LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) · Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari...
Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) · Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari...
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(LKIP)
2018
Jl. Kenari No. 56 Yogyakarta Kode Pos 55165
Telp. (0274) 515865
DINAS KESEHATAN KOTA
YOGYAKARTA
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN ....………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Kedudukan Dinas Kesehatan ......................................................... 2
C. Struktur Organisasi ............................................................................ 3
D. Fungsi ...................................................................................................... 4
E. Lingkungan Strategis yang Berpengaruh ................................ 5
F. Permasalahan Kesehatan (Strategic Issued) ......................... 13
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ……………… 20
A. Rencana Strategis ............................................................................... 20
B. Perjanjian Kinerja ............................................................................... 30
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ...........................…………………….. 31
A. Capaian Kinerja Organisasi ........................................................... 31
B. Akuntabilitas Keuangan .................................................................... 82
BAB IV PENUTUP ..............………………………………………………………….. 87
LAMPIRAN …………………………………………………………………………………….. 88
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, hanya berkat dan perkenan-Nya
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tahun 2018
dapat disusun dan selesai sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Laporan Kinerja Dinas
Kesehatan Kota Yogyakarta tahun 2018 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas
pencapaian sasaran strategis selama Tahun Anggaran 2018.
Laporan ini disusun Laporan ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pemberdayaan
Aparatur dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja ini semoga bermanfaat, tidak lupa pula kami berharap memperoleh
masukan yang bersifat konstruktif sebagai perbaikan dimasa yang akan datang. Terima kasih
kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan ini.
Yogyakarta, Januari 2019
Kepala Dinas Kesehatan
Kota Yogyakarta
dr. Fita Yulia Kisworini, M.Kes NIP. 196001121989012001
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih (good governance)merupakan
prasyarat untuk mewujudkan aspirasi masyarakat danmencapai tujuan serta cita-
cita bangsa bernegara. Untuk penyelenggaraanpemerintahan yang bersih dan
akuntabel, dikembangkan suatu sistempertanggungjawaban penyelenggaraan
negara yang bersih dan bebaskorupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Undang-
undang Nomor 28 Tahun1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan
Bebas KKNmenyatakan akuntabilitas sebagai salah satu asas umum
dalampenyelenggaraan negara. Azas akuntabilitas ini menentukan bahwa
setiapkegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus
dapatdipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai
pemegangkedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundanganyang berlaku.
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentangPemerintahan Daerah dalam pasal 69 disebutkan bahwa kepala daerah
wajib menyampaikanlaporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, laporan
keterangan pertanggungjawaban, danringkasan laporan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah, Laporan penyelenggaraanPemerintahan Daerah
sebagaimana dimaksud mencakup laporan kinerja instansi PemerintahDaerah.
Dalam penjelasan pasal 69 ayat (2) disebutkan bahwa yang dimaksud dengan
“laporankinerja instansi Pemerintah Daerah” dalam ketentuan ini adalah laporan
kinerja setiap satuankerja Perangkat Daerah.
Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaantugas
dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah ataspenggunaan
anggaran. Penyusunan laporan kinerja adalah pengukurankinerja dan evaluasi
serta pengungkapan secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran
kinerja.Laporan Kinerja Dinas Kesehatan merupakan tolok ukur keberhasilan
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
2
dalam pelaksanaan program kebijakan dan pengembangan kesehatan masyarakat.
Informasi yang diharapkan dari Laporan Kinerja adalah penyelenggaraan
pemerintahan yang dilakukan secara efesien,efektif dan responsif terhadap
masyarakat, sehingga menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang
berkepentingan serta dapat menjaga kepercayaan masyarakat terhadap eksistensi
suatu lembaga.
Evaluasi terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sangat penting
dan harus dilaksanakan oleh evaluator secara professional sesuai diamanahkan
dalam Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
KEP/135/M.PAN/9/2004 serta dijelaskan secara teknis melalui Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Salah satu tuntutan publik pada saat ini adalah adanya transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Muara tuntutan ini pada intinya
adalah terselenggaranya tata kepemerintahan yang baik (Good Governance),
sehingga Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta di dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunannya dapat berlangsung secara berdaya guna,
berhasil guna, bersih dan bertanggung-jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta merupakan perwujudan kewajiban Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta
dalam pelaksanaan tugas pokok fungsi, pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan
kebijakan serta untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan secara periodik setiap akhir anggaran.
B. KEDUDUKAN DINAS KESEHATAN
Mengacu pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor
12 Tahun 2008 dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ditetapkan bahwa
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
3
kesehatan merupakan bidang pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh
kabupaten dan kota. Hal tersebut perlu direncanakan dan dilaksanakan secara
berkelanjutan agar seluruh potensi sektor pembangunan yang terkait dapat
memberikan dampak yang optimal terhadap peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Walikota Kota Yogyakarta Nomor 70 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, dan Peraturan Walikota Kota Yogyakarta Nomor 130 Tahun 2017 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, Fungsi, Tugas Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta maka Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kesehatan.
Untuk melaksanakan kewenangan tersebut, sesuai dengan Peraturan
Walikota Yogyakarta Nomor 70 Tahun 2016 tentang Pembentukan, Susunan,
Kedudukan, dan Tugas Pokok Dinas Daerah, maka fungsi Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta adalah sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
kesehatan;
3. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan urusan di bidang kesehatan;
4. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan;
5. Pengelolaan kesekretariatan meliputi perencanaan umum, kepegawaian,
keuangan, evaluasi dan pelaporan; dan
6. Pelaksanaan pengawasan, pengendalian evaluasi,dan pelaporan di bidang
kesehatan;
C. STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 70 Tahun 2016 Tentang
Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Kesehatan
Kota Yogyakarta, susunan organisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta terdiri
dari:
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
4
1. Kepala Dinas 2. Sekretariat terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
3. Bidang Kesehatan Masyarakat, terdiri dari : a. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi; b. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat; c. Seksi Penyehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja.
4. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, terdiri dari: a. Seksi Surveilans dan Sistem Informasi Kesehatan; b. Seksi Pencegahan, Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi; dan c. Seksi Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan
Jiwa. 5. Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri dari:
a. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Rujukan; b. Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus; dan c. Seksi Penjaminan dan Peningkatan Mutu Kesehatan.
6. Bidang Regulasi dan Sumberdaya Kesehatan, terdiri dari: a. Seksi Regulasi dan Sertifikasi Bidang Kesehatan; b. Seksi Pengembangan Kapasitas Sumberdaya Manusia; dan c. Seksi Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan Minuman.
7. Unit Pelaksana Teknis 8. Kelompok Jabatan Fungsional
D. Fungsi
Fungsi dan Rincian tugas dari masing- masing struktural yang duduk dalam
organisasi Dinas Kesehatan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Walikota
Yogyakarta Nomor 70 Tahun 2016 tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan,
dan Tugas Pokok Dinas Daerah adalah sebagai berikut :
1. Sekretariat
Sekretariat mempunyai fungsi merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan,
membina, dan mengendalikan kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
5
pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang umum,
perlengkapan, kepegawaian, dan keuangan.
2. Bidang Kesehatan Masyarakat
Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi merumuskan kebijakan,
mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan program
bidang kesehatan masyarakat.
3. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai fungsi
merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan
mengendalikan program di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit.
4. Bidang Pelayanan Kesehatan
Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi merumuskan kebijakan,
mengkoordinasikan, membina, mnegawasi dan mengendalikan program
bidang pelayanan kesehatan
5. Bidang Regulasi Sumber Daya Kesehatan
Bidang Regulasi Sumber Daya Kesehatan mempunyai fungsi merumuskan
kebijakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan
program bidang regulasi dan sumberdaya kesehatan.
E. Lingkungan Strategis Yang Berpengaruh
1. Kepegawaian
Jumlah pegawai Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta pada tahun 2018
sebanyak 705 orang tersebar di Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dan UPT
(Puskesmas, UPT RS Pratama, UPT Laboratorium Kesehatan, dan UPT PSC
YES 119) yang terdiri dari 596 PNS dan 109 Naban. Distribusi pegawai
menurut jenis pendidikan adalah sebagai berikut : Tabel 1.1 Distribusi Pegawai menurut jenis Pendidikan di Lingkungan Dinas
KesehatanKota Yogyakarta Tahun 2018
NO PENDIDIKAN TAHUN 2018
JUMLAH TOTAL DINKES UPT
PNS NABAN PNS NABAN 1 D1 Bidan 0 0 2 0 2
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
6
2 D3 Administrasi 0 0 1 0 1 3 D3 Akuntansi 4 0 0 0 4 4 D3 Analis Kesehatan 0 0s 18 5 23 5 D3 Ekonomi 1 0 1 0 2 6 D3 Elektromedis 0 0 1 0 1 7 D3 Gizi 1 1 16 1 19 8 D3 Kebidanan 1 0 57 3 61
9 D3 Kesehatan Gigi 2 0 26 0 28 10 D3 Kesehatan Lingkungan 5 0 14 0 19 11 D3 Management Administrasi 0 0 1 0 1 12 D3 Penata Rontgen 0 0 0 1 1 13 D3 Perawat 0 0 33 0 33 14 D3 Rekam Medis 0 0 11 0 11 15 D4 Dental Spesialis Asisten 0 0 3 0 3 16 D4 Epidemiologi 1 0 0 0 1 17 D4 Gizi 0 0 5 0 5 18 D4 Kebidanan 0 0 8 0 8 19 D4 Kesehatan Gigi 1 0 7 0 8 20 D4 Kesehatan Lingkungan 3 0 4 0 7 21 D4 Perawat 1 0 12 0 13 22 KPAA 0 0 1 0 1 23 Paket B 0 0 1 0 1 24 Paket C 0 0 2 0 2 25 S1 Administrasi Negara 0 0 1 0 1 26 S1 Apoteker 5 0 9 1 15 27 S1 Ekonomi 2 0 2 0 4 28 S1 Ekonomi Akuntansi 0 0 1 0 1 29 S1 Gizi 2 0 1 0 3 30 S1 Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 0 0 1 0 1 31 S1 Kedokteran 7 0 56 0 63 32 S1 Kedokteran Gigi 2 0 29 0 31 33 S1 kesehatan Masyarakat 10 0 12 0 22 34 S1 Pemerintahan 0 0 1 0 1 35 S1 Perawat 1 0 2 0 3 36 S1 Perawat + Ners 0 0 3 0 3 37 S1 Pertanian 0 1 0 0 1 38 S1 Sosial Politik Administrasi
Negara 1 0 0 0 1
39 S1 Teknik Elektro dan Informatika
1 0 0 0 1
40 S1 Teknik Lingkungan 0 0 1 0 1 41 S2 Dokter Gigi Spesialis
Kedokteran Gigi Anak 0 0 1 0 1
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
7
42 S2 Dokter Spesialis Anak 0 0 1 0 1 43 S2 Dokter Spesialis Radiologi 0 0 1 0 1 44 S2 Epic 0 0 1 0 1 45 S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat 12 0 6 0 18 46 S2 KIA 0 0 1 0 1 47 S2 Magister Administrasi Public 0 0 2 0 2 48 S2 Magister Manajemen 2 0 0 0 2 49 S2 Magister Manajemen RS 0 0 1 0 1 50 S2 Manajemen Asuransi
Kesehatan 1 0 0 0 1
51 S2 Manajemen Manajemen 0 0 1 0 1 52 S2 Manajemen Sumber Daya
Manusia 1 0 0 0 1
53 S2 Spesialis Anak 0 0 1 0 1 54 S2 Spesialis Bedah Mulut 0 0 1 0 1 55 SD 0 0 8 6 14 56 SLTA 12 11 46 60 129 57 SLTP 3 1 10 7 21 58 SMAK 1 0 11 0 12 59 SMEA 1 0 4 0 5 60 SMF 5 0 26 0 31 61 SMK 2 1 3 9 15 62 SMKK 0 0 0 1 1 63 SPAG 0 0 2 0 2 64 SPK 0 0 26 0 26 65 SPPH 1 0 5 0 6 66 SPRG 0 0 3 0 3
JUMLAH 92 15 504 94 705
Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan, 2018
Selain menurut jenis pendidikan, pembagian pegawai di lingkungan
Dinas Kesehatan juga di bagi menurut pangkat/golongan, adapun distribusi
menurut pangkat/golongan adalah sebagai berikut :
Tabel 1.2. Distribusi Pegawai Tetap (PNS) menurut Pangkat di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan
NO PANGKAT / GOL
DINAS UPT JUMLAH 1 Juru Muda, I/a I/a 0 0 0 2 Juru Muda Tk. I, I/b I/b 0 0 0 3 Juru, I/c I/c 1 8 9 4 Juru Tk.I, I/d I/d 1 0 1 5 Pengatur Muda, II/a II/a 1 3 4 6 Pengatur Muda Tk. I, II/b II/b 0 4 4
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
8
7 Pengatur, II/c II/c 8 20 28 8 Pengatur Tk. I, II/d II/d 6 26 32 9 Penata Muda, III/a III/a 5 55 60
10 Penata Muda Tk. I, III/b III/b 24 72 96 11 Penata, III/c III/c 18 54 72 12 Penata Tk. I, III/d III/d 12 204 216 13 Pembina, IV/a IV/a 13 29 42 14 Pembina Tk. I, IV/b IV/b 2 25 27 15 Pembina Utama Muda, IV/c IV/c 1 2 3 16 Pembina Utama Madya, IV/d IV/d 0 1 1 17 Pembina Utama, IV/e IV/e 0 1 1
Jumlah 92 504 596
Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan, 2018
2. Sarana
Sarana yang dimiliki Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta seperti tersebut di
bawah ini :
- Puskesmas Induk
- Puskesmas Pembantu
- UPT Laboratorium Kesehatan
Lingkungan
- Rumah Pemulihan Gizi (RPG)
- Rumah Sehat Lansia (RUSELA)
- UPT Rumah Sakit Kelas D “Pratama”
- UPT PSC YES 119
= 18 Unit
= 8 Unit
= 1 Unit
= 1 Unit
= 1 Unit
= 1 Unit
= 1 unit
3. Prasarana
Prasarana yang mendukung kegiatan di Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta
adalah tersebut di bawah ini :
Tabel 1.3 Prasarana yang ada di Dinas KesehatanTahun 2018
NO Nama Barang Dinas PUSKESMAS
&RS Pratama
Satuan Jumlah
1 AC 26 61 Buah 87 2 Almari Besi 13 14 Buah 27 3 Almari Kayu 42 18 Buah 60
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
9
4 Almari Lerek Kaca 28 34 Buah 62 5 Ampifier 2 0 Buah 2 6 Box Speaker 1 9 Buah 10 7 Brankas 5 4 Buah 9 8 Buku Perundangan 8 122 Buah 130 9 Cuci Tangan Stenles 0 0 Buah 0
10 Daun Pintu 4 0 Buah 4 11 Dispenser 7 9 Buah 16 12 Filing Kabinet Plastik 12 4 Buah 16 13 Filling Kabinet 60 76 Buah 136 14 Flit Chart 2 2 Buah 4
15 Gambar Presidan Dan Wakil Presiden 1 18 Buah 19
16 Ganzate 0 22 Buah 22 17 Handy Camp 4 9 Buah 13 18 HT 9 17 Buah 26 19 jam Dinding 24 29 Buah 53 20 Jaringan LAN 1 1 Buah 2 21 Kalkulator 10 8 Buah 18 22 Kamera 8 4 Buah 12 23 Kendaraan Roda Dua 26 140 Buah 166
24 Kendaraan Roda Empat 22 51 Buah 73
25 Kipas Angin 18 68 Buah 86 26 Kompor Gas 2 3 Buah 5 27 Kompresor 1 5 Buah 6 28 Komputer 60 94 Buah 154 29 Kursi Besi Spon 15 17 Buah 32 30 Kursi Kayu 33 44 Buah 77 31 Kursi Kayu Rotan 1 0 Buah 1 32 Kursi Lipat 149 115 Buah 264 33 Kursi Putar 73 122 Buah 195 34 Kursi rapat 18 239 Buah 257 35 Lambang Garuda 1 18 Buah 19 36 Laptop 10 22 Buah 32 37 Lay Out 1 0 Buah 1 38 Layar 1 2 Buah 3 39 LCD Proyektor 11 10 Buah 21 40 Megaphone 7 8 Buah 15 41 Meja Besi 0 3 Buah 3 42 Meja Kerja 1 Biro 12 3 Buah 15 43 Meja Kerja 1/2 Biro 105 39 Buah 144
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
10
44 Meja Knep 7 2 Buah 9 45 Meja Komputer 33 38 Buah 71 46 Meja Kursi tamu 7 6 Buah 13 47 Meja Rapat 20 41 Buah 61 48 Mesin Faximile 1 0 Buah 1 49 Mesin Foging 3 8 Buah 11 50 Mesin Ketik 12 0 Buah 12 51 Mesin Pompa Air 12 1 Buah 13 52 Mesin Sanyo 0 0 Buah 0 53 Mic Standar Meja 2 0 Buah 2 54 Mic Standar Tinggi 1 0 Buah 1 55 Micropon 6 39 Buah 45 56 Monitor 17 14 Buah 31 57 Notebook 11 8 Buah 19 58 PABX 6 0 Buah 6 59 Papan Pengumuman 1 0 Buah 1 60 Pesawat Telepon 2 22 Buah 24 61 Podium 1 0 Buah 1 62 Ponsel CDMA 1 2 Buah 3 63 Printer 16 111 Buah 127 64 Rak Besi Siku 9 16 Buah 25 65 Rak Kayu 12 13 Buah 25 66 Rak Piring 1 0 Buah 1 67 Sepeda Ontel 1 0 Buah 1 68 Server 1 3 Buah 4 69 Speaker 4 6 Buah 10 70 Stabilizer 8 12 Buah 20 71 Scaner Porteble 1 Buah 1 72 Tablet 2 1 Buah 3 73 Tabung LPG 2 0 Buah 2
74 Tabung Pemadam Kebakaran 6 1 Buah 7
75 Tape 4 3 Buah 7 76 Televisi 3 60 Buah 63 77 Tempat Koran 1 2 Buah 3 78 Tiang Mic 2 0 Buah 2 79 UPS 24 69 Buah 93 80 White Board 12 18 Buah 30 81 Wirlles 6 12 Buah 18 82 Sepeda Motor 27 106 Buah 133 83 Roda 4 26 24 Buah 50
Sumber: Dinas Kesehatan, 2018
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
11
4. Anggaran
Jumlah Anggaran yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Tahun 2018pada sumber anggaran APBD Kota Yogyakarta secara ringkas
adalah sebagai berikut :
Tabel 1.4. Ringkasan Jumlah Anggaran Dinas Kesehatan Tahun 2018
No Program/Kegiatan Anggaran Murni 2018
Anggaran Perubahan 2018
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3.933.656.319 3.986.972.777
1 Penyediaan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi
365.750.000 365.700.000
2 Penyediaan jasa, peralatan, dan perlengkapan kantor.
709.736.879 763.103.337
3 Penyediaan Jasa Pengelola Pelayanan Perkantoran
2.858.169.440 2.858.169.440
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
366.275.000 313.505.000
1 Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung / Bangunan kantor
95.000.000 95.000.000
2 Penyediaan dan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
271.275.000 218.505.000
3 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
40.430.000 40.430.000
1 Penyusunan Dokumen Perencanaan, Pengendalian, dan Laporan Capaian Kinerja SKPD
40.430.000 40.430.000
4 Program Pelayanan Kesehatan Dasar 44.241.550.348 46.077.588.027 1 Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas
Danurejan 1 987.805.313 1.016.587.170
2 Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Danurejan 2
664.802.834 761.125.927
3 Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Gedongtengen
1.338.032.065 1.593.973.425
4 Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Gondokusuman 1
1.455.975.747 1.480.172.632
5 Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Gondokusuman 2
873.312.514 747.072.597
6 Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Gondomanan
967.482.122 929.285.134
7 Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Jetis
1.901.161.144 2.496.117.144
8 Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Kotagede 1
1.649.129.136 1.581.134.634
9 Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Kotagede 2
996.128.111 976.030.350
10 Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Kraton
1.165.443.748 1.136.545.892
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
12
11 Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Mantrijeron
2.025.050.000 2.272.056.295
12 Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Mergangsan
1.989.925.897 2.686.999.436
13 Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Ngampilan
896.317.477 988.358.823
14 Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Pakualaman
845.546.594 932.525.116
15 Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Tegalrejo
2.811.974.000 2.880.000.000
16 Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Umbulharjo 1
2.512.452.000 2.825.659.590
17 Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Umbulharjo 2
1.459.185.000 1.204.140.856
18 Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Wirobrajan
1.777.061.566 1.871.900.217
19 Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Danurejan 1
1.100.371.150 1.017.873.150
20 Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Danurejan 2
836.484.497 843.457.497
21 Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Gedongtengen
1.083.046.720 1.190.696.720
22 Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Gondokusuman 1
983.618.000 996.055.923
23 Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Gondokusuman 2
1.332.758.064 1.202.953.064
24 Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Gondomanan
795.088.900 768.253.900
25 Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Jetis 1.225.744.453 1.225.744.453 26 Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas
Kotagede 1 513.216.160 528.216.160
27 Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kotagede 2
764.312.731 779.312.731
28 Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kraton
944.462.850 923.198.800
29 Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Mantrijeron
1.726.125.000 1.696.740.000
30 Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Mergangsan
1.352.000.820 1.245.825.870
31 Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Ngampilan
1.037.310.220 1.037.310.220
32 Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Pakualaman
707.625.517 707.625.517
33 Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Tegalrejo
954.055.430 944.899.430
34 Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Umbulharjo 1
702.451.000 712.401.000
35 Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Umbulharjo 2
878.252.300 874.497.840
36 Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Wirobrajan
987.841.268 1.002.840.514
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
13
5 Program Pelayanan Kesehatan Rujukan Rumah Sakit Pratama
28.723.404.270 33.195.826.006
1 Upaya Pelayanan Kesehatan Rujukan Rumah Sakit "Pratama"
4.770.710.800 9.243.132.536
2 Pendukung Pelayanan Kesehatan Rujukan Rumah Sakit "Pratama"
23.952.693.470 23.952.693.470
6 Program Upaya Pelayanan Kesehatan 29.610.911.991 28.553.413.882 1 Pelayanan Kesehatan Primer & Rujukan 6.006.490.563 5.674.506.999 2 Pelayanan Kesehatan Khusus 431.288.042 758.606.399 3 Pengelolaan Penjaminan dan Peningkatan
Mutu Kesehatan 21.687.194.260 20.640.323.260
4 Pengelolaan operasional Publik Safety Center 119
1.485.939.126 1.479.977.224
7 Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat 4.271.636.345 4.189.401.345 1 Pembinaan Kesehatan Keluarga dan Gizi
Masyarakat 1.331.913.540 1.211.918.540
2 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan
1.755.788.284 1.880.348.284
3 Penyehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja 1.183.934.521 1.097.134.521 8 Program Regulasi dan Pengembangan
Sumber Daya Kesehatan 11.791.401.960 11.041.347.135
1 Pembinaan Regulasi Sarana Prasarana dan sertifikasi Bidang Kesehatan
578.542.599 557.484.404
2 Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK)
613.401.599 577.043.599
3 Pengelolaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan Minuman
10.599.457.762 9.906.819.132
9 Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
2.537.981.744 2.164.018.369
1 Pengelolaan Surveilans dan Sistem Informasi Kesehatan
261.651.380 256.738.000
2 Pencegahan, Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi
2.092.285.084 1.734.678.289
3 Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa
184.045.280 172.602.080
125.517.247.977 129.562.502.541
Sumber : Dinas Kesehatan 2018
F. Permasalahan Kesehatan (Strategic Issued)
1. Jumlah Kematian Ibu
Jumlah kematian Ibu di Kota Yogyakarta berfluktuasi dari tahun ke tahun.
Jumlah kematian ibu yang berdomisili di Kota Yogyakarta sebanyak 4
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
14
kasusdari 3585 kelahiran hidup. Sedangkan jumlah kematian ibu pada tahun
2017 sebanyak 4 kasus dari 3621 kelahiran hidup.
Jumlah kematian ibu masih fluktuatif dan menjadi permasalahan kesehatan
di Kota Yogyakarta. Hal tersebut memerlukan upaya penanggulangan yang
tepat dan menjadi perhatian semua pihak terkait. Berdasarkan data empiris
Tahun 2018 penyebab kematian ibu di Kota Yogyakarta karena penyakit
meningitis (TB Otak) 1 orang, gagal ginjal 1 orang, penyakit jantung koroner
sebanyak 1 orang dan 1 orang lainnya disebabkan oleh preekamsia.
Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu
dan bayi baik melalui kebijakan pemerintah pusat maupun inovasi dari
pemerintah kota Yogyakarta. Upaya tersebut adalah diberlakukan Jaminan
Kesehatan Daerah dan Jampersal, Implementasi ANC berkualitas dan ANC
terpadu sehingga dapat mendeteksi adanya faktor resiko dan komplikasi
kehamilan, mengoptimalkan peran YES 118 untuk melayani ibu hamil
berisiko, Audit Maternal Perinatal ( AMP) untuk setiap adanya kasus
kematian, memberikan Pelatihan PONED untuk petugas medis dan
paramedic di tingkat pelayanan dasar, melakukan Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan KIA, Pengadaan Buku Kia dalam pemanfaatan perwal buku KIA dan
mengoptimalkan peran kader pendamping bumil di wilayah sehingga semua
ibu hamil yang memerlukan pemantauan atau tindakan rujukan
kegawatdaruratan dapat segera untuk mendapatkan pertolongan kesehatan.
2. Jumlah Kematian bayi
Jumlah kematian bayi di Kota Yogyakarta cenderung mengalami
penurunandari tahun ke tahun. Pada tahun 2018, jumlah kematian bayi
mencapai angka 35 kasus dari 3585 kelahiran hidup. Terjadi kenaikan
jumlah kematian bayi dibandingkan pada tahun 2017 yang mencapai 33 dari
3621 kelahiran hidup. Penyebab Kematian bayi terbanyak disebabkan oleh
kelainan kongenital dan berat badan lahir rendah /preterm. Penyebab ini
sangat dipengaruhi oleh status kesehatan ibu sejak sebelum hamil, yaitu
pada masa remaja atau sebagai calon pengantin, Untuk meningkatkan
kesehatan sejak remaja calon pengantin maka diperlukan kerjasama dan
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
15
dukungan dari lintas sektor terkait. Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk
menurunkan angka kematian bayi di Kota Yogyakarta adalah dengan
Dilaksanakan Audit Kematian Maternal dan Perinatal dan membuat
Pedoman rujukan kehamilan, persalinan dan bayi baru lahir.
3. Jumlah kematian balita
Jumlah kematian Balita di Kota Yogyakarta berfluktuasi dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2017 yang mencapai 37 kasus danpada Tahun 2018 mengalami
kenaikanjumlah kematian balita sebanyak 45 kasus. Kasus kematian balita
terbanyak disebabkan oleh kelainan kongenital, infeksi (pnemonia,
meningitis), asfiksia dan infeksi sepsis. Hal ini menunjukkan masih perlunya
peningkatan peran lintas program dan lintas sektor dalam upaya penurunan
angka kematian anak balita di Kota Yogyakarta. Upaya yang dilaksanakan
untuk menurunkan kematian anak balita di Kota Yogyakarta salah satunya
adalah implementasi manajemen terpadu balita sakit atau manajemen
terpadu bayi muda, peningkatan pemanfaatan buku KIA dan Peningkatan
ASI eksklusif.
4. Penyakit TB Paru
Penyakit Tuberkulosis (TB) terdiri TB paru dan TB Ekstra Paru. TB paru
terdiri dari TB BTA (+) dan BTA (-)/Rontgen (+). TB BTA (+) adalah TB paru
dengan hasil pemeriksaan mikroskopis BTA positif. Potensi menularkan
penyakit TB pada kasus TB BTA (+) lebih besar dibanding TB BTA (-), Satu
orang pasien TB dengan hasil BTA (+) apabila tidak mendapatkan
pengobatan dapat menularkan ke orang-orang disekitarnya antara 5 sampai
15 orang pertahun. Kasus Baru TB BTA (+) pada tahun 2016 mengalami
kenaikan yang cukup tinggi sebanyak 388 kasus dan prevalensi TB tahun
2016 144.43%. Angka konversi (persentase penderita TBC paru BTA positif
yang mengalami konversi menjadi BTA negatif setelah menjalani masa
pengobatan intensif 2 bulan) mengalami kenaikan namun belum mencapai
target (80%) sehingga masih terdapat potensi penularan. Upaya yang
dilakukan dalam rangka meningkatkan angka konversi penderita TB Paru
dengan memberikan motivasi penderita oleh PMO dan petugas kesehatan
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
16
dalam hal kepatuhan minum obat dan reward bagi penderita sembuh
(criteria sembuh harus melalui hasil PX negative setelah minum obat 2
bulan). Kondisi yang mendukung peningkatan kasus adalah kondisi
lingkungan Kota Yogyakarta belum semua memenuhi syarat kesehatan.
Penemuan kasus TB cenderung Fluktuatif. Tahun 2016 angka Penemuan
kasus TB Paru di Kota Yogyakarta sebesar 86,26% sedangkan angka
keberhasilan pengobatan sebesar 84,68%. Hal ini menunjukkan
keberhasilan program surveilans dalam menemukan kasus TB Paru. Namun
demikian penderita TB MDR ( Multi Drug Resisten) mulai ditemukan di Kota
Yogyakarta pada tahun 2014 dengan jumlah penderita 7 orang, pada tahun
2015 sebanyak 16 orang penderita dan pada tahun 2016 terjadi kenaikan
jumlah penderita sebanyak 21 orang, tahun 2017 kembali mengalami
kenaikan sebanyak 27 penderita TB MDR. Sedangkan pada tahun 2018,
jumlah tersebut mengalami kenaikan sebanyak 5 penderita menjadi 32
penderita TB MDR. Dengan demikian permasalahan TB masih perlu di
waspadai dan ditanggulangi oleh semua pihak. Dengan adanya RAD TB yang
ditandai dengan adanya Perwal No. 102 Tahun 2017, menjadi harapan
penanggulangan TB akan lebih baik karena melibatkan lintas OPD.
5. Jumlah Penderita Penyakit DBD
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Yogyakarta merupakan kasus yang perlu diwaspadai sepanjang tahun karena penyakit DBD merupakan penyakit endemis. Dalam rentang waktu 2012 - 2018, jumlah penderita Demam Berdarah di Kota Yogyakarta fluktuatif dan pada tahun 2016 terjadi lonjakan kasus yang cukup tinggi yaitu 1705 kasus. Dengan melihat jumlah kasus Demam Berdarah yang masih tinggi dapat dikatakan bahwa masih ada sumber-sumber potensial yaitu rendahnya angka bebas jentik yaitu dibawah 95%, yang dikarenakan perilaku sebagian masyarakat kurang peduli terhadap lingkungannya. Hal inilah yang menyebabkan penyebaran penyakit Demam Berdarah. Kegiatan – kegiatan terkait upaya penanggulangan antara lain : penyelidikan epidemiologi kasus DBD di wilayah oleh surveilans kelurahan dan Puskesmas, koordinasi dan
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
17
desiminasi informasi dengan lintas program dan lintas sektor, Community Deal DBD tingkat kelurahan, kranisasi sekolah, fogging Focus diwilayah yang terjadi penularan penyakit DBD, Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), dan pemantauan Jentik Berkala oleh pokjanal DBD tingkat Kota, dan gerakan 1 rumah 1 jumantik sehingga masyarakat terlibat aktif untuk peduli di masing-masing rumah dan lingkungannya. Tahun 2018 jumlah kasus penyakit DBD di Kota Yogyakarta mengalami penurunan yaitu 113 kasus. Tahun 2018 kasus DBD mengalami penurunan yang cukup signifikan dibanding tahun 2017 yang mencapai 414 kasus. Namun meskipun mengalami penurunan, tetap memerlukan adanya kewaspadaan dini dalam menanggulangi terjadinya wabah DBD. Karena angka bebas jentik (ABJ) di Kota Yogyakarta belum pernah mencapai 95% yaitu baru mencapai 88% di tahun 2018. Sehingga masih dimungkinkan terjadinya peningkatan kasus DBD.
6. Penyakit HIV
Jumlah penderita HIV di Kota Yogyakarta mengalami kenaikan yang sangat
signifikan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Bahkan jika dilihat secara
kumulatif penderita HIV pada tahun 2016 jumlahnya meningkat 2 kali lipat
dari tahun 2012. Penemuan penderita HIV semakin meningkat disebabkan
karena adanya kecenderungan peningkatan perilaku Laki-laki Sex Laki-laki (
LSL), selain itu layanan yang diberikan oleh Dinas Kesehatan semakin luas
sasarannya, terutama untuk populasi berisiko seperti ibu hamil, Waria,
Wanita pekerja seks, LSL, pengguna napza suntik, penderita TBC dan
Diabetes melitus. Dinas kesehatan kota Yogyakarta sudah mengupayakan
untuk mengurangi penularan dengan sosialisasi kepada masyrakat
mengenai cara-cara pencegahan HIV. Perlu kerja sama dengan lintas sektor
terkait untuk perubahan perilaku LSL. Kasus HIV merupakan permasalahan
kesehatan global. Di Kota Yogyakarta jumlah penderita HIV mengalami
kenaikan yang signifikan. Sejak Tahun 2004 sampai dengan tahun 2018
jumlah kasus HIV yang ditemukan di Kota Yogyakarta sebanyak 1212
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
18
penderita naik dari 1051 kasus pada tahun 2017. Sedangkan pada tahun
2018 jumlah kasus HIV yang ditemukan sebanyak 161 kasus.
7. AIDS
Angka Kasus AIDS di Kota Yogyakarta dalam 5 tahun terakhir juga masih
fluktuatif. Berdasarkan data grafik diatas bisa dilihat bahwa peningkatan
cukup tajam dalam penambahan jumlah kasus baru Kasus AIDS di Kota
Yogyakarta. Pada tahun 2016 mengalami kenaikan 40 kasus dibandingkan
tahun 2015 sebesar 22 kasus AIDS. Jumlah kumulatif tersebut 257 kasus di
tahun 2016 merupakan lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan
jumlah komulatif pada tahun 2012 sejumlah 110 kasus. Peningkatan kasus
AIDS dimulai sejak 4 tahun terakhir, tercatat pada tahun 2014 ditemukan
kasus baru AIDS sebanyak 50 kasus. Sedangkan pada tahun 2017 ditemukan
sebanyak 40 kasus. Pada tahun 2018 terjadi penambahan jumlah kasus AIDS
sebanyak 13 kasus. Setelah divalidasi data pada tahun 2018, jumlah total
penderita AIDS sampai tahun 2018 sebanyak 274 kasus. Sebagaimana
program nasional, Kota Yogyakarta juga mencanangkan program terapi ARV
sebagai penanggulangan AIDS, namun demikian Kasus AIDS meningkat
dikarenakan ODHA (orang dengan HIV AIDS) tidak optimal dalam
mengkonsumsi ARV ( anti retro viral ) obat untuk penderita HIV. Upaya
yang telah dilakukan untuk peningkatan pasien ODHA untuk memperoleh
ARV adalah dengan peningkatan kemudahan akses layanan kesehatan yang
pada saat ini ada 4 Puskesmas dan 4 Rumah Sakit yang melayani ARV di
Kota Yogyakarta, dan bekerjasama dengan keluarga dan petugas LSM dalam
memberikan dukungan kepada ODHA untuk menjaga kepatuhan pasien
dalam menjalankan terapi ARV.
8. Jumlah balita Gizi buruk dan kurang (status Gizi)
Saat ini permasalahan gizi masih di temukan di Kota Yogyakarta dan
jumlahnya cenderung bertambah. Prevalensi kekurangan gizi (balita gizi
buruk & balita gizi kurang) tahun 2017 sebesar 9.11 % tidak mencapai
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
19
target yang ditetapkan sebesar 8.65%. Pada grafik diatas menunjukkan
adanya peningkatan dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018.
Berdasarkan data beberapa faktor penyebab kasus-kasus balita gizi buruk
adalah disebabkan karena pola makan balita yang salah, ketidaktepatan pola
asuh, faktor sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kemampuan membeli
pangan keluarga, serta adanya penyakit penyerta yang diderita balita.
Dengan demikian dalam upaya mencapai target penurunan prevalensi
kekurangan gizi tersebut, perlu adanya penanganan intensif terhadap
permasalahan gizi baik untuk balita gizi buruk maupun gizi kurang yang ada
di Kota Yogyakarta. Selain itu, untuk menekan agar potensi terjadinya kasus
balita dengan gizi buruk tidak mengalami peningkatan diperlukan upaya-
upaya yang strategis. Upaya yang sudah dilaksanakan adalah dengan
pemberian makanan tambahan baik local maupun biskuit, adanya kader
pendamping balita bermasalah gizi, konseling dan pengobatan di
puskesmas, penyuluhan gizi, pelacakan kasus kerjasama dengan lintas
program, pelatihan PMBA bagi petugas dan kader, sosialisai dan praktek
PMBA di wilayah, dan perawatan di Rumah Pemulihan Gizi Kota Yogyakarta.
Jumlah balita gizi buruk pada tahun 2015 mengalami penurunan di banding
tahun 2014. Jumlah balita gizi buruk tahun 2015 sebanyak 77 kasus, kasus
balita gizi buruk pada tahun 2014 sejumlah 165 kasus. Pada tahun 2016
kasus gizi buruk di Kota Yogyakarta sebanyak 96 kasus, pada tahun 2017
kasus gizi buruk sebanyak 89 kasus. Dan pada tahun 2018, kasus gizi buruk
mengalami penurunan sebanyak 80 kasus. Meskipun pada tahun 2018
mengalami penurunan, namun kasus gizi buruk merupakan kasus yang
memerlukan adanya penanganan intensif terhadap permasalahan gizi baik
untuk balita gizi buruk dan gizi kurang yang ada di Kota Yogyakarta.
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
20
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis ( RENSTRA ) Perencanaan Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada
hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan mempertimbangkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana Strategis mengandung visi, misi tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa depan.
Renstra Dinas Kesehatan mengacu pada Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Renstra Kementrian Kesehatan merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif dan memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Kementrian Kesehatan maupun melalui peran aktif masyarakat untuk kurun waktu 2015 – 2019 dan memberikan penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan dan Suistanble development Goals (SDG’s).
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Rencana strategis merupakan proses berkelanjutan dan sistematis yang terintegrasi dengan dokumen perencanaan lainnya, baik di tingkat pusat maupun daerah. Melalui perencanaan strategis dapat diperoleh informasi tentang visi, misi, strategi dan kebijakan, tujuan, sasaran dan aktivitas organisasi serta caramencapai tujuan dan sasaran tersebut dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi instansi yang bersangkutan. Rencana Strategis PD yang selanjutnya disebut Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat program–program pembangunan Kesehatan yang merupakan penjabaran dari kebijakan PD untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan visi dan misi Dinas Kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun waktu tahun 2017-2022.
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
21
Adapun Visi, Misi dan Sasaran sebagaimana diamanatkan dalam Rencana Strategis Dinas kesehatan Kota Yogyakarata adalah sebagai berikut :
1. Pernyataan Visi Visi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mendukung visi Walikota Wakil
Walikota Kota Yogyakarta yang telah ditetapkan yaitu “Meneguhkan Kota Yogyakarta Sebagai Kota Nyaman Huni dan Pusat Pelayanan Jasa yang Berdaya Saing Kuat Untuk Keberdayaan Masyarakat Dengan Berpijak Pada Nilai Keistimewaan”
Sesuai dengan Peraturan Walikota Nomor 70 tahun 2016Tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta maka Visi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta adalah :
”Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang Berintegritas dengan Berinovasi menuju Masyarakat Sehat dan Mandiri”
2. Pernyataan Misi DalamRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Yogyakarta tahun 2017-2022 sesuai Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No 11 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Yogyakarta memuat misi sebagai berikut: a. Meningkatkan kesejahteraan dan keberdayaan kemasyarakatan
b. Memperkuat ekonomi kerakyatan dan dayasaing Kota Yogyakarta
c. Memperkuat moral, etika dan budaya masyarakat Kota Yogyakarta
d. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, social dan budaya
e. Memperkuat tata kota dan kelestarian lingkungan
f. Membangun sarana prasarana public dan permukiman
g. Meningkatkan tatakelola pemerintah yang baik dan bersih
Misi yang terkait dengan bidang kesehatan adalah Misi keempat yaitu “Meningkatkan kualitas Pendidikan, Kesehatan, Sosial dan Budaya”. Keterkaitan Renstra Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dengan RPJMD Kota Yogyakarta terdapat pada sasaran RPJMD, yaitu Harapan hidup masyarakat meningkat yang sesuai dengan tujuan Renstra Dinas Kesehatan yaitu Meningkatkan Derajat Kesehatan. Dalam rangka pencapaian Visi maka disusun Misi Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
22
Kota Yogyakarta yaitu Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata serta terjangkau.
3 Sasaran Strategis
Adapun Sasaran yang akan dicapai Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta adalah : 3.1 Mutu fasilitas kesehatan meningkat
Indikator Sasaran :Persentase Rumah Sakit dan Puskesmas yang
terakreditasi.
3.2 Keluarga sehat meningkat
Indikator Sasaran : Cakupan keluarga dengan indikator keluarga sehat
4 Tujuan Sebagai penjabaran Visi dan Misi RPJMD Kota Yogyakarta, maka tujuan yang ditetapkan Dinas Kesehatan sampai tahun 2022 adalah ” Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat”. Dengan Indikator tujuan sebagai berikut : 1. Jumlah Kematian Ibu
2. Angka Kematian Bayi
3. Prevalensi Balita Gizi Buruk dan Kurang
4. Prevalensi Stunting
5 Strategi
Strategi organisasi dalam pencapaian tujuan dan sasaran merupakan rencana menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara operasional dengan memperhatikan ketersediaan sumber daya organisasi. Dalam mewujudkan tujuan dan sasaran Dinas Kesehatan kota Yogyakarta, strategi yang dilaksanakan adalah : 1. PeningkatanPelayananKesehatanDasar
2. PeningkatanPelayananKesehatanRujukan
3. PeningkatanUpayaPelayananKesehatan
4. Peningkatan Regulasi dan Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
5. Peningkatan Kesehatan Masyarakat
6. Peningkatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
23
6 Kebijakan
Kebijakan yang akan ditempuh dalam Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kepuasan layanan kesehatan puskesmas
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan rumah sakit pratama
3. Meningkatkan kepastian kepemilikan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
bagi warga Kota Yogyakarta.
4. Meningkatkan penduduk miskin mendapatkan jaminan kesehatan
5. Meningkatkan fasilitas kesehatan terakreditasi milik pemerintah
6. Meningkatkan fasilitas kesehatan tingkat pertama milik pemerintah dalam
memenuhi standar
7. Meningkatkan pendampingan rumah sakit
8. Mengoptimalkan cakupan penanganan kegawatdaruratan kesehatan
9. Mengoptimalkan pemeriksaan kesehatan jemaah haji
10. Menambahkan layanan puskesmas 24 jam dengan layanan rawat inap
persalinan
11. Meningkatkan fasilitas kesehatan sesuai standar
12. Meningkatkan tenaga kesehatan yang berijin
13. Meningkatkan sertifikasi hotel, restoran dan kolam renang terakreditasi
laiks ehat
14. Meningkatkan tenaga kesehatan sesuai kompetensi
15. Meningkatkan tenaga penyehat tradisional yang terdaftar
16. Meningkatkan ketersediaan obat, vaksin dan alkes
17. Mengendalikan penggunaan obatrasional di puskesmas
18. Mengoptimalkan pelayanan antenatal sesuai standar untuk ibu hamil
19. Mengoptimalkan pelayanan persalinan sesuai standar
20. Mengoptimalkan pelayanan sesuai standar bagi bayi yang baru lahir
21. Mengoptimalkan pelayanan kesehatan sesuai standar untuk balita
22. Mengoptimalkan anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
24
23. Meningkatkan penduduk usia 60 tahun keatas mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar
24. Meningkatkan jumlah wilayah dalam melaksanakan KTR
25. Mengoptimalkan cakupan kelurahan siagaaktif (Mandiri)
26. Meningkatkan Rumah, tempat-tempat umum (TTU), tempat pengelolaan
makanan (TPM) dalam memenuhi syarat kesehatan
27. Meningkatkan kualitas air minum yang memenuhi syarat kesehatan
28. Meningkatkan institusi yang melaksanakan UKK
29. Mengoptimalkan pelayanan TB sesuai standar bagi penderita TB
30. Mengoptimalkan layanan pemeriksaan bagi orang yang berisikoterinfeksi
HIV AIDS
31. Mengoptimalkan cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
DBD
32. Meningkatkan cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
33. Meningkatkan penduduk kota usia 15 s/d 59 tahun mendapat skrining
kesehatan sesuai standar
34. Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi penderita hipertensi sesuai standar
35. Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi penderita diabetes mellitus sesuai
standar
36. Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi penderita gangguanjiwa (ODGJ)
berat sesuai standar
37. Mengoptimalkan cakupan kelurahan mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikan epidemiologi< 24 jam.
7 Program dan kegiatan Program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2018 untuk mencapai
tujuan dan sasaran tersebut di atas adalah sebagai berikut :
7.1 . Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1. Penyediaan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi 2. Penyediaan Jasa, Peralatan dan Perlengkapan Kantor 3. Penyediaan Jasa Pengelola Pelayanan Perkantoran
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
25
7.2 . Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung/Bangunan Kantor 2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
7.3 . Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja &Keuangan
1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
7.4 . Program Pelayanan Kesehatan Dasar 1. Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Danurejan I 2. Upaya Kesehatan PeroranganPuskesmas Danurejan II 3. Upaya Kesehatan PeroranganPuskesmas Gedongtengen 4. Upaya Kesehatan PeroranganPuskesmas Gondokusuman I 5. Upaya Kesehatan PeroranganPuskesmas Gondokusuman II 6. Upaya Kesehatan PeroranganPuskesmas Gondomanan 7. Upaya Kesehatan PeroranganPuskesmas Jetis 8. Upaya Kesehatan PeroranganPuskesmas Kotagede I 9. Upaya Kesehatan PeroranganPuskesmas Kotagede II 10. Upaya Kesehatan PeroranganPuskesmas Kraton 11. Upaya Kesehatan PeroranganPuskesmas Mantrijeron 12. Upaya Kesehatan PeroranganPuskesmas Mergangsan 13. Upaya Kesehatan PeroranganPuskesmas Ngampilan 14. Upaya Kesehatan PeroranganPuskesmas Pakualaman 15. Upaya Kesehatan PeroranganPuskesmas Tegalrejo 16. Upaya Kesehatan PeroranganPuskesmas Umbulharjo I 17. Upaya Kesehatan PeroranganPuskesmas Umbulharjo II 18. Upaya Kesehatan PeroranganPuskesmas Wirobrajan 19. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Danurejan I 20. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Danurejan II 21. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Gedongtengen 22. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Gondokusuman I 23. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Gondokusuman II 24. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Gondomanan 25. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Jetis
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
26
26. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kotagede I 27. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kotagede II 28. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kraton 29. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Mantrijeron 30. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Mergangsan 31. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Ngampilan 32. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Pakualaman 33. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Tegalrejo 34. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Umbulharjo I 35. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Umbulharjo II 36. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Wirobrajan
7.5 . Program Pelayanan Kesehatan Rujukan 1. Upaya Pelayanan Kesehatan Rujukan RS "Pratama" 2. Pendukung Pelayanan Kesehatan Rujukan RS "Pratama"
7.6 . Program Upaya Pelayanan Kesehatan 1. Pelayanan Kesehatan Primer dan Rujukan 2. Pelayanan Kesehatan Khusus 3. Pengelolaan Penjaminan dan Peningkatan Mutu Kesehatan 4. Pengelolaan Operasional Public Safety Center 119
7.7 Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat 1. Pembinaan Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat 2. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang
Kesehatan 3. Penyehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja 4. Operasional Laboratorium Kesehatan Lingkungan
7.8 Program Regulasi dan Pengembangan Sumber Daya Kesehatan 1. Pembinaan Regulasi Sarana Prasarana dan Sertifikasi Bidang
Kesehatan 2. Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia
Kesehatan (SDMK) 3. Pengelolaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan Minuman
7.9 Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 1. Pengelolaan Surveilans dan Sistem Informasi Kesehatan
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
27
2. Pencegahan, Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi 3. Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan
Jiwa
8. Indikator Tujuan Tahun 2018 Tabel 2.1 Indikator Tujuan Tahun 2018 yang termuat dalam Renstra Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta
NO. TUJUAN URAIAN INDIKATOR TARGET 2018
1. Meningkatkan Derajat Kesehatan Jumlah Kematian Ibu 4
Angka Kematian Bayi 7.19
Prevalensi Balita gizi buruk dan kurang 8.65
Prevalensi stunting 12.8
10.Indikator Kinerja Utama (IKU) Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama (IKU)Tahun 2018 yang termuat dalam Renstra Dinas
Kesehatan Kota Yogyakarta
NO Sasaran Indikator Target 2018
1 Mutu Fasilitas Kesehatan Meningkat
Indeks kepuasan layanan kesehatan puskesmas 78
Indeks kepuasan layanan kesehatan Rumah Sakit Pratama
70
Persentase penduduk miskin mendapatkan jaminan kesehatan
100%
Persentase penduduk yang mempunyai JKN 94%
Persentase Fasilitas kesehatan milik pemerintah yang difasilitasi akreditasi
95%
Persentase Fasilitas kesehatan tingkat pertama milik pemerintah yang memenuhi standar
100%
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
28
Persentase Rumah Sakit yang mendapat pendampingan sistem pelayanan rujukan
78.95%
Cakupan Penanganan Kegawatdaruratan Kesehatan
100%
Persentase hasil pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji
100%
Persentase Fasilitas kesehatan yang sesuai standar 82%
Persentase tenaga Kesehatan yang berijin 75%
Persentase sertifikasi hotel, restoran dan kolam renang yang sudah tersertifikasi laik sehat
65%
PersentaseTenagaKesehatansesuaikompetensi 85%
Persentase Tenaga Penyehat Tradisional yang terdaftar
65%
Persentase ketersediaan obat, vaksin dan alkes
96%
Persentase penggunaan obat rasional di Puskesmas
94%
2. Keluarga sehat meningkat
Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Pelayanan Antenatal sesuai Standar
100%
Persentase Ibu Bersalin Mendapatkan Pelayanan Persalinan sesuai Standar
100%
Persentase Bayi Baru Lahir Mendapatkan Pelayanan sesuai Standar
100%
Persentase balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
100%
Persentase anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
100%
Persentase warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapat skrening kesehatan sesuai standar
100%
Jumlah Wilayah yang melaksanakan KTR 384
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
29
Cakupan Kelurahan Siaga Aktif (Mandiri) 48.89%
Persentase rumah, Tempat-tempat Umum (TTU), Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan
90%
Presentase Kualitas Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan
87%
Persentase Institusi yang melaksanakan UKK 100%
Persentase penderita TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar
100%
Persentase orang berisiko terinfeksi HIV AiDs ( Ibu Hamil, Pasien TB, Pasien IMS, waria/transgender, pengguna napza dan warga binaan lembaga pemasyarakatan ) mendapatkan Pemeriksaan HIV AIDs
100%
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD
100%
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100%
Persentase penduduk kota usia 15 s/d 59 tahun mendapat skrening kesehatan sesuai standar
100%
Persentase penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
100%
Persentase penderita Diabetes melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
100%
Persentase orang dengan gangguan Jiwa (ODGJ) berat mendapat pelayanan kesehatan sesuai standart
100%
Cakupan Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 jam
100%
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
30
B. PERJANJIAN KINERJA Perjanjian kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan
dari Walikota sebagai pemberi amanah kepada Pimpinan SKPD sebagai penerimaan manah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indicator kinerja. Melalui perjanjian ini maka terwujudlah komitmen dan kesepakatan antara Walikota sebagai pemberi amanah dan Pimpinan SKPD sebagai penerima amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumberdaya yang tersedia.
Perjanjian Kinerja Tahun 2018 disusun dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil.
Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan berisi Sasaran strategis, Indikator sasaran dan Target yang akan dicapai dalam tahun tertentu. Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tahun 2018 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel. 2.3. Perjanjian Kinerja Tahunan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tahun 2018
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program / kegiatan Anggaran
Perubahan (Rp.)
Mutu fasilitas kesehatan meningkat
Persentase jumlah Rumah sakit dan puskesmas yang terakreditasi
76.92% Program pelayanan kesehatan dasar
46.077.588.027
Program pelayanan kesehatan rujukan
33.195.826.006
Program upaya pelayanan kesehatan
28.553.413.882
Program Regulasi dan Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
11.041.347.135
Keluarga sehat meningkat
Cakupan keluarga dengan indikator keluarga sehat
42% Program peningkatan kesehatan masyarakat
4.189.401.345
Program pencegahan dan pengendalian penyakit
2.164.018.369
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
31
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas Kinerja Dinas kesehatan Kota Yogyakarta adalah perwujudan
Dinas Kesehatan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan pelaksanaan
tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dinas
Kesehatan Kota Yogyakarta selaku Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota
Yogyakarta melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan
Kinerja Dinas Kesehatan yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
Pada Bab ini akan disampaikan uraian pengukuran kinerja, analisis dan
evaluasi akuntabilitas kinerja, termasuk didalamanya menguraikan secara
sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang
dihadapi serta langkah-langkah yang diambil guna mengatasi hambatan dan
permaslahan.
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pengukuran capaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta tahun 2018
digunakan untuk mengetahui keberhasilan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta
dalam melaksanakan program dan kegiatan selama 1 tahun anggaran. Laporan ini
dibuat untuk memberikan gambaran pencapaian target masing-masing indikator
kinerja yang ditetapkan dalam dokumen RENSTRA Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta Tahun 2017 – 2022 sehingga dapat digunakan untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan, sasaran,
strategi kebijakan dan program yang telah ditetapkan untuk mewujudkan visi dan
misi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
32
A.1. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dilakukan
berdasarkan Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2017 - 2022 serta dokumen
Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tahun 2018. Capaian Kinerja
Sasaran Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta merupakan tingkat pencapaian target
indikator yang dicapai Tahun 2018. Pengukuran tingkat capaian kinerja dimaksud,
dilakukan dengan cara membandingkan nilai indikator kinerja sasaran antara
realisasi dan target yang ditampulkan dalam bentuk persentase.
Capaian Indikator Kinerja Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan
target dengan realisasi indikator kinerja sasaran sebagaimana disajikan berikut
ini:
1. Semakin tinggi realisasi menunjukan capaian kinerja yang semakin baik, maka
digunakan rumus;
2. Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah capaian kinerja, maka
digunakan rumus :
Hasil Penilaian Kinerja sasaran didapatkan dari rerata nilai capaian
indikator dari masing-masing sasaran tersebut. Penilaian keberhasilan
pencapaian indikator kinerja sasaran Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta tersebut,
kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah
menggunakan skala nilai peringkat kinerja yang tertuang dari Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017.
Persentase capaian Realisasi x 100% rencana tingkat capaian = Rencana
Persentase capaian Rencana – (Realisasi-Rencana) x 100% rencana tingkat capaian = Rencana
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
33
Tabel 3.1: Skala Nilai Peringkat Kinerja
NO. Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
1. 91% < 100% Sangat Tinggi
2. 76% < 90% Tinggi
3. 66% < 75% Sedang
4. 51% < 65% Rendah
5. < 50 % Sangat Rendah Sumber : Lampiran Permendagri Nomor 86 Tahun 2017
A.2. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Indikator Kinerja Strategis merupakan ukuran keberhasilan dari suatu
tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain Indikator
Strategis digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari Instansi pemerintah yang
bersangkutan termasuk didalamnya adalah Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.
Secara umum Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta telah dapat melaksanakan tugas
dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RENSTRA
maupun RPJMD Tahun 2017-2022. Jumlah tujuan Dinas Kesehatan yang ditetapkan
dalam RPJMD Kota Yogyakarta Tahun 2017 -2022 sejumlah 1 tujuan dengan 4
indikator, Jumlah sasaran sebanyak 2 sasaran dengan 2 indikator dan jumlah
indikator program 36 indikator.
1. Perbandingan antara Target dan Kinerja dinas Kesehatan tahun 2017
Cakupan Realisasi atas indikator kinerja selama tahun 2018 Dinas
Kesehatan Kota Yogyakarta menunjukan hasil sebagai berikut: Tabel 3.2.
Realisasi Indikator Kinerja Tujuan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tahun 2018 No Tujuan Indikator Target
2018 Realisasi
2018 Capaian
2018 Kriteria
Penilaian
1 Meningkatkan Derajat Kesehatan
Jumlah Kematian Ibu 4 4 100% Sangat Tinggi
2 Angka Kematian Bayi
7.18 9.76 64.07% Rendah
3 Prevalensi Balita gizi buruk dan kurang
8.65 8.53 101.39% Sangat Tinggi
4 Prevalensi stunting 12.8 12.8 100% Sangat Tinggi
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
34
a. Angka Kematian Ibu
Untuk indikator Kematian Ibu merupakan indikator upaya menekan jumlah kasus kejadian, sehingga semakin rendah kasus kejadianmaka penilaian kinerjanya semakin baik. Berdasarkan realisasi pencapaian indikator pada tahun 2018 sebesar 4 kematian ibu, hal ini berarti sudah mencapai target yang ditentukan sebesar 4 kematian ibu. Hal ini menunjukkan bahwa capaian kinerja terhadap indikator tersebut sebesar 100 % atau diinterpretasi dalam kategori sangat tinggi.
b. Angka Kematian Bayi Indikator ini merupakan indikator upaya menekan angka kejadian,
sehingga semakin rendah kejadian (angka yang dicapai) maka penilaian kinerjanya semakin baik. Berdasarkan realisasi pencapaian indikator pada tahun 2018 sebesar 9.76 per 1000 kelahiran hidup, hal ini berarti belum mencapai target yang ditentukan sebesar 7.18 per 1000 kelahiran hidup. Hal ini menunjukkan bahwa capaian kinerja terhadap indikator tersebut sebesar 64.07% atau diinterpretasi dalam kategori rendah.
c. Prevalensi Gizi Buruk dan Kurang Indikator ini merupakan indikator upaya menekan angka kejadian,
sehingga semakin rendah kejadian (angka yang dicapai) maka penilaian kinerjanya semakin baik. Berdasarkan realisasi pencapaian indikator prevalensi Gizi buruk dan Kurang pada tahun 2018 sebesar 8.53%, hal ini berarti sudah mencapai/melebihi target yang ditentukan sebesar 8.65%. Hal ini menunjukkan bahwa capaian kinerja terhadap indikator tersebut sebesar 101.39% atau diinterpretasi dalam kategori sangat tinggi.
d. Prevalensi Stunting Indikator ini merupakan indikator upaya menekan angka kejadian,
sehingga semakin rendah kejadian (angka yang dicapai) maka penilaian kinerjanya semakin baik. Berdasarkan realisasi pencapaian indikator prevalensi stunting pada tahun 2018 sebesar 12.8%, hal ini berarti sudah mencapai target dari target yang ditentukan sebesar 12.8 %. Hal ini menunjukkan bahwa capaian kinerja terhadap indikator tersebut sebesar 100 % atau diinterpretasi dalam kategori sangat tinggi.
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
35
Tabel 3.3. Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tahun 2018
No Sasaran Indikator Target 2018
Realisasi 2018
Capaian 2018
Kriteria Penilaian
1
Mutu Fasilitas Kesehatan Meningkat
Persentase Rumah Sakit dan puskesmas yang terakreditasi
76.92% 76.92% 100% Sangat Tinggi
2. Keluarga Sehat Meningkat
Cakupan Keluarga dengan indikator keluarga sehat
42% 40% 95.24% Sangat Tinggi
a. Mutu Fasilitas Kesehatan Meningkat
Realisasi indikator Persentase Rumah Sakit dan Puskesmas yang terakreditasi untuk tahun 2018 sebesar 76.92% sudah tercapai dari target 76.92 % yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 100% dalam kategori Sangat tinggi.
b. Keluarga Sehat Meningkat Realisasi indikator Cakupan keluarga dengan indikator keluarga sehat pada tahun 2018 mencapai 40% dengan target yang ditetapkan 42%. Hal ini menunjukkan bahwa indikator ini belum mencapai target. Jika ditinjau dari kinerja maka tercapai 95.24% dengan kategori Tinggi.
Tabel 3.4. Realisasi Indikator Kinerja Program Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tahun 2018
NO Program Indikator Target 2018
Realisasi 2018
Capaian 2018
Kriteria Penilaian
1 Program pelayanan kesehatan dasar
Indeks kepuasan layanan kesehatan puskesmas 78 79.10 101.41% Sangat
Tinggi
2 Program pelayanan kesehatan rujukan
Indeks kepuasan layanan kesehatan Rumah Sakit Pratama 70 75.92 108.46% Sangat
Tinggi
3 Program upaya pelayanan kesehatan
Persentase penduduk miskin mendapatkan jaminan kesehatan 100% 100% 100% Sangat
Tinggi
4 Persentase penduduk yang mempunyai JKN 94% 96.11% 102.24% Sangat
Tinggi 5 Persentase Fasilitas
kesehatan milik pemerintah yang difasilitasi akreditasi
95% 95% 100% Sangat Tinggi
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
36
6 Persentase Fasilitas kesehatan tingkat pertama milik pemerintah yang memenuhi standar
100% 100% 100% Sangat Tinggi
7 Persentase Rumah Sakit yang mendapat pendampingan sistem pelayanan rujukan
78.95% 100% 126.66% Sangat Tinggi
8 Cakupan Penanganan Kegawatdaruratan Kesehatan
100% 100% 100% Sangat Tinggi
9 Persentase hasil pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji
100% 109% 109% Sangat Tinggi
10 Program regulasi dan pengembangan sumber daya kesehatan
Persentase Fasilitas kesehatan yang sesuai standar 82% 95.77% 116.79% Sangat
Tinggi
11 Persentase tenaga Kesehatan yang berijin 75% 95.28% 127.04% Sangat
Tinggi 12 Persentase sertifikasi
hotel, restoran dan kolam renang yang sudah tersertifikasi laik sehat
65% 65% 100% Sangat Tinggi
13 Persentase Tenaga Kesehatan sesuai Kompetensi 85% 90.70% 106.71% Sangat
Tinggi
14 Persentase Tenaga Penyehat Tradisional yang terdaftar
65% 70.3% 108.2% Sangat Tinggi
15 Persentase ketersediaan obat, vaksin dan alkes 96% 96.2% 100.2% Sangat
Tinggi 16 Persentase penggunaan
obat rasional di Puskesmas
94% 95.40% 101.5% Sangat Tinggi
17 Program peningkatan kesehatan masyarakat
Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Pelayanan Antenatal sesuai Standar 100% 97.02% 97.02% Sangat
Tinggi
18 Persentase Ibu Bersalin Mendapatkan Pelayanan Persalinan sesuai Standar 100% 100% 100% Sangat
Tinggi
19 Persentase Bayi Baru Lahir Mendapatkan Pelayanan sesuai Standar 100% 100% 100% Sangat
Tinggi
20 Persentase balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
100% 82.42% 82.42% Tinggi
21 Persentase anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
100% 100% 100% Sangat Tinggi
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
37
22 Persentase warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapat skrening kesehatan sesuai standar
100% 89.99% 89.99% Tinggi
23 Jumlah Wilayah yang melaksanakan KTR 384 410 106.8% Sangat
Tinggi 24 Cakupan Kelurahan Siaga
Aktif (Mandiri) 48.89% 48.89% 100% Sangat Tinggi
25 Persentase rumah, Tempat-tempat Umum (TTU), Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan
90% 91.5% 101.67% Sangat Tinggi
26 Presentase Kualitas Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan
87% 91.17% 104.79% Sangat Tinggi
27 Persentase Institusi yang melaksanakan UKK 100% 100% 100% Sangat
Tinggi 28 Program
pencegahan dan pengendalian penyakit
Persentase penderita TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar 100% 100% 100% Sangat
Tinggi
29 Persentase orang berisiko terinfeksi HIV AiDs ( Ibu Hamil, Pasien TB, Pasien IMS, waria/transgender, pengguna napza dan warga binaan lembaga pemasyarakatan ) mendapatkan Pemeriksaan HIV AIDs
100% 100% 100% Sangat Tinggi
30 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD 100%
100%
100%
Sangat Tinggi
31 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100% 100% 100% Sangat
Tinggi
32 Persentase penduduk kota usia 15 s/d 59 tahun mendapat skrening kesehatan sesuai standar
100% 100% 100% Sangat Tinggi
33 Persentase penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
100% 100% 100% Sangat Tinggi
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
38
34 Persentase penderita Diabetes melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
100% 100% 100% Sangat Tinggi
35 Persentase orang dengan gangguan Jiwa (ODGJ) berat mendapat pelayanan kesehatan sesuai standart
100% 100% 100% Sangat Tinggi
36 Cakupan Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 jam
100% 100% 100% Sangat Tinggi
Berdasarkan hasil penilaian kinerja indikator strategis Dinas Kesehatan
kota Yogyakarta yang tercantum pada tabel diatas dapat dilihat bahwa predikat
pencapaian indikator stategis Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dari 4 indikator
tujuan 3 indikator dengan predikat Sangat Tinggi dan 1 indikator dengan predikat
Rendah, dan pada indikator sasaran 2 indikator kinerja dengan predikat sangat
tinggi, sedangkan pada indikator program dari 36 indikator kinerja yang dinilai, 34
indikator kinerja berpredikat sangat tinggi, dan 2 indikator berpredikat Tinggi.
1. Indeks Kepuasan Layanan Kesehatan Puskesmas
Realisasi indikator Indeks Kepuasan Layanan Kesehatan Puskesmas untuk tahun 2018 sebesar 79.10 sudah tercapai dari target 78 yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 101.41% dalam kategori Sangat tinggi
2. Indeks Kepuasan Layanan Kesehatan Rumah Sakit Pratama
Realisasi indikator Indeks Kepuasan Layanan Kesehatan Rumah Sakit Pratama untuk tahun 2018 sebesar 75.92 sudah tercapai dari target 70 yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 108.46% dalam kategori Sangat tinggi
3. Persentase Penduduk Miskin Mendapatkan Jaminan Kesehatan
Realisasi Presentase Penduduk Miskin Mendapat Jaminan Kesehatan untuk tahun 2018 sebesar 100% sudah tercapai dari target 100% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 100% dalam kategori Sangat tinggi
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
39
4. Persentase Penduduk yang Mempunyai JKN
Realisasi Presentase Penduduk yang Mempunyai JKN untuk tahun 2018 sebesar 94 sudah tercapai dari target 96.11% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 102.24% dalam kategori Sangat tinggi
5. Persentase Fasilitas Kesehatan Milik Pemerintah yang difasilitasi
Akreditasi
Realisasi Presentase Fasilitas Kesehatan Milik Pemerintah yang difasilitasi Akreditasi untuk tahun 2018 sebesar 95% sudah tercapai dari target 95% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 100% dalam kategori Sangat tinggi
6. Persentase Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah yang
Memenuhi Standar
Realisasi Presentase Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah yang Memenuhi Standar untuk tahun 2018 sebesar 100% sudah tercapai dari target 100% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 100% dalam kategori Sangat tinggi
7. Persentase Rumah Sakit yang Mendapat Pendampingan Sistem
Pelayanan Rujukan
Realisasi Presentase Rumah Sakit yang Mendapat Pendampingan Sistem Pelayanan Rujukan untuk tahun 2018 sebesar 100% sudah tercapai dari target 78,95% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 126,66% dalam kategori Sangat tinggi
8. Cakupan Penanganan Kegawatdaruratan Kesehatan
Realisasi Cakupan Penanganan Kegawatdaruratan Kesehatan untuk tahun 2018 sebesar 100% sudah tercapai dari target 100% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 100% dalam kategori Sangat tinggi
9. Persentase Hasil Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji
Realisasi Presentase Hasil Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji untuk tahun 2018 sebesar 109% sudah tercapai dari target 100% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 109% dalam kategori Sangat tinggi.
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
40
10. Persentase Fasilitas Kesehatan yang Sesuai Standar
Realisasi Presentase Fasilitas Kesehatan yang Sesuai Standar untuk tahun 2018 sebesar 95.77% sudah tercapai dari target 82% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 116.79% dalam kategori Sangat tinggi
11. Persentase Tenaga Kesehatan yang Berijin
Realisasi Presentase Tenaga Kesehatan yang Berijin untuk tahun 2018 sebesar 95,28% sudah tercapai dari target 75% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 127.04% dalam kategori Sangat tinggi
12. Persentase Sertifikasi Hotel, Restoran dan Kolam Renang yang Sudah
Tersertifikasi Laik Sehat
Realisasi Presentase Sertifikasi Hotel, Restoran dan Kolam Renang yang Sudah Tersertifikasi Laik Sehat untuk tahun 2018 sebesar 65% sudah tercapai dari target 65% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 100% dalam kategori Sangat tinggi.
13. Persentase Tenaga Kesehatan Sesuai Kompetensi
Realisasi Presentase Tenaga Kesehatan Sesuai Kompetensi untuk tahun 2018 sebesar 90.70% belum mencapai dari target 85% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 106.71% dalam kategori Sangat tinggi.
14. Persentase Tenaga Penyehat Tradisional yang Terdaftar
Realisasi Presentase Tenaga Penyehat Tradisional yang Terdaftar untuk tahun 2018 sebesar 70.3% sudah tercapai dari target 65% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 108,2% dalam kategori Sangat tinggi.
15. Persentase Ketersediaan Obat, Vaksin dan Alkes
Realisasi Persentase Ketersediaan Obat, Vaksin dan Alkes untuk tahun 2018 sebesar 96,2% sudah tercapai dari target 96% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 100.2% dalam kategori Sangat tinggi.
16. Persentase Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas
Realisasi Presentase Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas untuk tahun 2018 sebesar 95.40% sudah tercapai dari target 94% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 101.5% dalam kategori Sangat tinggi.
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
41
17. Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Pelayanan Antenatal sesuai Standar
Realisasi Presentase Ibu Hamil Mendapat Pelayanan Antenatal sesuai Standar untuk tahun 2018 sebesar 97.02% belum mencapai dari target 100% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 97.02% dalam kategori Sangat Tinggi.
18. Persentase Ibu Bersalin Mendapatkan Pelayanan sesuai Standar
Realisasi Presentase Ibu Bersalin Mendapat Pelayan sesuai Standar untuk tahun 2018 sebesar 100% sudah tercapai dari target 100% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 100% dalam kategori Sangat tinggi.
19. Persentase Bayi Baru Lahir Mendapatkan Pelayanan sesuai Standar
Realisasi Presentase Bayi Baru Lahir Mendapatkan Pelayanan sesuai Standar untuk tahun 2018 sebesar 100% belum mencapai dari target 100% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 100% dalam kategori Sangat Tinggi.
20. Persentase Balita Mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai Standar
Realisasi Presentase Balita mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai Standar untuk tahun 2018 sebesar 82.42% belum mencapai dari target 100% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 82.42% dalam kategori Tinggi.
21. Persentase Anak pada Usia Pendidikan Dasar Mendapat Skrining
Kesehatan sesuai Standar
Realisasi Presentase Anak pada Usia Pendidikan Dasar mendapat Skrining untuk tahun 2018 sebesar 100% belummencapai dari target 100% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 95,36% dalam kategori Sangat tinggi.
22. Persentase Warga Negara Indonesia Usia 60 Tahun Ke Atas Mendapat
Skrening Kesehatan sesuai Standar
Realisasi Presentase Warga Negara Indonesia Usia 60 Tahun Ke Atas mendapat Skrening Kesehatan sesuai Standar untuk tahun 2018 sebesar 89.99% belummencapai dari target 100% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 89,99% dalam kategori Tinggi.
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
42
23. Jumlah Wilayah yang Melaksakan KTR
Realisasi Jumlah Wilayah yang Melaksanakan KTR untuk tahun 2018 sebesar 410 sudah tercapai dari target 384 yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 106.8% dalam kategori Sangat tinggi.
24. Cakupan Kelurahan Siaga Aktif (Mandiri)
Realisasi Cakupan Kelurahan Siaga Aktif (Mandiri) untuk tahun 2018 sebesar 48.89% sudah tercapai dari target 48.89% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 100% dalam kategori Sangat tinggi.
25. Persentase Rumah, Tempat-Tempat Umum (TTU), Tempat Pengolahan
Makanan (TPM) yang Memenuhi Syarat Kesehatan
Realisasi Presentase Rumah, Tempat-Tempat Umum (TTU), Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yang Memenuhi Syarat Kesehatan untuk tahun 2018 sebesar 91.5% sudah tercapai dari target 90% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 101.67% dalam kategori Sangat tinggi.
26. Presentase Kualitas Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan
Realisasi Presentase Kualitas Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan untuk tahun 2018 sebesar 91,17% sudah tercapai dari target 87% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 104,79% dalam kategori Sangat tinggi.
27. Presentase Institusi yang Melaksamakan UKK
Realisasi Presentase Institusi yang Melaksanakan UKK untuk tahun 2018 sebesar 100% sudah tercapai dari target 100% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 100% dalam kategori Sangat tinggi
28. Persentase Penderita TB Mendapat Pelayanan TB sesuai Standar
Realisasi Presentase Penderita TB Mendapat Pelayanan TB sesuai Standar untuk tahun 2018 sebesar 100% sudah tercapai dari target 100% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 100% dalam kategori Sangat tinggi.
29. Persentase Orang Berisiko Terinfeksi HIV AIDs (Ibu Hamil, Pasien TB,
Pasien IMS, waria/transgender, Pengguna Napza dan Warga Binaan
Lembaga Pemasyarakatan) Mendapatkan Pemeriksaan HIV AIDs
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
43
Realisasi Presentase Orang Berisiko Terinfeksi HIV AIDS (Ibu Hamil, Pasien TB, Pasien IMS, Waria/Transgender, Pengguna Napza dan Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan) mendapat pemeriksaabn HIV AIDs untuk tahun 2018 sebesar 100% sudah tercapai dari target 100% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 100% dalam kategori Sangat tinggi
30. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita DBD
Realisasi Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderitaan DBD untuk tahun 2018 sebesar 100% sudah tercapai dari target 100% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 100% dalam kategori Sangat tinggi
31. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Realisasi Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) untuk tahun 2018 sebesar 100% sudah tercapai dari target 100% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 100% dalam kategori Sangat tinggi
32. Persentase Penduduk Kota Usia 15 s/d 59 Tahun Mendapat Skrening Kesehatan sesuai Standar Realisasi Presentase Penduduk Kota Usia 15 s/d 59 Tahun mendapat Skrening Kesehatan sesuai Standar untuk tahun 2018 sebesar 100% sudah tercapai dari target 100% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 100% dalam kategori Sangat Tinggi
33. Persentase Penderita Hipertensi Mendapatkan Pelayanan Kesehatan
sesuai Standar
Realisasi Presentase Penderita Hipertensi Mendapat Pelayanan kesehatan sesuai standar untuk tahun 2018 sebesar 100 % sudah tercapai dari target 100% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 100% dalam kategori Sangat Tinggi
34. Persentase Penderita Diabetes Melitus Mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai Standar Realisasi Presentase Penderita Diabetes Melitus mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai Standar untuk tahun 2018 sebesar 100% sudah tercapai
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
44
dari target 100% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 100% dalam kategori Sangat Tinggi
35. Presentase Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat Mendapat
Pelayanan Kesehatan sesuai Standar
Realisasi Presentase Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat Mendapat Pelayanan Kesehatan sesuai Standar untuk tahun 2018 sebesar 100% belum mencapai dari target 100% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah tercapai 100% dalam kategori Sangat Tinggi
36. Cakupan Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan
Epidemiologi <24 Jam
Realisasi Cakupan Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan
Epidemiologi <24 jam untuk tahun 2018 sebesar 100% sudah tercapai dari
target 100% yang ditetapkan, sehingga jika dilihat dari kinerja sudah
tercapai 100% dalam kategori Sangat tinggi
2. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta Tahun 2017 dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. Tabel 3.5
Realisasi Capaian Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2014-2018
N
O Indikator
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Reali
sasi
cap
aian
Reali
sasi
Capa
ian
Reali
sasi
Capa
ian
Reali
sasi
Capa
ian
Reali
sasi
Capa
ian
Tujuan : Meningkatkan Derajat Kesehatan
1 Jumlah Kematian Ibu
45,18 163 125,8 88 104,4
4 98 4
100%
4 100%
2 Angka Kematian Bayi
14,19 18 8,31 71,6 7,81 83,4 9.1 78.99%
9.76 64.07%
3 Prevalensi Balita gizi buruk dan kurang
7,93
%
113,
8%
7,97
%
104
%
9,05
%
88,1
% 8.41%
104.54%
8.53%
101.39%
4 Prevalensi stunting
14.42 - 14.4 - 13.3 - 14.61%
91.08%
12.8%
100%
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
45
Sasaran 1 : Mutu Fasilitas Kesehatan Meningkat
1
Persentase Rumah Sakit dan Puskesmas Yang terakre ditasi
- - - - - - 80.56%
130.9%
76.92%
100%
Sasaran 2 : Keluarga sehat meningkat
1 Cakupan Keluarga dengan indikator keluarga sehat
- - - - - - 33.81%
82.95% 40% 95.24
%
Program
1 Indeks kepuasan layanan kesehatan puskesmas
75,9 104
% 78,2
102
% 80
100
% 79.07 102.69% 79.10 101.4
1%
2 Indeks kepuasan layanan kesehatan Rumah Sakit Pratama
- - - - - - 74 113.85% 75.92 108.4
6%
3 Persentase penduduk miskin mendapatkan jaminan kesehatan
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
% 100%
100%
4 Persentase penduduk yang mempunyai JKN
96.02%
109.12%
96.11%
102.24%
5 Persentase Fasilitas kesehatan milik pemerintah yang difasilitasi akreditasi
- - - - - - 95% 100% 95% 100
%
6 Persentase Fasilitas
100 100 100 100 100 100 100 100 100%
100%
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
46
kesehatan tingkat pertama milik pemerintah yang memenuhi standar
% % % % % % % %
7 Persentase Rumah Sakit yang mendapat pendampingan sistem pelayanan rujukan
- - - - - - 77.78%
136.12%
100%
126.66%
8 Cakupan Penanganan Kegawatdaruratan Kesehatan
97,27
%
97,2
7%
100
%
100
%
92,27
%
92,27
% 100%
100%
100%
100%
9 Persentase hasil pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji
- - - - - - 120.90%
120.90%
109%
109%
10 Persentase Fasilitas kesehatan yang sesuai standar
- - - - - - 91.90%
114.88%
95.77%
116.79%
11 Persentase tenaga Kesehatan yang berijin
- - - - - - 97.14%
138.77%
95.28%
127.04%
12 Persentase sertifikasi hotel, restoran dan kolam renang yang sudah tersertifikasi laik sehat
- - - - - - 60.12%
109.31% 65% 100
%
13 Persentase Tenaga Kesehatan sesuai Kompetensi
84,96
%
98,7
9%
97,92
%
116,1
7%
87,47
%
99,40
% 77.72
% 97.15
% 90.70
% 106.7
1%
14 Persentase Tenaga Penyehat Tradisional yang terdaftar
- - - - - - 65.28%
108.80%
70.3%
108.2%
15 Persentase ketersediaan obat, vaksin dan alkes
91,97
%
98,8
9%
93,19
%
99,14
%
95,02
%
100,2
% 95.18
% 100.1
9% 96.2% 100.2%
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
47
16 Persentase penggunaan obat rasional di Puskesmas
- - - - - - 94% 110.59%
95.40%
101.5%
17 Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Pelayanan Antenatal sesuai Standar
- - - - - - 90.09%
90.09%
97.02%
97.02%
18 Persentase Ibu Bersalin Mendapatkan Pelayanan Persalinan sesuai Standar
- - - - - - 100%
100%
100%
100%
19 Persentase Bayi Baru Lahir Mendapatkan Pelayanan sesuai Standar
- - - - - - 89.34%
89.34%
100%
100%
20 Persentase balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
- - - - - - 71.95%
71.95%
82.42%
82.42%
21 Persentase anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
- - - - - - 95.36%
95.36%
100%
100%
22 Persentase warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapat skrening kesehatan sesuai standar
- - - - - - 78.92%
78.92%
89.99%
89.99%
23 Jumlah Wilayah yang melaksanakan KTR
- - - - - - 364 100% 410 106.8%
24 Cakupan Kelurahan Siaga Aktif (Mandiri)
- - - - - - 44.44% 202% 48.89
% 100%
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
48
25 Persentase rumah, Tempat-tempat Umum (TTU), Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan
- - - - - - 96.04%
112.99%
91.5%
101.67%
26 Presentase Kualitas Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan
- - - - - - 89.42%
104.95%
91.17%
104.79%
27 Persentase Institusi yang melaksanakan UKK
- - - - - - 100%
166.67%
100%
100%
28 Persentase penderita TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar
- - - - - - 100%
100%
100%
100%
29 Persentase orang berisiko terinfeksi HIV AiDs ( Ibu Hamil, Pasien TB, Pasien IMS, waria/transgender, pengguna napza dan warga binaan lembaga pemasyarakatan ) mendapatkan Pemeriksaan HIV AIDs
- - - - - - 100%
100%
100%
100%
30 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100%
100%
100%
100%
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
49
31 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
- - - - - - 100% 100% 100% 100%
32 Persentase penduduk kota usia 15 s/d 59 tahun mendapat skrening kesehatan sesuai standar
- - - - - - 100%
100%
100%
100%
33 Persentase penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
- - - - - - 100%
100%
100%
100%
34 Persentase penderita DM mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
- - - - - - 100%
100%
100%
100%
35 Persentase orang dengan gangguan Jiwa (ODGJ) berat mendapat pelayanan kesehatan sesuai standart
- - - - - - 88.33%
88.33%
100%
88.33%
36 Cakupan Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 jam
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
% 100%
100%
100%
100%
Bila dibandingkan dengan tahun 2017 dan 2018, Capaian Kinerja Sasaran
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta tahun 2018 sedikit mengalami perubahan dan
bila dilihat dari hasil capaian indikator mengalami kenaikan capaian kinerja .
Seperti terlihat pada tabel dibawah ini :
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
50
Tabel 3.6 Perbandingan hasil Capaian Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2014 – 2018
NO PREDIKAT JUMLAH SASARAN JUMLAH INDIKATOR
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
1 Sangat Tinggi 8 8 7 1 2 27 25 24 31 34
2 Tinggi 0 0 1 1 0 0 2 2 4 2
3 Sedang 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
4 Rendah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Sangat Rendah 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
3. Membandingkan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun 2018 dengan target
Jangka Menengah dalam dokumen Perencanaan Strategis Organisasi
Tabel 3.7
Pencapaian Indikator Strategis Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tahun 2018
NO Tujuan Indikator Target Realisas
i
Capaian 2018
Target
Renstra
2019
Capaian
RPJMD
1 Meningkatkan
Derajat
Kesehatan
Jumlah Kematian Ibu 4 4 100% 4 100%
2 Angka Kematian Bayi 7.19 9.76 64.07% 7.13 64.07%
3 Prevalensi Balita gizi buruk dan kurang
8.65 8.53 101.39% 8.42 101.39%
4 Prevalensi stunting 12.8 12.8 100% 12.6 100%
NO Sasaran Indikator Target Realisas
i
Capaian 2018
Target
Renstra
2019
Capaian
RPJMD
1 Mutu Fasilitas Kesehatan Meningkat
Persentase Rumah Sakit dan puskesmas yang terakreditasi
76.92% 79.92% 100% 79.49% 100%
2. Keluarga Sehat Menibgkat
Cakupan Keluarga dengan indikator keluarga sehat
42% 40% 95.24% 45% 82.95%
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
51
NO Program Indikator Target Realisas
i
Capaian 2018
Target
Renstra
2019
Capaian
RPJMD
1 Program pelayanan kesehatan dasar
Indeks kepuasan layanan kesehatan puskesmas
78 79.10 101.41% 79 101.41%
2. Program pelayanan kesehatan rujukan
Indeks kepuasan layanan kesehatan Rumah Sakit Pratama 70 75.92 108.46% 71 108.46%
3. Program upaya pelayanan kesehatan
Persentase penduduk miskin mendapatkan jaminan kesehatan
100% 100% 100% 100% 100%
4 Persentase penduduk yang mempunyai JKN 94% 96.11% 102.24% 100% 102.24%
5 Persentase Fasilitas kesehatan milik pemerintah yang difasilitasi akreditasi
95% 95% 100% 95% 100%
6 Persentase Fasilitas kesehatan tingkat pertama milik pemerintah yang memenuhi standar
100% 100% 100% 100% 100%
7 Persentase Rumah Sakit yang mendapat pendampingan sistem pelayanan rujukan
78.95% 100% 126.66% 84.21% 126.66%
8 Cakupan Penanganan Kegawatdaruratan Kesehatan
100% 100% 100% 100% 100%
9 Persentase hasil pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji
100% 109% 109% 100% 109%
10 Program regulasi dan pengembangan sumber daya kesehatan
Persentase Fasilitas kesehatan yang sesuai standar 82% 95.77% 116.79% 84% 116.79%
11 Persentase tenaga Kesehatan yang berijin 75% 95.28% 127.04% 80% 127.04%
12 Persentase sertifikasi hotel, restoran dan kolam renang yang sudah tersertifikasi laik sehat
65% 65% 100% 75% 100%
13 Persentase Tenaga Kesehatan sesuai Kompetensi
85% 90.70% 106.71% 90% 106.71%
14 Persentase Tenaga Penyehat Tradisional yang terdaftar
65% 70.3% 108.2% 70% 108.2%
15 Persentase ketersediaan obat, vaksin dan alkes
96% 96.2% 100.2% 97% 100.2%
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
52
16 Persentase penggunaan obat rasional di Puskesmas
94% 95.40% 101.5% 95% 101.5%
17 Program peningkatan kesehatan masyarakat
Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Pelayanan Antenatal sesuai Standar
100% 97.02% 97.02% 100% 97.02%
18 Persentase Ibu Bersalin Mendapatkan Pelayanan Persalinan sesuai Standar
100% 100% 100% 100% 100%
19 Persentase Bayi Baru Lahir Mendapatkan Pelayanan sesuai Standar
100% 100% 100% 100% 100%
20 Persentase balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
100% 82.42% 82.42% 100% 82.42%
21 Persentase anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
100% 100% 100% 100% 100%
22 Persentase warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapat skrening kesehatan sesuai standar
100% 89.99% 89.99% 100% 89.99%
23 Jumlah Wilayah yang melaksanakan KTR 384 410 106.8% 404 106.8%
24 Cakupan Kelurahan Siaga Aktif (Mandiri) 48.89% 48.89% 100% 57.80% 100%
25 Persentase rumah, Tempat-tempat Umum (TTU), Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan
90% 91.5% 101.67% 96% 101.67%
26 Persentase Kualitas Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan
87% 91.17% 104.79% 89.50% 104.79%
27 Persentase Institusi yang melaksanakan UKK
100% 100% 100% 100% 100%
28 Program pencegahan dan pengendalian penyakit
Persentase penderita TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar
100% 100% 100% 100% 100%
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
53
29 Persentase orang berisiko terinfeksi HIV AiDs ( Ibu Hamil, Pasien TB, Pasien IMS, waria/transgender, pengguna napza dan warga binaan lembaga pemasyarakatan ) mendapatkan Pemeriksaan HIV AIDs
100% 100% 100% 100% 100%
30 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD
100% 100%
100%
100% 100%
31 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100% 100% 100% 100% 100%
32 Persentase penduduk kota usia 15 s/d 59 tahun mendapat skrening kesehatan sesuai standar
100% 100% 100% 100% 100%
33 Persentase penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
100% 100% 100% 100% 100%
34 Persentase penderita Diabetes melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
100% 100% 100% 100% 100%
35 Persentase orang dengan gangguan Jiwa (ODGJ) berat mendapat pelayanan kesehatan sesuai standart
100% 100% 100% 100% 100%
36 Cakupan Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 jam
100% 100% 100% 100% 100%
Perbandingan realisasi kinerja Dinas Kesehatan kota Yogyakarta terhadap
standar Nasional tidak semua indikator dapat dibandingkan dengan standar
nasional dikarenakan standar yang ditetapkan secara nasional hanya mencakup
Standar Pelayanan Minimal (SPM), SDGs dan Renstra Kementrian Kesehatan Tahun 2015 – 2019.
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
54
4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahaun 2018 dengan Standar Nasional
mencakup Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Tabel 3.8
Perbandingan hasil Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 dengan standar Nasional
NO Sasaran Indikator Target Nasional
Realisasi 2018 Ket
1 Mutu Fasilitas Kesehatan Meningkat
Persentase Rumah Sakit dan puskesmas yang terakreditasi 79.92% 100%
Indeks kepuasan layanan kesehatan puskesmas 79.10 101.41%
Indeks kepuasan layanan kesehatan Rumah Sakit Pratama 75.92 108.46%
Persentase penduduk miskin mendapatkan jaminan kesehatan 100% 100%
Persentase penduduk yang mempunyai JKN 96.11% 102.24%
Persentase Fasilitas kesehatan milik pemerintah yang difasilitasi akreditasi 95% 100%
Persentase Fasilitas kesehatan tingkat pertama milik pemerintah yang memenuhi standar
100% 100%
Persentase Rumah Sakit yang mendapat pendampingan sistem pelayanan rujukan 100% 126.66%
Cakupan Penanganan Kegawatdaruratan Kesehatan 100% 100%
Persentase hasil pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji 109% 109%
Persentase Fasilitas kesehatan yang sesuai standar 95.77% 116.79%
Persentase tenaga Kesehatan yang berijin 95.28% 127.04%
Persentase sertifikasi hotel, restoran dan kolam renang yang sudah tersertifikasi laik sehat
65% 100%
Persentase Tenaga Kesehatan sesuai Kompetensi 90.70% 106.71%
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
55
Persentase Tenaga Penyehat Tradisional yang terdaftar 70.3% 108.2%
Persentase ketersediaan obat, vaksin dan alkes 96.2% 100.2%
Persentase penggunaan obat rasional di Puskesmas 95.40% 101.5%
2. Keluarga Sehat Meningkat
Cakupan Keluarga dengan indikator keluarga sehat 42% 40% 95.24%
Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Pelayanan Antenatal sesuai Standar
100% 97.02% 97.02%
Persentase Ibu Bersalin Mendapatkan Pelayanan Persalinan sesuai Standar
100% 100% 100%
Persentase Bayi Baru Lahir Mendapatkan Pelayanan sesuai Standar
100% 100% 100%
Persentase balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 100% 82.42% 82.42%
Persentase anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
100% 100% 100%
Persentase warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapat skrening kesehatan sesuai standar
100% 89.99% 89.99%
Jumlah Wilayah yang melaksanakan KTR 410 106.8%
Cakupan Kelurahan Siaga Aktif (Mandiri) 48.89% 100%
Persentase rumah, Tempat-tempat Umum (TTU), Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan
91.5% 101.67%
Presentase Kualitas Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan 91.17% 104.79%
Persentase Institusi yang melaksanakan UKK 100% 100%
Persentase penderita TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar
100% 100% 100%
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
56
Persentase orang berisiko terinfeksi HIV AiDs ( Ibu Hamil, Pasien TB, Pasien IMS, waria/transgender, pengguna napza dan warga binaan lembaga pemasyarakatan ) mendapatkan Pemeriksaan HIV AIDs
100% 100% 100%
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD 100%
100%
100%
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100% 100% 100%
Persentase penduduk kota usia 15 s/d 59 tahun mendapat skrening kesehatan sesuai standar 100% 100% 100%
Persentase penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 100% 100% 100%
Persentase penderita Diabetes melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
100% 100% 100%
Persentase orang dengan gangguan Jiwa (ODGJ) berat mendapat pelayanan kesehatan sesuai standart
100% 100% 100%
Cakupan Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 jam
100% 100% 100%
A.3. Analisis Capaian Kinerja
Hasil pengukuran kinerja tersebut diatas kemudian dilakukan analisis pada
setiap sasaran strategis untuk memberikan informasi yang lebih transparan
mengenai faktor pendukung serta faktor penghambat terhadap kinerja yang
diharapkan. Hasil analisis sasaran strategis Dinas kesehatan Kota Yogyakarta
adalah sebagai berikut :
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
57
1. Indikator Kinerja Tujuan : Meningkatkan Derajat Kesehatan Tabel 3.9 Capaian Kinerja Indikator Tujuan Dinas Kesehatan tahun 2018
NO Tujuan Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Ket
1. Menunggu
Derajat
Kesehatan
Jumlah Kematian Ibu
4 4 100% Sangat Tinggi
2. Angka Kematian Bayi
7.18 9.76 64.07% Rendah
3. Prevalensi Balita gizi buruk dan kurang
8.65 8.53 101.39% Sangat Tinggi
4. Prevalensi stunting
12.8 12.8 100% Sangat Tinggi
Rata-Rata Capaian Tujuan 91.4% (Sangat
Tinggi)
Rata- Rata capaian indikator kinerja Tujuan ini adalah 91.4 % dengan
predikat Sangat Tinggi. Dari 4 indikator kinerja, 3 indikator telah mencapai /
melebihi target dan 1 indikator belum mencapai target yang telah ditentukan.
Pencapaian indikator kinerja tersebut, dengan uraian sebagai berikut:
1. Jumlah Kematian Ibu
Kematian Ibu adalah banyaknya wanita yang meninggal pada tahun
tertentu dengan penyebab kematian yang terkait dengan gangguan kehamilan atau
penangganannya selama kehamilan, melahirkan dan masa nifas ( 42 hari setelah
melahirkan). Jumlah Kematian Ibu berguna untuk menggambarkan tingkat
perilaku hidup sehat, status gizi, kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, dan
tingkat pelayanan kesehatan. Jumlah Kematian Ibu di Kota Yogyakarta pada tahun
2018 adalah 4 dari target 4 Kematian Ibu. Hal ini menunjukan bahwa capaian
tersebut mencapai target. Permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan masih
adanya kematian ibu adalah masih kurang optimalnya peran serta lintas sektor
untuk mendukung program kesehatan ibu dan anak, Fasilitas kesehatan belum
bisa memberikan pelayanan yang optimal dalam penanganan ibu hamil dan
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
58
persalinan serta masih belum memadainya ketersediaan fasilitas kesehatan dan
Sumber Daya Manusia dalam memberikan ANC terpadu selain Puskesmas.
Dalam menurunkan angka kematian ibu di Kota Yogyakarta Upaya yang
dilakukan untuk menurunkan jumlah kematian ibu di Kota Yogyakarta adalah
melakukan Audit Maternal Perinatal ( AMP) untuk setiap adanya kasus kematian,
memberikan Pelatihan PONED untuk petugas medis dan paramedic di tingkat
pelayanan dasar, melakukan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan KIA, Pengadaan
Buku Kia dalam pemanfaatan perwal buku KIA , serta Pendampingan ibu hamil
dengan kader pendamping ibu hamil di setiap RW di Kota Yogyakarta.
2. Angka Kematian Bayi
Angka Kematian Bayi adalah Jumlah Kematian penduduk yang berusia
dibawah satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu disuatu
tempat.angka Kematian Bayi merupakan indikator yang berguna untuk
mengetahui status kesehatan anak dan dapat mencerminkan kesehatan
lingkungan, status kesehatan masyarakat dan tingkat perkembangan social
ekonomi masyarakat. Angka Kematian bayi pada tahun 2017 sebesar 9.1 bayi per
1000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2018 Angka Kematian bayi sebesar
9.76 bayi per 1000 kelahiran. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan kasus
kematian di Tahun 2018. Penyebab Kematian bayi terbanyak disebabkan oleh
kelainan kongenital dan berat badan lahir rendah / preterm. Penyebab ini sangat
dipengaruhi oleh status kesehatan ibu sejak sebelum hamil, yaitu pada masa
remaja atau sebagai calon pengantin, Untuk meningkatkan kesehatan sejak remaja
calon pengantin maka diperlukan kerjasama dan dukungan dari lintas sektor
terkait. Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan angka kematian
bayi di Kota Yogyakarta adalah dengan Dilaksanakan Audit Kematian Maternal dan
Perinatal dan membuat Pedoman rujukan kehamilan, persalinan dan bayi baru
lahir.
3. Prevalensi Balita Gizi Buruk dan Kurang
Upaya perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat, serta dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Prevalensi balita gizi buruk dan kurang di kota Yogyakarta
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
59
sebesar pada Pada tahun 2017 angka Prevalensi Balita Gizi Buruk dan Kurang adalah 8.41, sedangkan pada tahun 2018 prevalensi balita gizi buruk dan kurang sebesar 8.53. Hal ini menunjukkan bahwa prevalensi kasus balita gizi buruk dan kurang mengalami peningkatan pada tahun 2018 dengan jumlah balita gizi buruk dan kurang sebanyak 1235 balita . Faktor penyebab masih terjadinya gizi buruk dan kurang adalah Pemantauan pertumbuhan balita di wilayah tidak kurang optimal menyebabkann sttatus balita yang membutuhkan intervensi tidak dapat ditindaklanjuti. Sedangkan upaya yang dilaksanakan dalam pemecahan masalah adalah meningkatkan akses balta ke pelayanan pemantauan pertumbuhan, mengoptimalkanperan serta masyarakat agar pemantauan balita dapat maksimal., penyuluhan gizi seimbang kepada masyarakat, pemerian bantuan stimulan PMT Pemulihan bagi balita gizi buruk serta memberikan pelayanan pemulihan balita gizi buruk dan kurang di Rumah pemulihan Gizi ( RPG).
4. Prevalensi Stunting
Stunting ( kerdil ) pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada
anak bawah lima tahun akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak menjadi
terlalu pendek untuk usianya. Di Kota Yogyakarta prevalensi stunting pada tahun
2018 sebesar 12,8 sedangkan pada tahun 2017 sebesar 14.61%. Hal ini sudah
menunjukkan penurunan prevalensi stunting pada tahun 2018 dengan jumlah
balita stunting sebanyak 1847 balita. Dalam menurunkan prevalensi stunting di
Kota Yogyakarta menjadi perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat
pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas anak di masa depan.
Permasalahan yang dihadapi Upaya yang telah dilakukan adalah pola asuh anak
yang salah, terutama diawal pemberian Makanan Pendamping ASi, BBLR yang
meningkat, dan penyakit infeksi yang berulang. Upaya yang dilakukan dalam
penurunan prevalensi stunting adalah dengan pelatihan PMBA bagi petugas dan
kader, Sosialisasi dan Praktek PMBA di masyarakat, menurunkan angka BBLR
dengan ANC terpadu, Memberikan kelas ibu di tiap Puskesmas, dan mendorong
masyarakat untuk aktif dalam kegiatan KP Ibu.
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
60
2. Indikator Kinerja SASARAN
Sasaran 1 : “ Mutu Fasilitas Kesehatan Meningkat ”
Sasaran 2 : “ Cakupan Keluarga dengan indikator keluarga sehat ”
Hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran adalah sebagai berikut : Tabel 3.10 Capaian Kinerja Indikator Sasaran Dinas Kesehatan tahun 2018
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN KET
Mutu Fasilitas
Kesehatan
Meningkat
Persentase Rumah Sakit dan puskesmas yang terakreditasi
76.92% 76.92% 100%
Tercapai
Keluarga
Sehat
Meningkat
Cakupan Keluarga dengan indikator keluarga sehat
42% 40% 95.24% Tidak
tercapai
Rata-Rata Capaian Indikator Sasaran 97.62% ( Sangat Tinggi)
Rata- Rata capaian indikator kinerja Sasaran ini adalah 97.62 % dengan
predikat Sangat Tinggi. Dari 2 indikator kinerja, 1 indikator telah mencapai target
dan 1 indikator belum mencapai target yang telah ditentukan. Pencapaian
indikator kinerja tersebut,dengan uraian sebagai berikut :
a. Persentase Rumah Sakit dan Puskesmas terakreditasi
Akreditasi Rumah Sakit adalah pengakuan yang diberikan oleh lembaga indepeden penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri setelah memenuhi standar kesehatan. Persentase Rumah sakit dan puskesmas yang terakreditasi di Kota Yogyakarta pada tahun 2018 adalah 76.92 % dari target 76.92%. Hal ini menunjukan bahwa capaian tersebut telah mencapai target dengan kinerja 100%. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya Penguatan dukungan lintas program, lintas bidang dan stakeholder dalam proses akreditasi, Peningkatan kompetensi SDM Kesehatan dalam melaksanakan akreditasi Puskesmas serta Adanya regulasi yang mengatur rumah sakit wajib terakreditasi b. Cakupan Keluarga dengan indikator keluarga sehat
Konsep Pendekatan keluarga adalah salah satu cara puskesmas untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dengan mendatangi keluarga. Kunjungan rumah
ini meliputi untuk pegumpulan data, melakukan promosi kesehatan sebagai upaya
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
61
promotif dan preventif, pemanfaatan data dan informasi untuk meningkatkan
pemberdayaan masyarakat dan manajemen Puskesmas. Cakupan keluarga dengan
indikator keluarga sehat di Kota Yogyakarta pada tahun 2018 adalah 40 % dengan
target 42%. Hal ini menunjukkan capaian sebesar 95.24% yang berarti bahwa
capaian tersebut belum mencapai target yang ditentukan. Permasalahan yang
dihadapi hingga target belum tercapai adalah keterbatasan waktu dan SDM yang
malaksanakan kunjungan rumah untuk melaksanakan penumpulan data. Upaya
yang dilaksakanan dalam peningkatan cakupan keluarga dengan indikator
keluarga sehat adalah dengan pembinaan keluarahan siaga dan Rw siaga,
Pembinaan Germas, dan Evaluasi Rw Bebas asap Rokok.
3. Indikator Kinerja Program
Program yang ada di Dinas Kesehataan kota meliputi :
a. Program pelayanan kesehatan dasar
b. Program pelayanan kesehatan rujukan
c. Program upaya pelayanan kesehatan
d. Program regulasi dan pengembangan sumber daya kesehatan
e. Program peningkatan kesehatan masyarakat
f. Program pencegahan dan pengendalian penyakit
Hasil pengukuran capaian kinerja pada indikator program adalah sebagai
berikut : Tabel 3.11 Capaian Kinerja Indikator Program Dinas Kesehatan tahun 2018
PROGRAM INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN Ket
Program
pelayanan
kesehatan
dasar
Indeks kepuasan layanan kesehatan puskesmas 78 79.10 101.41%
Tercapai
Program
pelayanan
kesehatan
rujukan
Indeks kepuasan layanan kesehatan Rumah Sakit Pratama 70 75.92 108.46%
Tercapai
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
62
Program upaya
pelayanan
kesehatan
Persentase penduduk miskin mendapatkan jaminan kesehatan
100% 100% 100%
Tercapai
Persentase penduduk yang mempunyai JKN
94% 96.11% 102.24% Tercapai
Persentase Fasilitas kesehatan milik pemerintah yang difasilitasi akreditasi
95% 95% 100%
Tercapai
Persentase Fasilitas kesehatan tingkat pertama milik pemerintah yang memenuhi standar
100% 100% 100%
Tercapai
Persentase Rumah Sakit yang mendapat pendampingan sistem pelayanan rujukan
78.95% 100% 126.66%
Tercapai
Cakupan Penanganan Kegawatdaruratan Kesehatan
100% 100% 100% Tercapai
Persentase hasil pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji
100% 109% 109%
Tercapai
Program
regulasi dan
pengembangan
sumber daya
kesehatan
Persentase Fasilitas kesehatan yang sesuai standar
82% 95.77% 116.79%
Tercapai
Persentase tenaga Kesehatan yang berijin
75% 95.28% 127.04% Tercapai
Persentase sertifikasi hotel, restoran dan kolam renang yang sudah tersertifikasi laik sehat
65% 65% 100%
Tercapai
Persentase Tenaga Kesehatan sesuai Kompetensi
85% 90.70% 106.71% Tercapai
Persentase Tenaga Penyehat Tradisional yang terdaftar
65% 70.3% 108.2% Tercapai
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
63
Persentase ketersediaan obat, vaksin dan alkes
96% 96.2% 100.2% Tercapai
Persentase penggunaan obat rasional di Puskesmas
94% 95.40% 101.5%
Tercapai
Program
peningkatan
kesehatan
masyarakat
Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Pelayanan Antenatal sesuai Standar 100% 97.02% 97.02%
Tidak
Tercapai
Persentase Ibu Bersalin Mendapatkan Pelayanan Persalinan sesuai Standar
100% 100% 100%
Tercapai
Persentase Bayi Baru Lahir Mendapatkan Pelayanan sesuai Standar
100% 100% 100%
Tercapai
Persentase balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
100% 82.42% 82.42%
Tidak
Tercapai
Persentase anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
100% 100% 100%
Tercapai
Persentase warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapat skrening kesehatan sesuai standar
100% 89.99% 89.99%
Tidak
Tercapai
Jumlah Wilayah yang melaksanakan KTR 384 410 106.8%
Tercapai
Cakupan Kelurahan Siaga Aktif (Mandiri) 48.89% 48.89% 100% Tercapai
Persentase rumah, Tempat-tempat Umum (TTU), Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan
90% 91.5% 101.67%
Tercapai
Presentase Kualitas Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan
87% 91.17% 104.79%
Tercapai
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
64
Persentase Institusi yang melaksanakan UKK
100% 100% 100% Tercapai
Program
pencegahan
dan
pengendalian
penyakit
Persentase penderita TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar 100% 100% 100%
Tercapai
Persentase orang berisiko terinfeksi HIV AiDs ( Ibu Hamil, Pasien TB, Pasien IMS, waria/transgender, pengguna napza dan warga binaan lembaga pemasyarakatan ) mendapatkan Pemeriksaan HIV AIDs
100% 100% 100%
Tercapai
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD
100% 100%
100%
Tercapai
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100% 100% 100%
Tercapai
Persentase penduduk kota usia 15 s/d 59 tahun mendapat skrening kesehatan sesuai standar
100% 100% 100%
Tercapai
Persentase penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
100% 100% 100%
Tercapai
Persentase penderita Diabetes melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
100% 100% 100%
Tercapai
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
65
Persentase orang dengan gangguan Jiwa (ODGJ) berat mendapat pelayanan kesehatan sesuai standart
100% 100% 100%
Tercapai
Cakupan Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 jam
100% 100% 100%
Tercapai
Rata-Rata Capaian Indikator Program 102.53% (Sangat Tinggi)
Rata- Rata capaian indikator kinerja program ini adalah 102,53 % dengan
predikat Sangat Tinggi. Dari 36 indikator kinerja, 33 indikator telah mencapai /
melebihi target dan 3 indikator belum mencapai target yang telah ditentukan.
Pencapaian indikator kinerja tersebut, dengan uraian sebagai berikut :
1. Indeks kepuasan layanan kesehatan puskesmas dan Rumah Sakit Pratama
Pelayanan Kesehatan merupakan salah satu dari kebutuhan yang penting bagi masyarakat dan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat yang penyediaannya wajib diselenggarakan oleh pemerintah sebagaimana telah diamanatkan dalam undang-undang Dasar 1945. Puskesmas sebagai unit pelaksana Dinas kesehatan merupakan penanggungjawab penyelenggaranupaya kesehatan untuk jenjang pertama diwilayah kerjanya dalam memberikan pelayanan prima bagi Masyarakat. Di Kota Yogyakarta memili 18 Puskesmas yang tersebar di 14 kecamatan. Realisasi Indeks Kepuasan layanan kesehatan puskesmas pada tahun 2018 sebesar 79.1 dengan target 78. Jika ditinjau dari segi kinerja maka sudah mencapai 101.41% dalam arti masuk skala penilaian sangat tinggi.
Rumah sakit Pratama adalah rumah sakit yang dibangun dalam rangka meningkatkan akses pelayanan rujukan di Kota Yogyakarta. Upaya untuk meningkatkan kualitas kualitas pelayanan kesehatan Rumah sakit di Kota Yogyakarta adalah dengan pengukuran indeks kepuasan layanan kesehatan Rumah Sakit Pratama sehingga menjadi pendorong bagi setiap unit penyelanggara pelayanan kesehatan di Rumah sakit. Indeks Kepuasaan Layanan Kesehatan
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
66
Rumah Sakit Pratama tahun 2018 mencapai 75.92 dengan target 70. Dengan demikinan Capaian kinerja sudah mencapai 108.46% dengan kategori skala penilaian sangat tinggi. Upaya untuk meningkatkan indeks kepuasan layanan kesehatan puskesmas dan rumah sakit adalah dengan cara Meningkatkan disiplin petugas pelayanan terhadap pemberian pelayanan, Melengkapi sarana dan prasana untuk meningkatkan kenyamanan pasien dan Mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang efisien.
2. Persentase Penduduk miskin mendapatkan jaminan kesehatan Kesehatan adalah hak dasar setiap orang, dan semua warga Negara
Negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. UUD 45 mengamanatkan bahwa jaminan kesehatan bagi masyarakat khususnya masyasrakat miskin. Pada tahun 2018 persentase penduduk miskin yang mendapatkan jaminan kesehatan sudah mencapai 100%. Upaya yang telah dilakukan adalah dengan melakukan koordinasi lintas sector dalam pendataan penduduk sehingga setiap penduduk miskin mendapatkan jaminan kesehatan.
3. Persentase penduduk yang mempunyai JKN Sesuai dengan UU no. 40 Tahun 2014 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional untuk memberikan jaminan social menyeluruh bagi setiap orang dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak menuju terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera adil dan maksmur. Dalam SJSN, terdapat Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN) yang merupakan bentuk komitmen pemerintah terhadap pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat Indonesia seluruhnya. Pada tahun 2018 realisasi persentase penduduk yang mempunyai JKN mencapai 96.11%. Upaya yang dilaksakan untuk mencapai target yang ditentukan adalah dengan melakukan sosialisasi secara terus-menerus kepada masyarakat tentang jaminan kesehatan. Dan aktif dalam membuat regulasi-regulasi baru mengikuti dinamisasi kebijakan dan regulasi JKN.
4. Persentase fasilitas kesehatan milik pemerintah yang difasilitasi akreditasi Upaya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan merupakan langkah
penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan memfasilitasi akreditasi fasilitas kesehatan milik pemerintah adalah salah satu
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
67
cara yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan kesehatan yang berkaitan dengan fasilitass kesehatan. Pada tahun 2018 realisasi persentase fasilitas kesehatan milik pemerintah yang difasilitasi akreditasi sebesar 95% dari 18 Puskesmas dan 2 Rumah sakit Pratama. Rumah sakit pratama direncanakan untuk difasilitasi akreditasi pada tahun 2019 untuk dilakukan penilaian akreditasi sehingga seluruh Rumah sakit milik pemerintah telah dapat terakreditasi.
5. Persentase Fasilitas kesehatan tingkat pertama milik pemerintah yang memenuhi standar
Fasilitas kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non spesialistik ( Primer ) meliputi pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Fasilitas kesehatan tingkat pertama sebagaimana dimaksud dapat berupa puskesmas atau yang setara, praktek dokter, prakter dokter gigi, klinik pratama atau yang setara dan rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara. Realisasi persentase Fasilitas kesehatan tingkat pertama milik pemerintah yang sesuai standar pada tahun 2018 mencapai 100%. Upaya dilakukan untuk memfasilitasi agar Puskesmas sesuai standart yang ditetapkan, yaitu dengan melengkapi peralatan kesehatan dan sarana prasarana Puskesmas baik melalui anggaran APBD maupun APBN dan Sosialisasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan.
6. Persentase Rumah Sakit yang mendapat pendampingan sistem pelayanan rujukan
Sistem pelayanan rujukan merupakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggungjawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertical maupun horizontal. Sistem rujukan pelayanan kesehatan merupakan prinsip rujukan berjenjang berdasarkan kompetensi pemberi pelayanan kesehatan. Sistem rujukan tersebut perlu disosialisasikan ke seluruh Rumah Sakit yang ada di kota Yogyakarta agar proses rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat pertama ke Fasilitas kesehatan Tingkat Lanjutan ( Rumah Sakit ) dapat berjalan lancer. Pada Tahun 2018, dari sasaran 21 Rumah sakit yang ada dikota Yogyakarta telah dilakukan pendampingan kepada 21 Rumah Sakit sehingga realisasi 100%. Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan cakupan adalah dengan Pembinaan tenaga kesehatan Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
68
7. Cakupan Penanganan Kegawatdaruratan Kesehatan Jumlah kasus gawat darurat kesehatan yang tertangani di kota
Yogyakarta adalah seluruh kasus tertangani 1091 kasus dan Cakupan penanganan kegawatdaruratan kesehatan pada tahun 2018 mencapai 100%. Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan cakupan adalah dengan sosialisasi terus menerus kepada masyarakat tentang YES 119 Kota Yogyakarta.
8. Persentase hasil pemeriksaan Kesehatan Jemaah haji Persentase hasil pemeriksaan kesehatan Jemaah haji pada tahun 2018
mencapai 109% dengan jumlah yang diperiksa 1039 jemaah dengan target yang ditetapkan 953 jemaah. Hal ini disebabakan karena adanya tambahan Jemaah dari luar daerah yang melakukan pemeriksaan di kota Yogyakarta. Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan Persentasi hasil pemeriksaan Kesehatan Jemaah haji adalah dengan pendelegasian kegiatan ke Puskesmas untuk Posbindu Haji dan Pengukuran Kebugaran Jasmani Jemaah Haji.
9. Persentase fasilitas kesehatan yang sesuai standar Persentase fasilitas kesehatan yang sesuai standar pada tahun 2018
realisasinya sebesar 95.77% dari sejumlah 340 fasilitas kesehatan yang sesuai standar dari 355 fasilitas kesehatan di kota Yogyakarta sehingga capaian nya 116.79%. Upaya yang telah dilakukan adalah secara berkesinambungan melakukan visitasi dan monitoring terhadap fasilitas kesehatan yang ada di kota Yogyakarta.
10. Persentase tenaga kesehatan yang berijin Realisasi Persentase tenaga kesehatan yang berijin pada tahun 2018
mencapai 95.28% dengan jumlah tenaga kesehatan yang berijin 6986 dan jumlah semua tenaga kesehatan yang memberi pelayanan di kota Yogyakarta sebanyak 7332. Upaya untuk mencapai target yang telah dilakukan adalah dengan sosialisasi peningkatan kompetensi tenaga kesehatan dan adanya penilaian tenaga kesehatan secara berkesinambungan.
11. Persentase sertifikasi hotel, restoran dan kolam renang yang sudah tersertifikasi laik sehat
Realisasi persentase sertifikasi hotel, restoran dan kolam renang yang sudah tersertifikasi laik sehat pada tahun 2018 sebesar 65% dengan jumlah hotel,
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
69
restaurant dan kolam renang yang sudah tersertifikasi laik sehat sebanyak 106 sedangkan jumlah semua hotel, restaurant dan kolam renang yang ada di kota Yogyakarta sebesar 163. Kendala yang dihadapi adalah masih banyak hotel restoran yang belum mengerti pentingnya sertifikasi hotel dan restoraan dan terbatasnya jumlah hotel yang naik bintang di Kota Yogyakarta sehingga tidak mengurus sertifikasi hotel.
12. Persentase Tenaga Kesehatan sesuai Kompetensi Capaian Persentase tenaga kesehatan sesuai kompetensi pada tahun
2018 sebesar 106.71% dari target. Jumlah tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan di kota Yogyakarta sebesar 7347 nakes dan yang memili STR baru 6664. Hal ini dikarenakan proses pembuatan STR yang membutuhkan waktu lama. Upaya yang dilakukan adalah pendataan tenaga kesehatan setiap tahun dan melakukan pembaharuan data setiap tahun disertai dengan penjelasan cara pengisian formulir yang benar dan lengkap.
13. Persentase Tenaga Penyehat Tradisional yang terdaftar Jumlah tenaga penyehat tradisional yang terdaftar pada tahun 2018
sebesar 52 tenaga penyehat tradisional sedangkan jumlah semua tenaga penyehat tradisional yang memberi pelayanan dikota Yogyakarta sejumlah 74 tenaga sehingga Realisasi tahun 2017 sebesar 70.3%.Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan realisasi adalah dengan sosialisasi dan pendampingan kepada tenaga penyehat tradisional yang da di kota Yogyakarta secara rutin dan berkala.
14. Persentase ketersediaan obat, vaksin dan alkes Ketersediaan obat, vaksin dan alkes merupakan salah satu sarana yang
diperlukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Obat, vaksin dan alkes harus tersedia dalam keadaan cukup dan baik sehingga sarana dan prasarana yang diharapkan representatif dapat tercapai. Realisasi Persentase ketersediaan obat, vaksin dan alkestahun 2018 sebesar 96.2% dari Jumlah jenis obat vaksin dan alkes yang tersedia sejumlah 229 sedangkan jumlah kebutuhannyyya 238%.Upaya yang dilakukan untuk mencapai ketersediaan obat, vaksin dan alkes dengan melakukan permintaan ke Dinas Kesehatan DIY untuk ketersediaan obat yang tidak dapat dibeli dengan jumlah yang terbatas,
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
70
Dilaksanakan monitoring dan evaluasi setiap 3 bulan sekali untuk memantau ketersediaan obat, vaksin dan alkes di Kota Yogyakarta.
15. Persentase penggunaan obat rasional di Puskesmas Jumlah persentase pelaporan penggunaan obat rasional di Puskesmas
sebesar 1718 dengan jumlah Puskesmas di Kota Yogyakarta 18 Puskesmas sehingga Realisasi Persentase obat rasional di Puskesmas pada tahun 2018 sebesar 95.40%. Upaya yang dilakukan untuk mencapai target indikator tersebut adalah dengan melaksanakan monitoring peresepan di Puskesmas terhadap parameter yang ditetapkan secara nasional, yaitu tentang penggunaan Antibiotika pada ISPA non pneumonia tidak boleh lebih dari 20%. Penggunaan antibiotika pada diare non spesifik tidak boleh lebih dari 8 %, penggunaan injeksi pada myalgia tidak boleh lebih dari 1% dan pemberian obat pada satu lembar resep rata-rata 2,6. Selain itu upaya yang juga dilakukan adalah memberikan pelatihan bagi tenaga kesehatan dalam upaya peningkatan penggunaan obat secara rasional.
16. Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Pelayanan Antenatal sesuai Standar Pengukuran terhadap capaian indikator ini ditujukan untuk mengukur
kemampuan manajemen program KIA untuk melindungi ibu hamil sehingga kesehatan janin dan ibu terjamin.Pelayanan Ibu hamil mendapatkan pelayanan sesuai standar adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan dengan jadwal satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga yang dilakukan oleh bidan atau dokter atau dokter spesialis kebidanan. Pada tahun 2018 sebesar 3678 dari total 3791 ibu hamil mendapatkan pelayanan sesuai standar sehingga Hasil realisasi indikator Persentase Ibu Hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar sebesar 97.02 %. Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan realisasi adalah dengan memotivasi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya dipuskesmas.
17. Persentase Ibu Bersalin Mendapatkan Pelayanan Persalinan sesuai Standar
Pelayanan persalinan sesuai standar adalah persalinan yang dilakukan oleh bidan atau dokter dan atau dokter spesialis Kebidanan yang bekerja di
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
71
fasilitas pelayanan kesehatan milik swasta maupun pemerintah. Adapun persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar pada tahun 2018 terealisasi 100% dengan jumlah ibu bersalin 3587 dan semuanya mendapatkan pelayanan sesuai standar. Upaya yang telah dilaksanakan untuk meningkatkan Persentase Ibu Bersalin Mendapatkan Pelayanan Persalinan sesuai Standar diantaranya dengan melakukan kunjungan rumah, sosialisasi persalinan selamat, kerjasama dengan klinik swasta atau praktek mandiri, mengoptimalkan pelayanan PONED dan PONEK.
18. Persentase Bayi Baru Lahir Mendapatkan Pelayanan sesuai Standar Pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar adalah pelayanan
yang diberikan pada bayi usia 0-28 hari dan mengacu pada Pelayanan Neonatal Esensial sesuai yang tercantum dalam peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak, dilakukan oleh Bidan dan atau perawat dan atau dokter atau dokter spesialis anak yang memiliki Surat Tanda Register (STR). Adapun hasil persentase bayi baru lahir mendapakan pelayanan sesuai standar di tahun 2018 sebesar 100% dari jumlah 3585 bayi baru lahir sekluruhnya mendapatkan pelayanan sesuai standar. Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pelayanan tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI melalui IMD dan ASI Eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, talipusat, pemberian imunisasi, pemberian vitamin K, Manajemen terpadu balita Muda dan penyuluhan perawataan neonates dirumah menggunakan buku KIA.
19. Persentase balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar Pelayanan Kesehatan balita sesuai standar adalah pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada anak berusia 0-59 bulan dan dilakukan oleh bidan dan atau perawat dan atau dokter yang memiliki Surat Tanda Register ( STR) dan diberikan di fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta dan UKBM. Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi penimbangan minimal 8 kali setahun dengan pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali setahun, pemberian kapsul vitamin A 2 kali setahun dan pemberian imunisasi dasar lengkap. Pada tahun 2018 Realisasi persentase Balita mendapatkan pelayanan sesuai standar sebesar 82.42% denagn jumlah balita 18.834 dan yang mendapatakan pelayanan kesehatan sesuai standar
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
72
sebesar 15.523. Upaya yang telah dilaksanaan anatara lain dengan meningkatkan peran kader dan masyarakat untuk ikut berperan dalam partisipasi bidang kesehatan dan melakukan sosialisasi tentang kesehatan ibu dan anak kepada masyarakat.
20. Persentase anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar adalah penjaringan kesehatan yang diberikan kepada anak usia pendidikan dasar, minimal satu kali pada kelas 1 dan kelas 7 yang dilakukan Puskesmas. Standar pelayanan yang diberikan meliputi : penilaian status gizi ( tinggi badan, berat badan, tanda klinis anemia), penilaian tanda vital ( tekanan darah, frekuensi nadi dan napas), Penilaian kesehatan gigi dan mulut, penilaian ketajaman indera penglihatan dengan poster snellen, dan penilaian ketajaman indera pendengaran dengan garpu tala. Pada tahun 2018 persentase anak usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar sebesar 100 % dengan jumlah siswa yang dilakukan pemeriksaan seluruhnya sebanyak 14.169 siswa. Adapun tujuan dari skrining ini adalah untuk mendeteksi sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit peserta didik sehingga dapat dilakukan tindakan secepatnya untuk mencegah keadaan yang lebih buruk. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan cakupan melalui sweeping serta penjadwalan ulang bagi siswa yang tidak menikuti pemeriksaan pada saat dilakukan pemeriksaan.
21. Persentase warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapat skrening kesehatan sesuai standar
Pelayanan Skrining Kesehatan warga Negara usia 60 tahun keatas sesuai standar adalah pelayanan skrining yang dilakukan oleh dokter, bidan, perawat, tenaga gizi dan kader Posyandu sesuai dengan kewenangannya dan diberikan di Puskesmas dan jaringannya, dilakukan minimal setahun sekali. Pada tahun 2018 persentase warga Indonesia usia 60 tahun keatas mendapat skrening kesehatan sesuai standar sebesar 89.99% dengan total yang mendapatkan skrening sebanyak 20056 dari 22287 penduduk kota usia 60 tahun keatas.Upaya yang telah dilakukan adalah dengan peningkatan Posbindu di masyarakat.
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
73
22. Jumlah Wilayah yang melaksanakan KTR Kebiasaan merokok sudah meluas di hamper semua kelompok
masyarakat dan cenderung meningkat. Oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah pengamanan rokok bagi kesehatan, diantaranya melalui penetapan Perda Kawasan Tanpa rokok. Berdasarkan perda nomor 2 tahun 2017 tentang Kawasan tanpa Rokok. Penerapan Kawasan Tanpa Rokok, Meliputi fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar-mengajar,tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja dan tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan. Jumlah Wilayah yang melaksanakan KTR pada tahun 2018 sejumlah 410 kawasan.
23. Cakupan Kelurahan Siaga Aktif (Mandiri) Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber
daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan bencana dan kedaruratan kesehatan secara mandiri. Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat, yaitu upaya memfasilitasi proses belajar masyarakat desa dan kelurahan dalam memecahkan masalah-masalah kesehatannya. Realisasi Cakupan Desa Siaga Aktif adalah desa/kelurahan siaga aktif strata pratama, madya, purnama dan mandiri dibandingkan dengan jumlah Desa Siaga yang dibentuk sedangkan Cakupan Desa SIaga Aktif mandiri di kota Yogyakarta sebesar 48.89 % dengan jumlah 22 kelurahan dari 45 kelurahan. Upaya yang telah dilaksanakanadalah dengan pembentukan kelompok kerja operasional (POKJANAL) desa siaga tingkat Kota.
24. Persentase rumah, Tempat-tempat Umum (TTU), Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan
Rumah Seat adalah rumah yang memenuhi minimal 3 komponen kriteria sehat meliputi; fisik rumah, sarana sanitasi dan perilaku. Sedangkan Tempat pengelolaan makanan dan tempat umum sehat adalah suatu tempat yang dimanfaatkan oleh masyarakat umum seperti hotel, terminal, pasar, pertokoan, depot air isi ulang, bioskop, jasa boga, tempat wisata, kolam renang, tempat ibadah restoran yang memenuhi terlaksananya pengendalian vector, higigen sanitasi makanan minuman, pencahayaan dan ventilasi sesuai dengan kriteria persyaratan dan atau standar kesehatan. Hasil Realisasi Persentase rumah, Tempat-tempat Umum (TTU), Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
74
kesehatan di Kota Yogyakarta pada tahun 2018 sebesar 91.5%. Upaya –upaya yang telah dilakukan untuk pencapaian target tersebut adalah dengan pendataan sasaran, pembinaan dan pemeriksaan serta dilakukan monitoring dan evaluasi.
25. Persentase Kualitas Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan Realisasi Persentase kualitas Air Minum yang memenuhi Syarat
Kesehatan pada tahun 2018 sebesar 91.17% dengan jumlah air minum yang diperiksa sebanyak 600 air minum yang diperiksa dan yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 547. Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan cakupan adalah dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
26. Persentase Institusi yang melaksanakan UKK Persentase Institusi yang melaksanakan UKK pada tahun 2018 mencapai
100 % dengan Jumlah institusi yang melaksanakan UKK 18 Institusi seluruhnya telah melaksanakan UKK. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan cakupan Ukk adlaah dengan melatih petugas adar dapat menerapkan UKK di fasilitas kesehatan.
27. Persentase penderita TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar
Penyakit Tuberkulosis (TB) terdiri TB paru dan TB Ekstra Paru. TB paru terdiri dari TB BTA (+) dan BTA (-) / Rontgen (+). TB BTA (+) adalah TB paru dengan hasil pemeriksaan mikroskopis BTA positif. Potensi menularkan penyakit TB pada kasus TB BTA (+) lebih besar disbanding TB BTA (-), Satu orang pasien TB dengan hasil BTA (+) apabila tidak mendapatkan pengobatan dapat menularkan ke orang-orang disekitarnya antara 5 sampai 15 orang pertahun. Pada tahun 2018 Persentase penderita TB Paru yang mendapatkan pelayanan TB sesuai standar mencapai 100% dengan jumlah penderita 942 penderita TB. Upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan angka konversi penderita TB Paru dengan memberikan motivasi penderita oleh PMO dan petugas kesehatan dalam hal kepatuhan minum obat dan reward bagi penderita sembuh. Kondisi yang mendukung peningkatan kasus adalah kondisi lingkungan Kota Yogyakarta belum semua memenuhi syarat kesehatan. Upaya yang telah dilakukan adalah dengan rehab rumah penderita TB dengan bekerjasama dengan CSR.
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
75
28. Persentase orang berisiko terinfeksi HIV AiDs ( Ibu Hamil, Pasien TB, Pasien IMS, waria/transgender, pengguna napza dan warga binaan lembaga pemasyarakatan ) mendapatkan Pemeriksaan HIV AIDs
Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar di fasyankes pada padan 2018 sebesar 8039 orang, dan seluruh orang yang beresiko telah mendapatkan pemeriksaan HIV AIDS sehingga jumlah realisasi di Tahun 2018 sebesar 100%.
29. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Yogyakarta merupakan
kasus yang perlu diwaspadai sepanjang tahun karena penyakit DBD merupakan penyakit endemis yang ditemukan sepanjang tahun. Pada tahun 2018 kasus DBD di Kota Yogyakarta mengalami penurunan yang signifikan sebesar 113 kasus dan cakupan penemuan dan Penanganan Penderita DBD dapat mencapai 100% . Kegiatan – kegiatan terkait upaya penanggulangan antara lain : penyelidikan epidemiologi kasus DBD di wilayah oleh surveilans kelurahan dan Puskesmas, koordinasi dan desiminasi informasi dengan lintas program dan lintas sektor, Community Deal DBD tingkat kelurahan, kranisasi sekolah, fogging Focus diwilayah yang terdapat penularan penyakit DBD, Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), dan pemantauan Jentik Berkala oleh pokjanal DBD tingkat Kota.
30. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Program imunissasi bertujuan untuk menurunkan morbiditas dan
mortalitas penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Universal Child
Immunization adalah tercapainya imunisasi dasar lengkap yang meliputi hepatitis
B 1 dosis, BCG 1 dosis, DPT-HB 3 dosis, Polio 4 dosis dan campak 1 dosis secara
lengkap pada bayi (0-11bulan) ibu hamil dan Wanita Usia Subur (WUS) meliputi 2
dosis TT dan anak sekolah tingkat dasar meliputi 1 dosis DT, 1 dosis campak dan 2
dosis TT. Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) adalah
desa/kelurahan dimana 100% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah
mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Hasil pencapaian
Cakupan Desa/Kelurahan UCI di Kota Yogayakarta pada tahun 2018 sebesar
100%. Upaya yang telah dilakukan untuk pencapaian target UCI diantaranya
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
76
dengan melaksanakan promotif dan preventif pada orang yang menolak imunisasi
baik melalui radio maupun televisi, pertemuan koordinas dan penguatan
kemitraan dengan lintas sektor dan program.
31. Persentase penduduk kota usia 15 s/d 59 tahun mendapat skrening kesehatan sesuai standar
Pelayanan skrining kesehatan usia 15-59 tahun diberikan sesuai kewenangannya oleh dokter, bidan, perawat, tenaga gizi dan petugas pelaksana Posbidu terlatih yang dilakukan di Puskesmas dan jaringannya dengan pemerinsaan minimal satu tahun sekali. Pelayanan yang diberikan adalah deteksi kemungkinan obesitas, deteksi hipertensi,deteksi kemungkinan Diabetes Melitus, deteksi gangguan mental emoosial dan perilaku, pemeriksaan ketajaman penglihatan, ketajaman pendengaran, dan deteksi dini kanker dilakukan melalui penmeriksaan payudara klinis dan IVA khusus untuk wanita usia subur yang berusia 30-59 tahun. Pada tahun 2018 persentase penduduk kota usia 15 s/d 59 tahun mendapat skrening kesehatan sesuai standar mencapai 100% dengan sasaran sejumlah 13935 orang dan seluruhnya mendapatkan skrening kesehatan sesuai standar.
32. Persentase penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Pelayanan kesehatan hipertensi sesuai standar meliputi pemeriksaan dan monitoring tekanan darah, edukasi, pengaturan diet seimbang, aktifitas fisik, dan pengelolaan farmakologis.pelayanan kesehatan berstandar ini dilakukan untuk mempertahankan tekanan darah pada <140/90 mmhg untuk usia di bawah 60 tahun dan <150/90 mmhg untuk usia 60 tahun keatas sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi jantung, stroke, diabetes mellitus dan penyakit gagal ginjal kronis. Pada tahun 2018 persentase penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar sebesar 100% dengan sasaran 17377 orang penderita hipertensi dan seluruhnya telah mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
33. Persentase penderita Diabetes melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
77
Sasaran indikator ini adlah penyandang DM di wilayah kota Yogyakarta. Penduduk yang ditemukan menderita DM atau disebut dnegan penyandang DM memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standard an upaya promotif dan preventif Di FKTP. Pelayanan kesehatan penderita diabetes mellitus diberikan di FKTP sesuai standar meliputi edukasi, aktifitas Fisik, Terapi Nutrisi Medis dan Intervensi farmakologis. Pelayanan kesehatan ini diberikan sesuai kewenangan oleh dokter, perawat dan tenaga gizi. Pada Tahun 2018 persentase penderita diabetes mellitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar mencapai 100% dengan sasaran 7338 orang penderita DM dan seluruhnya telah mendapatkan sesuai standar.
34. Persentase orang dengan gangguan Jiwa (ODGJ) berat mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat meliputi edukai dan evaluasi tentang tanda dan gejala gangguan jiwa, kepatuhan minum obat dan informasi lain terkait obat, mencegah tindakan pemasungan, kebersihan diri, sosialisasi, kegiatan rumah tangga dan aktivitas bekerja sederhana, dn atau tindakan kebersihan diri ODGJ Berat. Pada Tahun 2018 Persentase orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar mencapai 100% dari 901 penderita ODGJ dan seluruhnya telah mendapat pelayanan sesuai standar.
35. Cakupan Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 jam
Program kegiatan penanggulangan KLB dari target yang ditetapkan adalah 100% atau semua kelurahan mendapatkan peanganan dan dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam. Pada Tahun 2018 Capaian cakupan Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epemiologi < 24 jam telah mecapai 100% dari 22 kelurahan yang mengalami KLB. Hal ini dipengaruhi oleh ketepatan, kecepatan Ketepatan, kelengkapan Sistem Informasi untuk surveilans, Dukungan Surveilans Puskesmas dan surveilans Kelurahan dalam respon cepat dengan peningkatan kapasitas dan refresing pengetahuan tentang penyelidikan epidemiologi, sistem Kewaspadaan Dini dan respon yang cepat dan bagus dengan ketepatan dan kelengkapan 100%, Sistem peringatan dan kajian epidemiologi yang komprehensif, Sistem Komunikasi dan Koordinasi yang baik dengan jejaring
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
78
dan mitra surveilans sesuai perwal No 100 tahun 2016 tentang Sistem surveilans Berbasis Masyarakat.
Berdasarkan analisa diatas dapat disimpulkan bahwa dari 1 tujuan
dengan 4 indikator tujuan, 2 Sasaran dengan 2 indikator sasaran dan 6 program
dengan 36 indikator, pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran terhadap
target yang sudah ditetapkan sebagai berikut:
1. Realisasi yang sudah mencapai target / melampaui target (100% atau
lebih) sebanyak 32 indikator kinerja
- Jumlah Kematian Ibu
- Prevalensi Balita gizi buruk dan kurang
- Prevalensi Stunting
- Persentase Rumah Sakit dan Puskesmas yang terakreditasi
- Indeks kepuasaan layanan kesehatan puskesmas
- Indeks kepuasaan layanan kesehatan Rumah Sakit Pratama
- Persentase penduduk miskin mendapatkan jaminan kesehatan
- Persentase penduduk yang mempunyai JKN
- persentase Fasilitas kesehatan milik pemerintah yang difasilitas akreditasi
- Persentase Fasilitas kesehatan tingkat pertama milik pemerintah yang yang
memenuhi standar
- Persentase Rumah Sakit yang mendapat pendampingan sistem pelayanan
rujukan
- Cakupan penanganan ke gawat daruratan kesehatan
- Persentase hasil pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji
- Persentase Fasilitas kesehatan yang sesuai standar
- Persentase tenaga Kesehatan yang berijin
- Persentase sertifikasi hotel, restoren dan kolam renang yang sudah
tersertifikasilaik sehat
- Persentase Tenaga kesehatan sesuai kompetensi
- Persentase Tenaga Penyakit Tradisional yang terdaftar
- Persentase ketersediaan obat, vaksen dan alkes
- Persentase penggunaan obat rasional di Puskesmas
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
79
- Persentase Ibu Bersalin Mendapatkan Pelayanan Persalinan sesuai standar
- Persentase Bayi Baru Lahir Mendapatkan Pelayanan sesuai Standar
- Persentase anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar
- Jumlah Wilayah yang melaksanakan KTR
- Cakupan kelurahan Siaga Aktif (Mandiri)
- Persentase rumah, Tempat-tempat Umum (TTU), Tempat Pengelolaan
Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan
- Persentase kualitas Air Minum yang memenuhi syarat kesehatan
- Persentase Institusi yang melaksanakan UKK
- Persentase penderita TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar
- Persentase orang berisiko terinfeksi HIV AiDs ( Ibu Hamil, Pasien TB,
Pasien IMS, waria/transgender, pengguna napza dan warga binaan lembaga
pemasyarakatan ) mendapatkan Pemeriksaan HIV AIDs
- Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD
- Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
- Persentase penduduk kota usia 15 s/d 59 tahun mendapat skrening
kesehatan sesuai standar
- Persentase penderita Diabetes melitus mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar
- Persentase orang dengan gangguan Jiwa (ODGJ) berat mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar
- Cakupan Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan
Epidemiologi < 24 jam
2. Indikator yang belum mencapai target (<100%) sebanyak 10 indikator
kinerja
- Angka Kematian Bayi
- Cakupan Keluarga dengan indikator keluarga sehat
- Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Pelayanan Antenatal sesuai standar
- Persentase Balita Mendapatkan pelayanan Kesehatan sesuai standar
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
80
- Persentase warga Negara Indonesia usia 60 Tahun ke atas mendapatkan
skrining kesehatan sesuai standar
6. Analisis atas efisiensi penggunaan Sumber daya Sarana dan Prasarana Dinas Kesehatan sebagai Organisasi Perangkat daerah dituntut untuk terus
meningkatkan kinerja Pelayanan setiap tahunnya.Pemenuhan dan penggunaaan sumber daya sangat berkaitan dengan Sumber Dana ( Anggaran ). Analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana dilihat dari pelaksanaan kinerja dengan menyesuaikan kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip dan efisien.
Secara Umum Kinerja Dinas Kesehatan termasuk kategori sangat baik, namun penyerapan dana / realisasi anggaran yang dilaksanakan tidak terserap 100 % hal ini di sebabkan;
1. Kegiatan Dinas Kesehatan tidak hanya bersifat rutin, ada bebarapa kegiatan yang harus disediakan penganggarannya untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk bila ada masalah kesehatan seperti ketersediaan jaminan kesehatan yang anggarannya harus selalu dianggaran sedangkan realisasinya menyesuaikan klaim pembiayaan kesehatan, anggaran untuk penanggulangan penyakit menular yang harus disediakan sesuai data tahun sebelumnya, sedangkan realisasi anggaran juga menyesuaikan jumlah kasus yang ada.
2. Efisiensi honor tim , honor narasumber dan transport peserta sesuai kebutuhan.
3. Belanja Modal RS Pratama untuk pengadaan ruang operasi tidak bisa diselesaikan diakhir tahun anggaran.
4. Adanya efisiensi anggaran khususnya pada kegiatan yang melibatkan pihak ke tiga melaui negoisasi harga barang dan jasa
7. Analisis program/ Kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
Beberapa Faktor hambatan dan pendukung dalam keberhasilan dalam pencapaian target indikator tersebut adalah:
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
81
1. Sosial budaya masyarakat kurang mendukung terkait pengambilan
keputusan dan kepedulian masyarakat mengenai kehamilan dan persalinan
yang aman
2. Pelaksanaan ANC terpadu yang belum dapat berjalan optimal dikarenakan
belum semua fasilitas pelayanan kesehatan dan SDM yang melaksanakan
ANC terpadu selain Puskesmas
3. Tingginya kasus kehamilan yang tidak diinginkan sehingga mempengaruhi
kesehatan ibu dan bayi
4. Masih ada ibu hamil yang belum memahami arti pentingnya pemeriksaan
kehamilan sejak dini, beberapa ibu hamil memeriksakan kehamilan setelah
usia kehamilan trimester 2 ke atas, ada juga ibu hamil yang tidak melakukan
pemeriksaan sehingga tidak termonitor kesehatannya sehingga
memungkinkan timbulnya resiko saat melahirkan.
5. Tingkat mobilisasi penduduk yang tinggi memungkinkan adanya pendatang
yang dalam kondisi kehamilan resiko tinggi dan balita gizi buruk. Faktor-
faktor ini merupakan penyebab kematian ibu melahirkan dan dapat
menambah jumlah balita gizi buruk di Kota Yogyakarta.
6. Proses akreditasi meupakan rangkaian yang panjang dan memakan waktu
yang lama mulai dari pelatihan hingga dapat terakreditasi.
7. Pendanaan Promosi Kesehatan masih mengandalkan dari anggaran
pemerintah belum mengoptimalkan kemitraan dengan dunia usaha.
Strategi pemecahan yang sudah dilakukan dalam menunjang keberhasilan pencapaian kinerja tersebut adalah:
1. Membuat program peningkatan kualitas kesehatan keluarga dan Gizi yang
terintegrasi dengan program dan sektor terkait, Peningkatan kualitas ANC
(ANC terpadu berkualitas ) kelas ibu, dan Memperkuat jejaring rujukan
dengan group WhatsApp
2. Mengoptimalkan peran YES 118 untuk melayani ibu hamil beresiko
3. Melakukan penjaringan kasus anemia & KEK (Kekurangan Energi Kronis)
sejak remaja , calon pengantin dan WUS ( wanita usia subur) dan
Memberikan tablet tambah darah bagi remaja, calon pengantin dan WUS.
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
82
4. Implementasi ANC berkualitas atau ANC terpadu sehingga dapat mendeteksi
adanya faktor resiko dan komplikasi kehamilan.
5. Berjalannya program suami siaga, pembinaan pada bidan praktek swasta
serta menyiapkan buku KIA untuk semua ibu hamil sebagai penghubung bagi
semua tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kepada ibu hamil,
kader pendamping, serta keluarga/suami.
6. Melaksanakan pendampingan dan pembinaan Mutu dan Akreditasi
Pelayanan Kesehatan pada Puskesamas dan rumah sakit milik pemerintah.
7. Meningkatkan sosialisasi Peraturan Walikota Yogyakarta no 3 Tahun 2016
tentang Kelurahan siaga
8. Meningkatkan sosialisasi Keputusan walikota No. 373 Tahun 2017 tentang
Kesi Gemes.
9. Adanya komitmen pemerintah tentang Universal Health Coverage (UHC).
10. Adanya Perwal No 100 tahun 2016 tentang Sistem surveilans Berbasis
Masyarakat
B. Akuntabilitas Keuangan
Total APBD Kota Yogyakarta sebesar Rp. 1.795.669.529,194-. Jumlah
Anggaran Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tahun 2018 sebesar Rp.
169.260.383.904,- dengan rincian belanja langsung sebesar Rp. 129.562.502,541-
dan belanja tidak langsung sebesar Rp 39.697.881.363,-. sehingga presentase
anggaran bidang kesehatan dalam APBD terhadap total APBD Kota Yogyakarta
sebanyak 9,43%. Anggaran DAK Dinas Kesehatan Tahun 2018 sebesar Rp.
16.466.775.416,- terdiri dari DAK Non Fisik Rp 9.498.483.000,- dan Anggaran DAK
Fisik sebesar Rp. 6.968.292.416,-.
Realisasi Keuangan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta pada Tahun 2018 sebesar Rp110,537,987,797.78. Sehingga Capaian yang dicapai adalah 85.32 %. Realisasi Keuangan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel. 3.12 Realisasi Keuangan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tahun 2018
No. Program/Kegiatan Anggaran Perubahan 2018
Realisasi Anggaran Perubahan 2018
Capaian (%)
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3,986,972,777.00
3,740,064,017.00
93.81
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
83
1.
Penyediaan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi
365,700,000.00
316,929,020.00 86.66
2. Penyediaan jasa, peralatan, dan perlengkapan kantor.
763,103,337.00
633,791,465.00
83.05
3. Penyediaan Jasa Pengelola Pelayanan Perkantoran
2,858,169,440.00
2,789,343,532.00
97.59
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
313,505,000.00
240,555,161.00
76.73
1. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung / Bangunan kantor
95,000,000.00
87,405,500.00
92.01
2. Penyediaan dan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
218,505,000.00
153,149,661.00
70.09
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
40,430,000.00
40,288,000.00 99.65
1. Penyusunan Dokumen Perencanaan, Pengendalian, dan Laporan Capaian Kinerja SKPD
40,430,000.00
40,288,000.00 99.65
4. Program Pelayanan Kesehatan Dasar
46,077,588,027.00 40,759,931,922.94
88.46
1. Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Danurejan 1
1,016,587,170.00
824,466,111.80
81.10
2. Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Danurejan 2
761,125,927.00
673,105,018.78
88.44
3. Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Gedongtengen
1,593,973,425.00
1,546,842,402.00
97.04
4. Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Gondokusuman 1
1,480,172,632.00
1,405,929,311.36
94.98
5. Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Gondokusuman 2
747,072,597.00
647,891,001.00
86.72
6. Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Gondomanan
929,285,134.00
831,925,790.00
89.52
7. Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Jetis
2,496,117,144.00
2,329,917,315.00
93.34
8. Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Kotagede 1
1,581,134,634.00
1,495,097,207.00
94.56
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
84
9. Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Kotagede 2
976,030,350.00
835,457,069.00 85.60
10. Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Kraton
1,136,545,892.00
1,020,965,179.00
89.83
11. Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Mantrijeron
2,272,056,295.00
2,184,941,476.00
96.17
12. Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Mergangsan
2,686,999,436.00
1,607,280,384.00
59.82
13. Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Ngampilan
988,358,823.00
796,110,019.00
80.55
14. Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Pakualaman
932,525,116.00
681,990,252.00
73.13
15. Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Tegalrejo
2,880,000,000.00
2,800,107,117.00
97.23
16. Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Umbulharjo 1
2,825,659,590.00
2,538,321,577.00
89.83
17. Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Umbulharjo 2
1,204,140,856.00
1,074,589,704.00
89.24
18. Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Wirobrajan
1,871,900,217.00
1,626,556,369.00
86.89
19. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Danurejan 1
1,017,873,150.00
894,146,892.00
87.84
20. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Danurejan 2
843,457,497.00
784,546,168.00
93.02
21. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Gedongtengen
1,190,696,720.00
1,053,908,446.00
88.51
22. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Gondokusuman 1
996,055,923.00
912,698,770.00
91.63
23. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Gondokusuman 2
1,202,953,064.00
1,010,354,569.00
83.99
24. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Gondomanan
768,253,900.00
710,874,754.00
92.53
25. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Jetis
1,225,744,453.00
1,147,022,622.00 93.58
26. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kotagede 1
528,216,160.00
468,703,295.00
88.73
27. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kotagede 2
779,312,731.00
736,370,556.00 94.49
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
85
28. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kraton
923,198,800.00
845,595,028.00
91.59
29. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Mantrijeron
1,696,740,000.00
1,586,195,069.00
93.48
30. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Mergangsan
1,245,825,870.00
1,079,760,948.00
86.67
31. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Ngampilan
1,037,310,220.00
837,760,620.00
80.76
32. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Pakualaman
707,625,517.00
648,262,403.00
91.61
33. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Tegalrejo
944,899,430.00
761,979,200.00
80.64
34. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Umbulharjo 1
712,401,000.00
629,074,600.00
88.30
35. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Umbulharjo 2
874,497,840.00
788,037,546.00
90.11
36. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Wirobrajan
1,002,840,514.00
943,147,134.00
94.05
5. Program Pelayanan Kesehatan Rujukan Rumah Sakit Pratama
33,195,826,006.00
20,856,803,964.15
62.83
1. Upaya Pelayanan Kesehatan Rujukan Rumah Sakit "Pratama"
9,243,132,536.00
6,026,452,356.00
65.20
2. Pendukung Pelayanan Kesehatan Rujukan Rumah Sakit "Pratama"
23,952,693,470.00
14,830,351,608.15
61.92
6. Program Upaya Pelayanan Kesehatan
28,553,413,882.00 28,243,207,353.00
98.91
1. Pelayanan Kesehatan Primer & Rujukan
5,674,506,999.00 5,638,253,670.00
99.36
2. Pelayanan Kesehatan Khusus
758,606,399.00
689,990,310.00
90.95
3. Pengelolaan Penjaminan dan Peningkatan Mutu Kesehatan
20,640,323,260.00
20,584,921,627.00
99.73
4. Pengelolaan operasional Publik Safety Center 119
1,479,977,224.00
1,330,041,746.00
89.87
7.
Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat
4,189,401,345.00
4,033,110,328.00 96.27
1. Pembinaan Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat
1,211,918,540.00
1,163,836,655.00
96.03
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
86
2. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan
1,880,348,284.00
1,791,530,449.00
95.28
3. Penyehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja
1,097,134,521.00
1,077,743,224.00
98.23
8. Program Regulasi dan Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
11,041,347,135.00
10,582,076,613.69 95.84
1. Pembinaan Regulasi Sarana Prasarana dan sertifikasi Bidang Kesehatan
557,484,404.00
522,129,470.00
93.66
2. Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK)
577,043,599.00
572,369,187.00 99.19
3. Pengelolaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan Minuman
9,906,819,132.00
9,487,577,956.69
95.77
9. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
2,164,018,369.00
2,041,950,438.00
94.36
1. Pengelolaan Surveilans dan Sistem Informasi Kesehatan
256,738,000.00
249,903,569.00
97.34
2. Pencegahan, Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi
1,734,678,289.00
1,619,536,920.00
93.36
3. Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa
172,602,080.00
172,509,949.00
99.95
TOTAL 129,562,502,541.00
110,537,987,797.78
85.32
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
87
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan bentuk laporan OPD
dalam melaksanakan kegiatannya selama satu tahun sehingga capaian sasaran
kinerja OPD dapat diamati dengan terperinci dan dapat digunakan sebagai bahan
acuan dan pertimbangan kegiatan tahun kedepannya. Pelaksanaan
Kebijaksanaan, Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta pada
tahun 2018 telah mengacu pada Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tahun 2017 – 2022 sesuai Peraturan
Daerah Kota Yogyakarta No 11 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Tahun 2017 – 2022 Kota Yogyakarta.
Untuk mewujudkan akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas
Kesehatan Kota Yogyakarta atas penggunaan anggaran maka Dinas Kesehatan
telah melakukan Pengukuran kinerja dan menganalisis hasil pengukuran kinerja
sesuai dengan amanah Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi No.53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
Hasil Penilaian Kinerja Dinas Kesehatan dapat disimpulkan bahwa pada
penilaian kinerja tujuan dengan 4 indikator, sasaran dengan 2 indikator dan
program dengan 36 indikator, 37 sudah dapat mencapai/melebihi target dan 5
yang belum dapat mencapai target yang telah ditentukan. Pencapaian tiap-tiap
indikator, 39 indikator berpredikat sangat tinggi dan 2 indikator berpredikat
Tinggi, dan 1 indikator berpredikat Rendah.
Hasil kinerja tersebut di atas perlu diikuti keberhasilan dalam manfaat dan dampak, sehingga visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat terwujud. Beberapa program telah menunjukkan keberhasilannya sedangkan beberapa hambatan merupakan tantangan yang harus disusun solusi pemecahan dan langkah-langkah antisipatif untuk mencapai keberhasilan di masa yang akan datang.
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mm
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
88
Langkah antisipasi penyelesaian masalah yang dilakukan ke depan
diantaranya adalah peningkatan kinerja program dengan optimalisasi peran
masing- masing petugas, perubahan sistem evaluasi kinerja berbasis analisis,
kebijakan & implementasi, pembinaan dan peningkatan kualitas dan kuantitas
Sumber Daya Manusia, prasarana dan sarana, peningkatkan peran
serta/partisipasi masyarakat dan swasta di bidang kesehatan melalui promosi
kesehatan, penguatan koordinasi lintas sektor, perbaikan sistem informasi
kesehatan serta peningkatan regulasi kesehatan.
Yogyakarta, 2019 Kepala Dinas Kesehatan
Kota Yogyakarta
dr. Fita Yulia Kisworini, MKes NIP. 19600112 198901 2 001
Sumber : Seksi Kesga dan Gizi
Sumber : Seksi Kesga dan Gizi
Sumber : Seksi Kesga dan Gizi
Sumber : Seksi Kesga dan Gizi
Sumber : Seksi Kesga dan Gizi
Sumber : Seksi Kesga dan Gizi
Sumber : Seksi Kesga dan Gizi
Sumber : Seksi Kesga dan Gizi
Sumber : Seksi Kesga dan Gizi
Sumber : Seksi Kesga dan Gizi
Sumber : Seksi Kesga dan Gizi
Sumber : Seksi Kesga dan Gizi