Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi ... RB 2018.pdfLaporan Evaluasi Reformasi...
Transcript of Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi ... RB 2018.pdfLaporan Evaluasi Reformasi...
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
i
Penyusunan laporan Reformasi
Birokrasi Pengadilan Tinggi Agama
Nusa Tenggara Timur mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor
81 tahun 2010 dan Surat KMA
Nomor 43/KMA/SK/III/2013
tentang peaksanaan Reformasi
Birokrasi.
KATA PENGANTAR
uji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
izinnya Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur Tahun 2018 telah selesai
disusun. Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai media
komunikasi dan akuntabilitas tim Reformasi Birokrasi dalam
menjalankan amanatnya mengemban reformasi birokrasi dilingkungan
Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur.
Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur, dalam hal ini
seluruh anggota pokja, serta tim sekretariat Reformasi Birokrasi
serta seluruh Pegawai Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur
sangat mendukung dan berupaya keras dalam meningkatkan kualitas
pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Meski demikian, masih banyak ruang-
ruang perbaikan yang menjadi target Reformasi Birokrasi di tahun
selanjutnya.
Semoga laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi
tentang keseluruhan proses dan hasil Reformasi Birokrasi yang ada di
Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur dapat dilaksanakan
sesuai dengan target yang telah direncanakan.
Kami sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang
telah memberikan kontribusi terhadap pelaksanan Reformasi Birokrasi.
Semoga Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur Tahun 2018 dapat menjadi bahan
evaluasi dan umpan balik untuk peningkatan capaian Reformasi
Birokrasi Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur, hal tersebut
diperlukan untuk mendukung terwujudnya Pengadilan Tinggi Agama
Nusa Tenggara Timur yang bersih dan akuntabel, efektif dan efisien,
dan memiliki pelayanan publik yang berkualitas.
Salam Perubahan!
Kupang, 10 Maret 2019
Ketua,
Drs. H. Busra, SH., MH NIP. 195606241980031006
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iv
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Arah Kebijakan Reformasi Birokrasic.................................................... 4
C. Sasaran Reformasi Birokrasi .............................................................. 6
BAB II CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI
A. Manajemen Perubahan ..................................................................... 9
B. Penataan Tata Laksana ..................................................................... 19
C. Penataan Sistem Manajemen SDM ..................................................... 23
D. Penguatan Akuntabilitas .................................................................... 27
E. Penguatan Pengawasan .................................................................... 29
F. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik ............................................... 36
BAB III PENILAIAN REFORMASI BIROKRASI ....................................................
A. Pengungkit 60 % ............................................................................. 45
B. Hasil : 40 % .................................................................................... 45
BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 47
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Sasaran Pokja Reformasi Birokrasi Pengadilan Tinggi Agama
Nusa Tenggara Timur 2015-2019 .................................................... 8
Tabel 2.1 Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Manajemen Perubahan .... 9
Tabel 2.2 Rencana Aksi Manajemen Perubahan ............................................. 10
Table 2.3 Pelaksanaan program kegiatan Reformasi Birokrasi .......................... 14
Tabel 2.4 Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Penataan Tata Laksana ... 19
Tabel 2.5 Rencana Aksi Penata Laksanaan .................................................... 20
Tabel 2.6 Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Penataan Sistem
Manajemen SDM ........................................................................... 23
Tabel 2.7 Rencana Aksi Penataan Sistem Manajemen SDM ............................. 24
Tabel 2.8 Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Penguatan Akuntabilitas .. 27
Tabel 2.9 Rencana Aksi Penguatan Akuntabilitas ............................................ 28
Tabel 2.10 Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Penguatan Pengawasan ... 29
Tabel 2.11 Rencana Aksi Penguatan Pengawasan ............................................ 30
Tabel 2.12 Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik .......................................................................... 37
Tabel 2.13 Rencana Aksi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik ........................ 38
Tabel 3.1. Hasil Penilaian Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur .............................. 44
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Pelaksanaan Bintal Setiap hari Kamis ........................................... 11
Gambar 2.2 Pelaksanaan Apel Setiap Hari Senin ............................................... 12
Gambar 2.3 Rapat pimpinan dan para pegawai ................................................ 12
Gambar 2.4 Kegiatan PMPRB 2018 ................................................................. 15
Gambar 2.5 Sertifikasi Akreditasi Penjaminan Mutu .......................................... 19
Gambar 2.6 Publick Campaign Anti Gratifikasi .................................................. 32
Gambar 2.7 Website Pengaduan PTA NTT ....................................................... 32
Gambar 2.8 Meja Pengaduan ......................................................................... 33
Gambar 2.9 Foto Pencanangan Zona Integritas ................................................ 35
Gambar 3.1. Skema Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi .............. 43
Gambar 3.2 Pelaksanaan Submit Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur .. 43
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
v
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 3.1 Komponen Penilaian Pengungkit ...................................................... 45
Grafik 3.2 Komponen Penilaian Hasil ............................................................... 45
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran I. Surat Keputusan Penunjukkan Tim Reformasi Birokrasi Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur Tahun 2018 ........................ 49
Lampiran II. Lembar Kerja Evaluasi Reformasi Birokrasi dan Zona Integritas
Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur Tahun 2018 …….. 49
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
1
A. Latar Belakang
Kebijakan pembangunan
Reformasi Birokrasi dilaksanakan dalam
rangka meningkatkan tata kelola
pemerintahan yang lebih baik dan
merupakan bagian terpenting dalam
meningkatkan pelaksanaan pembangunan
nasional. Kebijakan Reformasi Birokrasi
pada akhirnya diharapkan dapat
mencapai peningkatan kualitas pelayanan
publik yang lebih baik, peningkatan
kapasitas dan akuntabilitas kinerja
birokrasi, dan peningkatan
profesionalisme sumber daya aparatur
pemerintah, serta penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan bebas
KKN.
Reformasi adalah pengubahan,
perombakan, penataan, perbaikan atau
penyempurnaan perubahan pola pikir
(mindset) maupun pola kerja (culturset)
terhadap suatu birokrasi. Adapun
birokrasi adalah aparatur,
lembaga/instansi, organisasi pemerintah,
pegawai pemerintah, sistem kerja, dan
perangkat kerja yang memberikan
layanan kepada masyarakat, dalam hal ini
pelayanan yang berkualitas, bebas KKN,
efektif dan efisien, akuntabel, adil serta
tidak diskriminatif. Dengan demikian
Reformasi Birokrasi merupakan upaya
sistematis, terpadu dan komprehensif
untuk mewujudkan kepemerintahan yang
baik (good governance) yang meliputi
aspek kelembagaan, sumber daya
manusia aparatur, ketatalaksanaan,
akuntabilitas, pengawasan, dan
pelayanan public. Reformasi Birokrasi
dihadapkan pada upaya mengatasi
inefisiensi, inefektivitas, tidak
professional, tidak netral, tidak disiplin,
tidak patuh pada aturan, belum
terbentuknya perubahan pola pikir (
mindset) maupun pola kerja (cultur set),
serta abdi masyarakat belum terbangun,
pemerintahan belum akuntabel,
transparan, partisipatif, dan kredibel,
pelayanan publik belum berkualitas dan
pelayanan publik prima belum terbangun
secara luas.
Dalam grand design Reformasi
Birokrasi yang ditetapkan dalam
Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2010
menargetkan bahwa Indonesia memiliki
pemerintahan yang berkelas dunia.
Sejalan dengan hal tersebut, pelaksanaan
Reformasi Birokrasi merupakan salah satu
bidang utama dalam pembangunan
nasional. Bahkan sejak RPJM 2004-2009
dan 2010-2014, pelaksanaan Reformasi
Birokrasi menjadi prioritas nasional. Oleh
karena itu, keberlanjutan pelaksanaan
Reformasi Birokrasi memiliki peran
penting dalam mewujudkan tata kelola
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
2
pemerintahan yang baik. Hasil-hasil yang
telah diperoleh dari pelaksanaan
Reformasi Birokrasi pada periode 2010–
2014 menjadi dasar bagi pelaksanaan
Reformasi Birokrasi pada tahapan
selanjutnya (2015–2019). Dengan kata
lain, pelaksanaan Reformasi Birokrasi
2015–2019 merupakan penguatan dari
pelaksanaan reformasi birokrasi tahapan
sebelumnya serta pembaharuan dalam
menghadapi permasalahan baru di masa
mendatang.
Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur merupakan bagian dari
lembaga Yudikatif dalam jajaran
Mahkamah Agung Republik Indonesia
yang memiliki peran strategis dalam
menentukan strategi pembangunan di
bidang Hukum. Hal mana sesuai amanat
Undang-Undang Nomor No. 7 Tahun
1989 sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun
2009 dan Perma Nomor 7 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kepaniteraan dan Kesekretariatan
Peradilan.
Selanjutnya, dalam rangka menata
kembali organisasi dan tata kerja
Pengadilan, pada akhir tahun 2015
Mahkamah Agung mengeluarkan Perma
Nomor 7 Tahun 2015 tentang organisasi
dan tata kerja Kepaniteraan dan
Kesekretariatan Peradilan. Perma ini
mengatur pemisahan jabatan Panitera
dan Sekretaris Pengadilan, dan terbitnya
Perma ini melahirkan jabatan struktural
baru.
Mengingat begitu banyaknya
rekomendasi dan agenda perbaikan dan
perubahan yang harus dilakukan, maka
untuk memastikan tercapainya hasil yang
diharapkan diperlukan suatu perencanaan
yang komprehensif dan terpadu untuk
memastikan tercapainya hasil yang
diharapkan. Oleh karenanya sejak akhir
2009, telah dilakukan upaya penyusunan
cetak biru Mahkamah Agung RI Tahun
2010–2035 yang merupakan kelanjutan
dari cetak biru 2004 –2009.
Mahkamah Agung (MA) sebagai
pemegang kekuasaan kehakiman serta
peradilan negara tertinggi mempunyai
posisi dan peran strategis di bidang
kekuasaan kehakiman karena tidak hanya
membawahi 4 (empat) lingkungan
peradilan tetapi juga sebagai puncak
manajemen di bidang administratif,
personil dan finansial serta sarana
prasarana. Kebijakan “satu atap”,
memberikan tanggungjawab dan
tantangan karena Mahkamah Agung
dituntut untuk menunjukkan
kemampuannya guna mewujudkan
organisasi sebagai lembaga yang
profesional, efektif, efisien, transparan
serta akuntabel.
Penyatuan satu atap beserta
semua konsekuensi logis yang muncul
untuk menjadi lembaga yang mumpuni
dalam bidang peradilan dan mampu
mengelola administratif, personil, finansial
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
3
dan sarana prasarana, membuat
Mahkamah Agung telah melakukan
perubahan atau pembaruan di semua
aspek secara hampir bersamaan melalui 8
(delapan) area perubahan, yaitu:
1) Area I Manajemen Perubahan
2) Area II Peraturan Perundang-
undangan
3) Area III Penataan dan Penguatan
Organisasi
4) Area IV Penataan Tata Laksana
5) Area V Penataan Sistem Manajemen
SDM Aparatur
6) Area VI Penguatan Akuntabilitas
7) Area VII Penguatan Pengawasan
8) Area VIII Pelayanan Publik
Kondisi tersebut diatas secara
bertahap akan mengarahkan pada
perubahan yang menyangkut sikap mental
dan perubahan struktur organisasi Badan-
Badan Peradilan yang berada dibawah
Mahkamah Agung seperti Peradilan
Umum, Agama, Militer dan TUN.
Perubahan tersebut antara lain pemisahan
Panitera dan Sekretaris pada Peradilan
Tingkat Banding dan Pertama, beberapa
sistem pengelolaan organisasi dengan
Teknologi Informasi yang terpadu (IT)
sebagai sarana pendukung untuk
tercapainya tranparansi pengelolaan
putusan maupun pengelolaan organisasi
yang modern, yang didukung
Profesionalitas Sumber Daya Manusia
dengan Perubahan Sikap Mental Aparatur,
yang kesemua ini sebagai bagian dari
proses Reformasi Birokrasi.
Beberapa Program unggulan
(Quick Wins) yang telah dicanangkan oleh
Mahkamah Agung sejak Tahun 2009
seperti:
1) Transparansi putusan
2) Pengembangan Teknologi Informasi
3) Pengelolaan PNBP
4) Kode etik hakim.
5) Manajemen SDM, khususnya analisa
pekerjaan evaluasi pekerjaan dan
sistem remunerasi (dalam hal ini yang
dimaksud adalah tunjangan kinerja).
Kemudian dilanjutkan dengan Program
unggulan (Quick Wins) Mahkamah Agung
2015-2019 yang meliputi:
1) Revolusi Mental/perubahan mental
model/perilaku aparatur
2) Restrukturisasi organisasi Mahkamah
Agung
3) PengembanganTeknologi Informasi
4) Penguatan Pengawasan
5) Sumber Daya Manusia Aparatur
6) Peningkatan Pelayanan Publik
Keenam (Quick Wins) tersebut di
atas merupakan program unggulan yang
menjadi target terlaksananya Road Map
Mahkamah Agung 2015–2019 dalam
rangka mewujudkan tatanan perubahan
sikap mental sumber daya manusia
menjadi sumber daya manusia yang
profesional dan mempunyai integritas
yang tinggi, organisasi yang tepat ukuran
dan tepat fungsi, birokrasi yang efektif
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
4
dan efisien, e-government, dalam rangka
mewujudkan birokrasi yang bersih dan
akuntabel, birokrasi yang efektif dan
efisien serta pelayanan publik yang
berkualitas.
Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur selaku kawal depan
Mahkamah Agung RI selalu melaksanakan
tugas dengan sebaik-baiknya untuk
mendukung quick wins, maupun program-
program prioritas lainnya yang telah
dicanangkan oleh Mahkamah Agung
Republik Indonesia dan juga oleh Dirjen
Badilag Mahkamah Agung Republik
Indonesia.
Berbagai peraturan pemerintah
sebagai landasan legal dan operasional
untuk mempercepat pelaksanaan
Reformasi Birokrasi periode 2015-2019,
antara lain sebagai berikut:
1) Peraturan Pemerintah Nomor 81
Tahun 2010 tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi;
2) Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor
PER/15/M.PAN/7/2008 tentang
Pedoman Umum Reformasi;
3) Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan RBRI Nomor 11
Tahun 2016 tentang Road Map
Reformasi Birokrasi 2016–2019;
4) Surat Keputusan Ketua Mahkamah
Agung Nomor: 033/KMA/SK/III/2011
tentang Pembentukan Tim
Pembaharuan Peradilan. (Tim
pembaruan peradilan bertanggung
jawab untuk melaksanakan dan
menyelesaikan program RB sesuai
dengan areanya;
5) Keputusan Ketua Mahkamah Agung
Nomor 43/KMA/SK/III/2013 tentang
Penunjukan Koordinator Assesor
Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi;
6) Surat Keputusan Kepala Badan
Pengawasan Mahkamah Agung RI
Nomor: 05/BP/SK/II/2013 tentang
Pembentukan Tim Penilaian
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
7) Surat Keputusan Ketua Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur
Nomor : W23-
A/394.a/OT.00.1/III/2018 tanggal 01
Maret 2018 tentang Pembentukan Tim
pelaksanaan Reformasi dilingkungan
Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur.
8) Surat Keputusan Ketua Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur
Nomor : W23-
A/476.a/OT.00.1/III/2018 tanggal 20
Maret 2018 tentang Penunjukkan
A. Arah Kebijakan
Reformasi Birokrasi
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
5
Pokja Reformasi Birokasi.
Dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2015–
2019 telah disusun strategi pembangunan
melalui tiga dimensi pembangunan yaitu
dimensi pembangunan manusia, dimensi
pembangunan sektor unggulan, serta
dimensi pemerataan dan kewilayahan.
Ketiga dimensi tersebut tentunya juga
dilaksanakan oleh Mahkamah Agung RI
yang berdasarkan Undang-Undang Nomor
3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun
1985 tentang Mahkamah Agung; Undang-
Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman; Undang-Undang
Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-undang Nomor 7
Tahun 1989 tentang Peradilan Agama;
Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2005
tentang Sekretariat Mahkamah Agung RI
dan Peraturan Presiden Nomor 14 tahun
2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah
Agung.
Untuk menjamin terlaksananya
ketiga dimensi tersebut tentunya juga
didukung dengan kepastian dan
penegakan hukum, keamanan, dan
ketertiban, politik dan demokrasi serta
tata kelola Reformasi Birokrasi yang
seharusnya berjalan dengan baik. Oleh
karena itu pelaksanaan Reformasi
Birokrasi di Pengadilan Tinggi Agama
Nusa Tenggara Timur memiliki peran
yang penting untuk mendukung
pelaksanaan pembangunan yang
dilakukan oleh Mahkamah Agung RI
maupun Badan Peradilan yang berada
dibawahnya dalam rangka Penyelesaian
perkara dan pelayanan terhadap
masyarakat pencari keadilan.
Evaluasi pelaksanaan Reformasi
Birokrasi di Pengadilan Tinggi Agama
Nusa Tenggara Timur pada tahun 2010–
2014 menjadi dasar bagi pelaksanaan
Reformasi Birokrasi pada tahun 2015–
2019. Sejalan dengan strategi
pembangunan nasional tahun 2015–2019
Reformasi Birokrasi Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur dapat di
gambarkan dengan penguatan yang
dilakukan melalui langkah–langkah umum
sebagai berikut:
1) Memelihara
dan/meningkatkan/memperkuat.
2) Melanjutkan upaya perubahan.
3) Mengidentifikasi masalah lain dan
mencari solusi pemecahannya.
4) Memastikan internalisasi pelaksanaan
Reformasi Birokrasi di Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur.
Keempat langkah tersebut
merupakan langkah strategis yang akan
dilaksanakan, sehingga pada tujuan akhir
lima tahun ke depan diharapkan
Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara
Timur sudah beranjak pada tahapan
penguatan Reformasi Birokrasi dengan
berbasis kinerja yang akan mencapai visi
Reformasi Birokrasi secara Nasional pada
tahun 2025 “Terwujudnya
Pemerintahan Kelas Dunia”, yaitu
pemerintahan yang professional dan
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
6
berintegritas tinggi yang mampu
memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat dan manajemen pemerintahan
yang demokratis.
Reformasi Birokrasi Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur
dengan berbasis kinerja ditandai dengan
beberapa hal, antara lain:
1) Pelaksanaan tugas pokok, wewenang
dan fungsi berorientasi pada prinsip
efektif, efisien, dan ekonomis dengan
tetap menjamin Kepastian Hukum bagi
masyarakat pencari keadilan;
2) Kinerja difokuskan pada upaya untuk
mewujudkan outcome (hasil);
3) Seluruh unit kerja menerapkan
manajemen kinerja yang didukung
dengan penerapan sistem berbasis
elektronik untuk memudahkan
pelaksanaan tugas dan pengelolaan
data kinerja;
4) Diharapkan setiap individu pegawai
khususnya Pegawai dilingkungan
Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur memiliki kontribusi
yang jelas terhadap kinerja kelompok
kerja terkecil, satuan kerja diatasnya,
hingga pada organisasi secara
keseluruhan. Setiap kelompok kerja,
sesuai dengan tugas dan fungsinya,
secara terukur juga memiliki kontribusi
terhadap kinerja Mahkamah Agung RI
secara keseluruhan.
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
pada Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur 2015-2019 diarahkan
pada tiga sasaran yang disesuaikan
dengan sasaran pembangunan subsektor
aparatur negara, sebagaimana
dituangkan dalam Peraturan Presiden
Nomor 2 Tahun 2016 tentang RPJMN
Tahun 2015-2019. Ketiga sasaran
Reformasi Birokrasi tersebut adalah:
1. Birokrasi yang bersih dan akuntabel
2. Birokrasi yang efektif dan efisien
3. Birokrasi yang memiliki pelayanan
publik berkualitas
Dari ketiga sasaran Reformasi Birokrasi
tersebut diturunkan ke dalam sasaran
Reformasi Birokrasi dalam bentuk
Program Kerja Kelompok Kerja (Pokja)
Reformasi Birokrasi Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur.
Sasaran Pokja Reformasi Birokrasi
Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara
Timur.
B. Sasaran Reformasi
Birokrasi
C.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
7
Program Kerja Sasaran
Manajemen
Perubahan
1. Pengembangan nilai-nilai untuk menegakkan integritas
bagi aparatur dilingkungan Pengadilan Tinggi Agama
Nusa Tenggara Timur.
2. Pembentukan role model dan agen perubahan yang
dapat mendorong terjadinya perubahan pola piker.
Penataan Tata
Laksana
1. Perluasan penerapan e-government yang terintegrasi
dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi.
2. Penerapan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan di
lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara
Timur.
3. Implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi
Publik di Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara
Timur.
4. Penerapan sistem kearsipan yang handal di Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur.
Penataan Sistem
Manajemen SDM
Aparatur
1. Perencanaan Kebutuhan Pegawai Aparatur Sipil Negara
(ASN) di Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara
Timur.
2. Penerapan Sistem Promosi secara terbuka, kompetitif,
dan berbasis kompetensi didukung oleh makin
efektifnya pengawasan penialaian kinerja pegawai
Aparatur Sipil Negara (ASN).
3. Reward and Punishment berbasis kinerja di lingkungan
Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur.
4. Sistem informasi ASN di lingkungan Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur.
5. Pengendalian kualitas pendidikan dan pelatihan di
lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara
Timur.
6. Menetapkan pola karir pegawai di lingkungan
Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur.
Penguatan
Akuntabilitas
1. Pengembangan Teknologi Informasi dalam Manajemen
Kinerja.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
8
2. Pemantauan capaian kinerja secara berkala.
3. Evaluasi internal akuntabilitas kinerja.
Penguatan
Pengawasan
1. Pembangunan unit kerja untuk memperoleh predikat
menuju WBK dan WBBM di lingkungan Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur.
2. Pelaksanaan pengendalian gratifikasi di di lingkungan
Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur.
3. Pelaksanaan pengendalian whistleblowing system di
lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara
Timur.
4. Pelaksanaan pemantauan benturan kepentingan di
lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara
Timur.
5. Pembangunan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) di lingkungan unit kerja di di lingkungan
Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur.
6. Penanganan pengaduan masyarakat di lingkungan
Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur.
Pelayanan Publik 1. Penerapan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP–One
Stop Service) di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama
Nusa Tenggara Timur.
2. Percepatan pelayanan di di lingkungan Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur.
3. Deregulasi dalam rangka mempercepat proses
pelayanan di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur.
4. Pengembangan teknologi informasi dalam rangka
mempercepat proses pelayanan di di lingkungan
Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur.
Tabel 1. Sasaran Pokja Reformasi Birokrasi Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2015-2019
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
9
A. Manajemen Perubahan
Reformasi birokrasi merupakan
salah satu langkah awal untuk melakukan
penataan terhadap sistem
penyelenggaraan pemerintahan yang
baik, efektif dan efisien, sehingga dapat
melayani masyarakat secara cepat, tepat,
dan profesional, sebagaimana tercermin
dalam tiga sasaran hasil utama program
Reformasi Birokrasi yaitu (1) Birokrasi
yang Bersih dari KKN dan Akuntabel, (2)
Birokrasi yang Efektif dan Efisien, (3)
Birokrasi yang memiliki Pelayanan Publik
Berkualitas. Dalam perjalanannya, banyak
kendala yang dihadapi, diantaranya
adalah penyalahgunaan wewenang,
praktek KKN, dan lemahnya pengawasan
Rencana Aksi pada area
Manajemen Perubahan dan yang telah
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1) Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi
No
Program dan
Kegiatan
Reformasi
Birokrasi
Rencana Waktu Pelaksanaan dan Kriteria Keberhasilan
(Tahun)
2015 2016 2017 2018 2019 Kriteria Keberhasilan
1 Pengembangan
nilai-nilai untuk
menegakkan
integritas
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Terselenggaranya sosialisasi
dan internalisasi dalam
rangka pembangunan
komitmen dalam rangka
reformasi birokrasi.
2 Pembentukan
agen perubahan
yang dapat
mendorong
terjadinya
perubahan pola
pikir
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Ditunjuknya beberapa
pejabat yang menjadi agen
perubahan (role models) di
area tertentu dalam
reformasi birokrasi dan
terbentuknya tim agent of
change di area-area
perubahan.
3
Pelaksanaan
Akreditasi
Penjaminan
Mutu
✓ ✓ Terselenggaranya
pelaksanaan Akreditasi
Penjaminan Mutu
dilingkungan Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara
Timur
Tabel 2.1 Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Manajemen Perubahan
BAB II CAPAIAN PELAKSANAAN
REFORMASI BIROKRASI
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
10
2) Rencana Aksi yang dilakukan :
No Rencana Aksi
Kegiatan Output Batas Waktu
1 Perubahan Tim RB
Rapat pembahasan penyusunan SK Tim RB (Tim Pelaksana RB dan Tim
Penilai) beserta pendefinisian tugas dan
fungsi masing-masing tim
SK Ketua PTA tentang Tim RB
September 2018
2 Prosedur/meka
nisme kerja Tim RB
Menyusun
prosedur/mekanisme kerja masing-masing Tim RB.
Prosedur /
mekanisme kerja masing-masing Tim RB :
SOP perencanaan
SOP pelaksanaan
tugas dan fungsi
SOP monitoring
dan evaluasi.
Oktober 2018
3
Pelaksanaan Akreditasi
Penjaminan Mutu
Rapat pembahasan penyusunan SK Tim
Pelaksana Akreditasi Penjaminan Mutu beserta pendefinisian tugas dan
fungsi masing-masing tim
Prosedur / mekanisme kerja
masing-masing Tim SAPM :
Juni 2018
Tabel 2.2 Rencana Aksi Manajemen Perubahan
Kemajuan pelaksanaan Reformasi
Birokrasi di lingkungan Mahkamah Agung
RI di bidang manajemen perubahan
Reformasi Birokrasi adalah tidak terlepas
dari kegiatan yang berkelanjutan
berdasarkan masukan pada evaluasi yang
dilakukan. Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur telah menyusun Road
Map Reformasi Birokrasi tahun 2015-2019
yang mengacu pada Road Map
Mahkamah Agung Republik Indonesia
sebagai dasar dan acuan bagi
pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Road
Map tersebut telah disosialisasikan tetapi
belum terpadu pada Rencana Kerja
(RENJA), SOP dan kegiatan lainnya.
Adapun beberapa capaian yang
sudah diraih oleh Kelompok Kerja
Reformasi Birokrasi Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur Salah satu
area penting dalam reformasi birokrasi
adalah perubahan mindset (pola pikir)
dan culture set (budaya kerja).
Perubahan pola pikir dan budaya kerja
birokrasi ditujukan untuk mewujudkan
peningkatan integritas dan kinerja
birokrasi yang tinggi. Manajemen
perubahan dalam proses reformasi
birokrasi di Pengadilan Tinggi Agama
Nusa Tenggara Timur dilaksanakan sesuai
dengan Pedoman Pelaksanaan
Manajemen Perubahan yang diatur dalam
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
11
Permenpan dan Reformasi Birokrasi
Nomor 10 Tahun 2011 serta
PERMENPAN 2014 No. 027 tentang
Pedoman Pembangunan Agen Perubahan
di Instansi Pemerintah.
Sasaran yang ingin dicapai tahun
2018 pada Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur adalah:
a) Meningkatnya integritas aparatur.
b) Meningkatnya efektivitas pelaksanaan
reformasi birokrasi.
Pada tahun 2018 Kelompok Kerja
Manajemen Perubahan telah
melaksanakan berbagai kegiatan yang
mendukung bagi pelaksanaan Reformasi
Birokrasi di lingkungan Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur, antara lain
adalah:
a) Telah menetapkan role model/Agen
perubahan di lingkungan Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur;
b) Peningkatan motivasi pegawai melalui
pertemuan antara pegawai dan
pimpinan Pengadilan Tinggi Agama
Nusa Tenggara Timur serta siraman
rohani melalui pelaksanaan Bintal yang
dilakukan setiap hari Kamis setelah
pelaksanaan Shalat ashar.
Gambar 2.1 Pelaksanaan Bintal dan Apel setiap hari Kamis
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
12
Gambar 2.2 Pelaksanaan Apel setiap hari senin
c) Pengembangan nilai-nilai untuk menegakkan integritas;
d) Perumusan dan penetapan kebijakan untuk mendorong peningkatan komitmen
pelaksanaan Reformasi Birokrasi dengan cara :
Pembuatan SK Tim RB dan Tim Pokja-Pokja RB.
SK yang terkait pelaksanaan RB.
e) Pelaksanaan Rapat Pimpinan dan para Pegawai setiap bulan selama Tahun 2018
Gambar 2.3 Rapat pimpinan dan para pegawai
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
13
f) Pelaksanaan Rapat Koordinasi antar bagian.
g) Pencanangan budaya kerja positif seperti melaksanakan sholat berjamaah baik di waktu
dzuhur maupun ashar secara berjamaah
Berdasarkan capaian yang telah
didapat oleh Pokja Manajemen Perubahan
pada tahun 2018 telah memberikan
rekomendasi terhadap beberapa hal yang
perlu ditingkatkan dan diprioritaskan untuk
dijadikan salah satu agenda penting dalam
rencana aksi tahun 2018 antara lain:
a) Rapat persiapan pelaksanaan
Reformasi Birokrasi Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur ini akan
meningkatkan kualitas Reformasi
Birokrasi itu sendiri secara signifikan.
Melalui kegiatan ini akan dapat
memotivasi SDM yang ada di
Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur untuk menjadi agen
perubahan (agent of change). Dampak
jangka panjangnya, akan memberikan
semangat dalam menciptakan
perubahan di internal Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur
semakin besar;
b) Pengembangan nilai-nilai untuk
menegakkan integritas juga menjadi
prioritas untuk dimasukkan ke dalam
rencana aksi tahun 2018. Khususnya
implementasi di su-sub dan bagian dari
Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur, cita-cita ataupun
semangat Reformasi Birokrasi dalam
menciptakan pemerintahan yang
bersih dan bebas dari praktek Kolusi,
Korupsi dan Nepotisme (KKN) atau
menciptakan prinsip clean government
and good governance dapat bisa
menjadi lebih nyata. Dengan
impelementasi mekanisme internal
yang berjalan secara otomatis dalam
mengawal pelaksanaan realisasi
capaian kinerja dan anggaran;
c) Public campaign untuk mendorong
peran serta masyarakat sebagai unsur
pengawas juga hal yang tidak kalah
penting untuk dijadikan rencana aksi
pokja Manajemen Perubahan di tahun
2018. Melalui hal ini, masyarakat akan
ikut serta/berperan dalam
mewujudkan pelayan publik yang
sesuai cita - cita Reformasi Birokrasi.
Selain itu, peran serta
masyarakat juga bisa menjadi saksi
perubahan RB Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur itu
sendiri. Dengan terlaksananya 3 hal di
atas, diharapkan dapat mempercepat
arus perubahan Reformasi Birokrasi di
lingkungan internal Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur.
1. Tim Reformasi Birokasi
Telah dibentuk Tim Reformasi Birokrasi
pada Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur sesuai kebutuhan
organisasi yaitu mengacu pada:
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
14
a) Surat Keputusan Ketua Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara
Timur Nomor: W23-
A/394.b/OT.00.1/III/2018 tanggal
01 Maret 2018 tentang
Pembentukan Tim Reformasi
Birokrasi pada Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur
bertanggung jawab untuk
melaksanakan dan menyelesaikan
program RB sesuai dengan
areanya.
b) Tim Reformasi Birokrasi telah
melaksanakan tugas sesuai
dengan rencana kerja melalui
tabel Pelaksanaan program
kegiatan RB, laporan Pelaksanaan
Evaluasi RB dan kegiatan PMPRB.
c)
No Pelaksana Program dan Kegiatan Reformasi
Birokrasi
1. Kelompok Kerja Manajemen
Perubahan
a. Penataan dan Penguatan Organisasi
b. Penata Tata Laksana
2. Kelompok Kerja Manajemen
Sumber Daya Manusia,
Perencanaan dan Keuangan
a. Penataan dan Penguatan Organisasi
b. Penataan Tata Laksana
c. Penataan SDM aparatur
3. Kelompok Kerja Kelembagaan a. Penataan dan penguatan organisasi
b. Penataaan manajemen SDM Aparatur
4. Kelompok Kerja Pengawasan a. Penguatan Pengawasan Intern
b. Penguatan AKuntabilitas Kinerja
c. Peningkatan kualitas pelayanan public
d. Monitoring, evaluasi, dan pelaporan
5. Kelompok kerja peningkatan
pelayanan public
a. Manajemen perubahan
b. Penataan perundang-undangan
c. Peningkatan kualitas pelayanan public
Table 2.3 Pelaksanaan program kegiatan Reformasi Birokrasi
d) Tim Reformasi Birokrasi telah
melakukan monitoring dan
evaluasi rencana kerja, dan hasil
evaluasi telah ditindaklanjuti
melalui:
Evaluasi Hasil Tugas Pokja
RB/Pembaruan.
Laporan Kegiatan Evaluasi
RB.
Program Prioritas Pembaruan
2015-2019.
Laporan Hasil Monitoring dan
supervisi dalam rangka
reformasi birokrasi keseluruh
wilayah hukum Pengadilan
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
15
Tinggi Agama Nusa Tenggara
Timur melalui pelaksanaan
Pengawasan.
2. Road Map Reformasi Birokrasi
a) Perencanaan penyusunan Road
Map yang mengacu pada Road
Map Mahkamah Agung RI yang
nantinya dijadikan dasar sebagai
dokumen formal/alas pijak
dalam pelaksanaan Reformasi
Birokrasi pada Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur
hal tersebut dapat kita temui
dalam cetak biru Pembaruan
Peradilan 2010 – 2035.
b) Road Map yang mencakup Quick
wins yang telah sesuai dengan
ekspektasi dan dapat
diselesaikan dalam waktu cepat
melalui Program Quick Wins
Mahkamah Agung RI dan
capaiannya.
3. Pemantauan dan Evaluasi
Reformasi Birokrasi
a) PMPRB telah direncanakan dan
diorganisasikan dengan baik
melalui Surat Keputusan Ketua
Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur Nomor W23-
A/394.b/OT.00.1/III/2018 tanggal
03 Maret 2018.
b) Ketua Mahkamah Agung Nomor:
43/KMA/SK/III/2013 tentang
Penunjukan Koordinator Asesor
Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi.
Gambar 2.4 Kegiatan PMPRB 2018
c) Pelaksanaan PMPRB dilakukan dan
telah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan terdapat
penunjukan keikut sertaan pejabat
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
16
struktural maupun Fungsional
sebagai pelaksana PMPRB yang
terlibat sepenuhnya sejak tahap
awal hingga akhir proses PMPRB
melalui:
Surat Ketua Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur
Nomor: W23-
A/394.b/OT.00.1/III/2018
tanggal 03 Maret 2018
tentang Pembentukan Tim
Reformasi Birokrasi
dilingkungan Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara
Timur.
Surat Keputusan Ketua
Mahkamah Agung RI Nomor:
43/KMA/SK/III/2013 tentang
Penunjukan Koordinator
Asesor Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi.
Surat Keputusan Kepala
Badan Pengawasan
Mahkamah Agung RI Nomor:
05/BP/SK/II/2013 tentang
Pembentukan Tim Penilaian
Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi.
Surat Keputusan Kepala
Badan Urusan Administrasi
Mahkamah Agung RI Nomor:
35/BUA/SK/III/2013 tentang
Penunjukan Asesor dan
Pembantu Asesor PMPRB
BUA.
d) Para Tim Penilai Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi telah
mencapai konsensus atas
pengisian kertas kerja sebelum
menetapkan nilai PMPRB instansi
dan membahas seluruh kriteria
melalui Rapat PMPRB seluruh
bidang masing-masing yang
dipimpin oleh Sekretaris
Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur.
e) Terdapat Rencana Aksi dan Tindak
Lanjut (RATL) yang telah
dilaksanakan melalui Rencana Aksi
dan Tindak Lanjut PMPRB 2018.
Adapun rencana aksi yang telah
disepakati oleh Tim Reformasi
Birokrasi pada Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur
adalah :
1. Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi di Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur
terus mengiringi upaya
pencapaian visi, misi, dan
kinerja pada Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur
yang dilaksanakan dengan
penuh semangat dan
melibatkan semua aspek yang
mendukung faktor kunci
keberhasilan Reformasi
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
17
Birokrasi di Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur.
2. Komitmen semua level
manajemen mengawal
keberhasilan Reformasi
Birokrasi dalam seluruh tahap
Reformasi Birokrasi di
Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur, komitmen
pimpinan selalu didapatkan,
ditandai dengan
penandatangan kesiapan
pimpinan Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur
untuk melaksanakan Reformasi
Birokrasi, serta pelaksanaan
Reformasi Birokrasi menjadi
fokus prioritas kegiatan
Reformasi Birokrasi yang
dicetuskan.
3. Internalisasi Reformasi Birokrasi
melalui integrasi kegiatan
utamanya terkait revolusi
mental pada aparatur
Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur. Pada
hakikatnya, seluruh
pelaksanaan program dan
kegiatan di Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur
merupakan program dan
kegiatan yang mengalami
proses perbaikan secara terus
menerus, dengan tujuan utama
untuk kepentingan masyarakat.
4. Mengerahkan seluruh sumber
daya untuk mendukung
Reformasi Birokrasi.
Keterlibatan seluruh komponen
organisasi, merupakan salah
satu bentuk komitmen
pimpinan Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur
untuk mensukseskan Reformasi
Birokrasi di lingkungan
Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur. Upaya
pengerahan seluruh sumber
daya juga akan dijalankan
seiring dengan peningkatan
efisiensi penggunaan anggaran
dan efektifitas pemanfaatan
sarana dan prasarana.
5. Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi secara konsisten.
Reformasi Birokrasi di
lingkungan Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur
adalah diupayakan menjadi
kebutuhan pimpinan dan
mendapat respon positif dari
seluruh stakeholder yang
terkait ketika Reformasi
Birokrasi menjadi prioritas
pemerintah, sehingga
Reformasi Birokrasi menjadi
kebutuhan organisasi
Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur.
6. Upaya perbaikan dilakukan
secara terus-menerus, holistik,
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
18
terstruktur, dan berorientasi
pada hasil. Upaya perbaikan
terus menerus akan dilakukan
baik dari sisi dokumen (akan
menjadi living document)
maupun pada tahap
implementasi serta monitoring
dan evaluasinya melalui
pengawasan internal yang terus
menerus.
4. Perubahan Pola Pikir dan Budaya
Kinerja
a) Seluruh jajaran pimpinan seluruh
level pada Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur telah
terlibat secara aktif dan
berkelanjutan dalam pelaksanaan
Reformasi Birokrasi melalui rapat
Reformasi Birokrasi yang dipimpin
oleh Wakil Ketua Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara
Timur yang melibatkan seluruh
unsur pejabat Struktural maupun
Fungsional yang terlibat dalam
kegiatan Reformasi Birokrasi.
b) Telah terdapat media komunikasi
secara reguler untuk
mensosialisasikan tentang
reformasi birokrasi yang sedang
dan akan dilakukan, yang
cakupannya menjangkau seluruh
pegawai dan pemangku
kepentingan terkait serta
dilaksanakan secara berkala
antara lain melalui Website
Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur.
5. Pelaksanaan Sertifikasi Akreditasi
Penjaminan Mutu dilingkungan
Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur.
Salah satu upaya yang dilakukan
Ditjen Badilag untuk mewujudkan visi-
misi Mahkamah Agung RI ialah
menstandarisasikan sekaligus
meningkatkan kinerja dan pelayanan
pengadilan-pengadilan di lingkungan
peradilan agama melalui program
Sertifikasi Akreditasi Penjaminan Mutu
(SAPM).
Sesuai dengan Surat Keputusan
Dirjen Badilag Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor :
3107/DJA/OT.01.3/08/2017 tanggal 07
Agustus 2017 perihal Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Akreditasi Penjaminan
Mutu Pengadilan Agama/Mahkamah
Syar’iyah dan Surat Keputusan Dirjen
Badilag Mahkamah Agung Republik
Indonesia Nomor :
0782/DjA/HM.00/03/2018 Tanggal 29
Maret 2018 perihal Penyelenggaraan
Sertifikasi Akreditasi Penjaminan Mutu
Pengadilan Agama/Mahkamah
Syar’iyah, maka Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur telah
dilaksanakan penilaian eksternal
dengan nilai terakreditasi A Excellent.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
19
Gambar 2.5 Sertifikasi AKreditasi Penjaminan Mutu
B. Penataan Tata Laksana
Guna mewujudkan hasil yang
diharapkan pada bidang ini yakni
peningkatan penggunaan teknologi
informasi dan peningkatan efisiensi dan
efektifitas dalam proses penyelenggaraan
manajemen pada Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur, dan
peningkatan kinerja, Sekretariat Kabinet
telah melakukan beberapa perbaikan dan
pembenahan, diantaranya terkait dengan
kegiatan:
1) Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi
No
Program dan
Kegiatan Reformasi Birokrasi
Rencana Waktu Pelaksanaan dan Kriteria Keberhasilan
(Tahun)
2015 2016 2017 2018 2019 Kriteria Keberhasilan
1 Perluasan
penerapan e-government yang terintegrasi dalam
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Diimplementasikannya e-government yang terintegrasi dalam penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi
2 Penerapan efisiensi penyelenggaraan
pemerintahan di lingkungan PTA NTT
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Penerapan efisiensi penyelenggaraan
pemerintahan di lingkungan PTA NTT
3 Implementasi Undang-Undang
Keterbukaan Informasi Publik di lingkungan PTA NTT
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Diimplementasikannya Undang-Undang
Keterbukaan Informasi Publik di lingkungan PTA NTT
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
20
Tabel 2.4 Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Penataan Tata Laksana
2) Rencana Aksi yang dilakukan :
No Rencana Aksi Kegiatan Output Batas Waktu
1 Proses Bisnis dan Prosedur Operasional Tetap (SOP)
a. Penyusunan
draf proses bisnis
1. Menyusun draf
proses bisnis 2. Mengundang rapat
untuk membahas
penyusunan proses bisnis
3. Mengundang rapat
untuk menyepakati draf proses bisnis
Draf proses bisnis Awal Maret - Akhir
Oktober 2018
b. Melaksanakan monitoring
dan evaluasi SOP
1. Melakukan rapat awal pembangunan
mekanisme sistem monev SOP secara berkala
2. Monitoring dan evaluasi SOP secara berkala pada
seluruh unit kerja di lingkungan PTA NTT
Laporan hasil monev SOP
Awal Maret - Akhir November 2018
2 E-Government
a. Reviu IT Master Plan
dilingkungan PTA NTT
1. Pengumpulan usulan reviu dari
unit kerja 2. Pembahasan hasil
usulan reviu di
tingkat pimpinan tinggi
3. Perumusan revisi perencanaan teknologi informasi
internal lingkungan PTA NTT 2017 – 2019
4. Pembahasan hasil usulan reviu di tingkat pimpinan
1. Laporan usulan reviu
unit kerja 2. Draf revisi
perencanaan
teknologi informasi internal di
lingkungan PTA NTT 2017 - 2019
3. Revisi perencanaan teknologi
informasi internal dilingkungan
PTA NTT 2017 - 2019
4. Draf revisi perencanaan teknologi
informasi internal dilingkungan
PTA NTT
1. April - Juni 2018
2. April - Juni 2018
3. April - Juni 2018
4. Oktober - Desember
2018
5. Oktober - Desember
2018
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
21
5. Perumusan revisi
perencanaan teknologi informasi internal 2018-2020
2018 - 2020 5. Revisi
perencanaan teknologi informasi
internal di lingkungan PTA NTT
2018 - 2020
b. Pemanfaatan media sosial resmi
dalam penerapan reformasi
birokrasi
Pengumpulan penyebaran informasi melalui media sosial
resmi
Informasi penerapan reformasi
birokrasi di media sosial resmi
Sepanjang tahun
3 Keterbukaan Informasi Publik
a. Monitoring dan evaluasi layanan
informasi publik dilingkungan
PTA NTTP
1. Pengelolaan aplikasi PPID
2. Pengumpulan, pengolahan, dan penyusunan laporan
tahunan PPID
1. Statistik layanan informasi dan
pengguna aplikasi PPID
2. Laporan
tahunan PPID 2018
1. Awal Januari - Desember 2018
2. Awal Januari - Desember 2018
b. Melakukan monitoring
dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
keterbukaan informasi publik
1. Melakukan rapat awal terkat
penyusunan jadwal monitoring dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan keterbukaan
informasi publik 2. Melakukan
monitoring dan
evaluasi yang sudah terjadwal
Laporan hasil monitoring dan
evaluasi pelaksanaan kebijakan
keterbukaan
Awal April - Oktober 2018
Tabel 2.5 Rencana Aksi Penata Laksanaan
1. Proses Bisnis dan Standar
Operasional Prosedur (SOP)
a) Seluruh unit organisasi telah
memiliki peta proses bisnis
yang sesuai dengan tugas dan
fungsi berupa Surat Keputusan
Ketua Mahkamah Agung RI
Nomor: 026/KMA/SK/II/2012
tentang Standar Pelayanan
Peradilan, Persema Nomor 01
tahun 2012 tentang Pedoman
Monev Terhadap SOP di
lingkungan Mahkamah Agung
RI dan badan Peradilan di
bawahnya dan Peraturan
Sekretaris Mahkamah Agung RI
Nomor: 02 tahun 2012 tentang
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
22
Pedoman Penyusunan SOP
dilingkungan Mahkamah Agung
RI dan badan Peradilan
Dibawahnya.
b) Seluruh unit organisasi telah
menerapkan standar
operasional prosedur (SOP)
pada masing-masing unit yang
ada dilingkungan Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara
Timur.
c) Telah dilakukan evaluasi
terhadap efisiensi dan
efektivitas secara berkala dan
seluruh hasilnya telah
ditindaklanjuti berupa evaluasi
SOP yang mengacu pada SK
Sekma Nomor 01 dan 02 tahun
2012, SK Dirjen Badilag Nomor
0012/DJA.1/SK/KU/II/2014
tentang Kegiatan Penyusunan
Naskah Ketata Laksanaan
Monitoring dan Evaluasi SOP
Ditjen Badilag.
2. E-Government
a) Sudah dilakukan implementasi
pengembangan e-government
secara terintegrasi berdasarkan
SK KMA Nomor 1-
144/KMA/SK/I/2011, SIMARI,
Website MARI, Meja pengaduan
di 4 (empat) lingkungan
peradilan.
b) Sudah dilakukan implementasi
pengembangan e-government
secara terintegrasi berupa:
Pengaduan/Proses Berpekara,
sistem Penelusuran Perkara
(SIPP), Direktori Putusan pada
MA dan 4 (empat) Lingkungan
Peradilan/One Day Publish.
3. Keterbukaan Informasi Publik
a) Telah ada kebijakan pimpinan
tentang keterbukaan informasi
berdasarkan SK KMA Nomor 1-
144 tahun 2011, Surat Dirjen
Badilag Nomor
2189/DJA.l/HM.00/VII/2011
tentang Pedoman Pelayanan
Meja Informasi Dilingkungan
Peradilan Agama, Keputusan
Sekretaris MA
No.1/SEK/SK/I/2014 tentang
penerapan unit layanan
pengadaan pada Ditjen
Badilum, Badilag, Badimiltun
dan Bawas MA-RI dan Surat
Sekretaris MA tentang
Permintaan Lembar
Pengesahan Rencana Umum
Pengadaan (RUP) tahun
anggaran 2016.
b) Seluruh informasi publik telah
dapat diakses melalui Meja
Informasi dan Website seluruh
pengadilan.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
23
C. Penataan Sistem
Manajemen SDM
Dalam rangka mewujudkan
sasaran yang ingin dicapai pada area
atau program ini untuk peningkatan
profesionalisme dan efektifitas
manajemen SDM aparatur yang
didukung penguatan sistem
pengelolaan SDM Aparatur yang
transparan dan akuntabel, sepanjang
tahun 2018 Pengadilan Tinggi Agama
Nusa Tenggara Timur telah melakukan
upaya sebagai berikut:
1) Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi
No
Program dan Kegiatan
Reformasi
Birokrasi
Rencana Waktu Pelaksanaan dan Kriteria Keberhasilan (Tahun)
2015 2016 2017 2018 2019 Kriteria Keberhasilan
1 Perencanaan Kebutuhan Pegawai Aparatur Sipil
Negara (ASN)
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Tersusunnya kebutuhan pegawai dilingkungan PTA NTT
2 penialaian kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN)
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Dilaksanakannya penilaian kinerja individu pegawai berbasis teknologi informasi
(SIKEP)
3 Reward and
Punishment berbasis kinerja di
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Ditetapkannya Surat
Keputusan Ketua PTA mengenai reward bagi ASN
yang mencapai kinerja yang baik
4 Sistem informasi ASN di lingkungan PTA NTT
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Diimplementasikannya e-goverment yang terintegrasi dalam penyelenggaraan
tugas pokok dan fungsi
5 Menetapkan pola karir pegawai
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Tersediannya sistem dan proses pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis
kompetensi
6 Penguatan sistem dan kualitas pendidikan dan
pelatihan untuk mendukung kinerja Pegawai
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Tersediannya sistem pendidikan dan pelatihan pegawai yang mendukung
kinerja pegawai
Tabel 2.6 Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Penataan Sistem Manajemen SDM
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
24
2) Rencana Aksi yang dilakukan :
No Rencana Aksi Kegiatan Output Batas Waktu
1 Penyusunan rencana pengembangan
kompetensi seluruh pegawai
Rapat, Konsultan, konsinyering, Workshop
Dokumen rencana pengembangan kompetensi
pegawai
November 2018
2 Melakukan atau menjadwalkan
pengembangan pegawai berbasis kompetensi sesuai
rencana dan kebutuhan pengembangan
kompetensi - Prioritas satu :
diklat wajib
- Prioritas dua : diklat kompetensi
- Prioritas tiga : diklat teknis
Rapat, Konsultan, konsinyering,
Workshop
Dokumen diklat untuk
pengembangan kompetensi pegawai
Desember 2018
3 Monitoring dan evaluasi
pengembangan seluruh pegawai berbasis
kompetensi setiap enam bulan sekali
Rapat, Konsultan, konsinyering,
Workshop
Dokumen monev Desember 2018
4 Monitoring dan evaluasi
pencapaian kinerja individu selama enam
bulan sekali
Rapat, Konsultan, konsinyering,
Workshop
Dokumen monev Desember 2018
5 Penilaian hasil kinerja individu dijadikan dasar
pengembangan karir
Rapat Dokumen hasil kinerja yang mendukung
pengembangan karir
Desember 2018
Tabel 2.7 Rencana Aksi Penataan Sistem Manajemen SDM
Kemajuan pelaksanaan Reformasi
Birokrasi di lingkungan Mahkamah Agung
RI dibidang penataan sistem manajemen
SDM dapat dilihat dari capaian pada 8
(delapan) program reformasi sebagai
berikut:
1. Perencanaan kebutuhan pegawai
sesuai dengan kebutuhan
organisasi
Telah dilakukan analisis beban jabatan
dan analisis beban kerja kepada
seluruh jabatan di lingkungan
Mahkamah Agung RI melalui Dokumen
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
25
Analisis Jabatan dan Analisis Beban
Kerja tertuang dalam: Surat Sekretaris
Mahkamah Agung RI Nomor:
340/Bua.2/Peng.01.2/XII/2012 tentang
Penyusunan Formasi Calon Pegawai
Negeri Sipil di Lingkungan Mahkamah
Agung RI dan 4 (empat) Lingkungan
Peradilan Tahun Anggaran 2013.
SK Ketua Mahkamah Agung RI
Nomor: 192/KMA/SK/XI/2014
tentang pembaruan pola promosi
dan mutasi hakim peradilan
agama.
SK Ketua Mahkamah Agung RI
Nomor: 193/KMA/SK/XI/2014
tentang pembaruan pola promosi
dan mutasi kepaniteraan peradilan
agama.
2. Pengembangan Pegawai Berbasis
Kompetensi
a) Telah terdapat kebijakan tentang
kompetensi jabatan yang tertuang
dalam:
Surat Keputusan Sekretaris
Mahkamah Agung RI Nomor :
019A/SEK/SK/3/2012 tentang
Standar Kompetensi Jabatan
Struktural Pegawai Negeri
Sipil Mahkamah Agung dan 4
(empat) Lingkungan Peradilan
di Bawah Mahkamah Agung
tanggal 29 Maret 2012;
Pengembangan pegawai pada
lingkungan Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur
sesuai dengan bidangnya
namun masih banyak pegawai
yang belum mengikuti diklat
penjenjangan karir.
b) Telah diidentifikasi kebutuhan
pengembangan kompetensi
kepada seluruh pegawai yang
tertuang dalam:
Dokumen hasil Analisa
Kebutuhan pendidikan dan
pelatihan (AKP);
Dokumen Identifikasi
Kebutuhan Pengembangan
Kompetensi Pegawai
berdasarkan perhitungan
analisis jabatan dan beban
kerja (masing-masing
pegawai);
c) Telah disusun rencana
pengembangan kompetensi
seluruh pegawai dengan dukungan
anggaran yang mencukupi yang
tertuang dalam Rencana Kegiatan
Pelatihan Cakim, Prajabatan,
Sertifikasi (TOR, RKA-KL).
d) Telah dilakukan pengembangan
berbasis kompetensi kepada
sebagian besar pegawai sesuai
dengan rencana dan kebutuhan
pengembangan kompetensi yang
ada.
3. Penetapan Kinerja Individu
a) Penerapan penetapan kinerja
individu telah dilakukan terhadap
seluruh pegawai yang tertuang
dalam:
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
26
SK Penetapan SKP Peraturan
Kepala BKN Nomor 1 Tahun
2013 Tanggal 3 Januari 2013
tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor
46 tahun 2011 tentang
Penilaian Prestasi Kerja PNS.
Peraturan Sekretaris
Mahkamah Agung RI Nomor:
03 Tahun 2013 tentang
Pedoman SKP di Lingkungan
Mahkamah Agung RI. Seluruh
pegawai telah melakukan
penilaian kinerja individu yang
terkait dengan kinerja
organisasi melalui Sasaran
Kerja Pegawai (SKP) pada
masing-masing Unit Eselon I.
b) Sebagian besar pegawai telah
memiliki ukuran kinerja individu
yang sesuai dengan indikator
kinerja individu diatasnya melalui
SKP seluruh pegawai Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara
Timur.
c) Pengukuran kinerja individu
dilakukan setiap triwulan yang
dapat dilihat dari:
Surat Sekretaris Mahkamah
Agung RI Nomor:
30A/SEK/KU.01/1/2014
tanggal 22 Januari 2014
tentang Penyusunan Laporan
Evaluasi Sasaran Kerja
Pegawai.
d) Capaian kinerja individu telah
dijadikan dasar untuk pemberian
tunjangan kinerja kepada seluruh
pegawai melalui Analisis Jabatan,
Evaluasi Jabatan, Nilai Jabatan
dan Harga Jabatan dengan
Metode HAY yang telah diubah
menjadi metode Faktor Evaluasi
Sistem (FES).
4. Penegakan Aturan Disiplin/Kode
Etik/Kode Perilaku Pegawai
a) Telah terdapat kebijakan tentang
disiplin/kode etik/kode perilaku
yaitu Kode Etik dan Pedoman
Perilaku Hakim, Kode Etik panitera
dan Jurusita serta Kode Etik
tentang aturan PNS Mahkamah
Agung.
b) Aturan disiplin/kode etik/kode
perilaku instansi telah
diimplementasikan kepada seluruh
pegawai di lingkungan Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara
Timur.
c) Adanya monev atas pelaksanaan
aturan disiplin/kode etik/kode
perilaku instansi secara berkala
yaitu Monev SKB KMA dan Komisi
Yudisial Nomor :
047/KMA/SK/IV/2009-
02/SKB/P.KY/IV/2009 dirubah
menjadi Peraturan Bersama MA
dan KY No: 02/PB/MA/IX/2012 -
02/PB/P.KY/09/2012 tentang
Panduan Penegakan Kode Etik dan
PPH.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
27
5. Sistem Informasi Pegawai
a) Telah terdapat sistem informasi
kepegawaian (SIKEP) yang
memuat seluruh data pegawai dan
E-Dokumen kepegawaian.
b) Data seluruh pegawai terus
dimutakhirkan pada Sistem
Informasi Kepegawaian yang
terlihat dari proses update data
kepegawaian yang dilakukan oleh
masing-masing Pengadilan Agama
di wilayah Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur.
c) Sistem informasi kepegawaian
digunakan sebagai pendukung
pengambilan kebijakan
manajemen SDM diantaranya
melalui proses pengisian jabatan
dalam Rapat Baperjakat
Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur.
D. Penguatan Akuntabilitas
Dalam rangka mewujudkan
peningkatan kinerja dan akuntabilitas
kinerja, Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur telah melakukan
berbagai upaya sebagaimana
tergambar pada dokumen (eviden)
dalam LKE RB Tahun 2018, antara lain
sebagai berikut:
1) Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi
No
Program dan Kegiatan
Reformasi Birokrasi
Rencana Waktu Pelaksanaan dan Kriteria Keberhasilan (Tahun)
2015 2016 2017 2018 2019 Kriteria
Keberhasilan
1 Pengembangan Teknologi
Informasi dalam Manajemen Kinerja
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Dikembangkannya Teknologi Informasi
dalam Manajemen Kinerja
2 Pemantauan
capaian kinerja secara berkala
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Dipantauanya capaian
kinerja capaian kinerja secara bulanan, triwulan, semesteran
dan tahunan
3 Evaluasi internal akuntabilitas kinerja
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Dilaksanakannya evaluasi internal akuntabilitas kinerja
Tabel 2.8 Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Penguatan Akuntabilitas
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
28
2) Rencana Aksi yang dilakukan :
No Rencana Aksi Kegiatan Output Batas Waktu
Progres
1 Penyusunan Renstra 2020-2024
Rapat Penyusunan Renstra
Dokumen Renstra 2020-2024
Akhir tahun 2019
Kesepakatan Visi-Misi, Tujuan
Strategis, dan Sasaran
Strategis 2020-2024
2 Penyusunan Manajemen Kinerja
Rapat mengenai penentuan
kinerja utama
Dokumen Manajemen Kinerja
Akhir tahun 2019
Laporan Manajemen Kinerja
3 Revisi Pedoman Akuntabilitas (Dalam bentuk
Surat Keputusan)
Rapat bersama sebagai bentuk finalisasi
Pedoman Akuntabilitas
Akhir tahun 2018
Draft
Tabel 2.9 Rencana Aksi Penguatan Akuntabilitas
Kemajuan pelaksanaan
Reformasi Birokrasi di lingkungan
Mahkamah Agung RI dibidang
penguatan akuntabilitas dapat dilihat
dari capaian pada 2 (dua) program
reformasi sebagai berikut:
1. Keterlibatan Pimpinan
a) Seluruh pimpinan telah terlibat
secara langsung pada saat
penyusunan Renstra dengan
ditetapkan SK Ketua Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara
Timur Nomor: W23-
A/02/OT.01.1/SK/I/2017 tentang
Pembentukan Tim Penyusun
Review Renstra Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara
Timur Tahun 2015 s.d 2019.
b) Seluruh pimpinan telah terlibat
secara langsung pada saat
penyusunan Penetapan Kinerja,
dengan ditetapkan Penetapan
Kinerja Pengadilan Tinggi Agama
Nusa Tenggara Timur Tahun 2018.
c) Seluruh pimpinan telah memantau
pencapaian kinerja secara berkala
dengan dilaksanakannya hasil
Review Renstra Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur
tahun 2015 s.d 2019.
2. Pengelolaan Akuntabilitas
Kinerja
a) Telah ditetapkan pedoman
akuntabilitas kinerja berupa SK
Ketua Pengadilan Tinggi Agama
Nusa Tenggara Timur No: W23-
A/01/OT.01.1/I/2017 tentang
Penetapan Review Indikator
Kinerja Utama Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur.
b) Telah dilaksanakan pemutakhiran
data kinerja dilakukan secara
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
29
berkala melalui laporan SIMARI
dan Komdanas, e-monev
Bappenas dan e-monev
anggaran.
E. Penguatan Pengawasan
Dalam rangka mewujudkan
peningkatan kepatuhan dan efektivitas
terhadap pengelolaan keuangan negara;
mempertahankan status opini WTP dari
BPK; dan tidak adanya penyalahgunaan
wewenang, pada tahun 2017 Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur
telah melakukan beberapa upaya,
diantaranya:
1) Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi
No
Program dan
Kegiatan
Reformasi
Birokrasi
Rencana Waktu Pelaksanaan dan Kriteria Keberhasilan
(Tahun)
2015 2016 2017 2018 2019 Kriteria Keberhasilan
1 Pembangunan
unit kerja untuk
memperoleh
predikat menuju
WBK dan WBBM
dilingkungan PTA
NTT
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Ditetapkannya unit kerja
tertentu sebagai unit Wilayah
Bebas Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi Bersih
Melayani (WBBM) di
lingkungan PTA NTT
2 Pelaksanaan
pengendalian
gratifikasi diPTA
NTT
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Ditetapkannya Surat
Keputusan Ketua PTA NTT
mengenai pengendalian
gratifikasi
3 Pelaksanaan
pengendalian whi
stleblowing
system di PTA
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Ditetapkannya Surat
Keputusan Ketua
mengenai whistleblowing
system
4 Pelaksanaan
pemantauan
benturan
kepentingan di
PTA NTT
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Ditetapkannya Surat
Keputusan Ketua mengenai
benturan kepentingan
5 Pembangunan
Sistem
Pengendalian
Intern Pemerintah
(SPIP) di
lingkungan unit
kerja
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Diimplementasikannya setiap
tahap SPIP di semua unit
kerja
6 Penanganan
pengaduan
masyarakat di
PTA NTT
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Ditetapkannya Surat
Keputusan Ketua mengenai
pengaduan masyarakat
Tabel 2.10 Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Penguatan Pengawasan
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
30
2) Rencana Aksi yang dilakukan
No Rencana Aksi Kegiatan Output Batas Waktu
1 Evaluasi Atas
Kebijakan Penanganan Gratifikasi
Penyusunan Laporan
Evaluasi Atas Kebijakan Penanganan
Gratifikasi
Laporan Evaluasi
atas Kebijakan Penanganan Gratifikasi
Desember
2018
2 Tindaklanjut Hasil Evaluasi Atas Kebijakan
Penanganan Gratifikasi
Penyusunan Laporan Tindaklanjut Hasil Evaluasi Atas
Kebijakan Penanganan Gratifikasi
Laporan Tindaklanjut Hasil Evaluasi atas Kebijakan
Penanganan Gratifikasi
Desember 2018
3 Akan Disusun Peta
Resiko Untuk Seluruh Resiko Setiap
Penyusunan Peta
Resiko Di, Identifikasi Resiko, Memetakan Resiko
Di Masing-masing
Peta Resiko Unit
Kerja
September
2018
4 Menyusun Kebijakan Terkait Pengelolaan Pengaduan
Masyarakat
Menyusun Keputusan Kepala Tentang Pengaduan
Masyarakat, Pengelolaan Pengaduan
Masyarakat, Mekanisme Pengaduan Dan
Tindak Lanjut
Keputusan Kepala Tentang Pengaduan Masyarakat
September 2018
5 Laporan Pengaduan Masyarakat Secara Berkala
Menyusun Laporan Pengaduan Masyarakat Dan
Rekapitulasi Pengaduan Per Bulan
Laporan Pengaduan Masyarakat
September 2018
6 Sosialisasi Aplikasi
SIWAS internal
Melakukan
Sosialisasi Aplikasi SIWAS Internal
Laporan Sosialisasi
SIWAS
April 2018
7 Laporan Monitoring Dan Evaluasi Atas SIWAS
Menyusun Rekapitulasi Atas Pengaduan Yang
Masuk Ke Dalam AplikasiSIWAS Internal Dan Tindak
Lanjut Atas Pengaduan Yang
Masuk
Laporan Monitoring dan Evaluasi SIWAS
Desember 2018
8 Tindaklanjut Hasil
Atas Monitoring Dan Evaluasi
Laporan Tindak
Lanjut Atas Pengaduan Yang Masuk Ke SIWAS
Internal Terkait Status Pengaduan,
Hasil Evaluasi Atas Pengaduan Dan Tindak Lanjut
Laporan Tindaklanjut
Monitoring dan Evaluasi SIWAS
Desember
2018
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
31
9 Tindaklanjut Hasil Evaluasi Atas
Kebijakan Benturan Kepentingan
Penyusunan Laporan Evaluasi Atas
Kebijakan Benturan Kepentingan
Laporan Evaluasi atas Kebijakan
Penanganan Benturan Kepentingan
Desember 2018
10 Tindaklanjut Hasil
Evaluasi Atas Kebijakan Benturan Kepentingan
Penyusunan Laporan
Tindaklanjut Hasil Evaluasi Atas Kebijakan Benturan
Kepentingan
Laporan Tindaklanjut
Hasil Evaluasi atas Kebijakan Penanganan
Benturan Kepentingan
Desember
2018
Tabel 2.11 Rencana Aksi Penguatan Pengawasan
Kemajuan pelaksanaan Reformasi
Birokrasi di lingkungan Mahkamah
Agung RI dibidang penguatan
pengawasan dapat dilihat dari capaian
pada 7 (tujuh) program reformasi
sebagai berikut:
1. Gratifikasi
a) Telah terdapat kebijakan dalam
penanganan gratifikasi yang
diantaranya termuat dalam:
SK Ketua Mahkamah Agung
RI Nomor:
138A/KMA/SK/VIII/2014
tentang Pembentukan Unit
Pengendali Gratifikasi
Lingkungan Mahkamah
Agung dan Badan Peradilan
dibawahnya.
Peraturan Sekma Nomor: 3
Tahun 2014 tentang
Penanganan Gratifikasi di
Lingkungan Mahkamah
Agung dan Badan Peradilan
dibawahnya.
Peraturan Sekma Nomor:
01B Tahun 2014 tentang
Unit Pengendalian
Gratifikasi di Lingkungan
Mahkamah Agung RI
b) Public campaign telah dilakukan
secara berkala diantaranya
melalui website, brosur dan
banner di Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
32
Gambar 2.5 Publick Campaign Anti Gratifikasi
2. Penerapan SPIP
Telah terdapat peraturan Pimpinan
organisasi tentang SPIP yaitu SK
Ketua Mahkamah Agung RI
Nomor: 151A/KMA/SK/IX/2011
tentang Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern di Lingkungan
MA-RI dan Badan Peradilan yang
ada di bawahnya.
3. Pengaduan Masyarakat
a) Telah ditetapkan kebijakan
tentang penanganan
pengaduan melalui
Peraturan Mahkamah Agung
RI nomor 9 tahun 2016
tentang Pedoman
Penanganan Pengaduan di
Mahkamah Agung dan Badan
Peradilan yang berada di
bawahnya.
b) Seluruh hasil penanganan
pengaduan masyarakat telah
ditindaklanjuti dan dapat
diakses melalui
https://www.pta-ntt.go.id dan
Meja Pengaduan Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara
Timur.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
33
Gambar 2.6 Website Pengaduan PTA NTT
Gambar 2.7 Meja pengaduan
c) Seluruh hasil penanganan
pengaduan masyarakat
ditindaklanjuti diantaranya
melalui:
Hukuman disiplin sudah
dipublikasikan pada
website Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara
Timur.
Surat pemberitahuan kepada
Pelapor bahwa pengaduan sudah
ditindaklanjuti.
4. Whistle-Blowing System.
a) Telah terdapat kebijakan
tentang Whistle Blowing
System yang ditampung pada
SK Kabawas No:
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
34
62a/BP/SK/X/2014 tentang
Pedoman Pelaksanaan
Penanganan Pengaduan
Internal (Whistle Blower) di
Lingkungan MA dan badan
peradilan dibawahnya.
b) Whistle blowing system telah
disosialisasikan ke seluruh
organisasi yang termuat
didalam Laporan Tahunan MA
Tahun 2013
c) Kebijakan whistle blowing
system telah
diimplementasikan dimana
penyampaian pengaduan
berkaitan dengan whistle
blower justice collabulator
melalui aplikasi sistem web
bawas dengan alamat
http://bawas.mahkamagung.g
oidportal/whistleblowing-
system/wbs-login.
5. Penanganan Benturan
Kepentingan
Telah terdapat
peraturan/kebijakan Penanganan
Benturan Kepentingan yaitu SK
Sekma No: 59A/Sek/SK/11/2014
tentang Pedoman Penanganan
Benturan Kepentingan di
Lingkungan Mahkamah Agung dan
Badan Peradilan dibawahnya.
6. Pembangunan Zona Integritas
Telah terdapat Dokumen
Pencanangan Zona Integritas
ditandatangani sesuai ketentuan
yaitu SK KMA No:
194A/KMA/SK/XI/2014 tentang
Pembentukan Tim Pembangunan
Zona Integritas Mahkamah Agung.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
35
Gambar 2.8 Foto Pencanangan Zona Integritas
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
36
7. Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP)
a) Seluruh rekomendasi yang
memerlukan komitmen
pimpinan telah
ditindaklanjuti dalam 2 tahun
terakhir diataranya terdapat
dalam monitoring
pemeriksaan regular.
b) Sebagian besar fungsi
pengawasan internal
tertangani oleh SDM yang
kompeten baik secara
kuantitas maupun kualitas
dengan cara menugaskan
Hakim Tinggi untuk
melakukan pembinaan dan
pengawasan.
c) APIP didukung dengan
anggaran yang memadai
yang terdapat dalam DIPA
Pengadilan Tinggi Agama
Nusa Tenggara Timur.
d) Seluruh fungsi pengawasan
internal berfokus pada client
dan audit berbasis risiko
yang terdapat dalam
Program Kerja Pengawasan
Tahunan.
F. Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
Dalam rangka mewujudkan
peningkatan kualitas pelayanan kepada
publik (stakeholders terkait) secara lebih
cepat, lebih murah, lebih aman, dan
lebih mudah dijangkau;
pengembangan dan penyediaan
pelayanan yang berorientasi pada
kebutuhan pengguna layanan; dan
peningkatan indeks kepuasan
masyarakat (stakeholders terkait) atas
pelayanan yang diberikan, Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur
melakukan upaya sebagai berikut:
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
37
1) Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi
No Program dan Kegiatan
Reformasi Birokrasi
Rencana Waktu Pelaksanaan dan Kriteria Keberhasilan (Tahun)
2015 2016 2017 2018 2019 Kriteria Keberhasilan
1 Penerapan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP –
One Stop Service)
✓ ✓ Diterapkannya PTSP
di PTA NTT
2 Percepatan pelayanan
dilingkungan PTA NTT
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Diterapkannya percepatan
pelayanan berbasis teknologi informasi.
3 Deregulasi dalam rangka
mempercepat proses pelayanan di
PTA NTT
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Ditetapkannya deregulasi dalam
rangka mempercepat proses pelayanan
4 Pengembangan
teknologi informasi dalam rangka
mempercepat proses
pelayanan di PTA NTT
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Diterapkannya
percepatan pelayanan berbasis teknologi informasi.
5 Pengembangan Teknologi berkaitan
dengan Manajemen
Perkara yakni Aplikasi e-court
✓ ✓ Diterapkannya percepatan pelayanan berbasis
teknologi informasi.
Tabel 2.12 Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
38
2) Rencana Aksi yang dilakukan :
No Rencana Aksi Kegiatan Output Batas
Waktu
1 Perumusan standar
layanan dilingkungan
PTA NTT mencakup :
1. Maklumat
pelayanan
2. Sistem punishment
(sanksi)/reward
bagi pelaksana
layanan
3. Tindak lanjut atas
seluruh pengaduan
pelayanan untuk
perbaikan kualitas
pelayanan
4. Penerapan
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu (PTSP – One
Stop Service)
Evaluasi terhadap
standar pelayanan
saat ini
Minggu ke-IV
bulan Maret
2018
2 Reviu dan perbaikan
secara berkala,
terhadap:
1. Standar pelayanan
dilingkungan PTA
NTT
2. SOP
3. Evaluasi
penanganan
keluhan /
pengaduan
4. Perbaikan evaluasi
pemanfaatan TI
Pertemuan rutin yg
dilakukan secara
berkala (Triwulanan)
Dilakukan
secara
berkala
(Triwulanan)
3 Integrasi sistem IT
untuk menunjang
pelayanan publik
Penerapan teknologi
yang terintegrasi
dalam memberikan
pelayanan
April 2018
4 Survei kepuasan
masyarakat akan
dilakukan secara
berkala (tahunan)
Pelaksanaan Survei
Kepuasan
Masyarakat secara
berkala (Tahunan)
Dilakukan
secara
berkala
(Tahunan)
5 Pengembangan
Teknologi berkaitan
dengan Manajemen
Perkara yakni Aplikasi
e-court
Penerapan teknologi
yang terintegrasi
dalam memberikan
pelayanan
Desember
2018
Tabel 2.13 Rencana Aksi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
39
Kemajuan pelaksanaan Reformasi
Birokrasi di lingkungan Mahkamah
Agung RI di bidang peningkatan
kualitas pelayanan publik dapat
dilihat dari capaian pada 5 (lima)
program reformasi sebagai
berikut:
1. Standar Pelayanan
a) Telah terdapat kebijakan
standar pelayanan yang
mencakup kejelasan biaya,
waktu, persyaratan
perijinan melalui SK Ketua
Mahkamah Agung RI
Nomor:
026/KMA/SK/II/2012
tentang Standar Pelayanan
Peradilan dan SK Ketua
Mahkamah Agung RI
Nomor: 1-
144/KMA/SK/I/2011.
b) Standar pelayanan telah
dimaklumatkan pada
seluruh jenis pelayanan
melalui Website Mahkamah
Agung, informasi standar
pelayanan dan jadwal
sidang.
c) Telah disusun SOP bagi
pelaksanaan standar
pelayanan pada seluruh
jenis pelayanan melalui
SOP Kehumasan tentang
standar pelayanan.
2. Maklumat Standar
Pelayanan
Telah tersedianya maklumat
standar pelayanan di
Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur.
3. SOP bagi Pelaksanaan
Standar Pelayanan
Tersedianya SOP bagi
pelaksanaan standar
pelayanan di Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur
berupa SOP pelayanan
informasi dan SOP Pengaduan.
4. Pelaksanaan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (One
stop Service).
Diterapkannya PTSP
dilingkungan Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur
diharapkan segala layanan
yang dimungkinkan untuk
melayani masyarakat dapat
terlayani dengan pudah dan
cepat sehingga tidak terdapat
lagi pelayanan yang berbelit-
belit.
5. Dilakukannya Review dan
Perbaikan atas SOP
Telah dilakukan review dan
perbaikan SOP secara berkala
melalui surat keputusan Ketua
Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
40
Tenggara Timur No. W23-
A/351.b/OT.00.1/SK/II/2017
tanggal 27 Februari 2017
tentang Pembentukan
Kelompok Kerja dalam Rangka
Reformasi Birokrasi Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara
Timur.
6. Budaya Pelayanan Prima
Telah dilakukan
sosialisasi/pelatihan dalam
upaya penerapan Budaya
Pelayanan Prima bagi seluruh
pegawai di lingkungan
Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur.
7. Informasi tentang
Pelayanan Mudah Diakses
melalui Berbagai Media
Telah dilaksanakan pelayanan
informasi yang mudah diakses
melalui media website pta-
Nusa Tenggara Timur.go.id
dan SIPP.
8. Terdapat Sistem Reward
dan Punishment (sanksi)
Telah terdapat sistem reward
dan punishment (sanksi) bagi
pelaksanaan layanan serta
pemberian kompensasi kepada
penerima layanan bila layanan
tidak sesuai standar dan sudah
diimplementasikan dengan
adanya:
Reward berupa piagam
penghargaan role
model/agen perubahan di
lingkungan Pengadilan
Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur sesuai SK
Ketua Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara
Timur Nomor:
W23-
A/810.a/OT.00.1/VII/2018
tanggal 03 Juli 2017
tentang Penetapan Role
Model Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara
Timur dan Pedoman
Pembentukan Role Mode
dalam prestasi kerja, pola
pikir (mind set) dan budaya
kerja (culture set) dalam
proses perubahan dalam
suatu organisasi.
Punishment terdapat dalam
Laporan Triwulan Hukuman
Disiplin di Web Mahkamah
Agung.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
41
9. Sarana Layanan
Terpadu/Terintegrasi
(PTSP)
Telah dilakukan pelayanan
secara terpadu/terintegrasi
melalui sarana layanan
berupa:
Adanya PTSP dalam
Pelayanan Perkara;
DESK INFO dan LEAFLET;
10. Pengelolaan Pengaduan
a) Telah ditetapkan media
pelayanan pengaduan
secara jelas dan terbuka
melalui Meja Pengaduan
dan SIWAS MARI.
b) Telah ditetapkan unit
pengelola pengaduan yaitu
melalui Layanan
Pengaduan pada Meja
Informasi di Pengadilan
Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur
c) Telah dilakukan tindak
lanjut atas seluruh
pengaduan pelayanan
untuk perbaikan kualitas
pelayanan melalui Laporan
Penanganan Pengaduan.
11. Pemanfaatan Teknologi
Informasi
a) Telah memiliki rencana
penerapan teknologi
informasi dalam pemberian
pelayanan melalui meja
informasi berupa website,
SIPP, dan SIWAS MARI
b) Telah dilakukan perbaikan
secara terus menerus
berupa Dokumen Teknis
Pengembangan Sistem IT
Pengadilan Tinggi Agama
Nusa Tenggara Timur.
c) Pelaksanaan Aplikasi e-
court dimana didalam
aplikasi tersebut telah
termuat beberapa
kemudahan seperti e-
filing, e-payment serta
e-summons, dimana hal
tersebut telah
dikemukakan oleh Ketua
Mahkamah Agung RI pada
saat penyampaian Laporan
Tahunan 2018 di JCC
Jakarta pada tanggal 27
Februari 2019.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
42
alam rangka menilai dan
mengawal pelaksanaan reformasi
birokrasi, KEMENPAN dan RB
program Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi (PMPRB). PMPRB adalah
instrumen penilaian kemajuan pelaksanaan
reformasi birokrasi yang dilakukan secara
mandiri (self assessment) oleh
Kementerian/Lembaga/ dan Pemerintah
Daerah. Program Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)
memiliki kemampuan untuk :
a. Mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan yang ada pada Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur,
serta memperbaikinya;
b. Meningkatkan kinerja instansi
pemerintah;
c. Memberikan motivasi dan mendorong
keterlibatan para pegawai dalam
proses dan pengelolaan pelaksanaan
kebijakan;
d. Meningkatkan kepekaan para pegawai;
dan
e. Sebagai bench learning/proses
pembanding untuk perbaikan kinerja
instansi pemerintah.
Tujuan dilaksanakannya PMPRB adalah:
a. Untuk memperoleh informasi mengenai
perkembangan pelaksanaan reformasi
birokrasi di Pengadilan Tinggi Agama
Nusa Tenggara Timur dan upaya-upaya
perbaikan yang perlu dilakukan;
b. Untuk melakukan penilaian mandiri
(self-assessment) atas pelaksanaan
reformasi birokrasi di Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur;
c. Bagi Kementerian PAN dan RB,
PMPRB digunakan sebagai sarana
untuk menyusun profil nasional
pelaksanaan reformasi birokrasi
Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi Tahun 2018
dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014
tentang Pedoman Evaluasi Reformasi
Birokrasi Instansi Pemerintah.
BAB III
PENILAIAN REFORMASI BIROKRASI
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
43
Gambar 3.1. Skema Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Gambar 3.2 Pelaksanaan Submit Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)
Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
44
Dikarenakan pada tahun 2018 untuk
PMPRB tidak lagi dilakukan verifikasi
lapangan oleh Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Sehingga verifikasi lapangan pelaksanaan
Reformasi Birokrasi dilakukan secara mandiri
oleh Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur sebagai berikut:
No Komponen Penilaian Nilai
Maksimal
Nilai
Capaian
%
Capaian
A Pengungkit
1 Manajemen Perubahan 5,00 3,00 60,0
2 Penataan Tatalaksana 5,00 5,00 100,00
3 Penataan Sistem Manajemen SDM 15,00 11,25 75,01
4 Penguatan Akuntabilitas 10,00 9,69 96,88
5 Penguatan Pengawasan 15,00 10,65 71,02
6 Peningkatan Kualitas Pelayanan
Publik
10,00 8,06 80,60
Sub Total Komponen Pengugkit 60,00 47,65
B Hasil
1 Pemerintah Yang Bersih Dan Bebas
KKN
20,00 19,63 98,13
2 Kualitas Pelayanan Publik TLHP 20,00 16,50 82,50
Sub Total Komponen Hasil 40,00 36,13 0,903
Indeks Reformasi Birokrasi 100,00 83,78
Tabel 3.1. Hasil Penilaian Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
45
A. Pengungkit 60 %
Grafik 3.1 Komponen Penilaian Pengungkit
B. Hasil : 40 %
Grafik 3.2 Komponen Penilaian Hasil
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
46
Sesuai dengan hasil penilaian di atas,
ada beberapa rekomendasi koreksi
terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi
Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara
Timur, yaitu:
a) Diharapkan keterlibatan pimpinan
secara langsung pada saat
melakukan penyusunan Renstra,
perjanjian kerja, serta melakukan
pemantauan secara berkala
terhadap kinerja yang akan dicapai;
b) Hasil penilaian individu hendaknya
dijadikan dasar bagi pengembangan
karir individu dan pemberian reward;
c) Dalam menata Sistem Manajemen
SDM, Pengadilan Tinggi Agma Nusa
Tenggara Timur agar
mengimplementasikan aturan
disiplin/kode etik/kode perilaku
instansi yang telah ditetapkan;
d) Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur diharapkan
melakukan evaluasi berkala terhadap
penanganan gratifikasi, pengaduan
masyarakat, dan whistle blowing
system;
e) Mengatur penanganan benturan
kepentingan dalam suatu ketetapan
formal;
f) Melaksanakan pembangunan Zona
Integritas sesuai dengan Peraturan
MENPAN RB No. 52 tahun 2014, dan
segera mengusulkan unit kerja
menuju WBK/WBBM kepada Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi;
g) Melakukan evaluasi secara berkala
terhadap pelayanan yang telah
diberikan sebagai dasar perbaikan
dan penyempurnaan pemberian
pelayanan Pengadilan Tinggi Agama
Nusa Tenggara Timur kedepannya.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur 2018
47
BAB IV
PENUTUP
Pelaksanaan reformasi birokrasi
2015–2019 merupakan penguatan dari
pelaksanaan Reformasi Birokrasi tahapan
sebelumnya (2010–2014) serta
pembaharuan dalam menghadapi
permasalahan baru dimasa mendatang.
Tahun 2018 merupakan tahun transisi,
dimana setiap Kementerian / Lembaga /
Pemerintah Daerah diwajibkan untuk
menyusun renstra dan road map reformasi
birokrasi 2015–2019, berdasarkan
peraturan dari KEMENPAN-RB sebagai
arahan bagi pelaksanaan pemerintahan dan
Reformasi Birokrasi pada 5 (lima) tahun
mendatang, akan tetapi Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur menunggu
penyusunan Renstra maupun Road Map
yang disusun oleh Mahkamah Agung
Republik Indonesia
Secara keseluruhan, penyelenggaraan
Reformasi Birokrasi di Lingkungan
Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara
Timur pada tahun 2018 bernilai baik,
dengan mendapatkan indeks RB 83,78
Penilaian dari PMPRB tersebut sebagai dasar
untuk mengetahui sejauh mana
pelaksanaan Reformasi Birokrasi
dilingkungan Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur. Hal ini membuat seluruh
pegawai dan pejabat di Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur
semakin bersemangat untuk terus
melaksanakan Reformasi Birokrasi di tahun
mendatang. Salah satunya adalah dengan
terus- menerus memperbaiki kualitas
pelayanan publik.
Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur tetap berupaya menuju
sasaran dalam rangka mengoptimalisasi 6
(enam) area perubahan program Reformasi
Birokrasi. Diharapkan dengan pelaksanaan
dan capaian yang telah didapat oleh
Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara
Timur pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara
Timur semakin mendapat kemajuan seiring
perbaikan diberbagai lini area perubahan.
Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara
Timur berusaha untuk memposisikan diri
(birokrasi) kembali ke arah yang lebih baik
dari tahun-tahun yang lalu, dalam rangka
menyesuaikan diri dengan dinamika
lingkungan yang dinamis. Hidup Reformasi
Birokrasi Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur!
SALAM PERUBAHAN.........
SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG
NOMOR : W23-A/394.b/OT.00.1/III/2018
T E N T A N G
PENUNJUKAN TIM REFORMASI BIROKRASI
PENGADILAN TINGGI AGAMA NUSA TENGGARA TIMUR
KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG
Membaca : Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor :
23/SEK/SK/IV/2016 tentang Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi
Mahkamah Agung RI.
Menimbang : 1. Bahwa sebagai pelaksana Pasal 5 Peraturan Presiden Nomor
81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-
2025 dan dalam rangka evaluasi Reformasi Birokrasi telah
ditetapkan peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang
Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah;
2. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf
a diatas perlu ditetapkan Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur;
3. Bahwa mereka yang namanya tercantum dalam Surat
Keputusan ini dipandang mampu melaksanakan tugas dalam
Tim Reformasi Birokrasi pada Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua
atas Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah
Agung;
2. Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan
kedua atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang
Peradilan Agama;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009;
5. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,
Fungsi, Struktur Organisasi, dan Tata Kerja;
6. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat
Mahkamah Agung;
7. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan
Mahkamah Agung;
8. Peraturan Presiden RI Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand
Design Reformasi Birokrasi 2010-2025;
9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor: PER/9 M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum
Penetapan Indikator Kinerja;
10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/15lM.PAN/7/2008 tentang Pedoman Umum
Reformasi Birokrasi;
11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road
Map Reformasi Birokrasi 2015 2019;
12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang
Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah;
13. Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
071/KMAISK/V/2011 tentang Tim Reformasi Birokrasi
Mahkamah Agung Republik |ndonesia;
14. Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan
Peradilan.
15. Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor 012.A/SEK/SK/I|l/2010 tentang Pembentukan Tim
Pengembangan Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Mahkamah Agung Republik lndonesia
M E M U T U S K A N
Menetapkan
Kesatu : Membentuk Tim Reformasi Birokrasi Pengadilan Tinggi Agama
Nusa Tenggara Timur yang terdiri dari Tim Pengarah, Koordinator,
Kelompok Kerja dan Tim Sekretariat;
Kedua : Membentuk Tim Pengarah dan Tim Pelaksanan dengan susunan
sebagaimana dalam lampiran I. Surat Keputusan ini;
Ketiga : Menunjuk Sekretariat dan Kelompok Kerja guna mendukung
kelancaran tugas Tim Pelaksana sebagaimana terlampir dalam
lampiran I.
Keempat : Tugas dan Tanggungjawab Tim Sekretariat dan Kelompok Kerja
sebagaimana tercantum dalam Iampiran II.
Kelima : Memerintahkan kepada Tim untuk melaksanakan Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara berkala dengan sebaik-
baiknya dan melaporkan hasilnya kepada Ketua Pengadilan Tinggi
Agama Nusa Tenggara Timur.
Keenam : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : K u p a n g
Pada Tanggal : 03 Maret 2018
Pengadilan Tinggi Agama
Nusa Tenggara Timur
Ketua,
Drs. H. SHOFROWI, S.H., M.H
NIP. 195503041985031007
LAMPIRAN I.
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG
NOMOR : W23-A/394.b/OT.00.1/III/2018
TANGGAL : 03 MARET 2018
TIM SEKRETARIAT DAN TIM KELOMPOK KERJA
ASSESOR REFORMASI BIROKRASI PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT
No. Kedudukan Dalam
Tim PMPRB Nama Jabatan
1. Tim Pengarah
Ketua Drs. H. Shofrowi, S.H., M.H Ketua
Anggota Drs. H. M. Manshur, S.H., M.H Wakil Ketua
2. Tim Pelaksana
Penanggung Jawab Bahrudin, A.Md., S.H., M.H Sekretaris
Koordinator H. Lalu Muhamad Taufik, S.H Panitera
Anggota Ali Amran, S.H., S.H.I., M.H Kabag Umum dan
Keuangan
Anggota Adenan, S.H., M.H Kabag
Perencanaan dan
Kepegawaian
3. Tim Sekretariat
Pembina /
Penanggungjawab
Drs. H. Shofrowi, S.H., M.H Ketua
Ketua Drs. H. M. Manshur, S.H., M.H Wakil Ketua
Sekretaris Bahrudin, A.Md., S.H., M.H Sekretaris
Anggota 1. Juhni, S.H., M.H Panmud Bandin
2. Dra. Aisyah Abdurajak, M.H Panmud Hukum
3. Trimo, S.H., M.H Kasubag
Keuangan dan
Pelaporan
4. Kelompok Kerja Manajemen Perubahan
Ketua Drs. H. Ahmad Munthohar, S.H.,
M.H
Hakim Tinggi
Sekretaris Drs. H.Khaerudin, M.H Panitera Pengganti
Anggota Hasyim M. Abu Askar Staf Keuangan
dan Pelaporan
5. Kelompok Kerja Penguatan Penataan Tata Laksana
Ketua Fatima Wadon, SE Kasubag tata
Usaha dan Rumah
Tangga
Sekretaris Doni K. Sitorus Staf Keuangan
dan Pelaporan
Anggota Nisfatul Laily, S.Sy Staf Tata Usaha
dan Rumah
Tangga
6. Kelompok Kerja Penataan Sistem Manajemen SDM
Ketua Adenan, S.H., M.H Kabag
Perencanaan dan
Kepegawaian
Sekretaris Nurhayati Pahwali Staf Kepegawaian
dan TI
Anggota Ahmad Saekan Staf Kepegawaian
dan TI
7. Kelompok Kerja Penguatan Akuntabilitas
Ketua Siswanti, ST Kasubbag
Rencana Program
dan Anggaran
Sekretaris Nur Sa’adah Muhammad, S.HI Staf Rencana
Program dan
Anggaran
Anggota Achmad Horsan Staf Keuangan
dan Pelaporan
8. Kelompok Kerja Penguatan Pengawasan
Ketua H. Lalu Muhamad Taufik, S.H Panitera
Sekretaris Yunus Kapa, S.H.I Panitera Pengganti
Anggota Drs. Moh. Arsyad Ratuloli Panitera Pengganti
9. Kelompok Kerja Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Ketua Nurhayati Lepang Ama, S.Kom Kasubbag
Kepegawaian dan
TI
Sekretaris Achmad Horsan Staf Keuangan
dan Pelaporan
Anggota Junaidin Staf Kepegawaian
dan TI
Kupang, 03 Maret 2019
Ketua,
Drs. H. SHOFROWI, S.H., M.H
NIP. 195503041985031007
LAMPIRAN II.
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG
NOMOR : W23-A/394.b/OT.00.1/III/2018
TANGGAL : 03 MARET 2018
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB TIM PENGARAH, TIM PELAKSANA,
SEKRETARIAT DAN KELOMPOK KERJA REFORMASI BIROKRASI
PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT
1. Tim Pengarah Reformasi Birokrasi Bertugas :
a. Menetapkan kebijakan, strategi dan standar bagi pelaksanaan program
Reformasi Birokrasi.
b. Memastikan komitmen pimpinan terhadap upaya Reformasi Birokrasi.
c. Melakukan monitoring dan evaluasi perkembangan pelaksanaan Reformasi
Birokrasi
2. Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Bertugas :
a. Menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan, rencana dan program
Reformasi Birokrasi Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur.
b. Melakukan koordinasi pelaksanaan berbagai kebijakan, program dan kajian
yang terkait dengan kegiatan Reformasi Birokrasi.
c. Melakukan koordinasi pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi terhadap
program Reformasi Birokrasi.
3. Sekretariat Reformasi Birokrasi Bertugas :
a. Mengkoordinasikan bahan untuk perumusan kebijakan, rencana dan program
Reformasi Birokrasi Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur.
b. Membantu koordinasi pelaksanaan berbagai kebijakan, program dan kajian
yang terkait dengan kegiatan Reformasi Birokrasi.
c. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi
terhadap program Reformasi Birokrasi.
4. Kelompok Kerja Reformasi Birokrasi Bertugas :
a. Mensosialisasikan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Pengadilan
Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur.
b. Mengumpulkan bukti-bukti (evidence) dalam bentuk softcopy dan hardcopy
untuk mendukung PMPRB Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum.
Kupang, 03 Maret 2019
Ketua,
Drs. H. SHOFROWI, S.H., M.H
NIP. 195503041985031007
LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI DAN ZONA INTEGRITAS (ZI)INSTANSI : PENGADILAN TINGGI AGAMA NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN : 2018
Pilihan
JawabanJawaban Nilai % Program Evaluasi Keterangan
A. PROSES (60)
I. MANAJEMEN PERUBAHAN (5) 5,0 3,00 60,00%
1 1,0 0,50 50,00%
a. Apakah unit kerja telah membentuk tim untuk melakukan
pembangunan Zona Integritas ?Y/T Ya 1
dapatkan dan teliti SK Tim ZI Ya, apabila Tim telah dibentuk di dalam unit kerja
b. Apakah penentuan anggota Tim selain pimpinan dipilih melalui
prosedur/mekanisme yang jelas ? A/B/C C 0 dapatkan dan teliti makanisme penentuan
anggota, yakinkan proses itu berjalan.
a. Dengan prosedur/mekanisme yang jelas;
b. Sebagian menggunakan prosedur;
c. Tidak di seleksi
2 1,0 0,83 83,33%
a. Apakah ada dokumen rencana kerja pembangunan Zona Integritas
menuju WBK/WBBM ?
Y/T Ya 1
dapatkan dan teliti dokumen
pembangunan ZI, mulai perencanaan
pembanguna sampai pengembangnnya,
catat sekarang sudah pada posisi tahun
ke berapa.
Ya, apabila memiliki dokumen rencana kerja pembangunan Zona Integritas
b. Apakah dalam dokumen pembangunan terdapat target-target prioritas
yang relevan dengan tujuan pembangunan WBK/WBBM?
A/B/C B 0,5
teliti dokumen perencanaan pastikan
tujuan untuk membentuk unit yang
"bebas korupsi dan melayani", dan cek
keselarasan program kegiatan dengan
tujuan yang ingin dicapai
a. Semua target-target prioritas relevan dengan tujuan pembangunan
WBK/WBBM;
b. Sebagian target-target prioritas relevan dengan tujuan pembangunan
WBK/WBBM;
c. Tidak ada target-target prioritas yang relevan dengan tujuan pembangunan
WBK/WBBM
c. Apakah terdapat mekanisme atau media untuk mensosialisasikan
pembangunan WBK/WBBM ?Y/T Ya 1
dapatkan media sosialisasi, laporan
sosialisasi, cek dan catat cakupan
audience sosialisasi/media informasinya.
Ya, apabila ada media sosialisasi pembangunan WBK/WBBM
3 2,0 0,67 33,33%
a. Apakah seluruh kegiatan pembangunan sudah dilaksanakan sesuai
dengan rencana ?
A/B/C/D D 0 dapatkan laporan pelaksanaan
pembangunan ZI, (klo ada, kalo tidak ada
catat semua kegiana dalam pembangunan
ZI), bandingkan dengan dokumen rencana
pembangunan
a. Semua kegiatan pembangunan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana;
b. Sebagian besar kegiatan pembangunan telah dilaksanakan sesuai dengan
rencana;
c. Sebagian kecil kegiatan pembangunan telah dilaksanakan sesuai dengan
rencana;
d. Belum ada kegiatan pembangunan yang dilakukan sesuai dengan rencana
b. Terdapat monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan Zona
Integritas
A/B/C/D B 0,67
dapatkan laporan monev pembangunan
ZI, teliti cakupan evaluasinya, catat
keberkalaannya.
a. Jika laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas persiapan dan
pelaksanaan kegiatan Unit WBK/WBBM dilakukan bulanan;
b. Jika laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas persiapan dan
pelaksanaan kegiatan Unit WBK/WBBM dilakukan triwulan;
c. Jika laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas persiapan dan
pelaksanaan kegiatan Unit WBK/WBBM dilakukan semesteran;
d. Jika laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas persiapan dan
pelaksanaan kegiatan Unit WBK/WBBM dilakukan tahunan
c. Apakah hasil Monitoring dan Evaluasi telah ditindaklanjuti ?
A/B/C/D C 0,33
dapatkan laporan hasil tndak lanjut (klo
ada), kalo tidak ada, bandingkan antara
rekomendasi dengan kegiatan yang
berhubungan dengan tindak lanjut atas
rekomendasi.
a. Jika semua laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas persiapan
dan pelaksanaan kegiatan Unit WBK/WBBM telah ditindaklanjuti;
b. Jika sebagian besar laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas
persiapan dan pelaksanaan kegiatan Unit WBK/WBBM telah ditindaklanjuti;
c. Jika sebagian kecil laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas
persiapan dan pelaksanaan kegiatan Unit WBK/WBBM telah ditindaklanjuti;
d. Jika laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas persiapan dan
pelaksanaan kegiatan Unit WBK/WBBM belum ditindaklanjuti
PENILAIAN
Tim Kerja (1)
Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas (1)
Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan WBK/WBBM (2)
Hal. 1
Pilihan
JawabanJawaban Nilai % Program Evaluasi KeteranganPENILAIAN
4 1,0 1,00 100,00%
a. Apakah pimpinan berperan sebagai role model dalam pelaksanaan
Pembangunan WBK/WBBM ? Y/T Ya 1
wawancara dengan pegawai, pastikan
bahwa pimpinan memberikan contoh, test
bebrapa pertanyaan yang berhubungan
Ya, jika pimpinan memberi teladan nyata. misalnya mengisi/mencatat
kehadiran setiap hari seperti pegawai lain.
b. Apakah sudah ditetapkan agen perubahan ?Y/T Ya 1
dapatkan SK pembentukan agen
perubahan
Ya, jika agen perubahan sudah ditetapkan
c. Apakah telah dibangun budaya kerja dan pola pikir di lingkungan
organisasi?
Y/T Ya 1
dapatkan agenda pembangunan budaya
kerja dan pola pikir, (sosialisasi,
internalisasi tentang budaya kerja,
peningatan pelayanan prima dan
peningkatan akuntabilitas kinerja)
Ya, jika dilakukan pelatihan budaya kerja dan pola pikir
d. Apakah anggota organisasi terlibat dalam pembangunan Zona Integritas
menuju WBK/WBBM?
A/B/C/D A 1
dapatkan notulen rapat pembangunan ZI,
cek elemen organisasi apakah ada unsur
keterwakilan dari setiap seksi,
a. Jika semua anggota terlibat dalam pembangunan Zona Integritas menuju
WBK/WBBM dan usulan-usulan dari anggota diakomodasikan dalam
keputusan;
b. Jika sebagian besar anggota terlibat dalam pembangunan Zona Integritas
menuju WBK/WBBM;
c. Jika sebagian kecil anggota terlibat dalam pembangunan Zona Integritas
menuju WBK/WBBM;
d. Jika belum ada anggota terlibat dalam pembangunan Zona Integritas
menuju WBK/WBBM
II. PENATAAN TATALAKSANA (5) 5,0 5,00 100,00%
1 1,5 1,50 100,00%
a. Apakah SOP mengacu pada peta proses bisnis instansi
A/B/C/D A 1 dapatkan peta proses bisnis utama dan
daftar SOP, (pengawasan dan pelayanan
BC), cek keselarasan dengan SOP
a. Jika semua SOP unit telah mengacu peta proses bisnis dan juga melakukan
inovasi yang selaras;
b. Jika semua SOP unit telah mengacu peta proses bisnis;
c. Jika sebagian besar SOP unit telah mengacu peta proses bisnis;
d. Jika sebagian kecil SOP unit telah mengacu peta proses bisnis
b. Prosedur operasional tetap (SOP) telah diterapkan
A/B/C/D A 1
observasi pelaksanaan SOP
a. Jika unit telah menerapkan seluruh SOP yang ditetapkan organisasi dan
juga melakukan inovasi pada SOP yang diterapkan;
b. Jika unit telah menerapkan seluruh SOP yang ditetapkan organisasi ;
c. Jika unit telah menerapkan sebagian besar SOP yang ditetapkan organisasi
;
d. Jika unit telah menerapkan sebagian kecil SOP yang ditetapkan organisasi
c. Prosedur operasional tetap (SOP) telah dievaluasi
A/B/C/D A 1
daparkan laporan evaluasi pelaksanaan
SOP
a. Jika seluruh SOP utama telah dievaluasi dan telah ditindaklanjuti berupa
perbaikan SOP atau usulan perbaikan SOP
b. Jika sebagian besar SOP utama telah dievaluasi dan telah ditindaklanjuti
berupa perbaikan SOP atau usulan perbaikan SOP
c. Jika sebagian besar SOP utama telah dievaluasi tetapi belum
ditindaklanjuti;
d. Jika sebagian kecil SOP utama telah dievaluasi
2 2,0 2,00 100,00%
a. Apakah sistem pengukuran kinerja unit sudah menggunakan teknologi
informasi?
A/B/C A 1lakukan wawancara, pastikan sistem
informasi pengukuran kinerja berjalan, 2)
lakukan ssample untuk 1 sasaran/1 SKP.
a. Jika unit memiliki sistem pengukuran kinerja yang menggunakan teknologi
informasi dan juga melakukan inovasi;
b. Jika unit memiliki sistem pengukuran kinerja terpusat yang menggunakan
teknologi informasi;
c. Belum memiliki sistem pengukuran kinerja yang menggunakan teknologi
informasi
b. Apakah operasionalisasi manajemen SDM sudah menggunakan
teknologi informasi?
A/B/C A 1
wawancara, test case untuk 1 nama
pegawai.
a. Jika unit memiliki operasionalisasi manajemen SDM yang menggunakan
teknologi informasi dan juga melakukan inovasi;
b. Jika unit memiliki operasionalisasi manajemen SDM yang menggunakan
teknologi informasi secara terpusat;
c. Belum memiliki operasionalisasi manajemen SDM yang sudah
menggunakan teknologi informasi
E-Government (2)
prosedur operasional tetap (SOP) kegiatan utama (1,5)
Perubahan pola pikir dan budaya kerja (1)
Hal. 2
Pilihan
JawabanJawaban Nilai % Program Evaluasi KeteranganPENILAIAN
c. Apakah pemberian pelayanan kepada publik sudah menggunakan
teknologi informasi?
A/B/C A 1wawancara, dan test case untuk 1 jenis
layanan, pastikan kejelasan prosedur,
waktu dan biaya, serta pengaduan layanan
menggunakan e-gov.
a. Jika unit memberikan pelayanan kepada publik dengan menggunakan
teknologi informasi dan juga melakukan inovasi;
b. Jika unit memberikan pelayanan kepada publik dengan menggunakan
teknologi informasi secara terpusat;
c. Belum memberikan pelayanan kepada publik dengan menggunakan
teknologi informasi
d Apakah telah dilakukan monitoring dan dan evaluasi terhadap
pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran kinerja unit,
operasionalisasi SDM, dan pemberian layanan kepada publik?
A/B/C/D A 1
a. Jika laporan monitoring dan evaluasiterhadap pemanfaatan teknologi
informasi dalam pengukuran kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan
pemberian layanan kepada publik dilakukan bulanan;
b. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap pemanfaatan teknologi
informasi dalam pengukuran kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan
pemberian layanan kepada publik dilakukan triwulan;
c. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap pemanfaatan teknologi
informasi dalam pengukuran kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan
pemberian layanan kepada publik dilakukan semesteran;
d. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap pemanfaatan teknologi
informasi dalam pengukuran kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan
pemberian layanan kepada publik dilakukan tahunan
3 1,5 1,50 100,00%
a. Kebijakan tentang keterbukaan informasi publik telah diterapkan
Y/T Ya 1
dapatkan kebijakan keterbukaan
informasi, minimal memuat; apa saja
yang akan diunggah ke pada masyarakat,
kapan akan diupdate, siapa yang men-
update.
Ya, jika kebijakan tentang keterbukaan informasi publik sudah diterapkan
b. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
keterbukaan informasi publik Y/T Ya 1
dapatkan laporan evaluasi
Ya, jika sudah dilakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
keterbukaan informasi publik
III. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM (15) 15,0 11,25 75,01%
1 2,0 1,33 66,67%
a. Apakah kebutuhan pegawai yang disusun oleh unit kerja mengacu
kepada peta jabatan dan hasil analisis beban kerja untuk masing-
masing jabatan?Y/T Ya 1
dapatkan dokumen rencana kebutuhan
pegawai, khusus untuk KPPBC kudus
minimal, memuat beban pekerjaan
dibandingkan dengan jumlah pegawai dan
spesifikasi pegawai)
Ya, jika kebutuhan pegawai yang disusun oleh unit kerja mengacu kepada
peta jabatan dan hasil analisis beban kerja untuk masing-masing jabatan
b. Apakah penempatan pegawai hasil rekrutmen murni mengacu kepada
kebutuhan pegawai yang telah disusun per jabatan?
A/B/C/D A 1lakukan sampel atas pelaksanaan rencana
kebutuahn pegawai, (upaya rotasi, upaya
pengajuan pegawai baru, upaya
peningkatan kompetansi)
a. Jika semua penempatan pegawai hasil rekrutmen murni mengacu kepada
kebutuhan pegawai yang telah disusun per jabatan;
b. Jika sebagian besar penempatan pegawai hasil rekrutmen murni mengacu
kepada kebutuhan pegawai yang telah disusun per jabatan;
c. Jika sebagian kecil penempatan pegawai hasil rekrutmen murni mengacu
kepada kebutuhan pegawai yang telah disusun per jabatan;
d. Tidak ada penempatan pegawai hasil rekrutmen murni yang mengacu
kepada kebutuhan pegawai yang telah disusun per jabatan.
c. Apakah telah dilakukan monitoring dan dan evaluasi terhadap
penempatan pegawai rekrutmen untuk memenuhi kebutuhan jabatan
dalam organisasi telah memberikan perbaikan terhadap kinerja unit
kerja?
Y/T Tidak 0
dapatkan laporan monev.
Ya, jika sudah dilakukan monitoring dan dan evaluasi terhadap penempatan
pegawai rekrutmen untuk memenuhi kebutuhan jabatan dalam organisasi
telah memberikan perbaikan terhadap kinerja unit kerja
2 2,0 1,33 66,67%
a. Dalam melakukan pengembangan karier pegawai, apakah telah
dilakukan mutasi pegawai antar jabatan? Y/T Ya 1dapatkan dokumen pola rotasi (klo ada),
klo tidak ada, wawancara dan catat
bagaimana pola rotasi internal?
Ya, jika ada dilakukan mutasi pegawai antar jabatan sebagai wujud dari
pengembangan karier pegawai
b. Apakah dalam melakukan mutasi pegawai antar jabatan telah
memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti pola mutasi yang
telah ditetapkan?
A/B/C/D A 1
wawancara pelaksanaan pola rotasi, cek
SK rotasi terakhir,
a. Jika semua mutasi pegawai antar jabatan telah memperhatikan kompetensi
jabatan dan mengikuti pola mutasi yang telah ditetapkan organisasi dan juga
unit kerja memberikan pertimbangan terkait hal ini;
b. Jika semua mutasi pegawai antar jabatan telah memperhatikan kompetensi
jabatan dan mengikuti pola mutasi yang telah ditetapkan organisasi;
c. Jika sebagian besar mutasi pegawai antar jabatan telah memperhatikan
kompetensi jabatan dan mengikuti pola mutasi yang telah ditetapkan
organisasi;
d. Jika sebagian kecil semua mutasi pegawai antar jabatan telah
memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti pola mutasi yang telah
ditetapkan organisasi
Keterbukaan Informasi Publik (1,5)
Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi
Pola Mutasi Internal (2)
Hal. 3
Pilihan
JawabanJawaban Nilai % Program Evaluasi KeteranganPENILAIAN
c. Apakah telah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan
mutasi yang telah dilakukan dalam kaitannya dengan perbaikan
kinerja?
Y/T Tidak 0
laporan evaluasi
Ya, jika sudah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan mutasi
yang telah dilakukan dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja
3 3,0 2,01 66,83%
a. Apakah Unit Kerja melakukan Training Need Analysis Untuk
pengembangan kompetensi ?
Y/T Tidak 0
1) dapatkan kebijakan pengembangan
kom petensi (klo ada) kalo tidak ada
wawancara upaya pengembangan
kompetensi, 2) lakukan sample pada 1-2
upaya pengembangan kompetensi
(dapatkan notulen pelatihan).
Ya, jika sudah dilakukan Training Need Analysis Untuk pengembangan
kompetensi
b. Dalam menyusun rencana pengembangan kompetensi pegawai, apakah
mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja pegawai?
A/B/C/D B 0,67
a. Jika semua rencana pengembangan kompetensi pegawai
mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja pegawai;
b. Jika sebagian besar rencana pengembangan kompetensi pegawai
mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja pegawai;
c. Jika sebagian kecil rencana pengembangan kompetensi pegawai
mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja pegawai;
d. Belum ada rencana pengembangan kompetensi pegawai yang
mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja pegawai
c. Persentase kesenjangan kompetensi pegawai yang ada dengan standar
kompetensi yang ditetapkan untuk masing-masing jabatan
A/B/C/D A 1
a. Jika persentase kesenjangan kompetensi pegawai dengan standar
kompetensi yang ditetapkan sebesar <25% ;
b. Jika persentase kesenjangan kompetensi pegawai dengan standar
kompetensi yang ditetapkan sebesar >25% -50% ;
c. Jika sebagian besar kompetensi pegawai dengan standar kompetensi yang
ditetapkan untuk masing-masing jabatan >50% -75% ;
d. Jika persentase kesenjangan kompetensi pegawai dengan standar
kompetensi yang ditetapkan sebesar >75% -100%
d. Pegawai di Unit Kerja telah memperoleh kesempatan/hak untuk
mengikuti diklat maupun pengembangan kompetensi lainnya.
A/B/C/D A 11) dapatkan kebijakan pengembangan
kom petensi (klo ada) kalo tidak ada
wawancara upaya pengembangan
kompetensi, 2) lakukan sample pada 1-2
upaya pengembangan kompetensi
(dapatkan notulen pelatihan).
a. Jika seluruh pegawai di Unit Kerja telah memperoleh kesempatan/hak
untuk mengikuti diklat maupun pengembangan kompetensi lainnya;
b. Jika sebagian besar pegawai di Unit Kerja telah memperoleh
kesempatan/hak untuk mengikuti diklat maupun pengembangan kompetensi
lainnya;
c. Jika sebagian kecil pegawai di Unit Kerja telah memperoleh
kesempatan/hak untuk mengikuti diklat maupun pengembangan kompetensi
lainnya;
d. Belum ada pegawai di Unit Kerja telah memperoleh kesempatan/hak untuk
mengikuti diklat maupun pengembangan kompetensi lainnya
e. Dalam pelaksanaan pengembangan kompetensi, apakah unit kerja
melakukan upaya pengembangan kompetensi kepada pegawai (dapat
melalui pengikutsertaan pada lembaga pelatihan, in-house training,
atau melalui coaching, atau mentoring, dll) ?A/B/C/D B 0,67
1) dapatkan pola pengembangan
kompetensi, catat kesetaraan dan keadilan
dalam mendapatkan pengembangan
kompetensi, 2) catat bagaimana
menentukan/menunjuk pegawai yang
akan mengikuti diklat.
a. Jika unit kerja melakukan upaya pengembangan kompetensi kepada
seluruh pegawai;
b. Jika unit kerja melakukan upaya pengembangan kompetensi kepada
sebagian besar pegawai;
c. Jika unit kerja melakukan upaya pengembangan kompetensi kepada
sebagian kecil pegawai;
d. Jika unit kerja belum melakukan upaya pengembangan kompetensi kepada
pegawai
f. Apakah telah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap hasil
pengembangan kompetensi dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja?
A/B/C/D B 0,671) dapatkan pola pengembangan
kompetensi, catat kesetaraan dan keadilan
dalam mendapatkan pengembangan
kompetensi, 2) catat bagaimana
menentukan/menunjuk pegawai yang
akan mengikuti diklat.
a. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap hasil pengembangan
kompetensi dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja dilakukan bulanan;
b. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap hasil pengembangan
kompetensi dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja dilakukan triwulan;
c. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap hasil pengembangan
kompetensi dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja dilakukan semesteran;
d. Jika laporan monitoring dan evaluasi laporan monitoring dan evaluasi
terhadap hasil pengembangan kompetensi dalam kaitannya dengan perbaikan
kinerja dilakukan tahunan
Pengembangan pegawai berbasis kompetensi (3)
Hal. 4
Pilihan
JawabanJawaban Nilai % Program Evaluasi KeteranganPENILAIAN
4 4,0 2,58 64,50%
a. Terdapat penetapan kinerja individu yang terkait dengan kinerja
organisasi
A/B/C/D A 11) dapatkan SKP dan sasaran organisasi,
teliti keselarasannya antara sasaran
organisasi, program kegiatan seksi, dan
output individu.
a. Jika seluruh penetapan kinerja individu yang terkait dengan kinerja
organisasi ;
b. Jika sebagian besar penetapan kinerja individu yang terkait dengan kinerja
organisasi ;
c. Jika sebagian kecil penetapan kinerja individu yang terkait dengan kinerja
organisasi ;
d. Belum ada penetapan kinerja individu yang terkait dengan kinerja
organisasi
b. Ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian dengan indikator
kinerja individu level diatasnya
A/B/C/D C 0,33
teliti keselarasannya antara sasaran
organisasi, program kegiatan seksi, dan
output individu.
a. Jika seluruh ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian dengan
indikator kinerja individu level diatasnya ;
b. Jika sebagian besar ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian
dengan indikator kinerja individu level diatasnya ;
c. Jika sebagian kecil ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian
dengan indikator kinerja individu level diatasnya ;
d. Belum ada ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian dengan
indikator kinerja individu level diatasnya
c. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara periodik
A/B/C/D/E D 0,25
teliti pengukuran kinerja pada setiap level
(organisasi, seksi dan individu)
a. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara bulanan
b. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara triwulanan
c. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara semesteran
d. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara tahunan
E. Pengukuran kinerja individu belum dilakukan
d. Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pemberian
reward (pengembangan karir individu, penghargaan dll).
A/B/C/D A 1
teliti kegunaan penilaian kinerja individu,
2) lakukan sample untuk 1 pegawai yang
berprestasi,
a. Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan dasar pemberian reward
b. Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan dasar pemberian reward
c. Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan dasar pemberian reward
d. Hasil penilaian kinerja individu belum dijadikan dasar pemberian reward
5. 3,0 3,00 100,00%
a. Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku telah
dilaksanakan/diimplementasikan
A/B/C/D A 1
laporan pelaksanaan penegakan
disiplin/kode etik/kode perilaku
a. Jika unit kerja telah mengimplementasikan seluruh aturan disiplin/kode
etik/kode perilaku yang ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi
terkait aturan disiplin/kode etik/kode perilaku yang sesuai dengan
karakteristik unit kerja.
b. Jika unit kerja telah mengimplementasikan seluruh aturan disiplin/kode
etik/kode perilaku yang ditetapkan organisasi ;
c. Jika unit kerja telah mengimplementasikan sebagian besar aturan
disiplin/kode etik/kode perilaku yang ditetapkan organisasi ;
d. Jika unit kerja telah mengimplementasikan sebagian kecil aturan
disiplin/kode etik/kode perilaku yang ditetapkan organisasi
6. 1,0 1,00 100,00%
a. Data informasi kepegawaian unit kerja telah dimutakhirkan secara
berkala.
A/B/C/D A 1
dapatkan jadwal pemutahiran, 2) lakukan
cek untuk update terakhir,
a. Jika data informasi kepegawaian unit kerja telah dimutakhirkan secara
bulanan;
b. Jika data informasi kepegawaian unit kerja telah dimutakhirkan secara
triwulan;
c. Jika data informasi kepegawaian unit kerja telah dimutakhirkan secara
semesteran;
d. Jika data informasi kepegawaian unit kerja telah dimutakhirkan secara
tahunan
IV. PENGUATAN AKUNTABILITAS (10) 10,0 9,69 96,88%
1 5,0 5,00 100,00%
a. Apakah pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan
PerencanaanY/T Ya 1
dapatkan notulen penyusunan
perencanaan
Ya, jika pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan
Perencanaan
b. Apakah pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan
Penetapan Kinerja Y/T Ya 1 dapatkan notulen penyusunan penetapan
kinerja (untuk setiap level)
Ya, jika pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Penetapan
Kinerja
Penetapan kinerja individu (4)
Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai (3)
Sistem Informasi Kepegawaian (1)
Keterlibatan pimpinan (5)
Hal. 5
Pilihan
JawabanJawaban Nilai % Program Evaluasi KeteranganPENILAIAN
c. Apakah pimpinan memantau pencapaian kinerja secara berkala
Y/T Ya 1
dapatkan jadwal pemantauan dan laporan
pemantauan 2) cek pemantauan kinerja
terakhir
Ya, jika pimpinan memantau pencapaian kinerja secara berkala
2 5,0 4,69 93,75%
a. Apakah dokumen perencanaan sudah ada
A/B/C A 1
dapatkan dokumen perencanaan
a. Jika unit kerja telah memiliki seluruh dokumen perencanaan (Rencana
Strategis, Rencana Kerja Tahunan dan Penetapan Kinerja) ;
b. Jika unit kerja hanya memiliki Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja ;
c. Jika unit kerja belum memiliki dokumen perencanaan
b. Apakah dokumen perencanaan telah berorientasi hasil
A/B/C/D A 1
teliti kualitas dokumen perencanaan,
apakah sasaran/KU berorientasi hasil
a. Jika seluruh dokumen perencanaan telah berorientasi hasil ;
b. Jika sebagian besar dokumen perencanaan telah berorientasi hasil ;
c. Jika sebagian kecil dokumen perencanaan telah berorientasi hasil ;
d. Belum ada dokumen perencanaan yang berorientasi hasil
c. Apakah terdapat Indikator Kinerja Utama (IKU)
A/B/C B 0,5
dapatkan IKU,
a. Jika unit kerja memiliki IKU yang ditetapkan organisasi dan juga membuat
IKU tambahan yang sesuai dengan karakteristik unit kerja ;
b. Jika unit kerja memiliki IKU yang ditetapkan organisasi;
c. Jika unit kerja belum memiliki IKU
d. Apakah indikator kinerja telah SMART
A/B/C/D A 1 teliti kualitas IKU apakah relevan, cukup
dan dapat diukur secara obyektif dalam
mengukur sasaran/KU
a. Jika seluruh indikator kinerja unit kerja telah SMART;
b. Jika sebagian besar indikator kinerja unit kerja telah SMART ;
c. Jika sebagian kecil indikator kinerja unit kerja telah SMART ;
d. Belum ada indikator kinerja unit kerja yang SMART
e. Apakah laporan kinerja telah disusun tepat waktuY/T Ya 1
dapatkan laporan kinerja teliti tanggal
laporan kinerja
Ya, jika unit kerja telah menyusun laporan kinerja tepat waktu
f. Apakah pelaporan kinerja telah memberikan informasi tentang kinerja
A/B/C/D A 1teliti laporan kinerja, cek substansi
laporan apakah ada informasi
keberhasilan/kegagalan kinerja, analisinya
dan rencana aksi kedepan.
a. Jika seluruh pelaporan kinerja telah memberikan informasi tentang kinerja
;
b. Jika sebagian besar pelaporan kinerja telah memberikan informasi tentang
kinerja ;
c. Jika sebagian kecil pelaporan kinerja telah memberikan informasi tentang
kinerja ;
d. Belum ada pelaporan kinerja yang memberikan informasi tentang kinerja
g. Apakah terdapat upaya peningkatan kapasitas SDM yang menangani
akuntabilitas kinerja
A/B/C/D A 1
dapatkan upaya peningkatan kapasitas
SDm (sosialisasi, pelatihan dll)
a. Jika unit kerja berupaya meningkatkan seluruh kapasitas SDM yang
menangani akuntabilitas kinerja ;
b. Jika unit kerja berupaya meningkatkan sebagian besar kapasitas SDM yang
menangani akuntabilitas kinerja ;
c. Jika unit kerja berupaya meningkatkan sebagian kecil kapasitas SDM yang
menangani akuntabilitas kinerja ;
d. Unit kerja belum berupaya meningkatkan kapasitas SDM yang menangani
akuntabilitas kinerja
h Pengelolaan akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh SDM yang
kompeten
A/B/C A 1
a. Jika pengelolaan akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh seluruh SDM yang
kompeten ;
b. Jika pengelolaan akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh sebagian SDM
yang kompeten ;
c. Pengelolaan akuntabilitas kinerja belum dilaksanakan oleh seluruh SDM
yang kompeten
V. PENGUATAN PENGAWASAN (15) 15,0 10,65 71,02%
1 3,0 3,00 100,00%
a. Telah dilakukan public campaign tentang pengendalian gratifikasi
A/B/C A 1
dapatkan metode sosialisasi, media
informasi dan teliti cakupan audiencenya,
sample ke pegawai apakah tau keberadaan
kebijakan gratifikasi dan prosedur
a. Public campaign telah dilakukan secara berkala
b. Public campaign dilakukan tidak secara berkala
c. Belum dilakukan public campaign
Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja (5)
Pengendalian Gratifikasi (3)
Hal. 6
Pilihan
JawabanJawaban Nilai % Program Evaluasi KeteranganPENILAIAN
b. Pengendalian gratifikasi telah diimplementasikan
A/B/C A 1
dapatkan laporan tahunan penanganan
gratifikasi
a. Jika unit kerja mengimplementasikan pengendalian gratifikasi sesuai
dengan yang ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi terkait
pengendalian gratifikasi yang sesuai dengan karakteristik unit kerja ;
b. Jika unit kerja mengimplementasikan pengendalian gratifikasi sesuai
dengan yang ditetapkan organisasi;
c. Jika unit kerja belum mengimplementasikan pengendalian gratifikasi
2 3,0 2,00 66,75%
a. Telah dibangun lingkungan pengendalian
A/B/C/D A 1
dapatkan upaya pengendalian
(impromisasi)
a. Jika unit kerja membangun seluruh lingkungan pengendalian sesuai
dengan yang ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi terkait
lingkungan pengendalian yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;
b. Jika unit kerja membangun seluruh lingkungan pengendalian sesuai
dengan yang ditetapkan organisasi ;
c. Jika unit kerja membangun sebagian besar lingkungan pengendalian sesuai
dengan yang ditetapkan organisasi ;
d. Jika unit kerja membangun sebagian kecil lingkungan pengendalian sesuai
dengan yang ditetapkan organisasi
b. Telah dilakukan penilaian risiko atas pelaksanaan kebijakan
A/B/C/D B 0,67
dapatkan peta risiko, 2) klo tidak ada,
wawancara kepada pihak terkait, apakah
tau risiko dari organisasi, bandingkan
dengan SOP.
a. Jika unit kerja melakukan penilaian risiko atas seluruh pelaksanaan
kebijakan sesuai dengan yang ditetapkan organisasi dan juga membuat
inovasi terkait lingkungan pengendalian yang sesuai dengan karakteristik unit
kerja;
b. Jika unit kerja melakukan penilaian risiko atas seluruh pelaksanaan
kebijakan sesuai dengan yang ditetapkan organisasi ;
c. Jika melakukan penilaian risiko atas sebagian besar pelaksanaan kebijakan
sesuai dengan yang ditetapkan organisasi ;
d. Jika melakukan penilaian risiko atas sebagian kecil pelaksanaan kebijakan
sesuai dengan yang ditetapkan organisasi
c. Telah dilakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko yang
telah diidentifikasi
A/B/C A 1
dapatkan kegiatan meminimaisir risiko,
bandingkan dengan risiko yang akan
terjadi.
a. Jika unit kerja melakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir
resiko sesuai dengan yang ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi
terkait kegiatan pengendalian untuk meminimalisir resiko yang sesuai dengan
karakteristik unit kerja ;
b. Jika unit kerja melakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir
resiko sesuai dengan yang ditetapkan organisasi;
c. Jika unit kerja belum melakukan seluruh kegiatan pengendalian untuk
meminimalisir resiko
d. SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan kepada seluruh pihak
terkait
A/B/C C 0 dapatkan media informasi, dan cek
cakupan audience nya, 2) lakukan sample
kepada 1-2 pegawai, apakah mengetahui
adanya SPI.
a. SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan kepada seluruh pihak
terkait
b. SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan kepada sebagian pihak
terkait
c. Belum ada pihak terkait yang mendapatkan informasi dan komunikasi
mengenai SPI
3 3,0 1,25 41,75%
a. Kebijakan Pengaduan masyarakat telah diimplementasikan
A/B/C/D B 0,67
dapatkan kebijakan pengaduan
masyarakat, apakah unit pengelola
pengaduan masyarakat.
a. Jika unit kerja mengimplementasikan seluruh kebijakan pengaduan
masyarakat sesuai dengan yang ditetapkan organisasi dan juga membuat
inovasi terkait pengaduan masyarakat yang sesuai dengan karakteristik unit
kerja;
b. Jika unit kerja telah mengimplementasikan seluruh kebijakan pengaduan
masyarakat sesuai dengan yang ditetapkan organisasi ;
c. Jika unit kerja telah mengimplementasikan sebagian besar kebijakan
pengaduan masyarakat sesuai dengan yang ditetapkan organisasi ;
d. Jika unit kerja telah mengimplementasikan sebagian kecil kebijakan
pengaduan masyarakat sesuai dengan yang ditetapkan organisasi
Pengaduan Masyarakat (3)
Penerapan SPIP (3)
Hal. 7
Pilihan
JawabanJawaban Nilai % Program Evaluasi KeteranganPENILAIAN
b. Hasil penanganan pengaduan masyarakat telah ditindaklanjuti
A/B/C/D A 1dpatkan laporan penanganan pengaduan
maysrakat, teliti rekomendasinya, tanya
apakah rekomendasi dilakukan, perdalam
dengan menguji kegiatan yang dilakukan
a. Jika seluruh hasil penanganan pengaduan masyarakat ditindaklanjuti oleh
unit kerja;
b. Jika sebagian besar Hasil penanganan pengaduan masyarakat
ditindaklanjuti oleh unit kerja;
c. Jika sebagian kecil Hasil penanganan pengaduan masyarakat
ditindaklanjuti oleh unit kerja;
d. Jika seluruh hasil penanganan pengaduan masyarakat belum
ditindaklanjuti oleh unit
c. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan
masyarakat
A/B/C/D D 0
dapatkan laporan monev pengaduan
masyarakat
a. Jika monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat
dilakukan bulanan;
b. Jika monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat
dilakukan triwulan;
c. Jika monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat
dilakukan semesteran;
d. Jika monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat
dilakukan tahunan
d. Hasil evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat telah
ditindaklanjuti
A/B/C C 0dapatkan tindak lanjut pengaduan
masyarakat, bandingkan tindak lanjutnya
dengan rekomendasinya. (hub kausalitas
dengan pertanyaan sebelumnya)
a. Jika seluruh hasil evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat telah
ditindaklanjuti oleh unit kerja;
b. Jika sebagian hasil evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat telah
ditindaklanjuti oleh unit kerja;
c. Jika belum ada hasil evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat
yang ditindaklanjuti unit kerja
4 3,0 3,00 100,00%
a. Apakah Whistle Blowing System sudah di internalisasi ? Y/T Ya 1 Ya, jika Whistle Blowing System telah di internalisasi di unit kerja
b. Whistle Blowing System telah diterapkan
A/B/C/D A 1
dapatkan kebijakan WBS, dapatkan
apakah ada unut pengelola WBS,
a. Jika unit kerja menerapkan seluruh kebijakan Whistle Blowing System
sesuai dengan yang ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi terkait
pelaksanaan Whistle Blowing System yang sesuai dengan karakteristik unit
kerja;
b. Jika unit kerja menerapkan seluruh kebijakan Whistle Blowing System
sesuai dengan yang ditetapkan organisasi ;
c. Jika unit kerja menerapkan sebagian besar kebijakan Whistle Blowing
System sesuai dengan yang ditetapkan organisasi ;
d. Jika unit kerja menerapkan sebagian kecil kebijakan Whistle Blowing
System sesuai dengan yang ditetapkan organisasi
c. Telah dilakukan evaluasi atas penerapan Whistle Blowing System
A/B/C/D A 1
dapatkan laporan monev WBS
a. Jika evaluasi atas penerapan Whistle Blowing System dilakukan bulanan;
b. Jika evaluasi atas penerapan Whistle Blowing System dilakukan triwulan;
c. Jika evaluasi atas penerapan Whistle Blowing System dilakukan
semesteran;
d. Jika evaluasi atas penerapan Whistle Blowing System dilakukan tahunan
d. Hasil evaluasi atas penerapan Whistle Blowing System telah
ditindaklanjuti
A/B/C/D A 1dapatkan tindak lanjut WBS, bandingkan
tindak lanjutnya dengan rekomendasinya.
(hub kausalitas dengan pertanyaan
sebelumnya)
a. Jika seluruh hasil evaluasi atas penerapan Whistle Blowing System telah
ditindaklanjuti oleh unit kerja;
b. Jika sebagian besar hasil evaluasi atas penerapan Whistle Blowing System
telah ditindaklanjuti oleh unit kerja;
c. Jika sebagian kecil hasil evaluasi atas penerapan Whistle Blowing System
telah ditindaklanjuti oleh unit kerja;
d. Jika belum ada hasil evaluasi atas penerapan Whistle Blowing System yang
ditindaklanjuti unit kerja
5 3,0 1,40 46,60%
a. Telah terdapat identifikasi/pemetaan benturan kepentingan dalam tugas
fungsi utama Y/T Ya 1
dapatkan kebijakan benturan
kepentingan, teliti jenis hubungan
benturan kepentingan
Ya, Jika unit kerja telah mengidentifikasi/memetakan benturan kepentingan
dalam tugas fungsi utama
Whistle-Blowing System (3)
Penanganan Benturan Kepentingan (3)
Hal. 8
Pilihan
JawabanJawaban Nilai % Program Evaluasi KeteranganPENILAIAN
b. Penanganan Benturan Kepentingan telah disosialisasikan/internalisasi
A/B/C/D A 1
dapatkan media informasi, notulen
sosialisasi, teliti cakupan audiensinya
a. Jika penanganan Benturan Kepentingan disosialiasikan/diinternalisasikan
ke seluruh unit kerja
b. Jika penanganan Benturan Kepentingan disosialiasikan/diinternalisasikan
ke sebagian besar unit kerja;
c. Jika penanganan Benturan Kepentingan disosialiasikan/diinternalisasikan
ke sebagian kecil unit kerja
d. Jika penanganan Benturan Kepentingan belum
disosialiasikan/diinternalisasikan ke seluruh unit kerja
c. Penanganan Benturan Kepentingan telah diimplementasikan
A/B/C/D C 0,33dapatkan prosedur pelaporan benturan
kepentungan, wawancara apakah ada
dilaksanakan, 2) sample ke pegawai
apakah tau ttg kebijakan kepentingan
a. Jika penanganan Benturan Kepentingan diimplementasikan ke seluruh unit
kerja
b. Jika penanganan Benturan Kepentingan diimplementasikan ke sebagian
besar unit kerja;
c. Jika penanganan Benturan Kepentingan diimplementasikan ke sebagian
kecil unit kerja
d. Jika penanganan Benturan Kepentingan belum diimplementasikan ke
seluruh unit kerja
d. Telah dilakukan evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan
A/B/C C 0
dapatkan laporan monev benturan
kepentingan
a. Jika penanganan Benturan Kepentingan dievaluasi secara berkala oleh unit
kerja;
b. Jika penanganan Benturan Kepentingan dievaluasi tidak secara berkala
oleh unit kerja;
c. Jika penanganan Benturan Kepentingan belum dievaluasi oleh unit kerja
e. Hasil evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan telah
ditindaklanjuti
A/B/C/D C 0dapatkan tindak lanjut bentran
kepentingan, bandingkan tindak lanjutnya
dengan rekomendasinya. (hub kausalitas
dengan pertanyaan sebelumnya)
a. Jika seluruh hasil evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan telah
ditindaklanjuti oleh unit kerja;
b. Jika sebagian besar hasil evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan
telah ditindaklanjuti oleh unit kerja;
c. Jika sebagian kecil hasil evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan
telah ditindaklanjuti oleh unit kerja;
d. Jika belum ada hasil evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan yang
ditindaklanjuti unit kerja
VI. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (10) 10,0 8,06 80,60%
1 3,0 1,50 50,00%
a. Terdapat kebijakan standar pelayanan
A/B/C C 0
dapatkan standart pelayanan
a. Jika unit kerja memiliki kebijakan standar pelayanan yang ditetapkan
organisasi dan juga membuat inovasi terkait standar pelayanan yang sesuai
dengan karakteristik unit kerja ;
b. Jika unit kerja memiliki kebijakan standar pelayanan yang ditetapkan
organisasi;
c. Jika unit kerja belum memiliki kebijakan standar pelayanan
b. Standar pelayanan telah dimaklumatkan
A/B/C/D A 1
apakah standar pelayanan telah
diumumkan, cek media pengumumannya
a. Jika unit kerja memaklumatkan seluruh standar pelayanan sesuai dengan
yang ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi terkait maklumat
standar pelayanan yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;
b. Jika unit kerja memaklumatkan seluruh standar pelayanan sesuai dengan
yang ditetapkan organisasi ;
c. Jika unit kerja memaklumatkan sebagian besar standar pelayanan sesuai
dengan yang ditetapkan organisasi ;
d. Jika unit kerja telah memaklumatkan sebagian kecil standar pelayanan
sesuai dengan yang ditetapkan organisasi
c. Terdapat SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan
A/B/C/D A 1
dapatkan SOP pelayanan
a. Jika unit kerja menerapkan seluruh SOP sesuai dengan yang ditetapkan
organisasi dan juga membuat inovasi terkait SOP yang sesuai dengan
karakteristik unit kerja;
b. Jika unit kerja menerapkan seluruh SOP sesuai dengan yang ditetapkan
organisasi;
c. Jika unit kerja menerapkan sebagian besar SOP sesuai dengan yang
ditetapkan organisasi ;
d. Jika unit kerja menerapkan sebagian kecil SOP sesuai dengan yang
ditetapkan organisasi
d. Dilakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP
A/B/C C 0
laporan review SOP, dan cek tindak
lanjutnya
a. Jika unit kerja melakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan
SOP sesuai dengan yang ditetapkan organisasi dan juga unit kerja berinisiatif
melakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP ;
b. Jika unit kerja melakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan
SOP sesuai dengan yang ditetapkan organisasi ;
c. Jika unit kerja belum melakukan reviu dan perbaikan atas standar
pelayanan dan SOP
Standar Pelayanan (3)
Hal. 9
Pilihan
JawabanJawaban Nilai % Program Evaluasi KeteranganPENILAIAN
2 3,0 3,00 100,00%
a. Telah dilakukan sosialisasi/pelatihan dalam upaya penerapan Budaya
Pelayanan Prima
A/B/C/D A 1
dapatkan notulen sosialisasi/pelatihan
budaya pelayana prima, teliti pesertanya
dan materi sosialisasi
a. Seluruh sosilisasi/pelatihan telah dilakukan dalam upaya penerapan
budaya pelayanan prima
b. Sebagian besar sosialisasi/pelatihan telah dilakukan dalam upaya
penerapan budaya pelayanan prima
c. Sebagian kecil sosialisasi/pelatihan telah dilakukan dalam upaya
penerapan budaya pelayanan prima
d. Seluruh sosilisasi/pelatihan belum dilakukan dalam upaya penerapan
budaya pelayanan prima
b. Informasi tentang pelayanan mudah diakses melalui berbagai media
A/B/C A 1
dapatkan media informasi layanan, cek
cakupan audience-nya
a. Informasi pelayanan dapat diakses melalui berbagai media (misal: papan
pengumuman, website, media sosial, media cetak, media televisi, radio dsb)
b. Informasi pelayanan dapat diakses melalui beberapa media (misal: papan
pengumuman, selebaran, dsb)
c. Informasi pelayanan sulit diakses melalui berbagai media
c. Telah terdapat sistem punishment (sanksi)/reward bagi pelaksana
layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila
layanan tidak sesuai standar
A/B/C A 1
dapatkan sistem reward n punishment,
lakukan sample untuk pemberian reward
n punishment
a. Telah terdapat sistem sanksi/reward bagi pelaksana layanan serta
pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai
standar dan sudah diimplementasikan
b. Telah terdapat sistem sanksi/reward bagi pelaksana layanan serta
pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai
standar ada namun belum diimplementasikan
c. Belum terdapat sistem sanksi/reward bagi pelaksana layanan serta
pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai
standar
d. Telah terdapat sarana layanan terpadu/terintegrasi
A/B/C/D A 1
a. Apabila seluruh pelayanan sudah dilakukan secara terpadu
b. Apabila sebagian besar pelayanan sudah dilakukan secara terpadu
c. Apabila sebagian kecil pelayanan sudah dilakukan secara terpadu
d. Apabila tidak ada pelayanan yang dilakukan secara terpadu
e. Terdapat inovasi pelayanan
A/B/C/D A 1
dapatkan inovasinya (cek nominasi dari
deputi yanlik)
a. Jika unit kerja telah memiliki inovasi pelayanan yang seluruhnya berbeda
dengan unit kerja lain;
b. Jika unit kerja telah memiliki inovasi pelayanan yang sebagian besar sama
dengan unit kerja lain;
c. Jika unit kerja telah memiliki inovasi pelayanan sama dengan unit kerja
lain ;
d. Jika unit kerja belum memiliki inovasi pelayanan
3 4,0 3,56 89,00%
a. Dilakukan survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
A/B/C A 1
dapatkan hasil survey
a. Survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan dilakukan secara berkala
b. Survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan tidak berkala
c. Belum ada survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
b. Hasil survey kepuasan masyarakat dapat diakses secara terbuka
A/B/C A 1
teliti hasil survey apakah dapat diakses
secara terbuka, lakukan pengujian
a. Hasil survei kepuasan masyarakat dapat diakses melalui berbagai media
(misal: papan pengumuman, website, media sosial, media cetak, media
televisi, radio dsb)
b. Hasil survei kepuasan masyarakat dapat diakses melalui beberapa media
(misal: papan pengumuman, selebaran, dsb)
c. Hasil survei kepuasan masyarakat sulit diakses melalui berbagai media
Budaya Pelayanan Prima (3)
Penilaian kepuasan terhadap pelayanan (4)
Hal. 10
Pilihan
JawabanJawaban Nilai % Program Evaluasi KeteranganPENILAIAN
c. Dilakukan tindak lanjut atas hasil survey kepuasan masyarakat
A/B/C/D B 0,67
dapatkan tindak lanjut dari hasil survey,
bandingkan dengan hasil survey. Teliti
keterkaitanntya
a. Dilakukan tindak lanjut atas seluruh hasil survey kepuasan masyarakat
b. Dilakukan tindak lanjut atas sebagian besar hasil survey kepuasan
masyarakat
c. Dilakukan tindak lanjut atas sebagian kecil hasil survey kepuasan
masyarakat
d. Belum dilakukan tindak lanjut atas hasil survey kepuasan masyarakat
60,0 47,65
B. HASIL (40)
I. PEMERINTAH YANG BERSIH DAN BEBAS KKN (20) 20,0 19,63 98%
1. Nilai Survey Persepsi Korupsi (Survei Eksternal) (15) 15,0 0-4 3,9 14,63 97,50% Diisi dengan nilai hasil Survei Eksternal atas Persepsi Korupsi
2. 5,00-100% 100 5,00 100,00%
II. KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (20) 20,0 16,50 83%
1. Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan (Survei Eksternal) (20) 20,0 0-4 3,3 16,50 82,50% Diisi dengan Nilai Hasil Survei Eksternal Kualitas Pelayanan
40,0 36,13 0,903125
83,78
TOTAL PENGUNGKIT
Persentase temuan hasil pemeriksaan (Internal dan eksternal) yang
ditindaklanjuti (5)
TOTAL HASIL
NILAI EVALUASI REFORMASI BIROKRASI
Hal. 11