Laporan Isolasi Amilum Dan Uji Iod

18
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA Isolasi Amilum (Pati) pada Kentang (Solanum Tuberosum) serta Uji Iodida untuk Amilum dalam suasana Asam, Basa dan Netral (Selasa, 31 Maret 2015) ANGELIA M. R. KARUNDENG 12 300 169 ILMU KIMIA / SEM VI

description

Universitas Negeri Manado

Transcript of Laporan Isolasi Amilum Dan Uji Iod

LAPORANPRAKTIKUM BIOKIMIAIsolasi Amilum (Pati) pada Kentang (Solanum Tuberosum) serta Uji Iodida untuk

Amilum dalam suasana Asam, Basa dan Netral(Selasa, 31 Maret 2015)

ANGELIA M. R. KARUNDENG

12 300 169ILMU KIMIA / SEM VIJurusan Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

2015LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIAA. Judul Praktikum

: Isolasi Amilum (Pati) pada Kentang (Solanum Tuberosum) serta Uji Iodida untuk Amilum dalam

suasana Asam, Basa dan Netral

B. Hari/Tanggal Praktikum: Selasa, 31 Maret 2015C. Tujuan Percobaan

: Untuk mengekstraksi/mengisolasi serta menentukan kadar amilum (pati) yang terkandung dalam umbi kentang. Untuk mengamati reaksi dan perubahan warna yang terjadi ketika dilakukan uji iodida pada larutan amilum dalam suasana asam, basa dan netral saat dipanaskan.

D. Dasar Teori

: Karbohidrat merupakan aldehida dan keton polihidroksi atau turunannya. Karbohidrat memiliki berbagai macam sifat. Contohnya, sukrosa (gula pasir) dan kapas, dimana keduanya merupakan karbohidrat. Salah satu perbedaan utama antara berbagai jenis karbohidrat adalah ukuran molekulnya (Fessenden, 1982). Kebanyakan karbohidrat memiliki rumus empiris (CH2O) n dan ada beberapa yang juga mengandung nitrogen, fosfor, atau sulfur (Nelson, 2004).Monosakarida merupakan karbohidrat terkecil dan tak dapat dihidrolisis menjadi satuan yang lebih kecil. Disakarida merupakan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan monosakarida yang dihubungkan oleh suatu hubungan glikosida dari satu satuan ke suatu gugus OH satuan kedua. Hidrolisis asam suatu disakarida menghasilkan kedua monosakarida tersebut. Sedangkan suatu polisakarida merupakan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan glikosida.

Pati merupakan polisakarida yang paling banyak kedua. Pati dapat dipisahkan menjadi dua fraksi utama jika ditambahkan air panas. Dimana sekitar 20% pati adalah amilosa (larut) dan 80% sisanya adalah amolipektin (tidak larut).

Amilosa jika dihidrolisis akan menghasilkan D-glukosa. Terdapat 250 satuan glukosa atau lebih per molekul amilosa; dimana banyaknya satuan bergantung pada jenis hewan atau tumbuhan itu. Molekul amilosa akan membentuk spiral di sekitar molekul I2 dan akan menimbulkan warna biru tua dari reaksi ini.

Gambar 1. Struktur Amilosa

Gambar 2. Pati yang telah diberi Iodin

Sumber : Wikipedia.org

Amilopektin adalah suatu polisakarida yang jauh lebih besar dibandingkan amilosa, dan mengandung 1000 satuan glukosa atau lebih per molekul. Seperi rantai dalam amilosa, rantai utama dari amilopektin mengandung 1,4`--D-glukosa. Hidrolisis lengkap amilopektin hanya menghasilkan D-glukosa, tapi hidrolisis tak lengkap menghasilkan campuran disakarida maltosa dan isomaltosa.

Gambar 3. Struktur Amilopektin

Sumber : Wikipedia.org

E. Alat dan Bahan

:Peralatan

Parutan (Grater) Pisau Saringan teh Pengaduk Beaker 250 mL Beaker 100 mL

Gelas ukur 100 mL

Tabung reaksi

Pipet tetes

Neraca ohaus

Pemanas

Hotplate

Kawat kasa

Oven

Rak tabung reaksi

Timbangan digital

Penjepit tabung reaksi

Bahan

Kentang (Solanum tuberosum) Serbuk Amilum (Pati) HCl 0,01 M NaOH 0,1 M Etanol 70 % Aquadest Larutan Iod

F. Prosedur Kerja

:Percobaan Isolasi Amilum SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

dimasukan SHAPE \* MERGEFORMAT

dimasukan SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

Percobaan Uji Iodida untuk Amilum SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

G. Hasil Pengamatan

:Isolasi Amilum dari Kentang

Massa amilum yang diisolasi

= 6,58gramMassa total Kentang yang digunakan = 100 gramKadar Amilum

= 6,58 %

Uji iodida untuk Amilum

PerubahanTabung I

(Amilum + Air)Tabung II

(Amilum + HCl)Tabung III

(Amilum + NaOH)

Warna sebelum ditambahkan larutan iodPutihPutihPutih

Warna setelah ditambahkan larutan iodBiru GelapBiru gelap kehijauanPutih keruh

Warna setelah dipanaskanBening kebiruan + endapan biru tuaBiru gelap-

Warna setelah didinginkanBiru gelapHitam kebiruan-

H. Pembahasan

:Pada percobaan isolasi amilum, awalnya sampel kentang diekstrak dengan aquadest kemudian setelah didapatkan endapan putih. Endapan ini kemudian didekantasi dengan larutan etanol. Kemudian endapan yang didapat, dikeringkan dalam oven sehingga didapatkan 6,58 gram serbuk amilum dalam sampel kentang sebanyak 100 gram. Jadi kadar amilum dalam 100 gram kentang ini adalah sebanyak 6,58 %.

Selanjutnya pada percobaan kedua dilakukan uji iod pada larutan amilum dalam suasana asam, basa, dan netral. Untuk suasana netral, larutan amilum hanya ditambahkan aquadest (Tabung A). Untuk suasana asam, larutan amilum ditambahkan asam klorida (HCl) 0,01 M (Tabung B) sedangkan untuk suasana basa, larutan amilum ditambahkan natrium hidroksida (NaOH) 0,1 M (Tabung C).

Pada saat ketiga tabung yang berisi larutan amilum ini ditambahkan 3 tetes aquadest untuk tabung A, 3 tetes HCl untuk tabung B, dan 3 tetes NaOH untuk tabung C. Larutan amilum dalam ketiga tabung ini menjadi lebih bening, khususnya pada tabung C yaitu larutan amilum yang ditambahkan NaOH 0,1 M. Hal ini menunjukkan bahwa warna putih dari amilum hilang dengan adanya penambahan basa. Jadi pada pH tinggi, amilum akan mengalami denaturasi dan penurunan aktivitas.

Selanjutnya, pada saat larutan di tabung A ditambahkan larutan iod, larutan berubah warna menjadi biru gelap. Begitu juga pada larutan di tabung B, yang berubah warna menjadi biru gelap kehijauan. Hal ini menunjukkan adanya pembentukan kompleks antara amilum dan iod dimana iod akan masuk dalam kumparan helix amilum, sehingga terbentuk warna biru (Fessenden, 1982). Pada tahap ini, fungsi penambahan HCl yaitu untuk memperlancar terjadinya reaksi antara amilum dan iod sedangkan penambahan aquades adalah sebagai larutan netral sehingga dapat dilihat bahwa larutan di tabung B lebih terlihat gelap dibandingkan dengan larutan pada tabung A.

Lain hal yang terjadi pada tabung C, yaitu larutan amilum-NaOH. Setelah ditambahkan larutan iod, tidak terjadi perubahan pada larutan ini karena NaOH menghalangi terjadinya reaksi antara amilum dengan iod. Dimana iod bereaksi dengan basa sehingga tidak mengalami reaksi dengan amilum. NaOH yang sudah ada dalam larutan ini lebih dulu bereaksi dengan iod membentuk senyawa NaI dan NaOI.

Setelah ditambahkan larutan iod pada setiap tabung reaksi ini, larutan pada tabung A dan B selanjutnya dipanaskan. Saat larutan pada tabung A dipanaskan, larutan yang berwarna biru gelap lama kelamaan berubah menjadi bening dan terdapat endapan berwarna biru gelap kehijauan didasar tabung reaksi. Hal ini menunjukan terjadinya proses perenganggan pada kumparan heliks amilum, sehingga iod terlepas dan membuat warna biru yang terbentuk tadi menjadi hilang. Namun, setelah larutan ini kembali didinginkan, warna biru tersebut perlahan kembali terbentuk karena pembentukan kompleks amilum dan iod pun mulai terbentuk kembali.

Sedangkan ketika larutan pada tabung B dipanaskan, durasi larutan ini untuk menjadi lebih bening terhitung lebih lama dibandingkan dengan durasi tabung A dipanaskan. Hal ini karena pada tabung B ini ditambahkan larutan HCl yang menjaga reaksi antara amilum dan iod sehingga perenggangan kumparan heliks amilum lebih lama terjadi dan perubahan warna larutan dari biru gelap ke bening pun lebih lama terjadi. Dan setelah dibiarkan dingin, larutan pada tabung B ini pun kembali berubah warna dari biru tua ke biru gelap kehijauan.I. Kesimpulan

:Dari kedua percobaan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa : Kadar amilum dalam 100 gram kentang sampel adalah sebanyak 6,58 % Pembentukan kompleks antara amilum dan iod dimana iod akan masuk dalam kumparan helix amilum, menghasilkan larutan berwarna biru gelap

Penambahan HCl pada uji iod pada amilum yaitu untuk memperlancar terjadinya reaksi antara amilum dan iod Aquades bertindak sebagai larutan netral pada pengujian iod pada amilum Larutan NaOH dapat menghalangi terjadinya reaksi antara amilum dengan iod Kompleks amilum-iod akan terganggun jika larutan dipanaskan dan akan kembali lagi setelah dingin

DAFTAR PUSTAKA___. 2015. Amilum. http://id.wikipedia.org/wiki/Amilum. Diakses pada tanggal 05 April 2015 Pukul 00.41 WITA___. 2015. Penuntun Praktikum Biokimia : Isolasi Amilum (Pati) pada Kentang (Solanum tuberosum) serta Uji Iodida untuk Amilum dalam Suasana Asam, Basa dan Netral. FMIPA Universitas Negeri Manado : Tondano

Fessenden, R. Fessenden, J. ahli bahasa : Pudjaatmaka, A. 1982. Kimia Organik Jilid 2 Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga : JakartaNelson, D. 2004. Lehninger Principle of Biochemistry. W. H. Freeman and Company and Sumanas, Inc : AmerikaLAMPIRANPersiapan Sampel Kentang

Pengambilan endapan amilum

Dekantasi dgn aquadest

Dekantasi dengan Etanol

Proses Pengeringan Endapan Amilum

Serbuk Amilum

Pembuatan larutan amilum 1%

Larutan Amilum

Larutan Amilum setelah ditambahkan aquadest, asam, dan basa

Setelah ditambahkan 3 tetes iod masing-masing tabung reaksi

Larutan amilum-aquades-iod saat dipanaskan

Larutan amilum-aquades-iod saat didinginkan kembali

Larutan amilum-HCl-iod saat dipanaskan

Larutan amilum-HCl-iod saat didinginkan kembali

Ketiga larutan setelah didinginkan kembali

Kentang

Dicuci

digerus

100 g Kentang

Dimasukan

Beaker A yang Sudah ditimbang

Ditambah 100 mL aquadest

Diaduk

Disaring

Filtrat

Residu Kentang

Ditambah 100 mL aquadest

Diaduk

Disaring

Filtrat

Residu Kentang

Beaker B yang Sudah ditimbang

Filtrat dalam Beaker B

Didiamkan 5 menit

Didekantasi

Endapan Putih

Ditambah 100 mL aquadest

Didiamkan

Didekantasi

Endapan Putih

Ditambah 100 mL EtOH

Didiamkan

Didekantasi

Endapan Putih

Dikeringkan

Serbuk Putih

Ditimbang

HASIL

1 g Serbuk Amilum (Pati)

Dilarutkan dalam 20 mL aquadest

Larutan dingin Amilum

Ditambahkan 80 mL air panas

Larutan Amilum 1 %

Dimasukkan @ 3 tetes

Tabung Reaksi A

Tabung Reaksi A

Tabung Reaksi A

Ditambahkan 3 tetes aquadest

Diamati

Ditambahkan 3 tetes HCl 0,01 M

Diamati

Ditambahkan 3 tetes NaOH 0,1 M

Diamati

Larutan Amilum-H2O

Larutan Amilum-HCl

Larutan Amilum-NaOH

Ditambahkan 3 tetes lar. Iod

Diamati

Ditambahkan 3 tetes lar. Iod

Diamati

Ditambahkan 3 tetes lar. Iod

Diamati

Larutan

Biru Gelap

Larutan Biru gelap kehijauan

Larutan Putih Keruh

Dipanaskan

diamati

Bening kebiruan + endapan biru tua

Larutan Biru Gelap

Didiamkan

diamati

HASIL

HASIL

5