Laporan Fisika Dasar

25
KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nafas kehidupan, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Hukum-hukum Elektrronika”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pratikum Fisika Dasar. Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya sendiri dan khususnya pembaca pada umumnya. Saran-saran dan kritik dari bapak sangat saya harapkan untuk dapat menjadi pelajaran buat saya kedepannya untuk lebih baik lagi. Palembang, 23 Februari 2015 1

description

laporan fisika dasarrrr

Transcript of Laporan Fisika Dasar

HUKUM-HUKUM ELEKTRONIKA

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nafas kehidupan, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul Hukum-hukum Elektrronika.Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pratikum Fisika Dasar.Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya sendiri dan khususnya pembaca pada umumnya. Saran-saran dan kritik dari bapak sangat saya harapkan untuk dapat menjadi pelajaran buat saya kedepannya untuk lebih baik lagi.

Palembang, 23 Februari 2015

Daftar IsiHalaman DepanKata PengantarDaftar Isi

BAB I PENDAHULUAN1.1Latar Belakang ...................................................................................................................31.2Rumusan Masalah................................................................................................................31.3Tujuan..................................................................................................................................31.4 Manfaat................................................................................................................................3

BAB IIPEMBAHASAN2.1Teori Penemu Listrik.......................................................................................................42,2 Pengertian dan Teori Dasar Listrik......................................................................................42.3 Hukum Tegangan dan Arus Kirchoff...................................................................................52.4 Hukum Ohm.........................................................................................................................92.5 Hukum Coloumb................................................................................................................122.6 Hukum Kekekalan Energi..................................................................................................15

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................183.2 Saran...................................................................................................................................183.3 Daftar Pustaka....................................................................................................................19

BAB IPENDAHULUAN1.1Latar BelakangListrik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk hasil teknologi yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Semakin lama tidak ada satupun alat kebutuhan manusia yang tidak membutuhkan listrik, oleh karena itu manusia selalu berfikir bagaimana menciptakan dan menggunakan energi listrik secara efektif dan efesien. Dalam Perkembanganya Listrik mempunyai banyak teori-teori fundamental yang telah di kemukaan oleh para penemu, diantaranya adalah teori hukum kirchoff oleh Gustav Robert Kirchhoff, hukum ohm oleh Georg Simon Ohm, hukum coloumboleh Charles-Augustin de Coulomb dan hukum kekekalan energi oleh James Prescott Joule, dan masih banyak lagi landasan teori teori hukum elektronika lainya, Untuk itu kita perlu memahami dan mempelajari dengan baik dan teliti agar kita dapat mengetahui tentang teori dan hukum-hukum tersebut, sehingga dapat bermanfaatbagi diri kita sendiri.1.2 Rumusan Masalah Apa pengertian listrik ? Apa itu hukum kirchoff I & II ? Apa itu hukum Ohm ? Apa itu hukum Coloumb ? Apa itu hukum Kekekalan Energi ?1.3 Tujuan Untuk mengetahui sejarah dan Teori dasar Listrik Untuk mengetahui kirchoff I & II Untuk mengetahui hukum Ohm Untuk mengetahui hukum Coloumb Untuk mengetahui Kekekalan Energi1.4 Manfaat Penulisan Menambah pengetahuan tentang Kelistrikan. Menambah dasar-dasar Teori kelistrikan. Menjadi bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang mempunyai obyek kajian yang sama.

BAB 2PEMBAHASAN2.1 TEORI DASAR PENEMU LISTRIKSejarah awal ditemukannya listrikadalah oleh seorang cendikiawan Yunani yang bernama Thales, yang mengemungkakan fenomena batu ambar yang bila digosok - gosokkan akan dapat menarik bulu sebagai fenomena listrik. Kemudian setelah bertahun - tahun semenjak ide Thales dikemukakan, baru kemudian muncul lagi penapat - pendapat serta teori -teori baru mengenai listrik seperti yang diteliti dan dikemukakan oleh William Gilbert, Joseph priestley, Charles De Coulomb, Ampere, Michael Farraday, Oersted, dll.

2.2 Pengertian dan Teori Dasar Listrik

Menurut Wikipedia,Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya. Atau menurut pengertian lainnya, Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Listrik memungkinkan terjadinya banyak fenomena fisika yang dikenal luas, seperti petir, medan listrik, dan arus listrik. Listrik digunakan dengan luas di dalam aplikasi-aplikasi industri seperti elektronik dan tenaga listrik.

Listrik memberi kenaikan terhadap empat gaya dasar alami (gaya gravitasi, gaya elektromagnetisme, gaya nuklir lemah dan gaya nuklir kuat). "Jumlah listrik" juga dikenal dengan istilah "Muatan Listrik" atau "Jumlah Muatan". Ada dua jenis muatan listrik: positif dan negatif. Melalui eksperimen, muatan-sejenis saling menolak dan muatan-lawan jenis saling menarik satu sama lain.

Jika listrik mengalir melalui bahan khusus, misalnya dari wolfram dan tungsten, cahaya pijar akan dipancarkan oleh logam itu. Bahan-bahan seperti itu dipakai dalam bola lampu (bulblamp atau bohlam). Setiap kali listrik mengalir melalui bahan yang mempunyai hambatan, maka akan dilepaskan panas. Semakin besar arus listrik, maka panas yang timbul akan berlipat. Sifat ini dipakai pada elemen setrika dan kompor listrik.

Aliran listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Dengan listrik arus searah jika kita memegang hanya kabel positif (tapi tidak memegang kabel negatif), listrik tidak akan mengalir ke tubuh kita (kita tidak terkena strum). Demikian pula jika kita hanya memegang saluran negatif.

Sedangkan pada listrik arus bolak-balik, listrik juga bisa mengalir ke bumi (atau lantai rumah). Hal ini disebabkan oleh sistem perlistrikan yang menggunakan bumi sebagai acuan tegangan netral (ground). Karena itu jika kita memegang sumber listrik dan kaki kita menginjak bumi atau tangan kita menyentuh dinding, membuat listrik mengalir dari tangan ke kaki sehingga kita akan mengalami kejutan listrik ("terkena strum").

Daya listrik dapat disimpan, misalnya pada sebuah aki atau batere. Listrik yang kecil, misalnya yang tersimpan dalam batere, tidak akan memberi efek setrum pada tubuh. Pada aki mobil yang besar, biasanya ada sedikit efek setrum, meskipun tidak terlalu besar dan berbahaya. Listrik mengalir dari kutub positif batere/aki ke kutub negatif. Untuk informasi Arus Listrik dan "Setrum",

2.3 HUKUM TEGANGAN DAN ARUS KIRCHOFFGustav Robert Kirchhoff

Sekilas Tentang PenemuGustav Robert Kirchhoff (lahir di Knigsberg, Prusia, 12 Maret 1824 meninggal di Berlin, Jerman, 17 Oktober 1887 pada umur 63 tahun) adalah seorang fisikawan Jerman yang berkontribusi pada pemahaman konsep dasar teori rangkaian listrik, spektroskopi, dan emisi radiasi benda hitam yang dihasilkan oleh benda-benda yang dipanaskan. Dia menciptakan istilah radiasi benda hitam pada tahun 1862.

Gustav Kirchhoff dilahirkan di Knigsberg, Prusia Timur (sekarang Kaliningrad, Rusia), putra dari Friedrich Kirchhoff, seorang pengacara, dan Johanna Henriette Wittke. Dia lulus dari Universitas Albertus Knigsberg (sekarang Kaliningrad) pada 1847 dan menikahi Clara Richelot, putri dari profesor-matematikanya, Friedrich Richelot. Pada tahun yang sama, mereka pindah ke Berlin, tempat dimana ia menerima gelar profesor di Breslau (sekarang Wroclaw).Kirchhoff merumuskan hukum rangkaian, yang sekarang digunakan pada rekayasa listrik, pada 1845, saat dia masih berstatus mahasiswa. Ia mengusulkan hukum radiasi termal pada 1859, dan membuktikannya pada 1861. Di Breslau, ia bekerjasama dalam studi spektroskopi dengan Robert Bunsen. Dia adalah penemu pendamping dari caesium dan rubidium pada 1861 saat mempelajari komposisi kimia Matahari via spektrumnya.Pada 1862 dia dianugerahi Medali Rumford untuk risetnya mengenai garis-garis spektrum matahari, dan pembalikan garis-garis terang pada spektrum cahaya buatan.Dia berperan besar pada bidang spektroskopi dengan merumuskan tiga hukum yang menggambarkan komposisi spektrum optik obyek-obyek pijar, berdasar pada penemuan David Alter dan Anders Jonas Angstrom .Hukum kirchoff merupakan salah satu teori elektronika untuk menganalisa lebih lanjut tentang rangkaian elektronika. Dengan hukum kirchhoff kita dapat menganalisa lebih lanjut tentang arus yang mengalir dalam rangkaian dan tegangan yang terdapat pada titik-titik rangkaian elektronika. Hukum kirchhoff ini berlaku untuk analisis rangkaian loop tertutup seperti pada contoh rangkaian berikut.Dalam hukum kirchoff dikenal 2 teori yang dapat digunakan untuk analisis rangkaian elektronika yaitu Hukum KiRchoff Arus (KCL, Kirchoff Current Law) dan Hukum Kirchoff Tegangan (KVL, Kirchoff Voltage Law).

Hukum Arus Kirchoff (Hukum Kirchoff I)Hukum kirchoff tentang arus biasa disebut KCL (Kirchoff Current Law) berikut bunyi hukum arus kirchoff Jumlah arus yang mengalir masuk ke sebuah node ( titik percabangan ) akan sama dengan jumlah arus yang keluar dari node tersebut.

Contoh Soal Hukum Kirchhoff 1Dari rangkaian diatas, diketahui bahwaI1= 5AI2= 1AI3= 2ABerapakah I4 (arus yang mengalir pada AB) ?

Penyelesaian :Dari gambar rangkaian yang diberikan diatas, belum diketahui apakah arus I4 adalah arus masuk atau keluar. Oleh karena itu, kita perlu membuat asumsi awal, misalnya kita mengasumsikan arus pada I4 adalah arus keluar.Jadi arus yang masuk adalah :I2+ I3= 1 + 2 = 3AArus yang keluar adalah :I1 + I4 = 5 + I43 = 5 + I4I4 = 3 5I4 = -2Karena nilai yang didapatkan adalah nilai negatif, ini berbeda dengan asumsi kita sebelumnya, berarti arus I4 yang sebenarnya adalah arus masuk.

Hukum Tegangan Kirchoff (Hukum Kirchoff II)Hukum kirchoff tentang tegangan biasa disebut KVL (Kirchoff Voltage Law) berikut bunyi hukum tegangan kirchoff redaksi penulis Jumlah tegangan tiap komponen pada sebuah loop sama dengan nol

Maksud dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah tidak ada energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut, atau dalam arti semua energi listrik bisa digunakan atau diserap.Dari gambar diatas kuat arus yang mengalir dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa aturan sebagai berikut:1) Tentukan arah putaran arusnya untuk masing-masing loop2) Arus yang searah dengan arah perumpamaan dianggap positif3) Arus yang mengalir dari kutub negatif ke kutup positif di dalam elemen dianggap positif4) Pada loop dari satu titik cabang ke titik cabang berikutnya kuat arusnya sama5) Jika hasil perhitungan kuat arus positif maka arah perumpamaannya benar, bila negatif berarti arah arus berlawanan dengan arah pada perumpamaan.

Contoh penggunaan KCL dan KVL pada analisis rangkaian listrik :

2.4HUKUM OHMPengertian, Rumus dan Bunyi Hukum Ohm Dalam Ilmu Elektronika, Hukum dasar Elektronika yang wajib dipelajari dan dimengerti oleh setiap Engineer Elektronika ataupun penghobi Elektronika adalah Hukum Ohm, yaitu Hukum dasar yang menyatakan hubungan antara Arus Listrik (I), Tegangan (V) dan Hambatan (R). Hukum Ohm dalam bahasa Inggris disebut dengan Ohms Laws. Hukum Ohm pertama kali diperkenalkan oleh seorang fisikawan Jerman yang bernama Georg Simon Ohm (1789-1854) pada tahun 1825. Georg Simon Ohm mempublikasikan Hukum Ohm tersebut pada Paper yang berjudul The Galvanic Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827.Pada dasarnya, bunyi dari Hukum Ohm adalah :Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau Konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R).Secara Matematis, Hukum Ohm dapat dirumuskan menjadi persamaan seperti dibawah ini :V = I x RI = V / RR = V / IDimana :V = Voltage (Beda Potensial atau Tegangan yang satuan unitnya adalah Volt (V))I = Current (Arus Listrik yang satuan unitnya adalah Ampere (A))R = Resistance (Hambatan atau Resistansi yang satuan unitnya adalah Ohm ())Dalam aplikasinya, Kita dapat menggunakan Teori Hukum Ohm dalam Rangkaian Elektronika untuk memperkecilkan Arus listrik, Memperkecil Tegangan dan juga dapat memperoleh Nilai Hambatan (Resistansi) yang kita inginkan.Hal yang perlu diingat dalam perhitungan rumus Hukum Ohm, satuan unit yang dipakai adalah Volt, Ampere dan Ohm. Jika kita menggunakan unit lainnya seperti milivolt, kilovolt, miliampere, megaohm ataupun kiloohm, maka kita perlu melakukan konversi ke unit Volt, Ampere dan Ohm terlebih dahulu untuk mempermudahkan perhitungan dan juga untuk mendapatkan hasil yang benar.Contoh Kasus dalam Praktikum Hukum OhmUntuk lebih jelas mengenai Hukum Ohm, kita dapat melakukan Praktikum dengan sebuah Rangkaian Elektronika Sederhana seperti dibawah ini :

Kita memerlukan sebuah DC Generator (Power Supply), Voltmeter, Amperemeter, dan sebuah Potensiometer sesuai dengan nilai yang dibutuhkan.Dari Rangkaian Elektronika yang sederhana diatas kita dapat membandingkan Teori Hukum Ohm dengan hasil yang didapatkan dari Praktikum dalam hal menghitung Arus Listrik (I), Tegangan (V) dan Resistansi/Hambatan (R).

Menghitung Arus Listrik (I)Rumus yang dapat kita gunakan untuk menghitung Arus Listrik adalah I = V / RContoh Kasus 1 :Setting DC Generator atau Power Supply untuk menghasilkan Output Tegangan 10V, kemudian atur Nilai Potensiometer ke 10 Ohm. Berapakah nilai Arus Listrik (I) ?Masukan nilai Tegangan yaitu 10V dan Nilai Resistansi dari Potensiometer yaitu 10 Ohm ke dalam Rumus Hukum Ohm seperti dibawah ini :

I = V / RI = 10 / 10I = 1 Ampere

Maka hasilnya adalah 1 Ampere.Contoh Kasus 2 :Setting DC Generator atau Power Supply untuk menghasilkan Output Tegangan 10V, kemudian atur nilai Potensiometer ke 1 kiloOhm. Berapakah nilai Arus Listrik (I)?Konversi dulu nilai resistansi 1 kiloOhm ke satuan unit Ohm. 1 kiloOhm = 1000 Ohm. Masukan nilai Tegangan 10V dan nilai Resistansi dari Potensiometer 1000 Ohm ke dalam Rumus Hukum Ohm seperti dibawah ini :

I = V / RI = 10 / 1000I = 0.01 Ampere atau 10 miliAmpereMaka hasilnya adalah 10mAMenghitung Tegangan (V)Rumus yang akan kita gunakan untuk menghitung Tegangan atau Beda Potensial adalah V = I x R.Contoh Kasus :Atur nilai resistansi atau hambatan (R) Potensiometer ke 500 Ohm, kemudian atur DC Generator (Power supply) hingga mendapatkan Arus Listrik (I) 10mA. Berapakah Tegangannya (V) ?Konversikan dulu unit Arus Listrik (I) yang masih satu miliAmpere menjadi satuan unit Ampere yaitu : 10mA = 0.01 Ampere. Masukan nilai Resistansi Potensiometer 500 Ohm dan nilai Arus Listrik 0.01 Ampere ke Rumus Hukum Ohm seperti dibawah ini :

V = I x RV = 0.01 x 500V = 5 VoltMaka nilainya adalah 5Volt.Menghitung Resistansi / Hambatan (R)Rumus yang akan kita gunakan untuk menghitung Nilai Resistansi adalah R = V / IContoh Kasus :Jika di nilai Tegangan di Voltmeter (V) adalah 12V dan nilai Arus Listrik (I) di Amperemeter adalah 0.5A. Berapakah nilai Resistansi pada Potensiometer ?Masukan nilai Tegangan 12V dan Arus Listrik 0.5A kedalam Rumus Ohm seperti dibawah ini :R = V / IR = 12 /0.5R = 24 OhmMaka nilai Resistansinya adalah 24 Ohm

2.5 HUKUM COLOUMBHukum coulomb ditemukan oleh Charles-Augustin de Coulomb seorang ilmuwan Perancis. Coulomb berbakat besar dalam bidang matematika dan belajar teknik untuk menjadi Korps Ahli Teknik Kerajaan. Setelah bertugas di Martinique selama beberapa tahun, ia kembali ke Paris dan di tahun 1779 terpilih menjadi anggota Akademi Ilmiah di tahun 1781. Percobaan awal Coulomb meliputi tekanan yang bisa memecahkan suatu benda (1773) dan ini adalah awal ilmu modern tentang kekuatan benda-benda. Karyanya di bidang listrik dan magnet yang membuatnya begitu terkenal, baru diterbitkan dalam serangkaian makalah antara tahun 1785 dan 1789.Ketika dua buah muatan sejenis didekatkan satu sama lain, terdapat sebuah gaya yang saling menolak yang mencegah kedua muatan tersebut bersatu. Sebaliknya, jika dua buah muatan yang berlainan jenis didekatkan, akan timbul gaya saling menarik. Gaya tolak-menolak dan gaya tarik-menarik ini disebut gaya elektrostatis.Coulomb berhasil menghitung besarnya gaya antar muatan ini. Sebagai penghargaan atas penemuannya, gaya antarmuatan ini dinamakan gaya Coulomb. Dalam penelitiannya, Coulomb menggunakan alat yang dinamakan neraca puntir, seperti terlihat pada gambar berikut.

Neraca Puntir Dalam Percobaan Hukum coulombJika bola A dan B yang bermuatan sejenis didekatkan, maka akan tolak menolak, sehingga lengan neraca terpuntir dari kedudukan seimbang. Makin besar sudut puntiran lengan neraca, makin besar gaya listrik. Coulomb mengukur gaya listrik untuk berbagai pasangan bola A dan B yang muatan listriknya berbeda dan gaya listrik antara pasangan bola A dan B untuk berbagai jarak pisah dengan dasar sudut puntiran tersebut.Pernyataan Hukum CoulombDari hasil penelitiannya, Charles Coulomb menyimpulkan sebagai berikut.Besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua benda yang bermuatan listrik sebanding dengan hasil kali kedua muatan tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan tersebut.Misalkan muatan pertama dilambangkan dengan Q1, muatan kedua dilambangkan dengan Q2, dan jarak antara kedua muatan tersebut dilambangkan r. Besarnya gaya coulomb dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut.

Perhatikan contoh percobaan berikut:Pernahkah anda menyaksikan peristiwa dua benda non magnetik yang saling tarik-menarik? Jika belum, lakukanlah percobaan berikut:Sobeklah selembar kertas menjadi potongan kecil-kecil (kurang lebih ukuran 1 cm x 1 cm). Kemudian gosokkanlah sebatang penggaris plastik ke rambut kering, dan dekatkan penggaris itu ke potongan kertas tadi. Apa yang terjadi? Potongan kertas kecil akan menempel ke penggaris plastik. Mengapa demikian?Tarik menarik antara kertas dengan penggaris plastik terjadi akibat adanya perbedaan muatan listrik yang dimiliki kedua benda itu.Prosesnya penggaris yang bermuatan listrik dapat menarik sobekan-sobekan kertas dapat dijelaskan sebagai berikut:Dalam kebanyakan atom atau molekul netral, pusat muatan positif berimpit dengan pusat muatan negatif. Ketika isolator misalnya sobekan-sobekan kertas yang bermuatan netral didekati oleh benda bermuatan listrik positif misalnya penggaris, pusat muatan negatif kertas ditarik mendekati benda bermuatan positif penggaris. Dengan demikian, akan dihasilkan muatan yang lebih negatif pada sisi kertas yang berdekatan dengan benda pemberi muatan (penggaris). Muatan yang berbeda jenis ini menghasilkan gaya tarik menarik sehingga isolator dapat menempel pada benda bermuatan listrik.Muatan listrik merupakan entitas dasar dan menjadi primadona dalam elektrostatika. Muatan listrik dapat dipindah dari suatu benda ke benda lainnya dengan cara menggosok atau cara lainnya, akan tetapi muatan tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Ada tiga jenis muatan yaitu positif, negatif dan netral. Muatan yang sejenis bersifat tolak-menolak, dan muatan yang tak sejenis akan tarik-menarik.

Muatan listrik itu tersimpan dalam benda-benda yang berada di sekeliling kita, seperti misalnya pada plastik yang digosok dengan wool, gelas yang digosok dengan sutera pada kilat, dan masih banyak yang lainnya lagi. Benda-benda yang bermuatan akan mengerjakan gaya terhadap benda bermuatan lainnya. Gaya ini dinamakan gaya elektrostatik. Gaya ini bergantung pada besarnya muatan masing-masing benda dan bergantung pada jarak ke dua benda.Contoh Soal :

2.6 HUKUM KEKEKALAN ENERGIEnergi dari suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan benda tersebut untuk melakukan suatu usaha. Satuan energi adalah joule. Hukum kekekalan energi adalah prinsip fisika yang menyatakan bahwa, dalam sistem tertutup, energi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan. Hal ini dinyatakan dalam Hukum Pertama Termodinamika, yang menyatakan bahwa energi dapat berubah menjadi berbagai bentuk, seperti cahaya atau panas, tetapi jumlah keseluruhan energi adalah kekal, atau tetap konstan. Umumnya, hukum ini digambarkan dengan pendulum. Ketinggian di mana bola dilepaskan di salah satu ujung pendulum akan sama dengan tinggi bola akan dicapai pada ujung yang lain. Bahkan, dalam lingkungan secara teoritis tidak ada gesekan, bola akan terus berayun bolak-balik selamanya.

Energi tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat diubah, seperti ketika panel surya mengubah cahaya dan energi radiasi dari matahari menjadi energi listrik yang dapat digunakan.Hukum kekekalan energiSebagai sebuah konsep fundamental dalam fisika, hukum kekekalan energi memberikan penjelasan bagaimana energi adalah kekal dan dikonversi dalam sebuah sistem. Umumnya, salah satu bentuk energi dapat dikonversi menjadi bentuk lain energi. Sebagai contoh, energi potensial dapat diubah menjadi energi kinetik.Energi KinetikEnergi kinetik dari benda tertentu adalah energi yang dimiliki saat bergerak. Seperti yang ungkapan, energi kinetik sama dengan setengah dari massa benda dikalikan dengan kuadrat kecepatan benda, atau EK = mv2. Energi kinetik terdiri dari tiga jenis energi. Energi kinetik vibrasi energi karena gerak getaran, dan energi kinetik rotasi adalah energi karena gerak rotasi. Energi kinetik translasi adalah energi karena gerak pusat massa dari satu titik ke titik lain.Energy Kinetik memiliki persamaan umumEk = mv 2penjelasan :Ek = energy kinetic ( dalam joule)m = massa benda ( dalam kg)v = kecepatan benda ( dalam m/s)Contoh :Jika suatu benda R memiliki massa 100 kg, dan kecepatan 500 cm/s, berapakah energy kinetiknya ?Jawaban :Kita ubah dahulu satuannya ke satuan yang seharusnya, massa sudah sesuai, kecepatan diubah dari cm/s ke m/s maka, 500 cm/s menjadi 5 m/s. dan hitung sesuai rumusEk = mv2 = 100* (5)2 = 1250 joule.Energi potensialSecara umum, energi potensial suatu benda adalah energi yang disimpan sementara pada saat diam pada medan gaya. Gravitasi adalah kekuatan yang bertindak atas benda dan memberikan energi potensial. Sebagai contoh, sebuah bola di atas bukit memiliki sejumlah energi yang tersimpan karena gravitasi. Jenis lain dari energi potensial meliputi listrik, magnet, dan elastis. Contoh dari energi potensial elastis adalah pegas yang membentang.

Contoh dari energi potensial adalah bola di atas bukit.Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi potensial bola di atas bukit umumnya diubah menjadi energi kinetik ketika bola mulai bergulir menuruni bukit akibat gravitasi. Demikian pula, energi potensial pegas diregangkan menjadi energi kinetik saat pegas dilepaskan. Dalam pendulum, hukum menetapkan bahwa, ketika bola berada pada titik tertinggi, semua energi adalah energi potensial dan ada nol energi kinetik. Pada titik terendah bola, semua energi kinetik pada bola dan ada nol energi potensial. Energi total bola adalah jumlah energi potensial dan energi kinetik.Energi potensial memiliki persamaan umum :EP = mghEP = energi potensial (joule)m = massa benda ( kg)g = gaya gravitasi (m/s2) (umumnya 9,8 m/s2 walaupun tergantung soal)h = ketinggian benda dari acuan (m)Contoh : Jika suatu benda mempunyai massa 50 kg, dan ketinggian 80 m diatas titik acuan, maka energy potensial benda adalah ( g = 10 m/s2)Jawaban : Masukan rumus : EP = mgh = 50*10*80 = 40.000 joule.

BAB 1V

3.1 PENUTUPDemikian makalah ini saya buat, saya berharap agar bermanfaat bagi yang membaca makalah saya ini. Apabila makalah yang saya buat ini ada kesalahan penyusunan maupun dalam kata kata saya minta maaf yang sebesar besarnya. Terimaksih.

3.2 KESIMPULANa.Hukum Kirchoff I adalah suatu pernyataan bahwa Jumlah arus yang mengalir masuk ke sebuah node ( titik percabangan ) akan sama dengan jumlah arus yang keluar dari node tersebut.b.Hukum Kirchoff I adalah suatu pernyataan bahwa Jumlah tegangan tiap komponen pada sebuah loop sama dengan nol.c.Hukum Ohmadalah suatu pernyataan bahwa besararus listrikyang mengalir melalui sebuahpenghantar selalu berbanding lurus denganbeda potensial yang diterapkan kepadanya.d. Hukum Coloumb adalah suatu pernyataan bahwa Besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua benda yang bermuatan listrik sebanding dengan hasil kali kedua muatan tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan tersebut.e. Hukum kekekalan energi adalah prinsip fisika yang menyatakan bahwa, dalam sistem tertutup, energi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan.

3.2 DAFTAR PUSTAKA :http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Ohm13:09http://smkmugaweleri.sch.id/index.php?id=artikel&kode=8https://docs.google.com/file/d/0B3GjpI_bsrqISHB5cUNaVGNVWnM/edithttp://elektronika-dasar.com/teori-elektronika/hukum-ohm/13:04https://hengky11blog.wordpress.com/2013/12/19/makalah-fisika-listrik/http://id.wikipedia.org/wiki/Gustav_Kirchhoffhttp://dunia-listrik.blogspot.com

1

16