LAPORAN KASUSDEMAM THYPOID

14
1 Identitas Pasien  Nama Pasien : An.N Usia : 12 tahun Jenis Kelamin : Perempuan  Nama Orang Tua : Ny. W Alamat : Jl. Kayu tinggi no. 83 Agama : Islam Masuk Rumah Sakit : 6 Agustus 2013, pukul 19.30 Dokter yang merawat : dr. Primo, Sp.A ALLONAMNESIS : terhadap Ibu OS Keluhan Utama Demam dari 6 hari SMRS Keluhan Tambahan : Menggigil (+), pusing (+), bibir kering (+), batuk (-), pilek (-), sakit menelan (-), nafsu makan menurun, sakit perut (+), mual (+), muntah (-), diare (-), BAK dalam batas normal, lemas (+),  perdarahan (-), ikterus (-) Riwayat Penyakit Sekarang  :

Transcript of LAPORAN KASUSDEMAM THYPOID

8/13/2019 LAPORAN KASUSDEMAM THYPOID

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasusdemam-thypoid 1/14

8/13/2019 LAPORAN KASUSDEMAM THYPOID

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasusdemam-thypoid 2/14

 

2

Demam yang dialami OS diakui sejak 6 hari SMRS. Dimana dirasakan naik turun

terutama pada sore hari. Bersamaan dengan demam, OS juga mengeluhkan pusing dan

menggigil. Selama 6 hari tersebut, OS tidak berobat ke dokter atau mengonsumsi obat apapun

karena OS tidak merasa aktivitasnya terganggu.

Pada hari ke tiga, demam dirasakan Os tidak lagi naik turun, tetapi stabil sepanjang hari

(selama 6 hari) ditambah keluhan nyeri perut, bibir kering, rasa ingin muntah.

1 hari SMRS demam dirasakan makin meningkat, tidak lagi naik turun, tetapi stabil

sepanjang hari) ditambah keluhan nyeri perut, bibir kering, rasa ingin muntah, nafsu makan

menurun dan lemas. Alasan tersebut OS berobat ke dokter. Menurut pengakuan Ibu, dokter

memberikan obat penurun panas saja, namun OS tidak merasakan adanya perbaikan.

Karena panas yang terus stabil sepanjang hari selama 1 hari, orang tua OS membawa

OS ke RSIJ (UGD) pada pukul 18. 30 WIB disertai dengan keluhan nyeri perut, mual, namun

tidak sampai muntah, nafsu makan menurun. Batuk (-) pilek (-) BAK Normal,.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Kejang ( - )

Hepatitis ( - )

Malaria ( - )

DHF ( - )

Riwayat Penyakit Keluarga :

Menurut ibu OS, saat ini tidak ada yang mengalami sakit seperti OS di anggota keluarga ataupun

tetangga di dekat rumah. Juga tidak ada yang memiliki riwayat Kejang, Hepatitis, DHF, Malaria

8/13/2019 LAPORAN KASUSDEMAM THYPOID

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasusdemam-thypoid 3/14

 

3

Riwayat Pengobatan :

OS tidak sedang melakukan pengobatan jangka panjang. 1 hari SMRS, OS berobat ke dokter

klinik terkait penyakit yang dideritanya sekarang dan diberikan oralit, namun keluhan belum

membaik.

Riwayat Kehamilan:

Ibu OS rajin mengontrolkan kehamilannya di dokter.

Riwayat Kelahiran:

Anak ke-1, lahir Normal, cukup bulan (38 minggu) sesuai masa kehamilan, langsung menangis,

tidak ada kelainan bawaan. Berat Badan lahir 3500 gram, Panjang Badan lahir 45 cm.

Riwayat Makanan :

ASI dari 0 bulan sampai 6 bulan

Makanan Pendamping ASI sejak 6 bulan

Makan nasi sejak usia 9 bulan

1 hari makan 3 kali, dalam 1 porsi terdiri dari nasi, sayur dan lauk pauk (ikan/daging/telur)

Sering jajan disekolah, atau dilingkungan rumah

Kesan : kualitas dan kuantitas cukup

Riwayat Imunisasi :

8/13/2019 LAPORAN KASUSDEMAM THYPOID

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasusdemam-thypoid 4/14

 

4

•  BCG : 1x

•  Hepatitis B : 3 x

•  DPT : 5x

•  Polio : 4 x

•  Campak : 1 x

Kesan : Imunisasi Dasar Lengkap

Riwayat Tumbuh Kembang :

Jalan umur 1,5 tahun

Bisa bicara 1,5 tahun

Spsial anak aktif

Kesan : tumbuh kembang sesuai dengan usia

Riwayat Alergi :

Menurut Ibu OS, OS tidak memiliki riwayat alergi obat, udara, makanan, ataupun susu.

Riwayat Psikososial:

Anak aktif dilingkungan bermainnya. OS sering jajan disekolahan, dan dilingkungan rumah, OS

tidak terlalu nafsu makan masakan rumah.

8/13/2019 LAPORAN KASUSDEMAM THYPOID

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasusdemam-thypoid 5/14

 

5

A.  Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : OS tampak sakit sedang 

Kesadaran : Composmentis 

Tanda Vital :

•  Suhu : 37,6oC

 

•  TD : tidak dilakukan 

•   Nadi : 88x/menit, reguler, equal, isi cukup

•  RR : 24x/menit

Antropometri :

BB : 34 kg

PB : 145 cm

Status Gizi :

BB/U = 34/41 = 82% Gizi Baik  

TB/U = 145/151 = 96 %  Gizi Baik  

BB/TB = 34/37 = 91%  Gizi Baik

Kesan : Status gizi baik  

HITUNG KALORI

  Kebutuhan kalori : BB ideal (kg) x RDA (Recommended Dai ly Al lowance)  

8/13/2019 LAPORAN KASUSDEMAM THYPOID

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasusdemam-thypoid 6/14

 

6

Usia ( Tahun ) Energi ( kkal/kg)

0-1 110-120

1-3 100

4-6 90

Lelaki Perempuan

7-9 80-90 60-80

10-14 50-70 40-65

14-18 40-50 40

 Kebutuhan energi = 40 x kebutuhan anak perempuan sesuai usia

menurut RDA + kenaikan suhu 1ᵒ (12,5 %)

= 40 x 50 + 12,5 %

= 2012 kkal / hari

Status Generalis :

-  Kepala  : Normochepal

Rambut tidak mudah dicabut, hitam

-  Leher  : Pembesaran KGB (-)

8/13/2019 LAPORAN KASUSDEMAM THYPOID

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasusdemam-thypoid 7/14

 

7

-  Mata

Konjungtiva : anemis (-)/(-)

Sklera : ikterik (-)/(-)

-  Hidung  : Deviasi septum (-), sekret (-),

-  Telinga  : Normotia, serumen (+)/(+)

-  Mulut : Bibir lembap, Lidah kotor (+) Lidah tremor (+)Tonsil T1  –  T1,

Faring hiperemis (-)

-  Dada :

  Inspeksi : Normochest, simetris.

  Palpasi : Vokal Fremitus kiri dan kanan normal

  Perkusi : Sonor (+/+)

  Auskultasi : Vesikuler di kedua lapang paru, ronkhi (-/-), wheezing (-/-

)

-  Jantung :

  Inspeksi : Ictus Cordis terlihat

  Palpasi : Ictus Cordis teraba pada ICS 5 linea midclavicularis

sinistra

  Perkusi : Tidak dilakukan

  Auskultasi : Bunyi Jantung I & II murni, mur-mur (-), Gallop (-)

-  Abdomen :

  Inspeksi : Distensi abdomen (+) massa (-)

8/13/2019 LAPORAN KASUSDEMAM THYPOID

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasusdemam-thypoid 8/14

 

8

  Palpasi : nyeri tekan abdomen (+), nyeri tekan epigastrium (+), 

massa intraabdomen (-), turgor kulit kembali cepat (<2 detik)

  Perkusi : Timpani di ke empat kuadran.

  Auskultasi : Bising usus (+) Asites (-)

Ekstremitas Atas :

  Akral : Hangat

  Edema : (-)

  RCT : 1 detik

  Turgor kulit : kembali cepat

Ekstremitas Bawah :

  Akral : Hangat

  Edema : (-)

  RCT : 1 detik

  Turgor kulit : kembali cepat

-  Inguinal : Tidak ada pembesaran kelenjar Inguinal

-  Anus dan Rektum : Tidak dilakukan pemeriksaan

-  Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan.

B. Hasil L ab

RSIJ Cempaka putih, 6 Agustus 2013

8/13/2019 LAPORAN KASUSDEMAM THYPOID

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasusdemam-thypoid 9/14

 

9

Resume   :

An. Perempuan, usia 12 tahun, BB 34 kg. datang ke RSIJ di antar oleh ibunya dengan keluhan

demam sejak 6 hari SMRS, disertai dengan menggigil, pusing, lemas, nyeri ulu hati, mual, bibir

kering, serta nafsu makan menurun

Pada pemeriksaan fisik ditemukan:

TTV : Suhu 37,6 ° C. Nadi 88x/menit. Nafas 24x/menit. lidah kotor, nyeri tekan epigastrium

Pada pemeriksaan penunjang didapatkan leukopenia, LED meningkat serta Salmonella IgM

 positif

C. Assesstment

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

Hemoglobin 14, 7 g/dL 11,3  –  15,5 g/dL

Hematokrit 44,1 % 38  –  47 %

Trombosit 145 ribu/mm3 132  –  440 ribu/mm3

Leukosit 2400 /mm3 4300  –  10400 /mm3

LED 22 mm/jam pertama 0  –  20 mm/jam pertama

Salmonella IgM Positif Negatif

8/13/2019 LAPORAN KASUSDEMAM THYPOID

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasusdemam-thypoid 10/14

 

10

Febris et causa thypoid

D. PlanningPemeriksaan penunjang:

a.  HHTL/ 24 jam

 b.  Tubex

IVFD RL 18 tpm

Ceftriaxone 1x2 gr

Sanmol tab 3 x 1 tab

E.  Prognosis

Dubia ad bonam

Prognosis

8/13/2019 LAPORAN KASUSDEMAM THYPOID

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasusdemam-thypoid 11/14

 

9

PEMBAHASAN

Demam typhoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang disebabkan

oleh Salmonella typhi. Penyakit ini ditandai oleh panas berkepanjangan, ditopang dengan

 bakterimia tanpa keterlibatan struktur endotelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus

multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuklear dari hati, limpa, kelenjar limfe usus dan

 Peyer’s patch.

Demam typhoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran

 pencernaan dengan gejala demam lebih dari 1 minggu, gangguan pencernaan dan gangguan

kesadaran.

Penyakit ini disebabkan oleh Salmonella enterica sevoar typhi (S. Typi), bakteri gram

negatif, mempunyai flagela (motil), tidak berkapsul, tidak menghasilkan spora dan fakultatif

anaerob. Kuman ini mempunyai makromolekular lipopolisakarida kompleks yang membentuk

lapis luar dari dinding sel dan dinamakan endotoksin. Salmonella typhi  juga dapat

memperoleh plasmid faktor-R yang berkaitan dengan resistensi terhadap multipel antibiotik.

Dalam kasus ini diagnosis dapat ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang. Pada anamnesis kata kunci yang bisa ditemui adalah dari demam itu

sendiri. Demam disini naik secara bertahap tiap hari dan meningkat terutama pada sore

sampai malam hari. Sakit kepala, penurunan kesadaran, lemas, sakit perut serta mual

merupakan gejala tambahan dari demam tifoid.

Pada pemeriksaan fisik juga dapat ditegakkan dengan menemukan lidah tifoid, yaitu di

 bagian tengah kotor dan bagian pinggir hiperemis serta khas dari demam tifoid adalah lidah

yang tremor. Pada pemeriksaan fisik yang dapat ditemukan lagi adalah hepatomegali,splenomegali, kadang ronkhi terdengar pada pemeriksaan paru.

Pemeriksaan penunjang merupakan langkah diagnostic untuk memastikan lebih tepat kea

rah diagnosis. Pada kasus ini ditemukan Salmonella IgM positif, ini menandakan bahwa tubuh

8/13/2019 LAPORAN KASUSDEMAM THYPOID

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasusdemam-thypoid 12/14

8/13/2019 LAPORAN KASUSDEMAM THYPOID

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasusdemam-thypoid 13/14

 

11

  Makanan mudah dicerna

  Prinsip pengelolaan dietetik pada typhoid padat dini, rendah serat/rendah selulosa.

  Setelah demam reda,dpt diberikan makan yang lebih padat

  Harus diberikan rendah serat karena pada typoid abdominalis ada luka di ileum

terminale bila banyak selulosa maka akan menyebabkan peningkatan kerja usus, hal ini

menyebabkan luka makin hebat.

(2). Medika mentosa:

• Kloramfenikol 100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 kali pemberian selama 10-14 hari

atau 5-7 hari setelah demam

• Ampisilin 200 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4x pemberian I.V

• Amoksilin 100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4x pemberian oral

• Sefalosporin generasi III:

• Sefriakson 100 mg/kgBB/hari dibagi 1 atau 2 dosis (maks 4 gr/hari) selama 5-7 hari.

• Sefotaksim 150-200 mg/kgBB/hari dibagi 3-4 dosis

• Cefixime oral 10-15 mg/kgBB/hari selama 10 hari

Secara umum, untuk memperkecil kemungkinan tercemar Salmonella typhi, maka setiap

individu harus memperhatikan kualitas makanan dan minuman yang mereka konsumsi.

Salmonella typhi didalam air mati apabila dipanasi setinggi 570  C untuk beberapa menit atau

dengan proses iodinasi/klorinasi.

Untuk makanan, pemanasan sampai suhu 570C beberapa menit dan secara merata juga

dapat mematikan kuman Salmonella typhi. Penurunan endemisitas suatu Negara/daerah

tergantung pada baik buruknya pengadaan sarana air dan pengaturan pembuangan sampah serta

tingkat kesadaran individu terhadap hygiene pribadi. Imunisasi aktif dapat membantu menekan

angka kejadian demam tifoid.

Saat sekarang dikenal tiga macam vaksin untuk penyakit demam tifoid, yaitu yang berisi:

  Kuman yang dimatikan

8/13/2019 LAPORAN KASUSDEMAM THYPOID

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasusdemam-thypoid 14/14

 

12

  Kuman hidup

  Komponen Vi dari Salmonella typhi

Vaksin yang berisi kuman Salmonell typhi, Salmonella paratyphi A, Salmonella

 paratyphi B yang dimatikan (TAB vaccine) telah puluhan tahun digunakan dengan cara

 pemberian suntikan subkutan; namun vaksin ini hanya memberikan daya kekebalan yang

terbatas, disamping efek samping lokal pada tempat suntikan yang cukup sering. Vaksin yang

 berisi kuman Salmonella typhi hidup yang dilemahkan (Ty-21a) diberikan peroral tiga kali

dengan interval pemberian selang sehari, member daya perlindungan 6 tahun. Vaksi Ty-21a

diberikan pada anak berumur diatas 2 tahun. Pada penelitian dilapangan didapat hasil efikasi

 proteksi yang berbanding terbalik dengan derajat transmisi penyakit. Vaksin yang berisikomponen Vi dari Salmonella typhi diberikan secara suntikan intramuskular memberikan

 perlindungan 60-70% selama 3 tahun.

Prognosis pasien demam tifoid tergantung ketepatan terapi, usia, keadaan kesehatan sebelumnya,

dan ada tidaknya komplikasi. Di Negara maju, dengan terapi antibiotic yang adekuat, angka

mortalitas < 1%. Di Negara berkembang, angka mortalitasnya > 10%, biasannya karena

keterlambatan diagnosis, perawatan, dan pengobatan. Munculnya komplikasi, seperti perforasi

gastrointestinal atau perdarahan hebat, meningitis, endokarditis, dan pneumonia, mengakibatkanmorbiditas dan mortalitas yang tinggi.