Laporan Hiperkes Kelompok 2
-
Upload
afifa-pepi -
Category
Documents
-
view
291 -
download
14
Transcript of Laporan Hiperkes Kelompok 2
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
1/48
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah laporan kunjungan ini dengan judul Walk Through
Survey di Perusahaan PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk. Aspek
Kesehatan dan rgonomi! dengan tepat waktu.
Penyusunan laporan ini dibuat dalam rangka memenuhi persyaratan
kelulusan pelatihan Hiperkes dan sebagai implementasi hasil pelatihan Hiperkes
dan Keselamatan Kerja di alai K! andung.
"alam penyusunan laporan ini# kami banyak mendapatkan semangat#
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak# sehingga pada kesempatan ini
perkenankan kami meyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada$
%. Kepala alai K! andung
&r. &yus Hidayat# M.Kes.
'. (eluruh Panitia dan
Pengajar Pelatihan Hiperkes dan Keselamatan Kerja bagi
"okter)"okter Perusahaan.
!. Pimpinan# Manajemen dan
seluruh karyawan PT Primarindo *sia &n+rastruktur Tbk.
,. ekan-rekan peserta
pelatihan Hiperkes dan Keselamatan Kerja.
2
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
2/48
3
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
terdapat berbagai kekurangan. leh sebab itu kritik dan saran yang bersi+at
membangun sangat diharapkan demi menyempurnakan laporan ini. *khirnya
kami berharap semoga laporan ini dapat berman+aat bagi para pemba/anya.
andung# %0 1ebruari '2%3
Penyusun
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
3/48
,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................
BAB IPENDAHULUAN............................................................................................
%.% 4atar elakang....................................................................................................
%.' "asar Hukum......................................................................................................
%.! Pro+il Perusahaan................................................................................................
%., *lur Produksi......................................................................................................
%.3 4andasan Teori...................................................................................................
%.3.% Kesehatan Kerja..........................................................................................
%.3.' Ergonomi...................................................................................................
BABII PELAKSANAAN........................................................................................
'.%. Tanggal dan 5aktu Pelaksanaan......................................................................
'.'. 4okasi Pengamatan...........................................................................................
'.!. "okumen Pengamatan......................................................................................
BAB IIIHASIL PENGAMATAN............................................................................
!.%. Hasil Pengamatan di Perusahaan......................................................................
!.%.% 1asilitas Pelayanan Kesehatan..................................................................
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
4/48
3
!.'.' Program Kesehatan...................................................................................
!.'.! Program Pen/egahan H&6)*&"(..............................................................
!.'., Pemeriksaan Kesehatan.............................................................................
!.'.3 Program 7i8i Kerja...................................................................................
!.'.0 "ata Penyakit Yang *da............................................................................
!.'.9 Penyakit *kibat Kerja...............................................................................
!.'.: (arana P!K................................................................................................
!.'.; Personil Kesehatan(..................................................................................
!.'.%2 Program Pen/egahan H&6)*&"(..............................................................
BAB IV PEMECAHAN MASALAH.......................................................................
,.%. Peme/ahan Masalah *spek Ergonomi.............................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................
3.%. Kesimpulan.......................................................................................................
3.'. (aran.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA9
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
5/48
0
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Posisi Pekerja pada ProsesPreparation4
Gambar 4.2 Posisi Pekerja pada ProsesPrinting5
Gambar 4.3 Posisi Pekerja pada Proses Sewing5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Laar B!"a#a$%
Menghadapi era globalisasi# ketenagakerjaan semakin diharapkan
konstribusinya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang
akan ter/ermin dengan meningkatnya pro+esionalisme# kemandirian# etos
kerja dan produktiP*K?. K! adalah kepentingan pengusaha# pekerja dan pemerintah di seluruh
dunia. Menurut &nternational 4abour rgani8ation >&4?# setiap tahun terjadi %#%
juta kematian yang disebabkan oleh karena penyakit atau ke/elakaan kerja.
(ekitar !22.222 kematian terjadi dari '32 juta ke/elakaan dan sisanya adalah
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
6/48
'
kematian karena penyakit akibat kerja# dimana diperkirakan terjadi %02 juta
penyakit akibat hubungan pekerjaan baru setiap tahunnya.%
Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan)kedokteran
beserta praktiknya yang bertujuan agar pekerja atau masyarakat pekerja
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya# baik +isik# atau mental#
maupun sosial# dengan usaha-usaha promoti+# pre
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
7/48
!
Pengaruh utama ergonomi kepada manusia adalah dapat mun/ulnya
berbagai penyakit yang berhubungan dengan sikap kerja. Hubungan antara
ergonomi dengan kemungkinan timbulnya gangguan terhadap kesehatan sangat
dipengarui oleh beberapa +aktor yaitu +aktor manusia sebagai tenaga kerja# sarana
kerja yang tidak memadai# tidak adanya keserasian ukuran dan bentuk sarana
kerja terhadap tenaga kerja.%
PT. Primarindo &n+rastru/ture *sia# Tbk.# yang merupakan perusahaan
yang bergerak dalam bidang industri sepatu memiliki berbagai bentuk ergonomi
sebagai +aktor risiko penyakit akibat kerja bagi karyawannya. 1aktor ergonomi ini
dapat disebabkan karena sarana yang tidak memadai# tidak adanya keserasian
ukuran dan bentuk sarana kerja terhadap tenaga kerja yang digunakan dalam
proses produksi itu sendiri. leh karena itu diperlukan tindakan pen/egahan dan
pengendalian terhadap bentuk ergonomi dari pihak PT. Primarindo &n+rastru/ture
*sia# Tbk.# baik dari segi manajerial# operasional dan juga sarana bagi
karyawannya untuk mengurangi risiko penyakit akibat kerja karena +aktor
ergonomi.
*tas dasar tersebut# kami akan melakukan penelitian mengenai bentuk
ergonomi yang diduga berpengaruh terhadap kesehatan tenaga kerja di PT.
Primarindo &n+rastru/ture *sia# Tbk.
1.2 Da&ar H'#'m1(2
%. =ndang-=ndang No. '! tahun %;;' tentang kesehatan# memberikan
ketentuan mengenai kesehatan kerja dalam Pasal '! yang menyebutkan
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
8/48
,
bahwa kesehatan kerja dilaksanakan supaya semua pekerja dapat bekerja
dalam kondisi kesehatan yang baik tanpa membahayakan diri mereka
sendiri atau masyarakat# dan supaya mereka dapat mengoptimalkan
produkti
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
9/48
3
6isi $ 6isi dari perusahaan PT. Primarindo *sia &n+rastu/ture# Tbk adalah
menjadi yang terdepan dalam industri sepatu di &ndonesia
Misi $ Misi dari perusahaan PT. Primarindo *sia &n+rastu/ture# Tbk adalah
sebagai berikut $
%. Memiliki proses produksi yang e+isien.
'. Menghasilkan produk kualitas tinggi untuk memuaskan pelanggan.
!. Menjadi mitra usaha terper/aya dalam menghadapi tantangan saat ini dan
masa depan.
,. Mempunyai sepatu merek sendiri yang menjadi produk nomor satu di
dalam negeri
@umlah tenaga kerja$ %022 orang
@enis industri $ &ndustri sepatu
PT. Primarindo *sia &n+rastru/ture# Tbk didirikan tanggal % @uli %;:;
dengan nama PT. intang Kharisma dengan status Penanaman Modal "alam
Negeri >PM"N? dan bergerak dalam bidang industri sepatu. Pada tahun %;;,
telah men/atatkan dan menjual sahamnya di ursa E+ek @akarta dan menjadi PT.
intang Kharisma. Pada thun %;;9 perusahaan meren/anakan untuk melakukan
di
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
10/48
0
Pada tahun '22%# perseroan memproduksi hanya satu branded buyer yaitu
merek eebok. =ntuk mengantisipasi risiko pemutusan kerjasama oleh eebok#
perseroan memutuskan untuk menjadikan tahun '22% sebagi tahun konsolidasi
dan mulai mempersiapkan usaha pengembangan pasar domestik.
Pada bulan *pril '22'# perseroan menerima pemberitahuan dari eebok
&nternational 4imited sebagai buyerdari perseroan bahwa pesanan sepatu yang
diberikan kepada perseroan hanya sampai dengan bulan @uli '22'# sehingga sejak
bulan @uli '22' perseroan tidak lagi memproduksi sepatu merek eebok.
PT. Primarindo *sia &n+rastru/ture# Tbk. ergerak dalam bidang industri
sepatu# khususnya sepatu olah raga dan memproduksi dalam berbagai +ungsi dan
ukuran. (elama ini produksi PT. Primarindo *sia &n+rastru/ture# Tbk. "idasarkan
atas pesanan dari pelanggan yang berasal dari luar negeri. "engan demikian
hampir seluruh sepatu olah raga hasil produksi perseroan adalah untuk diekspor
dan harus memnuhi standar mutu yang telah ditetapkan oleh pembeli dengan
desain yang dibuat perusahaan atau pelanggan yang merupakan pemegang merek
atau pemegang lisensi dari merek terkemuka.
PT. Primarindo *sia &n+rastru/ture# Tbk.# telah diper/aya memproduksi
merek terkenal seperti sKhos A7osh# Bheasepeaks# ody 7lo
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
11/48
9
berupa pabrik untuk unit cutting, laminating, preparation, rubber, sewing,
assembling# gudang bahan baku# gudang jadi# dan bangunan penunjang seperti
kantor# kantin pujasera# poliklinik# dan mini market yang dikelola oleh koperasi
karyawan.
1.4 A"'r Pr)'#&+ -
*lur produksi yang terdapat di perusahaan PT. Primarindo *sia
&n+rastru/ture# Tbk.# adalah sebagai berikut $
%. agian atas sepatu $
Pemotongan bahan baku pembentukan pola sablon dan logo
penjahitan
'. agian bawah sepatu $
Pen/ampuran bahan baku >karet? dibentuk menjadi setengah matang
pembentukan pola bagian bawahpressing bahan C jadi menjadi bahan jadi
proses penempelan outsoledan midsole
!. Penggabungan bagian atas dan bawah sepatu $
Perakitan bagian atas dan bawah melalui proses lesting, buffing# dan
cementingbondingpressing dibersihkan diberi label dimasukan
dalam kotak
,. Penyimpanan dalam gudang stok sepatu
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
12/48
:
(EP*T= TMK&N(
=PPE TTM
%. B=TT&N7 %. BMP=N"
'. PEP**T&N '. KNE*"E 44&N7
!. (E5&N7 !.PE((-=T (4E
,. (TBK 1&TT
*((EM4&N7
1&N&(H 7"
"E4&6EY
UPPER>bagian atas sepatu dengan bahan $ kulit# kulit sintetis# teDtile# aksesoris?
%. Butting $ proses pemotongan bahan baku menjadi komponen upper
sesuai model.
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
13/48
;
'. Preparation $ proses persiapan untuk komponen penjahitan yang terdiri
dari printing# embossing logo# skibagian bawah sepatu yang terbagi dalam ' komponen yaitu outsole
dan midsole?
%. Bompound $ proses preamuan bahan kimia sesuai +ormula
'. Kneader rolling $ proses pen/ampuran bahan kimia dalam satu +ormula
menjadi bahan setengah jadi
!. Press out sole $ proses pengepresan bahan setengah jadi menjadi bahan
jadi.
,. (to/k +it $ proses penempelan outsole dan midsole
ASSEMBLING $ proses perakitan antara upper dan bottom
FINISH G//D $ gudang penyetokan sepatu
DELIVER0 $ pengiriman ke seluruh /ounter
1.5 La$a&a$ T!)r+
1.5.1 K!&!,aa$ K!ra1
Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan)kedokteran
beserta praktiknya yang bertujuan agar pekerja atau masyarakat pekerja
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya# baik +isik# atau mental#
maupun sosial# dengan usaha-usaha promoti+# pre
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
14/48
%2
+aktor-+aktor pekerjaan dan lingkungan kerja# serta terhadap penyakit-penyakit
umum.
%.3.%.% =(*H*-=(*H* KE(EH*T*N KE@*
%. =paya peningkatan >promoti+?
ertujuan untuk meningkatkan derajat dan kapasitas kerja melalui
penerapan pola hidup sehat# diantaranya$
- Pendidikan dan penerangan
- Perbaikan gi8i
- Perkembangan kejiwaan yang sehat
- Perumahan sehat
- ekreasi
- Tempat# /ara# lingkungan yang sehat
- Nasihat perkawinan termasuk K
'. =paya pen/egahan >pre
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
15/48
%%
- Pengendalian lingkungan kerja >agar dalam batas aman?
- 4atihan +isik >relaksasi se/ara rutin?
- Pemberian suplemen gi8i untuk sistem kekebalan pekerja
- otasi kerja >men/egah kejenuhan?
!. =paya penyembuhan >kurati+?
"iberikan kepada pekerja yang sudah memperlihatkan gangguan
kesehatan atau gejala dini dengan /ara $
- Mengobati penyakit
- Men/egah terjadinya komplikasi dan penularan terhadap keluarganya
atau teman sekerja
yang bertujuan untuk menghentikan proses penyakit# memper/epat
masa istirahat# men/egah terjadinya /a/at# bahkan kematian
,. =paya pemulihan >rehabilitati+?
"iberikan kepada pekerja yang karena penyakit atau ke/elakaan
telah mengakibatkan /a/at# sehingga pekerja tidak mampu bekerja se/ara
permanen.
Kegiatannya meliputi $
- 4atihan dan pendidikan pekerja untuk dapat menggunakan kemampuan
yang masih ada se/ara optimal
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
16/48
%'
- Penempatan kembali pekerja yang /a/at se/ara selekti+ sesuai dengan
kemampuan
- Penyuluhan kepada masyarakat serta pengusaha agar mau menggunakan
pekerja yang /a/at
%.3.%.' PENY*K&T-PENY*K&T *K&*T KE@*%#!
*danya ha8ard pada pekerjaan)lingkungan kerja dapat menimbulkan
gangguan kesehatan pada tenaga kerja yang dikenal sebagai penyakit akibat kerja.
Penyakit akibat kerja >P*K? biasanya terjadi akibat pajanan kumulati+-yaitu
setelah bekerja bertahun-tahun pada lingkungan kerja atau mengerjakan
pekerjaannya pada kondisi yang tidak memenuhi standar. Penyakit akibat kerja
>P*K? biasanya bersi+at kronis ysulit)tidak bisa disembuhkan dan menyebabkan
ke/a/atan dan atau kematian.
erbagai istilah yang berhubungan $
- Penyakit akibat kerja >//upational disease? $ penyakit yang mempunyai
penyebab yang spesi+ik atau asosiasi kuat dengan pekerjaan# yang pada
umumnya terdiri dari satu agent penyebab yang sudah diakui.
- Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan >5ork related disesase? $
penyakit yang mempunyai beberpa agent penyebab# dimana +a/tor pada
pekerjaan memegang peranan bersama dengan +aktor resiko lainnya dalam
berkembangnya penyakit yang mempunyai etiologi yang kompleks.
- Penyakit yang mengenai populasi pekerja >"isease a++e/ting working
populations? $ penyakit yang terjadi pada populasi pekerja tanpa adanya
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
17/48
%!
agent penyebab di tempat kerja# namun dapat diperberat oleh kondisi
pekerjaan yang buruk bagi kesehatan.
- Penyakit yang timbul karena hubungan kerja $ penyakit yang timbul
karena
hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan ataau
lingkungan kerja.
*da !% kelompok penyakit akibat kerja ) hubungan kerja >Kep Pres &
No. '' tahun %;;! ? $
%. Pnemokoniosis oleh debu mineral >silikosis# antara kosilokosis# asbestosis?
'. ronkhopulmoner oleh debu logam keras
!. ronkhopulmoner oleh debu kapas >bissinosis?
,. *sma akibat kerja oleh sensitisasi dan 8at perangsang dalam proses
pekerjaan
3. *l
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
18/48
%,
%3. Penyakit yang disebabkan oleh karbondisul+ida
%0. Penyakit yang disebabkan oleh deri
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
19/48
%3
Penyakit akibat kerja dapat mempengaruhi +isik maupun mental dan
berakibat sementara maupun permanen. Penyakit akibat kerja dapat terjadi
karena ketidak serasian antara pekerja ) tenaga kerja dengan $
- sesama tenaga kerja
- pimpinan unit kerja
- peralatan yang digunakan
- proses produksi yang dikerjakan
- lingkungan kerja dan bahan produksi
- peraturan kerja yang diterapkan sarana yang disediakan
%.3.%.! 1*KT-1*KT PENYE* PENY*K&T "*N PENY*K&T Y*N7
"&T&M=4K*N ,
1aktor +aktor penyebab penyakit akibat kerja $
"ari pekerja $
a. Kekurangan gi8i
b. Pola hidup tidak sehat >minum alkohol# merokok# kurang
berolahraga?
/. 1aktor psikososial seperti lingkungan kerja yang tidak kondusi+#
stress
"ari lingkungan kerja $
a. Terpajan bahan kimia# biologi
b. 7olongan +isik $ suara# radiasi# suhu# tekanan tinggi# penerangan
/. 7olongan /hemist $ debu# uap#gas# larutan awan ) kabut
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
20/48
%0
d. 7olongan +isiologi $ kontribusi alat ) mesin
"ampak ) akibat dari terjadinya penyakit akibat kerja adalah $
a. Menurunnya derajat kesehatan dan kebugaran pekerja
b. Hilangnya waktu produkti
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
21/48
%9
Perusahaan) Perindustrian upuk# Pestisida# Kertas# e+inery# Pengolahan gas
bumi# obat-obatan banyak menggunakan bahan kimia sebagai bahan baku atau
pembantu
Penggunaan bahan kimia tadi bisa menyebabkan bahaya Kebakaran#
Peledakan# &ritasi dan Kera/unan 92 P*K adalah disebabkan oleh bahan
kimia berbahaya yang masuk lewat mulut# perna+asan atau kulit
ahan Kimia erbahaya bisa berupa padat# gas# partikel maupun uap
Masuknya ahan kimia tadi bisa menimbulkan gejalanya se/ara akut atau
kronik Kera/unan *kut biasanya terjadi akibat masuknya bahan kimia dalam
jumlah besar pada waktu singkat# misalnya $
a. Kera/unan gas B
b. Kera/unan asam (ianida >HBN?
/. Kera/unan Kronik terjadi karena masuknya bahan kimia tadi dalam jumlah
sedikit tetapi dalam jangka panjang# misalnya $
d. Kera/unan en8ena
e. Kera/unan =ap Pb F 4eukemia
+. Kera/unan bahan-bahan Karsinogen F Kanker
!. 74N7*N &47& $
Yang didapat dari $
- 6irus >Hepatitis?
- akteri >Tuberkulosis pada petugas medis?
- Parasit >Malaria?
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
22/48
%:
- Ba/ing
- @amur
,. 74N7*N 1&(&47& >E7NM&?
Terjadi akibat malposisi sewaktu bekerja >Myalgia# ba/ka/he atau /edera
punggung?
3. 74N7*N MENT*4 P(&K47&
Yang didapat dari $
- (uasana Kerja monoton
- Hubungan kerja yang kurang baik
- =pah tidak sesuai
- Tempat kerja yang terpen/il F (tress F Perubahan tingkah laku# Tidak
bisa mengambil keputusan# T" naik F Penyakit lain atau Ke/elakaan
%.3.%., =(*H*-=(*H* PENBE7*H*N "*N PEME*NT*(*N
PENY*K&T *K&*T KE@* '
Menurut Erna Tresnaningsih# menyebutkan usaha-usaha pen/egahan dan
pembetasan penyakit akibat kerja# yaitu $
1. (ubtitusi
Yaitu dengan mengganti bahan-bahan yang berbahaya dengan bahan-
bahan yang tidak berbahaya# tanpa mengurangi hasil pekerjaan maupun
mutunya.
2. &solasi
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
23/48
%;
Yaitu dengan mengisolir >menyendirikan? proses-proses yang berbahaya
dalam perusahaan. Misalnya mesin yang sangat gemuruh# atau proses-
proses yang menghasilkan gas atau uap berbahaya.
3. 6entilasi umum
Yaitu dengan mengalirkan udara sebanyak perhitungan ruangan kerja# agar
kadar bahan-bahan yang berbahaya oleh pemasukan udara ini akan lebih
rendah dari nilai ambang batasnya.
4. 6entilasi keluar setempat
Yaitu dengan menghisap udara dari suatu ruangan kerja agar bahan-bahan
yang berbahaya dihisap dan dialirkan ke luar.
5. Mempergunakan alat pelindung perseorangan
Para karyawan diperlengkapi dengan alat-alat pelindung sesuai dengan
jenis pekerjaannya.
-. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja
(ebelum bekerja para karyawan diperiksa kesehatannya >+isik dan
psikisnya? agar penempatannya sesuai dengan jenis jabatan sehingga lebih
optimal.
. Penerangan)penjelasan sebelum kerja
Kepada para karyawan diberikan penjelasan sebelum bekerja agar mereka
mengetahui# mengerti dan mematuhi peraturan-peraturan serta agar lebih
berhati-hati.
. Pemeriksaan kesehatan ulangan
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
24/48
'2
Pada para karyawan se/ara berkala# pada waktu-waktu tetrtentu se/ara
berkala dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui adanya
penyakit-penyakit akibat kerja yang ditimbulkan.
1.5.2 Er%)$)m+
1.5.2.1 D!*+$+&+ 3
Kata ergonomi berasal dari bahasa Yunani# yaitu ergon yang artinya kerja#
nomos yang berarti peraturan)hukum. @adi se/ara har+iah ergonomi diartikan
sebagai L&lmu aturan tentang Kerja. Pada mulanya di beberapa negara digunakan
istilah yang berbeda# seperti $
Arbeitswissenschaft>ilmu pengetahuan tentang kerja? di @erman
Biotecgnologydari negara-negara (kandina
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
25/48
'%
lingkungan kerja yang aman# nyaman dan sehat sehingga ter/apai eisiensi
e+ekti+itas dan produkti
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
26/48
''
1.5.2.3 A$,r))m!r+ 1(2
*ntropometri merupakan suatu pengukuran yang sistematis terhadap
tubuh manusia# terutama mengenai dimensional ukuran dan bentuk tubuh
manusia. *ntropometri digunakan untuk meran/ang atau men/iptakan suatu
sarana kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh pengguna. *ntropometri digunakan
untuk mendapatkan suatu bentuk ran/ang bangun yang ergonomi dimana manusia
sebagai titik sentralnya. =kuran alat kerja erat dengan tubuh pengguna# jika alat
kerja tersebut tidak sesuai dengan ukuran tubuh tenaga kerja# maka tenaga kerja
tersebut akan tidak nyaman dan akan lebih lamban dalam bekerja# sehingga timbul
kelelahan kerja atau gejala penyakit otot akibat melakukan pekerjaan dengan /ara
yang tidak alamiah.
7ambar %.% Bontoh *ntropometri di Meja Kerja
1.5.2.4 S+#a T'b', a"am B!#!ra 4
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
27/48
'!
Hubungan tenaga kerja dalam sikap dan interaksinya terhadap sarana
kerja# akan menentukan e+isiensi# e+ekti+itas dan produkti+itas kerja# selain (P
>standard operating procedures? yang terdapat pada setiap jenis pekerjaan.
(emua sikap tubuh yang tidak alamiah dalam bekerja# misalnya sikap menjangkau
barang yang melebihi jangkauan tangan# harus dihindari.
*pabila hal ini tidak memungkinkan maka harus diupayakan agar beban
statiknya diperke/il. Penggunaan meja dan kursi kerja ukuran baku oleh orang
yang mempunyai ukuran tubuh yang lebih tinggi atau sikap duduk yang terlalu
tinggi sedikit banyak akan berpengaruh terhadap hasil kerjanya. Tanpa disadari#
tenaga kerja tersebut akan sedikit membungkuk saat melakukan pekerjaanya. Hal
ini akan menyebabkan terjadinya kelelahan lokal di daerah pinggang dan bahu#
yang pada akhirnya akan menimbulkan nyeri pinggang dan nyeri bahu# namun
karena penderitanya tidak men/olok maka biasanya keluhan tersenbut dianggap
Lbukan masalah# tetapi kerugian yang ditimbulkanya bias berwujud hilangnya
jam kerja# terhambatnya produksi dan lainnya. Pada waktu bekerja diusahakan
agar bersikap se/ara alamiah dan bergerak optimal.
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
28/48
',
7ambar %.' (ikap Tubuh yang aik dan Tidak aik
"alam sistem kerja angkat dan angkut# sering dijumpai nyeri pinggang
sebagai akibat kesalahan dalam mengangkat maupun mengangkut# baik itu
mengenai teknik maupun berat ) ukuran beban. Nyeri pinggang dapat pula terjadi
sebagai sikap paksa yang disebabkan karena penggunaan sarana kerja yang tidak
sesuai dengan ukuran tubuhnya. Kondisi demikian menggambarkan tidak adanya
keserasian antara ukuran tubuh pekerja dengan bentuk dan ukuran sarana kerja#
sehingga terjadi pembebanan setempat yang berlebihan di daerah pinggang dan
inilah yang menyebabkan nyeri pinggang akibat kerja.
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
29/48
'3
7ambar %.! Pekerjaan *ngkat dan *ngkut
=ntuk jenis pekerjaan angkat dan angkut# maka beban maksimum yang
diperkenankan# agar tidak menimbulkan ke/elakaan kerja# sesuai dengan
peraturan menteri tenaga kerja# Transmigrasi dan Koperasi No.Per. 2%)MEN)%;9:
tentang keselamatan dan kesehatan kerja dalam Penebangan dan Pengangkutan
kayu.
7ambar %., eban Maksimun dalam pekerjaan *ngkat-angkut
(ikap tubuh dalam bekerja yang dikatakan se/ara ergonomis adalah yang
memberikan rasa nyaman# aman# sehat dan selamat dalam bekerja yang dapat
dilakukan antara lain dengan /ara$
a. Menghindarkan sikap yang tidak alamiah dalam bekerja.
b. "iusahakan beban statis menjadi seke/il-ke/ilnya.
/. Perlu dibuat dan ditentukan /riteria ukuran baku tentang peralatan kerja
yang sesuai dengan ukuran antopomentri tenaga kerja penggunanya.
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
30/48
'0
d. *gar diupayakan bekerja dengan sikap duduk dan berdiri se/ara
bergantian.
1.5.2.5 Ma$'&+a M!&+$ 4
Penggunaan teknologi dalam pelaksanaan produksi akan menimbulkan
suatu hubungan timbale balik antara manusia sebagai pelaku dan mesin sebagai
sarana kejanya. "alam proses produksi# hubungan ini menjadi sangat erat
sehingga merupakan satu kesatuan. (e/ara ergonomis# hubungan antara manusia
dengan mesin haruslah merupakan suatu hubungan yang selaras# serasi dan sesuai.
1ungsi manusia dalam hubungan manusia mesin dalam rangkaian
produksi ini adalah sebagai pengarah atau pengendali jalanya mesin tersebut.
Manusia menerima in+ormasi dari mesin melalui indera mata untuk membuat
keputusan untuk menyesuaikan atau merubah kerja mesin melalui kendali yang
ada pada mesin itu. Pada umumnya setiap mesin sudah mempunyai prosedur
standar pengoperasiannya. Kemudian mesin menerima perintah tersebut untuk
kemudian untuk menjalankan tugasnya. "esain alat kendali yang baik pada mesin
merupakan salah satu +aktor yang penting yang akan mempengaruhi manusia
sebagai operator.
1.5.2.- P!$%)r%a$+&a&+a$ K!ra 5
Pengorganisasian kerja menyangkut waktu kerja# waktu istirahat# kerja
lembur dan lainnya yang menentukan kesehatan dan e+isiensi tenaga kerja.
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
31/48
'9
"iperlukan pola pengaturan waktu kerja dan waktu istirahat yang baik. @am kerja
tidak lebih dari : jam per hari# apabila tidak dapat dihindarkan# perlu diusahakan
grup kerja baru atau kerja shi+.
Kerja lembur sebaiknya ditiadakan karena dapat menurunkan e+isiensi dan
produkti+itas kerja dan meningkatkan angka ke/elakaan kerja dan sakit.
1.5.2. P!$%!$a"+a$ L+$%#'$%a$ K!ra 5
4ingkungan kerja yang lestari dan manusiawi merupakan +a/tor pendorong
bagi kegairahan dan e+isiensi kerja. (edangkan lingkungan kerja yang buruk
>melampaui nilai ambang batas yang telah ditetapkan?# yang melebihi toleransi
manusia untuk menghadapinya# tidak hanya akan menurunkan produkti+itas kerja
tetapi juga akan menyebabkan penyakit akibat kerja# ke/elakaan kerja#
pen/emaran lingkungan sehingga tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaanya
tidak mendapat rasa aman# nyaman# sehat dan selamat.
terdapat berbagai +aktor lingkungan kerja yang berpengaruh terhadap
kesehatan# keselamatan dan e+isiensi serta produkti+itas kerja# yaitu +aktor +isik
seperti$ pengaruh kebisingan# penerangan# iklim kerja# getaran +aktor kimia
seperti pengaruh bahan kimia# gas# uap# debu +aktor +isiologis seperti$ sikap dan
/ara kerja# penentuan jam kerja dan istirahat# kerja gilir# kerja lembur +a/tor
psikologis seperti$ suasana tempat kerja# hubungan antar pekerja dan +a/tor
biologis seperti$ in+eksi karena bakteri# jamur#
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
32/48
':
administrati+e dan pengendalian dengan pemberian alat pelindung diri >*P"?.
anyak dijumpai adanya tenaga kerja yang enggan mengguanakan *P"#
meskipun di tempat kerjanya terjadi pen/emaran bahan kimia di udara tempat
kerja.
1.5.2. K!"!"a,a$ K!ra 1
Penyebab kelelahan akibat tidak ergonomisnya kondisi sarana# prasarana#
dan lingkungan kerja merupakan +aktor dominan bagi menurunnya atau
rendahnya produktifatigue? merupakan kondisi melamahnya tenaga untuk
melakukan suatu kegiatan. Kelelahan dibagi menjadi ' ma/am$
%. Kelelahan otot >mus/ular +atigue?
'. Kelelahan umum >general +atigue?
Kelelahan otot ditandai dengan nyeri# seperti ketegangan otot# dan sakit di
sekitar sendi. Kelelahan umum ditandai dengan kaluhan perasaan lamban dan
keengganan berakti
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
33/48
';
7ambar '.3 Pengaruh 1aktor 4ingkungan Kerja ditempat Kerja
BAB II
PELAKSANAAN
2.1 Ta$%%a" a$ 6a#' P!"a#&a$aa$
Pengamatan dilakukan pada hari (enin# %0 1ebruari '2%3 pada pukul
%,.!2 sampai %9.,2.
2.2 L)#a&+ P!$%amaa$
Pengamatan dilakukan di PT. Primarindo *sia &n+rastru/ture Tbk. di
andung.
2.3 D)#'m!$ P!$%amaa$
(e/ara umum# kewajiban perusahaan dalam meningkatkan keselamatan
kerja dapat disimpulkan sebagai berikut$
%. 1asilitas Pelayanan Kesehatan
a. erapa jumlah tenaga kerjaO
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
34/48
!2
b. *pakah ada +asilitas kesehatan berupa klinikO
/. erapa kali dokter melakukan praktek di klinik dalam seminggu atau
sebulanO erapa lama durasinyaO
d. *pakah dokter mempunyai serti+ikat HiperkesO
e. (eberapa jauh tanggung jawab dokter klinik terhadap peningkatan
kesehatan pekerjaO
+. 1asilitas apa saja yang di miliki klinikO
g. *pakah +asilitas sudah men/ukupi kebutuhan seluruh pekerjaO
'. Program Kesehatan
a. *pakah sudah terdapat program promoti+ yang dilakukan oleh dokter
maupun tenaga kerja lain kepada pekerjaO (eperti apa programnyaO
*pakah sudah terlaksana dengan baikO
b. *pakah sudah terdapat program pen/egahan terjadinya penyakit
akibat kerja maupun yang berhubungan dengan pekerjaanO (eperti
apa pelaksanaan programnyaO
/. (udahkah perusahaan memiliki +asilitas program rehabilitasi >medik#
okupasional# sosial? bagi pekerja yang membutuhkanO
d. *pakah +asilitas klinik mempunyai pengadaan alat maupun obat
yang /ukupO *pakah sudah digunakan se/ara maksimalO
e. (iapakah yang bertangggung jawab terhadap progam kesehatan yang
ada di perusahaanO
!. Program Pen/egahan H&6)*&"(
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
35/48
!%
a. *dakah program pen/egahan H&6 dan *&"(O "alam bentuk apaO
*pakah sudah terlaksanaO
b. *dakah kebijakan perusahaan khusus terhadap kejadian maupun
pen/egahan H&6 dan *&"( pada pekerjaO
,. Pemeriksaan kesehatan
a. *dakah pemeriksaan kesehatan awal sebelum penerimaan
karyawanO Pemeriksaan apa saja yang dilakukanO
b. *dakah pemeriksaan awal khusus kesehatan berdasarkan
penempatan tempat kerjaO
/. *dakah pemeriksaan kesehatan berkala >minimal % tahun sekali?O
Pemeriksaan apa saja yang dilakukanO *pakah sesuai dengan risiko
pekerjaanO
3. Program gi8i kerja
a. *pakah sudah tersedia kantin atau tempat makanO
b. erapa kali makanan disediakan untuk pekerja berdasarkan
kebijakan perusahaanO
/. Menu makanan apa saja yang disediakanO *pakah menu sudah
disesuaikan dengan kebutuhan gi8i kalori pekerjaO
d. 1aktor apa saja yang mempengaruhi pemberian makanan >gi8i?
pekerjaO
e. *dakah tempat konsultasi gi8iO
+. (iapakah yang bertanggung jawab dalam pengaturan gi8i pekerjaO
g. agaimana sanitasi dan higienitas kantinO
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
36/48
!'
0. "ata penyakit yang ada
a. Penyakit apa yang paling banyak menyebabkan pekerja datang ke
klinikO
b. *dakah data statistik kunjungan klinikO
9. Penyakit *kibat Kerja
a. agaimana kondisi ruang kerja untuk setiap pekerjaO *pakah
sudah memenuhi kaidah ergonomisO
b. erapa lama durasi kerja selama satu hariO erapa kali istirahat
dalam satu hariO erapa lama durasinyaO
/. *dakah riwayat penyakit akibat kerja terutama berkaitan dengan
+aktor resiko pekerjaanO
d. agaimana penanganannyaO
e. *pakah perusahaan menanggung biaya bila terdapat penyakit
akibat kerjaO
:. (arana P!K
a. *dakah alat pertolongan pertama di perusahaanO *pa sajaO
"iletakkan dimana sajaO
b. *dakah pelatihan untuk pemakaian alat maupun pertolongan
pertamaO
/. (udahkah dilakukan perawatan dan penge/ekan alat pertolongan
se/ara berkalaO
d. *dakah laporan pemakaian alat pertolonganO
;. Personil Kesehatan
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
37/48
!!
a. (iapa saja personil kesehatan di perusahaanO erapa orangO
b. *pakah setiap personil kesehatan sudah bekerja sesuai dengan
kompetensinyaO
/. *pa saja tugas atau tanggung jawab yang dimiliki oleh setiap
personil kesehatanO
%2. (istem Kerja Perusahaan
a. agaimana sistem K! di perusahaanO *pakah sudah terlaksana
dengan baikO *pakah sudah pernah dilakukan audit ataupun
serti+ikasi pada perusahaanO
b. agaimana tanggapan perusahaan terhadap +aktor ergonomis
pekerjaO (udahkan kondisi ruang kerja disesuaikan dengan +aktor
ergonomisO
/. *pakah terdapat masalah yang berhubungan dengan ergonomisO
*dakah pen/egahan maupun penanganan terhadap masalah
tersebutO
d. *pakah perusahaan memberikan penyuluhan mengenai kesehatan
umum# gi8i# dan penyakit P*KO
e. *pakah terdapat sistem rotasi pekerja O
+. BAB III
%. HASIL PENGAMATAN
,.
3.1 Ha&+" P!$%amaa$ + P!r'&a,aa$
!.%.% 1asilitas Pelayanan Kesehatan
i. @umlah tenaga kerja di PT. P&M*&N" *(&*
&N1*(T=BT=E Tbk sebanyak %022 orang dengan 93 wanita
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
38/48
!%
dan '3 pria. =sia tenaga kerja mempunyai rentang %: sampai 32
tahun dengan satu orang berusia 02 tahun. 1asilitas kesehtan yang
tersedia di perusahaan ini berupa klinik yang sudah tidak ber+ungsi.
Klinik diisi oleh petugas H" yang sebelumnya telah mendapat
pengetahuan medis se/ara in+ormal oleh dokter perusahaan
sebelumnya. (aat ini tidak terdapat tenaga kesehatan berupa dokter
maupun perawat. Klinik buka setiap hari dengan jam buka yang tidak
tentu. 1ungsi klinik utamanya untuk tempat beristirahat apabila ada
pekerja yang mengeluhkan sakit kepala atau keluahn lainnya sebelum
dibawa berobat ke klinik atau rumah sakit terdekat. 1asilitas klinik
terdiri dari , buah tempat tidur# ' buah stetoskop# ' buah meja tulis# '
buah kursi# data kesehatan dan ke/elakaan kerja yang ter/atat terakhir
pada tahun '22,# serta protokol pen/egahan kebakaran tahun '222.
!.%.' Program Kesehatan
j. Program kesehatan yang meliputi promoti+# pre
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
39/48
!'
H&6)*&"( maka pihak perusahaan akan mem+asilitasi pasien untuk
berobat ke klinik atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan
pengobatan. Pekerja tersebut dapat dipekerjakan kembali sesuai
dengan anjuran dokter.
!.%., Pemeriksaan Kesehatan
l. Pemeriksaan kesehatan awal sebelum penemerimaan
pekerja dilakukan oleh dokter di luar perusahaan yang diajukan dalam
bentuk surat keterangan sehat. Tidak terdapat pemeriksaan kesehatan
berkala maupun pemeriksaan khusus penempatan kerja.
!.%.3 Program 7i8i Kerja
m. Pada perusahaan ini tidak terdapat kantin# namun pihak
perusahaan menyediakan tempat untuk makanan tetapi tidak
diman+aatkan oleh pekerja dikarenakan keadaan tempat makan lembab
dan kotor serta tidak terawat. Pihak perusahaan tidak memiliki
program gi8i kerja dan tidak menyediakan makanan untuk pekerja.
Pekerja lebih membawa makanan sendiri dari rumah dan dimakan di
sekitar maupun didalam tempat kerja pada waktu istirahat.
!.%.0 "ata Penyakit yang *da
n. Tidak terdapat pen/atatatan data penyakit pekerja yang
terbaru. "ata terakhir yang terdapat pada pen/atatatan klinik yaitu
pada tahun '22, yang menyatakan bahwa penyakit terbanyak adalah
in+eksi saluran napas. ; penyakit terbanyak ispa# gangguan jalan napas
akibat paparan lingkungan kerja# pusing# maag atau mual# alergi dan
penyakit kulit# diare# nyeri punggung# nyeri sendi# nyeri haid.
!.%.9 Penyakit *kibat Kerja
o. Tidak terdapat data penyakit akibat kerja pada perusahaan
ini. (alah satu +aktor yang dapat menyebabkan penyakit akibat kerja
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
40/48
!!
pada perusahaan ini adalah kondisi ruang kerja yang tidak memenuhi
kaidah ergonomis. "urasi kerja selama : jam dari pukul 9.!2 sampai
%0.!2 dengan waktu istirahat selama % jam pada pukul %'.22 sampai
%!.22. ila terdapat penyakit akibat kerja maka pekerja akan dikirim
ke klinik atau rumah sakit terdekat dan biaya akan ditanggung oleh
pihak ketiga yaitu P@( Ketenagakerjaan.
!.%.: (arana P!K
p. Tersedia kotak p!k minimalis dan tidak sesuai standar
dengan list yang ada di dalam otak boD p!k. *dapun sebagian
penempatan kotak p!k ini mudah dijangkau oleh para karyawan#
namun sebagian lainna tidak diketahui keberadaannya. "isamping itu#
perusahaan tidak menyediakan pelatihan penggunaan kotak p!k dan
tidak adanya perawatan rutin dari kotak p!k tersebut.
!.%.; Personil Kesehatan
. Tidak tersedia personil kesehatan di persahaan ini
!.%.%2 (istem Kerja Perusahaan
r. Perusahaan mempunyai pengurus K!# namun kepengurusan ini
belum berjalan baik terlihat dengan tidak adanya program K! di perusahaan
ini. Perusahaan sudah merasa memenuhi aspek ergonomis pada lingkungan
kerja tetapi pada kenyataannya banyak +aktor ergonomis yang tidak
memenuhi syarat. (aat ditanyakan pada pihak perusahaan# mereka belum
memahami dengan baik tentang +aktor ergonomis pada lingkungan kerja dan
bukan merupakan prioritas utama. Masalah ergonomis yang terlihat dari
perusahaan adalah banyaknya kursi pekerja yang tidak mempunyai sandaran#
tidak terdapat pijakan kaki pada beberapa ruang kerja# alat yang tidak sesuai
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
41/48
!,
dengan kemampuan pekerja seperti gunting spons yang terlalu berat# lamanya
durasi berdiri pekerja# dan postur tubuh pekerja saat bekerja.s. Pada perusahaan ini tidak terdapat sistem rotasi pekerja# sehingga
memungkinkan terdapat adanya +aktor psikologis berupa stres kerja yang
dapat mempengaruhi per+orma pekerja yang berakhir pada penurunan
produkti+itas dari perusahaan tersebut.
t.
u.
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
42/48
!0
(elain itu# pemakaian +asilitas P@( menjadi lebih e+ekti+ dan mengontrol +aktor
+inansial perusahaan dalam masalah pembayaran kesehatan tenaga kerja.
Pengadaan +asilitas kesehatan seperti kotak P!K dapat lebih diawasi meliputi
kelengkapan isinya# pendapatan# pemakaian# dan perawatannya. Penempatan
kotak P!K harus disosialisasikan kepada tenaga kerja supaya dapat diman+aatkan
dengan baik. "engan didukung oleh adanya tenaga kerja kesehatan pula +asilitas
kesehatan seperti klinik dapat dimaksimalkan kembali sesuai dengan +ungsinya.
Pengadaan kerja lembur juga merupakan suatu masalah yang terjadi di
perusahaan ini karena pihak perusahaan tidak mem+asilitasi pekerja dengan
makanan sehingga gi8i kerja tidak diperhatikan. Perusahaan harus menanggulangi
masalah gi8i ini sebelum memberlakukan jam kerja lembur agar kesehatan para
pekerja tidak terganggu dan tidak menyebabkan menurunnya produkti
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
43/48
!9
ab. Ketidaksesuaian kaidah ergonomik yang terjadi di perusahaan ini
terlihat pada posisi pekerja saat melakukan proses produksi. Posisi pekerja yang
dapat dilihat pada gambar ,.%# gambar ,.'# dan gambar ,.!.
a/.
ad.
a!. Gambar 4.1 Posisi Pekerja pada ProsesPreparation
a+.
ag. Gambar 4.2 Posisi Pekerja pada ProsesPrinting
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
44/48
!:
a,.
ai.
a. Gambar 4.3 Posisi Pekerja pada Proses Sewing
ak.
al.
am. Kesegaran jasmani tidak diperhatikan oleh pihak perusahaan
karena sebelum dan selama jam kerja berlangsung tidak ada pengorganisasian
kerja yang membuat pekerja bergerak melakukan peregangan agar tidak
mengalami keram otot akibat posisi yang kaku. (elain itu pekerja berisiko
mengalami kebosanan kerja akibat pekerjaan yang monoton karena pihak
perusahaan tidak menyediakan alunan musik yang dapat didengarkan pekerja
selama proses bekerja maupun rotasi pekerja.
an. Masalah ergonomis yang dialami perusahaan ini dapat diatasi salah
satunya dengan memberlakukan syarat penerimaan pekerja sesuai dengan
peralatan produksi yang digunakan di perusahaan. (elain itu# penempatan dan
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
45/48
!;
penggunaan mesin kerja maupun tempat duduk yang digunakan pekerja
disesuaikan dengan standar ergonomis.
ao.
ap.
a.
ar.
as.
at.
au.
a
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
46/48
,2
a8. BAB V
ba. KESIMPULAN DAN SARAN
bb.
5.1 K!&+m'"a$
b/. *spek kesehatan kerja dan ergonomis pada perusahaan ini
belum berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan aspek kesehatan
kerja dan ergonomis tersebut bukan merupakan prioritas utama
perusahaan yang terkait dengan krisis ekonomi yang sedang
dialami perusahaan sehingga pengadaan tenaga kerja kesehatan
maupun program-program kesehatan tidak begitu dipedulikan di
perusahaan ini.
bd.
5.2 Sara$
5.2.1 Sara$ U$'# P!r'&a,aa$
be. =ntuk menanggulangi masalah aspek kesehatan kerja dan
ergonomis di perusahaan ini# dapat dilakukan beberapa /ara seperti$
- Merekrut tenaga kerja kesehatan meliputi dokter perusahaan dan paramedis
yang sudah mempunyai serti+ikat hiperkes agar aspek kesehatan kerja
maupun program-program yang berkaitan dengan kesehatan para pekerja
seperti usaha pen/egahan# promosi kesehatan# pengobatan# dan rehabilitati+ di
perusahaan dapat lebih diperhatikan sehingga tidak mengurangi produkti
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
47/48
,%
- Melakukan pemeriksaan kesehatan awal sebelum penempatan dan se/ara
berkala setiap minimal satu tahun sekali dan pemeriksaan khusus sesuai
dengan potensi bahaya di tempat kerjanya yang dilakukan oleh dokter
perusahaan.
- Menghidupkan kembali kepengurusan P'K! di perusahaan sehingga program
keselamatan dan kesehatan kerja termasuk +aktor ergonomis pekerja maupun
lingkungan kerja dapat disesuaikan dengan standar.
- Pihak perusahaan dapat membuat program pen/egahan penyakit akibat kerja
yang dapat dimulai dengan mengidenti+ikasi potensi bahaya bagi pekerja
meliputi +aktor biologi# kimia# +isika# psikologi# dan ergonomi.
- Pengadaan dan sosialisasi P!K harus lebih diperhatikan.
- (osialisasi +ungsi dan batasan program P@( Ketenagakerjaan maupun P@(
Kesehatan kepada perusahaan sehingga pemahaman pihak perusahaan lebih
mendalam tentang alur perawatan kesehetan pekerja dan penyakit seperti apa
yang dapat ditanggung oleh masing-masing program P@( tersebut.
- Pihak perusahaan juga dapat membuat program rotasi pekerja atau waktu
istirahat dimana pekerja dapat keluar dari ruangan produksi agar dapat
mengembalikan dan meningkatkan konsentrasi pekerja serta mengurangi
kelelahan dan kebosanan dari pekerja tersebut.
- Pihak perusahaan dapat membuat program yang dapat meningkatkan
kesegaran jasmani dan rohani pekerja misalnya senam satu minggu sekali.
- Menjalin kerjasama dengan alai Keselamatan Kesehatan Kerja sebagai
a/uan keselamatan dan kesehatan kerja.
-
7/24/2019 Laporan Hiperkes Kelompok 2
48/48
,'
b+.
bg.
5.2.2 Sara$ U$'# P!$!"++a$
bh. =ntuk memaksimalkan pengamatan ini# diperlukan dukungan dari
perusahaan berupa koordinasi waktu dengan pihak-pihak terkait.
-. DAFTAR PUSTAKA
.
%. udiono (ugeng# @usu+# Pusparini *driana. '22;. (emarang$ unga
ampai.
'. (umaAmur PK. PK. '222. Ergonomi Untuk Produktiitas !er"a. @akarta$
B6 Haji Masagung
!. Permenakertrans. Per. %!)Men)Q)'2%%.
,. Tarwaka# (oli/hul# akri# 4ilik (udiajeng. '22,. Ergonomi Untuk
!esehatan !er"a #an Produktiitas. (urakarta$ =N&* Pers
3. Hiperkes RonlineS. '2%3 >/ited %0 Maret '2%3?. *