Laporan Kasus Presentasi (2)

18
LAPORAN KASUS CLOSED FRAKTUR 1/3 DISTAL HUMERUS OLEH: A.ERILKA SRI ABRAR 10542 0003 08 PEMBIMBING: dr. HENRY TANZIL, M.Kes, Sp.OT

description

c

Transcript of Laporan Kasus Presentasi (2)

Page 1: Laporan Kasus Presentasi (2)

LAPORAN KASUS

CLOSED FRAKTUR 1/3 DISTAL HUMERUS

OLEH:A.ERILKA SRI ABRAR

10542 0003 08

PEMBIMBING:dr. HENRY TANZIL, M.Kes, Sp.OT

Page 2: Laporan Kasus Presentasi (2)

Identitas pasien

Nama : Nn. E Umur : 19 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan : Mahasiswa Suku : Bugis Agama : Islam Alamat : Jln. Veteran selatan

No.24 MRS : 18 desember 2013 pukul

11.40 Wita.

Page 3: Laporan Kasus Presentasi (2)

AnamnesisKeluhan utama : Nyeri pada lengan kanan atas

Riwayat Penyakit Sekarang :

Keadaan ini dirasakan setelah mengalami kecelakaan lalu lintas 15 menit sebelum MRS. Pasien mengendarai sepeda motor di daerah Veteran Selatan. Mekanisme kejadian dimulai saat pasien menghindari lubang, saat menghindari lubang, sepeda motor yang dikendarai pasien kehilangan keseimbangan dan akhirnya terjatuh ke sebelah kanan. Dari arah yang berlawanan datang sebuah mobil saat pasien terjatuh, mobil tersebut tidak dapat menghindar dan pasien masuk ke bawah mobil tersebut. Lengan kanan atas pasien terkena oleh ban depan mobil.

Pasien tidak memakai helm saat mengendarai sepeda motor. Pasien mengeluhkan nyeri pada lengan kanan atas dan masih dapat digerakkan namun pergerakannya terbatas dikarenakan nyeri. Setelah kejadian pasien langsung di bawa ke RS Pelamonia oleh teman dan warga sekitar yang melihat kejadian tersebut.

Page 4: Laporan Kasus Presentasi (2)

Pemeriksaan fisik

Status Generalisata Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Berat Badan : 53 kg Tanda Vital : Kesadaran : Compos Mentis (E4V5M6) Nadi: 74x/menit Pernapasan : 20x/menit Tekanan darah : 120/80 mmHg Suhu : 36,7 C Kepala :jejas (-), Anemis (-), Ikterus (-) pupil isokor 3 mm/3 mm, Refleks

cahaya (+/+) simetris kanan=kiri Leher : Jejas (-) Thorax : Paru : Fremitus raba kanan=kiri, sonor, vesikuler, ronki (-/-), wheezing (-/-) Jantung : S1 S2 tunggal regular, bising jantung (-) Abdomen : Jejas (-), flat, nyeri tekan (-), hepar dan limpa tidak teraba,

perkusi timpani, bising usus (+) normal. Anggota Gerak : Akral hangat,

Page 5: Laporan Kasus Presentasi (2)

Status Lokalis Regio Palmar manus dextra : ditemukan vulnus

ekskoriatum ukuran 2x2 cm Regio brachii dextra Look : Deformitas (+), edema minimal, luka terbuka (-) Feel : Nyeri tekan (+), pulsasi a. Radialis dextra teraba kuat,

capillary refill < 2 detik, sensori (+). Move : Pergerakan aktif dan pasif terbatas oleh karena nyeri,

pergerakan pergelangan tangan dan jari-jari (+). Regio cruris dextra : ditemukan Vulnus ekskoriatum

ukuran 3x1 cm

Page 6: Laporan Kasus Presentasi (2)

Diagnosa Kerja Sementara : Close Fraktur Humerus + Multiple Vulnus

Ekskoriatum

Pemeriksaan Penunjang : Darah lengkap Hb : 12,9 gr/dl Ht : 39,7% Eritrosit : 4210/mm3 Trombosit : 359.000/mm3 Leukosit : 15.4000/mm3 Clothing time : 10” Bleeding time : 3”

Page 7: Laporan Kasus Presentasi (2)

Foto Rontgen Humerus Dextra AP

Page 8: Laporan Kasus Presentasi (2)

Diagnosa Close Fraktur 1/3 Distal Humerus

Dextra+Multipel Vulnus Ekskoriatum

Penatalaksanaan IVFD RL (Ringer Laktat) 20 tetes/menit Antrain injeksi / 8 jam Rencana ORIF

Page 9: Laporan Kasus Presentasi (2)

Laporan Operasi Tanggal Operasi : 20 desember 2013 pukul 09.00 s/d

10.35 wita Diagnosa pre operatif : Close Fraktur 1/3 distal

Humerus Dextra Diagnosa post operatif : Close Fraktur 1/3 distal Humerus

Dextra Jenis tindakan : Dilakukan ORIF STP (Semi Tubuler

Plate) dan 6 screw dan 2 buah lag screw

Terapi post operatif IVFD RL 20 tetes/menit Cefotaxime 1 gram injeksi/8 jam Antrain 1 gram injeksi/8 jam Foto control humerus dextra AP/lateral

Page 10: Laporan Kasus Presentasi (2)

Foto Rontgen Kontrol (post op) Humerus Dextra

Page 11: Laporan Kasus Presentasi (2)

Resume

Telah dilaporkan kasus pasien wanita Nn. E umur 19 tahun dengan diagnosa close fraktur 1/3 distal humerus dextra. Pada anamnesa, keluhan utama pasien ini adlah nyeri pada lengan atas sebelah kanan. Mekanisme trauma, pasien jatuh dari sepeda motor akibat menghindari lubang dan saat terjatuh lengan atas pasien sebelah kanan terkena ban depan sebuah mobil yang sempat berhenti mendadak dan datang dari arah yang berlawanan.

Pada pemeriksaan fisik, pada status lokalis didapatkan vulnus ekskoriatum ukuran 2x2 cm pada region palmar manus dextra dan ukuran 3x1 cm pada region cruris sinistra. Pada region brachii, pada look didapatkan deformitas, edema minimal dan tidak ada luka terbuka, pada feel didapatkan nyeri tekan, pulsasi a. radialis teraba kuat, sensori masih ada dan capillary refill time < 2 detik, pada move didapatkan pergerakan aktif dan pasif terbatas karena nyeri, sedangkan pergerakan aktif pergelangan dan jari-jari tangan berfungsi baik.

Pada pemeriksaan darah rutin, terjadi peningkatan lekosit yaitu 15.400/mm 3 , sedangkan hemoglobin, hematokrit, clotting tome, bleeding time dalam batas normal. Pada pemeriksaan rontgen AP/lateral didapatkan gambaran fraktur spiral yang memenjang pada 1/3 distal humerus dextra.

Pada pasien ini dilakukan tindakan operatif yaitu open reduction internal fixation (ORIF) semitubular plate (STP) dengan menggunakan 6 screw dan 2 lag screw setelah dua hari perawatan dan telah dilakukan pemeriksaan foto rontgen control (post-op)

Page 12: Laporan Kasus Presentasi (2)

Fraktur humerus pada dewasa, umumnya jarang terjadi. Pada literature dikatakan kejadian fraktur humerus sekitar 1-4% dari semua kejadian fraktur.

Pada kasus ini, pasien adalah seorang wanita umur 18 tahun. dan dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sesuai untuk diagnose fraktur humerus, dimana pada foto rontgen didapatkan adanya fraktur spiral memanjang pada 1/3 distal humerus.

Pada literature, dikatakan bahwa fraktur spiral pada humerus merupakan fraktur yang dihasilkan akibat mekanisme torsional (terpuntir) pada lengan.

Hal tersebut mungkin terjadi pada kasus ini, meskipun dari anamnesa tidak jelas mekanisme terjadinya trauma. Kemungkinan pasien saat terjatuh dari motor, tangan pasien menekuk lalu menyentuh tanah dan kemudian tertabrak mobil sehingga terpuntir. Dalam kasus ini, mobil tidak melewati lengan pasien, karena jika hal itu terjadi kemungkinan tulang lengan atas (humerus) pasien mengalami fraktur kuminutif akibat kompresi ban mobil yang cukup berat.

Page 13: Laporan Kasus Presentasi (2)

Pada pasien ini terjadi peningkatan lekosit yaitu 15.400/mm3, sedangkan hasil laboratorium seperti hemoglobin (hb), hematokrit (ht), clotting time (Ct) dan bleeding time (Bt) dalam bats normal. Lekosit pada kasus trauma (terutama pada fraktur) umumnya memang meningkat sebagai respon tubuh terhadap trauma. Pada literature dikatakan dalam 8 jam pertama, pada tempat terjadi fraktur akan terjadi reaksi inflamasi akut disertai terjadinya proliferasi sel radang terutama disekitar periosteum yang mengalami kerusakan. Karena reaksi inflamasi akut ini juga pada pasien ini juga didapatkan edema meskipun minimal.

Page 14: Laporan Kasus Presentasi (2)

Pemeriksaan Hb dan Ht pada pasien ini ditujukan untuk mengetahui adanya perdarahan yang berjalan terus menerus sehingga dapat menyebabkan syok hipovolemik jika tidak segera diatasi. Meskipun demikian, pada fraktur humerus hal ini jarang terjadi kecuali pada cedera vaskuler yang berat pada fraktur terbuka, sedangkan pemeriksaan clotting dan bleeding time dimaksudkan untuk mengetahui fungsi pembekuan darah, yang penting dalam kasus perdarahan pada kasus-kasus trauma, karena jika terdapat gangguan fungsi pembekuan darah, maka perdarahan yang terjadi akan susah berhenti.

Page 15: Laporan Kasus Presentasi (2)

Pada pasien ini hanya dilakukan foto rontgen AP, padahal sesuai literature, seharusnya dilakukan dua posisi pengambilan foto yaitu anterior-posterior (AP) dan lateral untuk menilai jenis fraktur.

Dalam beberapa literature dikatakan bahwa penanganan non-operatif (konservatif) dan operatif pada fraktur humerus sama baiknya, sekitar 90-98% mengalami keberhasilan (union). Namun demikian, pada pasien ini telah dilakukan tindakan operatif fiksasi internal, yaitu ORIF STP dengan 6 screw dan 2 lag screw.

Page 16: Laporan Kasus Presentasi (2)

Terdapat beberapa indikasi absolute dan relative serta pertimbangan untuk dilakukan operatif pada fraktur distal humerus. Hal yang perlu dipertimbangkan diantaranya usia, jenis fraktur , penyakit atau trauma yang menyertai (multiple trauma) dan kesanggupan untuk dilakukan pembedahan.

Pada pasien ini, karena kemungkinan pertimbangan usia yang masih cukup muda, yang umumnya melakukan aktivitas dan mobilisasi aktif, selain itu juga dari segi estetika perlu pertimbangan serta indikasi relatif yaitu fraktur spiral yang menunjang pada sepertiga distal dan mampu untuk dilakukan pembedahan, karena itu dipilihlah tindakan pembedahan. Disamping itu, pada kasus ini terjadi fraktur sepertiga distal dan tidak ada luka terbuka merupakan indikasi dilakukan fiksasi internal, karena pada fraktur sepertiga distal sering terjadi cedera saraf radialis sehingga selain perlu dilakukan tindakan ORIF sekaligus untuk mengeksplorasi dan menilai ada tidaknya cedera saraf radialis meskipun pada pemeriksaan klinis bisa dilakukan jika ada cedera saraf radialis. Pada literature pemasangan plate dan screw diantaranya diindikasikan pada fraktur 1/3 distal humerus dan yang memerlukan eksplorasi untuk evaluasi dan perawatan yang berhubungan dengan lesi neurovascular. Disamping itu, metode ini memiliki keuntungan reduksi dan fiksasi lebih baik serta tidak mengganggu fungsi bahu dan siku.

Page 17: Laporan Kasus Presentasi (2)

Foto rontgen control (post-op) AP/lateral dilakukan untuk mengetahui aligment dari humerus dan posisi plate dan screw apakah telah sesuai pada tempatnya.

Page 18: Laporan Kasus Presentasi (2)

TERIMA KASIH