Laporan Kasus RADIOTERAPI kanker serviks stad III B.ppt

download Laporan Kasus RADIOTERAPI kanker serviks stad III B.ppt

of 23

Transcript of Laporan Kasus RADIOTERAPI kanker serviks stad III B.ppt

  • SEORANG WANITA 53 TAHUN DENGANCA EPIDERMOID SERVIKS UTERI STADIUM IIIB

  • PendahuluanKanker serviks kanker yang paling banyak diderita oleh wanita di negara berkembang dan menempati urutan kedua setelah kanker payudara. Hingga saat ini kanker serviks masih merupakan penyebab kematian terbanyak akibat penyakit kanker di negara berkembang Tingginya angka kematian ini karena penyakit ini tidak mempunyai ciri yang khas. Penyakit ini dapat dicegah bila dilakukan program skrining atau deteksi dini namun hal ini belum dilakukan secara efektif khususnya di negara berkembang. Diperkirakan setiap tahunnya dijumpai sekitar 500.000 penderita baru diseluruh dunia dan umumnya terjadi di negara berkembang.2 Insiden kanker serviks di Indonesia adalah 12,1 per 100.000 penduduk per tahun. Diperkirakan sebanyak 13.726 wanita terdiagnosa kanker serviks tiap tahun dan 7.493 meninggal karena kanker serviks tiap tahun.

  • Laporan KasusIDENTITAS PASIENNama : Ny. MUmur : 53 tahunJenis Kelamin: PerempuanAlamat: Demak Agama : IslamPekerjaan : PetaniMasuk RSDK : 3 September 2013No. CM : C366983

  • Anamnesis ( 4 Juni 2013)Keluhan Utama : Melanjutkan pengobatanRiwayat Penyakit Sekarang :+ 1,5 tahun sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh keluar darah dari jalan lahir, keputihan berupa bau busuk (+), nyeri pinggang (-), nyeri perut (+) bagian bawah, pegal-pegal (+), tidak ada riwayat trauma. Riwayat perdarahan di luar siklus haid (+). Buang air kecil dan buang air besar tidak ada keluhan.+ 1 tahun sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh perdarahan semakin banyak. Kemudian pasien memeriksakan diri ke RSUD Demak, dilakukan biopsi dan dikatakan karsinoma epidermoid servik uteri berdiferensiasi moderat. Kemudian pasien dirujuk ke RSDK untuk menjalani kemoradiasi.

  • Riwayat TerapiNAC VEksternal radiasi 25 kaliPlatocin concomitan VAfterloading IRiwayat HaidMenarch: 12 tahunLama haid: 7 hariSiklus haid: 28 hari, teraturNyeri saat haid: (-)Riwayat Perkawinan : Menikah 1 kali selama 31 tahunRiwayat.Obstetri : P5A0, anak terakhir 8 tahunRiwayat.Penyakit Dahulu dan OperasiRiwayat DM, asma, hipertensi, penyakit jantung disangkal.Riwayat operasi disangkal.

  • Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti ini.Riwayat Sosial EkonomiSuami dan pasien bekerja sebagai buruh tani. Biaya pengobatan ditanggung pribadi.Kesan : sosial ekonomi cukup

  • Pemeriksaan Fisik Status PraesensKeadaan Umum: baik, compos mentisTanda Vital : Tekanan Darah: 110/70 mm Hg Nadi : 80x/menit Frekuensi Napas: 20x/menit Suhu : afebris BB sekarang : 50kg TB: 155cm

  • Status InternusKesadaran: compos mentisKepala: mesosefalMata: konjungtiva palpebra anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)Telinga: discharge -/-, kurang pendengaran -/-Hidung: obstruksi(-), epistaksis (-), discharge (-)Tenggorokan : T1-1, hiperemis (-)

  • Dada Jantung I : iktus kordis tak tampakPa : iktus kordis SIC V, 2 cm medial LMCS Iktus kordis tak kuat angkatPe : konfigurasi jantung dalam batas normalAu: BJ I-II normal, bising (-), gallop (-) Paru I : simetris, statis dan dinamisPa : stem fremitus kanan sama dengan kiriPe : sonor seluruh lapangan paruAu : SD : vesikuler ST : (-)

  • Abdomen I : datar, lemasPa : nyeri tekan (-),hepar lien tak terabaPe : timpani, pekak sisi (+) N, pekak alih (-)Au : bising usus (+) NGenitalia Eksterna : wanitaPembesaran nnll: inguinal (-/-)

  • Ekstremitas Superior InferiorAkral dingin -/- -/-Sianosis -/- -/-Oedema -/- -/-Capp. Refill
  • Pemeriksaan Ginekologi (20 Mei 2013)Inspekulo/ VT: Fluksus : (-)Fluor : (-)Vulva : tidak ada kelainanVagina:infiltrat (-)Portio: berbenjol minimal, tidak rapuh, sebesar jempolCorpus Uteri: sebesar telur bebekAdneksa dan Parametrium : tidak ada kelainanCavum douglas : tidak ada kelainan

  • Pemeriksaan Penunjang Laboratorium a. Darah rutin (3 September 2013)Hb : 11.00 gr/dlLekosit : 5.180 /mmTrombosit : 199..000/mmb. Kimia klinik (3 September 2013)Ureum: 26 mg/dlNa: 139 mmol/lCreatinin: 0,90 mg/dlK : 4,4 mmol/lSGOT: 22 U/lCl : 101 mmol/lSGPT: 26 U/lc. EKG : normosinus rhytm

  • Pemeriksaan RadiologiX Foto Thorax PA

  • Cor : - Bentuk dan letak jantung normalPulmo : - Corakan bronkovaskuler normal - Tak tampak bercak, nodul maupun bentuk metastasis pada kedua lapang paru - Hemidiafragma kanan setinggi kosta X posterior - Sinus kostofrenikus kanan-kiri lancipTak tampak lesi litik dan destruksi pada os costa, scapula, dan clavicula kanan-kiri yang terlihatKesan : Cor tak membesar Pulmo tak tampak kelainan Tak tampak metastase /kelainan pada pulmo dan tulang yang terlihat

  • Pemeriksaan Patologi Anatomi (12 April 2013)Sediaan Biopsi Serviks

    Makroskopik : Sediaan dari serviks uteri berupa keping-keping jaringan 1cc2, putih, rapuh. Mikroskopik: menunjukkan kelompok sel epitelial dengan inti pleimorfik, disertai mitosis. Sesuai dengan: Karsinoma epidermoid berdiferensiasi baik

  • Diagnosis Adenokarsinoma serviks uteri stadium III B pasca NAC 5x dan pasca Eksternal Radiasi 25x + platocin concomitan VTerapiRencana AFL IIVitamin A 1x 50..000 IUVitamin Bc/C/SF 2 x 1 tabDiet biasa Pengawasan KU, TV,PPVRadioterapi :Pasien telah mendapat Neoadjuvan VPasien telah mendapat radiasi eksternal XXV + platosin concomitan V

  • PembahasanSeorang wanita umur 53 tahun datang ke RSDK ingin melanjutkan pengobatan. Penderita pernah dirawat di RSDK dengan Ca epidermoid serviks uteri stadium III B dan telah mendapatkan radiasi eksternal I. 1.5 tahun sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh keluar darah dari jalan lahir, keputihan berupa bau busuk (+), nyeri perut bagian bawah (+) dan pegal-pegal (+). Buang air kecil dan buang air besar tidak ada keluhan. 1 tahun sebelum masuk rumah sakit, pasien telah menjalani pemeriksaan dan oleh dokter didiagnosis menderita kanker leher rahim. Lalu penderita melakukan terapi radiasi.Keluhan pada pasien ini sesuai dengan keluhan yang sering dijumpai pada pasien karsinoma cervix yaitu terdapat perdarahan abnormal, fluor abnormal, dan nyeri perut di bagian bawah. Keputihan (fluor) merupakan gejala yang sering ditemukan. Getah yang keluar dari vagina ini makin lama akan berbau busuk akibat infeksi dan nekrosis jaringan. Rasa nyeri pada perut terjadi akibat infiltrasi sel kanker ke serabut saraf.

  • Pada pemeriksaan vaginal toucher tidak didapatkan fluxus, tidak ada fluor, tidak ada kelainan pada vulva sampai uretra. Pada vagina tidak ada infiltrat. Pada perabaan portio uteri didapatkan sebuah massa yang berbenjol-benjol minimal, tidak rapuh, dan sebesar jempol kaki. Corpus uteri penderita sebesar telur bebek. Pada perabaan adneksa parametrium tidak didapatkan infiltrat, sampai dinding pelvis dan tidak ditemukan kelainan pada cavum douglass. Massa yang ditemukan di portio uteri ini adalah ganas karena konsistensinya yang berbenjol-benjol dan tidak rapuh. Pada pemeriksaan fisik pasien ini juga tidak ditemukan pembesaran kelenjar limfe, sehingga kemungkinan tidak terjadi metastasis ke kelenjar limfe.

  • Pasien tersebut telah menjalani 25x Eksternal Radiasi dan platocin concomitan V. Radiasi eksternal diperlukan untuk memberantas metastasis metastasis dalam kelenjar limfe dalam parametrium bagian lateral. Pasien tersebut juga telah melakukan terapi radiasi afterloading yang ke-1. Pada tindakan ini digunakan radiasi sebesar 5000 cGy karena jaringan serviks uteri merupakan jaringan yang radiosensitive. Di sini digunakan teknik afterloading dengan tujuan untuk menghindarkan para petugas terkena radiasi pemasangan zat radioaktif. Pasien tersebut juga diberikan Vitamin A 1 x 50.000 IU dan Vitamin B/C/SF 2 x 1 tablet. Tujuan diberikan vitamin vitamin tersebut untuk meningkatkan daya tahan tubuh penderita. Diet yang diberikan adalah diet biasa dalam hal ini diet nasi dengan lauk pauk, sayur dan buah sesuai kebutuhan.Monitoring yang perlu dilakukan pada pasien tersebut adalah pengawasan keadaan umum dan tanda vital pasien. Juga perlu dilakukan pengawasan terhadap respons dan efek samping terapi. Sehingga direncanakan tanggal kontrol kembali untuk penderita.

  • KesimpulanKarsinoma cervix uteri merupakan keganasan dimana terjadi proses displasia sel skuamosa endoserviks (gangguan proses maturitas) di daerah squamo-columner junction. Di antara lima jenis kanker terbanyak pada wanita, kanker serviks uteri menduduki peringkat pertama. Manifestasi klinis yang timbul pada pasien dengan karsinoma cervix uteri tergantung dari pengaruh tumor pada daerah yang terkena dan sekitarnya, serta daerah metastasisnya (apabila ada). Pada awal perkembangannya kanker serviks tidak memberi tanda-tanda dan keluhan. Gejala yang seringkali muncul seiring dengan pertumbuhan tumor yaitu timbulnya fluor yang keluar dari vagina ini, makin lama akan berbau busuk, kemudian dapat timbul contact bleeding, bahkan terjadi perdarahan spontan dan dapat menyebabkan anemia. Juga dapat menimbulkan rasa nyeri. Infiltrasi kanker ke ureter menyebabkan obstruksi total, sehingga terjadi gangguan kencing.

  • Makalah ini melaporkan seorang wanita 53 tahun dengan karsinoma epidermoid serviks uteri stadium III B, pasca Eksternal Radiasi 25x. Diagnosis ini ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Dari pemeriksaan klinis, kanker serviks tergolong stadium IIIB karena lesi menyebar ke parametrium sampai dinding panggul, dan atau menimbulkan gangguan traktus urinarius. Pada kasus ini telah dilakukan pengelolaan radioterapi yaitu eksternal radiasi dan dilanjutkan dengan brakhiterapi, sesuai dengan tatalaksana karsinoma serviks uteri stadium IIIB.