Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III
Transcript of Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
34
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban
untuk menjawab dari perorangan,
badan hukum atau pimpinan kolektif
secara transparan mengenai
keberhasilan atau kegagalan dalam
melaksanakan misi organisasi kepada
pihak-pihak yang berwenang menerima
pelaporan akuntabilitas/ pemberi
amanah. Pemerintah Kabupaten
Kotabaru selaku pengemban amanah
masyarakat Kabupaten Kotabaru
melaksanakan kewajiban
berakuntabilitas melalui penyajian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Kotabaru yang dibuat
sesuai ketentuan yang diamanatkan
dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, dan
Bab III Akuntabilitas Kinerja Berisi :
A. Capaian Kinerja Organisasi.
1. Perbandingan Antara Target dan
Realisasi Kinerja Tahun 2014.
2. Perbandingan Antara Realisasi
Kinerja Serta Capaian Kinerja
Sampai Dengan Tahun 2015.
3. Perbandingan Realisasi Kinerja
Sasaran Tahun 2015 Dengan
Target Kinerja RPJMD.
4. Perbandingan Realisasi Kinerja
Tahun Ini Dengan Standart
Nasional
5. Analisis Penyebab Keberhasilan/
Kegagalan Atau Peningkatan/
Penurunan Serta Alternatif Solusi
Yang Dilakukan.
6. Analisis Atas Efisiensi
Penggunaaan Sumber Daya.
B. Realisasi Anggaran.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas
dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas
penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan
laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan
secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
35
Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian
target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan
penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja
sasaran yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD 2011-2015 maupun RKPD
Tahun 2015. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk
menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi
instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Kotabaru ini
didasarkan pada Penetepan Kinerja dan Indikator Kinerja Utama RPJMD Tahun
2011- 2015 sebagai upaya penyesuaian atau penyelarasan RPJMD terhadap
RPJMN Tahun 2009-2014.
Salah satu fondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah
pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam
pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klariifikasi
output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan
terwujudnya organisasi yang akuntabel.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja
yang seharusnya terjadi dengan kinerja yang diharapkan. pengukuran kinerja ini
dilakukan secara berkala (triwulan) dan tahunan. Pengukuran dan
pembandingan kinerja dalam laporan kinerja harus cukup menggambarkan
posisi kinerja instansi pemerintah.
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil
pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran
strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut :
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
36
1. PERBANDINGAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2015
Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih
meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi
pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu
pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah
menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah
yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam
tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah
merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis
instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran
keberhasilan dari Instansi pemerintah yang bersangkutan.
Pemerintah Kabupaten Kotabaru telah menetapkan Indikator
Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing
Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Peraturan Bupati Kotabaru Nomor
74 Tahun 2012 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Daerah yang
selanjutnya dilakukan penyesuaian melalui Peraturan Bupati Kotabaru
Nomor 34 Tahun 2013 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kotabaru.
Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya
Kabupaten Kotabaru menetapkan kategorisasi pencapaian kinerja
berdasarkan capaian rata-rata atas indikator kinerja menjadi empat
katagori sebagaimana tabel berikut.
Tabel 3.1 Kategorisasi Pencapaian Kinerja Berdasarkan Capaian Rata-Rata
Atas Indikator Kinerja
Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian
I Lebih dari 91% Sangat Tinggi
II 76 % sampai 90 % Tinggi
III 66 % sampai 75 % Sedang
IV 51 % sampai 65% Rendah
V Kurang dari 50 % Sangat Rendah
Sumber :Permendagri 54 Tahun 2010
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
37
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis
pencapaian kinerja berdasarkan Permendagri nomor 54 tahun 2010 untuk
memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab
tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.
Pembangunan Kabupaten Kotabaru telah ditetapkan dan
dituangkan dalam pernyataan visi dan misi. Hal ini memberikan kejelasan
bahwa arah pembangunan Kabupaten Kotabaru telah disusun dalam
suatu kebijakan yang bertahap, terstruktur dan berkesinambungan. Oleh
karenanya, kebijakan yang telah ditetapkan dalam kerangka kinerja
pembangunan daerah harus dapat menginformasikan sejauhmana
kebijakan tersebut dalam mendukung tujuan pembangunan itu sendiri.
Adapun representasi ketercapaian tujuan pembangunan daerah tersebut
dituangkan dalam indikator makro pembangunan daerah, yang akhirnya
bermuara terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Atas dasar telah ditetapkannya indikator tersebut, maka kinerja
pembangunan daerah dapat diukur, melalui informasi gambaran
ketercapaian dan permasalahan yang terjadi dari setiap indikator makro.
Tetapi persoalan yang perlu dicermati bersama adalah, ketercapaian setiap
indikator makro tersebut merupakan akumulasi dari peran serta seluruh
stakeholder pembangunan yang meliputi: Pemerintah, Swasta dan
Masyarakat. Oleh karena itu dalam menyikapi kinerja kebijakan
pemerintah dalam konstelasi pencapaian indikator makro, perlu
diterjemahkan terlebih dahulu kerangka pikir kontribusi kebijakan dan
pelaku terhadap capaian indikator makro tersebut. Sehingga gambaran
pencapaian indikator makro merupakan hasil kinerja dari seluruh pelaku
pembangunan.
Keberhasilan pencapaian Kinerja Tahun 2015 yang diukur melalui
14 (empat belas) indikator makro terlihat pada tabel dibawah ini.
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
38
Tabel 3.2
Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja Makro Tahun 2014-2015
No. Indikator
Satuan
2014 Capaian Kinerja
(%)
2015 Capaian Kinerja
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Melek Huruf % 97,50 96,80 99,28 98,50 98,07 99,56
2 Lama Sekolah Tahun 8 7,12 89,00 8 7,12 89,00
3 Daya Beli (Konsumsi
Riil/Kapita) 680.200 680.200 100 687.000 680.200 99,01
4 Usia Harapan Hidup Tahun 66,9 66,78 99,82 67 68.40 102,09
5 IPM 73,6 73,57 99,95 74 73,15 98,85
6 PDRB (Rp. Juta) berdasarkan ADHB
dengan pertambangan
Rp. 12.587.940 14.660.835 116,46 13.433.075 17.568.536 130,79
7 Jumlah Penduduk Jiwa 321.587 314.492 97,77 341.032 320.200 93,89
8 Pertumbuhan Ekonomi
% 6,5 5,99 92,15 6,5 4,3 66,15
9 Pertumbuhan Penduduk
% 4,19 2,09 49,88 3,86 2.40 62,18
10 Income/Kapita (Rp) Rp 45.050.150 46.617.514 103,47 48.013.180 46.617.514 62,18
11 Tingkat Pengangguran
% 4,00 3,70 108,10 3,92 6,10 155,61
12 Angka Kemiskinan % 3,72 4,5 82,66 3,56 4,50 126,40
13 Inflasi % 6,00 5,31 88,50 6,00 4,57 76,17
14 Investasi (Rp. Juta) Rp 22.311.650 30.069.187 134,76 22.311.650 30.067.000 134,76
Rata – Rata Capaian 102,08
Terkait dengan capaian indikator makro pada tabel diatas rata-rata
sebesar 102,08 % atau kategori sangat tinggi, dapat dijelaskan
pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah perbandingan pencapaian
kinerja perekonomian suatu daerah pada suatu periode waktu tertentu
terhadap periode waktu sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah
dinyatakan dalam nilai persentase, dihitung dengan membagi nilai PDRB
atas dasar harga konstan tahun sebelumnya, mengurangkannya dengan
satu, kemudian mengalikannya dengan seratus persen.
Berdasarkan metode tersebut, perhitungan pertumbuhan ekonomi
suatu daerah semata-mata menyandarkan pada besaran PDRB atas dasar
harga konstan. Dengan demikian terjadinya pertumbuhan ekonomi yang
tinggi disuatu daerah tidak selalu berarti terjadinya peningkatan
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
39
kesejahteraan masyarakat yang tinggi juga di daerah tersebut. Hal ini
disebabkan karena pertumbuhan ekonomi berorientasi pada pendekatan
wilayah, sedangkan kesejahteraan masyarakat berorientasi pada pelaku
kegiatan ekonomi. Untuk itu diperlukan kehati-hatian dalam
menginterpretasikan makna angka pertumbuhan ekonomi.
Pada tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kotabaru
dengan pertambangan adalah 4,33 persen atau kurang dari 2,2 persen
dari target yang telah ditetapkan, hal ini terjadi karena sektor
pertambangan dengan produk andalan batubara yang merupakan salah
satu komoditi unggulan di Kotabaru mengalami penurunan harga sampai
dengan 50 persen, serta dengan diterapkannya Peraturan Pemerintah
terkait larangan ekspor mineral mentah sangat berdampak pada
penurunan kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Kabupaten
Kotabaru.
Penurunan harga komoditas pertambangan juga berdampak pada
kinerja perusahaan yang bergerak disektor itu sehingga banyak yang
mengalami kerugian, dan berdampak pada pengurangan / dirumahkannya
sebagian karyawan akan tetapi tidak berdampak pada capaian indikator
tingkat pengangguran di Kabupaten Kotabaru, ini terlihat dari capaian
tingkat pengangguran 6,10 persen atau melebihi target yang telah
ditetapkan sebesar 2,18 %. Hal ini menunjukan bahwa sektor lain diluar
sektor pertambangan terus meningkat dan dapat membuka lapangan kerja
di Kabupaten Kotabaru. Hal ini juga dapat dilihat dari nilai PDRB
Kotabaru atas dasar harga berlaku melebihi target yang ditetapkan.
Pembangunan perekonomian di Kabupaten Kotabaru juga
berdampak terhadap peningkatan Income Perkapita dan daya beli
(konsumsi Riil/kapita), dimana Konsumsi riil per kapita memberikan
gambaran tingkat daya beli masyarakat. Sebagai salah satu komponen
yang digunakan dalam melihat status pembangunan manusia di suatu
wilayah, variabel ini sangat penting karena dapat mempengaruhi derajat
kesehatan untuk meningkatkan umur harapan hidup serta kemampuan
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
40
menyekolahkan anak. Tingkat kesejahteraan dikatakan meningkat jika
terjadi peningkatan konsumsi riil per kapita, yaitu peningkatan nominal
pengeluaran rumah tangga lebih tinggi dari tingkat inflasi pada periode
yang sama. Tingkat Inflasi di Kabupaten Kotabaru year on year pada tahun
2015 sebesar 4,57% atau lebih kecil dari target yang telah ditetapkan
sebesar 6 %.
Kedepan perlu diperhatikan agar pembangunan ekonomi di
Kabupaten Kotabaru har mempunyai implikasi yang berdampak langsung
dengan kesejahteraan masyarakat, terutama program pemberdayaan
dimasyarakat khususnya dalam rangka pencapaian target pengurangan
angka kemiskinan.
Dari sisi pencapaian pembangunan manusia di Kabupaten
Kotabaru, dapat dilihat pada tabel tersebut, Indeks pembangunan
manusia juga menyajikan ukuran kemajuan pembangunan yang lebih
memadai dan menyeluruh dibandingkan ukuran tunggal pertumbuhan
PDB perkapita. Namun demikian IPM bukan satu-satunya indikator yang
mampu menjelaskan pembangunan manusia secara menyeluruh. IPM
adalah suatu ringkasan yang tidak dapat menggantikan arti dari perspektif
pembangunan manusia yang sangat kaya makna sehingga bukan
merupakan suatu ukuran komprehensif dari pembangunan manusia.
Pada tahun 2015 IPM Kabupaten Kotabaru diprediksi sebesar 73,15
atau kurang 0,85 dari target yang telah ditetapkan sebesar 74 akan tetapi
menurun dibanding tahun sebelumnya. Penurun ini disebabkan adanya
penurunan pada komponen pembentuk IPM namun masih pada posisi
tertinggi ke empat setelah Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin dan
Kabupaten Tanah Laut, sementara IPM Provinsi Kalimantan Selatan
mencapai 71,74.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator komposit
tunggal yang mengukur tiga dimensi pokok pembangunan manusia yang
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
41
mencerminkan status kemampuan dasar (basic capabilities) penduduk.
Ketiga kemampuan dasar tersebut adalah umur panjang dan sehat yang
diukur dengan Indeks Kesehatan (IK), pengetahuan dan keterampilan yang
diukur dengan Indeks Pendidikan (IP), serta akses terhadap sumber daya
yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup layak yang diukur
dengan Indeks Daya Beli (IDB). Tari tiga pengukuran tersebut, bahwa
Indeks Pendidikan di Kabupaten Kotabaru bergerak sangat lambat ini
dapat dilihat dari capaian indikator lama sekolah dan angka melek huruf
yang belum dapat mencapai target yang telah ditetapkan, padahal
Kabupaten Kotabaru secara terus menerus melaksanakan program dalam
rangka pengentasan buta aksara, akan tetapi terkendala dengan
kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya baca tulis terutama
golongan masyarakat yang sudah lanjut usia.
Secara umum Pemerintah Kabupaten Kotabaru telah dapat
melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Kotabaru Tahun 2011 – 2015.
Tujuh sasaran yang telah ditetapkan pada Tahun Anggaran 2015
sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Kotabaru Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kotabaru Tahun 2011 – 2015 yang
telah direvisi menjadi Peraturan Bupati nomor 27 tahun 2013 tentang
perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kotabaru Tahun 2011 – 2015, berpedoman pada Peraturan
Bupati Kotabaru Nomor 15 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah
Daerah Tahun 2014, Peraturan Bupati Kotabaru Nomor 34 Tahun 2013
tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kabupaten Kotabaru
dan Penetapan Kinerja Tahun 2015, memiliki indikator sasaran sebanyak
43 indikator sasaran, dengan rincian sebagaimana pada tabel berikut.
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
42
Tabel 3.3
Pencapaian Kinerja Sasaran
No Sasaran Jumlah
Indikator
Ketercapaian
Target Keterangan
Misi 1. Menata pemerintahan dan profesionalisme personal dalam sistem
Pelayanan Publik guna Efektifitas Kerja Pemerintah.
1. Terwujudnya lembaga pemerintah
kabupaten kotabaru yang efisien,
efektif, kompetitif, responsive,
adaptif dengan memperhatikan
aspek kewibawaan, akuntabel dan
responsibel.
8 indikator 4 sangat tinggi,
4 tinggi
Misi 2. Mendorong iklim demokrasi yang berwawasan dan integritas kebangsaan
dalam lingkup iklim reformasi pembangunan dan globalisasi.
2. Terwujudnya pembangunan dan
pelayanan yang demokratis,
dengan kebijakan yang berpijak
pada kepentingan dan hajat rakyat
serta hubungan baik dari setiap
elemen pembangunan
8 indikator 7 sangat tinggi,
1 sangat rendah
Misi 3. Memberdayakan setiap potensi dan peluang yang ada baik fisik maupun
non fisik untuk kesejahteraan rakyat.
3. Terwujudnya peran serta aktif
masyarakat dan sektor swasta
dengan meningkatnya kapasitas
dan meningkatnya pendapatan
serta kesejahteraan sektor swasta
dan masyarakat.
6 indikator 4 sangat tinggi,
1 tinggi,
1 sangat rendah.
Misi 4. Memfasilitasi setiap masyarakat dan tuntutan perubahan dalam
pembangunan dengan memperhatikan skala prioritas.
4. Terwujudnya peningkatan PAD
serta potensial Keuangan Daerah
lainnya guna pembiayaan
pembagunan dan kesejahteraan
rakyat dan peningkatan system
2 indikator 1 sangat tinggi,
1 tinggi
5. Terwujudnya ketersediaan air
bersih, sarana komunikasi,
pelayanan kesehatan yang dapat
terjangkau masyarakat,
pendidikan, penerangan jalan
(aliran listrik kepelosok desa) akses
jalan kepedesaan.
13
indikator
12 sangat tinggi,
1 tinggi
6. Mewujudkan pembinaan 3 indikator 2 tinggi,
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
43
kepemudaan dan olahraga,
pengembangan kebudayaan dan
pariwisata, terpenuhinya sarana
dan prasarana tempat ibadah,
ketersediaan tempat pemakaman
umum dan keperluan
penyelenggaraan pemakaman.
1 sedang.
7. Mewujudkan Kotabaru sebagai
pusat ekonomi, Perdagangan,
Wisata dan Agro industri dengan
melihat letak geografisnya di
tengah Nusantara.
3 indikator 2 tinggi,
1 sedang
Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah
dicapai pada Tahun 2015 yang membandingkan antara target dan realisasi pada
indikator sasaran adalah sebagai berikut:
Sasaran 1 : Terwujudnya lembaga Pemerintah Kabupaten Kotabaru yang
efisien, efektif, kompetitif, responsif, adaptif dengan memperhatikan aspek
kewibawaan, akuntabel dan responsibel.
Keberhasilan capaian kinerja “Terwujudnya lembaga Pemerintah Kabupaten
Kotabaru yang efisien, efektif, kompetitif, responsif, adaptif dengan
memperhatikan aspek kewibawaan, akuntabel dan responsible” diukur melalui 8
indikator kinerja utama dengan target dan realisasi dan capaiannya sebagaimana
pada tabel 3.4 sebagai berikut.
Tabel 3.4
Target, Realiasasi dan Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama Sasaran Kesatu
INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2015 %
Capaian
Kinerja TARGET REALISASI
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Persentase Penetapan dan pengundangan Peraturan Daerah
% 100 100 100
2 Cakupan Petugas Perlindungan Masyarakat
% 50 43,75 87,50
3 Sertifikasi tanah Aset Pemerintah Kabupaten Kotabaru
% 25 20 84,00
4 Persentase Naskah Kerjasama Antar Daerah/ Lembaga yang ditindaklanjuti
%
100 100 100
5 Kualitas Aparatur yang bersih dan berwibawa
% 100 99,91 99,91
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
44
Uraian pencapaian indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut:
1. Persentase Penetapan dan Pengundangan Peraturan Daerah
Pada tahun 2015 penyampaian Rancangan Peraturan Daerah kepada DPRD
Kabupaten Kotabaru untuk diagendakan dalam Program Legeslasi Daerah
(Prolegda) sebanyak 30 buah Raperda, dan dapat direalisasikan untuk
ditetapkan dan diundangkan sebanyak 30 buah Peraturan Daerah atau
sebesar 100 % sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Adapun 30 buah
Peraturan Daerah tersebut diantaranya mengatur tentang APBD; perizinan;
retribusi, organisasi perangkat daerah.
2. Cakupan Rasio Petugas Perlindungan Masyarakat
Rasio petugas linmas di kabupaten/kota adalah jumlah satuan perlindungan
masyarakat pada tingkat RT atau sebutan lainnya yang tugasnya membantu
pelayanan kegiatan penanganan bencana guna mengurangi dan memperkecil
akibat bencana, serta ikut membantu memelihara keamanan, ketentraman,
ketertiban masyarakat dan kegiatan sosial kemasyarakatan.
3. Sertifikasi Tanah Aset Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Dalam upaya tertib administrasi asset Pemerintah Kabupaten Kotabaru
terutama terkait dengan aset bidang pertanahan, telah dilakukan pengajuan
penyampaian permohonan sertifikat kepada BPN Kabupaten Kotabaru sejak
tahun 2012 yang diajukan permohonan sebanyak 28 persil dan terealisasi
sebanyak 10 persil atau sebesar 35,71%; tahun 2013 diajukan permohonan
sebanyak 17 persil dan terealisasi sebanyak 6 persil atau sebesar 35,29%;
tahun 2014 diajukan permohonan sebanyak 28 persil dan terealisasi
sebanyak 2 persil atau sebesar 11,11%; dan pada tahun 2015 diajukan
permohonan sebanyak 21 persil atau sebesar 84%
6 Persentase temuan hasil pemeriksaan
Inspektur Kabupaten yang telah ditindaklanjuti
%
100 87,60 87,60
7 Cakupan pelayanan bencana kebakaran
% 80 65,60 82,00
8 Rasio Belanja Langsung terhadap APBD
% 60 59,73 99,55
Rata-rata capaian 92,57
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
45
Dalam kurun waktu 4 tahun sejak 2012 sampai dengan tahun 2015 target
masing-masing yang akan dicapai sebesar 40% sehingga capaian kinerja pada
tahun 2012 diperoleh sebesar 89,27%; tahun 2013 diperoleh sebesar
88,23%;tahun 2014 diperoleh sebesar 44,44%; dan tahun 2015 diperoleh
sebesar 84% atau dengan kategori tinggi.
4. Persentase Naskah Kerjasama Antar Daerah/Lembaga yang
Ditindaklanjuti
Dalam kurun waktu 5 tahun sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2015
Pemerintah Kabupaten Kotabaru telah melakukan kerjasama dengan
Pemerintah Daerah Lainnya, Kementerian/Lembaga Pemerintah non
Kementerian, Perguruan Tinggi, dan Pihak Ketiga sebanyak 56 kali yang
dituangkan dalam Naskah Kerjasama Kesepahaman (MoU).
Pada tahun 2015 dilakukan sebanyak 17 kali dan secara keseluruhan telah
ditindaklanjuti atau sebesar 100%, diantaranya bidang yang dikerjasamakan
terkait Penyediaan Pelayanan Publik, Kerjasama Daerah dengan Lembaga
Pendidikan & Swasta, Bidang Administrasi Pemerintahan, Bidang
Pembangunan Perkotaan, serta Bidang Teknologi dan Informasi.
5. Aparatur yang bersih dan berwibawa
Jumlah aparatur Pemerintah Kabupaten Kotabaru sampai dengan tahun 2015
sebanyak 5.361 orang terdapat 2 orang PNS yang dijatuhi hukuman disiplin
tingkat sedang dengan jenis hukuman penundaan kenaikan gaji berkala
selama 1 tahun dan penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun. Untuk
penjatuhan hukuman disiplin tingkat berat dengan jenis hukuman disiplin
yaitu penundaan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun sebanyak 3
orang. Sehingga perhitungan aparatur yang bersih dan berwibawa 99,91%.
5292 5173 5168 5402 5361
2 3 5 8 5 0
2000
4000
6000
2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah PNS PNS yang dijatuhi hukuman disiplin
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
46
6. Persentase temuan hasil pemeriksaan Inspektur Kabupaten yang telah
ditindaklanjuti
Jumlah temuan (rekomendasi) hasil pemeriksaaan yang ditindaklanjuti oleh
inspektorat kabuapten kotabaru terselaisasi 113 temuan dari target 129
temuan yaitu 87,60%.
7. Cakupan pelayanan bencana kebakaran
Cakupan pelayanan penanggulangan kebakaran yang selanjutnya disingkat
PPK adalah sumber daya yang berpotensi kebakaran yang perlu mendapat
perlindungan dari bahaya kebakaran dengan membentuk wilayah manajemen
kebakaran, selanjutnya disingkat WMK oleh daerah provinsi dan
kabupaten/kota sesuai wilayah yurisdis urusan pemerintahannya.
8. Rasio Belanja Langsung terhadap APBD
Rasio belanja langsung Pemerintah Kabupaten Kotabaru terhadap APBD 2015
adalah 99,55% dengan kategori sangat tinggi.
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas
dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama
Tahun 2015 yaitu :
a. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
b. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
c. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
d. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH
e. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
f. Program perencanaan pembangunan daerah
g. Program Penataan, penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan
tanah
h. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
47
Sasaran 2: Terwujudnya pembangunan dan pelayanan yang demokratis,
dengan kebijakan yang berpijak pada kepentingan dan hajat rakyat serta
hubungan baik dari setiap elemen pembangunan.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya pembangunan
dan pelayanan yang demokratis, dengan kebijakan yang berpijak pada
kepentingan dan hajat rakyat serta hubungan baik dari setiap elemen
pembangunan” diukur melalui 8 indikator dengan target, realisasi dan capaian
sebagaimana dalam tabel 3.5 sebagai berikut:
Tabel 3.5
Target, Realiasasi dan Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama Sasaran Kedua
INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN
TAHUN 2015
% Capaian
Kinerja TARGET
REALISASI
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Cakupan penerbitan Kartu
Tanda Penduduk % 74 65,23 88,15
2 Cakupan penerbitan Akta Kelahiran
% 40 7,17 17,93
3
Rasio penerbitan perijinan dan
non perijinan yang dilayani satu
pintu
% 75 70 93,33
4
Persentase Desa Pelaksana
Gerakan Pembangunan untuk
rakyat ( Gapura) Saijaan
% 100 100 100
5 Tingkat ketersediaan pangan utama
% 90 127,12 141,24
6 Persentase jumlah PMKS yang
memperoleh bantuan sosial % 6 6 100
7
Persentase cakupan layanan
pengaduan tindak kekerasan
terhadap perempuan dan anak
% 100 100 100
8
Persentase tingkat konflik sosial
% 100 100 100
Rata-Rata Capaian
92,58
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
48
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh
gambaran bahwa dari 8 (delapan) indikator sasaran yang ditetapkan
menghasilkan rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 92,58 % yang berarti
masuk dalam katagori capaian Sangat Tinggi.
Uraian pencapaian indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut:
1. Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk
Tahun 2015 rasio penerbitan Kartu Tanda Penduduk sebesar 88,15%
mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014 yaitu sebesar 49%
2. Cakupan penerbitan Akta Kelahiran
Tahun 2015 rasio penerbitan Akta Kelahiran sebesar 17,93% dibandingkan
tahun 2014 sebesar 56,54 % hal ini terjadi karena Kurang sadarnya
masyarakat Kabupaten Kotabaru terhadap pentingnya dokumen
kependudukan khususnya akte kelahiran.
3. Tingkat ketersediaan pangan utama
Salah satu upaya meningkatkan ketahanan pangan daerah adalah
memantau tingkat ketersediaan energy dan protein perkapita per hari.
Tingkat ketersediaan energy minimal 2400 KKal dan Protein 57 gram perhari
perkapita. Berdasarkan Hasil Pemantauan yang dilaksanakan dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.6 Perkembangan Ketersediaan Energi dan Protein
Tahun 2011-2015
Uraian 2012 2013 2014 2015
Ketersediaan Energi (KKal/Kap/hari)
5.893 3.323 3.211 3205.35
Protein (gram) 118,8 111,88 108,26 112.71
Sumber : Neraca bahan Makanan
Berdasarkan data di atas maka ketersediaan energy di Kabupaten Kotabaru
cukup besar diatas target 2400 Kkal, akan tetapi mulai tahun 2012 – 2015
cenderung mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena adanya
penurunan produksi beras. Produksi beras dapat dilihat pada table berikut :
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
49
Tabel.3.7
Perkembangan Produksi Beras di kabupaten Kotabaru
Tahun 2011 – 2015
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
Produksi Beras (ton)
51.396 54.369 45.851 44.555 49317
Produksi beras pada tahun 2015 cenderung meningkat tetapi tidak signifikan
karena adanya beberapa masalah yang ada di masyarakat diantaranya
banyaknya alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke lahan yang lain,
kurangnya minat generasi muda untuk menjadi petani, dan banyak factor
lainnya.
Akan tetapi tingkat ketersediaan energy dan protein tahun 2015 di Kabupaten
Kotabaru telah mencapai target.
4. Persentase cakupan layanan pengaduan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak
Tersedianya data penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dan
anak korban kekerasan terpenuhi 100% ini mendukung tercapainya rasio
layanan pengaduan tindak kekerasan perempuan dan anak.
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas
dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama
Tahun 2015 yaitu :
1. Program Penataan Administrasi Kependudukan
2. Program Fasilitasi Peningkatan Sosial, Budaya dan Agama
3. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
4. Program Penanganan Pengaduan/Laporan Korban Kekerasan Terhadap
Perempuan dan Anak
5. Program Pelayanan Penegakan dan Bantuan Hukum bagi Perempuan dan
Anak Korban kekerasan
6. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
7. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
8. Program Pelayanan Ketersediaan dan cadangan pangan
9. Program Pelayanan Distribusi dan Akses Pangan
10. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
50
Sasaran 3 : Terwujudnya peran serta aktif masyarakat dan sektor swasta dengan meningkatnya kapasitas dan meningkatnya pendapatan serta kesejahteraan sektor swasta dan masyarakat.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya peran serta aktif
masyarakat dan sektor swasta dengan meningkatnya kapasitas dan
meningkatnya pendapatan serta kesejahteraan sektor swasta dan masyarakat’
diukur melalui 6 indikator dengan target, realisasi dan capain sebagaimana
dalam tabel 3.8 sebagai berikut
Tabel 3.8
Target, Realiasasi dan Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama Sasaran Ketiga
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh
gambaran bahwa dari 6 (enam) indikator sasaran yang ditetapkan menghasilkan
rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 104,74% yang berarti masuk dalam
katagori capaian Sangat Tinggi.
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas
dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama
Tahun 2015 yaitu :
a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2015 %
Capaian
Kinerja TARGET REALISASI
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Besaran pencari kerja yang
terdaftar yang ditempatkan % 10 3,2 16,00
2 Persentase jumlah koperasi aktif % 72 61,24 87,50
3 Persentase peningkatan mutu
pertanian % 40 54,31 135,78
4 Persentase peningkatan populasi
ternak % 40 60,60 151,50
5 Persentase peningkatan produksi
perikanan % 100 136,27 136,27
6
Persentase Peningkatan Penerima Bantuan Hibah Bibit Karet, Kakao
dan Kelapa Sawit
% 40 30,41 101,37
Rata-rata Capaian 104,74
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
51
c. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
d. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
e. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
f. Program Pengembangan Budidaya Perikanan
g. Program Pengembangan Perikanan Tangkap
Sasaran 4 : Terwujudnya peningkatan PAD serta potensial Keuangan Daerah lainnya guna pembiayaan pembangunan dan kesejahteraan rakyat dan
peningkatan sistem.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran”Terwujudnya peningkatan
PAD serta potensial Keuangan Daerah lainnya guna pembiayaan pembagunan
dan kesejahteraan rakyat serta peningkatan sistem’ diukur melalui 2 (dua)
indikator dengan target, realisasi dan capain sebagaimana dalam tabel 13 sebagai
berikut:
Tabel 3.9
Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama Sasaran Keempat
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh
gambaran bahwa tingkat pertumbuhan pendapatan daerah menunjukkan
realisasi capaian kinerja yang melebihi target pada Tahun 2015 yaitu sebesar
102,85% atau masuk dalam kategori sangat tinggi.
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas
dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama
Tahun 2015 yaitu Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah.
INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2015
%
Capaian
Kinerja TARGET REALISASI
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Tingkat pertumbuhan pendapatan
daerah % 100 118,99 118,99
2 Rasio PAD terhadap total
penerimaan APBD % 10 8,67 86,7
Rata-rata Capaian 102,85
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
52
Sasaran 5 : Terwujudnya ketersediaan air bersih, sarana komunikasi, pelayanan kesehatan yang dapat terjangkau masyarakat, pendidikan, penerangan jalan (aliran listrik kepelosok desa) akses jalan kepedesaan.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran”Terwujudnya ketersediaan air
bersih, sarana komunikasi, pelayanan kesehatan yang dapat terjangkau
masyarakat, pendidikan, penerangan jalan (aliran listrik kepelosok desa) akses
jalan kepedesaan” diukur melalui 13 indikator dengan target, realisasi dan
capaian sebagaimana dalam tabel 14 sebagai berikut:
Tabel 14 Target, Realiasasi dan Capaian Kinerja
Indikator Kinerja Utama Sasaran Kelima
INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2015 % Capaian
Kinerja TARGET REALISASI
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman
%
70
72,15
103,07
2 Persentase usaha / Kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran air
%
100
100
100
3
Cakupan pengembangandan
pemberdayaanKelompokInformasi Masyarakat di Tingkat Kecamatan
%
50
100
200
4 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
% 100 100 100
5 Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup
Per 100.000
KH 150 160,77 92,82
6 Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup
Per 1000 KH
26 10,05 161
7 Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi KB aktif
% 65 71,30 109,69
8 Cakupan layanan rumah layak huni % 70 65,15 83,94
9 Persentase pengangkutan sampah % 100 100 100
10
Angka Partisipasi Kasar (APK) - APK (SD/MI/Paket A) - APK (SLTP/MTs/Paket B) - APK (SMU/Paket C)
%
99,50 99,35 85,61
108,53 93,54 83,86
109,08 94,15 97,96
11
Angka Partisipasi Murni (APM) - APM (SD/MI/Paket A) - APM (SLTP/MTs/Paket B) - APM (SMU/Paket C)
%
96,86 76,80 42,06
95,14 70,22 63,08
98,22 91,43 149,98
12 Persentase Peningkatan Minat Baca Masyarakat
% 2,50 1,94 77,6
13 Persentase Panjang Jalan dalam kondisi
baik % 65 62,12 95,57
Rata-rata Capaian 109,68
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
53
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh
gambaran bahwa dari 13 indikator kinerja yang ditetapkan menghasilkan rata-
rata capaian sebesar 109,68% yang berarti masuk dalam katagori capaian
Sangat Tinggi.
Selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran kelima sesuai
hasil pengukuran kinerja sebagai berikut :
1. Persentase Penduduk yang Mendapatkan Akses Air Minum yang Aman.
Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses
pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan
dan dapat langsung diminum. Penyediaan air minum adalah kegiatan
menyediakan air minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar
mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif.
Sistem penyediaan air minum dengan jaringan perpipaan yang
selanjutnya disebut SPAM merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan
non fisik dari prasarana dan sarana air minum yang unit distribusinya
melalui perpipaan dan unit pelayanannya menggunakan sambungan
rumah/sambungan pekarangan, hidran umum, dan hidran kebakaran.
Sedangkan Sistem penyediaan air minum bukan jaringan perpipaan yang
selanjutnya disebut SPAM BJP merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik)
dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum baik bersifat individual,
komunal, maupun komunal khusus yang unit distribusinya dengan atau
tanpa perpipaan terbatas dan sederhana, dan tidak termasuk dalam SPAM.
Akses air minum yang aman dikonsumsi oleh penduduk Kabupaten
Kotabaru ada yang bersumber dari PDAM, Swasta, Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Kabupaten Kotabaru melalui Program Pengembangan Air Minum
dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), Program Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan (PPIP), Pengadaan Sumur Bor, Sumur Gali, dan
pemanfaatan air sungai.
Kemudian penduduk Kabupaten Kotabaru yang mendapatkan akses air
minum yang aman hingga pada tahun 2015 sebesar 72,15%, hal ini diperoleh
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
54
dari jumlah penduduk yang terlayani melalui SPAM sekitar 235.609 jiwa
terhadap jumlah penduduk Kabupaten Kotabaru sebanyak 329.430 jiwa. Dari
jumlah penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman tersebut
yang bersumber dari PDAM sebanyak 13.791 pelanggan Sambungan Rumah
(SR) dengan jumlah penduduk terlayani sebanyak 91.246 jiwa mencakup unit
BNA Kotabaru Kecamatan Pulau Laut Utara melayani 13 Desa dengan
penduduk sejumlah 73.538 jiwa, IKK Sungai Kupang Kecamata Kelumpang
Hulu melayani 2 Desa dengan penduduk sejumah 4.340 jiwa, IKK Serongga
Kecamatan Kelumpang Hilir melayani 3 Desa dengan penduduk sejumlah
7.700 jiwa , IKK Sengayam Kecamatan Pamukan Barat melayani 3 Desa
dengan penduduk 3.338 jiwa dan IKK Bakau Kecamatan Pamukan Utara
melayani 1 Desa dengan penduduk 2.330 jiwa. Pada tahun 2015 melalui
alokasi dana APBN dari Kementerian Pekerjaan Umum telah dibangun lagi
IKK Sungai Durian dan IKK Lontar.
Selanjutnya yang bersumber dari pihak Swasta telah dibangun akses air
minum dilingkungan perusahaan seperti oleh PT. Indocement Tunggal
Prakarsa, PT. Arutmin, PT. Sinas Mas dan PT. Minamas.
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas
dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama Tahun 2015 yaitu:
a. Kegiatan Peningkatan Distribusi Penyediaan Air Baku.
b. Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perdesaan.
2. Usaha/Kegiatan yang Mentaati Persyaratan Administratif dan Teknis
Pencegahan Pencemaran Air.
Pada tahun 2015 diketahui jumlah usaha/kegiatan yang memenuhi
persyaratan administrasi dan teknis sebanyak 112 unit usaha dan jumlah
usaha/kegiatan yang ada sebanyak 112 sehingga persentase jumlah
usaha/kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis
pencegahan pencemaran air capaiannya sebanyak 100%.
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
55
Usaha yang memiliki dokumen lingkungan, pada tahun 2015 dengan
target 100% terealisasi 100%, sehingga persentase capaian target sebesar
100% atau dari 112 usaha yang wajib memiliki dokumen terealisir 112 usaha
(100%).
Jenis dokumen lingkungan hidup bagi usaha/kegiatan adalah Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Upaya Pengelolaan Lingkungan dan
Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL), dan Surat Pernyataan
Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (SPPL) tergantung
dari jenis dan/atau besaran usaha/kegiatan.
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas
dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama Tahun 2015 yaitu :
a. Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup
b. Pengkajian Dampak Lingkungan
c. Pengelolaan B3 dan Limbah B3
d. Pengembangan Produksi Ramah Lingkungan
e. Koordinasi Penyusunan AMDAL
f. Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengendalian Lingkungan
Hidup
g. Pengelolaan Pengaduan Pencemaran/Perusakan Lingkungan hidup
h. Pelayanan Pemantauan Kualitas Lingkungan
3. Cakupan Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi
Masyarakat (KIM) di Tingkat Kecamatan.
Kelompok Informasi Masyarakat, selanjutnya disebut KIM, adalah
kelompok yang dibentuk oleh masyarakat, dari masyarakat, dan untuk
masyarakat secara mandiri dan kreatif yang aktivitasnya melakukan kegiatan
pengelolaan informasi dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka
meningkatkan nilai tambah.
Cakupan pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi
Masyarakat di tingkat kecamatan adalah cakupan pengembangan fasilitasi
dan kerja sama yang dilakukan oleh Pemda Kabupaten Kotabaru terhadap
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
56
KIM dalam pengelolaan informasi guna peningkatan nilai tambah di tingkat
kecamatan, yaitu sebanyak 21 KIM dari total 21 Kecamatan atau sebesar
100%.
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas
dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama Tahun 2015, yaitu :
a. Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM).
b. Pengadaan Alat Studio dan Komunikasi Untuk Informasi/Media Massa
c. Pelatihan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi
d. Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah
e. Penyebarluasan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
f. Penyebarluasan Informasi Media Baru (Website) Media Online
4. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
Pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin merupakan jenis
pelayanan kesehatan yang ditujukan bagi masyarakat miskin meliputi
pelayanan rawat jalan tingkat pertama dan pelayanan rawat inap tingkat
pertama di sarana kesehatan strata pertama meliputi puskesmas, balai
pengobatan pemerintah dan swasta, praktek bersama dan perorangan.
Pelaksanaan program nasional jaminan kesehatan masyarakat miskin
terdiri dari Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dengan
tujuan untuk pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi pasien
masyarakat miskin, dan program Jaminan Persalinan (Jampersal) bertujuan
untuk memberi pelayanan kesehatan bagi seluruh ibu hamil.
Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin adalah
jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan strata
pertama di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu.Target
pada tahun 2015 jumlah kunjungan 64449 orang terealisasi sebesar 64449
orang (100%). Dengan demikian hasil capaian indikator cakupan pelayanan
kesehatan dasar masyarakat miskin pada tahun 2015adalah100% dari target
yang ditetapkan sebesar 100%.
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
57
Capaian indikator cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien
masyarakat miskin pada tahun 2015 telah mencapai target 100%, hal ini
terjadi karena kesadaran masyarakat kurang mampu untuk memanfaatkan
sarana/fasilitas kesehatan yang dukung oleh adanya penjaminan pembiayaan
kesehatan seperti BPJS,Jamkesmas, Jamkesda dan SKTM dapat
dilaksanakan dengan baik.Selain itu, dukungan Pemerintah Daerah
memberikan pelayanan dasar kesehatan secara gratis di semua Puskesmas
dan jejaringnya serta Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit untuk kelas 3.
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas
dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama Tahun 2015, yaitu:
a. Pengobanatan Dasar gratis di Puskesmas dan jejaringnya.
b. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
c. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP)
d. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
e. Kemitraan Pengobatan bagi Pasien Kurang Mampu
f. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
g. Program Pelayanan Kesehatan Pasien Rujukan
h. Kegiatan Gawat Darurat di Sarana Kesehatan
5. Angka Kematian Ibu Per 100.000 Kelahiran Hidup (AKI).
Untuk Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Kotabaru pada tahun 2015
dimana pencapaian kinerjanya
berhasil, yaitu rencana target
sebanyak 150 per 100.000
kelahiran hidup dan terealisasi
sebanyak 160,77 per 100.000
kelahiran hidup atau sebesar 92,82%.
Dibandingkan dalam kurun waktu 9
tahun terakhir mulai tahun 2007
150 150 150 150 150203
224
98
39
160,77
64,750,7
134,7
174
92,82
0
50
100
150
200
250
2011 2012 2013 2014 2015
Grafik 4Trands AKI/100.000 Tahun 2011-
2014
Target Realisasi Capaian
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
58
sampai dengan 2015, maka Angka Kematian Ibu (AKI) tercatat 155/100.000,
131/100.000, 196/100.000, 213/100.000, 203/100.000, 224/100.000,
98/100.000, 39/100.000 dan 160,77/100.000.
Keberhasilan
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas
dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama Tahun 2015 yaitu :
a. Perawatan secara berkala Bagi Ibu Hamil dari Keluarga Kurang Mampu
b. Pelayanan Kunjungan Ibu Hamil
c. Pelayanan Ibu Hamil dengan Komplikasi Kebidanan
d. Pelayanan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
e. Pelayanan Neonatus dengan Komplikasi.
Hambatan/Masalah
Terjadinya peningkatan AKI pada tahun 2015 dibanding beberapa tahun
sebelumnya, disebabkan karena masih ada prilaku Ibu Bersalin yang
melakukan persalinan bukan ke fasilitas kesehatan (dukun) dan faktor
geografis Kabupaten Kotabaru yang notabene sulitnya transportasi untuk
melakukan rujukan bagi Ibu Hamil yang mempunyai resiko tinggi.
Solusi
Untuk mengatasi
masalah ini, mulai tahun 2016
diadakan Rumah Tunggu bagi
Ibu hamil yang berisiko
tinggi dan memaksimalkan
kunjungan K1, K2, K3 dan K4
serta digalakkannya program
“Gerbang Saijaan (Gerakan
Bangkitnya Sayang Anak, Ibu
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
59
dan Janin Lahir Aman dan Nyaman”). Dan yang tidak kalah pentingnya,
meningkatkan pendampingan bidan, dukun dan steakholder.
Prestasi Yang Diraih
1. Juara Terbaik I Tingkat
Provinsi Kalimantan Selatan
dalam kegiatan Kecamatan
Sayang Ibu Tahun 2015.
2. Puskesmas terpencil
berkinerja terbaik 1 Tingkat
Kalimantan Selatan
6. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 Kelahiran Hidup.
Angka kematian bayi (AKB) adalah jumlah kematian penduduk yang
berusia di bawah satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu
disuatu daerah.AKB merupakan
indikator yang sangat berguna untuk
mengetahui status kesehatan anak
khususnya bayi dan dapat
mencerminkan tingkat kesehatan
ibu, kondisi kesehatan lingkungan
secara umum, status kesehatan
penduduk secara keseluruhan serta
tingkat perkembangan sosial ekonomi masyarakat.
Angka Kematian Bayi (AKB) untuk Kabupaten Kotabaru pada tahun 2015 dari
dari target 26 kasus per 1000 kelahiran hidup terealisasi sebanyak 10,05
kasus per 1000 kelahiran hidup atau 161%. Capaian kinerja Angka Kematian
Bayi tahun 2015 tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun
2014 dengan Angka Kematian Bayi target sebanyak 26 kasus per 1000
kelahiran hidup realisasi sebanyak 8kasus per 1000 elahiran hidup atau
169%. Capaian kinerja Angka Kematian Bayi ini merupakan pencapaian
kinerja yangsangat berhasil. Trens realisasi Angka Kematian Bayi dalam
15
40
9 8 10,05
142
46
165,4 169 161
0
50
100
150
200
2011 2012 2013 2014 2015
Grafik 5 Trands AKB per 1000
Target Realisasi Capaian
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
60
9 tahun terakhir mulai tahun 2007 s.d 2015, yaitu 7/1000 KL, 13/1000 KL,
26/1000 KL, 10/1000 KL, 15/1000 KL, 40/1000 KL, 9/1000 KL, 8/1000 KL
dan 10,05/1000 KL.
Keberhasilan
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas
dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama Tahun 2015, yaitu:
a. Pelayanan Kesehatan Bayi
b. Pemberian Makanan Tambahan dan Vitamin
c. Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh Kesehatan
d. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular
e. Pelayanan Ibu Bersalin
f. Pelayanan Ibu Hamil dengan komplikasi kebidanan
g. Pelayanan Pertolongan persalinan oleh Tenaga Kesehatan
h. Pelayanan Neonatus dengan komplikasi.
Hambatan/Masalah dan Solusi
Terjadinya peningkatan AKB pada tahun 2015 dibandingkan beberapa
tahun sebelumnya, disebabkan karena masih ada prilaku Ibu Bersalin yang
melakukan persalinan bukan ke fasilitas kesehatan (dukun) dan faktor
geografis Kabupaten Kotabaru yang notabene sulitnya transportasi untuk
melakukan rujukan bagi Ibu Bersalin yang mempunyai resiko tinggi. Untuk
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
61
mengatasi masalah ini, mulai tahun 2016 diadakan Rumah Singgah bagi Ibu
hamil yang berisiko tinggi dan memaksimalkan kunjungan neonatus lengkap
serta digalakkannya program “Suami ASI Eksklusif”.
Prestasi yang Diraih :
Juara 1 Balita ASI Eksklusif
Inovasi “ Ayah ASI Eksklusif”
7. Cakupan Sasaran Pasangan Usia Subur Menjadi KB Aktif
Pasangan Usia Subur (PUS) menjadi peserta KB aktif adalah pasangan
suami istri yang sah yang istrinya atau suaminya masih menggunakan alat,
obat atau cara kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dalam kurun waktu
tertentu. Pencapaian peserta KB aktif di suatu Kabupaten/Kota
dihitung/diperkirakan setiap tahun berdasarkan perkiraan perhitungan
penurunan angka kelahiran total (Total Fertility Rate=TFR) yang telah
ditetapkan secara Nasional dan didistribusikan ke provinsi melalui Rapat
Kerja Daerah program KB Provinsi dan atau Kabupaten/Kota.
Dengan demikian cakupan sasaran PUS menjadi peserta KB aktif (PA)
adalah jumlah peserta KB aktif (PA) dibandingkan dengan seluruh PUS dalam
suatu di wilayah pada kurun waktu tertentu. Peserta KB Aktif adalah
merupakan jumlah kumulatif dari peserta KB yang terus menerus
menggunakan salah satu alat, obat dan cara kontrasepsi ditambah dengan
jumlah peserta KB baru pada tahun berjalan. Hal ini dilakukan dengan
mengajak PUS untuk menjadi peserta KB baru (PB yakni PUS yang baru
pertama kali menggunakan salah satu alat, obat dan cara kontrasepsi, atau
yang menjadi peserta KB setelah melahirkan atau keguguran) dan membina
peserta KB aktif.
Pada tahun 2015 cakupan sasaran PUS menjadi KB Aktif di Kabupaten
Kotabaru sebanyak 79,12% dimana jumlah peserta KB Aktif sebanyak 54.475
orang dan jumlah PUS sebanyak 68.849 orang, sehingga capaian kinerja
sebesar 121,72%. (2015:71.
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
62
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas
dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama Tahun 2015, yaitu:
a. Penyediaan Pelayanan KBdan Alat Kontrasepsi Bagi Keluarga Miskin
b. Peningkatan Perlindungan Hak Reproduksi Individu
c. Promosi Pelayanan Khiba
d. Pembinaan Keluarga Berencana
e. Peningkatan Partisipasi Pria Dalam Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi
f. Pengumpulan, Updating, Analisis DataPeserta KB Aktif
8. Cakupan Layanan Rumah Layak Huni
Cakupan ketersediaan rumah layak huni adalah cakupan pemenuhan
kebutuhan rumah yang memenuhi persyaratan keselamatan bangunan dan
kecukupan minimum luas bangunan serta kesehatan penghuninya. Kriteria
rumah layak huni meliputi : memenuhi persyaratan keselamatan bangunan
(struktur bawah/pondasi, struktur tengah/kolom dan balak, struktur atas);
menjamin kesehatan meliputi pencahayaan, penghawaan dan sanitasi; serta
memenuhi kecukupan luas minimum 7,2 m2/orang sampai dengan 12
m2/orang. Kriteria rumah layak huni tersebut tidak menghilangkan
penggunaan teknologi dan bahan bangunan daerah setempat sesuai kearifan
lokal daerah untuk menggunakan teknologi dan bahan bangunan dalam
membangun rumah layak huni.
Berdasarkan data pada tahun 2012 di Kabupaten Kotabaru jumlah
penduduk yang tidak memiliki rumah sendiri (backlog) sebanyak 22.232 unit
rumah dan jumlah rumah tidak layak huni sebanyak 10.112 unit rumah.
Kemudian pada tahun 2014 terjadi penurunan rumah tidak layak huni
menjadi 9.364 unit dari sejumlah 78.792 unit rumah se Kabupaten Kotabaru
yang disebabkan terbangunnya sebanyak 150 unit rumah murah untuk PNS
Golongan I dan Golongan II oleh PT. Perumnas kerjasama dengan Pemerintah
Kabupaten Kotabaru, diterimanya bantuan stimulan perumahan swadaya
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
63
dari Kementerian Perumahan Rakyat untuk perbaikan perumahan sebanyak
344 unit, dibangunnya perumahan melalui Bedah Rumah oleh Pemerintah
Kabuapaten Kotabaru sebanyak 10 unit, dan tumbuhnya perumahan-
perumahan yang dibangun pihak swasta.
Cakupan Rumah Layak Huni di Kabupaten Kotabaru pada tahun 2014
diperoleh dari jumlah rumah layak huni se Kabupaten Kotabaru dibagi
jumlah rumah se Kabupaten Kotabaru yaitu 47.196 unit dibagi 78.792 unit
rumah se Kabupaten Kotabaru dikalikan 100% diperoleh cakupan rumah
layak huni sebanyak 59,90%.
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas
dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama Tahun 2015, yaitu :
a. Penetapan Kebijakan, Strategi dan Program Pembangunan
b. Koordinasi Penyelenggaraan Pengembangan Perumahan
c. Fasilitasi dan Stimulasi Pembangunan Perumahan Masyarakat Kurang
Mampu
d. Sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang perumahan
e. Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat.
9. Pengangkutan Sampah
Aktivitas yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
akan berpengaruh terhadap meningkatnya volume sampah. Apabila masalah
ini tidak dilakukan penanganan secara serius, diprediksi dapat
mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan yang cukup signifikan di
seluruh wilayah, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk mewujudkan kota bersih dan hijau, telah dicananagkan berbagai
program yang pada dasarnya bertujuan untuk mendorong dan meningkatkan
kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah pada
dasarnya bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan
dengan jalan melakukan pengelolaan sehingga berkurang volumenya.
Pengelolaan sampah meliputi elemen penyimpanan di tempat-tempat
penghasil sampah, pengumpulan sampah di 168 tempat pembuangan
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
64
sementara, pengangkutan sampah ke tempat-tempat pembuangan akhir,
pemanfaatan kembali atau daur ulang, dan pengolahan/pemusnahan.
Keterlibatan masyarakat diperlukan untuk melakukan pengelolaan sampah
sehingga pada gilirannya sampah dapat diolah secara mandiri dan menjadi
sumberdaya.
Pengangkutan sampah adalah membawa sampah dari sumber dan/atau
dari tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan
sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir.
Produksi sampah di Kabupaten Kotabaru tahun 2015 mencapai 140
m³/hari, diangkut ke TPA sebesar 110 m³/hari atau 78,57% sedangkan
sisanya oleh masyarakat yang bertempat tinggal di kawasan pesisir dan
sungai ada yang dibuang ke laut dan ke sungai, serta dipilah dan
dikumpulkan untuk dijual ke penampungan. Namun demikian Pemerintah
Kabupaten Kotabaru tetap berupaya untuk mengurangi sampah dilakukan
dengan berbagai cara antara lain dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA)
Sebelimbingan dengan secara terbuka (open dumping) rata-rata sebesar 110
m³/hari yang terletak wilayah Kecamatan Pulau Laut Utara, sebelum
memfungsikan TPA Sungup secara control landfill yang sudah dibangun dan
terletak di Kecamatan Pulau Laut Tengah.
Upaya- upaya yang dilakukan untuk meningkatkan indikator volume
sampah yang terangkut ke TPA yaitu menambah jumlah sarana
pengangkutan yang dimiliki dimana kondisi yang ada sebanyak 33 armada,
meningkatkan ritasi pengangkutan dengan menambah dukungan biaya
operasional dalam rangka peningkatan jumlah sampah yang diangku ke TPA
dan menambah tenaga operasional.
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas
dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama Tahun 2015, yaitu :
a. Penyediaan Prasarana dan sarana pengelolaan persampahan.
b. Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana
Persampahan.
c. Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan.
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
65
10. Angka Partisipasi Kasar (APK)
Peningkatan sumber daya manusia di Kabupaten Kotabaru agar mampu
bersaing dalam era globalisasi dilakukan dengan terus mengupayakan
memberikan pelayanan pendidikan formal untuk dapat mengembangkan
potensi masyarakat agar dapat hidup mandiri serta melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi. Hal tersebut diwujudkan dalam kebijakan
Pemerintah Kabupaten Kotabaru bahwa tidak ada penduduk usia sekolah di
Kabupaten Kotabaru yang tidak bersekolah karena alasan tidak mempunyai
biaya. Berbagai upaya telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan dengan harapan pendidikan di Kabupaten Kotabaru mencapai
standar kualitas nasional.
Berdasarkan hasil analisis pencapaian kinerja untuk sasaran
meningkatnya ketercapaian dan keterjangkauan memperoleh layanan
pendidikan di Kabupaten Kotabaru terhadap Indikator Angka Partisipasi
Kasar .
Capaian Angka Partisipasi Kasar (APK) yang diperoleh dari
perbandingan siswa pada jenjang sekolah dibagi dengan jumlah penduduk
pada usia sekolah tersebut dan secara terinci capaian APK pada masing-
masing jenjang pendidikan adalah sebagai berikut : Capaian APK
SD/MI/Paket A pada tahun 2015 terealisasi sebesar 108,53% dari yang
ditargetkan sebesar 99,50%, APK (SLTP/MTs/Paket B) terealisasi sebesar
93,54% dari target sebesar 99,35%, APK (SMU/MA/Paket C) terealisasi
sebesar 83,86% dari target sebesr 85,61%.
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas
dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama Tahun 2015 yaitu :
a. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
b. Program Pendidikan Menengah
c. Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
d. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
e. Program Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun.
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
66
11. Angka Partisipasi Murni (APM)
Terhadap indikator Angka Partisipasi Murni (APM) Capaian Angka
Partisipasi Murni (APM) diperoleh dari perbandingan jumlah siswa usia
sekolah dibagi dengan jumlah penduduk anak usia sekolah. APM
(SD/MI/Paket A) pada tahun 2015 terealisasi sebesar 95,14% dari target
sebesar 96,86%; APM (SMP/MTs/Paket B) terealisasi sebesar 70,22% dari
target sebesar 76,80%; dan APM (SMU/MA/Pakt C) terealisasi sebesar
63,08% dari target sebesar 42,06%.
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas
dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama Tahun 2015 yaitu :
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini
b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
c. Program Pendidikan Menengah
d. Program Pendidikan Non Formal
e. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
f. Program Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun.
12. Peningkatan Minat Baca Masyarakat
Prioritas Perpustakaan Umum Kabupaten Kotabaru menjadi sarana
belajar dari tingkat SD, SMP, SMA, Mahasiswa maupun Pegawai
Negeri/Swasta/Umum dengan berbagai fasilitas informasi bahan pustaka
yang dapat dibuka melalui PC yang telah disediakan katalog bahan pustaka
/OPAC melalui Software IBRA, bahan pustaka yang lengkap dan sesuai
dengan kurikulum terbaru.
Pada tahun 2015 dengan jumlah pengunjung sebanyak 58.851 orang
yang terdiri dari pengunjung di Perpustakaan Umum sebanyak 27.578 dan
pengunjung perpustakaan keliling sebanyak 22.186 orang. Dengan demikian
terjadi peningkatan sebanyak 1.078 orang atau sebesar 1,83% dibandingkan
pada tahun 2014 dengan pengunjung sebanyak 57.773 orang.
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
67
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas
dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama Tahun 2015, yaitu :
a. Pemasyarakatan Minat dan Budaya Membaca Untuk Mendorong
Terwujudnya Masyarakat Pembelajar
b. Supervisi Pembinaan dan Stimulasi Pada Perpustakaan Umum,
Perpustakaan Khusus, Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan
Masyarakat
c. Penyediaan Bantuan Pengembangan Perpustakaan dan Minat Baca Daerah
d. Penyelenggaraan Koordinasi Pengembangan Budaya Baca
e. Publikasi dan Sosialisasi Minat dan Budaya Baca
13. Panjang Jalan Dalam Kondisi Baik
Kriteria kondisi jalanadalah bahwa setiap ruas jalan harus memiliki
kerataan permukaan jalan yang memadai bagi kendaraan untuk dapat dilalui
oleh kendaraan dengan cepat, aman, dan nyaman. Panjang jalan di seluruh
wilayah Kabupaten Kotabaru adalah sepanjang 1.608,46 Km dengan rincian
Jalan Negara sepanjang 140,66 Km; Jalan Provinsi sepanjang 40 Km; dan
Jalan Kabupaten sepanjang 1.427,80 Km.
Selanjutnya untuk kondisi jalan baik di seluruh wilayah Kabupaten
Kotabaru sampai dengan tahun 2015 sepanjang 875,8 Km terdiri dari Jalan
Negara sepanjang 140,66 Km, Jalan Provinsi sepanjang 40 Km, dan Jalan
Kabupaten sepanjang 695,14 Km, sedangkan Jalan Kabupaten yang
kondisinya sedang sepanjang 442,86%; kondisi rusak sepanjang 110,21 Km,
dan kondisi rusak berat sepanjang 179,59 Km. Dengan demikian persentase
panjang Jalan dalam Kondisi Baik dapat diperoleh sebesar 61,34%.
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas
dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama Tahun 2015, yaitu:
a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
b. Program rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
c. Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan.
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
68
Sasaran 6 : Mewujudkan pembinaan kepemudaan dan olahraga,
pengembangan kebudayaan dan pariwisata, terpenuhinya sarana dan
prasarana tempat ibadah, ketersediaan tempat pemakaman umum dan
keperluan penyelenggaraan pemakaman.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Mewujudkan pembinaan
kepemudaan dan olahraga, pengembangan kebudayaan dan pariwisata,
terpenuhinya sarana dan prasarana tempat ibadah, ketersediaan tempat
pemakaman umum dan keperluan penyelenggaraan pemakaman’ diukur melalui
3 indikator dengan target, realisasi dan capaian sebagaimana dalam tabel 15
sebagai berikut:
Tabel 3.11
Target, Realiasasi dan Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama Sasaran Keenam
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh
gambaran bahwa dari 3 (tiga) indikator kinerja yang ditetapkan menghasilkan
capaian kinerja rata-rata sebesar 81,27% yang berarti masuk dalam katagori
capaian Tinggi.
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas
dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama
Tahun 2015 yaitu :
a. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan melalui kegiatan Pembinaan
Organisasi Kepemudaan yang ada di Kotabaru.
b. Program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga meliputi kegiatan
peningkatan kesegaran jasmani dan rekreasi, penyelenggaraan kompetisi
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN TAHUN 2015 Capaian
Kinerja
(%) TARGET REALISASI
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Rasio pemuda yang berprestasi % 100 85,87 85,87
2 Rasio prestasi olahraga % 100 83,37 83,37
3 Persentase Tempat Pemakaman Umum
(TPU) mendapat bantuan
% 100 74,58 74,58
Rata-rata Capaian 81,27
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
69
olahraga, pemberian penghargaan bagi insan olahraga yang berdedikasi dan
berprestasi serta kerjasama peningkatan olahragawan berbakat dan
berprestasi dengan lembaga/instansi lainnya.
c. Program Pengelolaan Areal Pemakaman melalui kegiatan Pembangunan
Sarana dan Prasarana Pemakaman.
Sasaran 7 : Mewujudkan Kotabaru sebagai pusat ekonomi, perdagangan,
wisata dan agro industri dengan melihat letak geografisnya di tengah
Nusantara.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Mewujudkan Kotabaru sebagai
pusat ekonomi, perdagangan, wisata dan agro industri dengan melihat letak
geografisnya di tengah Nusantara’ diukur melalui 3 (tiga) indikator dengan target,
realisasi dan capaian sebagaimana dalam tabel 16 sebagai berikut
Tabel 3.12
Target, Realiasasi dan Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama Sasaran Ketujuh
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh
gambaran bahwa dari 3 (tiga) indikator kinerja yang ditetapkan menghasilkan
capaian kinerja rata-rata sebesar 81,92 % yang berarti masuk dalam katagori
capaian tinggi.
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas
dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama
Tahun 2015 yaitu:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN TAHUN 2015 Capaian
Kinerja (%) TARGET REALISASI
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Persentase tingkat kunjungan wisata % 50 45 90
2 Rasio rehabilitasi hutan dan lahan % 80 56,04 70,05
3 Cakupan pelayanan advice tata ruang
sesuai RTRW
% 100 85,71 85,71
Rata-rata Capaian 81,92
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
70
a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata melalui kegiatan Pelaksanaan
promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar negeri;
b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata melalui Peningkatan
pembangunan sarana dan perasarana pariwisata, Pelaksanaan Koordinasi
Pembangunan Objek Pariwisata dengan Lembaga / dunia usaha
c. Program Pengembangan Kemitraan melalui Pengembangan dan penguatan
litbang, kebudayaan dan pariwisata, Pengembangan SDM di bidang
kebudayaan dan pariwisata bekerjasama dengan lembaga lainnya serta
Fasilitasi pembentukan forum komunikasi antar pelaku industri pariwisata
dan budaya
d. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, merupakan indikator yang menjadi
penentu capaian kinerja pada rehabilitasi hutan dan lahan dengan
melakukan Pembuatan Bibit / Benih Tanaman Kehutanan, Peningkatan
peran serta masyarakat dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan (PPKAN),
Penyelenggaraan Reboisasi dan Penghijauan Lahan, Rehabilitasi Hutan dan
Lahan Kritis DAS dan Pemeliharaan Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
(RHL)
e. Program Pemanfaatan Ruang Pelayanan Masyarakat dalam Pengurusan Izin
Pemanfaatan Ruang.
Gambar 3.1 Penghargaan Kebudayaan Yang Diterima Bupati Kotabaru
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
71
2. PERBANDINGAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA
TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR
Selanjutnya untuk pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja makro
Pemerintah Kabupaten Kotabaru yang telah dicapai pada Tahun 2015 yang
membandingkan antara Realiasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun ini dengan
Tahun Lalu dan Beberapa Tahun Terakhir adalah sebagai berikut:
Tabel 3.13
Perbandingan antara Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Makro
Tahun 2012 s/d 2015
No Indikator Satuan
2012 2013 2014 2015
Realisasi Capaian (%)
Realisasi Capaian (%)
Realisasi Capaian (%)
Realisasi Capaian (%)
1 Melek Huruf % 95,33 98,27 96,73 99,51 96,80 99,28 98.07 99,56
2 Lama Sekolah Tahun 7,09 94,53 7,10 91,61 7,12 89 7.12 89,00
3 Daya Beli (Konsumsi Riil/ Kapita)
660.400 98,82 663.330 98,62 680.200 100 680,200 99,01
4 Usia Harapan
Hidup
Tahun 66,15 100,37 66,45 99,80 66,78 99,82 68.40 102,09
5 IPM 72,43 99,84 73,15 11,20 73,57 99,95 73.15 98,85
6 PDRB (Rp. Juta) berdasarkan ADHB dgn pertambangan
Rp.
12.106.197 111,08 13.283.868 113,12 14.660.835 116,46 17.568.536 130,79
7 Jumlah Penduduk
Jiwa 303.459 100,65 308.730 98,11 314.492 97,77 320,200 93,89
8 Pertumbuhan Ekonomi
% 6,62 110,33 6,71 107,36 5,99 92,15 4,3 66,15
9 Pertumbuhan Penduduk
% 2,17 210,59 1,73 252,60 2,09 200,47 2.40 62,18
10 Income/Kapita
(Rp)
Rp 39.962.363 102,14 43.031.782 102,24 46.617.514 103,47 46,617,514 62,18
11 Tingkat Pengangguran
% 4,38 105,93 4,45 96,17 3,94 108,10 6,10 155,61
12 Angka
Kemiskinan
% 4,85 98,17 4,73 91,54 4,5 82,66 4.50 126,40
13 Inflasi % 6,00 100 5,31 112,99 5,31 112,99 4.57 76,17
14 Investasi (Rp. Juta)
Rp 21.778.790 118,83 22.300.000 109,74 30.069.187 134,76 30,067,000 134,76
Sumber: BPS Kabupaten Kotabaru
Pada tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kotabaru dengan
pertambangan adalah 4,30 persen, atau sama dengan tahun 2013, akan tetapi
mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar
5,99 persen. Seperti yang sudah diketahui bersama, sektor pertambangan
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
72
dengan produk andalan batubara merupakan salah satu komoditi unggulan di
daerah ini. Dengan kontribusi 22,76 persen terhadap total PDRB mengalami
penurunan harga sampai dengan 50 persen, serta dengan diterapkannya
Peraturan Pemerintah terkait larangan ekspor mineral mentah.
Sementara itu, apabila dilihat dari PDRB Kabupaten Kotabaru atas dasar
harga berlaku tanpa pertambangan, diketahui bahwa pada tahun 2015 nilai yang
dicapai adalah sebesar Rp. 13.433.075 meningkat dibandingkan dengan tahun
2014 yang sebesar Rp. 12.587.940,-. Tabel diatas menunjukkan bahwa PDRB
Kabupaten Kotabaru atas dasar harga berlaku dengan pertambangan mengalami
peningkatan. Peningkatan ini menunjukkan bahwa terjadi akselerasi aktivitas
ekonomi baik dari sisi nominal maupun produksi.
Pemerintah Daerah selalu berusaha untuk terus menarik investor untuk
melakukan investasi di Kabupaten Kotabaru dalam rangka meningkatkan
perekonomian, hal ini dapat dilihat dari capaian indicator investasi di Kabupaten
Kotabaru dari tahun 2012 – 2014 terus meningkat dan kebijakan tersebut juga
diharapkan dapat membuka akses dalam rangka pencipataan lapangan kerja
baru untuk mencapai target penurunan tingkat pengangguran.
Kebijakan yang dilakukan Pemerintah juga diharapkan mampu
meningkatkan income perkapita masyarakat, ini dapat dilihat dari capaian
indikator income/perkapita setiap tahunnya selalu diatas 100 %, dan tentunya
secara langsung berdampak pula terhadap tingkat daya beli masyarakat, dimana
capaian selalu meningkat sampai dengan tahun 2014 diprediksi 100%.
Inflasi adalah kenaikan harga secara umum, atau inflasi dapat juga
dikatakan sebagai penurunan daya beli uang. Makin tinggi kenaikan harga
makin turun nilai uang. Definisi diatas memberikan makna bahwa, kenaikan
harga barang tertentu atau kenaikan harga karena panen yang gagal misalnya,
tidak termasuk inflasi. Laju inflasi merupakan ukuran yang dapat
menggambarkan kenaikan/penurunan harga dari sekelompok barang dan jasa
yang berpengaruh terhadap kemampuan daya beli masyarakat. Laju inflasi
Kabupaten Kotabaru ditunjukkan oleh data nilai inflasi rata-rata cukup stabil
dari tahun 2012 sebesar 6 persen dan cenderung turun pada tahun 2014 dan
2015 diangka 4,57 %.
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
73
Dalam rangka penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Kotabaru
dilihat dari data tahun 2012 – 2014, setiap tahunnya masih dikisaran 4,5 dan
belum dapat mencapai target yang telah ditetapkan, hal ini kemungkinan
disebabkan belum tepatnya sasaran program dan kegiatan yang dilakukan dalam
rangka pengurangan kemiskinan, kedepan perlu disusun strategi dan kebijakan
pelaksanaan program yang langsung menyentuh ke masayarakat miskin melalui
pola pemeberdayaan sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten
Kotabaru.
Indeks pembangunan manusia juga menyajikan ukuran kemajuan
pembangunan yang lebih memadai pada indeks pendidikan dan indeks
kesehatan namun belum cukup baik di indeks daya beli. Namun demikian IPM
bukan satu-satunya indikator yang mampu menjelaskan pembangunan manusia
secara menyeluruh. IPM adalah suatu ringkasan yang tidak dapat menggantikan
arti dari perspektif pembangunan manusia yang sangat kaya makna sehingga
bukan merupakan suatu ukuran komprehensif dari pembangunan manusia.
Pada tahun 2015 IPM Kabupaten Kotabaru tercatat sebesar 73,15. Angka
ini mengalami penurunan sebesar 0,42 dibandingkan IPM pada tahun 2014
sebesar 73,57. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator
komposit tunggal yang mengukur tiga dimensi pokok pembangunan manusia
yang mencerminkan status kemampuan dasar (basic capabilities) penduduk.
Ketiga kemampuan dasar tersebut adalah umur panjang dan sehat yang diukur
dengan Indeks Kesehatan (IK), pengetahuan dan keterampilan yang diukur
dengan Indeks Pendidikan (IP), serta akses terhadap sumber daya yang
dibutuhkan untuk mencapai standar hidup layak yang diukur dengan Indeks
Daya Beli (IDB). Indikator dampak sebagai komponen yang dibutuhkan untuk
perhitungan IPM adalah angka harapan hidup waktu lahir, pencapaian
pendidikan yang diukur dengan angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah,
serta pengeluaran konsumsi per kapita yang disesuaikan.
Dalam kaitannya dengan upaya kesehatan dan kaitannya dengan faktor
sosial budaya, maka angka harapan hidup waktu lahir dipandang sebagai suatu
bentuk akhir dari upaya peningkatan taraf kesehatan seca keseluruhan. Angka
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
74
harapan hidup waktu lahir menunjukan rata-rata tahun hidup yang akan
dijalani oleh seseorang dari mulai dilahirkan. Umur harapan hidup digunakan
untuk mengukur pencapaian pembangunan manusia, cermin dari dimensi sehat
dan berumur panjang. Tahun 2015 umur harapan hidup di Kabupaten Kotabaru
tercatat 68,40 tahun dan selalu meningkat dilahat dari tahun ke tahun, yang
berarti rata-rata umur yang mungkin dicapai dari sejak lahir sampai meninggal
dunia penduduk Kabupaten Kotabaru adalah antara 67 sampai 68 tahun.
Kepedulian pemerintah untuk menuntaskan buta huruf terus digalakan
baik melalui program pendidikan dasar secara massal maupun melalui berbagai
instrumen kebijakan seperti kursus, program pemberantasan buta huruf
fungsional, kejar Paket A dan keaksaraan fungsional. Khusus program
keaksaraan fungsional adalah bertujuan untuk memberantas kebutaaksaraan
dengan fokus kegiatan melalui diskusi, membaca, menulis, berhitung dan
pemecahan masalah yang dihadapi dalam aktifitas yang berkaitan dengan
kebutuhan keseharian. Angka melek huruf Kabupaten Kotabaru tahun 2015
mencapai 98,07 persen.
Rata-rata lama sekolah mengindikasikan makin tingginya pendidikan yang
dicapai oleh masyarakat di suatu daerah. Semakin tinggi rata-rata lama sekolah
berarti semakin tinggi jenjang pendidikan yang dijalani. Rata-rata lama sekolah
yaitu rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke
atas di seluruh jenjang pendidikan formal yang pernah diikuti. Nampak bahwa
rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun keatas dari tahun 2012 sampai
dengan tahun 2015 di Kabupaten Kotabaru semakin baik dan terus bertambah,
walaupun berjalan sangat lambat. Pada tahun 2012, rata-rata lama sekolah di
Kabupaten Kotabaru mencapai 7,09 tahun dan pada tahun 2015, rata-rata lama
sekolah penduduk Kabupaten Kotabaru menjadi 7,12 tahun, artinya secara rata-
rata penduduk usia 15 tahun ke atas di Kabupaten Kotabaru berpendidikan
kelas 2 SLTP.
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
75
Kemudian pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah
dicapai pada Tahun 2015 yang membandingkan antara Realiasi serta Capaian
Kinerja Tahun ini dengan Tahun Lalu dan Beberapa Tahun Terakhir pada
indikator sasaran adalah sebagai berikut:
Sasaran 1 : Terwujudnya lembaga Pemerintah Kabupaten Kotabaru yang
efisien, efektif, kompetitif, responsif, adaptif dengan memperhatikan aspek
kewibawaan, akuntabel dan responsibel.
Keberhasilan capaian kinerja “Terwujudnya lembaga Pemerintah Kabupaten
Kotabaru yang efisien, efektif, kompetitif, responsif, adaptif dengan
memperhatikan aspek kewibawaan, akuntabel dan responsible” diukur melalui 8
indikator kinerja utama dengan target dan realisasi dan capaiannya sebagaimana
pada tabel 3.14 sebagai berikut.
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
76
Tabel 3.14
Perbandingan antara Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Sasaran Kesatu Tahun 2011 s.d 2015
INDIKATOR KINERJA
UTAMA
2011 2012 2013 2014 2015 REALISASI KINERJA
(%)
CAPAIAN KINERJA
(%)
REALISASI KINERJA
(%)
CAPAIAN KINERJA
(%)
REALISASI KINERJA
(%)
CAPAIAN KINERJA
(%)
REALISASI KINERJA
(%)
CAPAIAN KINERJA
(%)
REALISASI KINERJA
(%)
CAPAIAN KINERJA
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (6) (7) (8) (9)
1 Persentase penetapan dan pengundangan Peraturan
Daerah
74,52 74,52 76,92 76,92 103,33 103,33 107,14 107,14 100 100
2 Cakupan Rasio Petugas
Perlindungan Masyarakat
29,21 58,42 35,16 72,49 38,52 76,84 41,26 82,52 50 87,5
3
Sertifikasi tanah Aset
Pemerintah Kabupaten
Kotabaru
10,12 40,48 35,71 89,27 35,29 88,22 11,11 44,44 25 84
4
Persentase Naskah kerjasama antar Daerah/
Lembaga yang ditindaklanjuti
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
5 Kualitas Aparatur yang
bersih dan berwibawa
93,45 93,45 100 100 99,90 99,90 99,85 99,85 100 99,91
6
Persentase temuan
pemeriksaan yang telah
ditindaklanjuti
71 71,00 95 95 93 93 76,92 96,15 100 87,60
7 Cakupan pelayanan
bencana kebakaran
61,65 77,06 72,48 83,91 60,36
73,28 62,47 78,08 80 82,00
8 Rasio Belanja Langsung terhadap APBD
52,1 86,83 54,15 90,24 58,15 96,92 59,57 99,28 60 99,55
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
77
Sasaran 2: Terwujudnya pembangunan dan pelayanan yang demokratis, dengan
kebijakan yang berpijak pada kepentingan dan hajat rakyat serta hubungan baik dari
setiap elemen pembangunan.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya pembangunan dan
pelayanan yang demokratis, dengan kebijakan yang berpijak pada kepentingan dan hajat
rakyat serta hubungan baik dari setiap elemen pembangunan” diukur melalui 8
indikator dengan target, realisasi dan capaian sebagaimana dalam tabel 3.15
sebagai berikut:
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
78
Tabel 3.15
Perbandingan antara Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Sasaran Kedua Tahun 2011 s.d 2015
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2011 2012 2013
2014 2015
REALISASI (%)
CAPAIAN (%)
REALISASI (%)
CAPAIAN (%)
REALISASI (%)
CAPAIAN (%)
REALISASI (%)
CAPAIAN (%)
REALISASI (%)
CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Cakupan penerbitan Kartu
Tanda Penduduk
51,2 69,19 57,67 77,94 66,06 89,27 74,88 101,19 65,23 88,15
2 Cakupan penerbitan Akta
Kelahiran
15,75 39,38 16,59 41,48 22,53 56,32 25,65 64,12 7,17 17,93
3
Rasio penerbitan perijinan
dan non perijinan yang
dilayani satu pintu
75 100,00 75 100 75 100 62 82,66 70 93,33
4
Persentase Desa Pelaksana
Gerakan Pembangunan
untuk rakyat ( Gapura)
Saijaan
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
5 Tingkat ketersediaan pangan
utama
105,05 116,72 120,16 133,51 112,38 124,86 127,12 141,24 127,12 141,24
6
Persentase Jumlah PMKS
yang memperoleh bantuan sosial
3,4 56,67 4,82 80.33 4,82 80,33 4,82 80,33 6 100,00
7
Persentase cakupan layanan
pengaduan tindak kekerasan
terhadap perempuan dan
anak
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
8 Persentase tingkat konflik
sosial
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
79
Sasaran 3 : Terwujudnya peran serta aktif masyarakat dan sektor swasta
dengan meningkatnya kapasitas dan meningkatnya pendapatan serta
kesejahteraan sektor swasta dan masyarakat.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya peran serta aktif
masyarakat dan sektor swasta dengan meningkatnya kapasitas dan
meningkatnya pendapatan serta kesejahteraan sektor swasta dan masyarakat’
diukur melalui 6 indikator dengan target, realisasi dan capain sebagaimana
dalam tabel 3.16 sebagai berikut:
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
80
Tabel 3.16
Perbandingan antara Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Sasaran Ketiga Tahun 2011 s.d 2015
INDIKATOR KINERJA
UTAMA
2011 2012 2013 2014 2015 REALISASI
(%) CAPAIAN
(%) REALISASI
(%) CAPAIAN
(%) REALISASI
(%) CAPAIAN
(%) REALISASI
(%) CAPAIAN
(%) REALISASI
(%) CAPAIAN
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (6) (7) (6) (7)
1
Besaran pencari kerja
yang terdaftar yang
ditempatkan
0
0
0
0
2,10
21,0 5,48 54,80 3,20 16,00
2 Persentase jumlah
koperasi aktif
60,56 84,11 60,56 84,11 60,56 84,11 60,56 84,11 61,24 87,50
3
Persentase
peningkatan mutu
pertanian
46,42 116,05 46,42 116,05 50,51 126,27 29,07 72,67 6,79 135,78
4
Persentase
peningkatan populasi ternak
30,18 75,45 30,18 75,45 31,64 79,10 32,16 80,40 14,53 151,50
5
Persentase
peningkatan produksi
perikanan
102,47 102,47 102,47 102,47 108,38 108,38 114,86 114,86 1,39 136,27
6
Persentase
Peningkatan
Penerima Bantuan Hibah Bibit Karet,
Kakao dan Kelapa
Sawit
29,16 72,90 29,16 72,90 31,82 79,55 34,75 86,87 21,38 101,37
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
81
Sasaran 4 : Terwujudnya peningkatan PAD serta potensial Keuangan Daerah
lainnya guna pembiayaan pembagunan dan kesejahteraan rakyat dan
peningkatan sistem.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya peningkatan
PAD serta potensial Keuangan Daerah lainnya guna pembiayaan pembagunan
dan kesejahteraan rakyat dan peningkatan sistem’ diukur melalui 2 indikator
dengan target, realisasi dan capain sebagaimana dalam tabel 3.17 sebagai
berikut:
Tabel 3.17
Perbandingan antara Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Sasaran Keempat Tahun 2011 s.d 2015
Sasaran 5 : Terwujudnya ketersediaan air bersih, sarana komunikasi,
pelayanan kesehatan yang dapat terjangkau masyarakat, pendidikan,
penerangan jalan (aliran listrik kepelosok desa) akses jalan kepedesaan.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya ketersediaan air
bersih, sarana komunikasi, pelayanan kesehatan yang dapat terjangkau
masyarakat, pendidikan, penerangan jalan (aliran listrik kepelosok desa) akses
jalan kepedesaan” diukur melalui 15 indikator dengan target, realisasi dan
capaian sebagaimana dalam tabel 3.18 sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2011 2012 2013 2014 2015 REALISASI
(%)
CAPAIAN
(%)
REALISASI
(%)
CAPAIAN
(%)
REALISA
SI (%)
CAPAIAN
(%)
REALISASI
(%)
CAPAIAN
(%) REALISASI
(%)
CAPAIAN
(%)
(1) (2) (3) (6) (6) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Tingkat pertumbuhan pendapatan daerah
118,99
118,99 101,56 104,49 104,49
124,30
104,49 104,49
118,99
118,99
2 Rasio PAD terhadap total penerimaan APBD
6,08
60,8 2,52 25,2 8,64
86,4 8,64 86,4
8,67
86,7
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
82
Tabel 3.18 Perbandingan antara Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Sasaran Kelima
Tahun 2011 s.d 2015
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2011 2012 2013 2014 2015
REALISASI
(%)
CAPAIAN
(%)
REALISASI
(%)
CAPAIAN
(%)
REALISASI
(%)
CAPAIAN
(%)
REALISASI
(%)
CAPAIAN (%) REALISASI
(%)
CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (6) (6) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman
67,14 95,91 68,32 97,60 69,14 98,77 71,52 102,17 72,15 103,07
2
Persentase usaha /
Kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran air
100 100
100
100
100
100
100
100 100 100
3
Cakupan pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat di Tingkat
Kecamatan
50 100 50 100 75 150 100 200 100 200
4 Cakupan pelayanan kesehatan dasar
masyarakat miskin
63,81
63,81 65,70 65,70 90,67 90,67 62 62 100 100
5 Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup
103
131
203 38,89 98 134 39 174 160,77 92,82
6 Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup
15
142
13 100 9 165 8 169 10,05 161
7 Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi KB aktif
73,16 112,55 87,55 134,69 87,84 135,14 79,12 121,72 87,95 120,08
8 Cakupan layanan rumah layak huni
41,13 58,76 42,61 60,87 50,13 71,61 59,90 85,57 87,95 120,22
9 Persentase pengangkutan sampah
95 95 100 100 80,28 80,28 78,57 112,24 100 100
10
Angka Partisipasi Kasar (APK) - APK (SD/MI/Paket A) - APK (SLTP/MTs/Paket
B) - APK (SMU/Paket C)
99,67 98,43
84,45
99,67 98,43
84,45
110,76 80,30
58,22
97,00 93,69
118,51
103,80 87,22
79,61
104,32 98,72
92,99
108,53 78,13
73,53
109,07 88,43
85,89
108,53 93,54
83,86
109,08 94,15
97,96
11
Angka Partisipasi Murni (APM)
- APM (SD/MI/Paket A) - APM (SLTP/MTs/Paket
B) - APM (SMU/Paket C)
96,86 76,80
42,06
96,86
76,80 42,06
96,86 76,79
58,22
95,94 106,48
166,32
97,38 77,51
74,54
98,96 96,15
90,08
90,27 64,51
66,84
91,74 80,03
80,77
95,14 70,22
63,08
95,14 91,43
149,98
12 Persentase Peningkatan
Minat Baca Masyarakat 1,25 50 1,37 54,80 1,80 72,00 1,83 73,20 1,94 77,6
13 Persentase Panjang Jalan dalam kondisi baik
12,18 18,74 16,13 157,37 8,,22 67,99 61,34 94,37 62,12 95,57
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
83
Sasaran 6 : Mewujudkan pembinaan kepemudaan dan olahraga,
pengembangan kebudayaan dan pariwisata, terpenuhinya sarana dan
prasarana tempat ibadah, ketersediaan tempat pemakaman umum dan
keperluan penyelenggaraan pemakaman.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Mewujudkan pembinaan
kepemudaan dan olahraga, pengembangan kebudayaan dan pariwisata,
terpenuhinya sarana dan prasarana tempat ibadah, ketersediaan tempat
pemakaman umum dan keperluan penyelenggaraan pemakaman’ diukur melalui
3 indikator dengan target, realisasi dan capaian sebagaimana dalam tabel 3.19
sebagai berikut:
Tabel 3.19
Perbandingan antara Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Sasaran Keenam Tahun 2012 s.d 2015
Sasaran 7 : Mewujudkan Kotabaru sebagai pusat ekonomi, perdagangan,
wisata dan agro industri dengan melihat letak geografisnya di tengah
Nusantara.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Mewujudkan Kotabaru sebagai pusat
ekonomi, perdagangan, wisata dan agro industri dengan melihat letak
geografisnya di tengah Nusantara’ diukur melalui 3 indikator dengan target,
realisasi dan capaian sebagaimana dalam tabel 3.20 sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA
UTAMA
2012 2013 2014 2015
REALISASI
(%)
CAPAIAN
(%)
REALISASI
(%)
CAPAIAN
(%)
REALISASI
(%)
CAPAIAN
(%)
REALISASI
(%)
CAPAIAN
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Rasio pemuda yang
berprestasi
56,31 56,31 72,18 71,18 85,87 85,87 85,87 85,87
2 Rasio prestasi olahraga
76,39 76,39 80,42 80,42 83,37 83,37 83,37 83,37
3 Persentase Tempat
Pemakaman Umum (TPU) mendapat bantuan
70,64 70,64 81,37 81,37 72,58 72,58 74,58 74,58
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
84
Tabel 3.20 Perbandingan antara Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Sasaran Ketujuh
Tahun 2012 s.d 2015
3.
PERBANDINGAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN
TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN
PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI (RPJMD 2011 - 2015)
Selanjutnya untuk pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja makro
Pemerintah Kabupaten Kotabaru yang telah dicapai pada Tahun 2015 yang
membandingkan antara Realiasi Kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi (RPJMD tahun 2011 – 2015) adalah sebagai berikut.
Tabel 3.21 Perbandingan Realisasi Kinerja Makro sampai dengan Tahun 2015
dengan Target Kinerja RPJMD Tahun 2011 – 2015
No. Indikator
Satuan
Realisasi
Kinerja
Tahun 2015
Target Kinerja
RPJMD Tahun
2015
1 Melek Huruf % 98.07 98,50
2 Lama Sekolah Tahun 7.12 8
3 Daya Beli (Konsumsi Riil/Kapita) Rp. 680,200 687.000
4 Usia Harapan Hidup Tahun 68.40 67
5 IPM 73.15 74
6 PDRB (Rp. Juta) berdasarkan ADHB
dgn pertambangan
Rp. 17.568.536 13.433.075
7 Jumlah Penduduk Jiwa 320,200 341.032
8 Pertumbuhan Ekonomi % 4,3 6,5
9 Pertumbuhan Penduduk % 2.40 3,86
10 Income/Kapita (Rp) Rp 46,617,514 48.013.180
11 Tingkat Pengangguran % 6,10 3,92
12 Angka Kemiskinan % 4.50 3,56
13 Inflasi % 4.57 6,00
14 Investasi (Rp. Juta) Rp 30,067,000 22.311.650
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2012 2013 2014 2015
REALISASI
(%)
CAPAIAN
(%)
REALISASI
(%)
CAPAIAN
(%)
REALISASI
(%)
CAPAIAN
(%)
REALISASI
(%)
CAPAIAN
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Persentase tingkat
kunjungan wisata
40 80 43 86 45 90 45 90
2 Rasio rehabilitasi hutan dan lahan
30,30 37,87 48,63 60,78 56,04 70,05 56,04 70,05
3 Cakupan pelayanan
advice tata ruang sesuai
RTRW
100 100 100 100 85,71 85,71 85,71 85,71
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
85
Dilihat dari tabel sebelumnya tentang perbandingan capaian indikator
makro pembangunan di Kabupaten Kotabaru tahun 2012 – 2015 dapat dilihat
rata-rata capaian diatas 100 %, akan tetapi bila dilihat dari capaian masing
masing indikator masih ada capaian dibawah 100 %, dan kalau dibandingkan
antara capaian tahun 2015 dengan target yang termuat dalam akhir periode
RPJMD Kabupaten Kotabaru dapat dprediksi rata-rata capaian setiap indikator
makro pembangunan Kabupaten Kotabaru dalam rentang 91 – 100% yang
artinya masuk dalam kategori Sangat Tinggi.
Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah
dicapai pada Tahun 2015 yang membandingkan antara target dan realisasi pada
indikator sasaran adalah sebagai berikut:
Sasaran 1 : Terwujudnya lembaga Pemerintah Kabupaten Kotabaru yang
efisien, efektif, kompetitif, responsif, adaptif dengan memperhatikan aspek
kewibawaan, akuntabel dan responsibel.
Keberhasilan capaian kinerja “Terwujudnya lembaga Pemerintah Kabupaten
Kotabaru yang efisien, efektif, kompetitif, responsif, adaptif dengan
memperhatikan aspek kewibawaan, akuntabel dan responsible” diukur melalui 8
indikator kinerja utama dengan target dan realisasi dan capaiannya sebagaimana
pada tabel 3.22 sebagai berikut:
Tabel 3.22 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Kesatu sampai dengan Tahun
2015 dengan Target Kinerja RPJMD Tahun 2011 – 2015
INDIKATOR KINERJA UTAMA
REALISASI
KINERJA
2015
TARGET RPJMD
2015
(1) (2) (3)
1 Persentase penetapan dan
pengundangan Peraturan Daerah
100 100
2 Cakupan Rasio Petugas Perlindungan
Masyarakat
43,75 80
3 Sertifikasi tanah Aset Pemerintah Kabupaten Kotabaru
21 25
4 Persentase Naskah kerjasama antar
Daerah/ Lembaga yang ditindaklanjuti
100 100
5 Kualitas Aparatur yang bersih dan berwibawa
99,91 100
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
86
Sasaran 2: Terwujudnya pembangunan dan pelayanan yang demokratis,
dengan kebijakan yang berpijak pada kepentingan dan hajat rakyat serta
hubungan baik dari setiap elemen pembangunan.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya pembangunan
dan pelayanan yang demokratis, dengan kebijakan yang berpijak pada
kepentingan dan hajat rakyat serta hubungan baik dari setiap elemen
pembangunan ’ diukur melalui 8 indikator dengan target, realisasi dan capaian
sebagaimana dalam tabel 3.23 sebagai berikut:
Tabel 3.23 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Kedua sampai dengan Tahun
2014 dengan Target Kinerja RPJMD Tahun 2011 – 2015
6 Persentase temuan pemeriksaan yang
telah ditindaklanjuti
87,6 90
7 Cakupan pelayanan bencana
kebakaran
65,6 70
8 Rasio Belanja Langsung terhadap
APBD
59,73 60
INDIKATOR KINERJA UTAMA
REALISASI
KINERJA 2015
TARGET RPJMD
2015
(1) (2) (3)
1 Cakupan penerbitan Kartu Tanda
Penduduk
65,23 74
2 Cakupan penerbitan Akta Kelahiran 7,17 40
3 Rasio penerbitan perijinan dan non
perijinan yang dilayani satu pintu
70 75
4 Persentase Desa Pelaksana Gerakan Pembangunan untuk rakyat ( Gapura)
Saijaan
100 100
5 Tingkat ketersediaan pangan utama 127,12 90
6 Persentase Jumlah PMKS yang
memperoleh bantuan sosial
6 6
7 Persentase cakupan layanan pengaduan tindak kekerasan terhadap
perempuan dan anak
100 100
8 Persentase tingkat konflik sosial 100 100
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
87
Sasaran 3 : Terwujudnya peran serta aktif masyarakat dan sektor swasta
dengan meningkatnya kapasitas dan meningkatnya pendapatan serta
kesejahteraan sektor swasta dan masyarakat.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya peran serta aktif
masyarakat dan sektor swasta dengan meningkatnya kapasitas dan
meningkatnya pendapatan serta kesejahteraan sektor swasta dan masyarakat’
diukur melalui 6 indikator dengan target, realisasi dan capain sebagaimana
dalam tabel 3.24 sebagai berikut:
Tabel 3.24 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Ketiga sampai dengan Tahun
2015 dengan Target Kinerja RPJMD Tahun 2011 – 2015
Sasaran 4 : Terwujudnya peningkatan PAD serta potensial Keuangan Daerah
lainnya guna pembiayaan pembagunan dan kesejahteraan rakyat dan
peningkatan sistem.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya peningkatan
PAD serta potensial Keuangan Daerah lainnya guna pembiayaan pembagunan
dan kesejahteraan rakyat dan peningkatan sistem’ diukur melalui 2 indikator
dengan target, realisasi dan capaian sebagaimana dalam tabel 3.25 sebagai
berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA REALISASI KINERJA
2015
TARGET RPJMD
2015
(1) (2) (3)
1 Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan
1,60 10
2 Persentase jumlah koperasi aktif 61,25 70
3 Persentase peningkatan mutu pertanian 54,31 40
4 Persentase peningkatan populasi ternak 60,6 40
5 Persentase peningkatan produksi perikanan
136,27 100
6 Persentase Peningkatan Penerima Bantuan Hibah Bibit Karet, Kakao dan Kelapa Sawit
30,41 30
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
88
Tabel 3.26 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Keempat sampai dengan Tahun 2015 dengan Target Kinerja RPJMD Tahun 2011 – 2015
Sasaran 5 : Terwujudnya ketersediaan air bersih, sarana komunikasi,
pelayanan kesehatan yang dapat terjangkau masyarakat, pendidikan,
penerangan jalan (aliran listrik kepelosok desa) akses jalan kepedesaan.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya ketersediaan air
bersih, sarana komunikasi, pelayanan kesehatan yang dapat terjangkau
masyarakat, pendidikan, penerangan jalan (aliran listrik kepelosok desa) akses
jalan kepedesaan” diukur melalui 13 indikator dengan target, realisasi dan
capain sebagaimana dalam tabel 3.27 sebagai berikut:
Tabel 3.27 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Kelima sampai dengan Tahun
2015 dengan Target Kinerja RPJMD Tahun 2011 – 2015
INDIKATOR KINERJA UTAMA
REALISASI
KINERJA
2015
TARGET
RPJMD
2015
(1) (2) (3)
1 Tingkat pertumbuhan pendapatan daerah 118,99 100
2 Rasio PAD terhadap total penerimaan APBD 8,67 10
INDIKATOR KINERJA UTAMA
REALISASI
KINERJA
2015
TARGET
RPJMD
2015
(1) (2) (3)
1 Persentase penduduk yang mendapatkan akses air
minum yang aman
71,52 72,15
2
Persentase usaha / Kegiatan yang mentaati
persyaratan administratif dan teknis pencegahan
pencemaran air
100 100
3
Cakupan pengembangan dan pemberdayaan
Kelompok Informasi Masyarakat di Tingkat
Kecamatan
100 100
4 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
100 100
5 Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup 160,77 100
6 Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup 10,05 11,5
7 Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi KB
aktif
87,95
57,31
8 Cakupan layanan rumah layak huni 87,95 70,00
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
89
Sasaran 6 : Mewujudkan pembinaan kepemudaan dan olahraga,
pengembangan kebudayaan dan pariwisata, terpenuhinya sarana dan
prasarana tempat ibadah, ketersediaan tempat pemakaman umum dan
keperluan penyelenggaraan pemakaman.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Mewujudkan pembinaan
kepemudaan dan olahraga, pengembangan kebudayaan dan pariwisata,
terpenuhinya sarana dan prasarana tempat ibadah, ketersediaan tempat
pemakaman umum dan keperluan penyelenggaraan pemakaman’ diukur melalui
3 indikator dengan target, realisasi dan capaian sebagaimana dalam tabel 3.28
sebagai berikut:
Tabel 3.28 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Keenam sampai dengan Tahun
2015 dengan Target Kinerja RPJMD Tahun 2011 – 2015
9 Persentase pengangkutan sampah 100 100
10
Angka Partisipasi Kasar (APK)
- APK (SD/MI/Paket A) - APK (SLTP/MTs/Paket B)
- APK (SMU/Paket C)
108,53 93,54
83,86
120,42 103,90
71,61
11
Angka Partisipasi Murni (APM)
- APM (SD/MI/Paket A)
- APM (SLTP/MTs/Paket B)
- APM (SMU/Paket C)
95,14
70,22
63,08
107,86
93,34
49,41
12 Persentase Peningkatan Minat Baca Masyarakat 1,94 3,00
13 Persentase Panjang Jalan dalam kondisi baik 62,12 50
INDIKATOR KINERJA UTAMA
REALISASI
KINERJA
2015
TARGET
RPJMD
2015
(1) (2) (3)
1 Rasio pemuda yang berprestasi 85,87 70
2 Rasio prestasi olahraga 83,37 80
3 Persentase Tempat Pemakaman Umum
(TPU) mendapat bantuan 72,58 80
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
90
Sasaran 7 : Mewujudkan Kotabaru sebagai pusat ekonomi, perdagangan,
wisata dan agro industri dengan melihat letak geografisnya di tengah
Nusantara.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Mewujudkan Kotabaru sebagai pusat
ekonomi, perdagangan, wisata dan agro industri dengan melihat letak
geografisnya di tengah Nusantara’ diukur melalui 3 indikator dengan target,
realisasi dan capaian sebagaimana dalam tabel 32 sebagai berikut:
Tabel 3.29 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Ketujuh sampai dengan Tahun
2015 dengan Target Kinerja RPJMD Tahun 2011 – 2015
4. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA TAHUN INI DENGAN STANDAR NASIONAL
Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah
dicapai pada Tahun 2015 yang membandingkan antara target dan realisasi pada
indikator sasaran adalah sebagai berikut:
Sasaran 1 : Terwujudnya lembaga Pemerintah Kabupaten Kotabaru yang
efisien, efektif, kompetitif, responsif, adaptif dengan memperhatikan aspek
kewibawaan, akuntabel dan responsibel.
Keberhasilan capaian kinerja “Terwujudnya lembaga Pemerintah Kabupaten
Kotabaru yang efisien, efektif, kompetitif, responsif, adaptif dengan
memperhatikan aspek kewibawaan, akuntabel dan responsible” diukur melalui 8
indikator kinerja utama dengan target dan realisasi dan capaiannya sebagaimana
pada tabel 3.30 sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
REALISASI
KINERJA
2015
TARGET RPJMD
2015
(1) (2) (3)
1 Persentase tingkat kunjungan wisata 45 50
2 Rasio rehabilitasi hutan dan lahan 56,04 70
3 Cakupan pelayanan advice tata ruang
sesuai RTRW 85,71 90
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
91
Tabel 3.30
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Kesatu Tahun 2015 Dengan Standar Nasional
Sasaran 2: Terwujudnya pembangunan dan pelayanan yang demokratis,
dengan kebijakan yang berpijak pada kepentingan dan hajat rakyat serta
hubungan baik dari setiap elemen pembangunan.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya pembangunan
dan pelayanan yang demokratis, dengan kebijakan yang berpijak pada
kepentingan dan hajat rakyat serta hubungan baik dari setiap elemen
pembangunan ’ diukur melalui 8 indikator dengan target, realisasi dan capaian
sebagaimana dalam tabel 34.31 sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
REALISASI
KINERJA
2015
STANDAR NASIONAL
SPM MDGs
(1) (2) (3) (4)
1 Persentase penetapan dan pengundangan
Peraturan Daerah 107,14
- -
2 Cakupan Rasio Petugas Perlindungan
Masyarakat 41,26
50 -
3 Sertifikasi tanah Aset Pemerintah Kabupaten Kotabaru
11,11 -
-
4 Persentase Naskah kerjasama antar Daerah/ Lembaga yang ditindaklanjuti
100 -
-
5 Kualitas Aparatur yang bersih dan
berwibawa
99,85 - -
6 Persentase temuan pemeriksaan yang
telah ditindaklanjuti
76,92
- -
7 Cakupan pelayanan bencana kebakaran 62,47 80
-
8 Rasio Belanja Langsung terhadap APBD 59,57 -
-
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
92
Tabel 3.31 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Kedua Tahun 2015
Dengan Standar Nasional
Sasaran 3 : Terwujudnya peran serta aktif masyarakat dan sektor swasta
dengan meningkatnya kapasitas dan meningkatnya pendapatan serta
kesejahteraan sektor swasta dan masyarakat.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya peran serta aktif
masyarakat dan sektor swasta dengan meningkatnya kapasitas dan
meningkatnya pendapatan serta kesejahteraan sektor swasta dan masyarakat’
diukur melalui 6 indikator dengan target, realisasi dan capaian sebagaimana
dalam tabel 3.32 sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
REALISASI
KINERJA
2015
STANDAR NASIONAL
SPM MDGs
(1) (2) (3) (4)
1 Cakupan penerbitan Kartu Tanda
Penduduk 74,88
92
-
2
Cakupan penerbitan Akta Kelahiran
25,65
67 -
3 Rasio penerbitan perijinan dan non
perijinan yang dilayani satu pintu 62
- -
4
Persentase Desa Pelaksana Gerakan
Pembangunan untuk rakyat ( Gapura)
Saijaan
100
- -
5
Tingkat ketersediaan pangan utama
127,12
-
-
6 Persentase Jumlah PMKS yang
memperoleh bantuan sosial 4,82
80
-
7
Persentase cakupan layanan pengaduan
tindak kekerasan terhadap perempuan
dan anak
100
100 -
8 Persentase tingkat konflik sosial
100
100 -
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
93
Tabel 3.32 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Ketiga Tahun 2015
Dengan Standar Nasional
Sasaran 4 : Terwujudnya peningkatan PAD serta potensial Keuangan Daerah lainnya
guna pembiayaan pembagunan dan kesejahteraan rakyat dan peningkatan sistem.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya peningkatan PAD serta
potensial Keuangan Daerah lainnya guna pembiayaan pembagunan dan kesejahteraan
rakyat dan peningkatan sistem’ diukur melalui 2 indikator dengan target, realisasi dan
capaian sebagaimana dalam tabel 3.33 sebagai berikut:
Tabel 3.33
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Keempat Tahun 2015 Dengan Standar Nasional
INDIKATOR KINERJA UTAMA REALISASI KINERJA
2015
STANDAR NASIONAL
SPM MDGs
(1) (2) (3) (4)
1 Besaran pencari kerja yang terdaftar yang
ditempatkan 5,48
70
-
2 Persentase jumlah koperasi aktif 60,56 - -
3 Persentase peningkatan mutu pertanian 29,07 - -
4 Persentase peningkatan populasi ternak 32,16 - -
5 Persentase peningkatan produksi perikanan 114,86 -
6
Persentase Peningkatan Penerima Bantuan
Hibah Bibit Karet, Kakao dan Kelapa Sawit
34,75
-
-
INDIKATOR KINERJA UTAMA
REALISASI
KINERJA
2015
STANDAR NASIONAL
SPM MDGs
(1) (2) (3) (4)
1
Tingkat pertumbuhan pendapatan daerah
104,49 - -
2 Rasio PAD terhadap total penerimaan APBD
8,64 - -
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
94
Sasaran 5 : Terwujudnya ketersediaan air bersih, sarana komunikasi, pelayanan kesehatan yang dapat terjangkau masyarakat, pendidikan, penerangan jalan (aliran listrik kepelosok desa) akses jalan kepedesaan.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya ketersediaan air
bersih, sarana komunikasi, pelayanan kesehatan yang dapat terjangkau
masyarakat, pendidikan, penerangan jalan (aliran listrik kepelosok desa) akses
jalan kepedesaan” diukur melalui 13 indikator dengan target, realisasi dan
capain sebagaimana dalam tabel 3.34 sebagai berikut:
Tabel 3.35 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Kelima Tahun 2015
Dengan Standar Nasional
INDIKATOR KINERJA UTAMA REALISASI KINERJA
2015
STANDAR NASIONAL
SPM MDGs
(1) (2) (3) (4)
1 Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman
71,52
40
-
2 Persentase usaha / Kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran air
100
100
-
3 Cakupan pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat di Tingkat Kecamatan
100
100
-
4 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
62 100 -
5 Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup
39 - 102
6 Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup
8 - 23
7 Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi KB aktif
79,12
65
-
8 Cakupan layanan rumah layak huni 59,90 70 -
9 Persentase pengangkutan sampah 78,57 70 -
10
Angka Partisipasi Kasar (APK)
- APK (SD/MI/Paket A) - APK (SLTP/MTs/Paket B) - APK (SMU/Paket C)
108,53 78,13 73,53
-
-
11
Angka Partisipasi Murni (APM) - APM (SD/MI/Paket A) - APM (SLTP/MTs/Paket B) - APM (SMU/Paket C)
90,27 64,51 66,84
-
-
12 Persentase Peningkatan Minat Baca Masyarakat
1,83 - -
13 Persentase Panjang Jalan dalam kondisi baik 61,34 60 -
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
95
Sasaran 6 : Mewujudkan pembinaan kepemudaan dan olahraga,
pengembangan kebudayaan dan pariwisata, terpenuhinya sarana dan
prasarana tempat ibadah, ketersediaan tempat pemakaman umum dan
keperluan penyelenggaraan pemakaman.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Mewujudkan pembinaan
kepemudaan dan olahraga, pengembangan kebudayaan dan pariwisata,
terpenuhinya sarana dan prasarana tempat ibadah, ketersediaan tempat
pemakaman umum dan keperluan penyelenggaraan pemakaman’ diukur melalui
3 indikator dengan target, realisasi dan capaian sebagaimana dalam tabel 38
sebagai berikut:
Tabel 3.36
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Keenam Tahun 2015 Dengan Standar Nasional
Sasaran 7 : Mewujudkan Kotabaru sebagai pusat ekonomi, perdagangan,
wisata dan agro industri dengan melihat letak geografisnya di tengah
Nusantara.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Mewujudkan Kotabaru sebagai pusat
ekonomi, perdagangan, wisata dan agro industri dengan melihat letak
geografisnya di tengah Nusantara’ diukur melalui 3 indikator dengan target,
realisasi dan capaian sebagaimana dalam tabel 3.37 sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
REALISASI
KINERJA 2015
STANDAR NASIONAL
SPM MDGs
(1) (2) (3) (4)
1 Rasio pemuda yang berprestasi 85,87 - -
2 Rasio prestasi olahraga
83,37
-
-
3 Persentase Tempat Pemakaman Umum
(TPU) mendapat bantuan
72,58
-
-
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
96
Tabel 3.37 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Ketujuh Tahun 2015
Dengan Standar Nasional
5. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/
PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIF SOLUSI YANG TELAH DILAKUKAN
Memperhatikan pengukuran kinerja sasaran sebagaimana dikemukakan,
maka faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah
sebagai berikut :
1. Bidang Pemerintahan :
a. Pelaksanaan program dapat dilaksanakan dengan baik antara lain
didukung dengan penetapan anggaran yang tepat waktu sehingga kegiatan
dapat dilaksanakan lebih awal.
b. Dengan Penerapan SPIP mendorong seluruh SKPD untuk menyusun dan
menerapkan SOP dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya,
beberapa SOP yang tidak relevan lagi dengan tuntutan pelayanan publik
yang baik dilakukan review dan perubahan dengan bekerjasama dengan
pihak Pemerintah Kabupaten Malang.
c. SKPD termotivasi untuk memperbaiki pengelolaan arsipnya supaya
mendapatkan kategori baik dan memperoleh rangking kejuaraan.
d. Hasil Evaluasi Laporan Kinerja tahun sebelumnya sebagai bahan
perbaikan dalam penyusunan Laporan Kinerja berikutnya dengan
perbaikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan
evaluasi serta review dari Inspektorat Kabupaten Kotabaru dan Inspektorat
Provinsi Kalimantan Selatan.
INDIKATOR KINERJA UTAMA REALISASI KINERJA
2015
STANDAR NASIONAL
SPM MDGs
(1) (2) (3) (4)
1 Persentase tingkat kunjungan wisata 45 - -
2 Rasio rehabilitasi hutan dan lahan 56,04 - -
3 Cakupan pelayanan advice tata ruang
sesuai RTRW 85,71
- -
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
97
e. Semakin meningkatnya pelayanan kepada masyarakat yang ditunjukkan
dengan meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat dari sebelumnya
74,51 menjadi 76,82.
Penyebabnya :
a. Pengukuran terhadap indikator kinerja program sebagian besar belum
dilaksanakan
b. Penyusunan SOP belum mendasarkan pada kebutuhan sesuai penilaian
resiko dalam pelaksanaan SPIP serta dikarenakan adanya perubahan
SOTK.
c. Pengukuran terhadap penerapan SOP telah dilaksanakan dan dievaluasi
pada setiap SKPD, akan tetapi penerapannya SOP belum maksimal.
d. Masih rendahnya pemahaman tentang tata kelola arsip SKPD.
Alternatif Solusi yang dilakukan :
a. Melaksanakan pengukuran terhadap Indikator kinerja program yang telah
ditetapkan.
b. Penyempurnaan SOP yang belum memperhitungkan penilaian resiko.
c. Monitoring dan evaluasi tingkat penerapan SOP secara berkala.
d. Sosialisasi dan bimbingan teknis pengelola kearsipan bagi pimpinan SKPD
maupun pengelola kearsipan dan Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi Daerah (PPID)
2. Bidang Pelayanan Publik
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah :
a. Komitmen untuk meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat melalui penerapan manajemen pelayanan publik yang
lebih baik.
b. Kompetensi dan kualitas SDM penyelenggara pelayanan publik yang
memadai, baik pada tataran kebijakan, administratif, maupun teknis.
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
98
Penyebabnya :
a. Pada beberapa sektor pelayanan publik, terjadi kekurangan SDM dari sisi
kuantitas dan perubahan mindset sumber daya aparatur yang belum
openmind.
b. Pelaksanaan survei kepuasan masyarakat yang menghasilkan Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM), belum mampu merambah hingga ke semua
Unit Pelayanan Publik (UPP) yang ada di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kotabaru.
Alternatif Solusi yang dilakukan :
a. Mengoptimalkan kinerja SDM yang ada, diantaranya dengan
mengefisienkan langkah kerja secara bertahap dan sistemik (dengan SOP,
SP, dan SIM).
b. Mendorong pelaksanaan survei kepuasan masyarakat secara mandiri oleh
UPP/SKPD; serta ke depan merencanakan pelaksanaan survei secara rutin
dan serentak di semua UPP/SKPD, serta melibatkan surveyor eksternal.
6. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA
Efisiensi dalam pengertian ensiklopedia ekonomi adalah penggunaan
sumberdaya dalam menghasilkan suatu produksi. Dalam Pasal 4 Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
diantaranya disebutkan bahwa asas umum pengelolaan keuangan daerah adalah
efisien, ekonomis, dan efektif. Efisiensi dalam pengelolaan keuangan dapat
tercapai jika penetapan hasil atau kinerja yang ingin dicapai dalam dokumen
perencanaan dapat diukur dan disepakati, anggaran disusun berdasarkan
satuan yang dapat dipertanggungjawabkan, perbandingan antara realisasi
anggaran kinerja yang dicapai sama dengan atau lebih besar dari pada satu.
Dalam pengelolaan keuangan daerah asas efisien, ekonomis, dan efektif
secara operasional diterapkan dengan Anggaran Berbasis Kinerja (ABK), dimana
dilakukan :
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
99
1) Tahapan-tahapan penetapan hasil dan tujuan sebuah kegiatan yang didasari
oleh dokumen perencanaan ataupun standar pelayanan minimum;
2) Tahapan penetapan standar harga / HSPK; dan
3) Tahapan penetapan Analisis Standar Belanja (ASB).
Penetapan hasil/tujuan kegiatan pada APBD Tahun Anggaran 2015 telah
dirumuskan melalui Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang dituangkan
dalam Peraturan Bupati Kotabaru Nomor 09 Tahun 2014 pada tanggal 29 Mei
2014. Dokumen ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dan disepakati melalui
kesepakatan KUA Nomor 16 Tahun 2014, dan PPAS Nomor 17 Tahun 2014
masing-masing tertanggal 12 Desember 2014.
Sesuai ketentuan Pasal 39 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 58
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, penerapan ASB di
Kabupaten Kotabaru telah dilaksanakan pada penyusunan APBD Tahun
Anggaran 2010. ASB merupakan penyetaraan kegiatan melalui pengelompokan
kegiatan yang mempunyai ciri dan jenis yang sama atau hampir sama dalam
rangka penyusunan belanja kegiatan dalam APBD Kabupaten Kotabaru.
Pemerintah Kabupaten Kotabaru sampai dengan tahun 2015 telah
memiliki 45 ASB untuk menjamin standar belanja terendah dan tertinggi yang
boleh dianggarkan dalam melaksanakan sebuah kegiatan, yaitu:
1) ASB 001 Administrasi Pengadan Nonkonstruksi.
2) ASB 002 Administrasi Pengadaan Konstruksi.
3) ASB 003 Administrasi Rehabilitasi Bangunan.
4) ASB 004 Administrasi Pengadaan Bahan Material.
5) ASB 005 Administrasi Penelitian oleh Konsultan.
6) ASB 006 Peningkatan Peran dan Pemahaman Masyarakat.
7) ASB 007 Pendidikan dan Pelatihan Pegawai.
8) ASB 008 Pelatihan Non Pegawai.
9) ASB 009 Sosialisasi.
10) ASB 010 Pameran.
11) ASB 011 Apresiasi Kinerja Personal.
12) ASB 012 Sertifikasi Tenaga Profesional/Guru.
13) ASB 013 Penyelenggaraan Ujian Nasional.
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
100
14) ASB 014 Penyelenggaraan Kejar/Kelompok Belajar.
15) ASB 015 Akreditasi Lembaga.
16) ASB 016 Evaluasi Perorangan.
17) ASB 017 Workshop atau Lokakarya.
18) ASB 018 Asistensi atau Bimbingan dangan Pendampingan.
19) ASB 019 Pembinaan Lembaga Instansi Pemerintah.
20) ASB 020 Pembinaan Lembaga diluar Isntansi Pemerintah.
21) ASB 021 Evaluasi Program/Kegiatan.
22) ASB 022 Forum Komunikasi atau Koordinasi.
23) ASB 023 Operasionalisasi Pungutan Pajak Daerah.
24) ASB 024 Monitoring/Pengawasan.
25) ASB 025 Kerjasama antar Lembaga.
26) ASB 026 Pengelolaan atau Budidaya Hewan Air.
27) ASB 027 Pengelolaan atau Budidaya Hewan Darat.
28) ASB 028 Pengelolaan Budidaya Tumbuhan.
29) ASB 029 Penanganan Masalah Kesehatan.
30) ASB 030 Penanganan Masalah Kesehatan Hewan/Ternak.
31) ASB 031 Penyelengaraan Festival atau Pagelaran Seni.
32) ASB 032 Peyusunan Profil Suatu Daerah/Tempat/Lokasi.
33) ASB 033 Penyelenggaraan Perlombaan.
34) ASB 034 Penyelenggaraan Rapat Kerja.
35) ASB 035 Operasi Penegakan Hukum.
36) ASB 036 Pembinaan Pegawai.
37) ASB 037 Pembinaan Non Pegawai.
38) ASB 038 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja & Ikhtisar.
39) ASB 039 Inventarisasi/Survei/Pendataan.
40) ASB 040 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran SKPD.
41) ASB 041 Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun.
42) ASB 042 Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban.
43) ASB 043 Penyusunan Laporan Prognosis Realisasi Anggaran SKPD.
44) ASB 044 Administrasi Pemberian Penghargaan.
45) ASB 045 Peningkatan Kesadaran Masyarakat akan Nilai-nilai Luhur Budaya
Bangsa.
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
101
Penerapan HSPK dalam penyusunan APBD Kabupaten Kotabaru sudah
dimulai sejak sebelum ditetapkannya Anggaran Berbasis Kinerja dilingkungan
pemerintah daerah. Kemudian setelah diterapkannya anggaran berbasis kinerja,
kewajiban penggunaan HSPK kembali dituangkan dalam Pasal 39 ayat (2)
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
Penerapan HSPK dimaksudkan agar tidak terjadi penggelembungan harga
(mark up) yang membentuk sebuah belanja kegiatan. Adapun HSPK yang
digunakan dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2015 adalah HSPK yang
ditetapkan dengan Keputusan Bupati Nomor 188.45/168/KUM/2014 tentang
Penetapan Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) dan Harga Satuan Umum
Kabupaten Kotabaru.
Dengan anggapan bahwa penetapan tujuan/hasil, penerapan ASB, dan
HSPK telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang mengatur mengenai
penggunaan instrumen penyusunan anggaran tersebut diatas, maka analisis
efisiensi pelaksanaan kegiatan tahun 2015 dapat dilihat melalui perbandingan
antara persentase realisasi fisik (penetapan tujuan) kegiatan dengan persentase
realisasi keuangan kegiatan yang dilaksanakan. Jika persentase realisasi fisik
kegiatan SKPD A lebih tinggi dari pada persentase realisasi keuangan kegiatan
SKPD A, maka dapat dikatakan bahwa SKPD A telah memiliki nilai efisiensi
dalam penggunaan sumberdaya keuangan yang dialokasikan untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan untuk SKPD tersebut.
Berdasarkan data laporan form 27 oleh masing-masing SKPD yang
disampaikan kepada Bappeda Kabupaten Kotabaru, maka sebanyak 51 SKPD
dapat dikatakan efisien, dan sebanyak 6 SKPD dapat dikatakan tidak efisien.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan pelaksanaan APBD
Tahun Anggaran 2015 dimana sebanyak 89,47% SKPD telah melaksanakan
APBD dengan efisiensi, sedangkan sisanya sebanyak 10,52% SKPD tidak efisien.
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
102
B. REALISASI ANGGARAN
Pemerintah daerah Kabupaten Kotabaru berkomitmen untuk mengelola
keuangan daerah berdasarkan asas umum pengelolaan keuangan daerah yaitu
bahwa keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat.
Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem terintegrasi,
diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan dengan Peraturan Daerah
Pendanaan daerah dalam RPJMD Kabupaten Kotabaru 2011 – 2015
berisi gambaran kemampuan pengelolaan keuangan daerah untuk melaksanakan
pembangunan Kabupaten Kotabaru untuk kurun waktu 5 tahun ke depan.
Rencana pendanaan pada RPJMD ini menjadi dasar dalam penetapan kerangka
penganggaran untuk pembangunan tahunan baik dalam RENSTRA SKPD,
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) maupun Renja SKPD.
1. Pengelolaan Pendapatan Daerah
Peran Pendapatan Daerah sangat vital dalam upaya-upaya
penyelenggaraan pemerintah daerah serta, menjamin pembangunan yang
berkelanjutan (sustainability) serta menunjukan kemandirian daerah di era
desentralisasi. Dengan mengacu kepada desentralisasi fiskal sebagai bagian
dari era otonomi daerah Pemerintah Kabupaten Kotabaru terus berusaha
memperbaikai kemampuan dan kewenangan untuk menggali sumber-sumber
keuangan sendiri, mengelola, dan menggunakannya secara optimal untuk
mendanai kegiatan pemerintahan. Oleh karena itu optimalisasi perolehan
PAD melalui intensifikasi pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah
terus dilakukan. Namun demikian tantangan peningkatan PAD melalui
ekstensifikasi dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah merupakan peluang strategis
yang membutuhkan perhatian dan sinergi yang maksimal dari setiap lini
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
103
pemerintahan yang disebabkan kebijakan pengaturan pajak dan retribusi oleh
pemerintah yang belum begitu memihak kepada daerah.
Tanpa mengesampingkan bahwa PAD merupakan tolak ukur keuangan
daerah secara otonom, maka dengan sudut pandang bahwa Pendapatan
Daerah secara keseluruhan merupakan pendanaan yang diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan pemerintahan di daerah diluar pembiayaan,
optimalisasi perolehan dari Dana Perimbangan, dan Lain-lain Penerimaan
Daerah Yang Sah akan terus dilaksanakan pada tahun 2015. Optimalisasi
perolehan Dana Perimbangan dilakukan pada jenis pendapatan Bagi Hasil
Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak melalui usaha rekonsiliasi data
perhitungan bagi hasil dengan Pemerintah Pusat. Sedangkan pada jenis
pendapatan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah dilakukan dengan
intensifikasi dan pengawasan SP3, pemanfaatan issu sentral untuk
optimalisasi Bantuan Dari Propinsi, dan upaya kerjasama partisipasi fasilitasi
pemungutan pajak provinsi dalam rangka optimalisasi perolehan Bagi Hasil
Pajak Dari Propinsi.
1) Target dan Realisasi Pendapatan
Target Pendapatan Kabupaten Kotabaru Tahun Anggaran 2015 dan
perbandingan dengan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel estimasi
sebagai berikut :
Tabel 3.38
Target Pendapatan Kabupaten Kotabaru Tahun 2014 dibandingkan Tahun 2015
No. Uraian Target Pendapatan 2014 Target Pendapatan 2015
1 PENDAPATAN DAERAH
1,274,994,836,093.84
1,412,251,412,771,00
1..1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 106,054,983,300.84
100,930,532,771.00
1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 40.632.431.162 45.472.594.700
1.1.2 Pendapatan Retrebusi Daerah 14.000.000.000 6.470.266.910
1.1.3 Hasil-hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
6.738.305.000 9.769.229.003
- BPD 6.738.305.000 9.769.229.003
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
104
No. Uraian Target Pendapatan 2014 Target Pendapatan 2015
-PI - -
-Dana Pembangunan - -
1.1.4 Lain-Lain PAD yang sah 46.848.195.826 39.218.442.158
1.2 Dana Perimbangan 1.009.632.547.587 1.044.733.151.318
1.2.1 Dana bagi hasil pajak/bukan pajak 361.911.631.587 401.478.784.318
1.2.2 Dana Alokasi Umum 611.898.456.000 599.980.077.000
1.2.3 Dana Alokasi Khusus 35.822.460.000 43.274.290.000
1.2.4 Dana Penyesuaian - -
1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH
305.824.259.727 266.588.128.682
1.3.1 Pendapatan Hibah dari
badan/lembaga/organisasi swasta dalam
negeri
48.709.671.400 5.496.452.622
1.3.2 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi
dan Pemerintah Daerah Lainya
213.217.638.327 143.908.272.060
1.3.3 Dana Penyesuaian Otonomi khusus 43.896.950.000 117.183.404.000
1.3.4 Bantuan Keuangan Dari Provinsi - -
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kab. Kotabaru
Sampai dengan bulan Desember 2015, realisasi penerimaan sumber-
sumber penerimaan daerah sudah melebihi target, dimana target yang
ditetapkan sebesar Rp. 1,412,251,812,771.00 dapat direalisasikan sebesar Rp.
1.384.771.027.520,00 atau 98,05%. Rincian target dan realisasi pendapatan
tahun anggaran 2014 dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.39
Target dan Realisasi Pendapatan Kabupaten Kotabaru Tahun 2015
No Uraian Target (Rp) Realisasi (Rp) %
A. PENDAPATAN 1,412,251,812,771.00 1.384.771.027.520,00 98,05
1. PENDAPATAN ASLI
DAERAH
100,930,532,771.00
120,101,754,022.00
118,99
Pendapatan Pajak Daerah 45,472,5947,700.84
53,467,295,383.00
117,58
Pendaptan Retrebusi Daerah 6,470,266,910.00
4,971,598,042.00
76,84
Pendapatan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan
9,769,229,003.00
9,769,229,003.00
100
Lain-Lain PAD yang sah 39,218,442,158.00 51,893,631,594.00 132,32
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
105
No Uraian Target (Rp) Realisasi (Rp) %
2. PENDAPATAN TRANSFER 1,114,062,840,793.00
1,158,034,346,547.00
105,49
Transfer Pemerintah Pusat
Dana Perimbangan
934,757,729,013.00
991,298,467,940.00
101,82
Bagi Hasil Pajak 47,057,908,000.00
33,669,888,590.00
71,55
Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber
Daya Alam)
354,420,876,318.00
330,734,116,356.00
93,32
Dana Alokasi Umum 599,980,077,000.00
599,980,077,000.00
100
Dana Alokasi Khusus 43,274,290,000.00
35,008,912,000.00
90,90
Transfer Pemerintah Provinsi 136,318,272,060.00 136,659,514,837.00
100,25
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 136,318,272,060.00 136,659,514,837.00
100,25
3. LAIN-LAIN PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH
266,588,128,682.00
265,276,279,192.00
99,51
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kab. Kotabaru
2. Pengelolaan Belanja Daerah
Pelaksanaan kewenangan pemerintahan secara independen
berdasarkan potensi dan aspirasi masyarakat dengan tetap menjaga
keselarasan dengan perencanaan Pemerintah Pusat merupakan keharusan
yang terus dilaksanakan sebagaimana telah dicanangkan dalam RPJPD,
dijabarkan dalam RPJMD, dan kemudian dijabarkan secara lebih lanjut
dalam Renstra SKPD. Perubahan sistem penganggaran kepada sistem
anggaran kinerja merupakan tantangan baru bagi setiap SKPD agar lebih
selektif dalam memilih program dan kegiatan yang diprioritaskan dalam
rangka pencapaian target sasaran yang telah direncanakan dalam dokumen-
dokumen perencanaan daerah. Kemudian dalam pelaksanaan program dan
kegiatan yang telah dipilih, konsep pelaporan dan pertanggungjawaban
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015
106
keuangan ditekankan dalam rangka penilaian efisiensi dan efektifitas kegiatan
sebagai bahan evaluasi kebijakan tahun-tahun selanjutnya.
Kebijakan belanja daerah memprioritaskan terlebih dahulu pos
belanja yang wajib dikeluarkan , antara lain belanja pegawai, belanja bunga
dan pembayaran pokok pinjaman , belanja subsidi , belanja bagi hasil, serta
belanja barang dan jasa yang wajib dikeluarkan. Selisih antara perkiraan
dana yang tersedia dengan jumlah belanja yang wajib dikeluarkan merupakan
potensi dana yang dapat dialokasikan untuk pagu indikatif bagi belanja
langsung setiap SKPD.
2) Target dan Realisasi APBD
Dalam APBD Tahun 2015 mengalami penurunan jumlah atau alokasi belanja
dibandingkan dengan APBD Tahun 2014. Total Belanja yang dialokasikan
dalam tahun anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 2.193.806.188.410.92
(setelah APBD perubahan). Jumlah ini mengalami penurunan 32,43%
dibandingkan dengan belanja APBD Tahun 2014 yang berjumlah sebesar
Rp. 1.656.621.109.907.92,-.