Laporan Kegiatan Dinkes Provsu
-
Upload
dian-primadia-putri -
Category
Documents
-
view
226 -
download
2
Transcript of Laporan Kegiatan Dinkes Provsu
LAPORAN KEGIATAN KEPANITERAAN KLINIK SENIOR (KKS)
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/ILMU
KEDOKTERAN PENCEGAHAN/ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
DI DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
TANGGAL 19 JANUARI 2015 s.d. 21 JANUARI 2015
Disusun oleh:
M. Haritsyah W 100100010 Cut Triannisa S 100100108
Suci Putri Ayu 100100176 Irsazulharto M. Nst 100100322
Dwi Atikah Sari 100100361 Tika Rizki A.M 100100022
Shiela Vioriesca P 100100065 Try Habibullah H 100100100 Syafira Anandhita 100100344 Inez Vania Calandra 100100349 Thanujaa Uvaraj 0901003
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/ILMU
KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2015
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas
berkat dan hidayah-Nya sehingga laporan kegiatan ini dapat kami selesaikan tepat
pada waktunya. Pada laporan kegiatan ini, kami menyajikan mengenai rangkaian
kegiatan selama menjalani KKS di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
Adapun tujuan penulisan laporan kasus ini adalah untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik di Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan.
Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan pula terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
beserta para staf atas kesediaan beliau-beliau membimbing kami selama menjalani
kegiatan kepaniteraan klinik senior di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kegiatan ini masih belum
sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan laporan kegiatan ini. Atas bantuan dan segala
dukungan dari berbagai pihak baik secara moral maupun spiritual, penulis
ucapkan terima kasih. Semoga laporan kegiatan ini dapat memberikan sumbangan
bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya kesehatan.
Medan, Januari 2015
Penulis
i
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2. Tujuan..................................................................................... 2
1.2.1. Tujuan Umum............................................................... 2
1.2.2. Tujuan Khusus.............................................................. 2
1.3. Manfaat .................................................................................. 3
BAB 2 SITUASI KEADAAN UMUM DAN LINGKUNGAN ........ 4
2.1.Kependudukan .................................................................... 4
2.1.1. Pertumbuhan, Penyebaran, Kepadatan, Sex Ratio
Penduduk, Kelahiran, dan Kematian........................ 4
2.1.1.1. Laju PertumbuhanPenduduk ....................... 4
2.1.1.2. Penyebaran dan Kepadatan Penduduk ......... 4
2.1.1.3. Sex Ratio ...................................................... 5
2.1.1.4. Penduduk Menurut Golongan Umur............ 5
2.1.1.5. Angka Kelahiran Kasar .................................. 6
2.1.1.6. Tingkat Fertilitas............................................ 6
2.2.Sosial Ekonomi .......................................................................... 6
2.2.1. Pendapatan Perkapita/Gross National Product (GNP) 6
2.2.2. Tingkat Pendidikan .................................................... 7
2.2.3. Ketenagakerjaan ......................................................... 7
2.3. Lingkungan Fisik dan Biologi ............................................. 8
2.3.1. Penyediaan Air Bersih dan Jamban Keluarga .................. 8
2.3.2. Pengawasan Terhadap TP2M, TTU, dan TP Pestisida 8
2.3.3. Pengawasan Air Bersih ................................................ 9
ii
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
2.3.4. Pengawasan Jamban Keluarga, SPAL dan Rumah Sehat 9
2.3.5. Pengawasan Pembuangan Sampah.............................. 9
2.3.6. Kawasan Industri dan Industri Kecil ........................... 9
BAB 3 PENGORGANISASIAN DINAS KESEHATAN PROPINSI
SUMATERA UTARA............................................................. 10
3.1. Kepala Dinas ....................................................................... 10
3.2. Sekretaris ............................................................................. 13
3.2.1. Sub Bagian Umum .................................................... 16
3.2.2. Sub Bagian Keuangan ............................................... 20
3.2.3. Sub Bagian Program .................................................. 23
3.3. Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan ................. 26
3.3.1. Seksi Bimdal Pengendalian & Pemberantasan penyakit 28
3.3.2. Seksi Bimdal Wabah dan Bencana ............................ 29
3.3.3. Seksi Bimdal Kesehatan Lingkungan ........................ 31
3.4. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan ...................................... 33
3.4.1. Seksi Bimdal Kesehatan Dasar .................................. 35
3.4.2. Seksi Bimdal Kesehatan Rujukan .............................. 38
3.4.3. Seksi Bimdal Kesehatan Khusus ................................ 40
3.5. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan 42
3.5.1. Seksi Bimdal Perencanaan dan Pendayagunaan ....... 44
3.5.2. Seksi Bimdal Pendidikan dan Pelatihan .................... 46
3.5.3. Seksi Bimdal Registrasi dan Akreditasi .................... 47
3.6. Bidang Bina Jaminan dan Sarana Kesehatan...................... 49
3.6.1. Seksi Bindal Jaminan Kesehatan ….......................... 51
3.6.2. Seksi Bimdal Sarana dan Peralatan Kesehatan ….... 52
3.6.3. Seksi Bimdal Kefarmasian ....................................... 54
3.7. Tata Kerja ……………….................................................... 56
BAB 4 LAPORAN KEGIATAN........................................................ 58
4.1. Hari Pertama (Senin, 19 Januari 2015)............................... 58
iii
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
4.2. Hari Kedua (Selasa, 20 Januari 2015)................................. 65
4.3. Hari Ketiga (Rabu, 21 Januari 2015)................................... 82
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN............................................. 88
5.1. Kesimpulan .......................................................................... 88
5.2. Saran ..................................................................................... 88
iv
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup. Undang – Undang
No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan menjelaskan bahwa pembangunan kesehatan
sebagai salah satu upaya dan pembangunan nasional diarahkan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk sehat.
Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan adalah masyarakat yang ditandai oleh penduduk yang
hidup dalam lingkungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat dan memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh
wilayah Republik Indonesia. Gambaran keadaan kesehatan masyarakat Indonesia
di masa depan atau visi yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan
tersebut dirumuskan sebagai “INDONESIA SEHAT 2015”.
Untuk mewujudkan visi Indonesia Sehat 2015, ditetapkan lima misi
pembangunan kesehatan yaitu :
1. Menggerakkan Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan.
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata
dan terjangkau.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
5. Meningkatkan kualitas aparatur kesehatan menuju pelayanan prima.
Visi Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara adalah : ”Masyarakat yang
sehat dan maju dalam kemandirian, kesetaraan dan keadilan”.
1
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
Misi Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara adalah :
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas, merata dan
terjangkau.
2. Meningkatkan pemerataan dan profesionalisme tenaga kesehatan.
3. Mewujudkan pembangunan yang berwawasan kesehatan.
4. Meningkatkan partisipasi dan kemandirian masyarakat dalam
pembangunan bidang kesehatan.
Di Propinsi Sumatera Utara, pelaksanaan pembangunan kesehatan dari
tahun ketahun semakin meningkat, hal ini antara lain ditunjukkan dengan
penambahan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, penambahan tenaga kerja,
juga penambahan fasilitas kesehatan lingkungan.
( Sumber : Profil Kesehatan Propinsi SUMUT 2012 )
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui program kegiatan Departemen Kesehatan yang
ditindaklanjuti di Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara dan
pelaksanaannya di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta Puskesmas yang
ada di Propinsi Sumatera Utara.
1.2.2 Tujuan Khusus
Untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dari pelaksanaan
kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu Kesehatan Masyarakat yang
dilaksanakan di Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara, melakukan
penelitian di Kecamatan Medan Amplas, melakukan kegiatan pengamatan di
Dinas Kesehatan Kota Medan, dan melakukan pelayanan kesehatan di
Puskesmas Tuntungan.
2
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
1.3 Manfaat
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi peserta
Kepaniteraan Klinik Senior tentang program Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera
Utara, Dinas Kesehatan Kota Medan, Puskesmas Tuntungan dan pelaksanaannya.
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam
bersosialisasi dengan masyarakat. Juga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan bagi peserta tentang sejauh mana gambaran pengetahuan sikap dan
tindakan masyarakat terhadap masalah kesehatan yang berkembang.
3
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
BAB II
SITUASI KEADAAN UMUM DAN LINGKUNGAN
2.1 Kependudukan
Sumatera Utara merupakan propinsi yang jumlah penduduknya terbesar
keempat di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Menurut
Sensus Penduduk tahun 1990, penduduk Sumatera Utara per tanggal 31 Oktober
1990 berjumlah 10,26 juta jiwa. Dari hasil sensus penduduk (SP) tahun 2000
penduduk Sumatera Utara berjumlah 11,51 juta jiwa, hasil proyeksi Pustadin
(Pusat Data dan Informasi Indonesia) dan BPS tahun 2002 berjumlah 11.890.399
jiwa, dan menurut BPS jumlah penduduk tahun 2012 tercatat 13.215.401 jiwa.
(Sumber: Profil Kesehatan Propinsi SUMUT 2012)
2.1.1. Pertumbuhan, Penyebaran, Kepadatan, Sex Ratio Penduduk,
Kelahiran, dan Kematian
2.1.1.1 Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk pada Kabupaten/Kota dalam periode 1990 –
2000 sebesar 1,20% per tahun, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi di Kota
Tanjung Balai (2,11%) dan yang terendah pada Kabupaten Tapanuli Utara 0,04%
per tahun. Untuk keadaan tahun 2005 (diperkirakan masih seperti keadaan tahun
2004) diperoleh data bahwa laju pertumbuhan penduduk Sumatera Utara untuk
tahun 2000-2003 adalah sebesar 1,14% per tahun, tahun 2012 menurun menjadi
1,02%. (Sumber: Profil Kesehatan Propinsi SUMUT 2012)
2.1.1.2. Penyebaran dan Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk Sumatera Utara tahun 1990 adalah 143 jiwa per km2,
tahun 2000 meningkat menjadi 169 jiwa per km2, kepadatan penduduk tahun 2005
adalah 172,58 jiwa per km2. Pada tahun 2012, tingkat kepadatan penduduk adalah
sebesar 184 per km2. Tingkat kepadatan penduduk yang tinggi didominasi oleh
4
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
daerah perkotaan. Kabupaten/Kota yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi
adalah Kota Medan sebesar 8.008 jiwa per km2, disusul dengan Kota Sibolga
dengan kepadatan penduduk yaitu 7.971 jiwa per km2 dan Kota Tebing Tinggi
dengan kepadatan penduduk yaitu 3.844 jiwa per km2. Daerah dengan kepadatan
penduduk terendah yaitu kabupaten Pak-Pak Barat yaitu 34 jiwa per km2, disusul
dengan Kabupaten Samosir yaitu 50 jiwa per km2 dan disusul Kabupaten Padang
Lawas Utara yaitu 58 jiwa per km2.
(Sumber: Profil Kesehatan Propinsi SUMUT 2012).
2.1.1.3. Sex Ratio
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2000, Sumatera Utara
mempunyai sex ratio 99,93%. Hal ini menunjukkan jumlah penduduk jenis
kelamin perempuan lebih banyak dari jenis kelamin laki-laki, dimana setiap 100
perempuan terdapat 99,93 laki-laki. Angka ini tidak jauh dengan data yang
diperoleh dari profil kesehatan Kabupaten/ Kota tahun 2012 yaitu sebesar 99,52%.
dimana. Jumlah penduduk perempuan sebanyak 6.623.715jiwa dan laki-laki
6.591.686 jiwa.
(Sumber: Profil Kesehatan Propinsi SUMUT 2002)
2.1.1.4. Penduduk Menurut Golongan Umur
Komposisi penduduk Sumatera Utara menurut kelompok
umur,menunjukkan bahwa penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar
32,35%, yang berusia produktif (15-64 tahun) sebesar 63,78% dan yang berusia
tua (>65 tahun) sebesar 3,86%. Dengan demikian maka Angka Beban
Tanggungan (Dependency Ratio) penduduk Sumatera Utara tahun 2012 sebesar
56,77%. Angka ini mengalami penurunan sebesar 1,08% bila dibandingkan
dengan tahun 2011 sebesar 57,85%.
(Sumber: Profil Kesehatan Propinsi SUMUT 2012)
5
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
2.1.1.5 Angka Kelahiran Kasar/Crude Birth Rate (CBR)
Berdasarkan proyeksi penduduk Sumatera Utara angka kelahiran kasar
di Sumatera Utara menunjukkan penurunan 34,10 per 1000 penduduk pada
periode 1985 – 1995.
2.1.1.6 Tingkat Fertilitas
Tingkat fertilitas wanita subur turut mempengaruhi komposisi penduduk.
Menurut hasil berbagai studi, adanya hubungan antara rata-rata umur kawin
pertama dengan tingkat fertilitas. Makin tua umur kawin wanita rata-rata anak
yang dilahirkan pada masa reproduksinya makin kecil.
Berdasarkan hasil Susenas tahun 1995 Propinsi Sumatera Utara, usia
perkawinan di bawah umur (di bawah umur 17 tahun) untuk wanita, ternyata
cukup tinggi kasusnya yaitu sebesar 10,85%. Bila dilihat keseluruhan persentase
wanita berusia 10 tahun keatas yang pernah kawin menurut umur perkawinan
pertama di Sumatera Utara maka persentase yang terbesar adalah umur 19 – 24
tahun (35,98%).
Tingkat kelahiran penduduk di suatu daerah dapat dilihat dari angka
kelahiran total/Total Birth Rate (TBR), berdasarkan hasil SUPAS tahun 1985,
Total Birth Rate (TBR) di Sumatera Utara tahun 1980 – 1985 adalah 5,1 per
wanita subur. Sedangkan hasil sensus tahun 1990 menunjukkan bahwa Total Birth
Rate (TBR) sebesar 4,3 per wanita subur dan diperkirakan pada periode 1990 –
1995 rata-rata sebesar 3,5 per wanita subur. Sedangkan angka Total Birth Rate
(TBR) tahun 1997 (SUSENAS) adalah sebesar 3,24%.
2.2. Sosial Ekonomi
2.2.1. Pendapatan Perkapita/Gross National Product (GNP)
Kemampuan ekonomi masyarakat yang diukur dengan angka pendapatan
per kapita atas dasar harga yang berlaku tahun 1993, bila diukur atas dasar harga
konstan mengalami kenaikan. Perkembangan PDRB Sumatera Utara per kapita
tahun 1993 – 1997 dapat dilihat pada tabel berikut:
6
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
Perkembangan PDRB SUMUT Perkapita Tahun 1993 – 1997
Tahun Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstanta 1993
1993 18.215,436 18.215,46
1994 21.678,6 19.941,33
1995 24.686,43 21.802,51
1996 28.173,73 21.753,81
1997 32.414,60 24.842,86
2.2.2. Tingkat Pendidikan
Pada tingkat pendidikan dasar, jumlah sekolah dasar (SD) pada tahun 2011
ada sebanyak 11.693 unit dengan jumlah guru 113.768 orang, murid sebanyak
1.933.612 orang sehingga ratio murid SD terhadap sekolah sebesar 165. Jumlah
sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) ada sebanyak 3.201 sekolah dengan
jumlah guru 59.718 orang dan jumlah murid ada sebanyak 947.845 orang, dan
ratio murid SLTP terhadap sekolah sebesar 296 per sekolah. Pada tahun yang
sama jumlah sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) ada sebanyak 1.402 sekolah
dengan jumlah guru 32.991 orang dan jumlah murid 435.945 dengan ratio murid
terhadap sekolah sebesar 311 murid persekolah. Jumlah perguruan tinggi swasta
pada tahun 2011 adalah sebanyak 238 PTS, yang terdiri dari 30 universitas, 75
sekolah tinggi, 3 institut, 115 akademi dan 15 politeknik.
(Sumber: Profil Kesehatan Propinsi SUMUT 2012)
2.2.3. Ketenagakerjaan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) penduduk umur 15 tahun ke
atasmengalami peningkatan yaitu 68,33% (2008), 69,14% (2009), 69,51% (2010),
72,09% (2011) sedangkan tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 69,41%.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami penurunan dari 9,10% pada
tahun 2008 menjadi 8,45% pada tahun 2009, menurun menjadi 7,43% pada tahun
7
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
2010. Tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 6,37% dan menjadi 6,20% pada
tahun 2012. (Sumber: Profil Kesehatan Propinsi SUMUT, 2012)
Jika dilihat dari status pekerjaan utama sebesar 36,49% penduduk
berusia15 tahun ke atas yang bekerja sebagai buruh atau karyawan, sebesar
19,02% adalah penduduk yang bekerja sebagai pekerja keluarga, penduduk yang
berusaha sendiri yaitu 16,03%, penduduk yang bekerja dibantu anggota keluarga
mencapai 16,61%. Hanya 3,61% penduduk Sumatera Utara yang berusaha dengan
mempekerjakan buruh tetap/karyawan. Berdasarkan lapangan usaha, penduduk
Sumatera Utara yang terbanyak adalah di sektor pertanian yaitu 43,40%,
kemudian diikuti di sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 19,42%, jasa
kemasyarakatan yaitu 15,56%, bekerja di sektor industri hanya sekitar 7,68%.
(Sumber: Profil Kesehatan Propinsi SUMUT, 2012)
2.3 . Lingkungan Fisik dan Biologi
2.3.1. Penyediaan Air Bersih dan Jamban Keluarga
Penggunaan sumber air bersih menurut Profil Kabupaten/Kota tahun 1999
menunjukkan persentase tertinggi sarana air bersih yang digunakan adalah
penggunaan sumur gali yaitu 14,50% dari jumlah penduduk, sedangkan tahun
2000 persentase penggunaan sumur gali sebanyak 45,90%. Peningkatan ini
dimungkinkan karena data ini beberapa Kabupaten/Kota tidak lengkap sehingga
mempengaruhi persentase secara keseluruhan. Secara persentatif cakupan air
bersih di Sumatera Utara yaitu 40,60%.Untuk jamban keluarga yang memenuhi
syarat pada tahun 1999 adalah sebesar 47,64%. Sedangkan tahun 2000 sebanyak
42,8%. Seperti halnya penggunaan sumur gali di atas, tempat buang air besar yang
memenuhi syarat datanya kurang lengkap.
2.3.2. Pengawasan Terhadap TP2M, TTU dan TP Pestisida
Dari laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota diperoleh data bahwa hasil
pemeriksaan Tempat Pengolahan dan Pendistribusian Makanan (TP2M) yang
memenuhi syarat kesehatan adalah 54,88% pada tahun 1998 dan 54,39% pada
tahun 2000, sedangkan Tempat Penyimpanan Pestisida yang memenuhi syarat
8
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
kesehatan sebesar 65,31% pada tahun 1998 dan meningkat menjadi 67,45% di
tahun 2000.
2.3.3. Pengawasan Air Bersih
Pengawasan air bersih yang memenuhi syarat: fisik 84,37%, kimiawi
75,82%, bakteriologis 76,15%. Resiko pencemaran: amat tinggi 2,45%, tinggi
33,13%. Sedang 36,48% dan rendah 27,49%.
2.3.4. Pengawasan Jamban Keluarga, SPAL dan Rumah Sehat
Jamban yang memenuhi syarat 42,83%, SPAL yang memenuhi syarat
39,06%, dan rumah sehat yang memenuhi syarat 53,68%.
2.3.5. Pengawasan Pembuangan Sampah
Yang memenuhi syarat :
a. TPS : 54,28%
b. TPA : Oper Dumping 72,26%, CL 63,64% (hanya ada di 2
Kabupatenyaitu Kabupaten Binjai dan Tobasa), Sanitary
Landfill 100% dan Insenerasi 83,33%.
c. TPM : 53,81%
d. TTU : 61,21%
e. TP : 63,48%
2.3.6. Kawasan Industri dan Industri Kecil
Kawasan industri dan industri kecil yang memenuhi syarat:
a. Kawasan industri/kelompok industri : 51,54%
b. Industri kecil/rumah tangga : 23,06%
9
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
BAB III
PENGORGANISASIAN DINAS KESEHATAN
PROPINSI SUMATERA UTARA
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara
Nomor: 34/Tahun 2011
Tentang Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Serta Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas KesehatanPropinsi Sumatera
Utara 2011
3.1. Kepala Dinas
Tugas dan Fungsi
1. Kepala Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan daerah/kewenangan propinsi di bidang kebijakan teknis
pembinaan pengendalian masalah kesehatan, pelayanan kesehatan,
pengembangan Sumber Daya Manusia kesehatan, dan jaminan
kesehatan serta tugas pembantuan.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada poin (1),
Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan, pengendalian
masalah kesehatan, pelayanan kesehatan, pengembangan sumber
daya manusia kesehatan dan jaminan kesehatan.
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang pembinaan pengendalian masalah kesehatan,
pengembangan sumber daya manusia kesehatan, dan jaminan
kesehatan.
c. Pelaksanaan pemberian perizinan dibidang kesehatan.
d. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan.
e. Pelaksanaan pelayanan administrasi internal dan eksternal.
10
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
f. Pelaksanaan tugas pembantuan di bidang kesehatan.
g. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Gubernur sesuai tugas
dan fungsinya.
3. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi dinas sebagaimana yang
dimaksud poin (1) dan (2), Kepala Dinas mempunyai uraian tugas:
a. Menyelenggarakan perumusan, penyusunan dan penyempurnaan,
penetapan, pengaturan, pembinaan, pengkoordinasian,
pelaksanaan, pengendalian, fasilitasi, advokasi, pengawasan dan
evaluasi kebijakan teknis pembangunan kesehatan tingkat propinsi
di bidang pembinaan pengendalian masalah kesehatan, pelayanan
kesehatan, pengembangan sumber daya manusia kesehatan dan
jaminan kesehatan tingkat propinsi.
b. Menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
pengendalian, dan pembinaan pembangunan kesehatan jangka
menengah dan tahunan tingkat propinsi dan sinkronisasi
perencanaan pembangunan kesehatan kabupaten/kota terhadap
perencanaan pembangunan kesehatan tingkat propinsi.
c. Menyelenggarakan koordinasi lintas sektor, lintas program dan
kerja sama kemitraan dengan pihak terkait dalam pembangunan
kesehatan tingkat propinsi.
d. Menyelenggarakan pembinaan, koordinasi, pengawassan, evaluasi
dan fasilitasi peeningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
kabupaten/kota dalam penanganan urusan pembangunan kesehatan
di kabupaten/kota.
e. Menyelenggarakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan
fungsi jabatan struktural dan jabatan fungsional, serta standar
teknis tata hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja dinas.
f. Menyelenggarakan penataan pembinaan dan pengkoordinasian
dinas dan unit pelaksana teknis dinas.
11
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
g. Menyelenggarakan pelayanan administrasi internal dan eksternal
dinas dan pelaksanaan penegakan hukum/hukum kesehatan.
h. Menyelenggarakan pembinaan, peningkatan partisipasi dan
pemberdayaan tugas dan kesehatan masyarakat,lembaga non
pemerintah dan swasta dalam pengelolaan dan pembangunan
kesehatan tingkat propinsi.
i. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kerja
dinas.
j. Menyelenggarakan pengendalian lanjut dan fungsi dinas serta
pengkoordinasian penyusunan tugas-tugas teknis.
k. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur melalui
sekretaris daeah sesuai bidang tugas dan fungsinya.
l. Pemberian masukan yang perlu kepada Gubernur melalui
sekretaris daerah sesuai bidang tugas dan fungsinya.
m. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Gubernur melalui sekretris daerah, sesuai
ketentuan yang ditetapkan.
4. Untuk Melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada
poin (1), (2) dan (3), Kepala Dinas dibantu oleh :
a. Sekretariat.
b. Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan.
c. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan.
d. Bidang Bina Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
e. Bidang Bina Jaminan dan Sarana Kesehatan.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
12
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
3.2. Sekretaris
1. Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
penyelenggaraan urusan yang meliputi administrasi umum, keuangan, dan
program;
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada poin (1) diatas,
Sekretaris menyelenggarakan fungsi :
a. Inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan dan evaluasi,
koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap penyusunan,
penyempurnaan dan penerapan/pelaksanaan pedoman, petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard
Operating Procedure (SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda,
norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya dalam penanganan
urusan kesekretariatan.
b. Penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian penerapan/
pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
jabatan struktural dan staf, serta standar teknis tata hubungan kerja
organisasi dan indikator kinerja kesekretariatan.
c. Melakukan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait
dalam penanganan urusan kesekretariatan dan pengintegrasian
sistem teknologi informasi dalam penanganan urusan
kesekretariatan.
d. Pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan fasilitasi
peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/Kota dalam penanganan urusan kesekretariatan.
e. Penyusunan perencanaan jangka menengah (Rencana Strategis)
dan rencana kerja tahunanan (Renja), serta koordinasi penyusunan
program, anggaran, penyediaan data, informasi dan sinkronisasi
perencanaan Kabupaten/kota terhadap perencanaan tingkat
Propinsi dalam penanganan urusan kesekretariatan.
13
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
f. Koordinasi seluruh kegiatan bidang-bidang Dinas dan Unit
Pelaksana Teknis Dinas.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai bidang
tugas dan fungsinya dan pemberian masukan yang perlu kepada
Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya.
h. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan.
3. Sekretaris mempunyai uraian tugas :
a. Melaksanakan tugas meliputi ruang lingkup pengelolaan
administrasi umum perkantoran dan rumah tanggadinas;
manajemen organisasi dan hukum/hukum kesehatan; administrasi
kepegawaian; promosi kesehatan; pendampingan dan fasilitasi
masyarakat dalam pemberdayaan dan peran serta masyarakat.
b. Melaksanakan penatausahaan, pelembagaan, pengorganisasian dan
penatalaksanaan.
c. Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan naskah dinas,
kearsipan, pertelekomunikasian dan persandian.
d. Melaksanakan penataan dan pemeliharaan perlengkapan kantor,
peralatan dinas dan inventaris rumah tangga dinas.
e. Melaksanakan penyusunan dan pendataan standar tata hubungan
kerja dan standar mekanisme koordinasi antar unit dinas.
f. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan/tata konsep,
dokumentasi peraturan perundang-undangan dan pengelolaan
perpustakaan.
g. Melaksanakan pengelolaan hubungan kemasyarakatan, informasi
publik dan keprotokolan.
h. Melaksanakan fasilitasi pelayanan umum, pelayanan minimal,
pengaturan keamanan dan kenyamanan kantor.
i. Melaksanakan pengelolaan tertib administrasi kepegawaian.
j. Melaksanakan pengkoordinasian dan pembinaan jabatan
fungsional.
14
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
k. Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan keuangan dan
perbendaharaan.
l. Melaksanakan pengelolaan akutansi, verifikasi, ganti rugi dan
tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan.
m. Melaksanakan pengelolaan sarana dan pra sarana perlengkapan dan
asset dinas.
n. Melaksanakan pengkoordinasian penyusunan program, anggaran
dan pelaporan dinas.
o. Melaksanakan pengkajian anggaran belanja dan pengendalian
administrasi anggaran belanja.
p. Melaksanakan pengkajian, pemetaan dan evaluasi peruntukan
anggran belanja dan asset dinas serta melaksanakan penghitungan
belanja kesehatan dari seluruh sumber pembiayaan dan dari seluruh
sektor terkait kesehatan tingkat propinsi.
q. Melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kerja sekretariat,
bidang- bidang dan unit pelaksana teknis dinas.
r. Melaksanakan pengkajian dan koordinasi perencanaan program
bidang, sekretariat dan unit pelaksana teknis dinas.
s. Melaksanakan penyusunan perencanaan tahunan dan perencanaan
jangka menengah, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah(LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban
(LKPJ) dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)
dinas.
t. Melaksanakan pengkoordinasian pelaporan, monitoring dan
evaluasi kegiatan sekretariat dan bidang-biang serta unit pelaksana
teknis dinas.
u. Melaksanakan koordinasi penyusunan program, anggaran,
penyediaan data, informasi dan sinkronisasi perencanaan
Kabupaten/Kota terhadap perencanaan tingkat propinsi.
15
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
v. Melaksanakan penelitian dan pengembangan kesehatan yang
mendukung perumusan kebijakan propinsi dan melaksanakan
Survei Kesehatan Daerah (Surkesda).
w. Melaksanakan Pemantauan dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK) kesehatan.
x. Melaksanakan penyelenggaraan kerjasama luar negeri dan
melaksanakan peningkatan pengawasan dan akuntabilitas.
y. Melaksanakan penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan.
z. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait, mengatur
rapat-rapat internal dinas dan melaksanakan telaahan staff sebagai
bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
4. Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud
pada poin (1), (2) dan (3) diatas, Sekretaris dibantu oleh :
a. Sub Bagian Umum.
b. Sub Bagian Keuangan.
c. Sub Bagian Program.
3.2.1.Kepala Sub Bagian Umum
Tugas :
Untuk membantu sekretaris sebagaimana dimaksud pada pasal (3) ayat 4,
kepala sub bagian umum mempunyai uraian tugas :
1. Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi
administrasi umum perkantoran dan rumah tangga dinas,
manajemen organisasi dan hukum/hukum kesehatan, hubungan
kemasyarakatan dan informasi publik dan administrasi
kepegawaian tingkat propinsi.
2. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian,
pengawasan, evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi,
terhadap penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan,
16
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating
Procedure (SOP), kebijakan regulasi, perda/ranperda, norma,
kriteria ataupun ketentuan lainnya dalam penanganan urusan sub
bagiannya.
3. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi,
dalam penyempurnaan dan penyusunan Pedoman, petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard
Operating Procedure (SOP), kebijakan regulasi, perda/ranperda,
norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya dalam penanganan
urusan sub bagiannya.
4. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan
fungsi staf, standar teknis tata hubungan kerja organisasi dan
indikator kinerja sub bagiannya.
5. Melaksanakan pembimbingan, pengendalian, sosialisasi, publikasi,
konsultasi, mediasi hukum, examinasi, pengkajian terhadap produk
norma-norma, criteria rancangan peraturan daerah (ranperda),
peraturan daerah dan sejenisnya terkait bidang kesehatan serta
implementasinya di tingkat propinsi.
6. Melaksanakan perumusan, penyusunan, penyempurnaan,
pembinaan, koordinasi, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi
tatalaksana organisasi dinas, tata hubungan kerja, tugas pokok dan
fungsi organisasi serta penjabaran rinciannya serta sinkronisasi dan
harmonisasi antar unit organisasi dinas.
7. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan
studi ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan
terkait dalam penanganan urusan sub bagiannya.
8. Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penanganan urusan sub bagiannya.
17
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
9. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan
fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/Kota dalam penanganan urusan sub bagiannya.
10. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka panjang menengah
dan rencana tahunan dan koordinasi penyusunan program,
anggaran, penyediaan data, informasi dan mensinkronisasikan
perencanaan Kabupaten/Kota terhadap perencanaan tingkat
Propinsi dalam penanganan urusan sub bagiannya.
11. Melaksanakan pengelolaan administrasi umum perkantoran dan
rumah tangga dinas, manajemen organisasi dan hukum/hukum
kesehatan.
12. Melaksanakan penatausahaan, pelembagaan, pengorganisasian dan
penatalaksanaan.
13. Melaksanakan penataan dan pemeliharaan perlengkapan kantor,
peralatan dinas dan inventaris rumah tangga dinas.
14. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan/tata konsep,
dokumentasi peraturan perundang-undangan dan pengelolaan
perpustakaan.
15. Melaksanakan pengelolaan hubungan kemasyarakatan, informasi
publik dan keprotokolan.
16. Melaksanakan fasilitasi pelayanan umum, pelayanan minimal,
pengaturan keamanan dan kenyamanan kantor.
17. Melaksanakan penyusunan perencanaan program kerja sekretariat
dan sub bagian umum.
18. Melaksanakan pengelolaan tertib administrasi kepegawaian dan
melaksanakan koordinasi dengan bidang terkait serta memberikan
dukungan teknis administrasi terhadap bidang terkait serta unit
kerja lainnya.
19. Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian,
serta pemetaan tingkat pendidikan dan kompetensi pegawai.
18
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
20. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat,
kenaikan gaji berkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja
dan pemberian penghargaan, serta pemberian tugas/izin belajar,
pendidikan dan pelatihan kepemimpinan/structural, fungsional dan
teknis.
21. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai.
22. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan mutasi
serta pemberhentian awal.
23. Melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan
kesejahteran pegawai dan jabatan di lingkungan dinas.
24. Melaksanakan pengkoordinasian dan pembinaan jabatan
fungsional, dan penyusunan mekanisme standar koordinasi dan tata
hubungan kerja pejabat fungsional dan pejabat structural.
25. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan
ketatalaksanaan kepada unit di lingkungan dinas.
26. Melaksanakan administrasi/penatausahaan, penerimaan,
pendistribusian, surat-surat, naskah dinas dan arsip.
27. Melaksanakan urusan keprotokolan, penyiapan rapat-rapat,
penyiapan upacara dan acara-acara protokoler lainnya.
28. Melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat, pelayanan
umum, pelayanan minimal dan pendokumentasian surat-surat,
barang bergerak dan barang tidak bergerak.
29. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan
prasarana rumah tangga dinas.
30. Melaksanakan pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor,
kendaraan dinas, perlengkapan/aset/inventaris kantor, serta
ketertiban, keindahan, keamanan dan kenyamanan pelayanan
kantor.
31. Melaksanakan pendokumentasian dan penyusunan mekanisme
standar tertib administrasi penggunaan kendaraan dinas.
19
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
32. Melaksanakan upaya pemantauan dan evaluasi berkala terhadap
situasi kondisi perlengkpan/aset/inventaris rumah tangga dinas
UPT dinas.
33. Melaksanakan upaya-upaya pencegahan kondisi
perlengkapan/aset/inventaris dinas dari potensi kerusakan yang
lebih parah, kehilangan dan tindakan kriminal.
34. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
35. Melaksanakan tugas lain yang diberikan sekretaris sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya.
36. Pemberiaan masukan yang perlu kepada Sekretaris sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
37. Pelaporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Sekretaris sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan.
3.2.2.Kepala Sub Bagian Keuangan
Tugas :
1. Membantu Sekretaris dalam melaksanakan urusan-urusan dalam
ruang lingkup yang meliputi keuangan dan perbendaharaan,
verifikasi, ganti rugi dan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan
tingkat propinsi.
2. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendaliaan,
pengawasan, evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi,
terhadap penerapan/ pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating
Procedure (SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma,
kriteria ataupun ketentuan lainya dalam penanganan urusan sub
bagiannya.
3. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi
dalam penyempurnaan dan penyusunan Pedoman, petunjuk
20
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard
Operating Procedure (SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda,
norma, kriteria ataupun ketentuan lainya dalam penanganan urusan
sub bagiannya.
4. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas poko dan
fungsi staf, standar teknis tata hubungan kerja organisasi dan
indikator kinerja sub bagiannya.
5. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan
studi ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan
terkait dalam penanganan urusan sub bagiannya.
6. Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penanganan urusan sub bagiannya.
7. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan
fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/Kota dalam penanganan urusan sub bagiannya.
8. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan
rencana tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran,
penyediaan data, informasi dan mensinkronisasikan perencanaan
kabupaten/Kota terhadap perencanaan tingkat propinsi dalam
penanganan urusan sub bagiannya.
9. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi
dalam penyempurnaan dan penyusunan Pedoman, petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard
Operating Procedure (SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda,
norma, kriteria ataupun ketentuan lainya dalam penanganan urusan
sub bagiannya.
10. Melaksanakan pengkajian anggran belanja dan pengendalian
administrasi anggran belanja.
11. Melaksanakan pengkajian, pemetaan dan evaluasi peruntukan
anggaran belanja dan asset dinas serta melaksanakan penghitungan
21
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
belanja kesehatan dari seluruh pembiayaan dan dari seluruh sektor
terkait kesehatan tingkat propinsi.
12. Melaksanakan verifikasi keuangan.
13. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan dinas.
14. Melaksanakan penyusunan daftar gaji dan tunjangan.
15. Melaksanakan pembinaan perbendaharaan keuangan.
16. Melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis
administrasi keuangan.
17. Melaksanakan pembayaran gaji pegai dan penghasilan tambahan
lainnya.
18. Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak
langsung dinas dan unit pelaksana teknis dinas.
19. Melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan
bahan pertanggungjawaban keuangan.
20. Melaksanakan koordinasi penyusunan bahan evaluasi dan
pelaporan administrasi keuangan.
21. Melaksanakan pengendalian administrasi perjalanan dinas
pegawai.
22. Melaksanakan penyiapan bahan atas pengawasan keuangan.
23. Melaksanakan penyusunan daftar dan penilaian asset/
perlengkapan/inventaris dinas dan unit pelaksana teknis dinas.
24. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan kebijakan.
25. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
26. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya.
27. Pemberian masukan yang perlu kepada Sekretaris sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
28. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas kepada
Sekretaris sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
22
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
3.2.3.Kepala Sub Bagian Program
Tugas :
a. Membantu Sekretaris dalam melaksanakan urusan-urusan dalam
ruang lingkup yang meliputi perencanaan, penyusunan program,
anggran dan plaporan, penyelenggaraan penelitian dan
pengembangan kesehatan yang mendukung perumusan kebijakan
Propinsi, Pengelolaan Survei Kesehatan Daerah (Surkesda),
Pemantauan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) kesehatan, Penyelenggaraan kerjasama luar negeri,
Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas, Pengelolaan Sistem
Informasi Kesehatan (SIK); promosi kesehatan; pendampingan dan
fasilitasi masyarakat dalam pemberdayaan dan peran serta
masyarakat tingkat propinsi.
b. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian,
pengawasan, evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi,
terhadap penerapan/pelaksanaan pedoman, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standar Operating Procedure
(SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda,norma, kriteria ataupun
ketentuan lainnya dalam penanganan urusan sub bagiannya.
c. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi
dalam penyempuraan dan penyusunan Pedoman, petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standar
Operating Procedure (SOP), kebijakan, regulasi,
perda/ranperda,norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya dalam
penanganan urusan sub bagiannya.
d. Melaksanakan penyediaan sarana dan akses terhadap informasi
yang berkaitan dengan aspek kesehatan dalam bentuk perpustakaan
dinas yang mengintegrasikan teknologi informasi pengelolaannya.
23
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
e. Mengkoordinatori penyelenggaraan riset, penelitian dan studi
ilmiah yang disusun, dirancang sub bagian/sekretariat, seksi/bidang
dinas UPT Dinas serta pengembangannya.
f. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan
fungsi staf, standar teknis tata hubungan kerja organisasi dan
indikator kinerja sub bagiannya.
g. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan
studi ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan
terkait dalam penanganan urusan sub bagiannya.
h. Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi dalam penanganan
urusan sub bagiannya.
i. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan
fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/Kota dalam penanganan urusan sub bagiannya.
j. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan
rencana tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran,
penyediaan data, informasi dan mensinkronisasikan perencanaan
Kabupaten/Kota terhadap perencanaan tingkat Propinsi dalam
penanganan urusan sub bagiannya.
k. Melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kerja sekretariat,
bidang-bidang dan unit pelaksana teknis dinas.
l. Melaksanakan pengkajian dan koordinasi perencanaan program
bidang, sekretariat dan unit pelaksana teknis dinas.
m. Melaksanakan penyusunan perencanaan tahunan dan perencanaan
jangka menengah, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban
(LPKJ) dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)
dinas.
24
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
n. Melaksanakan pengkoordinasian pelaporan, monitoring dan
evaluasi kegiatan sekretariat dan bidang-bidang serta unit
pelaksana teknis dinas.
o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya.
p. Pemberian masukan yang perlu kepada Sekretaris sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
q. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Sekretasis sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan.
Materi :
Kegiatan membuat tulisan ilmiah:
1. Pengumpulan Data
Data yang diambil berasal dari sumber yang tepat kemudian
menentukan judul yang tepat misalnya: Karakteristik, Pengetahuan,
Sikap Dan Tindakan Wanita Usia Subur (WUS) Terhadap KB. Maka
variabel yang dicari adalah Wanita Usia Subur (WUS) yang sudah
menikah dan tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur
2. Pengolahan Data
Pengolahan data dapat dilakukan dengan cara manual dan
komputerisasi.
3. Analisa Data
Analisa data dapat dibedakan Deskriptif dan Analitif
4. Penyajian Data
Ada 4 bentuk penyajian data yaitu: Narasi (Tekstual), Diagram,
Tabulasi, Mix.
5. Evaluasi Data
Biasanya dilakukan pada soal seminar, ujian, dan lain-lain.
(Sumber : Margareth Hulu, SKM, M.Kes)
25
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
3.3. Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan
Tugas :
1. Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam menangani urusan yang meliputi
Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Wabah dan Bencana serta
Kesehatan Lingkungan tingkat Propinsi.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal
ini, Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan menyelenggarakan
fungsi :
a. Penyelenggaraan inventarisasi, pembinaan, pengendalian,
pengawasan, evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi,
terhadap penyusunan, penyempurnaan dan penerapan/pelaksanaan
Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana,
standar, Standar Operating Procedure (SOP), kebijakan, regulasi,
perda/raperda,norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya dalam
penanganan urusan urusan bidangnya.
b. Penyelenggaraan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan
fungsi jabatan struktural dan staf, standar teknis tata hubungan
kerja organisasi dan indikator kinerja bidangnya.
c. Penyelenggaraan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan
studi ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan
terkait urusan bidangnya dan pengintegrasian sistem teknologi
informasi dalam penanganan urusan bidangnya.
d. Penyelenggaraan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi,
dan fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/Kota dalam penanganan urusan sub bagiannya.
e. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan jangka menengah dan
rencana tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran,
penyediaan data, informasi dan mensinkronisasikan perencanaan
26
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
Kabupaten/Kota terhadap perencanaan tingkat Propinsi dalam
penanganan urusan sub bagiannya.
f. Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidangnya dan
penyelenggaraan arahan dan bimbingan kepada pejabat struktural
di bidangnya.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya serta pemberian masukan yang perlu
kepada Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
h. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Kepala Dinas sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan.
3. Uraian tugas Kepala Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan
adalah:
a. Pelaksanaan pengendalian, pencegahan dan penanggulangan
penyakit menular, penyakit bersumber binatang dan tidak menular.
b. Pelaksanaan imunisasi dan pencapaian UCI (Universal Child
Immunization).
c. Penyelenggaraan surveilans epidemiologi dan penyelidikan
kejadian luar biasa.
d. Penyelenggaraan pengendalian wabah dan bencana yang meliputi
kesiapsiagaan, mitigasi dan kesiap-siagaan, tanggap darurat dan
pemulihan.
e. Pelaksanaan pengendalian operasional penanggulangan masalah
kesehatan akibat bencana dan wabah.
f. Penyelenggaraan upaya kesehatan matra dan kesehatan haji.
g. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan pencemaran,
penyehatan air, pengawasan kualitas lingkungan, penyehatan
kawasan dan sanitasi makanan dan bahan pangan serta
pengamanan limbah.
h. Melaksanakan koordinsi dengan unit kerja terkait.
i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugsnya.
27
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
4. Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), (2) dan (3) pasal ini, Kepala Bidang Bina
Pengendalian Masalah Kesehatan dibantu oleh:
a. Seksi Bimdal Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit.
b. Seksi Bimdal Wabah dan bencana.
c. Seksi Bimdal Kesehatan Lingkungan.
3.3.1.Kepala Seksi Bimdal Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
Tugas :
a. Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi urusan
pengendalian, pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan
penyakit bersumber binatang tingkat propinsi.
b. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis,
tata laksana, standar, Standar Operating Procedure (SOP), kebijakan,
regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya
dalam penanganan urusan seksinya.
c. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, dan evaluasi, dalam
penyempurnaan dan penyusunan Pedoman, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standar Operating Procedure
(SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun
ketentuan lainnya dalam penanganan urusan seksinya.
d. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
staf, standar teknis tata hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja
urusan seksinya.
e. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penanganan urusan seksinya.
28
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
f. Menkoordinatori perumusan dan penyusunan penggunaan media,
teknologi, dan sarana promosi kesehatan, partisipasi dan pemberdayaan
masyarakat yang dibutuhkan oleh sub bagian/sekretariat, seksi/bidang
dinas dan UPT Dinas.
g. Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penanganan urusan seksinya.
h. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dan
fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/kota dalam penanganan urusan seksinya.
i. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan
data, informasi dan mensinkronisasikan perencanaan Kabupaten/Kota
terhadap perencanaan tingkat Propinsi dalam penanganan urusan
seksinya.
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
k. Pelaporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas Kepala Bidang
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
3.3.2. Kepala Seksi Bimdal Wabah dan Bencana
Tugas :
a. Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi
penyelenggaraan surveilans epidemiologi penyakit; pengendalian
penyakit tidak menular; imunisasi; urusan upaya kesehatan matra;
kesehatan haji; penyelidikan Kejadian Luar Biasa (KLB);
pengendalian wabah dan bencana yang meliputi kesiap-siagaan,
mitigasi dan kesiap-siagaan, tanggap darurat dan pemulihan,
pelaksanaan pengendalian operasional penanggulangan masalah
kesehatan akibat bencana dan wabah tingkat propinsi.
29
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
b. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian,
pengawasan, evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi,
terhadap penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standar Operating Procedure
(SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun
ketentuan lainnya dalam penanganan urusan seksinya.
c. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi
dalam penyempuraan dan penyusunan Pedoman, petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standar
Operating Procedure (SOP), kebijakan, regulasi,
perda/ranperda,norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya dalam
penanganan urusan sub bagiannya.
d. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan
fungsi staf, standar teknis tata hubungan kerja organisasi dan
indikator kinerja seksinya.
e. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan
studi ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan
terkait dalam penanganan urusan seksinya.
f. Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penanganan urusan seksinya.
g. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi
dan fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/kota dalam penanganan urusan seksinya.
h. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan
rencana tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran,
penyediaan data, informasi dan mensinkronisasikan perencanaan
Kabupaten/Kota terhadap perencanaan tingkat Propinsi dalam
penanganan urusan seksinya.
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai
dengan bidang tugas dan fungsinya.
30
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
j. Melaksanakan masukan yang perlu kepada Kepala bidang sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
k. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas kepada
Kepala Bidang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
3.3.3.Kepala Seksi Bimdal Kesehatan Lingkungan
Tugas :
a. Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi
pencegahan dan penanggulangan pencemaran, penyehatan air,
pengawasan kualitas lingkungan, penyehatan kawasan dan sanitasi
darurat, sanitasi makanan dan bahan pangan serta pengamanan
limbah tingkat propinsi.
b. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian,
pengawasan, evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi,
terhadap penerapan/pelaksanaan pedoman, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating
Procedure (SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma,
criteria ataupun ketentuan lainnya dalam penanganan urusan
seksinya.
c. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi
dalam penyempurnaan dan penyusunan pedoman, petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard
Operating Procedure (SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda,
norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya dalam penanganan
urusan seksinya.
d. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan
fungsi staf, standar teknis tata hubungan kerja organisasi dan
indicator kinerja seksinya.
31
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
e. Melaksanakan analisi, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait
dalam penanganan urusan seksinya.
f. Melaksanakan pengintegrasian system teknologi informasi dalam
penanganan urusan seksinya.
g. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan
fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/Kota dalam penanganan urusan seksinya.
h. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan
rencana tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran,
penyediaan data, informasi dan mensinkronisasikan perencanaan
Kabupaten/kota terhadap perencanaan tingkat Propinsi dalam
penanganan urusan seksinya.
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai
dengan bidang tugas dan fungsinya.
j. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang sesuai
dengan tugas dan funsinya.
k. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas kepada
Kepala Bidang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Materi :
Visi dan Misi Program Penyehatan Lingkungan dan Matra
Visi : Lingkungan aman bagi kesehatan di Propinsi Sumatera
Utara di tahun 2010.
Misi : Mengamankan lingkungan agar masyarakat terhindar dari
penyakit berbasis lingkungan.
Derajat Kesehatan Masyarakat dipengaruhi beberapa faktor yaitu:
1. Faktor Lingkungan
2. Faktor Perilaku Manusia
3. Faktor Pelayanan Kesehatan
4. Faktor Keturunan (sumber : Drs. Teguh)
32
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
3.4. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan
Tugas :
1. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas dalam menangani urusan yang meliputi upaya kesehatan dasar,
upaya kesehtan rujukan, dan upaya kesehatan khusus tingkat propinsi.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal
ini, Bidang Bina Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a. Inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan, evaluasi,
koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penyusunan, penyempurnaan dan penerapan/pelaksanaan
pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, tatalaksana,
standar, Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan, regulasi,
perda/raperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya dalam
penanganan urusan bidangnya.
b. Penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan
fungsi jabatan struktural dan staf, standar teknis tata hubungan
kerja organisai dan indikator kinerja bidangnya.
c. Pembinaan, pengendalian, pengawasan dan peningkatan mutu
pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta sesuai dengan standar
mutu yang ditetapkan.Melakukan analisis, pemetaan, penelitian,
kajian-kajian dan studi ilmiah manajemen pembangunan dan
kebijakan kesehatan terkait
d. bidangnya dan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penanganan urusan bidangnya.
e. Pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan fasilitasi
penning katan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/Kota dalam penanganan urusan bidangnya.
f. Penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana tahunan,
dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan data,
33
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
informasi dan mensikronisasikan perencanaan Kabupaten/kota
terhadap perencanaan tingkat Propinsi dalam penanganan urusan
bidangnya.
g. Penyelenggaraan pembinaan pengawal pada lingkup bidangnya
dan penyelenggaraan arahan dan bimbingan kepada pejabat
struktural di bidangnya.
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai
dengan bidang tugas dan fungsinya serta pemberian masukan
yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
i. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Kepala Dinas sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan.
3. Uraian tugas Kepala Bidang Bina Pelayanan Kesehatan adalah :
a. Melaksanakan upaya kesehatan dasar, upaya kesehatan
komunitas, upaya kesehatan dasar perkotaan.
b. Melaksanakan upaya kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak
tingkat pelayanan kesehatan dasar.
c. Melaksanakan surveilan gizi buruk dan pemantauan
penanggulangan gizi buruk tingkat pelayanan kesehatan dasar.
d. Melaksanakan upaya pemenuhan standar pelayanan kesehatan
dasar.
e. Melaksanakan upaya kesehatan rujukan/spesailistik dan
pengelolaan sistem rujukan, upaya kesehatan rujukan perkotaan.
f. Melaksanakan upaya kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak
tingakat pelayanan kesehatan rujukan.
g. Melaksanakan surveilans gizi buruk dan pemantauan
penanggulangan gizi buruk tingkat pelayanan kesehatan rujukan.
h. Melaksanakan upaya pemenuhan standar pelayanan kesehatan
rujukan.
34
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
i. Melaksanakan upaya kesehatan khusus berupa kesehatan jiwa,
kesehatan mata, kesehatan kerja, kesehatan indera, kesehatan gigi
dan mulut, kesehatan usia lanjut.
j. Melaksanakan penanganan penunjang medik dan keperawatan.
k. Melaksanakan upaya kesehatan pada daerah perbatasan, terpencil,
rawan, kepulauan, dan kerjasama lintas batas kabupaten/kota.
l. Melaksanakan upaya pemenuhan standar pelayanan kesehatan
khusus.
4. Untuk Melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), (2), dan (3) pasal ini, Kepala Bidang Bina
Pelayanan Kesehatan dibantu oleh:
a. Seksi Bimdal Kesehatan Dasar.
b. Seksi Bimdal Kesehatan Rujukan.
c. Seksi Bimdal Kesehatan Khusus.
3.4.1. Kepala Seksi Bimdal Kesehatan Dasar
Tugas :
a. Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi
upaya kesehatan dasar, upaya kesehatan komunitas, upaya kesehatan
dasar perkotaan: upaya kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak tingkat
pelayanan kesehatan dasar: surveilans gizi buruk dan pemantauan
penanggulangan gizi buruk tingkat pelayanan kesehatan dasar dan
pemenuhan standar pelayanan kesehatan dasar tingkat propinsi.
b. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP),
kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan
lainnya dalam penanganan urusan seksinya.
35
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
c. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam
penyempurnaan dan penyusunan pedoman, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure
(SOP), kebijakan, regulasi, perda/raperda, norma, kriteria, ataupun
ketentuan lainnya dalam penanganan urusan seksinya.
d. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan
fungsi staf, standar teknisi tata hubungan kerja organisasi dan indikator
kinerja seksinya.
e. Melaksanakan pembinaan, pengendalian, pengawasan dan peningkatan
mutu pelayanan kesehatan dasar pemerintah dan swasta sesuai dengan
standar mutu yang ditetapkan.
f. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait
dalam penanganana urusan seksinya.
g. Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penangann urusan seksinya.
h. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi dan
fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/kota dalam penanganan urusan seksinya.
i. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan
data, informasi dan mensikronisasikan perencanaan Kabupaten/kota
terhadap perencanaan tingkat Propinsi dalam penanganan urusan
seksinya.
j. Melaksanakan pengembangan Distric Team Problem Solving (Tim
Pemecah masalah Kabupaten/Kota) kesehatan Ibu, Bayu Baru Lahir
dan Anak (DTPSKIBBLA).
k. Melaksanakan pengembangan manajemen Puskesmas berbasisi
sertifikasi ISO (Internasional Sertification Organization).
36
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan
bidang tugas dan fungsi seksinya.
m. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsi seksinya.
n. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas kepada
Kepala Bidang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Materi :
Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja.
Azas Puskesmas yaitu :
1. Azas Pertanggungjawaban Wilayah
2. Azas Pemberdayaan Masyarakat
3. Azas Keterpaduan
4. Azas Rujukan
Fungsi Puskesmas yaitu :
1. Pusat penggerak masyarakat
2. Pusat pelayanan kesehatan masyarakat
3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Upaya Kesehatan di Puskesmas meliputi :
Upaya Kesehatan Wajib :
1. Upaya Promosi Kesehatan ( Promkes )
2. Upaya Kesehatan Lingkungan ( Kesling )
3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Serta Keluarga Berencana
(KIA Dan KB)
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
37
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
(P2M)
6. Upaya Pengobatan
7. Upaya Pencatatan Dan Pelaporan (SP2TP)
Upaya Kesehatan Pengembangan :
1. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
2. Upaya Kesehatan Olahraga (Kesorga).
3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (UPKM).
4. Upaya Kesehatan Kerja (UKK).
5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM).
6. Upaya Kesehatan Jiwa (UKJ).
7. Upaya Kesehatan Mata (UKM).
8. Upaya Kesehatan Usia Lanjut (Usila).
9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional (Batra).
Indikator kecamatan Sehat 2010 :
1. Lingkungan Sehat
2. Perilaku Sehat
3. Cakupan Kesehatan Bermutu
4. Masalah Kesehatan di Kecamatan
3.4.2. Kepala Seksi Bimdal Kesehatan Rujukan
Tugas :
a. Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi
upaya kesehatan, rujukan/spesalistik, sistem rujukan, upaya kesehatan
rujukan perkotaan; upaya kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak
tingkat pelayanan kesehatan rujukan; surveilans gizi buruk dan
pemantauan penanggulangan gizi buruk tingkat pelayanan kesehatan
rujukan; dan pemenuhan standar pelayanan kesehatan dasar tingkat
propinsi.
38
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
b. Inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan, evaluasi,
koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP),
kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan
lainnya dalam penanganan urusan seksinya.
c. Pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam
penyempurnaan dan penyusunan pedoman, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure
(SOP), kebijakan, regulasi, perda/raperda, norma, kriteria, ataupun
ketentuan lainnya dalam penanganan urusan seksinya.
d. Penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan
fungsi staf, standar teknisi tata hubungan kerja organisasi dan
indikator kinerja seksinya.
e. Pembinaan, pengendalian, pengawasan dan peningkatan mutu
pelayanan kesehatan rujukan pemerintah dan swasta sesuai dengan
standar mutu yang ditetapkan.
f. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait
dalam penanganana urusan seksinya.
g. Pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam penangana urusan
seksinya.
h. Pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi dan fasilitasi
peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian kabupaten/kota
dalam penanganan urusan seksinya.
i. Penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana tahunan, dan
koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan data,
informasi dan mensikronisasikan perencanaan kabupaten/kota
terhadap perencanaan tingkat propinsi dalam penanganan urusan
seksinya.
39
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan
bidang tugas dan fungsi seksinya.
k. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsi seksinya.
l. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas kepada
Kepala Bidang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
3.4.3.Kepala Seksi Bimdal Kesehatan Khusus
Tugas :
a. Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi
upaya kesehatan khusus berupa kesehatan jiwa, kesehatan mata,
kesehatan kerja, kesehatan indera, kesehatan gigi mulut, kesehatan
usia lanjut, penunjang medik dan keperawatan, upaya kesehatan pada
daerah perbatasan, terpencil, rawan, kepulauan, dan kerjasama lintas
batas kabupaten/kota, dan pemenuhan standar pelayanan kesehatan
khusus tingkat propinsi.
b. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP),
kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan
lainnya dalam penanganan urusan seksinya.
c. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi
dalam penyempurnaan dan penyusunan pedoman, petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard
Operating Procedure (SOP), kebijakan, regulasi, perda/raperda,
norma, kriteria, ataupun ketentuan lainnya dalam penanganan urusan
seksinya.
d. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan
40
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
fungsi staf, standar teknisi tata hubungan kerja organisasi dan
indikator kinerja seksinya.
e. Melaksanakan pembinaan, pengendalian, pengawasan dan
peningkatan mutu pelayanan kesehatan khusus pemerintah dan swasta
sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan.
f. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait
dalam penanganana urusan seksinya.
g. Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penangana urusan seksinya.
h. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi dan
fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/kota dalam penanganan urusan seksinya.
i. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan
rencana tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran,
penyediaan data, informasi dan mensikronisasikan perencanaan
kabupaten/kota terhadap perencanaan tingkat propinsi dalam
penanganan urusan seksinya.
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan
bidang tugas dan fungsi seksinya.
k. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsi seksinya.
l. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas kepada
Kepala Bidang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
41
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
3.5. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan
Tugas:
1. Bidang Bina Pengembangan SDM kesehatan mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam menangani urusan yang meliputi
perencanaan, pendayagunaan, pendidikan dan pelatihan, registrasi
dan akreditasi SDM kesehatan tingkat propinsi.
2. Untuk Melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pasal ini, Bidang Bina Pengembangan SDM kesehatan
menyelenggarakan fungsi :
a. Inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan, evaluasi,
koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penyusunan, penyempurnaan dan penerapan/pelaksanaan
Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana,
standar, Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan,
regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan
lainnya dalam penanganan urusan bidangnya.
b. Penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan
fungsi jabatan struktural dan staf, standar teknisi tata hubungan
kerja organisasi dan indikator kinerja bidangnya.
c. Melakukan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan
studi ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan
terkait dalam penanganana urusan bidangnya dan
pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam penanganan
urusan bidangnya.
d. Pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi dan fasilitasi
peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/kota dalam penanganan urusan bidangnya.
e. Penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran,
42
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
penyediaan data, informasi dan mensikronisasikan perencanaan
kabupaten/kota terhadap perencanaan tingkat Propinsi dalam
penanganan urusan bidangnya.
f. Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidangnya
dan penyelenggaraan arahan dan bimbingan kepada pejabat
struktural di bidangnya.
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai
dengan bidang tugas dan fungsinya.
h. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
i. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Kepala Dinas sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan.
3. Uraian tugas Kepala Bidang Bina Pengembangan SDM kesehatan
adalah :
a. Melaksanakan perencanaan, pendayagunaandan rekomendasi
tenaga kesehatan strategis dan pemindahan tenaga tertentu antar
kabupaten/kota.
b. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan SDM kesehatan
ataupun kegiatan sejenis lainnya yang bersifat peningkatan dan
pengembangan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.
c. Melaksanakan registrasi dan akreditasi penyelenggaraan
pendidikan pelatihan SDM kesehatan.
d. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan SDM kesehatan.
e. Melaksanakan registrasi, akreditasi, sertifikasi dan uji
kompetensi pejabat struktural, fungsional dan SDM kesehatan
pemerintah/swasta.
f. Melaksanakan registrasi, akreditasi, sertifikasi dan perizinan
tenaga medis, paramedis, tenaga non-medis/tradisional terlatih.
43
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
g. Melaksanakan registrasi dan perizinan tenaga kesehatan asing
dan Melaksanakan registrasi, pemantauan dan pembinaan
lembaga swadaya masyarakat (LSM/Non Goverment
Organization) lokal dan asing (luar Negeri) yang bergerak
terkait bidang kesehatan tingkat propinsi.
a. Pendidikan dan Pelatihan.
b. Seksi Bimdal Registrasi dan Akreditasi.
3.5.1. Kepala Seksi Bimdal Perencanaan dan Pendayagunaan
Tugas :
1. Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi
perencanaan, Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pemberian
izin kepada tenaga kesehatan asing. Untuk Melaksanakan tugas
dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2) dan (3) pasal ini,
Kepala Bidang Bina Pengembangan SDM kesehatan dibantu olehSeksi
Bimdal Perencanaan dan Pendayagunaan dan Seksi Bimdal
pendayagunaan dan rekomendasi tenaga kesehatan strategis dan
pemindahan tenaga tertentu antar kabupaten/kota tingkat propinsi.
2. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP),
kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan
lainnya dalam penanganan urusan seksinya.
3. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam
penyempurnaan dan penyusunan pedoman, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure
(SOP), kebijakan, regulasi, perda/raperda, norma, kriteria, ataupun
ketentuan lainnya dalam penanganan urusan seksinya.
44
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
4. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
staf, standar teknisi tata hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja
seksinya.
5. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penanganana urusan seksinya.
6. Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penangana urusan seksinya.
7. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi dan
fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/kota dalam penanganan urusan seksinya.
8. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan
data, informasi dan mensikronisasikan perencanaan Kabupaten/kota
terhadap perencanaan tingkat Propinsi dalam penanganan urusan
seksinya.
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan
bidang tugas dan fungsi seksinya.
10. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsi seksinya.
11. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
45
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
3.5.2. Kepala Seksi Bimdal Pendidikan dan Pelatihan
Tugas :
a. Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi
pendidikan dan pelatihan SDM kesehatan ataupun kegiatan sejenis lainnya
yang bersifat peningkatan dan pengembangan kemampuan Kognitif,
Afektif dan Psikomotorik; registrasi dan akreditasi penyelenggaraan
pendidikan pelatihan SDM kesehatan; pengawasan dan evaluasi
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan SDM kesehatan tingkat
propinsi.
b. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis,
tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan,
regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya dalam
penanganan urusan seksinya.
c. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam
penyempurnaan dan penyusunan pedoman, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure
(SOP), kebijakan, regulasi, perda/raperda, norma, kriteria, ataupun
ketentuan lainnya dalam penanganan urusan seksinya.
d. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
staf, standar teknisi tata hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja
seksinya.
e. Melaksanakan registrasi, koordinasi penyelenggaraan, pengawasan,
evaluasi dan sertifikasi pelaksanaan pendidikan pelatihan SDM kesehatan
ataupun kegiatan yang bertujuan untuk peningkatan kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotorik yang dilaksanakan oleh sub bagian/sekretariat,
seksi/bidang dinas dan UPT Dinas, serta menjadi koordinator
46
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
penyelenggara pendidikan pelatihan SDM kesehatan yang dilaksanakan
oleh dinas dan UPT dinas.
f. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penanganana urusan seksinya.
g. Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penangana urusan seksinya.
h. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi dan fasilitasi
peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian Kabupaten/kota
dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan SDM kesehatan oleh
Kabupaten/Kota dan dalam penanganan urusan seksinya.
i. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan data,
informasi dan mensikronisasikan perencanaan Kabupaten/kota terhadap
perencanaan tingkat propinsi dalam penanganan urusan seksinya.
j. Melaksanakan beasiswa tugas belajar untuk pengembangan dan
peningkatan kompetensi SDM kesehatan.
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan
bidang tugas dan fungsi seksinya.
l. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang sesuai dengan tugas
dan fungsi seksinya.
m. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
3.5.3. Kepala Seksi Bimdal Registrasi dan Akreditasi
Tugas :
a. Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi
registrasi, akreditasi, sertifikasi dan uji kompetensi pejabat struktural,
fungsional dan SDM kesehatan pemerintah/swasta; registrasi, akreditasi,
sertifikasi dan perizinan tenaga medis, paramedis, tenaga
47
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
non-medis/tradisional terlatih, tenaga kesehatan asing dan lembaga
swadaya masyarakat (LSM/Non Goverment Organization) lokal dan asing
yang bergerak terkait bidang kesehatan tingkat propinsi.
b. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis,
tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan,
regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya dalam
penanganan urusan seksinya.
c. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam
penyempurnaan dan penyusunan pedoman, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure
(SOP), kebijakan, regulasi, perda/raperda, norma, kriteria, ataupun
ketentuan lainnya dalam penanganan urusan seksinya.
d. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
staf, standar teknisi tata hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja
seksinya.
e. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penanganana urusan seksinya.
f. Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penanganan urusan seksinya.
g. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi dan fasilitasi
peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian Kabupaten/kota
dalam penanganan urusan seksinya.
h. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan data,
informasi dan mensikronisasikan perencanaan Kabupaten/kota terhadap
perencanaan tingkat Propinsi dalam penanganan urusan seksinya.
48
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan
bidang tugas dan fungsi seksinya.
j. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang sesuai dengan tugas
dan fungsi seksinya.
k. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
3.6. Bidang Bina Jaminan dan Sarana Kesehatan
1. Bidang Bina Jaminan dan Sarana Kesehatan mempunyai tugas membantu
Kepala Dinas dalam menangani urusan yang meliputi jaminan kesehatan,
sarana dan peralatan kesehatan serta kefarmasian tingkat propinsi.
2. Untuk Melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini,
Bidang Bina Jaminan dan Sarana kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyelenggaraan inventarisasi, pembinaan, pengendalian,
pengawasan, evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi,
terhadap penyusunan, penyempurnaan dan penerapan/pelaksanaan
Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana,
standar, Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan, regulasi,
perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya dalam
penanganan urusan bidangnya.
b. Penyelenggaraan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan
fungsi jabatan struktural dan staf, standar teknis tata hubungan
kerja organisasi dan indikator kinerja bidangnya.
c. Penyelenggaraan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan
studi ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan
terkait dalam penangananan urusan bidangnya.
d. Penyelenggaraan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penangana urusan bidangnya.
49
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
e. Penyelenggaraan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi dan
fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
kabupaten/kota dalam penanganan urusan bidangnya.
f. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan jangka menengah dan
rencana tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran,
penyediaan data, informasi dan mensikronisasikan perencanaan
kabupaten/kota terhadap perencanaan tingkat Propinsi dalam
penanganan urusan bidangnya.
g. Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidangnya dan
penyelenggaraan arahan dan bimbingan kepada pejabat struktural
di bidangnya.
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai
dengan bidang tugas dan fungsinya dan Pemberian masukan yang
perlu kepada Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.
i. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas kepada
Kepala Dinas sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
3. Uraian tugas Kepala Bidang Bina Jaminan dan Sarana kesehatan
adalah:
a. Melaksanakan penyelenggaraan jaminan kesehatan berupa
kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan.
b. Melaksanakan registrasi, akreditasi dan sertifikasi sarana kesehatan
dan perizinan sarana kesehatan.
c. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian sarana kesehatan.
d. Melaksanakan bimbingan pra dan pasca akreditasi dan persiapan
pelaksanaan akreditasi sarana kesehatan.
e. Melaksanakan pra dan pasca audit dan persiapan pelaksanaan audit
sarana kesehatan.
f. Melaksanakan pemberian izin sarana kesehatan rekomendasi izin
sarana kesehatan tertentu.
50
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
g. Melaksanakan penyediaan dan pengelolaan bufferstock obat
propinsi, reagensia, vaksin dan ketersediaan obat.
h. Melaksanakan penanganan urusan Perbekalan kesehatan Rumah
Tangga (PKRT), dan Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) :
industri komoditi kesehatan, industri komoditi Pedagang Besar
Farmasi (PBF), Pedagang Besar Farmasi Cabang, obat tradisional,
kosmetika, makanan, minuman; narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif.
4. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), (2) dan (3) pasal ini, Kepala Bidang Bina Jaminan dan Sarana
kesehatan dibantu oleh :
a. Seksi Bimdal Jaminan kesehatan.
b. Seksi Bimdal Sarana & Peralatan kesehatan.
c. Seksi Bimdal Kefarmasian.
3.6.1.Kepala Seksi Bimdal Jaminan Kesehatan
Tugas :
a. Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi
penyelenggaraan Jaminan Kesehatan berupa kepesertaan, pemeliharaan
kesehatan dan pembiayaan tingkat propinsi.
b. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis,
tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan,
regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya dalam
penanganan urusan seksinya.
c. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam
penyempurnaan dan penyusunan pedoman petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure(SOP),
51
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria, ataupun ketentuan
lainnya dalam penanganan urusan seksinya.
d. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
staf, standar teknis tata hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja
seksinya.
e. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penangananan urusan seksinya.
f. Melaksanakan penyelenggaraan pengintegrasian sistem teknologi
informasi dalam penangana urusan seksinya.
g. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi dan fasilitasi
peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian kabupaten/kota dalam
penanganan urusan seksinya.
h. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan data,
informasi dan mensikronisasikan perencanaan kabupaten/kota terhadap
perencanaan tingkat propinsi dalam penanganan urusan seksinya.
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya.
j. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
k. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
3.6.2.Kepala Seksi Bimdal Sarana & Peralatan Kesehatan
Tugas :
a. Menyelenggarakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi
registrasi, akreditasi dan sertifikasi sarana kesehatan dan perizinan sarana
kesehatan, bimbingan dan pengendalian sarana kesehatan, bimbingan pra
52
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
dan pasca akreditasi dan persiapan pelaksanaan akreditasi sarana
kesehatan, bimbingan pra dan pasca audit dan persiapan pelaksanaan audit
sarana kesehatan, pemberian izin sarana kesehatan dan rekomendasi izin
sarana kesehatan tertentu tingkat propinsi.
b. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis,
tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan,
regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya dalam
penanganan urusan seksinya.
c. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam
teknis, tata laksana, standar, Standar Operating Procedure (SOP),
kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan
lainnya dalam penanganan urusan seksinya.
d. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
staf, standar teknis tata hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja
seksinya.
e. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penangananan urusan seksinya.
f. Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penangana urusan seksinya.
g. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi dan fasilitasi
peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian kabupaten/kota dalam
penanganan urusan seksinya.
h. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan data,
informasi dan mensikronisasikan perencanaan kabupaten/kota terhadap
perencanaan tingkat Propinsi dalam penanganan urusan seksinya.
53
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya.
j. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
k. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
3.6.3.Kepala Seksi Bimdal Kefarmasian
Tugas :
a. Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi
penyediaan dan pengelolaan bufferstock obat propinsi, reagensia, vaksin,
ketersediaan obat, Perbekalan kesehatan Rumah Tangga (PKRT), dan
Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) : industri komoditi kesehatan,
industri komoditi Pedagang Besar Farmasi (PBF), Pedagang Besar
Farmasi Cabang, obat tradisional, kosmetika, makanan, minuman;
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif tingkat propinsi.
b. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis,
tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan,
regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya dalam
penanganan urusan seksinya.
c. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam
penyempurnaan dan penyusunan pedoman, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standar Operating Procedure (SOP),
kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan
lainnya dalam penanganan urusan seksinya.
d. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
54
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
staf, standar teknis tata hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja
seksinya.
e. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penangananan urusan seksinya.
f. Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penangana urusan seksinya.
g. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi dan fasilitasi
peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian Kabupaten/kota
dalam penanganan urusan seksinya.
h. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan data,
informasi dan mensikronisasikan perencanaan kabupaten/kota terhadap
perencanaan tingkat propinsi dalam penanganan urusan seksinya.
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya.
j. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
k. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Materi :
Penggunaan obat yang rasional antara lain :
1. Sudah di uji coba
2. Dosis yang adekuat
3. Penyakit yang spesifik
Guna gudang farmasi :
1. Menerima obat
2. Mendistribusikan obat
3. Menganalisa obat(Sumber Aryati, Apt.)
55
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
3.7. Tata Kerja
1. Dalam melaksanakan tugasnya Depala Dinas, Sekretaris, Kepala
Bidang, Kepala UPT Dinas, Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian
Wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplikasi, dan
sinkronisasi baik internal maupun antar satuan kerja/unit organisasi
lainnya sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan.
2. Kepala Dinas wajib melaksanakan pengawasan dan pembinaan
terhadap bawahan masing-masing.
3. Dalam hal Kepala Dinas berhalangan dalam melaksanakan tugas
karena sesuatu hal, sekretaris melaksanakan tugas-tugas Kepala Dinas,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Apabila Sekretaris Dinas berhalangan melaksanakan tugasnya karena
sesuatu hal, maka Kepala Dinas menunjuk pejabat yang telah
memenuhi persyaratan untuk melaksanakan tugas sekretaris.
5. Apabila Kepala Bidang atau Kepala UPT Dinas berhalangan
melaksanakan tugasnya karena sesuatu hal, , maka Kepala Dinas
menunjuk pejabat yang telah memenuhi persyaratan untuk
melaksanakan tugas Kepala Bidang atau Kepala UPT Dinas.
6. Atas dasar pertimbangan daya guna dan hasil guna, dalam hal
berhalangan melaksanakan tugasnya, masing-masing pejabat
menunjuk dan mendelegasikan tugasnya kepada pejabat setingkat
dibawahnya yang dapat bertanggungjawab sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Untuk mewujudkan integrasi, sinkronisasi dan harmonisasi kerja di
lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, semua pejabat
struktural Dinas wajib membangun, memelihara dan membina
komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal serta koordinasi dan
kerjasama yang baik dengan Perangkat daerah lainnya dan pihak
terkait, serta menerapkan prinsip partisipasi transparansi dan
akuntabilitas.
56
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
8. Untuk melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik, profesional,
efektif, efisien, dan akuntabel maka Dinas harus menyusun dokumen
penjabaran rincian tugas pokok dan fungsi yang disebutkan dalam
peraturan Gubernur ini berupa Dokumen Rincian Tugas seluruh
pejabat struktural dan staf yang membagi habis seluruh volume tugas
dan beban kerja Dinas yang ditetapkan berdasarkan dengan Peraturan
Kepala Dinas.
Untuk kepentingan koordinasi dan pengendalian surat menyurat maka :
1. Surat Dinas yang akan ditandatangani oleh Gubernur harus melalui paraf
koordinasi Asisten Sekretaris dan Sekretaris Daerah.
2. Surat Dinas yang akan ditandatangani oleh Kepala Dinas, harus melalui
paraf koordinasi Kepala Sub Bagian/Kepala Seksi, Kepala Balai/Sekretaris
dan Kepala Bidang .
57
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
BAB 4
LAPORAN KEGIATAN
4.1. Hari Pertama (Senin, 19 Januari 2015)
Kegiatan pada hari pertama diawali dengan pendaftaran pada koordinator
KKS di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara terletak di Jalan Prof. H.M. Yamin, S.H. No. 41 AA, Medan.Para
peserta KKS diberikan orientasi mengenai alur KKS di Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara. Kemudian, kegiatan diakhiri dengan dilakukannya pre-test untuk
mengetahui pengetahuan peserta KKS agar pembimbing KKS dapat memberikan
bimbingan dan arahan yang dapat di hari kedua dan ketiga. Bimbingan pada hari
ini terbagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pertama pada pukul 11.00-14.00 dan sesi
kedua pada 14.30-15.30. Isi materi pertama adalah sebagai berikut:
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
PEMBIMBING: dr. Sarma W. Tinambunan
Materi Diberi Pada: Senin, 30 Maret 2015
1. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nasional
Jaminan Sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk
menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang
layak. Terdapat beberapa jenis Jaminan Sosial, antara lain Jaminan kesehatan,
Jaminan kecelakaan kerja, Jaminan hari tua, Jaminan pensiun, dan Jaminan
kematian. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nasional (BPJS) adalah badan hukum
yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial.
Dibentuk 2 (dua) BPJS, yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
BPJS Kesehatan menyelenggarakan program jaminan kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, jaminan
hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian. Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan yang selanjutnya disingkat BPJS Kesehatan adalah badan
58
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan.
BPJS Kesehatan mulai beroperasi menyelenggarakan program jaminan kesehatan
pada tanggal 1 Januari 2014.
2. SISTEM BPJS
Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar
iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.
Kepesertaan bersifat “wajib” : untuk mencegah terjadinya adverse
selection atau kepesertaan yang berdasarkan adanya faktor risiko. Dengan
kepesertaan wajib tidak lagi dilakukan perhitungan risiko perorangan.
Peserta dihimpun dalam satu badan secara nasional sehingga terjadi
subsidi silang yaitu yang membayar premi kecil dibantu oleh yang membayar
premi besar, sehingga dengan premi yang kecil dapat memperoleh manfaat yang
besar. Dengan begitu, maka manfaat medis yang diterima peserta tidak dibedakan
atas besaran premi yang dibayarkan.
Jaminan Kesehatan Nasional mengacu pada prinsip-prinsip Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) berikut:
Prinsip kegotongroyongan
Gotongroyong sesungguhnya sudah menjadi salah satu prinsip dalam hidup
bermasyarakat dan juga merupakan salah satu akar dalam kebudayaan kita. Dalam
SJSN, prinsip gotong royong berarti peserta yang mampu membantu peserta yang
kurang mampu, peserta yang sehat membantu yang sakit atau yang berisiko
tinggi, dan peserta yang sehat membantu yang sakit. Hal ini terwujud karena
kepesertaan SJSN bersifat wajib untuk seluruh penduduk, tanpa pandang bulu.
Dengan demikian, melalui prinsip gotong royong jaminan sosial dapat
menumbuhkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Prinsip nirlaba
Pengelolaan dana amanat oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
adalah nirlaba bukan untuk mencari laba (for profit oriented). Sebaliknya, tujuan
59
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
utama adalah untuk memenuhi sebesar-besarnya kepentingan peserta. Dana yang
dikumpulkan dari masyarakat adalah dana amanat, sehingga hasil
pengembangannya, akan di manfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan
peserta.
Prinsip keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas.
Prinsip prinsip manajemen ini mendasari seluruh kegiatan pengelolaan dana yang
berasal dari iuran peserta dan hasil pengembangannya.
Prinsip portabilitas
Prinsip portabilitas jaminan sosial dimaksudkan untuk memberikan jaminan yang
berkelanjutan kepada peserta sekalipun mereka berpindah pekerjaan atau tempat
tinggal dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Prinsip kepesertaan bersifat wajib
Kepesertaan wajib dimaksudkan agar seluruh rakyat menjadi peserta sehingga
dapat terlindungi. Meskipun kepesertaan bersifat wajib bagi seluruh rakyat,
penerapannya tetap disesuaikan dengan kemampuan ekonomi rakyat dan
pemerintah serta kelayakan penyelenggaraan program.
Tahapan pertama dimulai dari pekerja di sektor formal, bersamaan dengan itu
sektor informal dapat menjadi peserta secara mandiri, sehingga pada akhirnya
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dapat mencakup seluruh rakyat.
Prinsip dana amanat
Dana yang terkumpul dari iuran peserta merupakan dana titipan kepada badan-
badan penyelenggara untuk dikelola sebaik-baiknya dalam rangka
mengoptimalkan dana tersebut untuk kesejahteraan peserta.
Prinsip hasil pengelolaan Dana Jaminan Sosial
dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besar
kepentingan peserta.
3. SYARAT-SYARAT
Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling
singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran.
60
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
Peserta tersebut meliputi: Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN dan bukan PBI JKN
dengan rincian sebagai berikut:
a. Peserta PBI Jaminan Kesehatan meliputi orang yang tergolong fakir miskin dan
orang tidak mampu.
b. Peserta bukan PBI adalah Peserta yang tidak tergolong fakir miskin dan orang
tidak mampu yang terdiri atas:
1) Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya, yaitu:
a. Pegawai Negeri Sipil;
b. Anggota TNI;
c. Anggota Polri;
d. Pejabat Negara;
e. Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri;
f. Pegawai Swasta; dan
g. Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf f yang
menerima upah.
2) Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya, yaitu:
a. Pekerja di luar hubungan kerja atau pekerja mandiri dan
b. Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan penerima upah.
c. Pekerja sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, termasuk warga
negara asing yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan.
3) Bukan Pekerja dan anggota keluarganya terdiri atas:
a. Investor
b. Pemberi Kerja
c. Penerima Pensiun
d. Veteran
e. Perintis Kemerdekaan
f. Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf e yang
mampu membayar Iuran.
4) Penerima pensiun terdiri atas:
a. Pegawai Negeri Sipil yang berhenti dengan hak pensiun
b. Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan hak pensiun
61
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
c. Pejabat Negara yang berhenti dengan hak pensiun
d. Penerima Pensiun selain huruf a, huruf b, dan huruf c; dan
e. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun sebagaimana
dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf d yang mendapat hak
pensiun.
Anggota keluarga bagi pekerja penerima upah meliputi:
a. Istri atau suami yang sah dari peserta
b. Anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat yang sah dari Peserta,
dengan kriteria: tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai
penghasilan sendiri; dan belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau
belum berusia 25 (duapuluh lima) tahun yang masih melanjutkan
pendidikan formal. Sedangkan Peserta bukan PBI JKN dapat juga
mengikutsertakan anggota keluarga yang lain.
5) WNI di Luar Negeri
Jaminan kesehatan bagi pekerja WNI yang bekerja di luar negeri diatur dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan tersendiri.
Iuran Jaminan Kesehatan adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara teratur
oleh Peserta, Pemberi Kerja dan/atau Pemerintah untuk program Jaminan
Kesehatan.
4. KENDALA DAN KEUNTUNGAN SISTEM
Kelebihan sistem asuransi sosial dibandingkan dengan asuransi komersial
antara lain:
Asuransi Sosial Asuransi Komersial
1. Kepesertaan bersifat wajib untuk
semua penduduk
1. Kepesertaan bersifat sukarela
Non Profit 2 . Profit
Manfaat komprehensif 3Manfaat sesuai dengan premi yang
dibayarkan.
62
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
Pelayanan kesehatan yang dijamin meliputi:
a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama, yaitu pelayanan kesehatan non
spesialistik mencakup:
1) Administrasi pelayanan
2) Pelayanan promotif dan preventif
3) Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis
4) Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif
5) Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
6) Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis
7) Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama dan
8) Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi.
b. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, yaitu pelayanan kesehatan
mencakup:
1) Rawat jalan yang meliputi:
a. Administrasi pelayanan
b. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter
spesialis dan subspesialis
c. Tindakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medis
d. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
e. Pelayanan alat kesehatan implant
f. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi
medis
g. Rehabilitasi medis
h. Pelayanan darah
i. Pelayanan kedokteran forensik
j. Pelayanan jenazah di fasilitas kesehatan.
2) Rawat inap yang meliputi:
a. Perawatan inap non intensif
b. Perawatan inap di ruang intensif.
c. Pelayanan kesehatan lain ditetapkan oleh Menteri.
63
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
Pelayanan kesehatan yang tidak dijamin
1. Pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur sebagaimana
diatur dalam peraturan yang berlaku.
2. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasilitas kesehatan yang tidak
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, kecuali untuk kasus gawat darurat.
3. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan
kerja terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan
kerja.
4. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri.
5. Pelayanan kesehatan untuk tujuan kosmetik dan/atau estetik.
6. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas (Memperoleh Keturunan).
7. Pelayanan meratakan gigi (ortodonsi).
8. Gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau alkohol.
9. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat
melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri.
10. Pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk akupuntur,
shin she, chiropractic, yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian
teknologi kesehatan (Health Technology Assessment/HTA).
11. Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikansebagai percobaan
(eksperimen).
12. Alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu.
13. Perbekalan kesehatan rumah tangga.
14. Pelayanan kesehatan yang sudah dijamin dalam program kecelakaan lalu
lintas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
15. Pelayanan kesehatan akibat bencana, kejadian luar biasa/wabah.
16. Biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan manfaat jaminan
kesehatan yang diberikan.
Selain itu, kendala yang dapat terjadi adalah kurangnya infrastruktur di
daerah, peralatan dan perlengkapan yang masih belum ada dan terdistribusi di
daerah, kurangnya sumber daya manusia yang siap untuk melakukan pelayanan,
64
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
universal akses yang masih menjadi hambatan terbesar, pengetahuan masyarakat
mengenai BPJS, koordinasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah dan berbagai
macam isu yang masih harus ditangani oleh pemerintah, akademisi, peneliti,
pemerhati kesehatan, kelompok profesi dan lembaga independen lain.
PRE-TEST
1. Jelaskan pengertian :
a. Ilmu Kedokteran Masyarakat
b. Ilmu Kedokteran Pencegahan
c. Epidemiologi
d. Prevalensi
Jawaban :
a.Ilmu Kedokteran Masyarakat adalah ilmu dan seni yang mempelajari tentang
pencegahan penyakit, memperlama kehidupan, dan meningkatkan derajat
kesehatan, serta mengatur komunitas agar berupaya untuk :
- menjaga sanitasi lingkungan
- mengendalikan penularan infeksi
- melakukan pendidikan kesehatan tentang kebersihan diri bagi individu
- mengatur pelayanan kesehatan untuk diagnosis dini serta pencegahan dan
pengobatan penyakit
- mengembangkan sarana dan prasarana social untuk menjamin setiap anggota
komunitas yang memiliki standar hidup yang cukup untuk mempertahankan status
kesehatan yang baik.
b. Ilmu Kedokteran Pencegahan adalah salah satu cabang ilmu kedokteran yang
menerapkan prinsip dan promosi di bidang kedokteran.
65
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
c. Epidemiologi adalah salah satu cabang ilmu kesehatan masyarakat (public
health) yang mempelajari pola kesehatan dan penyakit serta faktor yang terkait di
tingkat populasi.
d. Prevalensi adalah jumlah individu atau persentase populasi yang terinfeksi pada
waktu tertentu.
2. Jelaskan pengertian Posyandu dan Jenis Posyandu dan sebutkan tahapan
pelaksanaan Posyandu!
Posyandu adalah forum komunikasi dan ahli teknologi antara health provider
dengan masyarakat, yang dibentuk oleh masyarakat dan untuk masyarakat.
Jenis-jenis posyandu :
a.Posyandu Pratama (warna merah)
Posyandu ini merupakan posyandu yang kegiatannya masih belum rutin setiap
bulan dan kader aktifnya terbatas. Keadaan ini dinilai “gawat” sehingga
intervensinya adalah pelatihan kader ulang. Artinya kader yang ada perlu
ditambah dan dilakukan pelatihan dasar lagi.
b.Posyandu Madya (warna kuning)
Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali
per tahun. Akan tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA, gizi, dan imunisasi)
yaitu kurang dari 50%. Ini berarti kelestarian kegiatan posyandu sudah baik tetapi
masih rendah cakupannya. Untuk itu dilakukan penggerak masyarakat secara
intensif, serta penambahan program yang sesuai dengan situasi dan kondisi
setempat. Intervensi untuk posyandu madya ada 2 yaitu:
- Pelatihan tokoh masyarakat dengan modul eskalesi posyandu yang
sekarang sudah dilengkapi dengan metode simulasi.
- Penggarapan dengan pendekatan PKMD (SMD dan MMD) untuk
menentukan masalah dan mencari penyelesaiannya, termasuk menentukan
program tambahan yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Untuk
66
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
melaksanakannya, hal ini dengan baik dapat digunakan acuan buku
pedoman “Pendekatan Kemasyarakatan” yang diterbitkan oleh Dit Bina
Peran Serta Masyarakat Depkes.
c. Posyandu Purnama (warna hijau)
Posyandu pada tingkat pratama adalah posyandu yang frekuensinya lebih dari 8
kali per tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih dan cakupan
program utamanya (KB, KIA, gizi, dan imunisasi) lebih dari 50%. Sudah ada
program tambahan, bahkan mungkin sudah ada dana sehat yang masih sederhana.
Intervensi pada posyandu di tingkat ini adalah :
- Penggarapan dengan pendekatan PKMD, untuk mengarahkan masyarakat
menentukan sendiri pengembangan program di posyandu.
- Pelatihan dana sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang
kuat dengan cakupan anggota minimal 50% kepala keluarga atau lebih.
Untuk kegiatan ini dapat mengacu pada buku “Pedoman Pembinaan Dana
Sehat” yang diterbitkan oleh Dit Bina Peran Serta Masyarakat Depkes.
d. Posyandu Mandiri (warna biru)
Posyandu ini berarti sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur, cakupan
program utamanya sudah bagus, ada program tambahan dan Dinas Sehat telah
menjangkau lebih dari 50% kepala keluarga. Untuk posyandu tingkat ini,
intervensinya adalah pembinaan dana sehat, yaitu diarahkan agar dana sehat
tersebut menggunakan JPKM.
Tahapan pelaksanaan posyandu:
Pada pelaksanaannya dilakukan oleh kader dengan pembinaan puskesmas. Pola
kegiatan yang dilakukan adalah keterpaduan sistem 5 meja, dimana:
- Meja I : Pendaftaran
- Meja II : Penimbangan
- Meja III : Pencatatan hasil penimbangan di KMS
67
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
- Meja IV : Penyuluhan perorangan
- Meja V : Pelayanan oleh tenaga professional
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Jaminan Kesehatan Nasional ?
4. Apa yang anda lakukan sebagai kepala Puskesmas apabila di tempat anda
bertugas terjadi wabah DBD ?
Sebagai dokter di tempat wabah DBD, yang akan saya lakukan pertama kali
adalah mendeteksi kasus sedini mungkin, kemudian melakukan pengobatan atau
perawatan terhadap masyarakat yang telah menderita DBD, melakukan
pemberantasan vektor penularan DBD dengan penyuluhan mengenai program 3M
(menutup, menguras, mengubur) serta menghindari gigitan nyamuk dengan
melakukan fogging insektisida dan mendata angka kejadian DBD di wilayah
tersebut.
5. Pengertian Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang aktif
yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat dalam suatu wilayah (komprehensif) dan terpadu artinya
memberikan pelayanan yang bersifat kuratif, preventif, promotif dan rehabilitative
dibawah satu atap dan setiap program saling memiliki keterkaitan, Dalam suatu
wilayah kerja tertentu artinya satu kecamatan dan mempunyai tanggung jawab
penuh pada masalah kesehatan.
Program-program Puskesmas, antara lain (7 usaha pokok) :
1. Pengobatan
2. Pemberantasan penyakit menular
3. Penyuluhan kesehatan
4. Keluarga berencana
5. Gizi
6. Kesehatan lingkungan
7. Laboratorium
68
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
Selanjutnya, 7 usaha pokok tersebut dikembangkan menjadi 13 usaha pokok, yang
meliputi :
1. Kesehatan ibu dan anak (KIA/BKIA)
2. Keluarga berencana
3. Usaha kesehatan gizi
4. Higienitas dan sanitasi lingkungan
5. Pencegahan dan pemberantasan
6. Pendidikan kesehatan pada masyarakat
7. Pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan kesehatan
8. Perawatan kesehatan masyarakat
9. Usaha kesehatan sekolah
10. Usaha kesehatan jiwa
11. Laboratorium
12. Pencatatan
13. Pelaporan
6. Bagan organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
69
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
8. 5 Skala prioritas MDG’s 2015 di bidang kesehatan :
1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan
2. Menurunkan angka kematian anak
3. Menurunkan angka kematian ibu
4. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya
5. Memastikan keberlanjutan lingkungan hidup
70
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
4.2. Hari Kedua (Selasa, 20 Januari 2015)
Pada hari kedua, KKS kembali dimulai pada pukul 08.00 WIB di Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Utara.Bimbingan pada hari ini terbagi menjadi tiga sesi, yaitu
sesi pertama pada pukul 09.00-11.00 dan sesi kedua pada 13.00-15.00 Isi materi
pertama adalah sebagai berikut:
KESEHATAN IBU DAN ANAK
PEMBIMBING : dr. Aswan
Materi diberi pada : Rabu, 01 April 2015
Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan dengan
perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal.
Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
menunjukkan kondisi derajat kesehatan masyarakat di Indonesia saat ini masih
memprihatinkan.
Angka Kematian Ibu (AKI) menggambarkan jumlah wanita yang
meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau
penanganannya selama kehamilan, melahirkan, dan dalam masa nifas (42 hari
setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000
kelahiran hidup. AKI mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan
masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Berdasarkan data Survey Demografis dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, AKI di Indonesia sebesar 228 per
100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut sudah menunjukkan penurunan bila
dibandingkan dengan AKI berdasarkan SDKI tahun 2002 yaitu 307 per 100.000
kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu yang paling umum di Indonesia adalah
penyebab obstetri langsung yaitu perdarahan 28 %, preeklampsi/eklampsi 24 %,
infeksi 11 %, trauma obstetri 5 % dan lain – lain 11 %. Selain itu, ada beberapa
penyebab tidak langsung yang biasa dikenal dengan 3 Terlambat dan 4 Terlalu. 3
Terlambat yaitu terlambat mengetahui tanda bahaya dan mengambil keputusan,
terlambat mencapai pelayanan kesehatan, dan terlambat memperoleh pertolongan
71
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
di fasilitas kesehatan. Sementara 4 Terlalu yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu
banyak anak, dan terlalu dekat jarak persalinan.
Angka Kematian Bayi (AKB) juga menjadi salah satu indikator penting
dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKB adalah jumlah kematian
bayi (0-12 bulan) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu 1 tahun.
Kesehatan bayi merupakan salah satu parameter/ukuran penting kesehatan
nasional karena variabel itu berkaitan dengan berbagai faktor antara lain,
kesehatan ibu, mutu akses ke layanan medis, kondisi sosioekonomi dan praktik
kesehatan masyarakat Di Indonesia, berdasarkan SDKI 2007 tercatat bahwa AKB
sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar
tahun 2007, tiga penyebab utama kematian perinatal di Indonesia adalah gangguan
pernapasan/ respiratory disorders (35,9%), prematuritas (32,4%), dan sepsis
neonatorum (12,0%) .
Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Development Goals/MDGs,
2000) pada tahun 2015 diharapkan Angka Kematian Ibu menurun sebesar tiga-
perempatnya dalam kurun waktu 1990-2015 dan Angka Kematian Bayi menurun
sebesar
dua-pertiga dalam kurun waktu 1990-2015. Berdasarkan hal itu Indonesia
mempunyai komitmen untuk menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi
102/100.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi menjadi 23/1.000 kelahiran
hidup pada tahun 2015.
Umumnya kematian ibu dan anak dapat dicegah apabila pelayanan pada
saat kehamilan (Ante Natal Care) dapat dilakukan dengan baik. Pelayanan
antenatal merupakan pelayanan oleh tenaga kesehatan professional (dokter
spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu
hamil selama masa kehamilan.
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai
dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan
Kebidanan (SPK). Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis,
pemeriksaan fisik (umum dan
72
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
kebidanan), pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus, serta intervensi umum
dan khusus (sesuai risiko yang ditemukan dalam pemeriksaan).
Dalam penerapannya terdiri atas:
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
2. Ukur tekanan darah.
3. Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas).
4. Ukur tinggi fundus uteri.
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).
6. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus
Toksoid (TT) bila diperlukan.
7. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
8. Test laboratorium (rutin dan khusus).
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.
Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan golongan darah,
hemoglobin, protein urine dan gula darah puasa. Pemeriksaan khusus dilakukan di
daerah prevalensi tinggi dan atau kelompok berisiko, pemeriksaan yang dilakukan
adalah hepatitis B, HIV, Sifilis, malaria, tuberkulosis, kecacingan dan thalasemia.
Dengan demikian maka secara operasional, pelayanan antenatal disebut lengkap
apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut.
Ditetapkan pula bahwa frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali
selama kehamilan, dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan
sebagai berikut :
- Minimal 1 kali pada triwulan pertama.
- Minimal 1 kali pada triwulan kedua.
- Minimal 2 kali pada triwulan ketiga.
Standar waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin
perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan
73
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
penanganan komplikasi. Tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan
pelayanan
antenatal kepada Ibu hamil adalah : dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan
perawat.
Tujuan asuhan antenatal antara lain:
1. Membantu kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, social ibu
dan bayi
3. Mengenali secara dini adanya ketidakabnormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama ibu hamil, termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan, dan pembedahan
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
ekslusif
6. Mempersiapkan peranan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bagi
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
Pemeriksaan antenatal juga memberikan manfaat bagi ibu dan janin, antara
lain:
1. Bagi ibu
a. Mengurangi dan menegakkan secara dini komplikasi kehamilan dan
mengobati secara dini komplikasi yang mempengaruhi kehamilan
b. Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan mental, dan fisik ibu
hamil dalam menghadapi persoalan
c. Meningkatkan kesehatan ibu setelah persalinan dan untuk dapat
memberikan ASI
d. Memberikan konseling dalam memilih metode kontrasepsi
2. Bagi janin
74
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
Manfaat untuk janin adalah memelihara kesehatan ibu sehingga
mengurangi persalinan prematur, BBLR, juga meningkatkan kesehatan
bayi sebagai titik awal kualitas sumber daya manusia.
Setiap daerah memiliki kebijakan tertentu mengenai pelaksanaan antenatal
care. Seperti di daerah endemis malaria contohnya, ibu yang datang pada
kunjungan pertama ANC wajib dilakukan pemeriksaan darah untuk screening
malaria. Jika ibu tersebut menderita malaria, makan pengobatan segera dimulai
karena ibu hamil dengan malaria akan meningkatkan risiko abortus. Sedangkan
jika ibu hamil tersebut tidak menderita malaria, maka kita berikan kelambu
berinsektisida. Di Medan sendiri, karena tingginya kasus HIV, maka pada ANC
semua tenaga kesehatan harus member konseling mengenai IMS (Infeksi Menular
Seksual) kepada ibu hamil, termasuk cara penularan, pencegahan dan pengobatan.
Setelah dilakukan konseling, petugas kesehatan akan meminta persetujuan ibu
hamil untuk bersedia melakukan tes screening HIV, hal ini dilakukan untuk
menurunkan angka kelahiran bayi dengan HIV positif.
Program yang dilakukan dalam upaya menurunkan AKI dan AKB antara lain:
1. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan
pemasangan stiker
Program ini dilakukan saat ibu hamil datang untuk antenatal care. Dilakukan
pengisian stiker oleh bidan dibantu para kader. Saat pengisian stiker ibu hamil
juga dikonseling mengenai persalinannya, meliputi siapa penolong persalinan,
dimana dilakukan persalinan, pendamping persalinan, golongan darah ibu
hamil dan mencari 4 orang calon pendonor untuk mengantisipasi kejadian
perdarahan pasca persalinan. Serta menentukan apakah ibu hamil termasuk
dalam kelompok risiko rendah, sedang, atau tinggi.
2. Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
Buku ini sebagai media yang menghubungkan antara ibu hamil dengan
petugas kesehatan.
75
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
SASARAN STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN
PEMBIMBING : Elisa Sembiring, S.KM, M.Kes
Materi diberi pada : Selasa, 20 Januari 2015
1. PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA
UTARA
Pelaksanaan upaya kesehatan diarahkan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan yaitu mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya melalui peningkatan keterjangkauan (accesibility), kemampuan
(affordability), kualitas (quality) pelayanan kesehatan sehingga mampu
mengantisipasi perubahan, perkembangan, masalah dan tantangan dalam
pembangunan kesehatan.
1. Visi Pembangunan Kesehatan Daerah
Dengan mempertimbangkan perkembangan, masalah serta berbagai
kecenderungan pembangunan kesehatan ke depan serta dalam mencapai sasaran
pembangunan kesehatan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009-2013, maka
telah ditetapkan Visi Dinas Kesehatan Kesehatan Provinsi Sumatera Utara yaitu
“Masyarakat yang sehat dan maju dalam kemandirian, kesetaraan dan keadilan”
Masyarakat yang sehat adalah suatu kondisi dimana masyarakat Sumatera
Utara bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit
termasuk gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku
yang tidak mendukung untuk hidup sehat. Masyarakat yang maju yaitu suatu
kondisi dimana masyarakat memiliki pengetahuan akan pemenuhan kebutuhan
kesehatan baik secara individu dan kelompok serta mampu mengikuti dan
menyesuaikan diri dengan perkembangan pembangunan dengan tetap
mempertahankan ciri dan identitas masyarakat Sumatera Utara yang majemuk.
Kemandirian, kesetaraan dan keadilan yaitu suatu kondisi dimana masyarakat
menyadari, mau dan mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi
76
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
permasalahan kesehatan yang dihadapi, serta terwujudnya keserasian dan
keharmonisan dimana setiap masyarakat Sumatera Utara memiliki hak dan
kesempatan yang sama untuk ikut berpartisipasi dan menikmati hasil-hasil
pembangunan kesehatan atas dasar asas perikemanusiaan, keadilan dan
pemerataan.
2. Misi Pembangunan Kesehatan Daerah
Untuk mewujudkan visi “Masyarakat yang sehat dan maju dalam
kemandirian, kesetaraan dan keadilan” maka Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Utara mempunyai misi :
a. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas, merata dan
terjangkau.
b. Meningkatkan pemerataan dan profesionalisme tenaga kesehatan
c. Mewujudkan Pembangunan yang berwawasan kesehatan
d. Meningkatkan partisipasi dan kemandirian masyarakat dalam
pembangunan bidang kesehatan.
3. Tujuan Pembangunan Kesehatan Daerah
Sebagai penjabaran dari Visi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara,
maka tujuan yang akan dicapai adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan
yang berkesinambungan, berhasil-guna dan berdaya-guna serta serasi dan
seimbang dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai sasaran utama pada
tahun 2009-2013, yaitu :
a. Menurunnya angka kematian bayi dari 26 per 1.000 kelahiran hidup
menjadi 22 per 1.000 kelahiran hidup.
b. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 260 per 100.000
kelahiran hidup menjadi 156 per 100.000 kelahiran hidup.
c. Meningkatnya umur harapan hidup menjadi 72 tahun.
d. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita menjadi setinggi-
tingginya 20 %
77
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
Sarana strategis pembangunan kesehatan di provinsi Sumatera Utara
meliputi 2 hal, yaitu:
1. Meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat
2. Menurunkan angka kejadian
Untuk menyatakan status kesehatan telah meningkat atau menurun, dibutuhkan
suatu indikator didalam suatu program yang telah dirancang oleh masing-masing
bidang. Indikator sendiri merupakan suatu variabel yang dapat mengambarkan
terjadinya perubahan dari suatu keadaan dari waktu ke waktu.
Indikator derajat kesehatan masyarakat dapat berupa angka kematian bayi,
angka kematian ibu, dan usia harapan hidup. Sementara indikator status gizi
masyarakat dapat berupa prevalensi gizi buruk atau gizi kurang terutama pada
bawah lima tahun (balita).
Ketika angka kematian ibu menurun, angka kematian bayi menurun, angka
usia harapa hidup meningkat dan prevalensi gizi buruk/ gizi kurang pada balita
menurun serta angka kesakita menurun, maka dapat dikatakan status kesehatan
dan gizi pada masyarakat meningkat. Untuk itu, Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara melalui masing-masing bidangnya memiliki berbagai program
kesehatan yang telah dirancang dalam hal pembangunan kesehatan. Berikut
adapun 10 program kesehatan dinas kesehatan provinsi Sumatera Utara yaitu:
1. Program upaya kesehatan masyarakat
2. Program obat dan perbekalan kesehatan
3. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
4. Program perbaikan gizi masyarakat
5. Program lingkungan sehat
6. Program perencanaan dan pemberantasan penyakit
7. Program upaya kesehatan perorangan
8. Program sumber daya kesehatan
78
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
9. Program kebuijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
10. Program penelitian dan pengembangan kesehatan
Program-program tersebut akan banyak terdiri dari berbagai kegiatan yang
telah di rancang oleh masing-masing bidang yang ada di organisasi dinas
kesehatan Sumatera Utara. Berbagai program tersebut mendapatkan biaya dari
anggaran pendapatan belanja negara (APBN).
Dalam pelaksanaan program-program tersebut, dibutuhkan suatu kerja
sama oleh berbagai pihak agar program-program tersebut dapat berjalan dengar
baik, yaitu dengan:
1. Lintas program
Kerjasama antara program obat dengan pemberantasan penyakit kerja
sama
2. Lintas sektoral
Kerjasama dinkes dengan pendidikan sektor kesehatan non-kesehatan
Adapun sasaran dari pelaksanaan program-program tersebut yaitu:
1. Sasaran langsung
Sasaran ini langsung ke masyarakat
2. Sasaran antara
Sasaran antara ini terdiri dari
a. petugas kesehatan: dokter, perawat, bidan, kesehatan masyarakat
b. tokoh masyarakat, tokoh agama, petinggi desa
Sasaran ini ditujukan kepada petugas kesehatan dan tokoh masyarakat, dan
merekalah yang akan meneruskan ke masyarakat. Sasaran antara inilah
yang lebih banyak digunakan.
79
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
PENGENDALIAN MASALAH KESEHATAN
PEMBIMBING: Teguh Supriadi SRM,MPH
Materi diberi pada: Rabu, 01 April 2015
Berdasarkan surveilans terpadu penyakit berbasis puskesmas di sepanjang tahun
2012, di Provinsi Sumatera Utara tercatat ada 10 penyakit yang mendominasi,
diantaranya influenza, diare, malaria klinis, tersangka TBC paru, diare darah, TBC
paru BTA (+), malaria vivax, tipus perut klinis, hepatitis klinis dan malaria
falsifarum.
Melalui data sepuluh penyakit terbesar surveilans terpadu penyakit
berbasis puskesmas di Sumut tahun 2012, kasus terbanyak didominasi oleh
influenza dengan kasus sebanyak 231.199. Kelompok umur penderita penyakit ini
didominasi oleh kelompok umur 20 sampai 44 tahun dengan jumlah 35.059 kasus.
Peringkat kedua adalah diare dengan kasus sebanyak 103.623 dengan penderita
laki-laki sebanyak 48467 dan perempuan sebanyak 55156 orang dan kelompok
umur penderita penyakit diare didominasi oleh anak-anak, usia satu sampai empat
tahun. Untuk penyakit diare ini, usia yang mendominasi adalah usia satu sampai
empat tahun.
Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan merupakan program Dinas
Kesehatan dengan tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan
daerah/kewenangan provinsi di bidang kebijakan teknis pembinaan pengendalian
masalah kesehatan, pelayanan kesehatan, pengembangan Sumber Daya Manusia
Kesehatan, dan jaminan kesehatan serta tugas pembantuan. Adapun visi Bidang
Bina Pengendalian Masalah Kesehatan Provinsi Sumatera Utara adalah
mendukung masyarakat yang tidak sakit, yakni masyarakat Sumatera Utara bebas
dari penyakit, memiliki perilaku sehat dan hidup dalam lingkungan sehat.
Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang pengendalian masalah kesehatan. Seksi
dalam Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan terdiri dari:
80
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
1. Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
2. Seksi Wabah dan Bencana
3. Seksi Kesehatan Lingkungan
Rincian tugas Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan adalah sebagai
berikut :
• Penyelenggaraan survailans epidemiologi, penyelidikan kejadian luar biasa
skala kota;
• Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular skala
kota;
• Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular
tertentu skala kota;
• Penyelenggaraan operasional penanggulangan masalah kesehatan akibat
bencana dan wabah skala kota;
• Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan
skala kota;
• Penyehatan lingkungan;
• Penyelenggaraan dukungan operasional, pencegahan HIV/AIDS, IMS skala
kota;
• Penetapan perkiraan sasaran pelayanan, pencegahan HIV/AIDS, IMS skala
kota;
• Penyerasian dan penetapan kriteria serta kelayakan tempat pelayanan
termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS skala kota;
• Penyelenggaraan pelayanan termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS skala kota;
• Penyelenggaraan kemitraan pelaksanaan termasuk pencegahan HIV/AIDS,
IMS baik antara sektor pemerintah dengan sektor Lembaga Swadaya
Organisasi Masyarakar (LSOM) skala kota;
• Penetapan fasilitas pelaksanaan termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS baik
antara sektor pemerintah dengan sektor HIV/AIDS, IMS baik antara sektor
81
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
pemerintah dengan sektor Lembaga Swadaya Oraganisasi Masyarakat
(LSOM) skala kota;
• Pelaksanaan termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS baik antara sektor
pemerintah dengan sektor Lembaga Swadaya Organisasi Masyarakat (LSOM)
skala kota;
• Penetapan sasaran termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS skala kota;
• Penetapan prioritas kegiatan termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS skala
kota;
• Pemanfaatan tenaga SDM pengelola, pendidik dan konselor pencegahan
HIV/AIDS, IMS baik antara sektor pemerintah dengan sektor Lembaga
Swadaya Oraganisasi Masyarakat (LSOM) skala kota;
• Penerapan standar BMR wilayah kota;
• Pelaksanaan sertifikasi dan pelabelan prima wilayah kota.
Rincian fungsi Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan adalah sebagai
berikut:
1. Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
• Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di
bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit;
• Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di
bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit;
• Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi
lain di bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit;
• Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang pengendalian
dan pemberantasan penyakit;
• Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
• Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pengendalian Masalah Kesehatan sesuai tugas dan fungsinya.
1. Seksi Wabah dan Bencana
82
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
• Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di
bidang wabah dan bencana;
• Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di
bidang wabah dan bencana;
• Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi
lain di bidang wabah dan bencana;
• Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang wabah dan
bencana;
• Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
• Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengendalian
Masalah Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Seksi Kesehatan Lingkungan
• Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di
bidang kesehatan lingkungan;
• Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di
bidang kesehatan lingkungan;
• Menyiapkan baha koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi
lain di bidang kesehatan lingkungan;
• Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang kesehatan
lingkungan;
• Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
• Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengendalian
Masalah Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Ruang lingkup kegiatan Bidang PMK:
Bimdal P2P (Pengendalian Pemberantasan Penyakit):
o Program P2ML
o Program P2 TB
o Program P2 kusta
o Program P2 HIV & AIDS
83
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
o Program P2 ISPA & Pneumonia balita
o Program P2 ISPL (diare)
o Program P2 Frambusia
Program PPBB (Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang):
o Program P2 Arbovirus
o Program P2 Malaria
o Program P2 Filariasis & kecacingan lainnya
o Program P2 Zoonosis (Rabies, Flu Burung, Antraks,
Leptospirosis, Pes, & EID)
o Program Pemberantasan Serangga Penular Penyakit
(vektor)
Bimdal wabah & bencana
o Program Survailans Epidemiologi
o Program Penanggulangan KLB/Wabah
o Pencegahan PD3I (Imunisasi)
o Penanggulangan PTM
Bimdal kesehatan lingkungan
o Program wilayah / kawasan sehat
o Program kesehatan dan keselamatan kerja
o Program Hygiene dan sanitasi tempat-tempat umum
(STTU)
o Program Pengawasan TPM
o Program Pemukiman, Perumahan, Bangunan sehat
o Program penyehatan air dan pengamanan dampak limbah
o Program dampak pencemaran udara dan kebisingan
o Program Kesehatan Matra
o Program Analisa Mengenai Dampak Kesehatan
Lingkungan (ADKL)
84
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
4.3. Hari Ketiga Rabu, 29 Oktober 2014)
Pada hari ketiga, KKS kembali dimulai pada pukul 08.00 WIB di Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatra Utara dengan diadakannya post-test pada pukul
08.00-09.00 WIB untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa memahami materi-
materi yang telah diberikan selama 3 hari terakhir oleh beberapa presentator.
Bimbingan pada hari ini dimulakan pada jam 10.00 WIB . Kegiatan KKS di
Dinas Kesehatan Provinsi Sumut kemudian ditutup dengan diadakannya post-test
pada pukul 14.15-15.00 WIB untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa
memahami materi-materi yang telah diberikan selama 3 hari terakhir oleh
beberapa presentator.
Isi materi yang pertama adalah sebagai berikut:
TENAGA KESEHATAN
PEMBIMBING: Sahat Simanjuntak, S.Kep
Materi Diberi Pada : Rabu, 21 Januari 2014
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Tenaga kesehatan terdiri dari :
a. Tenaga medis;
Tenaga medis meliputi dokter dan dokter gigi.
b. Tenaga keperawatan;
Tenaga keperawatan meliputi perawat dan bidan.
c. Tenaga kefarmasian;
Tenaga kefarmasian meliputi apoteker, analis farmasi dan asisten apoteker.
d. Tenaga kesehatan masyarakat;
85
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
Tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiolog kesehatan, entomolog
kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator
kesehatan dan sanitarian.
e. Tenaga gizi;
Tenaga gizi meliputi nutrisionis dan dietisien.
f. Tenaga keterapian fisik;
Tenaga keterapian fisik meliputi fisioterapis, okupasiterapis dan terapis
wicara.
g. Tenaga keteknisian medis.
Tenaga keteknisian medis meliputi radiografer, radioterapis, teknisi gigi,
teknisielektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik,
teknisi transfusi dan perekam medis.
POST TEST
1. Jelaskan tentang program kesehatan ibu dan anak!
Program kesehatan ibu dan anak:
- Pelayanan antenatal
- Pertolongan persalinan
- Pelayanan kesehatan neonatus
- Deteksi dini dan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus oleh
tenaga kesehatan maupun masyarakat
- Penanganan komplikasi kebidanan
- Pelayanan neonatus dengan komplikasi
- Pelayanan kesehatan bayi
- Pelayanan kesehatan anak balita
- Pelayanan berkualitas
Program P4K (Program Perencanaan Persalinan Pencegahan Komplikasi)
- Dengan pemasangan sticker yang diisi saat antenatal care (ANC I) yang
berisi kisaran waktu persalinan, siapa yang membantu persalinan,
86
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
tempat persalinan, pendamping persalinan, transportasi, golongan darah
si ibu dan 4 orang donor yang sesuai, dan apakah si Ibu termasuk resiko
tinggi (4 terlalu).
- Memberikan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang digunakan
sampai anak berumur 5 tahun
2) Jelaskan tentang program promosi kesehatan
Program promosi kesehatan dari kabupaten/kota dikoordinasikan melalui 3 sentra, yaitu:
Promosi kesehatan oleh puskemas
o Pemberdayaan individu : metode yang dilakukan demonstrasi,
konseling, bimbingan
o Pemberdayaan keluarga : memperkenalkan perilaku baru seperti
konsumsi garam beryodium
o Pemberdayaan masyarakat umum
Promosi kesehatan oleh Rumah Sakit, untuk pemberdayaan seperti:
o Pemberdayaan individu pasien
o Pemberdayaan keluarga/kelompok/Bina Swasana
Promosi Kesehatan oleh dinas kesehatan
o Bersifat mendukung kegiatan pemberdayaan yang dilakukan
3) Jelaskan tentang program tenaga kesehatan!
Program tenaga kesehatan dilakukan agar tersedia tenaga kesehatan yang merata dan mencukupi serta berkualitas
- Penguatan regulasi pengembangan dan pemberdayaan tenaga kesehatan
- Peningkatan perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan
- Peningkatan dan pengembangan pengadaan /pendidikan tenaga
kesehatan
- Peningkatan pendayagunaan tenaga kesehatan
- Pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan
87
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
- Penguatan sumber daya pengembangan tenaga kesehatan
4) Jelaskan tentang program jaminan kesehatan & sebutkan siapa saja yang menjadi peserta BPJS kesehatan!
Jaminan kesehatan nasional adalah bagian dari SJSN dengan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang wajib menurut UU. Jaminan Kesehatan Nasional berprinsip pada kegotongroyongan, nirlaba, portabilitas, dan amanat dan wajib bagi masyarakat. Pesertanya terbagi atas PBI dan bukan PBI. Peserta PBI adalah fakir miskin , non PBI seperti PNS, TNI, POLRI, pejabat negara, pensiunan, peserta mandiri
5) Sebutkan indikator MDG (Millenium Development Goals) terkait bidang kesehatan!
- Pemberantasan kemiskinan dan kelaparan
- Menurunkan angka kematian anak
- Meningkatkan kesehatan ibu
- Memerangi penyakit menular seperti HIV AIDS, malaria
- Menjaga kelestarian lingkungan hidup
88
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Pembangunan kesehatan di Sumatera Utara dilandaskan pada prinsip
pemberdayaan masyarakat.Sebagai agen penggerak, Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara mempunyai peran penting dalam menyusun program dan
evaluasinya.Pada profil kesehatan provinsi tahun 2008 telah ditunjukkan bahwa
upaya pelaksanaan kesehatan sudah cukup baik walaupun masih perlu
ditingkatkan. Sebagai calon petugas kesehatan, peserta KKS diberikan
kesempatan dalam mengikuti kegiatan di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Utara dalam menunjang keterampilan khususnya di bidang preventif dan
promotif.
5.2. Saran
1. Penyuluhan serta promosi kesehatan masyarakat harus terus dilakukan secara
berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku
hidup sehat baik ditempat tinggal maupun diluar tempat tinggal.
2. Peningkatan SDM baik tenaga kesehatan ataupun pihak lain yang ada dalam
wilayah kerja Dinas Propinsi Sumatera Utara.
3. Perlunya pendataan ulang hasil dari program yang telah dilaksanakan,
khususnya pada program-program yang berhubungan dengan sarana kesehatan
strata pertama lainnya.
89
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik SeniorDinas Kesehatan Pemerintahan ProvinsiSumatera Utara