BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan...

24
BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK HIBURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : a. bahwa pajak daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai pelaksanaan pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan kemandirian daerah perlu dilakukan perluasan terhadap objek pajak daerah berdasarkan Peraturan Perundang-undangan; b. bahwa dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka dipandang perlu untuk melakukan penyesuaian Peraturan Daerah yang berkenaan dengan Pajak Hiburan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pajak Hiburan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan sebagai Undang-Undang (Lembara Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);

Transcript of BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan...

Page 1: BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenKotaba... · 2016-12-19 · BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

BUPATI KOTABARU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

NOMOR 05 TAHUN 2012

TENTANG

PAJAK HIBURAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KOTABARU,

Menimbang : a. bahwa pajak daerah merupakan salah satu sumberpendapatan daerah yang penting guna membiayaipelaksanaan pemerintah daerah dalam rangkameningkatkan pelayanan kepada masyarakat dankemandirian daerah perlu dilakukan perluasanterhadap objek pajak daerah berdasarkan PeraturanPerundang-undangan;

b. bahwa dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan RetribusiDaerah, maka dipandang perlu untuk melakukanpenyesuaian Peraturan Daerah yang berkenaandengan Pajak Hiburan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlumenetapkan Peraturan Daerah tentang PajakHiburan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentangPenetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II diKalimantan sebagai Undang-Undang (Lembara NegaraRepublik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentangHukum Acara Pidana (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1981 Nomor 76, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);

Page 2: BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenKotaba... · 2016-12-19 · BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

3. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentangPenagihan Pajak Dengan Surat Paksa (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3686) sebagaimana telah diubah denganUndang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentangPerubahan Atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun1997 Tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3987);

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentangPenyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dariKorupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

5. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 tentangPerubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 6Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2000 Nomor 126, Tambahan LemabaranNegara Republik Indoneia Nomor 3984);

6. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentangPengadilan Pajak (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2002 Nomor 27, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4189);

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2003 Nomor 47, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

8. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4355);

9. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentangPemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung JawabKeuangan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 66, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

Page 3: BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenKotaba... · 2016-12-19 · BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 125, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhirdengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008tentang Perubahan Kedua Atas Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4844);

11. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat DanPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 126, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

12. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang PajakDaerah dan Retribusi Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5049);

13. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentangPembentukan Peraturan Perundang-Undangan(Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2011Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5234);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentangPelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum AcaraPidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3258), sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58Tahun 2010 tentang Perubahan Atas PeraturanPemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentangPelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum AcaraPidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2010 Nomor 90, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5145);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4578);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentangPembinaan dan Pengawasan PenyelenggaraanPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 165, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

Page 4: BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenKotaba... · 2016-12-19 · BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

17. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentangTata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentifpemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5161);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentangJenis Pajak Daerah yang dipungut berdasarkanPenetapan Kepala Daerah atau dibayar sendiri olehWajib Pajak (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2010 Nomor 153, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5179 );

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerahsebagaimana telah diubah beberapa kali terakhirdengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor694);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Kotabaru Nomor 05Tahun 1991 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil diLingkungan Pemerintah Dati II Kotabaru (LembaranDaerah Kabupaten Kotabaru Dati II Kotabaru Tahun1991 Nomor 02 Seri C);

22. Peraturan Daerah Kabupaten Kotabaru Nomor 03Tahun 2009 tentang Pokok-pokok PengelolaanKeuangan Daerah (Lembaran Daerah KabupatenKotabaru Tahun 2009 Nomor 03);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KOTABARU

dan

BUPATI KOTABARU

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PAJAK HIBURAN.

Page 5: BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenKotaba... · 2016-12-19 · BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Kotabaru.

2. Bupati adalah Bupati Kotabaru.

3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnyadisingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan RakyatDaerah Kabupaten Kotabaru.

4. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang perpajakan daerah daerah sesuai denganperaturan perundang-undangan.

5. Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut Pajak, adalahkontribusi wajib kepada Daerah yang terutang olehorang pribadi atau badan yang bersifat memaksaberdasarkan Undang-Undang, dengan tidakmendapatkan imbalan secara langsung dandigunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

6. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modalyang merupakan kesatuan, baik yang melakukanusaha maupun yang tidak melakukan usaha yangmeliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer,perseroan lainnya, badan usaha milik negara(BUMN), atau badan usaha milik daerah (BUMD)dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma,kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan,perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasisosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga danbentuk badan lainnya termasuk kontrak investasikolektif dan bentuk usaha tetap.

7. Pajak Hiburan adalah pajak atas penyelenggaraanhiburan.

8. Hiburan adalah semua jenis tontonan, pertunjukan,permainan, dan/atau keramaian yang dinikmatidengan dipungut bayaran.

9. Subjek Pajak adalah orang pribadi atau Badan yangdapat dikenakan Pajak.

10. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau Badan,meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, danpemungut pajak, yang mempunyai hak dankewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan perpajakan daerah.

Page 6: BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenKotaba... · 2016-12-19 · BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

11. Masa Pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasarbagi Wajib Pajak untuk menghitung, menyetor, danmelaporkan pajak yang terutang.

12. Tahun Pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1(satu) tahun kalender, kecuali bila Wajib Pajakmenggunakan tahun buku yang tidak sama dengantahun kalender.

13. Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayarpada suatu saat, dalam Masa Pajak, dalam TahunPajak, atau dalam Bagian Tahun Pajak sesuai denganketentuan peraturan perundang-undanganperpajakan daerah.

14. Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulaidari penghimpunan data objek dan subjek pajak atauretribusi, penentuan besarnya pajak atau retribusiyang terutang sampai kegiatan penagihan pajak atauretribusi kepada Wajib Pajak atau Wajib Retribusiserta pengawasan penyetorannya.

15. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah, yang selanjutnyadisingkat SPTPD, adalah surat yang oleh Wajib Pajakdigunakan untuk melaporkan penghitungandan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/ataubukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajibansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.

16. Surat Setoran Pajak Daerah, yang selanjutnyadisingkat SSPD, adalah bukti pembayaran ataupenyetoran pajak yang telah dilakukan denganmenggunakan formulir atau telah dilakukan dengancara lain ke kas daerah melalui tempat pembayaranyang ditunjuk oleh Kepala Daerah.

17. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, yangselanjutnya disingkat SKPDKB, adalah suratketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlahpokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlahkekurangan pembayaran pokok pajak, besarnyasanksi administratif, dan jumlah pajak yang masihharus dibayar.

18. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang BayarTambahan, yang selanjutnya disingkat SKPDKBT,adalah surat ketetapan pajak yang menentukantambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan.

19. Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil, yang selanjutnyadisingkat SKPDN, adalah surat ketetapan pajak yangmenentukan jumlah pokok pajak sama besarnyadengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutangdan tidak ada kredit pajak.

Page 7: BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenKotaba... · 2016-12-19 · BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

20. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, yangselanjutnya disingkat SKPDLB, adalah suratketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihanpembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebihbesar dari pada pajak yang terutang atau seharusnyatidak terutang.

21. Surat Tagihan Pajak Daerah, yang selanjutnyadisingkat STPD, adalah surat untuk melakukantagihan pajak dan/atau sanksi administratif berupabunga dan/atau denda.

22. Surat Keputusan Pembetulan adalah suratkeputusan yang membetulkan kesalahan tulis,kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan dalampenerapan ketentuan tertentu dalam peraturanperundang-undangan perpajakan daerah yangterdapat dalam Surat Pemberitahuan Pajak Terutang,Surat Ketetapan Pajak Daerah, Surat KetetapanPajak Daerah Kurang Bayar, Surat Ketetapan PajakDaerah Kurang Bayar Tambahan, Surat KetetapanPajak Daerah Nihil, Surat Ketetapan Pajak DaerahLebih Bayar, Surat Tagihan Pajak Daerah, SuratKeputusan Pembetulan, atau Surat KeputusanKeberatan.

23. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusanatas keberatan terhadap Surat Pemberitahuan PajakTerutang, Surat Ketetapan Pajak Daerah, SuratKetetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, SuratKetetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan,Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil, Surat KetetapanPajak Daerah Lebih Bayar, atau terhadappemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga yangdiajukan oleh Wajib Pajak.

24. Putusan Banding adalah putusan badan peradilanpajak atas banding terhadap Surat KeputusanKeberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak.

25. Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukanoleh Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadapsuatu keputusan yang dapat diajukan Banding,berdasarkan peraturan perundang-undangan.

26. Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yangdilakukan secara teratur untuk mengumpulkan datadan informasi keuangan yang meliputi harta,kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, sertajumlah harga perolehan dan penyerahan barang ataujasa, yang ditutup dengan menyusun laporankeuangan berupa neraca dan laporan laba rugi untukperiode Tahun Pajak tersebut.

Page 8: BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenKotaba... · 2016-12-19 · BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

27. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untukmencari, mengumpulkan, mengolah data dan/atauketerangan lainnya untuk menguji kepatuhanpemenuhan kewajiban perpajakan daerah dan untuktujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuanperaturan perundang-undangan perpajakan daerah.

28. Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakandaerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukanoleh Penyidik untuk mencari serta mengumpulkanbukti yang dengan bukti itu membuat terang tindakpidana di bidang perpajakan daerah yang terjadiserta menemukan tersangkanya.

29. Kas Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerahyang ditentukan oleh Bupati untuk menampungseluruh penerimaan daerah dan digunakan untukmembayar seluruh pengeluaran daerah.

BAB II

NAMA,OBJEK, SUBJEK DAN WAJIB PAJAK

Bagian KesatuNama dan Objek Pajak

Pasal 2

Dengan nama Pajak Hiburan dipungut pajak ataspenyelenggaraan hiburan.

Pasal 3

(1) Objek Pajak Hiburan adalah jasa penyelenggaraanhiburan dengan dipungut bayaran.

(2) Hiburan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)adalah:

a. tontonan film;

b. pagelaran kesenian, musik, tari, dan/ataubusana;

c. kontes kecantikan, binaraga, dan sejenisnya;

d. pameran;

e. diskotik, karaoke, klab malam, dan sejenisnya;

f. sirkus, akrobat, dan sulap;

g. permainan bilyar, golf, dan bowling;

h. pacuan kuda, kendaraan bermotor, danpermainan ketangkasan;

i. panti pijat, refleksi, mandi uap/spa, dan pusatkebugaran (fitness center); dan

j. pertandingan olahraga.

Page 9: BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenKotaba... · 2016-12-19 · BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

(3) Tidak termasuk objek Pajak Hiburan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) adalah penyelenggaraanhiburan berupa pagelaran kesenian rakyat/tradisonaldalam rangka pelestarian kesenian dan budayatradisional Daerah dan pagelaran kesenian yangbernuansa keagamaan (religious) sertapenyelenggaraan hiburan dalam pesta pernikahan,sunatan, upacara adat dan keagamaan.

Bagian KeduaSubjek dan Wajib Pajak

Pasal 4

(1)Subjek Pajak Hiburan adalah orang pribadi atau Badanyang menikmati hiburan.

(2)Wajib Pajak Hiburan adalah orang pribadi atau Badanyang menyelenggarakan hiburan.

BAB III

DASAR PENGENAAN, TARIF DAN CARA PENGHITUNGAN

Pasal 5

(1)Dasar pengenaan Pajak Hiburan adalah jumlah uangyang diterima atau yang seharusnya diterima olehpenyelenggara Hiburan.

(2) Jumlah uang yang seharusnya diterima sebagaimanadimaksud pada ayat (1) termasuk potongan hargadan tiket cuma-cuma yang diberikan kepadapenerima jasa Hiburan.

Pasal 6

Tarif Pajak Hiburan untuk hiburan :

a. tontonan film sebesar 20% (dua puluh per seratus);

b. pagelaran kesenian, musik, tari dan/atau busanasebesar 10% (sepuluh per seratus);

c. kontes kecantikan sebesar 20% (dua puluh perseratus);

d. kontes binaraga dan sejenisnya sebesar 20% (duapuluh per seratus);

Page 10: BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenKotaba... · 2016-12-19 · BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

e. pameran sebesar 10% (sepuluh per seratus);

f. diskotik, karaoke, klab malam dan sejenisnya sebesar75% (tujuh puluh lima per seratus);

g. sirkus, akrobat dan sulap sebesar 10% (sepuluh perseratus);

h. permainan bilyar, golf dan boling sebesar 30% (tigapuluh per seratus);

i. pacuan kuda dan kendaraan bermotor sebesar 30%(tiga puluh per seratus);

j. permainan ketangkasan sebesar 30% (tiga puluhperseratus);

k. panti pijat sebesar 75% (tujuh puluh lima per seratus);

l. mandi uap/spa sebesar 50% (lima puluh per seratus);

m.refleksi dan pusat kebugaran (fitnes center) sebesar15% (lima belas per seratus); dan

n. pertandingan olah raga sebesar 10% (sepuluh perseratus).

Pasal 7

Besaran pokok Pajak Hiburan yang terutang dihitungdengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksuddalam Pasal 6, dengan dasar pengenaan pajaksebagaimana dimaksud dalam Pasal 5.

BAB IV

WILAYAH PEMUNGUTAN

Pasal 8

Pajak Hiburan yang terutang dipungut di wilayah Daerah.

BAB V

MASA PAJAK

Pasal 9

(1)Masa Pajak Hiburan adalah jangka waktunya selama 1(satu) bulan kalender atau jangka waktu lain yangdiatur dengan Peraturan Bupati paling lama 3 (tiga)bulan kalender, yang menjadi dasar bagi Wajib Pajakuntuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajakyang terutang.

(2)Saat terutang dalam masa pajak ditetapkan pada saatpenyelenggaraan hiburan.

Page 11: BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenKotaba... · 2016-12-19 · BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

BAB VI

PEMUNGUTAN PAJAK

Bagian KesatuTata Cara pemungutan

Pasal 10

(1)Pemungutan Pajak dilarang diborongkan.

(2)Wajib Pajak yang memenuhi kewajiban perpajakansendiri dibayar dengan menggunakan SPTPD,SKPDKB,dan/atau SKPDKBT.

(3)SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2), harusdiisi dengan jelas, benar dan lengkap sertaditandatangani oleh Wajib Pajak atau kuasanyadisertai dengan lampiran-lampiran yang diperlukan.

Pasal 11

(1) Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sesudah saatterutangnya pajak, Bupati dapat menerbitkan:

a. SKPDKB dalam hal:

1) jika berdasarkan hasil pemeriksaan atauketerangan lain, pajak yang terutang tidakatau kurang dibayar;

2) jika SPTPD tidak disampaikan kepada Bupatidalam jangka waktu tertentu dan setelahditegur secara tertulis tidak disampaikan padawaktunya sebagaimana ditentukan dalamsurat teguran;

3) jika kewajiban mengisi SPTPD tidak dipenuhi,pajak yang terutang dihitung secara jabatan.

b. SKPDKBT jika ditemukan data baru dan/ataudata yang semula belum terungkap yangmenyebabkan penambahan jumlah pajak yangterutang.

c. SKPDN jika jumlah pajak yang terutang samabesarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajaktidak terutang dan tidak ada kredit pajak.

(2) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalamSKPDKB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufa angka 1) dan angka 2) dikenakan sanksiadministratif berupa bunga sebesar 2 % (dua persen)sebulan dihitung dari pajak yang kurang atauterlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama24 (dua puluh empat) bulan dihitung sejak saatterutangnya pajak.

(3) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalamSKPDKBT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufb dikenakan sanksi administratif berupa kenaikan

Page 12: BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenKotaba... · 2016-12-19 · BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

sebesar 100% (seratus persen) dari jumlahkekurangan pajak tersebut.

(4) Kenaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidakdikenakan jika Wajib Pajak melaporkan sendirisebelum dilakukan tindakan pemeriksaan.

(5) Jumlah pajak yang terutang dalam SKPDKBsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka3) dikenakan sanksi administratif berupa kenaikansebesar 25 % (dua puluh lima persen) dari pokokpajak ditambah sanksi administratif berupa bungasebesar 2 % (dua persen) sebulan dihitung dari pajakyang kurang atau terlambat dibayar untuk jangkawaktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulandihitung sejak saat terutangnya pajak.

Pasal 12

(1) Tata cara penerbitan SPTPD,SKPDKB, dan/SKPDKBTsebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2)diatur dengan Peraturan Bupati.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengisiandan penyampaian SPTPD, SKPDKB, dan/SKPDKBTsebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2)diatur dengan Peraturan Bupati.

Bagian KeduaSurat Tagihan Pajak

Pasal 13

(1) Bupati dapat menerbitkan STPD jika:

a. pajak dalam tahun berjalan tidak atau kurangdibayar;

b. dari hasil penelitian SPTPD terdapat kekuranganpembayaran sebagai akibat salah tulis dan/atausalah hitung;

c. Wajib Pajak dikenakan sanksi administratifberupa bunga dan/atau denda.

(2) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam STPDsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a danhuruf b ditambah dengan sanksi administratif berupabunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan untukpaling lama 15 (lima belas) bulan sejak saatterutangnya pajak.

Bagian KetigaTata Cara Pembayaran dan Penagihan

Page 13: BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenKotaba... · 2016-12-19 · BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

Pasal 14

(1)Pembayaran pajak harus dilakukan sekaligus ataulunas.

(2)Pembayaran pajak dilakukan di Kas Daerah atautempat lain yang ditunjuk oleh Bupati sesuai waktuyang ditentukan dalam STPD dan SKPDKB.

(3)Apabila pembayaran pajak dilakukan di tempat lainyang di tunjuk, hasil penerimaan pajak harus disetorke Kas Daerah dalam keadaan bruto selambat-lambatnya 1 x 24 jam atau dalam waktu yangditentukan oleh Bupati.

(4)Pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan ayat (2) dilakukan dengan menggunakanSSPD.

(5)Bupati dapat memberikan persetujuan kepada wajibPajak untuk mengangsur pajak terutang dalamwaktu tertentu, setelah memenuhi persyaratan yangditentukan.

(6)Angsuran pembayaran pajak sebagaimana dimaksudpada ayat (5), harus dilakukan secara teratur danberturut-turut dengan dikenakan bunga sebesar 2%(dua persen) sebulan dari jumlah pajak yang belumatau kurang dibayar.

Pasal 15

(1) Bupati menentukan tanggal jatuh tempo pembayarandan penyetoran pajak yang terutang paling lama 30(tiga puluh) hari kerja setelah saat terutangnya pajak.

(2) SKPDKB, SKPDKBT, STPD, Surat KeputusanPembetulan, Surat Keputusan Keberatan, danPutusan Banding, yang menyebabkan jumlah pajakyang harus dibayar bertambah merupakan dasarpenagihan pajak dan harus dilunasi dalam jangkawaktu paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggalditerbitkan.

(3) Bupati atas permohonan Wajib Pajak setelahmemenuhi persyaratan yang ditentukan dapatmemberikan persetujuan kepada Wajib Pajak untukmengangsur atau menunda pembayaran pajak,dengan dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen)sebulan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata carapembayaran, penyetoran, tempat pembayaran,angsuran, dan penundaan pembayaran pajak diaturdengan Peraturan Bupati.

Page 14: BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenKotaba... · 2016-12-19 · BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

Pasal 16

(1)Pajak yang terutang berdasarkan SKPDKB,SKPDKBT,STPD, Surat Keputusan Pembetulan, SuratKeputusan Keberatan, dan Putusan Banding yangtidak atau kurang dibayar oleh Wajib Pajak padawaktunya dapat ditagih dengan Surat Paksa.

(2)Surat Teguran atau Surat Peringatan atau Surat lainyang sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaanpenagihan pajak dikeluarkan 7 (tujuh) hari sejak saatjatuh tempo pembayaran.

(3)Dalam Jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggalSurat Teguran atau Surat Peringatan atau Surat lainyang sejenis, Wajib Pajak harus melunasi pajak yangterutang.

(4)Surat Teguran, Surat Peringatan atau Surat lain yangsejenis sebagaimana dimaksud pada ayat (2),dikeluarkan oleh Bupati melalui Pejabat yangditunjuk.

Pasal 17

(1) Apabila jumlah pajak yang masih harus dibayar tidakdilunasi dalam jangka waktu sebagaimanaditentukan dalam Surat Teguran atau SuratPeringatan atau Surat lain yang sejenis, jumlah pajakyang harus dibayar ditagih dengan Surat Paksa.

(2) Bupati menerbitkan Surat Paksa segera telah lewat21 (dua puluh satu) hari sejak tanggal Surat Teguranatau Surat Peringatan atau Surat lain yang sejenis.

Pasal 18

Apabila pajak yang harus dibayar tidak dilunasi dalamjangka waktu 2 x 24 jam sesudah tanggal pemberitahuanSurat Paksa, Bupati segera menerbitkan Surat PerintahMelaksanakan Penyitaan.

Pasal 19

Setelah dilakukan penyitaan dan wajib Pajak belummelunasi utang pajaknya, setelah lewat 10 (sepuluh) harisejak tanggal pelaksanaan Surat Perintah MelaksanakanPenyitaan, Bupati mengajukan permintaan penetapantanggal pelelangan kepada Instansi Yang Berwenangmelaksanakan lelang negara.

Pasal 20

Setelah Kantor Lelang Negara menetapkan hari, tanggal,jam dan tempat pelaksanaan lelang, Juru Sita

Page 15: BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenKotaba... · 2016-12-19 · BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

memberitahukan dengan segera secara tertulis kepadaWajib Pajak.

Pasal 21

(1) Bupati dapat menetapkan jadwal waktu tindakanpenagihan pajak yang menyimpang dari jadwal waktuyang telah ditentukan sebagaimana dimaksud dalamPasal 14, Pasal 15, Pasal 16, dan Pasal 17 denganmemperhatikan situasi dan kondisi Daerah.

(2) Penagihan seketika dan sekaligus atas jumlah pajakyang masih harus dibayar, dilakukan oleh Bupati yangmengeluarkan Surat Perintah Penagihan PajakSeketika dan Sekaligus.

(3) Terhadap Wajib Pajak yang tidak memenuhi ketentuansebagaimana dimaksud pada ayat (2), segeradilakukan tindakan penagihan pajak dengan SuratPaksa, Surat Perintah Membayar Pajak, sertapermintaan penetapan tanggal dan tempat pelelangantanpa memperhatikan tenggang waktu yang telahditetapkan.

Pasal 22

Bentuk, jenis dan isi formulir yang dipergunakan untukpelaksanan penagihan pajak Daerah akan diatur denganPeraturan Bupati.

Pasal 23

(1) Setiap pembayaran pajak diberikan tanda buktipembayaran dan dicatat dalam buku penerimaan.

(2) Bentuk, jenis, isi, ukuran tanda bukti pembayarandan buku penerimaaan pajak sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB VII

KEBERATAN DAN BANDING

Bagian KesatuKeberatan

Pasal 24

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanyakepada Bupati atau pejabat yang ditunjuk atas suatu:

a. SKPDKB;

b. SKPDKBT;

c. SKPDLB;

Page 16: BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenKotaba... · 2016-12-19 · BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

d. SKPDN; dan

e. Pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketigaberdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.

(2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam BahasaIndonesia dengan disertai alasan-alasan yang jelas.

(3) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu palinglama 3 (tiga) bulan sejak tanggal surat, tanggalpemotongan atau pemungutan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), kecuali jika Wajib Pajak dapatmenunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapatdipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya.

(4) Keberatan dapat diajukan apabila Wajib Pajak telahmembayar paling sedikit sejumlah yang telah disetujuiWajib Pajak.

(5) Keberatan yang tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3),dan ayat (4) tidak dianggap sebagai Surat Keberatansehingga tidak dipertimbangkan.

(6) Tanda penerimaan surat keberatan yang diberikan olehBupati atau pejabat yang ditunjuk atau tandapengiriman surat keberatan melalui surat pos tercatatsebagai tanda bukti penerimaan surat keberatan.

Pasal 25

(1) Bupati dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas)bulan, sejak tanggal Surat Keberatan diterima, harusmemberi keputusan atas keberatan yang diajukan.

(2) Keputusan Bupati atas keberatan dapat berupamenerima seluruhnya atau sebagian, menolak, ataumenambah besarnya pajak yang terutang.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat(1) telah lewat dan Bupati tidak memberi suatukeputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggapdikabulkan.

Bagian KeduaBanding

Pasal 26

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan bandinghanya kepada Pengadilan Pajak terhadap keputusanmengenai keberatannya yang ditetapkan oleh Bupati.

(2) Permohonan banding sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia,

Page 17: BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenKotaba... · 2016-12-19 · BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

dengan alasan yang jelas dalam jangka waktu 3 (tiga)bulan sejak keputusan diterima, dilampiri salinan darisurat keputusan keberatan tersebut.

(3) Pengajuan permohonan banding menangguhkankewajiban membayar pajak sampai dengan 1 (satu)bulan sejak tanggal penerbitan Putusan Banding.

Pasal 27

(1) Jika pengajuan keberatan atau permohonan bandingdikabulkan sebagian atau seluruhnya, kelebihanpembayaran pajak dikembalikan dengan ditambahimbalan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan untukpaling lama 24 (dua puluh empat) bulan.

(2) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dihitung sejak bulan pelunasan sampai denganditerbitkannya SKPDLB.

(3) Dalam hal keberatan Wajib Pajak ditolak ataudikabulkan sebagian, Wajib Pajak dikenai sanksiadministratif berupa denda sebesar 50% (lima puluhpersen) dari jumlah pajak berdasarkan keputusankeberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayarsebelum mengajukan keberatan.

(4) Dalam hal Wajib Pajak mengajukan permohonanbanding, sanksi administratif berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen) sebagaimana dimaksud padaayat (3) tidak dikenakan.

(5) Dalam hal permohonan banding ditolak ataudikabulkan sebagian, Wajib Pajak dikenai sanksiadministratif berupa denda sebesar 100% (seratuspersen) dari jumlah pajak berdasarkan PutusanBanding dikurangi dengan pembayaran pajak yangtelah dibayar sebelum mengajukan keberatan.

BAB VIII

PEMBETULAN, PEMBATALAN, PENGURANGANKETETAPAN, DAN PENGHAPUSAN

ATAU PENGURANGAN SANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 28

(1) Bupati berdasarkan permohonan Wajib Pajak dapatmemberikan pengurangan,keringanan dan pembebasanpajak.

(2) Atas permohonan Wajib Pajak atau karena jabatannya,Bupati dapat membetulkan SKPDKB, SKPDKBT atauSTPD, SKPDN atau SKPDLB yang dalam penerbitannya

Page 18: BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenKotaba... · 2016-12-19 · BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

terdapat kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitungdan/atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentudalam peraturan perundang-undangan perpajakandaerah.

(3) Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat:

a. mengurangkan atau menghapuskan sanksiadministratif berupa bunga, denda, dan kenaikanpajak yang terutang menurut peraturanperundangundangan perpajakan daerah, dalam halsanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan WajibPajak atau bukan karena kesalahannya;

b. mengurangkan atau membatalkan SKPDKB,SKPDKBT atau STPD, SKPDN atau SKPDLB yangtidak benar;

c. mengurangkan atau membatalkan STPD;

d. membatalkan hasil pemeriksaan atau ketetapanpajak yang dilaksanakan atau diterbitkan tidaksesuai dengan tata cara yang ditentukan; dan

e. mengurangkan ketetapan pajak terutangberdasarkan pertimbangan kemampuan membayarWajib Pajak atau kondisi tertentu objek pajak.

(4) Permohonan pembetulan, pembatalan, penguranganKetetapan dan Penghapusan atau pengurangan sanksiadministrasi atas SKPDKB, SKPDKBT dan STPDsebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusdisampaikan secara tertulis oleh Wajib Pajak kepadaBupati, atau Pejabat yang ditunjuk selambat-lambatnya30 (tiga puluh) hari sejak tanggal diterima SKPDKB,SKPDKBT atau STPD dengan memberikan alasan yangjelas.

(5) Bupati paling lama 3 (tiga) bulan sejak suratpermohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diterima, sudah harus memberikan Keputusan.

(6) Apabila setelah waktu 3 (tiga) bulan sebagaimanadimaksud pada ayat (3) Bupati tidak memberikankeputusan, permohonan pembetulan, pembatalan,pengurangan ketetapan dan penghapusan ataupengurangan sanksi administrasi dianggap dikabulkan.

Pasal 29

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengurangan ataupenghapusan sanksi administratif dan pengurangan ataupembatalan ketetapan pajak diatur dengan PeraturanBupati.

BAB IX

PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

Page 19: BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenKotaba... · 2016-12-19 · BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

Pasal 30

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan pengembalian kelebihanpembayaran pajak kepada Bupati atau Pejabat secaratertulis dengan menyebutkan sekurang-kurangnya :

a. Nama dan Alamat Wajib Pajak;

b. Masa Pajak;

c. Besarnya Kelebihan Pajak; dan

d. Alasan yang Jelas.

(2) Bupati atau Pejabat dalam jangka waktu paling lama 12(dua belas) bulan sejak diterimanya permohonanpengembalian kelebihan pembayaran pajaksebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusmemberikan keputusan.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat(2), dilampaui Bupati tidak memberikan keputusan,permohonan pengembalian kelebihan pembayaranpajak dianggap dikabulkan dan SKPDLB harusditerbitkan dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan.

(4) Apabila Wajib Pajak mempunyai utang pajak lainnya,kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksudpada ayat (1) langsung diperhitungkan untuk melunasiterlebih dahulu utang pajak dimaksud.

(5) Pengembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukandalam waktu paling lama 2 (dua) bulan sejakditerbitkannya SKPDLB dengan menerbitkan SuratPerintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP).

(6) Apabila kelebihan pembayaran pajak dilakukan setelahlewat waktu 2 (dua) bulan sejak diterbitkannyaSKPDLB, Bupati atau Pejabat memberikan imbalanbunga sebesar 2% (dua persen) sebulan atasketerlambatan pembayaran kelebihan pajak.

Pasal 31

Apabila kelebihan pembayaran pajak diperhitungkan denganutang pajak lainnya, sebagaimana dimaksud dalam pasal 30ayat (4), pembayarannya dilakukan dengan cara pemindahbukuan dan bukti pemindah bukuan juga berlaku sebagaibukti pembayaran.

BAB X

KEDALUWARSA

Page 20: BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenKotaba... · 2016-12-19 · BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

Pasal 32

(1) Hak untuk melakukan penagihan pajak menjadikedaluwarsa setelah melampaui jangka waktu 5 (lima)tahun terhitung sejak saat terutangnya pajak, kecualiapabila wajib pajak melakukan tindak pidana di bidangperpajakan Daerah.

(2) Kedaluwarsa penagihan pajak sebagaimana dimaksudpada ayat (1) tertangguh apabila :

a. diterbitkan Surat Teguran dan Surat Paksa atau ;

b. ada pengakuan utang pajak dan wajib pajak baiklangsung maupun tidak langsung.

(3) Dalam hal diterbitkan Surat Teguran atau Surat Paksasebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf (a),kedaluwarsa penagihan dihitung sejak tanggalpenyampaian Surat Paksa tersebut.

(4) Pengakuan utang Pajak Secara langsung sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf b adalah Wajib Pajakdengan kesadarannya menyatakan masih mempunyaiutang Pajak dan belum melunasinya kepadaPemerintah Daerah.

(5) Pengakuan utang secara tidak langsung sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf b dapat di ketahui daripengajuan permohonan angsuran atau penundaanpembayaran dan permohonan keberatan oleh WajibPajak.

Pasal 33

(1) Piutang Pajak yang tidak mungkin ditagih lagi karenahak untuk melakukan penagihan sudah kedaluwarsadapat dihapuskan.

(2) Bupati menetapkan Keputusan Penghapusan PiutangPajak Kabupaten yang sudah kedaluwarsa sebagaimanadimaksud pada ayat (1).

(3) Tata cara penghapusan piutang Pajak yang sudahkedaluwasa diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB XIPEMBUKUAN DAN PEMERIKSAAN

Pasal 34

(1) Wajib Pajak yang melakukan usaha dengan omzetpaling sedikit Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus jutarupiah) pertahun wajib menyelenggarakan pembukuanatau pencatatan.

(2) Kriteria Wajib Pajak dan penentuan besaran omzet sertatata cara pembukuan atau pencatatan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dengan PeraturanBupati.

Page 21: BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenKotaba... · 2016-12-19 · BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

Pasal 35

(1) Bupati berwenang melakukan pemeriksaan untukmenguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakandaerah dalam rangka melaksanakan Peraturan Daerah.

(2) Wajib Pajak yang diperiksa wajib :

a. memperlihatkan dan/atau meminjamkan bukucatatan, dokumen yang menjadi dasarnya dandokumen lain yang berhubungan dengan objekPajak yang terutang;

b. memberikan kesempatan untuk memasuki tempatatau ruangan yang dianggap perlu dan memberikanbantuan guna kelancaran pemeriksaan; dan/atau

c. memberikan keterangan yang diperlukan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemeriksaanPajak diatur dengan Peraturan Bupati

BAB XII

INSENTIF PEMUNGUTAN

Pasal 36

(1) Instansi yang melaksanakan pemungutan Pajak dapatdiberi insentif atas dasar pencapaian kinerja tertentu.

(2) Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan melalui Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah.

(3) Tata cara pemberian dan pemanfaatan insentifsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur denganPeraturan Bupati.

BAB XIII

PENYIDIKAN

Pasal 37

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkunganPemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagaiPenyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan daerah sebagaimana dimaksuddalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1981 tentangHukum Acara Pidana.

(2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalahpejabat pegawai negeri sipil tertentu di lingkunganPemerintah Daerah yang diangkat oleh pejabat yang

Page 22: BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenKotaba... · 2016-12-19 · BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

berwenang sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(3) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat(1) adalah :

a. menerima, mencari, mengumpulkan, dan menelitiketerangan atau laporan berkenaan dengan tindakpidana di bidang perpajakan daerah agarketerangan atau laporan tersebut menjadi lengkapdan jelas;

b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keteranganmengenai orang pribadi atau badan tentangkebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungandengan tindak pidana perpajakan daerah tersebut;

c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orangpribadi atau badan sehubungan dengan tindakpidana di bidang perpajak daerah;

d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan dandokumentasi-dokumentasi lain berkenaan dengantindak pidana di bidang perpajakan daerah;

e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkanbahan bukti pembukuan, pencatatan, dandokumentasi-dokumentasi lain, serta melakukanpenyitaan terhdap bahan bukti tersebut;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangkapelaksanaan tugas pemnyidikan tindak pidana dibidang perpajakan daerah;

g. menyuruh berhenti, melarang seseorangmeninggalkan ruang atau tempat pada saatpemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksaidentitas orang dan atau dokumen yang dibawasebagaimana dimaksud pada huruf e;

h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindakpidana perpajakan daerah;

i. memanggil orang untuk di dengar keterangannyadan diperiksa sebagai tersangka atau sanksi; dan

j. menghentikan Penyidikan;

k. melakukan tindakan lain yang perlu untukkelancaran penyidikan tindak pidana di bidangperpajakan daerah menurut hukum;

(4) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memberitahukan dimulainya penyidikan danmenyampaikan hasil penyidikannya kepada PenuntutUmum, sesuai dengan kententuan yang diatur dalamUndang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukumacara Pidana.

BAB XIV

Page 23: BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenKotaba... · 2016-12-19 · BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

KETENTUAN PIDANA

Pasal 38

(1) Wajib Pajak yang karena kealpaannya tidakmenyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benaratau tidak lengkap atau melampirkan keterangan yangtidak benar sehingga merugikan keuangan Daerahdapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1(satu) tahun dan atau denda paling banyak 2 (dua) kalijumlah pajak yang terutang yang tidak atau kurangbayar.

(2) Wajib Pajak yang dengan sengaja tidak menyampaikanSPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidaklengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benarsehingga merugikan keuangan Daerah dapat dipidanadengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) tahunatau pidana denda paling banyak 4 (empat) kali jumlahpajak terutang yang tidak atau kurang bayar.

(3) Wajib Pajak yang tidak memotong dan/atau memungutPajak sehingga menimbulkan kerugian Daerah dapatdipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua)tahun atau pidana denda paling banyak 4 (empat) kalijumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar.

Pasal 39

Denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (1), ayat(2), dan ayat (3) merupakan penerimaan negara.

Pasal 40

Tindak pidana di bidang perpajakan Daerah tidak dituntutsetelah melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun sejak saatterutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak atauberakhirnya Bagian Tahun Pajak atau berakhirnya TahunPajak yang bersangkutan.

BAB XV

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 41

Pada saat Peraturan Daerah ini berlaku, Pajak yang masihterutang sepanjang tidak diatur dalam peraturan daerah inimasih dapat ditagih selama jangka waktu 5 (lima) tahunterhitung sejak saat terutang.

BAB XVI

KETENTUAN PENUTUP

Page 24: BUPATI KOTABARU TENTANG PAJAK HIBURAN pendapatan …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2012/KabupatenKotaba... · 2016-12-19 · BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

Pasal 42

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka PeraturanDaerah Nomor 04 Tahun 1998 tentang Pajak Hiburan(Lembaran Daerah Kabupaten Kotabaru Tahun 1998 Nomor06 seri 3A) beserta peraturan pelaksananya yangbertentangan dengan Peraturan Daerah ini dicabut dandinyatakan tidak berlaku

Pasal 43

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah inisepanjang mengenai pelaksanaannya diatur lebih lanjut olehBupati.

Pasal 44

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannyadalam Lembaran Daerah Kabupaten Kotabaru.

Ditetapkan di Kotabarupada tanggal 21 Mei 2012

BUPATI KOTABARU,

H. IRHAMI RIDJANI

Diundangkan di Kotabarupada tanggal 21 Mei 2012

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KOTABARU,

H. SURIANSYAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2012 NOMOR 05