tugas akhir hiperkes
-
Upload
citra-cicitcuit -
Category
Documents
-
view
91 -
download
0
Transcript of tugas akhir hiperkes
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Sang
Penguasa sekalian alam yang maha pengasih dan maha penyayang. Shalawat serta salam
senantasa terarah kepada Nabi Muhammad SAW. Pemimpin para Nabi saya serta umat-umat,
keluarga serta sahabat sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ”Pengantar
Penyakit Akibat Kerja”.
Pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat dalam mata kuliah tentang Dasar-
Dasar K3.Dalam pembuatan makalah ini terdapat kesulitan dan hambatan.Berkat bantuan,
bimbingan, arahan dan dukungan berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik.Oleh karena itu, saya mengucapkan banyak terima kasih.
saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun ke arah perbaikan dikemudian hari.
saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan rekan-rekan semua.
Akhir kata semoga Allah SWT selalu memberikan yang terbaik bagi kita semua.amin
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………… ii
Daftar isi …………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………… 1
A. Latar belakang ……………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………… 2
C. Tujuan Penulisan ………………………………………
BAB II TINJAUAN PUSTAKA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
A.Landasan teori tentang k3
B.Teori tentang kecelakan kerja atau penyakit akibat kerja
C.Teori tentang tindakan preventif,kuratif,dan rehabilitatif
BAB III PEMBAHASAN ……………………………………… 3
A.penjelasan masalah penyakit akibat kerja………………………..
BAB IV PENUTUP ……………………………………… 8
A. Kesimpulan ……………………………………… 8
B. Saran ………………………………………………… 8
Daftar Pustaka …………………………………………………… 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ratusan juta tenaga kerja di seluruh dunia saat ini bekerja pada kondisi yang tidak
nyaman dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Menurut Internasional Labor Organization
( ILO) setiap tahun terjadi 1,1 juta kematian yang disebabkan oleh penyakit atau yang
disebabkan oleh pekerjaan. Sekitar 300.000 kematian terjadi dari 250 juta kecelakaan dan
sisanya adalah karena penyakit akibat kerja dimana diperkirakan terjadi 160 juta penyakit akibat
hubungan pekerjaan baru setiap tahunnya.masalah kesehatan nya antara lain ketulian, gangguan
muskulosaltel,gangguan reproduksi dan lain-lain.
Wawasan para pengusaha mengenai kesehatan kerja masih rendah.Itulah sebabnya segala
penyakit akibat kerja sering dianggap biasa Padahal, banyak penyakit muncul justru di
lingkungan kerja, terutama yang berhubungan dengan bahan kimia dan fisika. Sebagai contoh
mereka yang bekerja di pabrik sepatu atau garmen. Telapak tangan menjadi kapalan atau gatal-
gatal.Oleh sebab itu perlu diadakanya penyuluhan maupun sosilisasi untuk para pekerja agar
mereka mengetahui bahaya penyakit akibat kerja.
Penyakit akibat kerja dapat di bagi menjadi tiga yaitu penyakit akibat bahan kimia, fisika,
dan biologi .
Penyakit sistem organ seperti pernapasan, kulit, otot rangka dan kanker akibat kerja
merupakan penyakit akibat biologi.sedangkan penyakit akibat bahan fisika seperti radiasi,
kebisingan, getaran, suhu yang ekstrem, dan sebagainya.Dan penyakit akibat kimia dapat pemicu
terjadinya kanker prostat, payudara, kanker paru-paru, dan kanker hati.
B. Tujuan
Tujuan utama k3 adalah mencegah, mengurangi bahkan menghilangkan resiko
kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja dan meningkatkan kenyamanan pekerja dalam
bekerja
K3 juga dibutuhkan untuk mencegah terjadinya cacat/kematian pada tenaga kerja, mencegah
kerusakan tempat dan peralatan kerja, mencegah pencemaran lingkungan dan masyarakat
disekitar tempat kerja,
Dan k3 juga mempunyai beberapa tujuan seperti:
1. Mengetahui defenisi penyakit akibat kerja
2.Mengetahui identifikasi penyakit akibat kerja
3.Mengetahui criteria umum penyakit akibat kerja,
4. Mengetahui fakor yang menjadi penyebabnya,
5. cara mendiagnosa penyakit akibat kerja.
6. Mengetahui pencegahan penyakit akibat kerja
C. Manfaat
Manfaat k3 sama hal nya dengan peranan k3 yaitu sebagai suatu kegiatan organisasi yang
bekerja secara efisien dan menghasilkan produk yang aman dengan menggunakan sumber-
sumber manajemen seperti SDM,Mesin-mesin/peralatan,Material/bahan baku.Dalam sumber
daya manusia(SDM) k3 juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam pemilihan tenaga
kerja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
A.Landasan teori tentang k3
k3 adalah aplikasi penerapan beberapa keilmuan dari berbagai karateristik yang dapat
menimbulkan keselamatan orang atau pekerja dan alat-alat pada lingkungan kerja.Ini merupakan
berbagai disiplin profesi ilmu pengetahuan seperti fisika,kimia,biologii dan ilmu perilaku yang
meliputi industri,transportasi,penyimpanan,dan pengelolahan material yang berbahaya,kegitan
rekreasi dan pertunjukan.K3 merupakan kepanjangan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja.K3
merupakan hal yang wajib diterapkan diseluruh lingkungan kerja, baik perkantoran, rumah sakit,
pabrik, sekolah-sekolah, perguruan tinggi, maupun militer.
Tidak hanya itu K3 juga mempunyai beberapa pengertian antara lain adalah:
K3 merupakan “Spesialisasi dalam ilmu kesehatan atau kedokteran beserta prakteknya yang
bertujuan agar pekerja atau masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya
baik fisik atau mental maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif terhadap
penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor pekerjaan dan
lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum.
Kegiatan K3 adalah kegiatan yang bertujuan untuk menjamin agar para pekerja dapat
melaksanakan pekerjaannya dalam kondisi sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga dapat
terhindar dari resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Secara Etimologis, K3 adalah Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar
tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat dan agar
setiap sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara aman dan efisien
Secara Keilmuan, K3 adalah Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang mempelajari
tentang cara penanggulangan kecelakaan di tempat kerja
Secara filosofi, K3 adalah Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin kelestarian
tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil karya dan budaya dalam upaya
mencapai adil, makmur dan sejahteraDalam pelaksanaan K3 ini banyak yang perlu diperhatikan
untuk pengendalian bahaya yang ada di tempat kerja yakni Substitusi, eliminasi dan penggunaan
APD.
1. Peran Tenaga Kesehatan Dalam Perusahaan dan rumah sakit
Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dapat saling berkaitan.Pekerja yang menderita
gangguan kesehatan atau penyakit akibat kerja cenderung lebih mudah mengalami kecelakaan
kerja. Di negara maju banyak pakar tentang kesehatan dan keselamatan kerja dan banyak buku
serta hasil penelitian yang berkaitan dengan kesehatan tenaga kerja yang telah diterbitkan.Di era
globalisasi ini kita harus mengikuti trend yang ada di negara maju.Dalam hal penanganan
kesehatan pekerja, kitapun harus mengikuti standar internasional agar industri kita tetap dapat
ikut bersaing di pasar global.Dengan berbagai alasan tersebut rumah sakit pekerja merupakan hal
yang sangat strategis. Ditinjau dari segi apapun niscaya akan menguntungkan baik bagi
perkembangan ilmu, bagi tenaga kerja, dan bagi kepentingan (ekonomi) nasional serta untuk
menghadapi persaingan global.
Di ero global ini rumah sakit merupakan pusat rujukan khususnya untuk kasus-kasus
kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Diharapkan di setiap kawasan industri didirikan rumah
sakit sehingga memudahkan pekerja untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang
komprehensif. Tetapi juga harus didukung dengan meluluskan spesialis kedokteran okupasi yang
lebih banyak lagi.Kelemahan dan kekurangan dalam pendirian rumah sakit pekerja dapat
diperbaiki kemudian dan jika ada penyimpangan dari misi utama berdirinya rumah sakit tersebut
harus kita kritisi bersama.
Kecelakaan kerja adalah salah satu dari sekian banyak masalah di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja yang dapat menyebabkan kerugian jiwa dan materi.Salah satu upaya dalam
perlindungan tenaga kerja adalah menyelenggarakan P3K di perusahaan sesuai dengan UU dan
peraturan Pemerintah yang berlaku.Penyelenggaraan P3K untuk menanggulangi kecelakaan yang
terjadi di tempat kerja.P3K yang dimaksud harus dikelola oleh tenaga kesehatan yang
professional.
Yang menjadi dasar pengadaan P3K di tempat kerja adalah UU No. 1 Tahun 1970 tentang
keselamatan kerja; kewajiban manajemen dalam pemberian P3K, UU No.13 Tahun 2000 tentang
ketenagakerjaan, Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.03/Men/1982 tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja ; tugas pokok meliputi P3K dan Peraturan Mentri Tenaga Kerja No.
05/Men/1995 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Pada dekade belakangan ini perkembangan dunia industri berjalan dengan pesat, demikian
juga tuntutan terhadap kualifikasi pekerjaannya serta pelayanan kesehatan pada kelompok
pekerja di industri.Konsep pelayanan kesehatan kerja bagi pekerja juga mengalami kemajuan
yang pesat seiring dengan perkembangan dunia industri.Perusahaan adalah tempat bertemunya
dua pihak yang berkepentingan. Undang-undang yang memberikan perlindungan terhadap tenaga
kerja adalah Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan Permenaker
No.Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.Atas dasar inilah maka peran tenaga
kesehatan kerja sangat diperlukan sebagai salah satu upaya untuk melaksanakan Undang-undang
tersebut di atas.
Tenaga Kesehatan yang bekerja di perusahaan merupakan Ahli Kesehatan Kerja (occuptional
health specialist) yang bekerja dalam komunitas pekerja dan menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang berhubungan dengan tempat kerja dan berfokus pada keselamatan kerja, serta
menggunakan prinsip-prinsip pencegahan dan pengendalian efek yang merugikan selama
interaksi pekerja dengan tempat kerja.Tenaga kesehatan yang bekerja di perusahaan selain harus
mahir dan mempunyai pengetahuan yang cukup tentang penyakit-penyakit akibat kerja,
mengetahui cara-cara pencegahan, diagnosis dini dan usaha-usaha lain dalam memberantas
penyakit akibat kerja, mengetahui faktor-faktoryang menyebabkan hubungan kerja yang kurang
baik, berkurangnya gairah kerja, serta hal-hal lain, ia juga harus mempunyai etika tenaga
kesehatan dalam tugas mereka.
Fungsi seorang Ahli Kesehatan Kerja di perusahaan sebenarnya sangat bergantung pada
kebijakan perusahaan dalam hal luasnya ruang lingkup upaya kesejahteraan dan keselamatan
kerja. Posisi Ahli Kesehatan Kerja kesehatan kerja disini unik dan merupakan posisi Ahli
Kesehatan Kerja seringkali lebih dekat dan lebih akrab dengan pekerja-pekerja dibandingkan
dengan pihak manajemen perusahaan,Etika tenaga kesehatan kerja yang didalamnya dikuti
adanya kesadaran akan pilihan dari pihak manajemen, pihak tenaga kerja, dan dari masyarakat
sekitar perusahaan.
Ada beberapa hal penting yang harus mendapatkan perhatian sehubungan dengan
pelaksanaan K3 perkantoran, yang pada dasarnya harus memperhatikan 2 (dua) hal yaitu indoor
dan outdoor, yang kalau diurai seperti dibawah ini :
1. Konstruksi gedung beserta perlengkapannya dan operasionalisasinya terhadap bahaya
kebakaran serta kode pelaksanaannya.
1. Jaringan elektrik dan komunikasi.
2. Kualitas udara.
3. Kualitas pencahayaan.
4. Kebisingan.
5. Pemeliharaan.
Di dalam sektor industri yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan K3 ini adalah tim
ahli K3 yang telah mendapatkan sertifikasi dari
B.Teori tentangkecelakan kerja dan penyakit akibat kerja
Berikut ini adalah beberapa defenisi kecelakaan Kerja menurut beberapa ahli :
Defenisi Kecelakaan Kerja menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker)
Nomor: 03/Men/1998 adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga
semula yang dapat menimbulkan korban jiwa dan harta benda.
Menurut Foressman Kecelakaan Kerja adalah terjadinya suatu kejadian akibat kontak
antara ernegi yang berlebihan (agent) secara acut dengan tubuh yang menyebabkan
kerusakan jaringan/organ atau fungsi faali.
Sedangkan defenisi yang dikemukakan oleh Frank E. Bird Jr. kecelakaan adalah suatu
kejadian yang tidak dikehendaki, dapat mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan
harta benda dan biasanya terjadi sebagai akibat dari adanya kontak dengan sumber energi
yang melebihi ambang batas atau struktur.
Kecelakaan kerja (accindent) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak di inginkan
yang merugikan terhadap manusia, merusakan harta benda atau kerugian proses
(Sugandi, 2003)
WordHealthOrganization (WHO) mendefinisikan kecelakaan sebagai suatu kejadian
yang tidak dapat dipersiapkan penanggulangan sebelumnya, sehingga menghasilkan
cidera yang riil
Secara umum Kecelakaan kerja di bagi menjadi dua golongan.
Kecelakaan industri (Industrial Accident) yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja
karena adanya sumber bahaya atau bahaya kerja.
Kecelakaan dalam perjalanan (Community Accident) yaitu kecelakaan yang terjadi di luar
tempat kerja yang berkaitan dengan adanya hubungan kerja
Beberapa teori tentang penyebab Kecelakaan Kerja
Banyak Faktor yang dapat menjadinya sebabnya kecelakaan kerja.Ada faktor yg m’rupakan
unsur tersendiri dan beberapa diantaranya adalah faktor yg menjadi unsur penyebab bersama-
sama.
Beberapa teori yang banyak berkembang adalah :
1. Teori kebetulan murni ( pure chance theory) mengatakan bahwa kecelakaan terjadi
atasKehendak Tuhan, secara alami dan kebetulan saja kejadiannya, sehinggatak adapola
yang jelas dalam rangkaian peristiwanya.
2. Teori Kecenderungan (Accident Prone Theory), teori ini mengatakan pekerja tertentu
lebih sering tertimpa kecelakaan, karena sifat-sifat pribadinya yang memang cenderung
untuk mengalami kecelakaan.
3. Teori tiga faktor Utama (There Main Factor Theory), mengatakan bahwa penyeba
kecelakaan adalah peralatan, lingkungan kerja, dan pekerja itu sendiri.
4. Teori Dua Factor (Twa Factor Theory), mengatakan bahwa kecelakaan kerja disebabkan
oleh kondisi berbahaya (unsafe condition) dan perbuatan berbahaya (unsafe action)
5. Teori Faktor manusia (human fctor theory), menekankan bahwa pd akhirnya semua
kecelakaan kerja, langsung dan tdk langsung disebabkan kesalahan manusia.
6. Teori Domino (domino seguence theory). Thompkin (1982) memberikan gambaran di
dalam teori domino Henirich, yang intinya adalah
Lebih lanjut, teori mengenai terjadinya kecelakaan kerja dapat di upayakan pencegahannya
dengan mekanisme terjadinya kecelakaan kerja di uraikan “domino seguence “ berupa berikut
ini.
1. Ancestry and social enviroment, yakni pada org yg keras kepala m’punyai sifat tidak
baik yg di peroleh krn factor keturunan, pengaruh ling & penddk, m;gakibbat seseorang
bekerja kurang hati 2& banyak m’buat kesalahan.
2. Fault of person, mrpkan rangkaian dr faktor ketrunan & lingnya, yang menjurus pada
tindakan yg salah dlm m’lakukan pekerjaan
3. Unsafe Act and or mechanical or Physical hazard, tindakan berbahaya disertai bahaya
mekanik dan fisik lain, memudahkan terjadinya rangkaia berikutnya.
4. Accident, peristiwa kecelakaan yg menimpa pekerja dan umumnya disertai oleh berbagai
kerugian
5. Injury, kecelakaan m’gakibatkan cedera/lika ringan maupn berat menuju kecacatan dan
bahkan kematian.
Dalam banyak literatur beberapa ahli menjabarkan bahwa meningkatkan kecelakaan kerja juga
menggambarkan tentang kemerosotan suatu bangsa, berikut adalah beberapa indikasi
kemunduran suatu bangsa menurut Thomas Lickona :
1. Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja
2. Penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk
3. Pengaruh peer group yang kuat dalam tindak kekerasan
4. Meningkatnya perilaku yang merusak diri seperti narkoba, sex bebas, dan alkohol
5. Kaburnya pedoman moral baik dan buruk
6. Penurunan etos kerja
7. Rendahnya rasa hormat kepada orangtua dan guru
8. Rendahnya rasa tanggung jawab baik sebagai individu dan warga negara
9. Ketidakjujuran yang telah membudaya
10. Adanya rasa saling curiga dan kebencian di antara sesame
Penyakit akibat kerja
Dampak yang ditimbulkan dari munculnya bahaya kesehatan kerja diantaranya berbentuk
penyakit akibat kerja.penyakit akibat kerja dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu:
1.aspek medis
2.Asep legal
Jenis menyakit akibat kerja dapat dibagi menjadi 6 yaitu
1.jenis penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia
2.jenis penyakit yang disebabkan oleh bahan fisik
3.jenis penyakit yang disebabkan oleh bahan biologo
4.jenis penyakit system target organ pernafasan
5.jenis penyakit system organ kulit
6.kanker akibat kerja
Untuk mengidentifikasi penyakit akibat kerja diperlukan bebrapa hal,yaitu:
1.Hubungan pemanjaan efek antara lingkungan atau aktifitas kerja yang spesifik
2.penyakit timbul pada sekelompok orang dengan frekuensi morbiditas diatas rata-rata
masyarakat lainya.
C.teori tentang tindakan preventif (pencegahan).kuratif(pengobatan) dan rehabilitative
(pemulihan) pada kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja
Dalam kecelakan kerja maupun penyakit akibat kerja dapat dilakukan beberapatindaka yaitu:
1.Tindakan Promotif
tindakan promotif merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan
a. Penyuluhan kesehatan
b. Peningkatan gizi
c. Pemeliharaan kesehatan perorangan
d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e. Olahraga teratur
f. Rekreasi
g. Pendidikan seks
2. Tindakan Preventif
Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap individu,
keluarga kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
a. Imunisasi
b. Pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas dan ki\unjungan rumah
c. Pemberian vitamin A, Iodium
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan meyusui
3. Tindakan Kuratif
Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau masalah kesehatan
melalui kegiatan:
a. Perawatan orang sakit dirumah
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut dari Pukesmas atau rumah sakit
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis
d. Perawatan buah dada
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir
4. Rehabilitatif
Upaya pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah atau kelompok-kelompok yang
menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan:
a. Latihan fisik pada penderita kusta, patah tulang dan lain sebagainya
b. Fisioterapi pada penderita strooke, batuk efektif pada penderita TBC dll
BAB III
PEMBAHASAN
1. Defenisi Penyakit Akibat Kerja
Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang di derita karyawan yang berhubungan
dengan kerja baik factor resiko karena kondisi tempat,peralatan kerja, material yang
dipakai, proses produksi, cara kerja , limbah perusahan dan hasil produksi.Penyakit Akibat Kerja
adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan
kerja. Dengan demikian Penyakit Akibat Kerja merupakan penyakit yang artifisial atau man
made disease.
Contoh penyakit akibat kerja adalah penyakit silikosis yang di sebab kan oleh Debu silika
bebas yang banyak terdapat di pabrik besi dan baja, keramik, pengecoran beton, bengkel yang
mengerjakan besi (mengikir, menggerinda, dll). Selain dari itu, debu silika juka banyak terdapat di
tempat di tempat penampang bijih besi, timah putih dan tambang batubara. Pemakaian batubara
sebagai bahan bakar juga banyak menghasilkan debu silika bebas SiO2. Pada saat dibakar, debu silika
akan keluar dan terdispersi ke udara bersama – sama dengan partikel lainnya, seperti debu alumina,
oksida besi dan karbon dalam bentuk abu.
Penyakit ini ditandai dengan batuk-batuk yang terjadi secara terus menerus.yang
diakibatkan oleh debu silika. Batuk ini seringkali tidak disertai dengan dahak. Pada silicosis tingkah
sedang, gejala sesak nafas yang disertai terlihat dan pada pemeriksaan fototoraks kelainan paru-parunya
mudah sekali diamati. Bila penyakit silicosis sudah berat maka sesak nafas akan semakin parah dan
kemudian diikuti dengan hipertropi jantung sebelah kanan yang akan mengakibatkan kegagalan kerja
jantung
Oleh sebab itu kita sebagai tenaga medis kita harus mengadakan sosialisasi atau terjun langsung
ke lapangan untuk menyosialisasikan bahaya-bahaya yabg timbul akibat debu silika.agar pekerja lebih
berhati-hati dalam bekerja
Karena banyak nya penyakit yang di akibat oleh berbagai macam penyakit di tempat kerja maka
WHO membedakan empat kategori Penyakit Akibat Kerja :
1. Penyakit yang hanya disebabkan oleh pekerjaan, misalnya Pneumoconiosis.
2. Penyakit yang salah satu penyebabnya adalah pekerjaan, misalnya Karsinoma Bronkhogenik.
3. Penyakit dengan pekerjaan merupakan salah satu penyebab di antara faktor-faktor penyebab
lainnya, misalnya Bronkhitis khronis.
4. Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu kondisi yang sudah ada sebelumnya, misalnya
asma.
Karena adanya penyakit silikosis maka dapat dilakukan dengan beberapa cara salah satu
nya dengan melalu pendekatan,yaitu sebagai berikut:
a) Pendekatan epidemiologis (komunitas)
Untuk identifikasi hubungan kausal antara pajanan dan penyakit: Kekuatan asosiasi, konsistensi,
spesifisitas, hubungan waktu, hubungan dosis
b) Pendekatan klinis (individu)
Untuk mendiagnosis penyakit akibat kerja: diagnosis klinis, pajanan yang dialami, hubungan
pajanan dengan penyakit, pajanan yang dialami cukup besar, peranan faktor individu, faktor lain
di luar pekerjaan, diagnosis PAK atau bukan PAK
Kriteria Umum Penyakit Akibat Kerja
Kriteria umum penyakit akibat kerja :
• Adanya hubungan antara pajanan yang spesifik dengan penyakit
• Adanya fakta bahwa frekwensi kejadian penyakit pada populasi pekerja lebih tinggi daripada
pada masy. Umum
• Penyakit dapat dicegah dengan melakukan tindakan preventif di tempat kerja
. Faktor Penyebab Penyakit Akibat Kerja
Faktor penyebab Penyakit Akibat Kerja sangat banyak, tergantung pada bahan yang digunakan
dalam proses kerja, lingkungan kerja ataupun cara kerja, sehingga tidak mungkin disebutkan satu
per satu. Pada umumnya faktor penyebab dapat dikelompokkan dalam 5 golongan:
1. Golongan fisik : suara (bising), radiasi, suhu (panas/dingin), tekanan yang sangat tinggi,
vibrasi, penerangan lampu yang kurang baiik
2. Golongan kimiawi : bahan kimiawi yang digunakan dalam proses kerja, maupun yang terdapat
dalam lingkungan kerja, dapat berbentuk debu, uap, gas, larutan, awan atau kabut.
3. Golongan biologis : bakteri, virus atau jamur
4. Golongan fisiologis : biasanya disebabkan oleh penataan tempat kerja dan cara kerja
5. Golongan psikososial : lingkungan kerja yang mengakibatkan stress.
Penyakit silikosis dapat di golongkan sebagai penyakit kimiawi,fisiologis dan psikososial
karena penyebab utama penyakit ini adalah debu yang dihirup secara terus menerus dan kurang
nya pengetahauan pekerja tentang penting nya keselamatan bekerja.
penyakit silikosis dapat di lakukan berbagai macam pencegahan yaitu:
• Pencegahan awal (primer)
Penyuluhan perilaku K3 yang baik olahraga
• Pencegahan setempat (sekunder)
pengendalian melalui undang-undan pengendalian melalui administrasi/organisasi
pengendalian secara teknis (substitusi, ventilasi, isolasi, ventilasi, alat pelindung diri)
• Pencegahan dini (tertier)
pemeriksaan kesehatan berkalaPenatalaksanaan kasus -> cepat dan tepat
Upaya rehabilitasi
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan dan linkungan
kerja.Identifikasi penyakit akibat kerja dilakukan melalui pendekatan epidemiologis( komunitas )
dan pendekatan klinis ( individu ).Adapun criteria umum dari penyakit akibat kerja adalah
adanya hubungan antara pajanan yang spesifik dengan penyakit,adanya fakta bahwa frekuwensi
kejadian penyakit pada populasi pekerja lebih tinggi dari pada pada masyarakat umum,dan
penyakit dapat dicegah dengan melakukan tindakan preventif di tempat kerja. Penyebabnya
dibagi dalam 4 golongan yaitu golongan fisik, kimia, biologis , fisiologis dan mental psikologis.
Untuk dapat mendiagnosis Penyakit Akibat Kerja pada individu perlu dilakukan suatu
pendekatan sistematis untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dan menginterpretasinya
secara tepat. Pendekatan tersebut dapat disusun menjadi 7 langkah yang dapat digunakan sebagai
pedoman:Tentukan Diagnosis klinisnya,Tentukan pajanan yang dialami oleh tenaga kerja selama
ini,Tentukan apakah pajanan tersebut memang dapat menyebabkan penyakit tersebut , Tentukan
apakah jumlah pajanan yang dialami cukup besar untuk dapat mengakibatkan penyakit
tersebut,Tentukan apakah ada faktor-faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi , Cari
adanya kemungkinan lain yang dapat merupakan penyebab penyakit , buat keputusan apakah
penyakit tersebut disebabkan oleh pekerjaannya
Adapun upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan pencegahan awal , pencegahan
setempat dan penccegahan dini.Dalam pelaksanaan K3 perkantoran perlu memperhatikan 2(dua) hal
penting yakni indoor dan outdoor. Baik perhatian terhadap konstruksi gedung beserta perlengkapannya
dan operasionalisasinya terhadap bahaya kebakaran serta kode pelaksanannya maupun terhadap
jaringan elektrik dan komunikasi, kualitas udara, kualitas pencahayaan, kebisingan, display unit (tata
ruang dan alat), hygiene dan sanitasi, psikososial, pemeliharaan maupun aspek lain mengenai
penggunaan komputer.
Lingkungan kerja adalah kondisi lingkungan tempat kerja yang meliputi factor fisik, kimia,
biologi, ergonomic dan psikososial yang mempengaruhi pekerjaan dalam
melaksanakanpekerjaannya.(2) Kesehatan lingkungan kerja adalah ilmu dan seni yang
ditunjukkan untuk mengenal mengevaluasi dalam mengendalikan semua factor-faktor dan stress
lingkungan ditempat kerja yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan, kesejahteran,
kenyamanan dan efisiensi dikalangan pekerjaan dan masyarakat
Mencegah timbulannya kecerdasan dan penyakit akibat kerja melalui usaha-kungan usaha
pengenalan (recognition), penilaian (evaluasi), dan pengendalian (contol) bahaya lingkungan
kerja atau accupational health hazards
Menciptakan kondisi tempat dan lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman, memberikan
keuntungan baik kepada perusahan maupun kepada karyawan, guna meningkatkan derajat
kesehatan, moral dan produktivitas kerja karyawan.
Saran
Saran – saran
1. Mengusulkan pada Pusat Promosi Kesehatan untuk membuat poster/leaflet.’
2. Secara umum di setiap unit kerja dibuat poster yang berhubungan dengan pemeliharaan
kebersihan lingkungan kerja.
3. Memelihara kebersihan ruang dan alat kerja serta alat penunjang kerja.
4. Mengembangkan sistim pencahayaan yang sesuai dengan jenis pekerjaan untuk membantu
menyediakan lingkungan kerja yang sehat dan aman. (secara berkala diukur dengan Luxs Meter)
DAFTAR PUSTAKA
Abipraya.2008.Penyakit Akibat Kerja.Diakses pada tanggal 20 November 2010 :
http://safety4abipraya.wordpress.com/2008/03/19/penyakit-akibat-kerja/
Arief.2010.Penyakit Akibat Kerja. Diakses pada tanggal 20 November 2010 :
www.drarief.com/tag/penyakit-akibat-kerja
Diana, Ditha. - . PENYAKIT AKIBAT KERJA & PENYAKIT YG BERHUBUNGAN DG
PEKERJAAN. Diakses pada tanggal 20 November 2010 :
d.yimg.com/kq/groups/11126309/presentasi+PAK-Ditha.ppt
Isfany.2009.Diagnosis Penyakit Akibat Kerja ( PAK ). Diakses pada tanggal 26 November
2010 : http://tuloe.wordpress.com/2009/10/16/diagnosis-penyakit-akibat-kerja/
Siswono.2004.Penyakit Akibat Kerja Dianggap Biasa. Diakses pada tanggal 26 November 2010 :
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1087879021,17828,
Susiloharjo.2010. 5 faktor Penyebab Penyakit Akibat Kerja . Diakses pada tanggal 20 Oktober
2010 : http://susiloharjo.web.id/2010/05/20/5-faktor-penyebab-penyakit-akibat-kerja/