Hand Out Supervisi Kerja Las Gas n Las Listrik

21
POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNG PROGRAM STUDI TEKNIK PERAWATAN MESIN JALAN TIMAH RAYA KAWASAN INDUSTRI AIR KANTUNG, SUNGAILIAT , BANGKA 33211 Telepon (0717) 93586, (0717) 431335 ext. 2281, 2282, 2255 Faks. (0717) 93585 http://www.polman-timah.ac.id email: [email protected] HAND OUT PRAKTIK ”Kerja las Gas dan Las Listrik” 1

Transcript of Hand Out Supervisi Kerja Las Gas n Las Listrik

Page 1: Hand Out Supervisi Kerja Las Gas n Las Listrik

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNGPROGRAM STUDI TEKNIK PERAWATAN MESIN

JALAN TIMAH RAYA KAWASAN INDUSTRI AIR KANTUNG, SUNGAILIAT , BANGKA 33211Telepon (0717) 93586, (0717) 431335 ext. 2281, 2282, 2255 Faks. (0717) 93585

http://www.polman-timah.ac.id email: [email protected]

HAND OUT

PRAKTIK

”Kerja las Gas dan Las Listrik”

Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung2012

1

Page 2: Hand Out Supervisi Kerja Las Gas n Las Listrik

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNGPROGRAM STUDI TEKNIK PERAWATAN MESIN

JALAN TIMAH RAYA KAWASAN INDUSTRI AIR KANTUNG, SUNGAILIAT , BANGKA 33211Telepon (0717) 93586, (0717) 431335 ext. 2281, 2282, 2255 Faks. (0717) 93585

http://www.polman-timah.ac.id email: [email protected]

Kerja Las Gas dan Las Listrik

Las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan

dalam keadaan lumer atau cair.

Mengelas adalah salah satu cara menyambung logam dengan menggunakan panas.

1. Las Listrik

1.1 Definisi las Listrik

Las listrik adalah termasuk suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan

tenaga listrik sebagai sumber panas.

Prinsip las listrik yaitu : pada dasarnya las listrik yang menggunakan elektroda karbon

maupun logam menggunakan tenaaga listrik sebagai sumber panas. Busur listrik yang terjadi

antara ujung elektroda dan benda kerja dapat mencapai temperatur tinggi yang dapat

melelehkan sebagian bahan merupakan perkalian antara tegangan listrik (E) dengan kuat arus

(I) dan waktu (t) yang dinyatakan dalam satuan panas joule atau kalori seperti rumus dibawah

ini :

H = E x I x t

Dimana: H = panas dalam satuan joule

E = tegangan listrik dalam volt

I = kuat arus dalam amper

t = waktu dalam detik

1.2 Macam – macam mesin las.

Macam – macam mesin las yang ditinjau dari jenis arus yang keluar dapat digolongkan

sebagai berikut :

a. Mesin Las listrik arus searah (DC)

Mesin ini mengubah arus listrik bolak-balik (AC) yang masuk, menjadi arus

listrik searah (DC) keluar. Mesin Las listrik asus searah (Direct Current) ini dapat

berupa mesin transformator rectifier, pembangkit listrik motor disel atau motor bensin,

maupun mesin pembangkit listrik yang digerakkan oleh motor listrik.

2

Page 3: Hand Out Supervisi Kerja Las Gas n Las Listrik

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNGPROGRAM STUDI TEKNIK PERAWATAN MESIN

JALAN TIMAH RAYA KAWASAN INDUSTRI AIR KANTUNG, SUNGAILIAT , BANGKA 33211Telepon (0717) 93586, (0717) 431335 ext. 2281, 2282, 2255 Faks. (0717) 93585

http://www.polman-timah.ac.id email: [email protected]

Pada mesin las DC, pemasangan kabel skunder dapat diatur / dibuat menjadi DCSP atau DCRP.

catatan:

DCSP = direct current straight polarity

DCRP = direct current revers polarity

- bila kabel elektroda dihubungkan kekutub negative mesin, dan kabel masa dihubungkan kekutub positif

maka disebut hubungan polaritas lurus (D.C.S.P). Pada hubungan D.C.S.P, panas yang timbul, sepertiga

memanaskan elektroda dan dua pertiga memanaskan benda kerja. Berarti benda kerja menerima panas

lebih banyak dari elektroda.

- bila kabel elektroda dihubungkan kekutub positif mesin, dan kabel masa dihubungkan kekutub negative

maka disebut hubungan polaritas terbaik (D.C.R.P). Pada hubungan D.C.R.P, panas yang timbul, dua

pertiga memanaskan elektrodadan sepertiga memanaskan benda kerja. Berarti elektroda menerima panas

yang lebih banyak dari benda kerja

kapan dipergunakan D.C.R.P, tersebut?

Ini tergantung pada :

- bahan benda kerja

- posisi pengelasan

- bahan dan salutan elektroda

- penembusan yang diinginkan

Keuntungan-keuntungan pada mesin D.C antara lain:

- busur nyala stabil

- dapat menggunakan elektroda bersalut dan tidak bersalut

- dapat mengelas pelat tipis dalam hubungan DCRP

- dapat dipakai untuk mengelas pada tempat-tempat yang lembab dan sempit

3

Page 4: Hand Out Supervisi Kerja Las Gas n Las Listrik

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNGPROGRAM STUDI TEKNIK PERAWATAN MESIN

JALAN TIMAH RAYA KAWASAN INDUSTRI AIR KANTUNG, SUNGAILIAT , BANGKA 33211Telepon (0717) 93586, (0717) 431335 ext. 2281, 2282, 2255 Faks. (0717) 93585

http://www.polman-timah.ac.id email: [email protected]

b. Mesin Las Listrik arus bolak – balik (Alternating Current)

Mesin ini memerlukan sumber arus bolak-balik dengan tegangan yang lebih

pada lengkungan listrik. Mesin Las AC ini memiliki macam – macam mesin las sepeti

transformator las, pembangkit listrik motor disel atau motor bensin. Transformator las

yang sering digunakan diindustri – industri mempunyai kapsitas 00-500 amper dan 36-

70 volt.

Pada mesin las A.C, kabel masa dan kabel elektroda dapat dipertukarkan tanpa

mempengaruhi perubahan panas yang timbul pada busur nyala.

Keuntungan-keuntungan pada mesin A.C, antara lain: 

- busur nyala kecil, sehingga memperkecil kemungkinan timbunya keropos pada rigi-rigi las,

- perlengkapan dan perawatan lebih murah.

c. Mesin las listrik AC-DC.

Mesin ini merupakan gabungan dari mesin las arus bolak-balik dan searah.

1.3 Perlengkapan Las Listrik

a. Perlengkapan kerja las listrik

1) Pemegang elektroda,

2) Palu las : untuk melepaskan dan mengeluarkan terak las pada jalur las dengan

jalan memukulkanatau menggoreskan pada daerah las,

3) Sikat kawat : untuk membersihkan benda kerja yang akan dilas, dan

membersihkan terak las yang sudah lepas dari jalur las oleh pukulan palu las,

4) Tang (penjepit) : untuk memegang atau memindahkan benda kerja yang masih

panas.

5) Gerinda tangan : digunakan untuk menggerinda hasil las yang kurang baik.

4

Page 5: Hand Out Supervisi Kerja Las Gas n Las Listrik

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNGPROGRAM STUDI TEKNIK PERAWATAN MESIN

JALAN TIMAH RAYA KAWASAN INDUSTRI AIR KANTUNG, SUNGAILIAT , BANGKA 33211Telepon (0717) 93586, (0717) 431335 ext. 2281, 2282, 2255 Faks. (0717) 93585

http://www.polman-timah.ac.id email: [email protected]

b. Perlengkapan keselamatan kerja

1) helm las : helm ini dilengkapi dengan kaca khusus yang dapat mengurangi sinar

ultra violet dan ultra merah, jadi helm las ini berguna untuk melindungi kulit muka

dan mata dari sinar las (sinar ultra violet dan ultra merah) yang dapat merusak

kulit muka maupun mata,

2) Apron : untuk melindungi badan dari percikan api las

3) Sarung tangan : untuk melindungi tangan dari percikan api las serta untuk

memudahkan memegang pegangan elektroda.

4) Kacamata : digunakan pada saat memukul terak las dan menggerinda.

5) Sepatu safety.

1.4 Elektroda berselaput

Elektroda berselaput merupakan kawat yang dilapisi slaput fluksi misalnnya selulosa,

kalsium karbonat (CaCo3), titanium dioksida (rutil), kaolin, kalium oksida mangan, oksida

besi, serbuk besi, besi silikon, besi mangan dan sebagainya dengan persentase berbeda-beda

untuk tiap jenis elektroda.

1.4.1 Sistem penggolongan kawat las AWS dan ASTM :

AWS = American Welding Society

ASTM = American Socity for Testing Materials.

Menurut jenis logam yang akan dilas, maka kawat las listrik dapat dibedakan atas

empat golongan utama :

a) Kawat las baja karbon (mild steel arc welding electrodes). Kawat las imi

untuk mengelas baja lunak (mild steel). Misalnya, baja-baja karbon dengan

persentase karbon yang rendah.

b) Kawat las baja campuran (alloy steel arc welding electrodes). Kawat las ini

dipakai untuk mengelas baja campuran, misalnya baja stainless.

c) Kawat las bukan besi (non ferrous arc welding electrodes). Kawat las ini

dipakaiuntuk mengelas benda-benda bukan besi atau baja. Misalnya,

aluminium, monel, brass (kuningan), dan bronze (perunggu).

d) Kawat las besi tuang (cast iron arc welding electrodes). Kawat las ini dipakai

untuk mengelas besi tuang dan sejenisnya.

5

Page 6: Hand Out Supervisi Kerja Las Gas n Las Listrik

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNGPROGRAM STUDI TEKNIK PERAWATAN MESIN

JALAN TIMAH RAYA KAWASAN INDUSTRI AIR KANTUNG, SUNGAILIAT , BANGKA 33211Telepon (0717) 93586, (0717) 431335 ext. 2281, 2282, 2255 Faks. (0717) 93585

http://www.polman-timah.ac.id email: [email protected]

1.4.2 Arti angka-angka pada elektroda :

Arti angka-angka yang tercantum pada kawat las AWS atau ASTM

Contoh: 4 angka

AWS = ASTM E.XXXX

E.60XX

Contoh: 5 angka

AWS = ASTM E.XXXXX

E.110XX

Adalah sebagai berikut :

a. Dua atau tiga angka pertama menunjukkan kekuatan regang minimum dalam

ribuan psi. Misal : angka 60 berarti kekuatan regang minimumnya 60.000 psi,

dan angka 110 berarti 110.000 psi.

b. Angka pertama dari dua angka terakhir (warna hijau) menunjukkan posisi las

yang diperbolehkan.

1) Angka 1 (satu) berarti untuk semua posisi (all position),

2) Angka 2 (dua) berarti untuk datar-tegak dan dibawah tangan (rendah),

3) Angka 3 (tiga) berarti untuk posisi dibawah tangan dan juga untuk

posisi datar atau rata saja.

c. Angka terakhir (warna biru) dapat dilihat pada tabel 1, menunjukkan :

1) Jenis arus las,

2) Kekuatan busur,

3) Dalamnya pembakaran, dan

4) Persentase bubuk logam yang terkandung dalam satuan.

6

Page 7: Hand Out Supervisi Kerja Las Gas n Las Listrik

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNGPROGRAM STUDI TEKNIK PERAWATAN MESIN

JALAN TIMAH RAYA KAWASAN INDUSTRI AIR KANTUNG, SUNGAILIAT , BANGKA 33211Telepon (0717) 93586, (0717) 431335 ext. 2281, 2282, 2255 Faks. (0717) 93585

http://www.polman-timah.ac.id email: [email protected]

Tabel 1.

Angka

terakhir

0 1 2 3 4 5 6 7 8

Jenis Arus

Las

(a) AC

atau

DC

reverse

polarty

AC

atau

DC

AC atau

DC

AC

atau

DC

AC

reverse

polarty

AC atau

DC

reverse

polarty

AC

atau

DC

AC atau

DC

reverse

polarty

Jenis

Salutan

(b) organik rutile rutile rutilr Low

hydrogen

Low

hydrogen

Mineral Low

hydrogen

Daya busur Kuat kuat sedang lemah lemah sedang sedang lemah Sedang

Penembusan (c) dalam sedang Dangkal dangkal sedang sedang sedang Sedang

Persentase

bubuk besi

dalam

salutan

0-

10%

tanpa 0-10% 0-10% 30-50% Tanpa Tanpa 50% 30-50%

Untuk menentukan amper ditentukan dari :

Contoh :

E.6013 Ø3,2 × 350mm

Dilihat dari diameter Ø3,2 × 350mm , yang ampernya terdapat pada tabel 2:

7

Page 8: Hand Out Supervisi Kerja Las Gas n Las Listrik

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNGPROGRAM STUDI TEKNIK PERAWATAN MESIN

JALAN TIMAH RAYA KAWASAN INDUSTRI AIR KANTUNG, SUNGAILIAT , BANGKA 33211Telepon (0717) 93586, (0717) 431335 ext. 2281, 2282, 2255 Faks. (0717) 93585

http://www.polman-timah.ac.id email: [email protected]

Tabel 2 :

Diameter kawat las Arus Las Tegangan Busur

Inci mm (Ampere) (Volt)

1/16 1,50 20-40 17-20

5/64 2,00 25-60 17-21

3/32 2,50 45-90 17-21

1/8 3,25 80-120 16-22

5/32 4,00 105-180 18-22

3/16 5,00 150-230 20-24

7/32 5,50 210-300 21-25

1/4 6,00 250-350 22-26

5/16 8,00 30-430 23-27

1.5 Mengelas baja lunak

Teknik pengelasaan :

1) Pengaruh panjang busur pada hasil las.

a. Bila panjang busur tepat (L=D), maka:

- Penmbusan yang rata / baik,

- Jalur las halus dan berbentuk bagus,

- Rigi-rigi las yang halus dan baik.

8

Page 9: Hand Out Supervisi Kerja Las Gas n Las Listrik

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNGPROGRAM STUDI TEKNIK PERAWATAN MESIN

JALAN TIMAH RAYA KAWASAN INDUSTRI AIR KANTUNG, SUNGAILIAT , BANGKA 33211Telepon (0717) 93586, (0717) 431335 ext. 2281, 2282, 2255 Faks. (0717) 93585

http://www.polman-timah.ac.id email: [email protected]

b. Bila L>D (tinggi), maka :

- Rigi-rigi las kasar,

- Tembusan las dangkal,

- Percikan teraknya kasar dan keluar jalur las.

c. Bila L<D (rendah), maka :

- Rigi las tidak merata,

- Tembusan las tidak baik,

- Percikan traknya kasar dan berbentuk bola.

2) Pengaruh arus listrik dan lajunya :

a. Arus terlalu rendah :

- Terlalu banyak tumpukan logam las,

- Akan menyebabkan sukarnya penyalaan busur listrik dan busur listrik

yang terjadi tidak stabil.

- Jalur las yang menindih kurang baik penembusannya.

b. Arus terlalu tinggi :

- Terlalu banyak percikan logam las yang harus dibersihkan,

- Jalur las datar dan lebar.

c. Lajunya mengelas terlalu cepat :

- Jalur las terlalu kecil, bentuknya tidak beraturan,

- Penembusannya sangat kurang.

9

Page 10: Hand Out Supervisi Kerja Las Gas n Las Listrik

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNGPROGRAM STUDI TEKNIK PERAWATAN MESIN

JALAN TIMAH RAYA KAWASAN INDUSTRI AIR KANTUNG, SUNGAILIAT , BANGKA 33211Telepon (0717) 93586, (0717) 431335 ext. 2281, 2282, 2255 Faks. (0717) 93585

http://www.polman-timah.ac.id email: [email protected]

3) Bentuk-bentuk ayunan pengelasan :

10

Page 11: Hand Out Supervisi Kerja Las Gas n Las Listrik

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNGPROGRAM STUDI TEKNIK PERAWATAN MESIN

JALAN TIMAH RAYA KAWASAN INDUSTRI AIR KANTUNG, SUNGAILIAT , BANGKA 33211Telepon (0717) 93586, (0717) 431335 ext. 2281, 2282, 2255 Faks. (0717) 93585

http://www.polman-timah.ac.id email: [email protected]

1.6. Pengrjaan benda kerja.

a) Pengelasaan rigi-rigi las.

b) Pengelasan pengisian

(Menindih 1/3 bagian dari las an awalnya.)

11

Page 12: Hand Out Supervisi Kerja Las Gas n Las Listrik

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNGPROGRAM STUDI TEKNIK PERAWATAN MESIN

JALAN TIMAH RAYA KAWASAN INDUSTRI AIR KANTUNG, SUNGAILIAT , BANGKA 33211Telepon (0717) 93586, (0717) 431335 ext. 2281, 2282, 2255 Faks. (0717) 93585

http://www.polman-timah.ac.id email: [email protected]

c) Pengelasaan sambungan T posisi mendatar.

Terdapat 3 tahapan dalam pengelasan T ini :

- Pengelasaan pertama

Posisi elektroda terhadap benda kerja untuk jalur las pertama dibuat

400-500 terhadap garis vertikal dan 650-750 terhadap gerak pengelasan.

12

Page 13: Hand Out Supervisi Kerja Las Gas n Las Listrik

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNGPROGRAM STUDI TEKNIK PERAWATAN MESIN

JALAN TIMAH RAYA KAWASAN INDUSTRI AIR KANTUNG, SUNGAILIAT , BANGKA 33211Telepon (0717) 93586, (0717) 431335 ext. 2281, 2282, 2255 Faks. (0717) 93585

http://www.polman-timah.ac.id email: [email protected]

- Pengelasan kedua

Posisi elektroda dibentuk dengan sudut 250-350 kearah tegak dan 650-

750 kearah gerak pengelasan.

- Pengelasan ketiga

Posisi elektroda dibuat dengan sudut 450-500 kearah tegak lurus dan dengan

700-800 kearah pengelasaan.

13

Page 14: Hand Out Supervisi Kerja Las Gas n Las Listrik

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNGPROGRAM STUDI TEKNIK PERAWATAN MESIN

JALAN TIMAH RAYA KAWASAN INDUSTRI AIR KANTUNG, SUNGAILIAT , BANGKA 33211Telepon (0717) 93586, (0717) 431335 ext. 2281, 2282, 2255 Faks. (0717) 93585

http://www.polman-timah.ac.id email: [email protected]

2. Las Gas

2.1 Definisi Las gas

Las gas adalah salah satu cara pengelasaan dimana panas untuk pengelasaan

diperoleh dari nyala api hasil pembakaran bahannbakar gasndengan zat asam atau

oksigen. Proses las gas memerlukan waktu yang lebih lama bila dibandingkan dengan

proses las yang lain. Karena itu pemakaiannya dalam industri terbatas pada pekerjaan-

pekerjaan pemeliharaan, mengelas logam dengan temperatur cair rendah, mengelas

bahan yang tipis, mengelas pateri dan mematri keras.

Bahan bakar gas yang biasa dipergunakan pada pengelasaan gas ialah asetilin

atau gas karbit, hydrogen dan gas Mapp (stabilized methylacetylene propadiene) ialah

gas asetilin yang telah distabilkan. Dari macam-macam bahan bakar gas tersebut

diatas asetilin adalah yang paling banyak digunakan karena :

- Membuatnya didalam generator asetilin

- Membeli gas asetilin yang telah dimampatkan ke dalam silinder dari

pabrik gas.

Zat asam atau oksigen adalah zat yang sangat penting dan merupakan salh satu

syarat terjadinya pembakaran. Zat asam lebih berat dari udara, tidak terlalu berbau

dan tidak berwarna. Zat asam dapat disimpan dengan aman didalam silinder sampai

tekanan ±150 bar. Zat asam dapat diperoleh :

o Dengan memanaskan kalium chlorat (KCLO3) hingga terurai seperti

persamaan kimia dibawah ini :

2K CL O3 KCL + 3 O2

o Dari melalui proses elektolisa

2H2O 2H2 + O2

o Dari udara yang dicairkan kemudian diuapkan kembali secara berurutan, zat

asam akan menguap pada suhu -1850 C

14

Page 15: Hand Out Supervisi Kerja Las Gas n Las Listrik

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNGPROGRAM STUDI TEKNIK PERAWATAN MESIN

JALAN TIMAH RAYA KAWASAN INDUSTRI AIR KANTUNG, SUNGAILIAT , BANGKA 33211Telepon (0717) 93586, (0717) 431335 ext. 2281, 2282, 2255 Faks. (0717) 93585

http://www.polman-timah.ac.id email: [email protected]

2.1 Peralatan Las asetilin

a. Alat pembangkit asetilin atau generator asetilin,

b. Silinder : asetilin (bila tanpa genarator), zat asam.

c. Pengatur tekanan kerja atau regulator las : asetilin dan zat asam,

d. Pembakar las,

e. Selang las : asetilin dan zat asam,

f. Kacamata las,

g. Korek api las,

h. Alat-alat bantu lain :

- Alat – alat gambar dan alat ukur, mistar ukur baja, siku baja,

siku busur (bevel protector), penggores dan sikat kawat baja.

- Untuk pengerjaan kampuh : kikir, pahat, gergaji, gerinda, palu,

pragum, dan sikat kawat baja.

- Macam-macam penjepit : penjepit C, tang kombinasi penjepit

universal atau macam penjepit lain.

- Alat-alat keamanan : kacamata pengamanan, sarung tangan,

topi kulit atau topiasbes, pakaian kerja dan alat pemadam api.

15