LAPORAN KASUs chf
description
Transcript of LAPORAN KASUs chf
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. C DENGAN (CHF)
DIRUANG UPJ (Unit Penyakit Jantung) RSUD JOMBANG
Disusun oleh :
ELSA PUTRI LAHUDIN
PRODI S1 KEPERAWATAN
13.321.0020
STIKES INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2014
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn C DENGAN CHF
DI RUANG UNIT PENYAKIT JANTUNG RSUD
JOMBANG
PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 10 MEI 2014 Praktikan : Elsa Putri L.Jam : 16:00 WIB NIM : 13.321.0020Ruang : UPJNo. Reg. : 749268
Identitas
Nama pasien : Tn. C
Umur : 59 tahun
Jenis kelamin : Laki- laki
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : TNI
Pekerjaan : Purnawirawan TNI
Alamat : Jl. Lamongan VIII/5 kelurahan sampangan Sidoarjo
MRS : 05 mei 2014, Jam 10.00 WIB, diantar istri dan anak
Tgl pengkajian : 10 mei 2014, Jam 16.00 WIB
Penanggung jawab :
Nama : Ny. K
Umur : 50 tahun
Hubungan dg pasien : Istri
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jl. Lamongan VIII/5 kelurahan sampangan sidoarjo
1.1 Riwayat keperawatan
1.1.1 Keluhan utama
Sesak nafas
1.1.2 Riwayat Perawatan sekarang
± 1 minggu yang lalu penderita merasa jika berjalan jauh nafasnya menjadi
sesak, jika dipakai istirahat sebentar dirasakan lumayan. ± 4 hari yang lalu
sesak dirasakan semakin parah, jika istirahat dirasakan masih sesak, sesak
berkurang jika tidur tetapi menggunakan bantal tinggi. Batuk (+) dahak
berwarna putih, pilek (-).
± 1 hari yang lalu penderita merasakan sesak semakin parah, jika tiduran perut
juga terasa tertekan kemudian penderita ke Poli Garuda dianjurkan untuk
mondok di RSDK.
1.1.3 Riwayat keperawatan yang lalu
Sebelumnya pasien sudah pernah mondok di RS, pasien mempunyai riwayat
hipertensi tetapi riwayat DM dan Asma disangkal.
1.1.4 Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada penderita yang sakit seperti ini.
GENOGRAM
Keterangan :Laki- laki Pasien Meninggal
Perempuan Tinggal serumah
POLA FUNGSIONAL GORDON
1. Pola manajemen kesehatan
Pasien mengatakan jika ada keluarga yang sakit maka segera dibawa tempat
pelayanan kesehatan terdekat baik itu poliklinik maupun dokter. Saat pasien
sakit, ia berusaha untuk mendatangi tempat pelayanan kesehatan guna
kesembuhan penyakitnya.
2. Pola nutrisi
Sebelum sakit pasien makan dengan porsi sedang 3 x sehari ditambah
makanan ringan serta minum 6 gelas/ hari air putih, saat sakit pola makan
berkurang, terkadang tidak habis karena keluhan sesak nafas dan minum air
putih ½ - 1 gelas perhari.
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit pasien BAB 1x / hari dan BAK 4 x / hari tanpa dibantu orang
lain, saat sakit pasien dalam BAB dan BAK di Bantu oleh keluarga. BAB
dalam sehari sewaktu sakit 1-3 kali perhari dan BAK pasien masih sehari 3
kali.
4. Pola aktivitas
Saat sebelum sakit pasien beraktivitas seperti biasa sebagai Purnawirawan
TNI, pekerjaan yang dilakukan adalah hanya dirumah berkumpul keluarga.
Diwaktu sakit sebelum masuk rumah sakit pasien jarang berkumpul dengan
keluarga. Saat dirawat dirumah sakit pasien tidak bisa kumpul keluarga karena
sakit yang dialami.
5. Pola motorik dan kognitif
Pasien setiap harinya melakukan pekerjaan rumah dan mempunyai tanggung
jawab menjadi kepala rumah tangga. Saat sakit pasien tidak bisa melakukan
itu semua karena kondisinya saat ini tidak memungkinkan sehingga pasien
merasa ingin sekali sembuh agar dapat melakukan semua yang pernah ia
lakukan.
6. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit pasien tidak ada keluhan dengan kebiasaan tidurnya yaitu 6- 8
jam/ hari. Ketika sakit pasien mengeluh kesulitan untuk tidur karena
merasakan nyeri dan sesak nafas.
7. Pola persepsi diri dan konsep diri
Pasien bingung dengan keadaannya saat ini namun setelah tahu tentang
penyakitnya ia merasa bahwa dirinya akan sembuh.
8. Pola hubungan sosial
Hubungan pasien di rumah tangga baik terbukti selama sakit ia selalu
ditunggui oleh istrinya. Dengan tetangga serta kerabat keluarga yang lainpun
baik bahkan dengan perawat ia sangat komunikatif.
9. Pola seksualitas dan reproduksi
Sebelum sakit pasien masih melakukan hubungan seksual tanpa hambatan.
Namun setelah sakit pasien merasakan ada hambatan dalam berhubungan
karena penyakitnya.
10. Pola mengatasi permasalahan hidup
Pasien selalu memusyawarahkan dengan keluarga bila ada masalah, termasuk
dengan penyakit yang dialami saat ini.
11. Pola nilai dan kepercayaan/ agama
Sebelum sakit pasien masih menjalankan ibadah rutin sebagai seorang muslim
namun selama sakit pasien kesulitan untuk menjalankan sholat.
1.2 Pemeriksaan fisik
Kesadaran : GCS = E4 –M6 –V5=15 (normal)
KU : Sesak (+)
Nadi : 76x/ menit
Pernafasan : 30x/ menit
Suhu tubuh : 36,4 0 C
Tekanan darah : 150/ 80 mmHg
Kulit :
Turgor baik, tidak terdapat pitting edema, warna kulit sawo matang, tidak ada
hiperpigmentasi, sianosis (-).
Kepala :
Bentuk kepala mesosephal, agak kotor, sedikit berbau, rambut beruban mudah
dicabut dan tidak ada lesi, pusing (-)
Mata :
Isokor, reflek pupil simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikteric, tidak
ptosis, koordinasi gerak mata simetris dan mampu mengikuti pergerakan benda
secara terbatas.pucat
Hidung :
Simetris, bersih, tidak ada polip hidung, kadang tampak nafas cuping hidung
sewaktu sesak nafas.
Telinga :
Simetris, bersih, tidak ada tanda peradangan ditelinga/ mastoid. Cerumen tidak
ada, reflek suara baik dan tidak berdengung.
Mulut :
Bibir tidak cyanosis, mukosa mulut lembab, tonsil tidak membesar.
Leher :
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thiroid, vena jugularis tidak membesar.
Dada :
Jantung :
▪ Inspeksi : Ictus cordis tak tampak
▪ Palpasi : Ictus cordis teraba di IC V- VI sinistra..
▪ Perkusi : Terdengar suara pekak.
▪ Auskultasi : Terdengar bunyi jantung I-II.
Paru- paru :
▪ Inspeksi : Simetris, statis dinamis
▪ Palpasi : Tactil fremitus normal
▪ Perkusi : Terdengar suara sonor seluruh lapisan paru
▪ Auskultasi : Terdengar suara ronchi
Perut :
Bentuk perut simetris, tidak ditemukan distensi abdominal dan tidak ada
pembesaran hepar dan bising usus normal.
Ekstrimitas :
Terlihat ada pitting oedem pada ekstrimitas inferior sedangkan pada ektrimitas
superior tidak ada pitting oedem.
1.3 Pemeriksaan diagnostik
Laboratorium
Tanggal 29 mei 2005
Glukosa pp 2 jam 160,0 mg/dl Nilai normal
▪ Asam urat : 8,70 mg/dl 2,60-7,20 mg/dl
▪ Cholesterol : 208 mg/dl 50-200 mg/dl
▪ Trigliserida : 86 mg/dl 30-150 mg/dl
▪ HDL Cholesterol: 25 mg/dl 35-60 mg/dl
▪ LDL Cholesterol: 146 mg/dl 62-130 mg/dl
Program terapi :
Posisi ½ duduk (semi fowler)
infus D5%
O2 3-9 lt/mnt
Digosim 2 x ½ tb
Larix inj. 2 x 1 amp
Captopril 3 x 25 mg
Spinolactum 1 x 25 mg
Nebulizer (bisolvon 2 cc: atrovent
2 cc: NaCl 0,9 % 2 cc)
Inj. Ceftriaxon 1x1 gr
Simuartatin tab 1 x 10 mg
(malam)
Allopminol tab 2 x 100 mg
Diet lunak 1700 kkal rendah
NO TGL/ JAM DATA FOKUS ETIOLOGI DIAGNOSA TTD
1.
2.
10 –05 – 2014
20.00 WIB
11–05 – 2014
16:00 WIB
DS: Pasien mengatakan kalau
sedikit melakukan aktivitas
tubuhnya terasa lemas dan
dadanya sakit
DO : Pasien terbaring dengan
posisi ½ duduk
DS : pasien sering bertanya
tentang bagaimana
perkembangan
penyakitnya.
DO : pasien terus menyakan
hal yang sama, wajah
gelisah,insomnia.nampak
resah dan ketakutan.
Intoleransi aktivitas
berhubungan
dengan kelemahan
otot
Cemas
berhubungan
dengan kurangnya
pengetahuan dan
hospitalisasi
Gagal jantung kongestif
Kurang pengetahuan
Cemas
Metabolisme an aerob
Timbunan asam laktat meningkat
Fatique
Intoleransi aktivitas
ANALISA DATA
INTERVENSI
No TGL/JAM DP TUJUAN INTERVENSI TTD1. 10 –05 –
2014
20.00 WIB
. 1 Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam
dengan :
NOC:
-Energy Conservation
-Self Care ADL
Kriteria Hasil:
- Dapat memenuhi kebutuhan ADL
secara mandiri.
- Menurunnya kelemahan dan
kelelahan
- Tanda vital dalam rentang
normal.
NIC:
Energy Management
-observasi adanya pembatasan
klien dalam beraktifitas
-kaji adanya factor yang
menyebabkan kelelahan.
-Periksa tanda vital sebelum
dan sesudah aktivitas.
-Evaluasi peningkatan intoleran
aktivitas
-Monitor respon kardiovaskuler
terhadap aktifitas
-monitor sumber nutrisi dan
energi yang adekuat
-Melibatkan keluarga
membantu ADL
Activity Therapi
-Kolaborasikan dengan tenaga
Rehabilitasi medik dalam
merencanakan progam terapi
yang tepat.
-Bantu px untuk
mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan.
-Bantu px untuk mendapatkan
alat bantuan aktivitas seperti
kursi roda dan krek.
-Monitor respon
fisik,emosi,sosial dan spiritual.
2. 11–05– 2014
16:00 WIB
2 Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1 x 24 jam
dengan:
NOC
Anxiety control
Coping
kriteria hasil :
- Pasien mempu mngidentifikasi
dan mengungkapkan gejala
cemas.
- Mengidentifikasi,mengungkapka
n dan menunjukkan teknik untuk
mengontrol cemas.
- Vital sign normal
- Posturtubuh,ekspresi
wajah,bahasa tubuh, dan tingkat
aktivitas menunjukkan kurangnya
kecemasan
NIC
Anxieting Reduction
-gunakan pendekatan
menenangkan.
-jelaskan semua prosedur
selama dilakukan prosedur.
-dorong px untuk
mengungkapkan perasaannya
-instruksikan px untuk
menggunakan teknik relaksasi.
-dengarkan dengan penuh
perhatian
-berikan penjelasan tentang
penyakitnya
-Kolaborasi dengan tim medis
tentang pemberian obat
IMPLEMENTASI
No TGL/ JAM DP TIDAKAN KEPERAWATAN RESPON TTD
1.
2.
10– 05 – 2014
16.00 WIB
11–05 – 2014
16:00 WIB
1
2
-Melakukan observasi adanya pembatasan
klien dalam beraktifitas
-Mengkaji adanya factor yang
menyebabkan kelelahan.
-Memeriksa tanda vital sebelum dan
sesudah aktivitas.
-Mengevaluasi peningkatan intoleran
aktivitas
-Memonitor respon kardiovaskuler
terhadap aktifitas
-Memonitor sumber nutrisi dan energi
yang adekuat
-Melibatkan keluarga membantu ADL
-Melakukan kolaborasi dengan tenaga
Rehabilitasi medik dalam merencanakan
progam terapi yang tepat.
-Membantu px untuk mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukan.
-Membantu px untuk mendapatkan alat
bantuan aktivitas seperti kursi roda dan
krek.
-Melakukan Monitoring respon
fisik,emosi,sosial dan spiritual px.
-megunakan pendekatan menenangkan.
-Menjelaskan semua prosedur selama
dilakukan prosedur.
-Mendorong px untuk mengungkapkan
perasaannya
-Meinstruksikan px untuk menggunakan
Pasien mampu
bergerak kekanan dan
kekiri serta sudah dapat
melakukan aktivitas
dngan sendiri meskipun
terkadang
membutuhkan bantuan
keluarga.
Pasien mengatakan
kalau ia sudah mengerti
tentang kondisinya
tapibelum menerima
kondisinya..
teknik relaksasi.
-Mendengarkan dengan penuh perhatian
-Memberikan penjelasan tentang
penyakitnya
-Melakukan Kolaborasi dengan tim medis
tentang pemberian obat
CATATAN PERKEMBANGAN
No TGL/ JAM DP CATATAN PERKEMBANGAN TTD
1. 02– 06 – 2005
16.00 WIB
1 S : pasien mengatakan tubuhnya masih terasa lemah saat beraktivitas
O : pasien beraktivitas ringan kemudian istirahat karena merasa
lemah.
T: 110/80 mgHg
N: 88 x/mnt
t : 36,60C
Rn: 28 x/mnt
A : Masalah belum teratasi
2.
.
02– 06 – 2005
16.00 WIB
2
P: Monitor tanda-tanda vital dan keadaan umum pasien
S : Pasien tahu akan kondisinya.
O: Pasien sulit diajak diskusi dan pasien tidak bisa untuk
menjelaskan kembali tentang kodisinya.
T: 130/90 mgHg
N: 80 x/mnt
t : 36,60C
Rn: 27 x/mnt
A : masalah belum teratasi