Laporan Kasus HIV

62
HIV/AIDS LAPORAN KASUS KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN-SMF ILMU PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS aPROVINSI SULAWESI TENGGARA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO 2013 OLEH: Irma Fatimah K1A1 09 031 PEMBIMBING dr. Haeril Aswar , Sp. PD

Transcript of Laporan Kasus HIV

Presentasi Kasus

HIV/AIDSLAPORAN KASUS

KEPANITERAAN KLINIKBAGIAN-SMF ILMU PENYAKIT DALAMRUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS aPROVINSI SULAWESI TENGGARAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO2013OLEH:

Irma FatimahK1A1 09 031

PEMBIMBINGdr. Haeril Aswar , Sp. PD

PENDAHULUANAIDS: kumpulan gejala akibat penurunan imunitas yang didapat akibat inf. HIV sehingga mudah terkena berbagai infeksi oportunistik dan penyakit keganasan.

Transmisi melalui 3 cara, yaitu: (1) vertikal dari ibu ke anak (2) transeksual (homoseksual maupun heteroseksual)(3) horizontal yaitu kontak dengan darah terinfeksi Air liur belum ada bukti yang meyakinkan ?

12

Apa Itu HIV?HIV adalah virus yang membunuh sel darah putih (CD 4) di dalam tubuh.Sel darah putih berfungsi membantu melawan infeksi dan penyakit yang masuk ke dalam tubuhA- AcquiredI- ImmuneD- DeficiencyS- Syndrome Ditularkan dari orang ke orangMerusak sistem kekebalan manusia. Kekebalan adalah sistem pertahanan tubuh untuk mempertahankan diri dari serangan infeksi seperti bakteri atau virusPenurunan sistem kekebalan tubuh Orang dengan AIDS mengalami berbagai infeksi oportunistik dan penyakit lainnya.Apa Itu AIDS? (2)Identitas PasienNama lengkap : Tn. S Umur: 25 tahun Jenis kelamin: Laki-laki Alamat : Tangketada, kolakaPekerjaan: penyanyi kafeSuku bangsa: bugis No. RM : 37 47 25Ruangan : R. Asoka. Kamar 3Tgl Masuk RS : 21-08-2013

AnamnesisKeluhan Utama: nyeri perut dan demam kurang lebih 2 bulan SMRS.Anemnesa terpimpin:Nyeri perut yang dirasakan secara terus menerus, menjalar ke punggung, nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk. Kadang disertai dengan perasaan mual dan muntah. Pasien juga mengeluh demam sejak 2 bulan SMRS, suhu badan naik turun, tinggi pada malam hari disertai dengan batuk kering, penurunan nafsu makan, lemas seluruh badan. Buang air kecil dalam batas normal, riwayat buang air besar encer ,frekuensi 3-5x/hari, kurang lebih 3 bulan yang lalu dan tidak ada perubahan walaupun sudah mengkonsumsi obat-obatan, sehingga badan pasien semakin lemas, pusing, dan pasien merasa berat badannya semakin hari semakin menurun.

6Dibuktikan dengan pengakuan pasien yang sebelumnya memiliki berat badan 56 kg sedangkan saat ini berat badan pasien 43kg. Pasien merupakan pekerja penyanyi kafe di Timika selama kurang lebih 4 tahun yang lalu. Riwayat Alkoholik sejak menjadi pekerja penyanyi kafe, tidak ada riwayat penggunaan obat-obatan namun ada riwayat free sex

Riwayat menderita malaria sejak 1 tahun yang lalu. Setelahnya keadaan umum pasien sudah tidak kembali sehat seperti sebelumnya. Pasien sering mengalami demam ringan, nyeri perut, nyeri tenggorokan,sering muncul bintik-bintik merah di seluruh badannya dan pasien juga merasakan ada pembengkakan di lipatan paha dan ketiak. Status PresentSakit sedangKeadaan gizi : IMT: 16,79Kg/m2(gizi kurang)Kesadaran: Composmentis

TD : 100/60 mmHg Nadi : 102x/menit Pernapasan : 24x/menit ,tipe: torakoabdominalSuhu : 37,8 0C/axillar

Tanda VitalStatus Generalis10Inspeksi : tidak terlihat adanya pembesaran Palpasi : tidak ada pembesaran kel. Tiroid, trakea di tengah, tidak ada pembesaran kgb, JVP= R-2 cm H20

LeherInspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri tidak terdapat retraksi diafragma. Palpasi : Fremitus vokal kiri =kanan Perkusi : Sonor seluruh lapang paru,Auskultasi : Vesikuler kanan dan kiri, rhonki -/-, wheezing -/-ThoraxInspeksi : IC tdk tampakPalpasi : Iktus kordis teraba pada ICS V linea midklavikula sinistraPerkusi : Pekak , batas jantung kesan normalAuskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler , murmur (-) gallop (-)

JantungInspeksi : Tampak simetris, cembung, ikut gerak napas, tidak terdapat kelainan kulit. Auskultasi : Bising usus 15x/mPalpasi :hati : teraba 4 jari di bawah arcus costae, nyeri tekan (+)konsistensi keras, tepi tumpulLimpa : tdk terabaPerkusi : timpani, tanda asites tidak ada, tanda asites (-)

Abdomen

Inspeksi: Tidak ada kelainanNyeri ketok: (-)Auskultasi : VesikulerGerakan: Normal

PunggungAkral dingin, kekuatan otot 5-5-5-5 tidak terdapat udem di ke-empat ekstrimitasPapul eritema di daerah tungkai dan lenganEkstremitas

Diagnosis:HIV/AIDS STADIUM III + INFEKSI OPPORTUNISTIK (Candidiasis Oral, diare )

Pemeriksaan jumlah CD4.

Rencana PemeriksaanTerapi sementaraTerapi farmakologisIVFD RL 20 TPMParacetamol tab. 3x500mgInj. Ranitidine 1 amp./12 jamInj. Ketorolac 1 amp./12 jamInj. Ceftriaxon 1gr/iv/ hariLyparin 3x1

PEMBAHASANDilihat dari segi epidemiologi, Pasien ini adalah seorang laki-laki umur 25 tahun dan merupakan pekerja penyanyi kafe di Timika, Papua, kurang lebih 4 tahun yang lalu. Hal ini sesuai dengan statistik kasus HIV/AIDS di Indonesia laki-laki lebih banyak yang menderita HIV dibanding perempuan dan terbanyak pada golongan umur 20-29 tahun dan Propinsi Papua yang merupakan nomor urut pertama yang mempunyai prevalensi kasus HIV AIDS terbanyak, Berdasarkan dari Jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS provinsi dan Prevalensi Kasus AIDS per 100.000 Penduduk.Pasien ini mempunyai riwayat free sex dengan perempuan kafe yang merupakan tempat pasien bekerja. Hal ini sesuai dengan transmisi HIV AIDS bahwa Penularan melalui hubungan free sex adalah yang paling dominan dari semua cara penularan 70-80%. Penularan melalui hubungan seksual dapat terjadi selama senggama laki-laki dengan perempuan atau laki-laki dengan laki-laki. Senggama berarti kontak seksual dengan penetrasi vaginal, anal (anus), oral (mulut) antara dua individu. Resiko tertinggi adalah penetrasi vaginal atau anal yang tak terlindung dari individu yang terinfeksi HIV.

Fenomena Gunung Eskasus 10156 terdeteksiHIV[+]: 90,000 130,000 (?)24Fenomena Gunung Es

Atau:Fenomena Batang Pohon Tumbang di Sungai: Ranting kecil terlihat di permukaan air, tetapi batang pohon lapuk yang lebih besar terendam di bawah permukaan air sungai.

Diagnosis Infeksi HIV pada dewasa dan remaja dilhat dari perilaku sex dan kategori transmisi, 200940 negara dan 5 area dependen Amerika Serikat. Sumber: CDC, 2009 Penularan

Darah terinfeksi

Hubungan seksjarum terkontaminasiIbuanak72626PERTUKARAN CAIRAN TUBUH DENGAN ORANG YANG SUDAH TERINFEKSI.VAGINAL, ANAL, ORAL, DARAH

MENGGUNAKAN ALAT SUNTIK BERSAMA ORANG YANG SUDAH TERKONTAMINASI DARAHNYA DENGAN HIVPENULARAN DARI IBU KE ANAKMASA KEHAMILAN, MELAHIRKAN , PEMBERIAN ASI

Hubungan Sosial

HIV tidak menular melalui 82727You cannot get HIVSocializing or casually living with people with HIV or AIDSHugging, touching or kissing someone with HIV or AIDSUsing the same clothes, eating utensils, drinking fountains, toilets, telephones or computers as people with HIV or AIDSDonating bloodFrom sweat, spit, tears, sneezing and coughing from an infected personGetting bitten by a mosquito that has bitten an infected personCaring and looking after people with HIV or AIDSWorking with people who are HIV positive

Myths about transmission

CONT........Pasien ini juga sudah menampakkan gejala infeksi opportunistik berupa BAB encer, frek. 3-5x/hari yang dialami selama beberapa bulan terakhir disertai penurunan berat badan yang drastis, adanya plak putih (candidiasis oral) pada seluruh mulut bagian dalam. Etiologi dari plak putih pada kasus ini adalah infeksi dari candidiasis albicans, yang merupakan penyebab tersering munculnya plak putih pada mulut penderita HIV.

Cont.....Keluhan nyeri perut dan demam kurang lebih 2 bulan SMRS yang dirasakan oleh pasien, Kadang disertai dengan perasaan mual, muntah, dan pemeriksaan USG di dapatkan kesan hepatomegali dan nodul-nodul lien bersepta. Hal ini disebabkan karena pada pasien HIV juga bisa menyebabkan gangguan pada sistem hepatobilier Cont........Dari hasil pemeriksaan darah rutin yang telah dilakukan, pada pasien ini terjadi penurunan persen limfosit hingga 8,4% dan penurunan jumlah leukosit 3.500/mm3, dimana limfosit normal adalah 20-40% dan leukosit normal adalah 4000-10000/mm3. Hal ini sesuai teori yang ditemukan pada pasien-pasien HIV dimana terjadi penurunan jumlah dari limfosit disebabkan karena virus HIV menyerang CD4+ yang merupakan bagian dari limfosit T. Selain itu dari hasil hitung leukosit juga didapatkan persen granulosit meningkat yang menandakan jumlah leukosit PMN (polimorfonuklear) meningkat. Cont,,,....Pada pasien ini didapatkan kadar Hb 9,3gr/dl dengan nilai MCV normal dan MCH kurang dengan kesan anemia normositik hipokrom. Anemia jenis normositik hipokrom bisa ditemukan pada pasien-pasien dengan penyakit kronik, misalnya pada infeksi penyakit lama seperti HIV/AIDS. Pada kasus ini untuk memulai terapi antiretroviral perlu dilakukan pemeriksaan jumlah CD4. Hal tersebut adalah untuk menentukan apakah penderita sudah memenuhi syarat terapi antiretroviral atau belum. Namun, tidak tersedia pemeriksaan CD4, maka penentuan mulai terapi ARV adalah didasarkan pada penilaian klinis. Sesuai dengan pedoman nasional tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi antiretroviral 2012 maka pada pasien ini dianjurkan untuk memulai terapi antiretroviral karena pasien ini sudah memasuki stadium klinis III dimana pada pasien ini terdapat gejala klinis BAB encer tanpa penyebab yang jelas kurang lebih 2 bulan yang lalu, demam berkepanjangan kurang lebih 2 bulan yang lalu, kandidiasis oral disertai dengan penyakit hati

Cont......Saran pengobatan pada pasien ini yaitu direncanakan untuk pemberian terapi antiretroviral dengan lini pertama yaitu 2NRTI + I NNRTI. Pasien ini memiliki kadar hemoglobin yang rendah maka obat dari golongan NRTI yang dianjurkan adalah stavudin (d4t), Lamivudin (3TC) dan golongan NNRTI adalah Nevirapine (NVP), dengan memperhatikan efektivitas, efek samping/toksisitas, interaksi obat, kepatuhan dan harga obat. Hal ini sesuai dengan Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan terapi Antiretroviral 2012pengobatan suportif, yaitu untuk mengatasi infeksi oportunistik dan Memperbaiki keadaan umum (Infus, Transfusi darah, Diet, Menjaga kebersihan, Istirahat, Olahraga, Relaksasi, meditasi dukungan Psikososial (Dzikir, doa bersama, Pekerjaan, Penerimaan lingkungan).

Perjalanan Infeksi HIVHIV tubuh mns inkubasi 5-10 th gejala AIDSTampak sehatBertahapbertambah beratmeninggalPeriode jendela(window period)3-6 blHIV (-)menular

Kriteria diagnostik whoStage 1Short, flu-like illness - occurs one to six weeks after infection Mild symptoms Infected person can infect other people

Stadium Klinis IIBerat badan menurun 10% dari BB semula

Diare kronis yang tidak diketahui penyebabnya berlangsung > 1 bulan

Demam tanpa sebab yang jelas (intermiten atau konstan) > 1 bulan

Kandidiasis Oral (thrush)

Hairy leukoplakia oral

TB paru dalam 1 tahun terakir

Infeksi bakteri berat (pnemonia, pyomiositis)

Skala Aktivitas 3 : selama 1 bulan terakir tinggal di tempat tidur 1 bln/demam >1 bln yg tidak disebabkan penyakit lain)Pneumocystis carinii pneumoniaToxoplasmosis pada otakCryptosporidosis dgn diare >1 bulanCryptococcosis, extrapulmonaryCMV pada organ selain hati,limpa,limfonodusHerpes simplex virus (HSV) mucocutaneous >1 bulan, Progressive multifocal leukonenphalopathy (PML)Mikosis disseminata (histoplasmosis, coccidioidmycosis)Candidisis esofagus,trakea/paruAtypical mycobacteri disseminaLimfoma dan Kaposi sarkomaHIV ensefalopatiEkstrapulmonary tuberculosis

Blood Detection TestsHIV enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA)Screening test for HIVSensitivity > 99.9%Western blotConfirmatory testSpeicificity > 99.9% (when combined with ELIZA)HIV rapid antibody testScreening test for HIVSimple to performAbsolute CD4 lymphocyte countPredictor of HIV progressionRisk of opportunistic infections and AIDS when