Laporan Kasus Retensio Plasenta

36
LAPORAN KASUS RETENSIO PLASENTA DIANA SEPTIANI NUR I11106043

Transcript of Laporan Kasus Retensio Plasenta

LAPORAN KASUS RETENSIO PLASENTADIANA SEPTIANI NUR I11106043

IDENTITAS PASIEN Nama Umur Agama Pekerjaan Pendidikan Status Alamat Ketapang : Ny. D : 42 tahun : Katolik : Petani : SD : Menikah : Sei. Tontang Kec. Simpang 2 Kab.

Tgl MRS No. MR

: 16-01-2012, pukul : 16.19 WIB: 749220

ANAMNESIS Keluhan Utama : Plasenta belum lahir

Riwayat Penyakit Sekarang : Plasenta tidak lahir sejak 12 jam lalu. Pasien melahirkan pukul 04.00 WIB (16-1-2012) di rumah dan ditolong oleh dukun. Anak perempuan, hidup, BB = 3200 gr. Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak ditemukan riwayat penyakit dahulu yang berhubungan. Riwayat Perkawinan : Menikah 2 kali : 1991-2000 dan 2003-sekarang

Tempat Bersalin

Tahun

Hasil Kehamilan

Jenis Persalinan

Jenis Kelamin

Berat Lahir

Keadaan Anak

Rumah (Dukun)

1992

Aterm

Spontan

Perempuan

2200 gr

Hidup

Rumah (Dukun)

1994

Aterm

Spontan

Perempuan

-

Hidup

Rumah (Dukun)

1995

Aterm

Spontan

Perempuan

-

Hidup

Rumah (Dukun)

2000

Aterm

Spontan

Laki-laki

-

Hidup

Rumah (Dukun)

2005

Aterm

Spontan

Laki-laki

-

Hidup

Rumah (Dukun)

2012

Aterm

Spontan

Perempuan

3200 gr

Hidup

Riwayat Kehamilan Sekarang : Total periksa hamil 1x ke bidan. Selama kehamilan tidak ditemukan kelainan dalam kandungan pasien.

PEMERIKSAAN FISIK Berat badan Tinggi badan Keadan umum Kesadaran Status Gizi Tanda vital : Tekanan darah Nadi Pernapasan Suhu : 100/70 mmHg : 92 x/m : 18 x/m : 36,5 0C : 45 kg : 154 cm : anemia : kompos mentis : Kurang

STATUS GENERALIS

Mata : konjungtiva anemis (+/+), sklera tidak ikterik, pupil isokor (3mm/3mm), refleks cahaya +/+ THT Leher Jantung Paru : : : : tidak ditemukan kelainan tidak ditemukan kelainan tidak ditemukan kelainan tidak ditemukan kelainan

STATUS OBSTETRIK Pemeriksaan luar : 16-01-2012 (17.30) Tinggi fundus uteri: 1 jari di atas pusat (13 cm)

PEMERIKSAAN PENUNJANG Hb Leukosit Trombosit : 5,8 gr/dl : 13.000/m3 : 226.000/m3

DIAGNOSIS Retensio Plasenta pada P6A0

TERAPI Observasi Keadaan Umum dan Tanda-tanda vital Transfusi Darah s/d Hb 10 gr/dl Manual plasenta Cefotaxime 2x 1gr

VII FOLLOW UP : 16 Januari 2012 S O : lemah, pusing, perdarahan aktif : keadaan umum tekanan darah nadi : tampak lemah : 90/70 mmHg : 80 x/menit

pernapasansuhu TFU

: 16 x/menit, teratur: 36,50C : 1 jari di atas pusat

A P

: Retensio Plasenta pada P6A0: Observasi tanda vital Transfusi Darah jika Hb < 8,0 g/dl

26 Januari 2012 S O : Demam (+),pusing (+), lemah (+) : tekanan darah nadi pernapasan : 120/70 mmHg : 92 x/menit : 22 x/menit

suhuHb Leukosit

: 37,80C: 9,9 g/dl : 16.100/m3

A P

: Post Kuretase a/i Retensio Plasenta:

Observasi KU dan TTVObservasi perdarahan

28 Januari 2012 S O : lemah (-), pusing (-), demam (-), perdarahan (+) sedikit : keadaan umum tekanan darah nadi pernapasan suhu : baik : 110/70 mmHg : 82 x/menit, teratur : 20 x/menit, teratur : 36,50C

A P

: Post Kuretase H-2 a/i Retensio Plasenta:Observasi KU dan TTVObservasi perdarahan

TINJAUAN PUSTAKA

Retensio plasenta (placental retention) merupakan plasenta yang belum lahir dalam setengah jam setelah janin lahir. Penyebab plasenta belum lahir karena: a). plasenta belum lepas dari dinding uterus; atau b). plasenta sudah lepas, akan tetapi belum dilahirkan. Plasenta belum lepas dari dinding uterus karena: a). kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta (plasenta adhesiva); b). plasenta melekat erat pada dinding uterus oleh sebab vili korialis menembus desidua sampai miometrium- sampai di bawah peritoneum (plasenta akreta-perkreta).

Jenis-jenis retensio plasenta: a. Plasenta Adhesive : Implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta sehingga menyebabkan kegagalan mekanisme separasi fisiologis. b. Plasenta Akreta : Implantasi jonjot korion plasenta hingga memasuki sebagian lapisan miometrium. c. Plasenta Inkreta : Implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus. d. Plasenta Prekreta : Implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan serosa dinding uterus hingga ke peritonium. e. Plasenta Inkarserata : Tertahannya plasenta di dalam kavum uteri disebabkan oleh konstriksi ostium uteri.

Berdasarkan prognosa dan perawatannya, maka retensio plasenta dibagi: 1. Retensio plasenta tanpa perdarahan Terjadi bila belum ada bagian plasenta yang lepas atau seluruh plasenta malah sudah lepas dan plasenta terjepit dalam rahim. 2. Retensio plasenta dengan perdarahan Menunjukkan bahwa sudah ada bagian plasenta yang sudah lepas, sedangkan bagian lain masih melekat, sehingga kontraksi uterus tidak sempurna .

Plasenta berbentuk bundar atau hampir bundar Diameter 15 sampai 20 cm dan tebal lebih kurang 2.5 cm. Beratnya rata-rata 500 gram. Tali pusat berhubungan dengan plasenta biasanya di tengah (insertio sentralis). Plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan lebih kurang 16 minggu Vili koriales yang berasal dari korion, dan sebagian kecil dari bagian ibu yang berasal dari desidua basalis.

Plasenta berfungsi sebagai : memberi makanan pada janin mengeluarkan sisa metabolisme janin memberi zat asam dan mengeluarkan CO2, membentuk hormon penyalur berbagai antibodi ke janin.

GEJALA KLINIS Plasenta Akreta Parsial / Separasi a. Konsistensi uterus kenyal b. TFU setinggi pusat c. Bentuk uterus discoid d. Perdarahan sedang banyak e. Tali pusat terjulur sebagian f. Ostium uteri terbuka g. Separasi plasenta lepas sebagian h. Syok sering

Plasenta Inkarserata a. Konsistensi uterus keras b. TFU 2 jari bawah pusat c. Bentuk uterus globular d. Perdarahan sedang e. Tali pusat terjulur f. Ostium uteri terbuka g. Separasi plasenta sudah lepas h. Syok jarang

Plasenta Akreta a. Konsistensi uterus cukup b. TFU setinggi pusat c. Bentuk uterus discoid d. Perdarahan sedikit / tidak ada e. Tali pusat tidak terjulur f. Ostium uteri terbuka g. Separasi plasenta melekat seluruhnya h. Syok jarang sekali, kecuali akibat inversio oleh tarikan kuat pada tali pusat.

Anamnesis : periode prenatal, perdarahan postpartum sebelumnya, paritas, serta riwayat multipel fetus dan polihidramnion, riwayat pospartum sekarang dimana plasenta tidak lepas secara spontan atau timbul perdarahan aktif setelah bayi dilahirkan.

b. Pada pemeriksaan pervaginam, plasenta tidak ditemukan di dalam kanalis servikalis tetapi secara parsial atau lengkap menempel di dalam uterus.

PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Hitung darah lengkap: hemoglobin (Hb) dan hematokrit (Hct), trombositopenia, dan leukosit. Pada keadaan yang disertai dengan infeksi, leukosit biasanya meningkat. b. Menentukan adanya gangguan koagulasi : protrombin time (PT) dan activated Partial Tromboplastin Time (aPTT) atau yang sederhana dengan Clotting Time (CT) atau Bleeding Time (BT). Ini penting untuk menyingkirkan perdarahan yang disebabkan oleh faktor lain.

PENATALAKSANAAN Manual plasenta : tindakan operasi kebidanan untuk melahirkan retensio plasenta. Indikasi manual plasenta : - Perdarahan pada kala tiga persalinan kurang lebih 400 cc

- Retensio plasenta setelah 30 menit anak lahir,- Setelah persalinan buatan yang sulit seperti forsep tinggi,Versi ekstraksi, perforasi, dan dibutuhkan untuk eksplorasi jalan lahir, tali pusat putus.

Kuretase; harus dilakukan di rumah sakit dengan hati-hati karena dinding rahim relatif tipis dibandingkan dengan kuretase pada abortus. Pemberian antibiotika apabila ada tanda-tanda infeksi dan untuk pencegahan infeksi sekunder.

MEREGANG TALI PUSAT DENGAN JARI-JARI MEMBENTUK KERUCUT

UJUNG JARI MENELUSURI TALI PUSAT, TANGAN KIRI DILETAKKAN DI ATAS FUNDUS

MENGELUARKAN PLASENTA

KOMPLIKASI1. Komplikasi yang berhubungan dengan transfusi darah yang dilakukan. 2. Multiple organ failure yang berhubungan dengan kolaps sirkulasi dan penurunan perfusi organ. 3. Sepsis 4. Kebutuhan terhadap histerektomi dan hilangnya potensi untuk memiliki anak selanjutnya.

Plasenta harus dikeluarkan karena dapat menimbulkan bahaya: 1. Perdarahan 2. Infeksi 3. Plasenta inkarserata dimana plasenta melekat terus sedangkan kontraksi pada ostium baik hingga yang terjadi. 4. Polip plasenta 5. Terjadi degenerasi (keganasan) koriokarsinoma 6. Syok haemoragik

PROGNOSIS Prognosis tergantung dari lamanya, jumlah darah yang hilang, keadaan sebelumnya serta efektifitas terapi. Diagnosa dan penatalaksanaan yang tepat sangat penting.

PEMBAHASAN

Pasien datang dengan keluhan plasenta belum lahir sejak 12 jam lalu

Riwayat ditolong melahirkan oleh dukun Perdarahan aktif Plasenta belum lahir dalam setengah jam setelah janin lahir ini disebut retensio plasenta Penyebab retensio plasenta : - kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta (plasenta adhesiva) - plasenta melekat erat pada dinding uterus oleh sebab vili korialis menembus desidua sampai miometrium- sampai di bawah peritoneum (plasenta akreta-perkreta).

Pemeriksaan fisik : keadaan umum lemah dan konjungtiva anemis Pemeriksaan laboratorium : Hb 5,8 g/dl

Transfusi darah sampai Hb 10 g/dl Penanganan pasien : Tranfusi darah Hb 5,8 g/dl

Manual plasenta gagal Kuretase Antibiotik : Cefotaxime 2x1 gr

TERIMA KASIH