,
Ditjen Politik Pemerintahan Umum (Kemendagri), Kemkominfo (non
infrastruktur) serta Kemlu.
Proses penyusunan rancangan Perpres RKP 2017 telah dilaksanakan melalui
pertemuan bilateral, multilateral, dan trilateral serta musrenbang
(Daerah/Provinsi dan Nasional) bersama pemerintah daerah serta KL Mitra
terkait guna pembahasan, penyelarasan dan harmonisasi pada level program,
kegiatan, sasaran, indikator, target output beserta alokasi anggaran yang
dibutuhkan.
Rancangan Perpres RKP 2017 Bidang Politik dan Komunikasi dengan Prioritas
Nasional Konsolidasi Demokrasi dan Efektivitas Diplomasi merupakan Bagian
Kondisi Perlu Pembangunan Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan
dalam dokumen RKP 2017 yang bertemakan “Memacu Pembangunan
Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatakan Kesempatan Kerja serta
Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antarwilayah”. Hasil penyusunan
rancangan RKP Perpres 2017 Konsolidasi Demokrasi dan Efektivitas Diplomasi
mempunyai sasaran umum berisikan 5 indikator utama yaitu:
Tabel 3.8.
INDIKATOR UTAMA PRIORITAS NASIONAL BIDANG POLITIK
30
Sedangkan arah kebijakannya meliputi: 1) Penguatan Lembaga demokrasi, 2)
Peningkatan Akses dan Kualitas Informasi Publik, 3) Pemenuhan Kebebasan
Sipil dan Hak Hak Politik, 4) Pencegahan Konflik Sosial Politik dan
Penanggulangan Terorisme, 5) Pemeliharaan Stabilitas Keamanan Kawasan, 6)
Perlindungan WNI/BHI di Luar Negeri, 7) Penguatan Diplomasi Ekonomi dan
Kerja Sama Pembangunan, 8) Pemantapan Peran di ASEAN, serta 9) Penguatan
Diplomasi Soft Power. Berikut adalah gambar arah kebijakan rancangan Perpres
RKP 2017 tersebut beserta pengelompokkan K/L yang berperan dalam
pelaksanaan pembangunanarah kebijakan.
Proses penyusunan rancangan Perpres RKP dilaksanakan sejak awal tahun dan
selesai hingga ditetapkan menjadi Perpres No. 45/2016 pada tanggal 13 Mei 2016.
Kegiatan terkait RKP 2017 berlanjut dengan dilaksanakannya pemantauan dan
penelaahan kesesuaian dokumen RKP dengan dokumen Renja dan RKA K/L
serta revisi/penyesuaian/perubahan target yang diperlukan sebagai dampak
adanya kebijakan penghematan/optimalisasi anggaran.
B. Realisasi Anggaran
Ditpolkom pada Tahun Anggaran 2016 berdasarkan pada DIPA Kementerian
PPN/Bappenas Tahun 2016 adalah sebesar Rp 3.786.240.000,00 (tiga miliar tujuh ratus delapan
puluh enam juta dua ratus empat puluh ribu rupiah). Adanya kebijakan Pemerintah yang tertuang
31
dalam Inpres No. 4 Tahun 2016 tentang Langkah-Langkah Penghematan dan Pemotongan
Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2016, mengharuskan Ditpolkom untuk melakukan penghematan
anggaran. Pada TA 2016 ini, Ditpolkom berhemat anggaran sebesar 49,9% atau alokasi
anggaran Ditpolkom Tahun 2016 sebesar Rp 1.897.502.000,00 (satu milyar delapan ratus sembilan
puluh tujuh lima ratus dua ribu rupiah).
Alokasi anggaran pelaksanaan kegiatan-kegiatan Ditpolkom Tahun 2016 telah
direalisasikan dengan baik dan sesuai dengan target yang telah ditentukan dengan realisasi
penyerapan anggaran total sebesar 99,78% atau pagu sebesar Rp 1.893.246.210,000,00 (satu
milyar delapan ratus sembilan puluh tiga juta dua ratus empat puluh enam dua ratus sepuluh ribu
rupiah), sebagaimana rincian realisasi anggaran per kegiatan.
Tabel 3.9.
REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN KEGIATAN DITPOLKOM
TRIWULAN 1 – 4 (JANUARI – DESEMBER) 2016
No Nama Kegiatan Pagu Awal
(Rp)
Pagu Setelah
Pemotongan
(Rp)
%
Pemotongan
Realisasi Target
(%) (Rp) (%)
1
Kajian Penyusunan
Indeks Diplomasi
Indonesia
480.000.000
242.083.000 49,6% 239.844.600 99,08 100
2
Piloting Model
Kelembagaan dan
Dukungan Sumber Daya
Berkelanjutan bagi
Organisasi Masyarakat
Sipil (OMS) dalam
Proses Demokrastisasi
346.740.000
112.778.000 67,5%
112.528.000 99,78 100
3
Reviu Penguatan Peran
Partai Politik dalam
Sistem Politik Indonesia
444.600.000
202.781.000 54,4%
202.162.700 99,70 100
4
Pengendalian
Pelaksanaan Program
Pembangunan Bidang
Politik dan Komunikasi
395.000.000
208.877.000 47,1%
208.877.000 100 100
5
Pelaksanaan Program
Peace Corps di
Indonesia
246.600.000
138.305.000 43,9%
137.924.300 99,72 100
6
Koordinasi Strategis
Penyusunan Rencana
Aksi (Renaksi) Stranas
Pemantapan Wawasan
Kebangsaaan dan
Karakter Bangsa dalam
Rangka Memperkuat
Persatuan dan Kesatuan
Bangsa
565.920.000
177.270.000 68,7%
176.596.000 99,62 100
7 Penguatan Demokrasi
Indonesia Tahun 2016 707.380.000 601.689.000 14,9%
601.595.110 99,98 100
32
No Nama Kegiatan Pagu Awal
(Rp)
Pagu Setelah
Pemotongan
(Rp)
%
Pemotongan
Realisasi Target
(%) (Rp) (%)
8 Penyusunan RKP 100.000.000 80.743.000 19,3%
80.743.000 100 100
9 Indeks Keamanan
Investasi ndonesia 500.000.000 132.976.000 73,4%
132.975.500 100 100
JUMAH 3.786.240.000 1.897.502.000 49,9% 1.893.246.210 99,78% 100
BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja Direktorat Politik dan Komunikasi merupakan bentuk
pertanggungjawaban Direktorat Politik dan Komunikasi atas pelaksanaan Penetapan Kinerja
yang telah ditetapkan. Laporan Kinerja ini menyajikan pencapaian atas 2 (dua) sasaran
strategis beserta 9 (sembilan) indikatornya. Laporan ini diharapkan dapat memberikan
gambaran atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat Politik dan Komunikasi
beserta capaian, hambatan, dan kendala yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
dimaksud. Dari hasil pengukuran yang dilakukan, secara umum hampir dapat memenuhi
target yang telah ditetapkan pada dokumen Penetapan Kinerja. Akan tetapi, terdapat
beberapa hal yang menjadi kendala yang perlu mendapat perhatian dari Kementerian
PPN/Bapppenas terutama terkait dengan proses bisnis di internal Kementerian.
Laporan Keuangan Direktorat Politik dan Komunikasi disusun berdasarkan
pendekatan kinerja yaitu suatu sistem anggaran yang mengutamakan upaya pencapaian hasil
kerja dari perencanaan alokasi biaya yang ditetapkan. Oleh karena itu laporan keuangan
Direktorat Politik dan Komunikasi Tahun 2016 disusun dalam rangka mencapai tujuan dan
sasaran pembangunan terkait bidang politik dan komunikasi. Secara keseluruhan,
penyerapan anggaran Tahun 2016 adalah sebesar sebesar 1.893.246.210,000,00 atau sebesar
99,78% dari pagu setelah APBNP. Beberapa efisiensi penggunaan anggaran antara lain berasal
dari pengurangan dan pengahapusan sebagian besar alokasi kegiatan konsinyering di hotel
dan belanja perjalanan dinas.
LAMPIRAN:
1. Perjanjian Kinerja.
2. Realisasi Penyerapan Anggaran Kegiatan Direktorat Politik dan Komunikasi Triwulan 1 hinga Triwulan 4 (Januari-Desember) TA 2016.
3. Kertas Kerja Perhitungan Tingkat Kesesuaian. 4. Matriks Kesesuaian capaian Sasaran Strategis 1, Indikator Kinerja 1 sd 8. 5. Matriks Kesesuaian capaian Sasaran Strategis 2, Indikator Kinerja 9.
33
LAMPIRAN 1
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel
serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Drs. Wariki Sutikno, MCP
Jabatan : Direktur Politik dan Komunikasi
Selanjutnya disebut pihak pertama
Nama : Ir. Rizky Ferianto, MA
Jabatan : Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan
Selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai dengan
lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang
telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target
kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta melakukan evaluasi terhadap
capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka
pemberian penghargaan dan sanksi.
Jakarta, Januari 2016
Pihak Kedua Pihak Pertama
Ir. Rizky Ferianto, MA Drs. Wariki Sutikno, MCP
34
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
DIREKTORAT POLITIK DNA KOMUNIKASI
Sasaran Strategis/Program:
1. Perencanaan pembangunan nasional yang berkualitas, sinergis, dan kredibel
2. Rancangan Perpres RKP 2017
No. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGE
T
(1) (2) (3) (4)
I. Indikator SS 1.1:
Prosentase (%) keselarasan muatan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) lingkup politik,
hukum, pertahanan dan keamanan
1. Kebijakan Perencanaan
Pembangunan
Kualitas kajian kebijakan kerangka
kelembagaan dalam penyusunan RKP bersifat
holistik dan terintegrasi dalam prioritas
pembangunan nasional
Baik
2. Rencana Pembangunan
Jangka Pendek (Tahunan)
% keselarasan muatan RKP dengan RPJMN
lingkup politik dan komunikasi
100%
II. Indikator SS 1.2:
Prosentase (%) keselarasan muatan Rencana Kerja (Renja)
Kementerian/Lembaga (K/L) dengan RKP lingkup politik, hukum, pertahanan
dan keamanan
1. Rencana Pembangunan
Jangka Pendek (Tahunan)
% keselarasan muatan Renja K/L dengan RKP
lingkup politik dan komunikasi
100%
III. Indikator SS 1.3:
Prosentase (%) keselarasan muatan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) K/L
dengan RKP lingkup politik, hukum, pertahanan dan keamanan
1. Rencana Pembangunan
Jangka Pendek (Tahunan)
% keselarasan muatan RKA K/L dengan RKP
lingkup politik dan komunikasi
100%
IV. Indikator SS.1.4:
Prosentase (5) rekomendasi pemantauan, evaluasi, dan pengendalian rencana
pembangunan nasional lingkup politik, hukum, pertahanan dan keamanan yang
ditindaklanjuti K/L
1. Informasi Hasil Rencana
Pembangunan % ketersediaan informasi hasil
pemantauan/evaluasi atas pelaksanaan rencana
pembangunan lingkup politik dan komunikasi
100%
% rekomendasi pemantauan, evaluasi, dan
pengendalian rencana pembangunan nasional
lingkup politik dan komunikasi yang
ditindaklanjuti K/L
100%
2. Kebijakan Percepatan
Pelaksanan Pembangunan % jumlah K/L yang melaksanakan penugasan
lingkup politik dan komunikasi sesuai dengan
rencana
100%
35
% penyelesaian penugasan tertentu 100%
V. Indikator SS 2:
Rancangan Perpres RKP 2017 lingkup politik, hukum, pertahanan dan
keamanan
1. Rancangan Perpres RKP
2017
Rancangan Perpres RKP 2017 lingkup politik
dan komunikasi
1 dok
Kegiatan Anggaran
Perencanaan Pembangunan Terkait Lingkup Politik dan
Komunikasi
Rp. 3.786.240.000,00
Jakarta, Januari 2016
Atasan Pimpinan Unit Kerja
Pimpinan Unit Kerja
Ir. Rizky Ferianto, MA Drs. Wariki Sutikno, MCP
36
LAMPIRAN 2
REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN KEGIATAN DITPOLKOM
TRIWULAN 1 – 4 (JANUARI – DESEMBER) 2016
No Nama Kegiatan Pagu Awal
(Rp)
Pagu Setelah
Pemotongan
(Rp)
%
Pemotongan
Realisasi Target
(%) (Rp) (%)
1
Kajian Penyusunan
Indeks Diplomasi
Indonesia
480.000.000
242.083.000 49,6% 239.844.600 99,08 100
2
Piloting Model
Kelembagaan dan
Dukungan Sumber Daya
Berkelanjutan bagi
Organisasi Masyarakat
Sipil (OMS) dalam
Proses Demokrastisasi
346.740.000
112.778.000 67,5%
112.528.000 99,78 100
3
Reviu Penguatan Peran
Partai Politik dalam
Sistem Politik Indonesia
444.600.000
202.781.000 54,4%
202.162.700 99,70 100
4
Pengendalian
Pelaksanaan Program
Pembangunan Bidang
Politik dan Komunikasi
395.000.000
208.877.000 47,1%
208.877.000 100 100
5
Pelaksanaan Program
Peace Corps di
Indonesia
246.600.000
138.305.000 43,9%
137.924.300 99,72 100
6
Koordinasi Strategis
Penyusunan Rencana
Aksi (Renaksi) Stranas
Pemantapan Wawasan
Kebangsaaan dan
Karakter Bangsa dalam
Rangka Memperkuat
Persatuan dan Kesatuan
Bangsa
565.920.000
177.270.000 68,7%
176.596.000 99,62 100
7 Penguatan Demokrasi
Indonesia Tahun 2016 707.380.000 601.689.000 14,9%
601.595.110 99,98 100
8 Penyusunan RKP 100.000.000 80.743.000 19,3%
80.743.000 100 100
9 Indeks Keamanan
Investasi ndonesia 500.000.000 132.976.000 73,4%
132.975.500 100 100
JUMAH 3.786.240.000 1.897.502.000 49,9% 1.893.246.210 99,78% 100
1
LAMPIRAN 3
PERSANDINGAN KESELARASAN MUATAN RENJA K/L DENGAN RKP LINGKUP POLITIK DAN KOMUNIKASI
PRIORITAS NASIONAL: KONSOLIDASI DEMOKRASI DAN EFEKTIVITAS DIPLOMASI
No
Muatan RKP 2017 Jumlah
Muatan RENJA K/L 2017
KL Pelaksana Scoring
Analisis Kesesuaian (TL, TTL,
TT) Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target
(2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
I. Penguatan Lembaga Demokrasi
1. Penguatan Kelembagaan Penyelenggara Pemilu
Skor Indeks Demokrasi Indonesia sebesar 74,3
1 Koordinasi Pengelolaan Pemilu dan Penguatan Partai Politik
Laporan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI)
1 Kemenkopolhukam
1 TL
Persentase pemutakhiran data pemilih di tingkat kecamatan di seluruh Indonesia sebesar 100%
1 Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik
Dokumen pemutakhiran data pemilih
1 KPU 1 TL
Persentase proses penyusunan produk hukum bawaslu yang dilaksanakan sesuai prosedur 100%
1 Pengembangan Produk Hukum, Litbang, Pengelolaan Kehumasan, dan Pengawasan Internal
Persentase proses penyusunan produk hukum Bawaslu yang dilaksanakan sesuai prosedur
100 Bawaslu 1 TL
2. Peningkatan Peran Parpol melalui bantuan keuangan Parpol
Jumlah parpol yang mendapatkan bantuan keuangan dan peningkatan kapasitas sebanyak 10 Parpol
1 Fasilitasi Politik Dalam Negeri Jumlah parpol yang mendapatkan bantuan keuangan dan peningkatan kapasitas
10 Parpol Kemendagri 1 TL
3. Revisi UU Kepemiluan Pembentukan Kitab Undang-Undang Pemilu
1 Penyusunan Kitab Undang-undang Penyelenggaraan Pemilu
1 UU Kemendagri 1 TL
II. Peningkatan Akses dan Kualitas Informasi Publik
1 Pembinaan dan Pengembangan Kebijakan Komunikasi Nasional
Tersedianya Regulasi/Kebijakan Bidang Komunikasi Publik
1 Pembinaan dan Pengembangan Kebijakan Komunikasi Nasional
Persentase (%) tersusunnya Regulasi / Kebijakan Bidang Komunikasi Publik
5 Regulasi/K
ebijakan
Kemkominfo 1 TL
Terselenggaranya Layanan pembinaan SDM bidang Komunikasi Publik
1 Jumlah SDM Pranata Humas yang meningkat Kompetensi dan kualitasnya
200 peserta
Kemkominfo 1 TL
Jumlah SDM Pengelola Informasi dan Dokumentasi di Badan Publik Negara yang meningkat kemampuannya dalam implementasi UU KIP
200 peserta
Kemkominfo TL
Jumlah aparatur SKPD Provinsi yang meningkat kualitas tata kelolanya di bidang informasi dan komunikasi publik
100 peserta
Kemkominfo TL
2
No
Muatan RKP 2017 Jumlah
Muatan RENJA K/L 2017
KL Pelaksana Scoring
Analisis Kesesuaian (TL, TTL,
TT) Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target
(2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
Jumlah masyarakat yang meningkat pemahamannya tentang UU KIP
2000 peserta
Kemkominfo TL
Tersedianya Regulasi/Kebijakan Bidang Komunikasi Publik
1 Kemkominfo 1 TL. Penyusunan
Regulasi terkait GPR masuk pada
indikator "Persentase
(%) tersusunnya
Regulasi / Kebijakan
Bidang Komunikasi
Publik)
2 Pengelolaan dan Penyediaan Informasi
Tersedianya Konten Informasi Publik yang Beragam dan Berkualitas yang Bersifat Mendidik, Mencerahkan, dan Memberdayakan Masyarakat Dalam Rangka NKRI
1 Pengelolaan dan Penyediaan Informasi
Jumlah konten informasi publik bertema Prioritas Nasional
20 konten Kemkominfo 1 TL
Jumlah Dokumen Database Informasi Publik Sektoral, videografis dan Infografis informasi publik
35 konten Kemkominfo TL
Analisis bidang polhukam, perekonomian, dan kemaritiman sebagai rekomendasi penyusunan kebijakan
1 Jumlah hasil analisis konten media bertema prioritas nasional
300 analisis
dokumen
Kemkominfo 1 TL
3 Pelayanan Informasi Kenegaraan Melalui Media Publik
Layanan Informasi Publik melalui media publik terkait Kampanye Revolusi Mental
1 Pelayanan Informasi Kenegaraan Melalui Media Publik
Jumlah diseminasi informasi terkait tema revolusi mental melalui Media Petunra
12 kegiatan
Kemkominfo 1 TL
Layanan Informasi Publik melalui media publik terkait Program Prioritas Pemerintah
1 Jumlah Pengelolaan Portal Berita Infopublik dan Media Center
12 kegiatan
Kemkominfo 1 TL
Jumlah Sosialisasi program prioritas pemerintah melalui media massa (penyiaran dan cetak)
35 kegiatan
Kemkominfo TL
Jumlah Monitoring, Evaluasi dan Verifikasi PSO Bidang Pers Perum LKBN Antara
12 dokumen
Kemkominfo TL
3
No
Muatan RKP 2017 Jumlah
Muatan RENJA K/L 2017
KL Pelaksana Scoring
Analisis Kesesuaian (TL, TTL,
TT) Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target
(2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
Terbangunnya proyek percontohan ruang-ruang terbuka berupa tayangan bertema revolusi mental
1 Jumlah penyebaran informasi publik bertema khusus melalui media publik (online, medsos, TV, radio, videotron dan media cetak)
160 kegiatan
Kemkominfo 1 TL
4 Pembinaan dan Pengembangan Kemitraan Lembaga Komunikasi
Peningkatan kapasitas Ormas, Lembaga Profesi, dan Lembaga Media
1 Pembinaan dan Pengembangan Kemitraan Lembaga Komunikasi
Jumlah Peserta Bimtek Media Komunitas di daerah perbatasan/terluar, terpencil dan pasca konflik yang dibina
500 peserta
Kemkominfo 1 TL
Terselenggaranya Layanan Informasi dan Komunikasi Publik melalui lembaga mitra dalam rangka implementasi GPR (Government Public Relations)
1 Jumlah Pelayanan Informasi Publik Melalui Kemitraan dengan SKPD/OPD
30 kemitraan
Kemkominfo 1 TL
Terlaksananya kerjasama dengan Ormas, Lembaga Profesi, dan Lembaga Media untuk literasi masyarakat
1 Jumlah Peserta Bimtek Media Komunitas di daerah perbatasan/terluar, terpencil dan pasca konflik yang dibina
500 peserta
Kemkominfo 1 TL
Terselenggaranya Layanan Informasi K/L yang dikelola oleh Tenaga Humas Pemerintah dalam rangka implementasi GPR
1 Jumlah tenaga humas pemerintah yang ditempatkan di seluruh Kementerian dan Lembaga
100 orang Kemkominfo 1 TL
5 Pengembangan Kemitraan Pelayanan Informasi Internasional
Terselenggaranya sosialisasi konten informasi nasional dan internasional dalam rangka pencitraan positif Indonesia di dunia internasional
1 Pengembangan Kemitraan Pelayanan Informasi Internasional
Jumlah produksi dan publikasi konten pencitraan positif tentang Indonesia berbahasa asing
24 konten Kemkominfo 1 TL
Terselenggaranya Layanan Kemitraan dengan perwakilan negara asing, Lembaga Internasional serta mitra strategis
1 Jumlah masyarakat Indonesia dan masyarakat asing yang menerima informasi tentang kebijakan internasional pemerintah
1000 orang
Kemkominfo 1 TL
6 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Komisi Informasi (KI) Pusat
Terlaksananya Ketentuan UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
1 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Komisi Informasi (KI) Pusat
Persentase (%) Penyelesaian sengketa informasi publik
65% kasus/sen
gketa diselesaika
n
Komisi Informasi Pusat
1 TL
Persentase (%) Badan Publik Pemerintah yang Melaksanakan Ketentuan Keterbukaan Informasi Publik
70% Komisi Informasi Pusat
TL
Jumlah Masyarakat yang Menerima Informasi tentang Ketentuan Keterbukaan Informasi Publik
1000 orang
Komisi Informasi Pusat
TL
4
No
Muatan RKP 2017 Jumlah
Muatan RENJA K/L 2017
KL Pelaksana Scoring
Analisis Kesesuaian (TL, TTL,
TT) Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target
(2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
Jumlah Badan Publik yang Menerima Informasi tentang Ketentuan Keterbukaan Informasi Publik
400 Badan Publik
Komisi Informasi Pusat
TL
7 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat
Tersedianya Dukungan Teknis dan Manajemen Dalam Rangka Kelancaran Pelaksanaan Tugas KPI Pusat
1 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat
Kebijakan dan Peraturan Penyelenggaraan Penyiaran
8 Kebijakan
Komisi Penyiaran Indonesia
1 TL
Penyelesaian Pengaduan Masalah Konten Siaran
95% Komisi Penyiaran Indonesia
TL
Pemantauan langsung program/isi siaran pada lembaga penyiaran yang melaksanakan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3-SPS)
39 Lembaga
Penyiaran
Komisi Penyiaran Indonesia
TL
Pelaksanaan Pemeringkatan (rating) kualitas program/isi siaran televisi
5 Publikasi di Media
Komisi Penyiaran Indonesia
TL
8 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Dewan Pers
Layanan Kesekretariatan Dewan Pers
1 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Dewan Pers
Persentase (%) layanan dukungan administrasi non operasional lainnya
100% Dewan Pers 1 TL
Peningkatan Peran Pers Indonesia Jumlah program kegiatan peningkatan peran Dewan Pers
10 Kegiatan
Dewan Pers TL
Persentase fasilitasi pengaduan bidang pers yang terselesaikan
90% Dewan Pers TL
Penyusunan Indeks Kemerdekaan Pers
Dokumen hasil
survey Indeks
Kemerdekaan Pers
Dewan Pers TL
Pelaksanaan World Press Freedom Day
1 kegiatan Dewan Pers TL
III. Pemenuhan Kebebasan Sipil dan Hak-Hak Politik
1 Peningkatan Hak Memilih dan Dipilih Kelompok Marjinal
20 provinsi yang menerapkan pelaksanaan best practice pendidikan politik
1 Fasilitasi Politik Dalam Negeri Jumlah daerah yang menerapkan pelaksanaan best practice pendidikan politik
20 Provinsi
Ditjen Polpum, Kemendagri
1 TL
5
No
Muatan RKP 2017 Jumlah
Muatan RENJA K/L 2017
KL Pelaksana Scoring
Analisis Kesesuaian (TL, TTL,
TT) Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target
(2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
6 provinsi yang terfasilitasi pendidikan politik untuk politisi perempuan
1 Jumlah daerah yang terfasilitasi pendidikan politik untuk politisi perempuan
6 Provinsi Ditjen Polpum, Kemendagri
1 TL
Jumlah kemitraan pemerintah dengan ormas dalam rangka pendidikan politik dan penyelenggaraan urusan pemerintahan umum sebanyak 450 ormas ormas
1 Pembinaan dan Pemberdayaan Organisasi Kemasyarakatan
Jumlah kemitraan pemerintah dengan ormas dalam rangka pendidikan politik dan penyelenggaraan urusan pemerintahan umum
450 ormas Ditjen Polpum, Kemendagri
1 TL
Persentase ketepatan waktu harmonisasi dan penyusunan PKPU dan Keputusan KPU sebesar 95%
1 Penyiapan Penyusunan Rancangan Peraturan KPU, Advokasi, Penyelesaian Sengketa dan Penyuluhan Peraturan Perundang-undangan yang Berkaitan dengan Penyelenggaraan Pemilu
Persentase ketepatan waktu harmonisasi dan penyusunan PKPU dan keputusan KPU
95% KPU 1 TL
Persentase penyelesaian sengketa hukum yang dimenangkan sebesar 87%
1 Persentase penyelesaian sengketa hukum yang dimenangkan.
87% KPU 1 TL
2 Pengawasan Partisipatif Masyarakat terhadap Pemilu
34 paket pendidikan pengawasan pemilu partisipatif untuk : Bawaslu provinsi dan peserta pemilu, Panwas Kab/Kota/Kecamatan, dan OMS
1 Teknis Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu
Jumlah pendidikan pengawasan pemilu partisipatif untuk : Bawaslu provinsi dan peserta pemilu, Panwas Kab/Kota/Kecamatan, dan OMS
34 Bawaslu 1 TL
34 paket fasilitasi penguatan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan pemilu partisipatif
1 Paket fasilitasi penguatan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan pemilu partisipatif
34 1 TL
3 Pusat Pendidikan Pemilih Jumlah kegiatan pendidikan pemilih sejumlah 91 kegiatan
1 Fasilitasi Pelaksanaan Tahapan Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Pemilukada, Publikasi dan Sosialisasi serta Partisipasi Masyarakat dan PAW
Jumlah KPU Provinsi/ Kabupaten/Kota yang telah membentuk Pusat Pendidikan Pemilih
91 KPU 1 TL
4 Peningkatan Peran Forum-Forum Dialog Masyarakat
Jumlah daerah yang mendapatkan penguatan dan pemberdayaan forum dialog kewaspadaan nasional (penanganan konflik sosial) seluruh Indonesia sebanyak 34 Provinsi
1 Fasilitasi Kewaspadaan Nasional Jumlah daerah yang mendapatkan Penguatan dan pemberdayaan forum dialog kewaspadaan nasional (penanganan konflik sosial) seluruh Indonesia
34 Provinsi
Ditjen Polpum 1 TL
20 LNP kemitraan ormas dengan lembaga non pemerintah (swasta, perguruan tinggi, sesama ormas dll) dan pengembangan forum pemberdayaan ormas
1 Pembinaan dan Pemberdayaan Organisasi Kemasyarakatan
Jumlah fasilitasi kemitraan ormas dengan lembaga non pemerintah (swasta, pergurun tinggi, sesama ormas, dll) dan pengembangan forum pemberdayaan ormas
20 LNP 1 TL
6
No
Muatan RKP 2017 Jumlah
Muatan RENJA K/L 2017
KL Pelaksana Scoring
Analisis Kesesuaian (TL, TTL,
TT) Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target
(2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
37 dokumen pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan terorisme melalui FKPT
1 Penanggulangan Terorisme Bidang Pencegahan
Pelibatan Masyarakat dalam Pencegahan Terorisme Melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT)
35 Dokumen
BNPT 1 TL
500 FKUB Kab/Kota yang memperoleh dana operasional
1 Pembinaan dan Pemberdayaan Organisasi Kemasyarakatan
Jumlah kemitraan pemerintah dengan ormas dalam rangka pendidikan politik dan penyelenggaraan urusan pemerintahan umum
450 Ormas Ditjen Polpum 1 TL
IV. Pencegahan Konflik Sosial Politik dan Penanggulangan Terorisme
1 Pemantapan Wawasan kebangsaan dan Karakter Bangsa di Kalangan Aparatur Negara melalui Pelaksanaan Renaksi
Dokumen Panduan kriteria pengarusutamaan wasbang dan karbang dalam kebijakan dan regulasi sebanyak 80% daerah
1 Koordinasi Wawasan Kebangsan Dokumen Panduan kriteria pengarusutamaan wasbang dan karbang dalam kebijakan dan regulasi
80% daerah
Kemenkopolhukam
1 TL
Jumlah regulasi penerapan wasbang dan karbang di pusat dan daerah sebanyak 50%Kab/Kota
1 Jumlah regulasi penerapan wasbang dan karbang di pusat dan daerah
50%Kab/K
ota
1 TL
100% Kementerian/Lembaga dan 30% Pemerintah daerah yang menerapkan wasbang/karbang dalam kebijakan dan regulasi
1 Jumlah K/L/Prov/Kab/Kota yang menerapkan wasbang/karbang dalam kebijakan dan regulasi
100% Kementerian/Lemba
ga dan 30%
Pemerintah daerah
1 TL
2 Peningkatan Peran Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsan (PPWK)
Penguatan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsan (PPWK) dan tersedianya database serta pemutakhiran terkait pemetaan dan identifikasi nilai-nilai dasar di 34 provinsi
1 Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan
Jumlah penguatan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) dan tersedianya database serta pemutakhiran terkait pemetaan dan identifikasi nilai-nilai dasar (memperkuat harga diri, karakter, wasbang dan daya saing bangsa)
34 Provinsi
Ditjen Polpum, Kemendagri
1 TL
3 Penguatan Tim Terpadu Penanganan Konflik
12 rekomendasi kebijakan terkait penanganan konflik dan kontijensi
1 Koordinasi Penanganan Konflik, Kontijensi dan Keselamatan Transportasi
Laporan Desk Keamanan Dalam Negeri
12 Kemenkopolhukam
1 TL
peningkatan kinerja tim terpadu penanganan konflik sosial dalam rangka penanganan konflik di 34 provinsi
1 Fasilitasi Kewaspadaan Nasional Jumlah daerah dalam peningkatan kinerja tim terpadu penanganan konflik sosial
34 Provinsi
Ditjen Polpum, Kemendagri
1 TL
7
No
Muatan RKP 2017 Jumlah
Muatan RENJA K/L 2017
KL Pelaksana Scoring
Analisis Kesesuaian (TL, TTL,
TT) Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target
(2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
4 Peningkatan Upaya Deradikalisasi dan Kontra Radikal Terorisme
40% persentase peningkatan daya tangkal masyarakat dari pengaruh radikal terorisme
1 Penanggulangan Terorisme Bidang Pencegahan
Jumlah Operasi Intelijen Pencegahan dan Kontra Propaganda
26 Operasi BNPT 1 TL
Jumlah napi teroris, mantan napi, mantan teroris, keluarga dan jaringannya serta perorangan dan kelompok yang berpotensi radikal yang meninggalkan ideologi radikal dan aksi kekerasan
700 Orang TL
Jumlah Pelibatan Masyarakat Dalam Pencegahan Terorisme Melalui FKPT
35 Dokumen
TL
5 Peningkatan Penegakan Hukum pada Organisasi Terorisme
2 dokumen analisis kebijakan terkait penanganan kejahatan luar biasa (Terorisme) yang tersinkronisasi
1 Koordinasi Penanganan kejahatan Transnasional dan Kejahatan Luar Biasa
Rekomendasi kebijakan terkait penanganan kejahatan luar biasa (Terorisme) yang tersinkronisasi
2 dokumen Kemenkopolhukam
1 TL
82 operasi penindakan operasi penindakan, operasi intelijen, dan penyiapan satuan dalam kesiapsiagaan nasional
1 Penanggulangan Terorisme Bidang Penindakan
Jumlah operasi penindakan, operasi intelijen, dan penyiapan satuan dalam kesiapsiagaan nasional
116 Operasi
BNPT 1 TL
3 laporan penggalangan informasi intelijen, dukungan dari negara mitra dan pemanfaatan resources dan expertise di forum regional dan multilateral
1 Penanggulangan Terorisme Bidang Kerja Sama Internasional
Jumlah laporan Penggalangan informasi intelijen, dukungan dari negara mitra dan pemanfaatan resources dan expertise di forum regional dan multilateral
3 laporan 1 TL
V. Pemeliharaan Stabilitas Keamanan Kawasan
1 pelaksanaan Road Map Perundingan Perbatasan
80% perundingan batas wilayah di laut dan darat yang berhasil diselenggarakan
1 Optimalisasi Diplomasi Terkait dengan Hukum dan Perjanjian Kewilayahan
Jumlah pembuatan dan pelaksanaan perjanjian kewilayahan
13 Kementerian Luar Negeri
1 TTL
2 Penanganan Transnational Organized Crime
90% posisi Indonesia yang diterima di forum multilateral mengenai isu keamanan internasional, senjata pemushan massal dan senjata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara dan terorisme
1 Kerja Sama Multilateral Terkait Isu Keamanan Internasional, Senjata Pemusnah Massal dan Senjata Konvensional, Penanggulan kejahatan lintas negara dan terorisme
Presentase posisi Indonesia yang diterima di forum multilateral mengenai isu keamanan internasional, senjata pemushan massal dan senjata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara dan terorisme
90 Kementerian Luar Negeri
1 TL
3 Pengelolaan konflik laut tiongkok selatan
94% Terlaksananya declaration on the Conduct of Parties in the South China Sea (DOC) secara penuh dan efektif, serta penyelesaian Code of Conduct in the South China Sea
1 Kerja Sama Asean Bidang Politik dan Keamanan
Presentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan pilar polkam ASEAN
94 Kementerian Luar Negeri
1 TTL
8
No
Muatan RKP 2017 Jumlah
Muatan RENJA K/L 2017
KL Pelaksana Scoring
Analisis Kesesuaian (TL, TTL,
TT) Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target
(2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
(CoC) melalui kerangka ASEAN
VI. Perlindungan WNI/BHI di Luar Negeri
1 Perlindungan WNI/BHI di Luar Negeri
Skor Indeks Pelayanan dan Perlindungan WNI BHI 74,13
1 Peningkatan Perlindungan dan Pelayanan WNI/BHI di Luar Negeri
Indeks penguatan diplomasi perlindungan
9.8 Kementerian Luar Negeri
1 TL
Indeks penyelesaian kasus WNI/BHI di LN
42.6
Indeks Sistem Kelembagaan 13.1
VII. Penguatan Diplomasi Ekonomi dan Kerjasama Pembangunan
1 Peningkatan Diplomasi Ekonomi di Tingkat Bilateral
14 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Afrika
1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Sub Sahara Afrika
Jumlah kesepakatan kerjasama 7 Kementerian Luar Negeri
1 TL
38 Kesepakatan di Kawasan Afrika yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
1 Jumlah kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
31 Kementerian Luar Negeri
1 TL
11 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Asia Selatan dan Tengah
1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Asia Selatan dan Tengah
Jumlah kesepakatan kerjasama 11 Kementerian Luar Negeri
1 TL
22 Kesepakatan di Kawasan Asia Selatan dan Tengah yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
1 Jumlah kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
23 Kementerian Luar Negeri
1 TL
22 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Asia Timur dan Pasifik
1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Asia Timur dan Pasifik
Jumlah kesepakatan kerjasama 22 Kementerian Luar Negeri
1 TL
27 Kesepakatan di Kawasan Asia Timur dan Pasifik yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
1 Jumlah kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
27 Kementerian Luar Negeri
1 TL
9 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Timur Tengah
1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Timur Tengah
Jumlah kesepakatan kerjasama 9 Kementerian Luar Negeri
1 TL
29 Kesepakatan di Kawasan Timur Tengah yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
1 Jumlah Prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima dan ditindaklanjuti
Jumlah kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
29 Kementerian Luar Negeri
1 TL
22 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Amerika Selatan dan Karibia
1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Amerika Selatan dan Karibia Timur
Jumlah kesepakatan kerjasama 5 Kementerian Luar Negeri
1 TL
9
No
Muatan RKP 2017 Jumlah
Muatan RENJA K/L 2017
KL Pelaksana Scoring
Analisis Kesesuaian (TL, TTL,
TT) Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target
(2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
14 Kesepakatan di Kawasan Amerika Selatan dan Karibia yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
1 Jumlah kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
24 Kementerian Luar Negeri
1 TL
21 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Amerika Utara dan Tengah
1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Amerika Utara dan Tengah serta Karibia Barat
Jumlah kesepakatan kerjasama 15 Kementerian Luar Negeri
1 TL
20 Kesepakatan di Kawasan Amerika Utara dan Tengah yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
1 Jumlah kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
28 Kementerian Luar Negeri
1 TL
8 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Eropa Bara
1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Eropa Barat dan Selatan
Jumlah kesepakatan kerjasama 7 Kementerian Luar Negeri
1 TL
32 Kesepakatan di Kawasan Eropa Barat yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
1 Jumlah kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
32 Kementerian Luar Negeri
1 TL
10 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Eropa Tengah dan Timur
1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Eropa Utara dan Tengah
Jumlah kesepakatan kerjasama 11 Kementerian Luar Negeri
1 TL
18 Kesepakatan di Kawasan Eropa Tengah dan Timur yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
1 Jumlah kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
23 Kementerian Luar Negeri
1 TL
2 Peningkatan Peran dalam Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular
77% respon positif terhadap bantuan kerjasama teknik melalui mekanisme bilateral dan triangular
1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran di Bidang Pemberian Bantuan Kerjasama Teknik yang Berkualita
Presentase respon positif terhadap bantuan kerjasama teknik melalui mekanisme bilateral dan triangular
98 Kementerian Luar Negeri
1 TL
6 laporan kegiatan penguatan/promosi/perluasan jaringan kemitraan dalam rangka pemberian bantuan kerjasama teknik selatan-selatan dan triangular
1 Jumlah kegiatan penguatan/promosi/perluasan jaringan kemitraan dalam rangka pemberian bantuan kerjasama teknik selatan-selatan dan triangular
10 Kementerian Luar Negeri
1 TL
3 laporan pelaksanaan Program Kerja Sama Selatan-Selatan dan triangular Indonesia
1 Kementerian Luar Negeri
0 TT
3 Peningkatan Peran dalam Forum Ekonomi dan Kerja Sama Pembangunan di Tingkat Internasional
85% posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral mengenai penanganan isu pembangunan ekonomi, keuangan, dan lingkungan hidup
1 Kerja Sama Multilateral Terkait Isu Pembangunan Ekonomi, Keuangan, dan Lingkungan Hidup
Presentase posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral mengenai penanganan isu pembangunan ekonomi, keuangan, dan lingkungan hidup
85 Kementerian Luar Negeri
1 TL
10
No
Muatan RKP 2017 Jumlah
Muatan RENJA K/L 2017
KL Pelaksana Scoring
Analisis Kesesuaian (TL, TTL,
TT) Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target
(2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
53 prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima pada forum kerjasama intrakawasan Asia Pasifik dan Afrika
1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Melalui Kerja Sama Intra Kawasan dan Antar Kawasan Asia Pasifik dan Afrika
Jumlah prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima pada forum kerjasama intrakawasan Asia Pasifik dan Afrika
53 Kementerian Luar Negeri
1 TL
18 prakarsa/rekomendasi yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan Amerika dan Eropa
1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Melalui Kerja Sama Intra Kawasan dan Antar Kawasan Amerika dan Eropa
Jumlah prakarsa/rekomendasi yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan Amerika dan Eropa
17 Kementerian Luar Negeri
1 TL
16 prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum kerjasama intrakawasan Asia Pasifik dan Afrika yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Melalui Kerja Sama Intra Kawasan dan Antar Kawasan Asia Pasifik dan Afrika
Kementerian Luar Negeri
1 TL
8 prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum kerjasama intrakawasan Amerika dan Eropa yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Melalui Kerja Sama Intra Kawasan dan Antar Kawasan Amerika dan Eropa
Jumlah prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum kerjasama intrakawasan Amerika dan Eropa yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
4 Kementerian Luar Negeri
1 TL
4 Pemanfaatan Rezim Internasional Bidang Energy dan Food Security
• 90% posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral mengenai penanganan isu multilateral terkait perdagangan, perindustrian, investasi dan HAKI
1 Kerja Sama Multilateral Terkait Isu Perdagangan, Komoditas, dan Kekayaan Intelektual (PKKI
Presentase posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral mengenai penanganan isu multilateral terkait perdagangan, perindustrian, investasi dan HAKI
90 Kementerian Luar Negeri
1 TL
5 Peningkatan Kapasitas Diplomasi
Persentase peserta diklat yang memiliki kualifikasi baik dengan predikat memuaskan sebesar 65%
1 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Pendidikan dan Pelatihan Diplomatik
Persentase peserta diklat yang memiliki kualifikasi baik dengan predikat memuaskan
70 Kementerian Luar Negeri
1 TL
Persentase Pengelolaan dan Pelayanan Perjanjian Internasional di Treaty Room sebesar 80%
1 Optimalisasi Diplomasi Terkait dengan Hukum dan Perjanjian Ekonomi
Jumlah laporan pelaksanaan hukum dan perjanjian perdagangan dan investasi
6 Kementerian Luar Negeri
1 TTL
VIII. Pemantapan Peran di ASEAN
1 Penguatan Peran dalam Pilar Ekonomi
Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan Pilar Ekonomi ASEAN sebesar 87%
1 Kerja Sama Asean Bidang Ekonomi Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan Pilar Ekonomi ASEAN
87 Kementerian Luar Negeri
1 TL
Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan dengan negara mitra wicara dan organisasi regional/internasional sebesar 66%
1 Kerja Sama ASEAN dengan Mitra Wicara dan Organisasi Regional/Internasional
Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan dengan negara mitra wicara dan organisasi regional/internasional
66 Kementerian Luar Negeri
1 TL
11
No
Muatan RKP 2017 Jumlah
Muatan RENJA K/L 2017
KL Pelaksana Scoring
Analisis Kesesuaian (TL, TTL,
TT) Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target
(2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan ASEAN dengan negara mitra wicara di tingkat nasional sebesar 89%
1 Kerja Sama ASEAN dengan Mitra Wicara dan Organisasi Regional/Internasional
Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan ASEAN dengan negara mitra wicara di tingkat nasional
89 Kementerian Luar Negeri
1 TL
Layanan Setnas ASEAN-Indonesia sebesar 66%
1 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Kerja Sama Asean
Layanan Setnas ASEAN Indonesia 66 Kementerian Luar Negeri
1 TL
2 Penguatan Peran dalam Pilar Politik dan Keamanan
2 Rekomendasi terkait Penguatan Peran Indonesia pada Pilar Politik dan keamanan di ASEAN
1 Kerja Sama Asean Bidang Politik dan Keamanan
Presentase saran dan kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan bidang polkam ASEAN
66 Kementerian Luar Negeri
1 TTL
Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan pilar politik dan keamanan ASEAN sebesar 94%
1 Presentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan pilar polkam ASEAN
94 Kementerian Luar Negeri
1 TL
3 Penguatan Peran dalam Pilar Sosial dan Budaya
Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan pilar sosial budaya sebesar 93%
1 Kerja Sama Asean Bidang Sosial Budaya
Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan pilar sosial budaya
88 Kementerian Luar Negeri
1 TL
Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan ASEAN di bidang sosial budaya di tingkat Nasional sebesar 66%
1 Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan ASEAN di bidang sosial budaya di tingkat Nasional sebesar 66%
66 Kementerian Luar Negeri
1 TL
XI. Penguatan Diplomasi Soft Power
1 Penguatan Citra Positif Indonesia melalui Peningkatan Peran Diplomasi Publik
Persentase dukungan konstituen domestik/internasional dan negara sahabat terhadap kegiatan diplomasi publik Indonesia sebesar 90%
1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran Diplomasi Publik
Persentase dukungan konstituen domestik/internasional dan negara sahabat terhadap kegiatan diplomasi publik Indonesia sebesar 90%
90 Kementerian Luar Negeri
1 TL
Persentase kehadiran konstituen domestik/internasional dan negara sahabat dalam kegiatan diplomasi publik Indonesia sebesar 90%
1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran di Bidang Informasi dan Pelayanan Media
Persentase kehadiran konstituen domestik/internasional dan negara sahabat dalam kegiatan diplomasi publik Indonesia sebesar 90%
90 Kementerian Luar Negeri
1 TL
2 Penguatan Citra Positif Indonesia melalui Peningkatan Peran di Bidang Informasi dan Pelayanan Media
Persentase pemberitaan positif oleh media massa dan kehumasan badan publik terhadap kebijakan politik luar negeri RI sebesar 90%
1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran di Bidang Informasi dan Pelayanan Media
Persentase pemberitaan positif oleh media massa dan kehumasan badan publik terhadap kebijakan politik luar negeri RI sebesar 90%
90 Kementerian Luar Negeri
1 TL
12
No
Muatan RKP 2017 Jumlah
Muatan RENJA K/L 2017
KL Pelaksana Scoring
Analisis Kesesuaian (TL, TTL,
TT) Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target
(2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
7 Judul publikasi konten tentang Indonesia di media cetak dan elektronik berbahasa asing
1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran di Bidang Informasi dan Pelayanan Media
presentase pemenuhan kebutuhan informasi dan pengelolaanny
95% Kementerian Luar Negeri
1 TTL
2000 artikel/postings di media digital Kemlu
1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran di Bidang Informasi dan Pelayanan Media
Persentase jumlah artikel/posting di media digital kemlu
100% (5000
artikel/postings)
Kementerian Luar Negeri
1 TL
1000 masyarakat Indonesia dan masyarakat asing di luar negeri yang menerima informasi tentang kebijakan pemerintah
1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran di Bidang Informasi dan Pelayanan Media
presentase pemenuhan kebutuhan informasi dan pengelolaannya
95% Kementerian Luar Negeri
1 TTL
10 kemitraan layanan informasi dengan perwakilan negara asing, lembaga internasional serta media asing
1 Pelaksanaan Diplomasi dan Kerjasama Internasional pada Perwakilan RI di Luar Negeri
presentase pemenuhan kebutuhan informasi dan pengelolaannya
95% Kementerian Luar Negeri
1 TTL
3 Peningkatan Diplomasi dan Kerja Sama Internasional Pada Perwakilan RI di Luar Negeri
Persentase Publik di Negara Akreditasi yang Berpandangan Positif terhadap Indonesia sebesar 75%
1 Kementerian Luar Negeri
0 TT
TOTAL 91 89
PERSENTASE KESESUAIAN 97,8
*Note:
- Jumlah persentase (%) adalah (Total Nilai Skor (kolom 8) : Jumlah Keseluruhan Indikator (kolom 4)) x 100%
- Indikator yang diberikan skoring adalah indikator di kolom 8 (delapan)
Opsi untuk analisa kesesuaian: Skor
Terpetakan langsung (TL) 1
Terpetakan Tidah Langsung (TTL) 1
Tidak Terpetakan 0
13
PERSANDINGAN KESELARASAN MUATAN RKA K/L DENGAN RKP LINGKUP POLITIK DAN KOMUNIKASI
PRIORITAS NASIONAL: KONSOLIDASI DEMOKRASI DAN EFEKTIVITAS DIPLOMASI
No Muatan RKP 2017 Jum
lah Muatan RKA K/L 2017 K/L Pelaksana Scori
ng Analisis
Kesesuaian (TL,
TTL, TT)
Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
I. Penguatan Lembaga Demokrasi
1. Penguatan Kelembagaan Penyelenggara Pemilu
Skor Indeks Demokrasi Indonesia sebesar 74,3
1 Koordinasi Demokrasi dan Organisasi Masyarakat Sipil
Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) 1 Kemenkopolhukam
1 TL
Persentase pemutakhiran data pemilih di tingkat kecamatan di seluruh Indonesia sebesar 100%
1 Pelaksanaan Manajemen Perencanaan dan Data
Dokumen pemutakhiran data pemilih
1 Dokumen
KPU 1 TL
Persentase proses penyusunan produk hukum bawaslu yang dilaksanakan sesuai prosedur 100%
1 Pengembangan Produk Hukum, Litbang, Pengelolaan Kehumasan, dan Pengawasan Internal
Produk Hukum Bawaslu yang dilaksanakan sesuai prosedur
10 Produk Hukum
Bawaslu 1 TL
2. Peningkatan Peran Parpol melalui bantuan keuangan Parpol
Jumlah parpol yang mendapatkan bantuan keuangan dan peningkatan kapasitas sebanyak 10 Parpol
1 Fasilitasi Politik Dalam Negeri Jumlah parpol yang mendapatkan bantuan keuangan dan peningkatan kapasitas
122.003.650 Suara
Ditjen Politik dan PUM,
Kemendagri
1 TL
3. Revisi UU Kepemiluan Pembentukan Kitab Undang-Undang Pemilu
1 Fasilitasi Politik Dalam Negeri Penyusunan Kitab Undang-Undang Penyelenggaraan Pemilu
1 Ditjen Politik dan PUM,
Kemendagri
1 TL
II. Peningkatan Akses dan Kualitas Informasi Publik 1 Pembinaan dan
Pengembangan Kebijakan Komunikasi Nasional
Tersedianya Regulasi/Kebijakan Bidang Komunikasi Publik
1 Pembinaan dan Pengembangan Kebijakan Komunikasi Nasional
Regulasi/Kebijakan Bidang Komunikasi Publik
2 regulasi Kemkominfo 1 TL
Terselenggaranya Layanan pembinaan SDM bidang Komunikasi Publik
1 Layanan Pembinaan SDM bidang Komunikasi Publik
500 orang Kemkominfo 1 TL
Tersedianya Regulasi/Kebijakan Bidang Komunikasi Publik
1 Regulasi/Kebijakan Bidang Komunikasi Publik
2 regulasi Kemkominfo 1 TTL. Masuk pada
indikator sebelumny
a "Regulasi/Kebijakan
Bidang Komunikas
i Publik"
14
No Muatan RKP 2017 Jumlah
Muatan RKA K/L 2017 K/L Pelaksana Scoring
Analisis Kesesuaian (TL,
TTL, TT)
Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
2 Pengelolaan dan Penyediaan Informasi
Tersedianya Konten Informasi Publik yang Beragam dan Berkualitas yang Bersifat Mendidik, Mencerahkan, dan Memberdayakan Masyarakat Dalam Rangka NKRI
1 Pengelolaan dan Penyediaan Informasi
Konten Informasi Publik bertema Prioritas Nasional
300 konten
Kemkominfo 1 TL
Analisis bidang polhukam, perekonomian, dan kemaritiman sebagai rekomendasi penyusunan kebijakan
1 Konten Informasi Publik bertema Prioritas Nasional (Analisis Isu Publik Media Nasional)
300 dokumen analisis
Kemkominfo 1 TL
3 Pelayanan Informasi Kenegaraan Melalui Media Publik
Layanan Informasi Publik melalui media publik terkait Kampanye Revolusi Mental
1 Pelayanan Informasi Kenegaraan Melalui Media Publik
Layanan Informasi Publik bertema khusus yang disebarkan melalui media publik (Penyebaran informasi publik bertema khusus melalui media publik; Diseminasi informasi terkait tema revolusi mental melalui Media Pertunjukan Rakyat)
172 kegiatan
Kemkominfo 1 TL
Layanan Informasi Publik melalui media publik terkait Program Prioritas Pemerintah
1 Layanan Informasi Publik bertema Program Prioritas Pemerintah yang disebarkan melalui media publik
1 paket Kemkominfo 1 TL
Terbangunnya proyek percontohan ruang-ruang terbuka berupa tayangan bertema revolusi mental
1 Diseminasi informasi terkait tema revolusi mental melalui Media Pertunjukan Rakyat
1 paket Kemkominfo 1 TTL
4 Pembinaan dan Pengembangan Kemitraan Lembaga Komunikasi
Peningkatan kapasitas Ormas, Lembaga Profesi, dan Lembaga Media
1 Pembinaan dan Pengembangan Kemitraan Lembaga Komunikasi
Kemitraan dengan Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah dalam rangka efektifitas penyebaran informasi publik (Kerjasama Kemitraan dengan Ormas, Lembaga Profesi, dan Lembaga Media untuk Literasi Masyarakat)
30 kegiatan
Kemkominfo 1 TTL
Terselenggaranya Layanan Informasi dan Komunikasi Publik melalui lembaga mitra dalam rangka implementasi GPR (Government Public Relations)
1 Kemitraan dengan Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah dalam rangka efektifitas penyebaran informasi publik (Pembiayaan Tenaga Humas Pemerintah KL)
30 kemitraan
Kemkominfo 1 TL
15
No Muatan RKP 2017 Jumlah
Muatan RKA K/L 2017 K/L Pelaksana Scoring
Analisis Kesesuaian (TL,
TTL, TT)
Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
Terlaksananya kerjasama dengan Ormas, Lembaga Profesi, dan Lembaga Media untuk literasi masyarakat
1 Kemitraan dengan Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah dalam rangka efektifitas penyebaran informasi publik (Kerjasama Kemitraan dengan Ormas, Lembaga Profesi, dan Lembaga Media untuk Literasi Masyarakat)
30 kemitraan
Kemkominfo 1 TTL
Terselenggaranya Layanan Informasi K/L yang dikelola oleh Tenaga Humas Pemerintah dalam rangka implementasi GPR
1 Kemitraan dengan Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah dalam rangka efektifitas penyebaran informasi publik (Pelayanan Informasi Publik Melalui Kemitraan dengan SKPD/OPD)
30 kemitraan
Kemkominfo 1 TTL
5 Pengembangan Kemitraan Pelayanan Informasi Internasional
Terselenggaranya sosialisasi konten informasi nasional dan internasional dalam rangka pencitraan positif Indonesia di dunia internasional
1 Pengembangan Kemitraan Pelayanan Informasi Internasional
Konten pencitraan positif indonesia di dunia internasional
24 konten Kemkominfo 1 TL
Terselenggaranya Layanan Kemitraan dengan perwakilan negara asing, Lembaga Internasional serta mitra strategis
1 Layanan Kemitraan dengan perwakilan negara asing,
12 kemitraan
Kemkominfo 1 TL
6 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Komisi Informasi (KI) Pusat
Terlaksananya Ketentuan UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
1 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Komisi Informasi (KI) Pusat
Layanan Penyelesaian Sengketa Informasi
65% Komisi Informasi Pusat
1 TL
Layanan Pelaksanaan Ketentuan Keterbukaan Informasi Publik di Badan Publik Pemerintah
70% Komisi Informasi Pusat
TL
Layanan Keterbukaan Informasi Publik Untuk Masyarakat dan Badan Publik
1400 orang
Komisi Informasi Pusat
TL
7 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat
Tersedianya Dukungan Teknis dan Manajemen Dalam Rangka Kelancaran Pelaksanaan Tugas KPI Pusat
1 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat
Layanan Pembinaan dan Penataan Kelembagaan KPI
1 laporan Komisi Penyiaran Indonesia
1 TL
Layanan Penyelesaian Pengaduan Masalah Konten Siaran
1 laporan Komisi Penyiaran Indonesia
TL
16
No Muatan RKP 2017 Jumlah
Muatan RKA K/L 2017 K/L Pelaksana Scoring
Analisis Kesesuaian (TL,
TTL, TT)
Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
Layanan Pemantauan langsung program isi/siaran pada lembaga penyiaran yang melaksanakan P3-SPS
1 laporan Komisi Penyiaran Indonesia
TL
Layanan Pelaksanaan Rating kualitas Program Isi Siaran televisi dan kajian dinamika Penyiaran
1 laporan Komisi Penyiaran Indonesia
TL
8 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Dewan Pers
Peningkatan Peran Pers Indonesia 1 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Dewan Pers
Penyelenggaraan layanan administrasi pengembangan Pers dan Kerjasama Dewan Pers dengan Masyarakat Pers
12 bulan Dewan Pers 1 TL
Penyusunan Indeks Kemerdekaan Pers
1 dokumen Dewan Pers TL
III. Pemenuhan Kebebasan Sipil dan Hak-Hak Politik
1 Peningkatan Hak Memilih dan Dipilih Kelompok Marjinal
20 provinsi yang menerapkan pelaksanaan best practice pendidikan politik
1 Fasilitasi Politik Dalam Negeri Layanan Daerah yang menerapkan pelaksanaan best practice pendidikan politik
20 Layanan
Ditjen Politik dan PUM,
Kemendagri
1 TL
6 provinsi yang terfasilitasi pendidikan politik untuk politisi perempuan
1 Layanan daerah yang terfasilitasi pendidikan politik untuk politisi perempuan
6 Layanan Ditjen Politik dan PUM,
Kemendagri
1 TL
Jumlah kemitraan pemerintah dengan ormas dalam rangka pendidikan politik dan penyelenggaraan urusan pemerintahan umum sebanyak 450 ormas ormas
1 Pembinaan dan Pemberdayaan Organisasi Masyarakat
Kemitraan pemerintah dengan ormas dalam rangka pendidikan politik dan penyelenggaraan urusan pemerintahan umum
450 Ormas Ditjen Politik dan PUM,
Kemendagri
1 TL
Persentase ketepatan waktu harmonisasi dan penyusunan PKPU dan Keputusan KPU sebesar 95%
1 Penyiapan Penyusunan Rancangan Peraturan Kpu, Advokasi, Penyelesaian Sengketa dan Penyuluhan Peraturan Perundang-Undangan yang Berkaitan Dengan Penyelenggaraan Pemilu
Persentase ketepatan waktu harmonisasi dan penyusunan PKPU sesuai dengan kerangka regulasi
95 % KPU 1 TL
Persentase penyelesaian sengketa hukum yang dimenangkan sebesar 87%
1 Penyiapan Penyusunan Rancangan Peraturan Kpu, Advokasi, Penyelesaian Sengketa dan Penyuluhan Peraturan Perundang-Undangan yang Berkaitan Dengan Penyelenggaraan Pemilu
Advokasi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Hukum
1 Kasus Bawaslu 1 TL
17
No Muatan RKP 2017 Jumlah
Muatan RKA K/L 2017 K/L Pelaksana Scoring
Analisis Kesesuaian (TL,
TTL, TT)
Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
2 Pengawasan Partisipatif Masyarakat terhadap Pemilu
34 paket pendidikan pengawasan pemilu partisipatif untuk : Bawaslu provinsi dan peserta pemilu, Panwas Kab/Kota/Kecamatan, dan OMS
1 Teknis Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu
Jumlah pendidikan pengawasan pemilu partisipatif untuk : Bawaslu provinsi dan peserta pemilu, Panwas Kab/Kota/Kecamatan, dan OMS
5 Dokumen/
Laporan
Bawaslu 1 TL
34 paket fasilitasi penguatan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan pemilu partisipatif
1 Pembinaan dan Pemberdayaan Organisasi Masyarakat
Jumlah fasilitasi penguatan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan Pemilu partisipatif
2 Laporan Bawaslu 1 TL
3 Pusat Pendidikan Pemilih Jumlah kegiatan pendidikan pemilih sejumlah 91 kegiatan
1 Pedoman, Petunjuk Teknis dan Bimbingan Teknis/Supervisi/Publikasi/Sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu dan Pendidikan Pemilih
Pusat Pendidikan Pemilih 1 Satker KPU 1 TL
4 Peningkatan Peran Forum-Forum Dialog Masyarakat
Jumlah daerah yang mendapatkan penguatan dan pemberdayaan forum dialog kewaspadaan nasional (penanganan konflik sosial) seluruh Indonesia sebanyak 34 Provinsi
1 Fasilitasi Kewaspadaan Nasional Layanan Daerah yang mendapatkan penguatan dan pemberdayaan forum dialog kewaspadaan nasional (penanganan konflik sosial) seluruh indoensia
34 Provinsi
Ditjen Politik dan PUM,
Kemendagri
1 TL
20 LNP kemitraan ormas dengan lembaga non pemerintah (swasta, perguruan tinggi, sesama ormas dll) dan pengembangan forum pemberdayaan ormas
1 Pembinaan dan Pemberdayaan Organisasi Masyarakat
Layanan Kemitraan ormas dengan lembaga non pemerintah (swasta, pergurun tinggi, sesama ormas, dll) dan pengembangan forum pemberdayaan ormas
20 Layanan
Ditjen Politik dan PUM,
Kemendagri
1 TL
37 dokumen pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan terorisme melalui FKPT
1 Penanggulangabn Terorisme Bidang Pencegahan
Pelibatan Masyarakat Dalam Pencegahan Terorisme
35 forum BNPT 1 TL
500 FKUB Kab/Kota yang memperoleh dana operasional
1 Pembinaan dan Pemberdayaan Organisasi Kemasyarakatan
Jumlah kemitraan pemerintah dengan ormas dalam rangka pendidikan politik dan penyelenggaraan urusan pemerintahan umum
450 Ormas Ditjen Polpum 1 TL
IV. Pencegahan Konflik Sosial Politik dan Penanggulangan Terorisme
1 Pemantapan Wawasan kebangsaan dan Karakter Bangsa di Kalangan Aparatur Negara melalui Pelaksanaan Renaksi
Dokumen Panduan kriteria pengarusutamaan wasbang dan karbang dalam kebijakan dan regulasi sebanyak 80% daerah
1 Koordinasi Wawasan Kebangsaan Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Bidang Wawasan Kebangsaan
1 Dokumen
Kemenkopolhukam
1 TL
18
No Muatan RKP 2017 Jumlah
Muatan RKA K/L 2017 K/L Pelaksana Scoring
Analisis Kesesuaian (TL,
TTL, TT)
Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
Jumlah regulasi penerapan wasbang dan karbang di pusat dan daerah sebanyak 50%Kab/Kota
1 Desk Wawasan Kebangsaan 12 Laporan
Kemenkopolhukam
1 TL
100% Kementerian/Lembaga dan 30% Pemerintah daerah yang menerapkan wasbang/karbang dalam kebijakan dan regulasi
1 0 TTL
2 Peningkatan Peran Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsan (PPWK)
Penguatan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsan (PPWK) dan tersedianya database serta pemutakhiran terkait pemetaan dan identifikasi nilai-nilai dasar di 34 provinsi
1 Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan
Layanan Penguatan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) & tersedianya database serta pemutakhiran terkait pemetaan & identifikasi nilai-nilai dasar (memperkuat hrg diri,karakter,wasbang&daya saing bangsa
34 Provinsi
Ditjen Politik dan PUM,
Kemendagri
1 TL
3 Penguatan Tim Terpadu Penanganan Konflik
12 rekomendasi kebijakan terkait penanganan konflik dan kontijensi
1 Koordinasi Penanganan Konflik, Kontijensi dan Keselamatan Transportasi
Desk Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri
12 rekomend
asi
Kemenkopolhukam
1 TL
peningkatan kinerja tim terpadu penanganan konflik sosial dalam rangka penanganan konflik di 34 provinsi
1 Fasilitasi Kewaspadaan Nasional Layanan Daerah dalam peningkatan kinerja tim terpadu penanganan konflik sosial
317 Layanan
Ditjen Politik dan PUM,
Kemendagri
1 TL
4 Peningkatan Upaya Deradikalisasi dan Kontra Radikal Terorisme
40% persentase peningkatan daya tangkal masyarakat dari pengaruh radikal terorisme
1 Penanggulangan Terorisme Bidang Pencegahan
Operasi Intelijen Pencegahan dan Kontra Propaganda
26 Operasi BNPT 1 TL
Fasilitas Pemberdayaan Masyarakat dalam Rangka Deradikalisasi
700 Orang BNPT TL
Pelibatan Masyarakat Dalam Pencegahan Terorisme
35 Forum BNPT TL
5 Peningkatan Penegakan Hukum pada Organisasi Terorisme
2 dokumen analisis kebijakan terkait penanganan kejahatan luar biasa (Terorisme) yang tersinkronisasi
1 Koordinasi Penanganan Kejahatan Transnasional dan Kejahatan Luar Biasa
Rekomendasi Kebijakan Bidang Penanganan Kejahatan Transnasional dan Kejahatan Luar Biasa
8 Rekomend
asi
Kemenkopolhukam
1 TL
82 operasi penindakan operasi penindakan, operasi intelijen, dan penyiapan satuan dalam kesiapsiagaan nasional
1 Penanggulangan Terorisme Bidang Penindakan
Operasional Satgas Penindakan dan Kesiapsiagaan Nasional
116 Operasi
BNPT 1 TL
19
No Muatan RKP 2017 Jumlah
Muatan RKA K/L 2017 K/L Pelaksana Scoring
Analisis Kesesuaian (TL,
TTL, TT)
Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
3 laporan penggalangan informasi intelijen, dukungan dari negara mitra dan pemanfaatan resources dan expertise di forum regional dan multilateral
1 Penanggulangan Terorisme Bidang Kerja Sama Internasional
Kerjasama Regional dan Multilateral
3 Kerjasama
BNPT 1 TL
V. Pemeliharaan Stabilitas Keamanan Kawasan
1 Pelaksanaan Road Map Perundingan Perbatasan
80% perundingan batas wilayah di laut dan darat yang berhasil diselenggarakan
1 Optimalisasi Diplomasi Terkait dengan Hukum dan Perjanjian Kewilayahan
Perjanjian Bidang Hukum Batas Darat dan Kerja Sama Lintas Batas
19 Dokumen
PI
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
2 Penanganan Transnational Organized Crime
90% posisi Indonesia yang diterima di forum multilateral mengenai isu keamanan internasional, senjata pemushan massal dan senjata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara dan terorisme
1 Kerja Sama Multilateral Terkait Isu Keamanan Internasional, Senjata Pemusnah Massal dan Senjata Konvensional, Penanggulan kejahatan lintas negara dan terorisme
Posisi dan kepemimpinan Indonesia di forum multilateral terkait isu keamanan internasional dan perlucutan senjata
47 Persentase
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
3 Pengelolaan konflik laut tiongkok selatan
94% Terlaksananya declaration on the Conduct of Parties in the South China Sea (DOC) secara penuh dan efektif, serta penyelesaian Code of Conduct in the South China Sea (CoC) melalui kerangka ASEAN
1 Kerja Sama Asean Bidang Politik dan Keamanan
Rekomendasi dan Prakarsa Indonesia yang disampaikan dalam setiap pertemuan ASEAN pilar Politik dan Keamanan
170 Rekomend
asi
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
VI. Perlindungan WNI/BHI di Luar Negeri
1 Perlindungan WNI/BHI di Luar Negeri
Skor Indeks Pelayanan dan Perlindungan WNI BHI 74,13
1 Peningkatan Perlindungan dan Pelayanan WNI/BHI di Luar Negeri
Penguatan Diplomasi Perlindungan WNI dan BHI di Luar Negeri
20 Laporan
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
Peningkatan Kapasitas dan Pemutakhiran Regulasi serta Kelembagaan dalam Upaya Pelayanan Perlindungan WNI/BHI di Luar Neg
6 Laporan Kementerian Luar Negeri
Penanganan WNI dan BHI bermasalah di Luar Negeri
3 Laporan Kementerian Luar Negeri
VII. Penguatan Diplomasi Ekonomi dan Kerjasama Pembangunan
1 Peningkatan Diplomasi Ekonomi di Tingkat Bilateral
14 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Afrika
1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Sub Sahara Afrika
Kesepakatan Kerjasama di kawasan Sub Sahara Afrika
38 Jumlah Kesepakat
a
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
20
No Muatan RKP 2017 Jumlah
Muatan RKA K/L 2017 K/L Pelaksana Scoring
Analisis Kesesuaian (TL,
TTL, TT)
Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
38 Kesepakatan di Kawasan Afrika yang ditindaklanjuti/ diimplementasikan
1 Kementerian Luar Negeri
0 TP
11 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Asia Selatan dan Tengah
1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Asia Selatan dan Tengah
Kesepakatan Kerjasama di Kawasan Asia Selatan dan Tengah
55 Jumlah Kesepakat
a
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
22 Kesepakatan di Kawasan Asia Selatan dan Tengah yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
1 Kementerian Luar Negeri
0
22 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Asia Timur dan Pasifik
1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Asia Timur dan Pasifik
Kesepakatan Kerjasama di Kawasan Asia Timur dan Pasifik
31 Jumlah Kesepakat
a
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
27 Kesepakatan di Kawasan Asia Timur dan Pasifik yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
1 Kementerian Luar Negeri
1
9 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Timur Tengah
1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Timur Tengah
Meningkatnya peran Indonesia di Kawasan Timur Tengah
38 Jumlah Kesepakat
a
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
29 Kesepakatan di Kawasan Timur Tengah yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
1 Jumlah Prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima dan ditindaklanjuti
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
22 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Amerika Selatan dan Karibia
1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Amerika Selatan dan Karibia Timur
Kesepakatan kerjasama yang dihasilkan dan ditindaklanjuti dengan negara-negara di kawasan Amerika II
22 kesepakata
n/kerja
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
14 Kesepakatan di Kawasan Amerika Selatan dan Karibia yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
1 Kementerian Luar Negeri
1
21 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Amerika Utara dan Tengah
1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Amerika Utara dan Tengah serta Karibia Barat
Kesepakatan kerjasama yang dihasilkan dan ditindaklanjuti dengan negara-negara di kawasan Amerika I
38 kesepakata
n kerja
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
20 Kesepakatan di Kawasan Amerika Utara dan Tengah yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
1 Kementerian Luar Negeri
1 TTL
8 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Eropa Barat
1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Eropa Barat dan Selatan
Kesepakatan kerjasama yang dihasilkan dan ditindaklanjuti dengan negara-negara di kawasan Eropa I
18 kesepakata
n kerja
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
21
No Muatan RKP 2017 Jumlah
Muatan RKA K/L 2017 K/L Pelaksana Scoring
Analisis Kesesuaian (TL,
TTL, TT)
Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
32 Kesepakatan di Kawasan Eropa Barat yang ditindaklanjuti/ diimplementasikan
1 Kementerian Luar Negeri
1 TTL
10 Kesepakatan kerjasama baru di Kawasan Eropa Tengah dan Timur
1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Eropa Utara dan Tengah
Kesepakatan kerjasama yang dihasilkan dan ditindaklanjuti dengan negara-negara di kawasan Eropa II
20 Kesepakat
an kerja
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
18 Kesepakatan di Kawasan Eropa Tengah dan Timur yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
1 Kementerian Luar Negeri
1 TTL
2 Peningkatan Peran dalam Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular
77% respon positif terhadap bantuan kerjasama teknik melalui mekanisme bilateral dan triangular
1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran di Bidang Pemberian Bantuan Kerjasama Teknik yang Berkualita
Menguatnya Citra Positif Indonesia melalui peningkatan peran di bidang pemberian kerja sama teknik yang berkualitas
98 Persentase
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
6 laporan kegiatan penguatan/promosi/perluasan jaringan kemitraan dalam rangka pemberian bantuan kerjasama teknik selatan-selatan dan triangular
1 Penguatan Kapasitas dalam negeri dan perluasan kemitraan dalam pemberian kerja sama teknik selatan-selatan dan triangulal
10 Laporan
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
3 laporan pelaksanaan Program Kerja Sama Selatan-Selatan dan triangular Indonesia
1 Kementerian Luar Negeri
0 TT
3 Peningkatan Peran dalam Forum Ekonomi dan Kerja Sama Pembangunan di Tingkat Internasional
85% posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral mengenai penanganan isu pembangunan ekonomi, keuangan, dan lingkungan hidup
1 Kerja Sama Multilateral Terkait Isu Pembangunan Ekonomi, Keuangan, dan Lingkungan Hidup
Posisi dan kepemimpinan Indonesia di forum multilateral dalam isu pembangunan, ekonomi, dan lingkungan hidup
63 Persentase
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
53 prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima pada forum kerjasama intrakawasan Asia Pasifik dan Afrika
1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Melalui Kerja Sama Intra Kawasan dan Antar Kawasan Asia Pasifik dan Afrika
Prakarsa/Rekomendasi Indonesia pada Forum Kerjasama Intra kawasan Asia Pasifik dan Afrika
69 Jumlah Prakarsa
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
18 prakarsa/rekomendasi yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan Amerika dan Eropa
1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Melalui Kerja Sama Intra Kawasan dan Antar Kawasan Amerika dan Eropa
Prakarsa/Rekomendasi Indonesia pada Forum Kerjasama Intra kawasan Amerika dan Eropa
21 Dokumen
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
16 prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum kerjasama intrakawasan Asia Pasifik dan Afrika yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Melalui Kerja Sama Intra Kawasan dan Antar Kawasan Asia Pasifik dan Afrika
Prakarsa/Rekomendasi Indonesia pada Forum Kerjasama Intra kawasan Asia Pasifik dan Afrika
69 Jumlah Prakarsa
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
22
No Muatan RKP 2017 Jumlah
Muatan RKA K/L 2017 K/L Pelaksana Scoring
Analisis Kesesuaian (TL,
TTL, TT)
Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
8 prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum kerjasama intrakawasan Amerika dan Eropa yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Melalui Kerja Sama Intra Kawasan dan Antar Kawasan Amerika dan Eropa
Prakarsa/Rekomendasi Indonesia pada Forum Kerjasama Intra kawasan Amerika dan Eropa
21 Dokumen
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
4 Pemanfaatan Rezim Internasional Bidang Energy dan Food Security
90% posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral mengenai penanganan isu multilateral terkait perdagangan, perindustrian, investasi dan HAKI
1 Kerja Sama Multilateral Terkait Isu Perdagangan, Komoditas, dan Kekayaan Intelektual (PKKI
Posisi dan kepemimpinan Indonesia di forum multilateral dalam isu perdagangan, komoditas dan Kekayaan Intelektual
32 Persentase
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
5 Peningkatan Kapasitas Diplomasi
Persentase peserta diklat yang memiliki kualifikasi baik dengan predikat memuaskan sebesar 65%
1 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Pendidikan dan Pelatihan Diplomatik
Layanan Pendidikan dan Pelatihan 29 Layanan
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
Persentase Pengelolaan dan Pelayanan Perjanjian Internasional di Treaty Room sebesar 80%
1 Optimalisasi Diplomasi Terkait dengan Hukum dan Perjanjian Ekonomi
Kementerian Luar Negeri
0 TT
VIII. Pemantapan Peran di ASEAN
1 Penguatan Peran dalam Pilar Ekonomi
Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan Pilar Ekonomi ASEAN sebesar 87%
1 Kerja Sama Asean Bidang Ekonomi Rekomendasi dan Prakarsa yang disampaikan dalam setiap pertemuan Ekonomi ASEAN
103 Rekomend
asi
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan dengan negara mitra wicara dan organisasi regional/internasional sebesar 66%
1 Kerja Sama ASEAN dengan Mitra Wicara dan Organisasi Regional/Internasional
Rekomendasi dan Prakarsa yang disampaikan dalam setiap pertemuan kerja sama ASEAN dengan Mitra Wicara dan Organisasi Reg
155 Rekomend
asi
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan ASEAN dengan negara mitra wicara di tingkat nasional sebesar 89%
1 Kerja Sama ASEAN dengan Mitra Wicara dan Organisasi Regional/Internasional
Perumusan Kebijakan Tindak Lanjut Hasil Sidang/Pertemuan dalam kerja sama Eksternal ASEAN
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
Layanan Setnas ASEAN-Indonesia sebesar 66%
1 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Kerja Sama Asean
Layanan SETNAS ASEAN Indonesia 66 Layanan
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
2 Penguatan Peran dalam Pilar Politik dan Keamanan
Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan pilar politik dan keamanan ASEAN sebesar 94%
1 Kerja Sama Asean Bidang Politik dan Keamanan
Rekomendasi dan Prakarsa Indonesia yang disampaikan dalam setiap pertemuan ASEAN pilar Politik dan Keamanan
170 Rekomend
asi
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
23
No Muatan RKP 2017 Jumlah
Muatan RKA K/L 2017 K/L Pelaksana Scoring
Analisis Kesesuaian (TL,
TTL, TT)
Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan ASEAN di bidang Politik dan Keamanan di tingkat Nasional sebesar 66%
1 Perumusan Kebijakan Tindak Lanjut Hasil Sidang/Pertemuan ASEAN Bidang Politik Keamanan ASEAN
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
Penguatan Peran dalam Pilar Sosial dan Budaya
Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan pilar sosial budaya sebesar 93%
1 Kerja Sama Asean Bidang Sosial Budaya
Rekomendasi dan Prakarsa yang disampaikan dalam setiap pertemuan Sosial Budaya ASEAN
37 Rekomend
asi
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan ASEAN di bidang sosial budaya di tingkat Nasional sebesar 66%
1 Perumusan Kebijakan Tindak Lanjut Hasil Sidang Pertemuan ASEAN Bidang Sosial Budaya
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
IX. Penguatan Diplomasi Soft Power
1 Penguatan Citra Positif Indonesia melalui Peningkatan Peran Diplomasi Publik
Persentase dukungan konstituen domestik/internasional dan negara sahabat terhadap kegiatan diplomasi publik Indonesia sebesar 90%
1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran Diplomasi Publik
Promosi Aset-Aset Diplomasi Publik Indonesia
21.897 Konstituen
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
Persentase kehadiran konstituen domestik/internasional dan negara sahabat dalam kegiatan diplomasi publik Indonesia sebesar 90%
1 Kementerian Luar Negeri
1 TTL
2 Penguatan Citra Positif Indonesia melalui Peningkatan Peran di Bidang Informasi dan Pelayanan Media
Persentase pemberitaan positif oleh media massa dan kehumasan badan publik terhadap kebijakan politik luar negeri RI sebesar 90%
1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran di Bidang Informasi dan Pelayanan Media
Diplomasi Digital dan Informasi hubungan luar negeri yang terkelola secara sistematis dan kuat
849 Layanan
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
7 Judul publikasi konten tentang Indonesia di media cetak dan elektronik berbahasa asing
1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran di Bidang Informasi dan Pelayanan Media
Diplomasi Digital dan Informasi hubungan luar negeri yang terkelola secara sistematis dan kuat
849 Layanan
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
2000 artikel/postings di media digital Kemlu
1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran di Bidang Informasi dan Pelayanan Media
Diplomasi Digital dan Informasi hubungan luar negeri yang terkelola secara sistematis dan kuat
849 Layanan
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
1000 masyarakat Indonesia dan masyarakat asing di luar negeri yang menerima informasi tentang kebijakan pemerintah
1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran di Bidang Informasi dan Pelayanan Media
Diplomasi Digital dan Informasi hubungan luar negeri yang terkelola secara sistematis dan kuat
849 Layanan
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
24
No Muatan RKP 2017 Jumlah
Muatan RKA K/L 2017 K/L Pelaksana Scoring
Analisis Kesesuaian (TL,
TTL, TT)
Kegiatan Prioritas Sasaran Kegiatan Indikator Target
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
10 kemitraan layanan informasi dengan perwakilan negara asing, lembaga internasional serta media asing
1 Penguatan Citra Positif Indonesia Melalui Peningkatan Peran di Bidang Informasi dan Pelayanan Media
Diplomasi Digital dan Informasi hubungan luar negeri yang terkelola secara sistematis dan kuat
849 Layanan
Kementerian Luar Negeri
1 TTL
3 Peningkatan Diplomasi dan Kerja Sama Internasional Pada Perwakilan RI di Luar Negeri
Persentase Publik di Negara Akreditasi yang Berpandangan Positif terhadap Indonesia sebesar 75%
1 Pelaksanaan Diplomasi dan Kerjasama Internasional pada Perwakilan RI di Luar Negeri
Kementerian Luar Negeri
0 TT
TOTAL 91 85
PERSENTASE KESESUAIAN 93,41
*Note: - Jumlah persentase (%) adalah (Total Nilai Skor (kolom 8) : Jumlah Keseluruhan Indikator (kolom 4)) x 100% - Indikator yang diberikan skoring adalah indikator di kolom 8 (delapan)
Opsi untuk analisa kesesuaian: Skor
Terpetakan langsung (TL) 1
Terpetakan Tidah Langsung (TTL) 1
Tidak Terpetakan 0