Laporan kerja las listrik

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang. Las listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan menggunakannyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai habis. 1.2.Tujuan. Tujuan praktek las listrik adalah: 1) Memenuhi salah satu tugas laporan pabrikasi logam. 2) Siswa dapat mengetahui cara menggunakan las listrik secara benar. 3) Siswa dapat mengetahui keselamatan kerjanya. 1.3. Manfaat Penulisan Laporan. Laporan praktek pengelasan dengan menggunakan las listrik ini mempunyai manfaat agar mahasiswa tau teknik pengelasan dan macam-macam las yang di gunakan . 1

description

las listrik merupakan komponen dasar matakuliah fablikasi logam .

Transcript of Laporan kerja las listrik

Page 1: Laporan kerja las listrik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang.

Las listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan

menggunakannyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan

disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair,

demikian juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada

ujungnya dan merambat terus sampai habis.

1.2.Tujuan.

Tujuan praktek las listrik adalah:

1) Memenuhi salah satu tugas laporan pabrikasi logam.

2) Siswa dapat mengetahui cara menggunakan las listrik secara benar.

3) Siswa dapat mengetahui keselamatan kerjanya.

1.3. Manfaat Penulisan Laporan.

Laporan praktek pengelasan dengan menggunakan las listrik ini mempunyai

manfaat agar mahasiswa tau teknik pengelasan dan macam-macam las yang di

gunakan .

1

Page 2: Laporan kerja las listrik

BAB II

ISI LAPORAN

Tujuan Praktek.

Praktek las listrik memiliki beberapa tujuan antara lain :

a.Tujuan Secara Umum.

1) Secara umum praktek las listrik ini bertujuan untuk :

2) Melatih kesabaran dan ketelitian dalam bekerja.

3) Melatih untuk bekerja lebih baik.

4) Mengajarkan agar kita berhati-hati dalam menggunakan las listrik.

b.Tujuan Secara Khusus.

1) Secara khusus praktek ini bertujuan untuk :

2) Mengisi salah satu syarat mata kuliah pabrikasi logam.

3) Mempraktekan teori-teori yang telah diterima selama pembelajaran.

4) Melatih keterampilan dalam bidang pengelasan menggunakan las asetilin.

2.1 Keselematan Kerja

1. Pakailah baju praktek dengan rapi.

2. Bacalah gambar kerja dan langkah kerja dengan seksama sebelum

melakukan praktek.

3. Jagalah kebersihan tempat praktek.

4. Jangan bermain-main bila sedang praktek.

5. Gunakan kaca mata pada saat mengelas, untuk menghindari masuknya

bram ke mata dan bahaya akibat sinar ultraviolet pada saat mengelas.

6. Bersihkan peralatan dan tempat apabila praktikum sudah selesai.

7. Bereskan kembali tempat dan peralatan yang sudah digunakan pada waktu

praktek.

2

Page 3: Laporan kerja las listrik

2.2.Landasan Teori

Las listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan menggunakan

nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung.

Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga

elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan

merambat terus sampai habis.Mesin las yang ada pada unit peralatan las

berdasarkan arus yang dikeluarkan pada ujung-ujung elektroda dibedakan menjadi

beberapa macam, antara lain :

1. Mesin Las Arus Bolak-balik (Mesin AC)

Mesin memerlukan arus listrik bolak-balik atau arus AC yang dihasilkan

oleh pembangkit listrik, listrik PLN atau generator AC, dapat digunakan sebagai

sumber tenaga dalam proses pengelasan.Besarnya tegangan listrik yang dihasilkan

oleh sumber pembangkit listrik belum sesuai dengan tegangan yang digunakan

untuk pengelasan.Bisa terjadi tegangannya terlalu tinggi atau terlalu rendah,

sehingga besarnya tegangan perlu disesuaikan terlebih dahulu dengan cara

menaikkan atau menurunkan tegangan. Alat yang digunakan untuk menaikkan

atau menurunkan tegangan ini disebut transformator atau trafo.Kebanyakan trafo

yang digunakan pada peralatan las adalah jenis trafo step-down,yaitu trafo yang

berfungsi menurunkan tegangan. Hal ini disebabkan kebanyakan sumber listrik,

baik listrik PLN maupun listrik dari sumber yang lain, mempunyai tegangan yang

cukup tinggi, padahal kebutuhan tegangan yang dikeluarkan oleh mesin las untuk

pengelasan hanya 55 volt sampai 85 volt. Transformator yang digunakan pada

peralatan las mempunyai daya yang cukup besar. Untuk mencairkan sebagian

logam induk dan elektroda dibutuhkan energi yang besar, karena tegangan pada

bagian terminal kumparan sekunder hanya kecil, maka untuk menghasilkan daya

yang besar perlu arus besar. Arus yang digunakan untuk peralatan las sekitar

10ampere sampai 500ampere.Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan

keperluan las. Untuk keperluan daya besar diperlukan arus yang lebih besar pula,

dan sebaliknya.

3

Page 4: Laporan kerja las listrik

2. Mesin Las Arus Searah (Mesin DC)

Arus listrik yang digunakan untuk memperoleh nyala busur listrik adalah arus

searah. Arus searah ini berasal dari mesin berupa dynamo motor listrik

searah.Dinamo dapat digerakkan oleh motor listrik, motor bensin, motor diesel,

atau alat penggerak yang lain. Mesin arus yang menggunakan motor listrik

sebagai penggerak mulanya memerlukan peralatan yang berfungsi sebagai

penyearah arus. Penyearah arus atau rectifier berfungsi untuk mengubah arus

bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Arus bolak-balik diubah menjadi arus

searah pada proses pengelasan mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:

1) nyala busur listrik yang dihasilkan lebih stabil, 

2) setiap jenis elektroda dapat digunakan pada mesin las DC,

3) tingkat kebisingan lebih rendah

4) mesin las lebih fleksibel, karena dapat diubah ke arus bolak-balik

atau arus searah

Mesin las DC ada 2 macam, yaitu mesin las stasioner atau mesin las

portabel.Mesin las stasioner biasanya digunakan pada tempat atau bengkel yang

mempunyai jaringan listrik permanen, misal listrik PLN. Adapun mesin las

portabel mempunyai bentuk relatif kecil biasanya digunakan untuk proses

pengelasan pada tempat-tempat yang tidak terjangkau jaringan listrik. Hal yang

perlu diperhatikan dalam pengoperasian mesin las adalah penggunaan yang sesuai

dengan prosedur yang dikeluarkan oleh prabrik pembuat mesin, perawatan yang

sesuai dengan anjuran.Sering kali gangguan-gangguan timbul pada mesin las,

antara lain mesin tidak mengeluarkan arus listrik atau nyala busur listrik

lemah.Sumber penyebab gangguan pada mesin las bisa terjadi dari dalam

mesin(internal) atau dari luar (eksternal). Gangguan-gangguan dari luar yang bisa

terjadimisalnya arus dari sumber tegangan mati atau tegangan dari sumber lemah

atau turun.

4

Page 5: Laporan kerja las listrik

Adapun gangguan dari dalam mesin sendiri misalnya sikat katup mesin DC

kotor,mesin las terlalu panas, kumparan pada trafo rusak (akibat hubung singkat

atau lilitannya putus), atau ada ada salah satu instalasi yang tidak terhubung (ada

kabel putus). Gangguan-gangguan yang timbul dapat diatasi dengan beberapa

cara, antaralain menaikkan putaran generator untuk menaikkan tegangan atau

menaikkan arusyang lemah, memperbaiki atau mengganti lilitan kumparan trafo,

mendinginkanmesin, jika kabel amper rusak diganti yang baik, memperbaiki

hubungan kabel,membersihkan sikat pada katup, dan menghidupkan listrik

cadangan bial sumber utamanya mati.

3. Mesin Las Ganda (Mesin AC-DC)

Mesin las ini mampu melayani pengelasan dengan arus searah (DC)

dan pengelasan dengan arus bolak-balik. Mesin las ganda mempunyai

transformator satufasa dan sebuah alat perata dalam satu unit mesin. Keluaran

5

Page 6: Laporan kerja las listrik

arus bolak-balik diambil dari terminal lilitan sekunder transformator melalui

regulator arus. Adapun arussearah diambil dari keluaran alat perata arus.

Pengaturan keluaran arus bolak-balik atau arus searah dapat dilakukan dengan

mudah, yaitu hanya dengan memutar alat pengatur arus dari mesin las. Mesin las

AC-DC lebih fleksibel karena mempunyai semua kemampuan yang dimiliki

masing-masing mesin las DC atau mesin las AC.Mesin las jenis ini sering

digunakan untuk bengkel-bengkel yang mempunyai jenis- jenis pekerjaan yang

bermacam-macam, sehingga tidak perlu mengganti-ganti las untuk pengelasan

berbeda.

Menentukan besarnya arus listrik 

Besar arus dan tegangan listrik yang digunakan dalam pengelasan harus

diatur sesuai kebutuhan. Daya yang dibutuhkan untuk pengelasan tergantung dari

besarnyaarus dan tegangan listrik yang digunakan. Tidak ada aturan pasti besar

teganganlistrik pada mesin las yang digunakan.Hal ini berhubungan dengan

keselamatan kerjaoperator las tubuh manusia tidak akan mampu menahan arus

listrik dengan teganganyang tinggi.Tegangan listrik yang digunakan pada mesin

las (tegangan pada ujungterminal) berkisar 55 volt sampai 85 volt. Tegangan ini

disebut sebagai tegangan pembakaran. Bila nyala busur listrik sudah terjadi maka

tegangan turun menjadi 20volt sampai 40volt. Tegangan ini disebut dengan

tegangan kerja. Besar kecilnya tegangan kerja yang terjadi tergantung dari besar

kecilnya diameter elektroda.Semakin besar arus yang terjadi.Dengan alasan diatas

maka pada mesin las pengaturan yang dilakukan hanya besar arusnya saja.

Pengaturan besar kecilnya arus dilakukan dengan cara memutar tombol pengatur

arus. Besar arus yang digunakan dapat dilihat pada skala yang 11ditunjukkan oleh

amperemeter (alat untuk mengukur besar arus listrik) yang terletak  pada mesin

las. Pada masing-masing las, arus minimum dan arus maksimum yangdapat

dicapai berbeda-beda, pada umunya berkisar 100 ampere sampai

600ampere.Pemilihan besar arus listrik tergantung dari beberapa faktor, antara

lain: diameter elektroda yang digunakan, tebal benda kerja, jenis elektroda yang

digunakan, polaritas kutub -kutubnya dan posisi pengelasan.

6

Page 7: Laporan kerja las listrik

Pengaruh arus listrik pada hasil las

Bila arus terlalu rendah (kecil), akan menyebabkan:

1) penyalaan busur listrik sukar dan busur listrik yang terjadi tidak stabil

2) terlalu banyak tumpukan logam las karena panas yang terjadi tidak mampu

melebihkan elektroda dan bahan bakar dengan baik

3) penembusaun kurang baik

4) pinggiran-pinggiran dingin.

Bila arus terlalu tinggi (besar), maka elektroda akan mencair terlalucepat

dan menghasilkan: (lihat gambar)- permukaan las yang lebih lebar dan datar,-

perembasan terlalu dalam,- terjadi undercut sepanjang alur las.

Pengaruh kecepatan elektroda pada hasil las

Untuk menghasilkan rigi±rigi las yang rata dan halus, kecepatan tangan menarik

atau mendorong elektroda waktu mengelas harus stabil. Apabila elektroda

digerakkan:

1) tepat dan stabil, menghasilkan daerah perpaduan dengan bahan dasar

dan perembesan luasnya baik. ( lihat gambar ),

Hasil gerakan elektroda yang tepat dan stabil

7

Page 8: Laporan kerja las listrik

2) terlalu cepat, menghasilkan perembesan las yang dangkal karena

pemanasan bahan bakar dasar (perhatikan gambar)hasil gerakan elektroda

yang terlalu cepat

3) terlalu lambat, menghasilkan alur yang lebar (lihat gambar). Hal ini

dapatmenimbulkan kerusakan sisi las, terutama bila bahan dasar yang dilas

tipis.

8

Page 9: Laporan kerja las listrik

2.3.alat-alat praktikum.

Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam praktek pengelasan dengan

menggunakan las listik antara lain :

a.Alat Utama.

1) Mesin las.

2) Elektroda.

3) Tang massa dan palu massa.

4) Pemegang elektroda.

b.Alat Tambahan.

1) Palu.

2) Tang penjepit.

c.Keselamatan Kerja.

1) Kamar las.

2) Kacamata kas

3) Sepatu dan baju.

2.4.Bahan praktikum.

Bahan yang dipakai dalam proses pengelasan adalah Plat Besi dengan rincian

ukuran sebagai berikut :

Panjang bahan : 493mm.

Lebar bahan :36 mm.

Tebal bahan :36 mm.

2.5.Langkah praktikum.

1.Mesin las disiapkan dan stel amperenya, yaitu ³ON´ untuk menghidupkan dan

³OFF´ untuk mematikan mesin las.

2.Pakailah alat-alat keselamatan kerja seperti: sarung tangan, apron, helm las,dan

sepatu kerja.

9

Page 10: Laporan kerja las listrik

3.Pasangkan klem massa sebaik mungkin agar pada saat pengelasan terjadi sirkuit

listrik yang baik. Pasangkan elektroda pada tang las.

4.Siapkan alat-alat bantu seperti: sikat las, palu las dan tang penjepit.

5.Lakukan setiap proses menurut langkah kerja yang ditentukan.

6.Mintalah petunjuk guru/instruktur apabila ada hal-hal yang belum jelas.

7.Lakukan seluruh pekerjaan dengan tekun dan penuh disiplin.

 

2.6.Temuan Praktek dan Pembahasan.

Pada saat praktek menemukan beberapa hal yang perlu diperhatikan antaralain :

1. Elektroda menempel pada benda kerja terjadi karena jarak elektroda ke

benda kerja terlalu dekat atau menempel maka jarak elektroda harus sesuai

yaitu : sama seperti diameter kawat elektroda yang dipakai.

2. Pada praktek ini cahaya yang ditimbulkan sangat terang,maka gunakanlah

kacamata las yang sesuai.jika tidak mata akan terasa perih di

kemudian hari.

3. Pada saat pengelasan seringkali terjadinya penurunan arus listrik sehingga

seringnya mati listrik di saat pengelasan.

4. Hasil pengelasan kurang bagus saat penyambungan tegak pengelasan yg

bagian dalamnya jauh dari plat yang harus di las sehingga di ulang

kembali.

10

Page 11: Laporan kerja las listrik

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1.Kesimpulan.

Dari hasil praktek mengelas dengan menggunakan las listrik dapat dari hasil praktek mengelas

dengan menggunakan las listrik dapat disimpulkan bahwa pengelasan ini harus dikerjakan

dengan hati-hati dan harus sesuai dengan prosedur yang berlaku.gunakan kacamata dalam

mengelas.

3.2.Saran.

Ada beberapa saran yang bisa disampaikan antara lain :

1) Berhati-hati dalam kegiatan praktek.

2) Utamakan keselamatan baik benda kerja maupun diri kita sendiri.

3) Tidak boleh bercanda atau main ±main dalam melakukan pengelasan

11