laporan fisika

5
Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya 1. Tujuan Percobaan Memahami bahwa energi listrik dapat berubah menjadi energi cahaya. 2. Alat-alat Percobaan Kode Nama Alat Jumlah KAL 60/5A Catu daya 1 PEO 502 Saklar SPST 1 PEO 501 Kotak penghubung 1 PEO 460 01 Jepit buaya bersteker 2 PEO 481 02 Kawat konstantan ф 0,2mm 1 KAL 99 Kabel penghubung 3 3. Persiapan Percobaan a. Menyiapkan alat-alat percobaan. b. Memotong kawat konstantan sepanjang 30 cm dan menggulung kawat tersebut pada sebatang pensil sehingga membentuk sebuah kumparan, tapi tidak saling bersentuhan. c. Menyusun rangkaian sesuai dengan skema. Memastikan catu daya belum dinyalakan dan saklar rangkaian terbuka, sebelum percobaan dimulai. Memilih tegangan keluaran catu daya 2V DC. d. Memeriksa kembali rangkaian. 4. Langkah-langkah Percobaan a. Menyalakan catu daya kemudian menutup saklar rangkaian. b. Menunggu beberapa saat dan melihat apakah kawat menyala. c. Menaikkan tegangan sesuai Tabel 23.1 hingga kawat menyala dengan terang. 5. Hasil Pengamatan

description

laporan fisika

Transcript of laporan fisika

Page 1: laporan fisika

Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya

1. Tujuan PercobaanMemahami bahwa energi listrik dapat berubah menjadi energi cahaya.

2. Alat-alat Percobaan

Kode Nama Alat JumlahKAL 60/5A Catu daya 1PEO 502 Saklar SPST 1PEO 501 Kotak penghubung 1PEO 460 01 Jepit buaya bersteker 2PEO 481 02 Kawat konstantan ф 0,2mm 1KAL 99 Kabel penghubung 3

3. Persiapan Percobaana. Menyiapkan alat-alat percobaan.b. Memotong kawat konstantan sepanjang 30 cm dan menggulung kawat tersebut

pada sebatang pensil sehingga membentuk sebuah kumparan, tapi tidak saling bersentuhan.

c. Menyusun rangkaian sesuai dengan skema. Memastikan catu daya belum dinyalakan dan saklar rangkaian terbuka,

sebelum percobaan dimulai. Memilih tegangan keluaran catu daya 2V DC.

d. Memeriksa kembali rangkaian.

4. Langkah-langkah Percobaana. Menyalakan catu daya kemudian menutup saklar rangkaian.b. Menunggu beberapa saat dan melihat apakah kawat menyala.c. Menaikkan tegangan sesuai Tabel 23.1 hingga kawat menyala dengan terang.

5. Hasil PengamatanTabel 23.1

Tegangan (volt) Kondisi kawat (menyala atau tidak)2 Tidak menyala4 Tidak menyala (berasap)6 Menyala8 Menyala terang10 Nyala kawat mati12 Putus

a. Kapan (pada tegangan berapa) kawat mulai menyala?Jawab: Kawat mulai menyala pada tegangan 6V.

Page 2: laporan fisika

b. Pada percobaan ini, energi listrik diubah menjadi dua bentuk energi. Tuliskan dua bentuk energi tersebut!Jawab: Pada percobaan ini, energi listrik diubah menjadi energi kalor dan energi cahaya.

6. KesimpulanEnergi listrik dapat berubah menjadi energi cahaya, dengan intensitas listrik

tertentu.

Page 3: laporan fisika

Cara Kerja Sekring

1. Tujuan PercobaanMemahami cara kerja sekring

2. Alat-alat Percobaan

Kode Nama Alat JumlahKAL 60/5A Catu daya 1PEO 502 Saklar SPST 1PEO 501 Kotak penghubung 1PEO 460 01 Jepit buaya bersteker 1KAL 92/200 Kawat sekering 2KAL 99 Kabel penghubung 3

3. Persiapan Percobaan

a. Menyiapkan alat-alat percobaan.b. Memotong kawat sekring sepanjang 10 cm sebanyak 5 buah.c. Menyusun rangkaian sesuai dengan skema.d. Memastikan catu daya dalam keadaan mati dan saklar dalam posisi terbuka,

sebelum percobaan dimulai.e. Memeriksa kembali rangkaian.

4. Langkah-langkah Percobaana. Memilih tegangan catu daya 2V DC, kemudian menyalakannya.b. Menutup saklar rangkaian dan mengamati keadaan kawat sekring. Melelehkah

kawat sekring tersebut?c. Jika ya, lakukan langkah d dan e. Jika tidak, lakukan langkah e dan f.d. Buka saklar. Ganti kawat sekring bila sudah meleleh.e. Ulangi langkah b untuk tegangan 4V dan kemudian 6V.f. Ulangi langkah b untuk tegangan 6V dan kemudian 8V.

5. Hasil Pengamatan

Tegangan (V) Kondisi Kawat Sekring (meleleh atau tidak meleleh)

2 Asap4 Menyala6 Putus8 -

Berdasarkan pada pengamatan

Page 4: laporan fisika

a. Apa yang terjadi pada kawat sekring bila diberi tegangan 2V, 4V, dan 6V?Jawab: Kawat sekring yang diberi tegangan 2V tidak menyala, namun kawat tersebut berasap.Kawat sekring yang diberi tegangan 4V menyala.Sedangkan kawat sekring yang diberi tegangan 6V putus.

b. Apa penyebab kawat sekring meleleh?Jawab: Kawat sekring meleleh karena adanya energi listrik yang dialirkan padanya.

6. Kesimpulan dan SaranApabila terjadi kelebihan muatan listrik atau terjadi hubungan arus pendek,

maka secara otomatis sekring akan memutuskan aliran listrik dengan cara sekring tersebut memutuskan kawat yang terdapat di dalam sekring. Hal ini tidak menyebabkan kerusakan pada komponen yang lain. Berarti sekring berfungsi untuk mengamankan rangkaian listrik atau peralatan lainnya dari kerusakan akibat arus berlebih. Jadi, dengan dipasang sekring pada rangkaian listrik, kebakaran akan dapat dihindari.

Saran:Mengetahui kapasitas sekring.Kapasitas sekring bisa dilihat pada bodinya, disana tertera angka yang menunjukkan kapasitas, sebagai contoh F5A 250V. Artinya, tegangan yang diperbolehkan mengalir melalui sekring tersebut adalah maksimal sebesar 250 Volt dan arus listriknya maksimal sebesar 5 Ampere. Jika arus dan tegangan listrik mengalir di atas nilai tersebut, maka sekring akan terputus.

Page 5: laporan fisika