LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjlP) RSUD...
Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjlP) RSUD...
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjlP)
RSUD SIMO KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2019
RSUD SIMO
KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan dan
petunjukNya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) RSUD Simo Tahun 2019
telah disusun sesuai rencana guna memenuhi kewajiban menyampaikan LKJIP setelah
pelaksanaan program/kegiatan APBD 2019 sebagaimana Instruksi Presiden Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas.
Dokumen LKJIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2019 serta evaluasi dan
analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKJIP ini dapat memberikan informasi
keberhasilan/kegagalan RSUD Simo serta dapat diketahui apakah program/kegiatan yang
dilaksanakan telah mencapai indikator dan target kinerja serta mengarah pada terwujudnya visi
dan misi organisasi (RSUD Simo).
Selain itu, dokumen LKJIP juga menyajikan dokumen perencanan dan kinerja lain
seperti Rencana Strategis (Renstra), Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kinerja Tahunan
(RKT), Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA), serta Penetapan Kinerja, sehingga dokumen
LKJIP juga dapat digunakan untuk mengevaluasi konsistensi penerapan rencana strategis yang
telah ditetapkan, melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di masing-masing Bagian
sekaligus dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip Good Governance, yaitu
terwujudnya transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten
Boyolali.
Dengan tersusunnya dokumen ini, diucapkan terima kasih kepada tim penyusunan
LKJIP RSUD Simo dan para pelaksanaan kegiatan serta pihak-pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Harapan kita semua tentunya penyusunan LKJIP RSUD Simo Tahun 2019 ini, benar-
benar didasarkan pada pengukuran kinerja yang realistis dan obyektif sehingga hasilnya dapat
dijadikan sebagai bahan untuk menentukan langkah dan kebijakan RSUD Simo di tahun
selanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan
daerah dalam mewujudkan visi - misi RSUD Simo dan visi - misi Pemerintah Kabupaten
Boyolali.
Demikian, semoga dokumen LKJIP RSUD Simo Tahun 2019 ini dapat memberikan
manfaat sebesar-besarnya kepada kita semua, Amin.
Boyolali, 2020
DIREKTUR RSUD SIMO KABUPATEN BOYOLALI
i ____________________,MPHPembina
NIP. 19711203 200501 1 003
it
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................................... j
KATA PENGANTAR....................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL............................................................................................................................... iv
IKHTISAR EKSEKUTIF.................................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................ 1
1.1 Latar belakang..................................................................................................... 1
1.2 Gambaran organisasi.......................................................................................... 2
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA..................................................... 4
2.1 Rencana Strategis Organisasi........................................................................... 4
BAB III AKUNTABILTAS KINERJA....................................................................................... 6
3.1 Capaian Kinerja Organisasi ............................................................................. 6
3.2 Realisasi Anggaran........... ................................................................................. 12
BAB IV PENUTUP..................................................................................................................... 13
4.1 Kesimpulan........................................................................................................... 13
4.2 Saran................................................................................................................... 13
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................................... 14
A Struktur Organisasi dan Tata Kerja
B Rencana Strategis
C Indikator Kinerja Utama
D Rencana Kinerja Tahunan
E Penetapan Kinerja
F Pengukuran Kinerja
G Piagam Penghargaan
H Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Keluaran (Output)
iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
A. Pendahuluan
Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna,
berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented
govemement), perlu adanya sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sedangkan
untuk mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut, perlu adanya Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKJIP) yang merupakan bahan utama untuk monitoring dan evaluasi sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Dengan telah selesainya pelaksanaan tahun
anggaran 2019, sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas, semua instansi pemerintah, termasuk RSUD Simo Kabupaten Boyolali, wajib
menyusun LKJIP . Selain itu, informasi dalam dokumen LKJIP merupakan bentuk
pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas.
Berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja RSUD Simo Kabupaten Boyolali. Peraturan Bupati Nomor 26 Tahun
2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi RSUD Simo Kabupaten Boyolali, RSUD
Simo dipimpin oleh Direktur, dengan pejabat struktural terdiri Kepala sub bagian Tata Usaha,
Kepala Seksi Penunjang medis dan Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan. Jumlah
pegawai secara keseluruhan 104 orang PNS, 5 orang PTT dan 53 Pegawai BLUD. RSUD Simo
mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam menyelenggarakan pelayanan dalam rangka
memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat, dalam bentuk upaya promoter, preventif, kuratif
dan rehabilitative, secara paripurna berkesinambungan, yang dilakukan oleh para professional
di bidangnya masing-masing, sehingga mampu memberikan pelayanan yang memuaskan para
pihak, pasien, keluarga, pasien, masyarakat, pelaksana pelayanan dan pemilik ( stake holder).
B. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Visi RSUD Simo Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Renstra
RSUD Simo Kabupaten Boyolali 2016-2021 adalah “Menjadi Rumah Sakit Daerah kelas
Nasional, unggul dalam pelayanan". Untuk mewujudkan visi tersebut, RSUD Simo Kabupaten
Boyolali melaksanakan misi:
1. Mengembangkan profesionalisme sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang
mengacu kepada kualitas berstandar Nasional.
2. Memberikan pelayanan kesehatan yang unggul dan paripurna sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi dengan berorientasi pada keselamatan pasien.
3. Meningkatkan pengelolaan Rumah Sakit secara profesional dan penyediaan sumber
daya manusia yang berintegritas dan etos kerja tinggi.
4. Meningkatkan kemandirian Rumah Sakit dan kesejahteraan karyawan secara
berkesinambungan.
v
Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, pada tahun 2019 RSUD Simo Kabupaten
Boyolali melaksanakan 2 (dua) program dengan 3 (tiga) kegiatan dengan anggaran sebesar
Rp. 39.967.934.000,00 (tiga puluh sembilan milyard sembilan ratus enam puluh tujuh juta
sembilan ratus tiga puluh empat ribu rupiah). Seluruh program/kegiatan tersebut direncanakan
sebagai bagian dari Penetapan Kinerja Tahun 2019 untuk mencapai 1 Sasaran, atau dengan
kata lain seluruh kegiatan diharapkan mempunyai kaitan sebab akibat dengan sasaran yang
telah ditetapkan.
C. Akuntabiltas Kinerja
Berdasarkan penilaian sendiri (Self Assessment) atas realisasi pelaksanaan Penetapan
Kinerja Tahun 2019, menunjukkan bahwa rata-rata nilai capaian kinerja dari 1 Sasaran yang
telah ditetapkan adalah 102%. Keberhasilan ini disumbangkan oleh 1 (satu) sasaran yang
berhasil mencapai nilai kinerja sangat baik. Berikut Capaian Kinerja per Sasaran:
NO SASARANNILAI CAPAIAN
KINERJA
1 Meningkatnya Derajat Kesehatan 102%
D. Simpulan dan Saran
Secara keseluruhan capaian kinerja 102% (kategori Sangat baik) dan mengalami
kenaikan dibanding capaian kinerja tahun 2018 yaitu 101,11%. Sedangkan pembiayaaan dari
APBD Tahun 2019 berjumlah Rp 39.967.934.000,00 terealisasi Rp. 37.790.621.367,00 dengan
penyerapan sebesar 94,55% atau efisiensi sebesar 5,45%.
Guna mempertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja RSUD Simo Kabupaten
Boyolali maka telah dilakukan rapat koordinasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan
pencapaian kinerja semua SKPD. Sedangkan upaya yang dilakukan agar kinerja RSUD Simo
lebih baik dan akuntabel antara lain melakukan re-orientasi terhadap program/kegiatan yang
kurang tepat sasaran, meningkatkan kualitas dokumen perencanaan, melakukan sinkronisasi
antara dokumen perencanaan, terutama dengan merevisi dokumen IKU dan dokumen Renstra,
serta memanfaatkan secara nyata hasil evaluasi kinerja sebagai bahan perbaikan pelaksanaan
program/kegiatan.
v i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih
dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governemenf).
Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas periu adanya Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKJIP). Instansi yang wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKJIP) adalah Kementerian /Lembaga, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, Unit
Organisasi Eselon I pada Kementerian/Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan
unit kerja mandiri yang mengelola anggaran tersendiri dan/ atau unit yang ditentukan
oleh pimpinan instansi masing-masing.
Sesuai dengan siklusnya, setelah selesai pelaksanaan tahun anggaran 2019,
pemerintah daerah menyusun LKJIP 2019 yang merupakan laporan kinerja tahunan yang
berisi pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran
strategis instansi. LKJIP berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang
ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Dokumen
LKJIP bukan dokumen yang berdiri sendiri, namun terkait dengan dokumen lain yaitu
Indikator Kinerja Utama (IKU), RPJMD/Renstra SKPD, RKPD/Renja SKPD, Penetapan
Kinerja (Tapkin), dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT).
Tujuan penyusunan LKJIP adalah menyajikan pertanggungjawaban kinerja
instansi pemerintah (RSUD Simo) dalam mencapai sasaran strategis instansi
sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja diawal tahun anggaran.
Dokumen LKJIP ini dapat digunakan sebagai:
1. sumber informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kinerja
Sekeretariat Daerah dengan pembanding hasil pengukuran kinerja dan penetapan
kinerja;
2. bahan evaluasi untuk mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja RSUD Simo;
3. bahan evaluasi untuk penyusunan rencana kegiatan dan kinerja RSUD Simo pada
tahun berikutnya.
Peraturan perundang-undangan yang diacu dalam penyusunan dokumen LKJIP
RSUD Simo antara lain :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
2. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP);
3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan
L iq iP RSUD SIMO Kabupaten Boyolali 2019 l- l
Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 4 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Boyolali Tahun
2010-2015;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 17 Tahun 2018 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2019;
6. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 72 Tahun 2018 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2019.
1.2. Gambaran Organisasi
Gambaran umum RSUD Simo Kabupaten Boyolali dapat dilihat dari aspek
kelembagaan, tugas pokok dan fungsi serta aspek strategis organisasi.
1.2.1 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Sedangkan tugas dan fungsi RSUD Simo ( sesuai Peraturan Bupati Nomor 27
Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 29 Tahun 2011 tentang
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi RSUD Simo Kabupaten Boyolali), adalah
membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengoordinasikan Organisasi
Perangkat Daerah (Sekretariat DPRD, Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah, Satpol PP, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Lembaga Lain, Kecamatan,
dan Kelurahan) dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. RSUD Simo
mempunyai kedudukan yang sangat strategis di dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah, karena RSUD Simo mempunyai tugas dan fungsi melakukan koordinasi seluruh
program dan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dilakukan oleh
seluruh SKPD.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, RSUD Simo mempunyai fungsi:
a. Menyelenggarakan pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan dengan tanpa membedakan status sistem..
b. Mewujudkan dan mengembangkan budaya kerja yang disiplin dan
bertanggung jawab serta menciptakan rasa kebersamaan karyawan..
c. Menyelenggarakan system manajemen yang transparan dan profesional
d. Mengembangkan kualitas SDM dan melengkapi fasilitas pelayanan guna
menjawab tuntutan pelayanan kesehatan yang makin meningkat..
e. Meningkatkan kesejahteraan guna meningkatkan kinerja karyawan
meningkatkan koordinasi dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah.
LKjlP RSUD SIMO Kabupaten Boyolali 2019 1-2
1.2.2 Struktur Organisasi
Organisasi RSUD Simo Kabupaten Boyolali dibentuk berdasar Peraturan Daerah
Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUD
Simo Kabupaten Boyolali. RSUD Simo Kabupaten Boyolali terdiri dari:
1. Direktur
2. Kasubag Tata Usaha
3. Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan
4. Seksi Penunjang Pelayanan Medik
5. Instalasi
6. Kelompok Jabatan Fungsional
1.2.3 Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi
Aspek-aspek strategis RSUD Simo diperoleh dengan mengakomodasi isu
organisasi (RSUD Simo), permasalahan dan atau arah kebijakan dan program RPJMD
Kabupaten 2016-2021, dan isu utama kementerian terkait dengan tugas dan fungsi
RSUD Simo, yaitu :
1. membentuk/menyempurnakan peraturan perundang-undangan dalam rangka
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik;
2. melakukan penataan dan penguatan organisasi, tatalaksana, manajemen sumber
daya manusia aparatur, akuntabilitas, dan kualitas pelayanan publik;
3. mengembangkan mekanisme kontrol yang efektif;
4. mengelola sengketa administratif secara efektif dan efisien;
5. menyusun dan mengembangkan kebijakan yang berorientasi pada upaya
peningkatan kesejahteraan masyarakat, peningkatan daya saing, dan pro investasi.
Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh RSUD Simo dalam menjalankan
tugas pokok dan fungsinya yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:
1. belum semua urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat dikoordinasikan
secara optimal sesuai tugas dan fungsi;
2. keterbatasan kemampuan SDM aparatur dalam merumuskan kebijakan/ peraturan
dan menyikapi perubahan peraturan;
3. mekanisme dan tata kerja pelaksanaan tugas yang belum optimal.
LKjlP RSUD SIMO Kabupaten Boyolali 2019 1-3
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis Organisasi
Visi dan misi RSUD Simo sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Strategis
RSUD Simo Kabupaten Boyolali 2016-2021 sebagai berikut:
a. Visi
Gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai Sekretaris
Daerah Kabupaten Boyolali melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu
5 tahun (2016-2021) yang akan datang sebagaimana tersebut dalam dokumen Rencana
Strategis RSUD Simo adalah “ Menjadi Rumah Sakit Daerah kelas Nasional, unggul
dalam pelayanan Kondisi tersebut ditandai dengan terpenuhinya prinsip-prinsip
ketatakelolaan pemerintahan yang baik meliputi partisipasi masyarakat, penegakan hukum,
transparansi, peduli, berorientasi pada konsensus, kesetaraan, efektivitas dan efesiensi,
akuntabilitas, dan Iain-lain. Sedangkan Boyolali yang lebih sejahtera, berdaya saing, dan
pro investasi merupakan visi Kabupaten Boyolali 2016-2021. RSUD Simo Kabupaten
Boyolali selama lima tahun ke depan akan mendorong dan mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik di lingkungan RSUD Simo khususnya dan lingkungan pemerintah
Kabupaten Boyolali umumnya serta mendukung upaya-upaya meningkatkan kesejahteraan
rakyat, meningkatkan daya saing daerah, dan meningkatan iklim investasi sesuai tugas
pokok dan fungsi sebagai koordinator dan perumus kebijakan penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah.
b. Misi
Upaya-upaya yang akan dilaksanakan oleh RSUD Simo Kabupaten Boyolali, untuk
mewujudkan visi organisasi, adalah :
a. Mengembangkan profesionalisme sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang
mengacu kepada kualitas berstandar Nasional.
b. Memberikan pelayanan kesehatan yang unggul dan paripurna sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi dengan berorientasi pada keselamatan pasien.
c. Meningkatkan pengelolaan Rumah Sakit secara profesional dan penyediaan sumber
daya manusia yang berintegritas dan etos keija tinggi.
d. Meningkatkan kemandirian Rumah Sakit dan kesejahteraan karyawan secara
berkesinambungan.
Perencanaan strategis merupakan perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana
Strategis RSUD Simo Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana
Strategis RSUD Simo Kabupaten Boyolali Tahun 2016-2021 mempunyai sasaran strategis :
1. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dan
tertanganinya kasus/permasalahan kesehatan pada kelompok masyarakat rentan
2. Meningkatkan Kualitas pelayanan Rumah Sakit
LKjlP RSUD Simo Kabupaten Boyolali 2019
Sasaran strategis - sasaran strategis tersebut memiliki 9 indikator kinerja dengan target
kinerja setiap tahun selama 5 tahun perencanaan 2016-2021 secara lengkap sebagaimana
teriampir. Seluruh indikator kinerja dalam dokumen Rencana Strategis RSUD Simo merupakan
Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator, yaitu ukuran keberhasilan dari suatu tujuan
dan sasaran strategis organisasi. Indikator dalam dokumen IKU berlaku 5 tahunan
menyesuaikan dokumen renstra SKPD dan RPJMD dan digunakan sebagai acuan SKPD.
Semua sasaran strategis dengan indikator capaiannya dijabarkan lebih lanjut ke dalam
sejumlah program. Di dalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki
kesamaan perspektif dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakteristik program. Penetapan
program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan pengalokasian
sumber daya organisasi. Dengan demikian kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari
program. Rencana Kinerja Tahun 2019 RSUD Simo Kabupaten Boyolali, disusun mengacu
pada Rencana Strategis (Renstra) RSUD Simo Kabupaten Boyolali 2016-2021 dengan
mengambil target tahun 2016.
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja RSUD Simo Kabupaten Boyolali Tahun 2019
No. SasaranStrategis
Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)1 Meningkatnya
DerajatKesehatan
1. Tingkat HunianBED Occupancy Rate ( BOR)
71 %
2 Lama Tinggal ( Length ofStay/LOS) 4,53 hari
3 Turn Over Internal (TOI) 1,88 hari
4 Bed Turn Over (BTO) 45,7 kali
5 Menurunnya Angka Kematian Murni (Neat Death Rate/ NDR)
0,24 %
6 Gross Death Rate (GDR) 0,8 %
7 Pemenuhan standart sarana dan prasarana rumah sakit
70%
8 Pemenuhan standart pelayanan kesehatan rumah sakit
72%
Sumber: Penetapan Kinerja RSUD Kabupaten Boyolali Tahun 2019
Untuk mencapai/ mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan tersebut, RSUD Simo
Kabupaten Boyolali melaksanakan Program dan Kegiatan dengan anggaran sebesar
Rp. 24.526.887.000,00 yang selengkapnya sebagaimana dokumen Penetapan Kinerja RSUD
Simo Kabupaten Boyolali Tahun 2019 Perubahan (teriampir).
LKjlP RSUD Simo Kabupaten Boyolali 2019
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja RSUD Simo merupakan perwujudan kewajiban RSUD Simo
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja RSUD Simo Tahun 2019
tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan
sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
3.1. Capaian Kinerja Organisasi
Mengukur kinerja adalah menghitung kuantitas/kualitas keluaran (output) dan atau
hasil (outcome) kegiatan/program yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya Indikator
keluaran (output) dan atau hasil (outcome) yang diukur berdasar indikator kinerja yang telah
ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja. Sesuai ketentuan, Indikator Kinerja SKPD
minimal meliputi keluaran (output), sehingga pengukuran kinerja RSUD Simo dapat berupa
keluaran (output) dan hasil (outcome) sesuai dokumen Penetapan Kinerja RSUD Simo Tahun
2019.
a. Keluaran (Output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik)
sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan
masukan (input) yang digunakan.
b. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output)
kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara
reaiisasi kinerja dengan target kinerja pada dokumen Penetapan Kinerja. Pada tahun anggaran
(APBD Kabupaten) 2019, RSUD Simo telah melaksanakan berbagai kegiatan strategis untuk
mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Penilaian capaian kinerja menggunakan
rumus:
1. Apabila semakin tinggi reaiisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin
rendah reaiisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja menggunakan rumus :
2. Apabila semakin tinggi reaiisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau
semakin rendah reaiisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja menggunakan
rumus:
Capaian Indikator Kinerja
Capaian Indikator KinerjaRencana - (Realisasi-Rencana)
X100%Rencana
Simpulan hasil pengukuran dibagi menjadi 4 (empat) skala pengukuran dengan
kategori sebagai berikut:
a. Lebih dari 100 % = Sangat Baik (A)
b. 76% sampai 100% = Baik (B)
c. 56% sampai 75 % = Cukup (C)
d. Kurang dari 55 % = Kurang (K)
Capaian kinerja RSUD Simo Kabupaten Boyolali sesuai dengan pengukuran kinerja
Tahun 2019 disajikan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini,
antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun
terakhir, dan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah.
Sedangkan evaluasi capaian dan akuntabilitas kinerja meliputi analisis penyebab keberhasilan/
kegagalan, analisis efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis program/ kegiatan yang
menunjang keberhasilan/ kegagalan diuraikan guna memberikan gambaran efektifitas dan
efesiensi pencapaian target kinerja.
1. Output
Untuk Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Keluaran (Output) beserta Capaian Indikator
Kinerja Terlampir.
2. Outcome
Tabel 3.2 Pencapaian Kinerja Hasil (Outcome)
Indikator kinerja SatuanTarget2019
Realisasi2016
Realisasi2017
Realisasi2018
Realisasi2019
Capaian Kategori Koordinator
1 2 11 121. Tingkat hunian (Bed
Occupancy Rate / BOR)
% 71,00 57,58 52,94 47,33 53,22 74,96 Cukup Kasi pelayanan
2. Lama tinggal (Length Of Stay / LOS)
hari 4,53 3,87 3,29 3,07 3,15 143,81Sangat
BaikKasi pelayanan
3. Turn Over Interval(TOO
hari 1,88 2,85 2,92 3,41 2,77 67,87 Cukup Kasi pelayanan
4. Bed Turn Over (BTO)kali 45,7 54,40 58,73 56,32 60,94 74,99
Sangatbaik
Kasi pelayanan
5. Menurunnya angka kematian murni (Net Death Rate / NDR)
% 0,2400 0,94 0,94 0,77 0,5345,69 Kurang
Kasi pelayanan
6. Gross Death Rate (GDR)
% 0,8000 1,90 2,16 1,56 1,34 59,70 Cukup Kasi pelayanan
7. Pemenuhan standart sarana dan prasarana rumah sakit
% 70 60,00 62,00 65,00 70,00100,00 Baik
Kasipenunjang
8. Pemenuhan standart pelayanan kesehatan rumah sakit
% 72 56,00 42,00 63,00 80,00 111,11 SangatBaik
Kasi pelayanan
Capaian 86 B
Sumber: pengukuran kinerja RSU Simo Tahun 2019
Capaian kinerja meliputi 10 (tujuh) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara
keseluruhan (rata-rata) 86%. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 1 per indikator:
1. Tingkat hunian tempat tidur pasien atau (Bed Occupancy Rate / BOR)
a. Target indikator kinerja tingkat hunian tempat tidur pasien atau (Bed Occupancy
Rate I BOR) sebesar 71 % terealisasi 53,22 % atau capaian kinerja sebesar
74,96%. Realisasi belum memenuhi target yang ditetapkan.
Kegagalan pencapaian target karena belum adanya dokter tetap untuk spesialis
anak dan dokter spesialis obsgyn., sehingga mengurangi hunian tempat tidur.
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
Dengan belum adanya dokter spesialis anak dan beberapa dokter spesialis
lainnya , RSUD Simo berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk bekeija
sama dengan Kementerian Kesehatan untuk program Wajib Kerja Dokter
Spesialis sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan pasien.
c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan
Target BOR 71 % tercapai 53,22 % dengan nilai capaian 74,96%. Program/
kegiatan secara umum telah sesuai dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas
kinerja yang baik. Namun perlu upaya untuk menaikkan Kuantitas pelayanan
dengan penyediaan Dokter spesialis tetap dan pengadaan peralatan kedokteran
untuk sarana prasarana kesehatan.
2. Length Of Stay {LOS)
a. Length Of Stay (LOS) atau rata-rata lama pasien dirawat dengan target sebesar
4,53 hari terealisasi sebesar 3,15 hari atau capaian kinerja sebesar 143,81 %,
sehingga indikator ini dapat tercapai dikarenakan lama perawatan lebih pendek
dari waktu yang ditargetkan.
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
Dengan adanya sarpras yang mendukung terhadap pengelolaan penyakit maka
penyembuhan akan lebih cepat karena penyakit terdiagnosa lebih cepat
sehingga pengobatan tepat sasaran
c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan
Peningkatan keterampilan petugas akan menunjang keberhasilan pengobatan
pasien. Untuk menunjang hal tersebut perlu adanya pelatihan bagi petugas
medis dan penunjang medis RSUD Simo.
3. Tenggang perputaran tempat tidur atau Turn Over Interval (TOI).
a. Tenggang perputaran tempat tidur atau Turn Over Interval (TOI) dengan target
sebesar 1,88 hari terealisasi 2,77 hari atau capaian kinerja sebesar 67,87 %.
sehingga indikator ini belum dapat tercapai dikarenakan jumlah tempat tidur yang
dipakai belum berfungsi sesuai yang diharapkan. Pencapain kinerja sudah
memenuhi target.
belum sesuai dengan sasaran dan indikator kineija yang telah ditetapkan
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
Adanya pembagian bangsal sesuai dengan kelompok penyakit (dalam, bedah,
anak, obsgyn) membuat perputaran penggunaan tempat tidur menjadi lebih baik.
c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan
Untuk mencapai Target perputaran tempat tidur atau Turn Over Interval (TO!)
dengan pembuatan protap tentang indikasi rawat inap pasien yang seharusnya di
rawat inap.
4. Frekuensi pemakaian tempat tidur atau Bed Turn Over (BTO).
a. Frekuensi pemakaian tempat tidur atau Bed Turn Over (BTO) dengan target
sebesar 45,7 kali terealisasi 60,94 kali atau capaian kinerja sebesar 74,99 %.
sehingga indikator ini belum tercapai dikarenakan jumlah pasien yang meningkat
dengan tingkat hunian juga meningkat dan penggunaan tempat tidur pasien
sudah memenuhi target.
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
Penggunaan tempat tidur yang tidak merata sehingga ada tempat tidur yang
hanya digunakan beberapa kali dalam sebulan atau bahkan sama sekali tidak
digunakan
c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan
Untuk mencapai Target Frekuensi pemakaian tempat tidur atau Bed Turn Over
(BTO) dengan pengalihan pemanfaatan tempat tidur berdasarkan kelas dan
bangsal
5. Angka kematian murni atau Net Death Rate (NDR)
a. Angka kematian murni atau Net Death Rate (NDR) dengan target 0,24 %
terealisasi 0,53 % atau capaian kinerja sebesar 45,69%. sehingga indikator ini
tidak dapat tercapai dikarenakan umumnya pasien terlambat dibawa ke rumah
sakit dan sudah dalam kondisi yang buruk. Selain itu, untuk kasus-kasus tertentu
pasien tidak bisa dilayani dengan maksimal karena minimnya sarana dan
prasarana kesehatan (belum tersedia sarana ICU/Interensive Care Unit yang
memadai).
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
Pemanfaatan ruang rawat inap dengan sarana prasarana kesehatan secara
efektif serta dengan menempatkan tenaga medis dan paramedis sesuai dengan
keahliannya mampu mengurangi Angka kematian mumi atau Net Death Rate
(NDR)
c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan
Untuk menurunkan Angka kematian murni atau Net Death Rate (NDR) dengan
menambah sarana peralatan dan pelatihan bagi petugas.
6. Gross Death Rate (GDR)
a. Angka kematian umum atau Gross Death Rate (GDR) dengan target 0,8000 %
terealisasi 1,34 % atau capaian kinerja sebesar 59,70 %. Besarnya angka
kematian umum karena dampak angka NDR yang tinggi.
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
Pemanfaatan ruang perawatan intensif dengan sarana prasarana perawatan
intensif secara efektif mampu mengurangi Angka kematian umum atau Gross
Death Rate (GDR)
c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan
Untuk menurunkan Angka kematian umum atau Gross Death Rate (GDR)
dengan penambahan sarana dan prasarana peralatan kesehatan .
Analisis untuk 6 (enam) indikator di atas :
a. Penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah dengan menggunakan
anggaran sebesar Rp. 15.441.047.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp.
12.792.141.410,00, sehingga terdapat efesiensi anggaran sebesar 17,15%.
b. Keenam indikator di atas dilaksanakan dengan program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Kesehatan Pada BLUD dan dengan kegiatan Pelayanan dan
Pendukung Pelayanan Kesehatan, dengan bentuk kegiatan yang
dilaksanakan adalah Penyediaan biaya operasional rumah sakit. Program dan
kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja walaupun adan yang
belum berhasil memenuhi target kinerja, secara umum program/kegiatan yang
dilakukan telah sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah
ditetapkan.
7. Pemenuhan standart sarana dan prasarana rumah sakit
a. Untuk Target Pemenuhan standart sarana dan prasarana rumah sakit dapat
terpenuhi. Hal ini didukung karena adanya dana DAK dan APBD Tahun 2019
b. Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan :
- Pemanfaatan dan efisiensi anggaran sehingga dapat melaksanakan
pengadaan barang sesuai dengan kebutuhan rumah sakit;
c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan
Untuk melaksanakan indikator diatas dilaksakan dengan Program pengadaan,
peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit
paru-paru/rumah sakit mata, dengan kegiatan Pengadaan alat-alat kesehatan
rumah sakit, dan bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah dengan Pengadaan
alat-alat kesehatan rumah sakit RSUD Simo.
8. Pemenuhan standart pelayanan kesehatan rumah sakit
a. Pemenuhan standart pelayanan kesehatan rumah sakit sudah dapat terpenuhi,
karena RSUD Simo sudah melaksanakan akreditasi tingkat lanjutan, dengan
kelulusan tingkat utama.
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
Dengan belum adanya anggaran untuk akreditasi dari APBD, melalui dan BLUD
dilakukan upaya lain dengan melaksanakan diklat untuk persiapan akreditasi
tahap berikutnya
c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan
Indikator ini belum ada program maupun kegiatan yang dilaksanakan karena
belum tersedia anggaran dari APBD akan tetapi target sudah dapat dicapai
dengan cara menggunakan anggaran BLUD.
3.2 Realisasi Anggaran
Alokasi dan realisasi anggaran RSUD Simo Kabupaten Boyolalai pada tahun 2019
sebagaimana tabel di bawah ini. Data tabel tersebut, pembiayaaan dari APBD Tahun 2019
berjumlah Rp 39.967.934.000,00 terealisasi Rp. 37.790.621.367,00 dengan penyerapan
sebesar 94,55% atau efisiensi sebesar 5,45%.
Tabel 3.3 Alokasi dan Realisasi Anggaran
pri Sasaran Program / Anggaran Realisasi%
KoordinatStrategis Kegiatan Tahun 2019 Tahun 2019 or
1 2 3 4 5 6
1 Meningkatny a Derajat Kesehatan
ProgramPeningkatanKualitasPelayananKesehatan PadaBLUD
PelayanandanPendukungPelayananKesehatan
15.441.047.000 13.437.193.797 87 KasiPelayanan
2 Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata
F ISasaran Program / Anggaran Realisasi 0 / Koordinat
L ° JStrategis Kegiatan Tahun 2019 Tahun 2019
/oor
1 Pembangunan rumah sakit
2 Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit
21.490.064.000
2.121.823.000
21.366.626.000
2.116.445.470
99
100
KasiPenunjangMedik
KasiPenunjangMedik
Sumber: Analisis Laporan Realisasi Anggaran dan Capain Fisik Belanja Langsung RSUD
Simo bulan Desember 2019
3. Penyusunan kebijakan yang terpadu dan mengikat seluruh satuan kerja yang
ada dengan meminimalkan dampak negatif atas dikeluarkan kebijakan
tersebut
Boyolali, 2020
DIREKTUR RSUD SIMO
KABUPATEN BOYOLALI
dr, F.X. KRISTANDIYOKO.MPH Pembina
NIP. 19711203 200501 1 003