LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong...

69
i LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2017

Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong...

Page 1: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

i

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN 2016

DINAS KESEHATANKABUPATEN BOYOLALI

TAHUN 2017

Page 2: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikanpertolonganNya dan petunjukNya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah (LKjIP) Dinas Kesehatan Tahun 2016 telah disusun sesuai rencana gunamemenuhi kewajiban menyampaikan LKjIP setelah pelaksanaan program/kegiatanAPBD 2016 sebagai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999tentang Akuntabilitas.

Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2016 sertaevaluasi dan analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapatmemberikan informasi keberhasilan/kegagalan Dinas Kesehatan serta dapat diketahuiapakah program/kegiatan yang dilaksanakan telah mencapai indikator dan target kinerjaserta mengarah pada terwujudnya visi dan misi organisasi (Dinas Kesehatan).

Penyusunan LKjIP Dinas Kesehatan Tahun 2016 ini, didasarkan padapengukuran kinerja yang realistis dan obyektif sehingga hasilnya dapat dijadikansebagai bahan untuk menentukan langkah dan kebijakan Dinas Kesehatan di tahunselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggarapemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi Dinas Kesehatan dan visi - misiPemerintah Kabupaten Boyolali.

Selain itu, juga menyajikan dokumen perencanan dan kinerja lain sepertiRencana Strategis (Renstra), Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kinerja Tahunan(RKT), Penetapan Kinerja, sehingga dokumen LKjIP juga dapat digunakan untukmengevaluasi konsistensi penerapan rencana strategis yang telah ditetapkan, melaluipelaksanaan tugas pokok dan fungsi di masing-masing bidang sekaligus dapatmemberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip Good Governance, yaitu terwujudnyatransparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Boyolalipada umumnya.

Tidak lupa, diucapkan terima kasih kepada tim penyusunan LKjIP DinasKesehatan dan para pelaksana kegiatan serta pihak-pihak yang terkait sehinggadokumen LKjIP tahun 2016 ini dapat disusun tepat waktu.

Demikian, semoga dokumen LKJIP Dinas Kesehatan Tahun 2016 ini dapatmemberikan manfaat sebesar-besarnya kepada kita semua, Amin.

Boyolali, Maret 2017

KEPALA DINAS KESEHATANKABUPATEN BOYOLALI

dr. RATRI S. SURVIVALINA, MPAPembina

NIP. 19711009 200212 2 006

Page 3: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... iv

IKHTISAR EKSEKUTIF........................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN1.1. Gambaran Umum ………………………………………………………... 1

1.1.1. Dasar Hukum Organisasi ………….…………………………… 11.1.2. Tugas Pokok dan Fungsi …….……….………………………… 11.1.3. Struktur Organisasi ……..……………….……………………… 2

1.2. Penentuan Isu-isu Strategis ……………………...……………………… 31.3. Sistematika Penyajian LKJIP .............................................................. 3

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA2.1 Perencanaan …………………………....………………………………… 42.2 Perjanjian Kinerja ………………….……………………………………… 6

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA3.1 Capaian Kinerja Organisasi …….……………………………………….. 133.2 Akuntabilitas Keuangan ………………………………………………….. 53

BAB IV PENUTUP4.1 Simpulan ….……………………………………………………………….. 594.2 Saran ………………............................................................................. 60

DAFTAR LAMPIRANA. Penetapan KinerjaB. Pengukuran Kinerja 2016

Page 4: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

iv

DAFTAR BAGAN DAN TABEL

Bagan 1 Stuktur Organisasi Dinas Kesehatan ....................................................... 2

Halaman

Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja ................................................................................ 7

Tabel 3.1 Evaluasi Kinerja Sasaran 1 .................................................................. 14

Tabel 3.2 Evaluasi Kinerja Sasaran 2 .................................................................. 30

Tabel 3.3 Evaluasi Kinerja Sasaran 3 .................................................................. 34

Tabel 3.4 Evaluasi Kinerja Sasaran 4 .................................................................. 37

Tabel 3.5 Evaluasi Kinerja Sasaran 5 .................................................................. 41

Tabel 3.6 Evaluasi Kinerja Sasaran 6 .................................................................. 46

Tabel 3.7 Evaluasi Kinerja Sasaran 7 .................................................................. 49

Tabel 3.8 Evaluasi Kinerja Sasaran 8 ................................................................. 51

Tabel 3.9 Evaluasi Kinerja Sasaran 9 .................................................................. 52

Tabel 3.10 Akuntabiltias Keuangan ....................................................................... 53

Page 5: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

v

IKHTISAR EKSEKUTIF

A. Pendahuluan

Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebihberdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasikepada hasil (result oriented governement), perlu adanya sistem akuntabilitas kinerjainstansi pemerintah. Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut,perlu adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yangmerupakan bahan utama untuk monitoring dan evaluasi sistem akuntabilitas kinerjainstansi pemerintah. Dengan telah selesainya pelaksanaan tahun anggaran 2016,sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia No 29 Tahun 2014 tentang SistemAkuntabilitas Instansi Pemerintah, semua Instansi Pemerintah, termasuk DinasKesehatan Kabupaten Boyolali, wajib menyusun LKjIP. Selain itu, informasi dalamdokumen LKjIP/LAKIP merupakan bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilandan kegagalan pelaksanaan tugas.

Berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali sertaPeraturan Bupati Nomor 32 Tahun 2012 tentang Penjabaran Tugas Pokok danFungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Dinas Kesehatan dipimpin oleh KepalaDinas, Sekretaris Dinas dengan 3 Kepala Subbagian, 4 Kepala Bidang, dengan 10Kepala Seksi, serta 31 UPT Dinas, (Puskesmas, Laboratorium KesehatanDaerah,dan Farmasi).

Dengan berlakunya Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 37 Tahun2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata KerjaPerangkat Daerah Kabupaten Boyolali maka Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolaliditetapkan menjadi dinas dengan 1 Sekretariat, membawahi 3 Subbag, dan 4 Bidangdengan masing-masing terdiri dari 3 seksi.

B. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali mengikuti visi Bupati Boyolali 2016 -2021 yaitu: "Pro Investasi Mewujudkan Boyolali Yang Maju dan Lebih Sejahtera"

Rumusan misi SKPD membantu lebih jelas penggambaran visi SKPD yangingin dicapai, serta menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan oleh SKPD.Penjabaran Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali untuk mendukung pencapaiandan pelaksanaan Visi dan Misi Bupati Boyolali yang tertuang dalam RPJMDKabupaten Boyolali tahun 2016-2021 yaitu misi 4 yang berbunyi “Boyolali Sehat,Produktif dan Berdaya Saing”.

Misi ini untuk mewujudkan pembangunan manusia yang berkualitas. Fokussasaran strategisnya adalah meningkatnya derajat kesehatan, tingkat pendidikanmasyarakat, dan tingkat produktivitas warga antara lain melalui upaya fasilitasipemerintah berupa modal, keterampilan sumber daya pelaku usaha,pengorganisasian kelompok usaha dan koperasi. Masyarakat yang sehat menjadisalah satu prasyarat utama terbentuknya masyarakat yang produktif dan berdayasaing, sehingga hal ini menjadi misi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali.

Page 6: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

vi

Dalam rangka mewujudkan visi, misi Bupati Wakil Bupati, maka tujuan dansasaran yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali dalam tahun2016 – 2021, tertuang dalam 5 sasaran sebagai berikut:

1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada peningkatanmutu pelayanan dan keselamatan pasien.

2. Melaksanakan Pelayanan Publik yang lebih bermutu dengan berbasisteknologi informasi.

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia kesehatan yangberdaya saing.

4. Meningkatkan peran serta masyarakat, dan sektor swasta dalampembangunan kesehatan.

5. Melaksanakan program promotif preventif, kuratif dan rehabilitatif, padasemua kontinum siklus kehidupan (lifecycle):

Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalamdokumen Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali 2011-2015 adalah menuju“Masyarakat Boyolali Yang Sehat, Mandiri dan Berdaya Saing“. Untuk dapatmenjadi penggerak terwujudnya Masyarakat Boyolali yang Sehat, Mandiri danBerdaya Saing ditetapkan misi pembangunan sebagai berikut:

1. Menggerakan dan mendorong masyarakat untuk mewujudkan lingkungansehat dan perilaku hidup sehat dalam mengendalikan dan mencegah penyakitserta penanggulangan kejadian luar biasa.

2. Mewujudkan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu,merata, terjangkau, serta pengendalian bidang farmasi, makanan, minumandan perbekalan kesehatan.

3. Meningkatkan mutu sumber daya kesehatan dan pengembanganprofesionalisme.

4. Mengembangkan sistem informasi kesehatan terpadu dan penelitiankesehatan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara merata dan menyeluruh sertamenggalang kemitraan untuk mewujudkan kemandirian dalam masyarakat.

6. Menyelenggarakan sistem pembiayaan kesehatan melalui Jaminan KesehatanNasional (Jamkesda dan Jamkesmas)

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, pada tahun 2016 Dinas KesehatanKabupaten Boyolali melaksanakan 21 (dua puluh satu) program dengan 70 (tujuhpuluh) kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 46.048.935.000,- (empat puluh enammilyar empat puluh delapan juta sembilan ratus tiga puluh lima ribu rupiah), tidaktermasuk in out untuk UPT Labkesda dan BLUD Puskesmas Rp. 51.876.318.000,-(lima puluh satu milyar delapan ratus tujuh puluh enam juta tiga ratus delapan belasribu rupiah). Sedangkan realisasi anggaran dinas kesehatan sebesar Rp.43.945.684.918,- (empat puluh tiga milyar sembilan ratus empat puluh lima juta enamratus delapan puluh empat ribu sembilan ratus delapan belas rupiah) atau 95.43%,dan realisasi anggaran UPT Puskesmas dan Labkesda sebesar Rp.44.681.965.847,- (empat puluh empat milyar enam ratus delapan puluh satu jutasembilan ratus enam puluh lima ribu delapan ratus empat puluh tujuh rupiah) atau(86.13%).

Page 7: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

vii

Secara keseluruhan anggaran belanja langsung sebesar Rp. 97.925.253.000,-dengan realisasi sebesar Rp. 88.627.650.765,- atau 90,51%

C. Akuntabiltas KinerjaBerdasarkan penilaian sendiri (Self Assessment) atas realisasi pelaksanaan

Rencana Kinerja Tahun 2016, menunjukkan bahwa rata-rata nilai capaian kinerja dari9 Sasaran yang telah ditetapkan adalah 99.47% atau baik. Keberhasilan inidisumbangkan oleh 5 (lima) sasaran yang berhasil mencapai nilai kinerja lebih dari100% sehingga dikategorikan sangat baik, dan 4 (empat) Sasaran yang berhasilmencapai nilai kinerja 76-100% sehingga dikategorikan baik.

Berikut Capaian Kinerja per Sasaran:

NO SASARAN NILAI CAPAIANKINERJA

1 Menurunnya Angka kesakitan dan angka kematianpenyakit serta KLB 97.4

2 Meningkatnya penyehatan dan pengawasasan kualitaslingkungan

108.84

3 Terciptanya kemandirian masyarakat untuk berperilakuhidup sehat dalam rangka mengatasi masalah kesehatan 102.65

4 Terwujudnya Peningkatan Gizi Masyarakat 100.5

5 Terwujudnya Pembinaan Pengendalian dan pengawasandi Bidang Farmasi termasuk Obat Asli Indonesia,makanan dan perbekalan kesehatan

116.8

6 terwujudnya peningkatan akses masyarakat terhadappelayanan kesehatan yang bermutu dan tertanganinyakasus/permaslahan pada masyarakat rentan

98.9

7 Terwujudnya Sistem Informasi Kesehatan Terpadu danpemanfaatan hasil penelitian dalam pengambilankeputusan

102.1

8 Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas sumberdaya kesehatan melalui pengembangan dan implementasiregulasi dan pengembangan profesionalisme

84.8

9 Terciptanya sistim kelembagaan dan ketatalaksanaanpemerintahan yang bersih, berwibawa, konstitusional,efektif dan demokratis

83.3

RATA - RATA CAPAIAN 99.47

C. Simpulan dan Saran

Secara keseluruhan capaian kinerja tahun 2016 sebesar 99.47% (kategoriBaik) dan mengalami kenaikan dibanding capaian kinerja tahun 2015 sebesar

Page 8: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

viii

98.08%. Penyerapan anggaran tahun 2016 sebesar 90,51 %, pada tahun 2015sebesar 93,3% sehingga mengalami penurunan dibanding tahun 2015.

Guna mempertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja DinasKesehatan Kabupaten Boyolali maka telah menerapkan agar program kegiatanselalu mengacu pada dokumen perencanaan yang telah ditetapkan, serta mematuhijadwal waktu pelaksanaan kegiatan sesuai dengan target.

Page 9: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 GAMBARAN UMUM1.1.1 Dasar Hukum Organisasi

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977Tentang Dinas Kesehatan Kabupaten Daerah Tk.II Boyolali dinamakan DinasKesehatan Rakyat Kabupaten Daerah Tk. II Boyolali. Seiring dengan perkembanganjaman dan kebutuhan Dinas Kesehatan Kabupaten Daerah Tk.II Boyolali, makadengan Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 1981 dirubah namanya menjadi DinasKesehatan Kabupaten Daerah Tingkat II Boyolali.

Dinas Kesehatan Kabupaten Daerah Tk.II Boyolali dengan Peraturan Daerahnomor 2 Tahun 2001 Tentang Otonomi Daerah, dirubah menjadi Dinas Kesehatandan Sosial Kabupaten Boyolali, dengan susunan organisasi sebagai berikut : KepalaDinas, Kepala Bagian Tata Usaha yang membawahi empat Subbagian, dan empatSubdinas yang masing-masing membawahi empat Kepala Seksi.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 3 Tahun 2008tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan dan Tugas Pokok DinasDaerah Kabupaten Boyolali maka Dinas Kesehatan dan Sosial Kabupaten Boyolaliberubah nama menjadi Dinas Kesehatan. Tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatanberubah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali No 16 tahun 2011tentang Organisasi Tata Kerja Pemerintahan Daerah Kabupaten Boyolali tentangDinas Kesehatan.

Dengan berlakunya Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 37 Tahun2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata KerjaPerangkat Daerah Kabupaten Boyolali maka Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolaliditetapkan menjadi dinas dengan 1 Sekretariat, membawahi 3 Subbag, dan 4 Bidangdengan masing-masing terdiri dari 3 seksi.

1.1.2 Tugas Pokok Dan FungsiBerdasarkan Peraturan Bupati No 16 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas

Pokok dan Fungsi Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Boyolali maka Tugas Pokok danFungsi Organisasi Dinas Kesehatan sebagai berikut:

1. Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahandaerah berdasarkan asas tugas pembantuan di bidang kesehatan.

2. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, DinasKesehatan mempunyai fungsi :

3. Pelaksanaan Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;a. Pemberian saran - pendapat kepada Bupati dalam memecahkan masalah di

bidang kesehatan;b. Perencanaan, Pengkoordinasian, Pengawasan dan Pengendalian program –

program bidang kesehatan;c. Pemberian perijinan dan pelaksanaan Pelayanan Kesehatan;d. Pengelolaan urusan Ketata Usahaan Dinas meliputi perencanaan dan

informasi kesehatan, kepegawaian, keuangan dan umum;e. Pengelolaan Program/Kegiatan pelayanan Kesehatan.f. Pengelolaan Program/Kegiatan Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan.

Page 10: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

2

g. Pengelolaan Program/Sumber Daya Kesehatanh. Pengelolaan Program/Kegiatan Promosi dan Kesehatan Institusi.i. Pelaksanaan kegiatan konsultasi, koordinasi, komunikasi dan kerjasama

dengan Dinas terkait, atau pihak lain dalam upaya peningkatan upayapelayanan kesehatan, Kesehatan Keluarga, pencegahan, pemberantasanpenyakit dan penyehatan lingkungan, promosi kesehatan dan kesehataninstitusi, terutama kewaspadaan pangan - gizi, survailans epidemiologi danpenanggulangan kejadian luar biasa.

j. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas di bidang kesehatan;

1.1.3 STRUKTUR ORGANISASI(Perda Nomor 16 Tahun 2011)

Bagan 1. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan

KEPALA

SEKRETARIAT

SUB BAGUMUM

&KEPEGAWAIAN

SUB. BAGKEUANGAN

SUB BAGIANPERENCANAAN

DANPELAPORAN

KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL

BIDANGPELAYANANKESEHATAN

BIDANGPENCEGAHAN,

PEMBERANTASAN PENYAKIT, DANPENYEHATAN LINGKUNGAN

BIDANGPENGEMBANGAN

SUMBER DAYAKESEHATAN

BIDANGPROMOSI,

KESEHATAN DANPENUNJANG

SEKSIKESEHATAN DASAR,

KHUSUS DANRUJUKAN

SEKSIKESEHATAN IBU DAN

ANAK

SEKSIGIZI

SEKSIPENCEGAHAN PENYAKIT

SEKSIPENYEHATANLINGKUNGAN

SEKSIPEMBERANTASAN

PENYAKIT

S E K S IREGRISTRASI DAN

PERIZINAN

SEKSIPENDAYAANGUNAAN

SUMBERDAYAKESEHATAN,

INFORMASI DANAKREDITASI

SEKSIKEFARMASIAN,MAKANAN,

MINUMAN,DANPERBEKALAN KESEHATAN

SEKSI PROMOSIKESEHATAN,

PEMBIAYAAN,DANPEMEBERDAYAAN

MASYARAKAT

UPT

Page 11: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

3

1.2 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGISBerdasarkan telaah capaian indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten

Boyolali tahun 2016 – 2021 dibandingkan dengan target yang tertuang dalamdokumen perencanaan (RPJMD, Renstra, SPM) pada periode 2010-2015,indikator yang belum tercapai dan menjadi isu strategis adalah sebagai berikut :

1. Masih tingginya angka kematian ibu dan gizi buruk, angka kesakitandan kematian, penyakit menular dan tidak menular.

2. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat masihrendah.

3. Sistem pembiayaan jaminan kesehatan di masyarakat belum optimaldan merata.

4. Pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang memenuhistandar mutu masih dalam proses pelaksanaan.

1.3 SISTEMATIKA PENYAJIAN LKjIP :Kata PengantarDaftar IsiIkhtisar EksekutifBAB I PENDAHULAN

1.1. Gambaran Umum1.1.1.Dasar Hukum Organisasi1.1.2.Tugas Pokok dan Fungsi1.1.3.Struktur Organisasi

1.2. Penentuan Isu-isu Strategis1.3. Sistematika Penyajian LKjIP

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA2.1 Perencanaan2.2 Perjanjian Kinerja

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA3.1 Capaian Kinerja Organisasi3.2 Akuntabilitas Keuangan

BAB IV PENUTUP4.1 Simpulan4.2 Saran

Page 12: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

4

BAB IIPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. PERENCANAANA. Visi dan Misi SKPD

Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masadepan yang ingin dicapai SKPD (OPD) melalui penyelenggaraan tugas danfungsi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang. Tahun 2016 adalahmasa transisi dalam pelaksanaan Pemerintahan Kabupaten Boyolali, dengandilaksanakannya Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada tahun 2016, sehinggadalam pelaksanaan kegiatan masih berpedoman pada Renstra 2010-2015,namun juga tidak mengesampingkan RPJMD tahun 2016-2021.

Visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuangdalam dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali 2011-2015 sebagai berikut:a. Visi

Untuk mencapai sasaran pembangunan yang ingin dicapai Dinas KesehatanKabupaten Boyolali melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurunwaktu 5 tahun (2011–2015) yang akan datang yang telah ditetapkan dalamRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ditetapkan VisiDinas Kesehatan Kabupaten Boyolali yaitu “Masyarakat Boyolali yang Sehat,Mandiri dan Berdaya Saing”Visi ditetapkan dengan mempertimbangkan bahwa sektor kesehatanmerupakan sektor yang penting dalam pembangunan Indeks PembangunanManusia, menuju Milenium Development Goals(MDGs) dan pencapaianStandar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan, diselaraskan denganVisi Daerah Kabupaten Boyolali.

b. MisiUntuk dapat menjadi penggerak terwujudnya Masyarakat Boyolali yang Sehat,Mandiri dan Berdaya Saing ditetapkan misi pembangunan sebagai berikut:1. Menggerakan dan mendorong masyarakat untuk mewujudkan lingkungan

sehat dan perilaku hidup sehat dalam mengendalikan dan mencegahpenyakit serta penanggulangan kejadian luar biasa.

2. Mewujudkan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu,merata, terjangkau, serta pengendalian bidang farmasi, makanan,minuman dan perbekalan kesehatan.

3. Meningkatkan mutu sumber daya kesehatan dan pengembanganprofesionalisme.

4. Mengembangkan sistem informasi kesehatan terpadu dan penelitiankesehatan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara merata dan menyeluruhserta menggalang kemitraan untuk mewujudkan kemandirian dalammasyarakat.

6. Menyelenggarakan sistem pembiayaan kesehatan melalui jamkesda danjamkesmas.

Page 13: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

5

Perencanaan strategis merupakan perencanaan untuk periode 5 (lima)tahunan. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali sebagaimanatertuang dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan KabupatenBoyolali Tahun 2011 - 2015 mempunyai sasaran strategis:

1. Menurunnya angka kesakitan dan angka kematian penyakit serta KLB2. Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan3. Terciptanya kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dalam

rangka mengatasi masalah kesehatan4. Terwujudnya peningkatan gizi masyarakat5. Terwujudnya pembinaan, pengendalian dan pengawasan di bidang

farmasi termasuk obat asli indonesia, makanan dan perbekalan kesehatan6. Terwujudnya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan yang bermutu dan tertanganinya kasus / permasalahankesehatan pada kelompok masyarakat rentan

7. Terwujudnya sistim informasi kesehatan terpadu dan pemanfaatan hasilpenelitian dalam pengambilan keputusan

8. Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya kesehatanmelalui pengembangan dan implementasi regulasi dan pengembanganprofesionalisme

9. Terciptanya sistim kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yangbersih, berwibawa, konstitusional, efektif dan demokratis

10. Meningkatnya cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakatkhususnya masyarakat miskin dan rentan melalui jamkesmas / jamkesda.(meningkatnya kulitas pelayanan di Rumah Sakit)

Sasaran strategis dengan indikator capaiannya dijabarkan lebih lanjut kedalam sejumlah program. Di dalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatanyang memiliki kesamaan perspektif dikaitkan dengan maksud, tujuan dankarakterisrik program. Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokuspada penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengandemikian kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari program. RencanaKinerja Tahun 2016 Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, disusun mengacupada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali 2011 -2015 dengan memperhatikan capaian tahun 2015, serta target 2016.

Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali mengikuti visi Bupati Boyolali2016 - 2021 yaitu: "Pro Investasi Mewujudkan Boyolali Yang Maju dan LebihSejahtera"

Rumusan misi SKPD membantu lebih jelas penggambaran visi SKPDyang ingin dicapai, serta menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukanoleh SKPD. Penjabaran Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali untukmendukung pencapaian dan pelaksanaan Visi dan Misi Bupati Boyolali yangtertuang dalam RPJMD Kabupaten Boyolali tahun 2016-2021 yaitu misi 4 yangberbunyi Boyolali Sehat, Produktif dan Berdaya Saing.

Misi ini untuk mewujudkan pembangunan manusia yang berkualitas.Fokus sasaran strategisnya adalah meningkatnya derajat kesehatan, tingkatpendidikan masyarakat, dan tingkat produktivitas warga antara lain melalui

Page 14: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

6

upaya fasilitasi pemerintah berupa modal, keterampilan sumber daya pelakuusaha, pengorganisasian kelompok usaha dan koperasi.

Masyarakat yang sehat menjadi salah satu prasyarat utamaterbentuknya masyarakat yang produktif dan berdaya saing, sehingga hal inimenjadi misi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali.

B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan

Tujuan adalah penjabaran visi dan misi, tujuan merupakan hal yang akandicapai atau dihasilkan oleh organisasi atau menunjukkan kondisi yang ingindicapai dimasa mendatang. Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolalimengikuti misi Bupati Wakil Bupati Boyolali tahun 2016 – 2021. Misi DinasKesehatan mendukung misi Bupati Boyolali yang ke 4 yaitu Boyolali Sehat,Produktif dan Berdaya Saing

Sesuai dengan Visi dan Misi, tujuan umum pembangunan kesehatanadalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.Sedangkan tujuan yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolalisecara khusus adalah menciptakan Dinas Kesehatan yang berkompeten sertainovatif dalam mewujudkan masyarakat Boyolali yang lebih sehat didukung olehsumberdaya manusia yang kompeten, professional dan berintegritas sertamemiliki kemampuan dalam teknologi informasi.

Dalam rangka mewujudkan visi, misi Bupati Wakil Bupati, maka tujuandan sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolalidalam tahun 2016 – 2021, tertuang dalam 5 sasaran sebagai berikut:

1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi padapeningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.

2. Melaksanakan Pelayanan Publik yang lebih bermutu dengan berbasisteknologi informasi.

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia kesehatanyang berdaya saing.

4. Meningkatkan peran serta masyarakat, dan sektor swasta dalampembangunan kesehatan.

5. Melaksanakan program promotif preventif, kuratif dan rehabilitatif, padasemua kontinum siklus kehidupan (lifecycle):

2.2. PERJANJIAN KINERJA

Tahun 2016 adalah masa transisi dalam pelaksanaan perencanaanpembangunan dan pemerintahan, dimana RPJMD tahun 2016 - 2021 belumtersusun, namun pelaksanaan RPJMD 2011 - 2015 telah selesai. Perjanjian KinerjaDinas Kesehatan tahun 2016 yang disusun, berdasar pada Rencana Strategis(Renstra) 2010-2015, Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) 2016 dan mengacupada RPJMD 2016 – 2021, maka pada tahun 2016 ditetapkan Perjanjian Kinerjasebagai berikut :1. Menurunnya angka kesakitan dan angka kematian penyakit serta KLB,

mempunyai 34 (tiga puluh empat) indikator;

Page 15: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

7

2. Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan, mempunyai 8(delapan) indikator;

3. Terciptanya kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dalamrangka mengatasi masalah kesehatan, mempunyai 6 (enam) indikator;

4. Terwujudnya peningkatan gizi masyarakat, mempunyai 7 (tujuh) indikator;5. Terwujudnya pembinaan, pengendalian dan pengawasan di bidang farmasi

termasuk obat asli indonesia, makanan dan perbekalan kesehatan,mempunyai 8 (delapan) indikator;

6. Terwujudnya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatanyang bermutu dan tertanganinya kasus/permasalahan kesehatan padakelompok masyarakat rentan, mempunyai 8 (delapan indikator;

7. Terwujudnya sistim informasi kesehatan terpadu dan pemanfaatan hasilpenelitian dalam pengambilan keputusan, mempunyai 7 (tujuh) indikator;

8. Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya kesehatanmelalui pengembangan dan implementasi regulasi dan pengembanganprofesionalisme , mempunyai 2 (dua) indikator;

9. Terciptanya sistim kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yangbersih, berwibawa, konstitusional, efektif dan demokratis, mempunyai 3 (tiga)indicator.

Perjanjian Kinerja merupakan dokumen pelaksanaan dari sasaran danindikator yang tertuang dalam RPJMD, Renstra SKPD, ditindaklanjuti dengan RKT(Rencana Kinerja Tahunan), dibiayai dengan Anggaran yang tertuang dalam DPASKPD. Sehingga dokumen Perjanjian Kinerja adalah dokumen rencana KinerjaTahunan yang telah tertuang dalam DPA SKPD.

Berikut Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Tahun 2016sebagaimana tertuang dalam dokumen Perjanjian Kinerja (perubahan) DinasKesehatan Kabupaten Boyolali Tahun 2016 :

Tabel. 2.1Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan 2016

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET1 2 3 41 Terwujudnya pembinaan,

pengendalian dan pengawasandi bidang farmasi termasuk obatasli indonesia, makanan danperbekalan kesehatan

1 % ketersediaan obat dan perbekalankesehatan

90%

2 Jumlah dicetaknya buku profilkesehatan

65 buku

3 Prosentase ketersediaan perbekalankesehatan sesuai kebutuhan

90%

4 Cakupan Pelayanan Gadar level 1 diSarana Kesehatan Rumah Sakit (RS)

100%

5 Cakupan (jumlah) PuskesmasTerakreditasi

2 pusk

6 Cakupan (jumlah) puskesmaspendampingan akreditasi

10 pusk

Page 16: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

8

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET2 Menurunnya angka kesakitan

dan angka kematian penyakitserta KLB

7 Angka Kematian ibu 21 kasus

8 Angka Kematian Bayi 8.6per 1000 kh

9 Cakupan kunjungan bayi 80%

10 Terlacaknya kasus kematian ibu,bayi dan balita

100%

3 Terwujudnya pembinaan,pengendalian dan pengawasandi bidang farmasi termasuk obatasli indonesia, makanan danperbekalan kesehatan

11 Proporsi Pembinaan danPengawasan PelayananKefarmasian

20%

12 Proporsi Pembinaan danPengawasan Produksi dan DistribusiMakanan, Minuman

20%

4 Terciptanya sistim kelembagaandan ketatalaksanaanpemerintahan yang bersih,berwibawa, konstitusional,efektif dan demokratis

13 Terlaksananya intensifikasipendapatan

29 Pusk

14 Terlaksananya Rakornis 100%

15Jumlah Perbub BLUD yangditerbitkan

2

5 Terciptanya kemandirianmasyarakat untuk berperilakuhidup sehat dalam rangkamengatasi masalah kesehatan

16 Cakupan kampanye kesehatanmelalui media promosi kesehatan

100%

17 Cakupan rumah tangga ber PHBSstrata utama & paripurna

80%

18 Terwujudnya Sistem Informasi DinasKesehatan

1 paket

19 Cakupan Posyandu Purnama danMandiri

60%

20 Cakupan kegiatan UKS 100%

21 Cakupan Satuan Karya Mandiri 100%

6 Terwujudnya peningkatan gizimasyarakat

22 Cakupan rumah tanggamengkonsumsi garam beryodium

90%

23 Cakupan Balita Gakin 6-24 bulanmendapat MP ASI

100%

24 Cakupan ibu hamil mendapat tabletFe

90%

25 Cakupan pemberian vit A pada balita(6-59) bulan

95%

26 Cakupan balita gizi buruk mendapatperawatan

100%

27 Prosentase balita ditimbangberatbadannya ( D/S )

85%

28 Cakupan ASI Eksklusif 60%

7 Meningkatnya penyehatan danpengawasan kualitaslingkungan

29 Cakupan penduduk yang memilikiakses terhadap air minum berkualitas

80.0%

Page 17: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

9

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET30 Prosentase penduduk yang buang air

besar di jamban88.00%

31 Desa stop BAB sembarangan 70 desa

32 Cakupan sarana jamban keluarga 87%

33 TTU memenuhi syarat 85%34 Industri memenuhi syarat kesehatan 80%

35 Tempat pengolahan makanan sehat 85%

36 Desa STBM 1 desa

8 Menurunnya angka kesakitandan angka kematian penyakitserta KLB

37 Angka kesakitan DBD per 100.000pddk ( IR )

50

38 Angka kematian DBD ( CFR ) 1.9

39 Penderita DBD yang ditangani 100%

40 Prosentase anak usia sekolah dasaryang mendapat imunisasi

95%

41 Prosentase penemuan Penderita TBparu BTA positif ( CDR )

40%

42 Prosentase angka kesembuhan / CRTB Paru

>85%

43 Cakupan penderita diare yangditangani.

100%

44 Prevalensi penderita HIV / AIDS 1.545 Prosentase ODHA yang mendapat

ART50%

46 % penderita kusta diberikanpengobatan lengkap (RFT)

90%

47 Cakupan penemuan dan tatalaksanapenderita pneumonia balita

100%

48 Cakupan pemeriksaan siswa SD danSetingkat

100%

49 Prosentase pemantauan desa fokuspes

10%

50 Prosentase bayi usia 0-11 bulanyang mendapat imunisasi dasarlengkap

>95%

51 Cakupan Desa/Kelurahan UCI 100%

52 AFP non polio rate pada anak usia<15 per 100.000

>2

53 Cakupan penyelidikan Epidemiologi< 24 jam pada desa /kelurahan yangmengalami KLB

100%

54 Cakupan BIAS Campak 95%

55 Cakupan BIAS DT 95%56 Proporsi fasyankes yang melaporkan

kasus hipetensi73%

57 Proporsi fasyankes yang melaporkankasus Diabetes Melitus

73%

58 angka bebas jentik 95%

Page 18: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

10

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

9 Terwujudnya sistim informasikesehatan terpadu danpemanfaatan hasil penelitiandalam pengambilan keputusan

59 Terbinanya pelayanan kesehatanswasta

100%

60 Cakupan rawat jalan 15%61 Cakupan rawat inap 1.5%62 Jumlah RB, BP, Batra yang

memenuhi standar dan diadakanpembinaan

20%

63 Terselenggaranya sistempenanganan gawat darurat terpadu

100%

64 Terlaksananya pemeriksaankesehatan jamah haji

100%

65 Cakupan pelayanan kesehatanlapangan pada situasi khusus

100%

10 Terwujudnya peningkatan aksesmasyarakat terhadap pelayanankesehatan yang bermutu dantertanganinya kasus /permasalahan kesehatan padakelompok masyarakat rentan

66 % Puskesmas yg memenuhi standar 1 pusk

67 % Pusling dalam kondisi baik 80%68 Cakupan Pelayanan Pasien

Jamkesda100%

69 Cakupan penduduk yang menjadipeserta jaminan pemeliharaankesehatan pra bayar

40%

70 Desa Siaga Aktif 15%71 Rekomendasi izin Rumah Sakit,

Klinik dan Puskesmas80%

72 Izin Sarana Kesehatan, UKOT danIRTP

95%

73 Izin tenaga kesehatan 100%

11 Terwujudnya peningkatankualitas dan kuantitas sumberdaya kesehatan melaluipengembangan danimplementasi regulasi danpengembangan profesionalisme

74 Terlaksananya penilaian angka kredit 100%75 Terlaksananya pelatihan bagi

sumber daya kesehatan10 orang

12 Menurunnya angka kesakitandan angka kematian penyakitserta KLB

76 Cakupan deteksi dini anak balita danpra sekolah

90%

77 Cakupan peiayanan anak balita 90%

78 Cakupan peserta KB aktif 80%

79 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 95%

80 Cakupan komplikasi kebidanan yangditangani

100%

81 Cakupan pertolongan persalinan olehtenaga kesehatan yang memilikikompetensi kebidanan.

90%

82 Cakupan Pelayanan nifas 90%

83 Cakupan Neonatus dengankomplikasi yang di tangani

100%

Page 19: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

11

Sumber data : dokumen Tapkin Perubahan Dinkes 2016

Pada bab III selanjutnya akan dilakukan pengukuran kinerja, dengan dasar PerjanjianKinerja yang telah ditetapkan Dinas Kesehatan seperti tersebut diatas.

Page 20: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

12

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan merupakan perwujudan kewajibanDinas Kesehatan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegiatanpelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telahditetapkan. Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 tergambar dalam tingkatpencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai denganprogram dan kebijakan yang ditetapkan.

3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASIMengukur kinerja adalah menghitung kuantitas/kualitas keluaran

(output) dan atau hasil (outcome) kegiatan/program yang telah dilaksanakanpada tahun sebelumnya (tahun 2016). Indikator keluaran (output) dan atau hasil(outcome) yang diukur berdasar indikator kinerja yang telah ditetapkan dalamdokumen Perjanjian Kinerja (tahun 2016). Sesuai ketentuan, Indikator KinerjaSKPD minimal meliputi keluaran (output), sehingga pengukuran kinerja DinasKesehatan dapat berupa keluaran (output)dan hasil (outcome) sesuai dokumenPenetapan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016.

a. Keluaran (Output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisikdan/atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatukegiatan dan program berdasarkan masukan (input) yang digunakan.

b. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinyakeluaran (output) kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapajauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan harapan masyarakatdan peningkatan investasi derajat kesehatan.

Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkanantara realisasi dengan target pada Dokumen Perjanjian Kinerja (Tapkin). Padatahun anggaran 2016, Dinas Kesehatan telah melaksanakan berbagaiprogram/kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.

Penilaian capaian kinerja menggunakan rumus :1. Data Positif apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin

tinginya kinerja atau semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakinrendahnya kinerja menggunakan rumus :

2. Data Negatif apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakinrendahnya kinerja (semakin jeleknya suatu kondisi) atau semakin rendahrealisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja menggunakanrumus :

Page 21: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

13

Penilaian capaian kinerja menggunakan menjadi 4 (empat) skalapengukuran dengan kategori sebagai berikut :

a. Lebih dari 100 % = Sangat Baikb. 76% sampai 100% = Baikc. 56% sampai 75 % = Cukupd. Kurang dari 55 % = Kurang

Kinerja Dinas Kesehatan tahun 2016 tercermin dalam pencapaiansasaran-sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai program dan kegiatan.Dalam usaha mencapai sasaran tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolalimenjabarkan dalam 21 program dan 70 kegiatan, dengan 9 sasaran dengan 83indikator, sesuai dengan Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016.

Pencapaian kinerja nampak dalam tabel adalah sebagai berikut :1. Sasaran 1: Menurunnya angka kesakitan dan angka kematian Penyakit

serta KLB

Tabel 3.1. Sasaran 1

No Sasaran Indikator kinerja Satuan

Tahun 2016

Targ

et

Rea

lisas

i

Cap

aian

1 Menurunnyaangkakesakitandan angkakematianpenyakitserta KLB

1 Angka kematian ibu Kasus 21 16 123

2 Angka kematian bayi per 1000kelahiranhidup

8,6 8,2 104

3 Cakupan kunjungan bayi % 95 92 96,8.

4 Terlacaknya Kasus kematianIbu, Bayi dan Balita

% 100 100 100

5 angka kesakitan DBD per10.000 pddk (IR)

% <50 50 tercapai

6 angka kematian DBD (CFR ) % <1.9 2 Tidaktercapai

7 Penderita DBD yang ditangani % 100 100 100

8 Persentase anak usia sekolahdasar yang mendapat imunisasi

% 95 99.3 104.5

9 Persentase penemuanPenderita TB paru BTA positif (CDR )

% 40 16 40

10 Persentase angka kesembuhan/ CR TB Paru

% >85 86 tercapai

11 Cakupan penderita diare yangditangani. % 100 100 100

12 Prevalensi penderita HIV / AIDS per100.000penduduk

1.5 0.97 135.3

13 Persentase ODHA yangmendapat ART

% 50 50 100

14 Persentase penderita kustadiberikan pengobatan lengkap(RFT)

% 90 100 111

15 cakupan penemuan dantatalaksana penderita

% 100 100 100

Page 22: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

14

No Sasaran Indikator kinerja Satuan

Tahun 2016

Targ

et

Rea

lisas

i

Cap

aian

pneumonia balita

16 Cakupan pemeriksaankesehatan siswa SD dansetingkat

% 100 100 100

17 Persentase pemantauan desafokus pes

% 10 10 100

18 Persentase bayi usia 0-11 bulanyang mendapat imunisasi dasarlengkap

% >90 105 tercapai

19 Cakupan desa / kelurahan UCI % 100 99.6 99.6

20 Penemuan kasus non polio AFPrate per 100.000 anak < 15tahun

% >2 1.7 Tdktercapai

21 Persentase penyelidikanEpidemiologi < 24 jam padadesa /kelurahan yg mengalamiKLB

% 100 100 100

22 Cakupan BIAS Campak % 95 99.3 104.61

23 Cakupan BIAS DT % 95 98.9 104.1

24 Proporsi fasilitas pelayanankesehatan yang melaporkankasus hipertensi

% 73 60 82.19

25 Proporsi fasilitas pelayanankesehatan yang melaporkankasus diabetes melitus

% 73 55 75

26 angka bebas jentik % 90 87.6 92.2

27 Cakupan deteksi dini anakbalita dan pra sekolah % 90 80 88

28 Cakupan pelayanan anak balita % 90 90 100

29 Cakupan peserta KB aktif % 80 82.4 103

30 Cakupan kunjungan ibu hamilK4 % 95 95.2 100

31 Cakupan komplikasi kebidananyang ditangani % 100 100 100

32 Cakupan pertolonganpersalinan oleh tenagakesehatan yang memilikikompetensi kebidanan.

%

90 95.32 106

33 Cakupan Pelayanan nifas % 90 95.29 106

34 Cakupan Neonatus dengankomplikasi yang di tangani % 100 100 100

RATA-RATA CAPAIAN 97.4

Sumber data : laporan akhir tahun Bidang Pelayanan Kesehatan dan Bidang Pencegahan dan Penanggulanganpenyakit dan Penyehatan Lingkungan

Sasaran ini dilaksanakan dalam 4 (empat) program, dan 13 (tiga belas)kegiatan yaitu: Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan 3 (tiga) kegiatan,

Page 23: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

15

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dengan 7(tujuh) kegiatan.

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan anak Balita, dengan 1 (satu)kegiatan dan,

Program Peningkatan Keselamatan ibu melahirkan dan anak dengan 2(dua) kegiatan

a. Informasi realisasi kinerja meliputi 34 (tiga puluh empat) indikator kinerja yangsecara rinci sebagaimana tabel 3.1 diatas. Capaian kinerja rata-rata 97.4%sehingga tingkat keberhasilan dikategorikan baik;Ada 5 indikator yang kategorinya tidak dapat diambil secara prosentase yaitudalam indikator yang target realisasi menggunakan tanda > (lebih besar) atau< (lebih kecil). Dari 5 indikator dimaksud 3 (tiga) indikator memenuhi capaian(tercapai) yaitu Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasidasar lengkap, Persentase angka kesembuhan / CR TB Paru dan angkakesakitan DBD per 10.000 pddk (IR). 2 (dua) indikator tidak tercapai yaituPenemuan kasus non polio AFP rate per 100.000 anak < 15 tahun, danangka kematian DBD (CFR).

b. Evaluasi per Indikator Kinerja :1) Angka kematian ibu

a. Angka kematian ibu (AKI) dari tahun 2012 sampai 2016 cenderungmenurun, tahun 2012 sebesar 97,97/100.000 KH (15 kasus) dan tahun2013 95/100.000 KH ( 14 kasus), Tahun 2015 terjadi peningkatan yangcukup signifikan menjadi 21 kasus kematian ibu atau 142,8/100.000 KHdan di tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 16 kasus, 111/100.000 KH. Penyebab Kematian Ibu dari tahun ke tahun masihdidominasi oleh Preeklampsi/Eklampsi (Hipertensi dalam kehamilan).Urutan kedua penyebab kematian ibu adalah karena penyebab lain-lainseperti penyakit hepatitis, asma bronchial, penyakit jantung dankeganasan .tahun 2016 terjadi sedikit perubahan penyebab kematian ibu, dimanadari 16 kematian ibu, 7 diantaranya diakibatkan karena penyebab lainlain, 5 kematian diakibatkan preeklampsi /eklampsi, 2 kematiandiakibatkan perdarahan, 1 lainnya karena infeksi, 1 karena ganggguansistem peredaran darah (jantung, stroke, dll.)Capaian indikator ini dari target 21 kasus kematian, terealisasi 16kasus, dengan capaian 123% (indikator negatif).

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaPenggunaan dana untuk menurunkan angka kematian ibu didukungdari anggaran APBN, anggaran dipergunakan untuk kegiatan yangberpengaruh terhadap capaian target. Antara program pelayanan Ibudan Anak yang terpadu menjadi faktor yang menguntungkan dariefektifitas kegiatan serta efisiensi anggaran dan tenaga dalampelayanan.

c. Analisis program/kegiatan :Pada tahun 2016 indikator ini yang mendukung keberhasilanmenurunnya Angka Kematian Ibu, karena adanya alokasi dana padakegiatan:

Page 24: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

16

- Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anakdengan kegiatan Pertolongan Persalinan bagi Ibu dari KeluargaKurang Mampu serta Penyediaan Biaya Jampersal.

- Program Upaya Kesehatan Masyarakat di 29 Puskesmas dandinas dengan kegiatan Penyediaan Biaya OperasionalKesehatan.

Koordinasi untuk menurunkan AKI dan AKB tidak bisa dipisahkan, dandilakukan dengan melakukan kegiatan yang menunjang, antara lain:

- Rumah Tunggu Kelahiran di 8 wilayah kecamatan yaituKecamatan Karanggede, Kecamatan Nogosari, KecamatanAndong, Kecamatan Juwangi, Kecamatan Selo, KecamatanSimo, Kecamatan Musuk, dan Kecamatan Boyolali.

- Puskesmas melaksanakan Kelas Ibu Hamil- Kegiatan Promotif, Preventif oleh Puskesmas yang didanai dari

anggaran BOK APBN.

2) Angka kematian bayia. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena Pelayanan Ante

Natal oleh tenaga kesehatan yang sebagian besar sudah patuh danmemenuhi standart, sehingga kemungkinan resiko Perinatal sepertiIUGR, BBLR, segala akibat terkait dengan bayi dengan kelahiranpremature terdeteksi sehingga sebelum persalinan sudah bisaterkelola dan mendapat pelayanan rujukan ke fasilitas kesehatantingkat lanjut yang memadai.

Jumlah kematian bayi tahun 2016 adalah 113 (7,8 / 1000 KH) yangterdiri dari kematian neonatal 85 kasus dan kematian post neonatal38 kasus. Dimana penyebab kematian tertinggi adalah karena bayiyang lahir dengan berat badan rendah (BBLR) 30 kasus, diikutipenyebab karena Asfiksia (kurangnya suplai Oksigen) 28 kasus,kelainan bawaan 16 kasus dan karena penyebab lain lain 6 kasusserta 3 lainnya karena Sepsis (Infeksi).Capaian indikator ini dari target 8.6/1000 kh, terealisasi 8.2/1000 kh,dengan capaian 104% (indikator negatif).

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya

Penggunaan dana untuk menurunkan angka kematian bayi banyakdidukung dari anggaran dari APBN Jampersal dan BantuanOperasional Kesehatan maupun anggaran dari APBD. Anggarandipergunakan untuk kegiatan yang berpengaruh terhadap capaiantarget dengan memaksimalkan anggaran yang ada antara lain untukbest practice jampersal, sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar15%.Pada tahun 2016 indikator ini dilaksanakan dengan :

- Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anakdengan kegiatan Pertolongan Persalinan bagi Ibu dari KeluargaKurang Mampu serta Kegiatan Penyediaan Biaya Jampersal.

- Program Upaya Kesehatan Masyarakat di 29 Puskesmas danDinas Kesehatan, dengan kegiatan Penyediaan BiayaOperasional Kesehatan.

Page 25: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

17

Koordinasi untuk menurunkan AKI dilakukan dengan melakukankegiatan yang menunjang, antara lain:

- Rumah Tunggu Kelahiran di 8 wilayah kecamatan yaituKecamatan Karanggede, Kecamatan Nogosari, KecamatanAndong, Kecamatan Juwangi, Kecamatan Selo, KecamatanSimo, Kecamatan Musuk, dan Kecamatan Boyolali.

- Puskesmas melaksanakan Kelas Ibu Hamil- Kegiatan Promotif, Preventif oleh Puskesmas yang didanai dari

anggaran BOK APBN.

3) Cakupan kunjungan bayia. Target indikator tahun 2016, sebesar 95 %, terealisasi sebesar 92 %,

indikator ini tidak dapat tercapai atau capaian 96,8%. Hambatanpermasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalahmasih dibutuhkannya data yang lebih akurat karena mobilitaspenduduk penduduk antar wilayah.Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja adalah dengan mengurangi kemungkinan data yangkurang tepat dengan cara melakukan pendataan secara periodik.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaPenggunaan anggaran untuk menurunkan angka kematian ibudidukung dari anggaran APBN, anggaran dipergunakan untukkegiatan yang berpengaruh terhadap capaian target.

c. Analisis program/kegiatan :Pada tahun 2016 indikator ini dilaksanakan dengan Program UpayaKesehatan Masyarakat di 29 Puskesmas dan Dinas Kesehatandengan kegiatan Penyediaan Biaya Operasional Kesehatan.Koordinasi untuk meningkatkan kesehatan bayi dan dilakukan denganmelakukan kegiatan yang saling menunjang, antara lain kegiatanPromotif, Preventif oleh Puskesmas yang didanai oleh anggaran DAKNon fisik Biaya Operasional Kesehatan.

4) Terlacaknya Kasus kematian Ibu, Bayi dan BalitaIndikator ini untuk mengetahui sebab kematian, sehingga intervensiprogram dan kegiatan lebih terarah dengan mengetahui sebabkematiannya. Target kinerja seluruh kasus kematian Ibu, Bayi maupunBalita dapat terlacak penyebab kematiannya. Realisasi kinerja 100%,sehingga capaian 100%.

- Kematian Ibu

Dari 16 Kematian Ibu yang terjadi di Tahun 2016, penyebab tertinggiadalah karena penyebab lain- lain (7 kasus) diikuti PreeklampsiEklampsi (5 kasus), perdarahan (2 kasus) dan gangguan systemperedaran darah (1 kasus). Berdasarkan usia, 16 ibu yang meninggal,8 (50 %) diantaranya berusia lebih dari 35 tahun, ini berarti edukasimengenai program Keluarga Berencana belum optimal di masyarakatsehingga ibu pada usia risiko tinggi masih hamil. Sebagian besar ibumeninggal saat nifas yaitu 10 kasus ( 62,5%), 4 (25%)saat bersalindan 2 (12,5%) saat hamil. Ini berarti petugas kesehatan harus benar-benar waspada kepada ibu di saat nifas.

Page 26: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

18

Berdasarkan dari tempat kematian, 100 % meninggal di Rumah sakit, 6kasus (37,5%) meninggal setelah 48 jam perawatan di Rumah Sakit,sedangkan yang sisanya meninggal sebelum 48 jam perawatan diRumah Sakit. Ini menunjukkan bahwa pelayanan di FasilitasKesehatan Tingkat Pertama belum optimal, sehingga sebagian besarkasus dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL)sudah dalam kondisi terlambat dan juga penanganan di FKRTL lebihditingkatkan.

- Kematian Bayi

Jumlah kematian bayi Tahun 2016 adalah 115 (8,2 / 1000 KH) yangterdiri dari kematian neonatal 86 kasus dan kematian post neonatal 29kasus. Dimana penyebab kematian tertinggi adalah karena bayi yanglair dengan berat badan rendah (BBLR) 30 kasus, diikuti penyebabkarena Asfiksia ( kurangnya suplai Oksigen) 28 kasus, KelainanBawaan 16 kasus dan karena penyebab lain lain 6 kasus serta 3lainnya karena Sepsis (Infeksi).

- Kematian Balita

Jumlah Kematian Anak Balita (12 bulan- 59 bulan) tahun 2016sejumlah 12 kasus (0,85/1000 KH) dengan penyebab tertinggi adalahkarena penyebab lain-lain sebanyak 11 kasus dan 1 kasus karenaPneumoni.

5) Angka Kesakitan (Insiden Rate) Demam Berdarah Dengue (DBD)a. Target indikator tahun 2016 Insiden rate <50 per 100.000 penduduk,

terealisasi upaya pengendalian penyakit DBD sebesar 50 per 10.000penduduk, sehingga indikator ini dapat tercapai (capaian 100 %).Tercapainya indikator ini melalui upaya pemberdayaan masyarakatmelalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengendaliannyamuk infektif melalui fogging.Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai targetkinerja adalah: Kegiatan PSN belum menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat

dalam berperilaku hidup dan sehat. Masyarakat lebih mengutamakan fogging dibanding kegiatan

PSN dalam penanggulangan penyakit DBD.Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja : Mengoptimalkan upaya sosialisasi dan kader kesehatan. Peningkatan upaya pemberdayaan masyarakat melalui

pemangku kepentingan yang terkait.b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya

Penggunaan dana untuk penurunan angka kesakitan danpenanggulangan terjadinya kejadian kasus DBD didukung darianggaran APBN, maupun APBD anggaran dipergunakan pertemuanpemegang program, penanggulangan kasus DBD dengan kegiatanpengasapan, abatisasi, sosialisasi PSN, dan konsultasi program.

c. Analisis program/kegiatan :

Page 27: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

19

Pada tahun 2016 indikator ini dilaksanakan dengan Pencegahan danPenanggulangan Penyakit Menular, Kegiatan Penyemprotan/FoggingSarang Nyamuk.

6) Angka Kematian (Case Fertility Rate) DBDa. Target indikator tahun 2016 sebesar < 1,9 %,realisasi angka

kematian sebesar 2,0 %, sehingga indikator ini tidak tercapai (capaian95,0 %).Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai targetkinerja adalah : Keterlambatan pasien ke Rumah Sakit, datang sudah kondisi

Dengue Shock Syndrome (DSS) Tatalaksana kasus.

Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja : Mengoptimalkan upaya sosialisasi. Penentuan diagnosa standart WHO dan tatalaksana kasus sesuai

Standart Operating Prosedur (SOP).b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya

Penggunaan dana untuk penurunan angka kematian danpenanggulangan terjadinya kejadian luar biasa kasus DBD didukungdari anggaran APBN, anggaran dipergunakan pertemuan pemegangprogram, koordinasi lintas sektor dan lintas program.

c. Analisis program/kegiatanPada tahun 2016 indikator DBD dan Angka Bebas Jentikdilaksanakan dengan program Pencegahan dan PenanggulanganPenyakit Menular, Kegiatan Penyemprotan/Fogging Sarang Nyamuk,dan Pengadaaan Alat Fogging Sarang Nyamuk, serta dukunganprogram melalui Bantuan Operasional Kesehatan.

7) Penderita DBD yang DitanganiJumlah penderita DBD sebanyak 585 orang tertangani 100%, denganjumlah penderita meninggal dunia akibat BDB sebanyak 12 orang sampaidengan akhir tahun 2016.

8) Prosentase Anak Usia Sekolah Dasar yang Mendapat Imunisasia. Target indikator tahun 2016 prosentase anak usia sekolah dasar

diimunisasi 95,0 %, terealisasi sebesar 99,3 %, sehingga indikator inidapat tercapai (capaian 104,5 %). Tercapainya indikator ini karenaadanya peran sekolah, orang tua serta meningkatnya kesadaranmasyarakat tentang imunisasi, sehingga penolakan imunisasi cukuprendah.Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai targetkinerja adalah: Siswa tidak masuk saat pelayanan. Masih adanya penolakan

Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja : Membuat info concern. Peningkatan upaya penyuluhan dan peran guru sekolah.

Page 28: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

20

Dilakukan sweeping bagi siswa yang tidak masuk pada saatimunisasi.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaPenggunaan dana untuk Prosentase anak usia sekolah dasar yangmendapat imunisasi didukung dari anggaran APBN (BOK) , dananggaran APBD sebesar Rp. 23.257.000, dengan realisasiRp. 21.140.750, dipergunakan untuk pemantauan kegiatan imunisasiyang dilaksanakan oleh petugas puskesmas di sekolah danpengambilan logistik imunisasi ke provinsi, sedangkan vaksin telahdisediakan oleh provinsi dari anggaran APBN.

c. Analisis program/kegiatan :Pada tahun 2016 indikator ini dilaksanakan dengan programPencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular kegiatanPelayanan Vaksinasi bagi Balita dan Anak Sekolah.Untuk meningkatkan cakupan agar sesuai dengan target, dilakukankegiatan yang menunjang , antara lain:- Pemantauan pelaksanaan vaksinasi dan melakukan sweeping ke

sekolah yang serta upaya peningkatan peran guru sekolah.

9) Angka Penemuan penderita (Case Detection Rate/ CDR) TB ParuBTA positifa. Target indikator tahun 2016 sebesar 40 %, realisasi yang diperoleh

sebesar 16 %, sehingga indikator ini tidak tercapai (capaian 40 %).Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai targetkinerja adalah : Rendahnya pencarian suspek TB Paru di fasilitas pelayanan

kesehatan. Peran dokter praktik mandiri dan klinik swasta dalam pelaporan

adanya suspek TB belum optimal. Mutasi pemegang program TB, sehingga terbatasnya sumber

daya manusia yang telah dilatih standar DOTS.Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja : Mengoptimalkan sumber daya yang ada dan mengoptimalkan

peran serta masyarakat dalam penemuan tersangka penderitaTB.

Pembentukan komitmen baru.b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya

Penggunaan dana untuk penemuan penderita (Case Detection Rate)TB Paru BTA positif didukung dari anggaran APBN, sehingga terjadiefisiensi dalam APBD kabupaten yang sebesar Rp. 60.000.000dengan realisasi Rp. 36.878.000 atau efisiensi sebesar 39% ,anggaran dipergunakan untuk pencarian suspek penderita TB,pengambilan logistik, pertemuan pemegang program, konsultasiprogram.

c. Pada tahun 2016 indikator ini dilaksanakan dengan programPemberantasan Penyakit Menular dengan kegiatan Pencegahan danPenanggulangan Penyakit Menular. Kegiatan dilaksanakan bersinergiuntuk mencapai beberapa indikator.

Page 29: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

21

10) Persentase Angka Kesembuhan (Cure Rate/CR) TB Parua. Target indikator tahun 2016 sebesar >85 %, realisasi angka

kesembuhan sebesar 86 %, sehingga indikator ini dapat tercapai.Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerjaadalah :

- Komitmen penderita dalam pengobatan secara teratur selama 6bulan, belum optimal.

- Belum optimalnya keterpaduan program / kegiatan terkait.Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja :

- Mengoptimalkan peran Pendamping Minum Obat (PMO).- Pemahaman yang menyeluruh pada penderita tentang minum

obat yang teratur agar sembuh dan menghindari terjadinyaresistensi obat.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaIndikator ini dilaksanakan bersinergi dengan indikator AngkaPenemuan penderita (Case Detection Rate) TB Paru BTA positif,sehingga dengan melaksanakan satu kegiatan dapat diperolehbeberapa indikator.

c. Analisis program/kegiatan :Pada tahun 2016 indikator ini dilaksanakan dengan programPemberantasan Penyakit Menular dengan kegiatan Pencegahan danPenanggulangan Penyakit Menular.

11) Cakupan Penderita Diare yang DitanganiCakupan penderita Diare ditangani 100%, dari sebanyak 4.946 darisegala umur, semuanya tertangani.Hambatan / permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerjaadalah bahwa penemuan penderita hanya yang ada di fasilitas pelayanankesehatan, sedangkan penderita diare yang tidak terlaporkan tidakdiketahui.Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja adalah dengan mengoptimalkan peran kader kesehatan.

12) Prevalensi Penderita HIV/AIDSa. Target indikator tahun 2016 sebesar 1,5/10.000 penduduk realisasi

sebesar 0,97 %, sehingga indikator ini telah tercapai (capaian 135,3%). Target yang ditetapkan berdasarkan estimasi kasus.Upaya screening yang dilakukan pada kelompok populasi kunci antaralain laki-laki suka laki-laki (LSL), Waria, Wanita Pekerja Sex (WPS),penderita TB dan juga dilakukan screening pada ibu hamil.Hambatan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah : Masih melekatnya stigma negatif tentang HIV/AIDS di

masyarakat. Masyarakat masing kurang partisipatif pemeriksaan di Klinik VCT.

Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja :

Page 30: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

22

Meningkatkan Kerjasama dengan Komisi Penganggulangan AIDSKabupaten Boyolali, LSM yang berhubungan dengan AIDS.

Penguatan kemitraan Pembentukan Pokja HIV/AID di Kecamatan. Memperluas jangkauan pelayanan dan skrining dalam menjaring

kasus HIV/AIDS.b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya

Penggunaan dana untuk penemuan penderita HIV/AIDS dari anggaranAPBN, anggaran dipergunakan untuk kegiatan pencarian penderitaHIV/AIDS, pengambilan logistik, pertemuan pemegang program,konsultasi program .

c. Analisis program/kegiatan :Pada tahun 2016 indikator ini dilaksanakan dengan programPemberantasan Penyakit Menular dengan kegiatan Pencegahan danPenanggulangan Penyakit Menular.

13) Prosentase ODHA yang mendapat ARTa. Target indikator tahun 2016 sebesar 50 %, realisasi ODHA mendapat

ARV sebesar 50,0 %, sehingga indikator ini tercapai dengan capaian100%.Penderita HIV/AIDS yang diketemukan di Kabupaten Boyolalisebanyak 93 kasus dan semua telah diobati ARV.Hambatan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah : Penderita pengambilan obat ARV tidak rutin.

Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja : Pendampingan dalam pengobatan. Peningkatan kegiatan pertemuan jaringan komunitas, konseling.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaPenggunaan dana untuk pertemuan pemegang program dankonsultasi program.

c. Analisis program/kegiatan :Pada tahun 2016 indikator ini dilaksanakan dengan programPemberantasan Penyakit Menular dengan kegiatan Pencegahan danPenanggulangan Penyakit Menular.

14) Persentase Penderita Kusta diberikan pengobatan lengkap (RFT)a. Target indikator tahun 2016 sebesar 90 %, realisasi penderita kusta

yang ditemukan semua telah diobati yaitu100%, sehingga indikator initercapai dengan capaian 111%. Konseling yang dilakukan telahmemberi motivasi pada penderita untuk teratur berobat.Hambatan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah:- Kurangnya dukungan dari keluarga untuk penderita, sehingga

penderita kurang percaya diri.Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja : Sosialisasi, dukungan kelompok sebaya. Peningkatan kepedulian keluarga dan lingkungan penderita.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya

Page 31: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

23

Penggunaan dana untuk penemuan penderita kusta didukung darianggaran APBN, anggaran dipergunakan untuk kegiatan pertemuanpemegang program dan konsultasi program. Untuk indikator TB,HIV/AIDS, selain menggunakan BOK di 29 Puskesmas, jugamenggunakan anggaran APBD.

c. Analisis program/kegiatan :Pada tahun 2016 indikator ini dilaksanakan dengan programPemberantasan Penyakit Menular dengan kegiatan Pencegahan danPenanggulangan Penyakit Menular.

15) Cakupan Penemuan dan Tatalaksana Penderita Pneumonia Balitaa. Target indikator tahun 2016 sebesar 100 %, realisasi sebesar 100 %

sehingga indikator ini tercapai dengan capaian 100%. Kasuspneumonia pada Balita semua di tangani sesuai tatalaksana kasussehingga kematian pada kasus pneumonia Balita dapat ditekan sekecilmungkin.Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerjaadalah: Kasus yang ditangani hanya yang di peroleh di Fasilitaspelayanan kesehatan, sedangkan kemungkinan kasus yang tidak difasilitas pelayanan kesehatan tidak terdeteksi.Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja : Perlu pendampingan, sosialisasi yang terus menerus. Deteksi dini, kasus pneumonia Balita.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaPenggunaan dana untuk penemuan dan tata laksana penderitapneumonia pada anak balita didukung dari anggaran APBN, anggarandipergunakan untuk pertemuan pemegang program dan konsultasiprogram.

c. Analisis program/kegiatan :Pada tahun 2016 indikator ini dilaksanakan dengan program ProgramPencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dengan kegiatanPeningkatan Surveilans dan Penanggulangan Wabah.

16) Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD dan Setingkata. Target indikator tahun 2016 sebesar 100 %, realisasi 100 %,

sehingga indikator ini tercapai dan sudah berhasil memenuhi targetkinerja, hal ini didukung oleh hal-hal tersebut dibawah ini : Merupakan kegiatan rutin dan sudah terintegrasi secara program

maupun sektoral dengan petugas UKS, dengan kegiatanpelayanan antara petugas Kesehatan dan pihak Sekolah

Data sasaran tersedia dan mudah didapat melalui sekolah SDdan sederajat.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya penggunaan anggaranuntuk pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat didukung darianggaran dari APBN, dan anggaran dipergunakan untuk kegiatanyang berpengaruh terhadap capaian target dengan memaksimalkananggaran, yaitu berupa kunjungan ke sekolah untuk memeriksa

Page 32: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

24

kesehatan siswa SD, yang dianggarkan dari dan Biaya OperasionalKesehatan.

c. Program Upaya Kesehatan Masyarakat di 29 Puskesmas dan DinasKesehatan dengan kegiatan Penyediaan Biaya OperasionalKesehatan dan terintegrasi dengan program tehnis.

17) Persentase Pemantauan Desa Fokus Pesa. Target indikator tahun 2016 sebesar 10 %, realisasinya 10%, sehingga

cakupan indikator ini tercapai dengan capaian 100 %, pemantauandesa fokus pes di 2 desa di Kecamatan Selo dan 1 desa di KecamatanCepogo. Untuk target utama adalah tidak diketemukannya pes padamanusia.Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerjaadalah: Semakin kurangnya komitmen dalam pelaksanaan program pes. Pemantauan/surveilans yang dilakukan belum memenuhi standart

WHO.Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja : Mengoptimalkan kegiatan surveilans baik pada human dan rodent. Meningkatkan jejaring dengan masyarakat dan instansi vertikal.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaPenggunaan dana untuk menghilangkan status desa fokus dan desaterancam pes. Anggaran APBD digunakan, anggaran dipergunakanuntuk pertemuan pemegang program, sosialisasi, surveilens aktif danpasif serta konsultasi program, serta pembelian trapping untuk tikus.Efisiensi anggaran karena adanya BOK APBN, sehingga dalam APBDterjadi efisiensi Rp. 71.713.500 – Rp. 24.831.050= Rp. 46.882.450

c. Analisis program/kegiatan :Pada tahun 2016 indikator ini dilaksanakan dengan programPencegahan Penanggulangan Penyakit Menular dengan kegiatanPencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik.

18) Prosentase Bayi usia 0-11 bulan mendapat imunisasi lengkapa. Target indikator tahun 2016 prosentase anak usia 0 - 11 bulan

diimunisasi lengkap > 90,0 %, terealisasi sebesar 105,0 %, sehinggaindikator ini dapat tercapai. Hambatan/permasalahan yang dihadapidalam mencapai target kinerja adalah :

Estimasi dan akurasi pendataan bayi 0 - 11 bulan. Mobilitas penduduk.

Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja : Pendataan secara periodik per RT bayi 0 - 11 bulan

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaPenggunaan dana untuk menaikkan cakupan Prosentase Bayi usia 0-11 bulan mendapat imunisasi lengkap didukung dari anggaran APBNdana BOK, dan APBD sebesar Rp. 241.419.500 dengan realisasi Rp.221.381.750, anggaran dipergunakan untuk kegiatan yang menukiklangsung pada sasaran bayi, dan pemantauannya. Diantaranya

Page 33: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

25

seperti validasi pendataan sasaran, pelayan imunisasi, peningkatankapasitas petugas imunisasi puskesmas dalam pertemuan-pertemuan. Selain itu juga untuk mengurangi penilaian yang salahtentang imunisasi dengan kunjungan langsung ke produsen vaksin,yang melibatkan lintas sektor dan tokoh tokoh masyarakat.

c. Analisis program/kegiatan :Pada tahun 2016 indikator ini dilaksanakan dengan programPencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, dengankegiatan peningkatan Imunisasi.Kegiatan yang menunjang capaian target yaitu koordinasi denganpetugas imunisasi, dan pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional.

19) Cakupan Desa/Kalurahan UCIa. Target indikator tahun 2016 desa UCI 100,0 %, terealisasi sebesar

99.6 %, sehingga indikator ini tidak dapat tercapai atau capaiansebesar 99,6%. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalammencapai target kinerja adalah masih dibutuhkannya data yangakurat karena mobilitas penduduk penduduk antar wilayah.Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja adalah dengan mengurangi kemungkinan data yangkurang tepat dengan cara melakukan pendataan secara periodik.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaPenggunaan anggaran untuk cakupan desa/kelurahan UCI didukungdari APBN dan APBD Propinsi maupun APBD Kabupetan, dananggaran dipergunakan untuk kegiatan yang berpengaruh langsungpada target yaitu untuk pembelian alat imunisasi dan pemantauan.

c. Analisis program/kegiatan :Pada tahun 2016 indikator ini dilaksanakan dengan ProgramPencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular kegiatanPeningkatan Imunisasi, dan Program Upaya Kesehatan Masyarakatdi 29 Puskesmas dengan kegiatan Penyediaan Biaya OperasionalKesehatan.

20) AFP Non Polio Rate pada anak usia < 15a. Target indikator tahun 2016 AFP non polio rate > 2 anak usia < 15

tahun/100.000 terealisasi sebesar 1,7 per 100.000, sehingga indikatorini tidak tercapai.Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai targetkinerja adalah : Keterbatasan sumber daya manusia yang mengelola surveilans Surveilans aktif belum optimal

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaPenggunaan dana untuk menemukan AFP Non Polio Rate pada anakusia < 15 anggaran APBD sebesar Rp. 59.610.000 dengan realisasiRp. 35.962.500, dipergunakan untuk kegiatan yang berpengaruhterhadap capaian target, dengan melakukan pertemuan untuk petugassurveilans Puskesmas dan Rumah Sakit.

Page 34: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

26

c. Analisis program/kegiatan :Pada tahun 2016 indikator ini dilaksanakan dengan programPencegahan Penanggulangan Penyakit Menular dengan kegiatanPeningkatan Surveilens Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah.Untuk mencapai indikator ini kegiatan yang mendukung yaitumelakukan Penyelidikan epidemiologi penyakit, surveilans aktif.

21) Cakupan Penyelidikan Epidemiologi < 24 jam pada Desa/Kelurahanyang mengalami KLBa. Target indikator tahun 2016 sebesar 100 % terealisasi 100,0 %,

sehingga indikator ini dapat tercapai atau capaian sebesar 100,0 %.Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai targetkinerja adalah : Keterbatasan sumber daya manusia petugassurveilans.Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja adalah : Mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada Memanfaatkan media sosial media sebagai salah satu sarana

informasi yang dapat dengan cepat melaporkan kejadian.b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya

Penggunaan anggaran dalam indikator ini menjadi satu denganindikator AFP Non Polio Rate pada anak usia< 15, sehingga dapatlebih efisien dalam pelaksanaan maupun penganggaran.Pada tahun 2016 indikator ini dilaksanakan dengan programPencegahan Penanggulangan Penyakit Menular dengan kegiatanPeningkatan surveilens epidemiologi dan penanggulangan wabah.Untuk mencapai indikator ini kegiatan yang mendukung yaitumelakukan Penyelidikan epidemiologi penyakit, surveilans aktif.

22) Cakupan BIAS Campaka. Target indikator tahun 2016 sebesar 95 %, terealisasi sebesar

99,3 %, sehingga indikator ini dapat tercapai (capaian 104,61 %).b. Program / kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan telah

berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program /kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan target indikatoryang ditetapkan.Hambatan / permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerjaadalah : Akurasi pendataan. Masih ada penolakan diimunisasi.

c. Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja : Pendataan secara periodik Peningkatan promosi, melibatkan tokoh agama.

23) Cakupan BIAS Difteri Tetanusa. Target indikator tahun 2016 sebesar 95 %, terealisasi sebesar

98,9 %, sehingga indikator ini dapat tercapai (capaian 104,1 %).

Page 35: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

27

b. Program / kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dantelah berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umumprogram / kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan targetindikator yang ditetapkan.Hambatan / permasalahan yang dihadapi dalam mencapai targetkinerja adalah :

Akurasi pendataan. Masih ada penolakan diimunisasi.

c. Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja : Pendataan secara periodik Peningkatan promosi, melibatkan tokoh agama.

24) Proporsi fasilitas pelayanan kesehatan yang melaporkan kasushipertensia. Target indikator tahun 2016 sebesar 73 %, realisasi 60 %, sehingga

indikator ini tidak tercapai (capaian 82,19 %).Hambatan / permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerjaadalah : Fasilitas pelayanan kesehatan kurang berpartisipasi dalammelaporkan kasus hipertensi yang ditemukan.

b. Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja :Menagih laporan dan selalu diberikan umpan balik kepada semuaPuskesmas.

25) Proporsi Fasilitas pelayanan kesehatan yang melaporkan kasusDiabetes Melitusa. Target indikator tahun 2016 sebesar 73 %, realisasi 55 %, sehingga

indikator ini tidak tercapai (capaian 75,0 %).Hambatan / permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerjaadalah fasilitas pelayanan kesehatan kurang berpartisipasi dalammelaporkan kasus Diabetes Militus yang ditemukan.

b. Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja :Menagih laporan dan selalu diberikan umpan balik kepada semuaPuskesmas.

26) Angka Bebas Jentik (ABJ)a. Target indikator tahun 2016 sebesar > 90 %, realisasi 87,60 %,

sehingga indikator ini tidak tercapai (capaian 92,2 %).Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerjaadalah: Tidak ada dana untuk kader Kurang aktifnya kesadaran masyarakat melaksanakan PSN. Kurangnya pembinaan

Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja: Mengoptimalkan peran kader kesehatan Keterpaduan kegiatan

Page 36: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

28

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaPenggunaan dana untuk menurunkan angka bebas jentik didukungdari anggaran APBN, anggaran dipergunakan untuk kegiatanpertemuan pemegang program dan kader yang berpengaruh terhadapcapaian target.

c. Analisis program/kegiatan :Indikator ini dilaksanakan secara terintegrasi dengan indikator lain yangberhubungan dengan BDB.

27) Cakupan deteksi dini anak balita dan pra sekolaha. Analisa Target Kinerja : Dari Target 90 % dan pada Tahun 2016

cakupan baru mencapai 80 % oleh karena adanya hambatan-hambatan antara lain : Data sasaran yang belum tersedia, oleh karena kelompok usia

balita pasif untuk datang di Posyandu, mobilitas domisili pindahmengikuti orang tua mereka. Adapun pada usia 5 - 6 Tahun,sudah mulai mengikuti kegiatan PAUD, TK diluar wilayah desaatau kecamatan

Sosialisasi program SDIDTK yang kurang ada gaungnya,baikpemahaman pada petugas maupun masyarakat atau orang tuaanak,sehingga kegiatan SDIDTK keberadaannya kurang optimalsecara intensitas dan kualitas.

Monitoring evaluasi kegiatan SDIDTK oleh Puskesmas maupunDinas kurang, sehingga baru sebatas pelaporan saja, belum kearah kualitas pelayanan.

Karena tidak adanya alokasi anggaran khusus untuk kegiatanyang fokus pada kegiatan SDIDTK tersebut, maka diperlukanPendataan Terpadu serta Peningkatan Promosi Kesehatan danPemberdayaan pada kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakatatas kegiatan program SDIDTK

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaIndikator ini dilaksanakan bersinergi beberapa program Posyandudan UKTK secara rutin.

c. Analisis program/kegiatan :Pada tahun 2016 indikator ini dilaksanakan secara dengan programPosyandu, PAUD, BKB dan UKTK sehingga sangat terintegrasiantara program dan sektor yang terkait.

28) Cakupan Pelayanan Anak Balitaa. Target indikator tahun 2016 sebesar 90%, terealisasi sebesar 90%,

sehingga indikator ini tercapai dengan capaian sebesar 100%.b. Analisis program/kegiatan :

Pada tahun 2016 indikator ini dilaksanakan dengan :- Program Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita dengan

kegiatan penyuluhan kesehatan anak balita dengan anggaran Rp.80.000.000 dan terealisasi Rp. 77.745.000.

- Program Upaya Kesehatan Masyarakat di 29 Pusk dan dinasdengan kegiatan Penyediaan Biaya Operasional Kesehatan.

Page 37: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

29

Koordinasi untuk menurunkan AKI, AKB dan AKABA tidak bisadipisahkan, dan dilakukan dengan melakukan kegiatan yangmenunjang, antara lain:

- Puskesmas melaksanakan Kelas Ibu Balita serta KegiatanPromotif, Preventif oleh Puskesmas yang didanai oleh BOKAPBN.

29) Cakupan peserta KB aktifa. Target kinerja tahun 2016 sebesar 80% dengan realisasi 82,4%,

dengan capaian 103%. Kader Posyandu tidak hanya terfokus padakegiatan penimbangan bayi balita namun juga dalam pemberdayaanKesehatan, pemantauan bagi peserta KB aktif.

Hambatan yang ditemukan yaitu petugas kesehatan masihberorientasi pada pelayanan KB secara teknis, belum sampaimengikuti pemantauan keaktifan peserta dalam KB.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya: tidak ada penggunaananggaran untuk mendata cakupan peserta KB aktif.

30) Cakupan kunjungan ibu hamil K4a. Target kinerja ini pada tahun 2016, ditargetkan sebesar 95% ibu hamil

melakukan pemeriksaan 4 kali dalam masa kehamilan, capaiannyasebesar 95,4% atau melebihi target yang telah ditetapkan.Keberhasilan ini didukung oleh aktifnya kader kesehatan dalammelakukan tugasnya untuk menurunkan angka kematian ibu.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaPenggunaan dana untuk indikator ini didukung dari anggaran APBN,berupa anggaran Bantuan Operasional Kesehatan tahun 2016,anggaran dipergunakan untuk kegiatan yang berpengaruh terhadapcapaian target dengan ujung tombak kader kesehatan di tingkatpuskesmas.

c. Analisis program/kegiatan :Pada tahun 2016 indikator ini dilaksanakan dengan :

- Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anakdengan kegiatan Pertolongan persalinan bagi ibu dari keluargakurang mampu serta Penyediaan Biaya Jampersal.

- Program Upaya Kesehatan Masyarakat di 29 Pusk dan dinasdengan kegiatan Penyediaan Biaya Operasional Kesehatan.

Untuk menurunkan AKI dan AKB tidak bisa dipisahkan dari deteksidini kondisi ibu hamil dalam masa kehamilan, sehingga dengantercapainya target pemeriksaan untuk sasaran ibu hamil dapatmenurunkan AKI. Kegiatan yang menunjang , antara lain:

- Puskesmas melaksanakan Kelas Ibu Hamil- Kegiatan Promotif, Preventif oleh Puskesmas yang didanai dari

anggaran BOK APBN.

31) Cakupan Komplikasi Kebidanan yang DitanganiIndikator ini merupakan indikator SPM, target pada tahun 2016 sebesar100%, dengan angka absolute sebanyak 1.167 komplikasi dan semuanyatertangani.

Page 38: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

30

32) Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan yangMemiliki Kompetensi KebidananIndikator ini juga merupakan indikator SPM, pada tahun 2016, jumlahsasaran ibu bersalin sebanyak 15.156 orang, sedangkan jumlah yangditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 14.446 orang. Sehinggarealisasi 95,32%, dengan capaian 106%

33) Cakupan Pelayanan NifasJumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas Sesuaistandar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi jumlahseluruh ibu nifas di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yg sama.Jumlah ibu nifas yang mendapat pelayanan sebanyak 14.442 bufas,dibagi jumlah ibu nifas sebanyak 15.156. Sehingga realisasinya sebesar95.29%, dengan capaian sebesar 106%

34) Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang DitanganiJumlah neonatus dgn komplikasi yg ditangani dibagi jumlah seluruhneonatus dengan komplikasi yang ada, jumlah neonatus dengankomplikasi sebanyak 1.167 dan semuanya ditangani, sehingga capaiansebesar 100%..

2 Sasaran 2 : Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan

Tabel 3.2 Sasaran 2

No Sasaran Indikator kinerja Satuan

Tahun 2016Ta

rget

Rea

lisas

i

Cap

aian

2 Meningkatnyapenyehatan danpengawasankualitaslingkungan

1 Cakupan penduduk yangmemiliki akses terhadap airminum berkualitas

% 80 81,85 102,31

2 Persentase penduduk yangbuang air besar di jamban

% 88,0 92,44 105,04

3 Desa stop BAB sembarangan desa 70 142 202,864 Cakupan sarana jamban

keluarga % 87 91,86 105,59

5 TTU memenuhi syarat % 85 88,8 104,47

6 Industri memenuhi syaratkesehatan % 80 80,0 100,0

7 Tempat pengolahan makanansehat % 85 76,91 90,48

8 Desa STBM desa 5 3 60

Rata-rata Capaian 108.84

Sumber data : Laporan akhir tahun 2016 Bidang Pencegahan dan Penanggulangan penyakit dan PenyehatanLingkungan

Sasaran ini dilaksanakan dengan 1 (satu) program yaitu ProgramPengembangan Lingkungan Sehat, dalam 5 (lima) kegiatan dengan 8 (delapan)indikator.

Informasi realisasi kinerja yang meliputi indikator kinerja yang secararinci sebagaimana tabel 3.2 diatas, sedangkan capaian kinerja rata-rata 108.84%sehingga tingkat keberhasilan kategori Sangat Baik;

Page 39: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

31

Evaluasi per Indikator Kinerja :1. Cakupan Penduduk yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum

Berkualitasa. Target Indikator tahun 2016 sebesar 80 %, realisasi 81,85 % sehingga

indikator ini dapat tercapai (capaian 102,3 %). Peningkatan akses airminum yang berkualitas dikarenakan peningkatan pelayanan publikoleh Pemerintah Kabupaten Boyolali melalui peningkatan jaringanperpipaan oleh PDAM, BPSPAMS, upaya kelompok masyarakatpemakai air, peningkatan jumlah embung didaerah sulit air danpenyediaan sarana swadaya masyarakat, dalam upaya

b. Peningkatan kualitas air minum dilakukan pengawasan kualitas airbaik secara bakteriologis dan kimiawi.Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai targetkinerja adalah: Meningkatnya faktor risiko pencemaran pada sumber air. Belum meratanya penduduk mendapatkan akses air minum.

Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja: Mengoptimalkan sumberdaya. Meningkatkan pembinaan pada kelompok pemakai air.

c. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaPenggunaan dana untuk indikator ini, kegiatan dilakukan terintegrasidengan program kegiatan di SKPD lain, sehingga Dinas Kesehatanhanya melaporkan kondisi factor resiko pencemaran pada sumber air,yang dilakukan uji laborat.

d. Analisis program/kegiatan :Indikator ini dilaksanakan dengan program kegiatan yang berada diSKPD lain, Dinas Kesehatan selaku penguji kondisi kesehatan airyang layak minum.

2. Prosentase Penduduk yang Buang Air Besar di Jambana. Target indikator tahun 2016 sebesar 88 % dapat terealisasi 92,44 %

sehingga indikator ini dapat tercapai (capaian 105,04 %). Tercapainyaindikator ini melalui upaya intensif antara lain sosialisasi, pemicuan,pendampingan dan penguatan komitmen di RT/RW/Desa dan fasilitasipendampingan, serta ketersediaan stimulan jamban bagi pendudukmiskin yang telah terpicu namun belum mempunyai sarana jamban.Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerjaadalah: Keterbatasan anggaran yang tersedia, masih banyak masyarakat

yang berpandangan mau berubah jika diberi stimulan jamban. Kebiasaan masyarakat masih menyukai buang air besar di saluran

air, sungai.Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja: Upaya komitmen ditingkat desa / RT / RT. Peningkatan upaya pemberdayaan masyarakat.

Page 40: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

32

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaPenggunaan dana untuk indikator ini, dilakukan untuk memberikanbantuan jamban kepada masyarakat miskin, yang telah terpicu dengananggaran APBD sebesar Rp. 1.000.000.000 dengan realisasi Rp.983.562.000 dengan target sebanyak 1650 jamban, dan terealisasidengan baik.

c. Analisis program/kegiatan:Indikator ini dilaksanakan dengan program Pengembangan lingkungansehat kegiatan Penyediaan/pengawasan sarana air bersih, jamban danSPAL.

3. Desa Stop BAB Sembarangana. Target indikator tahun 2016 desa SBS sebanyak 70 desa, dapat

terealisasi sebanyak 142 desa sehingga indikator ini dapat tercapaidengan capaian 202,86 %. Tercapainya indikator ini melalui upayaintensif antara lain sosialisasi, pemicuan dan penguatan komitmen diRT/RW/Desa serta ketersediaan stimulan jamban bagi pendudukmiskin yang telah terpicu namun belum mempunyai sarana jamban.

b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerjaadalah : Keterbatasan anggaran yang tersedia, masih banyak masyarakat

yang berpandangan mau berubah jika diberi stimulan jamban. Kebiasaan masyarakat masih menyukai buang air besar di saluran

air, sungai.c. Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian

target kinerja : Memanfaatkan regulasi (Perpres 185 tahun 2014 tentang

Percepatan PAM dan Sanitasi, Permenkes RI no 3 tahun 2014tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, Peraturan BupatiBoyolali Nomor 53 tahun 2016 tentang Percepatan PencapaianSanitasi Total Berbasis Masyarakat untuk mengoptimalkankomitmen ditingkat desa / RT dalam percepatan pencapaian.

Peningkatan upaya pemberdayaan masyarakat. Dukungan stakeholder terkait.

4. Cakupan Sarana Jamban Keluarga.a. Target indikator tahun 2016 sebesar 87,0 % terealisasi 91,86 %

sehingga indikator ini dapat tercapai (capaian 105,59 %). Tercapainyaindikator ini melalui upaya intensif antara lain adanya stimulan jamban,terealisasinya hasil kontrak sosial setelah dilakukan pemicuan,pendampingan dan penguatan komitmen di RT/RW/Desa dan fasilitasipendampingan.

b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerjaadalah : Keterbatasan anggaran yang tersedia, masih banyak masyarakat

yang belum memiliki jamban sehat sehingga untuk BAB masihnumpang (sharing).

Belum optimalnya peran wirausaha sanitasi.

Page 41: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

33

c. Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja : Upaya komitmen ditingkat desa, dengan dukungan dana desa. Peningkatan upaya pemberdayaan masyarakat. Dukungan stakeholder.

5. Tempat Tempat Umum (TTU) Memenuhi Syarata. Target indikator tahun 2016 sebesar 85 % dapat terealisasi 88,8 %

sehingga indikator ini dapat tercapai (capaian 104,47 %).Tercapainya indikator ini melalui upaya intensif inspeksi kesehatanlingkungan dan pembinaan tempat tempat umum yang belum laiksehat, dan adanya partisipasi pengelola TTU.

b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai targetkinerja adalah : Hasil pembinaan yang dilakukan, belum semua ditindak lanjuti oleh

pengelola TTU. Tergantung partisipasi / komitmen pengelola TTU.

c. Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja : Upaya pembinaan yang terus menerus. Dukungan sektor terkait.

6. Industri Memenuhi Syarat Kesehatan.a. Target indikator tahun 2016 sebesar 80 % dapat terealisasi 80,0 %

sehingga indikator ini dapat tercapai (capaian 100,0 %). Tercapainyaindikator ini melalui upaya inspeksi kesehatan lingkungan danpembinaan.

b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai targetkinerja adalah : Keterbatasan anggaran yang tersedia. Pencapaian target tergantung komitmen dari pengusaha.

c. Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja : Mengoptimalkan kondisi yang ada. Upaya / komitmen pengusaha. Dukungan stakeholder terkait.

7. Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yang Memenuhi Syarat.a. Target indikator tahun 2016 sebesar 85 % dapat terealisasi 76,91 %

sehingga indikator ini tidak tercapai (capaian 90,48 %).b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target

kinerja adalah : Keterbatasan anggaran yang tersedia Hasil rekomendasi dari inspeksi kesehatan lingkungan tidak

ditindak lanjuti oleh pengelola TPM. Belum optimalnya kepedulian pengelola TPM terhadap sanitasi. Meningkatnya risiko pencemaran makanan dari produk yang

dihasilkan TPM karena tidak memenuhi syarat.

Page 42: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

34

c. Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja : Pembinaan yang terus menerus pada TPM yang belum memenuhi

syarat. Perlu komitmen bagi pengelola TPM. Dukungan stakeholder terkait

8. Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)a. Target indikator tahun 2016 sebanyak 5 (lima) desa dan terealisasi 3

(tiga) desa sehingga indikator ini tidak dapat tercapai (capaian 60 %).Indikator ini dilaksanakan melalui upaya antara lain sosialisasi,pemicuan, pendampingan dan penguatan komitmen di RT/RW/Desauntuk pelaksanaan 5 (lima) pilar dalam STBM.

b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerjaadalah : Keterbatasan anggaran yang tersedia. Penerapan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Pengelolaan

Sampah dan Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga belummenjadi budaya di masyarakat.

c. Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaiantarget kinerja : Peningkatan upaya sosialisasi dan pemicuan. Upaya komitmen ditingkat desa / RT / RT. Peningkatan upaya pemberdayaan masyarakat. Dukungan stakeholder.

3. Sasaran 3 Terciptanya kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidupsehat dalam rangka mengatasi masalah kesehatan

Tabel 3.3 Sasaran 3

No Sasaran Indikator kinerja Satuan

Tahun 2016

Targ

et

Rea

lisas

i

Cap

aian

3 Terciptanyakemandirianmasyarakat untukberperilaku hidupsehat dalamrangka mengatasimasalahkesehatan

1 Cakupan kampanye kesehatanmelalui media promkes

% 100 100 100

2 Cakupan rumah tangga berPHBS setrata utama danparipurna

% 80 81,92 102.4

3 Terwujudnya sistem informasidinas kesehatan dan puskesmas

paket 1 1 100

4 Cakupan Posyandu purnamadan mandiri

% 60 68 113,5

5 Cakupan kegiatan UKS % 100 100 100

6 Cakupan Satuan Karya Mandiri % 100 100 100

Rata-rata Capaian 102.65

Sumber data : Laporan akhir tahun 2016 Bidang promosi kesehatan dan Penunjang

Page 43: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

35

Sasaran ini dilaksanakan dengan 1 (satu) program yaitu PromosiKesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, dalam 8 (delapan) kegiatan yangmeliputi 6 (enam) indikator.

Informasi realisasi kinerja yang meliputi indikator kinerja yang secararinci sebagaimana tabel diatas, sedangkan capaian kinerja rata-rata 102.65%sehingga tingkat keberhasilan kategori sangat baik;

Evaluasi per Indikator Kinerja :1) Cakupan Kampanye Kesehatan melalui Media Promkes

a. Keberhasilan capaian indikator ini karena pelaksanaan kampanyekesehatan dengan media promosi berupa leaflet,poster, stiker,spanduk, MMT, radio Spot, dan Talk show radio yang berisi informasikesehatan kepada masyarakat menuju perilaku hidup sehat dengankesadaran sendiri.Dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak ditemukan kendala yang berarti,namun demikian diperlukan inovasi di tahun berikutnya agarmasyarakat sasaran lebih dapat menerima sesuai dengan kemajuanteknologi informasi.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaIndikator ini terutama dilaksanakan dengan anggaran APBD kabupatenBoyolali, sebesar Rp 60.000.000, dengan realisasi sebesar Rp.59.262.450.kegiatan dilakukan dengan melakukan cetak poster,maupun talk show di radio, serta pembuatan film pendek kesehatan,untuk menggugah perilaku masyarakat dalam melaksanakan polahidup yang sehat.

c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilanIndikator ini dilaksanakan dengan program Promosi Kesehatan danPemberdayaan masyarakat, dengan kegiatan Pengembangan mediaPromosi dan Informasi sadar Hidup Sehat.

2) Cakupan Rumah Tangga ber PHBS Strata Utama dan Paripurnaa. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena dilaksanakannya

koordinasi lintas program dan puskesmas, dengan melakukan promosikesehatan bagi masyarakat dalam event tertentu. Target yangditetapkan adalah 80%, dapat terealisasi 81,92%.Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerjaadalah pendataan tidak tepat waktu.Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalampencapaian target kinerja adalah Peningkatan koordinasi dansingkronisasi program kegiatan antara Dinas dan Puskesmas.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaIndikator ini terutama dilaksanakan dengan anggaran APBN, melaluiBantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang anggarannya tersebar di29 Puskesmas.Dinas Kesehatan berkewajiban untuk mendorong danmengkoordinasikan kegiatan dan hasilnya, dan mengevaluasi kegiatanpendataan PHBS di Desa oleh petugas kesehatan Puskesmas.UntukAnggaran APBD sebesar Rp. 57.426.750, dengan realisasi Rp.56.543.250.

c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan

Page 44: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

36

Program yang dilaksanakan yaitu Promosi Kesehatan danPemberdayaan Masyarakat dengan kegiatan Penyuluhan masyarakatpola hidup sehat, sehingga diperoleh data PHBS Rumah Tangga,yang dipantau berjumlah 200.087, untuk jumlah PHBS strata Utamasebanyak 145.288 dan strata Paripurna 18.607. Jumlah keseluruhanrumah tangga ber PHBS Strata Utama dan Paripurna adalah 163.895.

3) Terwujudnya system informasi Dinas Kesehatan dan PuskesmasIndikator ini merupakan indikator output, pada tahun 2016 telah dibuatkansoftware aplikasi untuk pengentrian data profil dari puskesmas ke dinas,dan telah terealisasi dengan baik, namun untuk pelaksanaan entri data barumulai dilaksanakan pada awal 2017, untuk mendukung pelaksanaan sisteminformasi kesehatan di tahun yang akan datang, serta kelengkapan sumberdaya pendukung untuk aplikasi system informasi online. Capaian indikatorini sebesar 100%.

4) Cakupan Posyandu Purnama dan Mandiria. Keberhasilan capaian indikator ini dilaksanakan dengan bekerja sama

lintas bidang dan sektoral untuk kegiatan Posyandu di desa,melibatkan kader kesehatan di desa, bidan desa, petugas Promkes &Kepala Puskesmas serta adanya dana BOK untuk pertemuanpeningkatan pengetahuan Kader Posyandu di desa untukpenghitungan ulang tentang Strata Posyandu.Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerjamasih banyak posyandu yang belum memenuhi standar penghitunganStrata Kuantitatif Jawa Tengah yang ditetapkan Gubernur JawaTengah tahun 2007.Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalampencapaian target kinerja adalah meningkatkan koordinasi lintassektoral dengan Tim Pokjanal Posyandu Tingkat Kabupaten sertakembali menyamakan persepsi tentang penghitungan Standar StrataPosyandu melalui petugas Promkes, bidan koordinator Puskesmas,Kecamatan sampai ke Desa.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaIndikator ini terutama dilaksanakan dengan anggaran APBN, melaluiBantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang anggarannya tersebar di29 Puskesmas, serta anggaran untuk koordinasi di Dinas Kesehatan.Dinas Kesehatan berkewajiban untuk mendorong danmengkoordinasikan kegiatan serta mengevaluasi hasil, sehinggadengan forum komunikasi tingkat kecamatan yang diadakan di tingkatkabupaten semakin mendorong partisipasi instansi lain (selainkesehatan) untuk terlibat dalam masalah kesehatan.Terbitnya SK Bupati tentang Pokjanal Posyandu Tingkat Kabupatendan evaluasi Posyandu ke Puskesmas, Kecamatan dan Desa adalahdiperoleh jumlah Posyandu terdata : 1.809 Posyandu, dengan rincianStrata Purnama : 761 Posyandu dan Strata Mandiri : 471 Posyandu.Hasil Posyandu Aktif adalah jumlah strata Purnama dan Mandiri dibagijumlah Posyandu keseluruhan dikali 100 % sehingga capaian 68,11 %.

c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan

Page 45: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

37

Untuk mencapai indikator ini, dilaksanakan upaya yang menunjangberupa Pertemuan Tim Pokjanal Posyandu Tingkat Kabupaten danevaluasi kegiatan Posyandu melalui Puskesmas, Kecamatan dandesa, juga pendataan ulang Strata Posyandu, dengan ProgramProgram Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, padakegiatan Peningkatan Pelayanan Terpadu.

5) Indikator cakupan kegiatan UKSYaitu dengan terselenggarakannya kegiatan pertemuan Rakor TP UKSTingkat Kabupaten, yang berguna untuk Koordinasi antar tim TP UKSTingkat Kabupaten dan TP UKS Tingkat Kecamatan untuk persamaanpersepsi dalam hal pengembangan fungsi UKS di semua tim pelaksanana.Dengan harapan bahwa dengan persamaan persepsi ini kegiatan UKS ditingkat sekolah semakin baik, serta meningkatkan peran serta masyarakat(khususnya dalam sekolah) agar ikut terlibat langsung dalam pemecahanmasalah kesehatan. Pola hidup sehat juga dapat ditanamkan darilingkungan sehari-hari bagi seluruh pelajar.

6) Indikator cakupan Pengembangan Satuan Karya Mandiri (Saka BaktiHusada)Indikator ini digunakan untuk membina anggota Pramuka (Saka BaktiHusada) di Tingkat Kabupaten Boyolali, dengan memberikan bimbinganbagi Saka Bhakti untuk semakin terlibat dalam penanggulangan kesehatandalam bentuk pelibatan dalam arus mudik lebaran bagi anggota,mengembangkan kecakapan dengan mengikuti Pertinas di Kediri JawaTimur, serta pertemuan untuk pembinaan kemampuan Anggota SakaBhakti Husada.

4. Sasaran 4 Terwujudnya peningkatan gizi masyarakat

Tabel 3.4 Sasaran 4

No Sasaran Indikator kinerja Satuan

Tahun 2016

Targ

et

Rea

lisas

i

Cap

aian

35 Terwujudnyapeningkatan gizimasyarakat

1 Cakupan rumah tanggamengkonsumsi garamberyodium

% 90 93.58 103

2 Cakupan Balita Gakin 6-24bulan mendapat MP ASI

% 100 100 100

3 Cakupan ibu hamil mendapattablet Fe

% 90 93.1 103

4 Cakupan pemberian vit A padabalita (6 - 59) bulan

% 95 98,93 104

5 Cakupan balita gizi burukmendapat perawatan

% 100 100 100

6 Persentase balita ditimbangberat badannya (D/S)

% 85 83.3 98

7 Cakupan ASI Eksklusif % 60 57.4 95.6

Rata-rata Capaian 100.5

Sumber data : Laporan akhir tahun 2016 Bidang Pelayanan Kesehatan

Page 46: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

38

Sasaran ini dilaksanakan dengan 1 (satu) program yaitu ProgramPerbaikan Gizi Masyarakat, 1 (lima) kegiatan dengan 7 indikator.

Informasi realisasi kinerja yang meliputi indikator kinerja yang secara rincisebagaimana tabel diatas, sedangkan capaian kinerja rata-rata 100.5% sehinggatingkat keberhasilan kategori sangat baik.Evaluasi per Indikator Kinerja :1) Cakupan Rumah Tangga Mengkonsumsi Garam Beryodium

a. Target Indikator 90% realisasi 93,5 capaian 103%. Keberhasilancapaian indikator ini disebabkan karena sebagian besar garam yangberedar di masayarkat sudah mengandung yodium yang cukup, selainitu keasdaran masyarakat akan pentingnya konsumsi garam yodiumjuga sudah cukup tinggiHambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerjaadalah tidak ada.Kegiatan dalam pencapaian target kinerja adalah kegiatan pemantauangaram yodium tingkat pedagang bekerjasama dengan lintas sektor danlintas program terkait, pemanataun garam yodium tingkat rumah tanggaoleh petugas puskesmas danpenyuluhan tentang manfaat garamyodium di masyarakat.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaIndikator ini terutama dilaksanakan dengan anggaran dari BantuanOperasional Kesehatan (BOK) yang anggarannya tersebar di 29Puskesmas meliputi pemanatauan garam beryodium tinggat rumahtangga.

c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalanIndikator ini dilaksanakan dengan program Perbaikan Gizi Masyarakat,dengan kegiatan Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP),Anemia Gizi Besi, Kurang Vitamin A, Gangguan Akibat KekuranganYodium (GAKY) dan Kekurangan Zat Gizi Mikro lainnya.

2) Cakupan Balita Gakin 6-24 bulan mendapat MP ASIa. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena tersedianya PMT

pemulihan dari dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yanganggarannya tersebar di 29 Puskesmas dan distibusi MP ASI dariAPBN untuk balita kurang gizi, sehingga balita yang terdeteksi gizi buruksemua mendapatkan PMT.Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerjaadalah belum semua petugas RS maupun Puskesmas perawatanmendapatkan pelatihan tata laksana gizi buruk.Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalampencapaian target kinerja adalah mengusulkan adanya pelatihan tatalaksana gizi buruk bagi RS dan Puskesmas Perawatan.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaIndikator ini terutama dilaksanakan dengan APBD Kabupaten Boyolali,sebesar Rp 50.000.000, dengan realisasi sebesar Rp.45.962.950.kegiatan dilakukan dengan melakukan pelacakan kasus giziburuk, surveilans gizi di Puskesmas dan sosialisasi cara Pemberian

Page 47: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

39

Makanan yang baik untuk Bayi dan Anak pada kader posyandu danAPBN berupa bantuan MP ASI untuk balita kurang gizi.

c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilanIndikator ini dilaksanakan dengan program Perbaikan Gizi Masyarakat,dengan kegiatan Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP),Anemia Gizi Besi, Kurang Vitamin A, Gangguan Akibat KekuranganYodium (GAKY) dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya, yangterintegrasi untuk mencapai beberapa indikator yang bertautan langsungdengan Gizi.

3) Cakupan Ibu Hamil Mendapat Tablet Fea. Target Indikator 90% realisasi 93,1 capaian 103%. Keberhasilan

capaian indikator ini disebabkan karena pengetahuan ibu tentangmanfaat mengkonsumsi tablet Fe sudah baik serta kesadaran ibu hamiluntuk meminum tablet Fe juga sudah meningkat, ini disebabkan dalampelaksanaan kelas ibu hamil yang dilaksanakan rutin di desa seringdisampaikan tentang hal ini.Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerjaadalah pada tahun 2016, stok tablet Fe dari program sangat kurangkarena adanya pemberian tablet Fe untuk kelompok remaja puteri,sedangkan pengadaan dari APBD juga sedikit.Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalampemberian konseling dan penyuluhan pada ibu hamil melalui kelas ibuhamil di desa, KIE pada saat ANC dan penyuluhan melalui buku KIA

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaIndikator ini terutama dilaksanakan dengan anggaran dari BantuanOperasional Kesehatan (BOK) yang anggarannya tersebar di 29Puskesmas meliputi kegiatan posyandu dan dana dari APBD Kabupatenmealui kegiatan surveilana gizi ke Puskesmas.

4) Cakupan pemberian vit A pada balita ( 6-59) bulana. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena tersedianya

logistik Vitamin A yang cukup, kinerja kader dan petugas kesehatandalam mendukung pemberian Vitamin A cukup baik, sehingga daritarget kinerja 95% bisa terealisasi 98,8% , capaian nya mencapai 104%Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerjatidak ada.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaIndikator ini terutama dilaksanakan dengan anggaran dari BantuanOperasional Kesehatan (BOK) yang anggarannya tersebar di 29Puskesmas meliputi kegiatan posyandu.

5) Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatana. Tahun 2016 terdapat 6 kasus balita gizi buruk disebabkan karena

penyakit bawaan seperti : CP, Toxoplasma dan kelainan kongenital.Keberhasilan capaian indikator ini yaitu 100% balita gizi burukmendapatkan perawatan, pada disebabkan karena semua petugassudah mendapatkan pelatihan pemantauan pertumbuhan, 1 RSUrujukan sudah mendapatkan pelatihan tata laksana gizi buruk,tersedianya PMT pemulihan dari dana Bantuan Operasional Kesehatan

Page 48: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

40

(BOK) yang anggarannya tersebar di 29 Puskesmas dan distibusi MPASI dari APBN untuk balita kurang gizi, sehingga balita yang terdeteksigizi buruk semua mendapatkan penanganan sesuai standarHambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerjaadalah belum semua petugas RS maupun Puskesmas perawatanmendapatkan pelatihan tata laksana gizi buruk.Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalampencapaian target kinerja adalah mengusulkan adanya pelatihan tatalaksana gizi buruk bagi RS dan Puskesmas Perawatan.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaIndikator ini terutama dilaksanakan dengan anggaran APBD KabupatenBoyolali, sebesar Rp 50.000.000, dengan realisasi sebesar Rp.45.962.950. Kegiatan dilakukan dengan melakukan pelacakan kasus giziburuk, surveilans gizi di Puskesmas dan sosialisasi cara pemberianmakanan yang baik untuk Bayi dan Anak pada kader posyandu.

6) Persentase Balita Ditimbang Berat Badannya ( D/S )a. Target indikator sebesar 85% terealisasi 83,3% sehingga capaian

indikator sebesar 98%. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalammencapai target kinerja adalah beberapa kendala seperti jauhnya jarakdari posyandu, karena pengetahuan masyarakat yang kurang akanpentingnya posyandu dan partisipasi masyarakat masih kurang.Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalampencapaian target kinerja adalah mengadakan kegiatan operasi timbang,sweeping balita, PMT penyuluhan di Posyandu dan insentif untuk kader.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya.Indikator ini terutama dilaksanakan dengan anggaran dari BantuanOperasional Kesehatan (BOK) yang anggarannya tersebar di 29Puskesmas meliputi kegiatan posyandu, refreshing kader, operasitimbang dan kunjungan rumah.

7) Cakupan ASI Eksklusifa. Target indikator sebesar 60% terealisasi 57.4% sehingga capaian

indikator sebesar 95.6%.Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerjaadalah banyaknya ibu bekerja dengan masa cuti yang terbatas, masihrendahnya pengetahuan dan kesadaran gizi masyarakat akanpentingnya gizi serta pola asuh keluarga yang kurang memadai, .Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalampencapaian target kinerja adalah mengadakan kegiatan penyuluhan ASIekslusif dan IMD, pelatiha kader posyandu dan pelatihan motivator ASIserta terbentuknya konselor ASI tingkat puskesmas.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaIndikator ini terutama dilaksanakan dengan anggaran dari BantuanOperasional Kesehatan (BOK) yang anggarannya tersebar di 29Puskesmas meliputi kegiatan posyandu.

Page 49: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

41

5. Sasaran 5 Terwujudnya pembinaan, pengendalian dan pengawasan dibidang farmasi termasuk obat asli Indonesia, makanan dan perbekalankesehatan

Tabel 3.5 Sasaran 5

No Sasaran Indikator kinerja Satuan

Tahun 2016

Targ

et

Rea

lisas

i

Cap

aian

4Terwujudnyapembinaan,pengendalian danpengawasan dibidang farmasitermasuk obat asliindonesia,makanan danperbekalankesehatan

1 Persentase Ketersediaan obatdan perbekalan kesehatan

% 90 80 88.9

2 Jumlah dicetaknya buku profilkesehatan

buku 70 75 107

3 Persentase ketersediaanperbekalan kesehatan sesuaikebutuhan

% 90 80 88.9

4 Cakupan Pelayanan Gadarlevel 1 di Sarana KesehatanRumah Sakit (RS)

% 100 100 100

5 Cakupan (jumlah) PuskesmasTerakreditasi

pusk 5 7 140

6 Cakupan (jumlah) puskesmasbintek akreditasi

pusk 14 10 71,4

7 Proporsi Pembinaan danPengawasan PelayananKefarmasian

% 20 53.99 269.95

8 Proporsi Pembinaan danPengawasan Produksi danDistribusi Makanan, Minuman

% 20 13.89 69

Rata-rata Capaian 116.8Sumber data : Laporan akhir tahun 2016 Bidang Promosi kesehatan dan Penunjang dan Bidang Sumber Daya

KesehatanSDK

Sasaran ini dilaksanakan dengan 4 (empat) program yaitu : Program Obat dan Perbekalan Kesehatan, dengan 2 (dua) kegiatan Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan 5 (lima) kegiatan, Program Pengawasan Obat dan Makanan dengan 3 (tiga) kegiatan, Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan dengan 1 (satu)

kegiatan.Informasi realisasi kinerja yang meliputi indikator kinerja secara rinci

sebagaimana tabel diatas, sedangkan capaian kinerja rata-rata 116.8% sehinggatingkat keberhasilan kategori sangat baik.Evaluasi per Indikator Kinerja :1) Persentase Ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan sesuai

kebutuhana. Target kinerja indikator ini sebesar 90%, realisasi 80% atau dengan

capaian 88,9%. Keberhasilan capaian indikator ini dikarenakantersedianya anggaran untuk penyediaan Obat dan Bahan Pakai Habisyang berasal dari Dana Alokasi Khusus bidang kesehatan, dan adanyadukungan anggaran BLUD Puskesmas untuk menyediakan obat yangtidak terkover dalam anggaran DAK, sehingga kebutuhan untuk obatdapat terpenuhi.

Page 50: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

42

Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerjaadalah adanya realokasi DAK yang kemudian direalokasikan lagi padaanggaran perubahan, sehingga mengalami kendala dalampengadaannya.Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalampencapaian target kinerja adalah menyelesaikan pengadaan dalamanggaran perubahan.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaIndikator ini terutama dilaksanakan dengan APBN DAK, sebesar Rp6.109.708.500,- dengan realisasi sebesar Rp. 6.029.179.556,- . kegiatandilakukan dengan melakukan pengadaan obat secara elektronik maupunmelalui lelang untuk memenuhi kebutuhan obat Puskesmas.

c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilanIndikator ini dilaksanakan dengan program Pengadaan Obat danPerbekalan Kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan obat danperbekalan kesehatan di 29 Puskesmas.

2) Jumlah dicetaknya buku profil kesehatana. Kegiatan ini indikator outcome adalah tersusunnya buku profil kesehatan,

dengan target buku profil kesehatan sebanyak 70 buku tercetak,sedangkan realisasinya sebanyak 75 buku sehingga capaiannya adalah107%.

b. Target indikator kinerja kegiatan pemutakhiran data dasar standarpelayanan kesehatan dengan jumlah dana Rp. 35.000.000,-, realisasibelanja sebesar Rp. 22.981.250,- sehingga jumlah serapan anggaran 66%.

Hasil kegiatan ini adalah tersajinya data dan informasi kesehatan sehinggadapat tersusun buku profil kesehatan.

3) Indikator Kinerja Prosentase Ketersediaan perbekalan Kesehatan sesuaikebutuhan.a. Target kinerja indikator ini sebesar 90%, realisasi 80% atau dengan

capaian 88,9%. Keberhasilan capaian indikator ini dikarenakantersedianya anggaran untuk penyediaan Alat Kesehatan yang berasaldari Dana Alokasi Khusus bidang kesehatan kebutuhan tahun 2016.Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerjaadalah adanya dana yang tersedia belum dapat memenuhi kebutuhanperbekalan kesehatan di 29 Puskesmas.Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalampencapaian target kinerja adalah dengan membuat skala prioritas darikebutuhan perbekalan kesehatan puskesmas sesuai anggaran tersedia.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaIndikator ini terutama dilaksanakan dengan APBN DAK, sebesar Rp1.884.830.250,- dengan realisasi sebesar Rp. 1.812.130.818,- kegiatandilakukan dengan melakukan pengadaan perbekalan kesehatan sesuaidengan skala prioritas yang telah ditentukan.

c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilanIndikator ini dilaksanakan dengan program Pelayanan Kefarmasian danAlat Kesehatan.

Page 51: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

43

4) Cakupan Pelayanan Gadar level 1 di Sarana Kesehatan Rumah Sakit(RS)Indikator ini merupakan indikator SPM, tujuannya adalah untuk mengukurperforma sarana kesehatan (RS). Dari sejumlah 11 Rumah sakit yang ada dikabupaten Boyolali, semuanya telah memenuhi pelayanan Gawat Darurat.

5) Cakupan (jumlah) Puskesmas Terakreditasia. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena komitmen yang

tinggi dari Puskesmas untuk meningkatkan kualitas dan mutu pelayanankepada masyarakat, dengan didukung dengan pembimbingan dari pihakke 3. Pada tahun 2016 telah dilaksanakan penilaian akreditasi di 7Puskesmas Nogosari, Klego 1, Andong, Simo, Selo, Ampel 1,Banyudono 2 dan telah dinyatakan lulus akreditasi sebanyak 7 yaituPuskesmas Ampel 1, Puskemas Simo dan Puskesmas Klego 1 telahlulus akreditasi dasar dan Puskesmas Selo, Puskesmas Banyudono 2,Puskesmas Andong dan Puskesmas Nogosari, lulus akreditasi madya.Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerjaadalah :- Terdapat kesulitan memahami instrumen akreditasi yang jumlah

beraneka ragam.- Tata graha yang memerlukan rehabilitasi dengan anggaran yang

besar.- Penilaian akreditasi terbatas oleh tim dari Pusat.

Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalampencapaian target kinerja adalah membangun komitmen timpendamping Dinas Kesehatan dan semua karyawan Puskesmasterhadap kegiatan akreditasi Puskesmas dan melakukan koordinasiuntuk pelaksanaan penilaian secara periodic, serta mengarahkanpembangunan puskesmas atau rehabilitasi dengan standar tata grahamyang ditetapkan dalam akreditasi.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaPenerapan akreditasi dilaksanakan oleh semua unsur yang terkaitdengan akreditasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan, efisiensianggaran dilakukan dengan melakukan pembimbingan melalui pihak ke 3yang kompeten dalam akreditasi, sehingga diperoleh efisiensi anggaran(APBN) sebesar 12,4%, dengan anggaran Rp. 1.129.607.000,- denganrealisasi Rp. 989.725.850,-

c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilanProgram Upaya Kesehatan masyarakat dengan kegiatan AkreditasiPuskesmas, difokuskan untuk melaksanakan akreditasi di Puskesmasyang telah dilakukan pendampingan sebelumnya, sehingga pihak ketigayang mendampingi dan melakukan akreditasi lebih menghemat waktu,karena telah diadakan persiapan tahun sebelumnya.

6) Cakupan (jumlah) puskesmas bintek akreditasia. Kegiatan ini indikator outcome adalah meningkatnya mutu manajemen

Puskesmas. Untuk target pelaksanaan bimbingan teknis akreditasipusksemas sebanyak 14 puskesmas, terealisasi 10 Puskesmas yaitu di

Page 52: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

44

Puskesmas Selo, Cepogo, Ampel 1, Simo, Andong, Klego1, Klego 2,Banyudono 2, Karanggede, Nogosari sehingga capaian kegiatan 71,4%;

b. Indikator ini untuk menunjang saat pelaksanaan penilaian akreditasi,sehingga pendanaan menjadi satu kegiatan dengan akreditasi padaindikator diatas.

7) Indikator Proporsi Pembinaan dan Pengawasan Pelayanan KefarmasianKeberhasilan capaian indikator ini dikarenakan tersedianya anggaran untukpelaksanaan pembinaan dan pengawasan pelayanan kefarmasian di apotekdan puskesmas serta tersedianya anggaran untuk pelaksanaan penyuluhanbagi Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian serta Pengelola ObatPuskesmas terkait standar pelayanan kefarmasian. Hambatan dalampelaksanaan kegiatan ini tidak diketemukan kendala yang berarti.a. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya

Indikator ini terutama dilaksanakan dengan dana APBD, sebesar Rp45.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 31.031.000 kegiatandilakukan dengan melaksanakan pembinaan ke Apoteker, asistenapoteker dan Petugas pengelola obat di Puskesmas, sehingga sanitasi,legalitas produk dan obat-obatan fitotropika dapat terkendali dan diawasipenggunaannya.

b. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilanIndikator ini dilaksanakan dengan program Program Pengawasan Obatdan Makanan,dengan kegiatan Peningkatan pengawasan keamananpangan dan bahan berbahaya, maupun monitoring evaluasi pelaporanuntuk obat fitotropika.

8) Proporsi Pembinaan dan Pengawasan Produksi dan Distribusi Makanan,MinumanIndikator ini digunakan untuk mengetahui secara sampel makanan yangberedar di masyarakat apakah memenuhi syarat kesehatan, tanpa bahanberbahaya. Dari target sebesar 20%, tercapai 13.8% industri memenuhisyarat atau capaian sebesar 69%, sehingga indicator ini tidak tercapai.

6 Sasaran 6 Terwujudnya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanankesehatan yang bermutu dan tertanganinya kasus/permasalahan kesehatanpada kelompok masyarakat rentan

Tabel 3.6 Sasaran 6

No Sasaran Indikator kinerjaSatuan

Tahun 2016

Targ

et

Rea

lisas

i

Cap

aian

6 Terwujudnyapeningkatanakses masyarakatterhadappelayanankesehatan yang

1 % Puskesmas yangmemenuhi standar %

1(3,450%

0 0

2 % Pusling dalam kondisi baik % 80 96.5 120

3 Cakupan Pelayanan pasienJamkesda % 100 100 100

Page 53: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

45

No Sasaran Indikator kinerjaSatuan

Tahun 2016

Targ

et

Rea

lisas

i

Cap

aian

bermutu dantertanganinyakasus/permasalahan kesehatanpada kelompokmasyarakatrentan

4 Cakupan penduduk yangmenjadi peserta jaminanpemeliharaan kesehatan prabayar

% 40 60 150

5 Desa Siaga Aktif % 15 15 100

6 Rekomendasi izin RumahSakit, Klinik dan Puskesmas

% 80 100 125

7 Izin Sarana Kesehatan, UKOTdan IRTP

% 95 100 105

8 Izin tenaga kesehatan % 100 96.2 96.2

Rata-rata Capaian 98.9

Sumber data : Laporan akhir tahun 2016 Bidang Promosi kesehatan dan Penunjang dan Bidang Sumber DayaKesehatan

Sasaran ini dilaksanakan dengan 3 (tiga) program yaitu :- Program Program pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana Dan

Prasarana Puskesmas/ Puskemas Pembantu dan Jaringannya, dengan 2(dua) kegiatan;

- Program Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan dengan 1(satu) kegiatan; dan

- Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan kegiatan PeningkatanKesehatan Masyarakat.- Informasi realisasi kinerja yang meliputi indikator kinerja yang secara

rinci sebagaimana tabel diatas, sedangkan capaian kinerja rata-rata 98.9%sehingga tingkat keberhasilan kategori baik;Evaluasi per Indikator Kinerja :

1) % Puskesmas yang memenuhi standarIndikator ini pada tahun 2016 dengan target 1 Puskesmas (3.45%) memilikibangunan fisik sesuai standar permenkes 75 Tahun 2014, belum terpenuhi.

a. Kegagalan capaian indikator ini disebabkan karena anggaran yangdiperoleh untuk merelokasi Puskesmas tidak sepenuhnya turun sesuaidengan pengajuan serta adanya aturan bahwa tidak diperkenankandobel anggaran untuk kegiatan dalam lokasi yang sama. Alternatif yangdilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerjaadalah dengan memberikan anggaran untuk tahun 2017, agar indikatordapat tercapai.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaAnggaran ini digunakan untuk membangun sebanyak 7 Puskesmas,sehingga kedepan penambahan ruang untuk sesuai standar Permenkestidak terlalu berat. Dana ditopang dengan dana DAK dan BankeuGubernur Jawa Tengah.

c. Analisis Program/ kegiatan yang menyebabkan kegagalanDilaksanakan dengan program Programpengadaan, peningkatan danperbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu danjaringannya dengan kegiatan Pembangunan Puskesmas.

Page 54: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

46

2) Indikator Pusling dalam kondisi baikKeberhasilan capaian indikator ini dikarenakan tersedianya anggaran untukpelaksanaan pengadaan mobil roda empat Puskesmas Keliling. Untukmemenuhi jumlah minimal Puskesmas Rawat Inap 2 (dua) mobilPusling/Ambulan, dan Puskesmas Rawat Jalan 1 (satu) unit.Pada tahun 2016, dilaksanakan pengadaan Pusling sebanyak 7 mobil Pusling,yaitu di Puskesmas Nogosari, Sawit 2, Ampel 1, Selo, Musuk 2, Juwangi,Wonosegoro) Indikator ini dilaksanakan dengan kegiatan PengadaanPuskesmas Keliling.Dari 29 Puskesmas, telah tercukupi 28 Puskesmas dengan standar diatas,sehingga target 80% Pusling dalam kondisi baik, tercapai 96,5%, sehinggacapaian sebesar 120 %.

3) Cakupan Pelayanan Pasien Jamkesdaa. Indikator ini pada tahun 2016 dengan target 100 % dapat terealisasi 100

% atau capaian kinerja sebesar 100 % sehingga indikator ini dapattercapai, dikarenakan jumlah peserta JKN masyarakat miskin KabupatenBoyolali sebanyak 376.171 dengan rincian peserta Jamkesmas/ PBIAPBN sebanyak 357.475 dan Jamkesda Provinsi/PBI APBD I sebanyak6.388 dan Jamkesda Kabupaten/PBI APBD II sebanyak 12.308dibandingkan dengan data PPLS Tahun 2011 jumlah penduduk miskinKabupaten Boyolali adalah sebesar 288.388 maka realisasi JaminanKesehatan Masyarakat 100 %.

b. Hambatan/ permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target kinerjaadalah, belum adanya kebijakan untuk validasi data penduduk miskinsehingga menghambat proses pengalihan peserta Jamkesda untukdidaftarkan menjadi peserta PBI APBD. Upaya-upaya dilakukan untukmenghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja dengan menunggukebijakan mengenai validasi data masyarakat miskin dan melakukankoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan proses pendaftaranpeserta Jamkesda menjadi peserta PBI APBD.

c. Analisis efisiensi penggunaan sumber dayaPelaksanaan kegiatan melibatkan tenaga verifikator jamkesda, untukmelakukan verifikasi klaim atau usulan yang masuk.Indikator ini dilaksanakan dengan program Kemitraan Peningkatanpelayanan Kesehatan dengan kegiatan Kemitraan asuransikesehatanmasyarakat, anggaran digunakan untuk mengalokasikan klaimmasyarakat yang tidak masuk dalam kuota jaminan kesehatan, namuntermasuk dalam masyarakat miskin, selain itu anggaran juga dialokasikanuntuk membayar premi asuransi kesehatan masyarakat miskin.

4) Cakupan penduduk yang menjadi peserta jaminan pemeliharaankesehatan pra bayarIndikator ini pada tahun 2016 dengan target 40 % dapat terealisasi 60 % ataucapaian kinerja sebesar 150 % sehingga indikator ini dapat tercapai, realisasipeserta Jaminan Kesehatan Pra bayar 60 % dibandingkan tahun lalumengalami kenaikan 7,5% ini menunjukkan meningkatnya kesadaran

Page 55: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

47

masyarakat mengenai program JKN sehingga masyarakat mulai mengertipentingnya jaminan kesehatan.a. Hambatan/ permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target kinerja

adalah, masih kurangnya kesadaran masyarakat peserta mandiri untukmenjadi peserta JKN. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendaladalam pencapaian target kinerja dengan melakukan monitoring, evaluasidan pelaporan pelaksanaan JKN melalui Puskesmas dan melakukankoordinasi dengan Puskesmas dan instansi terkait untuk melakukansosialisasi kepada masyarakat.Realisasi dari indikator kinerja melebihi target dikarenakan program JKNtersebut mampu memberikan Jaminan Kesehatan kepada masyarakatsehingga pelayanan kesehatan dapat dirasakan manfaatnya langsungoleh masyarakat sehingga animo masyarakat terhadap pelaksanaanProgram JKN sangat baik dan jumlah kepesertaan yang terdiri dari PBIAPBN, PBI APBD, POLRI, Pemerintah Non PNS, Swasta, PejabatNegara, Peserta Mandiri, Pensiunan, Veteran, PNS, dan TNI mampumelebihi target.

b. Hasil dari Program dan kegiatan terkait Peningkatan Program PelayananKesehatan Penduduk Miskin yaitu :1. Tercakupnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin yang

tidak tercover dalam jamkesmas/PBI APBN2. Tercakupnya pelayanan asuransi kesehatan masyarakat miskin

yang tidak tercover dalam jamkesmas/PBI APBN3. Terlaksananya pekerjaan Tim Pengendali dan Tim Pelaksana

Jamkesda dalam pelaksanaan Program Jamkesda4. Terlaksananya pekerjaan Tim Penyusun Rancangan Perbup

Jamkesda5. Tercakupnya penduduk yang menjadi peserta jaminan pemeliharaan

kesehatan pra bayar6. Terlaksananya pekerjaan Tim JKN dalam melaksanakan monitoring

evaluasi dan pelaporan program JKNPermasalahan lain yang dihadapi dalam menyelenggarakan programPelayanan Kesehatan Penduduk Miskin yaitu :1. Adanya Peraturan Daerah yang berbenturan dengan program

Jamkesda yang akan didaftarkan ke PBI APBD dimana peraturanmengenai denda atas keterlambatan pengurusan KK dan KTPsehingga menghambat proses pendaftaran ke BPJS karena NIKyang didaftarkan harus sesuai dengan NIK yang ada dalamdatabase dari Dinas Penduduk dan Catatan Sipil. Alternatifpemecahan yang dipilih mengajukan permohonan pembebasanbiaya atas denda tersebut kapada Bapak Bupati Boyolali dankoordinasi dengan Disdukcapil namun sampai saat ini belumterpecahkan dikarenakan hal tersebut belum diatur dalam Perdasehingga penghapusan belum bisa dilakukan dan masih menunggukebijakan mengenai penghapusan denda tersebut.

2. Validasi data penduduk miskin yang sesuai dengan peraturanmerupakan tupoksi dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasidimana sampai saat ini belum dapat terealisasi sangat menghambat

Page 56: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

48

pendataan masyarakat miskin yang akan didaftarkamenjadi PBIAPBD, alternative yang diambil yaitu berkoordinasi dengankecamatan untuk pengusulan masyarakat miskin untuk didaftarkanmenjadi PBI APBD menunggu kebijakan baru mengenai validasidata penduduk miskin.

5) Desa Siaga Aktifa. Terwujudnya Forum Kesehatan Desa dan Kecamatan

Target 15 desa siaga aktif pada tahun 2016, terealisasi 15 desa ataucapaian sebesar 100%, dengan kegiatan yang dilakukan denganmenyelenggarakan pertemuan Rakor Pokjanal Desa Siaga Tk.Kabupaten, Pembinaan desa siaga di semua wilayah Puskesmas,Koordinasi Lintas Program dan Puskesmas, agar kemadirian danpartisipasi masyarakat lebih meningkat.

b. Permasalahan yang dihadapi adalah : belum semua desa berstrata desaSiaga Aktif Mandiri

6) Rekomendasi izin Rumah Sakit, Klinik dan PuskesmasIndicator ini merupakan indikator output, berupa pemberian rekomendasi, izinoperasional puskesmas, izin mendirikan dan operasional klinik, izin mendirikandan operasional rumah sakit, dan Surat Tugas dokter spesialis. Pada tahun2016, target yang ditetapkan sebesar 80% dari rekomendasi yang diajukandapat diterbitkan, dan dapat terealisasi sebesar 100% atau capaian 125%, darisebanyak 33 rekomendasi yang diajukan yang terdiri dari 9 klinik, IzinOperasional Puskesmas 18, Surat Tugas dokter spesialis 6, semuanyadapat dikeluarkan rekomendasinya/izin.

7) Izin Sarana Kesehatan, UKOT dan IRTPPemberian izin sarana, fasilitas pelayanan kesehatan, dan IRTP target yangditetapkan sebesar 95% izin Sarana Kesehatan dan IRT, dengan realisasisebesar 100%, sehingga capaian sebesar 105%Jumlah izin yang masuk untuk apotik ada 2 (dua) apotik, sedangkan untuk IRTsebanyak 65 (enam puluh lima) IRT, semuanya telah dapat dikeluarkanperizinannya.

8) Izin tenaga kesehatanIndikator ini menunjukkan performa pelayanan perizinan, yaitu berupapemberian izin ( dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat dan bidan)praktik perseorangan, dan pemberian izin tenaga kesehatan yang bekerja disarana dan fasilitas pelayanan kesehatan.Perizinan tenaga kesehatan baik yang mandiri maupun yang ada di fasilitaspelayanan kesehatan izin yang telah dikeluarkan 1.069 izin, berkasperizinan tenaga kesehatan yang masuk tahun 2016 ada 1.111 berkas,sehingga jumlah capaian indicator kinerja sebesar 96,2 %

Page 57: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

49

7 Sasaran 7 Terwujudnya sistim informasi kesehatan terpadu dan pemanfaatanhasil penelitian dalam pengambilan keputusan

Tabel 3.7 Sasaran 7

No Sasaran Indikator kinerjaSatuan

Tahun 2016

Targ

et

Rea

lisas

i

Cap

aian

7 Terwujudnyasistim informasikesehatanterpadu danpemanfaatanhasil penelitiandalampengambilankeputusan

1 Terbinanya pelayanankesehatan swasta

% 100 92 92

2 Cakupan rawat jalan % 15 15.9 106

3 Cakupan rawat inap % 1.5 1.3 87

4 Jumlah RB, BP, Batra yangmemenuhi standar dandiadakan pembinaan

% 20 26 130

5 Terselenggaranya Sistempenanganan gawat daruratterpadu

% 100 100 100

6 Terlaksananya pemeriksaankesehatan jemaah haji

% 100 100 100

7 Cakupan Pelayanankesehatan lapangan padasituasi khusus

% 100 100 100

Rata-rata capaian 102.1

Sumber data : Laporan akhir tahun 2016 Bidang Pelayanan Kesehatan

Sasaran ini dilaksanakan dengan 3 (tiga) program yaitu :- Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan 1 (satu) kegiatan,- Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat dengan

1 (satu) kegiatan, dan- Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan pada BLUD dengan

1 (satu) kegiatan.Informasi realisasi kinerja yang meliputi indikator kinerja yang secara rinci

sebagaimana tabel diatas, sedangkan capaian kinerja rata-rata 102.1% sehinggatingkat keberhasilan kategori sangat baik;

Evaluasi per Indikator Kinerja :1) Terbinanya pelayanan kesehatan swasta

Indikator ini mengukur pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatanuntuk pelayanan kesehatan dari sektor swasta, dengan target yangditetapkan sebesar 100% atau sebanyak 26 fasilitas kesehatan, namunterealisasi 92% atau 24 fasilitas pelayanan. Kendala yang dihadapi dalampelaksanaan kegiatan ini adalah padatnya kegiatan yang dilakukanbersamaan.

2) Cakupan Rawat JalanCakupan rawat jalan dari target 15% terealisasi 15.91%, dengan angkaabsolute jumlah pasien baru yang berkunjung di fasilitas pelayanankesehatan primer (puskesmas) sebanyak 179.870 jiwa, dibandingkandengan jumlah penduduk kab Boyolali 956.850. Hal ini menunjukkan bahwa

Page 58: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

50

kunjungan masyarakat melebihi target yang ditetapkan sebesar 15% darijumlah Penduduk.

3) Cakupan Rawat InapCakupan rawat inap target 1.5% terealisasi 1.3% dengan angka absolute,sebanyak 7.093 jiwa yang melakukan rawat inap di puskesmas, dari jumlahpenduduk di wilayah puskesmas rawat inap sejumlah 530.931. Capaiankinerja 88.67%, karena masyarakat selain rawat inap di fasilitas kesehatanprimer (puskesmas), juga melakukan rawat inap di rumah sakit maupun klinikrawat inap.Analisis Efisiensi penggunaan anggaran, bahwa untuk indikator ini, Dinaskesehatan tidak menganggarkan untuk kegiatan ini, karena sifatnya hanyamenerima laporan, sedangkan untuk meningkatkan kunjungan dilakukandengan program kegiatan yang terintegrasi dengan program kegiatan yangada di Dinas dan Puskesmas.

4) Jumlah RB, BP, Batra yang memenuhi standar dan diadakanpembinaanIndikator ini dilaksanakan untuk memberikan pembinaan kepada fasilitaspelayanan kesehatan yang ada di kabupaten Boyolali agar dalampelayanannya sarana dan prasarana sesuai dengan standar, pada tahun2016 klinik yang dikunjungi untuk diadakan pembinaan sebanyak 26 fasilitaspelayanan kesehatan.

5) Terselenggaranya Sistem penanganan gawat darurat terpaduIndikator ini dilaksanakan dengan system online untuk mencatat kondisiketersediaan ruangan, dokter jaga dan ambulan serta ketersedian darah diPMI Boyolali dan sekitarnya, dari 11 Rumah Sakit baik swasta maupunpemerintah. Dengan harapan masyarakat tidak mengalami keterlambatandalam mendapatkan pertolongan kegawat daruratan.Target yang ditetapkan sebesar 100% RS melaporkan secara real time(update setiap pergantian shift) dengan realisasi sebesar 100%, kendalayang dihadapi di lapangan yaitu adanya gangguan jaringan, sehingga waktuupdate terkadang mengalami keterlambatan, namun demikian telah secararutin semua RS dan PMI melakukan update data.

6) Terlaksananya Pemeriksaan Kesehatan Jemaah HajiSetiap tahun Jemaah haji yang berangkat berbeda-beda jumlahnya, targetyang ditetapkan sebesar 100% Jemaah haji dapat diperiksa, realisasisebesar 100%, sehingga capaian 100%. Seluruh Jemaah Haji diberikan(K3JH) Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji, sejumlah 699 orangkesemuanya telah dilakukan pemeriksaan setelah kembali ke Tanah Air,untuk mencegah terjadinya penyebaran virus yang berasal dari luar negerimasuk ke Indonesia.

7) Cakupan Pelayanan kesehatan lapangan pada situasi khususIndikator ini digunakanuntuk mengukur kegiatan P3K yang dilakukan olehDinas Kesehatan untuk pelayanan kesehatan di lapangan. Target yangditetapkan sebesar 100%, yaitu semua permohonan P3K yang ditanganioleh petugas call center 119 dapat terlaksana semuanya.

Page 59: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

51

Dari sejumlah 63 permohonan, semuanya dapat dilaksanakan denganbaik, sehingga capaiannya sebesar 100%.

8 Sasaran 8 Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber dayakesehatan melalui pengembangan dan implementasi regulasi danpengembangan profesionalisme

Tabel 3.8 Sasaran 8

No Sasaran Indikator kinerja Satuan

Tahun 2016

Targ

et

Rea

lisas

i

Cap

aian

9 Terwujudnyapeningkatan kualitas dankuantitas sumber dayakesehatan melaluipengembangan danimplementasi regulasidan pengembanganprofesionalisme

1 Terlaksananyapenilaian angka kredit

% 100 99.6 99.6

2 Terlaksananyapelatihan bagi sumberdaya kesehatan

org 10 7 70%

Rata-rata capaian 84.8

Sumber data : Laporan akhir tahun 2016 Bidang Sumber Daya Kesehatan

Sasaran ini dilaksanakan dengan 2 (dua) program yaitu:a. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan dengan kegiatan Evaluasi

dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan;b. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan, dengan

kegiatan Kemitraan Peningkatan Kualitas Dokter dan Paramedis,dengan capaian rata-rata sebesar 84.8% atau baik.

Evaluasi per Indikator Kinerja :1) Pegawai yang dinilai angka kreditnya tepat waktu

Indikator ini digunakan untuk mengukur ketepatan pegawai yangmengajukan Penilaian Angka Kredit. Pada tahun 2016, dilaksanakanpenilaian angka kredit bagi 564 pegawai yang mengajukan dan 2 tertinggal,sehingga capaiannya 99,6%.Kondisi ini meningkat drastis, disebabkan selama 2 tahun tidak melakukanpenilaian angka kredit karena kekosongan jabatan Kepala Dinas, sedangkanKepala Dinas yang lama tidak lagi berhak untuk melakukan penetapanpenilaian angka kredit.

2) Terlaksananya pelatihan bagi sumber daya kesehatanPada tahun 2016, sumber daya kesehatan yang dikirimkan pelatihanditargetkan 10 orang, namun terealisasi 7 orang.

Page 60: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

52

9 Sasaran 9 Terciptanya sistim kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yangbersih, berwibawa, konstitusional, efektif dan demokratis

Tabel 3.9 Sasaran 9

No Sasaran Indikator kinerja Satuan

Tahun 2016

Targ

et

Rea

lisas

i

Cap

aian

9 Terciptanya sistimkelembagaan danketatalaksanaanpemerintahan yangbersih, berwibawa,konstitusional,efektif dandemokratis

1 Terlaksananya intensifikasipendapatan Pusk 29 29 100

2 Terlaksananya Rakornis % 100 100 100

3 Jumlah Perbub BLUD yangditerbitkan

buah 2 1 50

Rata-rata Capaian 83.3

Sumber data : Laporan akhir tahun 2016 Bidang Sumber Daya Kesehatan

Sasaran ini dilaksanakan dengan program:- Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan

kegiatan Bimbingan tehnis implementasi peraturan perundang-udangandan

- Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan KeuanganDaerah, 1 (satu) kegiatan Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-Sumber Pendapatan Daerah.Rata-rata capaian kinerja indicator sasaran ini sebesar 83.3% ataudalam kategori baik.

Evaluasi per Indikator Kinerja :1) Terlaksananya intensifikasi pendapatan

Kegiatan dilakukan dalam bentuk monitoring pendapatan di 29Puskesmas, dengan cara memberikan bimbingan ke 29 Puskesmas danterealisasi monitoring di 29 puskesmas. Dari monitoring pendapatan di29 Puskesmas. Dari hasil intensifikasi sampai dengan akhir tahun 2016,pendapatan dari JKN sebanyak 22 UPTD Puskesmas tercapaipendapatannya, sedangkan sisanya 8 UPTD tidak mencapai target.Sedangkan untuk pelayanan Kesehatan, 30 UPTD tidak mencapai targetpendapatan yang ditetapkan.

2) Terlaksananya RakornisPada tahun 2016 dilaksanakan rapat koordinasi kesehatan antara Dinasdan Puskesmas, serta unsur kesehatan terkait di Kabupaten Boyolali.Rakornis ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kondisi danmasalah kesehatan dan pemecahannya pada tahun 2016, kegiatan initelah dilaksanakan dengan baik.

3) Jumlah Perbub BLUD yang diterbitkanPeraturan Bupati berkaitan dengan BLUD Puskesmas masih terus dibuatuntuk melengkapi dasar hokum pelaksanaannya. Pada tahun 2016,ditargetkan untuk membuat 2 Peraturan Bupati, terealisasi 1 buah

Page 61: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

53

Perbup, dengan 2 lampiran yaitu tentang Pedoman Akuntansi danKebijakan akuntansi. Sehingga capaiannya sebesar 50%.Kendala yang dihadapi yaitu keterbatasan waktu dalam pelaksanaanpembahasan yang sangat panjang serta memerlukan diskusi semuapihak untuk penyempurnaannya.

3.2. AKUNTABILITAS KEUANGANAkuntabilitas keuangan menggambarkan besarnya alokasi dan

realisasi anggaran yang digunakan untuk mencapai target kinerja DinasKesehatan. Berikut akuntabilitas keuangan Dinas Kesehatan tahun 2016:

Tabel 3.10Akuntabilitas Keuangan

No Sasaran Strategis Program/Kegiatan Anggaran Realisasi %

1 Terciptanya sistimkelembagaan danketatalaksanaanpemerintahanyang bersih,berwibawa,konstitusional,efektif dandemokratis

Program PelayananAdministrasi Perkantoran

1 Penyediaan jasa suratmenyurat

5,834,000 4,950,000 84.85

2 Penyediaan jasakomunikasi, sumber dayaair dan listrik

117,805,000 98,048,226 83.23

3 Penyediaan jasapemeliharaan danperizinan kendaraandinas/operasional

221,150,000 201,192,670 90.98

4 Penyediaan jasakebersihan kantor

45,872,500 44,527,000 97.07

5 Penyediaan jasa perbaikanperalatan kerja

23,000,000 21,872,000 95.10

6 Penyediaan alat tuliskantor

26,000,000 23,432,000 90.12

7 Penyediaan barangcetakan dan penggandaan

30,000,000 25,885,000 86.28

8 Penyediaan komponeninstalasi listrik/peneranganbangunan kantor

6,000,000 6,000,000 100

9 Penyediaan peralatan danperlengkapan kantor

394,822,500 369,469,300 93.58

10 Penyediaan bahan bacaandan peraturan perundang-undangan

4,000,000 3,561,000 89.03

11 Penyediaan makanan danminuman

120,155,000 109,195,500 90.88

12 Rapat-rapat koordinasi dankonsultasi ke luar daerah

176,392,500 130,878,113 74.20

13 Penyediaan JasaAdministrasi Perkantoran(PTT)

282,696,000 237,930,000 84.16

Program Peningkatan Saranadan Prasarana Aparatur14 Pembangunan Gedung 2,631,474,500 2,559,820,650 97.28

Page 62: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

54

No Sasaran Strategis Program/Kegiatan Anggaran Realisasi %

Kantor

Pembangunan gedungkantor pusk Banyudono 2

300,000,000 294,362,000 98.12

15 Pengadaan Tanah 1,200,000,000 975,691,000 81.31

16 Pemeliharaan rutin/berkalagedung kantor

10,000,000 8,079,954 80.80

17 Pemeliharaan rutin berkalamebelair

11,750,000 10,375,000 88.30

18 Pengadaan mebelair 198,300,000 196,195,000 98.94

Program PeningkatanKapasitas Sumber DayaAparatur19 Bimbingan teknis

implementasi peraturanperundang-undangan

78,200,000 36,950,000 47.25

Program peningkatanpengembangan sistempelaporan capaian kinerja dankeuangan20 Penyusunan laporan

capaian kinerja dan ikhtisarrealisasi kinerja SKPD

141,650,000 106,220,245 74.99

21 Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun

22,280,000 18,488,000 82.98

2 Terwujudnyapembinaan,pengendalian danpengawasan dibidang farmasitermasuk obat asliIndonesia,makanan danperbekalankesehatan

Program Obat dan PerbekalanKesehatan

22 Pengadaaan Obat danPerbekalan Kesehatan

6,109,708,500 6,077,391,554 99.47

23 Peningkatan pemerataanobat dan PerbekalanKesehatan

548,435,000 479,036,980 87.35

3 Menurunnyaangka kesakitandan angkakematian Penyakitserta KLB

Program Upaya KesehatanMasyarakat

24 Pemeliharaan danpemulihan kesehatan

21,152,000 15,483,000 73.20

25 Pelayanan kefarmasiandan alat kesehatan

1,884,830,250 1,821,130,818 98.72

26 Peningkatan kesehatanmasyarakat

43,000,000 37,985,250 88.34

27 Peningkatan pelayanandan penanggulanganmasalah kesehatan

48,848,000 33,731,000 69.05

28 Akreditasi Puskesmas 1,129,607,000 989,725,850 87.62

29 Penyediaan biayaoperasional danpemeliharaan (jasaOperasional) LABKESDA

112,100,000 105,958,997 94.52

Page 63: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

55

No Sasaran Strategis Program/Kegiatan Anggaran Realisasi %

30 Pembinaan SaranaPelayanan KesehatanSwasta

10,000,000 9,073,500 90.74

31 Penyediaan BiayaOperasional Kesehatan(BOK)

7,366,000,000 6,398,629,391 86.87

32 Pencegahan dan DeteksiDini Penyakit TidakMenular

10,000,000 6,585,500 65.86

Terwujudnyapembinaan,pengendalian danpengawasan dibidang farmasitermasuk obat asliIndonesia,makanan danperbekalankesehatan

Program Pengawasan Obatdan Makanan33 Peningkatan

pemberdayaankonsumen/masyarakatdibidang obat danmakanan

57,000,000 48,515,000 85.11

34 Peningkatan pengawasankeaman pangan dan bahanberbahaya

30,000,000 17,855,000 59.52

35 Monitoring, evaluasi danpelaporan

15,000,000 13,176,000 87.84

4 Terciptanyakemandirianmasyarakatuntuk berperilakuhidup sehatdalam rangkamengatasimasalahkesehatan

Program Promosi Kesehatandan PemberdayaanMasyarakat36 Pengembangan media

promosi dan informasisadar hidup sehat

60,000,000 59,262,450 98.77

37 Penyuluhan masyarakatpola hidup sehat

57,426,750 56,543,250 98.46

38 Monitoring, evaluasi danpelaporan

15,000,000 14,854,250 99.03

39 Peningkatan PelayananTerpadu

18,215,000 17,715,500 97.26

40 Peningkatan PelayananUKS

12,365,750 12,190,000 98.58

41 Pengembangan SakaBhakti Husada

56,108,250 47,508,250 84.67

42 PenyelenggaraanPenyuluhan Kesehatan

14,674,250 11,732,750 79.95

5 Terwujudnyasistim informasikesehatan terpadudan pemanfaatanhasil penelitiandalampengambilankeputusan

43 Peningkatan pemanfaatansarana kesehatan

34,210,000 21,563,500 63.03

6 Terwujudnyapeningkatan gizimasyarakat

Program Perbaikan GiziMasyarakat44 Penanggulangan Kurang

Energi Protein (KEP),Anemia Gizi Besi,Gangguan Akibat kurangYodium (GAKY), Kurang

50,000,000 45,962,950 91.93

Page 64: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

56

No Sasaran Strategis Program/Kegiatan Anggaran Realisasi %

Vitamin A, dan KekuranganZat Gizi Mikro Lainnya

7 Meningkatnyapenyehatan danpengawasankualitaslingkungan

Program PengembanganLingkungan Sehat45 Pengkajian pengembangan

lingkungan sehat13,235,000 10,771,750 81.39

46 Penyediaan / PengawasanSarana Air Bersih, Jamban,dan SPAL

1,000,000,000 983,562,000 98.36

47 Penyehatan Tempat -Tempat Umum dan Industri

8,870,000 6,570,000 74.07

48 Penyehatan Makanan danMinuman

9,235,000 9,110,000 98.65

49 Pengembangan DesaSehat

15,660,000 10,464,574 66.82

Menurunnyaangka kesakitandan angkakematian Penyakitserta KLB

Program Pencegahan danPenanggulangan PenyakitMenular50 Penyemprotan/fogging

sarang nyamuk58,112,500 40,178,195 69.14

51 Pengadaan alat foggingdan bahan-bahan fogging

40,000,000 - 0.00

52 Pelayanan vaksinasi bagibalita dan anak sekolah

23,257,000 21,140,750 90.90

53 Pelayanan pencegahandan penanggulanganpenyakit menular

60,000,000 36,878,000 61.46

54 Pencegahan penularanpenyakitEndemik/Epidemik

71,713,500 24,831,050 34.63

55 Peningkatan imuniasasi 241,419,500 221,381,750 91.70

56 Peningkatan survellanceEpidemiologi danpenanggulangan wabah

59,610,000 35,962,500 60.33

8 Terwujudnyapeningkatankualitas dankuantitassumber dayakesehatanmelaluipengembangandanimplementasiregulasi danpengembanganprofesionalisme

Program StandarisasiPelayanan Kesehatan57 Evaluasi dan

pengembangan standarpelayanan kesehatan

41,000,000 16,438,000 40.09

58 Pembangunan danPemutakhiran data dasarstandar pelayanan

35,000,000 22,981,500 65.66

Page 65: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

57

No Sasaran Strategis Program/Kegiatan Anggaran Realisasi %

Terciptanya sistimkelembagaan danketatalaksanaanpemerintahanyang bersih,berwibawa,konstitusional,efektif dandemokratis

Program pengadaan,peningkatan dan perbaikansarana dan prasaranapuskesmas/ puskemaspembantu dan jaringannya

59 Pembangunan puskesmas 15,758,949,000 15,366,944,000 97.51

60 Pengadaan puskesmaskeliling

1,789,240,750 1,680,743,050 93.94

9 Terwujudnyapeningkatanakses masyarakatterhadappelayanankesehatan yangbermutu dantertanganinyakasus /permasalahankesehatan padakelompokmasyarakat rentan

Program kemitraanpeningkatan pelayanankesehatan

61 Kemitraan asuransikesehatan masyarakat

8,500,000,000 8,457,948,777 99.51

62 Kemitraan peningkatankualitas dokter danparamedis

80,000,000 23,600,000 29.50

Program peningkatanpelayanan kesehatan anakbalita63 Penyuluhan kesehatan

anak balita80,000,000 77,745,000 97.18

Program pengawasan danpengendalian kesehatanmakanan64 Pengawasan dan

pengendalian keamanankesehatan makanan hasilproduksi rumah tangga

15,360,000 4,257,250 27.72

Program peningkatankeselamatan ibu melahirkandan anak65 Pertolongan Persalinan

bagi ibu keluarga kurangmampu

32,500,000 27,350,000 84.15

66 Penyediaan biayaJampersal (Rumah TungguKelahiran)

1,525,850,000 1,285,606,068 84.26

Program peningkatan kualitaspelayanan kesehatan padaBLUD67 Pelayanan dan Pendukung

pelayanan kesehatan44,200,178,000 38,263,706,710 85.91

Page 66: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Tahun 2016

58

No Sasaran Strategis Program/Kegiatan Anggaran Realisasi %

Terciptanya sistimkelembagaan danketatalaksanaanpemerintahanyang bersih,berwibawa,konstitusional,efektif dandemokratis

Program perencanaanPembangunan daerah

68 Penyusunan RenstraSKPD

25,000,000 5,014,500 20.06

Program peningkatan danpengembangan pengelolaankeuangan daerah69 Intensifikasi dan

ekstensifikasi sumber-sumber pendapatandaerah

65,000,000 45,065,000 69.33

Program mengintensifkanpenanganan pengaduanmasyarakat70 Pembentukan unit khusus

penanganan pengaduanmasyarakat

125,000,000 124,666,944 99.73

97,925,253,000 88,627,650,766 90.5Sumber data : Analisis Laporan Realisasi Anggaran dan Capain Fisik Belanja Langsung Dinas Kesehatan Bulan Desember 2016

Pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka mencapai target kinerjatahun 2016 menggunakan anggaran (biaya) yang lebih besar dibanding tahun2015, hal ini juga diikuti dengan perkembangan dan kebijakan dari Instansivertikal Kementrian Kesehatan, dimana ada progam atau kegiatan yangbersifat urgen dan mendesak untuk dilaksanakan sesuai dengan aturanperundangan yang ditetapkan ataupun untuk perbaikan pelayananmasyarakat, selain itu anggaran APBN untuk alokasi DAK Fisik dan Nonfisikmeningkat, serta anggaran Bankeu Propinsi Jawa Tengah tahun 2016 untukpembangunan Puskesmas Juwangi.

Page 67: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

LaporanKinerjaInstansiPemerintahDinasKesehatanTahun 2016

59

BAB IVPENUTUP

4.1 SIMPULANBerdasarkanhasilpengukurankinerja,

evaluasidananalisisakuntabilitaskinerjadiperolehsimpulansebagaiberikut :a. CapaianKinerja

Dari 9 (sembilan) sasarandengan 83(delapanpuluhtiga)indikatorkinerja(termasukdidalamnya 18 Indikator SPM) yangtelahditetapkanDinasKesehatanKabupatenBoyolaliTahun2016,menunjukkantingkatkeberhasilancapaiankinerjasebagaiberikut :1) Capaian lebih dari 100 % (sangat Baik) : 57 (lima puluh tujuh) indikator

(68.6%)2) Capaian 76% sampai 100% (Baik) : 14 (empatbelas) indikator (16.8%)3) Capaian 56% sampai 75 % (Cukup) : 3 (tiga) indikator (3.6 %)4) Capaian kurang dari 55 % (Kurang) : 4 (empat) indikator (4.8%)5) Capaian yang tidak dapat diprosentasekan

- tercapai : 3(tiga) indikator (3.6 %)- tidak tercapai : 2 (dua) indikator (2.4%)

Secarakeseluruhanrata-rata capaiankinerja99.47% (kategoribaik)danmengalamipeningkatandibandingcapaiankinerjatahun2015 yangsebesar98.8%.

Pada tahun 2016 anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolalisebesar Rp.46.048.935.000,-(empatpuluhenammilyarempatpuluhdelapanjutasembilanratustigapuluh lima riburupiah), tidaktermasuk in outuntuk UPT Labkesdadan BLUD PuskesmasRp.51.876.318.000,-(limapuluhsatumilyardelapanratustujuhpuluhenamjutatigaratusdelapanbelasriburupiah). SedangkanrealisasianggarandinaskesehatansebesarRp.43.945.684.918,-(empatpuluhtigamilyarsembilanratusempatpuluhlimajutaenamratusdelapanpuluhempatribusembilanratusdelapanbelas rupiah) atau 95.43%,danrealisasianggaranUPTPuskesmasdanLabkesdasebesarRp. 44.681.965.847,-(empatpuluhempatmilyarenamratusdelapanpuluhsatujutasembilanratusenampuluhlima ribudelapanratusempatpuluhtujuhrupiah)atau86.13%.

SecarakeseluruhananggaranbelanjalangsungsebesarRp. 97.925.253.000,-denganrealisasisebesarRp. 88.627.650.765,-atau90,51%Serapananggaraninilebihbaikdibandingkandengantahun 2015,demikianjugabesarananggarantahun 2016 lebihmeningkatdibandingkantahun 2015.

b. KendaladanPermasalahanSecaraumumpelaksanaantugaspokokDinasKesehatanmelaksanakanurusanPe

merintahan Daerah berdasarkanotonomidantugaspembantuan dibidangkesehatantelahdapatberjalancukupbaik. Namunadabeberapakendala/permasalahan yang mempengaruhipencapaian target kinerjaantaralain :

Page 68: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

LaporanKinerjaInstansiPemerintahDinasKesehatanTahun 2016

60

1) Adanyaperubahanperaturanperundang-undangandanpelaksanaanPemilihanKepala Daerah yang serentak,sehinggadokumen RPJMD dan RENSTRAdisahkansetelahdisahkannyaanggarantahun 2016. Hal inimenyebabkan indicatoryang seharusnyasudahselesai, tetapmenjadiacuankarena RPJMD yangbarubelumdisahkan.

2) Belumsemuarencana program/kegiatan yangtersusunsesuaidengansasaranstrategisdanindikatorkinerja yangtelahditetapkansertasebagian RKA/DPA belumdilengkapidenganindikatordan targetkinerja yang tepat,sehinggapengukuranrealisasikinerjadanpenyusunanlaporanrelatifsulit.

3) Nama Program danKegiatan (yang berkaitandenganbidangkesehatan) yangterdapatdalamPermendagri 13 Tahun 2006 sebagianbesaradalah programkegiatan yang berlaku di tingkatpusat, menyebabkannama programdankegiatantersebutkurangcocokuntukpelaksanaan ditingkatkabupatenkotasehinggamengalamikendaladalampenentuan programdankegiatandengankondisi di tingkatdaerah.

c. UpayaPemecahanMasalahUpaya yang dilakukanuntukmengatasikendala/ permasalahan :1) Melaksanakankoordinasidenganinstansiterkaitkegiatan,

denganmengacupadadokumenPerencanaan yang telahada,namundalamevaluasitidakmengesampingkandokumenperencanaan yang baru.

2) Menyinkronkandokumenperencanaandandokumenkinerjasecarabertahapsesuaisiklusnyaperencanaan/pelaporan.

3) Mengusulkannama program dankegiatan yang barukepadainstansiterkait agarterakomodirkegiatan yang dilaksanakansecarariildalamdokumenperencanaan yangbaru.

4.2 SARANGunamempertahankandanataumeningkatkancapaiankinerjaDinasKesehatanKab

upatenBoyolali, adabeberapahal yang perludilakukansecaraumum, antaralain :a. melakukan monitoring danevaluasipelaksanaandanpencapaiankinerja SKPD

secaraberkala;b. Agar semua pegawai dan karyawan lebih memperhatikan evaluasi kinerja (LKjIP)

untuk merencanakan program dan kegiatan agar lebih fokus dan terskala prioritas,sehingga diperoleh kinerja yang optimal dengan terobosan baru, dan programunggulan.

c. Memperbaiki dokumen perencanaan secara bertahap, dengan melakukan evaluasidokumen Renstra, sehingga program serta indikator yang ditetapkan dapat selarasdan secara mudah dilakukan pengukuran.

Sedangkan upaya yang dilakukan agar kinerja Dinas Kesehatan KabupatenBoyolali lebih baik dan akuntabel antara lain :

Page 69: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS ... fileselanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi

LaporanKinerjaInstansiPemerintahDinasKesehatanTahun 2016

61

a. MelakukanoptimalisasipeningkatankualitasdalampenyusunanRencanaKegiatandanevaluasikegiatanterutamabagipelaksanakegiatan.

b. Sinkronisasidokumen-dokumenperencanaandankinerjadari RPJMD, Renstra,Renjamaupun DPA;

c. Memanfaatkanhasilevaluasikinerjasebagaibahanperbaikanpelaksanaanprogram/kegiatan;

Boyolali, Maret 2017

KEPALA DINAS KESEHATANKABUPATEN BOYOLALI

dr. RATRI S. SURVIVALINA, MPAPembina

NIP. 19711009 200212 2 006