Laporan Hiperkes Kelompok 1 27 september 2014- PT ASA.ppt
-
Upload
anisa-wahyuniarti -
Category
Documents
-
view
178 -
download
41
Transcript of Laporan Hiperkes Kelompok 1 27 september 2014- PT ASA.ppt
POTENSI BAHAYA DARI FAKTOR FISIK DI
LINGKUNGAN KERJA
PRESENTASI KUNJUNGAN PERUSAHAAN
KELOMPOK 1
PERIODE 22-27 SEPTEMBER 2014
ANGGOTA
PENDAHULUAN
Identitas Perusahaan
Proses Produksi1. Bahan yang diperlukan:Bahan baku : kulit pickle domba dan
kambing, kulit wet blue domba dan kambing– Bahan Tambahan : tepung kanji, lilin, natrium
klorat, kromosal B, formalin, garam, diopal, soda asetat, soda kue, pro-enzim MA, asam format
2. Mesin/peralatan kerja yang digunakan: Drum tanning, Mesin shaving, Mesin enzyn-setter, Mesin staking, Mesin milling, Mesin buffing, Mesin hand polish toggle
Proses Produksi (LANJUTAN)3. Proses Produksi: Bahan baku (kulit hewan) Gudang Shaving
Tanning Hanging Enzyn-setter Milling Staking Buffing Polishing Toggling Measuring Packing Output.
4. Barang yang dihasilkan:– Produk Utama : leather (kulit bahan
sarung tangan)– Produk Sampingan : tidak ada5. Limbah:
Padat (sludge, pot trimming)Cair (dari proses tanning dan dyeing)
KEBISINGAN
KEBISINGAN• Bunyi didengar sebagai rangsangan-
rangsangan pada telinga oleh getaran-getaran melalui media elastis, dan manakala bunyi-bunyi tersebut tidak dikehendaki, maka dinyatakan sebagai kebisingan.
• Nilai Ambang Batas kebisingan didasarkan pada waktu pemajanan terhadap bising, sesuai Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : 51/Men/1999, setiap kenaikan 3 dBA intensitas bising maka akan turun waktu pemajanan ½ nya (waktu paruh)
• Jenis-jenis kebisingan yang sering ditemukan :–Kebisingan yang kontinyu (steady state) , misalnya : generator
–Kebisingan terputus-putus ( = intermitent ), misalnya : lalu lintas, suara kapal terbang di lapangan udara.
–Kebisingan impulsif ( = impact or impulsive noise ), seperti pukulan tukul, tembakan bedil atau meriam, ledakan.
Catatan : Tidak boleh terpajan lebih 140 dBA, walaupun sesaat
HASIL KUNJUNGAN
Kebisingan Asal sampel : PT. Adi Satria AbadiJumlah sampel : 10 (sepuluh)Parameter : KebisinganTanggal pengambilan sampel : 26 September 2014
Keterangan NAB berdasarkan Kepmenaker No. 51 tahun 1999 tentang NAB faktor fisik di tempat kerja.
No.
LOKASI
Tingkat Kebisingan (dBA) Jenis
Bising
Sumber Bising NAB
(dBA)
Keterangan
Leq Lmax
1. Ruang Tooggling 79,8 93,8 Intermiten Drum 85 < NAB
2. Ruang polish 77 85,7 Intermiten Mesin 85 < NAB
3. Ruang Stacking 86,3 89,6 Intermiten Mesin 85 >NAB
4. Ruang Malling 83,0 90,6 Continue Drum 85 < NAB
5. Ruang Enzynsetter
88,6 91,0 Intermiten Mesin 85 >NAB
6. Ruang Laborat 73,2 77,8 Intermiten Drum 85 < NAB
7. Ruang Bengkel 71,8 79,0 Intermiten Mesin 85 < NAB
8. Ruang Tanning 77,2 82,1 Continue Drum 85 < NAB
9. Ruang Shaving 79,8 83,3 Intermiten Mesin 85 < NAB
10. Ruang Enzyntalk 74,9 85,2 Intermiten Drum 85 < NAB
PENCAHAYAAN
PENCAHAYAAN
Pencahayaan di tempat kerja yang baik adalah pencahayaan yang memungkinkan tenaga kerja melihat obyek yang dikerjakannya dengan mudah, jelas dan tanpa upaya yang berlebihan dari indra penglihatannya sehingga mereka dapat melakukan pekerjaannya dengan cepat, teliti dan aman.
• Sumber-sumber Pencahayaan :– Sumber pencahayaan alam (sinar matahari)– Sumber pencahayaan buatan (lampu)
• Sistem penempatan lampu/pencahayaan dapat diatur sebagai :– Pencahayaan umum : dimana pencahayaan
tersebut dapat menerangi seluruh ruangan.– Pencahayaan setempat (lokal) : dimana
pencahayaan tersebut untuk menerangi satu lokasi pekerja tersebut, misalnya pekerjaan reparasi jam lebih memerlukan pencahayaan yang sifatnya lokal.
Penilaian pencahayaan di tempat kerja
Pencahayaan yang buruk akan menimbulkan kelelahan mata yang menyebabkan :Iritasi, mata berair dan kelopak mata berwarna
merah (Konjunctivitis).Penglihatan rangkap dan sakit kepala.Ketajaman penglihatan merosot, demikian pula
kepekaan terhadap perbedaan (contras sensitifity) dan kecepatan pandangan.
Kekuatan menyesuaikan ( accomodation ) dan konvergensi menurun.
HASIL KUNJUNGAN
No Lokasi
Tingkat Pencahayaan (Luks)
Jenis
Kerja
Tingkat
Pencahayaan
yang
diperlukan
Keterangan
Umum Lokal
RangeRata-
rataRange
Rata-
Rata
1 Laborat 50- 112 81 - - ksat 200 Kurang
2 Gudang bahan
baku27-118 67 - - kk 50 cukup
3 Milling (sebelum
tanning)064-179 121,5 - - kss 100 Cukup
4 Tanning
(Pencucian)090-355 194,9 - - kk 50 Cukup
5 Shaving (Penipisan
ukuran kulit)066-096 76,7 - - kk 50 Cukup
6 Toggling 041-
07355 - - kss 100 Kurang
Hasil Pengujian Pencahayaan
7 Setter
(pelebaran
bahan)
042-
07255
080-
09488,7 kk 50 Cukup
8 Enzyn talk97-161 129 - - kss 100 Cukup
9 Stacking
(pelemasan)44- 55 49,75
147-
179163,7 kk 50 Kurang
10 Polish31- 57 44
391-
419407 kk 50 Kurang
11 Gudang finish16- 94 71,2
1371-
16971554,3 Kk 50 Cukup
Keterangan Persyaratan intensitas penerangan didasarkan pada Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) No. 7 tahun 1964 :Kerja kasar (kk) pencahayaan dipersyaratkan minimal 50
lux.Kerja sedang sepintas (kss) pencahayaan dipersyaratkan
minimal 100 lux.Kerja sedang agak teliti (ksat) pencahayaan
dipersyaratkan minimal 200 lux.Kerja sedang teliti (kst) pencahayaan dipersyaratkan
minimal 300 lux.Kerja halus kontras sedang (khks) pencahayaan
dipersyaratkan antara 500 – 1000 lux.Kerja halus kontras kurang (khkk) pencahayaan
dipersyaratkan minimal 1000 lux.
IKLIM KERJA
IKLIM KERJA
Iklim kerja adalah hasil perpaduan antara suhu, kelembapan,kecepatan gerakan udara dan panas radiasi dengan tingkat pengeluaran panas dari tubuh tenaga kerja sebagai akibat dari pekerjaannya (Menaker, 1999).
Iklim kerja adalah kombinasi dari suhu udara, kelembapan udara (RH), kecepatan gerakan (V) dan suhu radiasi (SH). Kombinasi dari keempat faktor ini dihubungkan dengan produksi panas oleh tubuh yang disebut tekanan panas (Ramdan, 2007).
Macam Iklim Kerja
a. Iklim Kerja Panas
Iklim kerja panas merupakan meteorologi dari lingkungan kerja yang dapat disebabkan oleh gerakan angin, kelembapan, suhu udara, suhu radiasi dan sinar matahari (Budiono, 2008)
Tekanan panas:
Tekanan panas
Faktor lingkungan Faktor pakaianKerja fisik
Beban panas
• Tekanan panas akan berdampak pada terjadinya:
1.Dehidrasi2.Heat rash3.Heat Fatique4.Heat Cramps5.Heat Exhaustion6.Heat Syncope 7.Heat Stroke
• Parameter tekanan panas meliputi :
• suhu efektif,
• indeks suhu basah dan suhu bola (ISBB),
• indeks kecepatan keluar keringat dalam 4 jam
(P4SR) dan
• indeks tekanan panas (ITP).
Dari keempat parameter tekanan panas tersebut yang sering digunakan adalah ISBB, besarnya : 0,7 suhu basah alami +0,3 suhu globe (untuk didalam ruangan) dan 0,7 suhu basah alami + 0,2 suhu globe + 0,1 suhu kering (untuk di luar ruangan).
Berdasarkan PermenakerTrans Nomer Per 13/Men/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas
(NAB) Faktor Fisik dan Faktor Kimia di tempat kerja sebagai berikut:
• Penentuan beban kerja berdasarkan output kalori tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaannya, dengan ketentuan sebagai berikut:
a)Kerja Ringan, tingkat output kalori kurang dari 200 kkal/jam,
b)Kerja Sedang, tingkat output kalori sebesar 200-350 kkal/jam,
c)Kerja Berat, tingkat output kalori 350-500 kkal/jam,
d)Kerja Sangat Berat, tingkat output kalori >500kkal/jam.
b. Iklim Kerja Dingin
Dapat mempengaruhi efisiensi dengan keluhan kaku atau kurangnya koordinasi otot.
Dapat menyebabkan penyakit yang terkenal, yang disebut chil blains, trenchfoot, dan frozen bite.
Pencegahan terhadap gangguan kesehatan akibat iklim kerja suhu dingin dilakukan mela lui seleksi pekerja yang fit dan penggunaan pakaian pelindung yang baik. Di samping itu, pemeriksaan kesehatan perlu juga dilakukan secara periodik (Budiono, 2008).
Pengukuran Iklim Kerja
Alat yang dapat digunakan adalah Arsman psikrometer untuk mengukur suhu basah, thermometer kata untuk mengukur kecepatan udara, dan thermometer bola untuk mengukur suhu radiasi. Selain itu, pengukuran iklim kerja dapat menggunakan"questemp"yaitu suatu alat digital untuk mengatur tekanan panas dengan parameter indeks suhu bola basah (ISBB).
HASIL KUNJUNGAN
IKLIM
NO Lokasi
Hasil Pengujian
JENIS
KERJA
SUMBER
PANAS
NAB
ISBB
(oC)
KETERANGANTnwb
(oC)
RH
(%)
ISBB
(oC)
1.Staking-
Buffing26,1 71 27,9 Sedang Mesin 21-30 Good
2.Buffing -
Shaving25,9 70 27,5 Ringan Mesin 21-30 Good
3. Milling 25,8 69 28,6 Sedang Mesin 21-30 Good
IKLIM
Keterangan• TnWb : Suhu basah alami• RH : Relatif Humudity/ kelembababn
udara relatif (%)• ISBB : Indeks Suhu Basah dan Suhu
Bola
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN• Terdapat potensi bahaya faktor fisik kebisingan,
cahaya, dan iklim pada PT. ASA.Faktor kebisingan yang ditemukan melebihi NAB
terdapat pada bagian stacking dan enzynsetter. Hal ini dapat disebabkan oleh banyaknya jumlah mesin yang beroperasi.
Didapatkan 4 dari 11 ruangan memiliki pencahayaan yang kurang atau tidak memenuhi syarat NAB.◦ Karena tidak seimbangnya pencahayaan dengan luas
ruangan, daya lampu, dan jumlah jendela. Semua iklim sudah memenuhi syarat dan tidak
melebihi nilai ambang batas
SARANKebisingan
Melakukan pengecekan dan servis mesin secara berkala.Penggunaan peredamsuara di ruangan yang tingkat
kebisingannya melebihi NAB.Pengujian kembali tingkat kebisingan di perusahaan.Melakukan promosi penggunaan alat pelindung diri (ear
plug) di bagian-bagian yang kebisingannya melewati NAB.Penyuluhan tentang bahaya kebisingan terhadap
kesehatan secara berkala.Melakukan pengecekan APD sebelum memasuki tempat
kerja.
SARAN
PENCAHAYAANMenambah sumber pencahayaan.Mengganti lampu yang sudah redup dan
mematikan lampu apabila sudah selesai digunakan untuk menghemat energi.
Tempat masuknya cahaya dibersihkan secara berkala.
Pengukuran dan pengujian pencahayaan secara berkala.
• Iklim kerja• Penyediaan air minum yang mencukupi serta memenuhi syarat kesehatan.
• Pengaturan waktu kerja dan istirahat yang sesuai dengan peraturan.
• Pertahankan iklim kerja yang sudah ada.
Gudang Bahan Baku
Ruang Shaving Ruang Enzyn-setter
Ruang Tanning
Ruang Web-Staking Ruang Staking
Ruang Mlling Ruang buffing
INI JOGJA
INI JOGJA
GRACIASgracias TETERIMA KASIH Terima Kasih