Laporan Full

15
1. Tujuan Mahasiswa mampu memanipulasi material cetak silikon dengan cara hand mxing dan static automixing. 2. Cara Kerja 2.1 Alat dan Bahan - Material cetak silikon, 2 tube pasta - Material cetak silikon putty, 2 toples - Material cetak silikon light body dalam catridge - Paper pad dan spatula - Mixing gun - Catridge dan mixing tips - Sendok cetak sebagian - Model kerja 1

description

Full

Transcript of Laporan Full

1. TujuanMahasiswa mampu memanipulasi material cetak silikon dengan cara hand mxing dan static automixing.2. Cara Kerja2.1 Alat dan Bahan Material cetak silikon, 2 tube pasta Material cetak silikon putty, 2 toples Material cetak silikon light body dalam catridge Paper pad dan spatula Mixing gun Catridge dan mixing tips Sendok cetak sebagian Model kerja

2.2 Cara Kerja2.2.1 Hand mixinga. Model diletakkan diatas plat kacab. Pasta dasar dan pasta katalis dikeluarkan diatas paper pad dengan panjang 2 cmc. Campur pasta dasar dan katalis menggunakan spatula dengan gerakan memutar selama 20 detikd. Lanjutkan pencampuran dengan gerakan melipat, area lebih luas selama 25 detike. Masukkan adonan material ke dalam sendok cetak sebagian, kemudian dicetakkan ke modelf. Biarkan material cetak hingga settingg. Lepaskan material cetak dari modelh. Amati kehalusan permukaan dan adanya gelembung udara pada permukaan hasil cetakan2.2.2 Static auto mixing untuk cetakan double impressiona. Material cetak silikon putty disiapkan. Pasang catridge silikon light body pada mixing gunb. Ambil satu takar base dan satu takar katalis silikon putty. Campur kedua bahan dengan cara dilipat hingga warna homogen, letakkan kedalam sendok cetak sebagian kemudian dicetakkan pada model hingga setting. Cetakan putty dikeluarkan dari model.c. Untuk mendapatkan cetakan lebih akurat, tambahkan material cetak silikon light body. Keluarkan material cetak silikon light body dari dalam catridge ke arah gigi geligi yang akan dicetak, kemudian sendok cetak diletakkan kembali ke model. Setelah setting, cetakan dilepas dari modeld. Amati kehalusan permukaan dan adanya gelembung udara pada permukaan hasil cetakan

3. HASIL PRAKTIKUMTabel Percobaaan 1Hand Mixing

SilikonSetting time

Putty4 menit 20 detik

Medium/regular body6 menit

Tabel Percobaan 2Static Auto Mixing

SilikonSetting time

Putty4 menit 12 detik

light body4 menit 15 detik

Keterangan : Pada pencampuran base dan katalis silicon putty dilakukan teknik memijat hingga homogeny (warna bercampur) untuk kedua percobaan. Base dan katalis silicon putty menggunakan takaran sendok pabrik pada tiap percobaan.

Gambar 1. Hasil cetakan double impression dengan teknik hand mixing (medium/regular body)

Gambar 2. Hasil cetakan double impression dengan teknik static auto mixing (light body)

4. Pembahasan Pada bidang kedokteran gigi terdapat empat jenis elastomer yang digunakan sebagai material cetak, yaitu polisulfida, silikon kondensasi, silikon adisi, dan polieter (Anusavice, 2003. Hal. 210).Material Cetak Silikon KondensasiKomposisi : Bahan-bahan ini mungkin diberikan sebagai dua pasta atau sebagai pasta dan cair. Apapun metode dispensasi digunakan prinsip reaksi pengaturan serupa dan tergantung pada cross-linking rantai polydimethylsiloxane hidroksil-diakhiri, dibawa oleh alkil silikat cross-linking agent dan senyawa timah sebagai katalis. Bahan-bahan yang diperlukan untuk reaksi ini terjadi tercermin dalam komposisi bahan pasta / cair khas. Bahan-bahan ini sangat mirip dengan suhu kamar polimerisasi silikon digunakan sebagai gigi tiruan liners lembut. Viskositas pasta dikendalikan oleh jumlah pengisi inert, seperti dalam kasus polyshulphides. (Mac Cabe & Walls, 2008, hal : )Reaksi setting :Eksotermik : 1C kenaikan temperature.(Stannous octate)

Dimethyl siloxane + Orthoethyl silicate silicone rubber + ethyl alcohol Etil alkohol sebagai produk sampingan secara bertahap menguap menyebabkan penyusutan material.(Hal: 39)Material Cetak Silikon AdisiKomposisi : Bahan-bahan ini diberikan sebagai dua pasta. Setiap pasta mengandung silikon cair pra polimer dan filler dan salah satu pasta mengandung katalis. Salah satu pasta mengandung prepolymer polydimethylsiloxane di mana beberapa kelompok metil diganti oleh hidrogen. Pasta lain berisi polimer pra di mana beberapa kelompok metil digantikan oleh kelompok-kelompok vinil. Salah satu pasta berisi katalis yang biasanya platinum mengandung senyawa seperti asam kloroplatinat. Empat viskositas yang tersedia tergantung pada jumlah filler dimasukkan oleh produsen. (Mac Cabe & Walls, 2008)Reaksi setting :Choloroplatinic acid

Vinyl terminated siloxane + silane silicone rubber Jenis Penambahan reaksi tanpa produk sampingan, jika gas hidrogen terbentuk akan diserap oleh paladium(Hal: 42)

Saat ini, dua jenis silikon yang dibedakan menurut reaksi pengaturan mereka: Selain menghubungkan-silikon (A-silikon, vinyl polysiloxane, atau VPS) dan kondensasi-linking silikon (C-silikon). Pasta dasar C-silikon terdiri dari polydimethylsiloxanes molekul rendah dengan kelompok terminal hidroksil, pengisi (misalnya diatomite, ZnO, atau TiO2), dan aditif lainnya (misalnya pigmen pewarna). Pasta katalis mengandung, antara lain, alkoxysilanes tetrafungsional dan katalis, seperti seng oktoat atau dibutiltin dilaurat. Polisiloksana Vinyl secara intrinsik hidrofobik, yang dapat mengakibatkan adaptasi cukup untuk gigi dan gelembung pada gypsum cor. Untuk meningkatkan hidrofilisitas (keterbasahan), surfaktan intrinsik (misalnya Silwet) telah ditambahkan, informasi yang diberikan oleh produsen jarang. (Schmalz & Bindslev, 2009, Hal : 11)Silikon adisi tersedia dalam berbagai tingkat viskositas dari yang rendah sampai yang tinggi. Pertama light body, bahan yang digunakan untuk membuat permukaan yang akurat dan detail pada permukaan gigi yang akan dicetak. Lalu medium body, yang biasa digunakan sebagai bahan monophase untuk mahkota dan gigi palsu atau gigi tiruan. Kemudian heavy body digunakan untuk mendukung light body dalam sendok cetak untuk mahkota dan jembatan, dan putty yang sekarang tersedia dalam bentuk lembut dan keras (McCabe& Walls, 2008. Hal. 137).Bahan cetak silikon ini menghasilkan deformasi permanen yang sangat rendah, cetakan yang dihasilkan keras. Jika dalam penggunaannya kliniknya, jenis viskositas tinggi yang dipilih maka hasil cetakan akan mengeras sebelum mengalir mengisi bentuk detailnya (Anusavice, 2003. Hal. 210).Bahan cetak yang memiliki flow yang tinggi mengalir dengan baik dan dapat mencetak detail yang baik. Jenis putty nilai viskositasnya lebih tinggi dari jenis lainnya yaitu heavy body, reguler body dan viskositas paling rendah adalah light body (Gladwin, 2009).Light body dapat mencetak sangat akurat detail permukaan preparasi gigi dan memiliki stabilitas dimensi yang memadai untuk mempertahankan bentuk selama produksi working cast. Kombinasi material cetak putty dan light-bodied memungkinkan untuk membuat cetakan yang akurat (McCabe& Walls, 2008)Perbedaan flow antaralight body, medium/regular body, heavy body, puttyFlowadalah sifat bahan yang memungkinkan untuk berubah bentuknya bila diberikan suatuloadwalaupunloadtersebut tidak diperbesar lagi (konstan). Bahan cetak yang memilikiflowyang tinggi mengalir dengan baik dan dapat mencetak detail yang baik. Jadi jenisputtynilai viskositasnya lebih tinggi dari jenis lainnya yaituheavy body, reguler bodydan viskositas paling rendah adalahlight body.(Gladwin A, 2009, hal. 117).

Tabel 1. Nilai daya alir bahan cetakpolyvinyl siloxane(Gladwin A, 2009, hal.117).ViskositasUkuran nilai viskositas (Nsm-2)

Putty400-700

Heavy body200-300

Reguler40-150

Light body10-70

Keterangan: Nsm-2= poise, 1 poise = 0,1 N s/m2. 1 Ns/m2= 0,102Bahan cetaksilikonmemiliki empat macam konsistensiyaitulow viscosity (light body), medium viscosity (regular), high viscosity (heavy body), dan very high body (putty).Bahan cetak silikon ini menghasilkan deformasi permanen yang sangat rendah, cetakan yang dihasilkan keras. Jika dalam penggunaannya kliniknya, jenis viskositas tinggi yang dipilih maka hasil cetakan akan mengeras sebelum mengalir mengisi bentuk detailnya. (Anusavice, 2003, hal. 211).Terdapat tiga jenis sistem untuk mencampur katalis dan base secara menyeluruh sebelum pencetakan, yaitu hand mixing, static automixing, dandynamic mechanical mixing (Craig & Powers, 2002). Dalam percobaan ini dynamic mechanical mixing tidak dilakukan. 1. Static AutomixingBase dan katalis dalam silinder terpisah dari cartridge plastik. Cartridge ditempatkan di mixing gun yang mengandung dua piston yang terdorong oleh ratchet sebuah mekanisme untuk mendorong base dan katalis dalam jumlah yang sama. Base dan katalis didorong melewati ujung-static mixing yang mengandung plastik stasioner spiral; dua komponen yang berada pada masing-masing piston akan tercampur rata karena terdorong sampai keujung spiral, menghasilkan campuran yang seragam pada ujung gun (R.L. Sakaguchi et al, hal. 286-287).2. Hand mixingSalah satu variasi dalam pencampuran dengan silicon. Selain itu dua dempul sistem dicampur dengan tangan. Sendok diberikan oleh produsen mengenai penetapan, dan putties diremas dengan jari sampai bebas dari goresan. Bahan dempul yang memiliki cairan katalis pada awalnya dicampur dengan spatula sampai katalis cukup dimasukkan, dan pencampuran selesai dengan tangan. Perlu dicatat bahwa lateks sarung tangan dapat mengganggu pengaturan silicon bahan impression. (R.L. Sakaguchi et al, hal. 286-287).

Pada percobaan yang pertama, dilakukan manipulasi menggunakan silicone putty dengan mencampur base dan katalis masing-masing sebanyak setengah sendok takar. Pencampuran terbaik dengan cara meremas bahan tersebut menggunakan tangan selama 30 detik hingga warnanya homogen. Setelah homogen, adonan tersebut diletakkan kedalam sendok cetak sebagian lalu dicetakkan pada model hingga setting selama 4 menit 20 detik.Kemudian cetakan elastomer diambil dan dibagian yang telah tercetak ditambahkan material cetak elastomer tipe medium body dengan cara hand mixing. Kedua pasta yang berbeda warna, terdiri dari base dan katalis dikeluarkan dalam panjang yang sama pada paper pad dan diaduk dengan menggunakan spatula sampai terbentuk warna homogen. Apabila hasil pengadukan tidak bersifat homogen, proses curing tidak dapat dilakukan dan dapat menimbulkan distorsi. Dari hasil praktikum kami, pengadukan dengan gerakan melipat lebih lama setting yaitu 6 menit dibandingkan pengadukan dengan gerakan memutar yaitu 4 menit 20 detik. Hasil cetakan material cetak elastomer tipe medium body dengan cara hand mixing tidak dapat mencapai seluruh bagian daripada cetakan elastomer tipe putty sehingga ada beberapa gigi dalam model yang tidak mendapatkan detail secara jelas. Hal ini diakibatkan karena untuk memasukan material cetak elastomer tipe medium kedalam hasil cetakan material cetak elastomer tipe putty ini sangatlah sulit karena dalam memasukkannya kami menggunakan spatula sehingga tidak dapat menjangkau bagian cetakan tertentu. Pada percobaan kedua, yakni dengan menggunakan kombinasi putty dengan light body, menggunakan teknik static automixing. Pertama-tama dibuatlah cetakan menggunakan silicon putty dengan mencampurkanbase dan katalis masing-masing sebanyak setengah sendok takar. Adonan tersebut dicampur dengan cara meremas hingga warnanya homogen selama 30 detik, lalu diletakkan dalam sendok cetak sebagian. Kemudian dicetakkan pada model, lalu ditunggu hingga setting sekitar 4 menit 12 detik. Setelah setting, ditambahkan material cetak light body dengan cara static automixing menggunakan mixing gun. Pada teknik ini, base dan katalis dari material cetak silikon light body terdapat di dalam dua catridge berbeda yang dipasangkan pada mixing gun. Saat handle mixing gun ditarik kebelakang, base dan katalis akan keluar dan bercampur didalam tube. Pada percobaan dengan menggunakan teknik static automixing menunjukkan hasil yang lebih detail dibandingkan dengan percobaan yang menggunakan teknik hand mixing. Kedua pasta tidak boleh dicampur ketika menggunakan sarung tangan karet lateks karena komponen dalam karet lateks akan menghambat atau mencegah setting oleh karena kontaminasi pada katalis platinum. Sarung tangan vinyl atau dengan tangan kosong diperbolehkan dalam pencampurannya. Jika sarung tangan karet lateks dipakai, sarung tangan tersebut harus dicuci terlebih dahulu dengan deterjen dan dikeringkan sebelum kedua pasta tersebut dicampur(Powers & Wataha, 2008).

5. Kesimpulan Viskositas dan flow dari bahan cetak elastomer dapat mempengaruhi hasilcetakan. Bahan dengan viskositas rendah atau flow yang tinggi menghasilkan cetakan yang lebih akurat. Cara pencampuran bahan juga mempengaruhi hasil cetakan dan dapat disimpulkan bahwa hasil campuran kedua pasta menggunakan cara auto static mixing lebih homogen dan menghasilkan kehalusan permukaan yang lebih halus dibandingkan dengan pencampuran hand mixing.

DAFTAR PUSTAKAAnusavice, 2003. Philips Science of Dental Materials. 11th ed. St. Louis. Saunders. pp. 210, 216, 218.

Gladwin, Marcia A. 2009. Clinical apect of Dental Materials. 3rd Ed.Philadelphia.pp. 116-7.

Koudi MS and Patil S.B. 2007. Dental Material : Prep manual for Undergraduates.New Delhi. Pp: 39,42

McCabe J.F and Walls W.G. 2008. Applied Dental Material. 9th ed. United Kingdom : Blackwell Munksgaard. pp. 137, 170-71.

Powers, JM & Wataha, JC. 2008. Dental Materials Properties and Manipulation. 9th ed. St. Louis: Mosby Elsevier. p. 190.

Powers J.M. 2002. Restorative Dental Materials 11th ed. St Louis. The C.V. Mosby Co. pp 348, 351.

R.L., Sakaguchi, et al. 2006. Craig's Restorative Dental Materials 13th edition. Philadelphia: Mosby Elsevier; Page 286-287, 293-295

Schmalz G. and Bindslev D.A. 2009. Biocompability of Denal Material. Germany. Pp: 294)

Van noort, Richard. 2007. Introduction to Dental Materials. 3rd Ed. British Elsevier. pp. 197-198.

10