Laporan Kel 8 Analisis Vegetasi
-
Upload
musdaliffah- -
Category
Documents
-
view
392 -
download
13
Transcript of Laporan Kel 8 Analisis Vegetasi
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN
JUDUL PRAKTIKUM : ANALISIS VEGETASI
KELOMPOK 7
Faisal Haryansah (342510)
Musdalifah (3425102445)
Rahman Fadli (342509)JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2013
BAB IPENDAHULUANLatar Belakang
Tujuan
- Mengetahui struktur dan komposisi vegetasi di suatu area
- Mengetahui teknik pengambilan data struktur dan komposisi vegetasi dengan cara line intersept
- Mengetahui teknik pengambilan data struktur dan komposisi vegetasi dengan cara line transect
- Mengetahui teknik pengambilan data struktur dan komposisi vegetasi dengan cara poin centre quarter. Alat dan Bahan1. Tali raffia dan patok2. Alat ukur panjang (meteran)3. Buku identifikasi
4. Alat tulis5. Label gantung6. Gunting, kantung plastik7. PasakMetode Penelitian
Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah :
1. Line intercept : Cuplikan berupa garis dengan panjang garis tergantung dari kompleksitas area yang akan dicupli. Meski sederhana, makin pendek garisnya. Panjang 50-100 meter sudah sangat memadai, biasa digunakan panjang 5-10 m, dan vegetasi yang sederhana cukup 1 m. Tinggi Line dari permukaan tanah juga dapat bervariasi antara 30-50 cm tergantung lokasi. Obyek yang diamati adalah tumbuhan bawah, semah, herbs. Prameter yang teramati adalah densitas, frekuaensi dan dominansi.
2. Belt Transect : Merupakan metode plot atau kuadrat dengan ukuran sangat bergam dari yang sangat sederhana 1x1m sampai 10x10m, tergantung dari lokasi penelitian. Obyek yang teramati adalah pohon, parameter yang teramati adalah densitas, frekuaensi dan dominansi.
3. PCQ (point centered quarter) : Metoe ini cukup sering digunakan karena praktis dan menghemat waktu. Metode ini cocok dipakai pada vegetasi hutan yang mempunyai penyebaran pohon secara regular atau non random atau tidak mengelompok. Obyek yang diamati adalah pohon yang berbagai tingkatan, dan akan didapatkan 3 parameter penting.
BAB II
Tinjauan PustakaBAB III
HASIL DAN PEMBAHASANLembar Pengamatan
Hari/Tanggal:Sabtu, 8 Juni 2013Waktu Pengamatan: 09.00 s/d selesai
Lokasi: Arboretrum, Buperta CibuburCuaca:Mendung Berawan
Pengamat: Faisal Haryansah, Musdalifah, dan Rahman Fadli.Data PengamatanTabel 1. Pengamatan Line-InterceptNomor KuadratNama Spesies Panjang Intercept (cm)
1Spesies I23 cm
Spesies I16 cm
Spesies I7 cm
Spesies I34 cm
2Spesies II54 cm
Spesies II12 cm
Spesies III17 cm
3Spesies III24 cm
Spesies III22 cm
4Spesies IV32 cm
Spesies II23 cm
5Paku spesies I67 cm
6Paku spesies I15 cm
Spesies I8 cm
Spesies I17 cm
Spesies I12 cm
Spesies I5 cm
Spesies I21 cm
Spesies I5 cm
7Spesies IV17 cm
8--
9Spesies V21 cm
Spesies VI23 cm
Spesies VI15 cm
Tabel 2. Pengamatan Belt- TransekNo PlotNama SpesiesKeliling (cm)Basal Area (cm2)
1Spesies 110,18,06
Spesies 1119,6
Spesies 1119,6
Spesies 110,18,06
Spesies 110,18,06
Spesies 11313,32
Spesies 213,815,06
Spesies 361,4295,44
Spesies 49,97,7
Spesies 521,436,2
2Spesies 132,382,95
Spesies 148,5186,17
Spesies 516,521,22
Spesies 5108,03
Spesies 525,752,52
Spesies 558,5271,57
Spesies 546,4167,33
3Spesies 51928,26
Spesies 570,8413,1
Spesies 538,6118,37
Spesies 53069,36
Spesies 539,3122,65
Spesies 534,896,37
Spesies 584561,3
Spesies 563315,88
4Spesies 516,822,38
Spesies 641,8138,85
5Spesies 718,627,51
Spesies 723,844,86
Spesies 722,339,57
Spesies 5106,5902,12
Spesies 520,834,4
Spesies 574435,73
Tabel 3 Pengamatan Point Centered Quarter (PCQ)
Titik SampelNomor KuadratJarak (m)SpesiesDiameter (cm)
116.9Mahoni24
211Mahoni58
320Mahoni40
415.5Sp 1.18
218.2Sp 2.15
28Sp 3.23
34.8Sp 4.20
43.8Sp 2.22
319.1Mahoni19
22.75Mahoni17
33.95Mahoni61
414Mahoni29
412.8Mahoni44
23.2Mahoni29
32.85Mahoni15
47.9Sp 2.13
514.55Sp 3.12.6
21.75Sp 2.21
34.3Sp 3.26
44.6Mahoni51
1. Perhitungan Line InterceptI. Metode Line InterceptSpesies I
Frekuensi sp.I = Jumlah posisi ditemukan sp.x
Total posisi seluruh jenis
= 10 = 1,25 8 Frekuensi relatif sp.I = Frekuensi sp. I X 100% frekuensi seluruh sp
= 1,25 x 100% = 43,1% 2,9 Kerapatan sp.I
= sp. I Panjang total intercept
= 10 = 0,1 100 m
Kerapatan relatif sp.I = Kerapatan sp.I X 100 % kerapatan seluruh sp
= 0,1 x 100% = 43,5% 0,23 Dominansi sp.I = panjang intercept sp.I Panjang total intercept
= 1,48 = 0,0148 100 m
Dominansi relatif sp.I = Dominansi sp.I X 100 % Dominansi seluruh sp
= 0,0148 x 100% = 30,2 % 0,049 INP sp.I = FR sp.I + KR sp.I + DR sp.I
= 43,1% + 43,5%+ 30,2 %
= 116,8 %Spesies II Frekuensi sp.II = Jumlah posisi ditemukan sp.x
Total posisi seluruh jenis
= 3 = 0,375 8 Frekuensi relatif sp.II = Frekuensi sp. II X 100% frekuensi seluruh sp
= 0,375 x 100% = 12,9% 2,9 Kerapatan sp.II= sp. II Panjang total intercept
= 3 = 0,03 100 m
Kerapatan relatif sp.II = Kerapatan sp.II X 100 % kerapatan seluruh sp
= 0,03 x 100% = 13,04% 0,23 Dominansi sp.II = panjang intercept sp.II Panjang total intercept
= 0,89 = 0,0089 100 m
Dominansi relatif sp.II = Dominansi sp.II X 100 % Dominansi seluruh sp
= 0,0089 x 100% = 18,16 % 0,049 INP sp.II = FR sp.II + KR sp.II + DR sp.II = 12,9% + 13,04%+ 18,16 %
= 44,1 %
Spesies III Frekuensi sp.III = Jumlah posisi ditemukan sp.x
Total posisi seluruh jenis
= 3 = 0,375 8 Frekuensi relatif sp.III = Frekuensi sp. III X 100% frekuensi seluruh sp
= 0,375 x 100% = 12,9% 2,9 Kerapatan sp.III= sp. III Panjang total intercept
= 3 = 0,03 100 m
Kerapatan relatif sp.III = Kerapatan sp.III X 100 % Kerapatan seluruh sp
= 0,03 x 100% = 13,04% 0,23 Dominansi sp.III = panjang intercept sp.III Panjang total intercept
= 0,63 = 0,0063 100 m
Dominansi relatif sp.III = Dominansi sp.III X 100 % Dominansi seluruh sp
= 0,0063 x 100% = 12,8 % 0,049 INP sp.III = FR sp.III + KR sp.III + DR sp.III = 12,9% + 13,04%+ 12,8 %
= 38,74 %
Spesies IV Frekuensi sp.IV = Jumlah posisi ditemukan sp.x
Total posisi seluruh jenis
= 2 = 0,25 8 Frekuensi relatif sp.IV = Frekuensi sp. IV X 100% frekuensi seluruh sp
= 0,25 x 100% = 8,6% 2,9 Kerapatan sp.IV= sp. IV Panjang total intercept
= 2 = 0,02 100 m
Kerapatan relatif sp.IV = Kerapatan sp.IV X 100 % kerapatan seluruh sp
= 0,02 x 100% = 8,7% 0,23 Dominansi sp.IV = panjang intercept sp.IV Panjang total intercept
= 0,49 = 0,0049 100 m
Dominansi relatif sp.IV = Dominansi sp.IV X 100 % Dominansi seluruh sp
= 0,0049 x 100% = 10% 0,049 INP sp.IV = FR sp.IV + KR sp.IV + DR sp.IV = 8,6% + 8,7%+ 10 %
= 27,3 %.
Spesies V Frekuensi sp.V = Jumlah posisi ditemukan sp.x
Total posisi seluruh jenis
= 1 = 0,125 8 Frekuensi relatif sp.V = Frekuensi sp. V X 100% frekuensi seluruh sp
= 0,125 x 100% = 4,3% 2,9 Kerapatan sp.V= sp. V Panjang total intercept
= 1 = 0,01 100 m
Kerapatan relatif sp.V = Kerapatan sp.V X 100 % kerapatan seluruh sp
= 0,01 x 100% = 4,3% 0,23 Dominansi sp.V = panjang intercept sp.V Panjang total intercept
= 0,21 = 0,0021 100 m
Dominansi relatif sp.V = Dominansi sp.I X 100 % Dominansi seluruh sp
= 0,0021 x 100% = 4,3 % 0,049 INP sp.V= FR sp.V + KR sp.I + DR sp.V = 4,3% + 4,3%+ 4,3 %
= 12,9%
Spesies VI Frekuensi sp.VI = Jumlah posisi ditemukan sp.x
Total posisi seluruh jenis
= 2 = 0,25 8 Frekuensi relatif sp.VI = Frekuensi sp. VI X 100% frekuensi seluruh sp
= 0,25 x 100% = 8,6% 2,9 Kerapatan sp.VI
= sp. VI Panjang total intercept
= 2 = 0,02 100 m
Kerapatan relatif sp.VI = Kerapatan sp.VI X 100 % kerapatan seluruh sp
= 0,02 x 100% = 8,7% 0,23 Dominansi sp.VI = panjang intercept sp.VI Panjang total intercept
= 0,38 = 0,0038 100 m
Dominansi relatif sp.VI = Dominansi sp.VI X 100 % Dominansi seluruh sp
= 0,0038 x 100% = 7,8 % 0,049 INP sp.VI = FR sp.VI + KR sp.VI + DR sp.VI
= 8,6% + 8,7%+ 7,8%
= 25,1%
Paku Sp.1 Frekuensi sp.I = Jumlah posisi ditemukan sp.x
Total posisi seluruh jenis
= 2 = 0,25 8 Frekuensi relatif sp.I = Frekuensi paku sp. I X 100% frekuensi seluruh sp
= 0,25 x 100% = 8,6% 2,9 Kerapatan sp.I
= paku sp. I Panjang total intercept
= 2 = 0,02 100 m
Kerapatan relatif sp.I = Kerapatan paku sp.I X 100 % kerapatan seluruh sp
= 0,02 x 100% = 8,7% 0,23 Dominansi sp.I = panjang intercept paku sp.I Panjang total intercept
= 0,82 = 0,0082 100 m
Dominansi relatif sp.I = Dominansi paku sp.I X 100 % Dominansi seluruh sp
= 0,0082 x 100% = 16,73 % 0,049 INP sp.I = FR sp.I + KR sp.I + DR sp.I
= 8,6% + 8,7%+ 16,73 %
= 34,03%Tabel 4 Hasil perhitungan dari data yang diperoleh dari metode Line Intercept
SpesiesJumlahFrekuensiFrekuensi relatifKerapatanKerapatan relatifDominansiDominansi relatifINP
I101,2543,1%0,143,5%0,14830,2%116,8%
II30,37512,9%0,0313,04%0,008918,16%44,1%
III30,37512,9%0,0313,04%0,006312,8%38,74%
IV20,258,6%0,028,7%0,004910%27,3%
V10,1254,3%0,014,3%0,00214,3%12,9%
2. Perhitungan Belt Transek
I. Metode Belt Transect
A. Frekuensi
Frekuensi Relatif
Frekuensi Frekuensi Spesies 1
= 2/5 = 0,4 FR = 0,4 / 2,4 x 100 % = 16,66%Frekuensi Spesies 2
= 1/5 = 0,2 FR = 0,2 / 2,4 x 100 % = 8,33%Frekuensi Spesies 3
= 1/5 = 0,2 FR = 0,2 / 2,4 x 100 % = 8,33%Frekuensi Spesies 4
= 1/5 = 0,2 FR = 0,2 / 2,4 x 100 % = 8,33%Frekuensi Spesies 5
= 5/5 = 1 FR = 1 / 2,4 x 100 % = 41,66Frekuensi Spesies 6
= 1/5 = 0,2 FR = 0,2 / 2,4 x 100 % = 8,33%Frekuensi Spesies 7
= 1/5 = 0,2 FR = 0,2 / 2,4 x 100 % = 8,33% Frekuensi
= 2,4 Frekuensi Relatif = 100 %
B. Kerapatan
Kerapatan Relatif
Kerapatan Spesies 1
= 8/100= 0,08Kerapatan Spesies 2
= 1/100= 0.01Kerapatan Spesies 3
= 1/100= 0.01Kerapatan Spesies 4
= 1/100= 0.01Kerapatan Spesies 5
= 18/100= 0,18Kerapatan Spesies 6
= 1/100= 0.01Kerapatan Spesies 7
= 3/100= 0,03 Kerapatan
= 0,33KR spesies 1
= 0,08 / 0,33 x 100 % = 24,24%KR spesies 2
= 0,01 / 0,33 x 100 % =3,03 %KR spesies 3
= 0,01 / 0,33 x 100 % = 3,03%KR spesies 4
= 0,01 / 0,33 x 100 % = 3,03%KR spesies 5
= 0,18 / 0,33 x 100 % = 54,54%
KR spesies 6
= 0,01 / 0,33 x 100 % = 3,03%KR spesies 7
= 0,03 / 0,33 x 100 % = 9,09% Kerapatan Relatif = 100 %
C. Dominansi
Dominansi Relatif
Dominansi = Basal area (m2)
Luas kuadrat (m2)Dominansi Spesies 1
=0,32582 /100= 0,0032582Dominansi Spesies 2
= 0,01506/100 = 0,0001506Dominansi Spesies 3
= 0,29544/100 = 0,0029544Dominansi Spesies 4
= 0,0077/100 = 0,000077Dominansi Spesies 5
= 3,67679 /100 = 0,0367679
Dominansi Spesies 6
= 0,13885/100 = 0,0013885Dominansi Spesies 7
= 0,11194/100 = 0,0011194 Dominansi
= 0,045716 ~ 0,045 KR spesies 1
= 0,0032582 / 0,045 x 100 %
= 7,24%KR spesies 2
= 0,0001506 / 0,045 x 100 % = 0,33%KR spesies 3
= 0,0029544/ 0,045 x 100 % = 6,56%KR spesies 4
= 0,000077/ 0,045 x 100 %
= 0,17%KR spesies 5
= 0,0367679 / 0,045 x 100 % = 81,7%KR spesies 6
= 0,0013885/ 0,045 x 100 %
= 3,08%KR spesies 7
= 0,0011194/ 0,045 x 100 %
= 2,48% Kerapatan Relatif = 101,39% INP sp.I = FR sp.I + KR sp.I + DR sp.I = 16,66% + 24,24%+ 7,24%
= 48,14% INP sp.2 = FR sp.2 + KR sp.2 + DR sp.2 = 8,66% +3,03 %+0,33 %
= 12,02% INP sp.3 = FR sp.3 + KR sp.3 + DR sp.3 = 8,66% +3,03 %+6,56 %
= 18,25% INP sp.4 = FR sp.4 + KR sp.4+ DR sp.4 = 8,66% +3,03 %+0,17 %
= 11,86% INP sp.5 = FR sp.5 + KR sp.5 + DR sp.5 =41,66 % + 54,54%+81,7 %
= 177,9% INP sp.6 = FR sp.6 + KR sp.6 + DR sp.6 =8,66 % +3,03%+3,08%
= 14,77% INP sp.7 = FR sp.7 + KR sp.7 + DR sp.7 =8,66 % +9,09%+2,48%
= 20,23%Tabel 5. Tabulasi perhitungan metode Belt TransectJenis TanamanFFR (%)KKR (%)DDR (%)INP (%)
Spesies 10,416,660,0824,240,00325827,2448,14
Spesies 20,28,660,013,030,00015060,3312,02
Spesies 30.28,660,013,030,00295446,5618,25
Spesies 40.28,660,013,030,0000770,1711,86
Spesies 5141,660,1854,540,036767981,7177,9
Spesies 60,28,660,013,030,00138853,0814,77
Spesies 70.28,660,019,090,0011942,4820,23
Jumlah2,4100,000,33100,000,04571101,39303,17
BAB IVPEMBAHASAN
Metode Point Centered Quarter (PCQ)Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan mengenai vegetasi di suatu area. Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan vegetasi pohon dengan menggunakan metode Point Centered Quarter (PCQ). Metode ini dilakukan dengan cara membagi plot menjadi empat kuadran dan menentukan titik tengah dari kuadran tersebut. Kemudian, mencari pohon yang jarak nya paling dekat dengan titik tengah pada masing-masing kuadran. Kemudian, jarak antara pohon dan titik diukur dan mengukur lingkar pohon tersebut. Luas seluruh plot adalah 400 cm2, dengan luas tiap kuadran adalah 100 cm2.Pengamatan dilakukan pada 3 line, dengan masing-masing line terdapat 2 plot PCQ ini, jadi jumlah seluruh plot yang dibuat dan diamati adalah sejumlah plot.
Setelah dilakukan pengamatan, didapatkan data bahwa jumlah spesies pohon berjumlah 16 spesies dari 6 plot. Setelah data di dapatkan, maka dilakukan perhitungan-perhitungan mengenai frekuensi, frekuensi relatif, kerapatan, kerapatan relatif, dominansi, dominansi relatif dan INP. Dari perhitungan-perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa spesies yang memiliki nilai frekuensi, frekuensi relatif, kerapatan, kerapatan relatif yang paling tinggi adalah spesies P. Hal ini dikarenakan jumlah total dari spesies P adalah 5, jumlah spesies P adalah jumlah yang paling banyak dibandingkan dengan spesies-spesies yang lain, jadi, untuk nilai frekuensi, frekuensi relatif, kerapatan, dan kerapatan relatif nya, spesies P lah yang paling besar nilai nya. Sedangkan yang memiliki nilai dominansi, dominansi relatif dan INP (indeks nilai penting) yang paling tinggi adalah spesies K. Hal ini dikarenakan nilai basal area dari spesies k adalah 2290, nilai basal area dari spesies K adalah nilai basal area yang paling besar dibandingkan dengan nilai basal area dari spesies-spesies yang lainnya, sehingga nilai dominansi, dominansi relatif, dan nilai INP nya adalah yang paling besar.
Metode Line InterceptPada praktikum kali ini dilakukan pengamatan mengenai vegetasi di suatu area. Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan vegetasi semak dengan menggunakan metode Line Intercept. Metode ini dilakukan dengan cara menarik garis sepanjang 60 m, dengan ketinggian garis tersebut adalah 50 cm. Jika ada semak ada yang tesentuh garis tersebut, maka dilakukan pengamatan mengenai spesies semak tersebut, kemudian jarak semaktersebut dari titik awal, dan panjang batang yang terkena garis tersebut. Pada percobaan ini dibuat 3 line, dengan masing-masing line terdapat 3 line intercept.
Setelah dilakukan pengamatan maka didapatkan hasil bahwa dari 3 line intercept yang dibuat, yang masing-masing panjang nya adalah 60 m, didapatkan 2 spesies semak, yaitu spesies Q dan spesies R. Semak yang didapatkan hanya berjumlah dua, dikarenakan area yang kami amati lebih di dominasi oleh pohon-pohon dan rerumputan, jadi, keberadaan dari semak itu sendiri jarang ditemui di area pengamatan kami. Semak yang paling bnayak terkena dengan garis adalah spesies Q, maka sebab itu lah spesies Q memiliki nilai yang paling besar dalam frekuensi, frenuensi relatif, kerapatan, kerapatan relatif, dominansi, dominansi relatif, dan INP.
DAFTAR PUSTAKA
Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. PT. Bumi Aksara : Jakarta.
Rahardjanto, Abdulkadir. 2001. Ekologi Umum. Umm Press: Malang.
Rohman, Fatchur dan I Wayan Sumberartha. 2001. Petunjuk Praktikum Ekologi Tumbuhan. JICA: Malang.
Richard & Steven, 1988. Forest Ecosystem : Academic Press. San Diego. California.
Syafei, Eden Surasana. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. ITB: Bandung.