LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SATKER...
Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SATKER...
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIADAERAH NUSA TENGGARA BARAT
INSPEKTORAT PENGAWASAN DAERAH
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)SATKER ITWASDA POLDA NTB TA. 2017
BAB IPENDAHULUAN
A. Umum
1. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) pada Satker Itwasda Polda NTB
TA. 2017 merupakan implementasi dan evaluasi pelaksanaan Program, Kegiatan,
Sasaran, Tujuan dan Indikator keberhasilan kinerja Satker Itwasda Polda NTB
TA. 2017 dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, disamping itu sebagai
bahan pertanggungjawaban kinerja Satker Itwasda Polda NTB TA. 2017.
2. Pengukuran prestasi kerja dalam pencapaian sasaran dari setiap program dan
kegiatan serta kebijakan diselaraskan dengan sumber daya yang ada baik
personel, materiil, fasilitas dan anggaran pendukungnya.
3. Guna mengetahui sampai sejauh mana pencapaian sasaran dari rencana kerja
dan anggaran Satker Itwasda Polda NTB TA. 2017 maka perlu dibuat Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Satker Itwasda Polda NTB TA. 2017 sebagai
pertanggung jawaban kinerja, sehingga dapat diketahui sampai sejauh mana
pencapaian kualitas kinerja Satker Itwasda Polda NTB TA. 2017.
1. Maksud .....
2
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
1. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Itwasda Polda NTB ini
dimaksudkan sebagai wujud pertanggungjawaban Itwasda Polda NTB atas
pelaksanaan tugas dan fungsinya atas penggunaan anggaran selama tahun
2017.
b. Tujuan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Itwasda Polda NTB ini
disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi kinerja yang terukur atas
kinerja yang telah dan seharusnya dicapai, dan sebagai bahan masukan dan
pertimbangan pimpinan untuk menentukan kebijakan lebih lanjut dalam
peningkatan kinerjanya.
2. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Undang-Undang Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, kedudukan, tugas,
fungsi, dan susunan organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Pengawasan Daerah
Polda NTB adalah sebagai berikut:
a. Kedudukan
Inspektorat Pengawasan Daerah Kepolisian Daerah Nusa Tenggara
Barat disingkat Itwasda Polda NTB adalah Inspektorat Daerah yang berada
di bawah Kapolda NTB.
b. Tugas
Tugas Itwasda berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor: 22 Tahun 2010
tanggal 28 September 2010 tentang tentang organisasi dan tata kerja pada
tingkat Polda (pasal 17) adalah:
1) Itwasda adalah sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf a merupakan
unsur pengawas dan pembantu pimpinan pada Polda yang berada
dibawah Kapolda;
2) Itwasda .....
3
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
2) Itwasda bertugas menyelenggarakan pengawasan, pemeriksaan umum
dan perbendaharaan dalam lingkungan Polda.
c. Fungsi
Dalam menyelengarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 17,
Itwasda menyelenggarakan fungsi:
1) perencanaan pengadministrasian umum, penatausahaan dan urusan
dalam, pengurusan personel, sarana dan prasarana (Sarpras) dan
pelayanan keuangan di lingkungan Itwasda;
2) perumusan kebijakan umum dibidang penyelenggaraan pengawasan
fungsional di lingkungan Polda;
3) pemberian arahan dan bimbingan atas pelaksanaan pengawasan melekat
dalam jajaran Polda;
4) pengawasan dan pemeriksaan (Wasrik) baik yang terprogram (rutin)
maupun tidak terprogram meliputi wasrik khusus dan verifikasi, terhadap
aspek manajerial semua unit organisasi khususnya proses perencanaan,
pelaksanaan, pencapaian program kerja serta pengelolaan dan
administrasi anggaran dan perbendaharaan yang meliputi :
a) Bidang Operasional, termasuk pembinaan kesiapsiagaan, sistem dan
metode serta dukungan operasional;
b) Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk pembinaan personil
baik Polri maupun Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan personil ( Polri / PNS);
c) Bidang sarana prasarana, termasuk pembinaan materiil, fasilitas dan
jasa Polri serta inventori dan pembedaharaan;
d) Bidang anggaran dan keuangan, termasuk pembinaan anggaran
serta pengurusan pembedaharaan dan administrasi keuangan.
5) Penyusunan laporan hasil wasrik termasuk saran tindakan terhadap
semua penyimpangan pelaksanaan tugas;
6) Penganalisaan dan evaluasi hasil pelaksanaan wasrik serta penyusunan
laporan akuntabilitas jajaran Polda.
3. Struktur …..
4
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
3. Struktur Organisasi
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi, susunan organisasi dan
Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Polda) sesuai
Peraturan Kapolri Nomor: 22 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Pada Tingkat Kepolisian Daerah.
Susunan organisasi Satker Itwasda terdiri dari:
a. Unsur pimpinan, yaitu:
- Inspektur Pengawasan Daerah disingkat Irwasda;
b. Unsur pembantu pimpinan/pelayanan, meliputi:
1) Subbag Perencanaan dan Administrasi disingkat Subbag Renmin;
2) Subbag Pengaduan Masyarakat disingkat Subbag Dumasan;
c. Unsur pelaksana tugas pokok, meliputi:
1) Inspektorat Bidang Operasional disingkat Itbid Ops;
2) Inspektorat Bidang Pembinaan disingkat Itbid Bin;
Gambar …..
5
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi Itwasda Polda NTB
STURKTUR ORGANISASI ITWASDA POLDA TIPE B
B. Permasalahan Utama Itwasda Polda NTB
1. Analisa SWOT
Beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas Polda NTB dalam
rangka melaksanakan fungsi keamanan tersebut dapat dianalisa dari faktor-faktor
baik dari internal maupun eksternal melalui analisa SWOT, yaitu:
a. Kekuatan
1) Kekuatan personel Itwasda Polda NTB sesuai data per 17 Januari 2017
sebanyak 31 orang, terdiri dari;
a) Polri …..
6
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
a) Polri 26 orang dengan perincian:
Pamen : 11 orang
Pama : 5 orang
Bintara : 10 orang
b) PNS Polri 5 orang dengan perincian:
Golongan III : 3 orang
Golongan II : 2 orang
2) Material dan fasilitas yang tersedia untuk melaksanakan tugas
operasional meliputi:
a. Ranmor R2/R4/R6 sebanyak 6 unit dengan perincian:
Ranmor R2 : 3 unit
Ranmor R4 : 4 unit
b. Alkom HT sebanyak 1 buah.
b. Kelemahan
1) jumlah personel pada satuan kerja Itwasda tidak sesuai dengan DSP
(masih ada jabatan yang belum terisi);
2) peningkatan kemampuan personel staf Itwasda melalui pelatihan maupun
kejuruan masih relatif kecil;
3) masih ada indikator pelanggaran dan tindak pidana yang dilakukan oleh
anggota yang membutuhkan upaya hukum;
4) masih terbatasnya/kurangnya ruangan kerja yang memadai untuk para
pejabat setingkat Kabag di Satker itwasda;
5) pemahaman mengenai Juklak dan Juknis yang berkaitan dengan tugas-
tugas di masing-masing Sub Satker masih dirasakan kurang, sehingga
dapat menghambat dari pelaksanaan tugas;
6) adanya penugasan yang bersifat tumpang tindih antara tugas yang telah
dijadwalkan secara rutin dengan penugasan yang sifatnya
kontijensi/darurat;
7) belum …..
7
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
7) belum seluruh Irbid mendapat fasilitas kendaraan dinas guna mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas sehari-hari.
2. Permasalahan Utama
a. petunjuk perencanaan yang sering mengalami perubahan menyulitkan satker
dalam mempedomani penyusunan rencana kerja dan anggaran;
b. penyusunan rencana operasi Kepolisian di kewilayahan belum mempedomani
Manajemen Operasi Kepolisian serta perkiraan intelijen, sehingga kurang
berdampak signifikan terhadap penurunan kriminalitas di daerah;
c. kurangnya sosialisasi dari Kasatker sebagai pengguna anggaran berkaitan
dengan kegiatan yang didukung anggaran, akibatnya rengiat yang dibuat
hanya bersifat rutinitas dan formalitas saja;
d. lemahnya pendataan SIMAK-BMN meliputi:
1) kepemilikan tanah milik Polri yang belum disertifikatkan;
2) pendataan BMN yang tidak diketahui harga perolehannya;
3) kurangnya akurasi dalam pendataan aset persediaan.
e. kegiatan pengawasan melekat para Kasatwil kepada satuan bawah masih
dirasakan sangat kurang sehingga banyak terjadi pelanggaran disiplin anggota
serta penyimpangan pelaksanaan tugas.
Pada dasarnya laporan kinerja ini menampilkan pencapaian kinerja
(performance result) Itwasda Polda NTB selama T.A. 2017, sebagai tolok ukur
keberhasilan kinerja tahunan Itwasda Polda NTB. Pengukuran kinerja
dilaksanakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, selanjutnya dilakukan
analisis secara mendalam untuk mengetahui sebab-sebab keberhasilan atau
kegagalan pelaksanaan kegiatan.
Dalam …..
8
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
Dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban kinerja tersebut disusun
sistimatika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Itwasda Polda NTB
T.A. 2017 dengan tata urut sesuai Perkap Nomor 7 tahun 2016 tanggal 24 Juni
2016 tentang perubahan atas Perkap Nomor 20 tahun 2012 tentang penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian
Negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
A. Umum
B. Permasalahan Utama (strategic issued)
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategi Itwasda Polda NTB
B. Perjanjian Kinerja Itwasda Polda NTB
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
B. Realisasi Anggaran
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Langkah yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerjanya
Lampiran-lampiran
1. Perjanjian kinerja
2. Pengukuran Kinerja (PK)
3. Penghargaan-Penghargaan
BAB II .....
9
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
BAB IIPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategi Itwasda Polda NTB
Pada tahun 2017 akan memasuki kelanjutan pentahapan pertama Renstra 2015-
2019 merupakan tahapan III (Strive for Excellence) yang merupakan kelanjutan Renstra
Polri 2010-2014 tahap II (Parteneship Building), dimana sesuai Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional mengamanatkan untuk setiap K/L menyiapkan Renstra K/L
sesuai dengan Tupoksi pada sektor yang menjadi tugas dan kewenangannya pada
tahun terakhir RPJMN yang sedang berjalan dimana RPJMN 2015-2019 bertema:“Pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulanSumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia berkualitas serta Kemampuan Ilmudan Teknologi yang terus Meningkat” dengan sasaran pembangunan di Bidang
Hankam tahun 2015-2019 adalah: “Terwujudnya Penguatan Pertahanan Nasional danKamdagri”.
Strategi Satker Itwasda polda NTB disusun berdasarkan Strategi kebijakan Polda
NTB guna terlaksananya program dan kegiatan pengawasan dilingkungan Polda NTB
sebagai tugas pokok Itwasda, yang meliputi:
a. pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan rutin tahun 2017 di tingkat satker
Polda NTB dilaksanakan dalam 2 tahap yang meliputi aspek perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian;
b. meningkatkan aparat pengawasan intern polda yang berkualitas dan profesional
dengan mengikuti pendidikan dan latihan secara bertahap dan
berkesinambungan sehingga dalam melaksanakan tugas pengawasan dan
pemeriksaan rutin serta perbendaharaan umum lebih profesional dan
mengedepankan perannya sebagai konsultan, tauladan dan penjamin kualitas;
c. meningkatkan …..
10
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
c. meningkatkan kerjasama dengan aparat pengawas internal lainnya dan eksternal,
intern departemen, lembaga negara non departemen dan lembaga swadaya
masyarakat dalam rangka mewujudkan kemitraan Polri di bidang pengawasan;
d. melaksanakan kegiatan pra audit pengadaan barang/jasa sesuai perintah
pimpinan dan pendampingan terhadap proses pelaksanaan pengadaan
barang/jasa yang menjadi atensi pimpinan.
Dalam rangka pelaksanaan Tugas Pokok Satker Itwasda Polda NTB tersebut,
ditetapkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran termasuk cara–cara untuk pencapaiannya
yang diwujudkan dalam bentuk Kebijakan, Program dan Kegiatan. Gambaran Umum
Rencana Strategi tersebut, secara garis besar dapat dilihat dalam naskah LKIP ini.
1. Visi Itwasda Polda NTB
Visi Satker Itwasda Polda NTB 2017 – 2019 dijabarkan dari visi Polda NTB
yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
“terwujudnya pengawasan dan pemerikasaan yang proporsional danprofesional“.
2. Misi Itwasda Polda NTB
Dengan mempedomani arah kedepan sesuai visi Inspektorat Pengawasan
Daerah NTB, maka langkah pencapaian sasaran disusun kedalam misi sebagai
berikut:
1) Menigkatkan aparat pengawas intern pemerintah (APIP) yang berkualitas
dan profesional dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan secara
bertahap dan berkesinambungan;
2) Meningkatkan koordinasi dalam rangka membangun kemitraan dengan
aparat pengawas fungsional pemerintah (BPKP NTB) dan aparat
pengawasan ekternal (BPK-RI) dalam rangka mencari solusi penyelesaian
temuan hasil pemeriksaan;
3) Melakukan .....
11
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
3) Melakukan pengawasan dan pemeriksaan serta mengawal sejak dini
secara terus menerus pelaksanaan program, kegiatan dan permasalahan
yang berimplikasi penyimpangan pada unit organisasi/satker di lingkungan
Polda NTB;
4) Melakukan pengawasan dan pemeriksaan di bidang operasional dan
pembinaan di jajaran Polda NTB;
5) Membangun hubungan kesetaraan dengan interdepartemen, lembaga
negara non departemen dan lembaga negara non swadaya masyarakat
dalam rangka mewujudkan kemitraan; dan
6) Memberikan pelayanan atas laporan atau pengaduan masyarakat melalui
kementerian dan/ atau lembaga untuk di analisis, dikaji dan ditindaklanjuti
kepada pengemban fungsi terkait.
3. Tujuan Itwasda Polda NTB
Dalam rangka mencapai visi dan misi Itwasda Polda NTB, maka visi dan
misi tersebut harus dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah dan
operasional berupa perumusan tujuan strategis (strategic goals) organisasi.
Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi
yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima)
tahun.
Dengan diformulasikannya tujuan strategis ini maka Itwasda Polda NTB
dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi
dalam memenuhi visi misinya untuk kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan
dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki.
Lebih dari itu, perumusan tujuan ini juga akan memungkinkan Itwasda
Polda NTB untuk mengukur sejauhmana visi misi organisasi telah dicapai
mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi misi organisasi.
Adapun .....
12
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
Adapun tujuan strategis dari Itwasda Polda NTB adalah sebagai berikut:
a. Tertata dan terpeliharanya personel Itwasda sebagai unsur pelaksana staf
dan unsur pelaksana pengawasan yang memiliki kemampuan sebagai
aparat pengawasan intern meliputi audit, revieu, evaluasi, pemantauan dan
pengawasan lainnya secara efektif dan efisien guna mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi;
b. Terwujudnya pengelolaan program dan anggaran Polri yang memenuhi
unsur ketaatan, ketertiban, efektif, efisien dan ekonomis di tingkat
satker/Kuasa Pengguna Anggaran di lingkungan Polri;
c. Menurunnya kekeliruan/kesalahan/penyimpangan yang berindikasi dapat
menimbulkan kerugian negara di tingkat satker-satker di lingkungan Polda
NTB dalam rangka mendukung terciptanya good governance and clean
government;
d. Tertanganinya pelayanan pengaduan masyarakat yang mengharapkan
rasa keadilan sebagaimana diinginkan masyarakat;
e. Terciptanya kerjasama dalam upaya peningkatan kemampuan aparat
pengawasan serta koordinasi yang lebih intens dengan pihak
departemen/lembaga (APIP) ataupun lembaga non departemen, lembaga
negara non departemen dan lembaga swadaya masyarakat;
f. Terpenuhinya personel, sarana dan prasarana yang memadai guna
peningkatan kinerja aparat pengawasan intern yang lebih baik;
g. Terwujudnya aparatur Polri yang taat pada ketentuan perundang-
undangan, proaktif, transparan dan akuntabel;
h. Terwujudnya ketertiban administrasi umum di lingkungan Polda NTB;
i. Terwujudnya peningkatan kinerja satker-satker di lingkungan Polda NTB;
dan
j. Tergelarnya struktur organisasi Polri yang berorientasi pada tugas pokok
Polri dengan memperhatikan postur kekuatan Polri yang telah tergelar yaitu
semakin ramping di tingkat atas, penguatan tingkat menengah pada Polda,
serta makin efisien dan efektif pada pemberdayaan pelayanan di bawah
pada tingkat Polres dan Polsek sebagai tolok ukur remunerasi.
Adapun .....
13
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
Adapun tujuan program yang telah dilaksanakan sesuai dengan fungsinya adalah
sebagai berikut:
a. Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Aparatur Polri, bertujuan
mendukung tugas pembinaan dan operasional Polri melalui ketersediaan
sarana dan prasarana materiil, fasilitas dan jasa baik kualitas maupun
kuantitas;
b. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Polri,
bertujuan mewujudkan aparat Polri yang profesional, proporsional dan
akuntabel sebagai implementasi reformasi Polri khususnya perubahan
kultur;
4. Sasaran Prioritas Itwasda Polda NTB
Sasaran strategis Itwasda Polda NTB merupakan penjabaran dari tujuan
yang telah ditetapkan secara lebih spesifik dan terukur, yang menggambarkan
sesuatu yang akan dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dan dialokasikan
5 (lima) periode secara tahunan melalui serangkaian program dan kegiatan yang
akan dijabarkan lebih lanjut dalam rencana kerja. Penetapan sasaran strategis ini
diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan program, kegiatan dan
alokasi sumber daya dalam kegiatan atau operasional tiap-tiap tahun dalam kurun
waktu 5 (lima) tahun.
Sasaran strategis Itwasda Polda NTB merupakan bagian integral dalam
proses perencanaan strategis Itwasda Polda NTB dan merupakan dasar yang
kuat untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja Itwasda Polda NTB.
Dalam rangka mewujudkan organisasi Polri yang baik melalui
penyelenggaraan pengawasan dan pemeriksaan umum yang proaktif, transparan
dan akuntabel, maka sasaran strategis Itwasda Polda NTB tahun 2017-2019
adalah sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pengawasan dan pemeriksaan rutin (Wasrik),
pengawasan operasi, Verifikasi dan wasrik tertentu;
b. Tertata .....
14
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
b. Tertata struktur organisasi Itwasda serta terpenuhi personel yang lebih
efektif dalam rangka antisipasi tugas-tugas pengawasan dan pemeriksaan
serta perbendaharaan mendatang;
c. Tersusun piranti lunak berupa SOP tentang pengawasan sebanyak 5 (lima)
naskah yang menjadi panduan dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan
dan pemeriksaan bagi aparat pengawasan;
d. Terlaksananya kegiatan pengawasan dan pemeriksaan dengan pola
pengawasan sebagai berikut:
1) Pengawasan dan pemeriksaan rutin tahap I aspek perencanaan dan
pengorganisasian;
2) Pengawasan dan pemeriksaan rutin tahap II aspek pelaksanaan dan
pengendalian;
3) Melaksanakan pengawasan operasi atas adanya kegiatan Operasi
Kepolisian Terpusat.
4) Melaksanakan klarifikasi pengaduan masyarakat pada satker
Polda/Polres tertentu yang menjadi perhatian publik dan atensi
Pimpinan Polri; dan
5) Melaksanakan kegiatan verifikasi dalam rangka pergantian
Kasatker/Kasatwil sebagai wujud pertanggungjawaban terhadap
pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran sebelum
melaksanakan serah terima jabatan.
e. Terlaksananya pengendalian atas pencegahan korupsi di lingkungan Polri
sebagaimana ketentuan Inpres 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi;
f. 5 (Lima) program prioritas penguatan pengawasan internal Polda NTB
adalah sebagai berikut:
1) Penguatan sistem pengawasan dan pengandalian yang efektif dan
edukatif;
2) Optimalisasi pengawasan melekat, peran pengawasan internal dan
koordinasi dengan pengawasan eksternal;
3) Penegakan …..
15
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
3) Penegakan disiplin dan kode etik secara tegas dan konsisten; dan
4) Membuka akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk berperan
aktif dalam pengawasan melalui sistem optimalisasi pengaduan
masyarakat (Dumas).
Mempedomani dari sasaran strategis, maka Itwasda Polda NTB
menentukan beberapa Indikator Kinerja Utama sebagai variabel yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan
dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Suatu
indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan, tetapi kerap kali
hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan secara keseluruhan tersebut
sebagai suatu perkiraan.
Perwujudan akuntabilitas kinerja Itwasda Polda NTB sebagai Aparat
Pengawas Intern Pemerintah (APIP) di lingkungan Polda NTB, dicerminkan dari
hasil pencapaian kinerja berupa outcome yang berdampak pada stakeholder dari
Itwasda Polda NTB yaitu seluruh Satker di lingkungan Polda NTB dan masyarakat
umum.
Prosentase pengaduan masyarakat yang diselesaikan ditetapkan sebagai
Indikator Kinerja Utama (IKU) Itwasda Polda NTB karena dapat dijadikan indikasi
bahwa semakin tinggi penyelesaian terhadap pengaduan masyarakat
menunjukkan semakin akuntabel kinerja personel Itwasda Polda NTB. Prosentase
penurunan dan penyelesaian temuan pemeriksaan BPK RI ditetapkan sebagai
Indikator Kinerja Utama Itwasda Polda NTB karena terkait dengan tugas APIP
Polri sebagai konsultan, quality assurance, dan sebagai triger anti KKN di satker
lingkungan Polda NTB.
Sebagai konsultan, APIP Polri berupaya memininalisir dan menekan
sekecil mungkin temuan BPK RI di Satker di lingkungan Itwasda Polda NTB,
apabila sudah menjadi temuan di Satker, APIP harus memberikan pendampingan
dan konsultasi apabila terdapat kendala agar Satker tersebut mampu memberikan
tindak lanjut terhadap temuan tersebut dan menyelesaikannya.
Oleh …..
16
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
Oleh karena itu dari beberapa indikator kinerja yang ada di Itwasda, maka
ditentukan Indikator Kinerja Utama (IKU) Itwasda Polda NTB yaitu:
a. Prosentase Dumas yang sudah diselesaikan;
b. Prosentase penyelesaian Tinjut temuan Wasrik Itwasda Polda NTB;
c. Prosentase penyelesaian Tinjut temuan Wasriksus/Wasyek Itwasda Polda
NTB;
d. Prosentase penyelesaian Tinjut temuan Wasrik tujuan tertentu Itwasda
Polda NTB;
e. Prosentase penyelesaian Tinjut temuan Wasrik Itwasum Polri;
5. Arah Kebijakan Itwasda Polda NTB
a. Pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan rutin tahun 2017 di tingkat
satker Polda NTB dilaksanakan dalam 2 tahap yang meliputi aspek
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian;
b. Aparat pengawasan intern Polri dalam melaksanakan tugas pengawasan
dan pemeriksaan rutin serta perbendaharaan umum lebih mengedepankan
perannya sebagai konsultan, tauladan dan penjamin kualitas;
c. Memupuk kerjasama dengan aparat pengawas internal lainnya dan
eksternal, inter departemen, lembaga negara non departemen dan
lembaga swadaya masyarakat dalam rangka mewujudkan kemitraan Polri
di bidang pengawasan;
d. Melaksanakan kegiatan pra audit pengadaan barang/jasa sesuai perintah
pimpinan dan pendampingan terhadap proses pelaksanaan pengadaan
barang/jasa yang menjadi atensi pimpinan;
e. Pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan rutin tahun 2017 di tingkat
satker Polda NTB dilaksanakan dalam 2 tahap yang meliputi aspek
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian;
f. Meningkatkan …..
17
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
f. Meningkatkan aparat pengawasan intern polda yang berkualitas dan
profesional dengan mengikuti pendidikan dan latihan secara bertahap dan
berkesinambungan sehingga dalam melaksanakan tugas pengawasan dan
pemeriksaan rutin serta perbendaharaan umum lebih profesional dan
mengedepankan perannya sebagai konsultan, tauladan dan penjamin
kualitas;
g. Meningkatkan kerjasama dengan aparat pengawas internal lainnya dan
eksternal, intern departemen, lembaga negara non departemen dan
lembaga swadaya masyarakat dalam rangka mewujudkan kemitraan Polri
di bidang pengawasan; dan
h. Melaksanakan kegiatan pra audit pengadaan barang/jasa sesuai perintah
pimpinan dan pendampingan terhadap proses pelaksanaan pengadaan
barang/jasa yang menjadi atensi pimpinan.
6. Sasaran Strategis Itwasda Polda NTB
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam penyelenggaraan fungsi
pengawasan dan pemeriksaan di lingkungan Polda NTB maka sasaran strategis
pada tahun 2017 adalah sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pengawasan dan pemeriksaan rutin (Wasrik),
pengawasan operasi, Verifikasi dan wasrik tertentu;
b. Tertata struktur organisasi Itwasda serta terpenuhi personel yang lebih
efektif dalam rangka antisipasi tugas-tugas pengawasan dan pemeriksaan
serta perbendaharaan mendatang;
c. Tersusun piranti lunak berupa SOP tentang pengawasan sebanyak 5
(lima) naskah yang menjadi panduan dalam pelaksanaan kegiatan
pengawasan dan pemeriksaan bagi aparat pengawasan;
d. Terlaksananya kegiatan pengawasan dan pemeriksaan dengan pola
pengawasan sebagai berikut:
1) Pengawasan dan pemeriksaan rutin tahap I aspek perencanaan dan
pengorganisasian;
2) Pengawasan …..
18
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
2) Pengawasan dan pemeriksaan rutin tahap II aspek pelaksanaan dan
pengendalian;
3) Melaksanakan pengawasan operasi atas adanya kegiatan Operasi
Kepolisian Terpusat.
4) Melaksanakan klarifikasi pengaduan masyarakat pada satker
Polda/Polres tertentu yang menjadi perhatian publik dan atensi
Pimpinan Polri; dan
5) Melaksanakan kegiatan verifikasi dalam rangka pergantian
Kasatker/Kasatwil sebagai wujud pertanggungjawaban terhadap
pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran sebelum
melaksanakan serah terima jabatan.
e. Terlaksananya pengendalian atas pencegahan korupsi di lingkungan Polri
sebagaimana ketentuan Inpres 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi;
f. 5 (Lima) program prioritas penguatan pengawasan internal Polda NTB
adalah sebagai berikut:
1) Penguatan sistem pengawasan dan pengandalian yang efektif dan
edukatif;
2) Optimalisasi pengawasan melekat, peran pengawasan internal dan
koordinasi dengan pengawasan eksternal;
3) Penegakan disiplin dan kode etik secara tegas dan konsisten; dan
4) Membuka akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk berperan
aktif dalam pengawasan melalui sistem optimalisasi pengaduan
masyarakat (Dumas).
Dalam rangka mencapai Sasaran Strategis, Itwasda Polda NTB juga
melaksanakan Program Reformasi Birokrasi Polri dengan sasaran terwujudnya
pemerintah yang bersih bebas korupsi, kolusi dan nepotisme, meningkatnya
kualitas pelayanan publik dan peningkatnya kapabilitas dan akuntabilitas Kinerja
Polri sehingga dalam pencapaian Renstra Itwasda Polda NTB Tahun 2015-2019
yang merupakan tahap III (Strive For Excellent), -
Kelanjutan …..
19
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
kelanjutan Renstra Polda NTB 2010-2014 tahap II (Partnership Building), dimana
di tahun 2017 melanjutkan pelayanan masyarakat yang prima dan kebulatan
sinergi polisional yang produktif dengan didukung almatsus Polri berbasis
teknologi kepolisian guna menghadapi kondisi daya saing bangsa dan keunggulan
nasional. Melalui Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) diharapkan dapat
menjadi bahan perbaikan kinerja kegiatan untuk tahun selanjutnya.
B. Perjanjian Kinerja Itwasda polda NTB
Perjanjian Kinerja disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tanggal 20 Nopember
2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu
atas laporan kinerja instansi pemerintah dan Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 2015
tanggal 9 Juni 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Kapolri Nomor 11 tahun 2012
tentang Penyusunan Penetapan Kinerja di Lingkungan Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tanggal 20 November 2014,
perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan
instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk
melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui
perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara
penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi
dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.
Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan
tahun bersangkutan, tetapi juga termasuk kinerja (outcome) kegiatan tahun-tahun
sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome
yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud
kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
Sesuai .....
20
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
Sesuai dengan Perkap Nomor 6 Tahun 2015 tanggal 9 Juni 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Kapolri Nomor 11 tahun 2012 tentang Penyusunan
Penetapan Kinerja di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Perjanjian
Kinerja bertujuan untuk:
1. menentukan arah dan prioritas kinerja Satfung/Satker;
2. mendorong tingkat pencapaian dan keberhasilan kinerja;
3. memantau dan mengendalikan pelaksanaan kinerja Satfung/Satker;
4. mengevaluasi pencapaian kinerja Satfung/Satker dan organisasi Polri, serta
dilaporkan dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) pada akhir
tahun anggaran berjalan; dan
5. menilai tingkat keberhasilan organisasi.
Tujuan khusus ditetapkan Perjanjian Kinerja antara lain:
1. meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur;
2. sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi
amanah;
3. sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi;
4. menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan
5. sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.
Perjanjian Kinerja tahun 2017 disusun dengan mengacu pada sasaran strategis
maupun indikator kinerja utama, untuk mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat
dalam rangka harkamtibmas, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman dan
pelayanan terhadap masyarakat dan dengan mengembangkan kemampuan personel
Polri guna mewujudkan Polri yang profesional, bermoral, humanis, simpatik serta
dipercaya masyarakat.
Satker Itwasda Polda NTB telah menetapkan Perjanjian Kinerja Tahun 2017
sesuai dengan kedudukan, tugas pokok dan fungsinya, perjanjian kinerja ini merupakan
tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada tahun 2017. selengkapnya dapat dilihat
pada tabel 1.1.
Tabel 1.1. …..
21
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
Tabel 1.1. Perjanjian Kinerja Itwasda Polda NTB Tahun 2017NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
1. Terselenggaranya fungsi manajemen
secara optimal dengan melaksanakan
kegiatan pembayaran gaji dan
tunjangan, perawatan peralatan kantor
serta kebutuhan keperluan perkantoran
dengan tepat waktu dan akuntabel.
Prosentase penyerapan
anggaran Satker Itwasda Polda
NTB.
90%
2. Terwujudnya pengelolaan program dan
anggaran satker-satker di lingkungan
Polda NTB dan jajaran yang memenuhi
unsur ketaatan, ketertiban, efektif,
efisien, dan ekonomis.
a. Dukung opini BPK RI
terhadap Lapku Polri;
WTP
b. Prosentase penyerapan
anggaran Polda NTB;
90%
c. Prosentase penyimpangan
penggunaan anggaran yang
berindikasi kerugian
keuangan negara di tingkat
satker di lingkungan Polda
NTB dan jajaran;
4%
d. Prosentase penyelesaian
tinjut hasil temuan wasrik
rutin Itwasda Polda NTB;
80%
e. Prosentase penyelesaian
tinjut hasil temuan wasrik
rutin Itwasum Polri.
80%
3. Terwujudnya …..
22
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
1 2 3 4
3. Terwujudnya aparatur Polri yang taat
pada ketentuan perundang-undangan,
proaktif, transparan dan akuntabel.
a. Prosentase satker yang
mendapat pemeriksaan
khusus Itwasda Polda NTB;
25%
b. Prosentase dumas yang
sudah diselesaikan.
75%
Tingkat Keberhasilan Satker Itwasda Polda NTB antara lain:
1. Adanya Pengawasan dan Pemeriksaan yang dilakukan Satker Itwasda Polda NTB
secara transparan dan akuntabel dapat mempertahankan Opini BPK-RI terhadap
Laporan Keuangan Polri pada umumnya dan Polda NTB khususnya pada tingkat
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
2. Terlaksananya program dan sasaran yang telah ditetapkan oleh masing-masing
Satker Polda NTB dan Jajaran terlaksana dengan baik dengan dilaksanakannya
fungsi pengawasan sehingga tercapainya pelayanan prima masyarakat.
3. Terbinanya koordinasi yang baik dalam rangka membangun kemitraan dengan
aparat pengawasan fungsional (BPKP NTB) dan aparat pengawasan ekternal
(BPK-RI) dalam rangka mencari solusi penyelesaian hasil temuan dengan
membuat MoU kesepakatan kerja.
BAB III .....
23
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Sebagai implementasi dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tanggal 20 November
2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas
laporan kinerja instansi pemerintah, Polri telah menetapkan Peraturan Kapolri Nomor 6
Tahun 2015 tanggal 9 Juni 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Kapolri Nomor 11
tahun 2012 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja di Lingkungan Kepolisian Negara
Republik Indonesia dan Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2015 tanggal 24 Juni 2015
tentang Perubahan atas Perkap Nomor 20 Tahun 2012 tentang Penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Polri.
Pasal 3 Perkap Nomor 7 Tahun 2015, disebutkan tujuan penyusunan LKIP:
1. Mewujudkan akuntabilitas instansi pada pihak-pihak yang member amanah;
2. Menilai tingkat keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan rencana kinerja yang
telah ditetapkan pada dokumen perjanjian kinerja setiap akhir tahun anggaran
berjalan;
3. Mengukur tingkat capaian kinerja yang telah ditetapkan;
4. Memantau dan mengendalikan pelaksanaan kinerja;
5. Mengevaluasi pencapaian kinerja yang telah ditetapkan bagi pihak yang
membutuhkan; dan
6. Mendorong tingkat pencapaian dan keberhasilan kinerja masa mendatang.
Pasal 4 Perkap Nomor 7 Tahun 2015, disebutkan prinsip dalam menyusun LKIP di
lingkungan Polri:
1. Transparan, yaitu dilaksanakan secara terbuka dengan mengikutsertakan personel
pada Satkernya;
2. Akuntabel …..
24
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
2. Akuntabel, yaitu dapat dipertanggungjawabkan baik perencanaan, pelaksanaan
maupun hasilnya;
3. Proporsional, yaitu hal-hal yang dilaporkan harus sesuai dengan lingkup kewenangan
dan tanggung jawab masing-masing dan memuat baik kegagalan maupun
keberhasilan;
4. Prioritas, yaitu hal-hal yang dilaporkan adalah hal yang penting dan relevan bagi
pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban Satker, yang diperlukan untuk
upaya-upaya tindak lanjut; dan
5. Manfaat, yaitu penyusunan LKIP bermanfaat bagi peningkatan pencapaian kinerja
Satker.
Pada pasal 6 Perkap Nomor 7 Tahun 2015, disebutkan tahapan dalam membuat LKIP
dilakukan dengan menyusun dokumen:
1. Rencana Strategi;
Rencana Strategi merupakan langkah awal yang harus disusun oleh unit organisasi,
terdiri dari:
a) komponen Renstra yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi;
b) formulir Renstra, yang merupakan alat bantu untuk memudahkan penyusunan
Renstra yang menunjukkan keterkaitan visi, misi tujuan, sasaran dan program.
2. Indikator Kinerja Utama;
Penyusunan Indikator Kinerja Utama dilakukan untuk memperoleh:
a) informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam melakukan manajemen
kinerja secara baik; dan
b) ukuran keberhasilan yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan
akuntabilitas kinerja.
3. Perencanaan Kinerja Tahunan; dan
Perencanaan Kinerja Tahunan, disusun seiring dengan agenda penyusunan Renstra
dan kebijakan anggaran, terdiri dari:
a) Komponen …..
25
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
a) komponen rencana kinerja, yang memuat:
1) sasaran sebagaimana dimuat dalam dokumen Renstra dan selanjutnya
mengidentifikasi sasaran yang harus diwujudkan pada tahun yang
bersangkutan, beserta indikator dan rencana tingkat capaiannya/targetnya;
dan
2) Indikator Kinerja yang akan ditetapkan dan dikategorikan ke dalam
kelompok input, output dan outcome; harus: spesifik dan jelas; dapat diukur
secara obyektif; relevan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai; dan
tidak bias.
b) formulir Rencana Kinerja Tahunan.
4. Perjanjian Kinerja.
Penyusunan Perjanjian Kinerja memuat 2 (dua) unsur pokok yaitu:
a. pernyataan Perjanjian Kinerja yang harus ditandatangani oleh atasan langsung
dan bawahan; dan
b. formulir Perjanjian Kinerja, yang berisi tentang target capaian yang ditetapkan
bersama yang akan dicapai pada akhir periode penganggaran.
Setelah menyusun dokumen: Rencana Strategi; Indikator Kinerja Utama;
Perencanaan Kinerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja, dilakukan pengukuran kinerja untuk
menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja dilakukan melalui:
a. pengumpulan data kinerja;
b. pengukuran data kinerja;
c. membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
d. membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
lalu dan beberapa tahun terakhir;
e. membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Satker;
f. membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional, jika ada;
g. menganalisis …..
26
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
g. menganalisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja
serta alternatif solusi yang dilakukan;
h. menganalisis efisiensi penggunaan sumber daya; dan
i. menganalisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan pencapaian
keberhasilan/kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Pengukuran Kinerja dilaksanakan untuk menjamin adanya peningkatan dalam
pelayanan publik dan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang
akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel.
Pengukuran Kinerja dilakukan secara berkala yaitu triwulan dan tahunan.
Dalam suatu organisasi, terdapat beberapa indikator atau ukuran yang dapat
dipergunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan sebuah kinerja. Oleh sebab itu sebagai
langkah yang rasional cukup dilaporkan beberapa indikator kinerja yang paling utama
sebagai kriteria mengukur keberhasilan kinerja suatu organisasi. Indikator tersebut
dinamakan Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicators).
Melalui Indikator Kinerja Utama tergambar proporsionalitas dan akuntabilitas
mengenai keberhasilan suatu organisasi sesuai tugas pokok fungsi serta peran yang
diembannya. Indikator Kinerja Utama yang dirumuskan ini diharapkan dapat memberikan
gambaran kepada berbagai pihak yang berkepentingan tentang hasil yang telah dicapai.
Sesuai dengan Keputusan Kapolri Nomor 18 Tahun 2012 tanggal 8 Agustus 2012
tentang Penyusunan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Polri, maka satker Itwasda
Polda NTB telah menyusun Indikator Kinerja Utama yang merupakan ukuran
keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar hasil berbagai
program dan kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi. Indikator kinerja
utama ini menggambarkan tugas pokok dan fungsi serta peran organisasi dari Satker
Itwasda Polda NTB.
Tabel 1.2. …..
27
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
Tabel 1.2. Pengukuran Kinerja Itwasda Polda NTB TA. 2017
No SasaranStrategis
Indikator KinerjaUtama Satuan Target Reali
sasiCapaian
PerIndikator
CapaianPer
Sasaran1 2 3 4 5 6 7 8
1. Terselenggarany
a fungsi
manajemen
secara optimal
dengan
melaksanakan
kegiatan
pembayaran gaji
dan tunjangan,
perawatan
peralatan kantor
serta kebutuhan
keperluan
perkantoran
dengan tepat
waktu dan
akuntabel.
Prosentase
penyerapan
anggaran Satker
Itwasda Polda NTB.
% 90% 100,9
%
112,11% 112,11%
2. Terwujudnya …..
28
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Terwujudnya
pengelolaan
program dan
anggaran satker-
satker di
lingkungan Polda
NTB dan jajaran
yang memenuhi
unsur ketaatan,
ketertiban, efektif,
efisien, dan
ekonomis.
a. Dukung opini
BPK RI terhadap
Lapku Polri;
WTP WTP WTP 100% 137,78%
b. Prosentase
penyerapan
anggaran Polda
NTB;
% 90% 100,5
%
111,66%
c. Prosentase
penyimpangan
penggunaan
anggaran yang
berindikasi
kerugian
keuangan negara
di tingkat satker
di lingkungan
Polda NTB dan
jajaran;
% 4% 9,09
%
227,27%
d. Prosentase
penyelesaian
tinjut hasil
temuan wasrik
rutin Itwasda
Polda NTB;
% 80% 100% 125%
e. Prosentase
penyelesaian
tinjut hasil
temuan wasrik
rutin Itwasum
Polri.
% 80% 100% 125%
2. Terwujudnya …..
29
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
1 2 3 4 5 6 7 8
3. Terwujudnya
aparatur Polri
yang taat pada
ketentuan
perundang-
undangan,
proaktif,
transparan dan
akuntabel.
a. Prosentase
satker yang
mendapat
pemeriksaan
khusus Itwasda
Polda NTB;
% 25% 9,09
%
36,36% 43,18%
b. Prosentase
dumas yang
sudah
diselesaikan.
% 75% 37,50
%
50%
Berdasarkan Perjanjian Kinerja Itwasda Polda NTB yang telah ditetapkan pada
tahun 2017, Itwasda Polda NTB memiliki 3 Sasaran Strategis dan 8 Indikator Kinerja
Utama yang harus dicapai guna mewujudkan akuntabilitas kinerja Itwasda Polda NTB
sebagai bagian dari sistem pemerintahan negara yang berkewajiban melaksanakan
pelaporan akuntabilitas instansi pemerintah untuk mengetahui pencapaian visi, misi,
tujuan dan sasaran organisasi Itwasda Polda NTB. Sebagaimana yang tertuang dalam
analisa dan penjabaran Indikator Kinerja Utama Itwasda Polda NTB sebagai berikut:
1. SASARAN STARTEGIS ITerselenggaranya fungsi manajemen secara optimal dengan melaksanakankegiatan pembayaran gaji dan tunjangan, perawatan peralatan kantor sertakebutuhan keperluan perkantoran dengan tepat waktu dan akuntabel.- Prosentase Penyerapan anggaran Itwasda Polda NTB.
Tabel 1.3. Capaian Sasaran Strategis I Indikator Kinerja Utama.
Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
Prosentase Penyerapan
anggaran Itwasda Polda NTB.
% 90% 100,9% 112,11%
Tabel 1.4 …..
30
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
Tabel 1.4. Data Serap Anggaran Itwasda Polda NTB Tahun 2017.
NO TAHUN PAGU (Rp) REALISASI (Rp) % SERAP KET
1. 2013 2.184.217.000 2.220.633.120 101,7
2. 2014 2.251.618.000 2.631.950.716 116,9
3. 2015 2.624.559.000 2.710.413.134 103,3
4. 2016 2.940.195.000 2.905.755.574 98,83
5. 2017 3.213.728.000 3.241.990.958 100,9
Grafik 1.1. Serap Anggaran Itwasda Polda NTB Tahun 2017.
Dari capaian indikator kinerja utama prosentase pencapaian penyerapan
anggaran Satker Itwasda Polda NTB dengan target sebanyak 90% dan
terealisasi sebesar 100,9% Sehingga capaian kinerja sebesar 112,11%. Jika
dibandingkan dengan Tahun 2016 penyerapan anggaran Satker Itwasda
sebesar 98,8%. Hal tersebut disebabkan karena adanya Mutasi Personel baik
masuk maupun keluar Satker Itwasda Tahun 2017 dan adanya kenaikan
Pangkat/Golongan serta KGB Personel Itwasda sehingga terjadi kekurangan
Belanja Pegawai sebesar Rp. 37.812.414 atau 1,47%. Untuk mengantisipasi
dan memperkecil adanya pagu minus pada Tahun Anggaran berikutnya dapat
dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Penyusunan pagu anggaran didasarkan pada DPP bulan Desember
sehingga dalam perhitungan Belanja Pegawai sesuai dengan data riil
personel;
b. Melakukan …..
31
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
b. Melakukan koordinasi dengan Biro SDM tentang Mutasi Personel; dan
c. Memverifikasi Personel yang akan naik pangkat dan Kenaikan Gaji
Berkala (KGB).
2. SASARAN STARTEGIS IITerwujudnya pengelolaan program dan anggaran satker-satker di lingkunganPolda NTB dan jajaran yang memenuhi unsur ketaatan, ketertiban, efektif,efisien, dan ekonomis.
a. Dukung opini BPK RI terhadap Lapkeu Polri.
Tabel 2.1. Capaian Sasaran Strategis II Indikator Kinerja Utama a.
Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
a. Dukung opini BPK RI
terhadap Lapkeu Polri.
% WTP WTP 100%
Dari capaian indikator kinerja utama prosentase pencapaian hasil Penilaian
BPK RI terhadap Lapkeu Polri TA. 2017, secara umum Polri memperoleh
predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), keberhasilan predikat tersebut
merupakan hasil kerjasama dari semua Satker Jajaran Polda NTB dalam
mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran, tertibnya administrasi
keuangan serta berjalannya fungsi pengawasan pada masing-masing Satker.
b. Prosentase Penyerapan anggaran Polda NTB.
Tabel 2.2. Capaian Sasaran Strategis II Indikator Kinerja Utama b.
Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
b. Prosentase Penyerapan
anggaran Polda NTB.
% 90% 100,5% 111,66%
Tabel 2.3. …..
32
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
Tabel 2.3. Data Serap Anggaran Polda NTB Tahun 2017.
NO TAHUN PAGU (Rp) REALISASI (Rp)%
SERAPKET
1. 2013 576.930.396.000 608.131.940.496 105,4
2. 2014 666.651.333.000 695.255.076.068 104,3
3. 2015 681.824.566.000 809.272.830.962 118,7
4. 2016 907.891.130.000 897.659.404.373 98,9
5. 2017 958.650.924.000 963.742.293.284 100,5
Grafik 2.1. Serap Anggaran Polda NTB Tahun 2017.
Dari capaian indikator kinerja utama prosentase pencapaian penyerapan
anggaran Polda NTB dengan target sebanyak 90% dan terealisasi sebesar
100,5% Sehingga capaian kinerja sebesar 111,66%. Jika dibandingkan
dengan penyerapan anggaran tahun 2016 sebesar 98,9%, mengalami
kenaikan sebesar 12,76%. Penurunan penyerapan terjadi pada Belanja
Pegawai sebesar 101,8% dan Belanja Modal sebesar 98.5%. Hal ini
disebabkan karena adanya mutasi keluar masuk personel Polda NTB yang
tidak terencana serta kenaikan Pangkat/Golong serta KGB sehingga
mengalami pagu minus pada Belanja Pegawai sebesar Rp.
(11.584.858.762),-. Untuk mengatisipasi adanya pagu minus dapat dilakukan
hal-hal sebagai berikut:
a. Merencanakan dengan teliti dan saksama pada saat pengisian data
base penyusunan anggaran TAB+1.
b. Memverifikasi …..
33
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
b. Memverifikasi data anggota yang akan naik pangkat dan kenaikan gaji
berkala.
c. Menyusun anggaran dengan memperhitungkan kenaikan gaji,
kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkalaantisipasi.
d. Dalam penyusunan anggaran pada tahun selanjutnya didasarkan
pada DPP gaji bulan Desember/akhir tahun, serta koordinasi dengan
Biro SDM tentang mutasi personel.
c. Prosentase penurunan penyimpangan penggunaan anggaran yangberindikasi kerugian keuangan negara di tingkat satker di lingkunganPolda NTB dan jajaran.
Tabel 2.4. Sasaran Strategis II Indikator Kinerja Utama c.
Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
c. Prosentase
penyimpangan
penggunaan anggaran
yang berindikasi kerugian
keuangan negara di
tingkat satker di
lingkungan Polda NTB
dan jajaran.
% 4% 9,09% 227,27%
Tabel 2.5. Data Temuan Wasrik Indikasi Kerugian Negara TA. 2017.
NO TAHUNJML
TEMUANTEMUAN INDIKASI
KERUGIAN NEGARAPROSENTASE
(%)KET
1. 2016 499 0 0,00
2. 2017 560 3 1
Grafik …..
34
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
Grafik 3.1. Temuan Wasrik Itwasda Indikasi Kerugian Negara Tahun2017.
Dari capaian indikator kinerja utama prosentase pencapaian penurunan
penyimpangan penggunaan anggaran yang berindikasi kerugian keuangan
negara di tingkat Satker Jajaran Polda NTB dengan target sebanyak 4% dan
terealisasinya sebesar 9,09% Sehingga capaian kinerja sebesar 227,27%.
Temuan Wasrik Rutin Itwasda Polda NTB pada Tahap I dan Tahap II
sebanyak 560 temuan pada Bidang Jemen Ops, SDM, Sarpras dan Garkeu.
Dari 560 temuan didapati/diperoleh adanya temuan bidang Jemen Garkeu
yang berindikasi terjadinya kerugian negara. Jika dibandingkan dengan
Tahun 2016 Prosentase temuan yang berindikasi kerugian negara terdapat
nihil, maka pada tahun 2017 Prosentase temuan yang berindikasi kerugian
negara sebesar 9,09% atau sebanyak 3 temuan.
d. Prosentase penyelesaian tinjut hasil temuan wasrik rutin Itwasda PoldaNTB.
Tabel 2.6. Sasaran Strategis II Indikator Kinerja Utama d.
Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
d. Prosentase penyelesaian
tinjut hasil temuan wasrik
rutin Itwasda Polda NTB.
% 80% 100% 125%
Dari …..
35
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
Dari capaian indikator kinerja utama prosentase pencapaian penyelesaian
tindak lanjut hasil temuan Wasrik Rutin Itwasda Polda NTB dengan target
sebanyak 80% dan terealisasi sebesar 100% Sehingga capaian kinerja
sebesar 125%. Seluruh Satker Polda NTB dan jajarannya telah
menindaklanjuti temuan Wasrik Itwasda Polda NTB T.A. 2017.
Tabel 2.7. Data Tindak Lanjut Temuan Wasrik Tahap I dan II ItwasdaPolda NTB Tahun 2017.
NO TAHUN TEMUAN TINJUT PROSENTASE (%) KET
1. 2016 499 499 100
2. 2017 560 560 100
Grafik 4.1. Penyelesaian Tindak Lanjut Wasrik Rutin Itwasda Tahun2017.
Dari capaian indikator kinerja utama prosentase pencapaian penyelesaian
temuan Wasrik Rutin Itwasda Tahap I dan II sebanyak 560 temuan telah
ditindak lanjuti oleh masing-masing Obrik. Jika dibandingkan dengan tahun
2016 diperoleh 499 temuan sehingga terjadi peningkatan jumlah temuan
Wasrik sebanyak 61 temuan yang terbagi pada Bidang Jemen Opsnal, SDM,
sarpras dan Garkeu.
Gambar 2.1. …..
36
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
Gambar 2.1. Dokumentasi Wasrik Rutin Itwasda Polda NTB Tahun 2017.
Gambar 2.2. Dokumentasi Pendalaman Wasrik pada Satker jajaranPolda NTB Tahun 2017.
e. Prosentase …..
Pelaksanaan Wasrik RutinItwasda Polda NTB yangdidahului dengan acaraTaklimat Awal Wasrikyang dilanjutkan denganacara pendalaman kemasing-masing SatkerJajaran Polda NTB danTaklimat Akhir setelahdilaksanakanpendalaman.
37
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
e. Prosentase penyelesaian tinjut hasil temuan wasrik rutin Itwasum Polri.
Tabel 2.8. Sasaran Strategis II Indikator Kinerja Utama e.
Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
e. Prosentase penyelesaian
tinjut hasil temuan wasrik
rutin Itwasum Polri.
% 80% 100% 125%
Dari capaian indikator kinerja utama prosentase pencapaian tindak lanjut
hasil temuan Wasrik Rutin Tahap II (Aspek Pelaksanaan dan Pengendalian)
Itwasum Polri TA. 2017 dengan target sebanyak 80% dan terealisasi sebesar
100%, sehingga capaian kinerja sebesar 125%. Seluruh Satker Polda NTB
dan jajarannya telah menindaklanjuti temuan Wasrik Itwasum Polri Aspek
Pelaksanaan dan Pengendalian T.A. 2017.
Tabel 2.9. Data Tindak Lanjut Temuan Wasrik Itwasum Polri Tahun 2017.
NO TAHUN TEMUAN TINJUT PROSENTASE (%) KET
1. 2016 219 219 100
2. 2017 263 263 100
Grafik 5.1. Prosentase Penyelesaian Tindak Lanjut Wasrik RutinItwasum Polri Tahap II Tahun 2017.
Dari …..
38
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
Dari capaian indikator kinerja utama prosentase pencapaian temuan Wasrik
Rutin Itwasum Polri sebanyak 263 temuan telah ditindak lanjuti oleh masing-
masing Obrik. Jika dibandingkan dengan tahun 2016 sebanyak 219 temuan
sehingga terjadi kenaikan temuan sebanyak 44 temuan.
Gambar 3.1. Dokumentasi Kegiatan Wasrik Itwasum Polri Tahun 2017.
2. SASARAN STRATEGIS IIITerwujudnya aparatur Polri yang taat pada ketentuan perundang-undangan,proaktif, transparan dan akuntabel.
a. Prosentase satker yang mendapat pemeriksaan khusus Itwasda PoldaNTB.
Tabel 3.1. Sasaran Strategis III Indikator Kinerja Utama a.
Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
a. Prosentase satker yang
mendapat pemeriksaan
khusus Itwasda Polda
NTB.
% 25% 9,09% 36,36%
Tabel 3.2 …..
PelaksanaanWasrik RutinItwasum Polriyang didahuluidengan acaraTaklimat AwalWasrik yangdilanjutkandengan acarapendalaman kemasing-masingSatker JajaranPolda NTB diRuang Rapat RoOps Polda NTB.
39
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
Tabel 3.2. Data Jumlah Satker yang mendapat Wasriksus Tahun 2017.
NO SATKER 2016 2017 KET1 BIRO OPS (SPKT) - -2 BIRO RENA - -3 BIRO SDM - -4 BIRO SARPRAS - -5 DIT. INTELKAM - -6 DIT. RESKRIMUM (DIT TAHTI) - -7 DIT. RESKRIMSUS - -8 DIT. RESNARKOBA - -9 DIT. BINMAS - -
10 DIT. SABHARA - -11 DIT. LANTAS - -12 DIT. PAMOBVIT - -13 DIT. POL AIR - 1 Ketidaktertiban
administrasipendistribusian BBM
14 SAT BRIMOB - 1 Ketidaktertibanadministrasipendistribusian BBM
15 BID PROPAM - -16 BID TI - -17 SPN - -18 BID KEU - -19 BID DOKKES - -20 SPRIPIM (SETUM, BIDKUM DAN
BID HUMAS)- -
21 BAG YANMA - 1 Ketidaktertibanadministrasipendistribusian BBM
22 RUMKIT - -23 POLRES MATARAM - -24 POLRES LOBAR - -25 POLRES LOTIM - -26 POLRES SUMBAWA - -27 POLRES SUMBAWA BARAT - -28 POLRES DOMPU - -29 POLRES BIMA KOTA - -30 POLRES BIMA - -
JUMLAH 0 3
Grafik 6.1. …..
40
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
Grafik 6.1. Prosentase Wasriksus tahun 2017.
Dari capaian indikator kinerja utama prosentase pencapaian Jumlah Satker
yang mendapat Wasriksus 3 Satker dengan target sebanyak 25% dan
terealisasi sebesar 9,09% sehingga capaian kinerja sebesar 36,36% dari 2
Satker yang direncanakan. Pada tahun 2016 Satker yang mendapat
Wasriksus nihil sehingga mengalami kenaikan sebanyak 100% pada tahun
2017.
Gambar 4.1. Dokumentasi Satker yang mendapat Wasriksus Tahun2017.
b. Prosentase …..
PelaksanaanpendalamanWasriksus padaSatker SatBrimobda, DitPolair dan BagYanma Polda NTBterkaitketidaktertibandalamadministrasipendistribusianBBM TA. 2017.
41
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
b. Prosentase dumas yang sudah diselesaikan.
Tabel 3.3. Sasaran Strategis III Indikator Kinerja Utama b.
Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
b. Prosentase dumas
yang sudah
diselesaikan.
% 75% 37,50% 50%
Tabel 3.4. Data Dumas Tahun 2017.
NO TAHUNJUMLAHDUMAS
PENANGANAN PROSENTASEPENYELESAIANPROSES SELESAI
1. 2016 125 43 82 65,60%
2. 2017 112 70 42 37,50%
Grafik 7.1. Data Penyelesaian Dumas Tahun 2017
Dari capaian indikator kinerja utama prosentase pencapaian realisasi Dumas
yang diselesaikan pada Tahun 2017 dengan target sebanyak 75% dan
terealisasi sebesar 37,50% sehingga capaian kinerja sebesar 50%. Jika
dibandingkan dengan Tahun 2016 Prosentase Dumas yang diselesaikan
sebesar 65,60% sehingga terjadi penurunan kinerja Satker-Satker dalam
menangani laporan pengaduan masyarakat.
Adapun …..
42
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
Adapun Upaya yang dilakukan Itwasda dalam peningkatan pelayanan
penyelesaian pengaduan masyarakat dengan cara
menginventarisir/mengkompulir kasus-kasus pengaduan masyarakat
secara periodik setiap bulan dan mengirimkan surat konfirmasi dan
klarifikasi Dumas apabila belum terselesaikan oleh Satker Jajaran yang
menangani kasus pengaduan masyarakat tersebut. Sehingga dengan
adanya penyelesaian Dumas yang Cepat, Tepat dan Tuntas akan
berdampak kepada peningkatan citra positif Kepolisian pada umumnya dan
Polda NTB pada khususnya serta tercapainya pelayanan publik yangunggul (Strive For Excellence).
Gambar 5.1. Dokumentasi Kegiatan Klarifikasi dan Konfirmasi Dumaske Satker Jajaran Polda NTB Tahun 2017.
B. Realisasi .....
Pelaksanaan kegiatanKlarifikasi dan konfirmasiDumas ke Satker Jajaran PoldaNTB oleh Subbag DumasanItwasda Polda NTB.
43
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
B. Realisasi AnggaranPagu dan realisasi anggaran Satker Itwasda tahun 2017 berdasarkan 2 (dua)
program yaitu Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Polri dengan satu
kegiatan yaitu Dukungan Manajemen dan Teknis Sarpras dan Program Pengawasan dan
Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Polri dengan dua kegiatan yaitu Dukungan
Manajemen dan Teknis Pengawasan Umum dan Pemuliaan Profesi dan Pengamanan
dan Penyelenggaraan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kewilayahan sebagai
berikut:
KODE PROGRAM/URAIAN PAGU REVISI REALISASI SISA %
1 2 3 4 5 6I Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur Polri.87.545.000 87.545.000 0 100
5059 Dukungan Manajemen dan TeknisSarpras.
87.545.000 87.545.000 0 100
a. Belanja biaya pemeliharaan perawatan
dan mesin.
- Ranmor R-4 60.000.000 60.000.000 0 100
b. Belanja biaya pemeliharaan perawatan
dan mesin.
- Ranmor R-2 8.100.000 8.100.000 0 100
c. Belanja biaya perbaikan peralatan
kantor.
- Har Inventaris Kantor 2.565.000 2.565.000 0 100
d. Belanja biaya pemeliharaan peralatan
dan mesin (Alat Fungsional).
- Komputer
- Printer
- AC
8.030.000
4.950.000
3.900.000
8.030.000
4.950.000
3.900.000
0
0
0
100
100
100
II Program Pengawasan dan PeningkatanAkuntabilitas Aparatur Polri.
3.126.183.000 3.163.939.414 -37.756.414 101,21
3087 Dukungan Manajemen dan TeknisPengawasan Umum dan PemuliaanProfesi dan Pengamanan.
3.126.183.000 3.163.939.414 -37.756.414 101,21
001 …..
44
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
001 Gaji dan Tunjangana. Pembayaran Gaji, Lembur,
Honorarium dan Vakasi.
2.564.568.000 2.602.380.414 -37.812.414 101,47
b. Jumlah Biaya Lembur dan Makan
Lembur.
1) Gol II
2) Gol III
40.464.000 40.410.000 54.000 99,87
002 Operasional dan Pemeliharaan Kantora. Belanja Barang untuk Persediaan
barang Konsumsi.
- Keperluan Perkantoran
- Biaya Penggantian Inventaris lama
dan/atau Pembelian Inventaris Baru
58.640.000
12.800.000
58.640.000
12.800.000
0
0
100
100
b. Honor Operator Aplikasi SIMAK BMN,
SAKPA, SMAP-SMART dan RKA-K/L.
7.200.000 7.200.000 0 100
c. Belanja Jasa Pos dan Giro.
- Biaya Pak kirim barang 3.450.000 3.450.000 0 100
d. Belanja perjalanan Dinas Biasa Jaldis
ke Kewilayahan (Pulau Sumbawa).
87.720.000 87.720.000 0 100
3091 Penyelenggaraan Pemeriksaan danPengawasan.
391.805.000 391.749.000 56.000 99,99
a. Belanja barang operasional lainnya.
- Biaya administrasi Wasrik
- Kegiatan Pengawasan Internal Tim
Anti Korupsi
1.800.000
47.900.000
1.800.000
47.900.000
0
0
100
100
b. Belanja barang operasional lainnya.
- Dukungan operasional 319.605.000 319.549.000 56.000 99,98
c. Jumlah Belanja perjalanan biasa.
1) Belanja perjalanan Wasrik Tahap IItwasda
2) Belanja perjalanan Wasrik Tahap IIItwasda
94.590.000 94.590.000 0 100
d. Belanja barang operasional lainnya.
- QuickWins Pendukung Program 6
22.500.000 22.500.000 0 100
Dalam pelaksanaan realisasi anggaran Satker Itwasda Polda NTB selama kurun
waktu TA. 2017 tidak adanya di temukan kendala dan hambatan berarti sehingga dari
target sebanyak 90% yang di rencanakan dapat terealisasi sebesar 100,9% dengan
capaian kinerja sebesar 112,11%.
BAB IV.....
45
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
BAB IVPENUTUP
A. Kesimpulan
3. Kegiatan Satker Itwasda Polda NTB tahun 2017 telah dilaksanakan sesuai
Rencana Kerja dan Perjanjian Kinerja yang telah ditentukan, meskipun dalam
pelaksanaannya masih terdapat kekurangan, hambatan maupun kendala.
4. Dari beberapa sasaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh Satker
Itwasda yang tertuang dalam Indikator Kinerja Utama bahwa Prosentase
penyelesaian Pengaduan Masyarakat (Dumas) oleh Satker-Satker Jajaran dalam
menangani laporan pengaduan masyarakat pada tahun 2017 mengalami
penurunan dibandingkan dengan Tahun 2016 dan capaian kinerja mendapat 50%.
5. Upaya yang telah dilakukan dalam rangka mewujudkan Reformasi Birokrasi Polri
Satker Itwasda melaksanakan penguatan pengawasan dengan menyusun
rencana pengawasan dan rencana aksi.
Secara umum kendala yang dihadapi Satker Itwasda Polda NTB dalam meningkatkan
kinerjanya adalah sebagai berikut:
1. Keterbatasan jumlah personel;
2. Kurangnya pengetahuan dan kemampuan personel;
3. Personel juga dilibatkan dalam tugas lain di luar tugas utamanya (administrasi
umum, koordinasi, narasumber, dll);
4. Keterbatasan sarana dan prasarana dalam mendukung pelaksanaan tugas;
5. Keterbatasan anggaran untuk biaya pemeliharaan sarana dan prasarana;
6. Kurangnya koordinasi dengan instansi terkait dalam pelaksanaan tugasnya.
B. Langkah .....
46
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
B. Langkah yang Akan Dilakukan untuk meningkatkan Kinerja
Dari kesimpulan tersebut di atas, dapat dinyatakan bahwa capaian kinerja Satker Itwasda
Polda NTB secara umum sudah sesuai dengan target kinerja yang telah ditetapkan,
namun untuk meningkatkan capaian kinerja Itwasda Polda NTB pada masa mendatang,
maka Itwasda Polda NTB akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Agar dalam penyusunan anggaran berpedoman pada sasaran strategis yang telah
ditetapkan oleh masing-masing Satuan Kerja sehingga dalam penyusunan LKIP
akan mempermudah pelaksanaan pengukuran kinerja;
2. Meningkatkan pencapaian sasaran strategis, meningkatkan pelayanan prima
dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dengan
mengedepankan upaya preemtif dan preventif yang didukung oleh penegakan
hukum yang tegas;
3. Meningkatkan kerjasama/koordinasi antar Instansi terkait dan tokoh masyarakat
serta tokoh agama yang ada di wilayah Nusa Tenggara Barat dalam rangka
penguatan pengawasan baik intern maupun ekstern;
4. Meningkatkan peran dan fungsi pengawasan pada satker jajaran berkaitan
dengan kinerja satker dan pelayanan kepada masyarakat;
5. Meningkatkan penguatan pengawasan pelaksanaan program Reformasi Birokrasi
polri dan pelayanan Quick Wins pada satker jajaran;
6. Mendorong pemenuhan peningkatan besaran tunjangan kinerja/remunerasi dalam
rangka reformasi birokrasi Polri guna untuk lebih menjamin dedikasi personil Polri
dalam rangka melayani masyarakat.
Di dalam LKIP Satker Itwasda Polda NTB Tahun 2017 ini diharapkan berbagai pihak
yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil pelaksanaan Tupoksi yang
telah dilakukan oleh Itwasda Polda NTB selama satu tahun dan pada tahun mendatang Itwasda
Polda NTB akan berupaya untuk lebih menyempurnakan laporan ini agar terwujud transparansi
dan akuntabilitas yang kita inginkan bersama.
Demikian .....
47
LKIP Itwasda Polda NTB Tahun 2017 |
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Satker Itwasda Polda NTB Tahun
2017 ini disusun untuk dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi Pimpinan guna
menentukan kebijakan selanjutnya dan kiranya dapat digunakan sebagai bahan introspeksi
untuk pelaksanaan tugas dalam Rencana Kerja TA. 2018.
Mataram, 12 Januari 2018INSPEKTUR PENGAWASAN DAERAH
POLDA NTB
Drs. ISMAIL BAFADAL, M.H.KOMBES POL NRP 63020732