LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBEDAHAN MARMUT ( Cavia cobaya )

22
I. JUDUL LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBEDAHAN MARMUT ( Cavia cobaya ) II. TUJUAN Pada kegiatan pengamatan marmut kali ini mempunyai beberapa tujuan,diantaranya - Untuk mengetahui embrio yang ada dalam marmut (Cavia cobaya) - Mengetahui secara langsung organ-organ dalam yang ada dalam marmut. Seperti, testis, vas deference ,penis. - Mengetahui kelenjar – kelenjar yang ada dalam marmut - Mendeskripsikan organ – organ reproduksi internal yang ada dalam marmut - Mendeskripsikan organ-organ reproduksi eksternal yang ada dalam marmut III. DASAR TEORI A. Tentang Marmut Marmut adalah sejenis hewan pengerat dari famili Caviidae (bajing) dengan genus Marmota. Marmut umumnya hidup di daerah pegunungan, seperti Alpen atau pirenia di Eropa,pegunungan Rocky atau Siera Nevada di Amerika Serikat, dan Kanada bagian utara. Marmut umumnya membuat sarang di dalam tanah dan melakukan hibernasi selama musim dingin. Kebanyakan Marmut tergolong hewan sosial, marmut berkomunikasi satu dengan yang lain dengan siulan nyaring, terutama jika merasa ada bahaya. Nama Marmut berasal dari bahasa latin mures monti(tikus gunung),dari bahasa latin klasik mures alpini(tikus alpen). Makanan utama marmot ialah tumbuh-tumbuhan,misalnya rumput-rumputan, buah ceri,

description

Ini adalah hasil laporan saya tentang bedah marmut

Transcript of LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBEDAHAN MARMUT ( Cavia cobaya )

Page 1: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBEDAHAN  MARMUT ( Cavia cobaya )

I. JUDUL

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBEDAHAN

MARMUT ( Cavia cobaya )

II. TUJUAN

Pada kegiatan pengamatan marmut kali ini mempunyai beberapa tujuan,diantaranya

- Untuk mengetahui embrio yang ada dalam marmut (Cavia cobaya)

- Mengetahui secara langsung organ-organ dalam yang ada dalam marmut. Seperti, testis,

vas deference ,penis.

- Mengetahui kelenjar – kelenjar yang ada dalam marmut

- Mendeskripsikan organ – organ reproduksi internal yang ada dalam marmut

- Mendeskripsikan organ-organ reproduksi eksternal yang ada dalam marmut

III. DASAR TEORI

A. Tentang Marmut

Marmut adalah sejenis hewan pengerat dari famili Caviidae (bajing) dengan genus

Marmota. Marmut umumnya hidup di daerah pegunungan, seperti Alpen atau pirenia di

Eropa,pegunungan Rocky atau Siera Nevada di Amerika Serikat, dan Kanada bagian

utara. Marmut umumnya membuat sarang di dalam tanah dan melakukan hibernasi

selama musim dingin. Kebanyakan Marmut tergolong hewan sosial, marmut

berkomunikasi satu dengan yang lain dengan siulan nyaring, terutama jika merasa ada

bahaya. Nama Marmut berasal dari bahasa latin mures monti(tikus gunung),dari bahasa

latin klasik mures alpini(tikus alpen). Makanan utama marmot ialah tumbuh-

tumbuhan,misalnya rumput-rumputan, buah ceri, lumut kerak, lumut daun, akar-akaran,

dan bunga.(http://wapedia.mobi/id/klasifika_ilmiah)

Berikut ini adalah klasifikasi dari Marmut

Kingdom Animalia

Filum Chordota

Kelas Mammalia

Ordo Rodentia

Famili Caviidae

Genus Cavia

Spesies Cavia cobaya

(http://biologi-staincrb.web.id/)

Page 2: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBEDAHAN  MARMUT ( Cavia cobaya )

B. Alat reproduksi

Reproduksi Pria dan Proses Pembentukan Sperma

Alat reproduksi pada pria terdiri dari alat reproduksi bagian dalam dan alat

reproduksi bagian luar. Alat reproduksi bagian luar yang dapat dilihat adalah penis

dan buah zakar. Alat-alat ini terletak antara pangkal paha, lebih mudah dilihat

daripada alat reproduksi wanita yang letaknya lebih tersembunyi. Sedangkan alat

reproduksi dalam pada pria terdiri dari testis, saluran pengeluaran, dan kelenjar

asesoris.( Susilo, Eksis Buku Ajar Biologi XI Semester II. Surakarta : Citra

Pustaka, 2009.hlmn 60- 61 ).Organ reproduksi pada pria akan mulai berkembang

pada masa anak laki-laki menginjak usia 9-15 tahun dan akan berhenti

perkembanganya pada usia 20 tahun.( Istamar Syamsyuri, Biologi 2B semester 2.

Jakarta: Erlangga hlmn 142)

a) Penis

Penis terdiri dari jaringan-jaringan otot, jaringan spons yang lembut, pembuluh-

pembuluh darah, dan jaringan saraf. (Istamar Syamsyuri, Biologi 2B semester 2.

Jakarta: Erlangga hlmn 142)

b) Buah Zakar

Buah zakar terdiri dari kantong zakar( kantong pelir) yang didalamnya terdapat

sepasang testis dan bagian-bagian yang lainnya. Kulit terluar disebut skrotum. .

(Istamar Syamsyuri, Biologi 2B semester 2. Jakarta: Erlangga hlmn 142)

c) Testis

Testis merupakan alat untuk memproduksi sperma. Untuk memproduksi

sperma diperlukan suhu yang sedikit lebih rendah dari suhu tubuh. Oleh

karena itu menjelang kelahiran, testis turun dari dalam rongga tubuh menuju

kantong pelir (skrotum). Didalam testis terdapat saluran-saluran yang disebut

saluran penghasil sperma ( tubulus seminiferus). Dinding sebelah dalam

saluran tersebut terdiri dari jaringan epitelium dan jaringan ikat. Di jaringan

epitelium terdapat :

- Sel induk sperma (spermatogenesis), yaitu calon sperma

- Sel sertoli yang berfungsi memberi makan sperma

- Sel leydig yang berfungsi menghasilkan hormon tetstosteron

Page 3: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBEDAHAN  MARMUT ( Cavia cobaya )

Proses pembentukan sperma dipengaruhi oleh hormon-hormon berikut

Hormon gonadotropin

FSH (Follicle Stimulating Hormone)

LH (Luteinizing Hormone)

Hormon Testosteron

d) Saluran Pengeluaran

Saluran pengeluaran pada organ reproduksi pria terdiri dari epidermis, vas deference, saluran ejakulasi dan uretra. ( Susilo, Eksis Buku Ajar Biologi XI Semester II. Surakarta : Citra Pustaka, 2009.hlmn 61)

e) Kelenjar asesoris

Kelenjar asesoris merupakan kelenjar yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper. (Susilo, Eksis Buku Ajar Biologi XI Semester II. Surakarta : Citra Pustaka, 2009.hlmn 61)

f) Spermatogenesis

Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma di dalam testis (tubulus

seminiferus). Sperma terdiri atas tiga bagian. Pada bagian kepala terdapat selubung kepala

( akrosom ) yang mengandung enzim hialuronidase dan proitenase yang berperan untuk

menembus lapisan pelindung sel telur. Pada bagian tengah terdapat banyak mitokondria yang

berguna untuk menghasilkan energi. Ekor sperma dibangun oleh mikrotubulus.( Arif Priyadi,

Biologi SMA kelas XI. Jakarta: Yudhistira, 2009. Hlmn 164)

) Reproduksi pada Perempuan

Sistem reproduksi perempuan memiliki fungsi, antara lain

a) Menghasilkan sel kelamin betina (sel telur atau ovum) didalam sepasang

ovari ( tunggal:ovarium) ;

b) Mengantarkan ova ( tunggal: ovum) menuju oviduk atau saluran telur, yaitu

tempat terjadinya fertilisasi ( pembuahan)

c) Mempersiapkan dinding uterus ( endometrium) untuk penempelan (implatasi)

dan perekembangan embrio;

d) Menghasilkan hormon kelamin betina utama, yaitu estrogen

Sistem reproduksi pada permpuan juga tersusun atas otot-otot atau organ-organ

seksual primer (sepasang ovari) dan organ seksual sekunder ( oviduk,

uterus, dan vagina yang terletak didalam tubuh, serta organ genital eksternal yang

disebut vulva).

Ovari merupakan organ kecil dengan panjang sekitar 3-4 cm dan tebal 1-1,5 cm,

yang terikat di sekat dasar rongga abdominal oleh ligamen-ligamen. Ovari terletak di

Page 4: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBEDAHAN  MARMUT ( Cavia cobaya )

sisi kanan dan sisi kiri uterus ( rahim ). Selain menghasilkan ovum, ovari juga

merupakan kelenjar endokrin. Didekat tiap ovarium terdapat saluran sempit dengan

ujung seperti corong yang dilewati oleh ovum dari ovarium menuju uterus. Saluran

tersebut dinamakan saluran telur atau oviduk. Oviduk disebut juga saluran atau tuba

fallopi. Oviduk merupakan saluran berotot dan berdinding tipis. Panjangnya sekitar 10

cm. Dinding bagian dalam terdiri atas epitel bersilia dengan sel-sel yang menyekresi

mukus. Uterus merupakan organ berotot dan berdinding tebal dengan bentuk serta

ukuran seperti buah pir terbalik (sekitar 7,5 cm x 5 cm).Uterus merupakan organ yang

berisi sedikit cairan. Dinding uterus tediri atas otot polos, tetapi lapisan terdalamnya

(endometrium) tersusun atas membran mukosa yang akan kaya akan arteriola. Uterus

berhubungan dengan vagina melalui leher (serviks) uterus, yaitu suatu cincin otot yang

menutup ujung terbawah uterus. Vagina merupaka suatu saluran berotot menuju ke

luar tubuh. Lubang vagina terletak tepat di bawah lubang sistem urinari tempat

keluarnya urine pada perempuan. Lubang vagina dan lubang urinari dikelilingi oleh

vulva. Vulva merupakan bagian luar sistem reproduksi perempuan. Vulva terdiri atas

lipatan-lipatan kulit (labia), yaitu labia mayor dan labia minor, serta suatu srtuktur

kecil yang disebut klitoris. Klitoris ini memiliki struktur yang sama dengan penis pada

laki-laki.( Sri Pujiyanto, Menjelajah Dunia Biologi 2. Solo: Platinum, 2008 hlmn

60 ).

FERTILISASI

Kehamilan diawali dengan peristiwa ferilisasi (pembuahan) yang akan berlanjut

pada perkembangan embrio hasil fertilisasi. Fertilisasi atau pembuahan adalah

peleburan antara inti sel sel telur dengan inti sel sperma. Dari ratusan juta sel

sperma, hanya satu yang berhasil membuahi sel telur. Fertilisasi berlangsung di

saluran telor (oviduk/tabung fallopi). Saat fertilisasi, kepala sperma menembus

dinding sel telur, sedangkan ekornya tertinggal di luar. Selanjutnya inti telur dan

inti sperma bersatu. Setelah bersatu, ovum menjadi zigot. Zigot berupa sel diploid

(2n) dengan jumlah kromosom 23 pasang. Selanjutnya sambil bergerak ke arah

uterus, zigot membelah secara mitosis berkali-kali. Zigot membelah diri menjadi

dua, empat, delapaan, enam belas, dan seterusnya. Tahap ini disebut tahap

pembelahan (cleavage). Pada saat zigot mencapai 32 sel dan seperti buah arbei

disebut morula.

Morula akan berkembang membentuk blastula. Pada perkembangan

selanjutnya , sel-sel bagian dalam blastula akan membentuk bakal janin (embrioblas)

dan sel-sel bagiam luarnya membentuk trofoblas. Trofoblas merupakan dinding yang

Page 5: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBEDAHAN  MARMUT ( Cavia cobaya )

berfungsi untuk menyerap makanan dan nantinya akan membentuk plasenta (ari-ari,

tembuni). Pada hari ke -4 atau ke -5 setelah fertilisasi, blastula kemudiana bergerak

menuju uterus. Selama proses ini, korpus luteum menghasilkan hormon progesteron

untuk implantasi (perlekatan) embrio pada dinding uterus dengan merangsang

pertumbuhan uterus. Dinding uterus menjadi lunak, tebal, dan lembut serta

mengeluarkan sekret seperti air susu (uterin milk). Blastula kemudian melakukan

implantasi pada dinding uterus pada hari keenam dan, melepaskan hormon korionik

gonadostropin. Hormon tersebut melindungi kehamilan dengan cara menstimulasi

hormon estrogen dan progesteron sehingga mensturasi tidak dapat berlangsung.

Kehamilan terjadi karena adanya implantasi atau tertanamnya pada uterus (rahim).

Zigot yang sudah menempel pada dinding uterus disebut embrio. Jika embrio tersebut

bertahan hingga dua bulan dan mulai tumbuh bagian atau organ-organ tubuh dan

embrio sudah dilindungi berbagai selaput dan cairanya, embrio selanjutnya disebut

janin (fetus) sampai pada saat bayi dilahirkan.

Peristiwa implantasi embrio dimulai dengan hancurnya sel-sel endometrium di

bagian tertentu dengan enzim, kemudian jaringan endometrium melipat membungkus

embrio. Trofoblas terbenam lebih dalam dan berdiferensiasi membentuk plasenta.

Embrio telah tertanam kuat pada hari kedua belas setelah fertilisasi.

Bagian embrioblas membentuk dua lapisan pada hari kedua belas, yaitu lapisan

luar (ektodermis) dan lapisan dalam (endodermis). Bagian permukaan dari lapisan

eksodermis melakukan pelekukan (invaginasi) ke dalam membentuk lapisan

mesodermis. Proses ini disebut gastrulasi, dan terjadi pada minggu ketiga.

Pada perkembangan berikutnya, dari ketiga lapisan dasar membentuk

jaringan,organ, dan system organ. Fase ini disebut fase organogenesis. Setelah

periode embriogenesis, dilanjutkan dengan masa janin sampai dengan sesaat sebelum

lahir. Masa janin ditandai dengan penyempurnaan jaringan-jaringan, organ-organ

dalam serta pertumbuhan tubuh yang pesat. Otak merupakan organ yang mengalami

pertumbuhan pasat. Ini berarti bahwa makanan serta kondisi fisik dan mental ibu

yang mengandungnya sangat mempengaruhi pertumbuhan otak. (Istamar

Syamsyuri, Biologi 2B semester 2. Jakarta: Erlangga hlmn 150-151)

Page 6: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBEDAHAN  MARMUT ( Cavia cobaya )

IV. ALAT DAN BAHAN

Alat

- Bak Parafin

- Jarum pentul

- Jarum penyangga

- Gunting tajam

- Gunting tumpul

- Tales

- Kapas

- Pinset

- Sarung tangan

- Masker

- Cawan petri

Bahan

- Marmut

- Formalin

- Alkohol

- Air

V. PROSEDUR KERJA

Prosedur keja dalam pembedahan marmut terdiri dari, Pembiusan

- Siapkan tempat atau wadah untuk marmut tersebut,yakni berupa toples

- Bersihkan toples tersebut dengan air hingga bersih

- Setelah bersih tuangkan kapas kedalamnya beserta alkohol dengan kadar

secukupnya.

- Masukkan marmut kedalamnya tunggu setelah 5 menit, apabila marmut tersebut

tidak ada reaksi tuangkan formalin kedalam toples tersebut.

- Tunggu reaksi marmut tersebut selama 30 menit.

Pembedahan

- Letakkan marmut di bak parafin

- Jepit marmut dengan jarum pentul

- Bedah kulit perut marmut tersebut dengan menggunakan gunting tajam

- Setelah tebuka kulit pertama bedah kulit kedua

Page 7: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBEDAHAN  MARMUT ( Cavia cobaya )

- Amati organ dalam marmut tersebut lepaskan embrio dari induknya dengan cara

memotong ususnya dan tali plasenta

Pengawetan

- Campurkan cairan alkohol dengan formalin, masukkan kedalam toples secukupnya

- Setelah itu masukkan embrio ke dalam toples tersebut dan tutup rapat-rapat

VI. HASIL PENGAMATAN

(1)

(2)

Page 8: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBEDAHAN  MARMUT ( Cavia cobaya )

(3)

(4)

(5)

Page 9: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBEDAHAN  MARMUT ( Cavia cobaya )

(6)

(7)

Page 10: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBEDAHAN  MARMUT ( Cavia cobaya )

(8)

(9)

(10)

Page 11: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBEDAHAN  MARMUT ( Cavia cobaya )

VII. PEMBAHASAN

1) Sipakan marmut yang akan dibedah

2) Tuangkan alkohol kedalam toples yang dibawahnya sudah di masukkan kapas

atau tisu dan masukkan marmut ke dalam tersebut, tunngu 5 menit jika tak ada

reaksi tuangkan formalin kedalamnya

3) Tutup rapat-rapat toples tersebut

4) Setelah pingsan letakkan marmut diatas bak parafin dan jepit dengan jarum

pentul

5) Marmut ketika kelihatan kulit pertama

6) Organ bagian dalam kelihatan ketika kulit kedua terlihat

7) Amati embrio yang ada dalam organ tersebut

8) Proses pemotongan embrio dari dalam organ marmut

9) Letakkan embrio dalam cawan petri

10) Embrio diawetkan didalam toples

PLASENTA

Plasenta berasal dari penggabungan vili korionik dan endometrium uterus. Plasenta

berbentuk bundar dengan diameter 15 sampai 20 cm dan tebal lebih kurang 2,5 cm. beratnya

rata-rata 500 gram.

Umumnya plasenta berbentuk lengkap pada kehamilan lebih kyrang 16 minggu.letak

plasenta umumnya di depan atau di belakang dinding uterus, agak keatas kearah fundus uteri.

Hubungan plasenta dengan tali pusat :

Ditengah : keadaan ini disebut Insersio sentralis.

Agak kepinggir : keadaan ini disebut Insersio lateralis.

Dipinggir : keadaan ini disebut Insersio marginalis.

Diluar plasenta : keadaan ini disebut Insersio velamentosa. Hubungan tali pusat dengan

plasenta melalui selaput janin.

Pembentukan plasenta :

Page 12: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBEDAHAN  MARMUT ( Cavia cobaya )

Pada awalnya, vili korionik dapat terlihat diatas keseluruhan permukaan embrio yang

tertanam. Sejalan dengan semakin membesarnya embrio yang berkembang, vili dibawah

bagian desidua kapsularis endometrium menghilang.

Vili korionik dibawah embrio tetap ada dan semakin berkembang. Percabangan dan

pembesarrannya disebut korion frondosum. Korion frondosum dan bagian desidua basalis

endometrium bergabung membentuk plasenta. Embrio dilekatkan oleh batang penghubung

(korda umbilicus) ke plasenta.

Fungsi plasenta :

1.       sebagai alat yang memberi makanan pada janin (nutritif).

2.       sebagai alat yang mengeluarkan bekas metabolisme (ekskresi).

3.       sebagai alat yang memberi zat asam (O2), dan mengeluarkan CO2 (respirasi).

4.       sebagai alat pembentuk hormon.

5.       sebagai alat menyalurkan pelbagai antibody ke janin.

Fungsi plasenta adalah mengusahakan janin tumbuh dengan baik. Untuk pertumbuhan ini

dibutuhkan adanya penyaluran zat asam, asam amino, vitamin dan mineral dari ibu ke janin,

dan pembuangan CO2 serta sampah metabolisme janin ke peredaran darah ibu.

Perlu diketahui bahwa plasenta dapat pula dilewati kuman-kuman dan obat-obatan

tertentu. Penyaluran zat makanan dan zat lain dari ibu ke janin dan sebaliknya harus melewati

lapisan trofoblas plasenta.

Sirkulasi plasenta :

kapilar janin pada percabangan terminal vili korionik (korion frodosum) dibasahi dengan

darah maternal dalam sinus darah desidua basalis endometrium uterus.permukaan jaringan

janin dan maternal dipisahkan oleh ruang intervilus.

a) Di sisi maternal, darah memasuki ruang intervilus dari ateriol maternal yang terkikis.

Darah arteri maternal kaya akan oksigen dan nutrien.

b) Di sisi janin, darah memasiki vili dari arteri umbilikus. Darah arteri umbilikus miskin

akan oksigen dan kadar CO2 serta produk buangannya tinggi.

Setelah pertukaran gas, nutrien, dan produk buangan antara darah maternal dan janin

dalam kapiler vili, darah kaya oksigen dan nutrien kembali ke janin melalui vena umbilikus.

Darah maternal kembali melalui vena uterus.

a) Darah janin dan maternal memiliki hubungan yang dekat, tetapi tidak memiliki

hubungan langsung. Perpindahan zat antara darah janin dan maternal adalah melalui difusi,

transpor aktif, dan pinositosis.

b) Menjelang akhir kehamilan, plasenta memungkinkan antibodi maternal memasuki

sirkulasi janin. Antibodi memberikan imunitas pasif sementara pada janin.

Page 13: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBEDAHAN  MARMUT ( Cavia cobaya )

c) Obat-obatan, alkohol, polutan lingkungan, virus, dan agens penyebab penyakit lainnya

masuk dengan bebas dari sirkulasi maternal ke sirkulasi janin. Sebagai zat ini disebut

teratogen atau agens yang dapat menyebabkan defek lahir.

LIKUOR AMNII ATAU CAIRAN AMNION

Di dalam ruang yang diliputi oleh selaput janin yang terdiri dari lapisan amnion dan

korion terdapat likuor amnii (air ketuban).

Lapisan amnion berasal dari mesoderm ekstra-embrionik dan trofoblas. Bagian ini

membentuk langit-langit rongga amniotik yang kemudian terisi cairan amniotik. Pada

akhirnya, rongga amniotik akan membesar dan amnion tumbuh untuk membungkus embrio

dan korda umbilikus.

Lapisan korion berasal dari trofoblas dan mesoderm ekstra-embrionik yang merupakan

membran terluar yang membungkus embrio dan janin yang sedang berkembang.bagian ini

membentuk vili korionik, yang kemudian membentuk bagian janin plasenta dan merupakan

sumber HCG. Korion berdifusi dengan amnion untuk membentuk kantong yang membungkus

embrio dan janin.

Volume likuor amnii atau air ketuban pada kehamilan cukup bulan 1000 – 1500 ml.

Warna putih, agak keruh, serta mempunyai bau yang khas, agak amis dan manis. Cairan ini

dengan berat jenis 1,008 yang terdiri atas 98% air, sisanya terdiri atas garam anorganik serta

bahan organik dan bila diteliti benar, terdapat rambut lanugo, sel-sel epitel dan verniks

kaseosa.

Pada air ketuban juga terdapat lesitin dan sfingomielin yang amat penting untuk

mengetahui apakah janin mempunyai paru-paru yang sudah siap untuk berfungsi.

Dari mana likuor ini berasal masih belum diketahui secara pasti, masih dibutuhkan

penelitian lebih lanjut. Ada teori yang mengatakan bahwa air ketuban berasal dari lapisan

amnion, teori lain mengatakan bahwa air ketuban berasal dari plasenta.

Peredaran likuor amnii dalam plasenta cukup baik. Dalam 1 jam didapatkan perputaran

lebih kurang 500 ml. Menurut teori, bayi menelan air ketuban kemudian dikeluarkan melalui

Page 14: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBEDAHAN  MARMUT ( Cavia cobaya )

kencing. Bila bayi tidak menelan air ketuban ini, maka dapat terjadi janin dengan stenosis

sehingga terjadi hidramnion.

Fungsi air ketuban :

1.       melindungi janin terhadap trauma dari luar.

2.       memungkinkan janin dapat bergerak bebas.

3.       melindungi suhu tubuh janin.

4.       meratakan tekanan di dalam uterus pada partus, sehingga servix membuka.

5.       membersihkan jalan lahir, jika ketuban pecah dengan cairan steril, dan akan

mempengaruhi keadaan di dalam vagina, sehingga bayi kurang mengalami infeksi.

http://wakey-smile91.blogspot.com/2010/04/plasenta-dan-cairan-amnion.html

VIII. KESIMPULAN

Marmut adalah sejenis hewan pengerat dari famili Caviidae (bajing) dengan genus Marmota. Marmut umunya hidup di daerah pegunungan, seperti Alpen atau pirenia di Eropa,pegunungan Rocky atau Siera Nevada di Amerika Serikat,dan Kanada bagian utara.

Plasenta atau ari-ari dibentuk dari jaringan ibu, yaitu dari endometrium uterus, dan dari janin, yaitu korion. Plasenta berperan dalam pertukaran gas, untuk memasukkan makanan, dan mengeluarkan sisa metabolisme fetus.

IX. PERTANYAAN

a) Apakah fungsi cairan amnion dan korion

b) Tuliskan klasifikasi marmut

JAWABAN

- Melindungi janin dari tekanan dan benturan- Penghasil hormon HCG

Page 15: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBEDAHAN  MARMUT ( Cavia cobaya )

b)

Berikut ini adalah klasifikasi dari Marmota

Kingdom Animalia

filum Chordota

Kelas Mammalia

Ordo Rodentia

Famili Caviidae

Genus Cavia

Spesies Cavia cobaya

X. DAFTAR PUSTAKA

Priyadi ,Arif. 2009. Biologi SMA kelas XI. Jakarata: Yudhistira

Pujianto, Sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 2. Solo: Platinum

Susilo, 2009. Eksis Buku Ajar Biologi XI Semester II. Surakarta : Citrapustaka

Syamsuri, Istamar. 2006. Biologi 2b Semester II. Jakarta : Erlangga

http://wapedia.mobi/id/klasifika_ilmiah

http://biologi-staincrb.web.id/

http://wakey-smile91.blogspot.com/2010/04/plasenta-dan-cairan-amnion.html

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBEDAHAN

Page 16: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBEDAHAN  MARMUT ( Cavia cobaya )

MARMUT

( Cavia cobaya)

DISUSUN OLEH

DANANG YANUARIANTO

KELAS

XI IPA

SMAN 12 BATAM

2009/2010