laporan kasus kelompok 17.pdf

28
1 LAPORAN KEGIATAN PROGRAM PENGENALAN KOMUNITAS (PPK) BLOK KESEHATAN MASYARAKAT DAN PENGARUH LINGKUNGAN DI PUSKESMAS SRUMBUNG TUBERKULOSIS PARUOleh : Nama : Qonitatun Nahdliyyah Andrieas Kusuma W. Widowati Destiathree Yana Adelina 08711075 08711114 Kelompok Tutorial Tutor : 17 : dr. Prima FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2011

Transcript of laporan kasus kelompok 17.pdf

Page 1: laporan kasus kelompok 17.pdf

1

LAPORAN KEGIATAN PROGRAM PENGENALAN KOMUNITAS (PPK)

BLOK KESEHATAN MASYARAKAT DAN PENGARUH LINGKUNGAN

DI PUSKESMAS SRUMBUNG

“TUBERKULOSIS PARU”

Oleh :

Nama : Qonitatun Nahdliyyah

Andrieas Kusuma W.

Widowati Destiathree

Yana Adelina

08711075

08711114

Kelompok Tutorial

Tutor

: 17

: dr. Prima

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2011

Page 2: laporan kasus kelompok 17.pdf

2

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah yang maha cinta,

yang senantiasa melimpahkan berjuta nikmatnya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan laporan PPK ini.

World Health Organization telah memberikan definisi konsep sehat yang

merupaka suatu kondisiTerwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua

pihak tidak hanya oleh orang perorang atau keluarga, tetapi juga oleh kelompok dan

bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Untuk meuwujdkan keadaan sehat tersebut

banyak upaya yang harus dilaksanakanm yang satu diantaranya adalah

penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan

diharapkan memenuhi faktor 3A 2C I dan Q, yaitu available, accesible, affordable,

continue, comprehensive, integrated dan quality. Secara umum pelayanan kesehatan

dibagi 2 yaitu pelayanan kesehatan personal atau pelayanan kedokteran dan

pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan kedokteran keluarga adalah termasuk

dalam pelayanan kedokteran dimana pelayanan dokter keluarga ini memiliki

karakteristik tertentu dengan sasaran utamanya adalah keluarga.

Oleh karena itu setiap mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran UII

diharuskan untuk memahami tugas dan tanggung jawab seorang dokter keluarga dan

siap untuk menjadi seorang dokter keluarga. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan

kompetensi setiap lulusan dokter fakultas kedokteran UII.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Yogyakarta, 30 September 2011

Qonita, Ade, Desti, Ri

Page 3: laporan kasus kelompok 17.pdf

3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………. i

Daftar Isi ……………………………………………………. ii

BAB I. Pendahuluan

1. Latar Belakang ………………………………………………….... 1

2. Dasar Teori …….………………………………………………. 2

BAB II. Aspek Kesehatan Keluarga

1. Identifikasi Permasalahan Keluarga …………………………….. 8

2. Rencana Penatalaksanaan …………………………………….. 14

3. Penegakan Diagnosis Keluarga …………………………………….. 14

4. Implementasi Penatalaksanaan Masalah …………………………….. 14

BAB III. Aspek Kesehatan Pasien

1. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik ……………………………… 16

2. Identifikasi Masalah Pasien ……………………………………… 19

3. Penegakan Diagnosis ……………………………………………… 19

4. Penataksanaan ……………………………………………… 19

BAB IV. Kesimpulan dan Saran ……………………………………… 20

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 4: laporan kasus kelompok 17.pdf

4

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Blok Kesehatan Masyarakat dan Pengaruh Lingkungan (KMPL) dilaksanakan

di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia pada tahun IV, yang mana

mahasiswa telah mempelajari ilmu kedokteran dasar, ilmu kedokteran klinik, dan

ilmu kedokteran perilaku (behavior), sehingga diharapkan mahasiswa sudah cukup

mampu menerapkan dan mengembangkan ilmu dalam blok KMPL ini.

Kegiatan belajar dalam blok KMPL ini terdiri atas diskusi tutorial, kuliah

pakar, dan Program Pengenalan Komunitas (PPK). Tujuan dari kegiatan PPK pada

blok Kesehatan Masyarakat dan Pengaruh Lingkungan ini antara lain adalah :

1. Memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang relevansi materi blok dalam

konteks kedokteran di masyarakat.

2. Melakukan orientasi kondisi tempat pelayanan kesehatan, jenis pelayanan

kesehatan, dan tenaga kesehatan.

3. Membangkitkan sikap kritis mahasiswa untuk menemukan berbagai masalah

kedokteran masyarakat, mampu menganalisis dan memberikan masukan yang

rasional dan sesuai dengan norma dan aturan-aturan baku yang sudah ada.

Pada blok KMPL ini mahasiswa melakukan kunjungan ke Puskesmas,

kemudian dilanjutkan kunjungan ke rumah pasien dengan arahan dari Puskesmas.

Mahasiswa mempelajari mengenai kedokteran keluarga dengan home visit ke rumah

pasien, mengisi daftar tilik homecare sertta melakukan perencanaan penyusunan

media promosi sesuai kasus yang didapatkan.

Page 5: laporan kasus kelompok 17.pdf

5

BAB II

ASPEK KESEHATAN KELUARGA

KEDOKTERAN KELUARGA

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Nomor Status:132932

Nomor Berkas Keluarga:

Tanggal Kunjungan Pertama Kali: 18 Mei 2010

BERKAS KELUARGA

Nama Mahasiswa : Rintyoso Widiyatmoko

NIM : 07711157

Kelompok / Tahun : 17 / 2010

BERKAS KESEHATAN KELUARGA

1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KELUARGA

A. IDENTITAS

1. Kepala Keluarga Pasangan

Nama : Bp. As Ibu DA

Umur : 37 tahun 29 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Status : Menikah Menikah

Agama : Islam Islam

Suku Bangsa : Indonesia Indonesia

Pendidikan : Tamat SD Tamat SMP

Pekerjaan : Peternak Ibu Rumah Tangga

Alamat : Ngadiwinatan 2 RT 03 RW 06 Desa Karanganyar

Kecamatan Borobudur

Page 6: laporan kasus kelompok 17.pdf

6

2. Profil Keluarga

No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Hubungan

Keluarga

Status

Perkawinan

Keterangan

Kesehatan

1 Bp.As 37 th SD Peternak KK Menikah Sakit

2 Ibu DA 29 th SMP IRT Istri Menikah Sakit

3 An. JS 10 th SD Pelajar Anak I Belum Sehat

4 An. FM 1,5 th - - Anak II Belum Sakit

3. Genogram

: Pasien : Laki-laki : Tinggal Serumah

: Perempuan : Meninggal

B. DENAH RUMAH

Page 7: laporan kasus kelompok 17.pdf

7

Puskesmas

: Rumah Pasien

C. EKONOMI KELUARGA

1. Rumah

2. Barang mewah

3. Daya listrik

4. Lain-lain

Tidak termasuk penilaian:

Penghasilan keluarga/bulan

Pengeluaran keluarga/bulan

D. PERILAKU KESEHATAN

KELUARGA

Permanen, dinding sudah di plester, lantai

dari semen dan ubin, khusus dapur masih

tanah.

TV, setrika listrik, magic jar, radio, motor.

PLN daya 450 watt

Rp. 600.000

Rp. 500.000

Candi

Borobudur

Page 8: laporan kasus kelompok 17.pdf

8

1. Pelayanan promotif dan

preventif bayi dan balita

2. Pembinaan kesehatan

anggota keluarga lainnya

3. Pelayanan pengobatan

4. Jaminan kesehatan

E. POLA MAKAN KELUARGA

Bayi, balita, anak, dewasa, usia

lanjut

F. AKTIVITAS KELUARGA/

PENGISIAN WAKTU

LUANG

1. Aktivitas fisik

2. Aktivitas mental

G. LINGKUNGAN

1. Sosial

Ada anggota keluarga dalam usia bayi

balita, sering pergi ke posyandu

Pengetahuan kesehatan didapatkan dari

bidan di puskesmas pembantu. Pasien

sendiri rutin berobat ke puskesmas bila

merasa sakit.

Puskesmas

Tidak terdaftar dalam program

JAMKESMAS

Pola makan 3 kali sehari menggunakan

nasi, sayur, lauk-pauk: tahu, tempe

kadang-kadang ikan.

Pasien bangun subuh, kemudian dari pagi

sampai siang mencari rumput untuk

kambingnya. Siang hari memberi makan

kambingnya. Sore hari beristirahat, sekitar

jam 9 – 10 malam biasanya pasien sudah

tidur

Keluarga pasien taat beribadah. Tidak ada

jadwal rekreasi/liburan keluarga secara

khusus.

Jarak antara rumah yang satu dengan yang

lain berdekatan. Hubungan antar tetangga

Page 9: laporan kasus kelompok 17.pdf

9

2. Fisik rumah :

a) luas bangunan

b) ventilasi dan cahaya

c) limbah dan jamban

d) tempat bermain

e) sumber air bersih

H. RIWAYAT PENYAKIT

KELUARGA

1. Penyakit Keturunan

2. Riwayat Penyakit Keluarga

baik, bahkan masih satu keluarga, tidak

pernah ada konflik dalam hubungan

kemasyarakatan. Pasien aktif dalam acara

kemasyarakatan.

Luas bangunan 14 m x 6 m

Ventilasi dan pencahayaan kurang dengan

ukuran jendela depan kira-kira 1 m x 0,5

m, jarang dibuka. Atap tidak ada genting

kaca dan tidak ditutup asbes.

Sampah dibuang di kebun yang berada di

sekitar rumah. Apabila banyak maka

sampah akan dibakar. Tidak mempunyai

jamban, hanya menumpang di rumah

tetangga.

Tempat bermain pasien adalah halaman

rumah dan lapangan di dekat rumahnya.

Dari mata air (menggunakan satu pompa

air untuk satu dusun)

-

Ayah : Asma, sudah meninggal

Kakak : Batuk-batuk, belum berobat

Istri dan anak : Batuk kambuh-kambuhan,

belum berobat

Page 10: laporan kasus kelompok 17.pdf

10

DM dan Hipertensi disangkal

2. RENCANA PENATALAKSANAAN

No Jenis Permasalahan Waktu

Terjadinya

Rencana

Penataksanaan

Sasaran

1).

2).

3).

4).

5).

6).

TB BTA (-)

Ventilasi dan

pencahayaan kurang

Anggota keluarga juga

ada yang batuk (istri dan

anak II suspek TB)

Jarak kandang dengan

rumah induk sangat

berdekatan

Tidak mempunyai jamban

di rumah

Kadang bekerja di pabrik

tahu (industri rumah) dan

di terminal (sewa payung)

1 minggu yang

lalu

Sejak dulu

Beberapa bulan

yang lalu,

kambuh-

kambuhan

Sejak dulu

Sejak dulu

Sejak dulu, tapi

karena sakit

berhenti

sementara

Lanjutkan terapi

OAT

Membuka jendela

saat siang hari

Cek sputum di

puskesmas

Penyuluhan

tentang sanitasi

lingkungan

Membuat fasilitas

MCK yang

memadai

Pakai masker agar

tidak terpajan

polusi terlalu

banyak

Bp. As

Keluarga

Keluarga

Keluarga

Keluarga

Bp As

3. PENEGAKAN DIAGNOSIS KELUARGA

Keluarga kecil (4 orang) dengan 3 anggota keluarga sakit batuk kronis,

ekonomi cukup dan perilaku hidup keluarga kurang sehat. Prognosis keluarga ini

baik.

Page 11: laporan kasus kelompok 17.pdf

11

4. IMPLEMENTASI PENATALAKSANAAN MASALAH

A. Medikamentosa dan atau Tindakan

No Permasalahan

Keluarga

Tindakan

Penyelesaian Sasaran Hasil Ket

1).

2).

Ayah sakit TB

BTA (-)

Ibu dan anak

kedua sakit

batuk kambuh-

kambuhan

Minum OAT dan

kontrol teratur

Memeriksakan diri

ke puskesmas

Bp. As

Semua

anggota

keluarga

Keluarga sudah

memahami kondisi

kesehatan anggota

keluarga dan mau

berobat secara

teratur

B. Edukasi dan Pembinaan Keluarga

Tanggal

Pelaksanaan Topik Sasaran Hasil tindakan

Nama

Pelaksana

Motivasi

anggota

keluarga untuk

peduli dan

saling

memperhatikan

Keluarga Dukungan dan perhatian

antar anggota keluarga

sudah baik, peduli

kesehatan satu sama lain

Gizi seimbang

dan berkualitas

Keluarga Keluarga memahami

konsumsi makanan

dengan gizi seimbang

namun kadang terbentur

masalah biaya

Syarat rumah Keluarga Kandang dipindah agak

Page 12: laporan kasus kelompok 17.pdf

12

sehat

jauh dari rumah induk,

membuka jendela pada

siang hari, sanitasi

lingkungan harus dijaga,

membuat sarana MCK

sendiri

Catatan : Keluarga ramah dan menerima mahasiswa dengan baik.

BAB III

ASPEK KESEHATAN PASIEN

KEDOKTERAN KELUARGA

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Nomor Status:132932

Nomor Berkas Keluarga:

Tanggal Kunjungan Pertama Kali: 18 Mei 2010

BERKAS KESEHATAN PASIEN

Page 13: laporan kasus kelompok 17.pdf

13

Nama Mahasiswa : Rintyoso Widiyatmoko

NIM : 07711157

Kelompok / Tahun : 17 / 2010

BERKAS KESEHATAN PASIEN

1. ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK

Identitas

Nama

Umur

Jenis Kelamin

Agama

Suku Bangsa

Pendidikan

Pekerjaan

Status Perkawinan

Pasien datang sendiri/rujukan

Waktu kunjungan awal

Alamat

Riwayat Penyakit

Keluhan utama

Keluhan tambahan

Riwayat penyakit sekarang

Bapak As

37 tahun

Laki-laki

Islam

Jawa

SD

Peternak

Menikah

Datang sendiri

18 Mei 2010

Ngadiwinatan 2 RT 03 RW 06 Desa Karanganyar

Kecamatan Borobudur

Batuk lama

-

Batuk berdahak sudah sejak 4 bulan yang lalu.

Dahak selalu disertai dengan darah. Selain itu

pada malam hari sulit tidur karena selalu

berkeringat dingin. Setelah periksa di Puskesmas

dan menjalani pengobatan, batuk berkurang

meski kadang masih disertai dahak namun sudah

tidak keringat dingin lagi.

Page 14: laporan kasus kelompok 17.pdf

14

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat penyakit keluarga

Pemeriksaan Fisik

Tinggi badan

Berat badan

Nadi

Nafas

Suhu

Tekanan darah

Keadaan umum

Keadaan gizi

Mata

Mulut

THT

Leher

Jantung

Paru

Abdomen

Ektremitas

Palpasi arteri radialis

Status lokalis punggung

Pola makan/minum

Aktivitas mental dan fisik

-

Ayah asma, istri dan anak batuk kambuh-

kambuhan

Tanggal 2 September 2010

172 cm

58 kg

80 kali/menit

20 kali/menit

360 C

100/70 mmHg

Compos mentis

IMT = 68/(1,72)2 =22,9 (normal)

konjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).

-

-

Limfonodi leher tidak teraba

Tidak dilakukan pemeriksaan

Tidak dilakukan pemeriksaan

Tidak dilakukan pemeriksaan

Edema - -

- -

-

Tidak dilakukan pemeriksaan

Dua sampai tiga kali sehari, teratur.

Bekerja dari pagi sampai siang mencari rumput,

Page 15: laporan kasus kelompok 17.pdf

15

Lingkungan sosial

Ciri kepribadian / klasifikasi

psikiatri

Hasil pemeriksaan penunjang

kemudian memberi makan kambingnya. Sore

hari beristirahat. Jarang rekreasi bersama

keluarga.

Hubungan dengan tetangga sekitar baik, tidak

ada konflik sosial.

Ekstrovert

Hasil pemeriksaan dahak :

Bulan Mei 2010 = BTA +3

Bulan Juli 2010 = BTA +1

Bulan Agustus 2010 = BTA –

2. IDENTIFIKASI MASALAH PASIEN

Masalah Saat Timbul Rencana Tindakan Keterangan

TB BTA – Bulan Agustus 2010 Lanjutkan terapi OAT

3. PENEGAKAN DIAGNOSIS

Aksis I : Batuk berdahak kadang disertai darah

Aksis II : -

Aksis III : TB BTA –

Aksis IV : masalah perumahan

Aksis V : 81-90

PROGNOSIS : Baik

4. PENATALAKSANAAN

Page 16: laporan kasus kelompok 17.pdf

16

A. CATATAN TINDAKAN/PENGOBATAN/KONSELING

No Masalah Tindakan Hasil Ket

1 TB BTA +3 (Mei 2010) Terapi OAT Sembuh

2 TB BTA +1 (Juli 2010) Terapi OAT Sembuh

3 TB BTA – (Agustus 2010) Terapi OAT Sembuh

B. INSTRUKSI PENATALAKSANAAN PASIEN SELANJUTNYA

Lanjutkan terapi OAT, PMO harus selalu mengawasi waktu minum obat pasien.

Pasien menjalani terapi OAT kategori 1, yaitu 2HRZE/4(HR)3, dan sekarang masuk

bulan ke 4.

C. CATATAN PEMERIKSAAN SELANJUTNYA

Cek dahak pada bulan Oktober 2010

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Dari kasus yang telah disajikan di atas, dapat kita tarik kesimpulan:

a. Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang menyelenggarakan

pelayanan primer yang komprehensif, kontinu, integratif, holistik,

koordinatif, dengan mengutamakan pencegahan, menimbang peran

keluarga dan lingkungan serta pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada

Page 17: laporan kasus kelompok 17.pdf

17

semua pasien tanpa memandang jenis kelamin, usia ataupun jenis

penyakitnya.

b. Keluarga Bpk As merupakan keluarga kecil dengan permasalahan utama

yaitu perilaku hidup yang kurang bersih dan sehat.

c. Prevensi yang menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan diperlukan

dalam memperbaiki kualitas kesehatan keluarga Bpk As.

2. Saran

Setelah melakukan kegiatan Program Pengenalan Klinik Blok Ilmu

Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Borobudur Magelang dan mengadakan

pembahasan terhadap kasus yang ditemukan, saran-saran yang dapat

mahasiswa ajukan adalah:

a. Program Pengenalan Klinik bagi mahasiswa FK UII wajib dilaksanakan

pada setiap blok, terutama blok Kesehatan Masyarakat dan Pengaruh

Lingkungan.

b. Pelayanan Puskesmas sebagai PPK tingkat 1 harus mencakup seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya, terutama yang tinggal di daerah perifer.

Tuberkulosis

a. Definisi

Adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh

Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini merupakan kasus yang banyak

dijumpai yang sering dihubungkan dengan tempat tingal dan lingkungan

yang padat dan masalah sosioekonomi.

b. Epidemiologi

Page 18: laporan kasus kelompok 17.pdf

18

Di Indonesia, TBC adalah penyebab kematian ke-2 setelah penyakit

kardiovaskuler lainnya. Selain dari itu Indonesia adalah negara ke-3 di

dunia yang mempunyai penderita TBC terbanyak setelah Cina dan India.

TBC banyak terdapat di kalangan penduduk dengan kondisi sosial

ekonomi lemah dan menyerang golongan usia produktif (15-54 tahun).

Sekitar 3/4 pasien TBC adalah golongan usia produktif.

c. Etiologi

Penyebab penyakit tuberkulosis adalah : Mycobacterium

tuberculosis, berbentuk batang, tahan terhadap asam pada pewarnaan

disebut sebagai Basil Tahan Asam (BTA).

Kuman ini cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat

bertahan hidup beberapa jam di tempat yang gelap dan lembab. Dalam

jaringan tubuh dapat tertidur selama beberapa tahun

d. Patogenesis

Mycobacterium tuberculosis masuk kedalam tubuh melalui saluran

nafas, cerna maupun luka yang terbuka. Saat bakteri ini masuk ke dalam

paru-paru maka akan bertemu dengan makrofag. Apabila makrofag

berhasil, maka bakteri ini gagal berkembang, sementara itu apabila

makrofag gagal, maka bakteri akan hidup di dalam makrofag yang pada

akhirnya makrofag akan lisis, bakteri keluar dari makrofag dan

membentuk fokus primer Ghon. Fokus ini dapat menyebar melalui saluran

limfe mengakibatkan limfangitis dan limfadenitis. Fokus Ghon,

limfangitis dan limfadenitis selanjutnya disebut kompleks primer dan

mengakibatkan infeksi primer pada host. Saat infeksi terjadi maka

imunitas seluler spesifik terbentuk. Apabila imunitas buruk maka bakteri

akan terus berproliferasi dan akan mengakibatkan host sakit TB. Namun

Page 19: laporan kasus kelompok 17.pdf

19

apabila imunitas seluler tersebut baik maka proliferasi dari bakteri

tuberkulosa akan terhenti atau inaktif dan masuk fase dorman Suatu saat

dari fase dorman dapat menjadi aktif lagi jika imunitas menurun.

e. Gejala dan Tanda

Batuk

Sputum mukoid atau purulen

Nyeri dada

Hemoptisis

Dispne

Demam ringan

Berat badan berkurang

Anoreksia

Malaise

Ronki basah di apeks paru dan wheezing

f. Pemeriksaan

Page 20: laporan kasus kelompok 17.pdf

20

g. Terapi

Paduan obat anti tuberkulosis (OAT) yang digunakan oleh Program

Nasional Penanggulangan Tuberkulosis di Indonesia adalah :

1) Kategori 1 : 2HRZE/4(HR)3

Kategori ini diberikan kepada pasien baru TB paru BTA +, pasien TB

paru BTA negatif foto thorax positif, dan pasien TB ekstra paru

2) Kategori 2 : 2HRZES/HRZE/5H3R3E3

Page 21: laporan kasus kelompok 17.pdf

21

Kategori ini diberikan kepada pasien kambuh, pasien gagal, dan pasien

dengan pengobatan setelah putus obat

Disamping kedua kategori di atas, disediakan paduan OAT Sisipan yaitu

HRZE, yang diberikan kepada pasien BTA + yang pada akhir pengobatan

intensif masih tetap positif.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2 Cetakan

Kedua. Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Sudoyo, A.W. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi IV. Pusat

Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FK UI: Jakarta

http://prematuredoctor.blogspot.com/2009/11/konsep-dasar-dokter-keluarga.html .

Diunduh pada 30 Agustus 2010

Page 22: laporan kasus kelompok 17.pdf

22

Page 23: laporan kasus kelompok 17.pdf

23

LAMPIRAN

Page 24: laporan kasus kelompok 17.pdf

24

Page 25: laporan kasus kelompok 17.pdf

25

Page 26: laporan kasus kelompok 17.pdf

26

Page 27: laporan kasus kelompok 17.pdf

27

Page 28: laporan kasus kelompok 17.pdf

28