LAPORAN INDIVIDU KKLP RATNA
Transcript of LAPORAN INDIVIDU KKLP RATNA
LAPORAN INDIVIDU
KEGIATAN KKLP/STUDI BANDINGMAHASISWA STKIP YAPIM
ANGKATAN XVIIMAROS – SURABAYA – MADURA – SEMARANG – CIREBON –
BANDUNG – JAKARTA
Disusun Oleh
HAMSAH07.20717.010
BIDANG : SARANA DAN PRASARANA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANYAYASAN PERGURUAN ISLAM MAROS
( STKIP YAPIM )2010/2011
LAPORAN INDIVIDU
KEGIATAN KKLP/STUDI BANDINGMAHASISWA STKIP YAPIM ANGKATAN XVII
TAHUN AKADEMIK 2019/2011MAROS – SURABAYA – MADURA – SEMARANG – CIREBON –
BANDUNG – JAKARTA
IDENTITAS MAHASISWA
Nama : RATNAWATI. S
Nim : 07.20717.004
Jurusan : Pendidikan Bahasa Dan Seni
Program Studi : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia Dan Sastra
Daerah
Jenjang Program : Strata Satu (S1)
Bidang : Sarana Dan Prasarana
Alamat : Mannaungi Maros
Dosen Pembimbing : 1. Drs. H. Mustafa Rauf, M.Si
2. Drs. Samin Soewanto, M.Pd
ii
LAPORAN INDIVIDU
KEGIATAN KKLP/STUDI BANDINGMAHASISWA STKIP YAPIM ANGKATAN XVII
TAHUN AKADEMIK 2019/2011MAROS – SURABAYA – MADURA – SEMARANG – CIREBON –
BANDUNG – JAKARTA
IDENTITAS MAHASISWA
Nama : HAMSAH
Nim : 07.20717.010
Jurusan : Pendidikan Bahasa Dan Seni
Program Studi : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia Dan Sastra
Daerah
Jenjang Program : Strata Satu (S1)
Bidang : Sarana Dan Prasarana
Alamat : Mannaungi Maros
DOSEN PEMBIMBING
1. Drs. H. Mustafa Rauf, M.Si ( )
2. Drs. Samin Soewanto, M.Pd ( )
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil Studi Banding /
KKLP sesuai waktu yang telah ditentukan.
Laporan hasil Studi Banding / KKLP ini dapat kami selesaikan berkat
usaha dan dukungan dari pihak – pihak terkait. Oleh karena itu diucapkan terima
kasih kepada :
1. Orang tua yang senantiasa melantunkan doa dan dukungannya.
2. Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi Selatan yang telah memberikan
izin pelaksanaan kegiatan KKLP
3. Drs. H. Muh. Ikram Idrus, M.Si. selaku Ketua Yayasan Perguruan Islam
Maros yang telah mendukung kegiatan KKLP.
4. Drs. H. Hasanuddin, M.Pd. selaku Ketua STKIP YAPIM Maros yang telah
membina mahasiswa selama kegiatan KKLP berlangsung.
5. Kepala Dinas Pendidikan kota Maros, Kota Surabaya, kota Semarang, Kota
Cirebon yang telah memberikan rekomendasi pelaksanaan ke sekolah –
sekolah unggulan di wilayah.
6. Kepala SMP, SMA dan SMK yang menjadi objek kunjungan yang telah
membantu dalam proses pendataan.
7. Drs. H. Mustafa Rauf, M.Si., Takbir,S.Pd.,M.Pd, Drs. Samin Soewanto,
M.Pd., Drs. H. A. Muh. Natsir, M.Pd., Drs. Burhanuddin, M.Pd., Fatmawati,
S.Pd, M.Pd selaku dosen pembimbing dan Zainal, S.Pd selaku staf
pendamping dalam proses KKLP.
iv
8. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan KKLP ini baik secara
langsung maupun tidak langsung mulai dari awal pelaksanaan KKLP sampai
pembuatan laporan ini sehingga penulis dapat menyelesaikan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini jauh dari kesempurnaan
oleh karena minimnya pengetahuan yang dimiliki penulis sehingga penulis
senantiasa mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya membangun yang dapat
membantu penulis dalam penulisan laporan selanjutnya.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................... i
Identitas Mahasiswa........................................................................... ii
Halaman pengesahan.......................................................................... iii
Kata Pengantar.................................................................................... iv
Daftar isi............................................................................................. vi
BAB I Pendahuluan..................................................................... 1
1. Latar Belakang................................................................. 1
2. Rumusan Masalah............................................................ 2
3. Tujuan dan Manfaat......................................................... 2
BAB II Pembahasan...................................................................... 4
1. Lokasi KKLP/Studi Banding........................................... 4
a. Tahap Persiapan......................................................... 4
b. Tahap Pelaksanaan..................................................... 6
2. Deskripsi temuan.............................................................. 7
3. Analisis data..................................................................... 12
a. Faktor Pendukung...................................................... 13
b. Faktor Penghambat..................................................... 14
4. Kunjungan Wisata............................................................ 14
BAB III Penutup............................................................................. 16
1. Kesimpulan...................................................................... 16
2. Saran................................................................................. 16
Lampiran.............................................................................................
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Yayasan Perguruan
Islam Maros ( STKIP YAPIM ) sebagai salah satu lembaga tinggi pendidikan
yang diberi kepercayaan oleh pemerintah dan masyarakat untuk mendidik
calon-calon pendidik profesional. Yang telah berusaha untuk meningkatkan
mutu siswa lulusan pendidikan menengah di Kabupaten Maros,
memberdayakan tenaga pendidikan dengan mewajibkan mengikuti jenjang
pendidikan yang lebih tinggi guna menambah keterampilan dan wawasan yang
lebih universal.
Melihat kondisi pendidikan di Sulawesi Selatan khususnya di
Kabupaten Maros, masih jauh tertinggal dibanding daerah-daerah lain
khususnya di pulau Jawa. Oleh karena itu mahasiswa STKIP YAPIM Maros
menganggap bahwa kegiatan “ Studi Banding” ini merupakan salah satu upaya
untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Maros.
Sesuai dengan SK No. 008/SK/STKIP YAPIM/XI/2011 yang telah
dikeluarkan oleh Ketua STKIP – YAPIM maka dilaksanakan kegiatan studi
Banding/KKLP sebagai pengganti KKn yang dipandang lebih efektif dan
berhasil, guna sebagai salah satu persyaratan mahasiswa dalam menyelesaikan
Strata Satu (S1). Selain sebagai pengganti KKN, KKLP pun merupakan salah
satu mata kuliah yang harus di tuntaskan oleh mahasiswa dengan jumlah SKS
sebanyak 4 SKS.
1
Adapun beberapa tahap pelaksanaan KKLP yakni dimulai dari tahap
persiapan yang meliputi pembekalan, pembentukan panitia, rapat rencana
kerja, penyusunan format, kemudian dilanjutkan dengan tahap pengambilan
data pembanding di Kab. Maros. Setelah melaksanakan proses pengambilan
data pembanding dan melaksanakan berbagai persiapan, selanjutnya
dilaksanakan kunjungan ke daerah lain sebagai bahan perbandingan dengan
data yang telah diperoleh di Kab. Maros. Tahap terakhir ialah penyusunan
laporan dari setiap kunjungan dan mengupayakan penerapan hasil dari
kunjungan tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana keadaan sarana dan prasarana pada sekolah-sekolah kunjungan
di Maros dengan sekolah-sekolah kunjungan di pulau jawa?
2. Bagaimana managemen pengolahan sarana dan prasaran sekolah-sekolah
yang ada di pulau jawa dengan pengolahan sarana dan prasarana sekolah-
sekolah yang ada di Kabupaten Maros
C. TUJUAN DAN MANFAAT STUDI BANDING/KKLP
a. Tujuan
Adapun tujuan Studi Banding/KKLP adalah guna melihat secara
langsung perkembangan dan kemajuan pendidikan di Pulau Jawa
khususnya Kota Surabaya, Madura, Semarang, Cirebon, Bandung, Jakarta
sebagai bahan acuan masukan bagi pemerintah dan bagi para pengelola
pendidikan di Kabupaten Maros dengan mempertimbangkan situasi dan
kondisi yang ada sehingga mutu pendidikan akan lebih baik.
2
b. Manfaat
Adapun manfaat Studi Banding / KKLP ini dilaksanakan yaitu :
1. Menambah wawasan mahasiswa dibidang pendidikan dan ilmu
pengetahuan.
2. Sebagai sarana untuk membandingkan perkembangan pendidikan yang
ada di daerah Maros dengan daerah kunjungan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Lokasi KKLP / Studi Banding
Kota Maros
SMP Disamakan Angkasa Maros
Madura
SMP Negeri 4 Bangkalan
Semarang
SMP Pangudi Luhur Ambarawa
Cirebon
SMP Negeri 1 Cirebon
a. Tahap Persiapan
1. Pembekalan
Sebelum pemberangkatan KKLP mengadakan beberapa
pertemuan untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan
pelaksanaan KKLP di Kabupaten Maros dan Pulau Jawa. Diantaranya
kota yang hendak dikunjungi, hari dan tanggal keberangkatan, alat
transportasi yang digunakan, format isian yang akan kita olah, souvenir
untuk sekolah yang akan di kunjungi, besarnya dana dan sebagainya.
2. Rapat Pembentukan Panitia
Pembentukan Panitia KKLP diadakan pada :
Hari / Tanggal : Sabtu / 11 Desember 2010
Tempat : Kampus YAPIM Maros
4
Rapat ini dilakukan dengan pengusulan beberapa orang perwakilan
dari setiap jurusan dan kemudian dikelola dan ditentukan oleh dosen
pembimbing.
3. Rapat Pembagian Kelompok
Rapat pembagian kelompok dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal : Rabu / 4 Januari 2011
Tempat : Kampus YAPIM Maros
Dalam rapat ini dikemukakan bahwa pelaksanaan KKLP dibagi
menjadi 2 group besar ( A dan B ) setiap group dibagi lagi menjadi 4
kelompok ( I ,II , III dan IV) dengan melakukan kunjungan pada hari
yang sama dengan objek yang berbeda.
Tiap kelompok di bagi menjadi 4 (empat) kelompok dibidang
kerja yaitu :
Bidang Proses Belajar Mengajar (PBM)
Bidang Sarana dan Prasarana
Bidang Kesiswaan
Bidang Ketenagaan dan Partisipasi Komite Sekolah
4. Rapat Pembahasan Format
Rapat pembahasan format dihadiri oleh sebagian besar peserta KKLP
dan Dosen Pendamping KKLP yang dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal : Sabtu / 29 Januari 2010
Tempat : Kampus YAPIM Maros
5
5. Pelepasan KKLP
Acara pelepasana mahasiswa KKLP dilaksankan pada tanggal
26 Januari 2011 yang dihadiri oleh pihak perguruan Tinggi, dosen dan
mahasiswa peserta KKLP dan sebelumbya pada tanggal 14 Januari
2011 diadakan Kerja Bakti Sosial (BAKSOS) yang merupakan
kegiatan kerja lapangan berupa penimbunan lapangan / halaman
Kampus YAPIM Maros.
6. Pengambilan Data
Pengambilan data bandingan dilaksanakan di Kabupaten Maros
sebagai data pembanding untuk kunjungan di Pulau Jawa khususnya
Kota Madura, Kota Semarang, dan Kota Cirebon
b. Tahap Pelaksanaan
1. Tahap Pertama
Pelaksanaan kunjungan ke sekolah-sekolah yang ada di Maros
yang dilaksanakan pada senin, 31 Januari 2001, pukul 09.00 – 12.00
Wita dengan pembagian tugas dan kunjungan sebagai berikut :
Grup A
SMA Disamakan Angkasa Maros
SMA Negeri 1 Maros
SMP Neg 1 Maros
SMP Neg 1 Mandai
Grup B
SMK Negeri 1 Maros
6
SMA Negeri 2 Maros
SMP Negeri 2 Maros
SMP Disamakan Angkasa Maros
2. Tahap Kedua
Melaksanakan kunjungan kesekolah-sekolah di Pulau Jawa
khususnya di Madura, Semaramh, dan Cirebon yang akan
dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2011 sampai dengan 2 Maret
2011.
Melaksanakan kunjungan ke pulau Jawa (kota Surabaya)
dengan mekanisme pemberangkatan yang di bagi menjadi 3 kelompok
pemberangkatan, yakni pemberangkatan pertama pada tanggal 24
Februari 2011 pukul 06.00 Wita dengan pesawat Batavia, selanjutnya
pemberangkatan kedua pada tanggal 24 Februari 2011 pukul 09.00
Wita dengan pesawat merpati, dan yang terakhir tanggal 24 Februari
2011 pukul 20.00 Wita. Kunjungan dimulai di Kota Madura pada hari
sabtu tanggal 26 Februari 2011 dengan mrngunjungi SMP Negeri 4
Bangkalan. Hari selasa tanggal 1 Maret 2011 mengunjungi SMP
Pangudi Luhur Ambarawa Kab. Semarang dan hari Rabu tanggal 2
Maret 2011 mengunjungi SMA Negeri 1 Cirebon.
2. Deskripsi Temuan
Pada bagian pembahasan ini akan diuraikan hasil temuan di bidang
sarana dan prasarana, berikut ini penjelasan bidang tersebut :
7
SMP Disamakan Angkasa Maros
Sekolah ini terletak di Kabupaten Maros tepatnya di Jl. Datoka
Lahuta Hasanuddin Mandai. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah
yang memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai, akan tetapi
secara fisik masih perlu dibenahi, antara lain ialah ketersediaan ruang
kelas yang lebih minim dari jumlah kelompok belajar yang ada. Ruang
kelas yang tersedia adalah sembilan ruangan, akan tetapi kelompok belajar
pada sekolah tersebut ada dua belas maka tiga kelompok lainnya
menggunakan aula sebagai tempat melaksanakan proses belajar mengajar.
Di sekolah ini terdapat laboratorium IPA, laboratorium bahasa dan
laboratorium komputer. Untuk tempat ibadah / musholla untuk sementara
menggunakan sebagian areal aula, jadi aula yang ada di sekolah ini,
memiliki tiga fungsi sekaligus yakni sebagai aula itu sendiri, sebagai
tempat ibadah dan sekaligus sebagai ruang kelas. Dari segi kesehatan
disediakan satu ruang UKS, satu ruang BK untuk bimbingan siswa dan
satu ruang keterampilan untuk menyimpan berbagai macam alat musik dan
juga hasil karya siswa.
Untuk fasilitas perpustakaan, disediakan 1.496 judul buku yang
meliputi buku teks utama, fiksi, non-fiksi dan berbagai macam bacaan
yang dapat menambah wawasan siswa. Selain itu disediakan pula 5 buah
kamus bhs. Indonesia dan 8 buah kamus Bhs. Inggris, sedangkan untuk
kamus bahasa lainnya sampai sekarang belum disediakan. Sedangkan
8
untuk fasilitas olah raga telah disediakan lapangan basket di ruang lingkup
sekolah yang biasa digunakan untuk olah raga – olah raga lainnya, kecuali
untuk olah raga yang membutuhkan lahan yang luas digunakan lapangan
umum yang ada tidak jauh dari lokasi sekolah ini.
SMP Negeri 4 Bangkalan Madura
Smp Negeri 4 Bangkalan yang beralamatkan jalan Kapten Syafri
No. 68 Bangkalan yang letaknya cukup strategis yang didirikan pada tahun
1969. Pada awalnya sekolah ini disebut dengan SKP (Sekolah
Keterampilan Putri) dan pada tahun 1980 berulah sekolah ini berubah
menjadi SMP yang hingga saat ini terdiri dari 18 Ruangan kelas.
Berdasarkan hasil yang kami peroleh dari kunjungan SMP Negeri 4
Bangkalan Madura, maka dapat dikatakan bahwa sarana dan prasarana
yang dimiliki sekolah ini sudah cukup memadai. Untuk menunjang
pelajaran di kelas, guru-gur menggunakan infokus/LCD dan sebagian
kelas menggunakan OHP / slide. Dibidang kesehatan, pihak sekolah
mengyapkan ruang UKS sebagai ruang perawatan untuk siswa ataupun
pihak sekolah lainnya. Disekolah ini, terdapat ruang multimedia yang
digunakan untuk berbagai keperluan diantaranya untuk menyimpan hasil
karya siswa karena untuk sementara belum tersedia ruang keterampilan
khusus untuk menyimpan hasil kerajinan dari siswa-siswa SMP Neg. 4
Bangkalan ini sedangkan untuk fasilitas olah raga, sarana dan prasarana
yang tersedia masing sangat minim khususnya dalam penyediaan lahan
atau laparang olah raga. Karena area sekolah yang tidak begitu luas maka
9
pihak sekolah hanya dapat menyediakan sebuah lapangan basket yang
kemudian difungsikan untuk olah raga – olah raga lainnya.
SMP Neg. 4 Bangkalan Madura ini, mempunyai latar belakang
orang tua yang sangat beragam. Hal ini sangat menunjang tersedianya
sarana dan prasarana yang dapat menunjang PBM (Proses Belajar
Mengajar)
SMP Pangudi Luhur Ambarawa
Sekolah ini terletak di Jl. Mgr. Sugiyapranata 191 Ambarawa
Kabupaten Semarang. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah swasta
dibawah naungan yayasan katolik dan didirikan pada tanggal 19 Agustus
1928. Sekolah ini merupakan sekolah unggulan dan ditetapkan sebagai
Sekolah Berstandar Nasional (SSN) pada tanggal 24 April 2007.
Dari segi sarana dan prasarana, sekolah ini memiliki fasilitas yang
lengkap dengan ruang kelas terdiri dari 15 ruangan dimana setiap ruangan
dilengkapi dengan AC, TV,LCD dan juga tetap menyediakan white board
sebagai media dalam proses belajar mengajar. Selain ruang kelas, juga
tersedia ruangan-ruangan khusus untuk proses belajar mengajar seperti
ruangan bahasa, matematika, dan lain-lain dimana pada setiap ruangan
tersebut tersedia seorang guru yang bertanggung jawab dibidangnya dan
siswa yang mencari ruangan tersebut sesuai dengan jadwal pelajarannya.
Selain itu juga disediakan ruang multi media dan ruang audio visual
sebagai penunjang proses belajar mengajar.
10
Untuk fasilitas olah raga, dari beberapa sekolah sasaran kunjungan
dan sekolah pembanding, sekolah SMP Pangudi Luhur merupakan satu-
satunya sekolah yang memiliki lapangan olah raga yang sangat memadai,
mulai dari lapangan volly, basket, bulu tangkis, tenis meja, sepak bola,
sepak takraw bahkan meja billiard. Sedangkan untuk pengembangan
keterampilan siswa disediakan sebuah aula dengan tatanan yang sangat
menarik untuk pementasan hasil kreatifitas siswa dan juga tersedia 1 set
perlengkapan drum band.
Untuk perpustakaan dan ruang kesehatan (UKS) kami belum dapat
menyediakan data karena tidak tersedianya informan dan data lengkap
yang dijanjikan oleh pihak sekolah. Adapun mengenai deskripsi yang kami
susun ini merupakan hasil pengamatan secara langsung dan dari profil
sekolah yang ditampilkan.
SMP Negeri 1 Cirebon
SMP Neg. 1 Cirebon berdiri pada tahun 1925 yang beralamat di
Jalan Siliwangi No. 125 Kota Cirebon. Sekolah ini merupakan salah satu
sekolah unggulan dikota tersebut dan pada tahun 2008 terpilih sebagai
Rintisan Sekolah Berstandar internasional (RSBI).
Pada umumnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMP
Negeri 1 Cirebon sudah cukup memadai. Ruang belajar yang digunakan
sebanyak 25 kelas dan dilengkapi pula dengan fasilitas laboratorium fisika,
biologi, bahasa dan laboratorium komputer, ruang multi media dan gedung
sanggar / ruang keterampilan yang menyediakan berbagai alat musik
11
modern. Untuk fasilitas ibadah disediakan sebuah masjid yang cukup luas,
selain untuk shalat 5 waktu masjid tersebut juga rutin digunakan untuk
shalat jum’at bersama keluarga besar SMP Neg. 1 Cirebon.
Dari kunjungan di SMP Neg. 1 Cirebon ini kami menemukan
ruang perpustakaan dengan luas 7 x 18 M. perpustakaan ini dibagi menjadi
dua bagian yakni perpustakaan manual dengan jumlah judul buku yang
cukup banyak dan perpustakaan digital yang dilengkapi oleh7 set
komputer yang menggunakan sistem on line internet. Sedangkan untuk
fasilitas olah raga khususnya lapangan masih menggunakan lapangan
umum yang terletak tidak jauh dari lokasi SMP Neg. 1 Cirebon.
Dalam proses belajar mengajar di kelas, tiap kelas dilengkapi
dengan AC, TV dan infokus / LCD sehingga memberikan kenyamanan
bagi siswa dan guru serta memperlancar proses belajar mengajar di kelas.
3. Analisis Data
Dari hasil kunjungan yang telah dilakukan baik disekolah pembanding
di kabupaten Maros maupun di sekolah-sekolah kunjungan di Pulau Jawa
dapat kita lihat adanya perbedaan yang besar, baik dari segi fasailitas sekolah
maupun dari segi kualitas / prestasi siswa.
Khusus pada bidang sarana dan prasarana, perbedaan antara sekolah
pembanding dengan sekolah kunjungan nampak bahwa masih banyak hal
yang perlu kita benahi untuk meningkatkan mutu pendidikan dan menciptakan
sumber daya manusia yang lebih berkualitas.
12
Dari segi bangunan sekolah perbedaan yang nampak hanya sekitar 30
% dan ruang – ruang yang tersediapun ada disekolah pembanding di
Kabupaten Maros, begitupun untuk fasilitas olah raga dan laboratorium. Akan
tetapi, kita tertinggal dari segi fasilitas pendukung seperti LCD, jaringan
internet dan sebagainya. Sebagian besar sekolah kunjungan sangat
memperhatikan kenyamanan siswa dalam memperoleh pelajaran, oleh sebab
itu berbagai fasilitas disediakan seperti AC, OHP, LCD dan beberapa fasilitas
lain yang dapat membantu proses belajar mengajar.
Adanya perbedaan ini sangat dipengaruhi oleh kondisi masyarakat dan
anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk bidang pendidikan. Rata-
rata anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat adalah sekitar 80 %
untuk membenahi bidang pendidikan, sedangkan di daerah kita anggaran yang
tersedia masih minim sehingga sulit untuk mengadakan berbagai fasilitas
penunjang pendidikan.
a. Faktor Pendukung
Adapun faktor pendukung dalam pengambilan data baik disekolah
pembanding di Kabupaten Maros maupun di sekolah-sekolah kunjungan di
Pulau Jawa adalah sebagai berikut :
Letak sekolah kunjungan yang strategis, mudah dijangkau oleh
kendaraan
Tersedianya narasumber yang dapat memberikan informasi lengkap
tentang data yang di inginkan
13
Situasi sekolah yang nyaman termasuk penyambutan hangat dari pihak
sekolah
Adanya izin dari pihak sekolah untuk bisa melihat langsung sarana dan
prasarana yang ada disekolah tersebut
b. Faktor Penghambat
Dalam sebuah kegiatan pasti ada hambatan atau kendala yang
harus dihadapi dalam mencapai tujuan, begitu pula dengan kegiatan studi
banding / KKLP ini. Dalam memperoleh data tidak sedikit hambatan yang
kami peroleh mulai dari perjalanan yang terkadang kami sulit untuk
menemukan lokasi tujuan. Disamping itu kendala dalam memperoleh data
dimana tidak semua sekolah menyediakan nara sumber yang dapat
memberikan informasi lengkap tentang data yang kami butuhkan,
sehingga ada beberapa data yang tidak bisa kami lengkapi.
4. Kunjungan Wisata
Selain melakukan kunjungan kesekolah-sekolah, juga diadakan
kunjungan wisata kebeberapa tempat di pulau jawa. Hal ini dilakukan untuk
menambah wawasan peserta KKLP sekaligus refresing setelah melakukan
pengambilan data disekolah dan juga sebagai tahap pengenalan lingkungan.
Adapun tempat yang dikunjungi antara lain :
a. Jumat 25 februari 2011 mengunjungi lokasi lumpur lapindo, porong
sidoarjo
b. Sabtu 26 februari 2011 mengunjungi kebun binatang Surabaya
c. Selasa 1 maret 2011 mengunjungi rumah batik pekalongan
14
d. Kamis 3 maret 2011 mengunjungi pusat perbelanjaan Cibaduyut, Bandung
e. Jumat 4 maret 2011 berkunjung ke Monas Jakarta kemudian dilanjutkan
ke pusat perbelanjaan ITC Mangga Dua
f. Sabtu 5 maret 2011 berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
kemudian ke pusat perbelanjaan Tanah Abang
g. Minggu 6 maret 2011 berkunjung ke Dunia Fantasi / Dufan Ancol
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari kegiatan Studi Banding / KKLP,
maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Sekolah di Pulau jawa memiliki sarana dan prasarana yang lebih memadai
daripada sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah yang ada di
Kabupaten Maros.
Managemen pengolahan sarana dan prasarana sekolah yang ada di Pulau jawa
lebih terorganisir di banding dengan pengolahan sarana dan prasarana sekolah
yang ada di Kabupaten Maros, sehingga kegiatan operasional sekolah dapat
berjalan lancar.
B. Saran
Agar sarana dan prasarana sekolah di Kabupaten Maros lebih lengkap
atau menyamai kelengkapan sarana dan prasarana sekolah yang ada di Pulau
Jawa maka diharapkan :
1. Pemerintah Daerah harus memberikan perharian khusus pada pendidikan
di Kabupetan Maros.
2. Pelaksanaan pendidikan harus pro aktif dalan mengelolah pendidikan
khususnya pada fasilitas-fasilitas sekolah.
16
17