Laporan ikm-2014
Transcript of Laporan ikm-2014
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan publik merupakan suatu tolak ukur/indikator yang
paling kasat mata sejauhmana pemerintah mampu memberikan
pelayanan yang sebaik-baiknya bagi masyarakat. Pelayanan publik atau
pelayanan umum dapat didefinisikan sebagai sebagai segala bentuk jasa
pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang
pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh
Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan
Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Dae-rah, dalam rangka
upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka
pelaksa-naan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Adapun definisi pelayanan publik menurut Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: Kep/25/M.Pan/2/2004
Tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat
Unit Pelayanan Instansi Pemerintah adalah segala kegiatan pelayanan
yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan, maupun dalam rangka
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penerima
pelayanan publik bisa perorangan, masyarakat, instansi pemerintah,
dan organisasi berbadan hukum.
Pada hakekatnya kualitas pelayanan publik akan dicapai dari
kesesuaian pelayanan yang diterima penerima pelayanan dengan apa
yang menjadi harapan dan keinginannya, namun secara umum kualitas
pelayanan publik di Indonesia dipandang masih belum dapat
memuaskan atau memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat
sebagai pengguna jasa layanan.
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 2
Pelayanan publik dinilai cenderung memiliki beberapa
permasalahan yang mendasar, seperti rumitnya struktur birokrasi di
lembaga penyedia layanan publik, ketiadaaan standarisasi pelayanan
publik, tidak adanya mekanisme pengaduan dan penyelesaian sengketa
yang jelas dan rendahnya partisipasi publik dalam penyelenggaraan
pelayanan, sementara itu disisi lain tuntutan masyarakat terhadap
kualitas pelayanan publik semakin tinggi mengingat kesadaran
masyarakat akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara semakin
berkembang dewasa ini.
Mengingat pemberian pelayanan publik merupakan salah satu
perwujudan dari fungsi utama pemerintah sebagai pelayan masyarakat,
dengan demikian aparatur pemerintah sebagai penyedia layanan publik
bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada
masyarakat. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) merupakan salah satu
upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik,
selain itu Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) juga merupakan salah
satu bentuk partisipasi publik untuk mengukur kualitas pelayanan
publik, sehingga indeks ini dapat memberikan gambaran penilaian atas
pendapat masyarakat sebagai penerima pelayanan publik terhadap
kinerja pelayanan aparatur pemerintah sebagai pemberi pelayanan
publik.
Adanya data indeks kepuasan masyarakat ini dapat menjadi bahan
penilaian terhadap unsur pelayanan yang masih perlu upaya
pembenahan dan menjadi pendorong setiap unit pelayanan untuk
meningkatkan kualitas pelayanannya dengan demikian peningkatan
kualitas pelayanan publik diharapkan akan memperbaiki citra
pemerintah di mata masyarakat, karena dengan kualitas pelayanan
publik yang semakin baik, kepuasan dan kepercayaan masyarakat akan
dapat diwujudkan.
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 3
B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang tersebut, penyusunan publikasi Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM) bertujuan untuk mengetahui gambaran
tingkat kepuasan masyarakat terhadap mutu pelayanan publik yang
dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Sibolga . Dengan diketahuinya
nilai Indeks Kepuasan Masyarakat diharapkan dapat menjadi bahan
untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan terhadap
unsur pelayanan yang kualitasnya masih perlu pembenahan dan
menjadi pendorong setiap unit penyelenggara pelayanan untuk
meningkatkan kualitas pelayanannya.
C. Sasaran
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor: Kep/25/M.Pan/2/2004 Tentang Pedoman Umum Penyusunan
Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah,
sasaran penyusunan IKM adalah :
1. Untuk mengetahui tingkat pencapaian kinerja unit pelayanan instansi
pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat;
2. Sebagai acuan penataan sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan,
sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara lebih berkualitas,
berdaya guna dan berhasil guna;
3. Untuk menumbuhkan kreativitas, prakarsa dan peran serta
masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik.
D. Manfaat
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) merupakan salah satu tolak
ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan publik. Sesuai dengan
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
Kep/25/M.Pan/2/2004 Tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, secara
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 4
umum manfaat yang dapat diperoleh dari tersedianya data IKM secara
periodik adalah :
1. Mengetahui tingkat kelemahan atau kekurangan dari masing-masing
unsur da-lam penyelenggaraan pelayanan publik;
2. Mengetahui kinerja penyelenggaraan pelayanan yang telah
dilaksanakan oleh unit pelayanan publik secara periodik;
3. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya
yang perlu dilakukan;
4. Mengetahui indeks kepuasan masyarakat secara menyeluruh
terhadap hasil pelaksanaan pelayanan publik pada lingkup
Pemerintah Pusat dan Daerah;
5. Memacu persaingan positif, antar unit penyelenggara pelayanan pada
lingkup Pemerintah Pusat dan Daerah dalam upaya peningkatan
kinerja pelayanan;
6. Bagi masyarakat dapat diketahui gambaran tentang kinerja unit
pelayanan;.
E. Ruang Lingkup
Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) di Dinas
Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014 mencakup 14 (empat belas) unsur
pelayanan publik yang terdiri dari :
1. Prosedur pelayanan;
2. Persyaratan pelayanan;
3. Kejelasan petugas pelayanan;
4. Kedisiplinan petugas pelayanan;
5. Tanggung jawab petugas pelayanan;
6. Kemampuan petugas pelayanan;
7. Kecepatan pelayanan;
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 5
8. Keadilan mendapatkan pelayanan;
9. Kesopanan dan keramahan petugas;
10. Kewajaran biaya pelayanan;
11. Kepastian biaya pelayanan;
12. Kepastian jadwal pelayanan;
13. Kenyamanan lingkungan;
14. Keamanan pelayanan.
F. Dasar Hukum
Dasar hukum yang melandasi penyusunan Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) ini adalah Peraturan Perundang-undangan
diantaranya adalah :
1. Undang-undang RI No. 32 Tahun 2004 jo Undang-undang No. 3
Tahun 2005 tentang Pemerintahan Daerah;
2. Undang-undang RI No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah;
3. Peraturan Pemerintah RI No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
4. Peraturan Pemerintah RI No. 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah;
5. Peraturan Pemerintah RI No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
6. Peraturan Pemerintah RI No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
7. Keputusan Presiden RI No. 74 Tahun 2001 tentang Tata Cara
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 6
8. Instruksi Presiden RI No. 1 Tahun 1995 tentang Perbaikan dan
Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur Pemerintah kepada
Masyarakat;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 7 Tahun 2006 juncto
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 11 Tahun 2007 tentang
Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah;
10. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI No. 81
Tahun 1993 tentang Pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum;
11. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI No.
25/KEP/M.PAN/4/2002 tentang Pedoman Pengembangan Budaya
Kerja Aparatur Negara;
12. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI No.
170/KEP/M.PAN/6/2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pengembangan Budaya Kerja Aparatur Negara;
13. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI No.
KEP/63/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Publik;
14. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI No.
KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Penyusunan IKM Unit
Pelayanan Instansi Pemerintah;
15. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI No.
KEP/26/M.PAN/2/2004 tentang Petunjuk Teknis Transparansi dan
Akuntabilitas dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Pelayanan Publik
Pelayanan publik dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor: Kep/25/M.Pan/2/2004 Tentang Pedoman
Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan
Instansi Pemerintah didefinisikan sebagai segala kegiatan pelayanan
yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan, maupun dalam rangka
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Senada dengan diatas, definisi pelayanan publik menurut Undang-
Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik adalah kegiatan
atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Pelayanan publik merupakan sarana pemenuhan kebutuhan
mendasar masyarakat untuk kesejahteraan sosial. Dengan kata lain,
pelayanan publik yang diberikan akan mem-bantu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Tujuan dari pelayanan publik diantaranya
adalah :
Mewujudkan kepastian tentang hak, tanggung jawab, kewajiban dan
kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan
pelayanan publik;
Mewujudkan sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang baik
sesuai dengan asas-asas umum penyelenggaraan pemerintahan yang
baik;
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 8
Terpenuhinya hak-hak masyarakat dalam memperoleh pelayanan
publik;
Mewujudkan peran serta dan ketaatan masyarakat dalam
meningkatkan kualitas pelayanan publik sesuai dengan mekanisme
yang berlaku.
B. Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Pelayanan publik merupakan salah satu perwujudan dari fungsi
aparatur negara sebagai abdi masyarakat disamping sebagai abdi
negara. Pemerintah melalui instansi-instansi penyelenggara pelayanan
publik bertanggung jawab memberikan layanan prima kepada
masyarakat, dengan kata lain pelayanan publik diartikan sebagai
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pemerintah untuk memenuhi
hak-hak masyarakat.
Menurut Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 penyelenggaraan
pelayanan publik dilakukan oleh setiap institusi penyelenggara negara,
korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan
undangundang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum
lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
Pelaksana pelayanan publik adalah pejabat, pegawai, petugas, dan
setiap orang yang bekerja di dalam organisasi penyelenggara yang
bertugas melaksanakan tindakan atau serangkaian tindakan pelayanan
publik kepada penerima pelayanan publik yaitu orang perseorangan,
kelompok, lembaga instansi pemerintah dan dunia usaha, yang
menerima pelayanan baik secara langsung maupun tidak langsung dari
aparatur pelaksana pelayanan publik.
Dalam melaksanakan pelayanan publik, penyelenggara pelayanan
publik berkewajiban untuk :
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 9
Menyusun dan menetapkan standar pelayanan;
Menyusun, menetapkan, dan memublikasikan maklumat pelayanan;
Menempatkan pelaksana yang kompeten;
Menyediakan sarana, prasarana, dan/atau fasilitas pelayanan publik
yang mendukung terciptanya iklim pelayanan yang memadai;
Memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas
penyelenggaraan pelayanan publik;
Melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan;
Berpartisipasi aktif dan mematuhi peraturan perundang-undangan
yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik;
Memberikan pertanggungjawaban terhadap pelayanan yang
diselenggarakan;
Membantu masyarakat dalam memahami hak dan tanggung
jawabnya;
Bertanggung jawab dalam pengelolaan organisasi penyelenggara
pelayanan publik;
Memberikan pertanggungjawaban sesuai dengan hukum yang berlaku
apabila mengundurkan diri atau melepaskan tanggung jawab atas
posisi atau jabatan;
Memenuhi panggilan atau mewakili organisasi untuk hadir atau
melaksanakan perintah suatu tindakan hukum atas permintaan
pejabat yang berwenang dari lembaga negara atau instansi
pemerintah yang berhak, berwenang, dan sah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Sementara pelaksana pelayanan publik sebagai petugas yang
melaksanakan pelayanan publik berkewajiban untuk :
Melakukan kegiatan pelayanan sesuai dengan penugasan yang
diberikan oleh penyelenggara;
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 10
Memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan;
Memenuhi panggilan untuk hadir atau melaksanakan perintah suatu
tindakan hukum atas permintaan pejabat yang berwenang dari
lembaga negara atau instansi pemerintah yang berhak, berwenang,
dan sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
Memberikan pertanggungjawaban apabila mengundurkan diri atau
melepaskan tanggung jawab sesuai dengan peraturan
perundangundangan;
Melakukan evaluasi dan membuat laporan keuangan dan kinerja
kepada penyelenggara secara berkala.
Masyarakat sebagai penerima pelayanan publik sendiri memiliki
hak dan kewajiban sebagai mana dituangkan pada Undang-Undang
Nomor 25 tahun 2009 pasal 18 dan pasal 19 sebagai berikut :
Hak penerima pelayanan publik:
Mengetahui kebenaran isi standar pelayanan;
Mengawasi pelaksanaan standar pelayanan;
Mendapat tanggapan terhadap pengaduan yang diajukan;
Mendapat advokasi, perlindungan, dan / atau pemenuhan pelayanan;
Memberitahukan kepada pimpinan penyelenggara untuk
memperbaiki pelayanan apabila pelayanan yang diberikan tidak
sesuai dengan standar pelayanan;
Memberitahukan kepada pelaksana untuk memperbaiki pelayanan
apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar
pelayanan;
Mengadukan pelaksana yang melakukan penyimpangan standar
pelayanan dan/ atau tidak memperbaiki pelayanan kepada
penyelenggara dan ombudsman;
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 11
Mengadukan penyelenggara yang melakukan penyimpangan standar
pelayanan dan/atau tidak memperbaiki pelayanan kepada pembina
penyelenggara dan ombudsman;
Mendapat pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas dan tujuan
pelayanan.
Sedangkan kewajiban masyarakat sebagai penerima pelayanan
publik adalah :
Mematuhi dan memenuhi ketentuan sebagaimana dipersyaratkan
dalam standar pelayanan;
Ikut menjaga terpeliharanya sarana, prasarana, dan / atau fasilitas
pelayanan publik;
Berpartisipasi aktif dan mamatuhi peraturan yang terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan publik.
Untuk dapat memberikan pelayanan yang berkualitas,
penyelenggaraan pelayanan harus memenuhi asas-asas sebagai berikut :
Kepentingan umum,
Pemberian pelayanan tidak boleh mengutamakan kepentingan pribadi
dan / atau golongan.
Kepastian hukum,
Jaminan terwujudnya hak dan kewajiban dalam penyelenggaraan
pelayanan.
Kesamaan hak,
Pemberian pelayanan tidak membedakan suku, ras, agama, golongan,
gender dan status ekonomis.
Keseimbangan hak dan kewajiban,
Pemenuhan hak harus sebanding dengan kewajiban yang harus
dilaksanakan, baik oleh pemberi maupun penerima pelayanan publik.
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 12
Keprofesionalan,
Pelaksana pelayanan harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan
bidang tugas.
Partisipatif
Peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan
harapan masyarakat
Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif
Setiap warga negara berhak memperoleh pelayanan yang adil.
Keterbukaan
Setiap penerima pelayanan dapat dengan mudah mengakses dan
memperoleh informasi mengenai pelayanan yang diinginkan
Akuntabilitas
Proses penyelenggaraan pelayanan harus dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan,
Pemberian kemudahan terhadap kelompok rentan sehingga terjadi
keadilan dalam pelayanan.
Ketepatan waktu,
Penyelesaian setiap jenis pelayanan dilakukan tepat waktu sesuai
dengan standar pelayanan.
Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan,
Setiap jenis pelayanan dilakukan secara cepat, mudah dan terjangkau
Setiap jenis pelayanan dilakukan secara cepat, mudah dan
terjangkau. Ruang lingkup pelayanan publik menurut Undang-Undang
Nomor 25 tahun 2009 meliputi tiga jenis pelayanan publik yaitu :
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 13
Pelayanan Administratif,
Pelayanan berupa kegiatan pencatatan, penelitian, pengambilan
keputusan, dokumentasi dan kegiatan tata usaha lainnya yang secara
keseluruhan menghasilkan produk akhir berupa dokumen resmi yang
dibutuhkan oleh publik. Contoh jenis pelayanan ini adalah pelayanan
sertifikat tanah, pelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB),
pelayanan administrasi kependudukan (KTP, Akta Pernikahan, Akta
Kelahiran/Kematian), Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB),
Surat Izin Mengemudi (SIM), Paspor dan sebagainya.
Pelayanan Barang,
Pelayanan berupa kegiatan penyediaan dan atau pengolahan bahan
berwujud fisik termasuk distribusi dan penyampaiannya kepada
konsumen, dengan kata lain pelayanan barang menghasilkan
berbagai bentuk/jenis barang yang digunakan oleh publik. Contoh
jenis pelayanan ini adalah pelayanan listrik, pelayanan air bersih,
pela-yanan telepon dan sebagainya.
Pelayanan Jasa,
Pelayanan berupa penyediaan sarana dan prasarana serta
penunjangnya. Pelayanan jasa menghasilkan berbagai bentuk jasa
yang dibutuhkan oelh publik. Contoh jenis pelayanan ini adalah
pelayanan transportasi, pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan,
pelayanan perbankan, pelayanan pos pemadam keba-karan dan
sebagainya.
C. Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan merupakan gambaran apakah pelaksanaan
pelayanan sudah berjalan sesuai dengan yang ditetapkan. Definisi
kualitas pelayanan menurut Wyckof dikutip dalam Tjiptono (2004),
adalah sebagai berikut :
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 14
Secara sederhana pengertian kualitas pelayanan dapat dinyatakan
sebagai perbandingan antara pelayanan yang diharapkan konsumen
dengan pelayanan yang diterimanya (Parasuraman, Zeithami, dan Berry,
1995 : 240)
Dengan kata lain apabila jasa atau pelayanan yang diterima atau
dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang diharapkan, maka
kualitas jasa atau pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika
jasa atau pelayanan yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka
kualitas jasa atau pelayanan dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal,
sebaliknya jika jasa atau pelayanan yang diterima lebih rendah daripada
yang diharapkan, maka kualitas jasa atau pelayanan dipersepsikan
buruk.
Menurut David L. Kurtz dan Kennetth E. Clow (1998) dalam
membicarakan kualiltas pelayanan terdapat 3 prinsip yang penting
untuk dipertimbangkan yaitu :
1. Kualitas pelayanan lebih sulit dievaluasi daripada kualitas barang
2. Kualitas pelayanan adalah berdasar persepsi pelanggan atas hasil
pelayanan dan evaluasi mereka mengenai proses pelayanan yang
dilakukan.
3. Persepsi kualitas pelayanan dihasilkan dari perbandingan antara
yang diharapkan pelanggan terhadap pelayanan tersebut dan tingkat
persepsi pelayanan yang diterima
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 15
BAB III
PEDOMAN UMUM
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT
Pada dasarnya pelaksanaan survei Indeks Kepuasan Masyarakat
Terhadap Pelayanan Publik sudah ditetapkan di dalam Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:KEP/25/M.PAN/2/2004 Tentang
Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan
Instansi Pemerintah.
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) disusun dengan tujuan untuk
mengetahui kinerja unit pelayanan secara berkala sebagai bahan untuk
menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan
publik selanjutnya, sedangkan bagi masyarakat Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) dapat digunakan sebagai gambaran tentang kinerja
pelayanan unit yang bersangkutan.
A. Konsep dan Definisi
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi
tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran
secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam
memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik
dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya.
1) Penyelenggaraan Pelayanan Publik adalah instansi pemerintah.
2) Instansi Pemerintah adalah Instansi Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah termasuk BUMN/BUMD dan BHMN.
3) Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan, maupun dalam rangka
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 16
4) Unit Pelayanan Publik adalah unit kerja/kantor pelayanan pada
instansi pemerintah termasuk BUMN/BUMD dan BHMN, yang
secara langsung maupun tidak langsung memberikan pelayanan
kepada penerima pelayanan
5) Pemberi Pelayanan Publik adalah pegawai instansi pemerintah yang
melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan publik sesuai dengan
peraturan perundangundangan.
6) Penerima Pelayanan Publik adalah orang, masyarakat, lembaga
instansi pemerintah dan dunia usaha, yang menerima pelayanan
dari aparatur penyelenggara pelayanan publik.
7) Kepuasan Pelayanan adalah hasil pendapat dan penilaian
masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh aparatur
penyelenggara pelayanan publik
8) Biaya Pelayanan Publik adalah segala biaya (dengan nama atau
sebutan apapun) sebagai imbal jasa atas pemberian pelayanan
publik, yang besaran dan tatacara pembayarannya ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
9) Unsur Pelayanan adalah faktor atau aspek yang terdapat dalam
penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat sebagai variabel
penyusunan indeks kepuasan masyarakat untuk mengetahui kinerja
unit pelayanan.
10) Responden adalah penerima pelayanan publik yang pada saat
pencacahan sedang berada di lokasi unit pelayanan, atau yang
pemah menerima pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan.
B. Unsur Indeks Kepuasan Masyarakat
Kelima dimensi karakteristik yang digunakan oleh konsumen dalam
mengevaluasi kualitas pelayanan seperti yang telah dibahas pada bab
sebelumnya dikembangkan menjadi 14 unsur yang "relevan”, “valid" dan
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 17
"reliabel” sebagai unsur minimal yang harus ada untuk dasar
pengukuran indeks kepuasan masyarakat (IKM).
Unsur-unsur ini dipandang cukup representatif untuk mengukur
kualitas pelayanan publik. Keempat belas unsur pengukuran indeks
kepuasan masyarakat (IKM) tersebut adalah sebagai berikut:
1) Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan
yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi
kesederhanaan alur pelayanan;
2) Persyaratan Pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan
administratif yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan
sesuai dengan jenis pelayanannya;
3) Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian
petugas yang memberikan pelayanan (nama, jabatan serta
kewenangan dan tanggung jawabnya);
4) Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas
dalam memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi
waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku;
5) Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang
dan tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan
penyelesaian pelayanan;
6) Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan
ketrampilan yang dimiliki petugas dalam memberikan/
menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat;
7) Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat
diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit
penyelenggara pelayanan;
8) Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan
pelayanan dengan tidak membedakan golongan/status
masyarakat yang dilayani;
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 18
9) Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku
petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
secara sopan dan ramah serta saling menghargai dan
menghormati;
10) Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat
terhadap besamya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan;
11) Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya
yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan;
12) Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu
pelayanan, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan;
13) Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana
pelayanan yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat
memberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan;
14) Keamanan Pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan
lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang
digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untuk
mendapatkan pelayanan terhadap resiko-resiko yang
diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan.
C. Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat
C.1. Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
berlangsung selama 1 bulan, mulai dari tahapan persiapan sampai
dengan penyusunan laporani, mulai dari minggu pertama bulan
Oktober sampai dengan minggu keempat bulan Oktober 2014.
C.2. Penetapan Responden
Sesuai dengan konsep diatas, responden adalah penerima
pelayanan publik yang pada saat pencacahan sedang berada di
lokasi unit pelayanan, atau yang pemah menerima pelayanan dari
aparatur penyelenggara pelayanan.
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 19
Pada penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Dinas
Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014 mencakup pelayanan publik
yang diberikan kepada satuan pendidikan di kota sSibolga dan
masyarakat yang datang ke Dinas Pendidikan Kota Sibolga.
Responden dipilih secara acak, untuk memenuhi akurasi hasil
penyusunan indeks, responden terpilih ditetapkan sebanyak 150
orang. Dasar penetapan jumlah responden ini sesuai dengan
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor:KEP/25/M.PAN/2/2004 Tentang Pedoman Umum
Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi
Pemerintah yaitu dengan menggunakan rumus:
Jumlah Responden = (14 Unsur Pelayanan +1) x 10 = 150 responden
Sehingga dengan 14 jenis unit pelayanan publik yang akan dicakup
pada survei Indeks Kepuasan Masyarakat Dinas Pendidikan Kota
Sibolga Tahun 2014 total responden yang akan disurvei sebanyak
150 Orang Responden.
C.3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan daftar
pertanyaan (kuesioner). Pengisian kuesioner dilakukan dengan
cara wawancara oleh pencacah yang ditujukan langsung kepada
responden.
Kuesioner dibagi atas 3 (tiga) bagian yaitu:
1) Bagian I terdiri dari Identitas responden meliputi usia, jenis
kelamin, pendidikan dan pekerjaan, yang berguna untuk
menganalisis profil responden dalam penilaiannya terhadap
unit pelayanan instansi pemerintah.
2) Bagian II terdiri dari identitas pencacah, berisi data pencacah.
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 20
3) Bagian III merupakan penilaian mutu pelayanan publik yaitu
pendapat penerima atas pelayanan yang memuat kesimpulan
atau pendapat responden terhadap unsur-unsur penilaian
yang dinilai.
Dalam pengukurannya, setiap responden diminta pendapatnya
mengenai suatu pernyataan. Bentuk jawaban pertanyaan dari setiap
unsur pelayanan secara umum mencerminkan tingkat kualitas
pelayanan. Untuk kategori tidak baik diberi nilai persepsi 1 (satu),
kurang baik diberi nilai persepsi 2 (dua), baik diberi nilai 3 (tiga),
sangat baik diberi nilai persepsi 4 (empat).
C.4. Metode Analisis
Teknik pengolahan data indeks kepuasan masyarakat (IKM)
berpedoman kepada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor: KEP/25/M.PAN/2/2004 Tentang Pedoman Umum
Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi
Pemerintah.
1) Nilai IKM dihitung dengan menggunakan nilai rata-rata tertimbang
masing-masing unsur pelayanan.
Dalam penghitungan indeks kepuasan masyarakat terhadap 14
unsur pelayanan yang dikaji, setiap unsur pelayanan memiliki
penimbang yang sama dengan rumus sebagai berikut:
Bobot nilai rata-rata tertimbang = Jumlah Bobot
= 1
= 0,071 Jumlah Unsur 14
2) Untuk memperoleh nilai IKM unit pelayanan digunakan
pendekatan nilai rata-rata tertimbang dengan rumus sebagai
berikut :
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 21
IKM = Total dari Nilai Persepsi per unsur
x Nilai Penimbang Total Unsur
3) Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian IKM yaitu
antara 25 – 100 maka hasil penilaian tersebut di atas
dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai
berikut :
IKM = IKM Unit Pelayanan X 25
4) Tabel Nilai Persepsi, interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu
Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan
NILAI
PERSEPSI
NILAI
INTERVAL IKM
INILAI
INTERVAL
KONVERSI IKM
MUTU
PELAYANAN
KINERJA
UNIT
PELAYANAN
1 1,00 – 1,75 25 – 43,75 D Tidak baik
2 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C Kurang baik
3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik
4 3,26 – 4,00 81,26 – 100,00 A Sangat baik
C.5. Pengawasan dan Pemeriksaan Hasil Survei
Pengawasan dilakukan selama pelaksanaan survei IKM untuk
menjaga kualitas data yang dihasilkan dan ketepatan waktu
penyelesaian. Pemeriksaan hasil survei mencakup pemeriksaan
kelengkapan kuesioner, kelengkapan dan kewajaran isian.
C.6. Pengolahan Data
Tahapan pada pengolahan data adalah sebagai berikut :
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 22
1) Receiving /Batching meliputi kegiatan penerimaan dokumen
dan pengelompokan dokumen berdasarkan unit pelayanan.
2) Entri Data meliputi kegiatan pengentrian data isian kuesioner
dari setiap responden.
3) Penghitungan Indeks meliputi kegiatan penghitungan Indeks
Kepuasan Masyarakat dengan pedoman Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
KEP/25/M.PAN/2/2004 Tentang Pedoman Umum Penyusunan
Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi
Pemerintah.
C.7. Pengujian Kualitas Data
Penyusunan profil responden berdasarkan kelompok umur, jenis
kelamin, pendidikan terakhir dan pekerjaan utama. Penyusunan
kualitas data bertujuan un-tuk mengetahui profil responden dan
kecenderungan jawaban yang diberikan se-bagai bahan analisis
obyektivitas.
C.8. Pelaporan Hasil Penilaian dan Penyusunan Publikasi IKM
Dalam rangka transparansi, hasil penilaian indeks kepuasan
masyarakat yang merupakan hasil pemantauan kinerja unit
pelayanan dilaporkan dan dipublikasikan sebagai bahan
penyusunan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas
pelayanan publik.
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Indeks Kepuasan Masyarakat Dinas Pendidikan Kota Sibolga
Kegiatan utama dalam penyusunan IKM ini adalah survei
masyarakat pengguna jasa layanan untuk memperoleh nilai indeks
kepuasan masyarakat yang menjadi salah satu tolak ukur menilai
tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan jasa yang diterima.
Pedoman penilaian kualitas pelayanan publik didasarkan pada
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
KEP/25/M.PAN/2/2004 Tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah yakni:
1) Mutu pelayanan kategori A (kinerja sangat baik) untuk nilai interval
konversi IKM sama dengan 81,26 sampai 100,00.
2) Mutu pelayanan kategori B ( kinerja baik) untuk nilai interval
konversi IKM sama dengan 62,51 sampai 81,25.
3) Mutu pelayanan kategori C (kinerja kurang baik) untuk nilai
interval konversi IKM sama dengan 43,76 sampai 62,50.
4) Mutu pelayanan kategori D ( kinerja tidak baik ) untuk nilai interval
konversi IKM sama dengan 25,00 sampai 43,75.
Berdasarkan pedoman penilaian tersebut, maka nilai IKM
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014 adalah sebesar 79,05
sehingga mutu pelayanan masuk dalam kategori “B” atau kinerja
pelayanan yang “BAIK”.
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 24
B. Nailai Indeks Kepuasan Masyarakat
Tabel 4.1 Indeks Kepuasan Masyarakat Dinas Pendidikan Kota Sibolga
Tahun 2014
No. Unsur Pelayanan Nila Rata-Rata Nilai Rata-Rata
Per Unsur Tertimbang
U1 Prosedur pelayanan 3.11 0,221
U2 Persyaratan pelayanan 3.10 0,220
U3 Kejelasan petugas pelayanan 3.09 0,219
U4 Kedisiplinan petugas pelayanan 3.09 0,219
U5 Tanggung jawab petugas pelayanan 3.15 0,223
U6 Kemampuan petugas pelayanan 3.13 0,222
U7 Kecepatan pelayanan 3.07 0,217
U8 Keadilan mendapatkan pelayanan 3.10 0,220
U9 Kesopanan dan keramahan petugas 3.14 0,222
U10 Kewajaran biaya pelayanan 3.30 0,234
U11 Kepastian biaya pelayanan 3.28 0,232
U12 Kepastian jadwal pelayanan 3.51 0,249
U13 Kenyamanan lingkungan 3.23 0,229
U14 Keamanan pelayanan 3.23 0,229
Jumlah Nilai Rata-Rata Tertimbang 3,16
IKM Konversi 79,05
Mutu Pelayanan B
Kinerja Unit Pelayanan BAIK
Nilai IKM pelayanan kesehatan di Dinas Pendidikan Kota Sibolga
Tahun 2014 adalah sebesar 79,05 meningkat dari tahun sebelumnya
hanya mencapai 76,17. Hal ini menunjukkan mutu pelayanan di Dinas
Pendidikan Kota Sibolga pada tahun 2014 bertambah baik dari tahun
sebelumnya. Nilai tertinggi terdapat pada unsur pelayanan ke-12 yaitu
unsur pelayanan kepastian jadwal pelayanan dengan nilai rata-rata
sebesar 3,51. Sedangkan nilai terendah terdapat pada unsur pelayanan
ke- 7 yaitu kecepatan pelayanan dengan nilai rata-rata 3,07.
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 25
Hal yang perlu diperhatikan dalam unsur layanan di Dinas
Pendidikan Kota Sibolga adalah kecepatan pelayanan yang diberikan.
C. Profil Responden
1. Karakteristik Responden Menurut Kelompok Umur
Berdasarkan kelompok umur, responden didominasi oleh kelompok
umur 41 – 60 tahun yang mencapai 59,33% atau sebanyak 89
Orang, diikuti dengan kelompok umur < 41 tahun sebesar 38,67 %
atau sebanyak 58 Orang dan kelompok umur 60 tahun sebesar 2%
atau sebanyak 3 Orang.
Untuk setiap kelompok umur kecenderungan jawaban responden
terhadap keempat belas unsur pengukuran IKM di Dinas Pendidikan
Kota Sibolga Tahun 2014 berada pada kategori “Baik” seperti terlihat
pada grafik 4.2 dibawah.
Grafik 4.2
Persentase Responden Berdasarkan Kelompok Umur Pada Survei IKM Unit Pelayanan Dinas Pendidikan Kota Sibolga
Tahun 2014 (Persen)
89
58
3
Responden
Kelompok Umur < 41 Thn
Kelompok Umur 41 - 60ThnKelompok Umur > 60 Thn
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 26
Grafik 4.3
Persentase Kecenderungan Jawaban Responden
Berdasarkan Kelompok Umur Pada Survei IKM
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014 (Persen)
< 41 Tahun 41 – 60 Tahun >60 Tahun
Tidak Baik 0% 0% 0%
Kurang Baik 1,33% 2% -
Baik 31,33% 51% 1%
Sangat Baik 6% 6% 1%
2. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, persentase laki-laki dan perempuan yang
menjadi responden pada unit pelayanan kesehatan di Dinas
Pendidikan Kota Sibolga tidak terlalu berbeda jauh, persentase laki-
laki yang menjadi responden sebesar 48,67% atau sebanyak 73 Orang
dan sisanya responden perempuan sebesar 51,33% atau sebanyak 77
Orang.
0
10
20
30
40
50
60
TidakBaik
KurangBaik
Baik SangatBaik
< 41
41 - 60
> 60
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 27
Grafik 4.4
Persentase Kecenderungan Jawaban Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Survei IKM
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014 (Persen)
Laki - Laki Perempuan
Tidak Baik 0% 0%
Kurang Baik 2% 2%
Baik 36% 43%
Sangat Baik 11% 6%
Kecenderungan jawaban responden terhadap keempat belas unsur
pengukuran IKM, baik untuk responden laki-laki maupun perempuan
berada pada kategori “Baik” dengan rincian persentase sebanyak 36%
atau 54 Orang responden laki-laki dan 43% atau 65 Orang responden
perempuan yang menjawab “Baik”, masing-masing sebanyak 11%
atau 6 Orang responden laki-laki dan sebesar 6% atau 9 Orang
Responden perempuan menjawab “Sangat Baik”, sebaliknya masing-
masing 2% atau 3 Orang responden laki-laki dan perempuan
menjawab “Kurang Baik”.
0
10
20
30
40
50
TidakBaik
KurangBaik
Baik SangatBaik
Laki-laki
Perempuan
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 28
3. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Terakhir
Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, responden didominasi oleh
lulusan S1 yang mencapai 59,33% atau sebanyak 89 Orang ,
kemudian diikuti oleh lulusan SLTA sebesar 28,67% atau sebanyak
43 Orang, dan lulusan Diploma sebesar 4,674% atau sebanyak 7
Orang , lulusan S2 sebesar 4% atau sebanyak 6 Orang , dan untuk
lulusan SLTP dan SD masing masing sebesar 2% atau sebanyak 3
Orang dan 1,33% atau sebanyak 2 Orang.
. Pada grafik 4.5 dibawah terlihat bahwa kecenderungan jawaban
responden yang dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan
terhadap keempat belas unsur pengukuran IKM Dinas Pendidikan
Kota Sibolga pada kategori “Baik”. Persentase responden dengan
tingkat pendidikan S1 yang menjawab “Baik” sebesar 45% dan
tingkat pendidikan SLTA yang menjawab “Baik” sebesar 23%
Grafik 4.5 Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pada Survei IKM Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014 (Persen)
1%
3%
29%
5%
59%
4%Responden
SD
SLTP
SLTA
Diploma
S1
S2
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 29
Grafik 4.6
Persentase Kecenderungan Jawaban Responden
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pada Survei IKM
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014 (Persen)
SD Kebawah SLTP SLTA Diploma S1 S2
Tidak Baik 0 0 0 0 0 0
Kurang Baik 0 0 1% 0 2% 1%
Baik 0 1% 23% 4% 45% 2%
Sangat Baik 1% 1% 5% 1% 12% 1%
4. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan Utama
Berdasarkan jenis pekerjaan utama, responden didominasi oleh
PNS/TNI/POLRI yang mencapai 50,67% atau sebanyak 76 Orang,,
kemudian diikuti oleh Pekerjaan lainnya sebesar 18% atau sebanyak
27 Orang, pegawai swasta 17,33% atau sebanyak 26 Orang,
wiraswasta 14% atau sebanyak 21 Orang.
Pada grafik 4.8 terlihat bahwa jawaban responden yang
dikelompokkan berdasarkan pekerjaan utama terhadap keempat
belas unsur pengukuran IKM Dinas Pendidikan Kota Sibolga
cenderung berada pada kategori “Baik”.
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
TidakBaik
KurangBaik
Baik SangatBaik
SD Kebawah
SLTP
SLTA
Diploma
S1
S2
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 30
Pekerjaan utama responden dengan persentase tertinggi yang
menjawab “Baik” adalah responden dengan pekerjaan utama sebagai
PNS/TNI/POLRI, sedangkan persentase terendahnya yang menjawab
“Baik” adalah responden dengan jenis pekerjaan utama wiraswasta.
Grafik 4.7
Persentase Responden Berdasarkan Pekerjaan Utama Pada Survei IKM Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014 (Persen)
50,67%
17,33%
14%
18%
Responden
PNS/TNI/POLRI
PegawaiSwasta
Wiraswasta
Lainnya
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 31
Grafik 4.8
Persentase Kecenderungan Jawaban Responden
Berdasarkan Pekerjaan Utama Pada Survei IKM
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014 (Persen)
PNS/TNI/POLRI Pegawai Swasta Wiraswasta Lainnya
Tidak Baik 0 0 0 0
Kurang Baik 3% 1% 1% 1%
Baik 39% 13% 10% 15%
Sangat Baik 9% 3% 3% 2%
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5PNS/TNI/POLRI
PegawaiSwasta
Wiraswasta
Lainnya
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 32
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Dinas Pendidikan Kota Sibolga
pada tahun 2014 secara keseluruhan mencapai 79,05. Berdasarkan
pedoman penilaian mutu pelayanan yang ditetapkan dalam
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
KEP/25/M.PAN/2/2004 maka mutu pelayanan Dinas Pendidikan
Kota Sibolga Tahun 2014 masuk dalam kategori “B” atau kinerja
pelayanan “BAIK”
2. Dari 14 unsur pelayanan terdapat 3 unsur pelayanan dengan nilai
IKM tertinggi yaitu unsur Kepastian Jadwal Pelayanan.
3. Sedangkan unsur layanan yang masih banyak dikeluhkan oleh
masyarakat yaitu unsur Kecepatan Pelayanan, Kedisiplinan Petugas
Pelayanan, Kejelasan Petugas Pelayanan.
4. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dari 14 Unsur
Pelayanan semuanya mengalamai peningkatan nilai, dan Unsur
Pelayanan yang mengalami peningkatan Nilai IKM tertinggi adalah
Unsur Kecepatan Pelayanan.
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun 2014. 33
B. Saran
1. Berdasarkan survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada 14
unsur pelayanan , pelayanan publik di Dinas Pendidikan Kota
Sibolga tahun 2014 menunjukkan kinerja baik, namun meskipun
demikian untuk tahun kedepan perlu lebih meningkatkan kulaitas
pelayanan yang diberikan kepada pelanggan, sehingga disarankan
adanya survei lanjutan .untuk mencapai hasil yang maksimal.
2. Secara umum kondisi ideal yang diharapkan oleh masyarakat adalah
peningkatan kualitas pelayanan birokrasi dengan menciptakan
prosedur dan mekanisme kerja yang mudah, sederhana, singkat,
mempermudah persyaratan pelayanan yang secara tidak langsung
mempercepat waktu pelayanan, memperbaiki kenyamanan
lingkungan pelayanan baik berupa kantor pelayanan, ruang tunggu,
serta menyangkut peralatan, fasilitas, sarana prasarana pelayanan
bagi masyarakat, dan keterbukaan mengenai tarif resmi atau
kepastian biaya untuk mendapatkan pelayanan tersebut.